-
Siapakah yang Akan Diperkenan oleh Yehuwa?Menara Pengawal—1988 (Seri 54) | Menara Pengawal—1988 (Seri 54)
-
-
4. (a) Apa arti kata Yunani untuk ”berkenan” dalam pernyataan Allah? (b) Mengapa penggunaan dalam hal ini terutama menarik?
4 Kata-kata Allah ”kepada [Yesus]lah Aku berkenan,” dalam catatan Injil digunakan kata kerja Yunani eu·do·keʹo. (Matius 3:17; Markus 1:11; Lukas 3:22) Ini berarti ”merasa puas, menganggap baik, senang sekali dengan,” dan bentuk kata bendanya mempunyai arti ”kemauan baik, senang sekali, perkenan, harapan, keinginan.” Eu·do·keʹo tidak terbatas kepada perkenan ilahi. Sebagai contoh, orang Kristen di Makedonia ’setuju [’dengan senang hati,’ NW]’ menyumbangkan uang kepada orang-orang lain. (Roma 10:1; 15:26; 2 Korintus 5:8; 1 Tesalonika 2:8; 3:1) Namun, perkenan yang Yesus terima dinyatakan oleh Allah, bukan manusia. Ungkapan ini dikenakan kepada Yesus baru setelah ia dibaptis. (Matius 17:5; 2 Petrus 1:17)
-
-
Siapakah yang Akan Diperkenan oleh Yehuwa?Menara Pengawal—1988 (Seri 54) | Menara Pengawal—1988 (Seri 54)
-
-
Ketika Yesus dilahirkan, para malaikat mengumumkan: ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya [eu·do·kiʹas].” (Lukas 2:14) Dalam bahasa Yunani aksara, para malaikat menyanyikan berkat yang akan datang atas ”manusia yang berkenan kepada Allah.”a Profesor Hans Bietenhard menulis tentang penggunaan kata en an·throʹpois eu·do·kiʹas tersebut: ”Ungkapan itu memaksudkan orang yang disenangi Allah . . . Karena itu, kami di sini tidak membicarakan kemauan baik dari manusia . . . Kami membicarakan kedaulatan Allah dan kehendak-Nya yang pemurah, yang atas dasar itu memilih suatu umat untuk diselamatkan.”
-