PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Polusi—Siapa yang Menyebabkannya?
    Sedarlah!—1990 (No. 34) | Sedarlah!—1990 (No. 34)
    • Pada waktu hujan asam turun atau, lebih buruk lagi, pada waktu salju asam mencair, tanah di bawahnya terkena dampaknya. Para ilmuwan Swedia yang mengulang penelitian yang pernah diadakan pada tahun 1927 mengambil kesimpulan bahwa kedalaman 70 sentimeter keasaman lahan hutan telah bertambah sepuluh kali lipat. Perubahan kimiawi ini sangat mempengaruhi kesanggupan tanaman untuk mengisap mineral yang berguna, seperti kalsium dan magnesium.

      Apa pengaruh dari semua ini terhadap manusia? Ia merasa sedih pada waktu danau dan sungai yang sebelumnya penuh dengan makhluk-makhluk hidup menjadi asam dan tidak mengandung kehidupan lagi. Tambahan pula, para ilmuwan Norwegia mengambil kesimpulan dari penelitian mereka bahwa bertambahnya keasaman air, dalam danau ataupun dalam tanah, akan melarutkan aluminium. Ini menimbulkan bahaya yang pasti atas kesehatan. Para ilmuwan melihat ”hubungan yang jelas antara angka statistik kematian yang lebih tinggi dan konsentrasi aluminium yang bertambah besar” dalam air. Hubungan yang mungkin ada antara aluminium dan penyakit Alzheimer (hilang ingatan) dan penyakit-penyakit lain dari usia lanjut terus menimbulkan kekhawatiran.

      Memang, di daerah-daerah seperti Sungai Mersey di Inggris dan tempat pembuangan sampah Entressen di Perancis, banyak upaya telah dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Namun, problem macam ini masih tetap ada. Hal itu muncul lagi di seluruh dunia. Tetapi masih ada lagi polusi jenis lain—yang tidak kelihatan.

      Ozon—Musuh yang Tidak Kelihatan

      Pembakaran bahan bakar fosil, di pusat-pusat pembangkit tenaga atau perapian di rumah, menghasilkan polutan tambahan selain sulfur dioksida. Ini termasuk oksida dari nitrogen dan hidrokarbon yang tidak terbakar habis.

      Pendapat ilmiah sekarang makin mempersalahkan nitrogen oksida ini sebagai penyebab polusi udara. Di bawah pengaruh sinar matahari, zat-zat ini membantu mengeluarkan gas yang mematikan, yaitu ozon. ”Ozon merupakan polutan udara yang paling utama yang mempengaruhi tanaman di AS,” demikian pernyataan David Tingey dari Badan Perlindungan Lingkungan Hidup A.S. Ia memperkirakan bahwa kerugian yang ditimbulkan oleh ini atas negaranya berjumlah $1.000 juta setahun pada tahun 1986. Kerugian di Eropa pada waktu itu $400 juta per tahun.

      Maka, sekalipun hujan asam merusak kanal-kanal, banyak orang merasa bahwa ozon, yang pada akhirnya dihubungkan dengan knalpot mobil, lebih bersalah daripada hujan asam atas kematian pepohonan. The Economist menyatakan, ”Pepohonan [di Jerman] mati sebelum waktunya bukan oleh hujan asam melainkan oleh ozon. Sekalipun kematian tersebut mungkin disebabkan oleh embun beku, kabut asam atau penyakit, ozonlah yang membuat pepohonan menjadi lemah.”

  • Polusi—Siapa yang Menyebabkannya?
    Sedarlah!—1990 (No. 34) | Sedarlah!—1990 (No. 34)
    • [Kotak/Gambar di hlm. 7]

      Lebih Buruk daripada Kerusakan oleh Waktu

      Setelah bertahun-tahun diterpa unsur-unsur dalam alam, pahatan batu berbentuk wajah ini hanya kelihatan seperti topeng orang mati. Lebih buruk daripada kerusakan akibat waktu adalah pengaruh yang merusak dari polusi udara. Bangunan-bangunan tua di seluruh dunia telah dirusak, dikikis oleh hujan asam yang mengguyurnya, dari Balai Kota di Schenectady, Amerika Serikat, sampai kepada bangunan-bangunan yang terkenal di Venesia, Italia. Monumen-monumen di Roma dilaporkan akan ambruk dengan satu sentuhan. Partenon yang terkenal di Yunani dikatakan menderita lebih banyak kerusakan dalam waktu 30 tahun terakhir daripada 2.000 tahun sebelumnya. Kerusakan seperti itu sering kali berlipat ganda karena gabungan faktor-faktor lingkungan termasuk temperatur, angin, dan kelembaban, maupun oleh bakteri-bakteri yang hidup pada dinding-dinding bangunan. Dengan akibat demikian atas benda-benda mati, bagaimana akibat dari polusi atas makhluk-makhluk hidup?

      [Gambar]

      Pahatan pada sebuah katedral di London

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan