PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 70
  • Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Perasaanku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Perasaanku?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Apa penyebabnya
  • Tiga hal yang bisa kamu lakukan
  • Bagaimana Saya Bisa Mengendalikan Emosi?
    Sedarlah!—2005
  • Emosi-Emosi Negatif—Dapatkah Anda Mengatasinya?
    Sedarlah!—1992
  • Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Emosi?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Bagaimana Beberapa Telah Belajar Mengatasi Emosi-Emosi Negatif
    Sedarlah!—1992
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 70
Seorang anak muda menggambar muka senang dan muka sedih

PERTANYAAN ANAK MUDA

Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Perasaanku?

”Hari ini aku sangat senang, besoknya aku sedih sekali. Masalah yang kemarin aku anggap mudah diatasi, hari ini terasa sulit dihadapi.”​—Carissa.

Apakah emosimu sering naik-turun seperti jalan yang tidak rata?a Kalau ya, artikel ini bisa membantumu!

  • Apa penyebabnya

  • Tiga hal yang bisa kamu lakukan

  • Kata teman-temanmu

Apa penyebabnya

Pada masa puber, emosi yang naik-turun itu wajar. Meski masa remajamu baik-baik saja, kamu mungkin tidak menyangka bahwa emosimu bisa sangat tidak stabil dan tidak menentu.

Kalau kamu bingung karena emosimu sering naik-turun, ingatlah bahwa perasaan seperti itu disebabkan oleh perubahan hormon. Kamu juga akan merasa khawatir dan tidak tenang. Tapi, itu proses yang harus kamu lewati untuk menjadi dewasa. Meski begitu, kamu bisa memahami dan mengendalikan perasaanmu.

Faktanya: Belajar mengendalikan perasaanmu saat masih muda itu penting, karena itu bisa membantumu menghadapi berbagai situasi saat kamu dewasa.

Seorang anak muda berupaya menghindari lubang di jalan

Perasaan negatif itu seperti lubang di jalan. Kamu bisa menghindari lubang itu kalau kamu tahu caranya, dan perjalananmu akan lancar

Tiga hal yang bisa kamu lakukan

Cerita. Alkitab berkata, ”Teman sejati penuh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara yang dilahirkan untuk waktu kesesakan.”—Amsal 17:17.

”Keluarga kami punya teman yang sudah kami anggap seperti tante sendiri. Waktu aku cerita, dia benar-benar mendengarkan aku. Aku jadi bisa ceritakan semua isi hatiku. Kalau pandanganku benar, dia memujiku. Tapi kalau aku salah, dia pelan-pelan berupaya menasihatiku.”​—Yolanda.

Saran: Daripada hanya cerita ke teman-temanmu, yang mungkin emosinya juga sedang tidak stabil, kamu bisa cerita ke orang tua atau orang dewasa yang kamu percayai.

Tulis. Alkitab menulis bahwa Ayub juga pernah sangat stres. Ayub berkata, ”Aku akan melampiaskan keprihatinanku tentang jiwaku. Aku akan berbicara dalam kepahitan jiwaku!” (Ayub 10:1) Selain cerita kepada orang lain, kamu juga bisa mengungkapkan perasaanmu lewat tulisan.

”Aku selalu bawa buku catatan kecil ke mana-mana. Kalau ada yang membuatku sedih, aku langsung menuliskannya. Buatku, menulis itu seperti terapi yang sangat bagus.”​—Iliana.

Saran: Bagus kalau kamu punya buku khusus untuk menulis apa yang kamu rasakan, penyebabnya, dan cara kamu mengatasi perasaanmu itu. Kamu bisa gunakan lembar kegiatan di artikel ini.

Doa. Alkitab mengatakan, ”Lemparkanlah bebanmu kepada Yehuwa, dan ia sendiri akan mendukungmu. Ia tidak akan pernah membiarkan orang adil-benar goyah.”—Mazmur 55:22.

”Setiap aku sedih, aku berdoa kepada Yehuwa. Setelah aku ceritakan semua perasaanku, aku merasa lega.”​—Jasmine.

Saran: Meski kamu sedih, coba pikirkan tiga hal yang bisa kamu syukuri. Waktu berdoa kepada Yehuwa, jangan cuma minta bantuan saja, tapi kamu juga perlu berterima kasih atas berkat yang kamu terima.

Kata teman-temanmu

Daniel

”Filipi 4:6 menasihati kita bahwa sewaktu berdoa kita tidak hanya menceritakan masalah kita, tapi juga perlu menyatakan rasa syukur kita. Aku selalu pikirkan hal baru yang bisa aku syukuri, dan aku nyatakan itu kepada Yehuwa dalam doa. Rasa khawatirku jadi berkurang.”​—Daniel.

Jessica

”Kadang, aku merasa tidak punya tenaga lagi untuk cerita kepada Yehuwa. Tapi aku tetap berdoa. Doa membuat aku ingat kalau Yehuwa itu sangat penyayang dan Dia akan segera ’menghapus segala air mata dari mata kita’ seperti yang dicatat di Penyingkapan 21:4.”​—Jessica.

a Artikel ini membahas perasaan yang sering dirasakan banyak anak muda. Kalau kamu menderita gangguan bipolar atau depresi lainnya, lihat artikel ”Bagaimana Cara Mengatasi Depresi?”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan