PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g96 8/3 hlm. 27
  • Kumbang Kotoran dari Afrika Datang Membantu!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kumbang Kotoran dari Afrika Datang Membantu!
  • Sedarlah!—1996
  • Bahan Terkait
  • Kumbang yang Ahli Navigasi
    Sedarlah!—2014
  • Tahi Merpati
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Tahi
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Permata Hidup dari Dunia Serangga
    Sedarlah!—2004
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1996
g96 8/3 hlm. 27

Kumbang Kotoran dari Afrika Datang Membantu!

OLEH KORESPONDEN SEDARLAH! DI AFRIKA SELATAN

DUA abad yang lalu, pada waktu pertama kali ternak dibawa ke Australia, siapa yang dapat meramalkan problem-problem serius yang akan melanda negara tersebut?

Seraya waktu berlalu, kotoran sapi mulai berserakan di padang rumput, sehingga menghambat pertumbuhan rumput di beberapa tempat atau menyebabkan rumput tidak dapat dimakan oleh ternak. Timbunan kotoran akhirnya menjadi tempat berkembang biak yang luas bagi lalat-lalat yang mengganggu. Sebenarnya, menurut laporan di jurnal Africa​—Environment & Wildlife, pada tahun 1970-an problem tersebut telah mencapai ”krisis ekonomis dan ekologis dalam proporsi raksasa”. Telah dikalkulasi bahwa ”lebih dari dua juta hektar dari padang rumput menjadi tidak produktif tiap tahun . . . , nitrogen dalam jumlah yang sangat besar tidak dikembalikan ke tanah karena kotoran yang tidak terkubur, dan populasi lalat mencapai proporsi epidemi”.

Apa yang salah? Di Afrika, kumbang kotoran biasanya akan membersihkan ladang-ladang dengan cepat dan efisien. Kotoran yang terkubur akan menyuburkan tanah dan membuatnya lebih mudah menyerap, dengan demikian meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dengan cara ini, spesies lalat yang berbahaya akan dapat dikendalikan dan telur-telur parasit akan hancur, sehingga mencegah penyebaran dari penyakit yang disebabkan bakteri.

Akan tetapi, apa yang tidak disadari oleh penghuni Australia yang mula-mula adalah bahwa kumbang kotoran Australia hanya mampu menggarap kotoran yang kecil, keras, dan yang berbentuk butiran dari binatang setempat dan tidak sanggup menggarap kotoran yang besar dan lembek dari hewan ternak.

Apa yang harus dilakukan? Mengimpor kumbang kotoran dari negara-negara lain! Varietasnya dari Afrika, misalnya (dari varietas ini ada kira-kira 2.000 spesies), dapat menggarap kotoran yang lembek dalam jumlah yang sangat banyak seperti misalnya kotoran gajah. Bagi kumbang-kumbang ini, kotoran sapi sama sekali tidak menjadi masalah. Tetapi diperlukan kumbang dalam jumlah yang sangat banyak untuk melakukan pekerjaan semacam itu! Africa​—Environment & Wildlife melaporkan bahwa di satu taman nasional, ”7.000 kumbang telah diamati berada di salah satu tumpukan kotoran gajah”, dan di taman lain, ”22.746 kumbang . . . mengerumuni setumpuk kotoran gajah seberat 7 kg dalam 12 jam”. Coba bayangkan begitu banyaknya kumbang yang diperlukan untuk mengatasi problem yang dapat mendatangkan bencana di Australia!

Untunglah, situasinya sudah lumayan membaik sekarang​—berkat kumbang kotoran dari Afrika.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan