-
Tembakau dan Kesehatan Anda—Apakah Benar-Benar Ada Hubungannya?Sedarlah!—1989 (No. 31) | Sedarlah!—1989 (No. 31)
-
-
Tembakau dan Kesehatan Anda—Apakah Benar-Benar Ada Hubungannya?
”Terima Kasih Anda Tidak Merokok”—Slogan zaman sekarang.
”Terima kasih anda merokok”—Serangan balasan dalam sebuah majalah perusahaan tembakau.
PEPERANGAN telah dimaklumkan, pena-pena propaganda dan komputer dikerahkan. Agen-agen iklan menyampaikan pesan-pesan yang saling berlawanan. Peperangan ini dipertarungkan di pasaran dunia. Itu adalah peperangan tembakau, dan taruhannya tinggi. Milyaran dollar setiap tahun. Tidak soal anda merokok atau tidak, anda kena pengaruhnya.
Peperangan ini dipertarungkan dalam dua tingkat utama—ekonomi dan kesehatan. Bagi mereka yang menentang rokok, kesehatan merupakan prioritas nomor satu. Bagi raja-raja tembakau dan mereka yang berkaitan dengan industri, yang dipertaruhkan ialah ekonomi, keuntungan, dan lapangan pekerjaan. Emosi dan reaksi cenderung bergejolak tinggi. Di sebuah bandar udara seorang perokok meminta korek api kepada orang yang berdiri di sebelahnya. ”Maaf, saya tidak merokok,” jawabnya dengan baik-baik. ”Saya tidak bertanya apakah anda merokok atau tidak!” si perokok membalas.
Namun apa yang menjadi inti dari perbantahan ini? Apakah merokok sedemikian buruk bagi anda? Haruskah anda berhenti?
Peringatan Berkenaan Kesehatan dari Pemerintah
Masalah tembakau dan kanker telah diperdebatkan selama puluhan tahun di Amerika Serikat. Industri tembakau menyumbangkan jutaan dollar untuk riset pada tahun 1960-an, yang bertujuan untuk memastikan adanya hubungan antara kanker dan tembakau dan dengan demikian menemukan cara untuk memproduksi rokok tanpa zat-zat yang menyebabkan kanker. Hasilnya mungkin benar-benar tidak diperkirakan oleh pengusaha-pengusaha tembakau.
Pada tahun 1964 kepala dinas kesehatan A.S. menerbitkan laporannya yang pertama, memperingatkan terhadap bahaya merokok. Sejak tahun 1965, pengusaha-pengusaha rokok A.S. diharuskan oleh hukum untuk mencetak kata-kata peringatan pada bungkus-bungkus rokok mereka. Mula-mula pesannya agak halus: ”Peringatan: Kepala Dinas Kesehatan Telah Menetapkan bahwa Merokok Berbahaya bagi Kesehatan Anda.” Kemudian pada tahun 1985 perusahaan-perusahaan tembakau dituntut untuk menggilir empat berita pada iklan-iklan mereka dan pada produk-produk mereka. Masing-masing mulai dengan kata-kata: ”PERINGATAN KEPALA JAWATAN KESEHATAN.” Kemudian berita-berita yang berbeda adalah: ”Merokok Menyebabkan Kanker Paru-Paru, Penyakit Jantung, Emfisema, dan Dapat Menyebabkan Komplikasi Kehamilan.” (Lihat kotak pada halaman 4.) ”Wanita-Wanita Hamil yang Merokok Dapat Mengakibatkan Cacat pada Janin, Kelahiran Prematur, dan Berat Badan Bayi Rendah.” ”Berhenti Merokok Sekarang Akan Banyak Mengurangi Risiko-Risiko Serius atas Kesehatan Anda.” ”Asap Rokok Mengandung Karbon Monoksida.”a
Beberapa negeri lain, selain Amerika Serikat, juga mengeluarkan peringatan-peringatan terhadap rokok. Majalah India Today memuat iklan yang juga mencantumkan kata-kata, ”PERINGATAN MENURUT UNDANG-UNDANG: MEROKOK BERBAHAYA BAGI KESEHATAN.” Di Kanada, mereka biasa menyatakannya dengan huruf-huruf cetak kecil, ”Peringatan: Badan Kesehatan dan Kesejahteraan Kanada memberi nasihat bahwa bahaya atas kesehatan akan meningkat sesuai dengan jumlah asap rokok—jangan menghirupnya.” Sejak 31 Mei 1988 iklan tembakau dilarang di Kanada. Di Inggris iklan-iklan rokok mencantumkan kata-kata, ”TAR SEDANG [atau TAR RENDAH] Menurut ketetapan Pemerintah BAHAYA: Departemen Kesehatan Pemerintah MEMPERINGATKAN: MEROKOK DAPAT MEMBAHAYAKAN KESEHATAN ANDA SECARA SERIUS.” Iklan tembakau sudah dilarang di Italia sejak tahun 1962. (Namun orang-orang Italia telah melipatgandakan merokok dalam 20 tahun terakhir ini!) Dengan begitu banyak peringatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang berlimpah, lebih dari 50.000 penelitian dalam waktu bertahun-tahun, kesimpulannya tidak dapat dihindari—merokok berbahaya bagi kesehatan anda!
Sekalipun merokok merupakan fenomena sedunia, tidak semua negara menuntut dicantumkannya peringatan-peringatan pada produk tembakau. Dan pada waktu pasaran menciut di satu daerah, raksasa-raksasa tembakau dengan iklan mereka yang bertubi-tubi menembus pasaran di negara-negara lain. Apakah negara anda dipengaruhi oleh iklan tembakau yang begitu kuat? Apakah rokok-rokok luar negeri dibuat agar kelihatan lebih menarik? Apa cerita yang sebenarnya di belakang ”penjualan besar-besaran” itu”?
[Catatan Kaki]
a Karbon monoksida, gas yang tidak berbau, terdapat dalam 1 sampai 5 persen dari asap rokok dan mempunyai daya tarik-menarik yang kuat terhadap hemoglobin, yaitu molekul yang mengangkut oksigen dalam darah. Karbon monoksida mengurangi oksigen yang sangat penting itu yang seharusnya bersirkulasi dalam darah. Hal ini bisa sangat berbahaya bagi seseorang yang sudah mengidap penyakit jantung.
[Kotak/Gambar di hlm. 4, 5]
MEROKOK dan Wanita Hamil
Majalah Rusia Nauka I Zhizn (Sains dan Kehidupan) baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel dari Dr. Victor Kazmin yang memerinci bahaya-bahaya bagi ibu dan anak jika sang ibu merokok selama masa kehamilan. Ia menyatakan, ”Merokok mendatangkan kerugian yang luar biasa besar atas organisme wanita, karena perbedaan-perbedaan biologisnya membuatnya sangat sensitif terhadap peracunan. Patut diingat bahwa asap tembakau mengandung komponen-komponen yang sangat mengancam kesehatan.”
Ia menyatakan bahwa ibu-ibu yang merokok benar-benar dapat meracuni anak mereka. ”Analisa laboratorium menunjukkan adanya zat-zat racun—nikotin dan hasil dari metabolismenya, kotinin—dalam cairan amniotik dari pasien-pasien wanita seperti itu. Namun yang paling buruk, sebagaimana telah dideteksi oleh mikroskopi elektron, adalah bahwa berkenaan wanita-wanita yang merokok selama masa kehamilan, susunan tali pusarnya pun berubah; dan melalui tali pusar inilah fetus [bakal anak] menerima dari sang ibu semua yang dibutuhkan untuk hidup. . . .
”Jika sang ibu merokok selama dua atau tiga minggu pertama setelah pembuahan, biasanya yang kena dampak yang paling parah adalah susunan saraf pusat dari embrio [janin] . . . Selama minggu keempat atau kelima dari masa kehamilan sistem cardiovascular [yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh-pembuluh darahnya] mulai terbentuk. Maka itulah yang lebih dulu diracuni.”
Kesimpulan yang dicapai oleh Dr. Kazmin? ”Asap tembakau jauh lebih berbahaya bagi bakal anak daripada bagi si ibu sendiri.” Ingat peringatan kepala dinas kesehatan A.S., ”Merokok . . . Dapat Mempersulit Masa Kehamilan.” Dan itu pun pernyataan yang diperhalus.
[Keterangan]
WHO/American Cancer Society
[Kotak di hlm. 5]
MEROKOK dan Emfisema
Emfisema adalah penyakit yang secara bertahap akan membuat paru-paru kehilangan keelastikannya, sehingga akhirnya tidak bisa menghembuskan udara kotor ke luar. Columbia University College of Physicians and Surgeons Complete Home Medical Guide menerangkan, ”Orang-orang di [Amerika Serikat] yang terkena emfisema mengikuti suatu pola tertentu: Mereka terutama pria, antara umur 50 dan 70 tahun, yang sudah bertahun-tahun menjadi perokok berat. Dulu, wanita jarang terkena emfisema dibanding pria, namun pola ini sekarang berubah seraya makin banyak wanita menjadi perokok berat.”
Karya tulis yang sama menambahkan, ”Emfisema selama bertahun-tahun bisa saja menyamar dalam bentuk lain. Orang yang dihinggapi emfisema mungkin selama beberapa tahun mendapat flu berat setiap musim dingin, setiap kali disertai dengan batuk yang berat, dan mungkin dengan bronkhitis kronis. Batuknya sering kali tidak berhenti dan menjadi kronis.” Hal lain apa merupakan gejala-gejala emfisema?
”Emfisema berkembang perlahan-lahan. Mula-mula sedikit sulit bernafas pada pagi dan malam hari, dan setelah beberapa waktu ini diikuti dengan gangguan awal dalam kegiatan sehari-hari. Berjalan sedikit sudah akan membuat terengah-engah. Naik tangga menjadi sukar. Akhirnya, seraya paru-paru semakin tidak bisa menghirup, menghembus, dan mengganti udara, setiap tarikan nafas menuntut usaha yang besar dan pasien tidak sanggup lagi menjalankan kegiatan-kegiatan yang normal.”
Buku pedoman medis yang sama menambahkan bahwa emfisema dapat menyebabkan problem-problem yang serius dengan jantung. Apakah merokok benar-benar ada gunanya? Mengapa anda akan merusak karunia kehidupan yang berharga hanya untuk mendapatkan kenikmatan nikotin yang bersifat sementara?
-
-
Salesman Maut—Apakah Anda Pelanggannya?Sedarlah!—1989 (No. 31) | Sedarlah!—1989 (No. 31)
-
-
Salesman Maut—Apakah Anda Pelanggannya?
”Orang-orang yang merokok telah diberikan segala macam peringatan bahwa rokok akan membunuh mereka, dan saya juga berpikir demikian. Saya pikir rokok akan membunuh anda. Saya berpendapat bahwa orang bodoh manapun yang memasukkan asap ke dalam perutnya akan menderita kelak. Seumur hidup saya belum pernah merokok. Tetapi, saya mengeruk banyak uang dari rokok. . . . Satu-satunya cara kami membangun negeri ini adalah dengan menjual tembakau kepada orang-orang bodoh lainnya di dunia.”—James Sharp, penanam tembakau kawakan sejak dahulu di Kentucky, A.S., dalam Merchants of Death—The American Tobacco Industry, (Saudagar-Saudagar Maut—Industri Tembakau Amerika), oleh Larry C. White.
PERNYATAAN yang terus terang itu mengandung banyak arti namun membiarkan beberapa pertanyaan tidak terjawab. Mengapa lebih dari satu milyar orang di bumi ini merokok? Apa yang membuat mereka terus mempertahankan suatu kebiasaan yang diketahui membawa maut? Sebenarnya, cerita mengenai tembakau pada dasarnya sama dengan cerita tentang obat bius—persediaan dan permintaan. Jika tidak ada pasaran yang menguntungkan, maka persediaan mengering. Jadi mengapa orang merokok?
Kecanduan adalah kata kuncinya. Bila nikotin telah bersarang dalam tubuh, terdapat kebutuhan untuk suatu dosis nikotin secara teratur setiap hari. Bersamaan dengan kecanduan adalah kebiasaan. Situasi-situasi tertentu, yang telah diciptakan melalui kebiasaan, merangsang keinginan untuk merokok. Mungkin segera setelah seseorang bangun tidur atau sambil minum kopi pada pagi hari, setelah minum makan siang, tekanan dan pergaulan di pekerjaan, atau sewaktu rekreasi. Banyak kebiasaan sehari-hari dapat membangkitkan keinginan untuk merokok.
Mengapa Mereka Merokok?
Sedarlah! mewawancarai beberapa bekas perokok untuk mencoba mengerti motivasi di balik kebiasaan merokok. Misalnya, Ray, yang berusia 50-an, seorang bekas juru mudi di Angkatan Laut A.S. Ia menerangkan, ”Saya berumur 9 tahun ketika pertama kali mulai merokok, tetapi baru benar-benar serius pada usia 12 tahun. Saya teringat bahwa saya dikeluarkan dari Pramuka karena merokok.”
Sedarlah!: ”Apa yang membuat anda tertarik pada rokok?”
Ray: ”Karena pada waktu itu kelihatannya gagah. Merokok itu jantan. Saya teringat pada iklan-iklan ketika itu yang memuat gambar-gambar petugas-petugas pemadam kebakaran dan polisi-polisi yang sedang merokok. Kemudian belakangan di Angkatan Laut, saya mendapat pekerjaan yang sering menegangkan di bidang navigasi, dan saya merasa bahwa merokok membantu saya mengatasi stress.
”Saya dulu biasa merokok kira-kira satu setengah bungkus [30 batang] sehari dan tidak pernah memulai hari tanpa rokok saya. Tentu saja saya menghirup asapnya. Tidak ada gunanya merokok jika tidak menghirupnya.”
Bill, seorang seniman profesional dari New York, yang juga berumur 50-an, menceritakan hal yang sama:
”Saya mulai pada usia yang sangat muda, 13 tahun. Saya ingin seperti orang-orang dewasa. Sekali saya kecanduan, saya tidak dapat berhenti. Merokok sama seperti mempunyai seorang sahabat. Jika saya mau tidur tetapi menyadari bahwa tidak ada rokok di rumah, saya akan mengenakan pakaian lagi dan, tidak soal cuaca, pergi membeli satu bungkus untuk keesokan hari. Saya merokok kira-kira satu sampai dua bungkus sehari. Saya mengakui bahwa saya kecanduan. Dan pada waktu yang sama saya juga pecandu minuman keras. Keduanya seolah-olah cocok, terutama di bar-bar tempat saya melewatkan banyak waktu saya.”
Amy, yang masih muda dan pandai bergaul, mulai merokok pada waktu berumur 12 tahun. ”Pada mulanya karena tekanan dari teman-teman. Lalu, ayah saya meninggal pada waktu saya berumur 15, dan perasaan tertekan karena peristiwa itu mendorong saya lebih jauh lagi. Tetapi, seraya saya bertambah dewasa, iklan-iklan mempengaruhi saya, terutama yang ini, ’Anda telah membuat kemajuan besar, sayang.’ Saya seorang wanita karir, belajar untuk menjadi perawat pembantu operasi. Tidak lama kemudian saya mulai merokok tiga bungkus sehari. Waktu yang paling nikmat bagi saya untuk merokok adalah setelah makan malam dan kapan saja saya berbicara di telepon, yang memang sering sekali.” Apakah ia mendapat pengaruh buruk? ”Batuk-batuk di pagi hari dan kepala pusing, dan saya tidak lagi segar secara fisik. Naik tangga ke apartemen saya saja sudah membuat saya terengah-engah. Padahal saya baru berumur 19 tahun!”
Harley, bekas penerbang Angkatan Laut, yang sekarang berusia 60-an mulai merokok pada Masa Depresi, ketika ia berumur 5 tahun! Mengapa ia melakukan hal itu? ”Semua teman-teman sebaya merokok di Aberdeen, Dakota Selatan, tempat asal saya. Kalau anda merokok, anda seorang jagoan.”
Harley berterus terang mengenai alasan ia merokok. ”Saya sangat menikmatinya. Saya menghirup asap tersebut dalam-dalam sampai ke paru-paru saya dan menahannya. Kemudian saya menghembusnya kembali berupa cincin-cincin asap. Akhirnya saya tidak dapat hidup tanpa rokok. Saya memulai dan mengakhiri hari dengan rokok. Di Angkatan Laut, saya merokok dua sampai tiga bungkus sehari dan satu kotak cerutu setiap bulan.”
Bill, Ray, Amy, dan Harley sudah berhenti merokok. Demikian juga jutaan orang lain—lebih dari 43 juta orang di Amerika Serikat saja. Namun para salesman rokok belum menyerah. Mereka terus mencari sasaran pasaran baru.
Apakah ANDA Menjadi Sasaran?
Dengan banyaknya pria yang berhenti merokok di negara-negara industri, ditambah dengan hilangnya langganan karena kematian yang wajar maupun yang diakibatkan oleh merokok, perusahaan-perusahaan tembakau harus mencari pasaran baru. Dalam beberapa kasus mereka telah mengubah strategi iklan mereka sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan. Menjadi sponsor dari pertandingan-pertandingan olahraga, seperti turnamen-turnamen tenis dan golf, merupakan cara yang efektif untuk memberikan citra yang kelihatannya bersih kepada kebiasaan merokok. Penyesuaian strategi yang lain adalah pasar yang menjadi sasaran. Apakah anda salah satu calon pelanggan mereka?
Sasaran nomor satu: Wanita. Selama puluhan tahun hanya sejumlah kecil dari kaum wanita telah merokok, dibantu dan dibujuk oleh contoh dari aktris-aktris film seperti Gloria Swanson, yang pada tahun 1917 dulu sudah merokok sebagai remaja berumur 18 tahun. Bahkan ia mendapatkan salah satu peran filmnya yang pertama karena, sebagaimana dijelaskan oleh sang sutradara, ”Rambut anda, wajah anda, cara anda duduk, cara anda merokok . . . Andalah orang yang saya cari.”
Pada tahun 1940-an Lauren Bacall, yang bermain dalam film-film bersama suaminya, yaitu perokok berat Humphrey Bogart, juga memberikan contoh yang mempesonakan dalam hal merokok. Namun pasaran rokok di kalangan kaum wanita selalu kalah dibanding dengan pasaran kaum pria. Demikian juga statistik kanker untuk wanita. Tetapi kini mereka menyusul dengan cepat—dalam hal merokok dan dalam kanker paru-paru.
Di tahun-tahun belakangan ini ada suatu gaya baru dalam periklanan, sebagian disebabkan oleh peranan wanita yang lebih kompetitif dalam masyarakat bersama dengan pengaruh yang halus dari iklan rokok. Pesan apakah yang disampaikan kepada kaum wanita? Perusahaan Philip Morris, yang memproduksi berbagai macam merek rokok, mengeluarkan ”Virginia Slims”, yang ditujukan kepada wanita modern. Slogan merekalah yang telah menarik Amy, ”Anda telah membuat kemajuan besar, sayang.” Iklan tersebut menggambarkan seorang wanita modern yang canggih dengan sebatang rokok di antara dua jarinya. Namun ada wanita-wanita yang pasti bertanya kepada diri sendiri sekarang seberapa jauh mereka telah maju. Dalam dua tahun terakhir, kanker paru-paru telah melampaui kanker payudara dalam angka kematian kaum wanita.
Merek rokok lain menawarkan harga yang murah bagi kaum wanita, ”5 [batang] gratis per bungkus!” ”50 [batang] gratis per karton!” Beberapa majalah wanita bahkan berisi kupon-kupon untuk mendapatkan beberapa bungkus rokok gratis!
Seks adalah cara mudah lain untuk membuat rokok kelihatan menarik. Salah satu merek mengundang, ”Perolehlah Kenikmatan yang Lebih Besar.” Pesan tersebut juga memuat sebuah iklan yang berbunyi, ”DICARI—Seorang berkulit sawo matang, berperawakan tinggi untuk membina hubungan yang abadi. Harus berwajah tampan, berselera tinggi. Ditandatangani oleh Seorang yang Tidak Sabar Mencari Kepuasan Merokok.” Rokok yang diiklankan berbentuk ”tinggi” dan dibungkus dalam kertas berwarna gelap. Suatu perpautan yang halus?
Hubungan dengan mode merupakan mata kail lain yang digunakan untuk memikat kaum wanita. Sebuah merek dinyatakan sebagai ”Pesta gaya dan selera oleh YVES SAINT LAURENT”. Umpan lain digunakan untuk wanita-wanita yang sangat memperhatikan berat badan mereka. Iklan tersebut memuat foto seorang wanita yang langsing, dan komentar bagi rokoknya adalah ”Ultra Ringan—Gaya yang paling ringan”.
Mengapa para pengusaha pabrik rokok mengarahkan sasaran kepada wanita-wanita di dunia ini? Organisasi Kesehatan Dunia memberikan jawaban yang jelas dengan perkiraannya bahwa ”lebih dari 50 persen pria namun hanya lima persen dari kaum wanita merokok di negara-negara yang sedang berkembang dibandingkan dengan 30 persen dari pria maupun wanita di dunia industri”. Jadi ada pasaran yang sangat besar dan menguntungkan yang belum disentuh, tidak soal bahaya atas kesehatan yang mungkin harus ditanggung. Dan salesman tembakau sedang mendapat banyak sukses. Menurut The New York Times, laporan kepala dinas kesehatan A.S., yang diterbitkan pada bulan Januari 1989 menyatakan bahwa ’anak-anak, terutama anak perempuan, mulai merokok pada usia-usia muda’ dan itu termasuk anak-anak sekolah dasar. Sumber lain menyatakan bahwa pada tahun-tahun belakangan jumlah perokok remaja putri di Amerika Serikat meningkat 40 persen. Namun kaum wanita bukan satu-satunya sasaran dari salesman maut dan penyakit.
Sasaran Rasial
Dalam bukunya Merchants of Death—The American Tobacco Industry, Larry C. White menyatakan, ”Orang-orang kulit hitam merupakan pasaran yang baik bagi pengusaha-pengusaha rokok. Pusat Statistik Kesehatan Nasional (di A.S.) menunjukkan bahwa sejak tahun 1986, persentase dari orang-orang kulit hitam yang merokok lebih tinggi dibanding dengan orang-orang kulit putih [di Amerika Serikat] . . . Tidak mengherankan bahwa orang-orang kulit hitam merokok dalam proporsi yang lebih tinggi dibanding dengan orang-orang kulit putih, karena mereka adalah sasaran khusus dari promosi rokok.” Mengapa mereka menjadi sasaran khusus? Menurut The Wall Street Journal, mereka adalah ”suatu kelompok yang ketinggalan dari penduduk pada umumnya dalam menyingkirkan kebiasaan tersebut”. Jadi, langganan kulit hitam sering kali adalah langganan yang ”loyal”, ’hingga kematian memisahkan kita’.
Bagaimana perusahaan-perusahaan tembakau membuat kelompok orang-orang kulit hitam sebagai sasaran utama mereka? Penulis White menyatakan, ”Rokok-rokok banyak sekali diiklankan dalam majalah-majalah yang ditujukan kepada kelompok kulit hitam seperti Ebony, Jet, dan Essence. Pada tahun 1985 perusahaan-perusahaan rokok mengeluarkan 3,3 juta dollar untuk iklan-iklan dalam Ebony saja.” Salah satu perusahaan rokok setiap tahun juga mengadakan peragaan busana yang ditujukan kepada pasaran wanita-wanita kulit hitam. Rokok diberikan dengan gratis. Perusahaan yang lain pernah menjadi sponsor tetap dari festival-festival jazz dan terus menyokong festival-festival musik yang populer di kalangan orang kulit hitam. Seberapa istimewakah pasaran kelompok kulit hitam ini? Salah seorang juru bicara untuk Philip Morris menyatakan, ”Pasaran orang kulit hitam sangat penting. Pasaran itu sangat kuat.”
Namun masih ada pasaran yang bahkan lebih penting lagi bagi raksasa-raksasa tembakau—bukan hanya suku-suku atau kelompok-kelompok bangsa tetapi negara-negara secara keseluruhan!
[Blurb di hlm. 7]
”Memiliki rokok sama seperti memiliki seorang sahabat”
[Kotak di hlm. 9]
MEROKOK dan Penyakit Buerger
Suatu kasus baru-baru ini di Kanada, yang dilaporkan oleh Macleanˈs, menyorot satu penyakit lagi yang disebabkan oleh merokok. Roger Perron mulai merokok pada umur 13 tahun. Menjelang usia 27 tahun ia menderita penyakit Buerger dan salah satu kaki di bagian bawah lutut harus diamputasi. Ia telah diperingatkan bahwa jika ia terus merokok, penyakit tersebut dapat menyerang lagi. Macleanˈs melaporkan, ”Namun Perron tidak menghiraukan peringatan tersebut, dan pada tahun 1983 para dokter harus mengamputasi kaki yang satu lagi. Setelah itu, Perron . . . akhirnya berhenti merokok.” Kini ia menggugat sebuah perusahaan rokok untuk kerugian tersebut.
Apa gerangan penyakit Buerger itu? Ini ”paling sering muncul pada pria-pria yang suka merokok. Penyakit tersebut ditandai dengan respons radang dalam urat nadi, pembuluh-pembuluh darah, dan saraf-saraf yang menyebabkan dinding-dinding pembuluh darah menebal karena penyusupan sel-sel darah putih. Gejala-gejala pertama biasanya adalah jari-jari tangan dan kaki bersemu biru dan anggota-anggota badan yang diserang terasa dingin. Karena urat-urat saraf juga meradang, akan timbul rasa sakit yang hebat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang dikendalikan oleh saraf-saraf tersebut akan menyempit. Saraf-saraf simpati yang terlalu aktif juga dapat menyebabkan kaki mengeluarkan banyak keringat sekalipun terasa dingin. . . . Luka-luka bernanah isehemik dan gangren merupakan komplikasi umum dari penyakit Buerger yang sudah lanjut.
”Penyebab dari penyakit Buerger tidak diketahui, namun karena penyakit tersebut kebanyakan timbul pada pria-pria muda yang suka merokok, penyakit tersebut dianggap sebagai reaksi terhadap suatu zat dalam rokok. Pengobatan yang utama adalah berhenti merokok.” (Cetak miring redaksi.)—The Columbia University College of Physicians and Surgeons Complete Home Medical Guide.
[Kotak di hlm. 9]
MEROKOK dan Serangan Jantung
”Sekalipun kebanyakan orang mengetahui benar hubungan antara merokok dan kanker paru-paru dan penyakit paru-paru lainnya, banyak yang masih belum menyadari bahwa rokok juga merupakan faktor risiko utama dalam serangan jantung. Kenyataannya, . . . laporan dari Kepala Dinas Kesehatan mengenai Merokok dan Kesehatan memperkirakan bahwa 225.000 dari kematian orang-orang Amerika [A.S.] karena penyakit jantung (cardiovascular) setiap tahun mempunyai hubungan langsung dengan rokok—lebih banyak daripada jumlah total kematian akibat penyakit kanker dan paru-paru yang disebabkan karena rokok.
”Perokok-perokok sering bertanya apakah rokok tar rendah atau nikotin rendah akan mengurangi risiko penyakit jantung. Jawabannya adalah ’tidak’. Kenyataannya, beberapa dari rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada rokok yang tidak menggunakan filter.” (Cetak miring redaksi.)—The Columbia University College of Physicians and Surgeons Complete Home Medical Guide.
[Gambar di hlm. 8]
Iklan-iklan rokok ditujukan kepada kaum wanita dan berhasil
-
-
Merokok—Pandangan KristenSedarlah!—1989 (No. 31) | Sedarlah!—1989 (No. 31)
-
-
Merokok—Pandangan Kristen
JELAS, Alkitab tidak menyebut-nyebut tentang tembakau atau merokok, karena hal-hal itu tidak dikenal di Timur Tengah zaman dahulu. Alasan yang sederhana ialah bahwa tanaman tembakau berasal dari Amerika Selatan, Meksiko dan Hindia Barat dan baru diperkenalkan ke bagian-bagian lain dari dunia pada pertengahan abad ke-16.
Apakah itu berarti bahwa Alkitab tidak mengatakan sesuatu yang ada hubungannya dengan merokok? Tidak demikian. Alkitab jelas menetapkan prinsip-prinsip yang mempunyai penerapan universal dan patokan-patokan bagi tingkah laku kita. Apakah beberapa dari prinsip-prinsip dasar ini?
Kasih kepada Allah dan Sesama
Motivasi dasar bagi seorang Kristen haruslah apa yang Yesus nyatakan, ”Kasihilah Tuhan [”Yehuwa”, NW] Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”—Lukas 10:27.
Bagaimana seseorang dapat mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan jika ia dengan sengaja merusak anggota tubuhnya dengan terus mengikuti suatu kebiasaan, suatu sifat buruk, yang menyebabkan penyakit dan kematian sebelum waktunya? Bagaimana seseorang menunjukkan penghargaan atas karunia kehidupan dari Allah bila ia menghirup obat bius yang mencandu seperti nikotin? Allah telah memberikan ’hidup dan nafas kepada semua orang’. (Kisah 17:24, 25) Patutkah kita mencemari nafas pemberian Allah? Dari sudut pandangan Allah, hal itu benar-benar suatu sifat yang buruk, ”suatu praktik atau kebiasaan yang jahat, menurunkan martabat, atau amoral”.—The American Heritage Dictionary of the English Language.
Bagaimana seorang yang merokok menunjukkan kasih terhadap sesama jika nafasnya yang busuk dan asap rokok mencemari pakaian dan udara di sekitarnya? Bagaimana dengan sesama yang paling dekat dengan si perokok, suami atau istrinya dan anak-anaknya? Apakah dapat disebut kasih jika seseorang menempuh haluan yang dapat mengakibatkan kematian dini, yang lambat, dan menyakitkan, yang harus mereka saksikan? Apakah akan menunjukkan timbang rasa Kristen jika orang lain harus menjadi perokok pasif dengan menghirup hembusan udara yang beracun dari si perokok? Tidak mengherankan kalau kebun botani di Blanes, Spanyol, menaruh tanaman tembakau di kelompok tumbuh-tumbuhan beracun!
Bagaimana dengan mengasihi diri sendiri? Tidak salah untuk mengasihi diri sendiri dalam arti memelihara kesehatan tubuh, mental, dan rohani. Rasul Paulus menyatakan bahwa ”tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya”. Apakah dapat disebut mengasihi diri sendiri jika seseorang mengikuti suatu kebiasaan yang perlahan-lahan merusak kesehatannya?—Efesus 5:28, 29.
Allah Yehuwa telah menjanjikan ’langit baru dan bumi baru, di mana terdapat kebenaran’. (2 Petrus 3:13) Itu kelak suatu dunia baru yang bersih, tanpa polusi apapun. Merokok tidak akan diizinkan atau bahkan diinginkan pada waktu itu, jadi untuk apa merokok sekarang? Secara masuk akal, nasihat Paulus berlaku di sini, ”Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.” (2 Korintus 7:1) Nikotin secara aksara mencemari tubuh. Merokok membuat seorang Kristen tidak mungkin mempersembahkan tubuhnya kepada Allah sebagai ”persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah, dinas suci dengan kesanggupan berpikir yang sehat”. (Roma 12:1, NW) Kesanggupan berpikir yang sehat menetapkan bahwa merokok itu berbahaya dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Kristen. Maka, itulah motivasi utama untuk berhenti merokok jika seseorang ingin menyenangkan Allah.
Mengapa Mereka Berhenti Merokok?
Jutaan orang di seluruh dunia telah berhenti merokok. Hal itu dapat dilakukan. Namun bagaimana? Apa yang dibutuhkan? Motivasi yang kuat. Bagi beberapa orang motivasi tersebut adalah kesehatan, harga diri, dan kasih kepada keluarga. Namun orang lain juga memiliki motif agama—keinginan untuk menyenangkan Allah.
Jadi, bagaimana dengan Ray, Bill, Amy, dan Harley, yang disebut dalam artikel kami yang kedua? Mengapa mereka berhenti merokok?
Bill, yang dulunya seorang artis yang berjanggut, berambut panjang, belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Lalu apa? ”Saya memutuskan bahwa saya ingin menyenangkan Allah dan melayani Dia dengan tubuh dan pikiran yang bersih. Saya berhenti sekaligus. Tidak sedikit-sedikit. Pada tanggal 1 Januari 1975 saya mengisap rokok yang terakhir dan membuang sisanya. Sejak itu kesehatan saya lebih baik. Saya masih menderita sedikit emfisema. Namun bahkan kesanggupan saya untuk membedakan warna menjadi lebih baik setelah saya berhenti merokok.”
Amy, juru rawat pembantu operasi, menerangkan bagaimana ia berhenti merokok. ”Saya menjadi pembantu dalam operasi jantung terbuka, dan saya telah melihat segala macam paru-paru—yang merah muda dan sehat, yang hitam dan tercemar. Sekalipun saya telah melihat paru-paru sakit yang mengerikan itu, yang kelihatan seolah-olah ditaburi merica hitam, saya tetap tidak berhenti merokok. Saya menipu diri dengan mengatakan, ’Kamu masih muda. Hal itu tidak akan terjadi atas dirimu.’
”Kemudian pada tahun 1982 saya merasakan kebutuhan untuk memperbaiki kehidupan saya, dan saya mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi. Sekalipun saya tinggal dengan seorang Saksi di rumahnya, saya suka bersembunyi di bagian atas rumah untuk merokok! Maka, saya harus dapat menguasai diri. Saya memanjatkan doa yang sungguh-sungguh dan panjang. Namun sekali saya sudah mengambil keputusan, hal tersebut menjadi mudah. Dua hari yang pertama merupakan ujian, namun doa yang terus-menerus merupakan kuncinya bagi saya.”
Harley, bekas penerbang Angkatan Laut, mengalami kesulitan dalam membuang kebiasaan nikotin. ”Saya mencoba mengurangi merokok sedikit demi sedikit, tapi tidak berhasil. Kemudian pada waktu saya memutuskan bahwa saya ingin dibaptis sebagai salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, saya berhenti sekaligus. Saya sangat menderita selama dua atau tiga hari. Saya gugup, tegang, dan gelisah. Betapa saya menginginkan sebuah rokok! Kemudian seorang Saksi membantu saya dengan nasihat-nasihat yang baik. ’Pada saat anda ingin mengambil sebuah rokok, saat itulah anda harus berdoa kepada Yehuwa untuk meminta bantuan.’ Saya berhasil. Pemikiran lain yang mengesankan saya adalah, ’Dapatkah saya membayangkan Yesus dengan sebatang rokok di mulutnya?’ Tentu tidak. Namun saya menyadari bahwa seorang perokok membutuhkan motivasi yang kuat untuk berhenti. Saya biasanya mengatakan kepada ibu saya, ’Saya hanya menyakiti diri saya, Bu.’ Tetapi saya juga menyakiti dia, dengan lebih dari satu cara.”
Ray, bekas juru mudi Angkatan Laut, juga tidak merasa mudah untuk berhenti merokok. ”Saya telah mencoba beberapa kali sebelum saya bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa, namun tidak pernah berhasil. Saya selalu bergaul dengan orang-orang yang merokok, dan sukar menolak rokok yang ditawarkan. Namun ketika saya mengenal kebenaran dari Alkitab, saya ingin melayani Yehuwa, seperti yang telah dilakukan Kristus. Jadi saya berhenti dalam satu hari. Saya menderita selama dua minggu. Tubuh saya menjerit menginginkan nikotin. Namun betapa besar perubahan yang dihasilkan! Tiba-tiba saya memiliki kembali kekuatan yang tidak ada batasnya. Saya merasa puas dengan diri sendiri. Saya kembali memegang kendali.”
Apakah Merokok Ada Gunanya?
Akal sehat menyatakan bahwa praktik apapun yang berbahaya harus dihentikan. Namun dalam hal merokok kita tidak hanya berbicara mengenai sesuatu yang berbahaya. Hal tersebut memautkan. Beracun. Seperti dinyatakan Patrick Reynolds, ahli waris kekayaan hasil tembakau dalam kesaksiannya kepada sub panitia Kongres A.S., ”Saya percaya bahwa iklan rokok merupakan promosi dari produk yang beracun, dan adalah bermoral, benar dan baik untuk meniadakan semua iklan rokok.”
Bagi orang-orang Kristen yang ingin menyenangkan Allah, tentu saja suatu hal yang bermoral, benar, dan baik untuk meniadakan, bukan saja iklan rokok, namun semua produk tembakau dari kehidupan mereka. Rokok (yang ”aman” maupun tidak aman), cerutu, pipa, dan tembakau sedotan—semua berasal dari tanaman tembakau yang sama, yang beracun dan menghasilkan nikotin. Dan anda tidak membutuhkan itu untuk membuktikan bahwa ’anda telah membuat kemajuan besar, sayang’, atau untuk memperoleh kenikmatan dan rasa yang enak dalam hidup anda. Kecanggihan tidak ditunjukkan dengan meracuni diri sendiri, tidak soal bujukan apapun dari para penjual penyakit dan maut kepada anda!
[Kotak di hlm. 15]
Orang-Orang yang Meninggalkan Bisnis Rokok
Pada tahun 1875 R. J. Reynolds mendirikan sebuah perusahaan tembakau kunyah di Carolina Utara. Pada tahun 1913 mereka membuat rokok mereka yang pertama—merk Camel. Dari situ usaha tersebut maju sampai menjadi nomor dua setelah Philip Morris dalam liga penjualan dan penghasilan dari rokok di Amerika Serikat. Cicit dari pendirinya adalah Patrick Reynolds, yang sekarang berumur 40-an. Dahulu ia seorang perokok selama 15 tahun, dan ia memberikan kejutan besar kepada dunia tembakau.
Pada tahun 1986 ia muncul di hadapan sub panitia kongres untuk menentang hal merokok! Sejak itu ia secara tetap berkampanye menentang penggunaan tembakau. Apa yang membangkitkan antipatinya terhadap produk yang telah menghasilkan banyak keuntungan bagi keluarganya? Ia ingat, ketika masih anak-anak ia melihat ayahnya, seorang perokok berat, mati perlahan-lahan karena emfisema. Patrick menyatakan, ”Yang saya ingat mengenai ayah saya adalah bahwa ia seorang pria yang selalu susah bernafas, dan selalu menghitung waktu yang masih tersisa untuk hidup.”
Patrick memutuskan untuk berbuat sesuatu yang positif dengan kehidupannya. ”Saya melihat bahwa saya dapat melakukan sesuatu yang penting dan berbuat sesuatu dengan kehidupan saya.” Ia mengatakan bahwa terus mempromosikan ”pembunuh-pembunuh yang sudah terbukti bersalah” adalah ”amoral”.
”Jikalau tangan yang pernah memberi saya makan adalah industri tembakau, maka tangan yang sama telah membunuh jutaan orang dan akan terus membunuh jutaan lagi kecuali orang-orang sadar akan bahaya dari merokok.”—The New York Times, 25 October 1986.
David Goerlitz adalah model yang terkenal sebagai pria Winston pada iklan rokok Winston. Ia berhenti mengiklankan rokok dan kini menjadi juru bicara bagi Lembaga Kanker Amerika. Apa yang membuat ia berubah? Dalam sebuah wawancara TV, pada tanggal 29 Desember 1988, ia berkata, ’Saya mengunjungi abang saya di ruang bagian kanker di sebuah rumah sakit di Boston. Hal tersebut membuat saya berhadapan langsung dengan akibat dari pekerjaan saya—pasien-pasien kanker yang sedang menderita karena merokok. Saya melihat akibat yang sangat merusak pada korban-korban rokok dan korban dari korban-korban tersebut, yaitu keluarga mereka. Saya melihat pria-pria dalam usia 40-an tanpa rambut, slang-slang dalam tenggorokan dan perut mereka. Saya merasa bersalah dan memutuskan untuk berhenti mengiklankan tembakau.’
[Gambar di hlm. 14]
”Saya menjadi pembantu pada operasi jantung terbuka, dan saya telah melihat segala macam paru-paru”
-