PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Bet-syean”
  • Bet-syean

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bet-syean
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Zaretan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Abel-mehola
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Gilboa
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Pahatan Mesir Kuno Membuktikan Kebenaran Kisah Alkitab
    Topik Menarik Lainnya
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Bet-syean”

BET-SYEAN

Bet-syan

Pada awalnya, kota berbenteng yang penting di Kanaan, terletak di tempat strategis yang berada di jalan masuk ke Lembah Yizreel dari Lembah Yordan. Namanya diabadikan pada nama Beisan (Bet Syean), sedangkan lokasi kunonya terletak tidak jauh dari sana, yaitu di Tell el-Husn (Tel Bet Syean). Tanah di daerah Bet-syean itu kira-kira 120 m di bawah permukaan laut, dan di sebelah timurnya menurun dengan tajam hingga sekitar 275 m di bawah permukaan laut, kira-kira sejauh 5 km di dekat bantaran S. Yordan. Karena dibangun di atas gundukan yang luas di pinggir lereng yang curam ini, posisi Bet-syean sangat strategis secara militer. Dataran lembah yang rata di sebelah barat Bet-syean, tempat aliran S. Jalud (Nahal Harod), banyak airnya, subur, dan makin lama makin tinggi sampai ke Yizreel, kira-kira 17 km di sebelah barat barat-laut.

[Gambar di hlm. 426]

Bet-syean, yang dibangun di atas gundukan ini, berada di jalan masuk sebelah timur ke Lembah Yizreel

Bet-syean juga adalah kota di persimpangan jalur favorit dari Pesisir L. Tengah melalui Lembah Yordan terus ke Damaskus dan Arab.

Hasil-hasil penggalian arkeologis di Bet-syean telah menyingkapkan sejumlah strata atau lapisan puing-puing kuno, yang paling awal tampaknya dari zaman sebelum Abraham. (BAGAN, Jil. 1, hlm. 959) Menjelang pertengahan milenium kedua SM, Bet-syean tampaknya berada di bawah kekuasaan Mesir sebagai hasil kemenangan Tutmose III di Megido. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kota itu adalah pos terdepan orang Mesir selama pemerintahan beberapa Firaun.

Pada waktu orang Israel menaklukkan Kanaan (1473-± 1467 SM), Bet-syean terletak di dalam daerah yang diberikan kepada Isakhar tetapi ditetapkan bagi suku Manasye sebagai miliknya. (Yos 17:11; 1Taw 7:29) Orang-orang Manasye tidak menghalau orang Kanaan di Bet-syean dan kota-kota lain di lembah itu. Alasan yang mereka kemukakan adalah orang Kanaan lebih unggul secara militer karena memiliki kereta-kereta perang bersabit besi, tetapi Yosua, komandan mereka, tidak dapat menerima alasan tersebut. Meskipun tidak dihalau, orang Kanaan akhirnya takluk dan harus melakukan kerja paksa.—Yos 17:12, 13, 16-18; Hak 1:27, 28.

Bet-syean dikuasai orang Filistin pada masa pemerintahan Raja Saul, dan setelah kekalahan Saul di G. Gilboa yang tidak jauh dari sana, para pemenang Filistin itu menaruh persenjataan Saul di ”rumah patung-patung Astoret” dan kepalanya di rumah Dagon. Mayat Saul dan putra-putranya mereka pantek pada tembok Bet-syan (Bet-syean), tampaknya bagian dalam yang berhadapan dengan lapangan umum kota itu. Orang-orang Israel yang pemberani dan nekat dari Yabes-gilead, kira-kira 20 km di seberang S. Yordan, mengambil mayat-mayat itu, mungkin dengan menyusup ke dalam kota pada waktu malam.—1Sam 31:8-13; 2Sam 21:12; 1Taw 10:8-12.

Selaras dengan kisah di atas, dari penggalian di Tell el-Husn telah ditemukan reruntuhan dua kuil, salah satunya dianggap sebagai kuil Astoret, sedangkan yang lain, yang lebih jauh di selatan, diperkirakan sebagai kuil Dagon. Menurut perkiraan, kuil Astoret itu masih tetap digunakan sampai kira-kira abad kesepuluh SM. Bukti menunjukkan adanya penyembahan kepada suatu dewa Baal pada masa sebelumnya, yang pada salah satu stela disebutkan sebagai ”Mekal, majikan [Baal] atas Bet-syan”.

Akhirnya kota itu ditaklukkan oleh orang Israel, mungkin pada masa pemerintahan Daud; pada masa pemerintahan Salomo, Bet-syean termasuk salah satu di antara 12 distrik yang menyediakan makanan bagi raja. (1Raj 4:12) Setelah kerajaan terbagi, Firaun Syisyak (disebut Syesyonk oleh orang Mesir) menyerbu Palestina pada tahun kelima pemerintahan Raja Rehoboam (993 SM). (1Raj 14:25) Sebuah relief pada tembok di Karnak di Mesir menggambarkan kampanye militer Syisyak yang berkemenangan dan penaklukannya atas sejumlah kota, termasuk Bet-syean.

Menjelang zaman Makabe, nama Bet-syean telah diganti menjadi Skitopolis, dan disebutkan oleh sejarawan Yahudi bernama Yosefus sebagai kota terbesar di Dekapolis. (The Jewish War, III, 446 [ix, 7]) Di antara sepuluh kota tersebut, hanya kota ini yang terletak di sebelah barat S. Yordan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan