PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 75
  • Bagaimana Kalau Temanku Membuat Aku Sakit Hati?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Kalau Temanku Membuat Aku Sakit Hati?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Yang harus kamu ingat
  • Yang bisa kamu lakukan
  • Mengapa Sahabatku Menyakiti Hatiku?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Mengapa Teman Saya Menyakiti Hati Saya?
    Sedarlah!—2000
  • Apa Artinya Mengampuni?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Jangan Membuat ”Orang-Orang Kecil Ini” Tersandung
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2021
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 75
Seorang gadis mengatakan sesuatu yang menyakiti temannya

PERTANYAAN ANAK MUDA

Bagaimana Kalau Temanku Membuat Aku Sakit Hati?

  • Yang harus kamu ingat

  • Yang bisa kamu lakukan

  • Kata teman-temanmu

Yang harus kamu ingat

  • Tidak ada pertemanan yang bebas dari masalah. Karena tidak sempurna, teman baikmu​—atau bahkan orang yang kamu anggap sahabatmu​—bisa melakukan atau mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaanmu. Tapi ingat, kamu sendiri juga tidak sempurna. Jadi, kamu pasti juga pernah menyakiti orang lain, kan?​—Yakobus 3:2.

  • Internet membuat orang mudah sakit hati. Misalnya, seorang remaja bernama David mengatakan, ”Waktu kita buka Internet dan lihat foto teman-teman kita di satu acara, kita mungkin jadi berpikir kenapa kita tidak diajak. Kamu jadi sedih dan merasa dikhianati.”

  • Kamu bisa berusaha menyelesaikan masalah ini.

Yang bisa kamu lakukan

Pikirkan apakah kamu memang punya alasan untuk sakit hati. Alkitab mengatakan, ”Jangan cepat tersinggung, karena perasaan tersinggung adalah tanda orang bodoh.”​—Pengkhotbah 7:9, catatan kaki.

”Kadang, kita belakangan baru sadar kalau masalahnya sebenarnya tidak penting.”​—Alyssa.

Pikirkan: Apakah kamu orang yang cepat tersinggung? Apakah kamu bisa belajar untuk lebih bersabar terhadap ketidaksempurnaan orang lain?​—Pengkhotbah 7:21, 22.

Pikirkan manfaatnya kalau kita suka memaafkan. Alkitab mengatakan, ”[Orang] akan dipuji kalau mengabaikan kesalahan.”​—Amsal 19:11.

”Walaupun ada alasan untuk kesal, lebih baik kita memaafkan orang itu dengan tulus. Itu berarti kita tidak terus-terusan membuat dia ingat kesalahannya atau minta maaf. Kalau kita sudah memaafkan, jangan mengungkitnya lagi.”​—Mallory.

Pikirkan: Apakah masalahnya memang sangat besar? Apakah kamu bisa memaafkan dia demi menjaga perdamaian?​—Kolose 3:13.

Membiarkan udara dingin masuk ke ruangan yang hangat

Kalau kita sering mengungkit-ungkit setiap masalah, itu seperti terus-terusan membuka pintu dan membiarkan udara dingin masuk ke ruangan yang hangat

Pikirkan perasaan orang lain. Alkitab mengatakan, ”Perhatikanlah kepentingan orang lain, bukan kepentingan diri sendiri saja.”​—Filipi 2:4.

”Kalau persahabatanmu didasarkan atas kasih dan respek, kamu akan cepat-cepat menyelesaikan masalah karena persahabatan ini sangat berharga untukmu. Selama ini, kamu sudah berusaha menjaga persahabatan dan kamu tidak mau persahabatan itu hancur.”​—Nicole.

Pikirkan: Walaupun kamu sakit hati, apa kamu bisa memahami kenapa temanmu melakukan hal itu?​—Filipi 2:3.

Intinya: Kalau kamu tahu caranya mengatasi perasaan sakit hati, itu bisa berguna sampai kamu dewasa. Jadi, lebih baik kamu belajar dari sekarang.

Kata teman-temanmu

Kiana

”Tidak semua masalah harus dibahas. Kalau di dalam hati aku sudah bisa memaafkan, ya sudah, aku anggap masalahnya selesai. Itu bisa membuat hubungan kami tetap damai, dan itu lebih baik daripada mempermasalahkan hal-hal kecil.”​—Kiana.

Treigh

”Kalau ada masalah, aku berpikir, ’Kalau aku bicarakan masalah ini, temanku bisa sakit hati dan kami tidak berteman lagi. Jadi, apa masalahnya memang sebesar itu dan harus dibahas?’ Biasanya, aku langsung sadar kalau masalahnya tidak terlalu besar.”​—Treigh.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan