PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Buku yang Praktis bagi Kehidupan Modern
    Buku bagi Semua Orang
    • Pedoman Praktis yang Memajukan Kesehatan Mental yang Baik

      Kesehatan fisik seseorang sering kali dipengaruhi oleh taraf kesehatan mental dan emosi. Misalnya, penelitian ilmiah telah meneguhkan pengaruh yang membahayakan dari kemarahan. ”Sebagian besar bukti yang ada memperlihatkan bahwa orang yang cepat marah lebih berisiko untuk mengidap penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan jantung (maupun penyakit lainnya) karena berbagai alasan, termasuk berkurangnya dukungan sosial, meningkatnya dampak fisik sewaktu marah, dan meningkatnya pemuasan diri dalam perilaku yang membahayakan kesehatan,” kata Dr. Redford Williams, Direktur dari Riset Perilaku di Pusat Medis Duke University, dan istrinya Virginia Williams, dalam buku mereka Anger Kills.13

      Ribuan tahun sebelum penelitian-penelitian ilmiah tersebut, Alkitab, dalam istilah yang sederhana namun jelas, mengaitkan antara keadaan emosi dan kesehatan jasmani kita, ”Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30; 17:22) Dengan bijaksana, Alkitab menasihati, ”Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu,” dan ”Janganlah lekas-lekas marah dalam hati.”—Mazmur 37:8; Pengkhotbah 7:9.

      Alkitab juga memuat nasihat yang masuk akal untuk mengendalikan kemarahan. Misalnya, Amsal 19:11 (NW) mengatakan, ”Pemahaman seseorang pasti memperlambat kemarahannya, dan adalah keindahan di pihaknya untuk memaafkan pelanggaran.” Kata Ibrani untuk ”pemahaman” berasal dari sebuah kata kerja yang menarik perhatian kepada ”pengetahuan akan alasan” terjadinya sesuatu.14 Nasihat yang bijaksana adalah, ”Berpikirlah sebelum bertindak.” Berupaya memahami alasan-alasan dasar di balik cara orang-orang lain berbicara atau bertindak dapat membantu seseorang untuk lebih toleran—dan tidak cepat marah.—Amsal 14:29.

      Satu bagian lain dari nasihat yang praktis terdapat di Kolose 3:13, yang mengatakan, ”Teruslah bertahan dengan sabar menghadapi satu sama lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati.” Kejengkelan-kejengkelan kecil merupakan bagian dari kehidupan. Pernyataan ”teruslah bertahan dengan sabar” memaksudkan agar kita mentoleransi hal-hal yang tidak kita sukai dalam diri orang-orang lain. ’Mengampuni’ berarti membiarkan kekesalan berlalu. Kadang-kadang adalah bijaksana untuk membiarkan perasaan-perasaan pahit berlalu daripada memupuknya; menyimpan kemarahan hanya akan menambah beban kita.—Lihat kotak ”Pedoman Praktis Bagi Hubungan Antarmanusia”.

      Dewasa ini, ada banyak sumber nasihat dan bimbingan. Namun Alkitab benar-benar unik. Nasihatnya tidak sekadar teori, saran-sarannya juga tidak mencelakakan kita. Sebaliknya, hikmatnya telah terbukti ”sangat dapat dipercaya”. (Mazmur 93:5, NW) Selain itu, nasihat Alkitab bersifat abadi. Meskipun Alkitab dirampungkan hampir 2.000 tahun yang lalu, kata-katanya masih berlaku. Dan itu berlaku dengan pengaruh yang setara, tidak soal warna kulit atau negeri tempat kita tinggal. Kata-kata Alkitab juga memiliki kuasa—kuasa untuk mengubah orang-orang menjadi lebih baik. (Ibrani 4:12) Dengan demikian, membaca buku tersebut dan menerapkan prinsip-prinsipnya dapat meningkatkan mutu kehidupan saudara.

  • Buku yang Praktis bagi Kehidupan Modern
    Buku bagi Semua Orang
    • Pedoman Praktis bagi Hubungan Antarmanusia

      ”Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.” (Mazmur 4:5) Dalam sebagian besar kasus yang menyangkut pelanggaran kecil, adalah bijaksana untuk menahan kata-kata saudara, dengan demikian menghindari konflik emosi.

      ”Ada orang yang lancang mulutnya [”berbicara tanpa dipikir terlebih dahulu”, ”NW”] seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.” (Amsal 12:18) Berpikirlah sebelum saudara berbicara. Kata-kata yang tanpa dipikir lebih dahulu dapat melukai orang lain dan menghancurkan persahabatan.

      ”Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” (Amsal 15:1) Dibutuhkan pengendalian diri untuk memberikan tanggapan dengan lemah lembut, karena haluan demikian sering kali mencegah berkembangnya problem dan mendukung hubungan yang penuh damai.

      ”Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.” (Amsal 17:14) Adalah bijaksana untuk menjauhkan diri saudara dari keadaan yang mengundang amarah sebelum saudara hilang kesabaran.

      ”Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.” (Pengkhotbah 7:9) Emosi sering kali mendahului tindakan. Orang yang cepat tersinggung adalah bodoh; karena haluannya dapat membawa kepada kata-kata atau tindakan yang gegabah.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan