PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Seruling”
  • Seruling

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Seruling
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Seruling dari Tulang
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Nehilot
    Daftar Istilah
  • Nehilot
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Kehidupan pada Zaman Alkitab​—Alat Musik dan Pemainnya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Seruling”

SERULING

Alat musik dari kelompok alat tiup kayu. Meskipun ada silang pendapat tentang alat musik modern mana yang sesuai dengan kata Ibrani kha·lilʹ dan padanan kata Yunaninya au·losʹ, banyak terjemahan modern mengalihbahasakannya menjadi ”seruling” atau ”suling”, sesuai dengan ciri-ciri yang diberikan oleh para leksikograf. (1Sam 10:5; 1Kor 14:7, TB, BIS, NW, RS) Kata dasar Ibrani yang konon merupakan asal kata kha·lilʹ mempunyai arti ”menusuk” (Yes 51:9; 53:5), dan bisa menunjuk kepada proses yang digunakan untuk membuat seruling yang sederhana, yakni mengebor bagian tengah sebuah buluh, rotan, atau bahkan tulang atau gading dan kemudian melubanginya pada jarak-jarak yang cocok. Inskripsi-inskripsi Mesir menunjukkan bahwa di negeri itu ada beragam alat musik yang mirip seruling. Satu jenis seruling dipegang dengan posisi miring, dan ditiup pada sisi alat itu; mereka juga mengembangkan seruling ganda, yang ditiup pada ujung dua seruling itu.

Kita tidak dapat memastikan alat musik mana yang dimaksudkan oleh kata Ibrani ʽu·ghavʹ karena Alkitab tidak menjelaskannya; namun, terjemahan-terjemahan Alkitab modern pada umumnya mengalihbahasakan kata Ibrani itu menjadi ”seruling”. (Ayb 21:12; 30:31; Mz 150:4; TB, AS, Da, NW, RS) Jadi, seruling adalah alat musik tiup pertama (mungkin dari kayu) yang disebutkan dalam Tulisan-Tulisan Kudus. Yubal, generasi ketujuh dari Adam, disebut sebagai ”leluhur [harfiah, bapak] semua orang yang mempergunakan . . . seruling”. (Kej 4:21) Hal itu mungkin menunjukkan dimulainya suatu profesi, entah sebagai perajin yang membuat alat musik ini ataupun orang yang memainkannya.

Meskipun kata ʽu·ghavʹ tidak pernah disebutkan sebagai salah satu alat musik di bait, beberapa pakar percaya bahwa nama itu menjadi istilah umum, yang memaksudkan alat tiup kayu mana pun. Namun, pada mulanya, bisa jadi yang dimaksud adalah alat musik yang spesifik, mungkin seruling atau mungkin serangkaian pipa dengan berbagai nada yang semuanya tertutup di satu ujung dan ditiup melalui ujung-ujung yang terbuka. Alat musik dalam orkestra Nebukhadnezar yang dalam bahasa Aram disebut mas·roh·qiʹ (”seruling”, Dan 3:5, 7, 10, 15; TB, AT, Da, Mo, NW, RS) bisa jadi sama dengan alat musik yang dalam bahasa Ibrani disebut ʽu·ghavʹ.

Kata Yunani au·losʹ tampaknya juga telah digunakan sebagai sebutan umum untuk dua jenis alat musik: alat yang menggunakan bilah getar pada pipit (tempat meniup), dan juga seruling biasa. Kha·lilʹ mungkin juga menjadi istilah umum untuk semua alat tiup kayu, tetapi dalam bahasa Ibrani modern nama tersebut hanya digunakan untuk seruling, dan menurut kepercayaan turun-temurun orang Yahudi, kha·lilʹ dalam Tulisan Kudus adalah seruling.

Di antara semua alat musik, seruling merupakan salah satu yang paling populer, dimainkan pada kesempatan-kesempatan yang penuh sukacita seperti perjamuan dan perkawinan (Yes 5:12; 30:29; 1Raj 1:40), kebiasaan yang ditiru oleh anak-anak di tempat-tempat umum. (Mat 11:16, 17) Seruling juga dimainkan pada saat-saat sedih. Para peratap bayaran sering diiringi para pemain seruling yang melantunkan nada-nada yang sendu.—Mat 9:23, 24.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan