PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 57
  • Kenapa Aku Harus Akur dengan Kakak Adikku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kenapa Aku Harus Akur dengan Kakak Adikku?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Sahabat yang tidak bisa akur”
  • Dua alasan kenapa kamu harus akur
  • Bagaimana Aku Bisa Akur dengan Kakak-Adikku?
    Sedarlah!—2010
  • Bagaimana Saya Dapat Menjadi Teladan bagi Adik Laki-Laki dan Adik Perempuan Saya?
    Sedarlah!—1991
  • Bagaimana Aku Bisa Akur dengan Kakak-Adikku?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Mengapa Begitu Sulit untuk Bisa Cocok dengan Kakak dan Adik Saya?
    Sedarlah!—1987 (No. 22)
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 57
Kakak adik membuat pizza bersama-sama

PERTANYAAN ANAK MUDA

Kenapa Aku Harus Akur dengan Kakak Adikku?

  • ”Sahabat yang tidak bisa akur”

  • Dua alasan kenapa kamu harus akur

  • Kata teman-temanmu

”Sahabat yang tidak bisa akur”

Bisa dibilang, kakak adik adalah ”sahabat yang tidak bisa akur”. Maksudnya, kalian memang saling menyayangi, tapi kadang, kalian tidak bisa akur. Helena, yang berumur 18 tahun dan punya adik laki-laki, berkata, ”Adikku selalu membuat aku kesal. Dia tahu caranya membuat aku marah!”

Beberapa masalah antara kakak adik bisa diselesaikan dengan berbicara baik-baik dan berunding. Misalnya:

  • Kakak adik yang dua-duanya laki-laki dan tinggal satu kamar mungkin bertengkar soal privasi. Solusinya? Cobalah mengalah dan hargai privasi satu sama lain. Ikuti nasihat Alkitab yang ada di Lukas 6:​31.

  • Kakak adik yang dua-duanya perempuan mungkin saling ”meminjam” baju tanpa minta izin. Solusinya? Coba bicarakan baik-baik dan buat peraturan yang masuk akal. Ikuti nasihat Alkitab yang ada di 2 Timotius 2:24.

Dalam beberapa kasus, masalah antara kakak adik bisa jadi lebih serius dan bisa berakibat fatal. Misalnya, perhatikan dua contoh yang ada dalam Alkitab:

  • Miriam dan Harun iri kepada adik mereka, Musa. Hal itu berakibat fatal. Bacalah kisahnya di Bilangan 12:1-15. Lalu pikirkan, ’Bagaimana supaya aku tidak iri dengan kakak atau adikku?’

  • Kain sangat marah kepada adiknya Habel sampai akhirnya dia membunuh Habel. Bacalah kisahnya di Kejadian 4:1-12. Lalu pikirkan, ’Bagaimana supaya aku bisa mengendalikan emosiku saat ada masalah dengan kakak atau adikku?’

Dua alasan kenapa kamu harus akur

Memang tidak mudah untuk bisa akur dengan kakak atau adikmu, tapi upayamu tidak akan sia-sia. Setidaknya, ada dua alasannya:

  1. Itu berarti kamu sudah mulai dewasa. ”Dulu aku gampang marah dengan dua adik perempuanku,” kata seorang remaja bernama Alex. ”Sekarang, aku lebih tenang dan sabar sama mereka. Bisa dibilang, aku sudah lebih dewasa sekarang.”

    Alkitab berkata, ”Orang bijaksana tidak cepat marah; orang bodoh tidak dapat menahan dirinya.”—Amsal 14:29, Bahasa Indonesia Masa Kini.

  2. Itu pelatihan yang bagus untuk masa depan. Kalau sekarang kamu tidak bisa menghadapi kekurangan kakak atau adikmu, nantinya kamu tidak akan bisa menghadapi kekurangan pasangan, teman sekerja, bos, atau orang-orang lain di sekitarmu.

    Faktanya: Masa depanmu bergantung pada kemampuanmu untuk berbicara baik-baik dan berunding. Tempat terbaik untuk melatih kemampuan ini adalah dalam keluargamu.

    Alkitab berkata, ”Jika mungkin, sejauh itu bergantung padamu, hendaklah kamu suka damai.”—Roma 12:18.

Apakah kamu butuh bantuan untuk menyelesaikan masalah dengan kakak-adikmu? Bacalah ”Kata teman-temanmu”, lalu pelajari lembar kegiatan ”Caranya Akur dengan Kakak Adikmu”.

Kata teman-temanmu

Jessica

”Aku punya tiga kakak perempuan. Menurutku, tidak mudah untuk bisa akur sama mereka. Tapi, aku tahu merekalah yang paling mengerti aku dan yang selalu siap membantu aku.”​—Jessica.

Tyler

”Kadang aku membuat kakak laki-lakiku kesal dan dia juga suka membuat aku kesal. Tapi, aku sayang sama dia. Dia selalu membuat aku jadi percaya diri. Dia orangnya rajin dan tidak gampang menyerah. Dia selalu melakukan lebih daripada yang diminta.”​—Tyler.

Cameo

”Aku orangnya senang bergaul. Jadi, aku senang punya dua adik laki-laki. Karena mereka laki-laki, aku jadi belajar caranya memperlakukan orang lain yang berbeda dari aku. Aku bersyukur punya adik seperti mereka.”​—Cameo.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan