-
Inilah Warisan Rohani KitaMenara Pengawal—2013 | 15 Februari
-
-
Inilah Warisan Rohani Kita
”Inilah milik pusaka hamba-hamba Yehuwa.”—YES. 54:17.
1. Karena kasih, apa yang telah Yehuwa lestarikan untuk manusia?
YEHUWA, ”Allah yang hidup dan kekal”, telah melestarikan berita yang dapat memberi manusia kehidupan abadi. Berita itu pasti akan abadi, karena ”perkataan Yehuwa tetap untuk selama-lamanya”. (1 Ptr. 1:23-25) Betapa bersyukurnya kita karena Yehuwa dengan pengasih telah melestarikan berita yang sangat penting ini dalam Alkitab!
2. Apa yang Allah lestarikan dalam Firman-Nya agar bisa digunakan oleh umat-Nya?
2 Nama Allah, yang Ia pilih bagi diri-Nya sendiri, Ia lestarikan dalam Firman-Nya untuk digunakan umat-Nya. Dalam Alkitab, nama ”Allah Yehuwa” pertama kali muncul dalam catatan tentang ”sejarah langit dan bumi”. (Kej. 2:4) Nama Allah secara mukjizat terukir beberapa kali pada lempeng batu yang berisi Sepuluh Perintah. Misalnya, perintah pertama dimulai dengan kata-kata, ”Akulah Yehuwa, Allahmu.” (Kel. 20:1-17) Sekalipun Setan berulang kali berupaya melenyapkan nama Allah, nama itu tetap terpelihara karena Tuan Yang Berdaulat Yehuwa telah melestarikan Alkitab yang memuat nama-Nya.—Mz. 73:28.
3. Meski dusta agama memenuhi bumi, apa yang telah Allah lestarikan?
3 Dalam Firman-Nya, Yehuwa juga melestarikan kebenaran. Meski dusta agama memenuhi bumi, kita sangat bersyukur karena Allah memberi kita terang rohani dan kebenaran. (Baca Mazmur 43:3, 4.) Saat banyak orang berjalan dalam kegelapan, kita dengan penuh sukacita berjalan di bawah terang rohani dari Allah.—1 Yoh. 1:6, 7.
WARISAN KITA YANG ISTIMEWA
4, 5. Hak istimewa apa yang kita miliki sejak tahun 1931?
4 Sebagai orang Kristen, kita punya milik pusaka, atau warisan, yang sangat berharga. Warisan adalah sesuatu yang berharga yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Warisan rohani kita mencakup pengetahuan yang saksama dari Firman Allah dan pemahaman yang benar tentang Allah dan kehendak-Nya. Warisan rohani ini juga mencakup suatu hak istimewa.
Kita sangat gembira ketika menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa pada kebaktian tahun 1931
5 Hak istimewa itu kita terima pada kebaktian di Columbus, Ohio, AS, tahun 1931. Pada lembar acara tertulis ”JW”. Seorang saudari mengatakan, ”Banyak yang menebak-nebak apa maksudnya tulisan JW itu.” Sebelumnya, kita dikenal sebagai Siswa-Siswa Alkitab, tetapi kita menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses dalam bahasa Inggris) melalui sebuah resolusi pada hari Minggu, 26 Juli 1931. Itu adalah hari yang sangat menggembirakan, karena kita menerima nama yang diambil dari Alkitab. (Baca Yesaya 43:12.) ”Saya tidak akan pernah bisa lupa betapa kerasnya seruan dan tepuk tangan yang membahana di gedung itu,” kenang seorang saudara. Tidak ada agama lain di dunia ini yang mau menyandang nama Allah. Tetapi, Allah telah mengizinkan kita untuk menggunakan nama yang istimewa itu selama lebih dari delapan dekade. Sungguh besar hak istimewa untuk menjadi Saksi-Saksi Yehuwa!
6. Warisan rohani kita juga mencakup keterangan akurat apa saja?
6 Warisan rohani kita juga mencakup banyak sekali keterangan yang berharga dan akurat tentang hamba-hamba Allah di masa lalu. Misalnya, kisah tentang Abraham, Ishak, dan Yakub. Para patriark ini dan keluarga mereka pastilah sering membahas bagaimana caranya mereka dapat menyenangkan Yehuwa. Maka, tidaklah mengherankan jika Yusuf menolak amoralitas seksual dan menganggapnya sebagai ’dosa terhadap Allah’. (Kej. 39:7-9) Kebiasaan bagi orang Kristen juga disampaikan secara lisan atau melalui teladan. Di antaranya ada hal-hal tentang Perjamuan Malam Tuan yang disampaikan rasul Paulus kepada sidang-sidang Kristen. (1 Kor. 11:2, 23) Dewasa ini, semua hal yang kita butuhkan untuk menyembah Allah ”dengan roh dan kebenaran” tertulis dalam Firman-Nya. (Baca Yohanes 4:23, 24.) Alkitab memang bisa menerangi semua manusia, tetapi hanya kita sebagai hamba-hamba Yehuwa yang menghargainya.
7. Janji apa yang termasuk dalam warisan rohani kita?
7 Warisan rohani kita juga mencakup kisah-kisah zaman modern yang membuktikan bahwa ’Yehuwa ada di pihak kita’. (Mz. 118:7) Hal ini membuat kita tidak merasa takut, bahkan sewaktu dianiaya. Dalam warisan rohani kita terdapat janji yang membesarkan hati ini, ”’Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil, dan setiap lidah yang bangkit melawanmu di pengadilan akan kauhukum. Inilah milik pusaka [warisan] hamba-hamba Yehuwa, dan keadilbenaran mereka berasal dariku,’ demikian ucapan Yehuwa.” (Yes. 54:17) Ya, tak satu pun dari senjata Setan yang dapat membuat kita celaka secara permanen.
8. Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini dan artikel berikutnya?
8 Setan telah berupaya melenyapkan Firman Allah, menyingkirkan nama Yehuwa, dan menyembunyikan kebenaran. Namun, ia bukanlah tandingan bagi Yehuwa, karena semua upayanya telah Allah gagalkan. Dalam artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan membahas (1) cara Allah melestarikan Firman-Nya; (2) cara Yehuwa melestarikan nama-Nya; dan (3) bagaimana Bapak surgawi kita telah terbukti menjadi Sumber dan Pelestari kebenaran yang kita nikmati sekarang.
YEHUWA TELAH MELESTARIKAN FIRMANNYA
9-11. Alkitab tetap bertahan sekalipun ada banyak upaya untuk melenyapkannya. Berikan contoh.
9 Yehuwa telah melestarikan Firman-Nya sekalipun ada banyak upaya untuk melenyapkannya. Enciclopedia Cattolica (Ensiklopedia Katolik) mengatakan, ”Tahun 1229, Konsili Toulouse melarang kaum awam menggunakannya [Alkitab dalam bahasa sehari-hari] mengingat adanya tentangan terhadap Kaum Albigen dan Kaum Walden . . . Pertemuan yang diadakan tahun 1234 di Tarragona, Spanyol, di bawah James I juga mengeluarkan larangan yang sama. . . . Takhta Suci turun tangan untuk pertama kalinya pada tahun 1559, sewaktu Paulus IV melarangkan pencetakan dan kepemilikan A[lkitab] dalam bahasa sehari-hari tanpa izin Kongregasi Kudus.”
10 Sekalipun ada banyak upaya untuk melenyapkan Alkitab, Yehuwa terus melindunginya. Kira-kira tahun 1382, John Wycliffe dan rekan-rekannya menerbitkan Alkitab pertama dalam bahasa Inggris. Penerjemah Alkitab lainnya adalah William Tyndale. Ia dihukum mati tahun 1536. Saat terikat di tiang, konon ia berseru, ”Tuhan, bukakanlah mata raja Inggris.” Lalu, lehernya dijerat dan ia dibakar.
11 Pada tahun 1535, Miles Coverdale menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Coverdale menggunakan ”Perjanjian Baru” dan sebagian ”Perjanjian Lama”, yaitu dari Kejadian sampai Tawarikh, hasil terjemahan Tyndale. Bagian-bagian lainnya ia terjemahkan dari Alkitab bahasa Latin dan dari Alkitab bahasa Jerman hasil terjemahan Martin Luther. Dewasa ini, kita memiliki Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Alkitab ini sangat kita hargai karena terjemahannya jelas, sesuai teks aslinya, dan berguna dalam pelayanan kita. Kita bersukacita karena baik Setan ataupun manusia tidak dapat menghalangi pelestarian Firman Yehuwa.
YEHUWA MELESTARIKAN NAMANYA
Pria-pria seperti Tyndale rela mati demi Firman Allah
12. Bagaimana Terjemahan Dunia Baru berperan dalam melestarikan nama ilahi?
12 Allah Yehuwa tidak akan pernah membiarkan nama-Nya terhapus sama sekali dari Firman-Nya. Terjemahan Dunia Baru sangat berperan dalam melestarikan nama ilahi. Dalam kata pengantar terjemahan itu, panitianya yang beranggotakan para penerjemah yang berdedikasi tinggi menulis, ”Ciri menonjol terjemahan ini adalah dipulihkannya nama ilahi ke tempatnya yang benar dalam teks Alkitab. Hal itu dilakukan dengan menggunakan bentuk yang umum diterima dalam bahasa Indonesia, yaitu ”Yehuwa” sebanyak 6.973 kali dalam Kitab-Kitab Ibrani dan 237 kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen.” Terjemahan Dunia Baru, baik lengkap ataupun sebagian, kini tersedia dalam lebih dari 116 bahasa, dan telah dicetak sebanyak 178.545.862 eksemplar.
13. Apa buktinya bahwa nama Allah telah dikenal sejak manusia diciptakan?
13 Sejak manusia diciptakan, nama Allah telah dikenal. Adam dan Hawa tahu nama Allah, dan mereka tahu cara mengucapkannya dengan benar. Setelah Air Bah, sewaktu Ham bertindak dengan tidak respek terhadap bapaknya, Nuh berkata, ”Diagungkanlah Yehuwa, Allah Sem, dan biarlah Kanaan [keturunan Ham] menjadi budak baginya.” (Kej. 4:1; 9:26) Allah sendiri menyatakan, ”Akulah Yehuwa. Itulah namaku; dan aku tidak akan memberikan kemuliaanku kepada siapa pun.” Ia juga mengatakan, ”Akulah Yehuwa, dan tidak ada yang lain. Kecuali aku tidak ada Allah.” (Yes. 42:8; 45:5) Yehuwa telah melestarikan nama-Nya dan membuat nama-Nya dikenal oleh orang-orang di seluruh bumi. Betapa besar hak istimewa kita untuk menggunakan nama Yehuwa dan melayani sebagai Saksi-Saksi-Nya! Kita seolah-olah berseru, ”Dengan nama Allah kita, kita akan mengangkat panji-panji kita.”—Mz. 20:5.
14. Selain dalam Alkitab, di mana lagi nama Allah telah ditemukan?
14 Selain dalam Alkitab, nama Allah juga ditemukan di tempat-tempat lain. Perhatikan Batu Moab, yang ditemukan di Diban (Dibon), 21 kilometer di sebelah timur Laut Mati. Pada batu itu tertulis nama Raja Omri dari Israel dan kisah pemberontakan Moab terhadap Israel versi Raja Mesya. (1 Raj. 16:28; 2 Raj. 1:1; 3:4, 5) Namun, Batu Moab terutama menarik perhatian kita karena memuat nama Allah dalam bentuk empat huruf Ibrani, YHWH, yang disebut Tetragramaton. Keempat huruf ini juga disebutkan berulang kali dalam Surat-Surat Lakhis, yaitu potongan tembikar yang ditemukan di Israel.
15. Apa Septuaginta itu? Mengapa itu dibutuhkan?
15 Para penerjemah Alkitab pada zaman dahulu turut melestarikan nama ilahi. Setelah masa pembuangan di Babilon tahun 607 SM sampai 537 SM, banyak orang Yahudi tidak kembali ke Yehuda dan Israel. Pada abad ketiga SM, banyak orang Yahudi menetap di kota Aleksandria di Mesir. Mereka membutuhkan terjemahan Kitab-Kitab Ibrani dalam bahasa Yunani, yang adalah bahasa internasional kala itu. Terjemahan itu, yang disebut Septuaginta, diterbitkan pada abad kedua SM. Beberapa salinannya memuat nama Yehuwa dalam huruf-huruf Ibrani.
16. Berikan contoh adanya nama Allah dalam buku yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1640.
16 Nama ilahi juga terdapat dalam Bay Psalm Book, buku pertama yang diterbitkan di koloni Inggris di Amerika. Edisi pertamanya (dicetak tahun 1640) memuat kitab Mazmur, yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke bahasa Inggris. Nama Allah muncul di ayat-ayat seperti Mazmur 1:1, 2, yang mengatakan bahwa ”diberkatilah orang” yang tidak berjalan mengikuti nasihat orang fasik, ”tetapi dalam hukum Iehovah, ia menikmati kesenangan”. Untuk mengetahui lebih banyak tentang nama Allah, lihatlah brosur Nama Ilahi yang Akan Kekal Selama-lamanya.
YEHUWA MELESTARIKAN KEBENARAN
17, 18. (a) Menurut Saudara, apa ”kebenaran” itu? (b) Apa saja yang tercakup dalam ”kebenaran kabar baik”?
17 Kita senang melayani ”Yehuwa, Allah kebenaran”. (Mz. 31:5) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebenaran adalah ”keadaan yang cocok dengan keadaan yang sesungguhnya [dengan fakta]; sesuatu yang sungguh-sungguh ada”. Dalam bahasa Ibrani Alkitab, istilah yang sering diterjemahkan ”kebenaran” berkaitan dengan apa yang benar, dapat dipercaya, setia, atau berdasarkan fakta. Kata Yunani yang diterjemahkan ”kebenaran” berarti apa yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang tepat.
18 Yehuwa telah melestarikan kebenaran dan membuat pengetahuan itu tersedia bagi kita dengan limpah. (2 Yoh. 1, 2) Pemahaman kita akan kebenaran secara bertahap semakin jelas, karena ”jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari”. (Ams. 4:18) Kita tentu setuju dengan Yesus, yang berdoa, ”Firmanmu adalah kebenaran.” (Yoh. 17:17) Firman Allah berisi ”kebenaran kabar baik”, yang mencakup segenap ajaran Kristen. (Gal. 2:14) Di antaranya adalah fakta-fakta tentang nama Yehuwa, kedaulatan-Nya, korban tebusan Yesus, kebangkitan, dan Kerajaan. Sekarang, mari kita bahas bagaimana Allah telah melestarikan kebenaran sekalipun Setan berupaya menguburnya.
YEHUWA MENGGAGALKAN SERANGAN ATAS KEBENARAN
19, 20. Siapakah Nimrod? Sewaktu ia berkuasa, apa yang manusia coba lakukan?
19 Setelah Air Bah, ada ”Nimrod, pemburu perkasa yang menentang Yehuwa”. (Kej. 10:9) Dengan menentang Allah Yehuwa, Nimrod sebenarnya menyembah Setan. Ia sama seperti para penentang Yesus. Kepada mereka Yesus mengatakan, ”Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan kamu ingin melakukan hasrat bapakmu. . . . Dia tidak berdiri kukuh dalam kebenaran.”—Yoh. 8:44.
20 Wilayah kekuasaan Nimrod mencakup Babel dan kota-kota lain di antara Sungai Tigris dan Efrat. (Kej. 10:10) Kemungkinan, dialah yang memerintahkan pembangunan Babel dan menaranya pada tahun 2269 SM. Hal itu bertentangan dengan kehendak Yehuwa, yaitu agar manusia menyebar ke seluruh bumi. Orang-orang yang membangun Babel mengatakan, ”Ayo! Mari kita membangun sebuah kota dan juga sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan mari kita menjadikan nama kita termasyhur, agar kita tidak terpencar ke seluruh permukaan bumi.” Namun, itu semua gagal ketika Allah ”mengacaukan bahasa seluruh bumi” dan menyerakkan mereka. (Kej. 11:1-4, 8, 9) Bisa jadi, di balik rencana itu Setan bermaksud mendirikan satu agama agar semua orang menyembah dia, tetapi rencana itu terbukti gagal total. Sepanjang sejarah, ibadat kepada Yehuwa tidak pernah bisa dilenyapkan, dan makin hari makin banyak orang menyembah Dia.
21, 22. (a) Mengapa agama palsu tidak mungkin bisa melenyapkan ibadat sejati? (b) Apa saja yang akan kita bahas dalam artikel berikutnya?
21 Agama palsu tidak mungkin bisa melenyapkan ibadat sejati. Mengapa? Karena Instruktur Agung kita bertindak untuk melestarikan Firman-Nya, melestarikan nama-Nya untuk kita gunakan, dan menyediakan kebenaran dengan limpah. (Yes. 30:20, 21) Dengan menyembah Allah sesuai dengan kebenaran, kita akan bahagia. Namun, kita perlu tetap siaga secara rohani, mengandalkan Yehuwa sepenuhnya, dan mengikuti arahan roh kudus-Nya.
22 Dalam artikel berikutnya, kita akan menelusuri bagaimana ajaran palsu berkembang. Kita juga akan melihat bagaimana ajaran-ajaran ini terbukti salah ketika diuji dengan menggunakan Alkitab. Selain itu, kita akan membahas bagaimana Yehuwa, Sang Pelestari kebenaran, memberkati kita dengan memberi kita ajaran-ajaran yang benar. Ini semua adalah warisan rohani kita yang berharga.
-
-
Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita?Menara Pengawal—2013 | 15 Februari
-
-
Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita?
”Allah . . . memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.”—KIS. 15:14.
1, 2. (a) Apa ”pondok Daud” itu? Bagaimana pondok itu dibangun kembali? (b) Siapa saja yang melayani bersama-sama sebagai hamba-hamba Yehuwa dewasa ini?
DALAM sebuah rapat penting badan pimpinan di Yerusalem tahun 49 M, Yakobus sang murid berkata, ”Simeon [Petrus] telah menceritakan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya. Dan perkataan Para Nabi setuju dengan hal ini, sebagaimana ada tertulis, ’Setelah hal-hal ini aku akan kembali dan membangun kembali pondok Daud yang runtuh; dan aku akan membangun kembali puing-puingnya dan mendirikannya lagi, agar mereka yang masih tinggal dari orang-orang itu dapat dengan sungguh-sungguh mencari Yehuwa, bersama orang-orang dari semua bangsa, umat yang disebut dengan namaku, kata Yehuwa yang melakukan hal-hal ini, yang telah diketahui sejak dahulu kala.’”—Kis. 15:13-18.
2 ”Pondok [atau, dinasti] Daud” runtuh ketika Raja Zedekia digulingkan. (Am. 9:11) Namun, ”pondok” itu akan dibangun kembali ketika Yesus, yang adalah keturunan Daud, menjadi Raja untuk selamanya. (Yeh. 21:27; Kis. 2:29-36) Seperti dinyatakan Yakobus dalam rapat bersejarah itu, nubuat Amos ini digenapi dengan dikumpulkannya waris-waris Kerajaan, baik dari kalangan Yahudi maupun non-Yahudi. Dewasa ini, orang Kristen terurap yang masih hidup di bumi dan jutaan orang dari kelompok ”domba-domba lain” Yesus bersama-sama memberitakan kebenaran Alkitab sebagai hamba-hamba Yehuwa.—Yoh. 10:16.
UMAT YEHUWA MENDAPAT TANTANGAN
3, 4. Bagaimana orang Yahudi bisa tetap setia kepada Yehuwa sewaktu ditawan di Babilon?
3 Sewaktu orang Yahudi dibawa sebagai tawanan ke Babilon, jelaslah bahwa ”pondok Daud” telah runtuh. Mereka ditawan di sana sejak tahun 607 SM hingga 537 SM. Mengingat agama palsu merajalela di Babilon, bagaimana mereka bisa tetap setia kepada Allah selama 70 tahun masa pembuangan itu? Caranya sama seperti cara kita tetap setia kepada Yehuwa di tengah-tengah dunia yang dikendalikan Setan. (1 Yoh. 5:19) Warisan rohani yang limpah telah membantu semua umat Yehuwa tetap setia.
4 Warisan rohani kita mencakup Firman Allah. Orang Yahudi yang dibuang di Babilon tidak memiliki Alkitab lengkap. Tetapi, mereka tahu Hukum Musa, termasuk Sepuluh Perintah. Mereka juga tahu ”nyanyian Zion”, dapat mengingat banyak amsal, dan tahu benar tentang kesetiaan hamba-hamba Yehuwa yang hidup sebelum mereka. Ya, orang-orang buangan itu menangis ketika mengingat Zion, dan mereka tidak melupakan Yehuwa. (Baca Mazmur 137:1-6.) Semua itu membuat mereka tetap dekat dengan Yehuwa sekalipun berada di Babilon yang penuh dengan ajaran dan kebiasaan yang salah.
TRITUNGGAL SUDAH ADA SEJAK DULU
5. Apa saja buktinya bahwa trinitas sudah ada sejak dulu dalam ibadat di Babilon dan Mesir kuno?
5 Dewa tiga-serangkai, atau trinitas, selalu menjadi bagian penting dalam ibadat orang Babilonia. Salah satu trinitas Babilonia terdiri dari Sin (dewa bulan), Syamas (dewa matahari), dan Istar (dewi kesuburan dan perang). Di Mesir kuno, biasanya seorang dewa digambarkan kawin dengan seorang dewi yang melahirkan baginya seorang anak lelaki ”sehingga membentuk tiga serangkai atau tritunggal ilahi, yang di dalamnya sang ayah tidak selalu menjadi kepala, tetapi merasa puas dengan peranan pangeran, sedangkan sang dewi tetap menjadi ilah utama setempat”. (New Larousse Encyclopedia of Mythology) Salah satu trinitas Mesir terdiri dari dewa Osiris, dewi Isis, dan putra mereka Horus.
6. Apa Tritunggal itu? Mengapa kita tidak termakan oleh kepercayaan yang salah itu?
6 Susunan Kristen juga punya allah tiga-serangkai, yaitu Tritunggal. Para pemimpin agama mengatakan bahwa Bapak, Putra, dan roh kudus adalah satu Allah. Namun, gagasan itu menghina kemahakuasaan Yehuwa, seolah-olah keilahian-Nya hanya sepertiga. Umat Yehuwa tidak termakan oleh kepercayaan yang salah itu karena mereka meyakini kata-kata terilham ini, ”Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa.” (Ul. 6:4) Dan, Yesus mengutip kata-kata itu. Mungkinkah ada orang Kristen sejati yang tidak setuju dengannya?—Mrk. 12:29.
7. Mengapa orang yang masih percaya Tritunggal tidak mungkin bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah kepada Allah?
7 Doktrin Tritunggal bertentangan dengan tugas yang Yesus berikan kepada murid-muridnya ini, ”Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus.” (Mat. 28:19) Agar bisa dibaptis sebagai orang Kristen sejati dan menjadi seorang Saksi Yehuwa, seseorang harus mengakui keunggulan Sang Bapak, Yehuwa, dan kedudukan maupun wewenang Putra Allah, Yesus. Para calon baptis juga harus percaya bahwa roh kudus adalah tenaga aktif Allah, bukannya bagian dari Tritunggal. (Kej. 1:2) Orang yang masih percaya Tritunggal tidak bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah kepada Allah Yehuwa. Betapa bersyukurnya kita atas warisan rohani yang telah melindungi kita dari ajaran yang tidak menghormati Allah ini!
SPIRITISME MENAMPAKKAN BELANGNYA!
8. Apa yang dipercayai orang-orang Babilonia tentang dewa-dewi dan hantu-hantu?
8 Orang Babilonia memercayai bukan hanya ajaran palsu dan dewa-dewi, melainkan juga hantu-hantu dan spiritisme. Menurut The International Standard Bible Encyclopaedia, orang Babilonia percaya bahwa hantu-hantu dapat menimpakan berbagai penyakit atas manusia. Mereka berdoa kepada dewa-dewi mereka untuk meminta perlindungan dari hantu-hantu.
9. (a) Setelah masa pembuangan di Babilon, bagaimana sampai banyak orang Yahudi memercayai gagasan-gagasan agama palsu? (b) Bagaimana kita terlindung dari bahaya akibat mengadakan kontak dengan hantu-hantu?
9 Setelah masa pembuangan di Babilon, banyak orang Yahudi memercayai gagasan-gagasan yang tidak berdasarkan tulisan-tulisan kudus. Dengan diterimanya konsep-konsep Yunani, banyak orang Yahudi rentan terhadap kendali hantu-hantu karena mereka ikut-ikutan percaya bahwa hantu-hantu itu ada yang baik dan ada yang jahat. Warisan rohani melindungi kita dari bahaya akibat mengadakan kontak dengan hantu-hantu, karena kita tahu bahwa Allah mengutuk spiritisme Babilon. (Yes. 47:1, 12-15) Selain itu, kita menaati perintah Allah sehubungan dengan spiritisme.—Baca Ulangan 18:10-12; Penyingkapan 21:8.
10. Apa yang dapat disimpulkan tentang ajaran dan hal-hal yang dilakukan Babilon Besar?
10 Spiritisme tidak hanya dilakukan oleh orang Babilonia. Para pendukung Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia, juga melakukannya. (Pny. 18:21-24) The Interpreter’s Dictionary of the Bible menyatakan, ”Babilon [Besar] menguasai lebih dari satu imperium atau kebudayaan. Ia lebih dicirikan oleh penyembahan berhala yang dominan daripada oleh batas geografis atau batas waktu.” (Jil. 1, hlm. 338) Babilon Besar yang sarat dengan spiritisme, penyembahan berhala, dan dosa lainnya masih ada sampai sekarang, tetapi tidak untuk waktu lama.—Baca Penyingkapan 18:1-5.
11. Peringatan apa yang telah diterbitkan dalam publikasi-publikasi kita?
11 Yehuwa menyatakan, ”Aku tidak tahan melihat penggunaan tenaga gaib.” (Yes. 1:13) Spiritisme sangat memengaruhi cara berpikir orang-orang pada abad ke-19. Maka, Zion’s Watch Tower terbitan Mei 1885 mengatakan, ”Kepercayaan bahwa orang mati tetap hidup di alam lain atau dalam wujud lain bukanlah hal baru. Kepercayaan itu sudah menjadi bagian dari agama zaman dahulu, dan adalah akar semua mitologi.” Artikel itu menambahkan bahwa gagasan yang mengatakan bahwa orang mati bisa berkomunikasi dengan orang hidup ”telah menjadi kedok dan daya tarik bagi tipuan ’hantu-hantu’ yang menyamar sebagai arwah orang mati. Mereka sangat suka menyembunyikan jati diri mereka dengan metode ini, dan dengan demikian mengukuhkan kendali mereka atas pikiran dan kehidupan banyak orang”. Buku kecil What Say the Scriptures About Spiritism? (Apa Kata Alkitab tentang Spiritisme?) juga memberikan peringatan serupa. Demikian pula halnya dengan publikasi-publikasi kita sekarang.
APAKAH JIWA MENDERITA DI AKHIRAT?
12. Di bawah ilham, apa yang Salomo katakan tentang keadaan orang mati?
12 ”Semua yang telah mengenal kebenaran” dapat menjawab pertanyaan itu. (2 Yoh. 1) Kita tentu setuju dengan kata-kata Salomo, ”Anjing yang hidup lebih baik keadaannya daripada singa yang mati. Sebab yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun . . . Semua yang dijumpai tanganmu untuk dilakukan, lakukanlah dengan segenap kekuatanmu, sebab tidak ada pekerjaan atau rancangan atau pengetahuan atau hikmat di Syeol [kuburan umum umat manusia], tempat ke mana engkau akan pergi.”—Pkh. 9:4, 5, 10.
13. Apa pengaruh kebudayaan dan agama Helenik atas orang Yahudi?
13 Orang Yahudi tahu kebenaran tentang keadaan orang mati. Namun, sewaktu Yunani terbagi-bagi dan dikuasai oleh para jenderal Aleksander Agung, ada upaya untuk menyatukan Yehuda dengan Siria melalui agama Yunani dan kebudayaan Helenik. Hasilnya, orang-orang Yahudi mulai memercayai ajaran palsu bahwa jiwa manusia tidak berkematian dan ada alam setelah kematian tempat jiwa-jiwa disiksa. Kepercayaan ini tidak berasal dari orang Yunani. Orang Babilonia, yang ada sebelum mereka, juga menganggap ”dunia di bawah . . . sebagai tempat yang penuh dengan kengerian, . . . dikuasai oleh ilah-ilah dan hantu-hantu yang sangat kuat dan keji”. (The Religion of Babylonia and Assyria) Ya, orang Babilonia percaya bahwa jiwa tidak berkematian.
14. Apa yang Ayub dan Abraham ketahui tentang kematian dan kebangkitan?
14 Walaupun Alkitab belum tersedia pada zaman Ayub, ia tahu kebenaran tentang kematian. Ia juga menyadari bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih yang akan rindu untuk membangkitkan dia. (Ayb. 14:13-15) Abraham juga percaya akan kebangkitan. (Baca Ibrani 11:17-19.) Orang yang tidak bisa mati tidak dapat dibangkitkan. Maka, hamba-hamba Allah tidak percaya akan jiwa yang tidak berkematian. Roh Allah pastilah membantu Ayub dan Abraham untuk memiliki pemahaman tentang keadaan orang mati dan untuk beriman akan kebangkitan. Kebenaran-kebenaran ini juga adalah bagian dari warisan rohani kita.
KITA MEMBUTUHKAN ”KELEPASAN OLEH TEBUSAN”
15, 16. Bagaimana kita dilepaskan dari dosa dan kematian?
15 Kita bersyukur karena Allah juga menyingkapkan kebenaran tentang cara Ia membebaskan kita dari dosa dan kematian yang kita warisi dari Adam. (Rm. 5:12) Kita tahu bahwa Yesus ”datang, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang”. (Mrk. 10:45) Alangkah senangnya kita karena mengetahui tentang ”kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus”!—Rm. 3:22-24.
16 Orang Yahudi dan non-Yahudi pada abad pertama perlu bertobat dari dosa-dosa mereka dan beriman kepada korban tebusan Yesus. Jika tidak, mereka tidak dapat diampuni. Demikian pula dewasa ini. (Yoh. 3:16, 36) Jika seseorang tidak mau melepaskan ajaran palsu, seperti Tritunggal dan jiwa yang tidak berkematian, ia tidak bisa mendapat manfaat dari tebusan. Tetapi, kita bisa. Kita mengetahui kebenaran tentang ”Putra yang [Allah] kasihi; melalui dialah kita mendapatkan kelepasan melalui tebusan, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita”.—Kol. 1:13, 14.
TERUSLAH MAJU SEBAGAI UMAT BAGI NAMA YEHUWA!
17, 18. Dari mana kita dapat belajar tentang sejarah kita? Apa manfaatnya?
17 Sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa kita ceritakan tentang kebenaran yang kita pegang teguh, pengalaman kita sebagai hamba Allah, dan berkat jasmani dan rohani kita. Selama puluhan tahun, Buku Tahunan kita memuat banyak kisah yang seru tentang kegiatan kita di seputar bumi. Sejarah kita dikisahkan kembali dalam video Beraksi dengan Iman—Bagian 1 dan 2—dan dalam publikasi lain seperti Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah. Majalah-majalah kita juga sering memuat kisah hidup dari saudara-saudari kita.
18 Kita perlu mempelajari sejarah organisasi Yehuwa, sama seperti orang Israel yang mengingat kembali cara Allah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. (Kel. 12:26, 27) Sebagai orang yang menjadi saksi mata dari banyak tindakan Allah yang menakjubkan, Musa yang lanjut usia mendesak orang Israel, ”Ingatlah akan masa lampau, perhatikan tahun-tahun yang telah lampau dari generasi ke generasi; tanyakanlah kepada bapakmu, dan dia akan memberi tahu engkau; kepada para tua-tuamu, dan mereka akan mengatakannya kepadamu.” (Ul. 32:7) Sebagai ’umat Yehuwa dan kambing-domba gembalaan-Nya’, kita semua dengan penuh sukacita memuji Dia dan menceritakan perbuatan-Nya yang penuh kuasa. (Mz. 79:13) Selain itu, dengan menarik pelajaran dari sejarah kita, kita akan bisa terus melangkah maju.
19. Karena diterangi secara rohani, apa yang hendaknya kita lakukan?
19 Betapa bersyukurnya kita karena kita tidak meraba-raba dalam kegelapan, tetapi diterangi secara rohani oleh Allah. (Ams. 4:18, 19) Maka, marilah kita mempelajari Firman Allah dengan giat dan menceritakan kebenaran kepada orang lain dengan bersemangat. Kita tentu ingin melakukan semua itu dengan sungguh-sungguh seperti pemazmur yang memuji Tuan Yang Berdaulat Yehuwa dengan kata-kata, ”Aku akan menyebutkan hanya keadilbenaranmu saja. Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku, dan sampai sekarang aku terus menceritakan pekerjaan-pekerjaanmu yang menakjubkan. Dan bahkan sampai aku tua dan beruban, oh, Allah, janganlah meninggalkan aku, sampai aku menceritakan tentang lenganmu kepada generasi itu, kepada semua orang yang akan datang, tentang keperkasaanmu.”—Mz. 71:16-18.
20. Kita terlibat dalam sengketa apa? Bagaimana Saudara menanggapinya?
20 Sebagai umat Yehuwa yang berbakti, kita menyadari adanya sengketa tentang kedaulatan Allah dan integritas manusia. Ya, kita mengumumkan kebenaran mutlak bahwa Yehuwa adalah Penguasa Universal, yang layak kita layani dengan sepenuh hati. (Pny. 4:11) Dengan bantuan roh-Nya, kita juga mengumumkan kabar baik kepada orang yang lembut hati, membalut orang yang patah hati, dan menghibur orang yang berkabung. (Yes. 61:1, 2) Sekalipun Setan terus berupaya menguasai umat Allah dan seluruh umat manusia, kita sangat menghargai warisan rohani kita dan bertekad untuk mempertahankan integritas kita dan mengagungkan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, sekarang dan selama-lamanya.—Baca Mazmur 26:11; 86:12.
-