PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yehuwa Adalah Penguasa Kita!
    Menara Pengawal—1990 | 1 Juni
    • Yehuwa Adalah Penguasa Kita!

      ”Kita harus lebih taat kepada Allah sebagai penguasa daripada kepada manusia.”—KISAH 5:29, NW.

      1, 2. Sikap apa, yang sama dengan sikap para rasul, diambil oleh Saksi-Saksi Yehuwa bila tuntutan manusia bertentangan dengan kehendak ilahi?

      ALLAH YEHUWA telah mengizinkan 12 orang dibawa menghadap suatu mahkamah agung. Ini terjadi pada tahun 33 M., dan mahkamahnya adalah Sanhedrin Yahudi. Yang diadili ialah rasul-rasul dari Yesus Kristus. Dengarkan! ”Kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu,” kata imam besar, ”namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu.” Mendengar itu, Petrus dan rasul-rasul lainnya berkata (NW), ”Kita harus lebih taat kepada Allah sebagai penguasa daripada kepada manusia.” (Kisah 5:27-29) Sebenarnya, mereka mengatakan, ”Yehuwa adalah Penguasa kita!”

      2 Ya, Yehuwa adalah Penguasa dari pengikut-pengikut Yesus yang sejati. Ini dinyatakan dengan jelas dalam buku Kisah Para Rasul di Alkitab, yang ditulis di Roma kira-kira pada tahun 61 M. oleh ”dokter Lukas, yang kita kasihi”. (Kolose 4:14, BIS) Seperti para rasul, umat Yehuwa dewasa ini menaati Penguasa surgawi mereka apabila tuntutan manusia bertentangan dengan kehendak-Nya. Tetapi apa lagi yang dapat kita pelajari dari buku Kisah? (Dalam pelajaran pribadi, kami sarankan agar saudara membaca bagian-bagian dari buku ini yang dinyatakan dalam kutipan huruf tebal.)

      Yesus Menugaskan Saksi-Saksi

      3. Ketika para pengikut Yesus ”dibaptis dengan Roh Kudus”, apa perhatian utama mereka?

      3 Rasul-rasul dapat mengambil pendirian yang teguh membela Allah karena mereka telah dikuatkan secara rohani. Kristus mati pada tiang siksaan, tetapi mereka tahu bahwa ia telah dibangkitkan. (1:1-5) Yesus ’menunjukkan diriNya bahwa Ia hidup’ dan mengajarkan kebenaran Kerajaan dalam tubuh jelmaan selama 40 hari. Ia juga memerintahkan murid-muridnya agar menunggu di Yerusalem untuk dibaptis ”dengan Roh Kudus”. Setelah itu pengabaran akan menjadi pusat perhatian utama mereka, sebagaimana halnya bagi Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini.—Lukas 24:27, 49; Yohanes 20:19–21:24.

      4. Apa yang akan terjadi bila roh kudus turun ke atas para pengikut Yesus?

      4 Karena belum dibaptis dalam roh kudus, rasul-rasul salah mengira bahwa akan didirikan pemerintahan di atas bumi yang akan mengakhiri kekuasaan Roma ketika mereka bertanya, ”Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (1:6-8) Sebenarnya, Yesus menyatakan tidak, karena ’mereka tidak perlu mengetahui masa dan waktu’. ’Kalau Roh Kudus turun ke atas mereka’, mereka akan mendapat kuasa untuk memberi kesaksian tentang Kerajaan surgawi Allah, bukan kerajaan di atas bumi ini. Mereka akan mengabar di Yerusalem, Yudea, dan Samaria, ”dan sampai ke ujung bumi”. Dengan bantuan roh, Saksi-Saksi Yehuwa melakukan pekerjaan demikian dalam skala seluas dunia pada hari-hari terakhir ini.

      5. Bagaimana Yesus akan datang dengan cara yang sama ia pergi?

      5 Segera setelah Yesus memberikan penugasan pengabaran ke seluruh dunia tersebut, ia mulai naik ke surga. Ini dimulai dengan gerakan ke atas menjauh dari murid-muridnya, dan kemudian Yesus menghadap hadirat Penguasanya di surga dan terjun dalam kegiatan di alam roh. (1:9-11) Setelah awan menutup Yesus dari pandangan para rasul, ia menanggalkan tubuh jasmani jelmaannya. Dua malaikat muncul dan berkata bahwa ia ”akan datang kembali dengan cara yang sama”. Dan tepat itulah yang terjadi. Hanya murid-murid Yesus yang melihat dia pergi, demikian pula Saksi-Saksi Yehuwa saja yang mengenali kembalinya dia secara tidak kelihatan.

      Yehuwa Memilih

      6. Bagaimana pengganti untuk Yudas Iskariot dipilih?

      6 Tidak lama kemudian, rasul-rasul sudah berada di Yerusalem lagi. (1:12-26) Di sebuah ruang atas (mungkin di rumah Maria, ibu dari Markus), ke-11 rasul yang loyal bertekun dalam doa bersama saudara-saudara tiri Yesus, murid-muridnya yang lain, dan Maria, ibunya. (Markus 6:3; Yakobus 1:1) Tetapi siapa yang akan menerima ”jabatan sebagai pengawas” yang dulunya dipegang oleh Yudas? (Mazmur 109:8, NW) Kira-kira 120 murid hadir ketika Allah memilih seorang pria untuk menggantikan Yudas, yang mengkhianati Yesus, dan memulihkan jumlah para rasul menjadi 12. Pilihan haruslah seseorang yang adalah murid selama masa pelayanan Yesus dan yang menyaksikan kebangkitannya. Tentu, orang itu juga harus mengakui Yehuwa sebagai Penguasanya. Setelah berdoa, mereka membuang undi untuk memilih antara Matias dan Yusuf Barsabas. Allah membuat undi itu jatuh pada Matias.—Amsal 16:33.

      7. (a) Bagaimana Yudas ”membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya”? (b) Bagaimana Yudas mati?

      7 Yudas Iskariot pasti tidak mengakui Yehuwa sebagai Penguasanya. Ia telah mengkhianati Putra Allah untuk 30 keping perak! Yudas mengembalikan uang itu kepada imam-imam kepala, tetapi Petrus mengatakan bahwa pengkhianat itu ”membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya”. Bagaimana demikian? Yaitu dengan menyediakan uang dan alasan untuk membeli tanah yang disebut ”Tanah Darah”. Ini ternyata sebidang tanah datar di sebelah selatan Lembah Hinom. Karena hubungannya dengan Penguasa surgawi sudah benar-benar rusak, Yudas ”menggantung diri”. (Matius 27:3-10) Mungkin tali atau dahan pohonnya patah, sehingga ia ”tertelungkup, dan perutnya terbelah” ketika ia jatuh pada batu-batu karang yang tajam. Semoga tidak seorang pun dari kita menjadi saudara palsu!

      Dipenuhi dengan Roh Kudus!

      8. Bilamana murid-murid Yesus dibaptis dalam roh kudus, dan dengan dampak apa?

      8 Bagaimana tentang pembaptisan dengan roh kudus yang sudah dijanjikan? Ini berlangsung pada hari Pentakosta 33 M., sepuluh hari setelah kenaikan Yesus ke surga. (2:1-4) Betapa menggetarkan peristiwa pembaptisan itu! Bayangkan kejadiannya. Kira-kira 120 murid berada di sebuah ruang atas ketika ’tiba-tiba turun dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah’. Ini bukan angin, tetapi kedengaran seperti tiupan angin. Lidah ”seperti nyala api” hinggap di atas tiap-tiap murid dan rasul. ”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain.” Pada saat pembaptisan tersebut, mereka juga diperanakkan dengan roh kudus, diurapi, dan dimeteraikan sebagai tanda akan menerima warisan rohani.—Yohanes 3:3, 5; 2 Korintus 1:21, 22; 1 Yohanes 2:20.

      9. Mengenai apa murid-murid yang dipenuhi dengan roh itu berbicara?

      9 Peristiwa ini mempengaruhi orang Yahudi dan para proselit di Yerusalem dari ”segala bangsa di bawah kolong langit”. (2:5-13) Dengan perasaan takjub, mereka bertanya, ”Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri?” Mungkin ini adalah bahasa dari tempat-tempat seperti Media (sebelah timur Yudea), Frigia (di Asia Kecil), dan Roma (di Eropa). Pada waktu murid-murid berbicara dalam berbagai bahasa ”tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah”, banyak pendengar tercengang-cengang, tetapi para pengejek mengatakan bahwa mereka sedang mabuk.

      Petrus Memberikan Kesaksian yang Menggugah

      10. Peristiwa pada hari Pentakosta 33 M. menggenapi nubuat apa, dan apakah ada persamaannya pada zaman modern?

      10 Petrus mulai memberi kesaksian dengan menyatakan bahwa pukul sembilan pagi masih terlalu dini hari untuk menjadi mabuk. (2:14-21) Sebaliknya, peristiwa ini adalah penggenapan dari janji Allah untuk mencurahkan roh kudus ke atas umat-Nya. Allah mengilhami Petrus untuk menunjuk kepada zaman kita dengan menambahkan kata-kata ”pada hari-hari terakhir” dan ”mereka akan bernubuat”. (Yoel 2:28-32) Yehuwa akan memberikan mukjizat-mukjizat di langit dan tanda-tanda di bumi sebelum hari besar-Nya, dan hanya mereka yang berseru kepada nama-Nya dalam iman akan diselamatkan. Pencurahan roh dengan cara yang sama ke atas kaum terurap memungkinkan mereka ”bernubuat” dengan kekuatan yang besar dan efisien dewasa ini.

      11. Mengenai Yesus, apa yang dilakukan oleh orang Yahudi dan oleh Allah?

      11 Petrus kemudian memperkenalkan Mesias. (2:22-28) Allah meneguhkan kedudukan Yesus sebagai Mesias dengan memberinya kesanggupan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang penuh kuasa, tanda-tanda, dan mukjizat-mukjizat. (Ibrani 2:3, 4) Tetapi orang Yahudi memakukan dia pada tiang melalui ”tangan bangsa-bangsa durhaka”, yaitu orang-orang Roma yang tidak menaati hukum Allah. Yesus ”diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya” dalam arti ini adalah kehendak ilahi. Tetapi, Allah membangkitkan Yesus dan menghilangkan tubuh manusianya sehingga tidak mengalami pembusukan.—Mazmur 16:8-11.

      12. Apa yang Daud nubuatkan, dan keselamatan bergantung pada apa?

      12 Nubuat tentang Mesias ditandaskan lebih jauh seraya kesaksian Petrus dilanjutkan. (2:29-36) Ia mengatakan bahwa Daud telah menubuatkan kebangkitan dari putranya yang paling agung, Yesus sang Mesias. Dari tempat yang ditinggikan di tangan kanan Allah di surga, Yesus mencurahkan roh kudus yang diterima dari Bapanya. (Mazmur 110:1) Para pendengar Petrus ’melihat dan mendengar’ bekerjanya roh tersebut yaitu ketika mereka melihat lidah-lidah yang seperti nyala api di atas kepala murid-murid dan mendengar mereka berbicara dalam bahasa-bahasa asing. Ia juga memperlihatkan bahwa keselamatan bergantung pada pengakuan akan Yesus sebagai Tuhan dan Mesias.—Roma 10:9; Filipi 2:9-11.

      Yehuwa Memberikan Pertambahan

      13. (a) Agar dapat dibaptis dengan sepatutnya, apa yang harus diakui oleh orang Yahudi dan proselit? (b) Berapa banyak yang dibaptis, dan dengan dampak apa di Yerusalem?

      13 Betapa jitu kata-kata Petrus! (2:37-42) Para pendengarnya tertusuk hatinya karena telah menyetujui eksekusi atas Mesias. Maka ia menganjurkan, ”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus [dengan cuma-cuma, NW].” Orang Yahudi dan proselit sudah mengakui Yehuwa sebagai Allah dan bahwa mereka membutuhkan roh-Nya. Mereka sekarang perlu bertobat dan menerima Yesus sebagai Mesias agar dapat dibaptis dalam nama (mengakui kedudukan atau fungsi) dari sang Bapa, Putra, dan roh kudus. (Matius 28:19, 20) Dengan memberi kesaksian kepada orang Yahudi dan proselit itu, Petrus menggunakan kunci rohani pertama yang Yesus berikan kepadanya guna membuka pintu pengetahuan dan kesempatan bagi orang Yahudi yang beriman untuk memasuki Kerajaan surgawi. (Matius 16:19) Dalam satu hari itu, 3.000 orang dibaptis! Bayangkan saksi-saksi Yehuwa sebanyak itu mengabar di daerah Yerusalem yang kecil!

      14. Mengapa dan cara bagaimana ’segala kepunyaan orang beriman adalah kepunyaan bersama’?

      14 Banyak orang dari tempat-tempat yang jauh tidak membawa cukup perbekalan untuk tinggal lebih lama tetapi mereka ingin belajar lebih banyak tentang iman mereka yang baru dan mengabar kepada orang lain. Maka para pengikut Yesus pada masa awal itu dengan pengasih membantu satu sama lain, sama seperti yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini. (2:43-47) Bagi orang-orang yang beriman untuk sementara ”segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama”. Ada yang menjual harta bendanya, dan dana dibagi-bagikan kepada siapapun yang membutuhkan. Dengan demikian sidang mulai dengan awal yang baik karena ”tiap-tiap hari Tuhan [”Yehuwa”, NW] menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”.

      Penyembuhan dan Hasilnya

      15. Apa yang terjadi ketika Petrus dan Yohanes memasuki bait, dan bagaimana reaksi orang-orang?

      15 Yehuwa mendukung para pengikut Yesus melalui ”tanda-tanda”. (3:1-10) Maka, ketika Petrus dan Yohanes memasuki bait pukul 3:00 petang, yaitu menjelang waktu sembahyang, berkaitan dengan persembahan korban petang hari, ada seorang pria yang lumpuh sejak lahir di dekat Gerbang Indah meminta ”sedekah”. ”Emas dan perak tidak ada padaku,” kata Petrus, ”tetapi apa yang kupunyai kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Pria itu sembuh seketika! Ketika ia memasuki bait ”berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah”, orang-orang ’dipenuhi dengan sukacita yang besar’. (NW) Mungkin ada yang mengingat kata-kata, ”Orang lumpuh akan melompat seperti rusa.”—Yesaya 35:6.

      16. Bagaimana rasul-rasul dapat menyembuhkan seorang pria yang lumpuh?

      16 Orang-orang yang sangat keheranan itu berkumpul di Serambi Salomo, sebuah serambi yang tertutup di sebelah timur bait. Di sana Petrus memberikan kesaksian. (3:11-18) Ia menunjukkan bahwa Allah telah memberi rasul-rasul kuasa untuk menyembuhkan pria yang lumpuh itu melalui Hamba-Nya yang telah dimuliakan, Yesus. (Yesaya 52:13–53:12) Orang-orang Yahudi telah menolak ”Yang Kudus dan Benar”; meskipun demikian, Yehuwa membangkitkan dia. Walaupun orang-orang dan para penguasa mereka tidak tahu bahwa mereka telah membunuh sang Mesias, Allah dengan demikian menggenapi kata-kata nubuat bahwa ”Mesias yang diutusNya harus menderita”.—Daniel 9:26.

      17. (a) Tindakan apa yang perlu diambil oleh orang Yahudi? (b) Apa yang telah terjadi sejak ’diutusnya Kristus’ pada zaman kita?

      17 Atas perlakuan mereka terhadap Mesias, Petrus memperlihatkan apa yang patut dilakukan orang Yahudi. (3:19-26) Mereka perlu ’bertobat’, atau menyesal atas dosa-dosa mereka, dan ”berbalik”, (NW) atau berganti agama, mengambil haluan yang berlawanan. Jika mereka mengamalkan iman dalam Yesus sebagai Mesias, menerima tebusan, maka mereka akan menikmati penyegaran dari Yehuwa sebagai orang yang telah diampuni dosa-dosanya. (Roma 5:6-11) Orang Yahudi diingatkan bahwa mereka adalah anak-anak dari perjanjian yang Allah adakan dengan nenek moyang mereka, ketika Ia berfirman kepada Abraham, ”Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.” Maka Allah pertama-tama mengutus Mesias Hamba-Nya untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi yang bertobat. Menarik bahwa sejak ’diutusnya Kristus’ dalam kuasa Kerajaan surgawi pada tahun 1914, pemulihan yang menyegarkan atas kebenaran dan organisasi teokratis berlangsung di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa.—Kejadian 12:3; 18:18; 22:18.

      Mereka Tidak Mau Berhenti!

      18. ”Batu” apa yang telah ditolak oleh ”tukang-tukang bangunan” Yahudi, dan hanya di dalam siapa ada keselamatan?

      18 Marah karena Petrus dan Yohanes memberitakan kebangkitan Yesus, imam-imam kepala, kepala pengawal bait, dan orang Saduki memasukkan mereka dalam tahanan. (4:1-12) Orang Saduki tidak percaya kepada kebangkitan, tetapi banyak orang lain menjadi beriman, prianya saja berjumlah kira-kira 5.000. Ketika diperiksa di hadapan mahkamah agung Yerusalem, Petrus mengatakan bahwa pria yang lumpuh itu disembuhkan ”dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret”, yang telah mereka pakukan pada tiang tetapi dibangkitkan oleh Allah. ”Batu” yang ditolak oleh ”tukang-tukang bangunan” Yahudi telah menjadi ”batu penjuru”. (Mazmur 118:22) ”Dan,” kata Petrus, ”keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia.”

      19. Ketika diperintahkan untuk berhenti mengabar, bagaimana jawaban para rasul?

      19 Upaya dibuat untuk menghentikan pembicaraan semacam itu. (4:13-22) Karena pria yang telah disembuhkan itu ada bersama para rasul, orang-orang tidak mungkin menyangkal ’mukjizat yang mencolok’ ini, namun Petrus dan Yohanes diperintahkan agar ’jangan berbicara atau mengajar dalam nama Yesus’. Jawaban mereka? ’Kami tidak dapat berhenti berbicara tentang apa yang telah kami lihat dan kami dengar.’ Mereka menaati Yehuwa sebagai Penguasa mereka!

      Doa Dijawab!

      20. Untuk hal apa murid-murid berdoa, dan dengan hasil apa?

      20 Sebagaimana Saksi-Saksi Yehuwa berdoa di perhimpunan-perhimpunan, demikian pula murid-murid berdoa ketika rasul-rasul yang telah dibebaskan melaporkan apa yang terjadi atas mereka. (4:23-31) Para penguasa, yaitu Herodes Antipas dan Pontius Pilatus, bersama orang-orang Roma Kafir dan umat Israel, memang telah bersatu melawan Mesias. (Mazmur 2:1, 2; Lukas 23:1-12) Sebagai jawaban atas doa, Yehuwa memenuhi murid-murid dengan roh kudus, sehingga mereka memberitakan firman Allah dengan berani. Penguasa mereka tidak diminta untuk mengakhiri penindasan tetapi agar memberi mereka kesanggupan untuk mengabar dengan berani sekalipun mengalami penganiayaan.

      21. Siapakah Barnabas itu, dan sifat-sifat apa yang ia miliki?

      21 Orang-orang beriman terus memakai segala sesuatu bersama, dan tidak seorang pun kekurangan. (4:32-37) Salah seorang penyumbang adalah Yusuf dari Siprus, seorang Lewi. Para rasul memberinya nama keluarga Barnabas, yang berarti ”anak penghiburan”, mungkin karena ia suka membantu dan hangat. Tentu, kita semua ingin menjadi orang seperti itu.—Kisah 11:22-24.

      Para Pendusta Disingkapkan

      22, 23. Apa dosa Ananias dan Safira, dan bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dari pengalaman mereka?

      22 Tetapi, Ananias dan istrinya, Safira, tidak lagi mengakui Yehuwa sebagai Penguasa mereka. (5:1-11) Mereka menjual sebidang tanah dan menahan sebagian dari uangnya tetapi berpura-pura telah memberikan seluruhnya kepada para rasul. Pengetahuan dari roh Allah memungkinkan Petrus untuk melihat kemunafikan mereka, yang mengakibatkan kematian atas mereka. Benar-benar suatu peringatan bagi mereka yang digoda oleh Setan untuk menipu!—Amsal 3:32; 6:16-19.

      23 Setelah peristiwa ini, orang-orang yang memiliki motif yang buruk tidak ada yang berani bergabung dengan murid-murid itu. Tetapi orang-orang lain menjadi beriman. (5:12-16) Selanjutnya, seraya orang sakit dan mereka yang diganggu oleh roh-roh yang najis menaruh iman dalam kuasa Allah, ”mereka semua disembuhkan”.

      Taati Allah Sebaliknya dari Manusia

      24, 25. Mengapa para pemimpin Yahudi menganiaya rasul-rasul, namun standar apa yang ditetapkan oleh orang-orang yang setia itu bagi semua hamba Yehuwa?

      24 Imam besar dan orang-orang Saduki sekarang berupaya membendung pertumbuhan yang menakjubkan dengan memenjarakan semua rasul. (5:17-25) Tetapi pada malam itu juga malaikat Allah membebaskan mereka. Dan menjelang pagi mereka mengajar di bait! Penganiayaan tidak dapat menghentikan hamba-hamba Yehuwa.

      25 Tetapi, tekanan dilancarkan ketika para rasul dibawa menghadap Mahkamah Agama, atau Sanhedrin. (5:26-42) Namun, ketika diperintahkan untuk berhenti mengabar, mereka berkata, ”Kita harus lebih taat kepada Allah sebagai penguasa daripada kepada manusia.” (NW) Hal ini menjadi standar bagi murid-murid Yesus, yaitu yang diikuti oleh Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini. Setelah mendapat peringatan dari guru Taurat, Gamaliel, para pemimpin memukuli rasul-rasul, memerintahkan mereka untuk berhenti mengabar, dan membebaskan mereka.

      26. Bagaimana pelayanan dari rasul-rasul dibandingkan dengan pelayanan dari Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

      26 Rasul-rasul bersukacita karena dianggap layak menderita penghinaan demi nama Yesus. ”Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang [”dari rumah ke rumah”, NW] dan memberitakan Injil.” Ya, mereka adalah rohaniwan dari rumah ke rumah. Demikian pula halnya Saksi-Saksi Allah pada zaman modern, yang juga menerima roh-Nya karena mereka menaati Dia dan berkata ”Yehuwa adalah Penguasa kita!”

  • Hiduplah dalam Takut akan Yehuwa
    Menara Pengawal—1990 | 1 Juni
    • Hiduplah dalam Takut akan Yehuwa

      ”Jemaat itu . . . hidup dalam takut akan Tuhan [”Yehuwa”, NW]. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”—KISAH 9:31.

      1, 2. (a) Apa yang terjadi ketika sidang Kristen berada dalam keadaan damai? (b) Walaupun Yehuwa mengizinkan penganiayaan, apa lagi yang Ia lakukan?

      SEORANG murid menghadapi ujian yang paling berat. Apakah ia akan memelihara integritas kepada Allah? Ya, pasti! Ia telah hidup dalam takut akan Allah, dengan respek yang dalam terhadap Penciptanya, dan akan mati sebagai saksi yang setia dari Yehuwa.

      2 Pemelihara integritas yang takut akan Allah itu ialah Stefanus, ”seorang yang penuh iman dan Roh Kudus”. (Kisah 6:5) Pembunuhan atasnya mencetuskan gelombang penganiayaan, tetapi setelah itu sidang di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai dan dibina secara rohani. Tambahan pula, ”jemaat itu . . . hidup dalam takut akan Tuhan [”Yehuwa”, NW]. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus”. (Kisah 9:31) Sebagai Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, kita dapat yakin bahwa Allah akan memberkati kita tidak soal apakah kita dalam masa damai atau mengalami penganiayaan, seperti diperlihatkan dalam Kisah pasal 6 sampai 12. Maka marilah kita hidup dalam takut dan hormat yang dalam akan Allah pada waktu penganiayaan atau menggunakan masa damai untuk pembinaan rohani dan dinas yang lebih aktif bagi Dia.—Ulangan 32:11, 12; 33:27.

      Setia sampai Akhir

      3. Problem apa yang diatasi di Yerusalem, dan bagaimana?

      3 Bahkan bila problem-problem timbul pada masa damai, pengorganisasian yang baik dapat membantu memecahkannya. (6:1-7) Orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani di Yerusalem mengeluh bahwa janda-janda mereka dilalaikan dalam pembagian makanan sehari-hari karena perhatian lebih diberikan kepada orang-orang Yahudi berbahasa Ibrani yang beriman. Problem ini dipecahkan ketika rasul-rasul mengangkat tujuh pria untuk mengurus ”tugas yang penting ini”. (NW) Salah seorang dari mereka ialah Stefanus.

      4. Bagaimana reaksi Stefanus terhadap tuduhan palsu atasnya?

      4 Tetapi, Stefanus yang takut akan Allah tidak lama kemudian menghadapi ujian. (6:8-15) Orang-orang yang berdebat dengan Stefanus mulai bertindak. Beberapa adalah dari ”jemaat orang Libertini”, yaitu mungkin orang-orang Yahudi yang ditawan oleh Roma dan belakangan beremansipasi atau proselit Yahudi yang dulunya adalah budak-budak. Karena tidak dapat membela diri melawan hikmat dan roh yang mendorong Stefanus berbicara, musuh-musuhnya membawanya ke Sanhedrin. Di sana saksi-saksi palsu itu berkata, ’Kami mendengar pria ini mengatakan bahwa Yesus akan merubuhkan bait dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa.’ Namun bahkan para penentang dapat melihat bahwa Stefanus tidak melakukan perbuatan salah sebaliknya pembawaannya tenang bagaikan seorang malaikat, seorang utusan dari Allah yang yakin akan dukungan yang ia miliki. Betapa berbeda dari wajah-wajah mereka, yang memancarkan kejahatan karena mereka membiarkan diri digunakan oleh Setan!

      5. Pokok-pokok apa yang Stefanus kemukakan ketika memberi kesaksian?

      5 Ketika ditanyai oleh Imam Besar Kayafas, Stefanus memberikan kesaksian yang berani. (7:1-53) Tinjauannya atas sejarah Israel memperlihatkan bahwa Allah bermaksud menghapus Taurat dan dinas bait pada waktu Mesias datang. Stefanus mengatakan bahwa Musa, sang pembebas yang menurut pengakuan setiap orang Yahudi mereka hormati, telah ditolak oleh orang Israel, sama seperti mereka sekarang tidak mau menerima Pribadi yang mendatangkan pembebasan lebih besar. Dengan mengatakan bahwa Allah tidak diam dalam rumah bikinan manusia, Stefanus menunjukkan bahwa bait dan sistem ibadatnya akan berakhir. Tetapi karena hakim-hakim tersebut tidak takut akan Allah atau tidak ingin mengetahui kehendak Dia, Stefanus berkata, ’Hai orang-orang yang keras kepala, kamu selalu menentang Roh Kudus. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Mereka membunuh orang-orang yang menubuatkan kedatangan Orang Benar, dan kamu telah menjadi pengkhianat dan pembunuhnya.’

      6. (a) Sebelum kematiannya, hal apa yang menguatkan iman dialami oleh Stefanus? (b) Mengapa Stefanus dapat mengatakan dengan tepat, ”Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”?

      6 Pernyataan Stefanus yang berani itu mengakibatkan ia dibunuh. (7:54-60) Hakim-hakim marah sekali mendengar penyingkapan atas kesalahan mereka dalam hal kematian Yesus. Tetapi iman Stefanus benar-benar dikuatkan ketika ia ”menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah”! Stefanus sekarang dapat menghadapi musuh-musuhnya dengan keyakinan bahwa ia telah melakukan kehendak Allah. Walaupun Saksi-Saksi Yehuwa tidak mendapat penglihatan, kita dapat memiliki ketenangan yang sama yang diberikan oleh Allah pada waktu kita dianiaya. Setelah menyeret Stefanus ke luar kota Yerusalem, musuh-musuhnya mulai melemparinya dengan batu, dan ia mengucapkan permohonan, ”Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Hal ini patut karena Allah telah memberi Yesus wewenang untuk menghidupkan orang lain. (Yohanes 5:26; 6:40; 11:25, 26) Sambil berlutut, Stefanus berseru, ”Tuhan [”Yehuwa”, NW], janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Kemudian ia tidur dalam kematian sebagai martir, seperti halnya begitu banyak pengikut Yesus sejak itu, bahkan pada zaman modern.

      Penganiayaan Menyebarkan Kabar Baik

      7. Apa pengaruh dari penganiayaan?

      7 Kematian Stefanus menyebabkan kabar baik tersiar ke mana-mana. (8:1-4) Penganiayaan membuat semua murid tersebar ke seluruh Yudea dan Samaria, kecuali para rasul. Saulus, yang menyetujui pembunuhan atas Stefanus, mengobrak-abrik sidang bagaikan seekor binatang buas, memasuki rumah demi rumah untuk menyeret para pengikut Yesus ke dalam penjara. Seraya murid-murid yang tersebar itu terus memberitakan, rencana Setan untuk menghentikan para pemberita Kerajaan yang takut akan Allah melalui penganiayaan, digagalkan. Dewasa ini juga, penganiayaan sering telah menyebarkan kabar baik atau menarik perhatian kepada pekerjaan pengabaran Kerajaan.

      8. (a) Apa yang terjadi sebagai hasil pengabaran di Samaria? (b) Bagaimana Petrus menggunakan kunci kedua yang Yesus percayakan kepadanya?

      8 Sang penginjil, Filipus, pergi ke Samaria untuk ”memberitakan Mesias”. (8:5-25) Sukacita yang besar memenuhi kota itu pada waktu kabar baik diberitakan, roh-roh yang najis diusir, dan orang-orang disembuhkan. Rasul-rasul di Yerusalem mengutus Petrus dan Yohanes ke Samaria, dan ketika mereka berdoa serta menumpangkan tangan ke atas mereka yang sudah dibaptis, murid-murid baru itu menerima roh kudus. Bekas tukang sihir yang baru dibaptis, Simon, mencoba membeli kuasa tersebut, tetapi Petrus berkata, ’Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau. Hatimu tidak lurus di hadapan Allah.’ Ketika diberi tahu agar bertobat dan memohonkan pengampunan dari Yehuwa, ia memohon agar rasul-rasul berdoa demi kepentingannya. Hal ini seharusnya menggerakkan semua orang yang takut kepada Yehuwa dewasa ini untuk berdoa memohonkan bantuan ilahi dalam menjaga ketulusan hati. (Amsal 4:23) (Dari peristiwa ini muncul kata bahasa Inggris ”simony”, yaitu ’membeli atau menjual jabatan atau kedudukan terkemuka di gereja’.) Petrus dan Yohanes memberitakan Injil di banyak kampung di Samaria. Demikianlah, Petrus menggunakan kunci kedua yang Yesus berikan kepadanya untuk membuka pintu pengetahuan dan kesempatan memasuki Kerajaan surgawi.—Matius 16:19.

      9. Siapakah orang Etiopia kepada siapa Filipus memberi kesaksian, dan mengapa orang itu dapat dibaptis?

      9 Kemudian malaikat Allah memberi Filipus penugasan baru. (8:26-40) Dalam sebuah kereta di jalan raya dari Yerusalem menuju Gaza ada seorang ”sida-sida”, yaitu seorang pembesar, kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia. Ia bukan seorang sida-sida secara fisik, yang dilarang memasuki sidang jemaat Yahudi, tetapi ia baru kembali dari Yerusalem untuk beribadat sebagai seorang proselit yang bersunat. (Ulangan 23:1) Filipus mendapati sida-sida itu sedang membaca buku Yesaya. Setelah diundang untuk naik ke dalam kereta, Filipus membahas nubuat Yesaya dan ”memberitakan Injil Yesus kepadanya”. (Yesaya 53:7, 8) Tidak lama kemudian orang Etiopia itu berseru, ”Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Tidak ada penghalang, karena ia tahu tentang Allah dan sekarang telah beriman dalam Kristus. Maka Filipus membaptis orang Etiopia itu, yang kemudian meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Apakah ada sesuatu yang menghalangi saudara untuk dibaptis?

      Seorang Penganiaya Ditobatkan

      10, 11. Apa yang terjadi atas Saulus dari Tarsus di jalan menuju Damsyik dan tidak lama setelah itu?

      10 Sementara itu, Saulus berupaya membuat para pengikut Yesus menyangkal iman mereka di bawah ancaman pemenjaraan atau kematian. (9:1-18a) Imam besar (kemungkinan Kayafas) memberinya surat-surat untuk dibawa kepada sinagoga-sinagoga di Damsyik, memberinya wewenang untuk menangkap dan membawa ke Yerusalem, pria dan wanita yang mengikuti ”Jalan Tuhan”, atau cara hidup berdasarkan teladan Kristus. Kira-kira tengah hari dekat Damsyik, suatu sinar memancar dari langit dan ada suara bertanya, ”Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Mereka yang bersama dengan Saulus mendengar ”suara itu” tetapi tidak mengerti apa yang dikatakan. (Bandingkan Kisah 22:6, 9.) Penyingkapan sebagian dari Yesus yang telah dimuliakan itu sudah cukup untuk membuat Saulus menjadi buta. Allah menggunakan Ananias, seorang murid, untuk memulihkan penglihatannya.

      11 Setelah dibaptis, bekas penganiaya ini menjadi sasaran penganiayaan. (9:18b-25) Orang Yahudi di Damsyik ingin membunuh Saulus. Tetapi, pada malam hari, murid-murid menurunkan dia melalui sebuah lubang di tembok, kemungkinan dalam sebuah keranjang anyaman yang besar terbuat dari tali atau ranting-ranting yang dijalin. (2 Korintus 11:32, 33) Lubang itu mungkin sebuah jendela dari rumah salah seorang murid yang dibangun pada tembok kota. Ini bukan tindakan pengecut untuk menghindari musuh dan terus mengabar.

      12. (a) Apa yang terjadi atas Saulus di Yerusalem? (b) Bagaimana keadaan sidang jemaat?

      12 Di Yerusalem, Barnabas membantu murid-murid menerima Saulus sebagai saudara seiman. (9:26-31) Di sana, Saulus dengan berani berdebat dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, yang juga berupaya membunuh dia. Mengetahui hal ini, saudara-saudara membawa dia ke Kaisarea dan mengutusnya ke Tarsus, kota kediamannya di Sisilia. Sidang di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria kemudian ’berada dalam keadaan damai, dibina’ secara rohani. Seraya jemaat itu ’hidup dalam takut akan Yehuwa, jumlahnya makin bertambah besar oleh penghiburan Roh Kudus’. Benar-benar suatu teladan bagi semua sidang dewasa ini jika mereka ingin menerima berkat Yehuwa!

      Orang-Orang Non-Yahudi Menjadi Beriman!

      13. Allah memberi kesanggupan kepada Petrus untuk melakukan mukjizat-mukjizat apa di Lida dan Yope?

      13 Petrus juga terus sibuk. (9:32-43) Di Lida (sekarang Lod) di Dataran Saron, ia menyembuhkan Eneas yang lumpuh. Penyembuhan ini menyebabkan banyak orang berbalik kepada Tuhan. Di Yope, Tabita (Dorkas), seorang murid yang dikasihi, jatuh sakit dan meninggal. Ketika Petrus tiba, sambil menangis janda-janda menunjukkan kepadanya pakaian-pakaian yang telah dibuat oleh Dorkas dan yang mungkin sedang mereka pakai. Petrus menghidupkan kembali Dorkas, dan ketika berita tentang hal ini tersiar, banyak orang menjadi beriman. Petrus tetap tinggal di Yope bersama Simon, seorang penyamak kulit, yang rumahnya di tepi laut. Seorang penyamak kulit merendam kulit hewan dalam laut dan membubuhinya dengan kapur sebelum mengerik bulu-bulunya. Kulit mentah itu kemudian disamak dengan cairan dari tumbuhan tertentu sehingga siap digunakan untuk berbagai hal.

      14. (a) Siapakah Kornelius itu? (b) Apa yang benar berkenaan doa-doa Kornelius?

      14 Pada waktu itu (36 M.), suatu perkembangan yang penting terjadi di tempat lain. (10:1-8) Di Kaisarea tinggal Kornelius, seorang non-Yahudi yang saleh, perwira pasukan Roma yang mengepalai kira-kira seratus orang. Ia memimpin ”pasukan Italia”, yang rupanya diambil dari antara warga Roma dan budak-budak yang merdeka di Italia. Meskipun Kornelius takut kepada Allah, ia bukan seorang proselit Yahudi. Dalam suatu penglihatan, seorang malaikat memberi tahu dia bahwa doa-doanya ”telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat” dia. Meskipun Kornelius pada waktu itu belum berbakti kepada Yehuwa, ia menerima jawaban atas doanya. Tetapi sesuai dengan petunjuk malaikat, ia menyuruh memanggil Petrus.

      15. Apa yang terjadi ketika Petrus sedang berdoa di atap rumah Simon?

      15 Sementara itu, Petrus mendapat penglihatan ketika ia sedang berdoa di atap rumah Simon. (10:9-23) Ketika sedang diliputi kuasa ilahi ia melihat turun dari langit sebuah bejana berbentuk kain lebar penuh berisi berbagai binatang berkaki empat yang haram, binatang melata, dan burung. Ketika diperintahkan untuk menyembelih dan memakannya, Petrus berkata bahwa ia tidak pernah makan sesuatu yang haram. ”Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram,” ia diberi tahu. Penglihatan itu membingungkan Petrus, tetapi ia mengikuti petunjuk dari roh. Maka, ia bersama enam saudara Yahudi pergi bersama para utusan dari Kornelius.—Kisah 11:12.

      16, 17. (a) Apa yang Petrus katakan kepada Kornelius beserta orang-orang yang berkumpul di rumahnya? (b) Apa yang terjadi ketika Petrus sedang berbicara?

      16 Sekarang orang-orang non-Yahudi yang pertama akan mendengar kabar baik. (10:24-43) Ketika Petrus dan rekan-rekannya tiba di Kaisarea, Kornelius, sanak keluarganya, dan sahabat-sahabat karibnya sudah menunggu. Kornelius tersungkur di depan kaki Petrus, tetapi rasul itu dengan rendah hati menolak untuk disembah. Ia berbicara mengenai bagaimana Yehuwa mengurapi Yesus dengan roh kudus dan kuasa sebagai Mesias dan menjelaskan bahwa setiap orang yang beriman kepada-Nya akan diampuni dosa-dosanya.

      17 Yehuwa sekarang bertindak. (10:44-48) Sementara Petrus sedang berbicara, Allah mengaruniakan roh kudus ke atas orang-orang non-Yahudi yang beriman itu. Seketika itu juga, mereka diperanakkan oleh roh Allah dan diilhami untuk berbicara bahasa-bahasa asing dan mengagungkan Dia. Maka, mereka dengan sepatutnya dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Demikianlah Petrus menggunakan kunci ketiga untuk membuka bagi orang-orang non-Yahudi yang takut akan Allah, pintu pengetahuan dan kesempatan memasuki Kerajaan surgawi.—Matius 16:19.

      18. Bagaimana reaksi saudara-saudara Yahudi ketika Petrus menjelaskan bahwa orang-orang non-Yahudi ”dibaptis dengan Roh Kudus”?

      18 Kemudian, di Yerusalem, para pendukung sunat berselisih pendapat dengan Petrus. (11:1-18) Ketika ia menjelaskan bagaimana orang-orang non-Yahudi ”dibaptis dengan Roh Kudus”, saudara-saudaranya orang Yahudi menjadi tenang dan memuliakan Allah, mengatakan, ”Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.” Kita juga sepatutnya mau menerima dengan baik bila kehendak ilahi telah dinyatakan dengan jelas kepada kita.

      Sidang Non-Yahudi Didirikan

      19. Bagaimana murid-murid itu kemudian disebut orang Kristen?

      19 Sidang non-Yahudi yang pertama sekarang dibentuk. (11:19-26) Ketika murid-murid dicerai-beraikan oleh kesulitan yang timbul karena Stefanus, ada yang pergi ke Antiokhia, Siria, yang terkenal dengan ibadat yang najis dan kebejatan moralnya. Ketika mereka memberitakan kabar baik kepada orang-orang yang berbahasa Yunani di sana, ”tangan Tuhan [”Yehuwa”, NW] menyertai mereka”, dan banyak orang menjadi beriman. Barnabas dan Saulus mengajar di sana selama setahun, dan ”di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen [”melalui ketetapan ilahi”, NW]”. Yehuwa pasti membimbing agar mereka disebut demikian, karena kata Yunani khre·ma·tiʹzo berarti ”disebut melalui ketetapan ilahi” dan selalu digunakan dalam Alkitab berkaitan dengan apa yang berasal dari Allah.

      20. Apa yang dinubuatkan oleh Agabus, dan bagaimana reaksi sidang Antiokhia?

      20 Nabi-nabi yang takut akan Allah juga datang ke Antiokhia dari Yerusalem. (11:27-30) Salah seorang di antaranya ialah Agabus, yang ’oleh kuasa Roh mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar’. Nubuat itu digenapi selama pemerintahan kaisar Roma Klaudius (41-54 C.E.), dan sejarawan Yosefus menyebut ini ”bala kelaparan besar”. (Jewish Antiquities, XX, 51 [ii, 5]; XX, 101 [v, 2]) Digerakkan oleh kasih, sidang Antiokhia mengirimkan sumbangan kepada saudara-saudara yang membutuhkannya di Yudea.—Yohanes 13:35.

      Penganiayaan Sia-Sia

      21. Tindakan apa yang diambil oleh Herodes Agripa I terhadap Petrus, tetapi dengan hasil apa?

      21 Masa damai berakhir ketika Herodes Agripa I mulai menganiaya orang-orang yang takut akan Yehuwa di Yerusalem. (12:1-11) Herodes membunuh Yakobus dengan pedang, mungkin memenggal kepalanya sebagai rasul pertama yang menjadi martir. Melihat bahwa hal ini menyenangkan hati orang Yahudi, Herodes memenjarakan Petrus. Rasul itu rupanya dirantai pada seorang prajurit masing-masing di kedua sisinya, sementara dua prajurit lain menjaga selnya. Herodes bermaksud mengeksekusi dia setelah Paskah dan hari raya roti tak beragi (14-21 Nisan), tetapi doa-doa sidang demi kepentingan Petrus dijawab tepat pada waktunya, yang juga sering kita alami dengan doa-doa kita. Ini terjadi ketika malaikat Allah secara mukjizat membebaskan rasul itu.

      22. Apa yang terjadi ketika Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Markus?

      22 Tak lama kemudian Petrus sudah berada di rumah Maria (ibu dari Yohanes Markus), yang rupanya adalah tempat perhimpunan Kristen. (12:12-19) Dalam gelap, Rode, seorang hamba perempuan, mengenali suara Petrus tetapi membiarkan dia di luar, di depan pintu gerbang yang terkunci. Mula-mula murid-murid berpikir Allah telah mengutus seorang malaikat dalam rupa Petrus dan yang berbicara dengan suara seperti suara Petrus. Tetapi, ketika mereka mengenali Petrus, ia memberi tahu mereka agar melaporkan pembebasannya kepada Yakobus dan saudara-saudara (mungkin para penatua). Kemudian ia pergi meninggalkan mereka tanpa memberitahukan tujuannya agar tidak membahayakan mereka atau dirinya sendiri andai kata ada interogasi. Herodes sia-sia mencari Petrus, dan para prajurit yang mengawalnya dihukum, mungkin bahkan dieksekusi.

      23. Bagaimana pemerintahan Herodes Agripa I berakhir, dan apa yang dapat kita pelajari dari ini?

      23 Pada tahun 44 M. pemerintahan Herodes Agripa I berakhir secara tiba-tiba di Kaisarea ketika ia berusia 54 tahun. (12:20-25) Ia sedang ingin memerangi orang Funisia dari Tirus dan Sidon, yang telah menyuap Blastus hambanya untuk mengatur pertemuan agar mereka dapat berdamai. Pada ”hari yang ditentukan” (juga hari raya untuk menghormati Kaisar Klaudius), Herodes mengenakan pakaian kerajaan, duduk di atas takhta, dan mulai berpidato. Sebagai sambutan, hadirin berseru, ”Ini suara allah dan bukan suara manusia!” Seketika itu juga malaikat Yehuwa menghukum dia ”karena ia tidak memberi hormat kepada Allah”. Herodes ”mati dimakan cacing-cacing”. Semoga contoh peringatan ini menggerakkan kita untuk terus hidup dalam takut akan Yehuwa, menjauhi kecongkakan dan memberi Dia pujian atas apa yang kita lakukan sebagai umat-Nya.

      24. Apa yang akan diperlihatkan dalam artikel mendatang mengenai perluasan?

      24 Meskipun ditindas oleh Herodes, ”firman Tuhan [”Yehuwa”, NW] makin tersebar dan makin banyak didengar orang”. Sebenarnya, seperti akan diperlihatkan dalam sebuah artikel mendatang, murid-murid dapat mengharapkan perluasan lebih lanjut. Mengapa? Karena mereka ”hidup dalam takut akan Tuhan [”Yehuwa”, NW]”.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan