PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Harun
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Jelaslah bahwa dalam ketiga peristiwa penyimpangannya itu, Harun tampaknya bukanlah pencetus utama dari perbuatan salah tersebut, tetapi sebaliknya, telah membiarkan tekanan keadaan atau pengaruh orang-orang lain menyimpangkannya dari haluan yang benar. Khususnya pada pelanggarannya yang pertama, ia sesungguhnya dapat menerapkan prinsip yang mendasari perintah, ”Jangan mengikuti orang banyak untuk tujuan yang jahat.” (Kel 23:2)

  • Harun
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Meskipun Harun memiliki kedudukan yang istimewa, ia mempunyai kelemahan-kelemahan. Sewaktu Musa berada di G. Sinai untuk pertama kalinya selama 40 hari, ”orang-orang berkumpul mengelilingi Harun dan mengatakan kepadanya, ’Bangkitlah, buatlah untuk kami suatu allah yang akan berjalan di depan kami, karena berkenaan dengan Musa ini, pria yang membawa kita keluar dari tanah Mesir, kami benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi atasnya’”. (Kel 32:1) Harun mengabulkan permintaan mereka dan bekerja sama dengan mereka dalam membuat sebuah patung anak lembu emas. (Kel 32:2-6) Belakangan, ia memberikan dalih yang lemah ketika Musa berbicara kepadanya. (Kel 32:22-24) Namun, Yehuwa tidak memisahkannya sebagai pelanggar utama tetapi memberi tahu Musa, ”Maka, biarkanlah aku, agar kemarahanku berkobar terhadap mereka dan aku membasmi mereka.” (Kel 32:10) Musa memohon kepada Yehuwa demi bangsa itu dan secara khusus juga demi Harun, lalu dia menyelesaikan masalah itu dengan berseru, ”Siapa yang berada di pihak Yehuwa? Datanglah kepadaku!” (Kel 32:11, 26; Ul 9:20) Segenap putra-putra Lewi menyambut seruan itu, dan pastilah ini termasuk Harun. Mereka menewaskan tiga ribu penyembah berhala, kemungkinan para penyulut pemberontakan itu. (Kel 32:28) Meskipun demikian, belakangan Musa mengingatkan selebihnya dari bangsa itu bahwa mereka juga menanggung kesalahan. (Kel 32:30) Oleh karena itu, jelaslah bahwa bukan Harun saja yang memperoleh belas kasihan Allah. Tindakan-tindakannya setelah peristiwa itu menunjukkan bahwa di dalam hatinya ia tidak setuju dengan gerakan penyembahan berhala itu, tetapi semata-mata menyerah di bawah tekanan para pemberontak. (Kel 32:35) Yehuwa memperlihatkan bahwa Harun mendapatkan pengampunan-Nya dengan tetap menganggap sah pengangkatan Harun untuk melayani sebagai imam besar.—Kel 40:12, 13.

      Setelah dengan loyal mendukung adiknya melalui banyak pengalaman yang sukar dan tidak lama sesudah diangkat sebagai imam besar oleh Musa sebagai wakil Allah, Harun dengan bodoh bergabung bersama kakaknya, Miriam, dalam mengkritik Musa karena perkawinannya dengan seorang wanita Kus dan menggugat hubungan serta kedudukan Musa yang unik dengan Allah Yehuwa. Mereka mengatakan, ”Apakah melalui Musa saja Yehuwa berbicara? Bukankah melalui kita juga ia berbicara?” (Bil 12:1, 2) Yehuwa segera bertindak. Ia menyuruh ketiga orang itu menghadap kepada-Nya di depan kemah pertemuan, dan dengan keras Ia menegur Harun dan Miriam karena tidak merespek pengangkatan oleh Allah. Fakta bahwa hanya Miriam yang terkena kusta dapat menunjukkan bahwa dialah pencetus tindakan tersebut dan bahwa Harun sekali lagi memperlihatkan kelemahan karena terbujuk untuk bergabung bersamanya. Akan tetapi, jika Harun juga terkena kusta, hal itu pasti membuat pengangkatannya sebagai imam besar tidak berlaku, selaras dengan hukum Allah. (Im 21:21-23) Sikap hatinya yang benar menjadi nyata ketika ia langsung mengaku salah dan meminta maaf atas tindakan mereka yang bodoh dan juga ketika ia dengan sungguh-sungguh memohon agar Musa menjadi penengah demi kepentingan Miriam yang terkena penyakit kusta.—Bil 12:10-13.

      Harun sekali lagi bertanggung jawab atas suatu perbuatan salah ketika ia, bersama Musa, tidak menyucikan dan menghormati Allah di hadapan jemaat dalam peristiwa yang menyangkut penyediaan air di Meriba, di Kades. Atas tindakan mereka ini, Allah menetapkan bahwa mereka berdua tidak akan mendapat hak istimewa untuk membawa bangsa itu masuk ke Tanah Perjanjian.—Bil 20:9-13.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan