-
Rahasia yang Mengerikan TersingkapWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 34
Rahasia yang Mengerikan Tersingkap
1. (a) Bagaimana reaksi Yohanes melihat pelacur besar dan tunggangannya yang mengerikan, dan mengapa? (b) Bagaimana reaksi golongan Yohanes dewasa ini seraya peristiwa-peristiwa terjadi sebagai penggenapan dari penglihatan nubuat itu?
BAGAIMANA reaksi Yohanes melihat pelacur besar dan tunggangannya yang mengerikan itu? Ia sendiri menjawab: ”Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.” (Wahyu 17:6b) Pikiran manusia belaka tidak mungkin dapat menghasilkan pemandangan demikian. Tetapi, itulah dia—nun jauh di padang gurun—seorang pelacur yang bejat duduk di atas seekor binatang buas merah ungu yang mengerikan! (Wahyu 17:3) Golongan Yohanes dewasa ini juga merasa sangat heran seraya peristiwa-peristiwa terjadi sebagai penggenapan atas penglihatan nubuat itu. Jika orang-orang di dunia dapat melihatnya, mereka akan berseru, ’Tidak masuk akal!’ dan para penguasa dunia akan mengulangi, ’Mustahil!’ Tetapi penglihatan itu menjadi kenyataan yang mengejutkan pada zaman kita. Umat Allah sudah mengambil bagian yang sangat besar dalam penggenapan nubuat itu, dan ini meyakinkan mereka bahwa nubuat tersebut terus bergerak menuju klimaksnya yang mencengangkan.
2. (a) Sebagai jawaban atas perasaan heran Yohanes, apa yang diberitahukan oleh malaikat itu kepadanya? (b) Apa yang disingkapkan kepada golongan Yohanes, dan bagaimana ini dilakukan?
2 Malaikat itu melihat keheranan Yohanes. ”Lalu,” Yohanes melanjutkan, ”kata malaikat itu kepadaku: ’Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.’” (Wahyu 17:7) Akhirnya, malaikat itu sekarang akan menyingkapkan rahasia tersebut! Kepada Yohanes yang sangat keheranan ia menjelaskan berbagai segi penglihatan itu dan peristiwa-peristiwa dramatis yang akan terjadi. Demikian pula, seraya melayani di bawah bimbingan malaikat dewasa ini, kepada golongan Yohanes yang waspada telah disingkapkan arti nubuat itu. ”Bukankah segala tabir itu Allah punya?” Seperti Yusuf yang setia, kita percaya bahwa memang demikian halnya. (Kejadian 40:8, Klinkert; bandingkan Daniel 2:29, 30.) Umat Allah, seolah-olah ditempatkan sebagai pusat perhatian seraya Yehuwa menafsirkan kepada mereka arti penglihatan itu dan pengaruhnya yang kuat atas kehidupan mereka. (Mazmur 25:14) Tepat pada waktunya, Ia membuka kepada pengertian mereka rahasia dari wanita dan binatang buas itu.—Mazmur 32:8.
3, 4. (a) Khotbah umum apa yang diberikan oleh presiden Lembaga pada tahun 1942, dan bagaimana hal itu memperkenalkan siapa binatang buas merah ungu itu? (b) Kata-kata apa yang diucapkan oleh malaikat kepada Yohanes yang dibahas oleh Presiden Knorr?
3 Dari tanggal 18 sampai 20 September 1942, pada puncak Perang Dunia II, Saksi-Saksi Yehuwa di Amerika Serikat mengadakan Kebaktian Teokratis Dunia Baru. Kota yang menjadi pusatnya, Cleveland, Ohio, dihubungkan melalui telepon dengan lebih dari 50 kota kebaktian lain, untuk puncak hadirin 129.699. Di manapun juga jika keadaan masa perang mengijinkan, kebaktian-kebaktian lain mengulangi acara itu di seluruh dunia. Pada waktu itu, banyak dari umat Yehuwa mengira peperangan akan memuncak kepada perang Allah di Armagedon; maka judul khotbah umum, ”Perdamaian—Dapatkah Ini Bertahan?,” membangkitkan perasaan ingin tahu yang besar. Bagaimana presiden yang baru dari Lembaga Menara Pengawal, N. H. Knorr, dapat memberanikan diri untuk berkhotbah mengenai perdamaian padahal justru sebaliknya yang tampaknya ada di hadapan bangsa-bangsa?a Alasannya ialah bahwa golongan Yohanes telah memberikan ”lebih banyak perhatian daripada biasa” kepada Firman nubuat Allah.—Ibrani 2:1, NW; 2 Petrus 1:19.
4 Penjelasan apa yang diberikan oleh khotbah ”Perdamaian—Dapatkah Ini Bertahan?” mengenai nubuat tersebut? Setelah dengan jelas menyatakan bahwa binatang buas merah ungu dari Wahyu 17:3 adalah Liga Bangsa Bangsa, Presiden Knorr selanjutnya membahas karir badan tersebut yang penuh gejolak berdasarkan kata-kata malaikat berikut ini kepada Yohanes: ”Binatang itu dahulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak hidup lagi. Ia sebentar lagi akan keluar dari jurang maut dan akan pergi menuju kebinasaan.”—Wahyu 17:8a, ”BIS.”
5. (a) Bagaimana ”binatang itu dahulu pernah hidup” dan kemudian ”sekarang tidak hidup lagi”? (b) Bagaimana Presiden Knorr menjawab pertanyaan, ”Apakah Liga itu akan tetap berada dalam jurang maut”?
5 ”Binatang itu dahulu pernah hidup.” Ya, ia ada sebagai Liga Bangsa Bangsa dari tanggal 10 Januari 1920, dan seterusnya, dengan 63 bangsa ikut serta pada satu atau lain waktu. Namun, secara berturut-turut, Jepang, Jerman, dan Italia mengundurkan diri, dan Uni Soviet dikeluarkan dari Liga itu. Pada bulan September 1939 diktator Nazi dari Jerman memulai Perang Dunia II.b Karena gagal memelihara perdamaian di dunia, Liga Bangsa Bangsa benar-benar terjun ke dalam jurang maut ketidakaktifan. Menjelang tahun 1942 badan ini menjadi sesuatu yang dulu pernah ada. Tidak sebelum ini ataupun pada suatu saat belakangan—tetapi tepat pada saat yang kritis itu—Yehuwa menafsirkan kepada umatNya arti yang lengkap dari penglihatan itu! Pada Kebaktian Teokratis Dunia Baru, Presiden Knorr dapat menyatakan, selaras dengan nubuat tersebut, bahwa ”binatang buas itu . . . sekarang tidak hidup lagi.” Ia kemudian mengajukan pertanyaan, ”Apakah Liga itu akan tetap berada dalam jurang maut?” Sambil mengutip Wahyu 17:8, ia menjawab: ”Persekutuan dari bangsa-bangsa dunia akan muncul lagi.” Hal inilah yang ternyata terjadi—sebagai pembenaran Firman nubuat Yehuwa!
Keluar dari Jurang Maut
6. (a) Bilamana binatang buas merah ungu itu keluar dari jurang maut, dan dengan nama baru apa? (b) Mengapa Perserikatan Bangsa Bangsa sebenarnya suatu kebangkitan kembali dari binatang buas merah ungu?
6 Binatang buas merah ungu benar-benar keluar dari jurang maut. Pada tanggal 26 Juni 1945, dengan iringan trompet yang riuh di San Fransisco, A.S., 50 bangsa memberikan suara untuk menerima Piagam dari organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa. Badan ini dimaksudkan ”untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.” Ada banyak persamaan antara Liga itu dan PBB. The World Book Encyclopedia mengatakan: ”Dalam beberapa hal, PBB serupa dengan Liga Bangsa Bangsa, yang diorganisasi setelah Perang Dunia I . . . Banyak dari bangsa-bangsa yang mendirikan PBB juga mendirikan Liga itu. Seperti Liga itu, PBB didirikan untuk membantu memelihara perdamaian di antara bangsa-bangsa. Organ-organ utama dari PBB sangat serupa dengan yang dimiliki Liga itu.” Maka, PBB sebenarnya adalah kebangkitan kembali dari binatang buas merah ungu. Jumlah anggotanya yang lebih dari 150 bangsa jauh melebihi 63 anggota dari Liga itu; badan ini juga memikul tanggung jawab yang lebih luas daripada pendahulunya.
7. (a) Cara bagaimana penghuni bumi ini merasa heran dan takjub terhadap binatang buas merah ungu yang dihidupkan kembali? (b) Tujuan apa yang tetap tidak tercapai oleh PBB, dan apa yang dikatakan sekretaris jendralnya mengenai hal ini?
7 Mula-mula, harapan besar dinyatakan untuk PBB. Ini sebagai penggenapan dari kata-kata malaikat: ”Orang-orang yang hidup di bumi, yang namanya tidak terdaftar pada Buku Orang Hidup sebelum [”sejak,” TB] dunia diciptakan akan heran [dan takjub, ”NW”] bila melihat binatang itu. Sebab binatang itu dahulu pernah hidup. Sekarang ia tidak hidup lagi, tetapi ia akan muncul kembali.” (Wahyu 17:8b, ”BIS”) Penghuni bumi mengagumi patung raksasa yang baru ini, yang beroperasi dari kantor pusatnya yang megah di East River, New York. Namun perdamaian dan keamanan sejati tidak tercapai oleh PBB. Dalam abad nuklir yang keji ini, perdamaian dunia telah dipelihara hanya dengan ancaman ”kehancuran bersama yang pasti” (”mutual assured destruction,” disingkat MAD), dan perlombaan senjata terus membumbung tinggi. Setelah Perserikatan Bangsa Bangsa mengerahkan usaha selama hampir 40 tahun, sekretaris jendralnya, Javier Pérez de Cuéllar, meratap pada tahun 1985: ”Kita hidup dalam abad fanatik yang lain, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan.”
8, 9. (a) Mengapa PBB tidak mempunyai jawaban untuk problem-problem dunia, dan apa yang tidak lama lagi akan terjadi atasnya menurut keputusan Allah? (b) Mengapa nama para pendiri dan pengagum PBB tidak tercatat dalam ”kitab kehidupan” Allah? (c) Apa yang dengan sukses akan dicapai oleh Kerajaan Yehuwa?
8 PBB tidak mempunyai jawaban. Dan mengapa? Karena Pemberi kehidupan dari seluruh umat manusia bukan pemberi kehidupan dari PBB. Umurnya akan pendek, karena menurut keputusan Allah, ”ia akan pergi menuju kebinasaan.” Nama-nama pendiri dan pengagum PBB tidak tercatat dalam kitab kehidupan Allah. Bagaimana mungkin manusia yang berdosa, berkematian, yang banyak dari antaranya mengejek nama Allah, dapat mencapai melalui PBB, apa yang Allah Yehuwa telah nyatakan akan Ia laksanakan, bukan dengan sarana manusia, melainkan melalui Kerajaan KristusNya?—Daniel 7:27; Wahyu 11:15.
9 PBB sebenarnya suatu tiruan yang juga suatu penghinaan atas Kerajaan Mesias Allah melalui Pangeran PerdamaianNya, Yesus Kristus—yang pemerintahannya tidak pernah akan berakhir. (Yesaya 9:5, 6) Bahkan jika PBB menghasilkan perdamaian sementara, perang-perang akan segera meletus lagi. Ini adalah kecenderungan manusia yang berdosa. ’Nama-nama mereka tidak tertulis dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan.’ (TB) Kerajaan Yehuwa melalui Kristus tidak hanya akan menciptakan perdamaian kekal di bumi tetapi, atas dasar korban tebusan Yesus, akan membangkitkan orang mati, orang yang benar dan tidak benar yang ada dalam ingatan Allah. (Yohanes 5:28, 29; Kisah 24:15) Ini termasuk semua orang yang tetap teguh meskipun diserang oleh Setan dan benihnya, dan orang-orang lain yang masih harus memperlihatkan bahwa mereka tunduk. Jelas, kitab kehidupan Allah tidak pernah akan berisi nama para penganut yang keras kepala dari Babel Besar atau siapapun yang terus menyembah binatang buas itu.—Keluaran 32:33; Mazmur 86:8-10; Yohanes 17:3; Wahyu 16:2; 17:5.
Perdamaian dan Keamanan—Harapan yang Sia-Sia
10, 11. (a) Apa yang diumumkan oleh PBB pada tahun 1986, dan bagaimana tanggapannya? (b) Berapa banyak ”kelompok agama” berkumpul di Asisi, Italia, untuk mendoakan perdamaian, dan apakah Allah menjawab doa-doa tersebut? Jelaskan.
10 Dalam usaha mendukung harapan umat manusia, Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan tahun 1986 sebagai ”Tahun Perdamaian Internasional,” dengan tema ”Untuk Melindungi Perdamaian dan Masa Depan Umat Manusia.” Bangsa-bangsa yang sedang berperang diminta meletakkan senjata, sedikitnya untuk satu tahun. Bagaimana tanggapan mereka? Menurut laporan Institut untuk Penelitian Perdamaian Internasional, sebanyak lima juta orang terbunuh akibat peperangan selama tahun 1986 saja! Walaupun beberapa uang logam khusus dan perangko-perangko peringatan diterbitkan, kebanyakan bangsa tidak berbuat banyak dalam mengejar cita-cita perdamaian pada tahun itu. Meskipun demikian, agama-agama dunia—yang selalu ingin menjalin hubungan akrab dengan PBB—mengumumkan tahun itu dengan berbagai cara. Pada tanggal 1 Januari 1986, Paus Yohanes Paulus II memuji pekerjaan PBB dan membaktikan tahun baru itu kepada perdamaian. Dan pada tanggal 27 Oktober, ia mengumpulkan para pemimpin dari banyak agama dunia di Asisi, Italia, untuk mendoakan perdamaian.
11 Apakah Allah menjawab doa-doa untuk perdamaian tersebut? Nah, kepada Allah yang manakah para pemimpin agama itu berdoa? Jika saudara bertanya kepada mereka, setiap kelompok akan memberikan jawaban yang berbeda. Apakah ada kuil dari jutaan allah yang dapat mendengar dan memenuhi permohonan yang dibuat dengan banyak cara yang berbeda? Banyak dari pesertanya menyembah Tritunggal dari Susunan Kristen.c Para penganut agama Budha, Hindu, dan agama-agama lain menyanyikan doa-doa kepada tidak terhitung banyaknya allah. Seluruhnya, 12 ”kelompok agama” berkumpul, diwakili oleh orang-orang terkemuka seperti misalnya Uskup Agung Anglikan dari Canterbury, Dalai Lama dari agama Budha, seorang penduduk kota metropolitan Rusia yang beragama Ortodoks, presiden dari Perkumpulan Kuil Shinto di Tokio, para penganut animisme di Afrika, dan dua orang Indian Amerika yang berpakaian lengkap dengan hiasan kepala yang dibubuhi bulu-bulu burung. Ini benar-benar suatu kelompok yang beraneka ragam, yang menghasilkan liputan TV yang spektakuler. Satu kelompok berdoa tanpa henti selama 12 jam pada suatu waktu. (Bandingkan Lukas 20:45-47.) Namun apakah ada dari doa-doa tersebut yang naik melewati awan hujan yang melayang di atas kumpulan itu? Tidak, karena alasan-alasan berikut:
12. Karena alasan-alasan apa Allah tidak menjawab doa-doa untuk perdamaian dari para pemimpin agama dunia?
12 Bertentangan dengan mereka yang ”berjalan demi nama [Yehuwa],” tidak seorang pun dari para penganut agama tersebut berdoa kepada Yehuwa, Allah yang hidup, yang namanya muncul kira-kira 7.000 kali dalam naskah asli Alkitab. (Mikha 4:5; Yesaya 42:8, 12)d Sebagai kelompok, mereka tidak menghampiri Allah atas nama Yesus, mayoritas dari mereka bahkan tidak percaya kepada Yesus Kristus. (Yohanes 14:13; 15:16) Tidak seorang pun dari mereka melakukan kehendak Allah untuk jaman kita, yaitu memberitakan ke seluruh dunia, Kerajaan Allah yang akan datang—bukan PBB—sebagai harapan sejati bagi umat manusia. (Matius 7:21-23; 24:14; Markus 13:10) Sebagian besar, organisasi-organisasi agama mereka terlibat perang-perang berdarah dalam sejarah, termasuk dua perang dunia pada abad ke-20. Kepada mereka, Allah mengatakan: ”Bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.”—Yesaya 1:15; 59:1-3.
13. (a) Mengapa mencolok bahwa para pemimpin agama dunia ini bergandengan tangan dengan PBB dalam memohon perdamaian? (b) Seruan untuk perdamaian akan mencapai puncak dalam klimaks apa yang telah dinubuatkan ilahi?
13 Selanjutnya, suatu hal yang sangat mencolok bahwa pada saat ini para pemimpin agama dunia ini bergandengan tangan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa dalam memohonkan perdamaian. Mereka ingin mempengaruhi PBB demi keuntungan mereka sendiri, terutama dalam abad modern ini manakala begitu banyak dari umat mereka meninggalkan agama. Seperti para pemimpin yang tidak setia di Israel purba, mereka berseru, ”Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.” (Yeremia 6:14) Tidak diragukan bahwa seruan mereka untuk perdamaian masih akan terus didengungkan, dan akan makin meningkat sebagai dukungan atas klimaks yang telah dinubuatkan oleh rasul Paulus: ”Hari Tuhan [Yehuwa, NW] datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin–mereka pasti tidak akan luput.”—1 Tesalonika 5:2, 3.
14. Dalam bentuk apa seruan ”Semuanya damai dan aman” akan terwujud, dan bagaimana seseorang dapat menghindar agar tidak disesatkan olehnya?
14 Pada tahun-tahun belakangan ini, para politikus telah menggunakan ungkapan ”damai dan aman” untuk menggambarkan berbagai rancangan manusia. Apakah upaya semacam itu oleh para pemimpin dunia merupakan awal dari penggenapan 1 Tesalonika 5:3? Atau, apakah Paulus memaksudkan hanya suatu peristiwa spesifik yang sedemikian dramatisnya sehingga menarik perhatian dunia? Karena nubuat-nubuat Alkitab sering kali baru dimengerti sepenuhnya hanya setelah hal itu digenapi atau dalam proses digenapi, kita masih harus menunggu dan melihat. Sementara itu, orang Kristen tahu bahwa perdamaian dan keamanan apa pun yang tampaknya dicapai oleh bangsa-bangsa, pada dasarnya tidak akan ada perubahan apa pun. Sifat mementingkan diri, kebencian, kejahatan, keluarga berantakan, amoralitas, penyakit, kesedihan, dan kematian masih akan tetap ada. Itulah sebabnya mengapa seruan ”damai dan aman” tidak perlu menyesatkan Saudara, jika Saudara tetap sadar akan makna di balik peristiwa-peristiwa dunia dan mengindahkan peringatan yang bersifat nubuat dalam Firman Allah.—Markus 13:32-37; Lukas 21:34-36.
[Catatan Kaki]
a J. F. Rutherford meninggal pada tanggal 8 Januari 1942, dan N. H. Knorr menggantikannya sebagai presiden.
b Pada tanggal 20 Nopember 1940, Jerman, Italia, Jepang, dan Hongaria mendaftarkan diri untuk ”Liga Bangsa Bangsa yang baru,” dan empat hari kemudian Vatikan menyiarkan Misa dan doa untuk perdamaian yang bersifat agama dan untuk suatu orde baru. ’Liga yang baru’ itu tidak pernah terwujud.
c Paham Tritunggal berasal dari Babel purba, tempat allah matahari Shamas, allah bulan Sin, dan allah bintang Istar disembah sebagai allah tiga serangkai. Mesir mengikuti pola yang sama dengan menyembah Osiris, Isis, dan Horus. Ilah utama dari Asyur, Asshur, digambarkan mempunyai tiga kepala. Patung-patung dengan pola yang sama dapat ditemukan dalam gereja-gereja Katolik, yang menggambarkan Allah dengan tiga kepala.
d Webster’s Third New International Dictionary tahun 1993 mendefinisikan Allah Yehuwa sebagai ”ilahi tertinggi dan satu-satunya pribadi ilahi yang disembah oleh Saksi-Saksi Yehuwa.”
-
-
Mengeksekusi Babel BesarWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 35
Mengeksekusi Babel Besar
1. Bagaimana malaikat menggambarkan binatang buas merah ungu, dan hikmat macam apakah yang dibutuhkan untuk mengerti lambang-lambang dari buku Wahyu?
KETIKA malaikat itu meneruskan lukisan mengenai binatang buas merah ungu dari Wahyu 17:3, ia memberitahu Yohanes: ”Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.” (Wahyu 17:9, 10) Di sini malaikat itu sedang menyampaikan hikmat dari atas, satu-satunya hikmat yang dapat memberikan pengertian mengenai lambang-lambang dalam buku Wahyu. (Yakobus 3:17) Hikmat ini memberitahu golongan Yohanes dan rekan-rekannya mengenai seriusnya jaman kita sekarang. Hal ini membina dalam hati orang-orang yang berbakti penghargaan terhadap keputusan hukum Yehuwa, yang sekarang akan dilaksanakan, dan menanamkan perasaan takut yang sehat kepada Yehuwa. Seperti dikatakan dalam Amsal 9:10: ”Permulaan hikmat adalah takut akan [Yehuwa], dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Apa yang disingkapkan oleh hikmat ilahi kepada kita mengenai binatang buas?
2. Apa arti tujuh kepala dari binatang buas merah ungu itu, dan bagaimana ”lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada”?
2 Tujuh kepala dari binatang yang ganas itu memaksudkan tujuh ”gunung,” atau tujuh ”raja.” Kedua istilah itu digunakan dalam Alkitab untuk memaksudkan kuasa-kuasa pemerintahan. (Yeremia 51:24, 25; Daniel 2:34, 35, 44, 45) Dalam Alkitab, enam kuasa dunia disebutkan mempunyai pengaruh kuat dalam hal-ikhwal umat Allah: Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, Yunani, dan Roma. Dari antara mereka, lima sudah datang dan pergi pada waktu Yohanes menerima Wahyu, sedangkan Roma masih merupakan kuasa dunia yang kuat. Ini selaras benar dengan kata-kata, ”lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada.” Namun bagaimana dengan ”yang lain” yang belum muncul?
3. (a) Bagaimana Kekaisaran Roma terpecah-belah? (b) Perkembangan apa yang terjadi di bagian Barat? (c) Bagaimana Kekaisaran Roma Suci harus dipandang?
3 Kekaisaran Roma tetap bertahan dan bahkan berkembang selama ratusan tahun setelah jaman Yohanes. Pada tahun 330 M., Kaisar Konstantin memindahkan ibukotanya dari Roma ke Bizantium, yang ia ganti namanya menjadi Konstantinopel. Pada tahun 395 M., Kekaisaran Roma terpecah menjadi bagian Timur dan bagian Barat. Pada tahun 410 M., Roma sendiri jatuh ke tangan Alarik, raja kaum Visigot (rumpun bangsa Jerman yang telah berubah agama kepada merek ”Kekristenan” dari suku Aria). Suku-suku dari rumpun bangsa Jerman (juga ”Kristen”) menaklukkan Spanyol dan banyak dari daerah Roma di Afrika Utara. Di Eropa selama berabad-abad terjadi gejolak, keresahan, dan penataan kembali. Kaisar-kaisar yang terkemuka muncul di negeri Barat, seperti misalnya Charlemagne, yang mengadakan persekutuan dengan Paus Leo III pada abad ke-9, dan Frederick II, yang memerintah pada abad ke-13. Namun wilayah kekuasaan mereka, walaupun dinamakan Kekaisaran Roma Suci, jauh lebih kecil daripada Kekaisaran Roma sebelumnya pada masa kejayaannya. Ini lebih merupakan pemulihan atau kelanjutan kuasa purba tersebut daripada suatu kekaisaran yang baru.
4. Sukses apa yang dialami oleh Kekaisaran Timur, namun apa yang terjadi atas banyak dari bekas daerah Roma purba di Afrika Utara, Spanyol, dan Siria?
4 Kekaisaran Roma di sebelah Timur, yang pusatnya di Konstantinopel, bertahan namun dalam hubungan yang tidak menentu dengan Kekaisaran sebelah Barat. Pada abad keenam, kaisar dari Timur Justinian I dapat menaklukkan kembali sebagian besar dari Afrika Utara, dan ia juga campur tangan di Spanyol dan Italia. Pada abad ketujuh, Justinian II mendapatkan kembali untuk Kerajaan itu daerah-daerah di Makedonia yang telah ditaklukkan oleh orang-orang dari suku Slavik. Tetapi, menjelang abad kedelapan, bekas daerah Roma purba di Afrika Utara, Spanyol, dan Siria, banyak yang jatuh ke tangan kekaisaran Islam yang baru dan dengan demikian kekuasaan atasnya beralih dari Konstantinopel maupun Roma.
5. Meskipun kota Roma jatuh pada tahun 410 M., bagaimana dibutuhkan waktu berabad-abad lagi sampai semua bekas Kekaisaran Roma politik berlalu dari panggung dunia?
5 Kota Konstantinopel sendiri masih berdiri agak lebih lama. Ia bertahan terhadap serangan yang sering dialaminya dari orang Persia, Arab, Bulgar, dan Rusia sampai kota itu akhirnya jatuh pada tahun 1203—bukan ke tangan orang Islam tetapi kepada orang-orang dari Barat yang ambil bagian dalam Perang Salib. Tetapi, pada tahun 1453, kota ini jatuh ke tangan kekuasaan penguasa Ottoman yang Islam, Mehmed II, dan tidak lama kemudian menjadi ibukota Kerajaan Ottoman, atau Turki. Jadi, meskipun kota Roma jatuh pada tahun 410 M., setelah berabad-abad semua bekas Kekaisaran politik Roma itu baru berlalu dari panggung dunia. Dan bahkan pada waktu itu, pengaruhnya masih tetap dapat dilihat dalam imperium-imperium agama yang bertumpu pada paus-paus dari Roma dan gereja-gereja Ortodoks Timur.
6. Imperium-imperium apa yang sama sekali baru yang berkembang, dan yang manakah menjadi yang paling berhasil?
6 Tetapi, menjelang abad ke-15, beberapa negeri membangun imperium-imperium yang sama sekali baru. Meskipun beberapa dari kuasa-kuasa imperium yang baru ini berada di daerah bekas koloni-koloni Roma, kerajaan-kerajaan mereka bukan hanya sekedar kelanjutan dari Kekaisaran Roma. Portugal, Spanyol, Prancis, dan Belanda semuanya menjadi pusat wilayah-wilayah kerajaan yang luas sekali. Namun yang paling berhasil adalah Inggris, yang akhirnya menguasai suatu kerajaan yang sangat besar yang di sana ’matahari tidak pernah terbenam.’ Imperium ini menyebar pada masa-masa yang berbeda ke banyak bagian dari Amerika Utara, Afrika, India, dan Asia Tenggara, maupun wilayah yang luas di Pasifik Selatan.
7. Bagaimana seorang raja dari kuasa dunia gabungan muncul, dan kata Yohanes berapa lama ”kepala,” atau kuasa dunia yang ketujuh akan berdiri?
7 Menjelang abad ke-19, beberapa dari koloni-koloni di Amerika Utara, sudah memisahkan diri dari Inggris untuk membentuk Amerika Serikat yang independen. Secara politik, konflik antara bangsa yang baru itu dengan bekas negara induknya masih berlangsung. Meskipun demikian, perang dunia pertama memaksa kedua negara itu untuk mengakui kepentingan mereka bersama dan mengukuhkan suatu hubungan istimewa di antara mereka. Jadi, muncul suatu bentuk kuasa dunia gabungan yang terdiri dari Amerika Serikat, yang sekarang adalah bangsa terkaya di dunia, dan Britania Raya, pusat imperium kerajaan yang terbesar di dunia. Maka, inilah ”kepala,” atau kuasa dunia ketujuh, yang terus ada sampai jaman akhir dan di daerah-daerah tersebut Saksi-Saksi Yehuwa jaman modern mula-mula berakar. Dibanding dengan pemerintahan yang berlangsung lama dari kepala keenam, yang ketujuh ini hanya berdiri ”seketika saja,” sampai Kerajaan Allah membinasakan semua kesatuan nasional.
Mengapa Disebut Raja Kedelapan?
8, 9. Malaikat tersebut menyebut binatang buas merah ungu simbolis itu apa, dan dalam hal apa ia muncul dari yang ketujuh?
8 Malaikat itu selanjutnya menjelaskan kepada Yohanes: ”Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu [”muncul,” NW] dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.” (Wahyu 17:11) Binatang buas merah-ungu simbolis itu ”muncul dari” tujuh kepala tadi; yaitu, ia dilahirkan dari, atau berhutang eksistensi kepada kepala-kepala dari ’binatang buas’ yang semula yang ”keluar dari dalam laut,” yang patungnya adalah binatang buas merah-ungu tersebut. Cara bagaimana? Nah, pada tahun 1919 kuasa Anglo-Amerika adalah kepala yang sedang berkuasa. Enam kepala sebelumnya telah jatuh, dan kedudukan yang dominan sebagai kuasa dunia telah beralih kepada kepala gabungan ini dan sekarang berpusat di dalamnya. Kepala yang ketujuh ini, sebagai wakil yang ada sekarang dari barisan kuasa-kuasa dunia, adalah tenaga penggerak dalam mendirikan Liga Bangsa Bangsa dan masih merupakan penganjur dan pendukung keuangan yang utama dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Jadi, dalam lambang, binatang buas merah ungu itu—raja kedelapan—”muncul dari” tujuh kepala yang semula. Dilihat dari sudut ini, pernyataan bahwa ia muncul dari ketujuh itu selaras benar dengan penyingkapan sebelumnya bahwa binatang buas bertanduk dua yang seperti anak domba (Kuasa Dunia Anglo-Amerika, kepala ketujuh dari binatang buas yang semula) mendesak dibuatnya patung itu dan memberinya kehidupan.—Wahyu 13:1, 11, 14, 15.
9 Selain itu, anggota-anggota yang semula dari Liga Bangsa Bangsa, bersama dengan Britania Raya, juga mencakup pemerintahan-pemerintahan yang berkuasa di tempat kedudukan dari beberapa kepala yang sebelumnya, yaitu Yunani, Iran (Persia) dan Italia (Roma). Kemudian, pemerintahan-pemerintahan yang berkuasa atas daerah yang dikendalikan oleh bekas enam kuasa dunia tersebut menjadi anggota-anggota pendukung dari patung binatang buas itu. Dalam hal ini, juga, dapat dikatakan bahwa binatang buas merah ungu itu muncul dari ketujuh kuasa dunia.
10. (a) Bagaimana dapat dikatakan bahwa binatang buas merah ungu itu ”sendiri adalah raja kedelapan”? (b) Bagaimana seorang pemimpin Soviet menyatakan dukungan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa?
10 Perhatikan bahwa binatang buas merah ungu itu ”sendiri adalah raja kedelapan.” Jadi, Perserikatan Bangsa Bangsa dewasa ini dirancang agar tampak seperti suatu pemerintahan dunia. Kadang-kadang badan itu bahkan bertindak seperti itu, dengan mengirim bala tentara ke medan perang untuk menyelesaikan pertikaian internasional, seperti di Korea, Semenanjung Sinai, beberapa negeri Afrika, dan Libanon. Namun badan ini hanya patung dari seorang raja. Seperti sebuah patung agama, ia tidak mempunyai pengaruh atau kuasa yang sejati terlepas dari apa yang ditanamkan di dalamnya oleh mereka yang membuat dan menyembahnya. Kadang-kadang, binatang buas simbolis ini tampak lemah; tetapi ia belum pernah mengalami ditinggalkan sekaligus oleh para anggota diktator yang mendorong Liga Bangsa Bangsa terhuyung-huyung ke dalam jurang maut. (Wahyu 17:8) Walaupun mempunyai pendapat berbeda yang radikal di daerah-daerah lain, seorang pemimpin Soviet yang terkemuka pada tahun 1987 bergabung dengan paus-paus Roma untuk menyatakan dukungan kepada PBB. Ia bahkan menuntut adanya ”sistem keamanan internasional yang lengkap” yang didasarkan atas PBB. Seperti akan segera diketahui oleh Yohanes, akan tiba waktunya manakala PBB akan bertindak dengan wewenang yang cukup besar. Kemudian dia sendiri, menurut gilirannya, akan ”menuju kepada kebinasaan.”
Sepuluh Raja untuk Satu Jam
11. Apa yang dikatakan oleh malaikat Yehuwa tentang sepuluh tanduk pada binatang buas merah ungu simbolis itu?
11 Dalam pasal sebelumnya dari buku Wahyu, malaikat keenam dan malaikat ketujuh mencurahkan cawan-cawan murka Allah. Jadi kita diberitahu bahwa raja-raja di bumi sedang dikumpulkan kepada perang Allah di Armagedon dan bahwa ’Babel besar itu diingat oleh Allah.’ (Wahyu 16:1, 14, 19) Sekarang kita akan mengetahui dengan lebih terinci bagaimana penghukuman Allah atas mereka akan dilaksanakan. Dengarkan lagi kepada malaikat Yehuwa seraya ia berbicara kepada Yohanes. ”Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”—Wahyu 17:12-14.
12. (a) Apa yang digambarkan oleh sepuluh tanduk? (b) Bagaimana sepuluh tanduk simbolis itu ”belum mulai memerintah”? (c) Bagaimana sepuluh tanduk simbolis itu sekarang ”memerintah,” dan untuk berapa lama?
12 Sepuluh tanduk itu menggambarkan semua kuasa politik yang dewasa ini memegang kekuasaan di dunia dan yang mendukung patung binatang buas. Sedikit sekali dari negara-negara yang ada sekarang dikenal pada jaman Yohanes. Dan yang pada waktu itu telah dikenal, seperti misalnya Mesir dan Persia (Iran), dewasa ini mempunyai sistem politik yang sama sekali berbeda. Jadi, pada abad pertama, ’kesepuluh tanduk itu belum mulai memerintah.’ Tetapi sekarang pada hari Tuhan, mereka ”memerintah,” atau mempunyai wewenang politik. Dengan jatuhnya imperium-imperium kolonial yang besar, khususnya sejak perang dunia kedua, banyak bangsa baru dilahirkan. Mereka, maupun kuasa-kuasa yang sudah berdiri lebih lama, harus memerintah bersama binatang buas itu untuk suatu jangka waktu yang pendek—hanya ”satu jam”—sebelum Yehuwa mengakhiri semua kuasa politik dunia di Armagedon.
13. Dalam hal apa sepuluh tanduk itu ”seia sekata,” dan sikap apa terhadap Anak Domba yang dipastikan oleh hal ini?
13 Dewasa ini, nasionalisme merupakan salah satu tenaga pendorong yang paling kuat yang menggerakkan kesepuluh tanduk. Mereka ”seia sekata [”satu pikiran,” NW]” dalam hal mereka ingin mempertahankan kedaulatan nasional mereka dan tidak mau menerima Kerajaan Allah. Inilah tujuan mereka dalam mendukung Liga Bangsa Bangsa dan Perserikatan Bangsa Bangsa—untuk memelihara perdamaian dunia dan dengan demikian melindungi eksistensi mereka sendiri. Sikap sedemikian memastikan bahwa tanduk-tanduk itu akan menentang Anak Domba, ”Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja,” karena Yehuwa bermaksud agar KerajaanNya di bawah Yesus Kristus tidak lama lagi menggantikan semua kerajaan ini.—Daniel 7:13, 14; Matius 24:30; 25:31-33, 46.
14. Bagaimana mungkin para penguasa dunia ini berperang melawan Anak Domba, dan bagaimana hasil akhirnya?
14 Tentu, tidak ada yang dapat dilakukan oleh para penguasa dunia ini terhadap Yesus sendiri. Ia berada di surga, jauh dari jangkauan mereka. Tetapi saudara-saudara Yesus, kaum sisa dari benih perempuan, masih berada di bumi dan jelas mudah diserang. (Wahyu 12:17, Bode) Banyak dari tanduk-tanduk itu telah memperlihatkan kebencian yang besar terhadap mereka, dan dengan cara demikian mereka berperang melawan Anak Domba. (Matius 25:40, 45) Tetapi, tidak lama lagi, akan tiba waktunya bagi Kerajaan Allah untuk ”meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya.” (Daniel 2:44) Pada waktu itu, raja-raja di bumi akan berperang habis-habisan melawan Anak Domba, seperti yang akan kita lihat tidak lama lagi. (Wahyu 19:11-21) Tetapi kita sudah cukup banyak belajar untuk mengerti bahwa bangsa-bangsa tidak akan berhasil. Walaupun mereka dan binatang buas merah ungu PBB ”seia sekata,” mereka tidak dapat mengalahkan ”Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja” yang agung. Mereka juga tidak dapat mengalahkan ”mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia” yang bersama-sama dengan dia, termasuk para pengikutnya yang terurap yang masih ada di bumi. Orang-orang ini juga akan menang dengan memelihara integritas sebagai jawaban kepada tuduhan Setan yang keji.—Roma 8:37-39; Wahyu 12:10, 11.
Membinasakan Pelacur Itu
15. Apa yang dikatakan malaikat tersebut mengenai pelacur itu dan sikap serta tindakan dari sepuluh tanduk dan binatang buas terhadapnya?
15 Umat Allah bukan satu-satunya sasaran dari sikap permusuhan sepuluh tanduk itu. Malaikat itu sekarang menarik perhatian Yohanes kembali kepada pelacur itu, ”Lalu ia berkata kepadaku: ’Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.’”—Wahyu 17:15, 16.
16. Mengapa Babel Besar tidak dapat mengandalkan airnya untuk mendapat bantuan dan perlindungan pada waktu pemerintahan-pemerintahan politik berbalik melawannya?
16 Babel purba mengandalkan air yang menjadi pertahanannya, demikian pula Babel Besar dewasa ini mengandalkan anggota-anggotanya yang sangat banyak jumlahnya yang terdiri dari ”bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.” Malaikat itu dengan tepat menarik perhatian kita kepada hal ini sebelum memberitahu tentang suatu perkembangan yang mengejutkan: Pemerintahan-pemerintahan politik dari bumi ini akan berbalik dengan keras melawan Babel Besar. Apa yang akan dilakukan oleh semua ”bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa” pada waktu itu? Umat Allah sudah memperingatkan Babel Besar bahwa air Sungai Efrat akan mengering. (Wahyu 16:12) Air tersebut akhirnya akan kering sama sekali. Air tersebut tidak dapat memberikan kepada pelacur tua yang menjijikkan itu bantuan apapun yang berarti pada saat ia sangat membutuhkannya.—Yesaya 44:27; Yeremia 50:38; 51:36, 37.
17. (a) Mengapa kekayaan Babel Besar tidak akan menyelamatkan dia? (b) Bagaimana akhir dari Babel Besar sama sekali tidak terhormat? (c) Selain sepuluh tanduk, atau bangsa-bangsa secara terpisah, apa lagi yang bergabung dalam serangan melawan Babel Besar?
17 Pasti, kekayaan materi yang luar biasa besar dari Babel Besar tidak akan menyelamatkan dia. Hal tersebut bahkan dapat mempercepat kehancurannya, karena penglihatan itu menunjukkan bahwa ketika binatang buas dan kesepuluh tanduk melampiaskan kebencian mereka ke atasnya, mereka akan melucuti pakaian kerajaannya dan semua perhiasannya. Mereka akan menjarah kekayaannya. Mereka akan ”membuat dia menjadi . . . telanjang,” dengan cara yang memalukan menyingkapkan sifat aslinya. Benar-benar suatu kehancuran! Nasib akhirnya juga sama sekali tidak terhormat. Mereka menghancurkan dia, ”memakan dagingnya,” membuatnya menjadi tulang belulang yang tidak bernyawa. Akhirnya, mereka ”membakarnya dengan api.” Ia dibakar seperti seorang pembawa tulah, bahkan tidak mendapat penguburan yang layak! Bukan hanya bangsa-bangsa, yang dilambangkan oleh sepuluh tanduk, yang menghancurkan pelacur besar, tetapi ’binatang buas,’ maksudnya PBB sendiri, bergabung dengan mereka dalam serangan ini. Badan itu akan menyetujui kehancuran agama palsu. Mayoritas dari 150 bangsa lebih dalam PBB sudah memperlihatkan, melalui pola pemberian suara mereka, kebencian terhadap agama, terutama agama dari Susunan Kristen.
18. (a) Potensi besar apa bagi bangsa-bangsa untuk berbalik melawan agama yang bersifat Babel sudah terlihat? (b) Apa alasan utama dari serangan total atas pelacur besar?
18 Mengapa bangsa-bangsa akan memperlakukan bekas kekasih mereka dengan begitu kejam? Kita telah melihat dalam sejarah belakangan ini potensi besar untuk sikap berbalik melawan agama Babel tersebut. Perlawanan resmi dari pemerintahan telah sangat mengurangi pengaruh agama di negeri-negeri seperti misalnya Uni Soviet dan Cina. Di bagian-bagian Eropa yang Protestan, sikap acuh tak acuh dan keragu-raguan yang meluas telah membuat gereja-gereja kosong, sehingga agama secara praktis telah mati. Imperium Katolik yang sangat luas terpecah-belah oleh pemberontakan dan pertentangan, yang tidak dapat diredakan oleh paus yang sering mengadakan perjalanan keliling. Namun, kita tidak boleh kehilangan pandangan akan kenyataan bahwa serangan terakhir yang total atas Babel Besar akan datang sebagai pernyataan penghukuman Allah yang tidak dapat diubah atas pelacur besar itu.
Melaksanakan Rencana Allah
19. (a) Bagaimana pelaksanaan penghukuman Yehuwa melawan pelacur besar itu dapat digambarkan dengan penghukumanNya atas Yerusalem yang murtad pada tahun 607 S.M.? (b) Apa yang digambarkan bagi jaman kita oleh keadaan Yerusalem setelah tahun 607 S.M. yang terlantar dan tidak berpenghuni?
19 Bagaimana Yehuwa melaksanakan penghukuman ini? Ini dapat digambarkan dengan tindakan Yehuwa melawan umatNya yang murtad pada jaman purba, yang mengenai mereka Ia mengatakan: ”Di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagiKu dan penduduknya seperti Gomora.” (Yeremia 23:14) Pada tahun 607 S.M., Yehuwa menggunakan Nebukadnezar untuk ’menelanjangi, merampas perhiasan-perhiasan, dan meninggalkan dalam keadaan telanjang bugil’ kota itu yang berzinah secara rohani. (Yehezkiel 23:4, 26, 29) Yerusalem pada jaman itu merupakan pola dari Susunan Kristen dewasa ini, dan seperti yang Yohanes lihat dalam penglihatan-penglihatan sebelumnya, Yehuwa akan melaksanakan penghukuman yang sama atas Susunan Kristen dan agama palsu lainnya. Keadaan Yerusalem setelah tahun 607 S.M. yang telantar dan tidak berpenghuni memperlihatkan bagaimana keadaan Susunan Kristen yang bersifat agama nanti setelah dilucuti dari kekayaannya dan ditelanjangi secara memalukan. Dan agama-agama lain dari Babel Besar tidak akan lebih baik keadaannya.
20. (a) Bagaimana Yohanes menunjukkan bahwa Yehuwa sekali lagi akan menggunakan para penguasa manusia dalam melaksanakan hukuman? (b) Apa gerangan ’rencana’ Allah? (c) Bagaimana bangsa-bangsa akan melaksanakan ”satu rencana” mereka, namun rencana siapa yang sebenarnya akan terlaksana?
20 Sekali lagi Yehuwa menggunakan para penguasa manusia untuk melaksanakan hukuman. ”Sebab Allah akan menaruh ke dalam hati mereka untuk melakukan rencanaNya, bahkan untuk melaksanakan satu rencana mereka dengan memberikan kerajaan mereka kepada binatang buas, sampai segala firman Allah digenapi.” (Wahyu 17:17, ”NW”) Apa gerangan ’rencana’ Allah? Yaitu mengatur agar para pelaksana penghukuman atas Babel Besar bersatu, agar dapat menghancurkan dia sama sekali. Tentu, motif para penguasa dalam menyerang dia adalah untuk melaksanakan ”satu rencana” mereka sendiri. Mereka akan merasa bahwa adalah demi kepentingan nasionalistis mereka untuk berbalik melawan pelacur besar itu. Mereka mungkin mulai menganggap agama yang diorganisasi dalam wilayah mereka sebagai ancaman terhadap kedaulatan mereka. Tetapi sebenarnya Yehuwa yang menggerakkan semua hal-ikhwal; mereka akan melaksanakan rencanaNya dengan menghancurkan musuh bebuyutanNya yang berzinah dengan satu kali pukul!—Bandingkan Yeremia 7:8-11, 34.
21. Karena binatang buas merah ungu akan digunakan untuk menghancurkan Babel Besar, apa yang pasti akan dilakukan oleh bangsa-bangsa sehubungan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa?
21 Ya, bangsa-bangsa akan menggunakan binatang buas merah ungu, Perserikatan Bangsa Bangsa, untuk menghancurkan Babel Besar. Mereka tidak bertindak berdasarkan prakarsa sendiri, karena Yehuwa menaruh dalam hati mereka ”bahkan untuk melaksanakan satu rencana mereka dengan memberikan kerajaan mereka kepada binatang buas.” Bila tiba waktunya, bangsa-bangsa pasti akan melihat perlunya menguatkan Perserikatan Bangsa Bangsa. Mereka seolah-olah akan memberinya gigi, yaitu memberikan wewenang dan kekuasaan apapun yang mereka miliki agar badan itu dapat berbalik melawan agama palsu dan berperang dengan berhasil melawannya ”sampai segala firman Allah digenapi.” Dengan demikian, pelacur purba itu akan menemui akhirnya yang tuntas. Dan benar-benar selamat tinggal baginya!
22. (a) Di Wahyu 17:18, apa yang ditekankan dengan cara malaikat itu mengakhiri kesaksiannya? (b) Bagaimana sambutan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap penyingkapan dari rahasia itu?
22 Seolah-olah untuk menandaskan kepastian dari pelaksanaan penghukuman Yehuwa atas imperium agama palsu sedunia, malaikat itu mengakhiri kesaksiannya dengan mengatakan: ”Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.” (Wahyu 17:18) Seperti Babel pada jaman Belsyazar, Babel Besar telah ”ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan [”kurang,” The New English Bible].” (Daniel 5:27) Penghukumannya akan cepat dan tuntas. Dan bagaimana sambutan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap penyingkapan rahasia tentang pelacur besar itu dan binatang buas merah ungu? Mereka memperlihatkan gairah dalam memberitakan hari penghukuman Yehuwa, sambil menjawab para pencari kebenaran yang tulus ”dengan ramah.” (Kolose 4:5, 6, NW; Wahyu 17:3, 7) Seperti akan diperlihatkan oleh pasal berikut, semua yang ingin selamat pada waktu pelacur besar itu dihukum harus bertindak, dan bertindak dengan cepat!
-