PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Ararat”
  • Ararat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ararat
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Apakah Mereka Telah Menemukan Bahtera Nuh?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Air Bah yang Tak Terlupakan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Adramelekh
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Askenaz
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Ararat”

ARARAT

Nama suatu wilayah di mana Turki, Iran, dan Armenia bertemu, dan juga sebutan untuk sebuah pegunungan di lokasi itu.

Setelah Air Bah, bahtera Nuh terdampar di atas ”Pegunungan Ararat”. (Kej 8:4) Pada masa pemerintahan Raja Hizkia, putra-putra Sanherib, Adramelekh dan Syarezer, melarikan diri ”ke tanah Ararat” setelah membunuh ayah mereka. (2Raj 19:37; Yes 37:38) Yeremia menubuatkan bahwa Ararat akan termasuk di antara ”kerajaan-kerajaan” yang akan tampil untuk melawan Babilon pada saat pembinasaannya pada abad keenam SM. (Yer 51:27) Keterangan Alkitab yang disebutkan belakangan menunjuk kepada tanah di sebelah utara Asiria. Eusebius, Yerome, dan mayoritas penulis ”Kristen” masa awal lainnya menganggap Ararat sebagai padanan untuk Armenia, dan demikian pula sebutannya dalam Septuaginta Yunani untuk Yesaya 37:38 dan terjemahan Vulgata Latin untuk 2 Raja-Raja 19:37. Sejumlah inskripsi Asiria dari masa pemerintahan Syalmaneser I, Asyurnasirpal II, Syalmaneser III, Tiglat-pileser III, dan Sargon II pada abad kesembilan dan kedelapan SM menyebut Ararat sebagai ”Urartu”. Sebuah inskripsi Esar-hadon, putra Sanherib yang lain dan penerus takhta Asiria, menyebutkan bahwa di Hanigalbat di wilayah Armenia ia telah mengalahkan pasukan milik saudara-saudara lelakinya, yang telah membunuh ayah mereka. Berdasarkan inskripsi-inskripsi ini dan juga keterangan Yeremia yang menghubungkan Ararat dengan kerajaan Mini serta kerajaan Askenaz, tampaknya tanah Ararat terletak di wilayah pegunungan D. Van di Armenia kuno; di sebelah selatannya terdapat hulu S. Tigris dan di sebelah utaranya, Peg. Kaukasus.

Nama Ararat secara spesifik adalah nama gunung tertinggi di wilayah ini, dan menurut kisah turun-temurun di tempat inilah bahtera Nuh terdampar. Kedua puncaknya yang berbentuk kerucut terpisah sejauh kira-kira 11 km dan di antara keduanya terdapat lekuk (depresi) yang dalam. Puncak yang lebih tinggi menjulang sekitar 5.165 m di atas permukaan laut dan 900 m bagian atasnya sampai ke puncak diselimuti salju abadi. Puncak yang lebih rendah, di sebelah tenggara, tingginya 3.914 m di atas permukaan laut. Puncak yang lebih tinggi itu sangat sulit didaki dan yang pertama kali berhasil mendakinya adalah Parrot pada tahun 1829. Banyak nama tempat di wilayah ini mengingatkan kita kepada catatan Alkitab. Gunung Ararat sendiri disebut oleh orang Turki Aghri Dagh (Gunung Bahtera) dan oleh orang Persia Koh-i-nuh (Gunung Nuh).—Lihat BAHTERA.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan