-
Membuat RangkaMemperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
-
-
Membuat Rangka
SEWAKTU ditugasi untuk menyampaikan khotbah, banyak yang dengan susah payah menulis seluruh isi khotbahnya, mulai dari kata pengantar sampai kata penutup. Hingga khotbahnya rampung, ia telah menghabiskan begitu banyak kertas coretan. Prosesnya memakan waktu berjam-jam.
Begitukah cara Saudara mempersiapkan khotbah? Inginkah Saudara mempelajari cara yang lebih mudah? Jika Saudara belajar caranya mempersiapkan rangka, Saudara tidak perlu lagi menulis seluruh isi khotbah. Hal itu memberi Saudara lebih banyak waktu untuk melatih penyampaian khotbah Saudara. Persembahan Saudara bukan hanya akan mudah untuk disampaikan melainkan juga lebih menarik untuk disimak dan lebih memotivasi hadirin.
Tentu saja, untuk khotbah umum yang disampaikan di sidang, rangka dasarnya telah disediakan. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan sebagian besar khotbah lainnya. Saudara mungkin hanya ditugasi sebuah pokok bahasan atau sebuah tema. Atau, Saudara mungkin diminta untuk membahas bahan tercetak tertentu. Kadang-kadang, Saudara hanya diberi beberapa petunjuk. Untuk mempersiapkan semua tugas itu, Saudara perlu menyiapkan rangka sendiri.
Contoh di halaman 41 dapat memberi Saudara gagasan tentang cara membuat sebuah rangka singkat. Perhatikan bahwa tiap-tiap pokok utama ditulis dari margin (tepi) kiri dengan huruf besar. Di bawah tiap-tiap pokok utama, terdapat gagasan-gagasan pendukungnya. Pokok-pokok tambahan yang akan digunakan untuk mengembangkan gagasan itu tercantum di bawahnya dan diberi beberapa spasi dari margin kiri. Amatilah rangka ini dengan saksama. Perhatikan bahwa dua pokok utama berkaitan langsung dengan tema. Amati pula bahwa pokok-pokok pendukungnya bukanlah sekadar fakta yang menarik. Tetapi, tiap-tiap pokok pendukung menunjang pokok utamanya.
Sewaktu Saudara mempersiapkan rangka, barangkali rangka itu tidak sama persis dengan rangka contoh ini. Tetapi, jika Saudara memahami prinsip-prinsip dasar pembuatan rangka, itu akan membantu Saudara menyusun bahan khotbah dan mempersiapkan khotbah yang baik dengan durasi (rentang waktu) yang pantas. Bagaimana cara memulainya?
Analisis, Seleksi, dan Susun
Saudara membutuhkan sebuah tema. Tema itu bukanlah sekadar topik yang luas, yang bisa terwakili oleh satu kata. Tema adalah gagasan inti yang Saudara ingin kemukakan, dan tema menunjukkan sudut pandangan yang Saudara gunakan untuk membahas pokok bahasan itu. Jika tema Saudara telah ditentukan, analisislah tiap-tiap kata utama dengan saksama. Jika Saudara hendak mengembangkan tema yang ditugaskan berdasarkan bahan tercetak, pelajarilah bahan itu dengan mencamkan temanya. Jika Saudara hanya ditugaskan untuk membawakan satu pokok bahasan, Saudaralah yang harus menentukan temanya. Akan tetapi, sebelum itu, ada baiknya Saudara melakukan sedikit riset. Dengan membuka pikiran lebar-lebar, Saudara akan mendapatkan gagasan-gagasan segar.
Saat Saudara mengambil langkah-langkah ini, tanyakan kepada diri sendiri, ’Mengapa bahan ini penting bagi hadirin? Apa tujuan yang hendak saya capai?’ Tujuan Saudara, bukan untuk asal membahas bahan atau untuk menyampaikan khotbah yang muluk-muluk melainkan untuk menyampaikan sesuatu yang bermanfaat bagi hadirin. Setelah tujuan Saudara jelas, tulislah itu. Camkan baik-baik tujuan itu sewaktu Saudara membuat persiapan.
Setelah Saudara menentukan tujuan dan memilih tema yang konsisten dengannya (atau setelah menganalisis bagaimana tema yang ditugaskan cocok dengan tujuan itu), Saudara dapat melakukan riset yang lebih terfokus. Carilah bahan yang mempunyai kegunaan khusus bagi hadirin Saudara. Jangan berpuas dengan hal-hal yang sudah umum, tetapi carilah buah-buah pikiran spesifik yang informatif dan sangat berguna. Realistislah dalam menentukan jumlah riset yang Saudara lakukan. Pada umumnya, dalam waktu singkat, Saudara akan memperoleh lebih banyak bahan daripada yang dapat Saudara gunakan, jadi Saudara perlu selektif.
Kenalilah pokok-pokok utama yang perlu Saudara bahas untuk mengembangkan tema dan mencapai tujuan Saudara. Ini akan menjadi kerangka berpikir Saudara, dasar rangka khotbah Saudara. Sebaiknya, berapa banyak pokok utamanya? Mungkin dua pokok sudah cukup untuk pembahasan singkat, dan biasanya lima pokok cukup untuk ceramah berdurasi satu jam. Semakin sedikit pokok utamanya, semakin mudah khotbah itu diingat oleh hadirin Saudara.
Setelah Saudara menentukan tema dan pokok-pokok utamanya, susunlah bahan riset Saudara. Tentukan bahan mana yang berkaitan langsung dengan pokok-pokok utama Saudara. Pilihlah perincian-perincian yang akan membuat persembahan Saudara tampak baru. Sewaktu Saudara memilih ayat untuk mendukung pokok-pokok utama, catatlah gagasan yang akan membantu Saudara bernalar berdasarkan ayat itu secara berbobot. Letakkan masing-masing gagasan di bawah pokok utama yang sesuai. Jika sebagian informasi tidak cocok dengan satu pun pokok utama Saudara, singkirkan itu—semenarik apa pun informasi itu—atau arsipkanlah itu untuk digunakan pada kesempatan lain. Gunakanlah hanya bahan-bahan yang terbaik. Jika Saudara berupaya mengemukakan terlalu banyak bahan, Saudara akan berbicara terlalu cepat dan cakupan bahasan Saudara akan dangkal. Lebih baik menyampaikan beberapa pokok yang benar-benar berguna bagi hadirin dan mengembangkannya sebaik mungkin. Jangan sampai lewat waktu.
Sampai di sini, susunlah bahan Saudara menurut urutan yang logis. Lukas, sang penulis Injil, berbuat demikian. Setelah mengumpulkan sejumlah fakta yang berkaitan dengan pokok bahasannya, ia menyusun fakta-fakta itu ”dalam urutan yang logis”. (Luk. 1:3) Saudara dapat menyusun bahan Saudara menurut urutan kronologis atau menurut topik, atau menurut sebab dan akibat atau, problem dan solusinya, bergantung mana yang paling efektif untuk mencapai tujuan Saudara. Khotbah tidak boleh mengandung peralihan mendadak dari satu gagasan ke gagasan lain. Pendengar Saudara harus dituntun dengan lancar dari satu gagasan ke gagasan lain, tanpa ada jurang yang tidak terjembatani. Bukti-bukti yang disajikan hendaknya mengarahkan hadirin untuk mengambil kesimpulan yang masuk akal. Seraya Saudara menyusun buah-buah pikiran, pikirkan reaksi hadirin saat mendengar persembahan itu. Apakah mereka akan mudah mengikuti jalan pikiran Saudara? Apakah mereka akan tergerak untuk bertindak selaras dengan hal-hal yang mereka dengar, selaras dengan tujuan yang hendak Saudara capai?
Kemudian, persiapkanlah kata pengantar yang membangkitkan minat akan pokok bahasan Saudara dan yang memperlihatkan kepada hadirin bahwa pokok bahasan Saudara sangat berguna bagi mereka. Sebaiknya, tulislah beberapa kalimat pertama dari kata pengantar Saudara. Akhirnya, rencanakan kata penutup yang memotivasi, yang konsisten dengan tujuan khotbah Saudara.
Jika Saudara membuat rangka khotbah Saudara jauh-jauh hari sebelumnya, Saudara masih punya waktu untuk memolesnya beberapa kali sebelum menyampaikan khotbah itu. Saudara mungkin melihat perlunya mengukuhkan gagasan-gagasan tertentu dengan beberapa statistik, ilustrasi, atau pengalaman. Menggunakan sebuah peristiwa terkini atau beberapa topik pembicaraan yang hangat di daerah setempat dapat membantu hadirin Saudara melihat kepraktisan bahan khotbah Saudara. Sewaktu meninjau khotbah itu, Saudara mungkin melihat lebih banyak kesempatan untuk menyesuaikan informasi tersebut bagi hadirin. Proses menganalisis dan memoles sangatlah penting untuk mengolah bahan yang bagus menjadi khotbah yang efektif.
Beberapa pembicara mungkin membutuhkan lebih banyak catatan daripada pembicara lainnya. Tetapi, jika Saudara menyusun bahan hanya dengan menggunakan beberapa pokok utama, menyingkirkan bahan yang tidak terlalu mendukung, dan menyusun gagasan-gagasan secara logis, Saudara akan mendapati bahwa dengan sedikit pengalaman, Saudara tidak perlu lagi menulis seluruh isi khotbah. Itu benar-benar menghemat waktu! Dan, mutu khotbah Saudara akan meningkat. Hal itu merupakan bukti nyata bahwa Saudara benar-benar memperoleh manfaat dari pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis.
-
-
Mempersiapkan Tugas Siswa untuk Sekolah TeokratisMemperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
-
-
Mempersiapkan Tugas Siswa untuk Sekolah Teokratis
SETIAP tugas di Sekolah Teokratis merupakan kesempatan bagi Saudara untuk berkembang. Kerahkan diri Saudara dengan sungguh-sungguh, dengan demikian, tahap-tahap kemajuan Saudara akan nyata bagi Saudara sendiri dan orang lain. (1 Tim. 4:15) Sekolah Teokratis akan membantu Saudara mengembangkan kesanggupan Saudara lebih sepenuhnya.
Apakah Saudara gugup saat membayangkan diri berkhotbah di hadapan sidang? Hal itu wajar, sekalipun Saudara telah cukup lama mengikuti Sekolah. Akan tetapi, ada beberapa tips untuk menurunkan tingkat kecemasan Saudara. Di rumah, biasakanlah untuk sering membaca dengan suara keras. Di perhimpunan, seringlah memberi komentar, dan jika Saudara adalah penyiar, berpartisipasilah secara teratur dalam dinas pengabaran. Ini akan memberi Saudara pengalaman berbicara di hadapan orang lain. Selain itu, persiapkanlah tugas Saudara jauh di muka, dan berlatihlah menyampaikannya dengan suara keras. Ingatlah bahwa Saudara akan berkhotbah di hadapan hadirin yang bersahabat. Sebelum berkhotbah, berdoalah kepada Yehuwa. Ia dengan senang hati memberikan roh kudus kepada hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya.—Luk. 11:13; Flp. 4:6, 7.
Jangan mengharapkan yang muluk-muluk. Butuh waktu untuk memperoleh pengalaman sebagai pengkhotbah dan untuk menjadi guru yang efektif. (Mi. 6:8) Jika Saudara baru mendaftar di Sekolah Teokratis, jangan berharap bahwa khotbah Saudara akan langsung sempurna. Sebaliknya, upayakan satu per satu pokok nasihat khotbah. Pelajarilah pasal khusus dalam buku ini tentang pokok nasihat khotbah yang bersangkutan. Jika mungkin, kerjakanlah latihan yang disarankan. Dengan demikian, Saudara akan memperoleh pengalaman dalam hal-hal yang berkaitan dengan pokok nasihat tersebut sebelum Saudara membawakan tugas Saudara di sidang. Kemajuan pun akan menyusul.
Cara Mempersiapkan Tugas Membaca
Mempersiapkan pembacaan untuk umum lebih dari sekadar dapat mengucapkan kata-kata yang terdapat pada bahan yang ditugaskan. Berupayalah untuk memahami betul hakikat bahan yang hendak Saudara bacakan. Segera setelah Saudara menerima tugas, bacalah seluruh bahannya sambil mencamkan tujuan itu. Berupayalah memahami maksud tiap-tiap kalimat serta gagasan yang dikembangkan dalam tiap-tiap paragraf supaya Saudara mampu menyampaikan gagasan itu secara akurat, disertai perasaan yang sepatutnya. Jika mungkin, periksalah kamus guna memastikan pelafalan yang tepat untuk kata-kata yang masih asing. Kuasailah bahan sebaik-baiknya. Orang tua mungkin perlu membantu anak-anaknya yang masih kecil untuk menguasai bahan yang ditugaskan.
Apakah Saudara pernah ditugasi membacakan bagian-bagian Alkitab atau mungkin paragraf-paragraf di artikel Menara Pengawal? Jika kaset audio untuk bahan itu tersedia dalam bahasa Saudara, Saudara akan terbantu dengan menyimak pembacaan itu dan mengamati faktor-faktor seperti pelafalan, pengelompokan kata (phrasing), penandasan, dan modulasi. Kemudian, berupayalah untuk memadukan faktor-faktor itu dalam pembacaan Saudara.
Sewaktu Saudara mulai mempersiapkan tugas Saudara, pastikan untuk mempelajari dengan saksama pasal tentang pokok nasihat khotbah yang ditugaskan. Jika mungkin, tinjaulah kembali pasal itu setelah Saudara berlatih membacakan bahan dengan suara keras beberapa kali. Berupayalah untuk menerapkan saran yang tertera di sana sebaik mungkin.
Pelatihan ini akan sangat berguna dalam pelayanan Saudara. Sewaktu melakukan dinas pengabaran, Saudara mempunyai banyak kesempatan membaca untuk umum. Karena Firman Allah mempunyai kuasa untuk mengubah kehidupan orang, Saudara perlu membacakannya dengan sebaik-baiknya. (Ibr. 4:12) Jangan berharap untuk langsung menguasai semua aspek pembacaan yang efektif setelah mendapat satu atau dua kali tugas membaca. Kepada seorang penatua Kristen yang telah berpengalaman bertahun-tahun, rasul Paulus menulis, ”Teruslah kerahkan dirimu dalam hal membaca di depan umum.”—1 Tim. 4:13.
Cara Mempersiapkan Pokok Bahasan dan Adegan
Sewaktu Saudara mendapat tugas Sekolah Teokratis yang membutuhkan adegan, bagaimana cara mempersiapkannya?
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan: (1) pokok bahasan yang ditugaskan, (2) adegan dan lawan bicara, serta (3) pokok nasihat khotbah yang ditugaskan.
Saudara perlu mengumpulkan bahan berdasarkan pokok bahasan yang ditugaskan. Tetapi, sebelum telanjur mempersiapkannya lebih jauh, pikirkan dengan serius apa adegannya serta siapa lawan bicaranya, karena faktor-faktor ini berkaitan erat dengan jenis bahan yang akan Saudara bahas dan cara Saudara menyajikannya. Apa latar adegannya? Apakah itu berupa persembahan kabar baik kepada orang yang telah Saudara kenal? Atau, apakah adegannya berupa situasi sewaktu pertama kali bertemu dengan seseorang? Apakah lawan bicara Saudara lebih tua atau lebih muda? Bagaimana sikapnya terhadap pokok bahasan yang hendak dibahas? Seberapa banyak yang telah ia ketahui tentang pokok bahasan itu? Apa tujuan yang hendak Saudara capai di akhir pembahasan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu akan menjadi pedoman penting untuk mempersiapkan tugas Saudara.
Di mana Saudara dapat menemukan bahan tentang pokok bahasan yang ditugaskan? Di halaman 33 hingga 38 dari buku ini, terdapat pembahasan tentang ”Cara Melakukan Riset”. Bacalah, kemudian gunakan sarana riset yang tersedia. Sering kali, dalam waktu singkat Saudara dapat menemukan bahan yang Saudara cari, bahkan lebih banyak daripada yang dapat Saudara gunakan. Bacalah bahan-bahan itu untuk melihat berbagai kemungkinan penjabaran pokok bahasan. Akan tetapi, seraya membaca, ingatlah selalu latar adegan serta lawan bicara Saudara. Tandai pokok-pokok yang cocok untuk digunakan.
Sebelum mulai menyusun khotbah dan menentukan perincian yang akan digunakan, gunakan waktu untuk membaca pembahasan tentang pokok nasihat khotbah yang ditugaskan. Penerapan nasihat khotbah itu merupakan salah satu hakikat utama tugas khotbah Saudara.
Dengan membahas bahan sesuai dengan durasi yang telah ditentukan, Saudara akan mendapat kepuasan apabila kata penutup berhasil tersampaikan, mengingat sinyal akan diberikan apabila jatah waktu Saudara telah habis. Akan tetapi, dalam dinas pengabaran, waktu tidak selalu menjadi persoalan. Jadi, seraya Saudara membuat persiapan, perhitungkanlah jatah waktu yang tersedia, tanpa mengabaikan pentingnya teknik mengajar yang efektif.
Tentang Latar Adegan. Periksalah saran-saran di halaman 82, dan pilihlah salah satu yang Saudara rasa praktis dalam pelayanan dan yang memungkinkan Saudara membawakan bahan yang ditugaskan serealistis mungkin. Jika Saudara telah cukup lama mengikuti Sekolah Teokratis, pandanglah tugas ini sebagai kesempatan untuk mencoba dan sekaligus mengembangkan keterampilan baru untuk pelayanan Saudara.
Jika pengawas Sekolah Pelayanan Teokratis menentukan latar adegannya, terimalah tantangan itu. Sebagian besar latar adegan berupa kesaksian. Jika Saudara belum pernah memberi kesaksian dengan latar itu, carilah gagasan dengan menanyai para penyiar yang sudah pernah melakukannya. Jika mungkin, cobalah diskusikan pokok yang ditugaskan kepada Saudara dalam situasi yang mirip dengan latar adegan yang akan Saudara gunakan. Hal ini akan membantu Saudara mencapai salah satu tujuan penting pelatihan Sekolah Teokratis.
Apabila Penyampaiannya dalam Bentuk Ceramah
Para saudara akan mendapat tugas dalam bentuk ceramah singkat di hadapan sidang. Sewaktu mempersiapkan tugas itu, hal-hal dasar yang perlu dipertimbangkan serupa dengan tugas khotbah dalam bentuk pertunjukan. Namun, yang berbeda adalah lawan bicara dan metode penyampaiannya.
Saudara diharapkan untuk mempersiapkan bahan agar tiap-tiap hadirin dapat memperoleh manfaat darinya. Sebagian besar hadirin sudah tahu kebenaran dasar Alkitab. Mereka mungkin sudah kenal betul dengan pokok bahasan yang Saudara sampaikan. Perhitungkanlah hal-hal yang sudah mereka ketahui tentang pokok bahasan Saudara. Upayakanlah agar khotbah Saudara memberikan nilai tambah bagi mereka. Tanyakan kepada diri sendiri, ’Bagaimana saya dapat menggunakan pokok bahasan ini untuk memperdalam penghargaan saya serta hadirin kepada Yehuwa sebagai pribadi? Di dalam bahan ini, hal-hal apa yang dapat membantu kita memahami kehendak Allah? Bagaimana bahan ini membantu kita untuk membuat keputusan yang bijaksana di tengah-tengah dunia yang didominasi oleh keinginan daging?’ (Ef. 2:3) Jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan itu membutuhkan riset. Sewaktu menggunakan Alkitab, ayat-ayat jangan hanya sekadar dibacakan. Bernalarlah berdasarkan ayat-ayat itu, dan perlihatkan bagaimana ayat-ayat tersebut menjadi dasar untuk mengambil kesimpulan. (Kis. 17:2, 3) Sewaktu mengulas, Saudara tidak perlu berpanjang lebar. Sajikan bahannya sedemikian rupa sehingga mudah diingat.
Persiapan hendaknya juga mencakup memperhatikan cara penyampaian khotbah Saudara. Jangan remehkan hal itu. Latihlah membawakan khotbah itu dengan suara keras. Upaya yang Saudara kerahkan untuk mempelajari dan menerapkan berbagai pokok nasihat khotbah akan banyak menentukan kemajuan Saudara. Tidak soal apakah Saudara pengkhotbah baru atau kawakan, persiapkanlah khotbah Saudara sebaik-baiknya supaya Saudara dapat berbicara dengan keyakinan dan perasaan yang sesuai dengan bahan khotbah itu. Seraya Saudara membawakan tiap-tiap tugas di sekolah, camkanlah tujuan karunia berbicara yang Allah berikan, yakni untuk memuliakan Yehuwa.—Mz. 150:6.
-
-
Mempersiapkan Khotbah bagi SidangMemperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
-
-
Mempersiapkan Khotbah bagi Sidang
PROGRAM Sekolah Pelayanan Teokratis dipersiapkan guna memberi manfaat bagi seluruh sidang. Informasi yang berharga juga disajikan di corak perhimpunan lainnya serta di kebaktian. Jika Saudara ditugasi membawakan salah satu bagian acara ini, itu berarti Saudara diserahi tanggung jawab yang besar. Rasul Paulus mendesak seorang pengawas Kristen, Timotius, untuk terus memperhatikan pengajarannya. (1 Tim. 4:16) Hadirin perhimpunan Kristen telah menyediakan waktunya yang berharga—dan beberapa saudara telah mengerahkan upaya begitu besar—agar dapat hadir dan menerima bimbingan untuk membina hubungan mereka dengan Allah. Memberikan bimbingan seperti itu benar-benar hak istimewa yang besar! Bagaimana Saudara dapat menjalankan tugas itu sebaik-baiknya?
Pokok-Pokok Penting Pembacaan Alkitab
Fitur (corak) Sekolah Teokratis ini didasarkan atas pembacaan Alkitab yang dijadwalkan untuk pekan itu. Yang hendaknya ditandaskan adalah bagaimana bahan itu mempengaruhi kita dewasa ini. Seperti yang dilaporkan di Nehemia 8:8, Ezra dan rekan-rekannya membacakan Firman Allah, menjelaskannya, ’memberikan maknanya’, dan mengupayakan agar orang-orang memahami pembacaan itu. Dengan membawakan pokok-pokok penting Alkitab, Saudara berkesempatan untuk melakukan hal itu juga.
Bagaimana caranya mempersiapkan tugas itu? Jika mungkin, bacalah bagian-bagian Alkitab yang ditugaskan, satu minggu di muka atau lebih. Kemudian, pikirkan sidang Saudara dan kebutuhannya. Bawakan hal itu dalam doa. Nasihat apa, contoh-contoh apa, prinsip-prinsip apa yang terkandung dalam bagian-bagian Firman Allah ini yang memenuhi kebutuhan itu?
Riset sangatlah penting. Apakah CD-ROM Watchtower Library atau Indeks Publikasi Menara Pengawal telah tersedia dalam bahasa Saudara? Jika demikian, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Dengan meriset publikasi yang memuat ayat-ayat yang telah Saudara soroti, Saudara dapat menemukan bahan yang menyediakan pencerahan, penjelasan tentang penggenapan nubuat, analisis tentang hal-hal yang disingkapkan ayat-ayat tertentu tentang Yehuwa, atau pembahasan tentang prinsip. Tidak usah membahas terlalu banyak buah pikiran. Sorotilah beberapa ayat pilihan saja. Jauh lebih baik apabila Saudara membahas sedikit ayat saja, tetapi berbobot.
Tugas khotbah Saudara juga mencakup mengundang hadirin untuk mengomentari bagaimana mereka mendapat manfaat dari pembacaan Alkitab mingguan. Hal-hal apa yang mereka dapati bermanfaat untuk digunakan dalam pelajaran pribadi dan pelajaran keluarga, dalam pelayanan atau dalam kehidupan sehari-hari? Sifat-sifat Yehuwa mana yang tampak dari cara Ia berurusan dengan manusia dan bangsa-bangsa? Hikmah apa yang dapat dipetik oleh hadirin, yang menguatkan iman dan penghargaan mereka akan Yehuwa? Tidak perlu membahas perincian yang rumit. Tandaskan makna dan nilai praktis dari buah-buah pikiran yang Saudara pilih.
Khotbah Instruksi
Khotbah ini didasarkan atas bahan tercetak, misalnya sebuah artikel di Menara Pengawal atau Sedarlah! atau bisa juga satu bagian dari sebuah buku. Pada umumnya, bahan yang ditugaskan lebih banyak daripada yang dapat dibahas pada durasi yang ditentukan. Bagaimana hendaknya Saudara menjalankan tugas itu? Dengan menjadi seorang pengajar, bukan sekadar penyampai bahan. Seorang pengawas haruslah ”cakap mengajar”.—1 Tim. 3:2.
Mulailah persiapan Saudara dengan mempelajari bahan yang ditugaskan. Bukalah ayat-ayatnya. Renungkanlah itu. Berupayalah untuk mempersiapkannya jauh sebelum tanggal khotbah Saudara. Ingatlah bahwa saudara-saudara telah dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca bahan tercetak yang menjadi dasar khotbah Saudara. Tugas Saudara bukanlah sekadar meninjaunya atau meringkaskannya, melainkan memperlihatkan bagaimana cara menerapkannya. Gunakanlah bagian-bagian yang cocok dari bahan itu sedemikian rupa sehingga benar-benar menghasilkan manfaat bagi sidang.
Seperti halnya tiap-tiap anak mempunyai kepribadian masing-masing, tiap-tiap sidang mempunyai karakter masing-masing. Seorang ayah yang mengajar secara efektif tidak hanya sekadar menyampaikan petuah moral berulang-ulang kepada anaknya. Ia bernalar bersama sang anak. Ia mempertimbangkan kepribadian dan masalah yang dihadapi sang anak. Dengan cara serupa, para pengajar di sidang berupaya memahami dan membahas kebutuhan kelompok yang mereka ajar. Akan tetapi, seorang pengajar yang berdaya pengamatan akan menghindari penggunaan contoh yang dapat mempermalukan seseorang di antara hadirin. Ia akan menunjukkan manfaat yang telah dinikmati sebagai hasil dari menempuh jalan Yehuwa dan akan menandaskan nasihat Alkitab yang akan membantu sidang mengatasi dengan sukses masalah yang mereka hadapi.
Pengajaran yang baik mampu menyentuh hati hadirin. Yang dibutuhkan bukan sekadar mengemukakan fakta, melainkan juga menimbulkan penghargaan atas nilai di balik fakta itu. Itu membutuhkan kepedulian yang tulus terhadap orang-orang yang hendak dibimbing. Gembala-gembala rohani harus mengenal domba-dombanya. Jika mereka dengan pengasih mengingat masalah-masalah yang dihadapi berbagai individu, mereka akan dapat berbicara dengan cara yang menganjurkan, memperlihatkan pemahaman, keibaan hati, dan empati.
Sebagaimana diketahui pengajar yang efektif, sebuah khotbah harus mempunyai tujuan yang jelas. Bahannya harus disajikan sedemikian rupa sehingga pokok-pokok kuncinya akan menonjol dan mudah diingat. Hadirin harus dapat mengingat gagasan-gagasan praktis yang akan mempengaruhi kehidupan mereka.
Perhimpunan Dinas
Sewaktu Saudara menyampaikan khotbah berdasarkan artikel di Pelayanan Kerajaan Kita, tantangannya lain lagi. Di sini, Saudara sering kali dituntut untuk menyampaikan seutuhnya kepada hadirin bahan yang telah disediakan, bukannya memilih bagian-bagian yang paling cocok. Bantulah hadirin untuk bernalar berdasarkan ayat-ayat yang menjadi dasar nasihat yang diberikan. (Tit. 1:9) Waktu yang disediakan terbatas, jadi pada umumnya Saudara tidak perlu menggunakan bahan tambahan.
Di pihak lain, Saudara mungkin ditugasi untuk membawakan bahan yang tidak ada artikelnya di Pelayanan Kerajaan Kita. Bisa jadi, rujukannya adalah sebuah artikel Menara Pengawal, atau tugas itu terdiri dari beberapa petunjuk singkat. Sebagai pengajar, Saudara dapat menentukan kebutuhan sidang sehubungan dengan bahan yang ditugaskan. Saudara mungkin perlu menggunakan ilustrasi yang singkat dan terus terang, atau menceritakan pengalaman yang cocok. Ingatlah bahwa tugas Saudara bukan sekadar menyampaikan pokok bahasan, melainkan untuk membawakannya sedemikian rupa sehingga sidang dibantu untuk menunaikan pekerjaan yang digariskan oleh Firman Allah dan untuk mendapatkan sukacita dalam melakukannya.—Kis. 20:20, 21.
Seraya Saudara mempersiapkan tugas, pikirkan keadaan para anggota sidang. Pujilah mereka atas hal-hal yang telah mereka lakukan. Bagaimana penerapan saran-saran pada bahan tersebut dapat meningkatkan keefektifan dan sukacita mereka dalam pelayanan?
Apakah tugas Saudara membutuhkan pertunjukan atau wawancara? Jika demikian, itu hendaknya direncanakan jauh di muka. Mungkin tampaknya mudah untuk mendelegasikan adegan atau wawancara itu kepada orang lain, tetapi itu tidak selalu mendatangkan hasil yang terbaik. Sedapat mungkin, latihlah pertunjukan atau wawancara sebelum hari perhimpunan. Pastikan agar bagian ini dibawakan dengan cara yang benar-benar menonjolkan petunjuk yang hendak disampaikan.
Kebaktian
Saudara-saudara yang telah mengembangkan sifat-sifat rohani yang baik, yang telah menjadi pengkhotbah umum dan guru yang efektif mungkin akan diminta untuk membawakan bagian acara kebaktian. Itu benar-benar kesempatan istimewa untuk menyampaikan pendidikan teokratis. Tugas semacam itu dapat berbentuk manuskrip, rangka, petunjuk untuk drama Alkitab dengan penerapan zaman modern, atau suatu paragraf berisi instruksi. Jika Saudara mendapat hak istimewa untuk membawakan acara tersebut, pelajarilah baik-baik bahan yang disediakan bagi Saudara. Persiapkan sebaik-baiknya sampai Saudara memahami betul nilai bagian Saudara.
Saudara-saudara yang ditugasi khotbah manuskrip hendaknya membacakan bahannya kata per kata. Mereka tidak boleh mengubah kata-katanya maupun urutan bahannya. Mereka mempelajarinya untuk memahami dengan jelas apa pokok-pokok utamanya dan bagaimana pokok-pokok itu dikembangkan. Mereka berlatih membacanya dengan suara keras sampai mereka dapat menyampaikan khotbah itu dengan tekanan arti yang tepat, antusiasme, kehangatan, perasaan, ketulusan, dan keyakinan, serta volume dan intensitas suara yang cocok bagi hadirin dalam jumlah besar.
Saudara-saudara yang mendapat tugas berupa khotbah rangka bertanggung jawab untuk mengembangkan bahannya dengan cara yang benar-benar selaras dengan rangka. Pembicara hendaknya tidak membaca langsung dari rangka sewaktu berkhotbah atau mempersiapkannya dalam bentuk manuskrip, tetapi mempersembahkan bahannya secara ekstemporer (tidak terpaku pada catatan), menyampaikannya dari hati. Sungguh penting untuk berpaut pada durasi yang ditentukan pada rangka supaya pokok-pokok utamanya tersampaikan dengan jelas. Sang pembicara hendaknya memanfaatkan sebaik-baiknya gagasan dan ayat pada tiap-tiap pokok utama. Ia tidak boleh memasukkan pokok-pokok tambahan yang disukainya di luar pokok-pokok yang tersedia pada rangka. Dasar pengajarannya, tentu saja, adalah Firman Allah. Tanggung jawab penatua Kristen adalah untuk ’memberitakan firman’. (2 Tim. 4:1, 2) Jadi, seorang pengkhotbah hendaknya memberikan perhatian khusus pada ayat yang terdapat pada rangka—bernalar berdasarkan ayat itu dan membuat penerapannya.
Jangan Menunda
Apakah Saudara melayani di sebuah sidang yang memberi Saudara banyak kesempatan untuk berkhotbah? Bagaimana Saudara dapat memberikan perhatian pada itu semua? Hindari kebiasaan menunda persiapan khotbah sampai saat-saat terakhir.
Khotbah yang benar-benar bermanfaat bagi sidang membutuhkan pemikiran yang masak. Oleh karena itu, biasakanlah untuk membaca bahannya segera setelah Saudara menerima tiap-tiap tugas. Hal itu memungkinkan Saudara merenungkan bahannya seraya Saudara melakukan berbagai kegiatan lain. Beberapa hari atau beberapa minggu sebelum Saudara menyampaikan khotbah, Saudara mungkin mendengar komentar yang membantu Saudara melihat bagaimana cara terbaik untuk menerapkan bahan itu. Mungkin, timbul situasi-situasi yang membuat bahan itu begitu tepat waktu. Membaca dan memikirkan bahan yang ditugaskan segera setelah menerimanya memang memakan waktu, tetapi itu tidak sia-sia. Ketika tiba saatnya Saudara duduk dan mengembangkan rangka, Saudara akan menuai manfaatnya karena telah memikirkannya jauh-jauh hari. Menjalankan tugas dengan cara ini akan sangat mengurangi stres dan akan membantu Saudara mempersembahkan bahannya secara praktis serta mencapai hati saudara-saudari di sidang.
Apabila Saudara sangat menghargai karunia yang dipercayakan kepada Saudara sehubungan dengan program pendidikan Yehuwa bagi umat-Nya, itu berarti Saudara menghormati Dia dan menjadi berkat bagi orang-orang yang mengasihi Dia.—Yes. 54:13; Rm. 12:6-8.
-
-
Mempersiapkan Ceramah UmumMemperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
-
-
Mempersiapkan Ceramah Umum
SETIAP minggu, sebagian besar dari sidang-sidang Saksi-Saksi Yehuwa menyelenggarakan ceramah umum yang mengetengahkan sebuah pokok bahasan dari Alkitab. Jika Saudara seorang penatua atau hamba pelayanan, apakah Saudara telah membuktikan diri sebagai pembicara umum dan pengajar yang efektif? Jika demikian, Saudara dapat diundang untuk memberikan khotbah umum. Sekolah Pelayanan Teokratis telah membantu puluhan ribu saudara memperoleh kecakapan untuk menjalankan hak istimewa dinas ini. Apabila Saudara mendapat tugas khotbah umum, bagaimana Saudara dapat mulai membuat persiapan?
Pelajarilah Rangkanya
Sebelum Saudara melakukan riset, bacalah rangkanya dan renungkanlah itu sampai Saudara paham betul maksud serta tujuan khotbah itu. Camkan baik-baik temanya, yang menjadi judul khotbah Saudara. Gagasan apa yang hendak Saudara ajarkan kepada hadirin? Apa tujuan yang hendak Saudara capai?
Kenalilah baik-baik subjudulnya. Analisislah pokok-pokok utamanya. Apa hubungan tiap-tiap pokok dengan tema khotbah? Di bawah tiap-tiap pokok utama, tercantum beberapa pokok pendukung. Unsur-unsur yang menunjang tiap-tiap pokok pendukung tercantum di bawahnya. Perhatikan bagaimana tiap-tiap bagian rangka merupakan pengembangan dari bagian sebelumnya, menuntun kepada bagian berikutnya, dan mendukung tercapainya tujuan khotbah itu. Setelah Saudara memahami tema khotbah, tujuan khotbah, dan bagaimana pokok-pokok utamanya mencapai tujuan khotbah, maka Saudara siap untuk mengembangkan bahan khotbah.
Pertama-tama, Saudara mungkin dapat membayangkan khotbah itu sebagai gabungan dari empat atau lima khotbah pendek, yang masing-masing mempunyai sebuah pokok utama. Persiapkanlah satu demi satu.
Rangka khotbah yang disediakan hanyalah sarana untuk membuat persiapan. Rangka tidak dimaksudkan untuk menjadi catatan Saudara sewaktu menyampaikan khotbah. Rangka khotbah dapat diumpamakan sebagai tengkorak. Yang perlu Saudara lakukan adalah memberikan bobot pada tiap-tiap bagian rangka, memberinya perasaan, dan membuatnya hidup.
Penggunaan Ayat
Yesus Kristus dan murid-muridnya mendasarkan pengajaran mereka pada Tulisan-Tulisan Kudus. (Luk. 4:16-21; 24:27; Kis. 17:2, 3) Saudara pun dapat berbuat demikian. Alkitab hendaknya menjadi dasar khotbah Saudara. Jangan sekadar menjelaskan dan menerapkan pernyataan-pernyataan pada rangka yang telah disediakan, sebaliknya pahamilah bagaimana pernyataan-pernyataan itu didukung oleh Alkitab, dan kemudian mengajarlah berdasarkan Alkitab.
Seraya Saudara mempersiapkan khotbah, selidikilah tiap-tiap ayat yang tercantum pada rangka. Perhatikan baik-baik konteksnya. Beberapa ayat sekadar menyediakan latar belakang. Tidak semua ayat perlu dibacakan atau dikomentari sewaktu Saudara menyampaikan khotbah. Pilihlah yang paling cocok bagi hadirin Saudara. Jika Saudara memusatkan perhatian pada ayat-ayat yang tercantum di rangka, Saudara mungkin tidak perlu menggunakan referensi ayat lain.
Suksesnya khotbah Saudara tidak bergantung pada banyaknya ayat yang Saudara gunakan, melainkan pada mutu pengajaran Saudara. Sewaktu menyampaikan pengantar sebelum membacakan sebuah ayat, perlihatkan alasan mengapa ayat itu digunakan. Beri hadirin cukup waktu untuk menemukan ayat itu. Setelah membacakan ayat, biarkan Alkitab Saudara terbuka seraya Saudara membahas ayat itu. Hadirin Saudara akan mencontoh Saudara. Bagaimana Saudara dapat menggugah minat hadirin Saudara dan membantu mereka memperoleh manfaat lebih sepenuhnya dari Firman Allah? (Neh. 8:8, 12) Saudara dapat melakukannya dengan menjelaskan, mengilustrasikan, dan menerapkan.
Menjelaskan. Sewaktu mempersiapkan penjelasan sebuah ayat kunci, tanyakan kepada diri sendiri, ’Apa maksud ayat ini? Mengapa saya perlu menggunakan ayat ini dalam khotbah saya? Pertanyaan apa yang mungkin timbul di benak hadirin sewaktu membaca ayat ini?’ Saudara mungkin perlu menganalisis konteksnya, latar belakangnya, suasana penulisan ayat itu, kekuatan kata-katanya, maksud penulisnya yang terilham. Hal itu perlu diriset. Saudara dapat menemukan berlimpah informasi yang berharga di publikasi-publikasi yang disediakan oleh ”budak yang setia dan bijaksana”. (Mat. 24:45-47) Tidak perlu menjelaskan ayat itu sampai ke detail-detailnya, tetapi jelaskanlah mengapa Saudara meminta hadirin membaca ayat itu dalam kaitannya dengan pokok yang sedang dibahas.
Mengilustrasikan. Tujuan ilustrasi adalah untuk menuntun hadirin ke tingkat pemahaman yang lebih dalam atau untuk membantu mereka mengingat suatu buah pikiran atau prinsip yang telah Saudara bahas. Ilustrasi membantu orang-orang memahami hal-hal yang Saudara sampaikan dan menghubungkannya dengan sesuatu yang telah mereka ketahui. Itulah yang Yesus lakukan sewaktu ia menyampaikan Khotbah di Gunung yang terkenal itu.”Burung-burung di langit”, ”bunga lili di padang”, ”gerbang yang sempit”,’rumah di atas batu’, dan banyak ungkapan semacam itu membuat pengajarannya menarik, jelas, dan tak terlupakan.—Mat. psl. 5–7.
Menerapkan. Sewaktu Saudara menjelaskan dan mengilustrasikan sebuah ayat, Saudara baru menyampaikan pengetahuan, tetapi sewaktu Saudara menerapkannya, pengetahuan tersebut akan membuahkan hasil. Memang, merupakan tanggung jawab tiap-tiap hadirin untuk bertindak selaras dengan berita Alkitab, tetapi Saudara dapat membantu mereka memahami apa yang perlu mereka lakukan. Begitu Saudara yakin bahwa hadirin Saudara mengerti ayat-ayat yang dibahas dan melihat hubungannya dengan buah pikiran yang dikemukakan, gunakan waktu untuk menunjukkan kepada mereka pengaruhnya terhadap kepercayaan dan tingkah laku kita. Tandaskan manfaatnya melepaskan gagasan yang keliru atau tingkah laku yang tidak konsisten dengan kebenaran yang sedang dibahas.
Sewaktu Saudara memikirkan penerapan ayat, ingatlah bahwa hadirin Saudara berasal dari berbagai latar belakang dan menghadapi berbagai situasi. Mungkin terdapat banyak peminat baru, anak-anak muda, orang-orang lanjut usia, dan saudara-saudari yang berjuang mengatasi berbagai problem pribadi. Buatlah khotbah Saudara praktis dan realistis. Dalam memberikan nasihat, jangan sampai timbul kesan seolah-olah Saudara mengkhususkannya pada segelintir orang saja.
Keputusan Pengkhotbah
Beberapa keputusan berkenaan dengan khotbah Saudara telah ditentukan bagi Saudara. Pokok-pokok utamanya sudah ditunjukkan dengan jelas, dan jatah waktu untuk membahas tiap-tiap judul utama sudah diperlihatkan dengan jelas. Keputusan-keputusan lain adalah wewenang Saudara. Saudara mungkin hendak mengulas salah satu pokok pendukung lebih panjang daripada yang lainnya. Jangan beranggapan bahwa tiap-tiap pokok pendukung harus Saudara bahas secara sama rata. Akibatnya nanti Saudara akan menjejalkan bahan-bahan ke dalam khotbah dan itu menyebabkan hadirin Saudara kewalahan. Bagaimana caranya menentukan bagian mana yang sebaiknya dikembangkan sepenuhnya dan bagian mana yang hanya disebutkan secara singkat, atau hanya sepintas lalu? Tanyakan kepada diri sendiri, ’Buah pikiran mana yang akan membantu saya menyampaikan gagasan utama khotbah? Buah pikiran mana yang paling berpotensi memberi manfaat terbesar bagi hadirin saya? Apabila kutipan ayat tertentu atau buah pikiran tertentu hendak saya hilangkan, apakah itu akan melemahkan sederetan bukti yang diajukan?’
Berupaya keraslah agar tidak memasukkan spekulasi atau pendapat pribadi. Bahkan Putra Allah, Yesus Kristus, berupaya untuk tidak berkata-kata ’dari dirinya sendiri’. (Yoh. 14:10) Pahamilah bahwa alasan kedatangan hadirin ke perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa adalah untuk mendengarkan pembahasan Alkitab. Jika Saudara dikenal sebagai pengkhotbah yang baik, tampaknya itu disebabkan Saudara telah terbiasa untuk mengarahkan perhatian, bukan kepada diri sendiri, melainkan kepada Firman Allah. Karena itulah, khotbah-khotbah Saudara dihargai.—Flp. 1:10, 11.
Setelah mengubah rangka yang sederhana menjadi penjelasan Alkitab yang berbobot, Saudara sekarang perlu berlatih untuk menyampaikan khotbah itu. Sebaiknya, berlatihlah dengan suara keras. Yang terpenting, pastikanlah Saudara telah mencamkan baik-baik semua pokoknya. Saudara harus mampu menjiwai khotbah Saudara, menyampaikannya dengan cara yang hidup, dan menyajikan kebenaran Alkitab dengan penuh semangat. Sebelum menyampaikan khotbah, tanyakan kepada diri sendiri, ’Apa yang hendak saya capai? Apakah pokok-pokok utamanya tampak jelas? Apakah saya telah menjadikan Alkitab sebagai dasar khotbah saya? Apakah peralihan pokok-pokok utamanya berlangsung secara wajar? Apakah khotbah saya membina penghargaan kepada Yehuwa dan persediaan-persediaan-Nya? Apakah kesimpulan khotbah saya berkaitan langsung dengan tema, memperlihatkan kepada hadirin apa yang hendaknya mereka lakukan, dan memotivasi mereka untuk melakukannya?’ Jika Saudara dapat menjawab ya atas pertanyaan-pertanyaan itu, maka Saudara telah siap untuk ”menghasilkan yang baik dengan pengetahuan”, demi manfaat sidang dan demi kemuliaan Yehuwa!—Ams. 15:2.
-