PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 69
  • Apa Gunanya Berdoa?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa Gunanya Berdoa?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Apa doa itu?
  • Apa Allah mendengarkan doamu?
  • Apa saja yang bisa didoakan?
  • Mendekatlah kepada Allah dengan Berdoa
    Hidup Bahagia Selamanya!—Pelajari Caranya dari Alkitab
  • Doa—Hadiah dari Allah
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
  • Bagaimana Saudara Dapat Mendekat kepada Allah
    Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
  • Mendekatlah kepada Allah dengan Berdoa
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 69
Seorang gadis duduk di tepi danau

PERTANYAAN ANAK MUDA

Apa Gunanya Berdoa?

Menurut sebuah survei, 80% anak muda di Amerika berdoa. Tapi, hanya setengah dari mereka yang berdoa setiap hari. Ada yang bertanya-tanya, ’Apa doa itu cuma membuat kita tenang, atau ada manfaat yang lebih besar?’

  • Apa doa itu?

  • Apa Allah mendengarkan doamu?

  • Apa saja yang bisa didoakan?

  • Kata teman-temanmu

Apa doa itu?

Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Sang Pencipta segala sesuatu. Coba bayangkan! Dibanding manusia, Allah Yehuwa itu jauh lebih hebat dalam segala hal. Meski begitu, Allah ”sebenarnya tidak jauh dari kita masing-masing”. (Kisah 17:27) Sebenarnya, di Alkitab ada undangan yang luar biasa. Alkitab berkata, ”Mendekatlah kepada Allah dan ia akan mendekat kepadamu.”—Yakobus 4:8.

Bagaimana kamu bisa mendekat kepada Allah?

  • Salah satu caranya adalah berdoa. Itu cara kamu berbicara dengan Allah.

  • Cara lain adalah belajar Alkitab. Itu cara Allah ”berbicara” denganmu.

Berdoa dan belajar Alkitab itu seperti komunikasi dua arah antara kamu dan Allah. Dengan melakukannya, persahabatan kamu dengan Allah akan semakin erat.

”Bisa bicara kepada Yehuwa, Allah yang Mahakuasa, adalah suatu kehormatan yang luar biasa.”​—Jeremy.

”Aku ceritakan isi hatiku kepada Yehuwa melalui doa. Aku jadi merasa lebih dekat dengan-Nya.”​—Miranda.

Apa Allah mendengarkan doamu?

Meski kamu percaya Allah itu ada dan kamu berdoa kepada-Nya, mungkin kamu sulit untuk yakin kalau Allah mendengarkan doa-doamu. Tapi, Alkitab berkata bahwa Yehuwa adalah ”Pendengar doa”. (Mazmur 65:2) Dia bahkan meminta kamu untuk ”melemparkan semua kekhawatiranmu kepadanya”. Kenapa? ”Karena ia memperhatikan kamu.”—1 Petrus 5:7.

Pikirkan: Apa kamu rutin berbicara dengan sahabatmu? Kamu juga bisa rutin berbicara dengan Allah melalui doa. Saat kamu berdoa, panggillah Allah dengan nama-Nya, Yehuwa. (Mazmur 86:5-7; 88:9) Alkitab bahkan memberi tahu kita untuk ’berdoa dengan tiada henti’.​—1 Tesalonika 5:17.

”Doa itu cara aku mengobrol dengan Bapakku yang di surga. Aku ceritakan semua perasaanku pada Allah.”​—Moises.

”Aku ceritakan hal-hal pribadiku pada Yehuwa, sama seperti kalau aku cerita sama Mama atau sahabatku.”​—Karen.

Apa saja yang bisa didoakan?

Alkitab berkata, ”Dalam segala sesuatu nyatakanlah permintaanmu kepada Allah melalui doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur.”​—Filipi 4:6.

Jadi, apa kita boleh menceritakan masalah kita kepada Allah? Tentu saja! Alkitab berkata, ”Lemparkanlah bebanmu kepada Yehuwa, dan ia sendiri akan mendukungmu.”—Mazmur 55:22.

Tapi, sebaiknya kamu tidak hanya menceritakan masalahmu saja. Seorang anak muda bernama Chantelle berkata, ”Kalau doa kita isinya hanya minta tolong terus, itu bukan persahabatan yang baik. Menurutku, pertama-tama kita harus berterima kasih kepada Allah. Seharusnya kita lebih banyak cerita tentang hal-hal yang kita syukuri.”

Pikirkan: Apa saja yang bisa kamu syukuri? Coba pikirkan tiga hal yang membuatmu berterima kasih kepada Yehuwa hari ini.

”Hal-hal kecil, seperti melihat bunga yang indah, bisa membuat kita berterima kasih kepada Yehuwa.”​—Anita.

”Coba renungkan ciptaan yang membuatmu kagum atau ayat Alkitab yang paling menyentuh hatimu, lalu nyatakan rasa terima kasihmu kepada Yehuwa untuk semua itu.”​—Brian.

Kata teman-temanmu

Moises

”Isi doa kita seharusnya sedalam lautan, bukan sedangkal genangan air. Yehuwa mau bantu kita. Memang, Dia tahu kebutuhan kita, bahkan sebelum kita memintanya. Tapi, kalau kita ceritakan seluruh isi hati kita, itu bukti kita percaya kepada-Nya.”​—Moises.

Miranda

”Doa itu seperti sebuah tali yang menghubungkan aku dengan Yehuwa. Aku pegang ujung yang satu dan Yehuwa yang satunya lagi. Waktu aku ceritakan perasaanku dalam doa, aku seperti memegang tali itu lebih kuat dan Yehuwa pun begitu. Jadi, aku dan Yehuwa makin tidak terpisahkan.”​—Miranda.

Jeremy

”Tanpa kita sadari, doa kita bisa seperti daftar permintaan. Tapi kalau kita bersyukur kepada Yehuwa, kita jadi menghargai banyak hal baik yang Yehuwa berikan. Isi doa kita pun bukan cuma soal diri kita sendiri.”​—Jeremy.

Shelby

”Semakin sering kita bersyukur kepada Yehuwa, kita jadi orang yang lebih berpikiran positif. Rasa syukur itu bantu kita berfokus pada berkat-berkat yang kita terima, bukan pada masalah yang kita hadapi.”​—Shelby.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan