PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 29
  • Apa yang Harus Kulakukan Kalau Aku Berbuat Salah?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa yang Harus Kulakukan Kalau Aku Berbuat Salah?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Apa yang akan kamu lakukan?
  • Tiga alasan untuk mengakui kesalahanmu
  • Belajar dari kesalahanmu
  • Bagaimana Kalau Aku Berbuat Salah?
    Jawaban atas 10 Pertanyaan Anak Muda
  • Mengapa Mengakui Kesalahan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Pandangan yang Benar tentang Kesalahan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2017
  • Apakah Saudara Belajar dari Kesalahan Saudara?
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2022
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 29
Dua anak lelaki memandangi kaca mobil yang pecah karena kena bola

PERTANYAAN ANAK MUDA

Apa yang Harus Kulakukan Kalau Aku Berbuat Salah?

  • Apa yang akan kamu lakukan?

  • Tiga alasan untuk mengakui kesalahanmu

  • Belajar dari kesalahanmu

Apa yang akan kamu lakukan?

Bacalah apa yang dialami Karina, dan bayangkan jika ini terjadi pada dirimu. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu jadi dia?

Karina: ”Waktu ke sekolah, aku ngebut dan akhirnya ditilang deh sama polisi. Aku kesal sekali! Aku cerita ke Mama dan disuruh lapor ke Papa, tapi aku enggak mau.”

Apa yang akan kamu lakukan?

  1. Opsi A: Diam-diam saja, moga-moga Papa enggak akan pernah tahu.

  2. Opsi B: Lapor ke Papa dan cerita apa adanya.

Kamu mungkin tergoda untuk memilih Opsi A. Mungkin ibumu akan berpikir bahwa kamu sudah memberi tahu ayahmu. Tapi, ada alasan-alasan yang kuat untuk berterus terang tentang kesalahanmu, baik itu tentang surat tilang ataupun hal-hal lain.

Tiga alasan untuk mengakui kesalahanmu

  1. 1. Itu adalah tindakan yang benar. Alkitab memberikan standar untuk orang Kristen, ”Kami ingin bertingkah laku jujur dalam segala perkara.”​—Ibrani 13:18.

    ”Aku berupaya keras untuk jujur dan bertanggung jawab atas tindakanku. Aku akan langsung ngaku kalau aku buat salah.”​—Alexis.

  2. 2. Orang yang mengakui kesalahannya kemungkinan besar akan dimaafkan. Alkitab mengatakan, ”Ia yang menutupi pelanggaran-pelanggarannya tidak akan berhasil, tetapi ia yang mengakui dan meninggalkannya akan mendapat belas kasihan.”​—Amsal 28:13.

    ”Memang harus berani untuk ngaku salah, tapi dengan begitu kita bisa dipercaya orang. Mereka akan tahu kita orangnya jujur. Kalau kita ngaku, keadaan buruk akan jadi baik.”​—Richard.

  3. 3. Yang terpenting, itu membuat Allah Yehuwa senang. Alkitab mengatakan, ”Orang yang belat-belit memuakkan bagi Yehuwa, tetapi Ia akrab dengan orang-orang yang lurus hati.”​—Amsal 3:​32.

    ”Setelah bikin kesalahan besar, aku sadar kalau aku harus ngaku. Kalau enggak, Yehuwa enggak mungkin akan berkati aku.”​—Rachel.

Jadi, apa yang selanjutnya Karina lakukan? Dia merahasiakan surat tilang itu dari ayahnya, tapi akhirnya ketahuan juga. Karina berkata, ”Setahun kemudian, Papa lihat laporan asuransi dan ada keterangan tentang surat tilang atas namaku. Habis deh aku! Mama juga marah karena aku enggak dengar nasihatnya dulu.”

Pelajarannya: Karina bilang, ”Kalau kita diam-diam dan enggak berani ngaku, masalahnya malah tambah parah. Akhirnya kita harus tanggung jawab juga!”

Belajar dari kesalahanmu

Tiap orang pasti berbuat salah. (Roma 3:​23; 1 Yohanes 1:8) Dan jika kita langsung mengakuinya, ini menunjukkan bahwa kita rendah hati dan dewasa.

Langkah berikutnya adalah belajar dari kesalahanmu. Sayangnya, beberapa anak muda tidak melakukannya! Perasaan mereka mungkin mirip dengan apa yang Priscilla rasakan dulu. Dia bilang, ”Aku sering stres kalau aku bikin salah. Aku jadi rendah diri, rasanya kesalahanku itu berat sekali. Aku merasa enggak berguna.”

Seorang gadis sedang becermin di kaca spion mobil

Apa kamu kadang merasa seperti itu? Jika ya, ingat: Terus memikirkan kesalahan di masa lalu itu seperti orang yang terus-menerus melihat spion saat mengemudi. Kamu jadi merasa tidak berharga dan tidak berdaya untuk menghadapi kesulitan lainnya.

Jadi, milikilah pandangan yang lebih seimbang.

”Belajarlah dari kesalahanmu supaya kamu enggak mengulanginya lagi. Tapi, jangan diingat-ingat terus, nanti kamu stres.”​—Elliot.

”Tiap kesalahan kujadikan pelajaran supaya aku jadi orang yang lebih baik. Lain kali, aku bisa mengatasi situasi yang sama dengan lebih baik. Lagi pula, itulah caranya kalau kita mau jadi orang dewasa.”​—Vera.

Kata Teman-Temanmu

Connor

”Ada yang sampai stres karena bikin salah. Tapi, ada juga yang enggak peduli. Bagusnya sih seimbang. Rasa bersalah itu perlu supaya kita bisa belajar dan tidak bikin salah lagi, tapi jangan berlebihan.”​—Connor.

Dami

”Waktu pelari jatuh, mereka enggak boleh gengsi untuk bangun dan lari lagi. Kita juga harus begitu. Kita harus ’bangun’ waktu kita buat salah dan berusaha jadi orang yang lebih baik.”​—Dami.

Zipporah

”Berpikirlah secara positif. Belajarlah dari kesalahan yang kita buat supaya kita tidak mengulanginya. Jangan sampai kita terus-terusan merasa bersalah. Ambil hikmahnya dan terus maju.”​—Zipporah.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan