PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Siapakah Pelayan-Pelayan Allah Dewasa Ini?
    Menara Pengawal—2000 | 15 November
    • 9. Kapankah Yesus ditahbiskan, dan oleh siapa?

      9 Untuk mengetahui kapan dan oleh siapa seseorang ditahbiskan, perhatikan contoh Yesus Kristus. Ia tidak mempunyai semacam ijazah penahbisan atau gelar dari seminari tertentu untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang pelayan Allah, dan ia tidak ditahbiskan oleh manusia mana pun. Kalau begitu, mengapa kita dapat mengatakan bahwa ia adalah seorang pelayan Allah? Karena kata-kata terilham Yesaya tergenap atasnya, ”Roh Yehuwa ada padaku, karena ia mengurapi aku untuk menyatakan kabar baik.” (Lukas 4:17-19; Yesaya 61:1) Kata-kata itu dengan jelas meneguhkan bahwa Yesus diamanatkan untuk memberitakan kabar baik. Oleh siapa? Karena roh Yehuwa mengurapinya untuk pekerjaan itu, jelaslah bahwa Yesus ditahbiskan oleh Allah Yehuwa. Kapan hal ini terjadi? Roh Yehuwa sebenarnya turun ke atas Yesus sewaktu ia dibaptis. (Lukas 3:21, 22) Dengan demikian, pada saat pembaptisannyalah Yesus ditahbiskan.

  • Siapakah Pelayan-Pelayan Allah Dewasa Ini?
    Menara Pengawal—2000 | 15 November
    • 13. Kapan Timotius ditahbiskan sebagai pelayan Allah, dan mengapa saudara dapat mengatakan bahwa kemajuan rohaninya tidak berhenti sampai di situ?

      13 Mengingat perintah Yesus yang dicatat di Matius 28:19, 20, kita dapat merasa yakin bahwa pada taraf tertentu iman Timotius menggerakkan dia untuk meniru Yesus dan dibaptis. (Matius 3:15-17; Ibrani 10:5-9) Ini merupakan lambang pembaktian Timotius yang sepenuh jiwa kepada Allah. Pada waktu ia dibaptis, Timotius menjadi pelayan Allah. Sejak saat itu, kehidupannya, kekuatannya, serta segala sesuatu yang ia miliki telah menjadi milik Allah.

  • Siapakah Pelayan-Pelayan Allah Dewasa Ini?
    Menara Pengawal—2000 | 15 November
    • 15. Apa yang terjadi sewaktu seseorang dibaptis? (Lihat juga catatan kaki.)

      15 Akhirnya, setelah sang pelajar Alkitab mengembangkan kasih akan Allah Yehuwa dan iman yang kuat akan korban tebusan, ia ingin membaktikan diri sepenuhnya kepada Bapak surgawinya. (Yohanes 14:1) Ia memperlihatkan pembaktiannya ini dalam doa pribadinya dan kemudian dibaptis sebagai lambang di hadapan umum tentang pembaktian pribadinya. Pembaptisannya merupakan semacam upacara penahbisannya, karena pada saat itulah ia diakui sebagai seorang hamba Allah yang berbakti sepenuhnya, seorang di·aʹko·nos. Ia harus tetap terpisah dari dunia ini. (Yohanes 17:16; Yakobus 4:4) Ia telah mempersembahkan segenap dirinya sebagai ”korban yang hidup, kudus, diperkenan Allah”, tanpa syarat ataupun tanpa keragu-raguan. (Roma 12:1)b Ia adalah pelayan Allah, meniru Kristus.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan