-
”Babel Besar Sudah Rubuh!”Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 30
”Babel Besar Sudah Rubuh!”
1. Apa yang diumumkan oleh malaikat kedua, dan siapakah Babel Besar itu?
INILAH saat penghakiman dari Allah! Maka, dengarkan kepada berita ilahi: ”Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: ’Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu [”Babel Besar,” NW], yang telah memabukkan segala bangsa dengan [”menyuruh segala bangsa minum,” NW] anggur hawa nafsu cabulnya.’” (Wahyu 14:8) Untuk pertama kali, namun bukan yang terakhir, buku Wahyu memusatkan perhatian kepada Babel Besar. Pasal 17 akan menggambarkannya sebagai seorang pelacur yang menggiurkan. Siapakah dia? Seperti akan kita lihat, ini suatu imperium seluas dunia, bersifat agama, dan adalah sistem palsu Setan yang ia gunakan untuk memerangi keturunan atau benih perempuan Allah. (Wahyu 12:17) Babel Besar adalah seluruh imperium agama palsu sedunia. Ia mencakup semua agama yang mempertahankan ajaran-ajaran dan praktek-praktek agama dari Babel purba dan yang memperlihatkan semangatnya.
2. (a) Bagaimana agama Babel diceraiberaikan ke semua bagian dari bumi? (b) Apa unsur yang paling terkemuka dari Babel Besar, dan bilamana ini muncul sebagai organisasi yang sangat kuat?
2 Di Babel, lebih dari 4.000 tahun yang lalu, Yehuwa mengacaukan bahasa dari orang-orang yang merencanakan untuk membangun Menara Babel. Kelompok-kelompok bahasa yang berbeda terpencar ke ujung-ujung bumi, membawa serta kepercayaan dan praktek-praktek murtad yang sampai sekarang merupakan dasar kebanyakan agama. (Kejadian 11:1-9) Babel Besar adalah bagian agama dari organisasi Setan. (Bandingkan Yohanes 8:43-47.) Bagian yang paling utama daripadanya dewasa ini ialah Susunan Kristen yang murtad, yang muncul dalam abad keempat setelah Kristus sebagai organisasi yang kuat, fasik, dengan kredo-kredo (pernyataan kepercayaan) dan peraturan-peraturan formal yang bukan berasal dari Alkitab, tetapi sebagian besar berasal dari agama Babel.—2 Tesalonika 2:3-12.
3. Bagaimana dapat dikatakan bahwa Babel Besar telah jatuh?
3 Saudara mungkin bertanya, ’Karena agama masih menjalankan pengaruh yang besar di bumi, mengapa malaikat itu mengumumkan bahwa Babel Besar sudah roboh?’ Nah, apa hasilnya setelah tahun 539 S.M. ketika Babel purba jatuh? Ya, Israel dibebaskan untuk kembali ke tanah airnya dan memulihkan ibadat sejati di sana! Demikian pula pemulihan Israel rohani pada tahun 1919 kepada kemakmuran rohani yang cemerlang, yang terus berlangsung dan berkembang sampai sekarang, merupakan bukti bahwa Babel Besar telah roboh pada tahun itu. Ia tidak lagi mempunyai kuasa untuk mengekang umat Allah. Ia malahan mengalami banyak kesulitan dalam barisannya sendiri. Sejak 1919 kebejatan, ketidakjujuran, dan imoralitasnya telah disingkapkan secara luas. Di kebanyakan negara di Eropa, hanya sedikit orang yang masih pergi ke gereja, dan di banyak negara sosialis, agama dianggap ”candu masyarakat.” Karena telah dipermalukan di mata semua pecinta Firman kebenaran Allah, Babel Besar sekarang seolah-olah hanya tinggal menunggu kematian, yaitu pelaksanaan penghukuman Yehuwa yang adil benar atasnya.
Kejatuhan Babel yang Memalukan
4-6. Bagaimana ’Babel Besar menyuruh segala bangsa minum anggur hawa nafsu cabulnya’?
4 Mari kita memeriksa dengan lebih terinci keadaan di sekitar kejatuhan Babel Besar yang memalukan. Di sini malaikat itu memberitahu kita bahwa ’Babel Besar menyuruh segala bangsa minum anggur hawa nafsu cabulnya.’ Apa artinya ini? Ini ada hubungannya dengan penaklukan. Misalnya, Yehuwa memberitahu Yeremia, ”Ambillah dari tanganKu piala berisi anggur kehangatan amarah ini dan minumkanlah isinya kepada segala bangsa yang kepadanya Aku mengutus engkau, supaya mereka minum, menjadi terhuyung-huyung dan bingung [”menjadi gila,” Klinkert] karena pedang yang hendak Kukirimkan ke antaranya.” (Yeremia 25:15, 16) Pada abad keenam dan ketujuh S.M., Yehuwa menggunakan Babel purba untuk menuangkan cawan simbolis berisi kesusahan untuk diminum oleh banyak bangsa, termasuk Yehuda yang murtad, sehingga bahkan umatNya sendiri dibawa ke pembuangan. Kemudian, ada gilirannya Babel jatuh karena rajanya meninggikan diri melawan Yehuwa, ”Yang Berkuasa di sorga.”—Daniel 5:23.
5 Babel Besar juga telah melakukan penaklukan, namun sebagian besar dengan cara yang lebih halus. Ia ”menyuruh segala bangsa minum” dengan tipu muslihat seorang pelacur, melakukan percabulan agama dengan mereka. Pelacur itu telah memikat para penguasa politik untuk mengadakan persekutuan dan persahabatan dengannya. Melalui daya pikat agama, ia telah merencanakan penindasan politik, perdagangan, dan ekonomi. Ia telah menimbulkan penganiayaan agama dan perang-perang serta perang-perang salib yang bersifat agama, maupun perang-perang nasional, semata-mata demi alasan-alasan politik dan perdagangan. Dan ia telah membenarkan perang-perang ini dengan mengatakan bahwa itulah kehendak Allah.
6 Keterlibatan agama dalam perang dan politik dari abad ke-20 ini sudah diketahui umum—seperti di Jepang yang beragama Shinto, India yang Hindu, Vietnam yang Budha, Irlandia Utara dan Amerika Latin yang ”Kristen,” maupun di negeri-negeri lain—tanpa mengabaikan peranan pendeta-pendeta khusus untuk pasukan tentara di kedua pihak dari dua perang dunia dalam mendesak pemuda-pemuda untuk saling membantai. Contoh yang khas dari rayuan Babel Besar ialah bagian yang ia ambil dalam Perang Sipil Spanyol pada tahun 1936-39, yang menewaskan sedikitnya 600.000 jiwa. Pertumpahan darah ini timbul oleh ulah para pendukung kaum pendeta Katolik dan sekutu mereka, sebagian karena kekayaan dan kedudukan gereja terancam oleh pemerintahan Spanyol yang sah.
7. Siapakah sasaran utama dari Babel Besar, dan cara-cara apa yang telah ia gunakan terhadap sasarannya?
7 Karena Babel Besar adalah bagian agama dari benih Setan, ia selalu menjadikan ”perempuan” Yehuwa, ”Yeruzalem yang di atas,” sasaran utamanya. Pada abad pertama, sidang orang Kristen terurap jelas dinyatakan sebagai benih perempuan. (Kejadian 3:15; Galatia 3:29; 4:26, Bode) Babel Besar berusaha keras untuk mengalahkan sidang yang murni itu dengan membujuknya agar melakukan percabulan agama. Rasul Paulus dan rasul Petrus memperingatkan bahwa banyak orang akan menyerah dan kemurtadan besar akan timbul. (Kisah 20:29, 30; 2 Petrus 2:1-3) Pesan-pesan Yesus kepada ketujuh sidang menunjukkan bahwa menjelang akhir kehidupan Yohanes, Babel Besar telah membuat kemajuan dalam usahanya untuk merusak. (Wahyu 2:6, 14, 15, 20-23) Namun Yesus telah menunjukkan sejauh mana Babel Besar diijinkan melakukan hal itu.
Gandum dan Lalang
8, 9. (a) Apa yang ditunjukkan oleh perumpamaan Yesus mengenai gandum dan lalang? (b) Apa yang terjadi ”pada waktu semua orang tidur”?
8 Dalam perumpamaan mengenai gandum dan lalang, Yesus berbicara tentang seseorang yang menabur benih yang baik di ladang. Namun ”pada waktu semua orang tidur,” musuh datang dan menabur lalang di tempat yang sama. Jadi, gandum itu kemudian tertutup oleh lalang. Yesus menjelaskan arti perumpamaannya dengan kata-kata berikut: ”Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.” Ia kemudian menunjukkan bahwa gandum dan lalang akan dibiarkan tumbuh bersama sampai ”akhir zaman,” manakala malaikat-malaikat akan ”mengumpulkan” lalang simbolis.—Matius 13:24-30, 36-43.
9 Apa yang Yesus dan rasul Paulus serta rasul Petrus peringatkan betul-betul terjadi. ”Pada waktu semua orang tidur,” setelah rasul-rasul tidur dalam kematian ataupun ketika para pengawas Kristen mulai mengantuk dalam menjaga kawanan domba Allah, kemurtadan yang bersifat Babel mulai bertunas di dalam sidang. (Kisah 20:31) Tidak lama kemudian jumlah lalang menjadi jauh lebih besar daripada gandum dan membuat gandum itu tidak kelihatan. Selama sejumlah abad, tampaknya benih perempuan seolah-olah diselubungi sama sekali oleh jubah yang sangat besar dari Babel Besar.
10. Apa yang terjadi selambat-lambatnya pada tahun 1870-an, dan bagaimana reaksi Babel Besar terhadap hal ini?
10 Selambat-lambatnya pada tahun 1870-an, orang Kristen terurap mulai mengadakan usaha dengan tekad bulat untuk memisahkan diri dari jalan-jalan Babel Besar yang bagaikan pelacur itu. Mereka meninggalkan doktrin-doktrin palsu yang telah dimasukkan oleh Susunan Kristen dari ajaran kafir dan dengan berani menggunakan Alkitab dalam memberitakan bahwa jaman orang Kafir akan berakhir pada tahun 1914. Sarana utama dari Babel Besar, kaum pendeta Susunan Kristen, menentang gerakan-gerakan pemulihan dari ibadat sejati ini. Selama perang dunia pertama, mereka menarik keuntungan dari kegilaan masa perang untuk mencoba menyingkirkan kelompok kecil orang Kristen yang setia. Pada tahun 1918, ketika kegiatan mereka hampir dihentikan sama sekali, Babel Besar kelihatannya telah berhasil. Tampaknya ia telah menang atas mereka.
11. Apa yang dihasilkan dengan jatuhnya Babel purba?
11 Seperti telah kita perhatikan sebelumnya, kota Babel yang angkuh mengalami kejatuhan yang drastis dari kekuasaan pada tahun 539 S.M. kemudian terdengar seruan: ”Sudah jatuh, sudah jatuh Babel!” Pusat utama imperium dunia telah jatuh ke tangan bala tentara Media-Persia di bawah Kores Agung. Meskipun kota Babel sendiri tetap berdiri setelah penaklukan itu, kejatuhannya dari kekuasaan nyata, dan hasilnya ialah tawanannya, orang-orang Yahudi, dibebaskan. Mereka pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali ibadat yang murni di sana.—Yesaya 21:9; 2 Tawarikh 36:22, 23; Yeremia 51:7, 8.
12. (a) Pada abad kita, bagaimana dapat dikatakan bahwa Babel Besar telah jatuh? (b) Apa yang membuktikan bahwa Yehuwa telah sama sekali menolak Susunan Kristen?
12 Pada abad kita seruan bahwa Babel Besar telah jatuh juga telah terdengar! Sukses sementara dari Susunan Kristen yang bersifat Babel pada tahun 1918 mengalami kebalikan yang tajam pada tahun 1919 ketika sisa dari kaum terurap, golongan Yohanes, dipulihkan melalui kebangkitan rohani. Babel Besar telah jatuh dalam hal ia menawan umat Allah. Seperti belalang-belalang, saudara-saudara Kristus yang terurap berduyun-duyun keluar dari jurang yang dalam, siap untuk bertindak. (Wahyu 9:1-3; 11:11, 12) Mereka adalah ”hamba yang setia dan bijaksana” pada jaman modern, dan sang Majikan mengangkat mereka menjadi pengawas atas semua miliknya di bumi. (Matius 24:45-47) Digunakannya mereka dengan cara ini membuktikan bahwa Yehuwa sama sekali menolak Susunan Kristen meskipun ia mengaku sebagai wakil-wakilNya di bumi. Ibadat yang murni ditetapkan kembali, dan jalan terbuka untuk menyelesaikan pekerjaan pemeteraian atas kaum sisa dari 144.-000—keturunan yang lain dari perempuan itu, musuh bebuyutan dari Babel Besar. Ini semua merupakan tanda dari kekalahan yang akan menghancurkan bagi organisasi agama yang jahat itu.
Ketekunan bagi Orang-Orang Kudus
13. (a) Apa yang diumumkan oleh malaikat ketiga? (b) Penilaian apa yang Yehuwa buat tentang mereka yang menerima tanda dari binatang buas?
13 Sekarang malaikat ketiga berbicara. Dengarkan! ”Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: ’Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murkaNya.’” (Wahyu 14:9, 10a) Di Wahyu 13:16, 17, disingkapkan bahwa pada hari Tuhan, mereka yang tidak menyembah patung binatang buas itu akan menderita—bahkan dibunuh. Sekarang kita belajar bahwa Yehuwa telah menetapkan untuk menghukum mereka ”yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” Mereka akan dipaksa untuk minum ’cawan murka’ yang pahit dari kemarahan Yehuwa. Apa artinya ini bagi mereka? Pada tahun 607 S.M., ketika Yehuwa memaksa Yerusalem untuk minum dari ”piala kehangatan murkaNya,” kota itu mengalami ”kebinasaan dan keruntuhan, kelaparan dan pedang” di tangan orang Babel. (Yesaya 51:17, 19) Demikian pula, ketika orang-orang yang memuja kuasa-kuasa politik di bumi dan patung mereka Perserikatan Bangsa Bangsa, harus minum cawan murka Yehuwa, akibatnya ialah bencana bagi mereka. (Yeremia 25:17, 32, 33) Mereka akan dibinasakan sama sekali.
14. Bahkan sebelum kebinasaan dari orang-orang yang menyembah binatang buas serta patungnya, apa yang harus dialami oleh orang-orang tersebut, dan bagaimana Yohanes menggambarkan ini?
14 Tetapi, bahkan sebelum hal tersebut terjadi, mereka yang mempunyai tanda binatang itu harus mengalami akibat yang menyiksa dari kemarahan Yehuwa. Ketika berbicara mengenai para penyembah binatang buas dan patungnya, malaikat itu memberitahu Yohanes: ”Dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”—Wahyu 14:10b, 11.
15, 16. Apa arti dari kata-kata ”api dan belerang” di Wahyu 14:10?
15 Ada yang menganggap disebutnya api dan belerang di sini sebagai bukti adanya api neraka. Namun pandangan sekilas kepada suatu nubuat yang serupa akan memperlihatkan arti sesungguhnya dari kata-kata dalam ikatan kalimat ini. Pada jaman Yesaya dulu, Yehuwa memperingatkan bangsa Edom bahwa mereka akan dihukum karena bersikap bermusuhan terhadap Israel. Ia mengatakan: ”Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi ter, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi ter yang menyala-nyala. Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi reruntuhan turun-temurun, tidak ada orang yang melintasinya untuk seterusnya.”—Yesaya 34:9, 10.
16 Apakah Edom dicampakkan ke suatu api neraka untuk dibakar selama-lamanya? Tentu tidak. Melainkan, bangsa itu sama sekali lenyap dari dunia seolah-olah telah dibakar habis dengan api dan belerang. Akibat akhir dari penghukuman itu bukan siksaan kekal tetapi ”campur-baur dan kosong . . . lenyap.” (Yesaya 34:11, 12) Asap yang ”naik ke atas sampai selama-lamanya” dengan jelas menggambarkan hal ini. Bila sebuah rumah terbakar, asap akan terus naik dari abunya selama beberapa waktu setelah nyala apinya padam, sehingga para pengamat dapat melihat bukti bahwa telah terjadi kebakaran yang memusnahkan. Bahkan dewasa ini umat Allah mengingat pelajaran yang dapat ditarik dari kehancuran Edom. Dengan cara ini ’asap api pembakaran mereka’ masih tetap naik secara simbolis.
17, 18. (a) Apa kesudahan bagi mereka yang menerima tanda dari binatang buas? (b) Cara bagaimana para penyembah binatang buas itu disiksa? (c) Bagaimana ”asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya”?
17 Mereka yang mempunyai tanda binatang buas itu juga akan dibinasakan sama sekali, seolah-olah dengan api. Seperti disingkapkan oleh nubuat itu belakangan, mayat mereka akan dibiarkan tidak dikubur untuk dimakan hewan-hewan dan burung-burung. (Wahyu 19:17, 18) Jadi, jelas, mereka tidak disiksa secara aksara untuk selama-lamanya. Bagaimana mereka ”disiksa dengan api dan belerang”? Dalam hal pemberitaan kebenaran menelanjangi mereka dan memperingatkan mereka terhadap penghukuman Allah yang akan datang. Karena itu mereka akan memfitnah umat Allah dan, jika mungkin, dengan licik membujuk binatang buas politik untuk menganiaya dan bahkan membunuh Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai puncak, para penentang ini akan dibinasakan seolah-olah dengan api dan belerang. Kemudian ”asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya” dalam hal penghukuman Allah terhadap mereka akan menjadi standar andaikata kedaulatan Yehuwa yang sah sekali lagi ditantang. Sengketa itu sudah akan diselesaikan untuk selama-lamanya.
18 Siapa yang menyampaikan berita yang menyiksa itu dewasa ini? Ingat, belalang-belalang simbolis mempunyai wewenang untuk menyiksa orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah di dahi mereka. (Wahyu 9:5) Jelaslah, orang-orang tersebut di bawah bimbingan malaikat adalah para penyiksa. Ketekunan belalang-belalang simbolis itu sedemikian rupa sehingga ”siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” Dan akhirnya, setelah mereka dibinasakan, bukti yang sangat besar mengenai pembenaran kedaulatan Yehuwa tersebut, ”asap api yang menyiksa mereka” akan naik untuk selama-lamanya. Semoga golongan Yohanes terus bertekun sampai pembenaran itu selesai! Seperti dikatakan ketika malaikat itu mengakhiri beritanya: ”Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”—Wahyu 14:12.
19. Mengapa ketekunan dituntut di pihak orang-orang kudus, dan menurut laporan Yohanes apa yang menguatkan mereka?
19 Ya, ”ketekunan orang-orang kudus” berarti mereka menyembah Yehuwa dalam pembaktian yang eksklusif melalui Yesus Kristus. Berita mereka tidak populer. Hal itu menimbulkan tentangan, penganiayaan, bahkan kematian sebagai martir. Namun mereka dikuatkan oleh apa yang dilaporkan Yohanes selanjutnya: ”Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ’Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’ ’Sungguh,’ kata Roh, ’supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’”—Wahyu 14:13.
20. (a) Bagaimana janji yang dilaporkan oleh Yohanes selaras dengan nubuat Paulus mengenai kehadiran Yesus? (b) Mereka dari kaum terurap yang mati setelah Setan diusir dari surga dijanjikan hak istimewa khusus apa?
20 Janji ini selaras benar dengan nubuat Paulus mengenai kehadiran Yesus, ”Mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal [mereka dari kaum terurap yang masih hidup sampai hari Tuhan] akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” (1 Tesalonika 4:15-17) Setelah Setan diusir dari surga, mereka yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dulu. (Bandingkan Wahyu 6:9-11.) Setelah itu, mereka dari kaum terurap yang mati selama hari Tuhan dijanjikan hak istimewa khusus. Kebangkitan mereka kepada kehidupan roh di surga terjadi seketika itu juga, ”dalam sekejap mata.” (1 Korintus 15:52) Betapa menggairahkan hal ini! Dan pekerjaan kebenaran yang mereka lakukan akan terus berjalan di alam surgawi.
Tuaian di Bumi
21. Apa yang Yohanes ceritakan kepada kita mengenai ”tuaian di bumi”?
21 Orang-orang lain juga akan mendapat manfaat pada hari penghakiman ini, seperti selanjutnya dikatakan oleh Yohanes kepada kita: ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepalaNya dan sebilah sabit tajam di tanganNya. Maka keluarlah seorang malaikat lain [yang keempat] dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: ’Ayunkanlah sabitMu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.’ Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.”—Wahyu 14:14-16.
22. (a) Siapakah pribadi yang memakai mahkota emas dan duduk di atas awan putih? (b) Bilamana puncak penuaian itu terjadi, dan bagaimana?
22 Identitas dari pribadi yang duduk di atas awan putih itu tidak diragukan. Duduk di atas awan putih, menyerupai anak manusia dan memakai mahkota emas, jelas ia adalah Yesus, Raja Mesias yang juga dilihat Daniel dalam penglihatan. (Daniel 7:13, 14; Markus 14:61, 62) Namun apa gerangan tuaian yang dinubuatkan di sini? Ketika berada di bumi, Yesus menyamakan pekerjaan menjadikan murid dengan penuaian dari ladang umat manusia di dunia. (Matius 9:37, 38; Yohanes 4:35, 36) Puncak penuaian ini tiba pada hari Tuhan, ketika Yesus ditakhtakan sebagai Raja dan melaksanakan penghukuman atas nama Bapanya. Jadi, masa pemerintahannya, sejak 1914, juga adalah masa yang penuh sukacita dalam membawa masuk hasil tuaian.—Bandingkan Ulangan 16:13-15.
23. (a) Dari siapa perintah untuk mulai menuai datang? (b) Penuaian apa yang terjadi sejak tahun 1919 sampai sekarang?
23 Meskipun ia Raja dan Hakim, Yesus menunggu perintah dari Yehuwa Allahnya sebelum mulai menuai. Perintah itu datang dari ”Bait Suci” melalui seorang malaikat. Yesus segera mentaati perintah itu. Mula-mula, dari tahun 1919 seterusnya, ia menyuruh malaikat-malaikatnya menyelesaikan penuaian dari ke-144.000. (Matius 13:39, 43; Yohanes 15:1, 5, 16) Kemudian, tuaian berupa pengumpulan kumpulan besar domba-domba lain terjadi. (Yohanes 10:16; Wahyu 7:9) Sejarah menunjukkan bahwa antara tahun 1931 dan 1935 suatu jumlah yang cukup besar dari domba-domba lain ini mulai muncul. Pada tahun 1935 Yehuwa menyingkapkan kepada pengertian dari golongan Yohanes, identitas kumpulan besar yang sesungguhnya di Wahyu 7:9-17. Sejak itu, pengumpulan kelompok ini sangat ditandaskan. Menjelang tahun 1988, jumlahnya telah jauh melebihi angka tiga juta, dan jumlah itu masih terus meningkat. Pasti, pribadi yang seperti anak manusia itu telah mengumpulkan tuaian yang limpah, penuh sukacita selama jaman akhir ini.—Bandingkan Keluaran 23:16; 34:22.
Menginjak-injak Pohon Anggur Bumi
24. Apa yang ada di tangan malaikat kelima, dan apa yang diserukan oleh malaikat keenam?
24 Setelah penuaian keselamatan selesai, tiba waktunya untuk tuaian lain. Yohanes melaporkan: ”Dan seorang malaikat lain [yang kelima] keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain [yang keenam] datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: ’Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah [gugusan, ”Bode”] buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.’” (Wahyu 14:17, 18) Pasukan malaikat itu dipercayakan dengan tugas penuaian yang besar selama hari Tuhan, untuk memisahkan yang baik dari yang jahat!
25. (a) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa malaikat kelima datang dari bait suci? (b) Mengapa cocok bahwa perintah untuk mulai menuai datang dari malaikat yang ”datang dari mezbah”?
25 Malaikat kelima datang dari hadirat Yehuwa di bait suci; jadi, penuaian yang terakhir juga terjadi menurut kehendak Yehuwa. Malaikat itu diperintahkan untuk mulai pekerjaannya dengan adanya berita yang disampaikan melalui malaikat lain yang ”datang dari mezbah.” Kenyataan ini sangat penting, karena jiwa-jiwa yang setia di bawah mezbah itu telah bertanya: ”Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” (Wahyu 6:9, 10) Dengan penuaian pohon anggur di bumi, seruan menuntut balas ini akan dipenuhi.
26. Apa gerangan ”pohon anggur di bumi”?
26 Namun apa gerangan ”pohon anggur di bumi”? Dalam Alkitab Ibrani, bangsa Yahudi dikatakan sebagai pokok anggur dari Yehuwa. (Yesaya 5:7; Yeremia 2:21) Demikian pula, Yesus Kristus dan mereka yang akan melayani bersamanya dalam Kerajaan Allah dikatakan sebagai pokok anggur. (Yohanes 15:1-8) Dalam latar ini, ciri yang penting dari sebuah pohon anggur ialah bahwa ia menghasilkan buah, dan pohon anggur Kristen sejati telah menghasilkan buah yang limpah demi kepujian Yehuwa. (Matius 21:43) Maka, ”pohon anggur di bumi,” pasti bukan pohon anggur yang sejati ini, melainkan tiruan dari Setan, yaitu sistem pemerintahannya yang kelihatan dan bejat atas umat manusia, dengan berbagai ”gugusan” atau tandan buah yang jahat yang dihasilkan selama berabad-abad. Babel Besar, yang di dalamnya Kekristenan yang murtad begitu terkemuka, telah menjalankan pengaruh yang besar atas pohon anggur yang beracun ini.—Bandingkan Ulangan 32:32-35.
27. (a) Apa yang terjadi ketika malaikat dengan sabit itu mengumpulkan pohon anggur di bumi? (b) Nubuat-nubuat apa dalam Alkitab Ibrani menunjukkan besarnya penuaian?
27 Penghukuman harus dilaksanakan! ”Lalu malaekat itu menyembatkan sabitnya ke bumi, serta mengumpulkan buah anggur bumi itu, sambil mencampakkan dia ke dalam irikan yang besar, yaitu murka Allah; dan buah anggur itu diirik [”diinjak-injak,” NW] orang di luar negeri [”kota,” TB]; maka darahpun mengalirlah dari dalam irikan itu setinggi kang di mulut kuda, sejauh seribu enam ratus setadi.” (Wahyu 14:19, 20, ”Bode”) Murka Yehuwa terhadap pokok anggur ini sudah lama diumumkan. (Zefanya 3:8) Nubuat dalam buku Yesaya memastikan bahwa bangsa-bangsa secara keseluruhan akan dibinasakan pada waktu irikan anggur diinjak. (Yesaya 63:3-6) Yoel juga bernubuat bahwa kumpulan ”banyak orang,” bangsa-bangsa secara keseluruhan, akan diinjak-injak sampai binasa dalam ”tempat anggur,” di ”lembah penentuan.” (Yoel 3:12-14) Benar-benar, penuaian yang luar biasa besar yang tidak pernah akan terulang lagi! Menurut penglihatan Yohanes, bukan hanya buah anggur yang dituai melainkan seluruh pohon anggur simbolis itu ditebang dan dilemparkan ke dalam irikan untuk diinjak. Jadi pohon anggur bumi akan dimusnahkan dan tidak pernah akan dapat tumbuh lagi.
28. Siapa yang melakukan penginjakan pohon anggur di bumi dan apa artinya irikan anggur itu ”diinjak-injak di luar kota”?
28 Penginjakan dalam penglihatan itu dilakukan oleh kuda-kuda, karena darah yang diinjak ke luar dari pohon anggur itu mencapai tinggi ”kang di mulut kuda.” Karena istilah ”kuda” biasanya memaksudkan operasi peperangan, hal ini pastilah masa peperangan. Bala tentara surga yang mengikuti Yesus dalam perang terakhir melawan sistem Setan dikatakan akan menginjak ”irikan anggur, yaitu kehangatan murka Allah yang Mahakuasa.” (Wahyu 19:11-16, Bode) Sudah jelas bahwa merekalah yang menginjak-injak pohon anggur di bumi. Irikan anggur itu ”diinjak-injak orang di luar kota,” yaitu di luar Sion surgawi. Memang, cocok bahwa pohon anggur di bumi diinjak di bumi. Namun hal itu juga akan ”diinjak-injak di luar kota” dalam hal kaum sisa dari benih perempuan, yang melambangkan Sion surgawi di bumi, tidak akan mendapat celaka. Mereka bersama dengan kumpulan besar akan disembunyikan dengan aman dalam penyelenggaraan organisasi Yehuwa di bumi.—Yesaya 26:20, 21.
29. Seberapa dalam darah yang keluar dari irikan anggur itu, seberapa jauh alirannya, dan apa yang ditunjukkan oleh ini semua?
29 Penglihatan yang sangat jelas ini mempunyai persamaan dengan penghancuran kerajaan-kerajaan di bumi oleh batu Kerajaan yang digambarkan di Daniel 2:34, 44. Akan ada kebinasaan. Sungai darah yang keluar dari irikan anggur itu sangat dalam, setinggi kekang kuda, dan mengalir sampai sejauh 1.600 setadi.a Angka yang sangat besar ini, yang dihasilkan dengan mengalikan empat pangkat dua dengan sepuluh pangkat dua (4 x 4 x 10 x 10), dengan tandas menyatakan pesan bahwa bukti dari kebinasaan itu akan menyangkut seluruh bumi. (Yesaya 66:15, 16) Kehancurannya akan lengkap dan tidak ada pemulihan. Tidak pernah, sama sekali tidak pernah lagi pohon anggur Setan di bumi akan bercokol!—Mazmur 83:18, 19.
30. Apa buah-buah dari pohon anggur Setan, dan apa seharusnya tekad kita?
30 Karena kita sekarang sudah hidup jauh memasuki jaman akhir, maka penglihatan mengenai dua macam tuaian ini sangat penting. Kita cukup memandang sekeliling kita untuk melihat buah-buah dari pohon anggur Setan. Aborsi dan bentuk-bentuk lain dari pembunuhan, homoseks, perzinahan, dan bentuk-bentuk lain dari imoralitas; ketidakjujuran dan kurangnya kasih sayang—semua hal tersebut membuat dunia ini keji dalam mata Yehuwa. Pohon anggur Setan ”menghasilkan racun atau ipuh.” Haluannya yang merusak, menyembah berhala, membawa celaan bagi Pencipta Agung dari umat manusia. (Ulangan 29:18; 32:5; Yesaya 42:5, 8) Benar-benar suatu hak istimewa untuk aktif bergabung dengan golongan Yohanes dalam penuaian buah-buah yang sehat yang Yesus hasilkan demi kepujian Yehuwa! (Lukas 10:2) Semoga kita semua bertekad untuk tidak pernah dinodai oleh pohon anggur dunia ini, dan semoga kita dengan demikian menghindar untuk tidak diinjak-injak bersama dengan pohon anggur bumi pada waktu penghukuman Yehuwa yang keras dilaksanakan.
[Catatan Kaki]
a 1.600 setadi ialah kira-kira 300 kilometer (lihat BIS), atau 180 mil Inggris.—Wahyu 14:20, catatan kaki New World Translation Reference Bible.
[Kotak di hlm. 208]
’Anggur Percabulannya’
Bagian yang paling utama dari Babel Besar ialah Gereja Katolik Roma. Gereja ini diperintah oleh paus di Roma dan mengaku bahwa tiap paus adalah pengganti rasul Petrus. Berikut ini beberapa fakta yang telah diterbitkan mengenai mereka yang disebut para pengganti tersebut:
Formosus (891-96): ”Sembilan bulan setelah kematiannya, jenazah Formosus digali dari makamnya di ruang bawah tanah kepausan dan diajukan ke pengadilan di hadapan suatu majelis ’mayat-mayat,’ yang ketuanya adalah Stefanus [paus yang baru]. Paus yang telah meninggal itu dituduh mempunyai ambisi yang sangat besar untuk jabatan kepausan dan semua tindakannya dinyatakan tidak sah. . . . Jubah kepausan ditanggalkan dari jenazah tersebut; jari-jari dari tangan kanannya dipotong.”—New Catholic Encyclopedia.
Stefanus VI (896-97): ”Dalam beberapa bulan [setelah pengadilan atas jenazah Formosus] timbul reaksi yang sangat keras yang mengakhiri jabatan kepausan dari Paus Stefanus; lencana kepausan dirampas darinya, ia dipenjarakan dan dicekik mati.”—New Catholic Encyclopedia.
Sergius III (904-11): ”Dua pendahulunya tepat sebelum dia . . . dicekik mati dalam penjara. . . . Di Roma ia didukung oleh keluarga Theophylactus, dan dengan salah seorang putri mereka, Marozia, ia dikatakan mempunyai seorang putra (belakangan menjadi Paus Yohanes XI).”—New Catholic Encyclopedia.
Stefanus VII (928-31): ”Pada tahun-tahun terakhir dari jabatannya sebagai paus, Paus Yohanes X . . . telah membangkitkan kemarahan Marozia, Donna Senatrix dari Roma, dan dipenjarakan serta dibunuh. Marozia kemudian memberikan jabatan paus kepada Paus Leo VI, yang meninggal setelah memangku jabatan selama 6 1/2 bulan. Stefanus VII menggantikan dia, kemungkinan melalui pengaruh Marozia. . . . Selama 2 tahun menjadi Paus, ia tidak berdaya di bawah kekuasaan Marozia.”—New Catholic Encyclopedia.
Yohanes XI (931-35): ”Ketika Stefanus VII meninggal . . . , Marozia dari Keluarga Theophylactus, mendapatkan jabatan kepausan untuk putranya Yohanes, seorang remaja yang baru berumur 20-an tahun. . . . Sebagai paus, Yohanes berada di bawah kekuasaan ibunya.”—New Catholic Encyclopedia.
Yohanes XII (955-64): ”Ia belum berumur delapan belas tahun, dan laporan-laporan dari jamannya membenarkan bahwa ia tidak mempunyai minat dalam hal-hal rohani, ketagihan kepada kesenangan yang tidak senonoh, dan menempuh kehidupan yang bejat dan tidak terkendali.”—The Oxford Dictionary of Popes.
Benedict IX (1032-44; 1045; 1047-48): ”Ia mempunyai nama buruk karena menjual jabatan paus kepada walinya (godfather) dan kemudian setelah itu merampas kembali jabatan tersebut dua kali.”—The New Encyclopædia Britannica.
Jadi, bukannya mengikuti teladan Petrus yang setia, paus-paus tersebut di atas dan paus-paus lain memberikan pengaruh jahat. Mereka membiarkan hutang darah dan percabulan rohani serta jasmani, dan juga pengaruh Izebel, merusak gereja yang mereka perintah. (Yakobus 4:4) Pada tahun 1917 buku dari Lembaga Menara Pengawal The Finished Mystery (Rahasia yang Tergenap) menguraikan banyak dari fakta-fakta ini dengan sangat terinci dan terus-terang. Ini adalah satu cara bagaimana siswa-siswa Alkitab pada jaman itu ”memukul bumi dengan segala jenis malapetaka.”—Wahyu 11:6; 14:8; 17:1, 2, 5.
[Gambar di hlm. 206]
Kristus yang ditakhtakan melaksanakan penghukuman dengan dukungan para malaikat
[Gambar di hlm. 207]
Setelah Babel jatuh pada 539 S.M., tahanan-tahanannya dibebaskan
-
-
Pekerjaan-Pekerjaan Yehuwa—Besar dan AjaibWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 31
Pekerjaan-Pekerjaan Yehuwa—Besar dan Ajaib
Penglihatan 10—Wahyu 15:1–16:21
Pokok: Yehuwa di bait suciNya; ketujuh cawan murkaNya dicurahkan ke bumi
Masa penggenapan: 1919 sampai Armagedon
1, 2. (a) Tanda ketiga apa yang Yohanes laporkan? (b) Peranan apa dari para malaikat yang telah lama diketahui oleh hamba-hamba Yehuwa?
SEORANG wanita melahirkan anak laki-laki! Seekor naga besar berusaha menelan anak itu! Kedua tanda surgawi tersebut, yang digambarkan dengan begitu jelas dalam Wahyu pasal 12, membuat kita sadar bahwa pertikaian selama berabad-abad antara Benih perempuan Allah dan Setan beserta hantu-hantu benihnya sedang mencapai klimaksnya. Dalam menyorot lambang-lambang ini, Yohanes mengatakan: ”Maka tampaklah suatu tanda besar di langit . . . Maka tampaklah suatu tanda yang lain.” (Wahyu 12:1, 3, 7-12) Kemudian Yohanes melaporkan tanda yang ketiga: ”Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka [”tulah,” NW] terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.” (Wahyu 15:1) Tanda ketiga ini juga mempunyai arti yang sangat penting bagi hamba-hamba Yehuwa.
2 Perhatikan peranan penting yang sekali lagi dimiliki para malaikat dalam melaksanakan kehendak Allah. Kenyataan ini sudah lama diketahui oleh hamba-hamba Yehuwa. Ya, di bawah ilham pemazmur jaman purba bahkan berbicara kepada malaikat-malaikat demikian, menganjurkan mereka: ”Pujilah [Yehuwa], hai malaikat-malaikatNya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firmanNya dengan mendengarkan suara firmanNya.” (Mazmur 103:20) Sekarang, dalam adegan yang baru ini, para malaikat ditugaskan untuk mencurahkan tujuh tulah terakhir.
3. Apa tujuh tulah itu, dan apa yang dinyatakan dengan dicurahkannya hal-hal itu?
3 Apa gerangan tulah-tulah ini? Seperti ketujuh tiupan sangkakala, ini adalah pernyataan penghukuman yang pedas yang memberitakan pandangan Yehuwa terhadap berbagai segi dari dunia ini dan memperingatkan tentang hasil akhir dari keputusan penghakimanNya. (Wahyu 8:1–9:21) Dicurahkannya tulah-tulah tersebut menunjuk kepada pelaksanaan penghukuman itu, pada waktu sasaran amarah Yehuwa dibinasakan pada hari murkaNya yang menyala-nyala. (Yesaya 13:9-13; Wahyu 6:16, 17) Jadi, melalui hal-hal itu ”berakhirlah murka Allah.” Namun sebelum menjelaskan pencurahan tulah-tulah tersebut, Yohanes memberitahu kita mengenai orang-orang yang tidak akan terkena celaka itu. Karena menolak tanda binatang buas, orang-orang yang loyal ini menyanyikan puji-pujian bagi Yehuwa seraya mereka memberitakan hari pembalasanNya.—Wahyu 13:15-17.
’Nyanyian Musa dan Anak Domba’
4. Apa yang sekarang dilihat oleh Yohanes?
4 Suatu pemandangan yang menakjubkan kini dilihat oleh Yohanes: ”Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.”—Wahyu 15:2.
5. Apa yang digambarkan oleh ”lautan kaca bercampur api”?
5 ”Lautan kaca” itu sama dengan yang Yohanes lihat sebelumnya, yang ditempatkan di depan takhta Allah. (Wahyu 4:6) Ini serupa dengan ”’laut’ tuangan” (tempat air) dari bait Salomo, yang darinya imam-imam mengambil air untuk membasuh diri mereka. (1 Raja 7:23) Jadi ini adalah gambaran yang bagus dari ’air pembasuh,’ yaitu, Firman Allah, yang digunakan Yesus untuk membersihkan sidang orang Kristen terurap tersebut yang adalah imam-imam. (Efesus 5:25, 26; Ibrani 10:22) Lautan kaca ini ”bercampur api,” yang menunjukkan bahwa kaum terurap tersebut telah diuji dan dimurnikan seraya mereka mentaati standar yang tinggi yang ditetapkan bagi mereka. Selanjutnya, ini mengingatkan kita bahwa Firman Allah juga berisi pernyataan penghukuman yang berapi-api terhadap musuh-musuhNya. (Ulangan 9:3; Zefanya 3:8) Beberapa dari penghukuman yang berapi-api ini dinyatakan dalam ketujuh tulah terakhir yang akan dicurahkan.
6. (a) Siapakah para penyanyi yang berdiri di hadapan lautan kaca di surga, dan bagaimana kita tahu? (b) Cara bagaimana mereka ”telah mengalahkan” atau menang?
6 Kenyataan bahwa laut tuangan dalam bait Salomo adalah untuk digunakan oleh imam-imam menunjukkan bahwa para penyanyi yang berdiri di hadapan lautan kaca di surga adalah golongan imam. Mereka mempunyai ”kecapi Allah,” dan karena itu kita menghubungkan mereka dengan 24 tua-tua dan 144.000, mengingat kedua kelompok ini juga menyanyi diiringi kecapi. (Wahyu 5:8; 14:2) Para penyanyi yang Yohanes lihat ”telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya.” Jadi mereka pasti orang-orang dari kalangan 144.000 yang hidup di bumi selama hari-hari terakhir. Sebagai kelompok, mereka memang benar-benar keluar sebagai pemenang. Untuk kira-kira 70 tahun sejak 1919, mereka tidak mau menerima tanda binatang buas atau memandang kepada patungnya sebagai satu-satunya harapan manusia untuk perdamaian. Banyak dari mereka sudah bertekun setia sampai mati, dan mereka, yang sekarang sudah di surga, pasti ikut menyanyi bersama saudara-saudara mereka yang masih ada di bumi dengan sukacita istimewa.—Wahyu 14:11-13.
7. Bagaimana kecapi digunakan di Israel purba, dan bagaimana adanya kecapi-kecapi Allah dalam penglihatan Yohanes seharusnya mempengaruhi kita?
7 Para pemenang yang loyal ini mempunyai kecapi-kecapi Allah. Dalam hal ini, mereka seperti orang Lewi yang bertugas di bait pada jaman purba, yang beribadat kepada Yehuwa dengan nyanyian diiringi kecapi. Ada juga yang mengucapkan nubuat diiringi kecapi. (1 Tawarikh 15:16; 25:1-3) Alunan kecapi yang indah menghiasi nyanyian-nyanyian sukacita dari Israel dan doa-doa pujian serta ucapan syukur mereka kepada Yehuwa. (1 Tawarikh 13:8; Mazmur 33:2; 43:4; 57:8, 9) Pada masa yang sulit atau dalam tawanan, alunan kecapi tidak terdengar. (Mazmur 137:2) Adanya kecapi-kecapi Allah dalam penglihatan ini seharusnya membangkitkan pengharapan kita untuk nyanyian pujian yang penuh kegembiraan, berkemenangan, dan ucapan syukur kepada Allah kita.a
8. Nyanyian apa yang dinyanyikan, dan apa syairnya?
8 Itulah yang Yohanes laporkan: ”Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: ’Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan [Yehuwa, ”NW”], Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa [”yang kekal,” NW]! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan [Yehuwa, ”NW”], dan yang tidak memuliakan namaMu? Sebab Engkau saja yang kudus [”loyal,” NW]; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakimanMu.’”—Wahyu 15:3, 4.
9. Mengapa nyanyian itu sebagian disebut ”nyanyian Musa”?
9 Para pemenang ini menyanyikan ”nyanyian Musa,” yaitu, nyanyian yang serupa dengan yang dinyanyikan Musa dalam keadaan yang sama. Setelah orang Israel menyaksikan kesepuluh tulah di Mesir dan penghancuran bala tentara Mesir di Laut Merah, Musa memimpin mereka dalam nyanyian kemenangan dan puji-pujian bagi Yehuwa, dengan menyatakan: ”[Yehuwa] memerintah kekal selama-lamanya.” (Keluaran 15:1-19) Betapa cocok bahwa para penyanyi dalam penglihatan Yohanes, yang keluar sebagai pemenang atas binatang buas dan ikut memberitakan ketujuh tulah terakhir, juga menyanyi ”bagi Raja yang kekal”!—1 Timotius 1:17, Bode.
10. Nyanyian lain apa yang digubah oleh Musa, dan bagaimana bait terakhir dari nyanyian itu ada hubungannya dengan kumpulan besar dewasa ini?
10 Dalam sebuah nyanyian lain, yang digubah ketika Israel mempersiapkan diri untuk menaklukkan Kanaan, Musa yang sudah lanjut usia memberitahu bangsa itu: ”Nama [Yehuwa] akan kuserukan. Berilah hormat [”kebesaran,” Klinkert] kepada Allah kita!” Bait terakhir dari nyanyian ini juga memberikan anjuran kepada orang-orang bukan Israel, dan kata-kata Musa yang terilham terus berlaku sampai kepada kumpulan besar jaman sekarang: ”Bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa karena umatNya.” Dan mengapa mereka harus bersorak-sorai dengan gembira? Karena sekarang Yehuwa akan ”membalaskan darah hamba-hambaNya, Ia membalas dendam kepada lawanNya.” Pelaksanaan penghukuman yang benar ini akan mendatangkan sorak-sorai gembira bagi semua yang berharap kepada Yehuwa.—Ulangan 32:3, 43; Roma 15:10-13; Wahyu 7:9.
11. Bagaimana nyanyian yang Yohanes dengar terus mengalami penggenapan?
11 Musa sendiri pasti akan sangat bersukacita jika ia berada pada hari Tuhan sekarang, bernyanyi bersama-sama dengan paduan suara surgawi: ”Semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau”! Nyanyian yang luar biasa indah itu terus digenapi dengan menakjubkan dewasa ini seraya kita melihat, bukan hanya dalam penglihatan namun sebagai kenyataan yang hidup, jutaan dari ”semua bangsa” yang sekarang berduyun-duyun dengan penuh sukacita bergabung dengan organisasi Yehuwa di bumi.
12. Mengapa nyanyian dari para pemenang juga disebut ”nyanyian Anak Domba”?
12 Meskipun demikian, nyanyian ini bukan hanya dari Musa melainkan juga dari ”Anak Domba.” Mengapa? Musa adalah nabi Yehuwa bagi Israel, tetapi Musa sendiri bernubuat bahwa Yehuwa akan membangkitkan seorang nabi seperti dia. Pribadi ini ternyata adalah Anak Domba, Yesus Kristus. Mengingat Musa adalah ”hamba Allah,” sedangkan Yesus adalah Putra Allah, ia sesungguhnya Musa Yang Lebih Besar. (Ulangan 18:15-19; Kisah 3:22, 23; Ibrani 3:5, 6) Jadi, para penyanyi itu juga menyanyikan ”nyanyian Anak Domba.”
13. (a) Bagaimana Yesus sama seperti Musa, meskipun lebih besar daripada dia? (b) Bagaimana kita dapat bersatu dengan para penyanyi?
13 Seperti Musa, Yesus menyanyikan puji-pujian Allah di depan umum dan bernubuat mengenai kemenanganNya atas semua musuh. (Matius 24:21, 22; 26:30; Lukas 19:41-44) Yesus juga menantikan masa manakala bangsa-bangsa akan datang untuk memuji Yehuwa, dan sebagai ”Anak domba Allah,” ia menyerahkan kehidupan manusianya untuk memungkinkan hal ini. (Yohanes 1:29; Wahyu 7:9; bandingkan Yesaya 2:2-4; Zakharia 8:23.) Musa menghargai nama Allah, Yehuwa, dan mengagungkan nama itu, demikian pula Yesus membuat nama Allah nyata. (Keluaran 6:2, 3; Mazmur 90:1, 17; Yohanes 17:6) Karena Yehuwa loyal, janji-janjiNya yang mulia pasti akan digenapi. Maka, tentu kita sepakat dengan para penyanyi yang loyal ini, dengan Anak Domba, dan dengan Musa dalam ikut menyanyikan syair dari nyanyian: ”Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan [Yehuwa, NW], dan yang tidak memuliakan namaMu?”
Para Malaikat Dengan Cawan-Cawan
14. Siapa yang Yohanes lihat muncul dari bait suci, dan apa yang diberikan kepada mereka?
14 Cocok bahwa kita mendengar nyanyian dari para pemenang yang terurap itu. Mengapa? Karena di bumi mereka telah mengumumkan penghukuman yang terdapat dalam cawan-cawan yang penuh berisi murka Allah. Namun pencurahan cawan-cawan ini tidak hanya melibatkan manusia belaka, seperti selanjutnya diperlihatkan oleh Yohanes: ”Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci—kemah kesaksian—di sorga. Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.”—Wahyu 15:5-7.
15. Mengapa tidak mengherankan bahwa ketujuh malaikat keluar dari bait suci?
15 Berkenaan bait Israel, yang mengandung gambaran dari perkara-perkara di surga, hanya imam besar yang dapat masuk ke tempat Maha Kudus, yang di sini disebut ”Bait Suci.” (Ibrani 9:3, 7) Ini melambangkan tempat kehadiran Yehuwa di surga. Tetapi, di surga sendiri, bukan hanya Imam Besar Yesus Kristus yang mendapat hak istimewa untuk masuk ke hadapan Yehuwa tetapi malaikat-malaikat juga. (Matius 18:10; Ibrani 9:24-26) Maka, tidak mengherankan bahwa tujuh malaikat terlihat keluar dari bait suci di surga. Mereka mempunyai tugas dari Allah Yehuwa sendiri: Curahkan cawan-cawan yang penuh berisi murka Allah.—Wahyu 16:1.
16. (a) Apa yang menunjukkan bahwa ketujuh malaikat benar-benar memenuhi syarat untuk pekerjaan mereka? (b) Apa yang menunjukkan bahwa ada pribadi-pribadi lain terlibat dalam pekerjaan besar untuk mencurahkan cawan-cawan simbolis?
16 Malaikat-malaikat tersebut sangat memenuhi syarat untuk pekerjaan ini. Mereka berpakaian lenan yang bersih dan berkilauan, yang memperlihatkan bahwa mereka bersih secara rohani dan suci, benar dalam pandangan Yehuwa. Juga, mereka mengenakan ikat pinggang emas. Ikat pinggang biasanya digunakan bila seseorang mempersiapkan diri untuk tugas yang harus dilaksanakan. (Imamat 8:7, 13; 1 Samuel 2:18; Lukas 12:37; Yohanes 13:4, 5) Jadi malaikat-malaikat itu siap melaksanakan suatu tugas. Selain itu, ikat pinggang mereka terbuat dari emas. Di kemah suci purba, emas digunakan untuk menggambarkan perkara-perkara ilahi dan surgawi. (Ibrani 9:4, 11, 12) Itu berarti bahwa malaikat-malaikat ini mempunyai tugas pelayanan ilahi yang mulia dan berharga untuk dilaksanakan. Yang lain-lain juga terlibat dalam pekerjaan besar ini. Salah satu dari empat makhluk hidup itu secara pribadi memberikan kepada mereka cawan-cawan yang akan digunakan. Pasti, ini adalah makhluk hidup pertama, yang menyerupai singa, yang melambangkan keberanian, ketabahan dan kegigihan yang dibutuhkan untuk memberitakan penghukuman Yehuwa.—Wahyu 4:7.
Yehuwa di Bait SuciNya
17. Apa yang Yohanes katakan kepada kita mengenai bait suci, dan bagaimana hal itu mengingatkan kita kepada bait suci di Israel purba?
17 Akhirnya, ketika menyelesaikan bagian dari penglihatan ini, Yohanes memberitahu kita: ”Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasaNya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.” (Wahyu 15:8) Ada dalam sejarah Israel manakala awan menyelubungi kemah suci aksara, dan pertunjukan dari kemuliaan Yehuwa ini mencegah imam-imam untuk masuk ke dalamnya. (1 Raja 8:10, 11; 2 Tawarikh 5:13, 14; bandingkan Yesaya 6:4, 5.) Pada waktu-waktu tersebut Yehuwa aktif terlibat dalam perkembangan-perkembangan di bumi.
18. Bilamana ketujuh malaikat akan kembali untuk memberikan laporan kepada Yehuwa?
18 Yehuwa juga sangat berminat akan hal-ikhwal yang terjadi di bumi sekarang. Ia ingin agar ketujuh malaikat menyelesaikan tugas mereka. Ini adalah masa penghukuman yang sedang mencapai puncaknya, seperti digambarkan dalam Mazmur 11:4-6: ”[Yehuwa] ada di dalam baitNya yang kudus; [Yehuwa], takhtaNya di sorga; mataNya mengamati-amati, sorot mataNya menguji anak-anak manusia. [Yehuwa] menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.” Sebelum ketujuh tulah ini dicurahkan ke atas orang-orang jahat, ketujuh malaikat tidak akan kembali ke hadapan Allah yang mulia.
19. (a) Perintah apa yang dikeluarkan, dan oleh siapa? (b) Bilamana pencurahan cawan-cawan simbolis telah dimulai?
19 Perintah yang dahsyat itu mengguntur: ”Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: ’Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.’” (Wahyu 16:1) Siapa yang mengeluarkan perintah ini? Pasti Yehuwa sendiri, karena cahaya kemuliaan dan kuasaNya mencegah siapapun juga untuk masuk ke bait suci. Yehuwa datang ke bait rohaniNya untuk menghakimi pada tahun 1918. (Maleakhi 3:1-5) Maka, pasti tidak lama setelah tahun itu Ia memberikan perintah untuk mencurahkan cawan-cawan murka Allah. Sebenarnya, penghukuman yang terdapat dalam cawan-cawan simbolis itu mulai diberitakan dengan penuh semangat pada tahun 1922. Dan pemberitaan mereka meningkat mencapai puncaknya dewasa ini.
Cawan-Cawan dan Tiupan Sangkakala
20. Apa yang disingkapkan dan diperingatkan oleh cawan-cawan murka Yehuwa, dan bagaimana itu dicurahkan?
20 Cawan-cawan murka Yehuwa menyingkapkan corak-corak keadaan dunia sebagaimana Yehuwa memandangnya dan peringatan tentang penghukuman yang akan Yehuwa laksanakan. Para malaikat mencurahkan cawan-cawan itu melalui perwakilan sidang orang Kristen terurap di bumi, orang-orang yang menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba. Seraya memberitakan Kerajaan sebagai kabar baik, golongan Yohanes dengan berani telah menyingkapkan isi dari cawan-cawan murka tersebut. (Matius 24:14; Wahyu 14:6, 7) Jadi, berita ganda mereka penuh damai dalam memberitakan kebebasan bagi umat manusia tetapi bagaikan seruan perang dalam memperingatkan tentang ”hari pembalasan Allah kita.”—Yesaya 61:1, 2.
21. Bagaimana sasaran dari keempat cawan murka Allah yang pertama bertalian dengan sasaran keempat tiupan sangkakala pertama, dan dalam hal apa mereka berbeda?
21 Sasaran empat cawan pertama dari murka Allah sesuai dengan sasaran keempat tiupan sangkakala pertama, yaitu, bumi, laut, sungai-sungai dan mata-mata air, dan benda-benda penerang di langit. (Wahyu 8:1-12) Namun tiupan sangkakala mengumumkan tulah-tulah atas ”sepertiga,” sedangkan pencurahan cawan-cawan murka Allah menimpa keseluruhannya. Jadi, walaupun Susunan Kristen, sebagai ”sepertiga,” telah mendapat perhatian pertama pada hari Tuhan, tidak satu bagian pun dari sistem Setan dibebaskan dari tulah berupa berita penghukuman tentang murka Yehuwa dan kesedihan yang didatangkan oleh itu.
22. Bagaimana tiga tiupan sangkakala terakhir berbeda, dan bagaimana hubungan sangkakala tersebut dengan ketiga cawan terakhir dari murka Yehuwa?
22 Ketiga tiupan sangkakala terakhir berbeda, karena disebut celaka. (Wahyu 8:13; 9:12) Dua tiupan sangkakala yang pertama terdiri khusus dari belalang-belalang dan pasukan berkuda, sedangkan yang ketiga memperkenalkan kelahiran Kerajaan Yehuwa. (Wahyu 9:1-21; 11:15-19) Seperti akan kita lihat, ketiga cawan terakhir dari murkaNya juga mencakup beberapa segi ini, namun ini agak berbeda dari ketiga celaka tadi. Mari kita sekarang memperhatikan dengan saksama penyingkapan dramatis yang dihasilkan dengan dicurahkannya cawan-cawan murka Yehuwa.
[Catatan Kaki]
a Menarik bahwa pada tahun 1921 golongan Yohanes menerbitkan alat bantuan pelajaran Alkitab The Harp of God (Kecapi Allah), yang penyiarannya lebih dari lima juta salinan dalam lebih dari 20 bahasa. Ini membantu menghasilkan lebih banyak penyanyi yang terurap.
-
-
Murka Allah Sampai Kepada AkhirnyaWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 32
Murka Allah Sampai Kepada Akhirnya
1. Apa yang sudah akan terjadi bila ketujuh cawan dicurahkan sampai selesai, dan pertanyaan-pertanyaan apa yang sekarang timbul berkenaan cawan-cawan tersebut?
YOHANES telah memperkenalkan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk mencurahkan tujuh cawan. Ia memberitahu kita bahwa ini adalah yang ”terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.” (Wahyu 15:1; 16:1) Tulah-tulah ini, yang menyingkapkan hukuman Yehuwa untuk kejahatan di bumi, harus dicurahkan sampai selesai. Pada waktu itu berakhir, penghukuman Yehuwa sudah akan terlaksana. Dunia Setan tidak akan ada lagi! Tulah-tulah tersebut merupakan tanda dan peringatan apa bagi umat manusia dan para penguasa dari sistem yang jahat sekarang? Bagaimana orang Kristen dapat menghindar agar tidak tertimpa tulah bersama dengan dunia yang akan binasa? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting, dan akan dijawab sekarang. Semua yang mendambakan kemenangan yang adil benar akan sangat berminat kepada apa yang Yohanes lihat selanjutnya.
Murka Yehuwa atas ”Bumi”
2. Apa akibatnya ketika malaikat pertama mencurahkan cawannya ke bumi, dan apa yang dilambangkan oleh ”bumi”?
2 Malaikat pertama mulai bertindak! ”Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.” (Wahyu 16:2) Sebagaimana halnya dengan tiupan sangkakala pertama, ”bumi” di sini melambangkan sistem politik yang kelihatannya stabil yang mulai dibangun oleh Setan di bumi ini pada jaman Nimrod dulu, lebih dari 4.000 tahun yang lalu.—Wahyu 8:7.
3. (a) Bagaimana banyak pemerintahan menuntut dari rakyat mereka apa yang menyerupai penyembahan? (b) Apa yang dihasilkan oleh bangsa-bangsa sebagai pengganti untuk Kerajaan Allah, dan apa pengaruhnya atas mereka yang menyembahnya?
3 Pada hari-hari terakhir ini, banyak pemerintahan menuntut dari rakyat mereka apa yang menyerupai penyembahan, dan berkeras bahwa Negara harus dijunjung tinggi di atas Allah atau keloyalan lain apapun. (2 Timotius 3:1; bandingkan Lukas 20:25; Yohanes 19:15.) Sejak 1914 bangsa-bangsa sudah umum mewajibkan pemuda-pemuda mereka memasuki dinas militer supaya mereka bertempur, atau siap bertempur, dalam peperangan total yang telah memenuhi halaman-halaman sejarah modern dengan darah. Pada hari Tuhan, bangsa-bangsa juga telah menghasilkan, sebagai pengganti untuk Kerajaan Allah, patung binatang—Liga Bangsa Bangsa dan penggantinya, Perserikatan Bangsa Bangsa. Benar-benar suatu hujatan untuk menyatakan, seperti yang telah dilakukan oleh paus-paus belakangan ini, bahwa badan bikinan manusia ini adalah satu-satunya harapan bangsa-bangsa untuk perdamaian! Badan ini dengan kukuh menentang Kerajaan Allah. Mereka yang menyembahnya menjadi najis secara rohani, penuh bisul, tepat sebagaimana orang Mesir yang menentang Yehuwa pada jaman Musa ditimpa tulah bisul-bisul dan luka-luka bernanah yang aksara.—Keluaran 9:10, 11.
4. (a) Apa yang dengan tegas ditandaskan oleh isi cawan murka Allah yang pertama? (b) Bagaimana pandangan Yehuwa terhadap mereka yang menerima tanda binatang buas itu?
4 Isi cawan ini dengan tegas menekankan pilihan yang dihadapkan kepada umat manusia. Mereka harus menderita kebencian dunia ini atau murka Yehuwa. Umat manusia telah dipaksa menerima tanda binatang buas, dengan maksud agar ’tidak seorang pun dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.’ (Wahyu 13:16, 17) Namun ada harga yang harus dibayar untuk ini! Yehuwa menganggap mereka yang menerima tanda itu seperti ditimpa ”bisul yang jahat dan yang berbahaya.” Sejak 1922 mereka ditandai di depan umum sebagai orang yang telah menolak Allah yang hidup. Rencana-rencana politik mereka tidak berhasil, dan mereka menderita kekuatiran. Secara rohani, mereka najis. Jika mereka tidak bertobat, penyakit yang ”jahat” ini akan berakhir dengan kematian, karena sekaranglah hari penghukuman Yehuwa. Tidak ada daerah netral antara menjadi bagian sistem dunia ini dan melayani Yehuwa di pihak KristusNya.—Lukas 11:23; bandingkan Yakobus 4:4.
Laut Menjadi Darah
5. (a) Apa yang terjadi ketika cawan kedua dicurahkan? (b) Bagaimana Yehuwa memandang mereka yang mendiami laut simbolis?
5 Cawan murka Allah yang kedua sekarang harus dicurahkan. Apa artinya itu bagi umat manusia? Yohanes memberitahu kita: ”Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.” (Wahyu 16:3) Seperti tiupan sangkakala kedua, cawan ini ditujukan kepada ”laut”—rakyat banyak yang bergolak dan memberontak, yang bermusuhan dengan Yehuwa. (Yesaya 57:20, 21; Wahyu 8:8, 9) Dalam pandangan Yehuwa, ”laut” ini seperti darah, tidak cocok untuk didiami makhluk-makhluk. Itulah sebabnya orang Kristen tidak boleh menjadi bagian dari dunia. (Yohanes 17:14) Pencurahan cawan murka Allah yang kedua menyingkapkan bahwa seluruh umat manusia yang mendiami laut ini mati dalam pandangan Yehuwa. Karena alasan tanggung jawab sebagai masyarakat, umat manusia telah bersalah menumpahkan banyak sekali darah yang tidak bersalah. Pada waktu hari murka Yehuwa tiba, mereka secara aksara akan mati di tangan pasukan penghukumanNya.—Wahyu 19:17, 18; bandingkan Efesus 2:1; Kolose 2:13.
Memberi Mereka Darah untuk Diminum
6. Apa yang terjadi ketika cawan ketiga dicurahkan, dan kata-kata apa yang terdengar dari seorang malaikat dan dari mezbah?
6 Cawan murka Allah yang ketiga, seperti tiupan sangkakala ketiga, mempunyai akibat atas sumber-sumber air bersih. ”Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah. Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: ’Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus [”loyal,” NW], yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar [”layak,” NW] bagi mereka!’ Dan aku mendengar mezbah itu berkata: ’Ya Tuhan [Yehuwa, ”NW”]. Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakimanMu.’”—Wahyu 16:4-7.
7. Apa yang digambarkan oleh ”sungai-sungai dan mata-mata air”?
7 ”Sungai-sungai dan mata-mata air” menggambarkan apa yang disebut sumber bimbingan dan hikmat yang segar yang diterima oleh dunia ini, seperti misalnya filsafat-filsafat politik, ekonomi, ilmiah, pendidikan, sosial, dan agama yang membimbing tindakan dan keputusan manusia. Untuk mendapat kebenaran yang memberi hidup, manusia bukannya berpaling kepada Yehuwa, Mata Air atau Sumber kehidupan, melainkan ’menggali kolam yang bocor bagi mereka sendiri’ dan minum sepuas-puasnya dari ”hikmat dunia ini [yang] adalah kebodohan bagi Allah.”—Yeremia 2:13; 1 Korintus 1:19; 2:6; 3:19; Mazmur 36:9.
8. Dengan cara-cara apa saja umat manusia telah menimbulkan hutang darah?
8 ”Air” yang sudah tercemar itu mengakibatkan manusia berhutang darah, misalnya, dalam menganjurkan mereka untuk menumpahkan darah dalam skala yang sangat besar pada peperangan-peperangan abad ini, yang sekarang telah merenggut seratus juta jiwa lebih. Khususnya di kalangan Susunan Kristen, yang di dalamnya dua perang dunia telah meletus, manusia ”bersegera hendak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,” dan ini termasuk darah saksi-saksi Allah sendiri. (Yesaya 59:7; Yeremia 2:34) Umat manusia juga telah menimbulkan hutang darah melalui penyalahgunaan darah dalam jumlah yang sangat besar untuk transfusi, melanggar hukum-hukum Yehuwa yang benar. (Kejadian 9:3-5; Imamat 17:14; Kisah 15:28, 29) Karena hal-hal ini, mereka telah menuai dukacita dengan berkembangnya penyakit-penyakit AIDS, hepatitis, dan penyakit-penyakit lain melalui transfusi darah. Pembalasan sepenuhnya untuk semua hutang darah tidak lama lagi akan datang pada waktu para pelanggar hukum itu menjalani hukuman terberat, yaitu diinjak-injak dalam ”irikan yang besar, yaitu murka Allah.”—Wahyu 14:19, 20, Bode.
9. Apa yang tersangkut dalam pencurahan cawan ketiga?
9 Pada jaman Musa, ketika Sungai Nil diubah menjadi darah, orang Mesir dapat tetap hidup dengan mencari sumber air lain. (Keluaran 7:24) Namun, dewasa ini, selama tulah rohani, orang tidak dapat menemukan air yang memberi kehidupan di tempat manapun dalam dunia Setan. Pencurahan cawan yang ketiga menyangkut pemberitaan bahwa ”sungai-sungai dan mata-mata air” dunia adalah bagaikan darah, mendatangkan kematian rohani atas semua yang meminumnya. Jika orang tidak berpaling kepada Yehuwa, mereka akan menuai penghukumanNya.—Bandingkan Yehezkiel 33:11.
10. Apa yang diumumkan oleh ”malaikat yang berkuasa atas air,” dan kesaksian apa yang ditambahkan oleh ”mezbah”?
10 ”Malaikat yang berkuasa atas air,” yaitu, malaikat yang mencurahkan cawan ini ke atas air, mengagungkan Yehuwa sebagai Hakim Universal, yang keputusan-keputusanNya benar dan bersifat mutlak. Karena itu, ia mengatakan mengenai penghukuman ini: ”Hal itu layak bagi mereka!” Pasti, malaikat itu secara pribadi telah menyaksikan banyak penumpahan darah dan kekejaman yang ditimbulkan selama ribuan tahun oleh ajaran dan filsafat palsu dari dunia yang jahat ini. Jadi, ia tahu bahwa keputusan penghukuman Yehuwa benar. Bahkan ”mezbah” Allah berbicara. Di Wahyu 6:9, 10, jiwa-jiwa dari mereka yang mati sahid dikatakan berada di bawah mezbah itu. Jadi ”mezbah” menambah kesaksian yang kuat berkenaan adil dan benarnya keputusan Yehuwa.a Tentu, cocok bahwa orang-orang yang telah menumpahkan dan menyalahgunakan begitu banyak darah, mereka sendiri harus dipaksa untuk minum darah, sebagai lambang hukuman mati dari Yehuwa atas diri mereka.
Menghanguskan Manusia Dengan Api
11. Apa sasaran dari cawan murka Allah yang keempat, dan apa yang terjadi ketika itu dicurahkan?
11 Cawan murka Allah yang keempat sasarannya ialah matahari. Yohanes memberitahu kita: ”Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya [matahari] diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.”—Wahyu 16:8, 9.
12. Apa gerangan ”matahari” dunia ini, dan apa yang diberikan kepada matahari simbolis ini?
12 Sekarang, pada kesudahan sistem ini, saudara-saudara rohani Yesus ”bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.” (Matius 13:40, 43) Yesus sendiri adalah ”surya kebenaran.” (Maleakhi 4:2) Tetapi, umat manusia mempunyai ”matahari”-nya sendiri, para penguasanya sendiri yang mencoba bercahaya menentang Kerajaan Allah. Tiupan sangkakala keempat memberitakan bahwa ’matahari, bulan, dan bintang-bintang’ dalam langit Susunan Kristen benar-benar sumber kegelapan, bukan terang. (Wahyu 8:12) Cawan murka Allah yang keempat sekarang menunjukkan bahwa ”matahari” dunia akan menjadi panas tidak tertahankan. Mereka yang dipandang sebagai para pemimpin yang bagaikan matahari akan ”menghanguskan” umat manusia. Kuasa untuk melakukan itu diberikan kepada matahari simbolis tersebut. Dengan kata lain, Yehuwa akan mengijinkan hal ini sebagai bagian dari penghukumanNya yang menyala-nyala atas umat manusia. Cara bagaimana tindakan penghangusan ini terjadi?
13. Cara bagaimana para penguasa dunia ini yang bagaikan matahari ”menghanguskan” umat manusia?
13 Setelah perang dunia pertama, para penguasa dunia ini membentuk Liga Bangsa Bangsa dalam usaha untuk memecahkan problem keamanan dunia, namun ini gagal. Maka jenis-jenis pemerintahan lain yang bersifat uji-coba, seperti misalnya Fasisme dan Nazisme diterapkan. Komunisme terus berkembang. Sebaliknya dari memperbaiki keadaan umat manusia, para penguasa yang bagaikan matahari dalam sistem ini mulai ’menghanguskan manusia dengan panas api yang dahsyat.’ Perang-perang setempat di Spanyol, Etiopia, dan Mancuria mengarah kepada perang dunia kedua. Sejarah modern mencatat bahwa Mussolini, Hitler, dan Stalin sebagai diktator-diktator bertanggung jawab langsung dan tidak langsung atas kematian puluhan juta orang, termasuk banyak orang dari bangsa mereka sendiri. Belakangan ini, konflik-konflik internasional atau sipil telah ”menghanguskan” rakyat dari negeri-negeri seperti misalnya Vietnam, Kamboja, Iran, Libanon, dan Irlandia, maupun negeri-negeri di Amerika Latin dan Afrika. Tambahkan kepada hal ini persaingan yang terus berlangsung antara negara-negara adidaya, yang senjata-senjata nuklirnya yang mengerikan dapat menghanguskan seluruh umat manusia. Pada hari-hari terakhir ini, umat manusia pasti telah terkena ”matahari” yang menghanguskan, yaitu para penguasanya yang tidak benar. Pencurahan cawan murka Allah yang keempat dengan tepat telah menunjuk kepada fakta-fakta sejarah ini, dan umat Allah telah memberitakannya di seluruh bumi.
14. Apa yang secara konsisten diajarkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa sebagai satu-satunya penyelesaian untuk problem-problem umat manusia, dengan tanggapan apa dari umat manusia secara keseluruhan?
14 Saksi-Saksi Yehuwa dengan konsisten telah mengajar bahwa satu-satunya penyelesaian untuk problem-problem umat manusia yang membingungkan ialah Kerajaan Allah, yang Yehuwa gunakan untuk menyucikan namaNya. (Mazmur 83:5, 18, 19; Matius 6:9, 10) Tetapi, umat manusia secara keseluruhan tidak mau mendengarkan kepada penyelesaian ini. Banyak orang yang menolak Kerajaan juga menghujat nama Allah, sama seperti yang dilakukan Firaun ketika ia tidak mau mengakui kedaulatan Yehuwa. (Keluaran 1:8-10; 5:2) Karena tidak berminat kepada Kerajaan Mesias ini, para penentang memilih untuk menderita di bawah ”matahari” mereka sendiri yang terik yaitu pemerintahan manusia yang menindas.
Takhta Binatang Buas
15. (a) Atas apa cawan kelima dicurahkan? (b) Apa gerangan ”takhta binatang buas itu,” dan apa yang tersangkut dalam pencurahan cawan ke atasnya?
15 Ke atas apakah malaikat berikut mencurahkan cawannya? ”Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang [buas, ”NW”] itu.” (Wahyu 16:10a) ”Binatang buas itu” ialah sistem pemerintahan Setan. Sistem ini tidak mempunyai takhta aksara, sama seperti halnya binatang buas itu sendiri tidak bersifat aksara. Namun, disebutnya sebuah takhta, memperlihatkan bahwa binatang buas itu telah menjalankan wewenang raja atas umat manusia; ini selaras dengan fakta bahwa tanduk-tanduk binatang itu masing-masing mengenakan sebuah mahkota kerajaan. Sebenarnya, ”takhta binatang buas itu” ialah dasar, atau sumber, dari wewenang tersebut.b Alkitab menyingkapkan keadaan yang sesungguhnya dari wewenang kerajaan dari binatang buas itu ketika dikatakan bahwa ”naga itu memberikan kepada [binatang itu] kekuatannya dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.” (Wahyu 13:1, 2; 1 Yohanes 5:19) Jadi, pencurahan cawan ke atas takhta binatang buas itu menyangkut pemberitaan yang menyingkapkan peranan sesungguhnya yang telah dan masih dimainkan oleh Setan dalam mendukung dan memajukan binatang buas itu.
16. (a) Siapa yang dilayani oleh bangsa-bangsa, tidak soal mereka sadar atau tidak? Jelaskan. (b) Bagaimana dunia mencerminkan kepribadian Setan? (c) Bilamana takhta binatang buas akan digulingkan?
16 Bagaimana hubungan antara Setan dan bangsa-bangsa ini dipelihara? Ketika Setan menggoda Yesus, ia memperlihatkan kepadanya semua kerajaan dunia dalam suatu penglihatan dan menawarkan ”segala kuasa itu serta kemuliaannya.” Namun ada syaratnya—Yesus harus terlebih dahulu melakukan tindakan penyembahan kepada Setan. (Lukas 4:5-7) Dapatkah kita membayangkan bahwa pemerintahan-pemerintahan dunia mendapat wewenang mereka dengan syarat yang lebih ringan? Sama sekali tidak. Menurut Alkitab, Setan adalah ilah sistem ini, sehingga, sadar atau tidak, bangsa-bangsa melayani dia. (2 Korintus 4:3, 4, NW)c Keadaan ini disingkapkan dalam susunan sistem dunia yang ada sekarang, yang dibangun atas nasionalisme yang picik, kebencian, dan kepentingan diri sendiri. Ini diorganisasi menurut cara yang Setan inginkan—untuk membuat umat manusia tetap berada di bawah kendalinya. Kebejatan dalam pemerintahan, nafsu untuk kekuasaan, kebohongan diplomasi, perlombaan senjata—hal-hal ini mencerminkan kepribadian Setan yang rendah. Dunia menganut standar-standar Setan yang tidak benar, dengan demikian menjadikan dia ilahnya. Takhta binatang buas akan digulingkan pada waktu binatang itu menderita kebinasaan dan Benih perempuan Allah akhirnya mencampakkan Setan sendiri ke dalam jurang maut.—Kejadian 3:15; Wahyu 19:20, 21; 20:1-3.
Kegelapan dan Rasa Sakit yang Menyiksa
17. (a) Bagaimana pencurahan cawan kelima ada hubungannya dengan kegelapan rohani yang selalu meliputi kerajaan dari binatang buas? (b) Bagaimana reaksi orang atas pencurahan cawan murka Allah yang kelima?
17 Kerajaan dari binatang buas ini sudah berada dalam kegelapan rohani sejak awal mulanya. (Bandingkan Matius 8:12; Efesus 6:11, 12.) Cawan kelima menghasilkan pengumuman yang diperhebat tentang kegelapan ini kepada umum. Ia bahkan membuatnya dramatis, dalam hal cawan murka Allah ini dicurahkan langsung ke atas takhta dari binatang buas simbolis. ”Dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.”—Wahyu 16:10b, 11.
18. Persamaan apakah yang ada antara tiupan sangkakala kelima dan cawan murka Allah yang kelima?
18 Tiupan sangkakala kelima tidak persis sama seperti cawan murka Allah yang kelima, karena tiupan sangkakala itu mengumumkan tulah belalang. Namun perhatikan bahwa pada waktu tulah belalang itu dilancarkan, matahari dan udara menjadi gelap. (Wahyu 9:2-5) Dan di Keluaran 10:14, 15, kita membaca tentang belalang yang Allah gunakan untuk menimpa Mesir: ”Belalang . . . sangat banyak; sebelum itu tidak pernah ada belalang yang demikian banyaknya dan sesudah itupun tidak akan terjadi lagi yang demikian. Belalang menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi gelap olehnya.” Ya, kegelapan! Dewasa ini, kegelapan rohani dunia telah menjadi sangat nyata sebagai hasil diperdengarkannya sangkakala kelima dan pencurahan cawan murka Allah yang kelima. Berita menyengat yang diberitakan oleh kawanan belalang jaman modern mendatangkan siksaan dan rasa sakit ke atas orang jahat yang ”lebih menyukai kegelapan dari pada terang.”—Yohanes 3:19.
19. Selaras dengan Wahyu 16:10, 11, apa yang ditimbulkan dengan disingkapkannya Setan di depan umum sebagai ilah sistem ini?
19 Sebagai penguasa dunia, Setan telah menimbulkan banyak ketidakbahagiaan dan penderitaan. Kelaparan, peperangan, kekerasan, kejahatan, penyalahgunaan obat bius, imoralitas, penyakit yang ditularkan melalui seks, ketidakjujuran, kemunafikan agama—hal-hal tersebut dan lebih banyak lagi merupakan ciri-ciri dari sistem Setan. (Bandingkan Galatia 5:19-21.) Meskipun demikian, penelanjangan Setan di depan umum sebagai ilah sistem ini menimbulkan rasa sakit dan malu atas mereka yang hidup menurut standar-standarnya. ”Mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,” terutama dalam Susunan Kristen. Banyak yang menjadi marah karena kebenaran menyingkapkan gaya hidup mereka. Ada yang merasa terancam karena hal itu, dan mereka menganiaya orang-orang yang memberitakannya. Mereka menolak Kerajaan Allah dan mencerca nama suci Yehuwa. Keadaan mereka yang sakit secara agama, penuh bisul, disingkapkan, sehingga mereka menghujat Allah di surga. Tidak, mereka ”tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.” Jadi kita tidak dapat mengharapkan pertobatan secara besar-besaran sebelum akhir dari sistem ini.—Yesaya 32:6.
Sungai Efrat Dikeringkan
20. Bagaimana tiupan sangkakala keenam maupun pencurahan cawan keenam menyangkut Sungai Efrat?
20 Tiupan sangkakala keenam mengumumkan dilepaskannya ”keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu.” (Wahyu 9:14) Dalam sejarah, Babel adalah kota besar yang terletak di atas Sungai Efrat. Dan pada tahun 1919 pembebasan dari keempat malaikat simbolis disertai oleh kejatuhan Babel Besar yang penting artinya. (Wahyu 14:8) Maka, patut diperhatikan bahwa cawan murka Allah yang keenam juga menyangkut Sungai Efrat: ”Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.” (Wahyu 16:12) Ini juga kabar buruk bagi Babel Besar!
21, 22. (a) Bagaimana air Sungai Efrat yang merupakan perlindungan mengering bagi Babel pada tahun 539 S. M.? (b) Apa gerangan ’air’ yang diduduki oleh Babel Besar, dan bagaimana air simbolis ini sekarang juga sedang mengering?
21 Pada jaman kebesaran Babel purba, air yang limpah dari Sungai Efrat merupakan bagian penting dari sistem pertahanannya. Pada tahun 539 S.M. air tersebut mengering ketika alirannya dipindahkan oleh pemimpin Persia, Kores. Dengan demikian, jalan terbuka bagi Kores orang Persia dan Darius orang Media, raja-raja dari ”sebelah timur” (atau ”matahari terbit,” NW), untuk memasuki Babel dan menaklukkannya. Pada saat kritis, Sungai Efrat gagal sebagai pertahanan kota besar itu. (Yesaya 44:27–45:7; Yeremia 51:36) Sesuatu yang serupa sudah waktunya akan terjadi atas Babel modern, sistem agama palsu seluas dunia.
22 Babel Besar ”duduk di tempat yang banyak airnya.” Menurut Wahyu 17:1, 15, ini melambangkan ”bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa”—pengikut-pengikut yang luar biasa banyaknya yang ia anggap sebagai perlindungan. Namun ’air’ mulai mengering! Di Eropa Barat, tempat ia sebelumnya mempunyai pengaruh yang besar, ratusan juta orang secara terang-terangan mengabaikan agama. Di beberapa negeri Eropa Timur, diumumkan suatu kebijaksanaan politik yang mencoba menghapuskan pengaruh agama. Rakyat banyak di negeri-negeri tersebut tidak bangkit membela kepentingannya. Demikian pula, bila tiba waktunya Babel Besar dihancurkan, pengikut-pengikutnya yang makin berkurang jumlahnya akan terbukti tidak memberikan perlindungan sama sekali. (Wahyu 17:16) Walaupun mengaku mempunyai ribuan juta anggota, Babel Besar akan mendapati dirinya tidak berdaya melawan ”raja-raja yang datang dari sebelah timur.”
23. (a) Siapakah raja-raja dari ”sebelah timur” pada tahun 539 S.M.? (b) Siapakah ”raja-raja yang datang dari sebelah timur” pada hari Tuhan, dan bagaimana mereka akan menghancurkan Babel Besar?
23 Siapakah raja-raja tersebut? Pada tahun 539 S.M. mereka adalah Darius orang Media dan Kores orang Persia, yang digunakan Yehuwa untuk menaklukkan kota kuno Babel. Pada hari Tuhan ini, sistem agama palsu dari Babel Besar juga akan dihancurkan oleh para penguasa manusia. Namun sekali lagi, ini merupakan penghukuman ilahi. Allah Yehuwa dan Yesus Kristus, ”raja-raja yang datang dari sebelah timur,” akan menaruh dalam hati para penguasa manusia ”rencana” (BIS) untuk berbalik melawan Babel Besar dan menghancurkan dia sama sekali. (Wahyu 17:16, 17) Pencurahan cawan keenam memberitakan kepada umum bahwa penghukuman ini segera akan dilaksanakan!
24. (a) Bagaimana isi dari enam cawan murka Yehuwa yang pertama diberitakan, dan dengan hasil apa? (b) Sebelum memberitahu kita tentang cawan murka Allah yang masih ada, apa yang disingkapkan buku Wahyu?
24 Enam cawan pertama dari murka Yehuwa membawa berita yang memprihatinkan. Hamba-hamba Allah di bumi, didukung oleh para malaikat, telah sibuk memberitakan isinya dalam skala seluas dunia. Dengan cara ini, peringatan yang tepat pada waktunya telah diberikan kepada semua bagian dari sistem dunia Setan, dan Yehuwa telah memberikan kepada setiap pribadi kesempatan untuk berpaling kepada kebenaran dan tetap hidup. (Yehezkiel 33:14-16) Meskipun demikian, satu cawan lagi dari murka Allah masih ada. Namun sebelum memberitahu kita mengenai hal itu, buku Wahyu menyingkapkan bagaimana Setan dan kaki-tangannya di bumi mencoba melawan pemberitaan tentang penghukuman Yehuwa.
Pengumpulan ke Armagedon
25. (a) Apa yang Yohanes katakan kepada kita tentang ”pernyataan terilham” yang najis, menyerupai katak? (b) Bagaimana ada wabah yang menjijikkan, bagaikan katak, dari ’pernyataan-pernyataan terilham yang najis’ pada hari Tuhan, dan apa hasilnya?
25 Yohanes memberitahu kita: ”Dan Aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh [”pernyataan terilham,” NW] najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan [”pernyataan-pernyataan yang diilhami oleh hantu-hantu,” NW] yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.” (Wahyu 16:13, 14) Pada jaman Musa, Yehuwa mendatangkan tulah katak yang sangat menjijikkan atas Mesir milik Firaun, sehingga ”tanah itu berbau busuk.” (Keluaran 8:5-15) Pada hari Tuhan, ada juga wabah yang menjijikkan bagaikan katak, walaupun dari sumber yang berbeda. Ini adalah ’pernyataan-pernyataan terilham yang najis’ dari Setan, yang jelas melambangkan propaganda yang dirancang untuk menggerakkan semua penguasa manusia, ”raja-raja,” agar menentang Allah Yehuwa. Dengan demikian Setan memastikan agar mereka tidak dipengaruhi oleh pencurahan cawan-cawan murka Allah tetapi secara kokoh berada di pihak Setan sewaktu ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa’ mulai.
26. (a) Dari tiga sumber apa propaganda Setan itu datang? (b) Apa gerangan ”nabi palsu” itu, dan bagaimana kita tahu?
26 Propaganda itu berasal dari ”naga” (Setan) dan ”binatang” (susunan politik Setan di bumi), makhluk-makhluk yang sudah kita jumpai dalam buku Wahyu. Namun, apa gerangan ”nabi palsu” itu? Ia seorang pendatang baru dalam nama saja. Sebelumnya kepada kita telah diperlihatkan seekor binatang buas bertanduk dua seperti anak domba yang mengadakan tanda-tanda yang besar di hadapan binatang buas berkepala tujuh. Makhluk yang memperdayakan ini bertindak seperti nabi untuk binatang buas itu. Ia menganjurkan penyembahan kepada binatang buas, bahkan menyebabkan sebuah patung didirikan baginya. (Wahyu 13:11-14) Binatang buas bertanduk dua seperti anak domba ini pasti sama dengan ”nabi palsu” yang disebut di sini. Untuk meneguhkan hal ini, kita nanti akan membaca bahwa nabi palsu itu, seperti binatang buas simbolis bertanduk dua, ”mengadakan tanda-tanda di depan mata [binatang buas berkepala tujuh], dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya.”—Wahyu 19:20.
27. (a) Peringatan apa yang tepat pada waktunya yang Yesus Kristus sendiri berikan? (b) Peringatan apa yang Yesus berikan ketika ia berada di bumi? (c) Bagaimana rasul Paulus mengulangi peringatan Yesus?
27 Dengan adanya begitu banyak propaganda setan di sekeliling, kata-kata berikut yang Yohanes catat benar-benar cocok: ”Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.” (Wahyu 16:15) Siapa yang datang ”seperti pencuri”? Yesus sendiri, yang datang pada waktu yang tidak diberitahukan sebagai Pelaksana Penghukuman Yehuwa. (Wahyu 3:3; 2 Petrus 3:10) Pada waktu masih berada di bumi, Yesus juga menyamakan kedatangannya dengan kedatangan pencuri, dengan mengatakan: ”Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Matius 24:42, 44; Lukas 12:37, 40) Ketika mengulangi peringatan ini, rasul Paulus mengatakan: ”Hari Tuhan [Yehuwa, NW] datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan.” Setan ada di balik setiap pernyataan palsu demikian tentang ”damai dan aman!”—1 Tesalonika 5:2, 3.
28. Peringatan apa yang Yesus berikan berkenaan menolak tekanan duniawi, dan apa gerangan ”hari Tuhan” yang orang Kristen tidak ingin hal itu menimpa mereka ”seperti suatu jerat”?
28 Yesus juga memperingatkan tentang jenisnya tekanan yang akan dilancarkan oleh dunia ini, yang sudah dipenuhi dengan propaganda, atas orang Kristen. Ia mengatakan: ”Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi [”terlalu memikirkan soal-soal hidupmu,” BIS] dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. . . . Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21:34-36) ”Hari Tuhan” adalah ’hari besar Allah Yang Mahakuasa.’ (Wahyu 16:14) Seraya ”hari” pembenaran kedaulatan Yehuwa mendekat, akan makin lebih sulit lagi untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan. Orang Kristen perlu waspada dan berjaga-jaga, tetap sadar sampai hari itu tiba.
29, 30. (a) Apa yang dimaksud dengan peringatan Yesus bahwa mereka yang didapati tertidur akan dipermalukan dengan kehilangan ’pakaian’ mereka? (b) Pakaian menyatakan pemakainya sebagai apa? (c) Bagaimana seseorang dapat kehilangan pakaian simbolisnya, dan dengan akibat apa?
29 Tetapi, apa yang dimaksud dengan peringatan bahwa mereka yang didapati tertidur akan dipermalukan karena kehilangan ’pakaian’ mereka? Di Israel purba, setiap imam atau orang Lewi yang sedang bertugas jaga di bait mempunyai tanggung jawab berat. Para komentator Yahudi memberitahu kita bahwa jika ada yang kedapatan tertidur dalam tugas tersebut, pakaiannya dapat dilucuti darinya dan dibakar, sehingga ia dipermalukan di hadapan umum.
30 Yesus di sini memperingatkan bahwa sesuatu yang serupa dapat terjadi dewasa ini. Imam-imam dan orang Lewi menggambarkan saudara-saudara Yesus yang terurap. (1 Petrus 2:9) Tetapi peringatan Yesus menjangkau kumpulan besar juga. Pakaian di sini dimaksudkan untuk menyatakan bahwa pemakainya adalah seorang Kristen Saksi Yehuwa. (Bandingkan Wahyu 3:18; 7:14.) Jika ada yang membiarkan tekanan dunia Setan meninabobokkan mereka sehingga tertidur atau menjadi tidak aktif, kemungkinan besar mereka akan kehilangan pakaian tersebut—dengan kata lain, kehilangan tanda pengenal mereka yang bersih sebagai orang Kristen. Keadaan sedemikian akan memalukan. Hal itu akan membuat seseorang berada dalam bahaya akan sama sekali gagal.
31. (a) Bagaimana Wahyu 16:16 menandaskan perlunya orang Kristen tetap waspada? (b) Spekulasi apa yang telah dibuat oleh beberapa pemimpin agama berkenaan Armagedon?
31 Perlunya orang Kristen tetap waspada menjadi lebih mendesak lagi seraya ayat berikut dari buku Wahyu makin mendekati penggenapannya: ”Lalu ia [pernyataan-pernyataan yang diilhami oleh hantu-hantu] mengumpulkan mereka [raja-raja, atau para penguasa di bumi] di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.” (Wahyu 16:16) Nama ini, yang lebih umum diterjemahkan Armagedon, hanya muncul satu kali dalam Alkitab, tetapi telah merangsang daya khayal umat manusia. Para pemimpin dunia memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya Armagedon nuklir. Armagedon dihubungkan juga dengan kota purba Megido, lokasi dari banyak pertempuran yang menentukan pada jaman Alkitab, dan karena itu ada pemimpin-pemimpin agama yang berspekulasi bahwa perang terakhir di bumi akan terjadi di daerah sekitar itu. Dalam hal ini, mereka sangat jauh dari kebenaran.
32, 33. (a) Sebaliknya dari suatu tempat aksara, apa yang digambarkan oleh nama Harmagedon, atau Armagedon? (b) Istilah-istilah Alkitab lain apa yang sama dengan ”Armagedon” atau ada hubungannya dengan itu? (c) Bilamana tiba waktunya bagi malaikat ketujuh untuk mencurahkan cawan yang terakhir dari murka Allah?
32 Nama Harmagedon berarti ”Gunung Megido.” Tetapi ini bukan tempat aksara, melainkan melambangkan keadaan dunia ke mana semua bangsa dikumpulkan untuk menentang Allah Yehuwa dan tempat Ia akhirnya akan membinasakan mereka. Hal ini terjadi seluas dunia. (Yeremia 25:31-33; Daniel 2:44) Ini sama dengan ”irikan yang besar, yaitu murka Allah” dan ”lembah penentuan,” atau ”lembah Yosafat,” ke mana bangsa-bangsa dikumpulkan untuk dihukum oleh Yehuwa. (Wahyu 14:19, Bode; Yoel 3:12, 14) Ini juga ada hubungannya dengan ”tanah Israel” tempat bala tentara hantu-hantu dari Gog di tanah Magog dibinasakan dan lokasi ”di antara laut dan gunung Permai yang kudus” tempat raja utara datang untuk ”menemui ajalnya” di tangan Mikhael pangeran agung itu.—Yehezkiel 38:16-18, 22, 23; Daniel 11:45–12:1.
33 Bila bangsa-bangsa telah digerakkan kepada keadaan ini oleh propaganda yang bagaikan suara katak yang berasal dari Setan dan kaki-tangannya di bumi, tibalah waktunya bagi malaikat ketujuh untuk mencurahkan cawan yang terakhir dari murka Allah.
”Sudah Terlaksana!”
34. Atas apa malaikat ketujuh mencurahkan cawannya, dan pernyataan apa keluar ’dari dalam Bait Suci dari takhta itu’?
34 ”Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa [”udara,” Bode]. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: ’Sudah terlaksana.’”—Wahyu 16:17.
35. (a) Apa gerangan ”udara” dari Wahyu 16:17? (b) Dalam mencurahkan cawannya ke udara, apa yang dinyatakan oleh malaikat ketujuh?
35 ”Udara” adalah sarana terakhir penunjang kehidupan yang akan tertimpa tulah. Namun ini bukan udara aksara. Tidak ada masalah dengan udara aksara sehingga layak mendapat penghukuman Yehuwa, sama seperti bumi, laut, sumber-sumber air bersih, atau matahari aksara juga tidak layak mendapat penghukuman di tangan Yehuwa. Sebaliknya, ini adalah ”udara” yang dibahas Paulus ketika ia menyebut Setan ”penguasa dari kuasa atas udara.” (Efesus 2:2, NW) Ini adalah ”udara” jahat yang dihirup dunia dewasa ini, semangat, atau kecenderungan mental pada umumnya, yang mencirikan seluruh sistemnya yang jahat, cara berpikir yang jahat yang merembes ke dalam tiap segi kehidupan di luar organisasi Yehuwa. Jadi dalam mencurahkan cawannya ke atas udara, malaikat ketujuh menyatakan murka Allah terhadap Setan, organisasinya, dan segala sesuatu yang menggerakkan umat manusia untuk mendukung Setan menentang kedaulatan Yehuwa.
36. (a) Tujuh tulah tersebut merupakan apa? (b) Apa yang ditunjukkan oleh pernyataan Yehuwa: ”Sudah terlaksana!”?
36 Ini dan enam tulah sebelumnya menunjukkan keseluruhan penghukuman Yehuwa atas Setan dan sistemnya. Semuanya merupakan pernyataan kebinasaan bagi Setan dan benihnya. Bila cawan terakhir sudah dicurahkan, Yehuwa sendiri akan mengatakan: ”Sudah terlaksana.” Tidak ada apa-apa lagi yang akan dikatakan. Bila isi cawan-cawan murka Allah telah diberitakan sehingga Yehuwa merasa puas, Ia tidak akan menunda lagi pelaksanaan penghukumanNya yang dinyatakan oleh berita-berita ini.
37. Bagaimana Yohanes menggambarkan apa yang terjadi setelah pencurahan cawan murka yang ketujuh?
37 Yohanes melanjutkan: ”Maka memancarlah kilat dan [dan kedengaranlah beberapa suara, ”Bode”] dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murkaNya. Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. Dan hujan es besar, seberat seratus pon [”berat ketulnya lebih kurang setalenta,” Bode], jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.”—Wahyu 16:18-21.
38. Apa yang dilambangkan oleh (a) ”gempa bumi yang dahsyat”? (b) kenyataan bahwa ”kota besar” itu, Babel Besar, terbelah menjadi ”tiga bagian”? (c) kenyataan bahwa ”semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung”? (d) ”malapetaka hujan es”?
38 Sekali lagi, Yehuwa bertindak dengan tanpa ragu-ragu terhadap umat manusia, dan ini ditandai oleh ’kilat, suara-suara, dan bunyi guruh.’ (Bandingkan Wahyu 4:5; 8:5.) Umat manusia akan diguncang dengan cara yang tidak pernah terjadi sebelumnya, seolah-olah dengan gempa bumi yang menghancurkan. (Bandingkan Yesaya 13:13; Yoel 3:16.) Guncangan raksasa ini akan memecahkan ”kota besar itu,” Babel Besar, sehingga terbelah menjadi ”tiga bagian”—lambang kejatuhannya kepada kehancuran yang tidak dapat dipulihkan lagi. Juga, ”kota-kota bangsa-bangsa” akan jatuh. ”Semua pulau” dan ”gunung-gunung”—lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi yang tampaknya begitu abadi dalam sistem ini—akan lenyap. ”Hujan es besar,” yang jauh lebih besar daripada yang telah menimpa Mesir pada tulah yang ketujuh, yang tiap ketul atau butir esnya beratnya kira-kira satu talenta, akan menimpa umat manusia secara menyakitkan sekali.d (Keluaran 9:22-26) Pencurahan air yang membeku sebagai hukuman ini kemungkinan besar menggambarkan pernyataan lisan yang luar biasa keras dari penghukuman Yehuwa, yang menandakan bahwa akhir sistem ini telah tiba! Yehuwa dapat juga menggunakan hujan es aksara dalam pekerjaan penghancuranNya.—Ayub 38:22, 23.
39. Meskipun ketujuh tulah itu dicurahkan, haluan tindakan apa yang akan diambil kebanyakan umat manusia?
39 Jadi, dunia Setan akan menghadapi penghukuman Yehuwa yang adil dan benar. Sampai akhir, kebanyakan dari umat manusia akan terus menentang dan menghujat Allah. Seperti halnya dengan Firaun pada jaman purba, hati mereka tidak akan dilembutkan oleh tulah yang didatangkan berulang kali atau oleh puncak dari tulah-tulah tersebut, yang membawa kematian. (Keluaran 11:9, 10) Tidak akan ada perubahan hati secara besar-besaran, pada saat terakhir. Dengan nafas mereka yang sekarat, mereka akan mencerca Allah yang menyatakan: ”Mereka akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].” (Yehezkiel 38:23) Namun, kedaulatan Yehuwa Allah Yang Mahakuasa sudah akan dibenarkan.
[Catatan Kaki]
a Sebagai contoh benda-benda mati yang menjadi saksi atau memberikan kesaksian, bandingkan Kejadian 4:10; 31:44-53; Ibrani 12:24.
b Penggunaan yang serupa dari ”takhta” muncul dalam kata-kata yang secara nubuat ditujukan kepada Yesus: ”Allah adalah takhtamu untuk seterusnya, bahkan selama-lamanya.” (Mazmur 45:7, NW: ayat 6; lihat juga BIS: ayat 6) Yehuwa adalah sumber, atau dasar, dari wewenang kerajaan Yesus.
c Lihat juga Ayub 1:6, 12; 2:1, 2; Matius 4:8-10; 13:19; Lukas 8:12; Yohanes 8:44; 12:31; 14:30; Ibrani 2:14; 1 Petrus 5:8.
d Jika Yohanes memaksudkan talenta Yunani, tiap butir es beratnya kira-kira 20 kilogram. Ini merupakan badai hujan es yang akan menghancurkan.
[Kotak di hlm. 221]
”Ke atas Bumi”
Golongan Yohanes telah memberitakan murka Yehuwa terhadap ”bumi” dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut,
”Setelah usaha selama berabad-abad, partai-partai politik telah membuktikan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi keadaan sekarang dan memecahkan problem-problem yang menyusahkan. Para ahli ekonomi dan negarawan, yang mempelajari masalah itu dengan rajin, mendapati bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa.”—Millions Now Living Will Never Die (Jutaan Yang Sekarang Hidup Tidak Pernah Akan Mati), 1920, halaman 61.
”Tidak ada pemerintahan di bumi dewasa ini yang memuaskan satu bagian pun dari dunia. Banyak dari bangsa-bangsa diperintah oleh para diktator. Seluruh dunia secara praktis telah bangkrut.”—A Desirable Government (Pemerintahan Yang Didambakan), 1924, halaman 5.
’Mengakhiri susunan perkara-perkara yang ada dewasa ini adalah cara satu-satunya untuk meniadakan dunia yang durjana, supaya damai dan kebenaran dapat berkembang.’—”Kabar Kesukaan Dari Kerajaan,” 1955, halaman 25.
”Susunan dunia sekarang telah membuat dirinya menonjol dengan meningkatkan dosa, ketidakadilan dan pemberontakan melawan Allah dan kehendakNya. . . . Sistem ini tidak dapat diperbaiki. Karena itu, ia harus lenyap!”—The Watchtower, 15 Nopember 1981, halaman 6.
[Kotak di hlm. 223]
”Ke atas Laut”
Berikut ini hanya beberapa dari pernyataan-pernyataan yang diterbitkan selama bertahun-tahun oleh golongan Yohanes yang memberitakan murka Allah terhadap ”laut” yang resah, memberontak, dari umat manusia yang fasik dan jauh dari Yehuwa:
”Sejarah setiap bangsa memperlihatkan bahwa ia merupakan perjuangan antar golongan. Selalu antara sedikit melawan banyak. . . . Perjuangan-perjuangan ini telah menghasilkan banyak revolusi, penderitaan besar, dan banyak penumpahan darah.”—Government (Pemerintahan), 1928, halaman 244.
Dalam dunia baru, ”’laut’ simbolis yaitu orang-orang yang fasik, resah, memberontak, yang darinya binatang buas simbolis naik lama berselang untuk digunakan oleh si Iblis, akan lenyap.”—The Watchtower, 15 September 1967, halaman 567.
”Masyarakat manusia sekarang ini dalam keadaan sakit rohani. Tidak seorang pun dari kita dapat menyelamatkannya, sebab Firman Allah menunjukkan bahwa sakitnya itu akan berakhir dengan kematian.”—Perdamaian dan Keamanan yang Sejati—Dari Sumber Manakah?, 1973, halaman 151.
[Kotak di hlm. 224]
”Atas Sungai-Sungai dan Mata-Mata Air”
Tulah ketiga telah menelanjangi ”sungai-sungai dan mata-mata air” dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
”Kaum pendeta, yang mengaku sebagai guru dari doktrin-doktrin [Kristus], telah menyucikan peperangan dan membuatnya sesuatu yang kudus. Mereka senang bahwa gambar dan patung mereka dipamerkan bersebelahan dengan para pahlawan perang yang berlumuran darah.”—The Watch Tower, 15 September 1924, halaman 275.
”[Spiritisme] didasarkan pada kebohongan besar, dusta tentang masih adanya kehidupan setelah kematian dan tentang jiwa manusia yang tidak berkematian.”—What Do the Scriptures Say About ”Survival After Death?” (Apa Yang Dikatakan Alkitab Mengenai ”Kelangsungan Hidup Setelah Kematian?”), 1955, halaman 51.
”Filsafat-filsafat manusia, para ahli teori politik, pengorganisasi sosial, penasihat ekonomi dan pendukung tradisi-tradisi agama tidak menghasilkan penyegaran sejati yang memberi kehidupan . . . Air demikian bahkan telah mendorong para peminumnya untuk melanggar hukum sang Pencipta mengenai kesucian darah dan melibatkan diri dalam penganiayaan agama.”—Resolusi yang diterima pada Kebaktian Internasional ”Kabar Kesukaan Yang Kekal,” 1963.
”Bukan keselamatan secara ilmiah, melainkan kehancuran umat manusia merupakan hal yang dapat diharapkan dari manusia sendiri. . . . Kita tidak dapat berharap kepada semua ahli ilmu jiwa dan psikiater dunia untuk mengubah cara berpikir umat manusia . . . Kita tidak dapat mengandalkan akan dibentuknya angkatan kepolisian internasional apapun . . . untuk menjadikan bumi ini tempat yang aman untuk dihuni.”—Saving the Human Race—In the Kingdom Way (Menyelamatkan Umat Manusia—Dengan Cara Kerajaan), 1970, halaman 5.
[Kotak di hlm. 225]
”Ke atas Matahari”
Seraya ”matahari” dari pemerintahan manusiawi ”menghanguskan” umat manusia pada hari Tuhan, golongan Yohanes, dengan pernyataan-pernyataan seperti berikut, telah menarik perhatian kepada apa yang sedang terjadi,
”Dewasa ini Hitler dan Mussolini, diktator-diktator yang bertindak sewenang-wenang, mengancam perdamaian seluruh dunia, dan mereka didukung sepenuhnya oleh Hirarki Katolik Roma dalam tindakan mereka untuk menghancurkan kebebasan.”—Fascism or Freedom (Fasisme atau Kebebasan), 1939, halaman 12.
”Sepanjang sejarah kebijaksanaan politik yang diikuti oleh para diktator manusia ialah, Memerintah atau menghancurkan! Namun aturan yang sekarang akan diterapkan atas seluruh bumi oleh Raja yang dilantik Allah, Yesus Kristus, ialah, Diperintah atau dihancurkan.”—When All Nations Unite Under God’s Kingdom (Bila Semua Bangsa Bersatu Di Bawah Kerajaan Allah), 1961, halaman 23.
”Sejak 1945 lebih dari 25 juta orang telah dibunuh dalam kira-kira 150 peperangan yang dipertarungkan di seluruh bola bumi.”—The Watchtower, 15 Januari 1980, halaman 6.
”Bangsa-bangsa di seluruh dunia . . . tidak terlalu peduli dengan tanggung jawab internasional atau aturan tingkah laku. Untuk mencapai tujuan mereka, ada bangsa-bangsa yang merasa dibenarkan sepenuhnya untuk menggunakan cara apapun yang mereka anggap perlu—pembantaian masal, pembunuhan, pembajakan, pemboman, dan sebagainya . . . Berapa lama bangsa-bangsa akan dapat bersabar terhadap satu sama lain dalam perbuatan yang tanpa dipikir dan benar-benar tidak bertanggung jawab?”—The Watchtower, 15 Februari 1985, halaman 4.
[Kotak di hlm. 227]
”Ke atas Takhta Binatang Itu”
Saksi-Saksi Yehuwa telah menelanjangi takhta binatang buas dan memberitakan kutukan Yehuwa atasnya dengan pernyataan-pernyataan seperti berikut:
”Para penguasa dan pembimbing politik dari bangsa-bangsa dipengaruhi oleh kekuatan adimanusiawi yang jahat yang tanpa dapat ditolak telah mendorong mereka dalam barisan bunuh diri kepada konflik yang menentukan di Armagedon.”—After Armageddon—God’s New World (Setelah Armagedon—Dunia Baru Allah), 1953, halaman 8.
”’Binatang buas’ dari pemerintahan manusia yang tidak teokratis mendapatkan kekuasaan, wewenang dan takhtanya dari Naga. Jadi ia harus mau menyesuaikan dengan haluan partai, haluan pihak sang Naga.”—After Armageddon—God’s New World, 1953, halaman 15.
Bangsa-bangsa Kafir dapat menemukan diri mereka sendiri hanya di . . . pihak Musuh Utama Allah, Setan si Iblis.”—Resolusi yang diterima pada Kebaktian Internasional ”Kemenangan Ilahi,” 1973.
[Kotak di hlm. 229]
’Airnya Dikeringkan’
Bahkan sekarang, dukungan untuk agama Babel sedang mengering di banyak tempat, yang menunjukkan apa yang akan terjadi pada waktu ”raja-raja yang datang dari sebelah timur” melancarkan serangan mereka.
”Penelitian nasional mendapati bahwa 75 persen dari mereka yang hidup di daerah-daerah kota besar [dari Thailand] sama sekali tidak pergi ke kuil-kuil Budha untuk mendengarkan khotbah-khotbah, sedangkan jumlah di daerah pedalaman yang mengunjungi kuil-kuil itu terus makin berkurang sampai kira-kira lima puluh persen.”—Bangkok Post, 7 September 1987, halaman 4.
”Daya tarik kegaiban telah lenyap dari Taoisme di negeri [Cina] tempat [ajaran] itu dimulai kira-kira dua ribu tahun yang lalu. . . . Karena tidak memiliki lagi sarana-sarana gaib yang melalui itu mereka dan para pendahulu mereka dulu biasanya mendapatkan banyak pengikut, para anggota golongan imam mendapati diri tanpa pengganti, menghadapi pemusnahan yang sesungguhnya dari Taoisme sebagai iman yang terorganisasi di daratan tersebut.”—The Atlanta Journal and Constitution, 12 September 1982, halaman 36-A.
”Jepang . . . merupakan pusat para utusan injil asing yang paling besar di dunia, hampir sebanyak 5.200, namun . . . kurang dari 1% dari penduduknya adalah orang Kristen. . . . Seorang imam Fransiskan yang bekerja di sini sejak tahun 1950-an . . . menganggap bahwa ’jaman utusan injil di Jepang sudah berakhir.’”—The Wall Street Journal, 9 Juli 1986, halaman 1.
Di Inggris selama tiga dasawarsa yang lalu, ”hampir 2.000 dari 16.000 gereja Anglikan telah ditutup karena tidak digunakan. Jumlah hadirin merosot sampai jumlah terendah di antara negeri-negeri yang mengaku Kristen. . . . ’Inggris sekarang bukan lagi suatu negeri Kristen,’ kata [Uskup dari Durham].”—The New York Times, 11 Mei 1987, halaman A4.
”Setelah perdebatan yang panas selama berjam-jam, Parlemen [Yunani] sekarang menyetujui perundang-undangan, yang memungkinkan Pemerintahan Sosialis untuk mengambil alih tanah-tanah yang sangat luas yang menjadi milik Gereja Ortodoks Yunani . . . Selain itu, undang-undang memberikan [wewenang] kepada mereka yang bukan golongan pendeta untuk mengendalikan majelis-majelis gereja dan panitia-panitia yang bertanggung jawab atas administrasi dari investasi gereja yang paling berharga termasuk hotel-hotel, pertambangan marmer dan gedung-gedung perkantoran.”—The New York Times, 4 April 1987, halaman 3.
[Gambar di hlm. 222]
Empat cawan murka Allah yang pertama mendatangkan tulah-tulah yang serupa dengan yang ditimbulkan oleh empat tiupan sangkakala pertama
[Gambar di hlm. 226]
Cawan kelima menyingkapkan takhta binatang buas itu sebagai wewenang yang Setan berikan kepada binatang buas tersebut
[Gambar di hlm. 231]
Propaganda yang diilhami hantu-hantu mengumpulkan para penguasa bumi kepada keadaan yang menjadi pusat perhatian, Harmagedon; di sanalah penghukuman Yehuwa akan dicurahkan atas mereka
[Gambar di hlm. 233]
Mereka yang digerakkan oleh ”udara” yang tercemar dari Setan harus menderita pelaksanaan penghukuman Yehuwa yang benar
-
-
Menghukum Pelacur yang KejiWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 33
Menghukum Pelacur yang Keji
Penglihatan 11—Wahyu 17:1-18
Pokok: Babel Besar menunggang seekor binatang buas merah ungu yang akhirnya berbalik melawannya dan membinasakan dia
Masa penggenapan: Dari 1919 sampai sengsara besar
1. Apa yang disingkapkan kepada Yohanes oleh salah satu dari ketujuh malaikat?
MURKA Yehuwa yang adil benar harus dicurahkan sampai selesai, sebanyak tujuh cawan! Pada waktu malaikat keenam mengosongkan cawannya di lokasi Babel purba, hal itu dengan cocok melambangkan ditimpanya Babel Besar dengan tulah seraya kejadian-kejadian bergerak cepat menuju peperangan terakhir Armagedon. (Wahyu 16:1, 12, 16) Kemungkinan, malaikat yang sama inilah yang sekarang menyingkapkan mengapa dan bagaimana Yehuwa melaksanakan penghukumanNya yang benar. Yohanes tercengang keheranan atas apa yang ia lihat dan dengar selanjutnya: ”Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ’Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.’”—Wahyu 17:1, 2.
2. Apa buktinya bahwa ”pelacur besar” itu (a) bukan Roma purba? (b) bukan bisnis besar? (c) suatu kesatuan agama?
2 ”Pelacur besar”! Mengapa sebutan yang begitu mengejutkan? Siapakah dia? Ada yang mengatakan pelacur simbolis ini sama dengan Roma purba. Tetapi Roma adalah kuasa politik. Pelacur ini melakukan percabulan dengan raja-raja di bumi, dan ini jelas termasuk raja-raja Roma. Selain itu, setelah ia dibinasakan, ”raja-raja di bumi” dikatakan meratapi pemusnahannya. Karena itu, ia tidak mungkin suatu kuasa politik. (Wahyu 18:9, 10) Selain itu, karena ia diratapi oleh para pedagang dunia, ia tidak mungkin menggambarkan bisnis besar. (Wahyu 18:15, 16) Tetapi, kita membaca, bahwa ’oleh ilmu sihirnya semua bangsa disesatkan.’ (Wahyu 18:23) Hal ini membuat jelas bahwa pelacur besar itu pasti kesatuan agama seluas dunia.
3. (a) Mengapa pelacur besar itu pasti tidak hanya melambangkan Gereja Katolik Roma atau bahkan semua agama dari Susunan Kristen? (b) Doktrin-doktrin apa yang bersifat Babel didapati dalam kebanyakan agama-agama Timur maupun dalam sekte-sekte Susunan Kristen? (c) Apa yang diakui oleh kardinal Katolik Roma John Henry Newman berkenaan asal-usul dari banyak doktrin, upacara, dan praktek-praktek Susunan Kristen? (Lihat catatan kaki.)
3 Kesatuan agama yang mana? Apakah ia Gereja Katolik Roma, seperti diyakini oleh beberapa orang? Atau apakah ia seluruh Susunan Kristen? Tidak, ia harus lebih besar daripada itu jika ia menyesatkan semua bangsa. Sebenarnya, dia adalah seluruh imperium agama palsu sedunia. Ia berasal dari misteri-misteri Babel, dan ini diperlihatkan dalam fakta bahwa banyak doktrin dan praktek Babel dianut oleh agama-agama di seluruh bumi. Misalnya, kepercayaan kepada jiwa manusia yang tidak berkematian, kepada neraka siksaan, dan kepada allah-allah tritunggal ditemukan dalam kebanyakan agama-agama Timur maupun dalam sekte-sekte Susunan Kristen. Agama palsu, mulai berkembang lebih dari 4.000 tahun yang lalu di kota Babel purba, dan kini telah berkembang menjadi kekejian besar jaman modern yang, dengan tepat disebut sebagai Babel Besar.a Tetapi, mengapa ia digambarkan dengan ungkapan yang menjijikkan ”pelacur besar”?
4. (a) Cara bagaimana Israel purba melakukan percabulan? (b) Dengan cara luar biasa apa Babel Besar melakukan percabulan?
4 Babel (artinya ”Kekacauan”) mencapai puncak kejayaannya pada jaman Nebukadnezar. Suatu negara politik-agama dengan lebih dari seribu kuil dan kapel. Golongan imamnya menjalankan kekuasaan yang besar. Walaupun Babel sudah lama lenyap sebagai kuasa dunia, Babel Besar yang bersifat agama tetap hidup, dan sesuai dengan pola pada jaman purba, ia masih berusaha mempengaruhi dan mengatur urusan-urusan politik. Tetapi, apakah Allah berkenan kepada agama dalam politik? Dalam Alkitab Ibrani, Israel dikatakan melacurkan diri ketika terlibat dengan ibadat palsu dan ketika mengadakan persekutuan dengan bangsa-bangsa, sebaliknya dari percaya kepada Yehuwa. (Yeremia 3:6, 8, 9; Yehezkiel 16:28-30) Babel Besar juga melakukan percabulan. Secara mencolok, ia telah melakukan apapun yang ia anggap perlu untuk mendapat pengaruh dan kekuasaan atas raja-raja yang sedang memerintah di bumi.—1 Timotius 4:1.
5. (a) Kaum pendeta senang menjadi pusat perhatian apa? (b) Mengapa keinginan untuk menjadi terkemuka di dunia bertentangan langsung dengan kata-kata Yesus Kristus?
5 Dewasa ini, para pemimpin agama sering berkampanye untuk jabatan tinggi dalam pemerintahan, dan di beberapa negeri, mereka ambil bagian dalam pemerintahan, bahkan menduduki jabatan di kabinet. Pada tahun 1988 dua pendeta Protestan yang terkenal mencalonkan diri untuk jabatan kepresidenan Amerika Serikat. Para pemimpin di Babel Besar senang menjadi pusat perhatian; foto-foto mereka sering terlihat dalam pers umum seraya mereka bersahabat dengan politikus-politikus yang terkemuka. Bertentangan dengan itu, Yesus menjauhi keterlibatan politik dan mengatakan tentang murid-muridnya: ”Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”—Yohanes 6:15; 17:16; Matius 4:8-10; lihat juga Yakobus 4:4.
’Pelacuran’ Jaman Modern
6, 7. (a) Bagaimana Partai Nazi dari Hitler mulai berkuasa di Jerman? (b) Bagaimana perjanjian yang dibuat oleh Vatikan dengan Jerman Nazi membantu Hitler dalam gerakan majunya ke arah kekuasaan dunia?
6 Melalui campur tangannya dalam politik, pelacur besar telah mendatangkan kesedihan yang tidak terkatakan atas umat manusia. Pertimbangkan, misalnya, fakta-fakta di balik naiknya Hitler kepada kekuasaan di Jerman—fakta-fakta buruk yang ingin dihapus oleh beberapa orang dari buku-buku sejarah. Pada bulan Mei 1924 Partai Nazi menduduki 32 kursi dalam Reichstag Jerman. Menjelang Mei 1928 ini telah susut menjadi 12 kursi. Namun Depresi Besar melanda dunia pada tahun 1930; menunggangi hal itu, kelompok Nazi memulihkan diri secara menakjubkan, dengan memperoleh 230 dari 608 kursi dalam pemilihan umum di Jerman pada bulan Juli 1932. Tidak lama setelah itu, bekas kanselir Franz von Papen, seorang Satria Kepausan, muncul untuk membantu Nazi. Menurut para sejarawan, von Papen mengimpikan suatu Kerajaan Roma Suci yang baru. Masa jabatannya sendiri yang singkat sebagai kanselir merupakan kegagalan, jadi sekarang ia berharap untuk mendapat kekuasaan melalui Nazi. Menjelang Januari 1933, ia telah mengumpulkan dukungan bagi Hitler dari para bangsawan industri, dan melalui intrik-intrik yang lihai ia memastikan agar Hitler menjadi kanselir Jerman pada tanggal 30 Januari 1933. Ia sendiri dijadikan wakil kanselir dan digunakan oleh Hitler untuk memperoleh dukungan dari wilayah-wilayah Jerman yang Katolik. Dalam dua bulan setelah mendapat kekuasaan, Hitler membubarkan parlemen, mengirim ribuan pemimpin oposisi ke kamp-kamp konsentrasi, dan memulai kampanye terbuka untuk menindas orang Yahudi.
7 Pada tanggal 20 Juli 1933, minat Vatikan dalam kekuasaan Nazisme yang sedang naik diperlihatkan ketika Kardinal Pacelli (yang belakangan menjadi Paus Pius XII) menandatangani perjanjian di Roma antara Vatikan dan Jerman Nazi. Von Papen menandatangani dokumen itu sebagai wakil Hitler, dan di sana Pacelli menganugerahkan kepada von Papen tanda jasa kepausan yang tinggi yaitu Salib Agung dari Orde Pius.b Dalam bukunya Satan in Top Hat (Setan dengan Topi Tinggi), Tibor Koeves menulis mengenai hal ini, dan menyatakan: ”Perjanjian [antar gereja-negara] tersebut merupakan kemenangan besar bagi Hitler. Hal itu memberinya dukungan moral pertama yang ia peroleh dari dunia luar, dan ini dari sumber yang tinggi.” Perjanjian itu menuntut agar Vatikan menarik dukungannya dari Partai Sentral Katolik Jerman, dengan demikian mendukung ”negara mutlak”c dari satu partai dari Hitler. Selanjutnya, artikel ke-14 dalam buku itu menyatakan: ”Pengangkatan untuk para uskup agung, uskup, dan yang serupa akan dilakukan hanya setelah gubernur, yang diangkat oleh Reich, telah memastikan bahwa tidak ada keragu-raguan sehubungan dengan segi-segi politik yang umum.” Menjelang akhir tahun 1933 (yang diumumkan sebagai ”Tahun Suci” oleh Paus Pius XI), dukungan Vatikan telah menjadi faktor utama dalam gerakan maju Hitler ke arah kekuasaan dunia.
8, 9. (a) Bagaimana reaksi Vatikan maupun Gereja Katolik dan kaum pendetanya terhadap kekejaman Nazi? (b) Pernyataan apa yang dikeluarkan oleh uskup-uskup Katolik Jerman pada awal Perang Dunia II? (c) Apa hasil dari hubungan antar agama dan politik?
8 Walaupun beberapa dari imam-imam dan para biarawati memprotes kekejaman Hitler—dan menderita untuk itu—Vatikan maupun Gereja Katolik beserta pasukan imamnya secara aktif ataupun secara diam-diam memberikan dukungan kepada kekejaman Nazi, yang mereka anggap sebagai pertahanan terhadap kemajuan komunisme dunia. Dalam kedudukan yang menguntungkan di Vatikan, Paus Pius XII membiarkan Pembantaian Masal atas orang Yahudi dan penindasan yang kejam atas Saksi-Saksi Yehuwa dan orang-orang lain berlangsung tanpa mendapat kritikan. Ironis bahwa Paus Yohanes Paulus II, ketika mengunjungi Jerman pada bulan Mei 1987, mengagungkan pendirian anti Nazi dari seorang imam yang tulus. Apa yang dilakukan oleh ribuan pendeta Jerman lain selama pemerintahan teror dari Hitler? Sepucuk surat kepastoran yang dikeluarkan oleh uskup-uskup Katolik Jerman pada bulan September 1939 ketika Perang Dunia II pecah memberikan penjelasan mengenai hal ini. Bunyinya, sebagian: ”Pada saat yang menentukan ini kami menasihati prajurit-prajurit Katolik kami untuk melaksanakan kewajiban mereka demi ketaatan kepada Fuehrer [Hitler] dan siap mengorbankan seluruh pribadi mereka. Kami memohon kepada Mereka yang Setia untuk bergabung dalam doa yang sungguh-sungguh agar kiranya Allah memimpin perang ini sampai suksesnya yang gemilang.”
9 Diplomasi Katolik sedemikian menggambarkan jenis pelacuran yang telah dilakukan oleh agama selama 4.000 tahun belakangan ini dalam merayu Negara politik untuk memperoleh kekuasaan dan keuntungan. Hubungan agama-politik demikian telah memperkembangkan peperangan, penganiayaan, dan penderitaan manusia dalam skala yang sangat luas. Umat manusia benar-benar dapat berbahagia bahwa penghukuman Yehuwa atas pelacur besar itu sudah dekat. Semoga hal itu dilaksanakan tidak lama lagi!
Duduk di Tempat yang Banyak Airnya
10. Apa gerangan ”tempat yang banyak airnya” yang dipandang sebagai perlindungan oleh Babel Besar, dan apa yang terjadi atas itu?
10 Babel purba terletak di daerah yang banyak air—Sungai Efrat dan banyak sekali kanal. Ini merupakan perlindungan baginya maupun sumber perdagangan yang menghasilkan kekayaan, sampai air tersebut mengering pada suatu malam. (Yeremia 50:38; 51:9, 12, 13) Babel Besar juga berharap untuk mendapat perlindungan dan kekayaan dari ’banyak air.’ Air simbolis ini adalah ”bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa,” yaitu, ribuan juta manusia yang atasnya ia berkuasa dan memperoleh dukungan materi. Namun air ini juga mengering, atau menarik dukungannya.—Wahyu 17:15; bandingkan Mazmur 18:5; Yesaya 8:7.
11. (a) Bagaimana Babel purba ”memabukkan seluruh bumi”? (b) Bagaimana Babel Besar ”memabukkan seluruh bumi”?
11 Selanjutnya, Babel jaman dulu digambarkan sebagai ”piala emas di tangan [Yehuwa] yang memabukkan seluruh bumi.” (Yeremia 51:7) Babel purba memaksa bangsa-bangsa tetangga mereka untuk menelan pernyataan murka Yehuwa pada waktu ia menaklukkan mereka dengan bala tentaranya, membuat mereka lemah seperti orang yang mabuk. Dalam hal itu, ia menjadi alat Yehuwa. Babel Besar, juga, telah melakukan penaklukan sampai ia menjadi imperium seluas dunia. Namun ia pasti bukan perkakas Allah. Sebaliknya, ia melayani ”raja-raja di bumi” yang dengan mereka ia melakukan percabulan agama. Ia telah memuaskan keinginan raja-raja ini dengan menggunakan doktrin-doktrin dustanya dan praktek-praktek yang memperbudak untuk membuat rakyat banyak, ”penghuni-penghuni bumi,” tetap lemah seperti orang mabuk, dengan pasif tunduk kepada para penguasa mereka.
12. (a) Bagaimana suatu bagian dari Babel Besar di Jepang bertanggung jawab atas banyak pertumpahan darah selama Perang Dunia II? (b) Bagaimana ’air’ yang mendukung Babel Besar menarik diri di Jepang, dan dengan akibat apa?
12 Shinto di Jepang merupakan contoh yang menonjol mengenai hal ini. Tentara Jepang yang telah diindoktrinasi menganggap suatu kehormatan tertinggi untuk menyerahkan nyawanya bagi kaisar—allah Shinto yang paling tinggi. Selama Perang Dunia II, kira-kira 1.500.000 prajurit Jepang tewas dalam pertempuran; hampir setiap prajurit memandang tindakan menyerah sebagai sesuatu yang tercela. Namun sebagai akibat kekalahan Jepang, Kaisar Hirohito terpaksa harus menarik pengakuan keilahiannya. Ini mengakibatkan pengunduran diri yang mencolok dari ’air’ yang mendukung kelompok Shinto dari Babel Besar—sayang sekali, ini terjadi setelah Shintoisme mendukung penumpahan bertimba-timba darah dalam arena perang Pasifik! Melemahnya pengaruh Shinto juga membuka jalan dalam tahun-tahun belakangan ini bagi lebih dari 200.000 orang Jepang, yang mayoritas terbesarnya adalah bekas penganut agama Shinto dan Budha, untuk menjadi pelayan yang berbakti dan terbaptis dari Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa.
Pelacur Itu Menunggang Binatang Buas
13. Penglihatan yang mengherankan apa yang Yohanes lihat ketika malaikat itu membawanya dalam kuasa roh ke padang gurun?
13 Apalagi yang disingkapkan oleh nubuat itu berkenaan pelacur besar dan nasibnya? Seperti diceritakan oleh Yohanes sekarang, ia melihat pemandangan selanjutnya yang sangat jelas: ”Dalam roh aku dibawanya [oleh malaikat itu] ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang [buas, ”NW”] yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.”—Wahyu 17:3.
14. Mengapa cocok bahwa Yohanes dibawa ke padang gurun?
14 Mengapa Yohanes dibawa ke padang gurun? Pernyataan kebinasaan yang pernah diucapkan terhadap Babel purba digambarkan sebagai diucapkan ”terhadap ’padang gurun di tepi laut.’” (Yesaya 21:1, 9) Ini merupakan peringatan yang tepat pada waktunya bahwa, meskipun semua air yang menjadi pertahanannya, Babel purba akan menjadi tempat yang tandus tanpa kehidupan. Maka cocok bahwa Yohanes dalam penglihatannya dibawa ke padang gurun untuk melihat keadaan akhir dari Babel Besar. Ia juga harus menjadi tempat yang tandus dan terlantar. (Wahyu 18:19, 22, 23) Tetapi, Yohanes heran dengan apa yang ia lihat di sana. Pelacur besar itu tidak sendirian! Ia duduk di atas seekor binatang buas yang keji!
15. Perbedaan-perbedaan apa yang ada antara binatang buas dari Wahyu 13:1 dan dari Wahyu 17:3?
15 Binatang buas ini mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Maka, apakah ini sama dengan binatang buas yang Yohanes lihat sebelumnya, yang juga mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk? (Wahyu 13:1) Tidak, ada perbedaan-perbedaan. Binatang buas ini berwarna merah ungu, dan tidak seperti binatang buas sebelumnya, ia tidak dikatakan mempunyai mahkota. Nama-nama hujat tidak hanya terdapat di atas tujuh kepalanya, tetapi ia ’penuh dengan nama-nama hujat.’ Bagaimanapun juga, harus ada hubungan antara binatang buas yang baru ini dengan yang sebelumnya; persamaannya antara keduanya sangat nyata sehingga tidak mungkin suatu kebetulan.
16. Apa identitas dari binatang buas merah ungu itu, dan apa yang dikatakan tentang tujuannya?
16 Maka, apa gerangan binatang buas yang baru yang berwarna merah ungu ini? Ini pasti patung dari binatang buas yang didirikan atas desakan binatang buas Anglo-Amerika yang bertanduk dua seperti anak domba. Setelah patung itu dibuat, binatang buas bertanduk dua itu diijinkan untuk memberikan nafas kepada patung binatang buas itu. (Wahyu 13:14, 15) Yohanes sekarang melihat patung yang hidup dan bernafas itu. Ini menggambarkan organisasi Liga Bangsa Bangsa yang dihidupkan oleh binatang buas bertanduk dua pada tahun 1920. Presiden A.S. Wilson mengimpikan bahwa Liga ini ”akan menjadi forum untuk memberikan keadilan kepada semua orang dan menghapus ancaman peperangan untuk selama-lamanya.” Ketika badan ini dihidupkan kembali setelah perang dunia kedua sebagai Perserikatan Bangsa Bangsa, tujuan yang dinyatakan dalam piagamnya ialah ”untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.”
17. (a) Dalam hal apa binatang buas merah ungu simbolis itu penuh dengan nama-nama hujat? (b) Siapa yang menunggang binatang buas merah ungu itu? (c) Bagaimana agama yang bersifat Babel menghubungkan dirinya dengan Liga Bangsa Bangsa dan penggantinya sejak awal mula?
17 Dalam hal apa binatang buas simbolis ini penuh dengan nama-nama hujat? Dalam hal manusia telah mendirikan berhala multi nasional ini sebagai pengganti Kerajaan Allah—untuk melaksanakan apa yang Allah katakan hanya dapat dilaksanakan oleh KerajaanNya. (Daniel 2:44; Matius 12:18, 21) Tetapi, yang penting berkenaan penglihatan Yohanes ialah, bahwa Babel Besar sedang menunggangi binatang buas merah ungu itu. Tepat seperti nubuat tersebut, agama yang bersifat Babel, khususnya dalam Susunan Kristen, telah menjalin hubungan dengan Liga Bangsa Bangsa dan penggantinya. Sudah sejak tanggal 18 Desember 1918, badan yang sekarang dikenal sebagai Majelis Nasional dari Gereja-Gereja Kristus di Amerika menerima deklarasi yang menyatakan, sebagian: ”Liga sedemikian bukan hanya suatu kebijaksanaan politik; melainkan adalah pernyataan politik dari Kerajaan Allah di bumi. . . . Gereja dapat memberikan semangat kemauan baik, yang tanpa itu tidak ada Liga Bangsa Bangsa yang dapat bertahan. . . . Liga Bangsa Bangsa berakar dalam Injil. Seperti Injil, tujuannya ialah ’perdamaian di bumi, kemauan baik di antara manusia.’”
18. Bagaimana kaum pendeta Susunan Kristen memperlihatkan dukungan kepada Liga Bangsa Bangsa?
18 Pada tanggal 2 Januari 1919, San Francisco Chronicle memuat kepala berita di halaman depan: ”Paus Memohon Agar Liga Bangsa Bangsa Dari Wilson Diterima.” Pada tanggal 16 Oktober 1919, sebuah surat permohonan yang ditandatangani oleh 14.450 pendeta dari denominasi-denominasi yang terkemuka disampaikan kepada Senat A.S., yang mendesak agar badan itu ”mengesahkan perjanjian perdamaian Paris yang termasuk dalam perjanjian dari liga bangsa-bangsa itu.” Walaupun Senat A.S. gagal mengesahkan perjanjian perdamaian itu, kaum pendeta Susunan Kristen terus berkampanye untuk Liga itu. Dan bagaimana Liga itu diresmikan? Sebuah laporan berita dari Swiss, tertanggal 15 Nopember 1920, berbunyi: ”Pembukaan majelis pertama Liga Bangsa Bangsa itu diumumkan jam sebelas pagi ini dengan dibunyikannya semua lonceng gereja di Jenewa.”
19. Ketika binatang buas merah ungu itu mulai muncul, haluan apa yang diambil oleh golongan Yohanes?
19 Apakah golongan Yohanes, satu-satunya kelompok di bumi yang dengan penuh semangat menerima Kerajaan Mesias yang akan datang, ikut bersama Susunan Kristen dalam memberikan penghormatan kepada binatang buas merah ungu itu? Sama sekali tidak! Pada hari Minggu, 7 September 1919, kebaktian umat Yehuwa di Cedar Point, Ohio, menonjolkan khotbah umum ”Harapan Bagi Umat Manusia Yang Menderita.” Pada hari berikutnya, Star-Journal dari Sandusky melaporkan bahwa J. F. Rutherford, presiden Lembaga Menara Pengawal, ketika berkhotbah kepada hampir 7.000 hadirin, telah ”menegaskan bahwa ketidaksenangan Tuhan pasti akan ditimpakan ke atas Liga itu . . . karena kaum pendeta—Katolik dan Protestan—yang mengaku wakil-wakil Allah telah meninggalkan rencanaNya dan mendukung Liga Bangsa Bangsa, mengumumkannya sebagai pernyataan politik dari kerajaan Kristus di bumi.”
20. Mengapa bersifat menghujat bagi kaum pendeta untuk mengumumkan Liga Bangsa Bangsa sebagai ”pernyataan politik dari Kerajaan Allah di bumi”?
20 Kegagalan yang menyedihkan dari Liga Bangsa Bangsa seharusnya merupakan tanda bagi kaum pendeta bahwa badan-badan bikinan manusia demikian bukan bagian dari Kerajaan Allah di bumi. Benar-benar suatu hujatan untuk mengeluarkan pernyataan sedemikian! Hal itu membuat seolah-olah Allah terlibat dengan Liga itu yang ternyata merupakan tipuan raksasa yang sangat buruk. Berkenaan Allah, ”pekerjaanNya sempurna.” Kerajaan surgawi Yehuwa di bawah Kristus—dan bukan gabungan dari politikus-politikus yang saling bertengkar, yang banyak dari antaranya ateis—adalah sarana yang akan Ia gunakan untuk mendatangkan perdamaian dan melaksanakan kehendakNya di bumi seperti di surga.—Ulangan 32:4; Matius 6:10.
21. Apa yang menunjukkan bahwa pelacur besar itu mendukung dan mengagumi pengganti Liga itu, Perserikatan Bangsa Bangsa?
21 Bagaimana dengan pengganti Liga itu, Perserikatan Bangsa Bangsa? Sejak dibentuk, badan ini juga ditunggangi pelacur besar, secara nyata mengadakan hubungan dengannya dan mencoba mengendalikan langkah dan tujuannya. Misalnya, pada ulang tahunnya yang ke-20 pada bulan Juni 1965, wakil-wakil dari Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur, bersama dengan orang-orang Protestan, Yahudi, Hindu, Budha, dan Muslim—yang dikatakan mewakili dua ribu juta penduduk bumi—berkumpul di San Fransisko untuk merayakan dukungan dan kekaguman mereka terhadap PBB. Pada waktu mengunjungi PBB pada bulan Oktober 1965, Paus Paulus VI menggambarkannya sebagai ”yang paling hebat dari semua organisasi internasional” dan menambahkan: ”Rakyat di bumi berpaling kepada Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai harapan terakhir untuk kerukunan dan perdamaian.” Paus lain yang berkunjung, Paus Yohanes II, ketika berpidato kepada PBB pada bulan Oktober 1979, mengatakan: ”Saya harap Perserikatan Bangsa Bangsa akan terus menjadi forum tertinggi dari perdamaian dan keadilan.” Mencolok sekali, paus itu hanya sedikit sekali menyinggung tentang Yesus Kristus atau Kerajaan Allah dalam pidatonya. Selama kunjungannya ke Amerika Serikat pada bulan September 1987, seperti dilaporkan oleh The New York Times, ”Yohanes Paulus berbicara panjang lebar mengenai peranan positif dari Perserikatan Bangsa Bangsa dalam memajukan . . . ’solidaritas baru seluas dunia.’”
Sebuah Nama, Suatu Rahasia
22. (a) Binatang macam apakah yang telah dipilih oleh pelacur besar itu untuk ditunggangi? (b) Bagaimana Yohanes menggambarkan pelacur simbolis Babel Besar?
22 Rasul Yohanes segera mengetahui bahwa pelacur besar itu telah memilih seekor binatang yang berbahaya sebagai tunggangan. Tetapi, mula-mula perhatiannya beralih ke Babel Besar sendiri. Ia berpakaian dengan mewah, namun, oh, betapa menjijikkan dia! ”Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: ’Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.’ Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.”—Wahyu 17:4-6a.
23. Apa nama lengkap dari Babel Besar, dan apa artinya?
23 Seperti kebiasaan di Roma purba, pelacur ini dikenali dengan nama pada dahinya.d Sebuah nama yang panjang ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.” Nama itu ”suatu rahasia,” sesuatu dengan arti yang tersembunyi. Namun pada waktu Allah yang tepat, rahasia itu akan dijelaskan. Sesungguhnya, malaikat itu memberi Yohanes cukup banyak keterangan sehingga hamba-hamba Yehuwa dewasa ini dapat mengerti makna sepenuhnya dari nama yang merupakan gambaran itu. Kita tahu Babel Besar adalah semua agama palsu. Ia adalah ”ibu dari wanita-wanita pelacur” karena setiap agama palsu di dunia, termasuk banyak sekte dalam Susunan Kristen, adalah seperti putri-putrinya, meniru dia dalam melakukan pelacuran rohani. Ia juga ibu dari ”kekejian” dalam hal ia telah melahirkan keturunan yang memuakkan seperti penyembahan berhala, spiritisme, ilmu ramal, astrologi, meramal berdasarkan guratan tangan, korban manusia, pelacuran kuil, pemabukan demi penghormatan kepada ilah-ilah palsu, dan praktek-praktek lain yang mesum.
24. Mengapa cocok bahwa Babel Besar terlihat mengenakan ”kain ungu dan kain kirmizi” dan ”dihiasi dengan emas, permata dan mutiara”?
24 Babel Besar mengenakan ”kain ungu dan kain kirmizi,” warna-warna kerajaan, dan ”dihiasi dengan emas, permata dan mutiara.” Betapa cocok! Coba renungkan semua bangunan yang megah, patung-patung dan lukisan-lukisan yang sangat indah, patung atau gambar orang suci yang sangat mahal, dan perlengkapan-perlengkapan agama lainnya, maupun jumlah tanah milik dan uang tunai yang luar biasa besar, yang telah dikumpulkan oleh agama-agama dunia ini. Tidak soal apakah di Vatikan, dalam kerajaan penginjilan TV yang berpusat di Amerika Serikat, atau dalam candi-candi dan kuil-kuil yang sangat indah dari negeri-negeri Timur, Babel Besar telah menimbun—dan kadang-kadang kehilangan—kekayaan yang sangat besar.
25. (a) Apa yang dilambangkan oleh isi ”cawan emas [yang] penuh dengan segala kekejian?” (b) Dalam arti apa pelacur simbolis itu mabuk?
25 Sekarang lihatlah apa yang ada di tangan pelacur itu. Yohanes pasti tercengang melihatnya—sebuah cawan emas ”penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya”! Ini adalah cawan yang berisi ”anggur hawa nafsu cabulnya” yang telah ia gunakan untuk memabukkan semua bangsa. (Wahyu 14:8; 17:4) Kelihatannya mewah dari luar, namun isinya menjijikkan, najis. (Bandingkan Matius 23:25, 26.) Cawan itu berisi semua praktek yang najis dan dusta yang telah digunakan oleh pelacur besar itu untuk merayu bangsa-bangsa dan membawa mereka ke bawah pengaruhnya. Yang bahkan lebih memuakkan, Yohanes melihat bahwa pelacur itu sendiri mabuk dengan darah hamba-hamba Allah! Sebenarnya, kita belakangan akan membaca bahwa ”di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.” (Wahyu 18:24) Benar-benar hutang darah yang luar biasa besar!
26. Apa buktinya bahwa Babel Besar berhutang darah?
26 Selama berabad-abad, imperium agama palsu sedunia telah menumpahkan lautan darah. Sebagai contoh, di Jepang pada abad pertengahan, kuil-kuil di Kyoto diubah menjadi benteng, dan para prajurit-biarawan, yang memohon dengan ”nama suci dari Budha” bertempur melawan satu sama lain sampai jalan-jalan menjadi merah dengan darah. Pada abad ke-20 ini, kaum pendeta Susunan Kristen telah berbaris bersama pasukan tentara dari negeri mereka masing-masing dan mereka telah saling membantai, dengan korban sedikitnya seratus juta jiwa. Pada bulan Oktober 1987 mantan presiden A.S. Nixon mengatakan: ”Abad ke-20 merupakan abad yang paling berdarah dalam sejarah. Lebih banyak orang telah dibunuh dalam perang-perang dari abad ini daripada dalam semua peperangan yang dipertarungkan sebelum abad ini mulai.” Agama-agama dunia didapati sangat bersalah oleh Allah karena bagian mereka dalam semua hal ini. Yehuwa membenci ”tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.” (Amsal 6:16, 17) Sebelumnya, Yohanes mendengar seruan dari mezbah: ”Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” (Wahyu 6:10) Babel Besar, ibu dari para pelacur dan hal-hal yang keji di bumi, akan benar-benar terlibat bila tiba waktunya untuk menjawab pertanyaan itu.
[Catatan Kaki]
a Dalam memperlihatkan asal-usul yang non-Kristen dari banyak doktrin, upacara, dan praktek-praktek Susunan Kristen yang murtad, kardinal Katolik Roma abad ke-19, John Henry Newman, menulis dalam bukunya Essay on the Development of Christian Doctrine (Tulisan mengenai Perkembangan Doktrin Kristen): ”Digunakannya kuil-kuil, dan ini dibaktikan kepada santo-santo tertentu, dan pada peristiwa-peristiwa tertentu dihiasi dengan ranting-ranting pohon; kemenyan, lampu-lampu, dan lilin; persembahan untuk memenuhi nazar setelah sembuh dari sakit; air suci; tempat-tempat pengasingan; hari-hari raya dan musim-musim, penggunaan kalender, arak-arakan, pemberkatan ladang-ladang; jubah keimaman, pencukuran rambut di bagian atas dari kepala bagi calon imam, cincin perkawinan, menghadap ke Timur, patung-patung pada masa kemudian, mungkin lagu-lagu gereja, dan Kyrie Eleison [lagu ”Tuhan, Kasihanilah Kami”], semuanya mempunyai asal-usul kafir, dan disucikan dengan diterimanya hal-hal tersebut ke dalam Gereja.”
Sebaliknya dari menyucikan penyembahan berhala, ”Tuhan [Yehuwa, NW], Yang Mahakuasa” menasihati orang Kristen: ”Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, . . . dan janganlah menjamah apa yang najis.”—2 Korintus 6:14-18.
b Karya tulis sejarah dari William L. Shirer, The Rise and Fall of the Third Reich (Kebangkitan dan Kejatuhan dari Reich Ketiga), menyatakan bahwa von Papen ”lebih bertanggung jawab daripada pribadi lain manapun di Jerman atas naiknya Hitler kepada kekuasaan.” Pada bulan Januari 1933 bekas kanselir Jerman von Schleicher telah mengatakan tentang von Papen: ”Ia ternyata seorang pengkhianat yang, jika dijejerkan di sebelahnya, Yudas Iskariot adalah seorang santo.”
c Ketika berbicara di Perguruan Tinggi Mondragone pada tanggal 14 Mei 1929, Paus Pius XI mengatakan bahwa ia akan berunding dengan si Iblis sendiri jika kebaikan jiwa-jiwa menuntutnya.
d Bandingkan kata-kata pengarang Roma Seneca kepada seorang imam wanita yang melakukan kesalahan (seperti dikutip oleh Swete): ”Perempuan, kau berada di rumah yang mempunyai reputasi buruk . . . namamu tergantung pada dahimu, kau menerima uang untuk aibmu.”—Controv. i, 2.
[Kotak di hlm. 237]
Churchill Menyingkapkan ’Pelacuran’
Dalam bukunya The Gathering Storm (Badai yang Mengumpul) (1948), Winston Churchill melaporkan bahwa Hitler mengangkat Franz von Papen sebagai menteri Jerman untuk Wina guna ”merongrong atau mengambil hati tokoh-tokoh terkemuka dalam politik Austria.” Churchill mengutip kata-kata menteri A.S. di Wina tentang von Papen: ”Dengan cara yang sangat berani dan sangat sinis . . . Papen selanjutnya mengatakan kepada saya bahwa . . . ia bermaksud menggunakan reputasinya sebagai orang Katolik yang baik untuk memperoleh pengaruh dari orang-orang Austria seperti Kardinal Innitzer.”
Setelah Austria menyerah dan pasukan badai Hitler dengan barisannya yang panjang memasuki Wina, kardinal Katolik Innitzer memerintahkan agar semua gereja Austria mengibarkan bendera swastika, membunyikan lonceng-loncengnya, dan berdoa untuk Adolf Hitler dalam menghormati ulang tahunnya.
[Kotak/Gambar di hlm. 238]
Di bawah judul ini, artikel berikut muncul dalam edisi pertama dari The New York Times tanggal 7 Desember 1941:
’DOA PERANG’ UNTUK REICH
”Uskup-uskup Katolik di Fulda Memohon Berkat dan Kemenangan . . . Konperensi dari Uskup-Uskup Katolik Jerman yang berkumpul di Fulda telah mengusulkan diperkenalkannya ’doa perang’ istimewa yang akan dibacakan pada awal dan akhir semua kebaktian rohani. Doa tersebut memohon kepada Allah untuk memberkati tentara-tentara Jerman dengan kemenangan dan memberikan perlindungan kepada kehidupan dan kesehatan semua prajurit. Uskup-uskup itu selanjutnya memerintahkan kaum pendeta Katolik untuk memasukkan dan mengingat tentara-tentara Jerman ’di darat, di laut dan di udara’ dalam khotbah istimewa hari Minggu sedikitnya satu kali sebulan.”
[Kotak di hlm. 244]
”Nama-Nama Hujat”
Ketika binatang buas bertanduk dua menganjurkan Liga Bangsa Bangsa setelah Perang Dunia I, kekasih-kekasih agamanya yang banyak jumlahnya segera berusaha memberikan dukungan agama kepada gerakan ini. Hasilnya, organisasi perdamaian yang baru ini menjadi ’penuh dengan nama-nama hujat.’
”Kekristenan dapat memberikan kemauan baik, dinamika di balik liga [bangsa-bangsa] itu, dan dengan demikian mengubah perjanjian dari secarik kertas menjadi sarana dari kerajaan Allah.”—The Christian Century (Abad Kristen), A.S., 19 Juni 1919, halaman 15.
”Gagasan dari Liga Bangsa Bangsa ialah diperluasnya kepada hubungan internasional gagasan mengenai Kerajaan Allah sebagai orde dunia dari kemauan baik. . . . Ini adalah hal yang didoakan oleh semua orang Kristen pada waktu mereka mengatakan, ’Datanglah Kerajaanmu.’”—The Christian Century, A.S., 25 September 1919, halaman 7.
”’Semen’ dari Liga Bangsa Bangsa ialah darah Kristus.”—Dr. Frank Crane, rohaniwan Protestan, A.S.
”Dewan [Nasional] [dari Gereja-Gereja Kongregasional] mendukung Perjanjian [dari Liga Bangsa Bangsa] sebagai satu-satunya alat politik yang sekarang ada yang melalui itu Roh Yesus Kristus mendapatkan lingkup yang lebih luas untuk penerapan praktis dari urusan bangsa-bangsa.”—The Congregationalist and Advance, A.S., 6 Nopember 1919, halaman 642.
”Konperensi itu menyerukan kepada semua penganut Metodis agar menjunjung tinggi dan benar-benar memajukan cita-cita [dari Liga Bangsa Bangsa] seperti yang dinyatakan oleh gagasan tentang Allah Bapa dan anak-anak Allah di bumi.”—Gereja-Gereja Metodis Wesley, Inggris.
”Bila kita memikirkan cita-citanya, kemungkinan dan resolusi dari perjanjian ini, kita melihat bahwa ini berisi inti ajaran Yesus Kristus: Kerajaan Allah dan kebenaranNya . . . Ini tidak kurang dari itu.”—Khotbah oleh Uskup Agung dari Canterbury pada pembukaan Majelis Liga Bangsa Bangsa di Jenewa, 3 Desember 1922.
”Perkumpulan Liga Bangsa Bangsa di negeri ini mempunyai hak suci yang sama seperti perkumpulan utusan injil kemanusiaan manapun, karena ia sekarang merupakan perwakilan yang paling jitu dari pemerintahan Kristus sebagai Pangeran perdamaian di antara bangsa-bangsa.”—Dr. Garvie, rohaniwan Kongregasional, Inggris.
[Peta di hlm. 236]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
Doktrin-doktrin palsu yang dipercayai di seluruh dunia berasal dari Babel
Babel
Tritunggal-tritunggal atau allah-allah tiga serangkai
Jiwa manusia tetap hidup setelah mati
Spiritisme—berbicara dengan ”orang mati”
Penggunaan patung dalam ibadat
Penggunaan mantera untuk menenangkan hantu-hantu
[Gambar di hlm. 239]
Babel Besar terletak di daerah yang banyak airnya
[Gambar di hlm. 239]
Pelacur besar dewasa ini juga duduk di ”tempat yang banyak airnya”
[Gambar di hlm. 241]
Babel Besar duduk di atas seekor binatang buas yang berbahaya
Pemerintahan oleh imam yang mempunyai kekuasaan penuh
[Gambar di hlm. 242]
Pelacur agama itu telah melakukan percabulan dengan raja-raja di bumi
[Gambar di hlm. 245]
Perempuan itu ”mabuk oleh darah orang-orang kudus”
-
-
Rahasia yang Mengerikan TersingkapWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 34
Rahasia yang Mengerikan Tersingkap
1. (a) Bagaimana reaksi Yohanes melihat pelacur besar dan tunggangannya yang mengerikan, dan mengapa? (b) Bagaimana reaksi golongan Yohanes dewasa ini seraya peristiwa-peristiwa terjadi sebagai penggenapan dari penglihatan nubuat itu?
BAGAIMANA reaksi Yohanes melihat pelacur besar dan tunggangannya yang mengerikan itu? Ia sendiri menjawab: ”Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.” (Wahyu 17:6b) Pikiran manusia belaka tidak mungkin dapat menghasilkan pemandangan demikian. Tetapi, itulah dia—nun jauh di padang gurun—seorang pelacur yang bejat duduk di atas seekor binatang buas merah ungu yang mengerikan! (Wahyu 17:3) Golongan Yohanes dewasa ini juga merasa sangat heran seraya peristiwa-peristiwa terjadi sebagai penggenapan atas penglihatan nubuat itu. Jika orang-orang di dunia dapat melihatnya, mereka akan berseru, ’Tidak masuk akal!’ dan para penguasa dunia akan mengulangi, ’Mustahil!’ Tetapi penglihatan itu menjadi kenyataan yang mengejutkan pada zaman kita. Umat Allah sudah mengambil bagian yang sangat besar dalam penggenapan nubuat itu, dan ini meyakinkan mereka bahwa nubuat tersebut terus bergerak menuju klimaksnya yang mencengangkan.
2. (a) Sebagai jawaban atas perasaan heran Yohanes, apa yang diberitahukan oleh malaikat itu kepadanya? (b) Apa yang disingkapkan kepada golongan Yohanes, dan bagaimana ini dilakukan?
2 Malaikat itu melihat keheranan Yohanes. ”Lalu,” Yohanes melanjutkan, ”kata malaikat itu kepadaku: ’Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.’” (Wahyu 17:7) Akhirnya, malaikat itu sekarang akan menyingkapkan rahasia tersebut! Kepada Yohanes yang sangat keheranan ia menjelaskan berbagai segi penglihatan itu dan peristiwa-peristiwa dramatis yang akan terjadi. Demikian pula, seraya melayani di bawah bimbingan malaikat dewasa ini, kepada golongan Yohanes yang waspada telah disingkapkan arti nubuat itu. ”Bukankah segala tabir itu Allah punya?” Seperti Yusuf yang setia, kita percaya bahwa memang demikian halnya. (Kejadian 40:8, Klinkert; bandingkan Daniel 2:29, 30.) Umat Allah, seolah-olah ditempatkan sebagai pusat perhatian seraya Yehuwa menafsirkan kepada mereka arti penglihatan itu dan pengaruhnya yang kuat atas kehidupan mereka. (Mazmur 25:14) Tepat pada waktunya, Ia membuka kepada pengertian mereka rahasia dari wanita dan binatang buas itu.—Mazmur 32:8.
3, 4. (a) Khotbah umum apa yang diberikan oleh presiden Lembaga pada tahun 1942, dan bagaimana hal itu memperkenalkan siapa binatang buas merah ungu itu? (b) Kata-kata apa yang diucapkan oleh malaikat kepada Yohanes yang dibahas oleh Presiden Knorr?
3 Dari tanggal 18 sampai 20 September 1942, pada puncak Perang Dunia II, Saksi-Saksi Yehuwa di Amerika Serikat mengadakan Kebaktian Teokratis Dunia Baru. Kota yang menjadi pusatnya, Cleveland, Ohio, dihubungkan melalui telepon dengan lebih dari 50 kota kebaktian lain, untuk puncak hadirin 129.699. Di manapun juga jika keadaan masa perang mengijinkan, kebaktian-kebaktian lain mengulangi acara itu di seluruh dunia. Pada waktu itu, banyak dari umat Yehuwa mengira peperangan akan memuncak kepada perang Allah di Armagedon; maka judul khotbah umum, ”Perdamaian—Dapatkah Ini Bertahan?,” membangkitkan perasaan ingin tahu yang besar. Bagaimana presiden yang baru dari Lembaga Menara Pengawal, N. H. Knorr, dapat memberanikan diri untuk berkhotbah mengenai perdamaian padahal justru sebaliknya yang tampaknya ada di hadapan bangsa-bangsa?a Alasannya ialah bahwa golongan Yohanes telah memberikan ”lebih banyak perhatian daripada biasa” kepada Firman nubuat Allah.—Ibrani 2:1, NW; 2 Petrus 1:19.
4 Penjelasan apa yang diberikan oleh khotbah ”Perdamaian—Dapatkah Ini Bertahan?” mengenai nubuat tersebut? Setelah dengan jelas menyatakan bahwa binatang buas merah ungu dari Wahyu 17:3 adalah Liga Bangsa Bangsa, Presiden Knorr selanjutnya membahas karir badan tersebut yang penuh gejolak berdasarkan kata-kata malaikat berikut ini kepada Yohanes: ”Binatang itu dahulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak hidup lagi. Ia sebentar lagi akan keluar dari jurang maut dan akan pergi menuju kebinasaan.”—Wahyu 17:8a, ”BIS.”
5. (a) Bagaimana ”binatang itu dahulu pernah hidup” dan kemudian ”sekarang tidak hidup lagi”? (b) Bagaimana Presiden Knorr menjawab pertanyaan, ”Apakah Liga itu akan tetap berada dalam jurang maut”?
5 ”Binatang itu dahulu pernah hidup.” Ya, ia ada sebagai Liga Bangsa Bangsa dari tanggal 10 Januari 1920, dan seterusnya, dengan 63 bangsa ikut serta pada satu atau lain waktu. Namun, secara berturut-turut, Jepang, Jerman, dan Italia mengundurkan diri, dan Uni Soviet dikeluarkan dari Liga itu. Pada bulan September 1939 diktator Nazi dari Jerman memulai Perang Dunia II.b Karena gagal memelihara perdamaian di dunia, Liga Bangsa Bangsa benar-benar terjun ke dalam jurang maut ketidakaktifan. Menjelang tahun 1942 badan ini menjadi sesuatu yang dulu pernah ada. Tidak sebelum ini ataupun pada suatu saat belakangan—tetapi tepat pada saat yang kritis itu—Yehuwa menafsirkan kepada umatNya arti yang lengkap dari penglihatan itu! Pada Kebaktian Teokratis Dunia Baru, Presiden Knorr dapat menyatakan, selaras dengan nubuat tersebut, bahwa ”binatang buas itu . . . sekarang tidak hidup lagi.” Ia kemudian mengajukan pertanyaan, ”Apakah Liga itu akan tetap berada dalam jurang maut?” Sambil mengutip Wahyu 17:8, ia menjawab: ”Persekutuan dari bangsa-bangsa dunia akan muncul lagi.” Hal inilah yang ternyata terjadi—sebagai pembenaran Firman nubuat Yehuwa!
Keluar dari Jurang Maut
6. (a) Bilamana binatang buas merah ungu itu keluar dari jurang maut, dan dengan nama baru apa? (b) Mengapa Perserikatan Bangsa Bangsa sebenarnya suatu kebangkitan kembali dari binatang buas merah ungu?
6 Binatang buas merah ungu benar-benar keluar dari jurang maut. Pada tanggal 26 Juni 1945, dengan iringan trompet yang riuh di San Fransisco, A.S., 50 bangsa memberikan suara untuk menerima Piagam dari organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa. Badan ini dimaksudkan ”untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.” Ada banyak persamaan antara Liga itu dan PBB. The World Book Encyclopedia mengatakan: ”Dalam beberapa hal, PBB serupa dengan Liga Bangsa Bangsa, yang diorganisasi setelah Perang Dunia I . . . Banyak dari bangsa-bangsa yang mendirikan PBB juga mendirikan Liga itu. Seperti Liga itu, PBB didirikan untuk membantu memelihara perdamaian di antara bangsa-bangsa. Organ-organ utama dari PBB sangat serupa dengan yang dimiliki Liga itu.” Maka, PBB sebenarnya adalah kebangkitan kembali dari binatang buas merah ungu. Jumlah anggotanya yang lebih dari 150 bangsa jauh melebihi 63 anggota dari Liga itu; badan ini juga memikul tanggung jawab yang lebih luas daripada pendahulunya.
7. (a) Cara bagaimana penghuni bumi ini merasa heran dan takjub terhadap binatang buas merah ungu yang dihidupkan kembali? (b) Tujuan apa yang tetap tidak tercapai oleh PBB, dan apa yang dikatakan sekretaris jendralnya mengenai hal ini?
7 Mula-mula, harapan besar dinyatakan untuk PBB. Ini sebagai penggenapan dari kata-kata malaikat: ”Orang-orang yang hidup di bumi, yang namanya tidak terdaftar pada Buku Orang Hidup sebelum [”sejak,” TB] dunia diciptakan akan heran [dan takjub, ”NW”] bila melihat binatang itu. Sebab binatang itu dahulu pernah hidup. Sekarang ia tidak hidup lagi, tetapi ia akan muncul kembali.” (Wahyu 17:8b, ”BIS”) Penghuni bumi mengagumi patung raksasa yang baru ini, yang beroperasi dari kantor pusatnya yang megah di East River, New York. Namun perdamaian dan keamanan sejati tidak tercapai oleh PBB. Dalam abad nuklir yang keji ini, perdamaian dunia telah dipelihara hanya dengan ancaman ”kehancuran bersama yang pasti” (”mutual assured destruction,” disingkat MAD), dan perlombaan senjata terus membumbung tinggi. Setelah Perserikatan Bangsa Bangsa mengerahkan usaha selama hampir 40 tahun, sekretaris jendralnya, Javier Pérez de Cuéllar, meratap pada tahun 1985: ”Kita hidup dalam abad fanatik yang lain, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan.”
8, 9. (a) Mengapa PBB tidak mempunyai jawaban untuk problem-problem dunia, dan apa yang tidak lama lagi akan terjadi atasnya menurut keputusan Allah? (b) Mengapa nama para pendiri dan pengagum PBB tidak tercatat dalam ”kitab kehidupan” Allah? (c) Apa yang dengan sukses akan dicapai oleh Kerajaan Yehuwa?
8 PBB tidak mempunyai jawaban. Dan mengapa? Karena Pemberi kehidupan dari seluruh umat manusia bukan pemberi kehidupan dari PBB. Umurnya akan pendek, karena menurut keputusan Allah, ”ia akan pergi menuju kebinasaan.” Nama-nama pendiri dan pengagum PBB tidak tercatat dalam kitab kehidupan Allah. Bagaimana mungkin manusia yang berdosa, berkematian, yang banyak dari antaranya mengejek nama Allah, dapat mencapai melalui PBB, apa yang Allah Yehuwa telah nyatakan akan Ia laksanakan, bukan dengan sarana manusia, melainkan melalui Kerajaan KristusNya?—Daniel 7:27; Wahyu 11:15.
9 PBB sebenarnya suatu tiruan yang juga suatu penghinaan atas Kerajaan Mesias Allah melalui Pangeran PerdamaianNya, Yesus Kristus—yang pemerintahannya tidak pernah akan berakhir. (Yesaya 9:5, 6) Bahkan jika PBB menghasilkan perdamaian sementara, perang-perang akan segera meletus lagi. Ini adalah kecenderungan manusia yang berdosa. ’Nama-nama mereka tidak tertulis dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan.’ (TB) Kerajaan Yehuwa melalui Kristus tidak hanya akan menciptakan perdamaian kekal di bumi tetapi, atas dasar korban tebusan Yesus, akan membangkitkan orang mati, orang yang benar dan tidak benar yang ada dalam ingatan Allah. (Yohanes 5:28, 29; Kisah 24:15) Ini termasuk semua orang yang tetap teguh meskipun diserang oleh Setan dan benihnya, dan orang-orang lain yang masih harus memperlihatkan bahwa mereka tunduk. Jelas, kitab kehidupan Allah tidak pernah akan berisi nama para penganut yang keras kepala dari Babel Besar atau siapapun yang terus menyembah binatang buas itu.—Keluaran 32:33; Mazmur 86:8-10; Yohanes 17:3; Wahyu 16:2; 17:5.
Perdamaian dan Keamanan—Harapan yang Sia-Sia
10, 11. (a) Apa yang diumumkan oleh PBB pada tahun 1986, dan bagaimana tanggapannya? (b) Berapa banyak ”kelompok agama” berkumpul di Asisi, Italia, untuk mendoakan perdamaian, dan apakah Allah menjawab doa-doa tersebut? Jelaskan.
10 Dalam usaha mendukung harapan umat manusia, Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan tahun 1986 sebagai ”Tahun Perdamaian Internasional,” dengan tema ”Untuk Melindungi Perdamaian dan Masa Depan Umat Manusia.” Bangsa-bangsa yang sedang berperang diminta meletakkan senjata, sedikitnya untuk satu tahun. Bagaimana tanggapan mereka? Menurut laporan Institut untuk Penelitian Perdamaian Internasional, sebanyak lima juta orang terbunuh akibat peperangan selama tahun 1986 saja! Walaupun beberapa uang logam khusus dan perangko-perangko peringatan diterbitkan, kebanyakan bangsa tidak berbuat banyak dalam mengejar cita-cita perdamaian pada tahun itu. Meskipun demikian, agama-agama dunia—yang selalu ingin menjalin hubungan akrab dengan PBB—mengumumkan tahun itu dengan berbagai cara. Pada tanggal 1 Januari 1986, Paus Yohanes Paulus II memuji pekerjaan PBB dan membaktikan tahun baru itu kepada perdamaian. Dan pada tanggal 27 Oktober, ia mengumpulkan para pemimpin dari banyak agama dunia di Asisi, Italia, untuk mendoakan perdamaian.
11 Apakah Allah menjawab doa-doa untuk perdamaian tersebut? Nah, kepada Allah yang manakah para pemimpin agama itu berdoa? Jika saudara bertanya kepada mereka, setiap kelompok akan memberikan jawaban yang berbeda. Apakah ada kuil dari jutaan allah yang dapat mendengar dan memenuhi permohonan yang dibuat dengan banyak cara yang berbeda? Banyak dari pesertanya menyembah Tritunggal dari Susunan Kristen.c Para penganut agama Budha, Hindu, dan agama-agama lain menyanyikan doa-doa kepada tidak terhitung banyaknya allah. Seluruhnya, 12 ”kelompok agama” berkumpul, diwakili oleh orang-orang terkemuka seperti misalnya Uskup Agung Anglikan dari Canterbury, Dalai Lama dari agama Budha, seorang penduduk kota metropolitan Rusia yang beragama Ortodoks, presiden dari Perkumpulan Kuil Shinto di Tokio, para penganut animisme di Afrika, dan dua orang Indian Amerika yang berpakaian lengkap dengan hiasan kepala yang dibubuhi bulu-bulu burung. Ini benar-benar suatu kelompok yang beraneka ragam, yang menghasilkan liputan TV yang spektakuler. Satu kelompok berdoa tanpa henti selama 12 jam pada suatu waktu. (Bandingkan Lukas 20:45-47.) Namun apakah ada dari doa-doa tersebut yang naik melewati awan hujan yang melayang di atas kumpulan itu? Tidak, karena alasan-alasan berikut:
12. Karena alasan-alasan apa Allah tidak menjawab doa-doa untuk perdamaian dari para pemimpin agama dunia?
12 Bertentangan dengan mereka yang ”berjalan demi nama [Yehuwa],” tidak seorang pun dari para penganut agama tersebut berdoa kepada Yehuwa, Allah yang hidup, yang namanya muncul kira-kira 7.000 kali dalam naskah asli Alkitab. (Mikha 4:5; Yesaya 42:8, 12)d Sebagai kelompok, mereka tidak menghampiri Allah atas nama Yesus, mayoritas dari mereka bahkan tidak percaya kepada Yesus Kristus. (Yohanes 14:13; 15:16) Tidak seorang pun dari mereka melakukan kehendak Allah untuk jaman kita, yaitu memberitakan ke seluruh dunia, Kerajaan Allah yang akan datang—bukan PBB—sebagai harapan sejati bagi umat manusia. (Matius 7:21-23; 24:14; Markus 13:10) Sebagian besar, organisasi-organisasi agama mereka terlibat perang-perang berdarah dalam sejarah, termasuk dua perang dunia pada abad ke-20. Kepada mereka, Allah mengatakan: ”Bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.”—Yesaya 1:15; 59:1-3.
13. (a) Mengapa mencolok bahwa para pemimpin agama dunia ini bergandengan tangan dengan PBB dalam memohon perdamaian? (b) Seruan untuk perdamaian akan mencapai puncak dalam klimaks apa yang telah dinubuatkan ilahi?
13 Selanjutnya, suatu hal yang sangat mencolok bahwa pada saat ini para pemimpin agama dunia ini bergandengan tangan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa dalam memohonkan perdamaian. Mereka ingin mempengaruhi PBB demi keuntungan mereka sendiri, terutama dalam abad modern ini manakala begitu banyak dari umat mereka meninggalkan agama. Seperti para pemimpin yang tidak setia di Israel purba, mereka berseru, ”Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.” (Yeremia 6:14) Tidak diragukan bahwa seruan mereka untuk perdamaian masih akan terus didengungkan, dan akan makin meningkat sebagai dukungan atas klimaks yang telah dinubuatkan oleh rasul Paulus: ”Hari Tuhan [Yehuwa, NW] datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin–mereka pasti tidak akan luput.”—1 Tesalonika 5:2, 3.
14. Dalam bentuk apa seruan ”Semuanya damai dan aman” akan terwujud, dan bagaimana seseorang dapat menghindar agar tidak disesatkan olehnya?
14 Pada tahun-tahun belakangan ini, para politikus telah menggunakan ungkapan ”damai dan aman” untuk menggambarkan berbagai rancangan manusia. Apakah upaya semacam itu oleh para pemimpin dunia merupakan awal dari penggenapan 1 Tesalonika 5:3? Atau, apakah Paulus memaksudkan hanya suatu peristiwa spesifik yang sedemikian dramatisnya sehingga menarik perhatian dunia? Karena nubuat-nubuat Alkitab sering kali baru dimengerti sepenuhnya hanya setelah hal itu digenapi atau dalam proses digenapi, kita masih harus menunggu dan melihat. Sementara itu, orang Kristen tahu bahwa perdamaian dan keamanan apa pun yang tampaknya dicapai oleh bangsa-bangsa, pada dasarnya tidak akan ada perubahan apa pun. Sifat mementingkan diri, kebencian, kejahatan, keluarga berantakan, amoralitas, penyakit, kesedihan, dan kematian masih akan tetap ada. Itulah sebabnya mengapa seruan ”damai dan aman” tidak perlu menyesatkan Saudara, jika Saudara tetap sadar akan makna di balik peristiwa-peristiwa dunia dan mengindahkan peringatan yang bersifat nubuat dalam Firman Allah.—Markus 13:32-37; Lukas 21:34-36.
[Catatan Kaki]
a J. F. Rutherford meninggal pada tanggal 8 Januari 1942, dan N. H. Knorr menggantikannya sebagai presiden.
b Pada tanggal 20 Nopember 1940, Jerman, Italia, Jepang, dan Hongaria mendaftarkan diri untuk ”Liga Bangsa Bangsa yang baru,” dan empat hari kemudian Vatikan menyiarkan Misa dan doa untuk perdamaian yang bersifat agama dan untuk suatu orde baru. ’Liga yang baru’ itu tidak pernah terwujud.
c Paham Tritunggal berasal dari Babel purba, tempat allah matahari Shamas, allah bulan Sin, dan allah bintang Istar disembah sebagai allah tiga serangkai. Mesir mengikuti pola yang sama dengan menyembah Osiris, Isis, dan Horus. Ilah utama dari Asyur, Asshur, digambarkan mempunyai tiga kepala. Patung-patung dengan pola yang sama dapat ditemukan dalam gereja-gereja Katolik, yang menggambarkan Allah dengan tiga kepala.
d Webster’s Third New International Dictionary tahun 1993 mendefinisikan Allah Yehuwa sebagai ”ilahi tertinggi dan satu-satunya pribadi ilahi yang disembah oleh Saksi-Saksi Yehuwa.”
[Kotak di hlm. 250]
Hal yang Bertentangan Berkenaan ”Perdamaian”
Meskipun tahun 1986 diumumkan oleh PBB sebagai Tahun Perdamaian Internasional, perlombaan senjata yang bersifat bunuh diri meningkat. World Military and Social Expenditures 1986 (Anggaran Militer dan Biaya Sosial Dunia 1986) memberikan rincian yang memprihatinkan sebagai berikut:
Pada tahun 1986 anggaran militer seluas dunia mencapai $900 ribu juta.
Satu jam anggaran militer sedunia cukup untuk mengimunisasi 3,5 juta orang yang setiap tahun meninggal karena penyakit menular yang dapat dicegah.
Di seluruh dunia, satu dari antara tiap lima orang hidup dalam kemiskinan yang menyiksa. Semua orang yang kelaparan ini dapat diberi makan selama satu tahun dengan biaya dua hari perbelanjaan militer sedunia.
Energi peledak dalam gudang senjata nuklir dunia ini 160.000.000 kali lebih besar daripada ledakan di Chernobyl.
Satu bom nuklir dapat diledakkan, dengan daya ledak lebih dari 500 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945.
Persenjataan nuklir mengandung kekuatan lebih dari satu juta peristiwa Hiroshima. Hal itu merupakan energi ledakan yang 2.700 kali lebih besar daripada yang diledakkan pada Perang Dunia II, ketika 38 juta orang tewas.
Peperangan telah menjadi lebih sering dan lebih memautkan. Kematian akibat perang seluruhnya berjumlah 4,4 juta pada abad ke-18, 8,3 juta pada abad ke-19, 98,8 juta dalam 86 tahun pertama dari abad ke-20. Sejak abad ke-18, korban yang tewas akibat perang telah meningkat lebih dari enam kali lebih cepat daripada penduduk dunia. Ada sepuluh kali lebih banyak yang tewas pada tiap peperangan pada abad ke-20 ini daripada abad ke-19.
[Gambar di hlm. 247]
Seperti dinubuatkan mengenai binatang buas merah ungu, Liga Bangsa Bangsa masuk ke dalam jurang maut selama Perang Dunia II tetapi dihidupkan kembali sebagai Perserikatan Bangsa Bangsa
[Gambar di hlm. 249]
Dalam mendukung ”Tahun Perdamaian” PBB, wakil-wakil dari agama-agama dunia mempersembahkan beraneka ragam doa di Asisi, Italia, tetapi tidak satu pun dari mereka berdoa kepada Allah yang hidup, Yehuwa
-
-
Mengeksekusi Babel BesarWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 35
Mengeksekusi Babel Besar
1. Bagaimana malaikat menggambarkan binatang buas merah ungu, dan hikmat macam apakah yang dibutuhkan untuk mengerti lambang-lambang dari buku Wahyu?
KETIKA malaikat itu meneruskan lukisan mengenai binatang buas merah ungu dari Wahyu 17:3, ia memberitahu Yohanes: ”Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.” (Wahyu 17:9, 10) Di sini malaikat itu sedang menyampaikan hikmat dari atas, satu-satunya hikmat yang dapat memberikan pengertian mengenai lambang-lambang dalam buku Wahyu. (Yakobus 3:17) Hikmat ini memberitahu golongan Yohanes dan rekan-rekannya mengenai seriusnya jaman kita sekarang. Hal ini membina dalam hati orang-orang yang berbakti penghargaan terhadap keputusan hukum Yehuwa, yang sekarang akan dilaksanakan, dan menanamkan perasaan takut yang sehat kepada Yehuwa. Seperti dikatakan dalam Amsal 9:10: ”Permulaan hikmat adalah takut akan [Yehuwa], dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Apa yang disingkapkan oleh hikmat ilahi kepada kita mengenai binatang buas?
2. Apa arti tujuh kepala dari binatang buas merah ungu itu, dan bagaimana ”lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada”?
2 Tujuh kepala dari binatang yang ganas itu memaksudkan tujuh ”gunung,” atau tujuh ”raja.” Kedua istilah itu digunakan dalam Alkitab untuk memaksudkan kuasa-kuasa pemerintahan. (Yeremia 51:24, 25; Daniel 2:34, 35, 44, 45) Dalam Alkitab, enam kuasa dunia disebutkan mempunyai pengaruh kuat dalam hal-ikhwal umat Allah: Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, Yunani, dan Roma. Dari antara mereka, lima sudah datang dan pergi pada waktu Yohanes menerima Wahyu, sedangkan Roma masih merupakan kuasa dunia yang kuat. Ini selaras benar dengan kata-kata, ”lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada.” Namun bagaimana dengan ”yang lain” yang belum muncul?
3. (a) Bagaimana Kekaisaran Roma terpecah-belah? (b) Perkembangan apa yang terjadi di bagian Barat? (c) Bagaimana Kekaisaran Roma Suci harus dipandang?
3 Kekaisaran Roma tetap bertahan dan bahkan berkembang selama ratusan tahun setelah jaman Yohanes. Pada tahun 330 M., Kaisar Konstantin memindahkan ibukotanya dari Roma ke Bizantium, yang ia ganti namanya menjadi Konstantinopel. Pada tahun 395 M., Kekaisaran Roma terpecah menjadi bagian Timur dan bagian Barat. Pada tahun 410 M., Roma sendiri jatuh ke tangan Alarik, raja kaum Visigot (rumpun bangsa Jerman yang telah berubah agama kepada merek ”Kekristenan” dari suku Aria). Suku-suku dari rumpun bangsa Jerman (juga ”Kristen”) menaklukkan Spanyol dan banyak dari daerah Roma di Afrika Utara. Di Eropa selama berabad-abad terjadi gejolak, keresahan, dan penataan kembali. Kaisar-kaisar yang terkemuka muncul di negeri Barat, seperti misalnya Charlemagne, yang mengadakan persekutuan dengan Paus Leo III pada abad ke-9, dan Frederick II, yang memerintah pada abad ke-13. Namun wilayah kekuasaan mereka, walaupun dinamakan Kekaisaran Roma Suci, jauh lebih kecil daripada Kekaisaran Roma sebelumnya pada masa kejayaannya. Ini lebih merupakan pemulihan atau kelanjutan kuasa purba tersebut daripada suatu kekaisaran yang baru.
4. Sukses apa yang dialami oleh Kekaisaran Timur, namun apa yang terjadi atas banyak dari bekas daerah Roma purba di Afrika Utara, Spanyol, dan Siria?
4 Kekaisaran Roma di sebelah Timur, yang pusatnya di Konstantinopel, bertahan namun dalam hubungan yang tidak menentu dengan Kekaisaran sebelah Barat. Pada abad keenam, kaisar dari Timur Justinian I dapat menaklukkan kembali sebagian besar dari Afrika Utara, dan ia juga campur tangan di Spanyol dan Italia. Pada abad ketujuh, Justinian II mendapatkan kembali untuk Kerajaan itu daerah-daerah di Makedonia yang telah ditaklukkan oleh orang-orang dari suku Slavik. Tetapi, menjelang abad kedelapan, bekas daerah Roma purba di Afrika Utara, Spanyol, dan Siria, banyak yang jatuh ke tangan kekaisaran Islam yang baru dan dengan demikian kekuasaan atasnya beralih dari Konstantinopel maupun Roma.
5. Meskipun kota Roma jatuh pada tahun 410 M., bagaimana dibutuhkan waktu berabad-abad lagi sampai semua bekas Kekaisaran Roma politik berlalu dari panggung dunia?
5 Kota Konstantinopel sendiri masih berdiri agak lebih lama. Ia bertahan terhadap serangan yang sering dialaminya dari orang Persia, Arab, Bulgar, dan Rusia sampai kota itu akhirnya jatuh pada tahun 1203—bukan ke tangan orang Islam tetapi kepada orang-orang dari Barat yang ambil bagian dalam Perang Salib. Tetapi, pada tahun 1453, kota ini jatuh ke tangan kekuasaan penguasa Ottoman yang Islam, Mehmed II, dan tidak lama kemudian menjadi ibukota Kerajaan Ottoman, atau Turki. Jadi, meskipun kota Roma jatuh pada tahun 410 M., setelah berabad-abad semua bekas Kekaisaran politik Roma itu baru berlalu dari panggung dunia. Dan bahkan pada waktu itu, pengaruhnya masih tetap dapat dilihat dalam imperium-imperium agama yang bertumpu pada paus-paus dari Roma dan gereja-gereja Ortodoks Timur.
6. Imperium-imperium apa yang sama sekali baru yang berkembang, dan yang manakah menjadi yang paling berhasil?
6 Tetapi, menjelang abad ke-15, beberapa negeri membangun imperium-imperium yang sama sekali baru. Meskipun beberapa dari kuasa-kuasa imperium yang baru ini berada di daerah bekas koloni-koloni Roma, kerajaan-kerajaan mereka bukan hanya sekedar kelanjutan dari Kekaisaran Roma. Portugal, Spanyol, Prancis, dan Belanda semuanya menjadi pusat wilayah-wilayah kerajaan yang luas sekali. Namun yang paling berhasil adalah Inggris, yang akhirnya menguasai suatu kerajaan yang sangat besar yang di sana ’matahari tidak pernah terbenam.’ Imperium ini menyebar pada masa-masa yang berbeda ke banyak bagian dari Amerika Utara, Afrika, India, dan Asia Tenggara, maupun wilayah yang luas di Pasifik Selatan.
7. Bagaimana seorang raja dari kuasa dunia gabungan muncul, dan kata Yohanes berapa lama ”kepala,” atau kuasa dunia yang ketujuh akan berdiri?
7 Menjelang abad ke-19, beberapa dari koloni-koloni di Amerika Utara, sudah memisahkan diri dari Inggris untuk membentuk Amerika Serikat yang independen. Secara politik, konflik antara bangsa yang baru itu dengan bekas negara induknya masih berlangsung. Meskipun demikian, perang dunia pertama memaksa kedua negara itu untuk mengakui kepentingan mereka bersama dan mengukuhkan suatu hubungan istimewa di antara mereka. Jadi, muncul suatu bentuk kuasa dunia gabungan yang terdiri dari Amerika Serikat, yang sekarang adalah bangsa terkaya di dunia, dan Britania Raya, pusat imperium kerajaan yang terbesar di dunia. Maka, inilah ”kepala,” atau kuasa dunia ketujuh, yang terus ada sampai jaman akhir dan di daerah-daerah tersebut Saksi-Saksi Yehuwa jaman modern mula-mula berakar. Dibanding dengan pemerintahan yang berlangsung lama dari kepala keenam, yang ketujuh ini hanya berdiri ”seketika saja,” sampai Kerajaan Allah membinasakan semua kesatuan nasional.
Mengapa Disebut Raja Kedelapan?
8, 9. Malaikat tersebut menyebut binatang buas merah ungu simbolis itu apa, dan dalam hal apa ia muncul dari yang ketujuh?
8 Malaikat itu selanjutnya menjelaskan kepada Yohanes: ”Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu [”muncul,” NW] dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.” (Wahyu 17:11) Binatang buas merah-ungu simbolis itu ”muncul dari” tujuh kepala tadi; yaitu, ia dilahirkan dari, atau berhutang eksistensi kepada kepala-kepala dari ’binatang buas’ yang semula yang ”keluar dari dalam laut,” yang patungnya adalah binatang buas merah-ungu tersebut. Cara bagaimana? Nah, pada tahun 1919 kuasa Anglo-Amerika adalah kepala yang sedang berkuasa. Enam kepala sebelumnya telah jatuh, dan kedudukan yang dominan sebagai kuasa dunia telah beralih kepada kepala gabungan ini dan sekarang berpusat di dalamnya. Kepala yang ketujuh ini, sebagai wakil yang ada sekarang dari barisan kuasa-kuasa dunia, adalah tenaga penggerak dalam mendirikan Liga Bangsa Bangsa dan masih merupakan penganjur dan pendukung keuangan yang utama dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Jadi, dalam lambang, binatang buas merah ungu itu—raja kedelapan—”muncul dari” tujuh kepala yang semula. Dilihat dari sudut ini, pernyataan bahwa ia muncul dari ketujuh itu selaras benar dengan penyingkapan sebelumnya bahwa binatang buas bertanduk dua yang seperti anak domba (Kuasa Dunia Anglo-Amerika, kepala ketujuh dari binatang buas yang semula) mendesak dibuatnya patung itu dan memberinya kehidupan.—Wahyu 13:1, 11, 14, 15.
9 Selain itu, anggota-anggota yang semula dari Liga Bangsa Bangsa, bersama dengan Britania Raya, juga mencakup pemerintahan-pemerintahan yang berkuasa di tempat kedudukan dari beberapa kepala yang sebelumnya, yaitu Yunani, Iran (Persia) dan Italia (Roma). Kemudian, pemerintahan-pemerintahan yang berkuasa atas daerah yang dikendalikan oleh bekas enam kuasa dunia tersebut menjadi anggota-anggota pendukung dari patung binatang buas itu. Dalam hal ini, juga, dapat dikatakan bahwa binatang buas merah ungu itu muncul dari ketujuh kuasa dunia.
10. (a) Bagaimana dapat dikatakan bahwa binatang buas merah ungu itu ”sendiri adalah raja kedelapan”? (b) Bagaimana seorang pemimpin Soviet menyatakan dukungan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa?
10 Perhatikan bahwa binatang buas merah ungu itu ”sendiri adalah raja kedelapan.” Jadi, Perserikatan Bangsa Bangsa dewasa ini dirancang agar tampak seperti suatu pemerintahan dunia. Kadang-kadang badan itu bahkan bertindak seperti itu, dengan mengirim bala tentara ke medan perang untuk menyelesaikan pertikaian internasional, seperti di Korea, Semenanjung Sinai, beberapa negeri Afrika, dan Libanon. Namun badan ini hanya patung dari seorang raja. Seperti sebuah patung agama, ia tidak mempunyai pengaruh atau kuasa yang sejati terlepas dari apa yang ditanamkan di dalamnya oleh mereka yang membuat dan menyembahnya. Kadang-kadang, binatang buas simbolis ini tampak lemah; tetapi ia belum pernah mengalami ditinggalkan sekaligus oleh para anggota diktator yang mendorong Liga Bangsa Bangsa terhuyung-huyung ke dalam jurang maut. (Wahyu 17:8) Walaupun mempunyai pendapat berbeda yang radikal di daerah-daerah lain, seorang pemimpin Soviet yang terkemuka pada tahun 1987 bergabung dengan paus-paus Roma untuk menyatakan dukungan kepada PBB. Ia bahkan menuntut adanya ”sistem keamanan internasional yang lengkap” yang didasarkan atas PBB. Seperti akan segera diketahui oleh Yohanes, akan tiba waktunya manakala PBB akan bertindak dengan wewenang yang cukup besar. Kemudian dia sendiri, menurut gilirannya, akan ”menuju kepada kebinasaan.”
Sepuluh Raja untuk Satu Jam
11. Apa yang dikatakan oleh malaikat Yehuwa tentang sepuluh tanduk pada binatang buas merah ungu simbolis itu?
11 Dalam pasal sebelumnya dari buku Wahyu, malaikat keenam dan malaikat ketujuh mencurahkan cawan-cawan murka Allah. Jadi kita diberitahu bahwa raja-raja di bumi sedang dikumpulkan kepada perang Allah di Armagedon dan bahwa ’Babel besar itu diingat oleh Allah.’ (Wahyu 16:1, 14, 19) Sekarang kita akan mengetahui dengan lebih terinci bagaimana penghukuman Allah atas mereka akan dilaksanakan. Dengarkan lagi kepada malaikat Yehuwa seraya ia berbicara kepada Yohanes. ”Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”—Wahyu 17:12-14.
12. (a) Apa yang digambarkan oleh sepuluh tanduk? (b) Bagaimana sepuluh tanduk simbolis itu ”belum mulai memerintah”? (c) Bagaimana sepuluh tanduk simbolis itu sekarang ”memerintah,” dan untuk berapa lama?
12 Sepuluh tanduk itu menggambarkan semua kuasa politik yang dewasa ini memegang kekuasaan di dunia dan yang mendukung patung binatang buas. Sedikit sekali dari negara-negara yang ada sekarang dikenal pada jaman Yohanes. Dan yang pada waktu itu telah dikenal, seperti misalnya Mesir dan Persia (Iran), dewasa ini mempunyai sistem politik yang sama sekali berbeda. Jadi, pada abad pertama, ’kesepuluh tanduk itu belum mulai memerintah.’ Tetapi sekarang pada hari Tuhan, mereka ”memerintah,” atau mempunyai wewenang politik. Dengan jatuhnya imperium-imperium kolonial yang besar, khususnya sejak perang dunia kedua, banyak bangsa baru dilahirkan. Mereka, maupun kuasa-kuasa yang sudah berdiri lebih lama, harus memerintah bersama binatang buas itu untuk suatu jangka waktu yang pendek—hanya ”satu jam”—sebelum Yehuwa mengakhiri semua kuasa politik dunia di Armagedon.
13. Dalam hal apa sepuluh tanduk itu ”seia sekata,” dan sikap apa terhadap Anak Domba yang dipastikan oleh hal ini?
13 Dewasa ini, nasionalisme merupakan salah satu tenaga pendorong yang paling kuat yang menggerakkan kesepuluh tanduk. Mereka ”seia sekata [”satu pikiran,” NW]” dalam hal mereka ingin mempertahankan kedaulatan nasional mereka dan tidak mau menerima Kerajaan Allah. Inilah tujuan mereka dalam mendukung Liga Bangsa Bangsa dan Perserikatan Bangsa Bangsa—untuk memelihara perdamaian dunia dan dengan demikian melindungi eksistensi mereka sendiri. Sikap sedemikian memastikan bahwa tanduk-tanduk itu akan menentang Anak Domba, ”Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja,” karena Yehuwa bermaksud agar KerajaanNya di bawah Yesus Kristus tidak lama lagi menggantikan semua kerajaan ini.—Daniel 7:13, 14; Matius 24:30; 25:31-33, 46.
14. Bagaimana mungkin para penguasa dunia ini berperang melawan Anak Domba, dan bagaimana hasil akhirnya?
14 Tentu, tidak ada yang dapat dilakukan oleh para penguasa dunia ini terhadap Yesus sendiri. Ia berada di surga, jauh dari jangkauan mereka. Tetapi saudara-saudara Yesus, kaum sisa dari benih perempuan, masih berada di bumi dan jelas mudah diserang. (Wahyu 12:17, Bode) Banyak dari tanduk-tanduk itu telah memperlihatkan kebencian yang besar terhadap mereka, dan dengan cara demikian mereka berperang melawan Anak Domba. (Matius 25:40, 45) Tetapi, tidak lama lagi, akan tiba waktunya bagi Kerajaan Allah untuk ”meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya.” (Daniel 2:44) Pada waktu itu, raja-raja di bumi akan berperang habis-habisan melawan Anak Domba, seperti yang akan kita lihat tidak lama lagi. (Wahyu 19:11-21) Tetapi kita sudah cukup banyak belajar untuk mengerti bahwa bangsa-bangsa tidak akan berhasil. Walaupun mereka dan binatang buas merah ungu PBB ”seia sekata,” mereka tidak dapat mengalahkan ”Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja” yang agung. Mereka juga tidak dapat mengalahkan ”mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia” yang bersama-sama dengan dia, termasuk para pengikutnya yang terurap yang masih ada di bumi. Orang-orang ini juga akan menang dengan memelihara integritas sebagai jawaban kepada tuduhan Setan yang keji.—Roma 8:37-39; Wahyu 12:10, 11.
Membinasakan Pelacur Itu
15. Apa yang dikatakan malaikat tersebut mengenai pelacur itu dan sikap serta tindakan dari sepuluh tanduk dan binatang buas terhadapnya?
15 Umat Allah bukan satu-satunya sasaran dari sikap permusuhan sepuluh tanduk itu. Malaikat itu sekarang menarik perhatian Yohanes kembali kepada pelacur itu, ”Lalu ia berkata kepadaku: ’Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.’”—Wahyu 17:15, 16.
16. Mengapa Babel Besar tidak dapat mengandalkan airnya untuk mendapat bantuan dan perlindungan pada waktu pemerintahan-pemerintahan politik berbalik melawannya?
16 Babel purba mengandalkan air yang menjadi pertahanannya, demikian pula Babel Besar dewasa ini mengandalkan anggota-anggotanya yang sangat banyak jumlahnya yang terdiri dari ”bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.” Malaikat itu dengan tepat menarik perhatian kita kepada hal ini sebelum memberitahu tentang suatu perkembangan yang mengejutkan: Pemerintahan-pemerintahan politik dari bumi ini akan berbalik dengan keras melawan Babel Besar. Apa yang akan dilakukan oleh semua ”bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa” pada waktu itu? Umat Allah sudah memperingatkan Babel Besar bahwa air Sungai Efrat akan mengering. (Wahyu 16:12) Air tersebut akhirnya akan kering sama sekali. Air tersebut tidak dapat memberikan kepada pelacur tua yang menjijikkan itu bantuan apapun yang berarti pada saat ia sangat membutuhkannya.—Yesaya 44:27; Yeremia 50:38; 51:36, 37.
17. (a) Mengapa kekayaan Babel Besar tidak akan menyelamatkan dia? (b) Bagaimana akhir dari Babel Besar sama sekali tidak terhormat? (c) Selain sepuluh tanduk, atau bangsa-bangsa secara terpisah, apa lagi yang bergabung dalam serangan melawan Babel Besar?
17 Pasti, kekayaan materi yang luar biasa besar dari Babel Besar tidak akan menyelamatkan dia. Hal tersebut bahkan dapat mempercepat kehancurannya, karena penglihatan itu menunjukkan bahwa ketika binatang buas dan kesepuluh tanduk melampiaskan kebencian mereka ke atasnya, mereka akan melucuti pakaian kerajaannya dan semua perhiasannya. Mereka akan menjarah kekayaannya. Mereka akan ”membuat dia menjadi . . . telanjang,” dengan cara yang memalukan menyingkapkan sifat aslinya. Benar-benar suatu kehancuran! Nasib akhirnya juga sama sekali tidak terhormat. Mereka menghancurkan dia, ”memakan dagingnya,” membuatnya menjadi tulang belulang yang tidak bernyawa. Akhirnya, mereka ”membakarnya dengan api.” Ia dibakar seperti seorang pembawa tulah, bahkan tidak mendapat penguburan yang layak! Bukan hanya bangsa-bangsa, yang dilambangkan oleh sepuluh tanduk, yang menghancurkan pelacur besar, tetapi ’binatang buas,’ maksudnya PBB sendiri, bergabung dengan mereka dalam serangan ini. Badan itu akan menyetujui kehancuran agama palsu. Mayoritas dari 150 bangsa lebih dalam PBB sudah memperlihatkan, melalui pola pemberian suara mereka, kebencian terhadap agama, terutama agama dari Susunan Kristen.
18. (a) Potensi besar apa bagi bangsa-bangsa untuk berbalik melawan agama yang bersifat Babel sudah terlihat? (b) Apa alasan utama dari serangan total atas pelacur besar?
18 Mengapa bangsa-bangsa akan memperlakukan bekas kekasih mereka dengan begitu kejam? Kita telah melihat dalam sejarah belakangan ini potensi besar untuk sikap berbalik melawan agama Babel tersebut. Perlawanan resmi dari pemerintahan telah sangat mengurangi pengaruh agama di negeri-negeri seperti misalnya Uni Soviet dan Cina. Di bagian-bagian Eropa yang Protestan, sikap acuh tak acuh dan keragu-raguan yang meluas telah membuat gereja-gereja kosong, sehingga agama secara praktis telah mati. Imperium Katolik yang sangat luas terpecah-belah oleh pemberontakan dan pertentangan, yang tidak dapat diredakan oleh paus yang sering mengadakan perjalanan keliling. Namun, kita tidak boleh kehilangan pandangan akan kenyataan bahwa serangan terakhir yang total atas Babel Besar akan datang sebagai pernyataan penghukuman Allah yang tidak dapat diubah atas pelacur besar itu.
Melaksanakan Rencana Allah
19. (a) Bagaimana pelaksanaan penghukuman Yehuwa melawan pelacur besar itu dapat digambarkan dengan penghukumanNya atas Yerusalem yang murtad pada tahun 607 S.M.? (b) Apa yang digambarkan bagi jaman kita oleh keadaan Yerusalem setelah tahun 607 S.M. yang terlantar dan tidak berpenghuni?
19 Bagaimana Yehuwa melaksanakan penghukuman ini? Ini dapat digambarkan dengan tindakan Yehuwa melawan umatNya yang murtad pada jaman purba, yang mengenai mereka Ia mengatakan: ”Di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagiKu dan penduduknya seperti Gomora.” (Yeremia 23:14) Pada tahun 607 S.M., Yehuwa menggunakan Nebukadnezar untuk ’menelanjangi, merampas perhiasan-perhiasan, dan meninggalkan dalam keadaan telanjang bugil’ kota itu yang berzinah secara rohani. (Yehezkiel 23:4, 26, 29) Yerusalem pada jaman itu merupakan pola dari Susunan Kristen dewasa ini, dan seperti yang Yohanes lihat dalam penglihatan-penglihatan sebelumnya, Yehuwa akan melaksanakan penghukuman yang sama atas Susunan Kristen dan agama palsu lainnya. Keadaan Yerusalem setelah tahun 607 S.M. yang telantar dan tidak berpenghuni memperlihatkan bagaimana keadaan Susunan Kristen yang bersifat agama nanti setelah dilucuti dari kekayaannya dan ditelanjangi secara memalukan. Dan agama-agama lain dari Babel Besar tidak akan lebih baik keadaannya.
20. (a) Bagaimana Yohanes menunjukkan bahwa Yehuwa sekali lagi akan menggunakan para penguasa manusia dalam melaksanakan hukuman? (b) Apa gerangan ’rencana’ Allah? (c) Bagaimana bangsa-bangsa akan melaksanakan ”satu rencana” mereka, namun rencana siapa yang sebenarnya akan terlaksana?
20 Sekali lagi Yehuwa menggunakan para penguasa manusia untuk melaksanakan hukuman. ”Sebab Allah akan menaruh ke dalam hati mereka untuk melakukan rencanaNya, bahkan untuk melaksanakan satu rencana mereka dengan memberikan kerajaan mereka kepada binatang buas, sampai segala firman Allah digenapi.” (Wahyu 17:17, ”NW”) Apa gerangan ’rencana’ Allah? Yaitu mengatur agar para pelaksana penghukuman atas Babel Besar bersatu, agar dapat menghancurkan dia sama sekali. Tentu, motif para penguasa dalam menyerang dia adalah untuk melaksanakan ”satu rencana” mereka sendiri. Mereka akan merasa bahwa adalah demi kepentingan nasionalistis mereka untuk berbalik melawan pelacur besar itu. Mereka mungkin mulai menganggap agama yang diorganisasi dalam wilayah mereka sebagai ancaman terhadap kedaulatan mereka. Tetapi sebenarnya Yehuwa yang menggerakkan semua hal-ikhwal; mereka akan melaksanakan rencanaNya dengan menghancurkan musuh bebuyutanNya yang berzinah dengan satu kali pukul!—Bandingkan Yeremia 7:8-11, 34.
21. Karena binatang buas merah ungu akan digunakan untuk menghancurkan Babel Besar, apa yang pasti akan dilakukan oleh bangsa-bangsa sehubungan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa?
21 Ya, bangsa-bangsa akan menggunakan binatang buas merah ungu, Perserikatan Bangsa Bangsa, untuk menghancurkan Babel Besar. Mereka tidak bertindak berdasarkan prakarsa sendiri, karena Yehuwa menaruh dalam hati mereka ”bahkan untuk melaksanakan satu rencana mereka dengan memberikan kerajaan mereka kepada binatang buas.” Bila tiba waktunya, bangsa-bangsa pasti akan melihat perlunya menguatkan Perserikatan Bangsa Bangsa. Mereka seolah-olah akan memberinya gigi, yaitu memberikan wewenang dan kekuasaan apapun yang mereka miliki agar badan itu dapat berbalik melawan agama palsu dan berperang dengan berhasil melawannya ”sampai segala firman Allah digenapi.” Dengan demikian, pelacur purba itu akan menemui akhirnya yang tuntas. Dan benar-benar selamat tinggal baginya!
22. (a) Di Wahyu 17:18, apa yang ditekankan dengan cara malaikat itu mengakhiri kesaksiannya? (b) Bagaimana sambutan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap penyingkapan dari rahasia itu?
22 Seolah-olah untuk menandaskan kepastian dari pelaksanaan penghukuman Yehuwa atas imperium agama palsu sedunia, malaikat itu mengakhiri kesaksiannya dengan mengatakan: ”Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.” (Wahyu 17:18) Seperti Babel pada jaman Belsyazar, Babel Besar telah ”ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan [”kurang,” The New English Bible].” (Daniel 5:27) Penghukumannya akan cepat dan tuntas. Dan bagaimana sambutan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap penyingkapan rahasia tentang pelacur besar itu dan binatang buas merah ungu? Mereka memperlihatkan gairah dalam memberitakan hari penghukuman Yehuwa, sambil menjawab para pencari kebenaran yang tulus ”dengan ramah.” (Kolose 4:5, 6, NW; Wahyu 17:3, 7) Seperti akan diperlihatkan oleh pasal berikut, semua yang ingin selamat pada waktu pelacur besar itu dihukum harus bertindak, dan bertindak dengan cepat!
[Gambar di hlm. 252]
Urutan Tujuh Kuasa Dunia
MESIR
ASYUR
BABEL
MEDIA-PERSIA
YUNANI
ROMA
ANGLO-AMERIKA
[Gambar di hlm. 254]
”Ia sendiri adalah raja kedelapan”
[Gambar di hlm. 255]
Dengan membelakangi Anak Domba, ”kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu”
[Gambar di hlm. 257]
Susunan Kristen sebagai bagian utama dari Babel Besar akan sama seperti Yerusalem purba dalam kehancuran total
-
-
Kota Besar Itu DibinasakanWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 36
Kota Besar Itu Dibinasakan
Penglihatan 12—Wahyu 18:1–19:10
Pokok: Kejatuhan dan kebinasaan Babel Besar; perkawinan Anak Domba diumumkan
Masa penggenapan: Dari 1919 sampai setelah sengsara besar
1. Apa yang akan menandai awal sengsara besar?
MENDADAK, mengejutkan, menghebohkan—demikian kelak kematian dari Babel Besar! Ini merupakan salah satu bencana yang paling besar dalam seluruh sejarah, yang menandai awal ”sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula.”—Matius 24:21, Bode.
2. Walaupun imperium-imperium politik bangkit dan jatuh, imperium macam apa yang tetap bertahan?
2 Agama palsu telah ada untuk waktu yang lama. Ia terus ada tanpa putus sejak jaman Nimrod yang haus darah, yang menentang Yehuwa dan menyuruh orang membangun Menara Babel. Pada waktu Yehuwa mengacaukan bahasa para pemberontak tersebut dan menceraiberaikan mereka ke seluruh bumi, agama palsu Babel ikut menyebar bersama mereka. (Kejadian 10:8-10; 11:4-9) Sejak itu, imperium-imperium politik bangkit dan jatuh, tetapi agama Babel tetap bertahan. Ia telah mengambil banyak rupa dan bentuk, menjadi imperium agama palsu sedunia, Babel Besar yang telah dinubuatkan. Bagiannya yang paling utama ialah Susunan Kristen, yang tumbuh dari peleburan antara ajaran-ajaran Babel yang mula-mula dengan doktrin ”Kristen” yang murtad. Mengingat sejarah yang sangat panjang tersebut dari Babel Besar, banyak orang merasa sulit untuk percaya bahwa ia dapat dibinasakan.
3. Bagaimana buku Wahyu menegaskan kebinasaan agama palsu?
3 Karena itu cocok bahwa buku Wahyu menegaskan kebinasaan agama palsu dengan memberi kita dua gambaran yang terinci tentang kejatuhannya dan peristiwa-peristiwa setelah itu yang mengarah kepada kehancuran totalnya. Kita telah melihatnya sebagai ”pelacur besar” yang akhirnya ditelantarkan oleh bekas-bekas kekasihnya dari kalangan politik. (Wahyu 17:1, 15, 16) Sekarang, dalam suatu penglihatan lain lagi, kita akan melihatnya sebagai sebuah kota, imbangan dari Babel purba dalam segi agama.
Babel Besar Jatuh Terguling
4. (a) Penglihatan apa yang Yohanes lihat berikutnya? (b) Bagaimana kita dapat mengenali malaikat itu, dan mengapa cocok baginya untuk mengumumkan kejatuhan Babel Besar?
4 Yohanes melanjutkan kisahnya, dengan memberitahu kita: ”Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ’Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu [”Babel besar,” BIS].’” (Wahyu 18:1, 2a) Untuk kedua kalinya Yohanes mendengar pengumuman dari malaikat itu. (Lihat Wahyu 14:8.) Tetapi, kali ini arti pentingnya ditandaskan oleh keagungan malaikat surgawi tersebut, karena kemuliaannya menerangi seluruh bumi! Siapakah dia? Berabad-abad sebelumnya, ketika melaporkan tentang suatu penglihatan surgawi, nabi Yehezkiel menyatakan bahwa ”bumi bersinar karena kemuliaanNya [Yehuwa].” (Yehezkiel 43:2) Satu-satunya malaikat yang bersinar dengan kemuliaan yang dapat dibandingkan dengan Yehuwa ialah Tuhan Yesus, yang adalah ”cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah.” (Ibrani 1:3) Pada tahun 1914, Yesus menjadi Raja surgawi, dan sejak waktu ia telah menjalankan kekuasaan atas bumi sebagai rekan Raja dan Hakim dari Yehuwa. Maka, cocok bahwa dialah yang mengumumkan kejatuhan Babel Besar.
5. (a) Siapa yang digunakan oleh malaikat itu untuk mengumumkan kejatuhan Babel Besar? (b) Ketika penghakiman dimulai atas mereka yang mengaku sebagai ”rumah Allah,” bagaimana keadaan Susunan Kristen?
5 Siapakah yang digunakan oleh malaikat yang mempunyai kekuasaan yang besar ini untuk mengumumkan berita yang begitu luar biasa kepada umat manusia? Ya, ini adalah justru umat yang telah dibebaskan sebagai hasil kejatuhan itu, kaum terurap yang masih ada di bumi, golongan Yohanes. Dari tahun 1914 sampai 1918, mereka sangat menderita di tangan Babel Besar, namun pada tahun 1918 Tuhan Yehuwa dan utusanNya ”malaikat Perjanjian [Abraham],” Yesus Kristus, mulai menghakimi ”rumah Allah” yaitu mereka yang mengaku orang Kristen. Maka Susunan Kristen yang murtad diadili. (Maleakhi 3:1; 1 Petrus 4:17) Hutang darahnya yang luar biasa besar yang dihasilkan selama perang dunia pertama, keterlibatannya dalam menganiaya saksi-saksi Yehuwa yang setia, dan kredo-kredonya yang bersifat Babel tidak membantunya pada masa penghakiman itu; semua bagian lain dari Babel Besar juga tidak layak mendapat perkenan Allah.—Bandingkan Yesaya 13:1-9.
6. Mengapa dapat dikatakan bahwa Babel Besar sudah jatuh pada tahun 1919?
6 Jadi menjelang tahun 1919 Babel Besar telah jatuh, yang membuka jalan bagi umat Allah untuk dibebaskan dan dipulihkan, seolah-olah dalam satu hari, ke negeri mereka yang makmur secara rohani. (Yesaya 66:8) Menjelang tahun itu, Allah Yehuwa dan Yesus Kristus, Darius Yang Lebih Besar dan Kores Yang Lebih Besar, telah mengatur segala sesuatunya sehingga agama palsu tidak lagi dapat menawan umat Yehuwa. Agama palsu tidak dapat lagi mencegah mereka untuk melayani Yehuwa dan mengumumkan kepada semua orang yang mau mendengarkan bahwa Babel Besar yang seperti pelacur itu pasti akan dibinasakan dan pembenaran kedaulatan Yehuwa sudah dekat!—Yesaya 45:1-4; Daniel 5:30, 31.
7. (a) Meskipun Babel Besar tidak dihancurkan pada tahun 1919, bagaimana Yehuwa memandangnya? (b) Ketika Babel Besar jatuh pada tahun 1919, apa hasilnya bagi umat Yehuwa?
7 Memang, Babel Besar tidak dihancurkan pada tahun 1919—sebagaimana kota Babel purba tidak dihancurkan pada tahun 539 S.M. ketika jatuh ke tangan bala tentara Kores orang Persia. Namun dari sudut pandangan Yehuwa, organisasi itu sudah jatuh. Ia telah dihukum mati, menanti pelaksanaan hukuman; karena itu, umat Yehuwa tidak dapat lagi ditawan agama palsu. (Bandingkan Lukas 9:59, 60.) Mereka dibebaskan untuk melayani sebagai hamba yang setia dan bijaksana dari sang Majikan untuk menyediakan makanan rohani tepat pada waktunya. Mereka telah mendapat penilaian ”Baik sekali perbuatanmu itu” dan ditugaskan untuk menyibukkan diri lagi dalam pekerjaan Yehuwa.—Matius 24:45-47; 25:21, 23; Kisah 1:8.
8. Peristiwa apa yang diberitakan oleh pengawal dari Yesaya 21:8, 9, dan siapa dewasa ini yang digambarkan oleh pengawal itu?
8 Ribuan tahun yang lalu Yehuwa menggunakan nabi-nabi lain untuk menubuatkan peristiwa yang menjadi tanda jaman ini. Yesaya berbicara tentang seorang pengawal yang ’kemudian berseru [seperti seekor singa, NW]: ”Di tempat peninjauan [”menara pengawal,” NW], ya tuanku [Yehuwa, NW], aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam.”’ Dan peristiwa apa yang dilihat dan diberitakan oleh pengawal itu dengan keberanian yang bagaikan singa? Ini: ”Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya telah diremukkan [Yehuwa] dan bertaburan di tanah.” (Yesaya 21:8, 9) Pengawal ini dengan tepat menggambarkan golongan Yohanes yang waspada sepenuhnya dewasa ini, seraya mereka menggunakan majalah Menara Pengawal dan publikasi-publikasi teokratis lain untuk menyerukan ke mana-mana berita bahwa Babel telah jatuh.
Kemunduran Babel Besar
9, 10. (a) Bagaimana pengaruh agama Babel mengalami kemunduran sejak Perang Dunia I? (b) Bagaimana malaikat yang berkuasa itu menggambarkan keadaan Babel Besar yang telah jatuh?
9 Kejatuhan Babel purba pada tahun 539 S.M. merupakan awal kemunduran yang panjang yang berakhir dalam kehancurannya. Demikian pula, sejak perang dunia pertama, pengaruh agama Babel telah merosot dengan mencolok dalam skala dunia. Di Jepang, penyembahan kepada kaisar menurut agama Shinto dilarang setelah perang dunia kedua. Di Rusia, Revolusi Bolsyewik terus mematahkan pengaruh Gereja Ortodoks Rusia. Di Jepang, penyembahan kepada kaisar menurut agama Shinto telah dilarang setelah perang dunia kedua. Di Cina, pemerintah komunis mengendalikan semua pelantikan dan kegiatan agama. Di Eropa utara yang Protestan, kebanyakan orang telah menjadi acuh tak acuh terhadap agama. Dan Gereja Katolik Roma baru-baru ini telah dilemahkan oleh keretakan dan ketidaksepakatan intern dalam wilayah kekuasaannya di seluruh muka bumi.—Bandingkan Markus 3:24-26.
10 Semua kecenderungan ini tidak diragukan lagi merupakan bagian dari ’mengeringnya sungai Efrat’ sebagai persiapan untuk serangan militer yang akan datang atas Babel Besar. ’Pengeringan’ ini terlihat, juga, dalam pengumuman paus pada bulan Oktober 1986 bahwa gereja harus ”sekali lagi mengemis”—karena defisit yang sangat besar. (Wahyu 16:12) Khususnya sejak 1919 Babel Besar telah ditelanjangi menjadi tontonan umum sebagai negeri yang tandus secara rohani, sama seperti diumumkan oleh malaikat yang berkuasa itu di sini: ”Dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh [”hembusan nafas,” NW] najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.” (Wahyu 18:2b) Tidak lama lagi ia akan menjadi negeri yang tandus secara aksara, sama terlantarnya seperti puing-puing Babel di Irak pada abad ke-20 ini.—Lihat juga Yeremia 50:25-28.
11. Dalam arti apa Babel Besar menjadi ”tempat kediaman roh-roh jahat” dan ’tempat bersembunyi hembusan nafas yang najis dan dari segala burung yang najis’?
11 Kata ”roh-roh jahat” di sini kemungkinan merupakan pantulan dari kata ”hantu-hantu berbentuk kambing” (se’i·rimʹ) yang terdapat dalam gambaran nabi Yesaya mengenai Babel yang sudah runtuh: ”Yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan jin-jin [”hantu-hantu berbentuk kambing,” NW; ”kambing-kambing liar,” BIS] akan melompat-lompat.” (Yesaya 13:21) Ini mungkin tidak memaksudkan hantu-hantu aksara tetapi hewan-hewan berbulu kasar dan kusut, yang tinggal di padang gurun, yang penampilannya membuat para pengamat membayangkan hantu-hantu. Di antara puing-puing Babel Besar, adanya hewan-hewan sedemikian secara kiasan, bersama dengan udara (’hembusan nafas yang najis’) yang diam tidak bergerak dan beracun, serta burung-burung yang najis, mengartikan keadaannya yang mati secara rohani. Ia tidak memberikan harapan kehidupan apapun kepada umat manusia.—Bandingkan Efesus 2:1, 2.
12. Bagaimana keadaan Babel Besar cocok dengan nubuat Yeremia dalam pasal 50?
12 Keadaannya juga cocok dengan nubuat Yeremia: ”Pedang akan menimpa orang-orang Kasdim, demikianlah firman [Yehuwa], menimpa penduduk Babel, menimpa pemuka-pemukanya dan orang-orangnya yang berhikmat! . . . Pedang menimpa segala airnya, sehingga menjadi kering! Sebab negeri itu penuh patung-patung, mereka menjadi gila oleh berhala-berhala mereka! Sebab itu binatang-binatang gurun serta anjing-anjing hutan akan diam di sana, juga burung-burung unta akan tinggal di dalamnya. Negeri itu tidak akan didiami lagi untuk seterusnya dan tidak akan ditinggali lagi turun-temurun.” Penyembahan berhala dan doa yang diulang-ulang tidak dapat menyelamatkan Babel Besar dari pembalasan yang serupa ketika Sodom dan Gomora dibinasakan Allah.—Yeremia 50:35-40.
Anggur yang Membangkitkan Hawa Nafsu
13. (a) Bagaimana malaikat yang berkuasa itu menarik perhatian kepada tingkat yang luas dari pelacuran Babel Besar? (b) Imoralitas apa yang meluas di Babel purba juga didapati dalam Babel Besar?
13 Malaikat yang berkuasa itu selanjutnya menarik perhatian kepada tingkat yang luas dari pelacuran Babel Besar, dengan menyatakan: ”Karena semua bangsa telah minum [”menjadi korban,” NW] dari anggur hawa nafsu cabulnyaa dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya [”kuasa dan kemewahannya yang tak tahu malu,” NW] (Wahyu 18:3) Ia telah mengindoktrinasi semua bangsa umat manusia dalam jalan-jalan agamanya yang najis. Di Babel purba, menurut sejarawan Yunani Herodotus, tiap perawan dituntut untuk melacurkan diri dalam penyembahan di kuil. Kebejatan seks yang memuakkan sampai sekarang digambarkan dalam patung-patung Budha yang telah dirusak oleh peperangan di Angkor Wat, Kamboja dan dalam kuil-kuil di Khajuraho, India, yang memperlihatkan dewa agama Hindu Wisnu dikelilingi adegan-adegan erotis yang menjijikkan. Di Amerika Serikat, disingkapkannya imoralitas para penginjil TV yang mengguncangkan dunia pada tahun 1987, dan juga pada tahun 1988, maupun disingkapkannya praktek homoseks yang meluas di kalangan para rohaniwan, menggambarkan bahwa bahkan Susunan Kristen bersikap toleran terhadap percabulan aksara yang melewati batas dan mengejutkan. Namun, semua bangsa telah menjadi korban dari jenis percabulan yang lebih serius lagi pada abad ke-20 ini.
14-16. (a) Hubungan gelap apa yang bersifat rohani antar agama-politik berkembang di Italia Fasis? (b) Ketika Italia menduduki Abisinia, pernyataan-pernyataan apa yang dibuat oleh uskup-uskup Gereja Katolik Roma?
14 Kita telah meninjau hubungan gelap antar agama-politik yang mengorbitkan Hitler kepada kekuasaan di Jerman Nazi. Bangsa-bangsa lain juga menderita karena campur tangan agama dalam urusan duniawi. Sebagai contoh: Di Italia yang Fasis, pada tanggal 11 Pebruari 1929, Perjanjian Lateran ditandatangani oleh Mussolini dan Kardinal Gasparri, yang menjadikan Kota Vatikan negara bagian yang berdaulat. Paus Pius XI mengaku bahwa ia telah ”mengembalikan Italia kepada Allah, dan mengembalikan Allah kepada Italia.” Apakah itu benar? Pikirkan apa yang terjadi enam tahun kemudian. Pada tanggal 3 Oktober 1935, Italia menduduki Abisinia, menyatakan bahwa ini adalah ”negeri yang biadab yang masih mempraktekkan perbudakan.” Sebenarnya, siapa yang biadab? Apakah Gereja Katolik mengutuk kebiadaban Mussolini? Seraya paus mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang simpang-siur, uskup-uskupnya dengan terus terang memberkati pasukan tentara dari ”tanah air” mereka Italia. Dalam buku The Vatican in the Age of the Dictators (Vatikan Pada Jaman Para Diktator), Anthony Rhodes melaporkan:
15 ”Dalam Surat Kepastorannya tertanggal 19 Oktober [1935], Uskup dari Udine [Italia] menulis, ’Waktunya tidak tepat ataupun cocok bagi kita untuk menyatakan benar-salahnya kasus ini. Kewajiban kita sebagai orang Italia dan lebih-lebih lagi sebagai orang Kristen ialah untuk menyumbang kepada keberhasilan pasukan tentara kita.’ Uskup dari Padua menulis pada tanggal 21 Oktober, ’Pada saat-saat yang sulit yang sedang kita lewati, kami mohon agar kalian mempunyai iman dalam para negarawan dan pasukan tentara kita.’ Pada tanggal 24 Oktober, Uskup dari Kremona menyucikan sejumlah bendera resimen tentara dan mengatakan: ’Kiranya berkat Allah menyertai prajurit-prajurit ini yang, di tanah Afrika, akan menaklukkan negeri-negeri yang baru dan subur bagi jenius Italia, dengan demikian membawa kepada mereka kebudayaan Roma dan Kristen. Semoga Italia sekali lagi menjadi penasihat Kristen bagi seluruh dunia.’”
16 Abisinia telah dirampas dengan paksa, dengan restu kaum pendeta Katolik Roma. Apakah ada di antara mereka yang dapat mengaku, dalam arti apapun, bahwa mereka seperti rasul Paulus ”lepas daripada darah sekalian orang”?—Kisah 20:26, Bode.
17. Bagaimana Spanyol menderita karena kaum pendetanya gagal untuk ”menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak”?
17 Selain Jerman, Italia, dan Abisinia bangsa lain yang juga telah menjadi korban percabulan Babel Besar ialah Spanyol. Perang Sipil dari tahun 1936-39 di negeri itu meletus, sebagian akibat pemerintahan demokratis mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kekuasaan yang sangat besar dari Gereja Katolik Roma. Pada waktu peperangan sedang berlangsung, Franco pemimpin pasukan revolusioner yang Fasis Katolik, menggambarkan dirinya sebagai ”Generalisimo [panglima tertinggi] Kristen dari Perang Salib Suci,” suatu gelar yang belakangan ia tanggalkan. Beberapa ratus ribu orang Spanyol meninggal dalam pertempuran. Selain itu, menurut suatu perkiraan yang konservatif, para penganut Nasionalisme Franco telah membunuh 40.000 anggota Front Populer, sedangkan yang disebut belakangan ini telah membunuh 8.000 orang dari golongan pendeta—biarawan, imam-imam, biarawati, dan orang-orang baru dalam kelompok itu. Demikianlah kengerian dan tragedi perang sipil, yang menggambarkan hikmat dari mentaati kata-kata Yesus: ”Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.” (Matius 26:52) Betapa menjijikkan bahwa Susunan Kristen terlibat dalam penumpahan darah yang sedemikian besar! Kaum pendetanya benar-benar telah gagal sama sekali untuk ”menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak”!—Yesaya 2:4.
Para Pedagang
18. Siapakah ”pedagang-pedagang di bumi”?
18 Siapakah ”pedagang-pedagang di bumi”? Istilah ini sudah jelas bagi kita dewasa ini. Mereka adalah pengeruk-pengeruk untung yang besar, pedagang-pedagang yang lihai dari bisnis besar. Ini tidak berarti melakukan bisnis yang halal itu salah. Alkitab memberikan nasihat yang bijaksana bagi orang-orang bisnis, memperingatkan terhadap ketidakjujuran, ketamakan, dan yang serupa. (Amsal 11:1; Zakharia 7:9, 10; Yakobus 5:1-5) Keuntungan yang lebih besar ialah ’ibadah yang disertai rasa cukup.’ (1 Timotius 6:6, 17-19) Tetapi, dunia Setan tidak mengikuti prinsip-prinsip yang benar. Korupsi merajalela. Ini terdapat dalam agama, dalam politik—dan dalam bisnis besar. Dari waktu ke waktu media berita menyingkapkan skandal, seperti misalnya penggelapan oleh para pejabat tinggi pemerintahan dan jual-beli senjata secara gelap.
19. Fakta apa mengenai ekonomi dunia membantu menjelaskan mengapa para pedagang di bumi mendapat sebutan yang kurang baik dalam buku Wahyu?
19 Perdagangan senjata tingkat internasional meningkat tinggi melebihi $1.000.000.000.000 tiap tahun, pada saat ratusan juta manusia tidak memperoleh kebutuhan pokok untuk hidup. Hal itu cukup buruk. Tetapi persenjataan tampaknya merupakan penunjang utama dari ekonomi dunia. Pada tanggal 11 April 1987, sebuah artikel dalam Spectator dari London melaporkan: ”Dengan hanya menghitung industri-industri yang langsung ada hubungannya [dengan persenjataan], ada kira-kira 400.000 tenaga kerja yang diserap di A.S. dan 750.000 di Eropa. Namun cukup mengherankan, seraya peranan sosial dan ekonomi dari pembuatan senjata tumbuh, pertanyaan yang sesungguhnya mengenai apakah para produsen benar-benar dilindungi kelak [oleh itu] telah menjadi kabur.” Keuntungan raksasa diperoleh seraya bom-bom dan persenjataan lain diperdagangkan di seluruh bumi, bahkan kepada pihak yang besar kemungkinannya akan menjadi musuh. Pada suatu hari bom-bom itu dapat kembali dalam bentuk malapetaka lautan api untuk menghancurkan mereka yang menjualnya. Benar-benar suatu paradoks (melawan asas)! Belum lagi soal penyuapan dalam lingkungan industri persenjataan. Di Amerika Serikat saja, menurut Spectator, ”tiap tahun Pentagon kehilangan persenjataan dan peralatan yang tidak dapat dijelaskan bernilai 900 juta dollar.” Tidak mengherankan bahwa para pedagang bumi muncul dalam buku Wahyu dengan sebutan yang kurang baik!
20. Contoh apa memperlihatkan keterlibatan agama dalam praktek-praktek bisnis yang bejat?
20 Seperti dinubuatkan oleh malaikat yang mulia itu, agama telah terjerumus dalam praktek-praktek bisnis yang sedemikian bejat. Sebagai contoh ialah keterlibatan Vatikan dalam kejatuhan Banco Ambrosiano di Italia pada tahun 1982. Kasus itu terus berlarut sepanjang tahun 1980-an, dengan pertanyaan yang belum terjawab ialah: Ke manakah larinya uang itu? Pada bulan Februari 1987 hakim-hakim Milan mengeluarkan surat perintah untuk menangkap tiga imam Vatikan, termasuk seorang uskup agung Amerika, berdasarkan tuduhan bahwa mereka terlibat kepailitan yang curang, tetapi Vatikan menolak permohonan ekstradisi (menyerahkan para tertuduh). Pada bulan Juli 1987, di tengah-tengah hiruk-pikuk protes, surat-surat perintah itu dibatalkan oleh Pengadilan Naik Banding tertinggi di Italia atas dasar suatu perjanjian kuno antara Vatikan dan pemerintah Italia.
21. Bagaimana kita tahu bahwa Yesus tidak mempunyai hubungan dengan praktek-praktek bisnis yang meragukan pada jamannya, tetapi apa yang kita lihat dewasa ini dengan agama Babel?
21 Apakah Yesus mempunyai hubungan dengan praktek-praktek bisnis yang meragukan pada jamannya? Tidak. Ia bahkan tidak mempunyai tanah milik, karena ia ”tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.” Seorang penguasa muda yang kaya dinasihati oleh Yesus: ”Juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” Nasihat yang baik, karena andaikan ia mentaatinya ia dapat bebas dari semua kekuatiran mengenai soal-soal bisnis. (Lukas 9:58; 18:22) Bertentangan dengan itu, agama Babel sering mempunyai hubungan yang tidak patut dengan bisnis besar. Sebagai contoh, pada tahun 1987 Albany Times Union melaporkan bahwa pengelola keuangan dari keuskupan agung Katolik di Miami, Florida, A.S., mengaku bahwa gereja memiliki saham-saham dalam perusahaan-perusahaan yang membuat senjata-senjata nuklir, film-film porno dan rokok.
”Hai UmatKu, Pergilah Dari Padanya”
22. (a) Apa yang dikatakan suatu suara dari surga? (b) Apa yang menghasilkan sukacita di pihak umat Allah pada tahun 537 S.M. dan pada tahun 1919 M.?
22 Kata-kata Yohanes selanjutnya menunjuk kepada penggenapan lebih lanjut dari pola nubuat itu: ”Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ’Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18:4) Nubuat-nubuat tentang kejatuhan Babel purba dalam Alkitab Ibrani juga berisi perintah Yehuwa kepada umatNya: ”Larilah dari tengah-tengah Babel.” (Yeremia 50:8, 13) Demikian pula, mengingat kehancuran Babel Besar yang akan datang, umat Allah sekarang didesak untuk melarikan diri. Pada tahun 537 S.M. kesempatan untuk melarikan diri dari Babel menghasilkan banyak sukacita di pihak orang Israel yang setia. Dengan cara yang sama, pembebasan umat Allah dari tawanan Babel pada tahun 1919 menghasilkan sukacita di pihak mereka. (Wahyu 11:11, 12) Dan sejak waktu itu jutaan orang lain mentaati perintah untuk lari.
23. Bagaimana suara dari surga menandaskan betapa mendesak untuk lari dari Babel Besar?
23 Apakah benar-benar begitu mendesak untuk melarikan diri dari Babel Besar, mengundurkan diri dari keanggotaan dalam agama-agama dunia dan memisahkan diri secara total? Ya, karena kita perlu mempunyai pandangan Allah terhadap kekejian agama yang sudah berabad-abad umurnya, Babel Besar. Ia tidak berkelakar ketika menyebutnya pelacur besar. Jadi sekarang suara dari langit memberitahu Yohanes lebih lanjut mengenai pelacur ini: ”Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan [yang tak tahu malu, ”NW”], yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar [”maut,” Bode] dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan [Yehuwa, NW] Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”—Wahyu 18:5-8.
24. (a) Umat Allah harus keluar dari Babel Besar untuk menghindari apa? (b) Mereka yang tidak melarikan diri dari Babel Besar ambil bagian bersamanya dalam dosa-dosa apa?
24 Kata-kata yang sangat keras! Jadi dituntut tindakan. Yeremia mendesak orang Israel pada jamannya untuk bertindak, dengan mengatakan: ”Larilah dari tengah-tengah Babel, . . . Sebab inilah waktu pembalasan bagi [Yehuwa]; Ia membayar ganjaran kepadanya. Keluarlah dari tengah-tengahnya, hai umatKu! Hendaklah setiap orang menyelamatkan nyawanya dari murka [Yehuwa] yang menyala-nyala itu!” (Yeremia 51:6, 45) Dengan cara yang sama, suara dari surga itu memperingatkan umat Allah dewasa ini untuk lari dari Babel Besar agar tidak ikut ditimpa malapetakanya. Penghukuman Yehuwa yang bagaikan tulah atas dunia ini, termasuk Babel Besar, sekarang sedang diberitakan. (Wahyu 8:1–9:21; 16:1-21) Umat Allah perlu memisahkan diri dari agama palsu jika mereka sendiri tidak ingin menderita tulah-tulah tersebut dan akhirnya mati bersamanya. Selain itu, dengan tetap tinggal dalam organisasi tersebut mereka akan ambil bagian dalam dosa-dosanya. Mereka akan sama bersalahnya seperti dia dalam perzinahan rohani dan penumpahan darah ”semua orang, yang dibunuh di bumi.”—Wahyu 18:24; bandingkan Efesus 5:11; 1 Timotius 5:22.
25. Dengan cara-cara apa umat Allah keluar dari Babel purba?
25 Tetapi, bagaimana umat Allah keluar dari Babel Besar? Dalam hal Babel purba, orang Yahudi harus melakukan perjalanan secara aksara dari kota Babel kembali ke Negeri Perjanjian. Namun lebih banyak yang tersangkut daripada itu. Yesaya secara nubuat memberitahu orang Israel: ”Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah [Yehuwa]!” (Yesaya 52:11) Ya, mereka harus meninggalkan semua praktek najis dari agama Babel yang dapat menodai ibadat mereka kepada Yehuwa.
26. Bagaimana orang-orang Kristen di Korintus mentaati kata-kata, ’Keluarlah dari antara mereka dan janganlah menjamah apa yang najis’?
26 Rasul Paulus mengutip kata-kata Yesaya dalam suratnya kepada orang-orang Korintus, dengan mengatakan: ”Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? . . . Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan [Yehuwa, NW], dan janganlah menjamah apa yang najis.” Orang-orang Kristen di Korintus tidak perlu meninggalkan Korintus untuk mentaati perintah itu. Tetapi, mereka memang secara jasmani harus menghindari kuil-kuil yang najis dari agama palsu, maupun secara rohani memisahkan diri dari perbuatan-perbuatan najis dari para penyembah berhala itu. Pada tahun 1919 umat Allah mulai keluar dari Babel Besar dengan cara ini, membersihkan diri dari ajaran-ajaran dan praktek-praktek najis yang masih tersisa. Dengan demikian mereka dapat melayani Dia sebagai umatNya yang telah dibersihkan.—2 Korintus 6:14-17; 1 Yohanes 3:3.
27. Persamaan apakah yang ada antara penghukuman atas Babel purba dan atas Babel Besar?
27 Kejatuhan Babel purba dan akhirnya kehancurannya merupakan hukuman untuk dosa-dosanya. ”Penghukumannya sudah sampai ke langit.” (Yeremia 51:9) Demikian pula, dosa-dosa Babel Besar telah ”bertimbun-timbun sampai ke langit,” sehingga sampai kepada perhatian Yehuwa sendiri. Ia bersalah dalam ketidakjujuran, penyembahan berhala, imoralitas, penindasan, perampokan, dan pembunuhan. Kejatuhan Babel purba, sebagian, merupakan pembalasan atas apa yang ia lakukan terhadap bait Yehuwa dan para penyembahNya yang sejati. (Yeremia 50:8, 14; 51:11, 35, 36) Kejatuhan Babel Besar dan kebinasaan akhirnya juga merupakan pernyataan pembalasan atas apa yang telah ia lakukan terhadap para penyembah yang sejati selama berabad-abad. Sesungguhnya, kehancuran akhirnya adalah awal ”hari pembalasan Allah kita.”—Yesaya 34:8-10; 61:2; Yeremia 50:28.
28. Standar keadilan apakah yang Yehuwa terapkan atas Babel Besar, dan mengapa?
28 Di bawah Taurat Musa, jika seorang Israel mencuri dari sesama bangsanya, ia harus membayar kembali sedikitnya dua kali lipat sebagai ganti rugi. (Keluaran 22:1, 4, 7, 9) Dalam kehancuran Babel Besar yang akan datang, Yehuwa akan menerapkan standar keadilan yang serupa. Babel Besar akan menerima dua kali lipat dari apa yang telah ia lakukan. Tidak akan ada belas kasihan yang diperlihatkan karena Babel Besar tidak memperlihatkan belas kasihan kepada korban-korbannya. Bagaikan parasit ia mengambil makanan dari orang-orang di bumi agar ia tetap dapat bergelimang dalam ”kemewahan yang tak tahu malu.” Sekarang ia akan mengalami penderitaan dan perkabungan. Babel purba merasa berada dalam keadaan yang mutlak aman, dengan membual: ”Sekali-kali tiada aku akan duduk janda atau mengetahui ketiadaan anak.” (Yesaya 47:8, 9, 11, Klinkert) Babel Besar juga merasa aman. Namun kehancurannya, yang dinyatakan oleh Yehuwa yang ”adalah kuat,” akan terjadi dengan cepat, seolah-olah ”dalam satu hari”!
[Catatan Kaki]
a Catatan kaki, New World Translation Reference Bible.
[Kotak di hlm. 263]
”Raja-Raja . . . Telah Berbuat Cabul Dengan Dia”
Pada awal tahun 1800-an para pedagang Eropa menyelundupkan candu dalam jumlah besar ke Cina. Pada bulan Maret 1839 para pejabat Cina berusaha menghentikan perdagangan gelap itu dengan menyita 20.000 peti obat bius dari para pedagang Inggris. Ini menimbulkan ketegangan antara Inggris dan Cina. Ketika hubungan antara kedua negeri itu memburuk, beberapa utusan injil Protestan mendesak Inggris untuk melancarkan perang, dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
”Kesulitan-kesulitan ini benar-benar membuat hati saya bersukacita karena saya pikir pemerintah Inggris mungkin akan marah, dan Allah, dalam kuasaNya akan meruntuhkan tembok-tembok pembatas yang mencegah masuknya injil Kristus ke Cina.”—Henrietta Shuck, utusan injil Baptis Selatan.
Akhirnya, perang meletus—peperangan yang sekarang dikenal sebagai Perang Candu. Para utusan injil dengan sepenuh hati menganjurkan Inggris dengan komentar-komentar sebagai berikut:
”Saya terpaksa melihat kembali keadaan masalah-masalah sekarang ini bukan sebagai persoalan mengenai candu atau Inggris, melainkan sebagai rancangan agung dari Allah untuk menjadikan kejahatan manusia sebagai alat dari tujuan belas kasihanNya terhadap Cina dalam mendobrak tembok keterasingannya.”—Peter Parker, utusan injil Kongregasionalis.
Utusan injil lain dari Kongregasionalis, Samuel W. Williams, menambahkan: ”Tangan Allah nyata dalam semua yang telah terjadi dengan cara yang luar biasa, dan kami tidak meragukan bahwa Ia yang mengatakan Ia akan datang untuk membawa pedang ke bumi telah datang ke mari dan hal itu demi kebinasaan yang cepat dari musuh-musuhNya dan didirikannya kerajaanNya sendiri. Ia akan menggulingkan dan menggulingkan sampai Ia menetapkan Pangeran Perdamaian.”
Mengenai pembantaian yang keji atas orang-orang bangsa Cina, utusan injil J. Lewis Shuck menulis: ”Saya menganggap pemandangan sedemikian . . . sebagai alat langsung dari Tuhan dalam menyingkirkan sampah yang menghalangi kemajuan Kebenaran Ilahi.”
Utusan injil Kongregasionalis Elijah C. Bridgman menambahkan: ”Allah sering memanfaatkan tangan yang kuat dari kekuasaan sipil untuk mempersiapkan jalan bagi kerajaanNya . . . Sarana yang digunakan pada saat-saat yang penting ini ialah manusia; kuasa pembimbingnya bersifat ilahi. Penguasa tertinggi dari semua bangsa telah menggunakan Inggris untuk menyucikan dan menundukkan Cina.”—Kutipan-kutipan diambil dari ”Ends and Means” (”Tujuan dan Caranya”), 1974, sebuah tulisan oleh Stuart Creighton Miller yang diterbitkan dalam The Missionary Enterprise in China and America (Bisnis Utusan Injil di Cina dan Amerika; sebuah Penelitian Harvard yang diedit oleh John K. Fairbank).
[Kotak di hlm. 264]
”Pedagang-Pedagang . . . Menjadi Kaya”
”Antara tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II, [Bernadino] Nogara [pengelola keuangan Vatikan] menempatkan dana Vatikan dan wakil-wakil Vatikan untuk masuk ke dalam berbagai macam bidang ekonomi Italia—khususnya bidang tenaga listrik, komunikasi telepon, kredit dan perbankan, jalan-jalan kereta api kecil, dan produksi alat-alat pertanian, semen, dan serat tekstil buatan. Banyak dari usaha-usaha ini mendatangkan keuntungan.
”Nogara melahap sejumlah perusahaan termasuk La Società Italiana della Viscosa, La Supertessile, La Società Meridionale Industrie Tessili, dan La Cisaraion. Setelah melebur semuanya menjadi satu perusahaan, yang ia beri nama CISA-Viscosa dan menaruhnya di bawah pimpinan Baron Francesco Maria Oddasso, salah seorang anggota awam Vatikan yang benar-benar sangat dipercaya, Nogara kemudian mengatur siasat agar perusahaan yang baru itu diambil alih oleh perusahaan penghasil tekstil yang terbesar di Italia, SNIA-Viscosa. Akhirnya saham Vatikan dalam SNIA-Viscosa menjadi makin lebih besar, dan pada waktunya Vatikan mengambil alih kendali—sebagai buktinya Baron Oddasso belakangan menjadi wakil presiden.
”Demikianlah Nogara menembus industri tekstil. Ia menembus industri-industri lain dengan cara-cara lain, karena Nogara sangat lihai. Pria yang tidak mementingkan diri ini . . . mungkin berbuat lebih banyak untuk memberikan kehidupan kepada ekonomi Italia daripada pengusaha tunggal lain manapun dalam sejarah Italia . . . Benito Mussolini tidak pernah benar-benar dapat memperoleh imperium yang ia impikan, namun ia memungkinkan Vatikan dan Bernadino Nogara menciptakan wilayah kekuasaan dari jenis lain.”—The Vatican Empire (Imperium Vatikan), oleh Nino Lo Bello, halaman 71-3.
Ini hanya satu contoh dari kerjasama yang erat antara para pedagang di bumi dan Babel Besar. Tidak mengherankan, pedagang-pedagang ini akan berkabung pada waktu mitra bisnis mereka tidak ada lagi!
[Gambar di hlm. 259]
Seraya orang-orang menyebar ke seluruh bumi, mereka membawa agama Babel beserta mereka
[Gambar di hlm. 261]
Golongan Yohanes, seperti seorang pengawal, memberitakan bahwa Babel telah jatuh
[Gambar di hlm. 266]
Puing-puing Babel purba meramalkan kehancuran Babel Besar yang akan datang
-
-
Perkabungan dan Sukacita Saat Babel Menemui AjalnyaWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 37
Perkabungan dan Sukacita Saat Babel Menemui Ajalnya
1. Bagaimana reaksi ”raja-raja di bumi” terhadap kebinasaan yang mendadak dari Babel Besar?
AKHIR dari Babel merupakan kabar baik bagi umat Yehuwa, tetapi bagaimana pandangan bangsa-bangsa terhadap hal itu? Yohanes memberitahu kita: ”Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: ’Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu.’”—Wahyu 18:9, 10.
2. (a) Karena sepuluh tanduk simbolis dari binatang buas merah-ungu menghancurkan Babel Besar, mengapa ”raja-raja di bumi” berdukacita atas ajalnya? (b) Mengapa raja-raja yang ditimpa kesedihan berdiri jauh-jauh dari kota yang binasa itu?
2 Reaksi bangsa-bangsa mungkin tampaknya mengherankan mengingat bahwa Babel sebenarnya dibinasakan oleh sepuluh tanduk simbolis dari binatang buas merah-ungu. (Wahyu 17:16) Tetapi pada waktu Babel lenyap, ”raja-raja di bumi” baru akan menyadari betapa berguna ia bagi mereka dalam menjaga agar rakyat tetap tenang dan tunduk. Kaum pendeta telah menyatakan peperangan sebagai sesuatu yang suci, bertindak sebagai wakil-wakil yang merekrut prajurit-prajurit baru, dan mendorong pemuda-pemuda ke medan perang. Agama merupakan tirai kesucian yang di baliknya para penguasa yang korup telah bekerja untuk menindas rakyat biasa. (Bandingkan Yeremia 5:30, 31; Matius 23:27, 28.) Namun, perhatikan bahwa raja-raja yang ditimpa dukacita ini sekarang berdiri dalam jarak jauh dari kota yang binasa itu. Mereka tidak berdiri cukup dekat untuk membantunya. Mereka sedih melihatnya lenyap tetapi tidak cukup sedih untuk mengambil risiko demi kepentingannya.
Pedagang-Pedagang Menangis dan Berkabung
3. Siapa lagi yang menyesali lenyapnya Babel Besar, dan apa alasan yang Yohanes berikan?
3 Raja-raja di bumi bukan satu-satunya kelompok yang menyesali lenyapnya Babel Besar. ”Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka, yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. Dan mereka akan berkata: ’Sudah lenyap [dari Babel Besar] buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.’”—Wahyu 18:11-14.
4. Mengapa ”pedagang-pedagang” menangis dan berkabung atas nasib akhir Babel Besar?
4 Ya, Babel Besar adalah sahabat karib dan langganan yang baik dari pedagang-pedagang yang kaya. Sebagai contoh, rumah-rumah bagi para biarawan dan biarawati, dan gereja-gereja dalam Susunan Kristen selama berabad-abad telah memperoleh emas, perak, permata, kayu yang mahal, dan bentuk kekayaan materi lain dalam jumlah yang luar biasa besar. Selain itu, agama telah memberkati pembelian yang berlebihan yang disertai suka-ria dan pesta-pora mabuk-mabukan yang dilakukan pada waktu merayakan hari Natal yang tidak menghormati Kristus dan hari-hari lain yang disebut suci. Para utusan injil Susunan Kristen telah menembus negeri-negeri yang jauh, membuka pasaran baru bagi ”pedagang-pedagang” dunia ini. Di Jepang pada abad ke-17, paham Katolik, yang masuk bersama para pedagang, bahkan terlibat dalam perang feodal. Ketika melaporkan tentang pertempuran yang menentukan di bawah tembok-tembok istana Osaka, The Encyclopædia Britannica mengatakan: ”Pasukan Tokugawa mendapati diri bertempur melawan musuh yang panji-panjinya dihiasi salib dan gambar-gambar dari Juruselamat dan St Yakobus, santo pelindung dari Spanyol.” Golongan yang menang menindas dan secara praktis menyapu bersih paham Katolik di negeri itu. Peran serta gereja dalam urusan-urusan dunia dewasa ini juga tidak akan mendatangkan berkat ke atasnya.
5. (a) Bagaimana suara dari surga selanjutnya menggambarkan perkabungan dari ’para pedagang’? (b) Mengapa pedagang-pedagang itu juga ”berdiri jauh-jauh”?
5 Suara dari surga mengatakan selanjutnya: ”Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, mereka berkata: ’Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.’” (Wahyu 18:15-16) Dengan hancurnya Babel Besar, para ’pedagang’ berkabung karena kehilangan mitra dagang tersebut. Memang hal itu ”celaka, celaka” bagi mereka. Namun, perhatikan bahwa alasan mereka berkabung benar-benar mementingkan diri dan bahwa mereka—seperti raja-raja—”berdiri jauh-jauh.” Mereka tidak datang cukup dekat untuk dapat membantu Babel Besar.
6. Bagaimana suara dari surga menggambarkan perkabungan dari setiap nakhoda dan anak-anak kapal dan mengapa mereka meratap?
6 Kisah itu dilanjutkan: ”Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh, dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: ’Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?’ Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: ’Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.’” (Wahyu 18:17-19) Babel purba adalah sebuah kota dagang dan mempunyai armada kapal yang besar. Demikian pula, Babel Besar melakukan banyak bisnis melalui ’banyak air’ dari umatnya. Hal ini memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak dari penganut agamanya. Kehancuran Babel Besar benar-benar merupakan pukulan ekonomi bagi mereka! Tidak pernah akan ada sumber nafkah lain seperti dia.
Bersukacita Atas Kebinasaannya
7, 8. Bagaimana suara dari surga membawa beritanya kepada klimaksnya berkenaan Babel Besar, dan siapa yang akan menyambut kata-kata tersebut?
7 Ketika Babel purba digulingkan oleh orang Media dan Persia, Yeremia mengatakan dalam nubuat: ”Maka langit dan bumi serta segala apa yang ada di dalamnya akan bersorak-sorai tentang Babel.” (Yeremia 51:48) Ketika Babel Besar dihancurkan, suara dari surga membawa beritanya kepada klimaksnya, dengan mengatakan tentang Babel Besar: ”Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.” (Wahyu 18:20) Yehuwa dan para malaikat akan senang melihat kehancuran musuh Allah sejak jaman purba, sama seperti rasul-rasul dan nabi-nabi Kristen yang mula-mula, yang pada saat ini sudah dibangkitkan dan telah mengambil kedudukan mereka dalam susunan 24 tua-tua.—Bandingkan Mazmur 97:8-12.
8 Sesungguhnya, semua ”orang-orang kudus”—apakah sudah dibangkitkan ke surga atau masih hidup di bumi—akan bersorak karena sukacita, demikian pula kumpulan besar domba-domba lain yang bergabung dengan mereka. Pada waktunya, semua orang yang setia dari jaman purba akan dibangkitkan ke dalam sistem baru, dan mereka juga akan bergabung dalam sorak-sorai itu. Umat Allah tidak berusaha melakukan sendiri pembalasan atas para penindas mereka dari agama palsu. Mereka mengingat firman Yehuwa: ”Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan [Yehuwa, NW].” (Roma 12:19; Ulangan 32:35, 41-43) Ya, Yehuwa sekarang telah melakukan pembalasan. Semua darah yang ditumpahkan oleh Babel Besar akan terbalaskan.
Mencampakkan Batu Kilangan yang Besar
9, 10. (a) Apa yang sekarang dilakukan dan dikatakan oleh seorang malaikat yang kuat? (b) Tindakan apa yang serupa dengan yang dilaksanakan oleh malaikat yang kuat dari Wahyu 18:21 terjadi pada jaman Yeremia, dan apa yang dijamin oleh hal itu? (c) Apa yang dijamin oleh tindakan yang diambil malaikat yang kuat yang dilihat oleh Yohanes?
9 Apa yang Yohanes lihat selanjutnya menegaskan bahwa penghukuman Yehuwa atas Babel Besar benar-benar tuntas: ”Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: ’Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.’” (Wahyu 18:21) Pada jaman Yeremia, suatu tindakan yang serupa dengan makna nubuat yang penuh kuasa telah dilaksanakan. Yeremia diilhami untuk menulis dalam sebuah buku ”segenap malapetaka yang akan menimpa Babel.” Ia memberikan buku itu kepada Seraya dan menyuruhnya pergi ke Babel. Di sana, sesuai dengan instruksi Yeremia, Seraya membacakan keputusan terhadap kota itu: ”[Yehuwa], Engkau telah berfirman tentang kota ini bahwa Engkau akan melenyapkannya, sehingga tidak ada lagi yang diam di dalamnya, baik manusia maupun hewan, dan sehingga kota ini akan menjadi tempat tandus untuk selama-lamanya!” Seraya kemudian mengikat sebuah batu pada buku itu dan melemparkannya ke dalam Sungai Efrat, dengan mengatakan: ”Beginilah Babel akan tenggelam, dan tidak akan timbul-timbul lagi, oleh karena malapetaka yang Kudatangkan atasnya.”—Yeremia 51:59-64.
10 Dilemparkannya buku dengan batu yang diikat atasnya ke dalam sungai merupakan kepastian bahwa Babel akan tenggelam dan lenyap, tidak pernah dipulihkan lagi. Rasul Yohanes melihat seorang malaikat melaksanakan tindakan serupa, yang juga merupakan jaminan kuat bahwa maksud-tujuan Yehuwa terhadap Babel Besar akan dipenuhi. Keadaan Babel purba dewasa ini yang hancur total memberi bukti kuat tentang apa yang akan menimpa agama palsu di masa depan yang dekat.
11, 12. (a) Bagaimana malaikat yang kuat itu sekarang berbicara kepada Babel Besar? (b) Bagaimana Yeremia bernubuat tentang Yerusalem yang murtad, dan apa maknanya bagi jaman kita?
11 Malaikat yang kuat itu sekarang berbicara kepada Babel Besar, dengan mengatakan: ”Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.”—Wahyu 18:22, 23.
12 Dengan kata-kata yang serupa, Yeremia bernubuat tentang Yerusalem yang murtad: ”Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita. Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan.” (Yeremia 25:10, 11) Sebagai bagian yang paling utama dari Babel Besar, Susunan Kristen akan menjadi puing-puing yang tak bernyawa, seperti yang digambarkan dengan begitu jelas oleh keadaan Yerusalem yang terlantar setelah tahun 607 S.M. Susunan Kristen yang dahulu pernah bersukaria dan bersukacita serta ramai dengan kesibukan sehari-hari akan mendapati dirinya ditaklukkan dan ditinggalkan.
13. Perubahan yang mendadak apa menimpa Babel Besar, dan apa akibatnya atas ’pedagang-pedagangnya’?
13 Sesungguhnya, seperti dikatakan oleh malaikat kepada Yohanes di sini, seluruh Babel Besar akan berubah dari sebuah imperium internasional yang berkuasa menjadi tempat tandus bagaikan gurun yang kering. ’Pedagang-pedagangnya’ termasuk para jutawan di tempat paling atas, telah menggunakan agama Babel demi keuntungan pribadi atau sebagai kedok, dan kaum pendeta mendapati bahwa ternyata menguntungkan untuk ikut menjadi pusat perhatian bersama mereka. Tetapi pedagang-pedagang tersebut tidak lagi memiliki Babel Besar sebagai sekutu mereka. Ia tidak lagi akan menipu bangsa-bangsa di bumi dengan praktek-praktek agamanya yang mistik.
Hutang Darah yang Mengejutkan
14. Apa alasan yang diberikan oleh malaikat yang kuat itu atas kerasnya penghukuman Yehuwa, dan hal yang serupa apa yang Yesus katakan ketika ia berada di bumi?
14 Sebagai penutup, malaikat yang kuat itu memberitahu mengapa Yehuwa menjatuhkan hukuman yang begitu keras atas Babel Besar. Kata malaikat itu: ”Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.” (Wahyu 18:24) Ketika berada di bumi, Yesus memberitahu para pemimpin agama di Yerusalem bahwa mereka harus bertanggung jawab atas ”penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu” dan seterusnya. Karena itu, generasi yang bengkok tersebut dihancurkan pada tahun 70 M. (Matius 23:35-38) Dewasa ini, suatu generasi lain dari para penganut agama menanggung hutang darah atas penindasan terhadap hamba-hamba Allah.
15. Bagaimana Gereja Katolik di Jerman Nazi berhutang darah untuk dua alasan?
15 Dalam bukunya The Catholic Church and Nazi Germany (Gereja Katolik dan Jerman Nazi), Guenter Lewy menulis: ”Ketika Saksi-Saksi Yehuwa ditindas di Bavaria pada tanggal 13 April [1933] Gereja bahkan menerima penugasan yang diberikan kepadanya oleh Kementerian Pendidikan dan Agama untuk melaporkan adanya anggota dari sekte itu yang masih mempraktekkan agama yang terlarang.” Dengan demikian Gereja Katolik ikut bertanggung jawab atas pengiriman ribuan Saksi-Saksi ke kamp-kamp konsentrasi; tangannya bernoda darah dari ratusan Saksi-Saksi yang dihukum mati. Ketika Saksi-Saksi muda, seperti misalnya Wilhelm Kusserow, memperlihatkan bahwa mereka dapat mati dengan berani di hadapan regu tembak, Hitler memutuskan bahwa regu tembak terlalu baik bagi mereka yang menolak dinas militer karena alasan hati nurani; jadi adik Wilhelm, Wolfgang, pada umur 20 tahun, dihukum mati dengan dipenggal kepalanya. Pada waktu yang sama, Gereja Katolik menganjurkan pemuda-pemuda Katolik Jerman untuk mati dalam dinas tentara membela tanah air mereka. Hutang darah dari gereja jelas terlihat!
16, 17. (a) Hutang darah apa yang harus ditanggungkan ke atas Babel Besar, dan bagaimana Vatikan berhutang darah sehubungan dengan orang-orang Yahudi yang tewas dalam aksi penganiayaan dan pembunuhan oleh Nazi? (b) Bagaimana salah satu cara agama palsu harus dipersalahkan atas pembunuhan jutaan orang dalam ratusan peperangan pada abad ini saja?
16 Tetapi, nubuat itu mengatakan bahwa darah ”semua orang, yang dibunuh di bumi” harus ditanggungkan ke atas Babel Besar. Hal itu pasti benar pada jaman modern. Sebagai contoh, karena Hitler telah dibantu untuk berkuasa di Jerman melalui intrik Katolik, Vatikan ikut menanggung hutang darah yang sangat besar sehubungan dengan enam juta orang Yahudi yang tewas dalam penganiayaan, pembunuhan dan penjarahan yang diorganisasi oleh Nazi. Selanjutnya, pada abad ke-20 ini saja, lebih dari seratus juta orang telah terbunuh dalam ratusan peperangan. Apakah agama palsu harus disalahkan dalam hal ini? Ya, dalam dua hal.
17 Yang pertama ialah bahwa banyak peperangan ada hubungannya dengan perbedaan antar agama. Sebagai contoh, kekerasan di India antara golongan Muslim dan Hindu pada tahun 1946-48 digerakkan oleh agama. Ratusan ribu nyawa melayang. Konflik antara Irak dan Iran pada tahun 1980-an ada hubungannya dengan perbedaan antar sekte, dengan ratusan ribu korban jiwa. Kekerasan antara orang Katolik dan Protestan di Irlandia Utara telah meminta korban ribuan jiwa. Kekerasan yang terus berlangsung di Libanon didasarkan pada agama. Ketika meneliti bidang ini, kolomnis C. L. Sulzberger mengatakan pada tahun 1976: ”Suatu kebenaran yang menyedihkan bahwa kira-kira separuh atau lebih dari peperangan yang sekarang dipertarungkan di seluruh dunia merupakan konflik agama yang bersifat terang-terangan atau ada hubungannya dengan pertikaian antar agama.” Sesungguhnya, demikianlah halnya sepanjang sejarah Babel Besar yang penuh pergolakan.
18. Apa cara kedua yang membuat agama-agama dunia berhutang darah?
18 Apa hal yang kedua? Dari sudut pandangan Yehuwa, agama-agama dunia berhutang darah karena mereka tidak dengan sungguh-sungguh mengajar para pengikut mereka kebenaran tentang tuntutan Yehuwa bagi hamba-hambaNya. Mereka tidak dengan sungguh-sungguh mengajar orang bahwa para penyembah Allah yang sejati harus meniru Yesus Kristus dan memperlihatkan kasih kepada orang lain tidak soal asal-usul bangsa mereka. (Mikha 4:3, 5; Yohanes 13:34, 35; Kisah 10:34, 35; 1 Yohanes 3:10-12) Karena agama-agama yang membentuk Babel Besar tidak mengajarkan hal-hal ini, para penganut mereka telah ditarik kepada pusaran peperangan internasional. Betapa nyata hal ini dalam dua perang dunia pada bagian pertama abad ke-20, yang kedua-duanya dimulai dalam Susunan Kristen dan mengakibatkan sesama penganut agama saling membantai satu sama lain! Jika semua yang mengaku Kristen berpaut kepada prinsip-prinsip Alkitab, perang-perang tersebut tidak akan mungkin terjadi.
19. Hutang darah yang sangat mengejutkan apa yang ditanggung oleh Babel Besar?
19 Yehuwa menjatuhkan kesalahan untuk semua penumpahan darah ini di kaki Babel Besar. Andaikata para pemimpin agama, dan khususnya mereka dalam Susunan Kristen, mengajar kebenaran Alkitab kepada umat mereka, penumpahan darah secara besar-besaran demikian tidak pernah akan terjadi. Maka, sesungguhnya, secara langsung atau tidak, Babel Besar—pelacur besar dan imperium agama palsu sedunia—harus memberikan pertanggungjawaban kepada Yehuwa bukan hanya untuk ”darah nabi-nabi dan orang-orang kudus” yang telah ditindas dan dibunuhnya tetapi untuk darah ”semua orang yang dibunuh di bumi.” Babel Besar memang benar-benar memikul hutang darah yang sangat mengejutkan. Sewaktu kehancurannya yang tuntas itu terjadi, kita benar-benar akan bebas daripadanya!
[Kotak di hlm. 270]
Akibat Dari Kompromi
Guenter Lewy menulis dalam bukunya The Catholic Church and Nazi Germany (Gereja Katolik dan Jerman Nazi): ”Andaikata paham Katolik Jerman dari awal mula berpaut kepada kebijaksanaan untuk dengan tegas menentang resim Nazi, sejarah dunia kemungkinan besar akan mengambil haluan yang berbeda. Bahkan jika perjuangan tersebut akhirnya gagal dalam mengalahkan Hitler dan mencegah semua kejahatannya yang begitu banyak, pandangan tersebut akan benar-benar meninggikan martabat moral dari Gereja. Korban jiwa akibat penolakan demikian pasti akan besar, namun korban tersebut andaikan benar-benar terjadi adalah demi tujuan yang paling mulia. Bila barisan belakang tidak dapat diandalkan, Hitler mungkin tidak akan berani maju ke medan perang dan jutaan jiwa benar-benar akan dapat diselamatkan. . . . Pada waktu ribuan orang Jerman yang anti Nazi disiksa sampai mati dalam kamp-kamp konsentrasi Hitler, pada waktu kaum cendekiawan Polandia dibantai, pada waktu ratusan ribu orang Rusia mati sebagai akibat diperlakukan sebagai orang Slav yang Untermenschen [lebih rendah dari manusia], dan ketika 6.000.000 jiwa manusia dibunuh karena bukan bangsa Aria, para pembesar Gereja Katolik di Jerman mendukung resim ini dalam melakukan kejahatan-kejahatan tersebut. Paus di Roma, kepala rohani dan guru moral yang tertinggi dari Gereja Katolik Roma, tetap membungkam.”—Halaman 320, 341.
[Gambar di hlm. 268]
”Celaka, celaka,” kata para pedagang
[Gambar di hlm. 268]
”Celaka, celaka,” kata para penguasa
-
-
Pujilah Yah untuk PenghukumanNya!Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 38
Pujilah Yah untuk PenghukumanNya!
1. Kata-kata apa yang Yohanes dengar ”seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga”?
BABEL BESAR telah lenyap! Ini benar-benar berita yang menggembirakan. Tidak mengherankan bahwa Yohanes mendengar seruan puji-pujian yang bahagia di surga! ”Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: ’Haleluya!a Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakimanNya, karena Ialah yang telah menghakimi [”menjatuhkan hukuman atas,” BIS] pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hambaNya atas pelacur itu.’ Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: ’Haleluya!b Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya.’”—Wahyu 19:1-3.
2. (a) Apa arti kata ”Haleluya,” dan apa yang diperlihatkan dalam hal Yohanes mendengarnya dua kali pada saat ini? (b) Siapa yang mendapat kemuliaan karena menghancurkan Babel Besar? Jelaskan.
2 Benar-benar Haleluya! Kata itu berarti ”Pujilah Yah, segenap umat,” ”Yah” adalah bentuk singkatan dari nama ilahi, Yehuwa. Di sini kita diingatkan kepada nasihat pemazmur: ”Hendaklah semua makhluk hidup memuji Tuhan [Yah, NW]. Pujilah Tuhan [Yah, NW]!” (Mazmur 150:6, BIS) Yohanes mendengar paduan suara surgawi yang gembira menyanyikan ”Haleluya!” dua kali pada saat ini dalam buku Wahyu, yang memperlihatkan bahwa penyingkapan kebenaran secara ilahi terus berlangsung. Allah dari Alkitab Yunani Kristen sama dengan Allah dari Alkitab Ibrani yang sebelumnya, dan Yehuwa ialah namaNya. Allah yang menyebabkannya jatuhnya Babel purba sekarang telah menghakimi dan menghancurkan Babel Besar. Berikan kepadaNya semua kemuliaan untuk perbuatan besar itu! Kuasa yang menggerakkan kejatuhannya berasal dari Dia dan bukan dari bangsa-bangsa yang Ia gunakan sebagai alat untuk menghancurkan. Kita harus menyatakan bahwa keselamatan hanya datang dari Yehuwa.—Yesaya 12:2; Wahyu 4:11; 7:10, 12.
3. Mengapa pelacur besar itu benar-benar layak mendapat penghukuman atasnya?
3 Mengapa pelacur besar itu benar-benar layak mendapat hukuman ini? Menurut hukum yang Yehuwa berikan kepada Nuh—dan melalui dia kepada seluruh umat manusia—penumpahan darah yang semena-mena menuntut hukuman mati. Ini diulangi lagi dalam Taurat Allah kepada Israel. (Kejadian 9:6; Bilangan 35:20, 21) Selain itu, di bawah Taurat Musa perzinahan jasmani maupun rohani layak mendapat hukuman mati. (Imamat 20:10; Ulangan 13:1-5) Selama ribuan tahun, Babel Besar berhutang darah, dan ia adalah pelaku percabulan yang bejat sekali. Misalnya, peraturan Gereja Katolik Roma yang melarang imam-imamnya menikah mengakibatkan imoralitas yang bejat oleh banyak orang di kalangan mereka, tidak sedikit dari mereka dewasa ini dijangkiti AIDS. (1 Korintus 6:9, 10; 1 Timotius 4:1-3) Namun dosa-dosanya yang utama, yang ”telah bertimbun-timbun sampai ke langit,” ialah perbuatan percabulan rohani yang keterlaluan—yang disebut belakangan ini dalam hal mengajarkan kepalsuan dan bersekutu dengan para politikus yang bejat. (Wahyu 18:5) Karena akhirnya hukuman ke atasnya telah menghancurkan dia, kelompok besar di surga sekarang mengulangi Haleluya yang kedua.
4. Apa yang dilambangkan oleh kenyataan bahwa asap dari Babel Besar ”naik sampai selama-lamanya”?
4 Babel Besar telah dibakar seperti sebuah kota yang dikalahkan, dan asap pembakarannya ”naik sampai selama-lamanya.” Bila sebuah kota aksara dibakar oleh bala tentara yang menang, asapnya akan terus naik selama abunya masih panas. Siapapun yang mencoba membangunnya kembali pada waktu asapnya masih keluar pasti akan terbakar oleh puing-puing yang membara. Karena asap dari Babel Besar akan naik ”sampai selama-lamanya” sebagai tanda penghukuman yang tuntas atasnya, tidak seorang pun akan dapat memulihkan kota yang cabul itu. Agama palsu lenyap untuk selama-lamanya. Benar-benar Haleluya!—Bandingkan Yesaya 34:5, 9, 10.
5. (a) Apa yang dilakukan dan dikatakan oleh 24 tua-tua dan keempat makhluk hidup? (b) Mengapa refrain Haleluya jauh lebih merdu daripada paduan-paduan suara Haleluya yang dinyanyikan dalam gereja-gereja Susunan Kristen?
5 Dalam penglihatan sebelumnya, Yohanes melihat di sekeliling takhta empat makhluk hidup, bersama 24 tua-tua yang menggambarkan waris-waris Kerajaan dalam kedudukan mereka yang mulia di surga. (Wahyu 4:8-11) Sekarang ia melihat mereka lagi seraya mereka mengeluarkan suara gemuruh berupa Haleluya yang ketiga atas kehancuran Babel Besar: ”Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: ’Amin, Haleluya.’”c (Wahyu 19:4) Jadi, paduan suara Haleluya yang agung ini merupakan tambahan kepada ”nyanyian baru” puji-pujian bagi Anak Domba. (Wahyu 5:8, 9) Mereka sekarang menyanyikan refrain (ulangan) kemenangan yang agung, dengan menyatakan bahwa semua kemuliaan adalah bagi Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa karena kemenanganNya yang pasti atas pelacur besar, Babel Besar. Haleluya-Haleluya ini berkumandang dengan jauh lebih merdu daripada paduan-paduan suara Haleluya manapun yang dinyanyikan dalam gereja-gereja Susunan Kristen, di mana Yehuwa atau Yah, tidak dihormati dan dibenci. Nyanyian yang begitu munafik yang mencela nama Yehuwa sekarang telah dibungkamkan untuk selama-lamanya!
6. ”Suara” siapakah yang terdengar, apa yang dianjurkannya, dan siapa yang ambil bagian dalam menyambutnya?
6 Pada tahun 1918 Yehuwa mulai memberi upah kepada ’mereka yang takut akan namaNya, orang-orang kecil dan besar’—yang pertama dari antara mereka adalah orang Kristen terurap yang telah mati setia, yang Ia bangkitkan dan tempatkan dalam barisan 24 tua-tua di surga. (Wahyu 11:18) Yang lain-lain bergabung dengan mereka dalam menyanyikan Haleluya-Haleluya ini, karena Yohanes melaporkan: ”Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: ’Pujilah Allah kita, hai kamu semua hambaNya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!” (Wahyu 19:5) Inilah ”suara” dari Jurubicara Yehuwa, PutraNya sendiri, Yesus Kristus, yang berdiri ”di tengah-tengah takhta.” (Wahyu 5:6) Tidak hanya di surga tetapi juga di bumi ini, ”kamu semua hambaNya” ambil bagian dalam nyanyian itu, di bawah pimpinan golongan Yohanes yang terurap di bumi. Betapa dengan penuh sukacita mereka ambil bagian dalam mentaati perintah: ”Pujilah Allah kita”!
7. Setelah Babel Besar dibinasakan, siapa yang akan memuji Yehuwa?
7 Ya, mereka dari kumpulan besar juga termasuk di antara hamba-hamba tersebut. Sejak tahun 1935 mereka keluar dari Babel Besar dan mengalami penggenapan janji Allah: ”Ia memberkati orang-orang yang takut akan [Yehuwa], baik yang kecil maupun yang besar.” (Mazmur 115:13) Ketika Babel yang bagaikan pelacur itu dibinasakan, jutaan dari mereka akan bergabung dalam ’memuji Allah kita’—bersama dengan golongan Yohanes dan seluruh kumpulan surgawi. Belakangan, mereka yang dibangkitkan di bumi, tidak soal apakah mereka sebelumnya adalah orang yang terkemuka atau tidak, pasti akan menyanyikan Haleluya-Haleluya lebih lanjut setelah belajar bahwa Babel Besar telah lenyap untuk selama-lamanya. (Wahyu 20:12, 15) Segala pujian bagi Yehuwa untuk kemenanganNya yang gemilang atas pelacur yang sudah ada sejak dahulu kala itu!
8. Paduan suara puji-pujian di surga yang disaksikan oleh Yohanes, sebelum Babel Besar dihancurkan seharusnya memberi kita dorongan apa sekarang?
8 Ini semua benar-benar suatu dorongan bagi kita untuk ambil bagian sepenuhnya dalam pekerjaan Allah untuk jaman sekarang! Semoga semua hamba Yah membaktikan diri mereka dengan segenap hati untuk memberitakan penghukuman Allah, bersama dengan harapan Kerajaan yang mulia, sekarang, sebelum Babel Besar digulingkan dan dihancurkan.—Yesaya 61:1-3; 1 Korintus 15:58.
’Haleluya—Yehuwa Adalah Raja!’
9. Mengapa Haleluya terakhir merupakan suara yang sedemikian penuh dan bagus sekali?
9 Ada alasan-alasan lain untuk bersukacita, seperti Yohanes selanjutnya katakan kepada kita: ”Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: ’Haleluya!d Karena Tuhan [Yehuwa, ”NW”], Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi [”mulai memerintah sebagai,” NW] raja.’” (Wahyu 19:6) Haleluya terakhir inilah yang membuat pemberitaan itu menjadi segi empat, atau simetris. Ini merupakan suara surgawi yang penuh kuasa, lebih agung daripada paduan suara manusia manapun, lebih hebat daripada air terjun manapun di bumi, dan lebih dahsyat daripada badai petir dan guruh manapun di bumi. Berlaksa-laksa suara surgawi itu merayakan kenyataan bahwa ”[Yehuwa], Allah kita Yang Mahakuasa, mulai memerintah sebagai raja.”
10. Dalam arti apa dapat dikatakan bahwa Yehuwa mulai memerintah sebagai raja setelah kehancuran Babel Besar?
10 Namun, bagaimana Yehuwa mulai memerintah? Ribuan tahun telah berlalu sejak pemazmur mengatakan: ”Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala.” (Mazmur 74:12) Kedudukan Yehuwa sebagai raja bahkan pada waktu itu saja sudah berjalan lama, jadi bagaimana paduan suara universal itu dapat menyanyikan bahwa ”[Yehuwa] . . . mulai memerintah sebagai raja”? Artinya adalah bahwa ketika Babel Besar dihancurkan, saingan yang angkuh tersebut tidak lagi akan mengalihkan ketaatan kepada Yehuwa sebagai Penguasa Universal. Agama palsu tidak lagi akan menghasut para penguasa bumi untuk menentang Dia. Ketika Babel purba jatuh sebagai kuasa dunia, Sion mendengar pengumuman yang berkemenangan: ”Allahmu telah menjadi raja!” (Yesaya 52:7, NW) Setelah Kerajaan itu didirikan pada tahun 1914, 24 tua-tua mengumumkan: ”Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Tuhan [Yehuwa, NW], Allah, . . . karena Engkau telah memangku kuasaMu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja.” (Wahyu 11:17) Sekarang, setelah kehancuran Babel Besar, seruan itu sekali lagi diperdengarkan: ”[Yehuwa] . . . mulai memerintah sebagai raja.” Tidak ada satu pun allah bikinan manusia yang masih tetap ada untuk menentang kedaulatan Allah yang benar, Yehuwa!
Perkawinan Anak Domba Sudah Dekat!
11, 12. (a) Bagaimana Yerusalem purba menyebut Babel purba, yang menetapkan pola apa sehubungan dengan Yerusalem Baru dan Babel Besar? (b) Dengan kemenangan atas Babel Besar, apa yang dinyanyikan dan diumumkan oleh himpunan besar di surga?
11 ”Hai musuhku”! Demikianlah cara Yerusalem, tempat ibadat Yehuwa di bait, menyapa Babel yang menyembah berhala. (Mikha 7:8) Demikian pula, ’kota yang kudus, Yerusalem baru,’ yang terdiri dari pengantin perempuan yaitu 144.000 anggota, mempunyai alasan yang kuat untuk menyebut Babel Besar sebagai musuhnya. (Wahyu 21:2) Tetapi akhirnya pelacur besar itu mengalami kemalangan, bencana, dan kehancuran. Praktek-praktek spiritismenya dan para ahli nujumnya tidak dapat menyelamatkan dia. (Bandingkan Yesaya 47:1, 11-13.) Benar-benar kemenangan besar bagi ibadat sejati!
12 Dengan lenyapnya pelacur yang menjijikkan, Babel Besar, untuk selama-lamanya, perhatian sekarang dapat dipusatkan kepada pengantin perempuan Anak Domba yang murni bagaikan perawan. Jadi kumpulan besar di surga itu bernyanyi dengan gembira memuji Yehuwa: ”Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantinNya [’isteriNya,’ Bode] telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]”—Wahyu 19:7, 8.
13. Persiapan apa untuk perkawinan Anak Domba telah berlangsung selama berabad-abad?
13 Selama berabad-abad, Yesus telah membuat persiapan yang pengasih untuk perkawinan surgawi ini. (Matius 28:20; 2 Korintus 11:2) Ia membersihkan ke-144.000 Israel rohani agar ”Ia [dapat, NW] menempatkan jemaat itu di hadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5:25-27) Dengan harapan memperoleh pahala, ”yaitu panggilan sorgawi dari Allah,” tiap orang Kristen yang terurap telah menanggalkan kepribadian yang lama beserta praktek-prakteknya, mengenakan kepribadian Kristen yang baru, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang benar ’dengan segenap hati seperti untuk Yehuwa.’—Filipi 3:8, 13, 14; Kolose 3:9, 10, 23.
14. Bagaimana Setan mencoba mencemari calon-calon anggota dari istri Anak Domba?
14 Sejak hari Pentakosta tahun 33 M. dan seterusnya, Setan menggunakan Babel Besar sebagai alatnya dalam usaha meracuni calon-calon anggota dari istri Anak Domba. Menjelang akhir abad pertama, ia telah menaburkan benih-benih agama Babel dalam sidang. (1 Korintus 15:12; 2 Timotius 2:18; Wahyu 2:6, 14, 20) Rasul Paulus menggambarkan mereka yang merusak iman dengan kata-kata berikut: ”Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.” (2 Korintus 11:13, 14) Pada abad-abad setelah itu, Susunan Kristen yang murtad, seperti agama-agama lain dari Babel Besar, mengenakan pakaian yang mewah dan agung, ”kain ungu dan kain kirmizi, . . . emas, permata dan mutiara.” (Wahyu 17:4) Kaum pendeta dan paus-pausnya bekerja sama dengan para penguasa yang haus darah, seperti Konstantin dan Charlemagne. Ia tidak pernah mengenakan pakaian ”perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.” Sebagai pengantin tiruan, ia benar-benar hasil karya utama dari penipuan yang berasal dari Setan. Akhirnya, ia lenyap untuk selama-lamanya!
Istri Anak Domba Telah Siap Sedia
15. Bagaimana pemeteraian itu terjadi, dan apa yang dituntut dari seorang Kristen yang terurap?
15 Jadi sekarang, setelah hampir 2.000 tahun, seluruh 144.000 dari golongan pengantin perempuan telah mempersiapkan diri. Tetapi pada saat manakah dapat dikatakan bahwa ”isteri Anak Domba telah siap sedia”? Secara progresif, dari hari Pentakosta tahun 33 M. seterusnya, kaum terurap yang percaya ”dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikanNya itu,” hal ini mengingat ”hari penyelamatan [melalui tebusan, NW]” yang akan datang. Seperti dinyatakan oleh rasul Paulus, Allah telah ’memeteraikan tanda milikNya atas kita dan memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.’ (Efesus 1:13; 4:30; 2 Korintus 1:22) Tiap orang Kristen yang terurap ’telah terpanggil dan telah dipilih,’ dan ia telah membuktikan dirinya ”setia.”—Wahyu 17:14.
16. (a) Bilamana pemeteraian atas rasul Paulus selesai, dan bagaimana kita tahu? (b) Bilamana istri Anak Domba telah ”siap sedia” sepenuhnya?
16 Setelah diuji selama puluhan tahun, Paulus sendiri dapat mengatakan: ”Aku telah mengakhiri pertandingan [”peperangan,” Bode] yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.” (2 Timotius 4:7, 8) Pemeteraian atas rasul itu tampaknya sudah lengkap, meskipun ia masih dalam tubuh jasmani dan masih akan menghadapi kematian sebagai martir. Demikian pula, waktunya pasti akan tiba manakala semua sisa di bumi dari 144.000 sudah akan dimeteraikan secara perorangan sebagai milik Yehuwa. (2 Timotius 2:19) Ini akan terjadi pada waktu istri Anak Domba telah siap sepenuhnya—mayoritas terbesar dari 144.000 itu sudah menerima upah surgawi mereka dan mereka yang masih ada di bumi akhirnya telah diperkenan dan dimeteraikan sebagai orang yang setia.
17. Bilamana perkawinan Anak Domba akan berlangsung?
17 Pada saat itu dalam jadwal waktu Yehuwa, manakala pemeteraian atas 144.000 telah selesai, para malaikat akan melepaskan empat angin sengsara besar. (Wahyu 7:1-3) Pertama, penghukuman dilaksanakan atas Babel Besar yang seperti pelacur itu. Kristus yang berkemenangan kemudian bergerak dengan cepat menuju Armagedon untuk menghancurkan sisa organisasi Setan di bumi dan, akhirnya, memasukkan Setan dan hantu-hantunya ke dalam jurang maut. (Wahyu 19:11–20:3) Jika ada kaum terurap yang masih hidup di bumi, mereka pasti akan memasuki pahala surgawi mereka segera setelah Kristus menyelesaikan penaklukannya dan akan bergabung dengan sesama anggota dari golongan pengantin perempuan. Kemudian, pada waktu yang ditetapkan Allah, perkawinan Anak Domba akan dilaksanakan!
18. Bagaimana Mazmur 45 menegaskan urutan peristiwa-peristiwa sehubungan dengan perkawinan Anak Domba?
18 Catatan dalam Mazmur 45 yang bersifat nubuat menggambarkan urutan peristiwa-peristiwa itu. Pertama-tama raja yang ditakhtakan bergerak maju untuk menaklukkan musuh-musuhnya. (Ayat 2-8) Kemudian perkawinan dilaksanakan, pengantin perempuan surgawi dibantu di bumi oleh anak-anak dara rekan-rekannya, kumpulan besar. (Ayat 9-16) Kemudian perkawinan itu menghasilkan buah, yaitu umat manusia yang telah dibangkitkan yang dibawa kepada kesempurnaan di bawah pengawasan ”para pangeran di seluruh bumi.” (Ayat 17, 18, NW) Berkat-berkat yang benar-benar sangat mulia menyertai perkawinan Anak Domba!
Berbahagialah Mereka yang Diundang
19. Apa kebahagiaan keempat dari antara tujuh kebahagiaan dalam buku Wahyu, dan siapa yang ikut serta dalam kebahagiaan khusus ini?
19 Yohanes sekarang mencatat yang keempat dari tujuh kebahagiaan dalam buku Wahyu: ”Lalu ia [malaikat yang telah menyingkapkan hal-hal ini kepada Yohanes] berkata kepadaku: ’Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.’ Katanya lagi kepadaku: ’Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.’” (Wahyu 19:9)e Mereka yang diundang ke ”perjamuan kawin Anak Domba” adalah para anggota golongan pengantin perempuan. (Bandingkan Matius 22:1-14.) Semua rekan pengantin perempuan yang terurap itu ambil bagian dalam kebahagiaan karena telah menerima undangan ini. Kebanyakan dari para undangan sudah pergi ke surga, tempat perjamuan kawin itu diadakan. Mereka yang masih ada di bumi juga berbahagia bahwa mereka telah diundang. Tempat mereka dalam perjamuan kawin itu sudah pasti. (Yohanes 14:1-3; 1 Petrus 1:3-9) Pada waktu mereka dibangkitkan ke surga, seluruh pengantin perempuan yang bersatu itu akan ambil bagian bersama Anak Domba dalam perkawinan yang sangat bahagia itu.
20. (a) Apa makna dari kata-kata: ”Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah”? (b) Bagaimana Yohanes terpengaruh oleh kata-kata malaikat itu, dan bagaimana jawaban malaikat tersebut?
20 Malaikat itu menambahkan bahwa ”perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” Kata ”benar” diterjemahkan dari kata Yunani a·le·thi·nosʹ dan berarti ”sejati” atau ”dapat diandalkan.” Karena kata-kata tersebut benar-benar dari Yehuwa, hal itu tepat dan dapat dipercaya. (Bandingkan 1 Yohanes 4:1-3; Wahyu 21:5; 22:6.) Sebagai seseorang yang diundang ke perjamuan kawin, Yohanes pasti dipenuhi dengan sukacita mendengar hal ini dan merenungkan berkat-berkat yang terbentang di hadapan golongan pengantin perempuan. Ia benar-benar sangat terharu, sehingga malaikat itu harus memberinya nasihat, seperti yang Yohanes ceritakan: ”Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: ’Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah!’”—Wahyu 19:10a.
21. (a) Apa yang disingkapkan oleh buku Wahyu berkenaan para malaikat? (b) Sikap apa yang harus dimiliki orang Kristen terhadap para malaikat?
21 Dalam seluruh buku Wahyu kesaksian yang luar biasa diberikan tentang kesetiaan dan kerajinan para malaikat. Mereka ikut serta dalam saluran kebenaran yang disingkapkan. (Wahyu 1:1) Mereka bekerja sama dengan manusia dalam memberitakan kabar baik dan mencurahkan tulah-tulah simbolis. (Wahyu 14:6, 7; 16:1) Mereka berjuang bersama Yesus, untuk mengusir Setan dan malaikat-malaikatnya dari surga, dan mereka akan berperang lagi bersama dia di Armagedon. (Wahyu 12:7; 19:11-14) Sesungguhnya, mereka dapat menghampiri pribadi Yehuwa sendiri. (Matius 18:10; Wahyu 15:6) Meskipun demikian, mereka tidak lebih dari hamba-hamba Allah yang rendah hati. Dalam ibadat yang murni tidak ada tempat untuk penyembahan kepada para malaikat atau bahkan penyembahan yang relatif, menyembah Allah melalui ”santo” atau malaikat tertentu. (Kolose 2:18) Orang Kristen hanya menyembah Yehuwa, mengajukan permohonan mereka kepada Dia atas nama Yesus.—Yohanes 14:12, 13.
Peranan Yesus dalam Nubuat
22. Apa yang dikatakan malaikat itu kepada Yohanes, dan apa arti kata-kata tersebut?
22 Malaikat itu kemudian mengatakan: ”Sebab kesaksian Yesus itulah yang mengilhami orang-orang yang bernubuat.” (Wahyu 19:10b, ”BIS”) Mengapa demikian? Ini berarti bahwa semua nubuat yang terilham dihasilkan karena Yesus dan peranan yang ia mainkan dalam maksud-tujuan Yehuwa. Nubuat pertama dalam Alkitab menjanjikan datangnya suatu benih. (Kejadian 3:15) Yesus menjadi Benih itu. Penyingkapan-penyingkapan setelah itu tersusun menjadi suatu bangunan raksasa berupa kebenaran yang bersifat nubuat berdasarkan janji utama ini. Rasul Petrus memberitahu orang Kafir yang percaya, Kornelius: ”Tentang Dialah [Yesus] semua nabi bersaksi.” (Kisah 10:43) Kira-kira 20 tahun kemudian, rasul Paulus mengatakan: ”Karena seberapa banyak perjanjian Allah yang ada, maka di dalam Dia [Yesus] menjadi ’ya.’” (2 Korintus 1:20, Bode) Setelah 43 tahun kemudian, Yohanes sendiri mengingatkan kita: ”Kebenaran datang oleh [”melalui,” BIS] Yesus Kristus.”—Yohanes 1:17.
23. Mengapa kedudukan yang tinggi dan wewenang Yesus tidak menyimpang dari penyembahan yang kita berikan kepada Yehuwa?
23 Apakah hal ini dengan cara tertentu menyimpang dari penyembahan yang kita berikan kepada Yehuwa? Tidak. Ingat nasihat peringatan dari malaikat: ”Sembahlah Allah!” Yesus tidak pernah mencoba menyaingi Yehuwa. (Filipi 2:6) Memang, semua malaikat diperintahkan untuk ”menyembah [Yesus],” dan semua makhluk ciptaan harus mengakui kedudukannya yang tinggi agar ”dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada.” Namun perhatikan bahwa ini adalah ”bagi kemuliaan Allah, Bapa” dan atas perintahNya. (Ibrani 1:6; Filipi 2:9-11) Yehuwa memberi Yesus wewenangnya yang tinggi, dan dengan mengakui wewenang itu, kita memuliakan Allah. Jika kita menolak untuk tunduk kepada pemerintahan Yesus, hal itu sama dengan menolak Allah Yehuwa sendiri.—Mazmur 2:11, 12.
24. Dua peristiwa besar apa yang kita renungkan, dan karena itu, kata-kata apa yang hendaknya kita serukan?
24 Maka, marilah kita dengan bersatu-padu menyerukan kata-kata pembukaan dari Mazmur 146 sampai 150: ”Pujilah Yah, umat sekalian!” (NW) Semoga paduan suara Haleluya menggemuruh dalam penantian akan kemenangan Yehuwa atas imperium agama palsu sedunia yang bersifat Babel! Dan semoga sukacita melimpah seraya perkawinan Anak Domba mendekat!
[Catatan Kaki]
a Catatan kaki, New World Translation Reference Bible.
b Catatan kaki, New World Translation Reference Bible.
c Catatan kaki, New World Translation Reference Bible.
d Catatan kaki, New World Translation Reference Bible.
e Lihat juga Wahyu 1:3; 14:13; 16:15.
[Kotak di hlm. 273]
”Surat Kiriman kepada Sodom dan Gomora”
Di bawah judul istimewa Ini, Daily Telegraph dari London tanggal 12 Nopember 1987, melaporkan tentang usul kepada Sinode Umum Gereja Inggris. Ini mengenai tuntutan untuk memecat orang-orang ”Kristen” homoseks dari gereja. Kolomnis Godfrey Barker mengatakan: ”Uskup Agung dari Canterbury dengan muram menyatakan pendapatnya kemarin: ’Jika St Paulus menulis surat kepada gereja Inggris, ada baiknya kita bertanya surat macam apakah itu.’” Tn. Barker sendiri memberi komentar: ”Sepucuk surat kiriman kepada Sodom dan Gomora adalah jawabannya,” dan menambahkan: ”Dr Runcie [uskup agung itu] membayangkan bahwa bunyinya akan seperti buku Roma, Ps 1.”
Penulis mengutip kata-kata Paulus di Roma 1:26-32: ”Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan. . . . Mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki . . . walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.” Ia mengakhiri: ”St Paulus hanya menguatirkan orang-orang yang duduk di bangku-bangku gereja. Problem Dr Runcie ialah orang-orang yang di mimbar.”
Mengapa uskup agung mempunyai problem sedemikian? Pokok-pokok berita dengan tulisan-tulisan besar dalam Daily Mail dari London tanggal 22 Oktober 1987, telah menyatakan: ”’Satu vikaris [padri] di antara tiga gay [pelaku homoseks]’ . . . Kampanye untuk memecat para homoseks ’berarti menutup Gereja Inggris.’” Laporan-laporan itu mengutip kata-kata dari ”yang terhormat” [pendeta] sekretaris jenderal Gerakan Kristen Lesbian dan Gay: ”Jika usul ini diterima, hal itu akan menghancurkan Gereja, dan Uskup Agung dari Canterbury mengetahui hal itu. Secara umum, kami percaya bahwa antara 30 dan 40 persen dari kaum pendeta Gereja Inggris adalah gay. Dan mereka adalah orang-orang yang paling aktif menyumbang kepada pelayanan Gereja.” Jumlah pengunjung gereja yang makin berkurang pasti sebagian merupakan pencerminan dari perasaan jijik terhadap pelayanan rohani homoseks yang makin berkembang.
Apa yang diputuskan oleh sinode gereja? Suatu mayoritas yang sangat besar, 388 anggota (95 persen dari kaum pendeta) memberikan suara yang menyetujui usul tindakan yang diperlemah. Mengenai hal ini, The Economist tanggal 14 Nopember 1987 melaporkan: ”Gereja Inggris menentang praktek homoseks, tetapi sedikit saja. Sinode umum, parlemen Gereja, sambil memikirkan kaum pendeta yang homoseks, pekan ini memutuskan bahwa tindakan homoseks, yang berbeda dari percabulan dan perzinahan, bukan dosa: hal itu hanya ’kurang dari apa yang ideal’ yaitu bahwa ’hubungan seks merupakan tindakan ikatan total yang sepatutnya ada dalam hubungan perkawinan yang permanen.’” Dalam mempertentangkan pendirian Uskup Agung dari Canterbury dengan pernyataan rasul Paulus yang tegas di Roma 1:26, 27, The Economist memuat kutipan dari kata-kata Paulus di atas judul kolom ”St Paulus mengetahui apa yang ia pikirkan.”
”Yesus Kristus juga tahu apa yang ia pikirkan dan menyatakannya dengan kata-kata yang sangat jelas. Ia mengatakan bahwa ”pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan” daripada para penganut agama yang dengan angkuh menolak beritanya. (Matius 11:23, 24) Yesus di sini sedang menggunakan gaya bahasa hiperbola untuk memperlihatkan bahwa para pemimpin agama yang menolak Putra Allah dan ajarannya lebih patut dicela daripada orang Sodom. Yudas 7 menyatakan bahwa orang Sodom menjalani ”hukuman api kekal” (NW), yang berarti kebinasaan kekal. (Matius 25:41, 46, BIS) Maka betapa keras hukuman atas mereka yang disebut sebagai para pemimpin Kristen yang dengan membuta memimpin kawanan mereka yang dibutakan menjauh dari standar moral yang tinggi dari Kerajaan Allah kepada jalan-jalan dunia ini yang serba boleh dan bejat! (Matius 15:14) Mengenai agama palsu, Babel Besar, suara dari surga berseru dengan mendesak: ”Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”—Wahyu 18:2, 4.
[Gambar di hlm. 275]
Surga bergema dengan empat Haleluya, memuji Yah atas kemenanganNya yang lengkap atas Babel Besar
-
-
Raja-Pejuang Menang di ArmagedonWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 39
Raja-Pejuang Menang di Armagedon
Penglihatan 13—Wahyu 19:11–21
Pokok: Yesus memimpin bala tentara surga untuk menghancurkan sistem Setan
Masa penggenapan: Setelah kebinasaan Babel Besar
1. Apa gerangan Armagedon itu, dan apa yang mengarah kepada hal itu?
ARMAGEDON—sebuah kata yang mengerikan bagi banyak orang! Tetapi bagi para pecinta kebenaran, ini menandakan hari yang telah lama dinantikan manakala Yehuwa akan melaksanakan penghukuman akhir atas bangsa-bangsa. Ini bukan peperangan manusia melainkan ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa’—hari pembalasanNya melawan para penguasa bumi. (Wahyu 16:14, 16; Yehezkiel 25:17) Dengan dihancurkannya Babel Besar, sengsara besar akan mulai. Kemudian, karena didesak oleh Setan, binatang buas merah-ungu dan kesepuluh tanduknya akan memusatkan serangan mereka kepada umat Yehuwa. Si Iblis, yang lebih marah daripada sebelumnya kepada organisasi Allah yang bagaikan seorang perempuan, bertekad akan menggunakan antek-anteknya untuk melancarkan peperangan sampai akhir melawan kaum sisa dari benih perempuan itu. (Wahyu 12:17, Bode) Ini adalah kesempatan Setan yang terakhir!
2. Siapakah Gog dari Magog, dan bagaimana Yehuwa mengatur siasat agar menyerang umatNya sendiri?
2 Serangan keji dari si Iblis digambarkan dengan sangat jelas dalam Yehezkiel pasal 38. Di sana, Setan yang hina disebut ”Gog di tanah Magog.” Yehuwa menaruh kait-kait kiasan pada rahang Gog, menariknya bersama dengan pasukan militernya yang sangat banyak untuk menyerang. Bagaimana Ia melakukan ini? Dengan menyebabkan Gog melihat Saksi-SaksiNya sebagai umat yang tidak berdaya ”yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi.” Mereka menjadi pusat perhatian di bumi sebagai satu-satunya umat yang menolak untuk menyembah binatang buas dan patungnya. Kekuatan dan kemakmuran rohani mereka membuat Gog marah. Maka Gog dan pasukan militernya yang banyak, termasuk binatang buas yang keluar dari laut dengan kesepuluh tanduknya, akan datang berduyun-duyun untuk ambil bagian dalam penghancuran. Tetapi, tidak seperti Babel Besar, umat Allah yang bersih menikmati perlindungan ilahi!—Yehezkiel 38:1, 2, 4, 11, 12, 15; Wahyu 13:1.
3. Bagaimana Yehuwa menyingkirkan pasukan tentara Gog?
3 Bagaimana Yehuwa menyingkirkan Gog dan seluruh gerombolannya? Dengarkan! ”Aku akan memanggil pedang datang atasnya pada segala gunungku, demikianlah firman Tuhan Hua; pedang masing-masing orang akan melawan saudaranya.” (Klinkert) Tetapi senjata nuklir maupun senjata-senjata konvensional tidak akan ada gunanya dalam peperangan itu, karena Yehuwa menyatakan: ”Aku akan menghukum dia dengan sampar dan tumpahan darah; Aku akan menurunkan hujan lebat, rambun, api dan hujan belerang ke atasnya dan ke atas tentaranya dan ke atas banyak bangsa yang menyertai dia. Aku akan menunjukkan kebesaranKu dan kekudusanKu dan menyatakan diriKu di hadapan bangsa-bangsa yang banyak, dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].”—Yehezkiel 38:21-23; 39:11; bandingkan Yosua 10:8-14; Hakim-Hakim 7:19-22; 2 Tawarikh 20:15, 22-24; Ayub 38:22, 23.
Pribadi yang Disebut ”Yang Setia dan Yang Benar”
4. Bagaimana Yohanes menggambarkan Yesus Kristus dalam kesatuan tempur?
4 Yehuwa akan memanggil pedang. Siapakah yang mengayunkan pedang ini? Kembali ke buku Wahyu, kita mendapatkan jawaban dalam suatu penglihatan lain lagi yang menggetarkan. Di hadapan mata Yohanes surga terbuka untuk menyingkapkan sesuatu yang benar-benar dahsyat—Yesus Kristus sendiri dalam kesatuan tempur! Yohanes memberitahu kita: ”Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ’Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mataNya bagaikan nyala api dan di atas kepalaNya terdapat banyak mahkota.”—Wahyu 19:11, 12a.
5, 6. Apa yang diartikan oleh (a) ”kuda putih”? (b) nama ”Yang Setia dan Yang Benar”? (c) mata bagaikan ”nyala api”? (d) ”banyak mahkota”?
5 Seperti dalam penglihatan sebelumnya mengenai empat penunggang kuda, ”kuda putih” adalah lambang yang cocok dari peperangan yang adil-benar. (Wahyu 6:2) Dan siapa dari antara putra-putra Allah yang lebih benar daripada Pejuang yang berkuasa ini? Karena ”bernama: ’Yang Setia dan Yang Benar,’” ia pasti ”Saksi yang setia dan benar,” Yesus Kristus. (Wahyu 3:14) Ia mengadakan peperangan untuk melaksanakan penghukuman Yehuwa yang benar. Jadi, ia bertindak dalam kedudukannya sebagai Hakim yang dilantik Yehuwa, sebagai ”Allah yang Perkasa.” (Yesaya 9:5) Matanya membangkitkan rasa takut, seperti ”nyala api,” memandang kepada kebinasaan yang bernyala-nyala yang akan datang atas musuh-musuhnya.
6 Ada mahkota-mahkota di atas kepala Raja-Pejuang ini. Binatang buas yang Yohanes lihat keluar dari laut mempunyai sepuluh mahkota, yang menggambarkan pemerintahannya yang sementara atas bumi. (Wahyu 13:1) Tetapi, Yesus mempunyai ”banyak mahkota.” Pemerintahannya yang mulia tiada bandingnya, karena ia adalah ”Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”—1 Timotius 6:15.
7. Apa nama yang tertulis yang Yesus miliki?
7 Gambaran Yohanes dilanjutkan: ”Dan padaNya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.” (Wahyu 19:12b) Alkitab sudah menyebut Putra Allah dengan nama-nama seperti misalnya Yesus, Imanuel, dan Mikhael. Tetapi ”nama” yang tidak disebutkan ini tampaknya memaksudkan kedudukan dan hak-hak istimewa yang Yesus nikmati selama hari Tuhan. (Bandingkan Wahyu 2:17.) Yesaya yang menggambarkan Yesus sejak 1914, mengatakan: ”Namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yesaya 9:5) Rasul Paulus menghubungkan nama Yesus dengan hak-hak istimewa dinasNya yang sangat tinggi ketika ia menulis: ”Allah sangat meninggikan [Yesus] dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada.”—Filipi 2:9, 10.
8. Mengapa hanya Yesus yang dapat mengetahui nama yang tertulis itu, dan dengan siapa ia membagi beberapa dari hak-hak istimewanya yang mulia?
8 Hak-hak istimewa Yesus unik. Selain Yehuwa sendiri, hanya Yesus yang dapat mengerti apa artinya memegang kedudukan yang begitu tinggi. (Bandingkan Matius 11:27.) Karena itu, dari semua makhluk ciptaan Allah, hanya Yesus yang dapat menghargai sepenuhnya nama ini. Meskipun demikian, Yesus juga mengikutsertakan pengantin perempuannya dalam beberapa dari hak-hak istimewa ini. Jadi ia mengucapkan janji: ”Barangsiapa menang . . . padanya akan Kutuliskan . . . namaKu yang baru.”—Wahyu 3:12.
9. Apa yang dinyatakan dengan (a) Yesus ”memakai jubah yang telah dipercik dengan darah”? (b) Yesus disebut ”Firman Allah”?
9 Yohanes menambahkan: ”Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam [”dipercik dengan,” Bode] darah dan namaNya ialah: ’Firman Allah.’” (Wahyu 19:13) ”Darah” siapakah ini? Bisa jadi darah kehidupan Yesus yang dicurahkan demi kepentingan umat manusia. (Wahyu 1:5) Namun, dalam ikatan kalimat di sini, hal itu kemungkinan besar memaksudkan darah musuh-musuhnya yang tertumpah ketika penghukuman Yehuwa dilaksanakan atas mereka. Kita diingatkan kepada penglihatan sebelumnya mengenai pokok anggur di bumi yang dituai dan diinjak-injak dalam irikan besar murka Allah sampai darah mengalir ’setinggi kekang kuda’—yang mengartikan kemenangan besar atas musuh-musuh Allah. (Wahyu 14:18-20, Bode) Demikian pula, darah yang dipercikkan pada jubah Yesus menegaskan bahwa kemenangannya sudah pasti dan lengkap. (Bandingkan Yesaya 63:1-6.) Sekarang Yohanes sekali lagi berbicara tentang Yesus yang disebut dengan sebuah nama. Kali ini sebuah nama yang dikenal luas—”Firman Allah”—yang memperkenalkan Raja-Pejuang ini sebagai Jurubicara Utama dari Yehuwa dan Pembela kebenaran.—Yohanes 1:1; Wahyu 1:1.
Rekan-Rekan Pejuang Yesus
10, 11. (a) Bagaimana Yohanes menunjukkan bahwa Yesus tidak sendirian dalam pertempuran? (b) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa kuda-kuda itu berwarna putih dan bahwa para penunggangnya memakai ”lenan halus yang putih bersih”? (c) Siapa yang membentuk ”pasukan ” surgawi?
10 Yesus tidak sendirian dalam pertempuran ini. Yohanes memberitahu kita: ”Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.” (Wahyu 19:14) Kenyataan bahwa kuda-kuda itu ”putih” menyatakan peperangan yang adil-benar. ”Lenan halus” cocok bagi pasukan berkuda sang Raja, dan warna putihnya yang berkilauan serta bersih menunjukkan kedudukan yang bersih dan benar di hadapan Yehuwa. Maka, siapakah yang membentuk ”pasukan” ini? Pasti, mereka termasuk malaikat-malaikat yang suci. Pada awal hari Tuhan, Mikhael dan malaikat-malaikatnya mencampakkan Setan dan hantu-hantunya dari surga. (Wahyu 12:7-9) Lagi pula ”semua malaikat” akan melayani Yesus seraya ia duduk di atas takhtanya yang mulia dan mulai menghakimi bangsa-bangsa dan orang-orang di bumi. (Matius 25:31, 32) Tentu, dalam perang yang menentukan ini, manakala penghukuman Allah dilaksanakan sampai tuntas, Yesus sekali lagi akan disertai oleh malaikat-malaikatnya.
11 Yang lain-lain juga akan terlibat. Ketika mengirim pesannya kepada sidang di Tiatira, Yesus berjanji: ”Barangsiapa menang dan melakukan pekerjaanKu sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk—sama seperti yang Kuterima dari BapaKu.” (Wahyu 2:26, 27) Tanpa ragu-ragu, bila waktu itu tiba, mereka dari saudara-saudara Kristus yang sudah berada di surga akan mengambil bagian dalam menggembalakan orang-orang dan bangsa-bangsa dengan tongkat besi itu.
12. (a) Apakah hamba-hamba Allah di bumi akan ambil bagian dalam pertempuran di Armagedon? (b) Bagaimana umat Yehuwa di bumi terlibat dalam Armagedon?
12 Tetapi, bagaimana dengan hamba-hamba Allah di bumi? Golongan Yohanes tidak akan mengambil bagian yang aktif dalam pertempuran di Armagedon; rekan-rekannya yang loyal, yaitu orang-orang dari segala bangsa yang berduyun-duyun pergi ke rumah ibadat rohani Yehuwa juga tidak. Orang-orang yang cinta damai ini sudah menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak. (Yesaya 2:2-4) Namun, mereka benar-benar terlibat! Seperti sudah kita lihat, umat Yehuwa yang kelihatannya tidak berdaya itulah yang dengan keji akan diserang oleh Gog dan seluruh gerombolannya. Itu adalah tanda bagi Raja-Pejuang Yehuwa, yang didukung oleh pasukan surgawi, untuk mulai mempertarungkan peperangan guna menyingkirkan bangsa-bangsa tersebut. (Yehezkiel 39:6, 7, 11; bandingkan Daniel 11:44–12:1.) Sebagai pengamat, umat Allah di bumi akan sangat berminat. Armagedon akan berarti keselamatan mereka, dan mereka akan hidup untuk selama-lamanya sebagai orang yang telah menjadi saksi mata dari perang besar pembenaran Yehuwa.
13. Bagaimana kita tahu bahwa Saksi-Saksi Yehuwa tidak menentang semua pemerintahan?
13 Apakah ini berarti bahwa Saksi-Saksi Yehuwa menentang semua pemerintahan? Sama sekali tidak! Mereka mentaati nasihat rasul Paulus: ”Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya.” Mereka menyadari bahwa selama sistem sekarang ini masih ada, ’pemerintah yang di atas’ itu berkuasa dengan ijin Allah untuk memelihara ketertiban sampai taraf tertentu dalam masyarakat manusia. Karena alasan itulah, Saksi-Saksi Yehuwa membayar pajak mereka, mentaati undang-undang, menghormati peraturan lalu-lintas, memenuhi perintah pendaftaran-pendaftaran dan sebagainya. (Roma 13:1, 6, 7) Selanjutnya, mereka mengikuti prinsip-prinsip Alkitab dalam berlaku benar dan jujur; memperlihatkan kasih kepada sesama; membina kesatuan keluarga yang kuat dan bermoral; dan melatih anak-anak mereka untuk menjadi warga negara yang patut ditiru. Dalam hal ini mereka tidak hanya membayar kembali ’kepada Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar, tetapi kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah.’ (Lukas 20:25, 1 Petrus 2:13-17) Karena Firman Allah menunjukkan bahwa kuasa-kuasa pemerintahan dari dunia ini bersifat sementara, Saksi-Saksi Yehuwa sekarang mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih penuh, hidup yang sejati, yang tidak lama lagi akan dinikmati di bawah pemerintahan Kerajaan Kristus. (1 Timotius 6:17-19) Walaupun mereka tidak ambil bagian dalam menggulingkan kuasa-kuasa dari dunia ini, Saksi-Saksi itu mempunyai perasaan takut yang disertai hormat atas apa yang dikatakan oleh Firman Allah yang terilham, Alkitab, mengenai penghukuman yang akan dilaksanakan Yehuwa di Armagedon.—Yesaya 26:20, 21; Ibrani 12:28, 29.
Menuju Pertempuran Terakhir!
14. Apa yang dilambangkan oleh ”sebilah pedang tajam” yang keluar dari mulut Yesus?
14 Dengan wewenang apa Yesus menyelesaikan penaklukannya? Yohanes memberitahu kita: ”Dan dari mulutNya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi.” (Wahyu 19:15a) ”Sebilah pedang panjang” melambangkan wewenang yang Yesus terima dari Allah untuk mengeluarkan perintah menghukum mati semua yang tidak mau mendukung Kerajaan Allah. (Wahyu 1:16; 2:16) Gambaran yang sangat jelas ini sama dengan kata-kata Yesaya: ”Ia [Yehuwa] telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tanganNya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing.” (Yesaya 49:2) Di sini Yesaya menggambarkan Yesus, yang memberitakan penghukuman Allah dan melaksanakannya, seperti dengan anak panah yang selalu mengenai sasaran.
15. Pada saat itu, siapa yang sudah akan ditelanjangi dan dihakimi sehingga menandai awal dari apa?
15 Pada waktu itu, Yesus sudah akan bertindak menggenapi kata-kata Paulus: ”Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang [”hadir,” NW] kembali.” Ya, kehadiran Yesus (bahasa Yunani, pa·rou·siʹa) telah dinyatakan dari tahun 1914 seterusnya dengan penyingkapan dan penghakiman atas manusia durhaka, kaum pendeta Susunan Kristen. Kehadiran itu akan dinyatakan dengan mencolok pada waktu kesepuluh tanduk binatang buas merah-ungu itu melaksanakan penghukuman tersebut dan membinasakan Susunan Kristen, bersama dengan bagian-bagian lain dari Babel Besar. (2 Tesalonika 2:1-3, 8) Itu merupakan awal sengsara besar! Setelah itu, Yesus mengalihkan perhatiannya kepada sisa dari organisasi Setan, sesuai dengan nubuat: ”Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.”—Yesaya 11:4.
16. Bagaimana buku Mazmur dan buku Yeremia menggambarkan peranan Raja-Pejuang yang diangkat Yehuwa?
16 Raja-Pejuang itu, sebagai pribadi yang diangkat oleh Allah akan membedakan antara mereka yang akan diselamatkan dan mereka yang akan mati. Yehuwa, ketika berbicara dalam nubuat kepada Putra Allah ini mengatakan: ”Engkau akan meremukkan mereka [para penguasa bumi] dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.” Dan Yeremia mengatakan kepada para pemimpin pemerintahan yang bejat tersebut dan antek-antek mereka: ”Mengeluh dan berteriaklah, hai para gembala! Berguling-gulinglah dalam debu, hai pemimpin-pemimpin kawanan kambing domba! Sebab sudah genap waktunya kamu akan disembelih, dan kamu akan rebah seperti domba jantan pilihan [”seperti bejana berharga yang jatuh dan pecah,” BIS].” Betapapun dunia yang jahat menyenangi para penguasa tersebut, satu pukulan dari gada besi sang Raja akan menghancurkan mereka, seolah-olah menghancurkan bejana yang indah. Halnya akan tepat seperti Daud nubuatkan berkenaan Tuhan Yesus: ”Tongkat kekuatanmu akan diulurkan [Yehuwa] dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! [Yehuwa] ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murkaNya, Ia menghukum bangsa-bangsa, sehingga mayat-mayat bergelimpangan.”—Mazmur 2:9, 12; 83:18, 19; 110:1, 2, 5, 6; Yeremia 25:34.
17. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan tindakan penghukuman oleh Raja-Pejuang itu? (b) Sebutkan beberapa nubuat yang memperlihatkan betapa celaka hari murka Allah kelak bagi bangsa-bangsa.
17 Raja-Pejuang yang berkuasa ini muncul lagi dalam bagian berikut dari penglihatan itu: ”Ialah yang mengirik irikan anggur, yaitu kehangatan murka Allah yang Mahakuasa.” (Wahyu 19:15b, ”Bode”) Dalam penglihatan sebelumnya, Yohanes telah melihat diinjak-injaknya ”irikan yang besar, yaitu murka Allah.” (Wahyu 14:18-20; Bode) Yesaya juga menggambarkan sebuah irikan anggur penghukuman, dan nabi-nabi lain menceritakan betapa celaka hari murka Allah kelak bagi semua bangsa.—Yesaya 24:1-6; 63:1-4; Yeremia 25:30-33; Daniel 2:44; Zefanya 3:8; Zakharia 14:3, 12, 13; Wahyu 6:15-17.
18. Apa yang disingkapkan oleh nabi Yoel berkenaan penghakiman Yehuwa terhadap semua bangsa?
18 Nabi Yoel menghubungkan irikan anggur dengan kedatangan Yehuwa untuk ”menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.” Dan Yehuwalah yang mengeluarkan perintah itu, pasti kepada rekan HakimNya, Yesus, beserta pasukan surgawinya: ”Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari [Yehuwa] di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. [Yehuwa] mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suaraNya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi [Yehuwa] adalah tempat perlindungan bagi umatNya, dan benteng bagi orang Israel. ’Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, [Yehuwa], adalah Allahmu.’”—Yoel 3:12-17.
19. (a) Bagaimana pertanyaan yang diajukan di 1 Petrus 4:17 akan dijawab? (b) Nama apakah yang tertulis pada jubah Yesus, dan mengapa hal itu ternyata cocok?
19 Saat itu benar-benar adalah hari kebinasaan bagi bangsa-bangsa dan manusia yang tidak taat, tetapi hari kelepasan bagi semua yang telah menjadikan Yehuwa dan Raja-PejuangNya sebagai perlindungan mereka! (2 Tesalonika 1:6-9) Penghakiman yang dimulai dengan rumah Allah pada tahun 1918 sudah akan berlangsung sampai kepada klimaksnya, menjawab pertanyaan di 1 Petrus 4:17: ”Bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?” Pemenang yang mulia itu akan menginjak irikan anggur sampai habis, yang memperlihatkan bahwa dialah Pribadi yang telah ditinggikan, yang tentang dia Yohanes mengatakan: ”Dan pada jubahNya dan pahaNya tertulis suatu nama, yaitu: ’Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.’” (Wahyu 19:16) Ia terbukti jauh, jauh lebih berkuasa daripada penguasa manapun di bumi, raja atau tuan manusia manapun. Kehormatan dan semaraknya luar biasa. Ia bergerak maju ”demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan” dan menang untuk selama-lamanya! (Mazmur 45:5) Di atas jubahnya yang dipercik dengan darah tertulis nama yang dikaruniakan kepadanya oleh Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa, yang untuk Pribadi tersebut dia adalah PembenarNya!
Perjamuan Besar Dari Allah
20. Bagaimana Yohanes menggambarkan ’perjamuan besar dari Allah,’ yang mengingatkan kepada nubuat apa yang diberikan sebelumnya, namun sama?
20 Dalam penglihatan Yehezkiel, setelah kehancuran gerombolan Gog, burung-burung dan binatang buas diundang ke sebuah perjamuan! Mereka membersihkan pemandangan dari bangkai-bangkai dengan memakan mayat musuh-musuh Yehuwa. (Yehezkiel 39:11, 17-20) Kata-kata Yohanes selanjutnya dengan sangat jelas mengingatkan kepada nubuat tersebut: ”Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: ’Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar, supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar.’”—Wahyu 19:17, 18.
21. Apa yang ditunjukkan oleh (a) malaikat itu ”berdiri di dalam matahari”? (b) fakta bahwa orang-orang mati dibiarkan terbaring di tanah? (c) daftar dari mereka yang mayatnya akan dibiarkan terbaring di tanah? (d) pernyataan ’perjamuan besar dari Allah’?
21 Malaikat itu ”berdiri di dalam matahari,” suatu tempat kedudukan yang berwibawa untuk menarik perhatian burung-burung. Ia mengundang mereka untuk siap melahap daging dari orang-orang yang akan dibunuh oleh Raja-Pejuang dan bala tentara surgawinya. Fakta bahwa orang-orang mati itu dibiarkan di atas tanah menunjukkan bahwa mereka akan mati dipermalukan di depan umum. Seperti Izebel pada jaman purba, mereka tidak akan dimakamkan secara terhormat. (2 Raja 9:36, 37) Daftar dari mereka yang mayat-mayatnya akan dibiarkan terbaring di tanah memperlihatkan luasnya pembinasaan itu: raja-raja, para panglima tentara, orang-orang kuat, orang merdeka, dan budak-budak. Tidak ada perkecualian. Semua sisa terakhir dari dunia yang memberontak menentang Yehuwa akan disingkirkan. Setelah itu, tidak akan ada lagi laut yang bergejolak dari umat manusia yang kacau. (Wahyu 21:1) Ini adalah ’perjamuan yang besar dari Allah,’ karena Yehuwalah yang mengundang burung-burung untuk ambil bagian di dalamnya.
22. Bagaimana Yohanes meringkaskan jalannya peperangan terakhir?
22 Yohanes meringkaskan jalannya peperangan terakhir: ”Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentaraNya. Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.”—Wahyu 19:19-21.
23. (a) Dalam pengertian apa ”pertempuran dari hari besar Allah Yang Mahakuasa itu” dipertarungkan di ”Armagedon”? (b) Peringatan apa yang tidak ditaati oleh ”raja-raja di bumi,” dan dengan akibat apa?
23 Setelah cawan murka Yehuwa yang keenam dicurahkan, Yohanes melaporkan bahwa ”raja-raja dari bumi dan dari seluruh dunia” dikumpulkan oleh propaganda hantu-hantu kepada ”pertempuran dari hari besar Allah Yang Mahakuasa itu.” Ini dipertarungkan di Armagedon—bukan suatu tempat aksara, melainkan keadaan seluas dunia yang menuntut pelaksanaan penghukuman Yehuwa. (Wahyu 16:12, 14, 16, King James Version) Sekarang Yohanes melihat daerah pertempuran. Di sana, berbaris melawan Allah terdapat ”raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka.” Dengan keras kepala mereka telah menolak untuk menundukkan diri kepada Raja dari Yehuwa. Ia memberi mereka cukup peringatan dalam berita terilham ini: ”Ciumlah kakiNya [”sang putra,” NW] . . . supaya [Yehuwa] jangan murka dan kamu binasa di jalan.” Karena tidak tunduk kepada pemerintahan Kristus, mereka harus mati.—Mazmur 2:12.
24. (a) Penghukuman apa yang dilaksanakan atas binatang buas dan nabi palsu, dan dalam arti apa mereka masih ’hidup’? (b) Mengapa ”lautan api” pasti bersifat kiasan?
24 Binatang buas berkepala tujuh, bertanduk sepuluh yang keluar dari laut, yang melambangkan organisasi politik Setan, digulingkan hingga lenyap, dan bersamanya lenyap pula nabi palsu, kuasa dunia ketujuh. (Wahyu 13:1, 11-13; 16:13) Pada waktu masih ’hidup,’ atau masih berfungsi dalam perlawanan mereka yang bersatu-padu melawan umat Allah di bumi, mereka dicampakkan ke dalam ”lautan api.” Apakah ini lautan api aksara? Tidak, seperti halnya binatang buas dan nabi palsu itu juga bukan binatang-binatang aksara. Sebaliknya ini adalah lambang kebinasaan yang lengkap, tuntas, tempat dari mana mereka tidak dapat keluar. Ke sanalah, nantinya, kematian dan Hades, maupun si Iblis sendiri, akan dicampakkan. (Wahyu 20:10, 14) Ini pasti bukan suatu neraka siksaan kekal bagi orang jahat, karena bahkan gagasan tentang tempat sedemikian menjijikkan bagi Yehuwa.—Yeremia 19:5; 32:35; 1 Yohanes 4:8, 16.
25. (a) Siapakah mereka yang ’dibunuh dengan pedang dari Penunggang kuda’? (b) Apakah kita berharap bahwa ada dari antara mereka yang ”dibunuh” yang akan dibangkitkan?
25 Semua yang lain yang tidak menjadi bagian langsung dari pemerintahan namun tetap merupakan bagian yang tidak dapat diperbaiki dari dunia umat manusia yang bejat juga akan ’dibunuh dengan pedang Penunggang kuda itu,’ Yesus akan menyatakan bahwa mereka layak dihukum mati. Karena dalam hal mereka lautan api tidak disebutkan, apakah kita berharap bahwa mereka akan dibangkitkan? Kita tidak pernah diberitahu bahwa mereka yang dihukum mati oleh Hakim dari Yehuwa pada waktu itu akan dibangkitkan. Seperti dikatakan oleh Yesus sendiri, semua yang bukan ”domba” akan menuju ”ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya,” yaitu ”hukuman yang kekal.” (Matius 25:33, 41, 46) Hal ini menjadi puncak ”hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.”—2 Petrus 3:7; Nahum 1:2, 7-9; Maleakhi 4:1.
26. Nyatakan dengan singkat hasil akhir dari Armagedon.
26 Dengan cara ini, semua dari organisasi Setan di bumi akan disingkirkan. ”Langit yang pertama” yaitu pemerintahan politik telah lenyap. ”Bumi,” sistem yang tampaknya permanen yang telah didirikan oleh Setan selama berabad-abad, sekarang telah dibinasakan sama sekali. ”Laut,” rakyat banyak dari umat manusia yang jahat yang menentang Yehuwa, tidak ada lagi. (Wahyu 21:1; 2 Petrus 3:10) Tetapi, apa yang Yehuwa sediakan bagi Setan sendiri? Yohanes memberitahu kita lebih lanjut.
-
-
Meremukkan Kepala UlarWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 40
Meremukkan Kepala Ular
Penglihatan 14—Wahyu 20:1-10
Pokok: Setan dicampakkan ke dalam jurang maut, Pemerintahan Milenium, ujian terakhir bagi umat manusia, dan kebinasaan Setan
Masa penggenapan: Dari akhir sengsara besar sampai kebinasaan Setan
1. Bagaimana penggenapan nubuat Alkitab yang pertama terus berlangsung?
APAKAH saudara ingat nubuat pertama dalam Alkitab? Ini diucapkan oleh Allah Yehuwa ketika Ia mengatakan kepada ular: ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15) Sekarang penggenapan nubuat itu sampai pada klimaksnya! Kita telah menelusuri sejarah mengenai Setan yang berperang melawan organisasi surgawi Yehuwa yang bagaikan seorang perempuan. (Wahyu 12:1, 9) Keturunan, atau benih Ular di bumi, beserta agama, politik, dan bisnis besarnya, telah melancarkan penindasan yang kejam atas benih perempuan, Yesus Kristus dan 144.000 pengikutnya yang terurap, di bumi ini. (Yohanes 8:37, 44; Galatia 3:16, 29) Setan mengakibatkan Yesus mati secara menyakitkan. Tetapi ini ternyata seperti luka di tumit, karena Allah membangkitkan PutraNya yang setia pada hari ketiga.—Kisah 10:38-40.
2. Bagaimana Ular diremukkan, dan apa yang terjadi atas benih Ular di bumi?
2 Bagaimana dengan Ular dan benihnya? Kira-kira pada tahun 56 M. rasul Paulus menulis surat yang panjang kepada orang Kristen di Roma. Dalam kata penutupnya, ia menganjurkan mereka dengan mengatakan: ”Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu.” (Roma 16:20) Ini bukan hanya sekedar menimbulkan luka memar. Setan akan dihancurkan! Paulus di sini menggunakan kata Yunani, syn·triʹbo, yang berarti memukul hingga menjadi seperti selai, menginjak-injak, menghancurkan sama sekali dengan meremukkan. Berkenaan manusia yang menjadi benih Ular, mereka segera akan ditimpa tulah yang berat pada hari Tuhan, yang mencapai klimaks pada sengsara besar dalam penghancuran total atas Babel Besar dan sistem politik dunia, bersama dengan kaki tangan mereka dalam bidang keuangan dan militer. (Wahyu, pasal 18 dan 19) Jadi Yehuwa membawa permusuhan antara kedua benih tersebut kepada puncaknya. Benih perempuan Allah akan menang atas benih Ular di bumi, dan benih itu tidak akan ada lagi!
Setan Dimasukkan ke Jurang Maut
3. Menurut Yohanes, apa yang akan terjadi atas Setan?
3 Kemudian, apa yang akan dialami Setan sendiri dan hantu-hantunya? Yohanes memberitahu kita: ”Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.”—Wahyu 20:1-3.
4. Siapakah malaikat dengan kunci jurang maut, dan bagaimana kita tahu?
4 Siapakah malaikat ini? Ia pasti mempunyai kekuasaan yang sangat besar untuk dapat menyingkirkan musuh utama Yehuwa. Ia mempunyai ”anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar.” Tidakkah ini mengingatkan kita kepada penglihatan sebelumnya? Ya, raja para belalang disebut ”malaikat jurang maut”! (Wahyu 9:11) Jadi di sini kita sekali lagi melihat Pembenar Yehuwa yang Utama, Yesus Kristus yang dimuliakan, bertindak. Penghulu malaikat ini yang mencampakkan Setan dari surga, yang menghukum Babel Besar, dan yang menyingkirkan ”raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka” di Armagedon, pasti tidak akan mundur untuk membiarkan malaikat yang lebih rendah melancarkan pukulan yang jitu itu dalam melemparkan Setan ke jurang maut!—Wahyu 12:7-9; 18:1, 2; 19:11-21.
5. Bagaimana malaikat jurang maut menangani Setan si Iblis, dan mengapa?
5 Ketika naga merah padam yang besar dilempar dari surga, ia disebut ”si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia.” (Wahyu 12:3, 9) Sekarang, pada saat ditangkap dan dimasukkan ke jurang maut, ia sekali lagi digambarkan secara lengkap sebagai ”naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan.” Penelan, penipu, pemfitnah, dan penentang yang keji ini diikat dengan rantai dan dicampakkan ”ke dalam jurang maut,” yang ditutup dan dimeteraikan dengan rapat, ”supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa.” Setan dimasukkan ke jurang maut selama seribu tahun, dan selama jangka waktu itu pengaruhnya atas umat manusia tidak akan lebih daripada tahanan yang dipenjarakan di ruang bawah tanah yang dalam. Malaikat jurang maut itu menyingkirkan Setan sama sekali dari hubungan apapun dengan Kerajaan kebenaran. Benar-benar suatu kelegaan bagi umat manusia!
6. (a) Apa buktinya bahwa hantu-hantu juga masuk ke jurang maut? (b) Apa yang sekarang dapat dimulai, dan mengapa?
6 Apa yang terjadi dengan hantu-hantu? Mereka juga ’disimpan sampai hari penghakiman.’ (2 Petrus 2:4) Setan disebut ”Beelzebul, penghulu setan.” (Lukas 11:15, 18; Matius 10:25) Mengingat kerja sama mereka yang sudah lama dengan Setan, tidakkah penghukuman serupa harus dijatuhkan atas mereka? Jurang maut itu telah lama menjadi sesuatu yang ditakuti hantu-hantu tersebut; pada suatu peristiwa ketika Yesus berhadapan dengan mereka, mereka ”memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut.” (Lukas 8:31) Tetapi ketika Setan dimasukkan ke jurang maut, malaikat-malaikatnya pasti akan dicampakkan ke dalam jurang maut itu bersamanya. (Bandingkan Yesaya 24:21, 22.) Setelah Setan beserta hantu-hantunya dimasukkan ke jurang maut, Pemerintahan Seribu Tahun dari Yesus Kristus dapat dimulai.
7. (a) Bagaimana keadaan Setan dan hantu-hantunya selama dalam jurang maut, dan bagaimana kita tahu? (b) Apakah Hades dan jurang maut sama? (Lihat catatan kaki.)
7 Apakah Setan dan hantu-hantunya akan aktif selama berada dalam jurang maut? Nah, ingat binatang buas merah-ungu berkepala tujuh yang ’dahulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak hidup lagi, dan sebentar lagi akan keluar dari jurang maut.’ (Wahyu 17:8, BIS) Selama dalam jurang maut, ia ”tidak hidup lagi.” Ia tidak berfungsi, dilumpuhkan, mati dalam semua keinginan dan tujuannya. Demikian pula, ketika berbicara tentang Yesus, rasul Paulus mengatakan: ”’Siapakah akan turun ke jurang maut?’, yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.” (Roma 10:7) Selama dalam jurang maut itu, Yesus mati.a Maka, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa Setan dan hantu-hantunya akan menjadi tidak aktif seperti mati selama seribu tahun berada dalam jurang maut. Benar-benar kabar baik bagi para pecinta kebenaran!
Hakim-Hakim selama Seribu Tahun
8, 9. Apa yang Yohanes ceritakan kepada kita sekarang mengenai orang-orang yang duduk di atas takhta, dan siapakah mereka itu?
8 Setelah seribu tahun itu, Setan dibebaskan dari jurang maut untuk waktu yang singkat. Mengapa? Sebelum memberikan jawaban, Yohanes membawa perhatian kita kembali kepada awal dari jangka waktu itu. Kita membaca: ”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.” (Wahyu 20:4a) Siapakah mereka yang duduk di atas takhta-takhta dan memerintah di surga bersama Yesus yang telah dimuliakan?
9 Mereka adalah ”orang-orang kudus” yang Daniel gambarkan memerintah di dalam Kerajaan dengan Pribadi ”seperti anak manusia.” (Daniel 7:13, 14, 18) Mereka sama dengan 24 tua-tua yang duduk di atas takhta-takhta surgawi di hadapan Yehuwa sendiri. (Wahyu 4:4) Mereka termasuk 12 rasul yang kepada siapa Yesus berjanji: ”Pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Matius 19:28) Mereka juga termasuk Paulus, maupun orang Kristen di Korintus yang tetap setia. (1 Korintus 4:8; 6:2, 3) Mereka akan termasuk, juga, para anggota sidang Laodikia yang menang.—Wahyu 3:21.
10. (a) Bagaimana Yohanes sekarang menggambarkan ke-144.000 raja itu? (b) Dari apa yang Yohanes beritahukan sebelumnya kepada kita, siapa yang termasuk 144.000 raja tersebut?
10 Takhta-takhta—sejumlah 144.000—disiapkan bagi para pemenang yang terurap ini yang ”ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” (Wahyu 14:1, 4) Yohanes melanjutkan: ”Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya [”dihukum mati dengan kapak,” NW] karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka.” (Wahyu 20:4b) Jadi, di antara raja-raja tersebut, terdapat para martir Kristen yang terurap yang sebelumnya, pada waktu meterai kelima dibuka, bertanya kepada Yehuwa berapa lama lagi Ia akan menunggu untuk membalaskan darah mereka. Pada waktu itu, mereka diberi jubah putih dan disuruh menunggu sebentar lagi. Tetapi sekarang pembalasan demi mereka telah dilaksanakan melalui kehancuran Babel Besar, kebinasaan bangsa-bangsa oleh Raja segala raja dan Tuan segala tuan, dan dicampakkannya Setan ke dalam jurang maut.—Wahyu 6:9-11; 17:16; 19:15, 16.
11. (a) Bagaimana kita harus mengerti ungkapan ”dihukum mati dengan kapak”? (b) Mengapa dapat dikatakan bahwa seluruh 144.000 mati sebagai korban?
11 Apakah semua 144.000 hakim kerajaan ini secara fisik ”dipenggal kepalanya”? Kemungkinan, relatif sedikit dari mereka mengalami hal itu secara aksara. Namun, ungkapan ini pasti dimaksudkan untuk mencakup semua orang Kristen terurap tersebut yang mati sahid dengan satu atau lain cara.b (Matius 10:22, 28) Memang, Setan ingin agar mereka semua dihukum mati dengan kapak, atau dipenggal kepalanya, tetapi, dalam kenyataannya, tidak semua dari saudara-saudara Yesus yang terurap, mati sahid. Banyak dari mereka mati karena penyakit atau usia lanjut. Tetapi, orang-orang ini juga termasuk dalam kelompok yang sekarang dilihat oleh Yohanes. Kematian mereka semua, dalam arti tertentu, adalah sebagai korban. (Roma 6:3-5) Selain itu, tidak seorang pun dari mereka menjadi bagian dari dunia. Jadi, mereka semua dibenci oleh dunia dan, sesungguhnya, mati dalam pandangannya. (Yohanes 15:19; 1 Korintus 4:13) Tidak seorang pun dari mereka menyembah binatang buas atau patungnya, dan pada waktu mereka mati, tidak seorang pun dari mereka mempunyai tanda binatang tersebut. Mereka semua mati sebagai pemenang.—1 Yohanes 5:4; Wahyu 2:7; 3:12; 12:11.
12. Apa yang Yohanes laporkan mengenai 144.000 raja, dan bilamana kebangkitan mereka terjadi?
12 Sekarang para pemenang ini hidup kembali. Yohanes melaporkan: ”Dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.” (Wahyu 20:4c) Apakah ini berarti bahwa hakim-hakim tersebut baru akan dibangkitkan setelah bangsa-bangsa dibinasakan dan Setan beserta hantu-hantunya dimasukkan ke jurang maut? Tidak. Kebanyakan dari mereka sudah benar-benar hidup, karena mereka mendampingi Yesus melawan bangsa-bangsa di Armagedon. (Wahyu 2:26, 27; 19:14) Sesungguhnya, Paulus menunjukkan bahwa kebangkitan mereka dimulai segera setelah awal kehadiran Yesus pada tahun 1914 dan bahwa ada yang dibangkitkan sebelum yang lain-lain. (1 Korintus 15:51-54; 1 Tesalonika 4:15-17) Karena itu, dihidupkannya mereka kembali terjadi selama suatu jangka waktu seraya mereka secara perorangan menerima karunia kehidupan tidak berkematian di surga.—2 Tesalonika 1:7; 2 Petrus 3:11-14.
13. (a) Bagaimana hendaknya kita memandang seribu tahun manakala 144.000 memerintah, dan mengapa? (b) Bagaimana pandangan Papias dari Hierapolis tentang seribu tahun? (Lihat catatan kaki.)
13 Mereka akan memerintah dan menjadi hakim selama seribu tahun. Apakah ini seribu tahun aksara, atau apakah kita harus memandangnya dalam arti simbolis sebagai suatu jangka waktu yang lama, tidak tertentu? ”Beribu-ribu” dapat berarti suatu jumlah yang besar, tidak tertentu, seperti dalam 1 Samuel 21:11. Tetapi di sini ”seribu” adalah aksara, karena angka ini muncul tiga kali dalam Wahyu 20:5-7 sebagai ”seribu tahun itu.” Paulus menyebut masa penghakiman ini ”suatu hari” ketika ia menyatakan: ”Ia [Allah] telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia.” (Kisah 17:31) Karena Petrus memberitahu kita bahwa satu hari bagi Yehuwa sama seperti seribu tahun, tepat bahwa Hari Penghakiman ini adalah seribu tahun aksara.c—2 Petrus 3:8.
Orang-Orang Mati yang Lain
14. (a) Pernyataan apa yang Yohanes sisipkan mengenai ”orang-orang mati yang lain”? (b) Bagaimana ungkapan yang dibuat oleh rasul Paulus menjelaskan istilah ”dihidupkan kembali”?
14 Tetapi, siapakah yang akan dihakimi oleh raja-raja ini jika, seperti yang disisipkan rasul Yohanes di sini, ”orang-orang mati yang lain tidak bangkit [”dihidupkan kembali,” BIS] sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu”? (Wahyu 20:5a) Sekali lagi, ungkapan ”dihidupkan kembali” harus dimengerti berdasarkan ikatan kalimatnya. Ungkapan ini dapat mempunyai berbagai arti dalam berbagai keadaan. Sebagai contoh, Paulus mengatakan tentang sesama Kristennya yang terurap: ”Kamulah yang telah dihidupkan oleh Allah meskipun dahulu kamu mati dalam pelanggaran dan dosa-dosamu.” (Efesus 2:1, NW) Ya, orang Kristen yang diurapi dengan roh telah ”dihidupkan,” bahkan pada abad pertama, yaitu dinyatakan benar atas dasar iman mereka kepada korban Yesus.—Roma 3:23, 24.
15. (a) Saksi-Saksi Yehuwa dari jaman pra-Kristen menikmati kedudukan apa di hadapan Allah? (b) Bagaimana domba-domba lain ”dihidupkan kembali,” dan bilamana mereka akan memiliki bumi dalam arti sepenuhnya?
15 Demikian pula, saksi-saksi Yehuwa pada jaman pra-Kristen dinyatakan benar dalam hal bersahabat dengan Allah; dan Abraham, Ishak, dan Yakub dikatakan ”hidup” meskipun mereka mati secara jasmani. (Matius 22:31, 32; Yakobus 2:21, 23) Namun, mereka dan semua orang lain yang dibangkitkan, maupun kumpulan besar dari domba-domba lain yang setia yang selamat melampaui Armagedon dan anak-anak yang akan dilahirkan bagi mereka dalam dunia baru, masih harus dibawa kepada kesempurnaan manusiawi. Ini akan terlaksana oleh Kristus dan rekan-rekan raja serta imam selama Hari Penghakiman seribu tahun, atas dasar korban tebusan Yesus. Menjelang akhir Hari itu, ”orang-orang mati yang lain” sudah akan ”dihidupkan kembali” dalam arti bahwa mereka akan menjadi manusia yang sempurna. Seperti akan kita lihat, setelah itu mereka harus melewati ujian akhir, tetapi mereka akan menghadapi ujian itu sebagai manusia yang telah disempurnakan. Pada waktu mereka lulus dari ujian itu, Allah akan menyatakan mereka layak untuk hidup kekal, benar dalam arti sepenuhnya. Mereka akan mengalami penggenapan yang lengkap dari janji: ”Segala orang yang benar itu akan mempusakai tanah itu, dan mendiami dia sampai selama-lamanya.” (Mazmur 37:29, Klinkert) Masa depan yang benar-benar menggembirakan tersedia bagi umat manusia yang taat!
Kebangkitan Pertama
16. Bagaimana Yohanes menggambarkan kebangkitan yang dialami oleh mereka yang memerintah sebagai raja-raja bersama Kristus, dan mengapa?
16 Sekarang kembali kepada orang-orang yang ”hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus,” Yohanes menulis: ”Inilah kebangkitan pertama.” (Wahyu 20:5b) Bagaimana ini yang pertama? Ini adalah ”kebangkitan pertama” dalam segi waktu, karena mereka yang mengalaminya adalah ”korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.” (Wahyu 14:4) Ini juga pertama dalam segi pentingnya, karena mereka yang ambil bagian di dalamnya menjadi rekan-rekan penguasa bersama Yesus dalam Kerajaan surgawinya dan akan menghakimi manusia yang lain. Akhirnya, ini pertama atau nomor satu dalam mutu. Selain Yesus Kristus sendiri, hanya mereka yang dibangkitkan dalam kebangkitan pertama dikatakan dalam Alkitab menerima peri tidak berkematian.—1 Korintus 15:53; 1 Timotius 6:16.
17. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan prospek yang menyenangkan bagi orang Kristen yang terurap? (b) Apa ”kematian yang kedua” itu, dan mengapa hal itu ”tidak berkuasa” atas 144.000 pemenang?
17 Benar-benar prospek yang menyenangkan bagi kaum terurap tersebut! Seperti Yohanes katakan: ”Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka.” (Wahyu 20:6a) Sebagaimana dijanjikan Yesus kepada orang Kristen di Smirna, para pemenang ini yang ambil bagian dalam ”kebangkitan pertama” tidak akan lagi berada dalam bahaya menderita ”kematian yang kedua,” yang berarti pemusnahan, kebinasaan tanpa harapan kebangkitan. (Wahyu 2:11; 20:14) Kematian kedua ”tidak berkuasa” atas para pemenang tersebut, karena mereka sudah akan mengenakan peri tidak berkematian dan tidak berkebinasaan.—1 Korintus 15:53.
18. Apa yang Yohanes katakan sekarang mengenai para penguasa yang baru dari bumi, dan apa yang akan mereka capai?
18 Betapa berbeda dari raja-raja yang memerintah bumi selama masa jabatan Setan sebagai penguasa! Mereka memerintah paling lama hanya 50 atau 60 tahun, dan mayoritas terbesar hanya untuk beberapa tahun. Banyak dari mereka menindas umat manusia. Dalam keadaan apapun, bagaimana bangsa-bangsa dapat memperoleh manfaat yang kekal di bawah penguasa-penguasa yang silih berganti dengan kebijaksanaan politik yang juga silih berganti? Bertentangan dengan itu, Yohanes mengatakan tentang para penguasa yang baru dari bumi: ”Tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.” (Wahyu 20:6b) Bersama Yesus, mereka akan membentuk pemerintahan tunggal selama seribu tahun. Dinas keimaman mereka, dalam menerapkan manfaat korban manusia Yesus yang sempurna, akan mengangkat manusia yang taat kepada kesempurnaan rohani, moral, dan fisik. Dinas mereka sebagai raja akan menghasilkan didirikannya masyarakat manusia seluas dunia yang mencerminkan kebenaran dan kesucian Yehuwa. Sebagai hakim untuk seribu tahun, mereka, bersama Yesus, akan dengan penuh kasih membimbing manusia yang mau mendengarkan kepada cita-cita kehidupan kekal.—Yohanes 3:16.
Ujian Terakhir
19. Bagaimana keadaan bumi dan keadaan umat manusia menjelang akhir Pemerintahan Seribu Tahun, dan apa yang sekarang Yesus lakukan?
19 Menjelang akhir Pemerintahan Seribu Tahun, seluruh bumi sudah akan menyerupai Eden yang mula-mula. Bumi benar-benar suatu firdaus. Umat manusia yang sempurna tidak lagi membutuhkan seorang imam besar untuk meminta pengampunan baginya ke hadapan Allah, karena semua bekas dosa Adam sudah akan disingkirkan dan musuh terakhir, kematian, dilenyapkan. Kerajaan Kristus akan mencapai maksud-tujuan Allah untuk menciptakan satu dunia dengan satu pemerintahan. Pada saat itu, Yesus akan ”menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.”—1 Korintus 15:22-26; Roma 15:12.
20. Apa yang Yohanes katakan kepada kita akan terjadi, bila tiba waktunya untuk ujian akhir?
20 Tiba waktunya untuk ujian terakhir. Apakah dunia umat manusia yang telah disempurnakan itu, bertentangan dengan manusia pertama di Eden, akan tetap teguh dalam integritasnya? Yohanes memberitahu kita apa yang terjadi: ”Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu.”—Wahyu 20:7-9a.
21. Sebagai usaha terakhir, bagaimana tindakan Setan, dan mengapa kita tidak usah heran bahwa ada orang yang akan mengikuti Setan bahkan setelah Pemerintahan Seribu Tahun?
21 Bagaimana hasil usaha Setan yang terakhir? Ia memperdayakan ”bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog,” dan menggiring mereka kepada ’peperangan.’ Siapa yang masih mau memihak kepada Setan setelah menikmati pemerintahan teokratis yang membina dan penuh sukacita selama seribu tahun? Nah, jangan lupa bahwa Setan mampu menyesatkan Adam dan Hawa yang sempurna pada waktu mereka sedang menikmati kehidupan dalam Firdaus di Eden. Dan ia sanggup menyelewengkan malaikat-malaikat surgawi yang telah melihat akibat buruk dari pemberontakan yang pertama. (2 Petrus 2:4; Yudas 6) Jadi kita tidak usah heran bahwa ada manusia sempurna yang akan tergoda untuk mengikuti Setan bahkan setelah seribu tahun yang menyenangkan di bawah pemerintahan Kerajaan Allah.
22. (a) Apa yang ditunjukkan oleh ungkapan ”bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi”? (b) Mengapa para pemberontak disebut ”Gog dan Magog”?
22 Alkitab menyebut para pemberontak ini ”bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi.” Ini tidak berarti bahwa umat manusia kembali terbagi menjadi kesatuan-kesatuan nasional yang masing-masing berdiri sendiri. Ini hanya menunjukkan bahwa mereka akan memisahkan diri dari umat Yehuwa yang benar, loyal, dan akan memperlihatkan semangat yang sama buruknya seperti yang diperlihatkan oleh bangsa-bangsa dewasa ini. Mereka akan ”membuat rancangan jahat,” seperti yang dilakukan Gog dari Magog dalam nubuat Yehezkiel, dengan tujuan menghancurkan pemerintahan teokratis di bumi. (Yehezkiel 38:3, 10-12) Karena itu, mereka disebut ”Gog dan Magog.”
23. Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa jumlah para pemberontak ”sama dengan banyaknya pasir di laut”?
23 Jumlah orang yang bergabung dengan Setan dalam pemberontakannya akan ”sama dengan banyaknya pasir di laut.” Berapa banyakkah itu? Tidak ada jumlah yang ditentukan sebelumnya. (Bandingkan Yosua 11:4; Hakim 7:12.) Jumlah keseluruhan yang terakhir dari para pemberontak akan bergantung pada bagaimana reaksi tiap pribadi terhadap tipu muslihat Setan. Tetapi, pasti akan ada suatu jumlah yang cukup besar, karena mereka akan merasa cukup kuat untuk mengalahkan ”perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi.”
24. (a) Apa gerangan ”kota yang dikasihi” itu, dan bagaimana ini dapat dikepung? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”perkemahan tentara orang-orang kudus”?
24 ”Kota yang dikasihi” pastilah kota yang dikatakan oleh Yesus Kristus yang telah dimuliakan kepada para pengikutnya di Wahyu 3:12 dan yang ia sebut ”kota AllahKu, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari AllahKu.” Karena ini suatu organisasi di surga, bagaimana mungkin pasukan di bumi tersebut ”mengepung”nya? Dalam arti mereka mengepung ”perkemahan tentara orang-orang kudus.” Perkemahan berada di luar kota, karena itu, ”perkemahan tentara orang-orang kudus” pasti melambangkan orang-orang di bumi di luar lokasi Yerusalem Baru di surga yang dengan loyal mendukung sistem pemerintahan Yehuwa. Pada waktu para pemberontak di bawah Setan menyerang orang-orang yang setia itu, Tuhan Yesus menganggapnya sebagai serangan terhadap dirinya. (Matius 25:40, 45) ”Bangsa-bangsa itu” akan mencoba menyapu bersih segala sesuatu yang telah dicapai oleh Yerusalem Baru surgawi dalam menjadikan bumi suatu firdaus. Jadi dengan menyerang ”perkemahan tentara orang-orang kudus,” mereka juga menyerang ”kota yang dikasihi.”
Lautan Api dan Belerang
25. Bagaimana Yohanes menggambarkan hasil serangan para pemberontak atas ”perkemahan tentara orang-orang kudus,” dan apa artinya ini bagi Setan?
25 Apakah usaha Setan yang terakhir ini akan berhasil? Pasti tidak—sebagaimana serangan yang tidak lama lagi akan dilancarkan oleh Gog dari Magog ke atas Israel rohani pada jaman kita juga tidak akan berhasil! (Yehezkiel 38:18-23) Yohanes dengan jelas sekali menggambarkan hasilnya: ”Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu.” (Wahyu 20:9b-10a) Setan, Ular yang semula, tidak hanya dimasukkan ke jurang maut, tetapi kali ini akan benar-benar dimusnahkan, dihancurleburkan, dibinasakan sama sekali seperti dengan api.
26. Mengapa ”lautan api dan belerang” tidak mungkin suatu tempat siksaan aksara?
26 Sudah jelas bagi kita bahwa ”lautan api dan belerang” tidak mungkin tempat siksaan aksara. (Wahyu 19:20) Jika Setan harus menderita siksaan yang hebat di sana untuk selama-lamanya, Yehuwa harus membuatnya tetap hidup. Padahal kehidupan adalah suatu karunia, bukan hukuman. Kematian adalah hukuman untuk dosa, dan menurut Alkitab, makhluk-makhluk yang mati tidak merasa sakit. (Roma 6:23; Pengkhotbah 9:5, 10) Selain itu, belakangan kita membaca bahwa kematian itu sendiri, bersama dengan Hades, dicampakkan ke lautan api dan belerang yang sama ini. Tentu kematian dan Hades tidak dapat menderita rasa sakit!—Wahyu 20:14.
27. Bagaimana kejadian atas Sodom dan Gomora membantu kita mengerti istilah lautan api dan belerang?
27 Ini semua meneguhkan pandangan bahwa lautan api dan belerang adalah kiasan. Selanjutnya, disebutnya api dan belerang mengingatkan kepada nasib Sodom dan Gomora purba, yang dibinasakan oleh Allah karena kejahatan mereka yang besar. Ketika saat mereka tiba, ”[Yehuwa] menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari [Yehuwa], dari langit.” (Kejadian 19:24) Apa yang menimpa kedua kota itu disebut ”hukuman api kekal.” (Yudas 7, NW) Tetapi, kedua kota itu tidak menderita siksaan kekal. Sebaliknya, mereka dilenyapkan, disingkirkan untuk selama-lamanya, bersama dengan penduduk mereka yang keji. Kota-kota itu tidak ada dewasa ini, dan tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti letak kota-kota tersebut dahulu.
28. Apa lautan api dan belerang itu, dan bagaimana ini tidak sama seperti kematian, Hades, dan jurang maut?
28 Selaras dengan ini, Alkitab sendiri menjelaskan arti lautan api dan belerang: ”Itulah kematian yang kedua: lautan api.” (Wahyu 20:14) Ini jelas sama dengan Gehenna yang Yesus bicarakan, tempat orang jahat tetap binasa, tidak disiksa untuk selama-lamanya. (Matius 10:28) Ini adalah kebinasaan total yang lengkap tanpa harapan kebangkitan. Jadi, walaupun ada kunci-kunci untuk kematian, Hades, dan jurang maut, kunci untuk membuka lautan api dan belerang tidak disebutkan. (Wahyu 1:18; 20:1) Lautan api tidak pernah akan membebaskan tawanannya.—Bandingkan Markus 9:43-47.
Disiksa Siang Malam untuk Selama-lamanya
29, 30. Apa yang Yohanes katakan tentang si Iblis maupun binatang buas dan nabi palsu, dan bagaimana ini harus dimengerti?
29 Berbicara tentang si Iblis maupun binatang buas dan nabi palsu, Yohanes sekarang memberitahu kita: ”Dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Wahyu 20:10b) Apa artinya ini? Seperti sudah disebutkan, tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa lambang-lambang, seperti misalnya binatang buas dan nabi palsu, maupun kematian dan Hades, dapat menderita siksaan secara aksara. Jadi, tidak ada alasan untuk percaya bahwa Setan akan menderita selama-lamanya. Ia akan dibinasakan.
30 Kata Yunani yang di sini digunakan untuk ”siksaan,” ba·sa·niʹzo, terutama berarti ”menguji (logam) dengan batu ujian.” ”Mengajukan pertanyaan dengan siksaan” adalah arti kedua. (The New Thayer’s Greek-English Lexicon of the New Testament) Dalam ikatan kalimatnya, penggunaan kata Yunani ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi atas Setan, untuk selama-lamanya akan menjadi batu ujian dalam sengketa tentang sah dan benarnya pemerintahan Yehuwa. Sengketa mengenai pemerintahan yang paling tinggi sudah akan diselesaikan sekali untuk selama-lamanya. Tantangan atas kedaulatan Yehuwa tidak pernah lagi akan perlu diuji selama suatu jangka waktu yang panjang untuk dibuktikan salah.—Bandingkan Mazmur 92:2, 16.
31. Bagaimana dua kata Yunani yang ada hubungannya dengan kata yang berarti ”siksaan” membantu kita mengerti penghukuman yang dijalani oleh Setan si Iblis?
31 Selain itu, kata yang ada hubungannya, ba·sa·ni·stesʹ, ”penyiksa,” digunakan dalam Alkitab untuk memaksudkan ”penunggu penjara.” (Matius 18:34, Kingdom Interlinear) Selaras dengan ini, Setan akan dipenjarakan dalam lautan api untuk selama-lamanya; ia tidak pernah akan dibebaskan. Akhirnya, dalam Septuaginta Yunani, yang dikenal baik oleh Yohanes, kata yang ada hubungannya, baʹsa·nos, digunakan untuk memaksudkan penghinaan yang membawa kematian. (Yehezkiel 32:24, 30) Ini membantu kita untuk mengerti bahwa penghukuman yang dijalani oleh Setan merupakan kematian yang hina, kekal, dalam lautan api dan belerang. Perbuatan-perbuatannya mati bersama dia.—1 Yohanes 3:8.
32. Hukuman apa yang akan dijalani oleh hantu-hantu itu, dan bagaimana kita tahu?
32 Sekali lagi, dalam ayat ini hantu-hantu tidak disebutkan. Apakah mereka akan dibebaskan bersama Setan pada akhir seribu tahun dan kemudian menjalani hukuman kematian kekal bersamanya? Bukti menjawab ya. Dalam perumpamaan tentang domba dan kambing, Yesus mengatakan bahwa kambing akan masuk ”ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41) Ungkapan ”api yang kekal” pasti memaksudkan lautan api dan belerang tempat Setan dicampakkan. Malaikat-malaikat si Iblis dicampakkan dari surga bersama dia. Tentu, mereka akan masuk ke jurang maut bersamanya pada awal Pemerintahan Seribu Tahun. Maka, sesuai dengan itu mereka juga akan dibinasakan bersamanya dalam lautan api dan belerang.—Matius 8:29.
33. Rincian terakhir apa dari Kejadian 3:15 pada waktu itu akan digenapi, dan kepada hal apa roh Yehuwa sekarang menarik perhatian Yohanes?
33 Dengan demikian, rincian terakhir dari nubuat yang dicatat dalam Kejadian 3:15 sudah digenapi. Pada waktu Setan dicampakkan ke dalam lautan api, ia akan mati seperti ular yang kepalanya diinjak-injak di bawah tumit besi. Ia dan hantu-hantunya akan lenyap untuk selama-lamanya. Mereka tidak disebutkan lagi dalam buku Wahyu. Nah, setelah secara nubuat menyingkirkan mereka, roh Yehuwa menarik perhatian kepada soal yang sangat mendesak bagi mereka yang mendambakan harapan hidup di bumi: Apakah hasil pemerintahan surgawi sang ”Raja di atas segala raja” dan ”mereka yang terpanggil, dan yang telah dipilih dan yang setia” bagi umat manusia? (Wahyu 17:14) Untuk menjawab itu, Yohanes sekali lagi membawa kita kembali kepada awal Pemerintahan Seribu Tahun.
[Catatan Kaki]
a Ayat-ayat lain mengatakan bahwa Yesus berada dalam Hades pada waktu ia mati. (Kisah 2:31, NW) Tetapi, kita tidak boleh menyimpulkan bahwa Hades dan jurang maut selalu sama. Meskipun binatang buas dan Setan masuk ke dalam jurang maut, hanya manusia yang dikatakan pergi ke Hades, tempat mereka tidur dalam kematian hingga kebangkitan mereka.—Ayub 14:13; Wahyu 20:13.
b Kapak (bahasa Yunani, peʹle·kus) tampaknya adalah alat tradisional untuk menghukum mati di Roma, meskipun pada jaman Yohanes pedang lebih umum dipakai. (Kisah 12:2) Karena itu, kata Yunani yang digunakan di sini, pe·pe·le·kis·meʹnon (”dihukum mati dengan kapak,” NW) pada prinsipnya berarti ”dihukum mati.”
c Menarik bahwa Papias dari Hierapolis, yang dianggap telah menerima beberapa dari pengetahuan Alkitabnya dari murid-murid Yohanes, penulis buku Wahyu, oleh sejarawan abad keempat Eusebius dilaporkan percaya kepada Pemerintahan Seribu Tahun yang aksara dari Kristus (walaupun Eusebius sangat tidak setuju dengannya).—The History of the Church (Sejarah Gereja), Eusebius, III, 39.
[Gambar di hlm. 293]
Laut Mati. Kemungkinan lokasi dari Sodom dan Gomora
[Gambar di hlm. 294]
”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya”
-
-
Hari Penghakiman Allah—Hasil Akhirnya yang Menggembirakan!Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 41
Hari Penghakiman Allah—Hasil Akhirnya yang Menggembirakan!
Penglihatan 15—Wahyu 20:11–21:8
Pokok: Kebangkitan umum, Hari Penghakiman, dan berkat-berkat dari langit baru dan bumi baru
Masa penggenapan: Pemerintahan Seribu Tahun
1. (a) Umat manusia kehilangan apa ketika Adam dan Hawa berdosa? (b) Maksud-tujuan Allah yang mana tidak berubah, dan bagaimana kita tahu?
SEBAGAI manusia, kita diciptakan untuk hidup kekal. Andaikata Adam dan Hawa mentaati perintah-perintah Allah, mereka tidak pernah akan mati. (Kejadian 1:28; 2:8, 16, 17; Pengkhotbah 3:10, 11) Tetapi ketika mereka berdosa, mereka kehilangan kesempurnaan dan kehidupan bagi diri mereka sendiri maupun keturunan mereka, dan kematian mulai berkuasa atas umat manusia sebagai musuh yang tidak kenal belas kasihan. (Roma 5:12, 14; 1 Korintus 15:26) Meskipun demikian, maksud-tujuan Allah agar manusia yang sempurna hidup kekal di suatu bumi firdaus tidak berubah. Karena kasihNya yang besar bagi umat manusia, Ia mengutus ke bumi Putra tunggalNya, Yesus, yang menyerahkan kehidupan manusianya yang sempurna sebagai tebusan bagi ”banyak orang” dari keturunan Adam. (Matius 20:28; Yohanes 3:16) Yesus sekarang dapat menggunakan manfaat yang sah dari korbannya ini untuk memulihkan manusia yang percaya kepada kehidupan yang sempurna di suatu bumi firdaus. (1 Petrus 3:18; 1 Yohanes 2:2) Benar-benar alasan yang menakjubkan bagi umat manusia untuk ”bersorak-sorak dan bersuka-cita”!—Yesaya 25:8, 9.
2. Apa yang Yohanes laporkan dalam Wahyu 20:11, dan apa gerangan ”takhta putih yang besar” itu?
2 Dengan dipenjarakannya Setan dalam jurang maut, Pemerintahan Seribu Tahun yang mulia dari Yesus mulai. Itulah ”hari” manakala Allah ”dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya.” (Kisah 17:31; 2 Petrus 3:8) Yohanes menyatakan: ”Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.” (Wahyu 20:11) Apa gerangan ”takhta putih yang besar” itu? Hal itu tidak lain adalah kursi pengadilan ”Allah, yang menghakimi semua orang.” (Ibrani 12:23) Sekarang Ia akan menghakimi umat manusia sehubungan dengan siapa yang akan mendapat manfaat dari korban tebusan Yesus.—Markus 10:45.
3. (a) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa takhta Allah dikatakan ”besar” dan ”putih”? (b) Siapakah yang akan melaksanakan penghakiman pada Hari Penghakiman, dan berdasarkan apa?
3 Takhta Allah ”besar,” menandaskan keagungan Yehuwa sebagai Tuhan Yang Berdaulat, dan takhta itu ”putih,” memusatkan perhatian kepada kebenaranNya yang tanpa cacat. Ia adalah Hakim tertinggi dari umat manusia. (Mazmur 19:8-12; Yesaya 33:22; 51:5, 8) Tetapi, Ia telah menyerahkan pekerjaan penghakiman kepada Yesus Kristus: ”Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak.” (Yohanes 5:22) Bersama Yesus ada ke-144.000 rekannya, yang ”diserahkan kuasa untuk menghakimi . . . untuk masa seribu tahun.” (Wahyu 20:4) Meskipun demikian, standar-standar Yehuwalah yang menentukan apa yang akan terjadi atas setiap pribadi selama Hari Penghakiman.
4. Apa artinya ’bumi dan langit lenyap’?
4 Bagaimana ’bumi dan langit lenyap’? Ini adalah langit yang sama yang menghilang bagaikan gulungan kitab pada waktu meterai keenam dibuka—kuasa-kuasa pemerintahan manusia yang ”terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” (Wahyu 6:14; 2 Petrus 3:7) Bumi adalah sistem yang terorganisasi yang ada di bawah pemerintahan ini. (Wahyu 8:7) Kebinasaan dari binatang buas dan raja-raja di bumi serta bala tentara mereka, bersama orang-orang yang menerima tanda binatang buas dan orang-orang yang menyembah patungnya, menandai lenyapnya langit dan bumi ini. (Wahyu 19:19-21) Setelah penghukuman dilaksanakan atas bumi dan langit milik Setan, Hakim Agung menyatakan suatu Hari Penghakiman lain.
Hari Penghakiman Seribu Tahun
5. Setelah bumi tua dan langit tua lenyap, siapa yang harus dihakimi?
5 Siapa yang masih harus dihakimi setelah bumi yang tua dan langit yang tua itu lenyap? Bukan kaum sisa terurap dari 144.000, karena mereka sudah dihakimi dan dimeteraikan. Jika ada kaum terurap yang masih hidup di bumi setelah Armagedon, tidak lama setelah itu mereka harus mati dan menerima pahala surgawi mereka melalui kebangkitan. (1 Petrus 4:17; Wahyu 7:2-4) Tetapi, jutaan dari kumpulan besar yang pada waktu itu telah keluar dari kesusahan besar berdiri dengan mencolok ”di depan takhta.” Mereka sudah dianggap benar untuk selamat karena iman mereka dalam darah yang dicurahkan oleh Yesus, namun penghakiman atas mereka harus terus berlangsung sepanjang seribu tahun seraya Yesus terus membimbing mereka kepada ”mata air kehidupan.” Kemudian, karena sudah dipulihkan kepada kesempurnaan manusia dan diuji setelah itu, mereka akan dinyatakan benar dalam arti sepenuhnya. (Wahyu 7:9, 10, 14, 17) Anak-anak yang selamat melampaui sengsara besar dan anak-anak yang dilahirkan bagi kumpulan besar selama Milenium juga perlu dihakimi selama seribu tahun itu.—Bandingkan Kejadian 1:28; 9:7; 1 Korintus 7:14.
6. (a) Kumpulan besar apa yang Yohanes lihat, dan apa yang dinyatakan oleh kata-kata ’orang-orang besar dan kecil’? (b) Bagaimana jutaan orang yang tak terhitung dalam ingatan Allah pasti akan dibangkitkan?
6 Tetapi, Yohanes melihat sekumpulan orang yang jumlahnya jauh melebihi kumpulan besar yang selamat. Jumlahnya mencapai ribuan juta! ”Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab.” (Wahyu 20:12a) ’Orang-orang yang besar dan kecil’ mencakup mereka yang terkemuka maupun yang kurang terkemuka dari antara umat manusia yang telah hidup dan mati di bumi ini selama 6.000 tahun yang lampau. Dalam Injil yang ditulis oleh rasul Yohanes tidak lama setelah buku Wahyu, Yesus mengatakan tentang sang Bapa: ”Ia telah memberikan kuasa kepadaNya [Yesus] untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan [peringatan, NW] akan mendengar suaraNya, dan mereka . . . akan keluar.” (Yohanes 5:27-29) Benar-benar suatu proyek raksasa—pekerjaan menyingkirkan kematian dan pemakaman dari sepanjang sejarah! Pasti jutaan orang yang tidak terhitung ini dalam ingatan Allah akan dibangkitkan secara bertahap agar kumpulan besar—yang begitu sedikit dibandingkan dengan mereka—akan dapat menangani problem-problem yang bisa jadi timbul karena mereka yang dibangkitkan mungkin mula-mula cenderung mengikuti gaya hidup mereka yang lama, dengan kelemahan dan sikap jasmani mereka.
Siapa yang Dibangkitkan dan Dihakimi?
7, 8. (a) Kitab apa yang dibuka, dan apa yang terjadi setelah itu? (b) Bagi siapa tidak akan ada kebangkitan?
7 Yohanes menambahkan: ”Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut [”Hades,” NW] menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.” (Wahyu 20:12b, 13) Benar-benar suatu pemandangan yang menakjubkan! ’Laut, maut, dan Hades’ masing-masing memainkan peranan, namun perhatikan bahwa istilah-istilah ini tidak berdiri sendiri-sendiri.a Yunus, ketika berada dalam perut ikan dan dengan demikian di tengah-tengah laut, menyebut dirinya berada dalam Sheol, atau Hades. (Yunus 2:2, NW) Jika seseorang berada dalam cengkeraman kematian karena warisan Adam, maka kemungkinan ia juga berada dalam Hades. Kata-kata nubuat ini memberikan jaminan yang kuat bahwa tidak seorang pun akan terlupakan.
8 Tentu, ada suatu jumlah yang tidak diketahui yang tidak akan dibangkitkan. Di antara mereka adalah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang tidak mau bertobat yang menolak Yesus dan rasul-rasul, ”manusia durhaka” dalam arti agama, dan orang Kristen terurap ”yang murtad.” (2 Tesalonika 2:3; Ibrani 6:4-6; Matius 23:29-33) Yesus juga berbicara tentang orang-orang yang seperti kambing pada akhir dunia yang menuju kepada ”api yang tidak bisa padam [”kekal,” TB], yang sudah disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya,” yaitu, ”hukuman yang kekal.” (Matius 25:41, 46, BIS) Tidak ada kebangkitan bagi mereka!
9. Bagaimana rasul Paulus menunjukkan bahwa ada yang akan mendapat perkenan istimewa dalam kebangkitan, dan ini termasuk siapa?
9 Sebaliknya, ada yang akan mendapat perkenan khusus dalam kebangkitan. Rasul Paulus menunjukkan ini ketika ia mengatakan: ”Aku menaruh pengharapan kepada Allah . . . bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.” (Kisah 24:15) Sehubungan dengan kebangkitan di bumi, ”orang-orang yang benar” akan termasuk pria dan wanita yang setia pada jaman purba—Abraham, Rahab, dan banyak orang lain—yang dinyatakan benar sehubungan dengan persahabatan dengan Allah. (Yakobus 2:21, 23, 25) Dalam kelompok yang sama ini akan termasuk domba-domba lain yang benar yang mati setia demi Yehuwa pada jaman modern. Kemungkinan besar, semua pemelihara integritas tersebut akan dibangkitkan pada awal Pemerintahan Milenium Yesus. (Ayub 14:13-15; 27:5; Daniel 12:13; Ibrani 11:35, 39, 40) Pasti banyak dari orang-orang benar yang dibangkitkan ini akan mendapat hak istimewa khusus untuk mengawasi pekerjaan pemulihan yang luar biasa besar dalam Firdaus.—Mazmur 45:17, Klinkert; bandingkan Yesaya 32:1, 16-18; 61:5; 65:21-23.
10. Mengenai mereka yang akan dibangkitkan, siapakah ”orang-orang yang tidak benar”?
10 Namun, siapakah ”orang-orang yang tidak benar” yang disebutkan di Kisah 24:15? Mereka akan termasuk kelompok besar dari umat manusia yang telah mati sepanjang sejarah, khususnya yang hidup pada ”zaman kebodohan.” (Kisah 17:30) Karena lingkungan tempat mereka dilahirkan atau jaman semasa mereka hidup, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk belajar taat kepada kehendak Yehuwa. Selain itu, bisa jadi ada orang-orang yang memang mendengar berita keselamatan tetapi tidak memberikan sambutan sepenuhnya pada waktu itu atau mati sebelum mereka maju kepada pembaktian dan baptisan. Dalam masa kebangkitan orang-orang demikian harus membuat penyesuaian lebih jauh dalam cara berpikir dan haluan hidup mereka jika mereka ingin mendapat manfaat dari kesempatan untuk memperoleh hidup kekal.
Kitab Kehidupan
11. (a) Apa gerangan ”kitab kehidupan” itu, dan nama-nama siapakah yang dicatat dalam kitab ini? (b) Mengapa kitab kehidupan akan dibuka selama Pemerintahan Seribu Tahun?
11 Yohanes berbicara tentang ”kitab kehidupan.” Ini adalah catatan dari orang-orang yang siap menerima hidup kekal dari Yehuwa. Nama dari saudara-saudara Yesus yang terurap, dari kumpulan besar, dan dari pria-pria jaman purba yang setia, seperti misalnya Musa, telah dicatat dalam kitab ini. (Keluaran 32:32, 33; Daniel 12:1; Wahyu 3:5) Sampai sekarang, dari ”orang-orang yang tidak benar” yang dibangkitkan tidak seorang pun tertulis namanya dalam kitab kehidupan. Jadi kitab kehidupan akan dibuka selama Pemerintahan Seribu Tahun untuk memungkinkan ditulisnya nama dari orang-orang lain yang kemudian memenuhi syarat. Mereka yang namanya tidak ditulis dalam kitab kehidupan akan ”dilemparkan ke dalam lautan api.”—Wahyu 20:15; bandingkan Ibrani 3:19.
12. Apa yang akan menentukan apakah nama seseorang akan tertulis dalam kitab kehidupan yang dibuka, dan bagaimana Hakim yang dilantik Yehuwa memberikan teladan?
12 Maka, apa yang akan menentukan apakah nama seseorang akan tertulis dalam kitab kehidupan yang dibuka pada waktu itu? Faktor kuncinya akan sama seperti pada jaman Adam dan Hawa: ketaatan kepada Yehuwa. Seperti yang ditulis oleh rasul Yohanes kepada sesama Kristennya yang kekasih: ”Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:4-7, 17) Dalam soal ketaatan, Hakim yang dilantik Yehuwa memberikan teladan: ”Sekalipun [Yesus] adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaanNya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya.”—Ibrani 5:8, 9.
Membuka Kitab-Kitab Lain
13. Bagaimana mereka yang dibangkitkan harus memperlihatkan ketaatan mereka, dan prinsip-prinsip apa yang harus mereka ikuti?
13 Bagaimana mereka yang dibangkitkan harus menunjukkan ketaatan mereka? Yesus sendiri menunjuk kepada dua perintah besar, dengan mengatakan: ”Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan [Yehuwa, NW] Allah kita, Tuhan [Yehuwa, NW] itu esa. Kasihilah Tuhan [Yehuwa, NW], Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Markus 12:29-31) Ada pula prinsip-prinsip yang telah Yehuwa tetapkan dengan teguh yang harus mereka ikuti, seperti misalnya tidak lagi mencuri, berdusta, membunuh, dan melakukan imoralitas.—1 Timotius 1:8-11; Wahyu 21:8.
14. Kitab-kitab lain apa yang dibuka, dan apa yang terdapat di dalamnya?
14 Tetapi, Yohanes baru saja menyebutkan kitab-kitab lain yang akan dibuka selama Pemerintahan Milenium. (Wahyu 20:12) Apa gerangan kitab-kitab itu? Kadang-kadang, Yehuwa memberikan petunjuk spesifik untuk keadaan khusus. Sebagai contoh, pada jaman Musa, Ia memberikan serentetan hukum yang terinci yang akan berarti kehidupan bagi orang Israel jika mereka mentaatinya. (Ulangan 4:40; 32:45-47) Pada abad pertama, petunjuk-petunjuk baru diberikan untuk membantu mereka yang setia agar dapat mengikuti prinsip-prinsip Yehuwa di bawah sistem Kristen. (Matius 28:19, 20; Yohanes 13:34; 15:9, 10) Kini Yohanes melaporkan bahwa orang mati akan ”dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” Maka, pasti dibukanya kitab-kitab itu akan mengumumkan tuntutan Yehuwa yang terinci bagi umat manusia selama seribu tahun itu. Dengan menerapkan peraturan dan perintah dari kitab-kitab itu dalam kehidupan mereka, umat manusia yang taat akan dapat memperpanjang umur mereka, dan akhirnya mendapat kehidupan kekal.
15. Kampanye pendidikan macam apa yang akan diperlukan selama masa kebangkitan, dan bagaimana kebangkitan itu kemungkinan akan berlangsung?
15 Betapa luasnya kampanye pendidikan teokratis yang diperlukan! Pada tahun 2005, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia mengadakan, rata-rata, 6.061.534 pelajaran Alkitab di berbagai tempat. Namun selama kebangkitan, jutaan pelajaran yang tidak terhitung, yang didasarkan pada Alkitab dan kitab-kitab yang baru itu, pasti akan dipimpin! Umat Allah semua harus menjadi guru dan berusaha keras. Mereka yang dibangkitkan, seraya mereka maju, pasti akan ambil bagian dalam program pengajaran yang sangat luas ini. Kemungkinan besar, kebangkitan itu akan berlangsung sedemikian rupa sehingga mereka yang hidup akan menikmati sukacita untuk menyambut dan mengajar anggota-anggota keluarga dan kenalan-kenalan mereka dulu, yang, setelah itu, juga akan menyambut dan mengajar orang-orang lain. (Bandingkan 1 Korintus 15:19-28, 58.) Lebih dari tiga juta Saksi-Saksi Yehuwa yang aktif menyiarkan kebenaran dewasa ini membubuh dasar yang baik untuk hak istimewa yang mereka harap akan nikmati selama masa kebangkitan.—Yesaya 50:4; 54:13.
16. (a) Nama-nama siapakah yang tidak akan ditulis dalam kitab kehidupan? (b) Siapakah yang kebangkitannya ternyata adalah ”untuk hidup yang kekal”?
16 Sehubungan dengan kebangkitan di bumi, Yesus mengatakan bahwa ”mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.” Di sini ’kehidupan’ dan ’penghukuman’ saling bertentangan, yang memperlihatkan bahwa mereka yang dibangkitkan yang ”berbuat jahat” setelah diajar dalam Alkitab yang terilham dan kitab-kitab itu, dinilai tidak layak untuk hidup. Nama mereka tidak akan ditulis dalam kitab kehidupan. (Yohanes 5:29) Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sebelumnya mengikuti haluan yang benar namun yang, karena suatu alasan, menyimpang selama Pemerintahan Seribu Tahun. Nama-nama dapat dihapus. (Keluaran 32:32, 33) Sebaliknya, mereka yang dengan taat mengikuti semua hal yang tertulis dalam kitab-kitab itu akan mempertahankan nama mereka dalam catatan yang tertulis itu, kitab kehidupan, dan tetap hidup. Bagi mereka, kebangkitkan itu ternyata adalah ”untuk hidup yang kekal.”
Akhir Dari Maut dan Hades
17. (a) Tindakan menakjubkan apa yang digambarkan oleh Yohanes? (b) Bilamana Hades dikosongkan? (c) Bilamana kematian warisan Adam ”dilemparkan ke dalam lautan api”?
17 Selanjutnya, Yohanes menggambarkan sesuatu yang benar-benar menakjubkan! ”Lalu maut dan kerajaan maut [”Hades,” NW] itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:14, 15) Menjelang akhir Hari Penghakiman milenium, ”maut dan Hades” akan dilenyapkan sama sekali. Mengapa hal ini berlangsung seribu tahun? Hades, kuburan umum dari seluruh umat manusia, dikosongkan pada waktu orang terakhir dalam ingatan Allah dibangkitkan. Namun selama manusia masih dinodai oleh dosa warisan, kematian warisan Adam masih berlaku atas mereka. Semua yang dibangkitkan di bumi, maupun kumpulan besar yang selamat melewati Armagedon, harus mentaati apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu sampai manfaat tebusan Yesus diterapkan dalam melenyapkan sama sekali penyakit, usia tua, dan cacat warisan lain. Kemudian kematian warisan Adam, bersama dengan Hades, ”dilemparkan ke dalam lautan api.” Hal-hal itu akan lenyap untuk selama-lamanya!
18. (a) Bagaimana rasul Paulus menggambarkan sukses dari pemerintahan Yesus sebagai Raja? (b) Apa yang Yesus lakukan dengan keluarga manusia yang telah disempurnakan? (c) Hal-hal lain apa yang terjadi pada akhir seribu tahun?
18 Jadi, program yang digambarkan oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Korintus akan selesai: ”Karena [Yesus] harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuhNya di bawah kakiNya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut [warisan Adam].” Apa yang terjadi setelah itu? ”Kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawahNya.” Dengan kata lain, Yesus ”menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.” (1 Korintus 15:24-28) Ya, Yesus, setelah menaklukkan kematian warisan Adam melalui manfaat korban tebusannya, akan menyerahkan keluarga umat manusia yang telah disempurnakan kepada Bapanya, Yehuwa. Jelas bahwa Setan pada saat tersebut, pada akhir seribu tahun, akan dilepaskan dan ujian akhir berlangsung untuk menentukan nama-nama siapa yang akan tetap tertulis secara permanen dalam kitab kehidupan. ”Berjuanglah dengan sekuat tenaga” agar nama saudara termasuk di antaranya!—Lukas 13:24, NW; Wahyu 20:5.
[Catatan Kaki]
a Mereka yang dibangkitkan dari laut tidak akan termasuk penduduk bumi yang bejat yang lenyap dalam Air Bah pada jaman Nuh; kebinasaan tersebut bersifat mutlak, seperti halnya pelaksanaan penghukuman Yehuwa dalam sengsara besar.—Matius 25:41, 46, BIS; 2 Petrus 3:5-7.
[Gambar di hlm. 298]
Nama ”orang-orang yang tidak benar” yang dibangkitkan dan mentaati kitab-kitab yang dibuka selama Pemerintahan Seribu Tahun, akan ditulis juga dalam kitab kehidupan
-
-
Langit Baru dan Bumi BaruWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 42
Langit Baru dan Bumi Baru
1. Apa yang Yohanes gambarkan ketika malaikat itu membawanya kembali kepada awal Pemerintahan Seribu Tahun?
PENGLIHATAN yang menakjubkan ini terus terlihat seraya malaikat membawa Yohanes kembali kepada awal Pemerintahan Seribu Tahun. Apa yang ia lukiskan? ”Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.” (Wahyu 21:1) Suatu pemandangan yang sangat indah terlihat di sini!
2. (a) Bagaimana nubuat Yesaya mengenai langit baru dan bumi baru digenapi atas orang Yahudi yang dipulihkan pada tahun 537 S.M.? (b) Bagaimana kita tahu bahwa akan ada penerapan lebih jauh dari nubuat Yesaya, dan bagaimana janji ini dipenuhi?
2 Ratusan tahun sebelum jaman Yohanes, Yehuwa mengatakan kepada Yesaya: ”Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yesaya 65:17; 66:22) Nubuat ini mula-mula digenapi ketika orang Yahudi yang setia kembali ke Yerusalem pada tahun 537 S.M. setelah mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun. Dalam pemulihan itu, mereka membentuk masyarakat yang telah dibersihkan, ’bumi baru’ di bawah sistem pemerintahan yang baru, ’langit baru.’ Tetapi, rasul Petrus menunjuk kepada penerapan lebih jauh dari nubuat itu, dengan mengatakan: ”Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.” (2 Petrus 3:13) Kini Yohanes menunjukkan bahwa janji ini dipenuhi pada hari Tuhan. ’Langit pertama dan bumi pertama,’ yaitu sistem Setan yang terorganisasi dengan sistem pemerintahannya yang dipengaruhi oleh Setan dan hantu-hantunya, akan lenyap. ”Laut” yang bergolak dari umat manusia yang jahat dan memberontak tidak akan ada lagi. Sebagai gantinya akan ada ’langit baru dan bumi baru’—masyarakat yang baru di bumi di bawah pemerintahan yang baru, Kerajaan Allah.—Bandingkan Wahyu 20:11.
3. (a) Apa yang Yohanes lukiskan, dan apa gerangan Yerusalem Baru itu? (b) Bagaimana Yerusalem Baru ”turun dari sorga”?
3 Yohanes melanjutkan: ”Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” (Wahyu 21:2) Yerusalem Baru adalah pengantin perempuan Kristus, yang terdiri dari orang Kristen terurap yang tetap setia sampai mati dan yang dibangkitkan untuk menjadi raja dan imam bersama Yesus yang telah dimuliakan. (Wahyu 3:12; 20:6) Sebagaimana Yerusalem di bumi menjadi pusat pemerintahan di Israel purba, Yerusalem Baru yang agung dan Pengantin Laki-Lakinya membentuk pemerintahan dari sistem yang baru. Inilah langit baru. ’Pengantin perempuan itu turun dari sorga,’ tidak secara aksara, tetapi dalam arti mengarahkan perhatian ke bumi. Pengantin perempuan Anak Domba itu akan menjadi pasangan pembantunya yang loyal dalam menjalankan pemerintahan yang adil benar atas seluruh umat manusia. Benar-benar suatu berkat bagi bumi baru!
4. Janji apa yang Allah buat yang sama dengan yang Ia berikan kepada bangsa Israel yang baru dibentuk?
4 Yohanes memberitahu kita lebih lanjut: ”Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ’Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka.’” (Wahyu 21:3) Ketika Yehuwa membuat perjanjian Taurat dengan bangsa Israel yang pada waktu itu baru dibentuk, Ia berjanji: ”Aku akan menempatkan Kemah SuciKu di tengah-tengahmu dan hatiKu tidak akan muak melihat kamu. Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu.” (Imamat 26:11, 12) Sekarang Yehuwa membuat janji yang sama kepada manusia yang setia. Selama Hari Penghakiman seribu tahun, mereka akan menjadi umat yang sangat istimewa bagiNya.
5. (a) Bagaimana Allah akan berdiam dengan umat manusia selama Pemerintahan Milenium? (b) Bagaimana Allah akan berdiam di antara umat manusia setelah Pemerintahan Seribu Tahun?
5 Selama Pemerintahan Milenium, Yehuwa akan ”diam” di antara umat manusia dalam suatu penyelenggaraan yang bersifat sementara, Ia diwakili oleh Putra dirajaNya, Yesus Kristus. Tetapi, pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun, ketika Yesus menyerahkan Kerajaan kepada Bapanya, wakil atau perantara diraja tidak diperlukan. Yehuwa secara rohani akan berdiam dengan ”umatNya” secara permanen dan langsung. (Bandingkan Yohanes 4:23, 24.) Benar-benar suatu hak istimewa yang mulia bagi umat manusia yang telah dipulihkan!
6, 7. (a) Janji-janji menakjubkan apa yang Yohanes singkapkan, dan siapa yang akan menikmati berkat-berkat itu? (b) Bagaimana Yesaya menggambarkan firdaus rohani maupun firdaus jasmani?
6 Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4) Sekali lagi, kita diingatkan kepada janji-janji terilham sebelumnya. Yesaya juga menantikan masa bila kematian dan perkabungan tidak akan ada lagi dan kesedihan akan diganti dengan kegembiraan. (Yesaya 25:8; 35:10; 51:11; 65:19) Yohanes sekarang menegaskan bahwa janji ini akan digenapi secara menakjubkan selama Hari Penghakiman seribu tahun. Pertama-tama kumpulan besar akan menikmati berkat-berkat. ”Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu,” yang akan terus menggembalakan mereka, ”akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:9, 17) Tetapi pada akhirnya semua yang dibangkitkan dan mempraktekkan iman dalam persediaan Yehuwa akan ada di sana bersama mereka, menikmati firdaus rohani maupun jasmani.
7 ”Pada waktu itu,” kata Yesaya, ”mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.” Ya, ”pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.” (Yesaya 35:5, 6) Pada waktu itu, juga, ”mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umatKu akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihanKu akan menikmati pekerjaan tangan mereka.” (Yesaya 65:21, 22) Jadi mereka tidak akan dicabut dari bumi.
8. Apa yang Yehuwa sendiri katakan tentang dapat dipercayainya janji-janji yang menakjubkan ini?
8 Pandangan pendahuluan yang benar-benar menakjubkan mengisi pikiran kita seraya kita merenungkan janji-janji tersebut! Persediaan yang menakjubkan sudah disiapkan bagi umat manusia yang setia di bawah pemerintahan surga yang pengasih. Apakah janji-janji tersebut terlalu bagus untuk dapat dipercaya? Apakah itu hanya khayalan dari seorang tua yang dibuang di Pulau Patmos? Yehuwa sendiri menjawab: ”Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: ’Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ Dan firmanNya: ’Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.’ FirmanNya lagi kepadaku: ’Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.’”—Wahyu 21:5, 6a.
9. Mengapa berkat-berkat di masa depan ini dapat dianggap mutlak pasti terwujud?
9 Halnya seolah-olah Yehuwa sendiri menandatangani suatu jaminan, atau surat bukti hak milik, untuk berkat-berkat di masa depan ini bagi umat manusia yang setia. Siapa yang berani meragukan Penjamin sedemikian? Ya, janji-janji Yehuwa tersebut begitu pasti sehingga Ia berbicara seolah-olah hal itu sudah digenapi: ”Semuanya telah terjadi.” Bukankah Yehuwa adalah ”Alfa dan Omega, . . . yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa”? (Wahyu 1:8) Memang demikian! Ia sendiri menyatakan: ”Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari padaKu.” (Yesaya 44:6) Karena demikian halnya, maka Ia dapat mengilhami nubuat-nubuat dan menggenapinya dalam tiap rinciannya. Betapa menguatkan iman! Jadi Ia berjanji: ”Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru”! Sebaliknya dari meragukan apakah hal-hal yang menakjubkan ini benar-benar akan terwujud, tentu kita seharusnya bertanya dalam hati: ’Apa yang harus saya lakukan secara pribadi untuk mewarisi berkat-berkat sedemikian?’
”Air” bagi Mereka yang Haus
10. ”Air” apa yang Yehuwa tawarkan, dan apa artinya itu?
10 Yehuwa sendirilah yang menyatakan: ”Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” (Wahyu 21:6b) Untuk memuaskan dahaga tersebut, seseorang harus sadar akan kebutuhan rohaninya dan mau menerima ”air” yang Yehuwa sediakan. (Yesaya 55:1; Matius 5:3, NW) ”Air” apa? Yesus sendiri menjawab pertanyaan itu ketika memberi kesaksian kepada seorang wanita di pinggir sebuah sumur di Samaria. Ia memberitahu wanita itu: ”Orang yang minum air yang akan kuberikan, tidak akan haus lagi selama-lamanya. Sebab air yang akan kuberikan itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yang memancar keluar dan memberikan kepadanya hidup sejati dan kekal.” (BIS) ”Mata air kehidupan” itu mengalir dari Allah melalui Kristus sebagai persediaanNya untuk memulihkan umat manusia kepada kesempurnaan hidup. Seperti wanita Samaria itu, betapa besar seharusnya keinginan kita untuk minum sebanyak-banyaknya dari mata air itu! Dan seperti wanita itu, betapa siap seharusnya kita untuk meninggalkan kepentingan-kepentingan duniawi agar dapat menceritakan kabar baik itu kepada orang-orang lain!—Yohanes 4:14, 15, 28, 29.
Mereka yang Menang
11. Janji apa yang Yehuwa buat, dan kepada siapa kata-kata itu pertama-tama berlaku?
11 Mereka yang minum dari ”air” yang menyegarkan itu juga harus menang, seperti yang selanjutnya dikatakan oleh Yehuwa: ”Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anakKu.” (Wahyu 21:7) Janji ini sama dengan janji-janji yang terdapat dalam pesan-pesan kepada ketujuh sidang; jadi, kata-kata ini pertama-tama harus berlaku atas murid-murid yang terurap. (Wahyu 2:7, 11, 17, 26-28; 3:5, 12, 21) Saudara-saudara rohani Kristus selama berabad-abad dengan penuh harap menantikan hak istimewa untuk menjadi bagian dari Yerusalem Baru. Jika mereka menang, seperti Yesus telah menang, harapan mereka akan terwujud.—Yohanes 16:33.
12. Bagaimana janji Yehuwa di Wahyu 21:7 akan digenapi bagi kumpulan besar?
12 Kumpulan besar dari segala bangsa juga mengharapkan perwujudan janji ini. Mereka juga harus menang, dengan loyal melayani Allah sampai mereka keluar dari kesusahan besar. Kemudian mereka akan memasuki warisan mereka di bumi, ’kerajaan yang telah disediakan bagi mereka sejak dunia dijadikan.’ (Matius 25:34) Mereka dan orang-orang lain dari domba-domba Tuhan di bumi yang lulus ujian pada akhir seribu tahun disebut ”orang-orang kudus.” (Wahyu 20:9) Mereka akan menikmati hubungan yang suci dan pengasih, seperti antara ayah dan anak, dengan Pencipta mereka, Allah Yehuwa, sebagai anggota dari organisasi universalNya.—Yesaya 66:22; Yohanes 20:31; Roma 8:21.
13, 14. Untuk mewarisi janji-janji Allah yang mulia, praktek-praktek apa yang dengan tegas harus kita hindari, dan mengapa?
13 Dengan terbentangnya harapan yang mulia ini, betapa penting agar Saksi-Saksi Yehuwa sekarang tetap bersih dari hal-hal yang cemar dari dunia Setan! Kita perlu kuat, mempunyai tekad bulat, untuk tidak membiarkan si Iblis menyeret kita ke dalam kelompok yang Yehuwa sendiri lukiskan di sini: ”Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” (Wahyu 21:8) Ya, para calon pewaris harus menghindari praktek-praktek yang mencemari sistem tua ini. Ia harus menang dengan tetap setia menghadapi semua tekanan dan godaan.—Roma 8:35-39.
14 Susunan Kristen, walaupun mengaku sebagai pengantin perempuan Kristus, dicirikan oleh praktek-praktek yang menjijikkan yang Yohanes lukiskan di sini. Jadi ia akan menuju kebinasaan kekal bersama bagian-bagian lain dari Babel Besar. (Wahyu 18:8, 21) Demikian pula, siapapun juga dari antara kaum terurap atau kumpulan besar yang mempraktekkan hal-hal yang jahat tersebut, atau mulai menganjurkannya, menghadapi kebinasaan kekal. Jika mereka berkeras dalam tindakan tersebut, mereka tidak akan mewarisi janji-janji itu. Dan dalam bumi baru, siapapun yang mencoba memperkenalkan praktek-praktek sedemikian akan dibinasakan dengan segera, menuju kematian kedua tanpa harapan kebangkitan.—Yesaya 65:20.
15. Siapa yang menonjol sebagai pemenang, dan dengan penglihatan apa buku Wahyu dibawa kepada klimaksnya yang sangat menakjubkan?
15 Yang paling menonjol sebagai pemenang adalah Anak Domba, Yesus Kristus, dan pengantin perempuannya yaitu 144.000, Yerusalem Baru. Maka, betapa cocok bahwa buku Wahyu harus dibawa kepada klimaksnya yang paling menakjubkan dengan pemandangan terakhir yang sangat menakjubkan dari Yerusalem Baru! Yohanes sekarang melukiskan penglihatan terakhir itu.
[Gambar di hlm. 302]
Dalam masyarakat bumi baru, akan ada pekerjaan yang menggembirakan dan persaudaraan bagi semua
-