-
Pengkhotbah 12:8-14Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
-
-
8 ”Kesia-siaan terbesar!” kata sang penghimpun,+ ”Segala sesuatu adalah kesia-siaan.”+
9 Dan selain sang penghimpun telah menjadi berhikmat,+ ia juga terus-menerus mengajarkan pengetahuan kepada orang-orang itu,+ dan ia memikirkan secara mendalam dan melakukan penyelidikan yang saksama,+ agar ia dapat menyusun banyak peribahasa.+ 10 Sang penghimpun berupaya menemukan kata-kata yang menyenangkan+ dan cara menuliskan kata-kata kebenaran yang tepat.+
11 Perkataan orang-orang berhikmat itu seperti kusa sapi,+ dan sama seperti paku-paku yang ditancapkan,+ demikianlah orang-orang yang ahli dalam kumpulan kalimat; semuanya itu telah diberikan oleh satu gembala.+ 12 Sehubungan dengan apa pun selain hal-hal ini, putraku, waspadalah: Membuat banyak buku tidak ada akhirnya, dan banyak mengabdikan diri kepadanya meletihkan tubuh.+
13 Penutup dari perkara itu, setelah segala sesuatu didengar, adalah: Takutlah akan Allah yang benar+ dan jalankanlah perintah-perintahnya.+ Sebab inilah seluruh kewajiban manusia. 14 Sebab Allah yang benar akan membawa segala perbuatan kepada penghakiman sehubungan dengan segala sesuatu yang tersembunyi, apakah itu baik atau buruk.+
-
-
Kidung Agung 1:1-8Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
-
-
Kidung Agung
1 Kidung paling agung+ dari Salomo,+ 2 ”Kiranya ia mencium aku dengan ciuman mulutnya,+ karena pernyataan sayangmu lebih nikmat daripada anggur.+ 3 Minyakmu+ harum baunya. Namamu bagaikan minyak yang dituangkan.+ Itulah sebabnya gadis-gadis mencintaimu. 4 Tariklah aku bersamamu;+ marilah kita lari. Raja telah membawa aku ke kamar-kamar sebelah dalam miliknya!+ Biarlah kita bergembira dan bersukacita karenamu. Biarlah kita menyebutkan pernyataan sayangmu lebih daripada anggur.+ Selayaknyalah mereka mencintaimu.+
5 ”Aku memang gadis yang hitam, namun molek, hai, putri-putri Yerusalem,+ seperti kemah Kedar,+ namun seperti kain kemah+ Salomo. 6 Janganlah memandang aku karena aku kehitam-hitaman, oleh karena matahari telah menerpa aku. Putra-putra ibuku marah kepadaku; mereka menetapkan aku sebagai pengurus kebun-kebun anggur, meskipun kebun anggurku,+ kebunku sendiri, tidak aku urus.
7 ”Beri tahukanlah kepadaku, oh, kekasih jiwaku,+ di mana engkau menggembalakan domba,+ di mana engkau membiarkan kawanan berbaring pada tengah hari. Mengapa aku harus menjadi seperti wanita yang berselubung kain perkabungan di antara kawanan domba rekan-rekanmu?”
8 ”Jika engkau tidak mengetahuinya, hai, yang paling jelita dari antara para wanita,+ pergilah
-