PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Mengapa Perlu Membaca Alkitab
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 1

      Mengapa Perlu Membaca Alkitab

      Kita hidup dalam dunia yang berisi terlalu banyak problem dan sangat sedikit jawaban. Jutaan orang terus kelaparan. Semakin banyak orang ketagihan obat bius. Semakin banyak keluarga terpecah-belah. Inses dan tindak kekerasan dalam keluarga tiada hentinya menjadi berita surat kabar. Udara yang kita hirup dan air yang kita minum secara perlahan diracuni. Juga, semakin banyak di antara kita menjadi korban kejahatan. Menurut Anda, apakah masalah-masalah seperti ini akan pernah diselesaikan sepenuhnya?

      1. (Termasuk kata pengantar.) Problem-problem zaman modern apa menunjukkan bahwa umat manusia membutuhkan bimbingan?

      SELAIN itu, zaman ini menawarkan kepada kita pilihan-pilihan yang sulit. Banyak orang misalnya, sangat menentang aborsi, dan menyebutnya pembunuhan anak yang belum lahir. Orang lain berkukuh dengan sama kerasnya bahwa wanita memiliki hak atas tubuhnya dan harus memutuskan sendiri persoalan demikian. Banyak yang menganggap homoseks, gendak, dan hubungan seks pranikah sebagai perbuatan amoral yang menjijikkan. Orang lain percaya bahwa kebiasaan demikian merupakan urusan masing-masing. Siapakah yang harus memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah?

      2, 3. Dewasa ini bagaimana pandangan banyak orang mengenai Alkitab?

      2 Alkitab menawarkan bimbingan dalam soal moral maupun pemecahan yang efektif untuk masalah kejahatan, kelaparan, dan polusi. Kesulitannya adalah kebanyakan orang tidak lagi menganggap Alkitab sebagai sumber yang berwenang dalam persoalan-persoalan demikian. Dulu, orang dengan penuh respek mematuhinya—sedikitnya di negara-negara Barat. Meskipun Alkitab ditulis oleh manusia, di masa lampau kebanyakan orang dari Susunan Kristen menerimanya sebagai Firman Allah dan percaya bahwa Allah sendiri mengilhami isinya.

      3 Namun, sekarang, sudah menjadi kebiasaan untuk bersikap skeptis terhadap segala sesuatu: adat-istiadat, gagasan, moral, bahkan adanya Allah. Khususnya, orang-orang meragukan nilai Alkitab. Kebanyakan menganggapnya ketinggalan zaman dan tidak cocok lagi. Hanya sedikit cendekiawan modern yang memandangnya sebagai Firman Allah. Kebanyakan orang lebih setuju dengan sarjana James Barr, yang menulis, ”Anggapanku mengenai terbentuknya tradisi perihal Alkitab ialah bahwa isinya merupakan hasil kerja manusia. Buku itu berisi pernyataan manusia mengenai kepercayaannya.”​1

      4, 5. Mengapa penting untuk mengetahui apakah Alkitab diilhamkan oleh Allah atau tidak? Apa tujuan publikasi ini?

      4 Demikian jugakah pendapat Anda? Apakah Anda menganggap Alkitab sebagai firman dari Allah, atau dari manusia? Apapun jawaban Anda, pertimbangkanlah segi ini: Bila Alkitab hanya kata-kata manusia, maka itu berarti tidak ada jawaban yang jelas untuk problem-problem umat manusia. Manusia harus mengatasinya sendiri sebisa-bisanya, sambil berharap ia tidak meracuni diri sampai punah atau meledakkan diri dalam suatu perang nuklir. Tapi bila Alkitab memang Firman dari Allah, maka justru inilah yang kita butuhkan untuk melewati masa yang sulit ini.

      5 Publikasi ini akan memberikan bukti bahwa Alkitab memang Firman dari Allah. Dan penerbit berharap agar, setelah Anda mempertimbangkan bukti tersebut, Anda akan menyadari bahwa Alkitab berisi satu-satunya jawaban yang jitu untuk problem-problem umat manusia. Namun, pertama-tama kami ingin menarik perhatian Anda kepada beberapa fakta yang, secara tersendiri, membuat Alkitab layak Anda pertimbangkan.

      Sirkulasi Terbesar sepanjang Masa

      6, 7. Fakta-fakta yang luar biasa apakah mengenai Alkitab menuntut perhatian kita?

      6 Pertama-tama, buku ini merupakan best-seller, karena sepanjang sejarah sirkulasinya paling luas di dunia. Menurut Guinness Book of World Records edisi 1988, kira-kira 2.500.000.000 eksemplar telah dicetak antara tahun 1815 dan 1975. Sungguh angka yang menakjubkan. Tidak ada buku lain dalam sejarah yang bahkan mendekati angka sirkulasi Alkitab.

      7 Di samping itu, tidak ada buku lain yang telah diterjemahkan ke dalam begitu banyak bahasa. Alkitab sekarang dapat dibaca, seluruhnya atau sebagian, dalam lebih dari 1.800 bahasa. Lembaga Alkitab Amerika melaporkan bahwa buku ini sekarang dapat dimiliki oleh 98 persen penduduk planet kita. Bayangkan upaya raksasa yang telah dikerahkan untuk menghasilkan begitu banyak terjemahan! Buku lain manakah pernah mendapat perhatian yang begitu besar?

      Buku yang Sangat Berpengaruh

      8, 9. Pernyataan apakah telah dibuat beberapa orang yang menunjukkan betapa berpengaruh Alkitab itu?

      8 The New Encyclopædia Britannica menyebut Alkitab sebagai ”koleksi buku yang mungkin paling berpengaruh dalam sejarah manusia”.​2 Pujangga Jerman abad ke-19, Heinrich Heine, mengakui: ”Kearifan saya semata-mata saya peroleh dengan membaca sebuah buku . . . yaitu Alkitab. Sungguh tepat bila buku itu dinamakan Kitab Suci. Orang yang telah kehilangan Allahnya dapat menemukan Dia kembali di dalam buku ini.”​3 Pada abad yang sama, aktivis anti perbudakan William H. Seward mengumumkan, ”Seluruh pengharapan akan kemajuan umat manusia bergantung pada pengaruh Alkitab yang terus bertambah.”​4

      9 Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang ke-16 menyebut Alkitab sebagai ”anugerah terbaik yang Allah pernah berikan kepada manusia . . . Tanpa buku ini kita tidak akan dapat membedakan yang benar dari yang salah”.​5 Ahli hukum Inggris Sir William Blackstone menandaskan pengaruh Alkitab ketika berkata, ”Di atas kedua dasar ini, yaitu hukum alam dan hukum berdasarkan ilham [Alkitab], semua hukum manusia bergantung, maksudnya, hukum manusia manapun janganlah sampai didapati bertentangan dengan kedua-duanya.”​6

      Dibenci dan Dikasihi

      10. Dengan cara apa saja perlawanan terhadap Alkitab telah dinyatakan?

      10 Bersamaan waktu, perlu kita perhatikan bahwa tidak ada buku lain yang pernah menjadi sasaran dari begitu banyak perlawanan yang kejam dan bahkan kebencian sepanjang sejarah. Berkali-kali Alkitab dibakar di hadapan umum, mulai dari Abad-Abad Pertengahan sampai abad ke-20 kita ini. Membaca atau menyebarkan Alkitab telah mendatangkan hukuman denda dan pemenjaraan bahkan pada zaman modern ini. Pada abad-abad yang lalu, ”kejahatan” demikian sering kali mengakibatkan penyiksaan dan kematian.

      11, 12. Bagaimana Tyndale menunjukkan bahwa ia mengasihi Alkitab?

      11 Sejajar dengan ini adalah timbulnya pengabdian yang dihasilkan oleh Alkitab. Banyak orang berkukuh untuk tetap membacanya meskipun dalam ancaman pengejaran yang tidak kenal ampun. Perhatikan misalnya William Tyndale, orang Inggris abad ke-16, yang mendapat pendidikan di Universitas Oxford dan menjadi pengajar yang disegani di Universitas Cambridge.

      12 Tyndale mengasihi Alkitab. Tapi pada zamannya, kalangan berwenang dalam urusan agama berkukuh untuk membiarkannya dalam bahasa Latin, suatu bahasa yang sudah mati. Jadi, agar sesama bangsanya dapat membaca Alkitab, Tyndale bertekad menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Karena tindakan ini melanggar hukum, Tyndale harus melepaskan karir akademiknya yang menyenangkan dan lari ke daratan Eropa. Ia menempuh kehidupan yang sulit sebagai pelarian untuk waktu yang cukup lama sehingga dapat menerjemahkan Kitab-Kitab Yunani (”Perjanjian Baru”) dan beberapa bagian dari Kitab-Kitab Ibrani (”Perjanjian Lama”) ke dalam bahasa kelahirannya; namun akhirnya ia ditangkap, dinyatakan bersalah atas perbuatan bidah, dicekik sampai mati, dan jenazahnya dibakar.

      13. Apa yang khususnya membuat Alkitab betul-betul unik?

      13 Tyndale hanya salah satu dari sekian banyak orang yang telah mengorbankan segala-galanya untuk dapat membaca Alkitab atau membuatnya tersedia bagi orang lain. Tidak ada buku lain yang telah menggugah begitu banyak pria dan wanita biasa kepada tingkat keberanian yang demikian tinggi. Dalam segi ini, Alkitab sungguh tak tertandingi.

      Pengakuan bahwa Ini Firman Allah

      14, 15. Apa yang sering kali diakui oleh para penulis Alkitab?

      14 Alkitab juga unik karena pengakuan yang dikemukakan oleh banyak penulisnya. Kira-kira 40 orang, termasuk para raja, gembala, nelayan, pegawai sipil, imam, dan paling sedikit seorang jenderal dan seorang dokter, ikut menulis berbagai bagian dari Alkitab. Namun selalu, para penulis mengemukakan pengakuan yang sama: bahwa mereka tidak menuliskan buah pikiran mereka sendiri melainkan buah pikiran Allah.

      15 Oleh karena itu, di dalam Alkitab kita sering dapat membaca pernyataan seperti, ”Roh [Yehuwa] berbicara dengan perantaraanku, firmanNya ada di lidahku” atau, ”Beginilah firman Tuhan, [Yehuwa] semesta alam.” (2 Samuel 23:2; Yesaya 22:15) Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada seorang rekan penginjil, rasul Paulus menulis, ”Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah. Dengan Alkitab itu orang yang melayani Allah dapat dilengkapi dengan sempurna untuk segala macam pekerjaan yang baik.”—2 Timotius 3:16, 17, BIS.

      16. Pertanyaan apa saja yang dibahas oleh Alkitab?

      16 Sesuai dengan pengakuan bahwa Alkitab adalah firman dari Allah, bukan dari manusia, buku itu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh Allah. Buku itu menjelaskan, misalnya, mengapa pemerintahan manusia tidak pernah berhasil menciptakan perdamaian yang langgeng, bagaimana manusia dapat menemukan kepuasan sejati dalam kehidupan, dan masa depan apakah yang tersedia bagi bumi dan umat manusia yang hidup di atasnya. Maka, sebagai orang yang suka menganalisa hal-hal, Anda juga pasti berulang kali bertanya-tanya mengenai hal ini dan yang serupa. Mengapa tidak sedikit-dikitnya mempertimbangkan kemungkinan bahwa Alkitab memang Firman Allah sehingga secara unik dapat memberikan jawaban yang dapat dipercaya?

      17, 18. (a) Tuduhan apa saja yang dilancarkan terhadap Alkitab akan dibahas dalam publikasi ini? (b) Pokok-pokok lain apa akan dibicarakan?

      17 Kami menganjurkan Anda untuk memeriksa dengan teliti bukti yang dikemukakan dalam buku ini. Beberapa pasal akan membahas kritik terhadap Alkitab yang sering kali terdengar. Apakah Alkitab tidak ilmiah? Apakah isinya saling bertentangan? Apakah Alkitab memuat sejarah sungguhan atau dongeng saja? Apakah mukjizat-mukjizat yang tercatat di dalam Alkitab betul-betul pernah terjadi? Bukti yang logis diberikan untuk menjawab semua pertanyaan ini. Setelah itu, dibahas bukti-bukti yang kuat bahwa Alkitab diilhami ilahi: nubuatnya, hikmatnya yang dalam, dan pengaruhnya yang luar biasa atas kehidupan manusia. Di bagian akhir, kita akan melihat pengaruh apa yang dapat diberikan Alkitab atas kehidupan Anda.

      18 Namun, pertama-tama akan kita bahas cara bagaimana Alkitab sampai kepada kita. Bahkan sejarah dari buku yang menakjubkan ini memberi bukti bahwa sumbernya lebih tinggi daripada manusia belaka.

  • Pertarungan Hidup Alkitab
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 2

      Pertarungan Hidup Alkitab

      Ada banyak untaian yang membuktikan bahwa Alkitab betul-betul Firman dari Allah. Setiap untaian itu kuat, tetapi bila semuanya disatukan, ia tidak dapat diputuskan. Di dalam pasal ini dan pasal berikutnya, kita akan membahas satu untaian bukti saja: sejarah Alkitab sebagai sebuah buku. Sebenarnya, benar-benar suatu mukjizat bahwa buku yang luar biasa ini masih tetap ada sampai sekarang. Pertimbangkan sendiri fakta-fakta berikut ini.

      1. Sebutkan beberapa rincian mengenai Alkitab.

      ALKITAB lebih daripada sebuah buku biasa. Alkitab adalah sebuah khazanah perpustakaan yang terdiri dari 66 buah buku, ada yang singkat dan ada yang cukup panjang, memuat hukum, nubuat, sejarah, puisi, nasihat, dan lebih banyak lagi. Berabad-abad sebelum kelahiran Kristus, 39 buku yang pertama telah ditulis​—kebanyakan dalam bahasa Ibrani—oleh orang-orang Yahudi, atau Israel, yang setia. Bagian ini sering disebut Perjanjian Lama. Dua puluh tujuh buku yang terakhir ditulis dalam bahasa Yunani oleh umat Kristiani dan secara luas dikenal sebagai Perjanjian Baru. Menurut bukti yang terkandung di dalamnya dan tradisi yang paling kuno, ke-66 buku tersebut telah ditulis selama jangka waktu kira-kira 1.600 tahun, mulai saat Mesir menjadi kuasa yang dominan dan selesai ditulis ketika Roma menjadi kuasa dunia.

      Hanya Alkitab yang Tetap Bertahan

      2. (a) Bagaimana keadaan bangsa Israel pada waktu Alkitab mulai ditulis? (b) Sebutkan beberapa karya tulis lain yang telah dihasilkan orang dalam jangka waktu yang sama.

      2 Lebih dari 3.000 tahun yang lalu, ketika Alkitab mulai ditulis, Israel hanya salah satu bangsa yang kecil di antara sekian banyak bangsa di Timur Tengah. Yehuwa adalah Allah mereka, sedangkan bangsa-bangsa di sekitarnya memiliki bermacam-macam dewa dan dewi yang membingungkan. Selama masa itu, Israel bukanlah satu-satunya umat yang menghasilkan kesusasteraan keagamaan. Bangsa-bangsa lain juga menghasilkan karya tulis yang menguraikan agama mereka serta nilai-nilai kebangsaan mereka. Misalnya, legenda daerah Akadia mengenai Gilgames dari Mesopotamia dan epik-epik [syair kepahlawanan] Ras Shamra, yang ditulis dalam bahasa Ugarit (bahasa yang digunakan di daerah yang dewasa ini adalah Suriah sebelah utara), dulu tentu sangat populer. Kumpulan kesusasteraan pada zaman itu juga mencakup berbagai karya seperti The Admonitions of Ipu-wer (Himpunan Petunjuk dari Ipu-wer) dan The Prophecy of Nefer-rohu (Nubuat dari Nefer-rohu) dalam bahasa Mesir, himne-himne [nyanyian pujian] yang ditujukan kepada berbagai ilah di Sumeria, dan karya-karya ramalan di Akadia.​1

      3. Apakah yang membuat Alkitab berbeda dari kesusastraan keagamaan lain yang telah dihasilkan di Timur Tengah pada zaman yang sama?

      3 Namun, semua karya tulis Timur Tengah ini mengalami nasib yang sama. Semuanya sudah dilupakan, bahkan bahasa-bahasa yang digunakan untuk menulisnya, sudah punah. Baru pada tahun-tahun belakangan ini para arkeolog dan filolog [ahli ilmu tentang kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraan] mengetahui keberadaan karya-karya ini dan menemukan cara membacanya. Sebaliknya, tulisan-tulisan pertama dari Alkitab Ibrani tetap masih ada sampai zaman kita dan masih dibaca secara luas. Adakalanya para sarjana menyatakan bahwa buku-buku Ibrani di dalam Alkitab melalui cara tertentu telah diambil dari karya-karya kesusastraan kuno tadi. Tetapi fakta bahwa begitu banyak dari kesusastraan tersebut telah terlupakan padahal Alkitab Ibrani masih tetap bertahan, menunjukkan bahwa Alkitab adalah buku yang sangat berbeda.

      Para Pelindung Firman

      4. Apa problem-problem serius yang dihadapi bangsa Israel yang tampaknya membuat orang meragukan kelangsungan hidup Alkitab?

      4 Jangan salah sangka, dari sudut pandangan manusia, terpeliharanya Alkitab bukanlah suatu hasil yang telah diperkirakan sebelumnya. Masyarakat yang memproduksinya telah menderita pencobaan yang begitu hebat dan penindasan yang begitu kejam sehingga terpeliharanya buku itu sampai ke zaman kita benar-benar luar biasa. Pada tahun-tahun sebelum Kristus, umat Yahudi yang memproduksi Kitab-Kitab Ibrani (”Perjanjian Lama”) adalah bangsa yang relatif kecil. Mereka hidup menantang bahaya di tengah-tengah negara-negara yang kuat yang satu sama lain saling mendorong untuk mengejar keunggulan. Bangsa Israel harus berjuang mempertahankan eksistensinya melawan sederetan bangsa, seperti orang Filistin, Moab, Amon, dan Edom. Pada suatu waktu ketika umat Ibrani terpecah menjadi dua kerajaan, Kerajaan Asyur yang kejam praktis memunahkan kerajaan utara sedangkan orang Babel menghancurkan kerajaan selatan, dan membawa orang-orangnya ke pembuangan. Hanya sedikit saja yang kembali 70 tahun kemudian.

      5, 6. Upaya apa telah membahayakan kelangsungan hidup orang Ibrani sebagai bangsa tersendiri?

      5 Bahkan ada beberapa laporan mengenai upaya pemunahan seluruh bangsa Israel. Lama berselang pada zaman Musa, Firaun memerintahkan agar semua bayi laki-laki bangsa ini dibunuh. Andai kata perintahnya dilaksanakan, bangsa Ibrani tentu sudah lama punah. (Keluaran 1:15-22) Bertahun-tahun setelah itu, pada waktu orang Yahudi jatuh ke bawah kekuasaan Persia, musuh-musuh mereka berkomplot agar sebuah undang-undang dikeluarkan untuk membinasakan mereka. (Ester 3:1-15) Gagalnya persekongkolan ini masih dirayakan oleh orang Yahudi pada Hari Raya Purim.

      6 Lebih kemudian lagi, pada waktu orang Yahudi ditaklukkan oleh bangsa Suriah, Raja Antiokhus IV berupaya keras agar umat itu menganut Helenisme, memaksa mereka mengikuti adat Yunani dan menyembah dewa-dewa Yunani. Ia juga gagal. Sebaliknya dari punah atau berasimilasi, bangsa Yahudi tetap bertahan sedangkan kebanyakan kelompok bangsa di sekitar mereka, satu per satu menghilang dari panggung dunia. Dan Kitab-Kitab Ibrani dari Alkitab tetap terpelihara bersama mereka.

      7, 8. Bagaimanakah kelangsungan hidup Alkitab terancam oleh kesukaran yang dialami umat Kristiani?

      7 Umat Kristiani, yang menghasilkan bagian kedua dari Alkitab (”Perjanjian Baru”), juga merupakan kelompok yang tertindas. Pemimpin mereka, Yesus, dibunuh seperti penjahat biasa. Pada masa-masa awal setelah kematiannya, kalangan berwenang Yahudi di Palestina berupaya menindas mereka. Ketika Kekristenan menyebar ke negeri-negeri lain, orang-orang Yahudi mengejar mereka dalam upaya menghalangi pekerjaan utusan injil mereka.—Kisah 5:27, 28; 7:58-60; 11:19-21; 13:45; 14:19; 18:5, 6.

      8 Pada zaman Nero, sikap kalangan berwenang Roma yang mula-mula toleran, berubah. Tacitus membual mengenai ”penganiayaan hebat” yang ditimpakan oleh kaisar yang kejam ini ke atas umat Kristiani, dan mulai saat itu, menjadi umat Kristiani merupakan pelanggaran hukum yang dapat dikenakan hukuman mati.​2 Pada tahun 303 M., Kaisar Diokletian bertindak secara langsung melawan Alkitab.a Dalam upaya untuk melenyapkan agama Kristen, ia memerintahkan agar semua Alkitab Kristen dibakar habis.​3

      9. Apa yang kemungkinan akan terjadi andai kata kampanye pemunahan orang Yahudi dan umat Kristiani berhasil?

      9 Semua kampanye penindasan dan pemunahan bangsa ini merupakan ancaman yang nyata terhadap terpeliharanya Alkitab. Seandainya orang Yahudi mengalami nasib yang sama seperti orang Filistin dan orang Moab atau seandainya upaya untuk melenyapkan agama Kristen, mula-mula oleh kalangan berwenang Yahudi dan kemudian orang Roma berhasil, siapakah yang akan menulis dan memelihara Alkitab? Untunglah, para pelindung Alkitab—mula-mula orang Yahudi dan kemudian umat Kristiani—tidak disapu bersih, sehingga Alkitab dapat terpelihara. Namun demikian, ada ancaman lain yang serius, jika bukan terhadap terpeliharanya Alkitab, paling sedikit terhadap keasliannya.

      Salinan yang Bisa Saja Keliru

      10. Cara bagaimanakah Alkitab semula tetap terpelihara?

      10 Banyak di antara karya zaman dulu yang kemudian dilupakan orang, diukir di atas batu atau dicetak pada lempengan tanah liat yang tahan lama. Tidak demikian halnya dengan Alkitab. Isinya mula-mula ditulis pada lembaran papirus atau perkamen—bahan yang jauh lebih mudah rapuh. Maka, manuskrip-manuskrip yang telah dibuat oleh para penulis yang semula, sudah lenyap, lama berselang. Kalau begitu, bagaimanakah Alkitab dapat terpelihara dengan baik? Ribuan salinan tangan yang tak terhitung banyaknya telah dibuat dengan susah payah. Cara ini biasa digunakan untuk memperbanyak buku, sebelum munculnya teknik pencetakan.

      11. Apakah yang tidak dapat dihindari bila manuskrip disalin dengan tangan?

      11 Namun, ada bahaya dalam pembuatan salinan dengan tangan. Sir Frederic Kenyon, arkeolog dan pustakawan terkenal dari British Museum menjelaskan, ”Belum ada otak dan tangan manusia yang sanggup menyalin seluruh karya yang panjang tanpa salah sedikit pun. . . . Sudah pasti ada kekeliruan.”​4 Bila ada kesalahan yang masuk ke dalam suatu manuskrip, kekeliruan tersebut akan terulang lagi pada waktu manuskrip tersebut menjadi dasar untuk salinan selanjutnya. Jika banyak salinan dibuat selama jangka waktu yang panjang, maka akan ada banyak sekali kekeliruan manusiawi.

      12, 13. Siapakah yang menerima tanggung jawab untuk memelihara naskah Kitab-Kitab Ibrani?

      12 Mengingat sekian ribu salinan Alkitab yang telah dibuat, bagaimana kita tahu bahwa proses reproduksi ini tidak mengubah isinya sehingga tidak dapat dikenali lagi? Marilah kita mengambil Alkitab Ibrani, atau ”Perjanjian Lama”, sebagai contoh. Pada bagian kedua dari abad keenam S.M., ketika orang Yahudi kembali dari pembuangan di Babel, sekelompok sarjana Ibrani yang dikenal sebagai Soferim, ”juru tulis”, menjadi pelindung naskah Alkitab Ibrani, dan mereka mendapat tanggung jawab menyalin Kitab-Kitab tersebut untuk digunakan dalam ibadat secara umum maupun secara pribadi. Mereka adalah pria-pria yang bermotivasi tinggi, profesional, dan pekerjaan mereka bermutu tinggi.

      13 Mulai dari abad ketujuh sampai kesepuluh Masehi, kelompok Masoret menjadi ahli waris kaum Soferim. Nama mereka berasal dari kata Ibrani yang berarti ”tradisi”, dan pada dasarnya mereka juga juru-juru tulis yang telah ditugaskan untuk memelihara naskah Ibrani tradisional. Kaum Masoret sangat teliti. Misalnya, mereka harus menggunakan salinan yang telah disahkan dengan sepatutnya sebagai naskah induk, dan mereka tidak diperkenankan menulis sesuatu di luar kepala. Mereka harus memeriksa setiap huruf sebelum ditulis.​5 Profesor Norman K. Gottwald melaporkan, ”Suatu petunjuk mengenai sikap hati-hati dalam menjalankan tugas mereka nyata dari persyaratan golongan rabi bahwa semua manuskrip baru harus dibaca ulang untuk diperiksa dan salinan yang keliru harus segera dibuang.”​6

      14. Penemuan apakah yang memungkinkan kita meneguhkan ketelitian penyalinan naskah Alkitab oleh kaum Soferim dan kaum Masoret?

      14 Seberapa telitikah penyalinan naskah oleh kaum Soferim dan kaum Masoret? Sebelum tahun 1947 pertanyaan ini sulit dijawab, karena manuskrip Ibrani lengkap tertua yang dapat diperoleh berasal dari abad kesepuluh Masehi. Tetapi pada tahun 1947 beberapa potongan manuskrip yang sangat tua telah ditemukan di dalam gua-gua dekat Laut Mati, termasuk beberapa bagian dari Alkitab Ibrani. Sejumlah potongan berasal dari zaman sebelum Kristus. Para sarjana membandingkan ini dengan manuskrip-manuskrip Ibrani yang ada untuk memastikan seberapa teliti penyalinan naskah tersebut. Apa hasil dari pembandingan ini?

      15. (a) Apa hasil pembandingan antara manuskrip Yesaya dalam gulungan Laut Mati dan naskah Masoret? (b) Apakah yang dapat kita simpulkan dari fakta bahwa beberapa manuskrip yang ditemukan di Laut Mati memperlihatkan sejumlah perbedaan naskah? (Lihat catatan kaki.)

      15 Salah satu karya tertua yang ditemukan adalah buku Yesaya yang lengkap, dan kemiripan naskahnya dengan Alkitab hasil salinan kaum Masoret yang kita miliki sekarang sangat menakjubkan. Profesor Millar Burrows menulis, ”Banyak dari perbedaan yang terdapat antara gulungan Yesaya dari Santo Markus [yang baru-baru ini ditemukan] dengan naskah hasil salinan kaum Masoret dapat dijelaskan sebagai kesalahan dalam penyalinan. Di luar itu, ada persamaan yang menakjubkan, secara menyeluruh, dengan naskah yang terdapat dalam manuskrip-manuskrip abad pertengahan. Persamaan demikian dalam manuskrip yang jauh lebih tua memberi bukti yang meyakinkan bahwa naskah tradisional itu secara umum memang teliti.”​7 Burrows menambahkan, ”Benar-benar mengagumkan bahwa setelah melewati jangka waktu kira-kira seribu tahun, naskah tersebut mengalami begitu sedikit perubahan.”b

      16, 17. (a) Mengapa kita dapat merasa pasti bahwa naskah Kitab-Kitab Yunani Kristen adalah benar? (b) Apa yang ditegaskan oleh Sir Frederic Kenyon mengenai naskah Kitab-Kitab Yunani?

      16 Sehubungan dengan bagian Alkitab yang ditulis dalam bahasa Yunani oleh umat Kristiani, yang disebut Perjanjian Baru, para penyalinnya lebih dapat dianggap sebagai amatir berbakat bila dibandingkan dengan para Soferim yang profesional dan sangat terlatih. Namun meskipun di bawah ancaman hukuman oleh pihak berwenang, mereka mengerjakan tugas mereka dengan serius. Dan ada dua segi yang menjamin bahwa naskah yang kita miliki sekarang pada dasarnya sama dengan buah tangan para penulis yang mula-mula. Pertama-tama, kita memiliki berbagai manuskrip yang umurnya jauh lebih dekat ke saat penulisannya daripada apa yang dapat diperoleh pada bagian Ibrani dari Alkitab. Malah ada satu fragmen dari Injil Yohanes yang berasal dari awal abad kedua, yaitu kurang dari 50 tahun sejak saat Yohanes mungkin menulis Injilnya. Kedua, jumlah manuskrip yang masih ada sampai sekarang merupakan petunjuk yang sangat kuat akan keabsahan naskahnya.

      17 Mengenai segi ini, Sir Frederic Kenyon menegaskan, ”Tidaklah berlebihan untuk menandaskan bahwa pada hakekatnya naskah Alkitab sudah dapat dipastikan keasliannya. Khususnya demikian dengan Perjanjian Baru. Jumlah manuskrip Perjanjian Baru, yaitu dari terjemahannya yang mula-mula, dan kutipan-kutipan darinya dalam tulisan-tulisan Gereja yang paling tua, begitu banyak sehingga secara praktis dapat dipastikan bahwa kata-kata asli dari setiap ayat yang diragukan orang, telah terpelihara dengan baik dalam salah satu dari buku-buku tua ini. Pernyataan serupa tidak dapat diberikan untuk buku tua lain manapun di dunia ini.”​10

      Manusia dan Bahasanya

      18, 19. Bagaimanakah Alkitab tidak saja terdapat dalam bahasa yang semula digunakan dalam penulisannya?

      18 Bahasa-bahasa asli yang digunakan untuk menulis Alkitab, pada hakekatnya, juga merupakan kendala terhadap kelangsungan hidupnya. Ke-39 buku yang pertama kebanyakan ditulis dalam bahasa Ibrani, bahasa bangsa Israel. Namun bahasa Ibrani tidak pernah dikenal orang secara luas. Andai kata Alkitab tetap dalam bahasa ini, pengaruhnya tidak pernah akan dapat melampaui lingkungan bangsa Yahudi dan sedikit orang asing yang dapat membacanya. Namun pada abad ketiga S.M., demi kepentingan orang-orang Ibrani yang tinggal di Alexandria, Mesir, bagian Ibrani dari Alkitab mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Bahasa Yunani pada waktu itu digunakan secara internasional. Dengan demikian, Alkitab Ibrani mudah didapat oleh orang-orang bukan Yahudi.

      19 Ketika tiba saatnya untuk menulis bagian kedua dari Alkitab, bahasa Yunani masih tetap digunakan secara luas sekali, sehingga ke-27 buku terakhir dari Alkitab ditulis dalam bahasa ini. Tetapi tidak semua orang mengerti bahasa Yunani. Maka terjemahan bagian-bagian Alkitab bahasa Ibrani maupun Yunani segera mulai muncul dalam berbagai bahasa sehari-hari pada abad-abad permulaan tersebut, seperti bahasa Siria, Koptik, Armenia, Georgia, Gotik, dan Etiopia. Bahasa resmi Kekaisaran Roma adalah Latin, dan terjemahan ke dalam bahasa ini dibuat dalam jumlah yang demikian besar sehingga suatu ”versi resmi” perlu dibentuk. Versi ini selesai kira-kira pada tahun 405 M. dan dikenal sebagai versi Vulgate (yang berarti ”populer” atau ”umum”).

      20, 21. Apakah beberapa kendala terhadap kelangsungan hidup Alkitab, dan mengapa halangan demikian dapat diatasi?

      20 Jadi, meskipun ada banyak kendala, Alkitab tetap terpelihara sampai ke abad-abad permulaan Tarikh Masehi. Mereka yang memproduksinya adalah golongan minoritas yang dihina dan dikejar-kejar, hidup dengan susah payah dalam dunia yang memusuhi mereka. Perubahan isi dalam proses penyalinannya memang mudah terjadi, tapi hal ini ternyata tidak terjadi. Di samping itu, bahaya bahwa Alkitab hanya dapat dibaca oleh orang-orang yang menguasai bahasa-bahasa tertentu telah dapat disingkirkan.

      21 Mengapa begitu sulit bagi Alkitab untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya? Alkitab sendiri berkata, ”Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19) Karena itu, kita dapat menduga bahwa dunia akan memusuhi kebenaran yang disebarluaskan, dan memang demikianlah kenyataannya. Kalau begitu, mengapa Alkitab dapat mempertahankan keberadaannya padahal banyak karya kesusastraan lain yang tidak menghadapi kesulitan yang sama ternyata dilupakan? Alkitab juga menjawab pertanyaan ini. Katanya: ”Firman Tuhan [”Yehuwa”, NW] tetap untuk selama-lamanya.” (1 Petrus 1:25) Bila Alkitab memang Firman dari Allah, tidak ada kuasa manusia yang dapat melenyapkannya. Dan bahkan sampai abad ke-20, fakta ini masih tetap benar.

      22. Perubahan apa telah terjadi pada permulaan abad keempat Masehi?

      22 Namun, pada abad keempat Tarikh Masehi, sesuatu terjadi yang berkembang menjadi serangan atas Alkitab dan sangat mempengaruhi jalannya sejarah di Eropa. Sepuluh tahun setelah Diokletian berupaya melenyapkan semua salinan Alkitab, kebijaksanaan pemerintah kerajaan berubah dan ”agama Kristen” disahkan. Dua belas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 325 M., seorang kaisar Roma mengetuai Konsili ”Kristen” di Nicea. Mengapa perkembangan yang tampaknya menguntungkan ini ternyata menjadi berbahaya bagi Alkitab? Kita akan melihat jawabannya dalam pasal berikut.

      [Catatan Kaki]

      a Tidak semua manuskrip yang ditemukan di Laut Mati mempunyai persamaan yang demikian cermat dengan naskah Alkitab yang sekarang masih ada. Beberapa darinya mengandung cukup banyak variasi naskah. Namun tidaklah berarti bahwa variasi demikian telah merusak makna penting naskah itu. Menurut Patrick W. Skehan dari Universitas Katolik Amerika, kebanyakan merupakan ”pengolahan ulang [dari naskah Alkitab] atas dasar logika integralnya sendiri, sehingga bentuknya menjadi lebih luas namun intinya tetap sama . . . Sikap yang mendasar adalah sikap hormat yang mendalam terhadap suatu naskah yang dianggap suci, sikap (menurut hemat kami) bahwa Alkitab dijelaskan oleh Alkitab melalui penyalinan naskah itu sendiri”.​8

      b Seorang komentator lain menambahkan, ”Meskipun segala macam keraguan, tetap ada fakta yang kuat bahwa naskah yang ada pada kita sekarang, pada dasarnya hampir merupakan kata-kata sesungguhnya dari para penulisnya, yang beberapa dari antaranya hidup hampir tiga ribu tahun yang lalu, dan sekalipun ada perubahan naskah, kita tidak perlu meragukan keabsahan dari berita yang telah disampaikan oleh Perjanjian Lama kepada kita.”​9

      [Kotak di hlm. 19]

      Naskah Alkitab yang Benar-Benar Sah

      Untuk menghargai betapa teguh keabsahan naskah Alkitab, kita hanya perlu membandingkannya dengan kumpulan kesusastraan lain yang berasal dari zaman dulu: tulisan-tulisan klasik dari Yunani dan Roma. Sebenarnya, kebanyakan dari karya-karya kesusastraan ini dibuat setelah Kitab-Kitab Ibrani selesai ditulis. Tidak pernah ada catatan mengenai upaya pemunahan seluruh bangsa Yunani ataupun Roma, dan karya mereka tidak dipelihara di bawah ancaman pengejaran. Namun, perhatikan komentar Profesor F. F. Bruce:

      ”Mengenai Gallic War (Peperangan Orang Galia) karya Cæsar (dikarang antara tahun 58 dan 50 S.M.) ada beberapa manuskrip yang masih ada sampai sekarang, namun hanya sembilan atau sepuluh dari antaranya adalah baik, dan yang tertua berasal dari kira-kira 900 tahun setelah zaman Cæsar.

      ”Dari 142 buah buku mengenai sejarah Roma karangan Livy (59 S.M.-17 M.), hanya 35 buah yang tetap terpelihara; karya ini sampai ke perhatian kita melalui tidak lebih dari dua puluh buah manuskrip saja, dan hanya satu dari antaranya, yaitu yang mengandung fragmen-fragmen dari Buku No. III-VI, berasal dari abad keempat.

      ”Dari 14 buah buku Histories (Sejarah) karangan Tacitus (kira-kira tahun 100 M.) hanya empat setengah yang masih terpelihara; dari 16 buah buku Annals (Kronologi Tahunan) yang dikarangnya, ada sepuluh yang masih utuh dan dua yang terpelihara sebagian saja. Naskah dari bagian-bagian yang masih ada dari kedua karya sejarah yang besar ini semata-mata bergantung pada dua buah manuskrip, satu yang berasal dari abad kesembilan dan satu lagi dari abad kesebelas. . . .

      ”Sejarah Thucydides (kira-kira 460-400 S.M.) sampai kepada perhatian kita melalui delapan buah manuskrip, yang tertua berasal dari kira-kira tahun 900 M., dan beberapa potong papirus, yang berasal dari kira-kira permulaan zaman Kristen.

      ”Halnya sama dengan Sejarah Herodotus (kira-kira 488-428 S.M.). Namun tidak ada sarjana klasik yang bersedia mendengarkan argumen yang meragukan keaslian karya Herodotus atau Thucydides, karena manuskrip tertua dari karya mereka yang masih berguna untuk kita, berasal dari 1.300 tahun setelah aslinya sendiri dibuat.”—The Books and the Parchments, halaman 180.

      Bandingkan semua ini dengan fakta bahwa ada ribuan manuskrip dari berbagai bagian Alkitab. Dan manuskrip-manuskrip Kitab-Kitab Yunani Kristen berasal dari masa kurang dari 100 tahun setelah penulisan buku-buku aslinya.

      [Gambar di hlm. 13]

      Umat Ibrani merupakan bangsa kecil yang terus diancam oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Ukiran kuno ini memperlihatkan orang Ibrani ditawan oleh bangsa Asyur

      [Gambar di hlm. 14]

      Sebelum penemuan pencetakan, Alkitab disalin dengan tangan

      [Gambar di hlm. 16]

      Di bawah Nero, menjadi umat Kristiani merupakan pelanggaran hukum yang dapat mendatangkan hukuman mati

      [Gambar di hlm. 21]

      Penelitian atas buku Yesaya dalam gulungan Laut Mati membuktikan bahwa secara praktis ia tidak mengalami perubahan selama jangka waktu 1.000 tahun

      [Gambar di hlm. 23]

      Kaisar Diokletian gagal melenyapkan Alkitab

  • Sahabat Palsu Alkitab
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 3

      Sahabat Palsu Alkitab

      Dalam pasal ini, kita akan membahas alasan utama mengapa banyak dari negeri-negeri non-Kristen tidak mau menerima Alkitab sebagai Firman Allah. Dalam sejarah, Susunan Kristen mengaku percaya kepada Alkitab dan menjadi pelindungnya. Namun organisasi-organisasi keagamaan dari Susunan Kristen telah melibatkan diri dengan kengerian yang paling menjijikkan dalam sejarah, mulai dari Perang-Perang Salib dan pembantaian golongan minoritas pada Abad Pertengahan sampai kepada pembantaian oleh Nazi di zaman kita sendiri. Apakah tingkah laku Susunan Kristen dapat diterima sebagai alasan yang kuat untuk menolak Alkitab? Kenyataannya adalah, Susunan Kristen telah terbukti sebagai sahabat palsu dari Alkitab. Malahan, ketika Susunan Kristen muncul pada abad keempat Masehi, perjuangan Alkitab untuk mempertahankan keberadaannya sama sekali belum selesai.

      1, 2. (Termasuk kata pengantar.) (a) Mengapa banyak orang tidak mau menerima Alkitab sebagai Firman Allah? (b) Pekerjaan baik apakah telah dihasilkan selama abad pertama dan abad kedua, namun perkembangan yang berbahaya apakah yang akan muncul?

      PADA akhir abad pertama, semua buku Alkitab telah selesai ditulis. Mulai saat itu, umat Kristiani berada di baris depan dalam menyalin dan menyalurkan Alkitab yang lengkap. Pada waktu yang sama mereka juga sibuk menerjemahkannya ke dalam bahasa-bahasa yang paling umum pada zaman itu. Namun, seraya sidang Kristen sibuk dengan pekerjaan yang mengagumkan ini, sesuatu mulai terbentuk yang nantinya akan menjadi bahaya besar bagi terpeliharanya Alkitab.

      2 Perkembangan ini telah dinubuatkan oleh Alkitab sendiri. Yesus pernah memberikan perumpamaan mengenai seorang pria yang menabur ladangnya dengan benih gandum yang bermutu baik. Namun ”pada waktu semua orang tidur”, seorang musuh menaburkan benih yang akan menghasilkan lalang. Kedua macam benih ini tumbuh, dan untuk sementara waktu lalang menyembunyikan gandum dari pandangan orang. Melalui perumpamaan ini, Yesus menunjukkan bahwa hasil pekerjaannya akan berupa umat Kristiani sejati namun setelah kematiannya, umat Kristiani palsu akan menyusup ke dalam sidang. Dan pada suatu saat akan sulit sekali untuk membedakan yang asli dari yang palsu.—Matius 13:24-30, 36-43.

      3. Menurut rasul Petrus, apa kelak pengaruh dari ”umat Kristiani” yang seperti lalang atas kepercayaan kepada Alkitab?

      3 Rasul Petrus dengan terus terang memberikan peringatan terhadap pengaruh dari ”umat Kristiani” yang seperti lalang terhadap cara orang akan memandang agama Kristen dan Alkitab. Ia memperingatkan, ”Demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.”—2 Petrus 2:1, 2.

      4. Bagaimana nubuat-nubuat dari Yesus dan Petrus telah digenapi bahkan pada abad pertama?

      4 Bahkan pada abad pertama, nubuat-nubuat Yesus dan Petrus sudah mulai digenapi. Pria-pria yang ambisius menyusup ke dalam sidang Kristen dan menabur perpecahan. (2 Timotius 2:16-18; 2 Petrus 2:21, 22; 3 Yohanes 9, 10) Selama dua abad berikutnya, filsafat Yunani merusak kemurnian kebenaran Alkitab, dan banyak orang secara keliru mulai menerima doktrin kafir sebagai kebenaran Alkitab.

      5. Perubahan status apa yang dialami ”kekristenan” pada abad keempat?

      5 Pada abad keempat, suatu bentuk ”kekristenan” akhirnya menjadi agama resmi Kekaisaran Roma. Tetapi ”kekristenan” itu berbeda sekali dari agama yang telah diberitakan oleh Yesus. Pada masa itu, ”lalang” mulai berkembang, tepat seperti yang telah dinubuatkan Yesus. Meskipun demikian, kita dapat yakin bahwa sepanjang masa itu, ada orang-orang yang mewakili kekristenan sejati dan berupaya keras untuk mengikuti Alkitab sebagai Firman Allah yang terilham.—Matius 28:19, 20.

      Penerjemahan Alkitab Ditentang

      6. Bilamana Susunan Kristen mulai terbentuk, dan dengan salah satu cara apakah agama Susunan Kristen berbeda dari agama Kristen dari Alkitab?

      6 Pada zaman Konstantin itulah Susunan Kristen yang kita kenal sekarang mulai terbentuk. Sejak waktu itu, bentuk Kekristenan yang telah merosot dan yang telah berakar bukan lagi semata-mata suatu organisasi keagamaan. Ia menjadi bagian dari negara, dan para pemimpinnya memainkan peranan penting dalam bidang politik. Akhirnya, gereja yang telah murtad menggunakan kekuasaan politiknya dengan cara yang sama sekali bertentangan dengan agama Kristen yang berdasarkan Alkitab, sehingga menimbulkan ancaman lain yang berbahaya terhadap Alkitab. Cara bagaimana?

      7, 8. Kapankah paus menyatakan menentang penerjemahan Alkitab, dan mengapa ia melakukannya?

      7 Sewaktu bahasa Latin tidak lagi digunakan sebagai bahasa sehari-hari, Alkitab perlu diterjemahkan lagi. Tetapi Gereja Katolik tidak lagi menyetujui hal ini. Pada tahun 1079 Vratislaus, yang kemudian menjadi raja dari Bohemia, meminta izin Paus Gregorius VII untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa yang digunakan rakyatnya. Permintaannya ditolak. Paus berkata, ”Sudah jelas bagi mereka yang sering merenungkannya, bahwa bukannya tanpa alasan mengapa Allah Yang Mahakuasa lebih suka agar bagian-bagian tertentu dari kitab suci tetap suatu rahasia, karena jika semua orang dapat mengerti dengan jelas, ada kemungkinan Alkitab akan diremehkan dan tidak dihargai; atau mungkin akan disalah-mengerti oleh mereka yang berpendidikan sederhana, sehingga menghasilkan kekeliruan.”​1

      8 Paus menghendaki agar Alkitab tetap dipertahankan dalam bahasa Latin yang ketika itu sudah menjadi bahasa mati. Isinya harus dijaga tetap ”rahasia”, tidak diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa rakyat biasa.a Terjemahan Vulgate karya Jerome dalam bahasa Latin, yang dibuat pada abad ke-5 dengan tujuan agar Alkitab dapat dibaca oleh semua orang, kini menjadi alat untuk membuat Alkitab tetap suatu rahasia.

      9, 10. (a) Bagaimana perlawanan Katolik Roma terhadap penerjemahan Alkitab berkembang? (b) Apakah tujuan Gereja dalam menentang Alkitab?

      9 Seraya Abad-Abad Pertengahan berlanjut terus, sikap Gereja terhadap Alkitab dalam bahasa daerah menjadi semakin keras. Pada tahun 1199 Paus Innocent III menulis surat yang demikian keras kepada uskup agung dari Metz, Jerman, sehingga uskup itu membakar semua Alkitab bahasa Jerman yang dapat ia temukan.​3 Pada tahun 1229 sinode di Toulouse, Perancis, menyatakan bahwa ”rakyat awam” tidak boleh memiliki buku Alkitab mana pun dalam bahasa sehari-hari.​4 Pada tahun 1233 suatu sinode propinsi di Tarragona, Spanyol, memerintahkan agar semua buku ”Perjanjian Lama atau Baru” diserahkan untuk dibakar.​5 Pada tahun 1407 sinode golongan pendeta yang diadakan oleh Uskup Agung Thomas Arundel di Oxford, Inggris, secara tegas melarang penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris atau bahasa modern lain manapun.​6 Pada tahun 1431, juga di Inggris, Uskup Stafford dari Wells melarang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan untuk memiliki terjemahan demikian.​7

      10 Kalangan berwenang keagamaan ini tidak berupaya memusnahkan Alkitab. Mereka mencoba menjadikannya sebagai fosil, mempertahankannya dalam bahasa yang dapat dibaca oleh sedikit orang saja. Dengan cara ini, mereka berharap akan dapat mencegah apa yang mereka sebut bidah tetapi yang sebenarnya merupakan tantangan terhadap wewenang mereka. Andai kata mereka berhasil, Alkitab bisa saja menjadi sekedar suatu obyek yang menarik secara intelektual dengan sedikit atau sama sekali tanpa pengaruh atas kehidupan rakyat biasa.

      Para Pembela Alkitab

      11. Apa yang terjadi ketika Julián Hernández menyelundupkan sejumlah Alkitab bahasa Spanyol ke negeri Spanyol?

      11 Namun untunglah, ada banyak orang tulus hati yang tidak mau mengikuti perintah-perintah tersebut. Tetapi itu berbahaya. Orang perorangan telah mengalami penderitaan yang hebat karena ”kejahatan” memiliki Alkitab. Pertimbangkan misalnya, kasus seorang Spanyol yang bernama Julián Hernández. Menurut History of Christian Martyrdom (Sejarah Martir-Martir Kristen) karangan Foxe, Julián (atau, Juliano) ”berupaya membawa Alkitab dalam jumlah besar dari Jerman ke negerinya sendiri, dengan menyembunyikannya dalam guci-guci, dikemas seperti anggur putih Jerman (Rhenis)”. Ia dikhianati dan ditangkap oleh Inkwisisi Katolik Roma. Orang-orang untuk siapa Alkitab itu dibawa, ”semuanya disiksa tanpa pandang bulu, dan kemudian kebanyakan dari antara mereka dihukum dengan berbagai cara. Juliano dibakar, dua puluh orang dipanggang, beberapa dipenjarakan seumur hidup, beberapa dicambuk di hadapan umum, banyak yang dikirim untuk kerja paksa di kapal-kapal kuno”.​8

      12. Bagaimana kita tahu bahwa kalangan berwenang keagamaan dari Abad-Abad Pertengahan tidak mewakili agama Kristen dari Alkitab?

      12 Benar-benar penyalahgunaan kekuasaan yang mengerikan! Jelaslah, kalangan berwenang keagamaan ini sama sekali bukan wakil-wakil agama Kristen yang berdasarkan Alkitab! Alkitab sendiri mengungkapkan milik siapa mereka dengan berkata, ”Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.”—1 Yohanes 3:10-12.

      13, 14. (a) Fakta yang menakjubkan apakah mengenai Alkitab selama Abad-Abad Pertengahan memperlihatkan asal-usulnya yang ilahi? (b) Bagaimana situasi berubah sehubungan dengan Alkitab di Eropa?

      13 Namun betapa menakjubkan, bahwa ada pria-pria dan wanita-wanita yang bersedia mengambil risiko diperlakukan begitu menyeramkan hanya agar dapat memiliki sebuah Alkitab! Dan contoh-contoh semacam ini tiap kali berlipat ganda terus sampai ke zaman kita. Pengabdian yang dalam yang dibangkitkan oleh Alkitab dalam diri seseorang, kesediaan untuk menanggung penderitaan dengan sabar dan untuk menyerahkan diri tanpa keluhan kepada kematian yang mengerikan tanpa membalas dendam kepada para algojonya, merupakan bukti kuat bahwa Alkitab memang Firman dari Allah.—1 Petrus 2:21.

      14 Akhirnya, sesudah pemberontakan golongan Protestan terhadap kekuasaan Katolik Roma pada abad ke-16, Gereja Katolik Roma sendiri terpaksa memproduksi terjemahan-terjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa sehari-hari yang digunakan di Eropa. Namun bahkan pada waktu itu, Alkitab masih lebih banyak dikaitkan orang dengan paham Protestan daripada paham Katolik. Seperti yang ditulis oleh imam Katolik Roma Edward J. Ciuba, ”Orang harus mengakui secara jujur bahwa salah satu akibat yang lebih tragis dari Reformasi Protestan adalah diabaikannya Alkitab di kalangan orang Katolik yang setia. Meskipun tidak pernah terlupakan sepenuhnya, Alkitab adalah buku tertutup bagi kebanyakan orang Katolik.”​9

      Kritik Tinggi

      15, 16. Mengapa Protestanisme tidak bebas dari kesalahan sehubungan dengan tentangan terhadap Alkitab?

      15 Namun gereja-gereja Protestan tidak bebas dari kesalahan sehubungan dengan sikap menentang Alkitab. Seraya tahun demi tahun berlalu, beberapa sarjana Protestan melancarkan jenis serangan yang berbeda melawan buku ini: serangan intelektual. Selama abad ke-18 dan abad ke-19, mereka memperkembangkan metode pelajaran Alkitab yang dinamakan kritik tinggi. Para kritikus Alkitab mengajarkan bahwa banyak bagian dari Alkitab terdiri dari legenda dan dongeng. Bahkan ada yang berkata bahwa Yesus tidak pernah ada. Sebaliknya dari menyebut Alkitab sebagai Firman dari Allah, para sarjana Protestan ini menyebutnya sebagai firman dari manusia dan selain itu, firman yang sangat kacau.

      16 Meskipun beberapa dari gagasan yang sangat ekstrem demikian tidak lagi dipercayai orang, kritik terhadap Alkitab masih tetap diajarkan di berbagai seminari, dan bukan suatu hal yang janggal untuk mendengar banyak pendeta Protestan menyangkal banyak bagian dari Alkitab di hadapan umum. Ada seorang pendeta Anglikan yang kata-katanya pernah dikutip oleh sebuah surat kabar Australia, yaitu bahwa banyak hal dalam Alkitab ”salah. Beberapa dari sejarahnya keliru. Beberapa dari rinciannya secara nyata kacau”. Cara berpikir ini adalah akibat dari kritik tinggi.

      ”Dihujat”

      17, 18. Bagaimanakah tingkah laku Susunan Kristen telah membawa cela ke atas Alkitab?

      17 Namun, mungkin tingkah laku Susunan Kristen itulah yang merupakan kendala terbesar bagi orang untuk menerima Alkitab sebagai Firman Allah. Susunan Kristen mengaku sebagai pengikut Alkitab. Namun, tingkah lakunya telah menghasilkan celaan besar ke atas Alkitab dan atas nama Kristen. Seperti telah dinubuatkan oleh rasul Petrus, jalan kebenaran telah ”dihujat”.—2 Petrus 2:2.

      18 Misalnya, ketika gereja melarang penerjemahan Alkitab, paus mensponsori serangan militer besar-besaran terhadap kaum Muslim di Timur Tengah. Serangan ini dinamakan Perang Salib yang ”suci”, tetapi tidak ada sesuatu pun yang suci padanya. Yang pertama—yang dinamakan ”Perang Suci Rakyat”—menentukan apa yang masih akan menyusul. Sebelum meninggalkan Eropa, suatu pasukan tentara yang liar, yang telah dihasut oleh para pengkhotbah, menyerang orang Yahudi di Jerman, membantai mereka dari kota yang satu ke kota lain. Mengapa? Ahli sejarah Hans Eberhard Mayer berkata, ”Argumen bahwa orang Yahudi, sebagai musuh Kristus, pantas dihukum hanya suatu upaya yang lemah untuk menutupi motif yang sebenarnya: ketamakan.”​10

      19-21. Bagaimanakah Perang Tiga Puluh Tahun, maupun kegiatan misionaris dan ekspansi kolonial dari Eropa telah membawa cela ke atas Alkitab?

      19 Pemberontakan oleh kaum Protestan pada abad ke-16 telah menggulingkan kekuasaan Katolik Roma di banyak negara Eropa. Salah satu akibatnya adalah Perang Tiga Puluh Tahun (1618-48)—”salah satu peperangan yang paling mengerikan dalam sejarah Eropa”, menurut buku The Universal History of the World (Sejarah Dunia secara Universal). Alasan mendasar dari perang tersebut? ”Kebencian orang Katolik terhadap Protestan, orang Protestan terhadap Katolik.”​11

      20 Menjelang waktu itu, Susunan Kristen mulai mengembangkan kekuasaan ke luar Eropa, sambil membawa peradaban ”Kristen” ke bagian-bagian bumi yang lain. Ekspansi militer ini dicirikan oleh kekejaman dan ketamakan. Di negeri-negeri Amerika, para penakluk Spanyol dengan cepat menghancurkan peradaban pribumi Amerika. Suatu buku sejarah menyatakan, ”Pada umumnya, para gubernur Spanyol menghancurkan peradaban pribumi, tanpa memperkenalkan peradaban Eropa. Haus akan emas merupakan motif utama yang menarik mereka ke Dunia Baru [benua Amerika].”​12

      21 Para misionaris Protestan juga pergi dari Eropa ke benua-benua lain. Salah satu hasil kerja mereka adalah dikembangkannya ekspansi kolonial. Dewasa ini pandangan yang meluas mengenai kegiatan misionaris Protestan adalah, ”Dalam banyak kejadian lembaga perutusan-injilan telah digunakan untuk membenarkan dan menutupi maksud menguasai orang-orang. Hubungan timbal balik antara misi, teknologi, dan imperialisme sudah dikenal umum.”​13

      22. Bagaimanakah Susunan Kristen membawa cela ke atas nama Kristen pada abad ke-20?

      22 Hubungan yang erat antara agama-agama Susunan Kristen dan negara masih berlangsung sampai ke zaman kita. Kedua perang dunia yang terakhir terutama dipertarungkan antar bangsa-bangsa ”Kristen”. Para pendeta dari kedua belah pihak mendorong pemuda-pemuda mereka untuk berkelahi dalam upaya membunuh musuh—yang sering kali memeluk agama yang sama. Seperti dinyatakan dalam buku If the Churches Want World Peace (Andai Kata Gereja-Gereja Menginginkan Perdamaian Dunia), ”Sudah pasti [gereja-gereja] tidak pantas dipuji atas berkembangnya sistem perang zaman sekarang yang telah mengakibatkan malapetaka terbesar di negeri-negeri yang mengabdi kepada cita-cita agama Kristen.”​14

      Firman Allah Tetap Hidup

      23. Bagaimana sejarah Susunan Kristen menunjukkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah?

      23 Kita meninjau sejarah Susunan Kristen yang panjang dan menyedihkan untuk menarik perhatian kepada dua segi berikut. Pertama, peristiwa-peristiwa demikian merupakan penggenapan dari nubuat Alkitab. Sudah dinubuatkan bahwa banyak orang yang mengaku diri Kristen akan membawa celaan ke atas Alkitab dan nama baik agama Kristen, dan fakta bahwa ini telah terjadi menyatakan Alkitab memang benar. Meskipun demikian, jangan kita lupakan kenyataan bahwa tingkah laku Susunan Kristen tidak menggambarkan agama Kristen yang berdasarkan Alkitab.

      24. Apa tanda pengenal umat Kristiani sejati sehingga dengan jelas mengutuk Susunan Kristen sebagai non-Kristen?

      24 Cara umat Kristiani sejati dapat dikenali telah dijelaskan oleh Yesus sendiri, ”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35) Kemudian, Yesus berkata, ”Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17:16) Dalam kedua hal tersebut, Susunan Kristen telah menyatakan diri jelas tidak mewakili agama Kristen dari Alkitab. Ia mengaku sebagai sahabat Alkitab, namun ia ternyata sahabat palsu.

      25. Mengapa Alkitab dapat terpelihara terus melewati semua kesukaran sampai ke zaman kita?

      25 Segi yang kedua adalah: Mengingat kenyataan bahwa Susunan Kristen secara keseluruhan telah bertindak sangat bertentangan dengan kepentingan Alkitab, sungguh menakjubkan bahwa Alkitab tetap terpelihara sampai sekarang dan masih memberikan pengaruh yang baik dalam kehidupan banyak orang. Alkitab telah berhasil mengatasi perlawanan yang hebat terhadap penerjemahannya, serangan bertubi-tubi dari para sarjana yang lebih menyukai gagasan modern, dan tingkah laku non-Kristen dari sahabat palsunya, Susunan Kristen. Mengapa? Karena Alkitab berbeda dari karya tulis lain manapun. Alkitab tidak mungkin mati. Buku itu adalah Firman dari Allah, dan Alkitab sendiri berkata kepada kita, ”Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.”—Yesaya 40:8.

      [Catatan Kaki]

      a Beberapa terjemahan ke dalam bahasa daerah dibuat. Tetapi sering kali itu dibuat dengan susah payah dalam manuskrip-manuskrip yang menonjolkan hiasan dan jelas bukan untuk digunakan secara umum.​2

      [Blurb di hlm. 34]

      Gereja-gereja Protestan yang terkemuka ikut serta dalam serangan intelektual besar-besaran terhadap Alkitab

      [Gambar di hlm. 26]

      Sejarah Susunan Kristen sesungguhnya mulai sewaktu Konstantin mengesahkan ”agama Kristen” dari zamannya

      [Gambar di hlm. 29]

      Paus Gregorius VII dan Paus Innocent III sangat terkemuka dalam perjuangan Gereja Katolik untuk mencegah penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa sehari-hari

      [Gambar di hlm. 33]

      Tingkah laku Susunan Kristen yang memuakkan menyebabkan banyak orang ragu-ragu bahwa Alkitab memang Firman dari Allah

      [Gambar di hlm. 35]

      Selama perang dunia pertama, prajurit-prajurit Rusia membungkuk di hadapan patung keagamaan sebelum pergi untuk membunuh sesama ”umat Kristiani”

  • Seberapa Jauh ”Perjanjian Lama” Dapat Dipercaya?
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 4

      Seberapa Jauh ”Perjanjian Lama” Dapat Dipercaya?

      Dalam beberapa pasal berikut, kita akan membahas beberapa tuduhan yang dilancarkan terhadap Alkitab oleh para kritikus modern. Ada yang menuduh bahwa isi Alkitab saling bertentangan dan ”tidak ilmiah”, dan tuduhan-tuduhan ini akan dibahas belakangan. Tetapi lebih dulu, pertimbangkan tuduhan yang sering dilontarkan bahwa Alkitab tidak lebih dari kumpulan dongeng dan legenda. Apakah para penentang Alkitab mempunyai dasar yang kuat untuk melancarkan kritik demikian? Pertama-tama, mari kita lihat Kitab-Kitab Ibrani yang sering disebut Perjanjian Lama.

      1, 2. Bagaimana caranya Yerikho dikepung, dan pertanyaan-pertanyaan apa yang timbul sehubungan dengan itu?

      SEBUAH kota kuno sedang dikepung. Para penyerangnya telah menyeberangi Sungai Yordan dan kini berkemah di depan tembok kota yang tinggi. Tetapi alangkah anehnya siasat perang mereka! Setiap hari selama enam hari, tentara penyerang itu berbaris mengelilingi kota, semua tidak bersuara kecuali serombongan imam yang ikut berbaris sambil meniup sangkakala tanduk domba. Nah, pada hari ketujuh, pasukan tentara itu dengan senyap berbaris mengelilingi kota tujuh kali. Tiba-tiba, imam-imam meniup sangkakala mereka sekeras-kerasnya. Bala tentara memecahkan kesunyian dengan pekik perang yang dahsyat, dan tembok-tembok kota yang tinggi runtuh dalam suatu kepulan debu sehingga hancurlah pertahanan kota tersebut.—Yosua 6:1-21.

      2 Demikianlah buku Yosua, buku keenam dari Kitab-Kitab Ibrani, melukiskan kejatuhan Yerikho yang terjadi hampir 3.500 tahun yang lalu. Tetapi apakah peristiwa itu betul-betul terjadi? Banyak kritikus Alkitab dengan yakin menjawab tidak.a Mereka mengatakan bahwa buku Yosua, bersama kelima buku Alkitab sebelumnya, berisi dongeng-dongeng yang ditulis berabad-abad setelah peristiwa khayalan itu terjadi. Banyak arkeolog juga menjawab demikian. Menurut mereka, ketika orang Israel memasuki negeri Kanaan, kota Yerikho mungkin bahkan belum ada.

      3. Mengapa penting untuk membahas apakah Alkitab memuat sejarah yang nyata atau tidak?

      3 Ini adalah tuduhan yang berat. Bila Anda membaca seluruh Alkitab, Anda akan melihat bahwa ajarannya berkaitan erat dengan sejarah. Allah berurusan dengan pria, wanita, keluarga dan bangsa-bangsa yang sungguh-sungguh ada, dan perintah-perintah-Nya diberikan kepada suatu umat yang ada dalam sejarah. Para sarjana modern yang meragukan sifat historis dari Alkitab juga meragukan bahwa beritanya penting dan dapat dipercaya. Jika Alkitab betul-betul Firman Allah, maka sejarah yang diungkapkannya harus dapat dipercaya dan tidak sekedar memuat legenda dan dongeng. Apakah para kritikus mempunyai dasar untuk menantang kebenaran historisnya?

      Kritik Tinggi—Seberapa Dapat Dipercaya?

      4-6. Apakah beberapa teori kritik tinggi dari Wellhausen?

      4 Kritik tinggi terhadap Alkitab mulai dengan tulus selama abad ke-18 dan ke-19. Pada bagian terakhir abad ke-19, kritikus Alkitab bangsa Jerman, Julius Wellhausen, mempopulerkan teori bahwa keenam buku pertama dari Alkitab, termasuk Yosua, ditulis pada abad kelima S.M.—kira-kira seribu tahun setelah terjadinya peristiwa yang diuraikan. Namun ia memang berkata bahwa buku-buku itu memuat bahan yang telah ditulis sebelumnya.​1 Teori ini dimuat dalam edisi ke-11 dari Encyclopædia Britannica, terbitan 1911, yang menjelaskan, ”Kitab Kejadian adalah sebuah karya tulis sesudah masa pembuangan yang disusun berdasarkan sumber keimaman sesudah masa pembuangan (P) dan sumber bukan keimaman dari zaman sebelumnya yang nyata sekali berbeda dari P dari sudut bahasa, gaya dan keagamaan.”

      5 Wellhausen dan para pengikutnya memandang semua sejarah yang dicatat dalam bagian awal Kitab-Kitab Ibrani sebagai ”bukan sejarah aksara, melainkan tradisi populer dari masa lampau”.​2 Kisah-kisah awal itu dianggap sebagai pencerminan belaka dari sejarah Israel yang belakangan. Misalnya, disebutkan bahwa permusuhan antara Yakub dan Esau sebetulnya tidak ada, tetapi itu hanya mencerminkan permusuhan antara bangsa Israel dan bangsa Edom di kemudian hari.

      6 Sesuai dengan ini, para kritikus merasa bahwa Musa tidak pernah menerima perintah untuk membuat peti perjanjian dan bahwa kemah suci, pusat ibadat umat Israel di padang gurun, tidak pernah ada. Mereka juga percaya bahwa wewenang keimaman Harun baru diteguhkan sepenuhnya beberapa tahun sebelum Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Babel, yang menurut para kritikus terjadi pada awal abad keenam S.M.​3

      7, 8. ”Bukti” apa yang dimiliki Wellhausen untuk mendukung teori-teorinya, dan apakah itu kuat?

      7 ”Bukti” apakah yang mereka miliki untuk gagasan-gagasan demikian? Para kritikus tinggi mengaku sanggup membagi teks dari buku-buku pertama Alkitab menjadi sejumlah dokumen yang berlainan. Prinsip dasar yang mereka pergunakan adalah dengan asumsi bahwa pada umumnya ayat Alkitab yang menggunakan kata Ibrani untuk Allah (‘Elo·him’) ditulis oleh seseorang, sedangkan ayat yang menyebut Allah dengan nama-Nya, Yehuwa, pasti ditulis oleh orang lain—seolah-olah seorang tidak dapat menggunakan kedua istilah itu.​4

      8 Begitu pula, bila suatu kejadian dicatat lebih dari satu kali dalam sebuah buku, itu dianggap sebagai bukti bahwa ada lebih dari satu penulis, walaupun kesusastraan Semit berisi contoh-contoh pengulangan yang serupa. Selanjutnya, mereka menganggap bahwa setiap perubahan dalam gaya penulisan berarti ada perubahan penulis. Padahal para penulis bahasa modern pun sering menulis dengan gaya yang berlainan pada tahap yang berlainan dalam karir mereka, atau pada waktu mereka menulis tentang pokok yang berlainan.b

      9-11. Apa beberapa kelemahan yang mencolok dari kritik tinggi modern?

      9 Apakah ada bukti nyata yang mendukung teori-teori ini? Sama sekali tidak ada. Seorang komentator berkata, ”Suatu kritik, yang paling baik pun, bersifat spekulatif dan sementara, selalu akan mengalami perubahan atau terbukti salah sehingga harus diganti dengan yang lain. Kritik adalah kegiatan intelektual, dipengaruhi oleh segala keraguan dan terkaan yang tak terpisahkan dari kegiatan demikian.”​5 Kritik tinggi terhadap Alkitab khususnya ”bersifat spekulatif dan sementara” dalam pengertian yang ekstrem.

      10 Gleason L. Archer, Jr., menunjukkan kelemahan lain dalam penalaran kritik tinggi itu. Masalahnya, menurut dia, adalah karena ”aliran Wellhausen bertolak dari asumsi murni (yang mereka rasa tidak perlu dibuktikan) bahwa agama umat Israel hanya berasal dari manusia seperti halnya agama-agama lain, dan bahwa itu harus dijelaskan sebagai produk evolusi saja”.​6 Dengan kata lain, Wellhausen dan para pengikutnya bertolak dari asumsi bahwa Alkitab hanyalah perkataan manusia, dan kemudian penalaran mereka mulai dari sana.

      11 Pada tahun 1909, The Jewish Encyclopædia mencatat dua kelemahan lagi dalam teori Wellhausen, ”Argumen-argumen Wellhausen yang hampir mempesona seluruh badan kritikus Alkitab kontemporer didasarkan atas dua asumsi: pertama, bahwa ritual [tata upacara] menjadi makin rumit dalam perkembangan agama; kedua, bahwa sumber-sumber yang lebih tua pasti berisi tahapan dini dari perkembangan ritual. Asumsi yang pertama berlawanan dengan bukti kebudayaan primitif, dan yang kedua tidak mendapat dukungan dalam hukum-hukum ritual seperti yang terdapat di India.”

      12. Bagaimana kedudukan kritik tinggi modern dari sudut arkeologi?

      12 Apakah ada suatu cara untuk menguji kritik tinggi guna melihat apakah teori-teorinya benar atau tidak? The Jewish Encyclopædia berkata seterusnya, ”Pandangan Wellhausen hampir semata-mata didasarkan atas analisis harfiah, dan harus dilengkapi dengan penelitian dari sudut pandangan arkeologi institusional.” Dengan berlalunya waktu, apakah arkeologi cenderung mendukung teori-teori Wellhausen? The New Encyclopædia Britannica menjawab, ”Kritik arkeologi cenderung mendukung hal dapat dipercayainya rincian sejarah yang khas, bahkan dari periode [sejarah Alkitab] yang paling tua dan mengabaikan teori bahwa kisah-kisah dalam Pentateuch [catatan sejarah dalam buku-buku pertama Alkitab] hanyalah pencerminan dari masa yang jauh di kemudian hari.”

      13, 14. Walaupun fondasinya goyah, mengapa kritik tinggi Wellhausen masih banyak diterima orang?

      13 Melihat kelemahannya, mengapa kritik tinggi begitu populer di kalangan kaum cendekiawan dewasa ini? Karena teori-teori itu menyatakan hal-hal yang ingin mereka dengar. Seorang sarjana abad ke-19 menjelaskan, ”Secara pribadi, saya menyambut buku karangan Wellhausen ini lebih daripada buku-buku lain; sebab persoalan yang mendesak dari sejarah Perjanjian Lama bagi saya tampaknya akhirnya terpecahkan juga menurut cara yang sesuai dengan prinsip evolusi manusia yang terpaksa harus saya terapkan pada sejarah semua agama.”​7 Jelas, kritik tinggi cocok dengan praduganya sebagai penganut teori evolusi. Dan, kedua teori itu memang memenuhi tujuan yang sama. Sebagaimana evolusi akan meniadakan kebutuhan untuk percaya kepada suatu Pencipta, menurut kritik tinggi dari Wellhausen seseorang tidak perlu percaya bahwa Alkitab diilhamkan oleh Allah.

      14 Pada abad ke-20 yang serba rasional ini, asumsi bahwa Alkitab bukan firman Allah melainkan perkataan manusia kelihatannya masuk akal bagi para cendekiawan.c Mereka lebih mudah untuk mempercayai bahwa nubuat-nubuat ditulis setelah penggenapannya daripada untuk menerimanya sebagai nubuat-nubuat murni. Mereka lebih suka mencari dalih bahwa kisah Alkitab tentang mukjizat-mukjizat adalah dongeng, legenda, atau cerita rakyat, daripada mempertimbangkan kemungkinan bahwa hal itu benar-benar terjadi. Tetapi pandangan seperti itu berprasangka dan bukan alasan kuat untuk menolak bahwa Alkitab benar. Kritik tinggi berisi banyak kelemahan, dan serangannya tidak berhasil membuktikan bahwa Alkitab bukan Firman dari Allah.

      Apakah Arkeologi Mendukung Alkitab?

      15, 16. Keberadaan penguasa mana pada zaman purba yang disebut dalam Alkitab diteguhkan oleh arkeologi?

      15 Arkeologi adalah bidang penelitian yang dasarnya jauh lebih kuat daripada kritik tinggi. Arkeologi, dengan menggali di antara sisa-sisa peradaban yang silam, dengan banyak cara telah menambah pengertian kita tentang keadaan pada zaman purba. Maka, tidak mengherankan bahwa catatan arkeologi sering selaras dengan apa yang kita baca dalam Alkitab. Kadang-kadang, arkeologi bahkan membenarkan Alkitab terhadap kritik-kritiknya.

      16 Misalnya, menurut buku Daniel, penguasa terakhir di Babel sebelum kerajaan itu jatuh ke tangan bangsa Persia bernama Belsyazar. (Daniel 5:1-30) Karena nama Belsyazar tidak pernah disebutkan di luar catatan Alkitab, orang menuduh bahwa Alkitab salah dan bahwa orang ini tidak pernah ada. Tetapi pada abad ke-19, beberapa silinder bertulisan huruf paku telah ditemukan dalam reruntuhan di bagian selatan Irak. Ternyata silinder-silinder itu juga memuat doa demi kesehatan putra tertua Nabonidus, raja Babel. Dan nama putra itu? Belsyazar.

      17. Bagaimana kita dapat menjelaskan fakta bahwa Alkitab menyebut Belsyazar seorang raja, padahal kebanyakan prasasti menyebutnya seorang pangeran?

      17 Jadi Belsyazar benar-benar ada! Namun, apakah ia menjadi raja ketika Babel jatuh? Kebanyakan dokumen yang ditemukan sesudah itu menyebut dia sebagai putra raja, putra mahkota. Tetapi sebuah dokumen bertulisan huruf paku yang dilukiskan sebagai ”Kisah tentang Nabonidus dalam bentuk syair” lebih menjelaskan kedudukan sebenarnya dari Belsyazar. Catatan itu berbunyi, ”Ia [Nabonidus] mempercayakan ’Perkemahan’ kepada (putranya) yang tertua, anak sulungnya, semua pasukan di manapun di seluruh negeri diserahkannya di bawah (komando) dia. Ia serahkan (segalanya), ia mempercayakan jabatan raja kepada dia.”​8 Jadi Belsyazar dipercayakan dengan jabatan raja. Pasti itu sama saja dengan menjadikan dia raja!d Hubungan antara Belsyazar dan bapanya, Nabonidus, menjelaskan mengapa Belsyazar, selama jamuan terakhir di Babel, menawarkan untuk menjadikan Daniel penguasa ketiga dalam kerajaan. (Daniel 5:16) Karena Nabonidus adalah penguasa pertama, maka Belsyazar sendiri hanyalah penguasa kedua di Babel.

      Bukti Lain yang Mendukung

      18. Informasi apa yang diberikan arkeologi untuk meneguhkan bahwa ada perdamaian dan kemakmuran sebagai hasil dari pemerintahan Daud?

      18 Sungguhnya, banyak penemuan arkeologi telah membuktikan kecermatan catatan sejarah Alkitab. Misalnya, Alkitab mengisahkan bahwa setelah Salomo mengambil alih jabatan raja dari bapanya, Daud, Israel menikmati kemakmuran besar. Kita baca, ”Orang Yehuda dan orang Israel jumlahnya seperti pasir di tepi laut. Mereka makan dan minum serta bersukaria.” (1 Raja 4:20) Sebagai dukungan atas keterangan ini, kita membaca, ”Bukti-bukti arkeologi menyingkapkan adanya peledakan jumlah penduduk di Yehuda selama dan setelah abad kesepuluh S.M. karena perdamaian dan kemakmuran yang diwujudkan oleh Daud memungkinkan orang membangun banyak kota baru.”​10

      19. Informasi apa lagi yang diberikan arkeologi mengenai peperangan antara Israel dan Moab?

      19 Belakangan, Israel dan Yehuda menjadi dua bangsa, dan Israel mengalahkan negeri tetangganya Moab. Pada suatu waktu Moab, di bawah Raja Mesa, memberontak, dan Israel membentuk persekutuan dengan Yehuda dan kerajaan Edom untuk memerangi Moab. (2 Raja 3:4-27) Secara menakjubkan, pada tahun 1868 di Yordan ditemukan sebuah lempengan batu bertulis dalam bahasa Moab yang memuat catatan Mesa sendiri mengenai konflik tersebut.

      20. Apa yang dikatakan oleh arkeologi tentang kehancuran Israel oleh bangsa Asyur?

      20 Kemudian, pada tahun 740 S.M., Allah membiarkan kerajaan Israel di sebelah utara yang suka memberontak itu dihancurkan oleh bangsa Asyur. (2 Raja 17:6-18) Tentang kisah Alkitab mengenai peristiwa ini, arkeolog Kathleen Kenyon berkomentar, ”Orang mungkin saja merasa curiga bahwa sebagian dari kisah ini merupakan hiperbola.” Tetapi benarkah itu? Ia menambahkan, ”Bukti arkeologi tentang kejatuhan kerajaan Israel hampir lebih jelas daripada kisah Alkitab. . . . Penghancuran total dari kota-kota Israel, yakni Samaria dan Hazor, serta kehancuran Megido, merupakan bukti arkeologi yang nyata bahwa penulis [Alkitab] tidak membesar-besarkannya.”​11

      21. Rincian apa tentang penaklukan Yehuda oleh bangsa Babel diberikan oleh arkeologi?

      21 Kemudian lagi, Alkitab berkisah bahwa Yerusalem di bawah Raja Yoyakhin pernah dikepung oleh bangsa Babel dan mengalami kekalahan. Peristiwa ini dicatat dalam Tawarikh Babel, sebuah lempengan bertulisan huruf paku yang ditemukan oleh para arkeolog. Di atas lempengan ini, kita baca, ”Raja Akhad [Babel] . . . mengepung kota Yehuda (iahudu) dan raja merebut kota itu pada hari kedua bulan Addaru.”​12 Yoyakhin dibawa ke Babel dan dipenjarakan. Tetapi belakangan, menurut Alkitab, ia dibebaskan dari penjara dan diberikan kebutuhan makanannya. (2 Raja 24:8-15; 25:27-30) Kisah ini diperkuat oleh dokumen administrasi yang ditemukan di Babel, yang mencatat makanan yang diberikan kepada ”Yaukîn, raja Yehuda”.​13

      22, 23. Pada umumnya, bagaimana hubungan antara arkeologi dan catatan sejarah Alkitab?

      22 Mengenai hubungan antara arkeologi dan catatan sejarah Alkitab, Profesor David Noel Freedman berkomentar, ”Akan tetapi, pada umumnya, arkeologi cenderung mendukung keabsahan historis dari kisah Alkitab. Garis besar silsilah kronologis yang luas mulai dari para patriarkh sampai ke zaman P[erjanjian] B[aru] saling berkaitan dengan data arkeologi. . . . Penemuan-penemuan di masa depan kemungkinan besar akan mempertahankan posisi moderat sekarang ini bahwa tradisi Alkitab berakar dalam sejarah, dan disalin dengan setia, walaupun tradisi itu bukanlah sejarah dalam arti pengupasan secara kritis atau dalam arti ilmiah.”

      23 Lalu, mengenai upaya para kritikus tingkat tinggi untuk mendiskreditkan Alkitab, ia berkata, ”Upaya para sarjana modern untuk merekonstruksi sejarah dalam Alkitab—misalnya, pandangan Wellhausen bahwa zaman para patriarkh adalah cerminan dari kerajaan yang terbagi; atau penolakan fakta sejarah mengenai Musa dan eksodus serta rekonstruksi sejarah Israel oleh Noth dan para pengikutnya—tidak dapat menyangkal data arkeologi maupun kisah Alkitab.”​14

      Runtuhnya Yerikho

      24. Informasi apa yang Alkitab berikan kepada kita tentang kejatuhan Yerikho?

      24 Apakah ini berarti bahwa arkeologi sependapat dengan Alkitab dalam segala hal? Tidak, ada sejumlah ketidakcocokan. Salah satu adalah penaklukan yang dramatis atas Yerikho yang dilukiskan pada awal pasal ini. Menurut Alkitab, Yerikho adalah kota pertama yang dikalahkan oleh Yosua pada waktu ia memimpin bangsa Israel masuk ke negeri Kanaan. Kronologi Alkitab menunjukkan bahwa kota itu jatuh pada bagian pertama dari abad ke-15 S.M. Setelah ditaklukkan, Yerikho dibakar habis dengan api dan kemudian dibiarkan tidak dihuni selama ratusan tahun.—Yosua 6:1-26; 1 Raja 16:34.

      25, 26. Dua kesimpulan yang berbeda apakah ditarik oleh para arkeolog sebagai hasil penggalian kota Yerikho?

      25 Sebelum perang dunia kedua, lokasi yang diduga bekas kota Yerikho digali oleh Profesor John Garstang. Ia menemukan bahwa kota itu sangat kuno dan telah dihancurkan dan dibangun kembali berkali-kali. Garstang mendapati bahwa selama salah satu penghancuran ini, tembok-temboknya rubuh seolah-olah karena gempa bumi, dan kota itu dibakar habis dengan api. Menurut Garstang ini terjadi kira-kira tahun 1400 S.M., tidak jauh berbeda dengan penanggalan yang ditetapkan Alkitab untuk kebinasaan Yerikho oleh Yosua.​15

      26 Sesudah perang, seorang arkeolog lain, Kathleen Kenyon, melanjutkan penggalian di Yerikho. Ia sampai kepada kesimpulan bahwa puing-puing tembok yang ditemukan Garstang menunjukkan bahwa peristiwa itu terjadi beberapa ratus tahun sebelumnya daripada yang diduga Garstang. Ia menemukan adanya kehancuran besar atas Yerikho pada abad ke-16 S.M. tetapi berkata bahwa tidak ada kota yang berdiri di bekas peninggalan Yerikho pada abad ke-15—manakala Alkitab mengatakan bahwa Yosua menyerang negeri itu. Ia selanjutnya mengatakan adanya kemungkinan suatu kehancuran lain yang bisa saja terjadi di bekas lokasi kota itu pada tahun 1325 S.M. dan mengemukakan pendapat, ”Jika kehancuran Yerikho dikaitkan dengan penyerbuan oleh Yosua, tahun ini [yang belakangan] yang disarankan oleh arkeologi.”​16

      27. Mengapa perbedaan antara arkeologi dan Alkitab tidak perlu membingungkan kita?

      27 Apakah ini berarti bahwa Alkitab salah? Sama sekali tidak. Kita harus ingat bahwa meskipun arkeologi membuka suatu jendela bagi kita untuk menengok ke masa lalu, jendela itu tidak selalu bersih. Kadang-kadang jendela itu benar-benar buram. Sebagaimana dikemukakan oleh seorang komentator, ”Sayangnya, bukti arkeologi berbentuk fragmen-fragmen, dan karena itu terbatas.”​17 Hal ini khususnya demikian mengenai masa-masa dini dari sejarah Israel, manakala bukti arkeologi tidak jelas. Tentu saja buktinya lebih tidak jelas lagi di Yerikho, karena bekas lokasinya sudah rusak sekali.

      Keterbatasan Arkeologi

      28, 29. Apakah beberapa keterbatasan arkeologi yang diakui oleh para sarjana?

      28 Para arkeolog sendiri mengakui keterbatasan ilmu mereka. Yohanan Aharoni, misalnya, menjelaskan, ”Apabila soalnya menyangkut penafsiran sejarah atau historis-geografis, seorang arkeolog melangkah ke luar dari alam ilmu eksakta, dan ia harus bersandar kepada penilaian dan hipotesa untuk sampai kepada suatu gambaran sejarah yang menyeluruh.”​18 Mengenai penetapan tanggal terjadinya berbagai peristiwa hasil penggalian, ia menambahkan, ”Karena itu kita harus selalu ingat bahwa tidak semua tahun adalah mutlak dan dalam berbagai macam tingkatan memang diragukan,” walaupun ia merasa bahwa para arkeolog dewasa ini dapat lebih yakin kepada penetapan tanggal mereka daripada di masa lalu.​19

      29 The World of the Old Testament (Dunia Perjanjian Lama) mengajukan pertanyaan ini, ”Seberapa obyektif atau benar-benar ilmiah metode arkeologi itu?” Jawabnya, ”Para arkeolog lebih objektif apabila menggali fakta-fakta daripada apabila mereka menafsirkan fakta-fakta itu. Tetapi apa yang sudah ada dalam pikiran mereka sebelumnya berpengaruh atas metode yang mereka gunakan dalam melakukan ’penggalian’ itu juga. Mereka pasti menghancurkan bukti mereka pada waktu menggali terus menembus lapis-lapis tanah, sehingga mereka tidak pernah dapat menguji ’eksperimen’ mereka dengan mengulanginya. Hal ini membuat arkeologi unik di antara ilmu-ilmu pengetahuan. Selain itu, keadaan ini membuat pekerjaan membuat laporan arkeologi suatu pekerjaan yang menuntut banyak kesabaran dan mengandung banyak kesulitan yang tak terduga.”​20

      30. Bagaimana siswa-siswa Alkitab memandang arkeologi?

      30 Jadi arkeologi dapat sangat berfaedah, tetapi seperti upaya manusiawi lain, bisa saja keliru. Walaupun kita mempertimbangkan teori-teori arkeologi dengan penuh minat, janganlah kita memandang itu sebagai kebenaran yang mutlak. Jika para arkeolog menafsirkan penemuan-penemuan mereka dengan cara yang bertentangan dengan Alkitab, janganlah secara otomatis menganggap Alkitab salah dan para arkeolog benar. Tafsiran mereka sudah berkali-kali mengalami perubahan.

      31. Pendapat apakah yang baru-baru ini dikemukakan mengenai kejatuhan Yerikho?

      31 Menarik untuk memperhatikan bahwa pada tahun 1981 Profesor John J. Bimson memeriksa lagi lokasi kehancuran Yerikho. Dengan teliti ia mempelajari pemusnahan Yerikho dengan api yang terjadi—menurut Kathleen Kenyon—pada pertengahan abad ke-16 S.M. Menurut Profesor Bimson, kehancuran itu bukan saja cocok dengan kisah Alkitab tentang pemusnahan kota itu oleh Yosua melainkan gambaran arkeologi tentang Kanaan secara keseluruhan cocok benar dengan lukisan Alkitab tentang Kanaan ketika bangsa Israel menyerang. Karena itu, ia berpendapat bahwa penetapan tanggal arkeologi salah dan mengemukakan bahwa pemusnahan ini betul-betul terjadi pada pertengahan abad ke-15 S.M., semasa hidup Yosua.​21

      Alkitab Adalah Sejarah Asli

      32. Kecenderungan apa yang tampak pada sejumlah sarjana?

      32 Ini adalah contoh bahwa di antara para arkeolog sering ada selisih pendapat. Maka tidak mengherankan jika ada yang tidak setuju dengan Alkitab sedangkan yang lain setuju. Akan tetapi, sejumlah sarjana mulai merespek sejarah dalam Alkitab secara umum, walaupun tidak sampai ke setiap rincian. William Foxwell Albright mewakili satu aliran pikiran ketika ia menulis, ”Secara umum orang mulai kembali menghargai kecermatan, secara umum maupun dalam rincian fakta, dari sejarah keagamaan Israel. . . . Sebagai ringkasannya, kini kita kembali dapat memandang Alkitab mulai dari awal sampai akhir sebagai dokumen yang otentik dari sejarah keagamaan.”​22

      33, 34. Bagaimana Kitab-Kitab Ibrani sendiri membuktikan bahwa tulisannya secara historis cermat?

      33 Sesungguhnya, Alkitab sendiri memuat bukti sejarah yang cermat. Peristiwa-peristiwa dikaitkan dengan waktu dan tanggal tertentu, berbeda dengan kebanyakan dongeng dan legenda zaman purba. Banyak peristiwa yang dicatat dalam Alkitab didukung oleh prasasti-prasasti dari masa-masa itu. Apabila ada perbedaan antara Alkitab dan prasasti purba, perbedaan itu sering dapat disebabkan oleh sikap para penguasa purba yang tidak suka mencatat kekalahan mereka dan hasrat untuk membesar-besarkan keberhasilan mereka.

      34 Tentu saja, banyak dari prasasti purba itu bukan sejarah melainkan hanya propaganda resmi. Bertentangan dengan itu, para penulis Alkitab menunjukkan kejujuran yang langka. Tokoh-tokoh purba yang penting seperti Musa dan Harun ditonjolkan dengan segala kelemahan dan kelebihan mereka. Bahkan kelemahan sang raja agung Daud disingkapkan dengan jujur. Kelemahan bangsa itu secara keseluruhan diungkapkan berulang kali. Sifat terus terang ini menunjukkan bahwa Kitab-Kitab Ibrani dapat dipercaya dan diandalkan serta memberi bobot kepada ucapan Yesus, yang dalam doa kepada Allah, berkata, ”FirmanMu adalah kebenaran.”—Yohanes 17:17.

      35. Apa yang gagal dilakukan oleh para pemikir yang rasionalis, dan apa yang dicari oleh para siswa Alkitab untuk membuktikan bahwa Alkitab diilhamkan?

      35 Albright selanjutnya berkata, ”Bagaimanapun, isi Alkitab menjulang tinggi di atas semua kesusastraan keagamaan masa purba; dan Alkitab menjulang tinggi secara mengesankan di atas semua kesusastraan di masa kemudian dalam kesederhanaan beritanya dan luasnya daya pesonanya terhadap segala macam orang dari segala negeri dan masa.”​23 ’Beritanya yang menjulang tinggi’ inilah, dan bukan kesaksian para sarjana, yang membuktikan bahwa Alkitab diilhamkan, seperti akan kita lihat dalam pasal-pasal belakangan. Tetapi patut kita catat di sini bahwa para pemikir rasionalis modern telah gagal untuk membuktikan bahwa Kitab-Kitab Ibrani bukanlah sejarah yang benar, padahal tulisan-tulisan ini sendiri memberikan segala bukti mengenai kecermatannya. Dapatkah ini berlaku juga bagi Kitab-Kitab Yunani Kristen atau ”Perjanjian Baru”? Kita akan membahas ini dalam pasal berikutnya.

      [Catatan Kaki]

      a ”Kritik tinggi” (atau ”metode kritik historis”) adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan penelitian atas Alkitab dengan tujuan mencari rincian seperti siapa pengarangnya, sumber bahannya, dan waktu penulisan setiap buku.

      b Misalnya, penyair Inggris John Milton menulis puisi epiknya yang anggun ”Paradise Lost” (Firdaus Hilang) dengan gaya yang berbeda dari puisinya ”L’Allegro”. Dan tulisan-tulisan politiknya dibuat dengan gaya yang berlainan lagi.

      c Kebanyakan cendekiawan dewasa ini cenderung bersikap rasional. Menurut kamus, rasionalisme berarti ”sikap bersandar kepada pemikiran yang logis sebagai dasar untuk menetapkan kebenaran agama”. Para rasionalis mencoba menjelaskan segala sesuatu dengan istilah-istilah manusiawi sebaliknya daripada memperhitungkan kemungkinan adanya tindakan ilahi.

      d Menarik bahwa sebuah patung seorang penguasa purba yang ditemukan di sebelah utara Suriah pada tahun 1970-an memperlihatkan bahwa bukan hal yang aneh bagi seorang penguasa untuk disebut raja, padahal sebetulnya ia mempunyai gelar yang lebih rendah. Patung itu adalah patung penguasa dari Gozan dan bertulisan huruf Asyur dan Aram. Tulisan bahasa Asyur menyebut orang itu gubernur dari Gozan, tetapi tulisan yang sama dalam bahasa Aram menyebutnya raja.​9 Jadi, tidaklah aneh bahwa Belsyazar disebut putra mahkota dalam tulisan resmi Babel sedangkan dalam tulisan Daniel dalam bahasa Aram ia disebut raja.

      [Blurb di hlm. 53]

      Berbeda dengan sejarah duniawi purba, Alkitab dengan terus terang mencatat kelemahan dari tokoh-tokoh terhormat seperti Musa dan Daud

      [Kotak di hlm. 44]

      Nilai Arkeologi

      ”Arkeologi menyediakan contoh-contoh dari perkakas dan bejana, tembok dan bangunan, senjata dan perhiasan dari zaman purba. Kebanyakan dari ini dapat disusun secara kronologis dan dapat dengan yakin dihubungkan dengan istilah-istilah dan konteks yang sesuai yang dimuat dalam Alkitab. Dalam arti inilah Alkitab secara cermat memelihara dalam bentuk tulisan,lingkungan kebudayaan purbanya. Rincian kisah-kisah Alkitab bukan hasil khayalan seorang pengarang, melainkan cermin yang otentik dari dunia tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang dicatat, mulai dari hal yang duniawi sampai kepada yang bersifat mukjizat.”​—⁠The Archaeological Encyclopedia of the Holy Land (Ensiklopedi Arkeologi dari Tanah Suci).

      [Kotak di hlm. 50]

      Apa yang Dapat dan Tidak Dapat Dilakukan oleh Arkeologi

      ”Arkeologi tidak membenarkan atau menyalahkan Alkitab secara mutlak, namun ilmu ini mempunyai fungsi lain yang sangat penting. Arkeologi menemukan kembali sampai tingkat tertentu dunia materi yang sudah dianggap ada oleh Alkitab. Misalnya, pengetahuan tentang bahan untuk membangun sebuah rumah, atau bagaimana rupa sebuah ’tempat tinggi’, banyak menambah pengertian kita tentang ayat yang bersangkutan. Kedua, arkeologi melengkapi kisah sejarah. Misalnya, Batu Moab memuat cerita dari pihak lain dari kisah yang dinyatakan di 2 Raja 3:⁠4. . . . Ketiga, arkeologi menyingkapkan kehidupan dan pikiran dari penduduk di sekitar Israel purba​—⁠yang memang menarik, dan yang menerangkan tentang alam pikiran yang memperkembangkan buah-buah pikiran dari Israel purba.”​—⁠Ebla​—⁠A Revelation in Archaeology (Ebla​—⁠Penyingkapan dalam Arkeologi).

      [Gambar di hlm. 41]

      Milton menulis dengan berbagai gaya, bukan satu saja. Apakah para kritikus tinggi menganggap karya tulisnya sebagai produk dari banyak penulis?

      [Gambar di hlm. 45]

      ”Kisah Nabonidus” dalam bentuk syair memberitahukan bahwa Nabonidus mempercayakan jabatan raja kepada putra sulungnya

      [Gambar di hlm. 46]

      Batu Moab memuat versi Raja Mesa mengenai konflik antara Moab dan Israel

      [Gambar di hlm. 47]

      Catatan resmi Babel mendukung kisah Alkitab tentang kejatuhan Yerusalem

  • ”Perjanjian Baru”—Sejarah atau Dongeng?
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 5

      ”Perjanjian Baru”—Sejarah atau Dongeng?

      ”Perjanjian Baru dewasa ini dapat disebut sebagai buku yang paling banyak diselidiki dalam kesusastraan dunia.” Begitu tulis Hans Küng dalam bukunya ”On Being a Christian” (Mengenai Menjadi Umat Kristiani). Dan ia benar. Selama 300 tahun belakangan ini, Kitab-Kitab Yunani Kristen telah diselidiki dengan sangat saksama. Kitab itu telah diurai dan dianalisa dengan lebih teliti dibanding kesusastraan lain.

      1, 2. (Termasuk kata pengantar.) (a) Perlakuan apa telah diterima Kitab-Kitab Yunani Kristen selama 300 tahun ini? (b) Kesimpulan-kesimpulan yang aneh apa telah ditarik oleh sejumlah penyelidik?

      KESIMPULAN yang ditarik oleh sejumlah penyelidik sangat aneh. Pada abad ke-19, Ludwig Noack di Jerman berkesimpulan bahwa Injil Yohanes ditulis pada tahun 60 M. oleh murid yang dikasihi—yang, menurut Noack, adalah Yudas! Joseph Ernest Renan, seorang Perancis, mengemukakan pendapat bahwa kebangkitan Lazarus mungkin adalah penipuan yang diatur oleh Lazarus sendiri untuk mendukung pengakuan Yesus sebagai seseorang yang dapat melakukan mukjizat, sedangkan teolog Jerman Gustav Volkmar berkukuh bahwa Yesus, tokoh dalam sejarah, tidak mungkin berani mengaku bahwa dia adalah Mesias.​1

      2 Sebaliknya, Bruno Bauer memutuskan bahwa Yesus sama sekali tidak pernah ada! ”Ia berpendirian bahwa kekuatan sesungguhnya yang melahirkan agama Kristen abad pertama adalah Philo, Seneka, dan para Gnostik. Pada akhirnya ia menyatakan bahwa tidak pernah ada tokoh sejarah yang bernama Yesus . . . bahwa agama Kristen lahir pada akhir abad kedua dan berasal dari agama Yahudi yang didominasi oleh Stoikisme.”​2

      3. Pendapat apa mengenai Alkitab masih dianut oleh banyak orang?

      3 Dewasa ini hanya sedikit orang yang menganut pendapat yang begitu ekstrem. Tetapi jika Anda membaca karya tulis para sarjana modern, Anda akan mendapati bahwa masih banyak yang menganggap Kitab-Kitab Yunani Kristen berisi legenda, dongeng, dan cerita yang dibesar-besarkan. Benarkah demikian?

      Kapan Kitab-Kitab Itu Ditulis?

      4. (a) Mengapa penting untuk mengetahui kapan Kitab-Kitab Yunani Kristen ditulis? (b) Apakah beberapa pendapat mengenai waktu penulisan Kitab-Kitab Yunani Kristen?

      4 Agar suatu dongeng dan legenda dapat berkembang diperlukan banyak waktu. Maka pertanyaan, Kapankah kitab-kitab itu ditulis?, adalah penting. Michael Grant, seorang sejarawan, berkata bahwa catatan sejarah dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen mulai ditulis ”tiga puluh atau empat puluh tahun setelah kematian Yesus”.​4 Arkeolog Alkitab William Foxwell Albright mengutip kesimpulan C. C. Torrey ”bahwa semua Injil ditulis sebelum tahun 70 M. dan bahwa tidak ada sesuatu pun di dalamnya yang tidak dapat ditulis dalam waktu 20 tahun sejak Penyaliban”. Albright sendiri berpendapat bahwa Kitab-Kitab itu sudah selesai ditulis ”selambat-lambatnya sekitar tahun 80 M”. Yang lain mengemukakan perkiraan yang sedikit berbeda, tetapi kebanyakan setuju bahwa ”Perjanjian Baru” selesai ditulis pada akhir abad pertama.

      5, 6. Apa yang hendaknya kita simpulkan dari fakta bahwa Kitab-Kitab Yunani Kristen ditulis tak terlalu lama setelah terjadinya peristiwa-peristiwa yang disebutkan?

      5 Apa artinya ini? Albright berkesimpulan, ”Kita hanya dapat mengatakan bahwa jangka waktu antara dua puluh dan lima puluh tahun terlalu singkat untuk memungkinkan terjadinya perubahan yang berarti dalam inti atau bahkan dalam penyusunan yang spesifik dari kata-kata Yesus.”​5 Profesor Gary Habermas menambahkan, ”Kitab-Kitab Injil sangat dekat dengan jangka waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang dicatatnya, sedangkan sejarah purba sering melukiskan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi beberapa abad sebelumnya. Meskipun begitu sejarawan modern berhasil mengorek peristiwa-peristiwa itu bahkan dari jangka waktu yang sudah purba.”​6

      6 Dengan kata lain, bagian-bagian sejarah dari Kitab-Kitab Yunani Kristen patut dipercayai sedikitnya seperti sejarah duniawi. Tentu saja, beberapa dekade antara peristiwa-peristiwa dari agama Kristen yang mula-mula dengan penulisannya, terlalu singkat untuk memungkinkan dongeng dan legenda berkembang dan diterima secara universal.

      Kesaksian Saksi Mata

      7, 8. (a) Siapa yang masih hidup ketika Kitab-Kitab Yunani Kristen sedang ditulis dan diedarkan? (b) Apa yang harus kita simpulkan sesuai dengan komentar Profesor F. F. Bruce?

      7 Ini terutama benar mengingat fakta bahwa banyak dari kisahnya menyebut tentang kesaksian dari para saksi mata. Penulis kitab Yohanes berkata, ”Dialah murid [murid yang dikasihi Yesus], yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya.” (Yohanes 21:24) Penulis kitab Lukas berkata, ”Seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.” (Lukas 1:2) Rasul Paulus, ketika berbicara tentang orang-orang yang menyaksikan kebangkitan Yesus, berkata, ”Kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.”—1 Korintus 15:6.

      8 Dalam hubungan ini, Profesor F. F. Bruce membuat pengamatan yang tajam, ”Sama sekali tidak semudah yang dipikirkan oleh beberapa penulis, untuk mengarang kata-kata dan kegiatan Yesus pada tahun-tahun awal itu, karena ada begitu banyak murid-Nya yang tersebar, yang dapat mengingat apa yang benar-benar terjadi dan yang tidak . . . Murid-murid ini tidak berani menulis sembarangan (apalagi dengan sengaja memalsukan fakta), karena akan segera disingkapkan oleh orang-orang yang pasti senang melakukan itu. Sebaliknya, salah satu kekuatan dari pengabaran para rasul yang semula adalah rujukan yang meyakinkan kepada apa yang telah diketahui para pendengarnya; mereka tidak hanya berkata, ’Kami adalah saksi dari semua hal ini,’ tetapi juga, ’seperti yang kamu sendiri juga tahu’ (Kisah 2:22).”​7

      Apakah Naskahnya Dapat Dipercaya?

      9, 10. Berkenaan Kitab-Kitab Yunani Kristen, tentang apa kita dapat merasa pasti?

      9 Apakah ada kemungkinan bahwa kesaksian para saksi mata ini dicatat dengan cermat tetapi kemudian diubah? Dengan kata lain, apakah ada dongeng dan legenda yang dimasukkan setelah tulisan aslinya selesai? Sudah kita lihat bahwa naskah Kitab-Kitab Yunani Kristen berada dalam kondisi yang lebih baik daripada kesusastraan kuno manapun. Kurt dan Barbara Aland, keduanya sarjana naskah Yunani dari Alkitab, menyebutkan adanya hampir 5.000 buah naskah yang terpelihara dari zaman purba sampai ke zaman sekarang, ada yang bahkan berasal dari abad kedua M.​8 Secara umum, kesaksian yang diberikan oleh tumpukan bukti ini adalah bahwa naskahnya benar-benar terpelihara. Tambahan pula, ada banyak terjemahan kuno—yang tertua dibuat kira-kira pada tahun 180 M.—yang ikut membuktikan bahwa naskahnya cermat.​9

      10 Maka, dengan perhitungan apapun, kita dapat yakin bahwa legenda dan dongeng tidak menyusup ke dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen setelah para penulis yang semula menyelesaikan pekerjaan mereka. Naskah yang kita miliki pada hakekatnya sama dengan naskah yang ditulis oleh para penulis yang semula, dan kecermatannya diteguhkan oleh fakta bahwa umat Kristiani pada zaman yang sama mengakuinya. Maka, dapatkah kita memeriksa sifat historis dari Alkitab dengan membandingkannya dengan sejarah purba lain? Sampai batas-batas tertentu, ya.

      Bukti Dokumenter

      11. Sejauh mana bukti dokumenter dari luar mendukung kisah sejarah dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen?

      11 Sesungguhnya, untuk peristiwa-peristiwa selama kehidupan Yesus dan para rasulnya, bukti dokumenter di luar Alkitab sangat terbatas. Ini dapat dimengerti, karena pada abad pertama, umat Kristiani secara relatif merupakan suatu kelompok kecil yang tidak terlibat dalam politik. Tetapi bukti yang diberikan oleh sejarah duniawi selaras dengan apa yang kita baca dalam Alkitab.

      12. Apa yang dikisahkan Yosefus tentang Yohanes Pembaptis?

      12 Misalnya, setelah Herodes Antipas menderita kekalahan militer yang hebat, sejarawan Yahudi Yosefus, yang menulis pada tahun 93 M., berkata, ”Bagi sejumlah orang Yahudi kekalahan tentara Herodes tampaknya merupakan pembalasan ilahi, dan pasti pembalasan yang adil, mengingat perbuatannya terhadap Yohanes, yang dijuluki Pembaptis. Sebab Herodes telah menghukum mati Yohanes, meskipun ia seorang yang baik dan menganjurkan orang Yahudi untuk hidup jujur, berlaku adil terhadap sesama mereka serta melakukan kewajiban mereka kepada Allah.”​10 Jadi Yosefus meneguhkan kisah Alkitab bahwa Yohanes Pembaptis adalah orang yang benar yang mengabarkan tentang pertobatan dan telah dihukum mati oleh Herodes.—Matius 3:1-12; 14:11.

      13. Bagaimana Yosephus mengakui bahwa Yakobus dan Yesus sendiri adalah tokoh-tokoh sejarah?

      13 Yosefus juga menyebutkan Yakobus, saudara tiri Yesus yang menurut kisah Alkitab tidak mengikuti Yesus pada mulanya, tetapi belakangan menjadi penatua yang terkemuka di Yerusalem. (Yohanes 7:3-5; Galatia 1:18, 19) Ia mendokumentasikan penangkapan Yakobus sebagai berikut, ”[Imam besar Ananias] memanggil para hakim Sanhedrin dan membawa ke hadapan mereka seseorang yang bernama Yakobus, saudara Yesus yang disebut Kristus, dan beberapa orang lain.”​11 Dengan menulis kata-kata ini Yosefus juga meneguhkan bahwa ”Yesus yang disebut Kristus” benar-benar seorang tokoh sejarah.

      14, 15. Dukungan apa yang diberikan oleh Tacitus kepada catatan Alkitab?

      14 Penulis-penulis lain pada zaman dulu juga menyebutkan hal-hal yang disebut dalam Kitab-Kitab Yunani. Misalnya, kitab-kitab injil menceritakan bahwa pengabaran Yesus di sekitar Palestina mendapat banyak sambutan. Ketika ia dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, pengikut-pengikutnya menjadi bingung dan kecil hati. Tak lama kemudian murid-murid yang sama ini tanpa takut memenuhi Yerusalem dengan kabar bahwa Tuhan mereka telah dibangkitkan. Dalam waktu beberapa tahun saja, agama Kristen telah menyebar ke seluruh Kerajaan Roma.—Matius 4:25; 26:31; 27:24-26; Kisah 2:23, 24, 36; 5:28; 17:6.

      15 Kesaksian yang membenarkan ini datang dari sejarawan Roma Tacitus, yang memusuhi agama Kristen. Ketika menulis tak lama setelah tahun 100 M., ia mengisahkan tentang penindasan kejam atas umat Kristiani oleh Nero dan menambahkan, ”Kristus, pendiri dari nama itu, mengalami hukuman mati pada zaman pemerintahan Tiberius, melalui vonis yang dijatuhkan oleh prokurator [gubernur] Pontius Pilatus, dan tahyul yang merusak ini dapat dikendalikan untuk sementara, tetapi kemudian meluas lagi, bukan saja di Yudea, tempat asal penyakit ini, melainkan sampai di ibu kota [Roma] sendiri.”​12

      16. Peristiwa bersejarah apa yang disebut dalam Alkitab juga disebutkan oleh Suetonius?

      16 Di Kisah 18:2 penulis Alkitab menyebutkan fakta bahwa ”Kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma”. Sejarawan Roma abad kedua Suetonius juga menyinggung pengusiran ini. Dalam karyanya The Deified Claudius (Klaudius yang Didewakan), sejarawan itu menulis, ”Karena orang Yahudi selalu menimbulkan kerusuhan akibat hasutan Chrestus, maka ia [Klaudius] mengusir mereka dari Roma.”​13 Jika Chrestus di sini memaksudkan Yesus Kristus dan jika peristiwa-peristiwa di Roma mengikuti pola di kota-kota lain, maka kerusuhan tersebut sebenarnya bukan akibat hasutan dari Kristus (maksudnya, pengikut-pengikut Kristus). Sebaliknya, kerusuhan itu adalah reaksi keras orang Yahudi terhadap kegiatan pengabaran yang setia dari umat Kristiani.

      17. Sumber-sumber apa yang dimiliki Justin Martyr pada abad kedua mendukung kisah Alkitab tentang mukjizat-mukjizat Yesus dan kematiannya?

      17 Justin Martyr, seorang penulis pada pertengahan abad kedua, menulis tentang kematian Yesus, ”Bahwa hal-hal ini memang terjadi, dapat Anda ketahui dari Akta Pontius Pilatus.”​14 Selain itu, menurut Justin Martyr, catatan-catatan yang sama ini menyebut tentang mukjizat-mukjizat Yesus; mengenai itu ia berkata, ”Bahwa Ia melakukan mukjizat-mukjizat itu, Anda dapat ketahui dari Akta Pontius Pilatus.”​15 Memang, ”Akta”, atau catatan resmi ini, sudah tidak ada lagi. Tetapi itu betul-betul ada pada abad kedua, dan Justin Martyr dengan yakin menantang pembacanya untuk memeriksanya guna membuktikan kebenaran dari apa yang ia katakan.

      Bukti Arkeologi

      18. Dukungan apa yang diberikan arkeologi terhadap eksistensi Pontius Pilatus?

      18 Penemuan-penemuan arkeologi juga telah memperjelas atau meneguhkan apa yang kita baca dalam Kitab-Kitab Yunani. Misalnya, pada tahun 1961 nama Pontius Pilatus ditemukan di atas sebuah prasasti dalam reruntuhan sebuah teater Roma di Kaisaria.​16 Sebelum penemuan itu, hanya ada sedikit bukti, selain Alkitab sendiri, bahwa penguasa Roma ini benar-benar ada.

      19, 20. Tokoh-tokoh mana yang disebut oleh Lukas (dalam buku Lukas dan Kisah Para Rasul) telah dibuktikan kebenarannya oleh arkeologi?

      19 Dalam Injil Lukas kita membaca bahwa Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya ”ketika . . . Lisanias [menjadi] raja wilayah Abilene”. (Lukas 3:1) Ada yang meragukan keterangan itu karena Yosefus menyebut adanya seseorang bernama Lisanias yang memerintah Abilene dan yang meninggal pada tahun 34 S.M., jauh sebelum kelahiran Yohanes. Akan tetapi, para arkeolog telah menemukan sebuah prasasti di Abilene yang menyebutkan seorang Lisanias lain yang menjadi tetrarkh (penguasa distrik) selama pemerintahan Tiberius, yaitu Kaisar di Roma ketika Yohanes memulai pelayanannya.​17 Lisanias ini kemungkinan besar adalah orang yang dimaksudkan oleh Lukas.

      20 Dalam buku Kisah Para Rasul kita membaca bahwa Paulus dan Barnabas diutus untuk melakukan pekerjaan utusan injil di Siprus dan di sana mereka bertemu dengan seorang prokonsul (gubernur) bernama Sergius Paulus, yang adalah ”orang cerdas”. (Kisah 13:7) Pada pertengahan abad ke-19, dari hasil penggalian di Siprus telah ditemukan sebuah prasasti yang berasal dari tahun 55 M. yang menyebutkan orang yang sama. Mengenai ini, arkeolog G. Ernest Wright berkata, ”Ini satu-satunya petunjuk yang kita punyai mengenai prokonsul tersebut di luar Alkitab dan menarik bahwa Lukas dengan tepat menyebutkan nama dan jabatannya.”​18

      21, 22. Kebiasaan keagamaan apa yang disebut dalam Alkitab telah diteguhkan oleh penemuan arkeologi?

      21 Ketika Paulus berada di Atena ia berkata bahwa ia melihat sebuah mezbah yang dibaktikan ”kepada Allah yang tidak dikenal”. (Kisah 17:23) Mezbah yang dibaktikan dalam bahasa Latin kepada allah-allah yang tak dikenal telah ditemukan di wilayah-wilayah Kerajaan Roma. Sebuah mezbah ditemukan di Pergamus dengan tulisan dalam bahasa Yunani, serupa dengan apa yang mungkin terdapat di Atena.

      22 Belakangan ketika Paulus berada di Efesus, ia ditentang keras oleh para pengrajin perak, yang penghasilannya diperoleh dari membuat kuil-kuil dan patung-patung dewi Artemis. Efesus disebut sebagai ”[kota] yang memelihara baik kuil dewi Artemis yang mahabesar”. (Kisah 19:35) Sesuai dengan ini, sejumlah patung Artemis dari tanah liat dan marmer telah ditemukan di bekas lokasi Efesus purba. Selama abad yang lalu, reruntuhan kuil besar itu sendiri telah digali.

      Bernada Kebenaran

      23, 24. (a) Di manakah kita dapati bukti yang paling kuat mengenai kebenaran tulisan Kitab-Kitab Yunani Kristen? (b) Sifat apa yang terdapat dalam catatan Alkitab membuktikan kebenarannya? Berikan contoh.

      23 Jadi, sejarah dan arkeologi memperjelas, dan sampai batas-batas tertentu meneguhkan, unsur-unsur historis dari Kitab-Kitab Yunani. Tetapi, sekali lagi, bukti terkuat dari kebenaran tulisan ini terdapat di dalam buku-buku itu sendiri. Apabila Anda membacanya, tidak ada yang kedengaran seperti dongeng. Ada nada kebenaran di dalamnya.

      24 Antara lain, tulisan-tulisan itu sangat terus terang. Coba pikir apa yang dicatat tentang Petrus. Kegagalannya yang memalukan untuk berjalan di atas air ditulis secara terinci. Belakangan, Yesus berkata kepada rasul yang sangat dihormati ini, ”Enyahlah Iblis!” (Matius 14:28-31; 16:23) Dan lagi, setelah dengan keras memprotes bahwa meskipun semua orang akan meninggalkan Yesus, ia tidak akan berbuat demikian, Petrus tertidur selama ia jaga malam dan belakangan menyangkal Tuhannya tiga kali.—Matius 26:31-35, 37-45, 73-75.

      25. Kelemahan-kelemahan apa dari para rasul yang terang-terangan disebutkan oleh para penulis Alkitab?

      25 Tetapi Petrus bukanlah satu-satunya orang yang kelemahannya diungkapkan. Catatan yang terus terang itu tidak menutup-nutupi pertengkaran para rasul mengenai siapa yang terbesar di antara mereka. (Matius 18:1; Markus 9:34; Lukas 22:24) Catatan itu juga tidak menghilangkan kisah tentang permintaan ibu dari rasul Yakobus dan Yohanes kepada Yesus agar ia memberikan kepada kedua putranya kedudukan terbaik dalam Kerajaannya. (Matius 20:20-23) ”Perselisihan yang tajam” antara Barnabas dan Paulus juga didokumentasikan dengan jujur.—Kisah 15:36-39.

      26. Rincian apa tentang kebangkitan Yesus yang dimasukkan hanya karena memang itu betul?

      26 Yang patut diperhatikan juga adalah fakta bahwa buku Lukas menceritakan bahwa ”perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea” itulah yang pertama mengetahui tentang kebangkitan Yesus. Rincian ini sangat luar biasa dalam suatu masyarakat yang didominasi oleh kaum pria pada abad pertama. Sesungguhnya, menurut catatan, apa yang dikatakan oleh perempuan-perempuan itu ”seakan-akan omong kosong” bagi para rasul. (Lukas 23:55–24:11) Jika sejarah dalam Kitab-Kitab Yunani tidak benar, itu pasti cerita karangan. Tetapi untuk apa seseorang mengarang cerita yang menampilkan tokoh-tokoh yang demikian terkemuka dalam situasi yang tak terpuji? Rincian ini dimasukkan hanya karena memang benar-benar terjadi.

      Yesus—Manusia Sungguh-Sungguh

      27. Bagaimana seorang sejarawan bersaksi bahwa Yesus benar-benar seorang tokoh sejarah?

      27 Banyak orang memandang Yesus sebagaimana ia dilukiskan dalam Alkitab sebagai suatu fiksi yang diidealkan. Tetapi seperti dikatakan oleh sejarawan Michael Grant, ”Jika kita menerapkan kriteria yang sama yang akan kita terapkan kepada tulisan-tulisan kuno lain yang memuat bahan sejarah, kepada Perjanjian Baru, dan memang seharusnya demikian, maka kita tidak bisa lagi menolak eksistensi Yesus sebagaimana kita tidak dapat menolak eksistensi sejumlah tokoh kafir yang realitasnya sebagai tokoh-tokoh sejarah tidak pernah diragukan.”​19

      28, 29. Mengapa penting bahwa keempat Injil memberikan gambaran yang terpadu tentang kepribadian Yesus?

      28 Bukan saja eksistensi Yesus, tetapi kepribadiannya juga, dimuat di dalam Alkitab dengan nada kebenaran yang jelas. Tidak mudah untuk menciptakan suatu tokoh yang luar biasa dan kemudian menampilkan gambaran yang konsisten tentangnya di dalam seluruh buku. Hampir mustahil bagi empat orang penulis yang berlainan untuk menulis tentang tokoh yang sama dan secara konsisten mengemukakan gambaran yang sama tentangnya jika tokoh itu tidak pernah ada. Fakta bahwa Yesus yang dilukiskan dalam keempat Injil jelas adalah satu orang yang sama merupakan bukti yang meyakinkan akan kebenaran Injil.

      29 Michael Grant mengutip suatu pertanyaan yang sangat tepat, ”Bagaimana mungkin bahwa, dalam seluruh tradisi Injil tanpa perkecualian, ada sebuah gambaran yang luar biasa jelas tentang seorang pemuda yang menarik, yang bebas bergaul dengan segala macam wanita, termasuk yang terang-terangan tak terhormat, tanpa adanya sedikit pun perasaan sentimental, ketidakwajaran, atau tingkah laku yang dibuat-buat, namun pada setiap saat mempertahankan kepribadian yang utuh?”​20 Jawaban satu-satunya adalah bahwa orang demikian benar-benar ada dan ia bertindak menurut cara yang dilukiskan dalam Alkitab.

      Mengapa Mereka Tidak Percaya

      30, 31. Mengapa banyak orang tidak mau mengakui bahwa Kitab-Kitab Yunani Kristen memang cermat dalam hal sejarah meskipun ada begitu banyak bukti?

      30 Mengingat ada bukti yang kuat untuk mengemukakan bahwa Kitab-Kitab Yunani adalah sejarah sejati, mengapa beberapa orang menyangkal hal itu? Mengapa banyak orang, walaupun mengakui bahwa bagian-bagian tertentu memang murni, tetap menolak untuk menerima semua hal yang terdapat di dalamnya? Alasan utamanya adalah karena Alkitab mencatat hal-hal yang tidak mau dipercayai oleh kaum intelek modern. Alkitab mengatakan, misalnya, bahwa Yesus menggenapi maupun mengucapkan nubuat. Alkitab juga mengatakan bahwa Yesus melakukan mukjizat-mukjizat dan bahwa ia dibangkitkan setelah kematiannya.

      31 Dalam abad ke-20 yang skeptis ini, hal-hal seperti itu tidak dapat dipercaya. Mengenai mukjizat, Profesor Ezra P. Gould mencatat, ”Ada suatu keraguan yang dikemukakan para pengritik . . . bahwa mukjizat tidak pernah terjadi.”​21 Ada yang percaya bahwa Yesus mungkin telah melakukan penyembuhan, tetapi hanya jenis yang psikhosomatik, ’mempengaruhi pikiran’. Mengenai mukjizat-mukjizat lain, kebanyakan berdalih bahwa itu cerita karangan atau kejadian yang benar-benar terjadi namun telah diputar balik dalam penuturannya.

      32, 33. Bagaimana beberapa orang mencoba berdalih mengenai mukjizat Yesus memberi makan suatu kumpulan besar orang, tetapi mengapa itu tidak masuk akal?

      32 Sebagai contoh penolakan mereka, pertimbangkan peristiwa ketika Yesus memberi makan sekumpulan banyak orang yang berjumlah lebih dari 5.000 dengan hanya beberapa potong roti dan dua ekor ikan. (Matius 14:14-22) Sarjana abad ke-19 Heinrich Paulus mengemukakan pendapat bahwa apa yang sebenarnya terjadi adalah sebagai berikut: Yesus dan para rasulnya mendapati bahwa mereka disertai oleh banyak orang yang mulai merasa lapar. Maka Yesus memutuskan untuk memberikan contoh yang baik kepada orang-orang kaya di antara mereka. Ia mengeluarkan makanan yang ia dan para rasulnya bawa dan membaginya dengan orang banyak. Kemudian, orang-orang lain yang membawa makanan juga mengikuti contohnya dan membagi makanan mereka. Akhirnya orang banyak itu semuanya mendapat makanan.​22

      33 Tetapi, jika memang ini yang terjadi, sebenarnya ini bukti yang kuat mengenai ampuhnya contoh yang baik. Mengapa sebuah cerita yang begitu menarik dan berarti harus diputar balik agar kedengaran sebagai suatu mukjizat adimanusiawi? Sungguh, semua upaya untuk menyangkal mukjizat akan menimbulkan lebih banyak persoalan sebaliknya daripada memecahkannya. Dan semuanya didasarkan atas dasar pikiran yang salah. Mereka berpangkal pada asumsi bahwa mukjizat mustahil terjadi. Tetapi mengapa mustahil?

      34. Jika Alkitab sungguh-sungguh memuat nubuat yang saksama dan kisah-kisah tentang mukjizat-mukjizat sejati, apa yang dibuktikan oleh hal-hal ini?

      34 Menurut standar-standar yang paling masuk akal, Kitab-Kitab Ibrani dan Yunani adalah sejarah tulen, namun keduanya mengandung contoh-contoh dari nubuat dan mukjizat. (Bandingkan 2 Raja 4:42-44.) Bagaimana jika nubuat-nubuat ternyata benar? Dan bagaimana jika mukjizat-mukjizat itu sungguh-sungguh terjadi? Maka Allah pasti ada di belakang penulisan Alkitab, dan Alkitab benar-benar Firman-Nya, bukan perkataan manusia. Dalam sebuah pasal nanti, kita akan membahas soal nubuat, tetapi lebih dulu marilah kita mempertimbangkan masalah mukjizat. Masuk akalkah di abad ke-20 ini untuk percaya bahwa pada abad-abad yang lampau pernah terjadi mukjizat?

      [Blurb di hlm. 66]

      Untuk apa Alkitab mengatakan bahwa kebangkitan Yesus pertama-tama diketahui oleh wanita-wanita jika ini tidak benar-benar terjadi?

      [Kotak di hlm. 56]

      Kritik Modern Ternyata Lemah

      Sebagai contoh dari ketidakpastian kritik modern atas Alkitab, pertimbangkan kata-kata Raymond E. Brown tentang Injil Yohanes, ”Pada akhir abad yang lalu dan pada tahun-tahun awal dari abad ini, para sarjana bersikap sangat skeptis terhadap Injil ini. Kitab Yohanes diduga baru ditulis belakangan, bahkan pada bagian kedua dari abad ke-2. Sebagai produk dari dunia Hellenistik, Injil itu dianggap sama sekali tidak mempunyai nilai sejarah dan sedikit saja kaitannya dengan Palestina yang dikenal Yesus dari Nazaret . . .

      ”Tidak satu pun dari pendirian demikian tidak diserang oleh serangkaian penemuan arkeologi, dokumen-dokumen dan naskah yang tidak terduga. Penemuan ini mendorong kami untuk menentang dengan akal cerdas pandangan kritis yang hampir menjadi kolot serta untuk mengakui betapa rapuhnya landasan yang menopang analisis yang sangat skeptis terhadap Injil Yohanes . . .

      ”Tahun penulisan Injil itu telah dikembalikan kepada akhir abad pertama atau bahkan lebih dini. . . . Yang paling aneh dari semuanya barangkali adalah bahwa beberapa sarjana bahkan berani mengemukakan pendapat lagi bahwa Yohanes anak Zebedeus mungkin ada kaitannya dengan Injil”!​3

      Mengapa kelihatannya aneh untuk percaya bahwa Yohanes menulis buku yang secara turun-temurun dikatakan sebagai tulisannya? Semata-mata karena hal ini tidak sesuai dengan prasangka para kritikus tersebut.

      [Kotak di hlm. 70]

      Hanya Suatu Serangan Lain atas Alkitab

      Timothy P. Weber menulis, ”Penemuan kritik tinggi telah memaksa banyak orang awam untuk meragukan kemampuan mereka untuk memahami apapun [dalam Alkitab] . . . A. T. Pierson mengemukakan rasa frustrasi dari banyak penginjil ketika ia menyatakan bahwa ’seperti Romanisme, [kritik tinggi] secara praktis menyingkirkan Firman Allah dari rakyat biasa dengan beranggapan bahwa hanya para sarjana yang dapat menafsirkannya; seperti halnya Roma menaruh seorang pastor antara manusia dan Firman, kritik telah menaruh penafsir yang berpendidikan di antara orang beriman dan Alkitabnya’.”​23 Jadi, kritik tinggi modern terhadap Alkitab ternyata hanya suatu serangan lain atas Alkitab.

      [Gambar di hlm. 62]

      Altar di Pergamus ini jelas dibaktikan ”kepada allah-allah yang tidak dikenal”

      [Gambar di hlm. 63]

      Reruntuhan kuil Artemis yang dulunya megah dan menjadi kebanggaan orang Efesus

      [Gambar di hlm. 64]

      Alkitab dengan jujur melaporkan bahwa Petrus menyangkal pernah mengenal Yesus

      [Gambar di hlm. 67]

      Alkitab dengan terus-terang mencatat ’perselisihan tajam’ antara Paulus dan Barnabas

      [Gambar di hlm. 68]

      Konsistensi penggambaran Yesus dalam keempat Injil merupakan bukti kuat mengenai keasliannya

      [Gambar di hlm. 69]

      Kebanyakan kritikus modern beranggapan bahwa tidak ada mukjizat

  • Mukjizat—Apakah Benar-Benar Terjadi?
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 6

      Mukjizat—Apakah Benar-Benar Terjadi?

      Pada suatu hari di tahun 31 M., Yesus dan murid-muridnya sedang dalam perjalanan ke Nain, sebuah kota di sebelah utara Palestina. Ketika mereka mendekati pintu gerbang kota, mereka bertemu dengan rombongan pengusung jenazah. Yang meninggal seorang pemuda. Ibunya sudah janda, dan ia anak tunggalnya sehingga wanita itu kini benar-benar hidup sendirian. Menurut catatan, “tergeraklah hati [Yesus] oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya, ’Jangan menangis!’ Kemudian ia menghampiri usungan itu, menyentuhnya, dan ketika para pengusung berhenti, Ia berkata, ’Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!’ Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata.”—Lukas 7:11-15.

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Mukjizat apa yang dilakukan Yesus di dekat kota Nain? (b) Betapa pentingkah mukjizat dalam Alkitab, namun apakah semua orang percaya bahwa itu benar-benar terjadi?

      SUNGGUH cerita yang membesarkan hati, tetapi apakah ini benar-benar pernah terjadi? Banyak orang merasa sulit untuk percaya bahwa hal-hal demikian benar-benar pernah terjadi. Namun, mukjizat adalah bagian yang tak terpisahkan dari catatan Alkitab. Percaya kepada Alkitab berarti percaya adanya mukjizat. Sebenarnya, seluruh pola kebenaran Alkitab bergantung kepada satu mukjizat yang sangat penting: kebangkitan Yesus Kristus.

      Mengapa Ada yang Tidak Percaya

      2, 3. Apakah salah satu penalaran yang digunakan oleh filsuf Skotlandia David Hume dalam upaya untuk membuktikan bahwa mukjizat tidak pernah terjadi?

      2 Apakah Anda percaya kepada mukjizat? Atau apakah Anda merasa bahwa pada zaman serba ilmiah ini, tidak masuk akal untuk percaya kepada mukjizat—yaitu kepada kejadian-kejadian luar biasa yang membuktikan adanya campur tangan adimanusiawi? Jika Anda tidak percaya, Anda bukan orang yang pertama. Dua abad yang lalu, filsuf Skotlandia David Hume mengalami masalah yang sama. Bisa jadi alasan Anda tidak percaya serupa dengan alasannya.

      3 Keberatan Hume terhadap gagasan mukjizat mencakup tiga pokok penting.​1 Pertama, ia menulis, ”Mukjizat adalah pelanggaran terhadap hukum alam.” Sejak zaman dulu kala, manusia mengandalkan hukum alam. Ia tahu bahwa sebuah benda akan jatuh jika dilepaskan, bahwa matahari akan terbit setiap pagi dan terbenam setiap malam, dan sebagainya. Secara naluri, ia tahu bahwa kejadian-kejadian akan selalu mengikuti pola yang sama tadi. Tidak sesuatu pun terjadi bertentangan dengan hukum alam. ’Bukti’ ini, menurut hemat Hume, ”sama kuatnya, sebagaimana suatu argumen berdasarkan pengalaman”, yang menentang kemungkinan adanya mukjizat.

      4, 5. Apa dua alasan lain yang dikemukakan oleh David Hume untuk menolak kemungkinan terjadinya mukjizat?

      4 Argumen kedua yang ia kemukakan adalah bahwa orang mudah diperdayakan. Ada orang yang ingin percaya kepada keajaiban dan mukjizat, terutama bila itu berkaitan dengan agama, dan banyak dari yang disebut mukjizat ternyata suatu tipu daya. Argumen ketiga adalah bahwa mukjizat biasanya dilaporkan terjadi pada masa kebodohan. Semakin terpelajar orang-orang, semakin sedikit mukjizat yang dilaporkan. Seperti diutarakan oleh Hume, ”Kejadian-kejadian yang menakjubkan demikian tidak pernah terjadi pada zaman kita.” Jadi, ia merasa hal itu membuktikan bahwa mukjizat-mukjizat tidak pernah terjadi.

      5 Sampai sekarang, kebanyakan argumen yang menentang mukjizat mengikuti prinsip-prinsip umum ini, maka marilah kita membahas keberatan Hume satu per satu.

      Melawan Hukum Alam?

      6. Mengapa tidak logis untuk menolak adanya mukjizat atas dasar bahwa itu suatu ”pelanggaran terhadap hukum alam”?

      6 Bagaimana dengan keberatan bahwa mukjizat adalah ”pelanggaran terhadap hukum alam” sehingga tidak mungkin benar? Sepintas lalu dalih ini kelihatannya meyakinkan; tetapi analisalah apa yang sesungguhnya dimaksudkan. Biasanya, mukjizat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang terjadi di luar hukum alam yang normal.a Itu merupakan kejadian yang sangat tidak diduga sehingga para penonton yakin mereka telah menyaksikan campur tangan adimanusiawi. Maka yang dimaksudkan dengan keberatan itu adalah, ’Mukjizat itu mustahil karena bersifat ajaib!’ Ada baiknya Anda mempertimbangkan buktinya sebelum terburu-buru mengambil kesimpulan demikian.

      7, 8. (a) Berkenaan hukum alam yang kita kenal, bagaimana para ilmuwan telah menjadi lebih luas pandangannya terhadap apa yang mungkin dan tidak mungkin? (b) Jika kita percaya kepada Allah, apa yang juga kita percayai berkenaan kesanggupan-Nya untuk melakukan hal-hal luar biasa?

      7 Sesungguhnya, dibanding dengan David Hume, orang-orang terpelajar dewasa ini kurang setuju untuk berkukuh bahwa hukum alam yang kita kenal berlaku di manapun dan pada segala zaman. Para ilmuwan telah berspekulasi bahwa selain tiga dimensi yang mereka sudah kenal—panjang, lebar, dan tinggi—barangkali masih ada banyak dimensi lain di jagad raya ini.​2 Mereka mengemukakan teori mengenai adanya lubang-lubang hitam, yaitu bintang-bintang raksasa yang memadatkan diri sampai kepadatan mereka benar-benar tak terhingga. Dalam lingkungan demikian susunan ruang angkasa akan berubah sedemikian rupa sehingga waktu bisa jadi tidak bergerak.​3 Para ilmuwan bahkan telah berdebat apakah di bawah kondisi tertentu, waktu akan berjalan mundur dan bukan berjalan maju!​4

      8 Stephen W. Hawking, Profesor Matematika penganut aliran Lucas di Universitas Cambridge, ketika membahas bagaimana awal mula jagad raya, berkata, ”Dalam teori klasik tentang relativitas umum . . . awal jagad raya seharusnya sesuatu yang luar biasa padat dan berupa lekungan ruang-waktu. Di bawah keadaan demikian semua hukum fisika yang dikenal tidak berlaku.”​5 Jadi, para ilmuwan modern tidak setuju bahwa karena sesuatu bertentangan dengan hukum alam yang normal maka ini mustahil terjadi. Dalam kondisi yang luar biasa, hal-hal yang luar biasa dapat terjadi. Tentu, jika kita percaya kepada suatu Allah yang mahakuasa, kita harus mengakui bahwa Ia mempunyai kuasa untuk menyebabkan kejadian-kejadian yang luar biasa—yang bersifat mukjizat—terjadi apabila itu selaras dengan maksud-tujuan-Nya.—Keluaran 15:6-10; Yesaya 40:13, 15.

      Bagaimana mengenai Penipuan?

      9. Benarkah bahwa beberapa mukjizat adalah penipuan? Jelaskan jawaban Anda.

      9 Tidak ada orang berakal sehat yang akan menyangkal bahwa ada mukjizat-mukjizat palsu. Misalnya, ada orang mengaku mempunyai kuasa menyembuhkan orang sakit secara mukjizat dengan iman. Seorang dokter, William A. Nolan, melakukan suatu proyek khusus untuk menyelidiki penyembuhan-penyembuhan demikian. Ia menyelidiki banyak sekali penyembuhan yang diakui terjadi di kalangan para penginjil penyembuh melalui iman di Amerika Serikat maupun apa yang disebut ahli-ahli bedah dengan kekuatan batin di Asia. Hasilnya? Semua yang didapatinya hanya contoh-contoh dari kekecewaan dan penipuan.​6

      10. Apakah Anda merasa bahwa karena beberapa mukjizat terbukti palsu maka semua mukjizat itu penipuan?

      10 Apakah adanya penipuan demikian berarti bahwa tidak ada mukjizat sejati? Tidak usah demikian. Kadang-kadang kita mendengar ada uang kertas palsu yang beredar, tetapi itu tidak berarti bahwa semua uang adalah palsu. Ada orang sakit yang percaya sekali kepada dukun atau dokter-dokter gadungan, dan memberikan sejumlah besar uang kepada mereka. Tetapi itu tidak berarti bahwa semua dokter gadungan. Ada pelukis-pelukis yang ahli menjiplak lukisan para ”pelukis ulung yang tua”. Tetapi ini tidak berarti bahwa semua lukisan itu palsu. Begitu juga, meskipun ada mukjizat yang jelas sekali palsu, tidak berarti bahwa mukjizat sejati tidak mungkin terjadi.

      ’Mukjizat Tidak Pernah Terjadi Sekarang’

      11. Apa keberatan ketiga dari David Hume terhadap kemungkinan adanya mukjizat?

      11 Keberatan ketiga dapat diringkaskan dalam ucapan ini, ”Kejadian-kejadian yang menakjubkan demikian tidak pernah terjadi pada zaman kita.” Hume belum pernah melihat mukjizat, maka ia menolak untuk percaya bahwa mukjizat bisa terjadi. Akan tetapi, jalan pikiran seperti ini tidak konsisten. Setiap orang yang berpikir serius harus mengakui bahwa, sebelum zaman filsuf Skotlandia itu, ”kejadian-kejadian yang menakjubkan” pernah terjadi yang tidak berulang dalam masa hidupnya. Kejadian-kejadian apa?

      12. Kejadian-kejadian ajaib apa yang terjadi di masa lalu yang tidak bisa dijelaskan oleh hukum alam yang dikenal sekarang?

      12 Antara lain, kehidupan mulai muncul di bumi. Lalu bentuk-bentuk kehidupan yang dikaruniai kesadaran. Akhirnya muncul manusia yang dikaruniai hikmat, imajinasi, kesanggupan untuk mengasihi, dan hati nurani. Tidak ada ilmuwan yang dapat menjelaskan berdasarkan hukum alam yang berlaku dewasa ini bagaimana hal-hal yang luar biasa itu terjadi. Tetapi kita mempunyai bukti yang hidup bahwa hal-hal itu betul-betul terjadi.

      13, 14. Hal-hal apa yang sekarang sudah lazim, yang pasti kelihatannya ajaib bagi David Hume?

      13 Dan bagaimana dengan ’kejadian-kejadian menakjubkan’ yang telah terjadi sejak zaman David Hume? Andaikan kita dapat berjalan mundur dalam waktu dan menceritakan kepadanya tentang dunia sekarang. Bayangkan Anda berupaya menjelaskan bahwa seorang pengusaha di Hamburg dapat berbicara dengan seseorang yang tinggal ribuan kilometer jauhnya di Tokyo tanpa perlu berteriak; bahwa pertandingan sepak bola di Spanyol dapat disaksikan di seluruh dunia bahkan pada saat pertandingan itu sedang berlangsung; bahwa kapal yang lebih besar dari kapal laut di zaman Hume dapat naik dari permukaan bumi dan membawa 500 penumpang melalui udara sejauh ribuan kilometer dalam waktu hanya beberapa jam. Dapatkah Anda membayangkan tanggapannya? ’Mustahil! Kejadian-kejadian yang menakjubkan demikian tidak pernah terjadi pada zaman kita!’

      14 Namun ’hal-hal yang menakjubkan’ demikian benar-benar terjadi pada zaman kita. Mengapa? Karena manusia, dengan menerapkan prinsip-prinsip sains yang belum dikenal oleh Hume, telah belajar membuat telepon, pesawat televisi, dan pesawat terbang. Maka, apakah begitu sukar untuk percaya bahwa sewaktu-waktu di masa lalu Allah bisa jadi melakukan hal-hal dengan cara yang sampai sekarang tidak kita mengerti dan yang bagi kita merupakan mukjizat?

      Bagaimana Kita Bisa Tahu?

      15, 16. Jika mukjizat benar-benar terjadi, apakah satu-satunya jalan untuk mengetahuinya? Jelaskan jawaban Anda.

      15 Tentu saja, mengatakan bahwa mukjizat dapat terjadi tidak berarti bahwa mukjizat itu betul-betul terjadi. Bagaimana kita bisa tahu, pada abad ke-20 ini, apakah pada zaman Alkitab dulu, melalui hamba-hamba-Nya di bumi, Allah melakukan mukjizat yang sungguh-sungguh atau tidak? Bukti macam apakah yang Anda harapkan untuk hal-hal seperti itu? Bayangkan seorang penduduk desa primitif yang dibawa dari rumahnya di hutan ke sebuah kota besar. Ketika ia kembali, bagaimana ia dapat melukiskan kepada penduduk desanya mengenai keajaiban dari peradaban? Ia tidak dapat menjelaskan bagaimana sebuah mobil melaju atau mengapa musik mengalun dari sebuah radio portabel. Ia tidak dapat membuat sebuah komputer untuk membuktikan bahwa benda seperti itu benar-benar ada. Apa yang dapat ia lakukan hanyalah menceritakan apa yang telah ia lihat.

      16 Kita dalam keadaan yang sama seperti penduduk desa dari orang tersebut. Jika Allah sungguh-sungguh telah melakukan mukjizat, satu-satunya cara kita dapat mengetahui tentang itu adalah dari para saksi mata. Para saksi mata tidak dapat menjelaskan bagaimana mukjizat itu terjadi, dan mereka pun tidak dapat mengulanginya. Mereka hanya bisa menceritakan apa yang mereka lihat. Memang, para saksi mata dapat ditipu. Mereka juga bisa membesar-besarkannya dan memberi keterangan yang salah. Maka, agar kita dapat mempercayai kesaksian mereka, kita perlu yakin bahwa para saksi mata ini jujur, mempunyai sifat yang luhur, dan telah membuktikan bahwa mereka mempunyai motif yang baik.

      Mukjizat yang Telah Dibuktikan Sebaik-baiknya

      17. (a) Mukjizat apa dalam Alkitab yang telah dibuktikan dengan paling saksama? (b) Bagaimana keadaan menjelang kematian Yesus?

      17 Mukjizat yang telah terbukti kebenarannya dalam Alkitab adalah kebangkitan Yesus Kristus, maka ada baiknya kita menjadikan ini seolah-olah sebagai batu penguji. Pertama, pertimbangkan fakta yang dilaporkan: Yesus ditangkap pada malam 14 Nisan—yang kebetulan jatuh pada hari Kamis malam dalam perhitungan mingguan modern kita.b Ia dibawa ke hadapan pemuka-pemuka Yahudi yang menuduhnya melakukan hujat dan memutuskan bahwa ia patut dihukum mati. Pemuka-pemuka Yahudi membawanya ke hadapan gubernur Roma Pontius Pilatus, yang mengalah kepada tekanan mereka dan menyerahkannya untuk dihukum mati. Keesokan harinya, Jumat—masih pada tanggal 14 Nisan menurut kalender Yahudi—ia dipakukan pada sebuah tiang siksaan dan dalam waktu beberapa jam mati.—Markus 14:43-65; 15:1-39.

      18. Menurut Alkitab, bagaimana kabar mengenai kebangkitan Yesus mulai tersiar?

      18 Setelah seorang tentara Roma menusuk lambung Yesus dengan sebilah tombak untuk memastikan bahwa ia benar-benar sudah mati, jenazah Yesus dikubur dalam sebuah makam yang baru. Esok harinya, 15 Nisan (Jumat/Sabtu), adalah hari sabat. Tetapi pada pagi hari tanggal 16 Nisan—Minggu pagi—beberapa orang murid pergi ke kuburan dan mendapati kuburan itu kosong. Tak lama kemudian tersiar kabar bahwa Yesus terlihat hidup. Reaksi pertama terhadap cerita demikian persis sama sekiranya itu terjadi sekarang—tidak percaya. Bahkan para rasul tidak mau percaya. Tetapi ketika mereka sendiri melihat Yesus yang hidup, mau tak mau mereka harus menerima bahwa ia betul-betul telah dibangkitkan dari kematian.—Yohanes 19:31–20:29; Lukas 24:11.

      Kuburan yang Kosong

      19-21. (a) Menurut Justin Martyr, bagaimana orang Yahudi menentang pengabaran umat Kristiani tentang kebangkitan Yesus? (b) Kebenaran apa yang dapat kita pastikan mengenai kuburan Yesus pada tanggal 16 Nisan?

      19 Benarkah Yesus telah dibangkitkan, atau apakah semua ini suatu tipuan belaka? Satu hal yang mungkin ditanyakan oleh orang-orang pada waktu itu adalah: Apakah tubuh Yesus masih ada dalam kuburannya? Pengikut-pengikut Yesus akan menghadapi rintangan besar jika musuh-musuh mereka dapat menunjuk kepada jenazahnya yang masih ada dalam kuburannya sebagai bukti bahwa ia tidak dibangkitkan. Akan tetapi, tidak ada catatan bahwa musuh-musuh pernah berbuat demikian. Sebaliknya, menurut Alkitab, mereka memberikan uang kepada tentara-tentara yang bertugas menjaga kuburan dan berpesan kepada mereka, ”Kamu harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur.” (Matius 28:11-13) Kita juga mempunyai bukti di luar Alkitab bahwa para pemimpin Yahudi bertindak demikian.

      20 Kira-kira satu abad setelah kematian Yesus, Justin Martyr menulis sebuah buku berjudul Dialogue With Trypho (Dialog dengan Trifo). Dalam buku itu ia berkata, ”Kamu [orang-orang Yahudi] telah mengutus orang-orang pilihan yang dilantik, ke seluruh dunia untuk mengumumkan bahwa suatu bidat yang tak bertuhan dan tak mengenal hukum telah lahir dari satu orang Yesus, seorang penipu asal Galilea, yang kita salibkan, tetapi murid-muridnya mencuri dia pada malam hari dari kuburannya, tempat ia dibaringkan.”​7

      21 Nah, Trifo adalah seorang Yahudi, dan buku Dialogue With Trypho ditulis untuk membela agama Kristen terhadap agama Yahudi. Maka, mustahil Justin Martyr akan mengatakan apa yang telah diucapkannya—bahwa orang Yahudi menuduh umat Kristiani mencuri tubuh Yesus dari kuburannya—jika orang-orang Yahudi tidak melancarkan tuduhan itu. Kalau tidak, ia dengan mudah bisa dituduh berdusta. Justin Martyr mengatakan demikian hanya karena orang-orang Yahudi benar-benar telah mengirim utusan-utusan demikian. Dan mereka akan berbuat demikian hanya karena kuburan itu benar-benar kosong pada tanggal 16 Nisan, 33 M. dan karena mereka tidak dapat menunjuk kepada tubuh Yesus di kuburan sebagai bukti bahwa ia tidak dibangkitkan. Maka, karena kuburan itu kosong, apa yang telah terjadi? Benarkah murid-murid mencuri tubuhnya? Atau tubuh itu telah disingkirkan secara mukjizat sebagai bukti bahwa Yesus benar-benar telah dibangkitkan?

      Kesimpulan Dokter Lukas

      22, 23. Siapakah orang terpelajar pada abad pertama yang menyelidiki kebangkitan Yesus, dan sumber keterangan apa yang tersedia baginya?

      22 Seseorang yang berpendidikan tinggi di abad pertama yang dengan saksama mempelajari bukti itu adalah Lukas, seorang dokter. (Kolose 4:14, BIS) Lukas menulis dua buah buku yang kini menjadi bagian dari Alkitab: satu adalah Injil, atau sejarah pelayanan Yesus, dan buku lainnya yang disebut Kisah Para Rasul, adalah sejarah mengenai penyebaran agama Kristen pada tahun-tahun setelah kematian Yesus.

      23 Dalam kata pengantar Injilnya, Lukas menyebut banyak bukti yang tersedia baginya tetapi tidak dapat kita peroleh lagi sekarang. Ia menyebut dokumen-dokumen tertulis tentang kehidupan Yesus yang ia periksa. Ia juga menyebutkan bahwa ia telah berbicara dengan para saksi mata dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Lalu ia berkata, ”Aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya.” (Lukas 1:1-3) Jelas bahwa penyelidikan Lukas saksama. Apakah ia seorang sejarawan yang baik?

      24, 25. Bagaimana pandangan banyak orang terhadap kecakapan Lukas sebagai sejarawan?

      24 Banyak orang bersaksi bahwa ia seorang sejarawan yang cermat. Pada tahun 1913, Sir William Ramsay dalam sebuah ceramah memberi komentar mengenai sejarah dalam buku karya Lukas. Kesimpulannya? ”Lukas adalah sejarawan peringkat pertama; keterangannya mengenai fakta tidak hanya dapat diandalkan, tetapi ia memiliki gairah untuk sejarah yang sejati.”​8 Para peneliti yang terkemudian juga menarik kesimpulan yang sama. The Living Word Commentary, ketika memperkenalkan beberapa jilid mengenai Injil Lukas, berkata, ”Lukas adalah seorang sejarawan [yang cermat] dan juga seorang teolog.”

      25 Dr. David Gooding, mantan profesor Bahasa Yunani Perjanjian Lama di Irlandia Utara, menyatakan bahwa Lukas adalah ”seorang sejarawan zaman purba yang mengikuti tradisi para sejarawan Perjanjian Lama dan tradisi Thucydides [salah seorang sejarawan yang paling terpandang dalam dunia purba]. Seperti mereka Lukas pasti bersusah payah dalam menyelidiki sumber-sumbernya, dalam memilih bahannya, dan dalam menyatakan bahan itu. . . . Thucydides menggabungkan metode ini dengan semangat yang besar untuk kecermatan sejarah: tidak ada alasan untuk berpikir bahwa upaya Lukas kurang dari itu”.​9

      26. (a) Apa kesimpulan Lukas berkenaan kebangkitan Yesus? (b) Apa yang mungkin telah menguatkannya untuk mengambil kesimpulan ini?

      26 Apa kesimpulan dari orang yang sangat memenuhi syarat ini mengenai alasan kuburan Yesus kosong pada tanggal 16 Nisan? Dalam Injil maupun dalam Kisah Para Rasul, Lukas melaporkan sebagai fakta bahwa Yesus dibangkitkan dari kematian. (Lukas 24:1-52; Kisah 1:3) Ia sama sekali tidak ragu-ragu mengenai hal itu. Barangkali kepercayaannya kepada mukjizat kebangkitan diperkuat oleh pengalamannya sendiri. Walaupun ia jelas bukan saksi mata dari kebangkitan itu, ia melaporkan bahwa ia menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh rasul Paulus.—Kisah 20:7-12; 28:8, 9.

      Mereka Melihat Yesus yang Telah Dibangkitkan

      27. Siapakah orang-orang yang mengaku melihat Yesus yang sudah dibangkitkan?

      27 Dua Injil secara turun-temurun dinyatakan telah ditulis oleh orang-orang yang mengenal Yesus, melihat dia mati, dan mengaku benar-benar melihatnya setelah ia dibangkitkan. Mereka adalah rasul Matius, bekas pemungut cukai, dan Yohanes, rasul Yesus yang dikasihi. Seorang penulis Alkitab lain, rasul Paulus, juga mengaku melihat Kristus yang telah dibangkitkan. Paulus malah menyebutkan nama orang-orang lain yang melihat Yesus hidup setelah kematiannya, dan ia berkata bahwa pada suatu waktu Yesus menampakkan diri ”kepada lebih dari lima ratus saudara”.—1 Korintus 15:3-8.

      28. Apa pengaruh kebangkitan Yesus atas diri Petrus?

      28 Salah satu yang disebut Paulus sebagai saksi mata adalah Yakobus, adik tiri Yesus yang pasti sudah mengenal Yesus sejak masa kanak-kanak. Yang lain lagi adalah rasul Petrus; sejarawan Lukas melaporkan bahwa ia memberikan kesaksian yang berani tentang kebangkitan Yesus hanya beberapa minggu setelah kematian Yesus. (Kisah 2:23, 24) Ada dua surat dalam Alkitab yang secara turun-temurun diakui sebagai tulisan Petrus, dan dalam surat yang pertama Petrus memperlihatkan bahwa kepercayaannya kepada kebangkitan Yesus masih tetap merupakan motivasi yang kuat bahkan bertahun-tahun setelah kejadian itu. Ia menulis, ”Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.”—1 Petrus 1:3.

      29. Meskipun kita tidak dapat berbicara dengan para saksi mata dari kebangkitan itu, bukti yang mengesankan apakah yang tersedia bagi kita?

      29 Maka, sebagaimana Lukas dapat berbicara dengan orang-orang yang mengaku telah melihat dan berbicara dengan Yesus setelah kematiannya, kita dapat membaca kata-kata yang ditulis oleh orang-orang ini. Dan kita dapat menilai sendiri apakah orang-orang ini telah diperdayakan, apakah mereka mencoba memperdayakan kita, atau apakah mereka sungguh-sungguh melihat Kristus yang telah dibangkitkan. Terus terang, mereka tidak mungkin diperdayakan. Beberapa dari antara mereka adalah kawan karib Yesus sampai kematiannya. Beberapa telah menyaksikan penderitaannya di tiang siksaan. Mereka melihat darah dan air mengalir dari luka bekas tusukan oleh tentara. Tentara itu tahu, dan mereka juga tahu, bahwa tanpa dapat diragukan, Yesus telah mati. Belakangan, mereka mengatakan bahwa mereka melihat Yesus hidup dan sungguh-sungguh berbicara dengan dia. Tidak, mereka tidak mungkin diperdayakan. Lalu, apakah mereka mencoba memperdayakan kita dengan mengatakan bahwa Yesus telah dibangkitkan?—Yohanes 19:32-35; 21:4, 15-24.

      30. Mengapa para saksi mata yang mula-mula dari kebangkitan Yesus tidak mungkin berdusta?

      30 Untuk menjawab pertanyaan ini, kita hanya perlu bertanya kepada diri sendiri: Apakah mereka sendiri percaya kepada apa yang mereka katakan? Ya, tanpa keraguan. Bagi umat Kristiani, termasuk mereka yang mengaku menjadi saksi mata, kebangkitan Yesus adalah seluruh landasan kepercayaan mereka. Rasul Paulus berkata, ”Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu . . . Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu.” (1 Korintus 15:14, 17) Apakah itu kedengaran seperti perkataan orang yang berdusta bahwa ia melihat Kristus yang telah dibangkitkan?

      31, 32. Pengorbanan apakah yang telah dibuat oleh umat Kristiani abad pertama, dan mengapa ini bukti kuat bahwa umat Kristiani ini mengatakan kebenaran ketika mereka berkata bahwa Yesus telah dibangkitkan?

      31 Pertimbangkan apa artinya menjadi seorang Kristiani pada masa itu. Tidak ada keuntungan dalam hal gengsi, kekuasaan, atau kekayaan. Malah sebaliknya. Banyak umat Kristiani abad pertama, ’ketika harta mereka dirampas, mereka menerima hal itu dengan sukacita’ demi iman mereka. (Ibrani 10:34) Agama Kristen menuntut kehidupan rela berkorban dan penindasan yang sering berakhir dengan mati sahid secara memalukan dan menyakitkan.

      32 Beberapa umat Kristiani berasal dari keluarga kaya, seperti rasul Yohanes yang ayahnya mempunyai usaha penangkapan ikan yang maju di Galilea. Banyak yang mempunyai prospek bagus, seperti Paulus ketika mulai menganut agama Kristen; ia pernah berguru kepada rabi Gamaliel yang terkenal dan mulai menonjol dalam pandangan para penguasa Yahudi. (Kisah 9:1, 2; 22:3; Galatia 1:14) Namun, semua menolak apa yang ditawarkan dunia ini agar dapat menyebarkan suatu berita berdasarkan fakta bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian. (Kolose 1:23, 28) Untuk apa mereka berkorban demi suatu tujuan yang mereka tahu didasarkan atas dusta? Jawabannya adalah, mereka tidak akan mau. Mereka rela menderita dan mati untuk suatu tujuan yang mereka tahu didasarkan atas kebenaran.

      Mukjizat Benar-Benar Terjadi

      33, 34. Mengingat kebangkitan benar-benar terjadi, apa yang dapat kita katakan tentang mukjizat-mukjizat lain dalam Alkitab?

      33 Sungguh, bukti berdasarkan kesaksian itu benar-benar meyakinkan. Yesus betul-betul dibangkitkan dari kematian pada tanggal 16 Nisan, 33 M. Dan karena kebangkitan itu terjadi, semua mukjizat lain dari Alkitab bisa terjadi—yang tentangnya kita juga memiliki kesaksian kukuh dari para saksi mata. Pribadi berkuasa yang sama yang telah membangkitkan Yesus dari kematian juga memungkinkan Yesus untuk membangkitkan putra dari janda di Nain. Ia juga memberi kekuasaan kepada Yesus untuk melakukan mukjizat yang lebih kecil—tetapi tetap menakjubkan—yakni menyembuhkan orang. Ia ada di belakang penyediaan makanan secara mukjizat untuk orang banyak, dan Ia juga memungkinkan Yesus berjalan di atas air.—Lukas 7:11-15; Matius 11:4-6; 14:14-21, 23-31.

      34 Jadi, fakta bahwa Alkitab bercerita tentang mukjizat bukan alasan untuk meragukan kebenarannya. Sebaliknya, fakta bahwa mukjizat benar-benar terjadi di zaman Alkitab adalah bukti yang kuat bahwa Alkitab benar-benar Firman Allah. Tetapi ada tuduhan lain yang dilancarkan terhadap Alkitab. Banyak orang mengatakan bahwa isi Alkitab saling bertentangan dan karena itu tidak mungkin Firman dari Allah. Benarkah begitu?

      [Catatan Kaki]

      a Kita katakan ”biasanya”, karena beberapa mukjizat di dalam Alkitab memang berkaitan dengan fenomena alam, seperti gempa bumi dan tanah longsor. Akan tetapi, itu tetap dipandang sebagai mukjizat karena terjadinya tepat pada waktu diperlukan dan karena itu pasti terjadi atas perintah Allah.—Yosua 3:15, 16; 6:20.

      b Bagi orang Yahudi, hari mulai kira-kira pukul enam petang terus sampai pukul enam petang hari berikutnya.

      [Blurb di hlm. 81]

      Musuh-musuh agama Kristen berkata bahwa murid-murid Yesus mencuri tubuhnya. Jika benar demikian, mengapa umat Kristiani rela mati demi iman yang didasarkan atas kebangkitannya?

      [Kotak di hlm. 85]

      Mengapa Tidak Ada Mukjizat Dewasa Ini?

      Kadang-kadang ada yang bertanya, ’Mengapa dewasa ini tidak ada mukjizat seperti yang disebut dalam Alkitab?’ Jawabnya adalah, mukjizat telah memenuhi tujuannya pada waktu itu, dan dewasa ini Allah ingin kita hidup menurut iman.—Habakuk 2:2-4; Ibrani 10:37-39.

      Pada zaman Musa, mukjizat terjadi untuk meneguhkan kedudukan Musa. Mukjizat memperlihatkan bahwa Yehuwa sedang menggunakan dia dan juga bahwa perjanjian Taurat benar-benar berasal dari sumber ilahi dan bahwa umat Israel sejak itu adalah umat pilihan Allah.—Keluaran 4:1-9, 30, 31; Ulangan 4:33, 34.

      Pada abad pertama, mukjizat membantu meneguhkan kedudukan Yesus, dan setelah dia, sidang Kristen yang masih muda. Mukjizat membantu membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, bahwa sesudah kematiannya bangsa Israel jasmani sebagai umat pilihan Allah telah digantikan oleh sidang Kristen, dan karena itu Taurat Musa tidak berlaku lagi.—Kisah 19:11-20; Ibrani 2:3, 4.

      Setelah zaman para rasul, zaman mukjizat telah berlalu. Rasul Paulus menjelaskan, ”Nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.”—1 Korintus 13:8-10.

      Dewasa ini kita memiliki Alkitab yang lengkap, yang mencakup semua wahyu dan nasihat Allah. Kita melihat penggenapan nubuat, dan kita mempunyai pengertian yang mendalam mengenai maksud-tujuan Allah. Maka, mukjizat tidak diperlukan lagi. Namun, roh suci Allah yang sama yang memungkinkan terjadinya mukjizat masih ada dan masih menghasilkan hal-hal yang memberikan bukti yang sama kuatnya mengenai adanya kekuasaan ilahi. Kita akan membahas soal ini lebih jauh dalam sebuah pasal nanti.

      [Gambar di hlm. 75]

      Banyak orang memandang keterandalan hukum alam, seperti terbitnya matahari setiap pagi, sebagai bukti bahwa mukjizat tidak mungkin terjadi

      [Gambar di hlm. 77]

      Penciptaan bumi sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup merupakan ’kejadian yang menakjubkan’ yang tidak berulang

      [Gambar di hlm. 78]

      Bagaimana Anda akan menjelaskan keajaiban ilmu pengetahuan modern kepada orang yang hidup 200 tahun yang lalu?

  • Apakah Isi Alkitab Saling Bertentangan?
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 7

      Apakah Isi Alkitab Saling Bertentangan?

      Tuduhan yang kerap dilontarkan terhadap Alkitab adalah bahwa isinya saling bertentangan. Biasanya, orang yang melontarkan tuduhan ini belum pernah membaca sendiri Alkitab; mereka hanya mengulangi apa yang telah mereka dengar. Namun, ada yang telah menemukan ayat-ayat yang kelihatannya benar-benar merupakan kontradiksi dan merasa bingung olehnya.

      1, 2. (Termasuk kata pengantar.) (a) Tuduhan apa yang sering dilontarkan terhadap Alkitab? (b) Dalam membandingkan berbagai ayat Alkitab, apa yang perlu kita ingat? (c) Apa beberapa alasan mengapa kadang-kadang ada perbedaan dalam cara dua penulis Alkitab melaporkan satu kejadian yang sama?

      JIKA Alkitab benar-benar Firman Allah, isinya harus serasi, tidak saling bertentangan. Maka, mengapa ada beberapa bagian yang kelihatannya bertentangan dengan bagian lain? Untuk menjawab ini, perlu kita ingat bahwa, walaupun Alkitab adalah Firman dari Allah, kitab itu ditulis oleh sejumlah orang selama jangka waktu beberapa abad. Penulis-penulis ini mempunyai latar belakang, gaya menulis, dan bakat yang berbeda-beda, dan semua perbedaan ini kelihatan dalam tulisan mereka.

      2 Lagi pula, jika dua penulis atau lebih menelaah kejadian yang sama, salah seorang mungkin memasukkan rincian yang tidak dimasukkan oleh penulis yang lain. Tambahan pula, masing-masing penulis akan menampilkan pokok persoalannya menurut cara yang berlainan. Yang satu mungkin menulis secara kronologis, sedangkan yang lain mungkin mengikuti cara yang berbeda. Dalam pasal ini, kita akan mengetengahkan beberapa tuduhan kontradiksi dalam Alkitab dan membahas bagaimana hal itu dapat dirujukkan, dengan mengingat pertimbangan yang disebutkan tadi.

      Saksi-Saksi yang Independen

      3, 4. Mengenai perwira militer yang hambanya sakit, perbedaan apa yang tampaknya ada antara kisah Matius dan kisah Lukas, dan bagaimana kedua kisah ini bisa dirujukkan?

      3 Beberapa ”kontradiksi” timbul apabila ada dua kisah atau lebih mengenai kejadian yang sama. Misalnya, di Matius 8:5 kita membaca bahwa ketika Yesus tiba di Kapernaum, ”seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepadaNya” untuk menyembuhkan hambanya. Tetapi di Lukas 7:3 kita membaca bahwa perwira itu ”menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada [Yesus] untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya”. Apakah perwira tersebut yang berbicara kepada Yesus, atau apakah ia menyuruh orang tua-tua itu?

      4 Jelas, jawabannya adalah bahwa perwira itu mengirim orang tua-tua Yahudi. Maka, mengapa Matius berkata bahwa dia sendiri yang meminta kepada Yesus? Karena, pada hakekatnya, dialah yang meminta kepada Yesus melalui orang tua-tua Yahudi. Orang tua-tua itu bertindak sebagai juru bicaranya.

      5. Mengapa Alkitab mengatakan bahwa Salomo membangun bait, padahal pekerjaan sesungguhnya dilakukan oleh orang-orang lain?

      5 Untuk menjelaskan ini, di 2 Tawarikh 3:1 kita membaca, ”Salomo mulai mendirikan rumah [Yehuwa] di Yerusalem.” Kemudian kita membaca, ”Demikianlah Salomo menyelesaikan rumah [Yehuwa].” (2 Tawarikh 7:11) Apakah Salomo sendiri yang membangun bait dari permulaan sampai selesai? Tentu tidak. Pekerjaan pembangunan yang sesungguhnya dilakukan oleh banyak tukang dan pekerja. Tetapi Salomo adalah organisator pembangunan itu, dialah yang bertanggung jawab. Maka Alkitab berkata bahwa ia membangun rumah itu. Demikian juga, Injil Matius berkata bahwa perwira itulah yang mendekati Yesus. Tetapi Lukas memberikan rincian tambahan bahwa ia mendekati Yesus melalui orang tua-tua Yahudi.

      6, 7. Bagaimana kita dapat merujukkan kedua kisah Injil yang berbeda mengenai permintaan putra-putra Zebedeus?

      6 Berikut ini sebuah contoh serupa. Di Matius 20:20, 21, kita membaca, ”Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapanNya untuk meminta sesuatu kepadaNya.” Ia meminta agar kedua putranya diberi kedudukan terbaik pada waktu Yesus datang dalam Kerajaannya. Dalam kisah Markus mengenai kejadian yang sama, kita membaca, ”Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya, ’Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!’” (Markus 10:35-37) Apakah kedua putra Zebedeus atau ibu mereka yang mengajukan permintaan itu kepada Yesus?

      7 Jelas, kedua putra Zebedeus itulah yang mengajukan permintaan tersebut, seperti dikatakan oleh Markus. Tetapi mereka melakukannya melalui ibu mereka. Ibu mereka menjadi juru bicara mereka. Keterangan ini didukung oleh laporan Matius bahwa ketika rasul-rasul yang lain mendengar apa yang dikatakan oleh ibu kedua putra Zebedeus, mereka menjadi marah, bukan kepada sang ibu, tetapi kepada ”kedua saudara itu”.—Matius 20:24.

      8. Bagaimana mungkin dua kisah yang berbeda mengenai kejadian yang sama bisa berlainan satu sama lain, namun keduanya benar?

      8 Pernahkah saudara mendengar dua orang melukiskan suatu kejadian yang mereka saksikan? Jika demikian, apakah saudara perhatikan bahwa masing-masing menandaskan bagian-bagian yang berkesan baginya? Yang satu mungkin tidak memasukkan bagian-bagian yang justru disebutkan oleh yang lain. Tetapi keduanya mengatakan yang benar. Demikian juga dengan keempat Injil mengenai pelayanan Yesus, maupun kejadian bersejarah lain yang dilaporkan oleh lebih dari satu penulis Alkitab. Setiap penulis memberikan keterangan yang saksama sekalipun yang seorang mencatat bagian-bagian yang tidak dimasukkan oleh penulis yang lain. Dengan mempertimbangkan semuanya, kita dapat memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai apa telah terjadi. Variasi demikian membuktikan bahwa kisah-kisah Alkitab itu independen. Dan keserasiannya yang amat penting membuktikan bahwa catatan itu benar.

      Baca Ikatan Kalimatnya

      9, 10. Bagaimana konteks membantu kita mengerti dari mana Kain mendapat istri?

      9 Sering kali apa yang nyata kelihatan tidak konsisten dapat dipecahkan jika kita melihat konteks atau ikatan kalimatnya. Pertimbangkan, misalnya, persoalan yang sering dikemukakan mengenai istri Kain. Di Kejadian 4:1, 2 kita membaca, ”Lalu [Hawa] melahirkan Kain; maka kata perempuan itu, ’Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan [Yehuwa].’ Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain.” Seperti kita ketahui, Kain membunuh Habel; tetapi sesudah itu kita membaca bahwa Kain mempunyai seorang istri dan anak-anak. (Kejadian 4:17) Jika Adam dan Hawa mempunyai dua orang putra saja, dari mana Kain mendapat seorang istri?

      10 Jawabannya terdapat dalam fakta bahwa Adam dan Hawa mempunyai lebih dari dua anak. Menurut konteksnya, mereka mempunyai keluarga besar. Di Kejadian 5:3 kita membaca bahwa Adam menjadi ayah dari seorang putra lain yang bernama Set, kemudian, dalam ayat berikutnya, kita membaca, ”[Adam] memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.” (Kejadian 5:4) Jadi Kain bisa jadi mengawini salah seorang adik perempuan atau bahkan keponakannya. Pada tahap awal sejarah umat manusia, ketika manusia masih begitu dekat dengan kesempurnaan, perkawinan demikian jelas tidak menimbulkan risiko bagi anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut, tidak seperti keadaan sekarang.

      11. Ketidakcocokan apa yang dikemukakan orang antara Yakobus dan rasul Paulus?

      11 Dengan mempertimbangkan konteksnya kita juga dibantu untuk memahami apa yang dikatakan orang sebagai ketidakcocokan antara rasul Paulus dan Yakobus. Di Efesus 2:8, 9, Paulus berkata bahwa umat Kristiani diselamatkan oleh iman, bukan oleh perbuatan. Ia berkata, ”Kamu diselamatkan oleh iman . . . bukan hasil pekerjaanmu.” Akan tetapi, Yakobus menandaskan pentingnya perbuatan. Ia menulis, ”Seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26) Bagaimana kedua keterangan ini dapat dirujukkan?

      12, 13. Bagaimana kata-kata Yakobus justru melengkapi, dan tidak bertentangan dengan kata-kata rasul Paulus?

      12 Dengan mempertimbangkan konteks dari kata-kata Paulus, kita mendapati bahwa keterangan yang satu melengkapi keterangan yang lain. Rasul Paulus mengacu kepada usaha orang Yahudi untuk memelihara Taurat Musa. Mereka percaya bahwa jika mereka memelihara Taurat sampai ke rinciannya, mereka akan dinyatakan benar. Paulus menunjukkan bahwa hal itu mustahil. Kita tidak bisa menjadi benar—dan dengan demikian memperoleh keselamatan—dengan usaha kita sendiri, karena kita mewarisi keadaan berdosa. Kita hanya dapat diselamatkan oleh iman kepada korban tebusan Yesus.—Roma 5:18.

      13 Akan tetapi Yakobus menambahkan satu pokok penting, bahwa iman itu sendiri tidak ada gunanya jika tidak didukung oleh perbuatan. Seorang yang mengaku beriman kepada Yesus harus membuktikan itu dengan perbuatannya. Iman yang tidak aktif adalah iman yang mati dan tidak dapat menghasilkan keselamatan.

      14. Dalam ayat-ayat mana Paulus memperlihatkan ia sepenuhnya sependapat dengan prinsip bahwa iman yang hidup harus dibuktikan dengan perbuatan?

      14 Rasul Paulus setuju sepenuhnya dengan keterangan ini, dan ia kerap menyebutkan jenis pekerjaan yang harus dilakukan umat Kristiani untuk membuktikan iman mereka. Misalnya, kepada orang Roma ia berkata, ”Dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku [di depan umum, ”NW”] dan diselamatkan.” ”Mengaku di depan umum”—membagikan iman kita kepada orang lain—penting sekali bagi keselamatan. (Roma 10:10; lihat juga 1 Korintus 15:58; Efesus 5:15, 21-33; 6:15; 1 Timotius 4:16; 2 Timotius 4:5; Ibrani 10:23-25.) Namun tidak ada pekerjaan yang dapat dilakukan umat Kristiani, dan tentu saja tiada upaya untuk menggenapi Taurat Musa, yang akan membuat dia berhak untuk hidup kekal. Ini adalah ”karunia Allah” bagi mereka yang mengamalkan imannya.—Roma 6:23; Yohanes 3:16.

      Sudut Pandangan yang Berbeda

      15, 16. Bagaimana mungkin Musa dan Yosua keduanya benar apabila yang satu berkata bahwa sebelah timur Yordan adalah ’di seberang sini’ dari sungai, sedangkan yang lain menyebutnya ’di seberang sana’?

      15 Adakalanya para penulis Alkitab menulis tentang kejadian yang sama dari sudut pandangan yang berbeda, atau mereka menyajikan kisah mereka dengan cara yang berlainan. Apabila perbedaan ini dipertimbangkan, apa yang kelihatannya sebagai kontradiksi dengan mudah dapat dipecahkan. Sebuah contoh dari hal ini terdapat dalam Bilangan 35:14, ketika Musa berbicara tentang wilayah di sebelah timur Yordan sebagai ”di seberang sungai Yordan sini”. Akan tetapi Yosua berbicara tentang tanah di sebelah timur Yordan dan menyebutnya ”di seberang [sana] Yordan”. (Yosua 22:4) Yang mana yang benar?

      16 Sebetulnya, keduanya benar. Menurut kisah di kitab Bilangan, orang Israel belum menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Tanah Perjanjian, maka bagi mereka sebelah timur Yordan adalah ’seberang sini’. Tetapi Yosua telah menyeberangi Yordan. Maka secara fisik ia ada di sebelah barat sungai, di tanah Kanaan. Maka sebelah timur Yordan baginya ada ’di seberang [sana]’.

      17. (a) Ketidakcocokan apa yang menurut beberapa orang terdapat dalam kedua pasal pertama kitab Kejadian? (b) Apakah alasan utama bagi perbedaan yang dituduhkan itu?

      17 Tambahan pula, caranya suatu kisah disusun dapat menimbulkan apa yang tampaknya bertentangan. Di Kejadian 1:24-26, Alkitab menunjukkan bahwa binatang diciptakan sebelum manusia. Tetapi di Kejadian 2:7, 19, 20, kelihatannya manusia diciptakan sebelum binatang. Mengapa ada ketidakcocokan demikian? Karena kedua kisah mengenai penciptaan itu membahasnya dari dua sudut pandangan yang berbeda. Yang pertama melukiskan penciptaan langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya. (Kejadian 1:1–2:4) Yang kedua memusatkan kisahnya pada penciptaan manusia dan kejatuhannya ke dalam dosa.—Kejadian 2:5–4:26.

      18. Bagaimana kita dapat merujukkan apa yang tampaknya sebagai perbedaan antara kedua kisah penciptaan dalam pasal-pasal permulaan dari kitab Kejadian?

      18 Kisah yang pertama disusun secara kronologis, dibagi menjadi enam ”hari” berturut-turut. Yang kedua ditulis menurut urutan pentingnya topik-topik. Setelah kata pengantar singkat, sewajarnya kisah itu langsung mulai dengan penciptaan Adam, mengingat bahwa ia dan keluarganya adalah subyek dari kisah selanjutnya. (Kejadian 2:7) Keterangan lain dimasukkan seperlunya. Kita diberi tahu bahwa sesudah Adam diciptakan, ia diberi tempat tinggal di taman Eden. Maka penanaman tumbuh-tumbuhan di taman Eden disebutkan. (Kejadian 2:8, 9, 15) Yehuwa memerintahkan Adam untuk memberi nama ”segala binatang hutan dan segala burung di udara”. Maka sekaranglah waktunya untuk menyebutkan bahwa ”[Yehuwa] membentuk dari tanah” segala binatang ini, walaupun penciptaannya sudah mulai lama sebelum Adam muncul di bumi.—Kejadian 2:19; 1:20, 24, 26.

      Bacalah Catatan Itu dengan Cermat

      19. Kekacauan apa tampaknya terdapat dalam kisah Alkitab mengenai penaklukan Yerusalem?

      19 Kadang-kadang, apa yang diperlukan untuk memecahkan sesuatu yang kelihatannya bertentangan hanyalah membaca kisah itu dengan cermat dan berpikir berdasarkan keterangan yang tersedia. Demikianlah halnya bila kita pertimbangkan penaklukan Yerusalem oleh orang Israel. Yerusalem dicantumkan sebagai bagian dari warisan Benyamin, tetapi kita membaca bahwa suku Benyamin tidak dapat menaklukkannya. (Yosua 18:28; Hakim 1:21) Kita baca juga bahwa Yehuda tidak dapat menaklukkan Yerusalem—seolah-olah itu sebagian dari warisan suku tersebut. Akhirnya, Yehuda mengalahkan Yerusalem dan membakarnya dengan api. (Yosua 15:63; Hakim 1:8) Tetapi ratusan tahun kemudian Daud dicatat menaklukkan Yerusalem.—2 Samuel 5:5-9.

      20, 21. Dengan meneliti secara saksama semua rincian yang berkaitan, bagaimana sebenarnya sejarah penaklukan kota Yerusalem oleh bangsa Ibrani?

      20 Sepintas lalu semua ini tampaknya membingungkan, tetapi sesungguhnya tidak ada kontradiksi. Sebenarnya, tapal batas antara warisan Benyamin dan warisan Yehuda adalah sepanjang Lembah Hinom, terus sampai ke kota tua Yerusalem. Apa yang belakangan disebut Kota Daud sebenarnya terletak di wilayah Benyamin, tepat seperti yang dikatakan Yosua 18:28. Tetapi sangat mungkin bahwa ketika diduduki orang Yebusi daerah kota Yerusalem meliputi Lembah Hinom yang juga wilayah Yehuda, sehingga Yehuda pun harus berperang melawan penduduk Kanaan.

      21 Benyamin tidak sanggup menaklukkan kota itu. Pada suatu peristiwa, Yehuda berhasil menaklukkan Yerusalem dan membakarnya. (Hakim 1:8, 9) Tetapi pasukan Yehuda rupanya terus bergerak maju, dan sejumlah penduduk asli menguasai kembali kota itu. Belakangan mereka membentuk pertahanan yang tidak dapat disingkirkan oleh Yehuda maupun Benyamin. Maka orang Yebusi terus tinggal di Yerusalem sampai Daud menaklukkan kota tersebut ratusan tahun kemudian.

      22, 23. Siapa yang memikul tiang siksaan Yesus ke tempat penghukuman?

      22 Kita mendapati contoh kedua di dalam Injil. Mengenai perjalanan Yesus menuju kematiannya, kita membaca di Injil Yohanes, ”Sambil memikul salibNya [”tiang siksaannya”, NW] Ia pergi ke luar.” (Yohanes 19:17) Akan tetapi dalam Injil Lukas kita membaca, ”Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.” (Lukas 23:26) Apakah Yesus yang memikul alat hukuman matinya, atau apakah Simon yang memikulnya untuk dia?

      23 Pertama, Yesus jelas memikul tiang siksaannya sendiri, seperti dituturkan oleh Yohanes. Tetapi belakangan, seperti dituturkan oleh Matius, Markus, dan Lukas, Simon dari Kirene disuruh memikul tiang siksaan itu selama sisa perjalanan sampai di tempat penghukuman.

      Bukti Kesaksian yang Independen

      24. Mengapa kita tidak terkejut melihat adanya beberapa keterangan yang kelihatannya tidak cocok dalam Alkitab, tetapi apa yang hendaknya tidak kita simpulkan dari sini?

      24 Memang, ada beberapa keterangan di dalam Alkitab yang kelihatannya tidak konsisten dan sukar dirujukkan. Tetapi kita hendaknya tidak beranggapan bahwa itu pasti kontradiksi. Sering kali itu hanya disebabkan oleh kurang lengkapnya keterangan. Alkitab menyediakan cukup pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan rohani kita. Tetapi jika Alkitab harus memberikan semua rincian dari setiap kejadian yang disebutkannya, kitab itu akan menjadi sebuah perpustakaan raksasa yang berat, sebaliknya daripada sebuah buku yang mudah dipegang, mudah dibawa seperti yang kita miliki sekarang.

      25. Apa kata Yohanes mengenai kisah pelayanan Yesus, dan bagaimana ini membantu kita memahami mengapa Alkitab tidak menyebutkan semua rincian dari setiap kejadian?

      25 Berbicara tentang pelayanan Yesus, rasul Yohanes menulis dengan agak dibesar-besarkan namun pantas, ”Masih banyak hal-hal lain yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” (Yohanes 21:25) Jadi akan lebih mustahil lagi untuk mencatat semua yang terjadi dalam sejarah yang panjang dari umat Allah mulai dari para datuk sampai kepada sidang Kristen abad pertama!

      26. Alkitab memuat cukup keterangan bagi kita untuk merasa yakin akan fakta penting apa?

      26 Sebenarnya, Alkitab adalah sebuah buku ringkasan yang menakjubkan. Kitab ini memuat cukup keterangan yang memungkinkan kita untuk mengakuinya sebagai lebih dari sekedar sebuah karya manusia. Segala variasi yang dimuatnya membuktikan bahwa penulis-penulisnya adalah saksi-saksi yang benar-benar independen. Sebaliknya, kesatuan yang luar biasa dari Alkitab—yang akan kita bahas dengan lebih terinci dalam sebuah pasal nanti—membuktikan tanpa keraguan lagi bahwa ia mempunyai sumber ilahi. Alkitab adalah firman dari Allah, bukan dari manusia.

      [Blurb di hlm. 89]

      Perbedaan yang tampaknya terdapat di dalam Alkitab membuktikan bahwa penulis-penulisnya benar-benar saksi-saksi yang independen

      [Blurb di hlm. 91]

      Dengan mempertimbangkan konteksnya orang sering dibantu untuk memecahkan apa yang diduga sebagai kontradiksi

      [Kotak di hlm. 93]

      ”Perbedaan” Tidak Usah Berarti Kontradiksi

      Kenneth S. Kantzer, seorang teolog, pernah menjelaskan bagaimana dua laporan mengenai kejadian yang sama bisa kelihatan bertentangan, namun keduanya benar. Ia menulis, ”Beberapa waktu yang lalu ibu seorang teman karib kami tewas. Mula-mula kami mendengar tentang kematiannya melalui seorang teman kami yang dapat dipercaya. Ia mengatakan bahwa ibu teman karib kami itu berdiri di sudut jalan menunggu bus, kemudian ditabrak oleh sebuah bus lain yang lewat. Lukanya parah dan ia meninggal beberapa menit kemudian.”

      Tak lama kemudian ia mendengar keterangan yang sangat berbeda. Ia berkata, ”Kami mendengar dari cucu lelaki wanita yang meninggal itu bahwa neneknya mengalami tabrakan, terlempar dari mobil yang ditumpanginya, dan mati seketika. Anak itu merasa yakin mengenai fakta ini.

      ”Belakangan . . . kami menyelidiki untuk mencari keserasian laporan ini. Kami dapati bahwa nenek itu sedang menunggu bus, ditabrak oleh sebuah bus lain, dan lukanya parah. Ia kemudian diangkut ke rumah sakit dengan sebuah mobil yang kebetulan lewat, tetapi dalam keadaan terburu-buru, mobil yang membawa wanita itu ke rumah sakit bertabrakan dengan mobil lain. Wanita itu terlempar dari mobil dan mati seketika.”

      Ya, dua kisah tentang kejadian yang sama, keduanya bisa benar walaupun kelihatannya berbeda satu sama lain. Ini kadang-kadang terjadi dengan Alkitab. Saksi-Saksi yang independen mungkin menyebutkan rincian yang berlainan mengenai kejadian yang sama. Tetapi, sebaliknya dari bertentangan, apa yang mereka tulis saling melengkapi, dan jika kita mempertimbangkan semuanya, kita akan lebih mengerti mengenai apa yang telah terjadi.

  • Sains: Apakah Sains Telah Membuktikan Alkitab Salah?
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 8

      Sains: Apakah Sains Telah Membuktikan Alkitab Salah?

      Tahun 1613 ilmuwan Italia Galileo menerbitkan buku yang dikenal sebagai ”Letters on Sunspots” (Surat mengenai Noda-Noda Matahari). Dalam buku itu ia mengemukakan bukti bumi berputar mengelilingi matahari, bukan matahari mengelilingi bumi. Dengan tulisannya ini ia memulai serangkaian peristiwa yang akhirnya membawa dia ke hadapan Inkwisisi Katolik Roma dengan tuduhan ”sangkaan yang sangat kuat melakukan bidat”. Akhirnya ia dipaksa ”menarik kembali keterangannya”. Mengapa gagasan bumi bergerak mengelilingi matahari dipandang sebagai bidat? Karena para pendakwa Galileo berpendirian itu bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab.

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Apa yang terjadi ketika Galileo menyatakan bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari? (b) Meskipun Alkitab bukan buku pelajaran sains, apa yang kita dapati bila kita membandingkannya dengan sains modern?

      DEWASA ini Alkitab secara luas dianggap tidak ilmiah, dan ada yang menunjuk kepada pengalaman Galileo sebagai bukti. Tetapi benarkah anggapan demikian? Bila menjawab pertanyaan itu, kita harus ingat bahwa Alkitab adalah sebuah buku nubuat, sejarah, doa, hukum, nasihat, dan pengetahuan tentang Allah. Alkitab tidak mengaku sebagai sebuah buku ilmiah. Namun demikian, apabila Alkitab menyinggung masalah ilmiah, apa yang dikatakannya betul-betul saksama.

      Planet Bumi Kita

      2. Bagaimana Alkitab melukiskan posisi bumi di ruang angkasa?

      2 Sebagai contoh, pertimbangkan apa yang dikatakan Alkitab tentang planet kita, bumi. Dalam buku Ayub kita membaca, ”Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.” (Ayub 26:7) Bandingkan ini dengan keterangan Yesaya, ketika ia berkata, ”Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi.” (Yesaya 40:22) Gambaran yang dikemukakan tentang sebuah bumi yang bulat dan ’tergantung pada kehampaan’ mengingatkan kita kepada foto-foto yang diambil oleh para astronot yang memperlihatkan bola bumi yang mengapung dalam ruang hampa.

      3, 4. Bagaimana siklus air di bumi, dan apa yang dikatakan Alkitab mengenai ini?

      3 Pertimbangkan pula siklus air yang menakjubkan dari bumi. Berikut ini uraian Comton’s Encyclopedia mengenai apa yang terjadi, ”Air . . . menguap dari permukaan lautan ke dalam atmosfir . . . Arus udara yang bergerak secara terus-menerus dalam atmosfir bumi membawa udara lembab ke daerah pedalaman. Ketika udara mendingin, uap itu berkondensasi dan membentuk tetesan air yang sangat kecil. Tetesan air ini biasanya tampak sebagai awan. Sering kali tetesan air ini menyatu dan membentuk tetesan hujan. Jika atmosfir cukup dingin, akan terbentuk bunga salju sebaliknya dari tetesan hujan. Apapun bentuknya, air yang sudah menempuh perjalanan dari lautan yang jauhnya ratusan atau bahkan ribuan kilometer, akan jatuh ke permukaan bumi. Di sana air akan berkumpul menjadi aliran sungai atau menyerap ke dalam tanah dan memulai perjalanannya kembali ke laut.”​1

      4 Proses yang menakjubkan ini, yang memungkinkan kehidupan di atas tanah kering, telah dilukiskan dengan bagus kira-kira 3.000 tahun yang lalu dengan kata-kata yang sederhana dan jelas dalam Alkitab, ”Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tak kunjung penuh. Airnya kembali ke hulu sungai, lalu mulai mengalir lagi.”—Pengkhotbah 1:7, BIS.

      5. Bagaimana komentar pemazmur mengenai sejarah gunung-gunung di bumi secara menakjubkan sesuai dengan ilmu pengetahuan modern?

      5 Mungkin yang lebih menakjubkan lagi adalah keterangan Alkitab tentang sejarah gunung-gunung. Inilah yang dikatakan sebuah buku pelajaran mengenai geologi, ”Dari zaman Pre-Kambrium sampai sekarang, proses abadi membangun dan merusak gunung-gunung berlangsung terus. . . . Gunung-gunung tidak saja berasal dari dasar laut yang telah lenyap, tetapi kerap kali gunung-gunung itu terendam lama setelah pembentukannya, lalu muncul ke permukaan lagi.”​2 Bandingkan ini dengan bahasa puisi pemazmur, ”DiselubungiNya akan [bumi] dengan laut seperti dengan selimut, maka airnyapun meliputi segala gunung. Lalu naiklah segala bukit dan turunlah segala lembah pada tempat yang telah Kautentukan bagi tiap-tiapnya.”—Mazmur 104:6, 8, Klinkert.

      ”Pada Mulanya”

      6. Keterangan Alkitab yang mana selaras dengan teori sains modern mengenai asal mula jagad raya?

      6 Ayat pertama dari Alkitab menyatakan, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1) Pengamatan telah membuat para ilmuwan berteori bahwa jagad raya jasmani memang mempunyai awal. Bukan sudah ada selamanya. Ahli astronomi Robert Jastrow, seorang agnostik dalam soal agama, menulis, ”Rinciannya memang berbeda, tetapi unsur penting dalam ilmu astronomi dan kisah Alkitab perihal Kejadian adalah sama; rangkaian peristiwa sampai kepada kehadiran manusia bermula dengan tiba-tiba dan tepat pada suatu waktu tertentu, dalam suatu kilasan cahaya dan energi.”​3

      7, 8. Walaupun tidak mengakui peranan Allah dalam soal ini, apa yang terpaksa diakui oleh ilmuwan berkenaan asal mula jagad raya?

      7 Memang, banyak ilmuwan, walaupun percaya bahwa jagad raya mempunyai permulaan, tidak mau menerima keterangan bahwa ”Allah menciptakan”. Namun demikian beberapa ilmuwan sekarang mengakui bahwa mereka sulit mengabaikan bukti adanya akal cerdas di belakang segala sesuatu. Profesor ilmu fisika Freeman Dyson berkomentar, ”Makin banyak saya menyelidiki jagad raya dan mempelajari rincian arsitekturnya, makin banyak bukti yang saya dapati bahwa jagad raya dalam arti tertentu pasti sudah dipersiapkan bagi kita [manusia], yang muncul kemudian.”

      8 Dyson selanjutnya mengakui, ”Sebagai seorang ilmuwan yang terlatih dalam kebiasaan berpikir dan berbahasa abad ke-20 dan bukan abad ke-18, saya tidak menyatakan bahwa arsitektur jagad raya membuktikan adanya Allah. Saya hanya menyatakan bahwa arsitektur jagad raya konsisten dengan hipotesa bahwa pikiran memainkan peran penting dalam fungsinya.”​4 Komentarnya tentu saja menunjukkan sikap skeptis zaman kita. Tetapi dengan menyingkirkan sikap skeptis itu, orang akan melihat adanya keselarasan yang menakjubkan antara sains modern dan keterangan Alkitab bahwa ”pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.—Kejadian 1:1.

      Kesehatan dan Sanitasi

      9. Bagaimana hukum Alkitab mengenai penyakit kulit yang menular mencerminkan hikmat yang praktis? (Ayub 12:9, 16a)

      9 Pertimbangkan liputan Alkitab mengenai bidang lain: kesehatan dan sanitasi. Jika seorang Israel mempunyai noda di kulit yang diduga sebagai kusta, maka ia diisolasikan. ”Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.” (Imamat 13:46) Bahkan baju yang terkena harus dibakar. (Imamat 13:52) Pada zaman itu, ini adalah cara yang efektif untuk mencegah penyebaran infeksi.

      10. Bagaimana banyak orang di beberapa negeri akan mendapat manfaat dengan mengikuti nasihat Alkitab mengenai higiene?

      10 Suatu hukum lain yang penting ada kaitannya dengan pembuangan tinja manusia, yang harus ditimbuni dengan tanah di luar perkemahan. (Ulangan 23:12, 13) Pasti hukum ini telah menghindarkan Israel dari banyak macam penyakit. Bahkan sekarang, banyak masalah kesehatan yang parah di beberapa negeri disebabkan oleh kurang baiknya pembuangan tinja manusia. Andai kata rakyat di negeri-negeri itu mau mengikuti hukum yang telah ditulis ribuan tahun yang lalu di Alkitab, mereka akan jauh lebih sehat.

      11. Nasihat Alkitab apa mengenai kesehatan mental ternyata praktis?

      11 Standar higiene Alkitab yang tinggi bahkan mencakup kesehatan mental. Sebuah amsal Alkitab berkata, ”Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30) Pada tahun-tahun belakangan, penelitian medis telah membuktikan bahwa kesehatan jasmani kita sesungguhnya dipengaruhi oleh sikap mental kita. Misalnya, Dokter C. B. Thomas dari Universitas Johns Hopkins meneliti lebih dari seribu orang lulusan selama jangka waktu 16 tahun, memadukan sifat-sifat kejiwaan mereka dengan kepekaan mereka terhadap penyakit. Satu hal yang diperhatikannya adalah: Para lulusan yang paling mudah kena penyakit adalah mereka yang lebih besar kemarahannya dan lebih khawatir dalam keadaan stres.​5

      Apa Kata Alkitab?

      12. Mengapa Gereja Katolik berkukuh bahwa teori Galileo tentang bumi adalah suatu bidat?

      12 Jika Alkitab begitu saksama dalam bidang ilmiah, mengapa Gereja Katolik mengatakan bahwa ajaran Galileo tentang bumi yang berputar mengelilingi matahari tidak sesuai dengan Alkitab? Ini disebabkan oleh cara pihak yang berwenang menafsirkan ayat-ayat tertentu dari Alkitab.​6 Apakah mereka benar? Mari kita pastikan dengan membaca dua ayat yang mereka kutip.

      13, 14. Ayat-ayat Alkitab mana yang disalahtafsirkan Gereja Katolik? Jelaskan.

      13 Satu ayat berbunyi, ”Matahari terbit, matahari terbenam lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.” (Pengkhotbah 1:5) Menurut argumen Gereja, ungkapan seperti ”matahari terbit” dan ”matahari terbenam” berarti bahwa matahari, dan bukan bumi, yang bergerak. Tetapi bahkan dewasa ini kita berkata bahwa mataharilah yang terbit dan terbenam, padahal kebanyakan dari kita tahu bahwa bumilah yang bergerak, bukan matahari. Apabila kita menggunakan ungkapan seperti ini, kita hanya melukiskan apa yang kelihatannya sebagai gerakan matahari di mata manusia. Begitu pula dengan penulis Alkitab itu.

      14 Ayat yang lain berbunyi, ”Yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 104:5) Ayat ini ditafsirkan bahwa setelah diciptakan bumi tidak pernah bisa bergerak. Tetapi, sebenarnya ayat ini menandaskan sifat permanen dari bumi, bukan bahwa ia tidak bisa bergerak. Bumi tidak pernah akan ’digoyangkan’ dari eksistensinya, atau dihancurkan, sebagaimana diteguhkan oleh ayat-ayat Alkitab yang lain. (Mazmur 37:29; Pengkhotbah 1:4) Ayat ini juga tidak membahas pergerakan dari bumi dan matahari. Pada zaman Galileo, Gereja dan bukan Alkitab yang menghalangi pembahasan ilmiah secara bebas.

      Evolusi dan Penciptaan

      15. Apakah teori evolusi itu, dan bagaimana itu bertentangan dengan Alkitab?

      15 Akan tetapi, ada satu bidang yang menurut banyak orang sains modern dan Alkitab benar-benar bertentangan. Kebanyakan ilmuwan percaya kepada teori evolusi, yang mengajarkan bahwa makhluk hidup berevolusi dari bentuk kehidupan yang sederhana yang muncul jutaan tahun yang lampau. Alkitab, sebaliknya, mengajarkan bahwa setiap kelompok utama makhluk hidup diciptakan secara khusus dan bereproduksi ”menurut jenisnya”. Manusia, menurut Alkitab, diciptakan ”dari debu tanah”. (Kejadian 1:21, NW; 2:7) Apakah ini suatu kesalahan ilmiah yang mencolok dalam Alkitab? Sebelum memutuskan, mari kita teliti lebih saksama apa yang diketahui oleh sains, dan bukan teori yang dibuatnya.

      16-18. (a) Pengamatan apa dilakukan Charles Darwin yang membuatnya percaya kepada evolusi? (b) Bagaimana kita dapat membantah bahwa pengamatan Darwin di kepulauan Galapagos tidak bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab?

      16 Teori evolusi dipopulerkan pada abad yang lalu oleh Charles Darwin. Ketika ia berada di kepulauan Galapagos di Pasifik. Darwin sangat terkesan oleh berbagai spesies burung finch (semacam kutilang) yang terdapat di berbagai pulau di situ. Ia menarik kesimpulan bahwa burung itu pasti keturunan dari hanya satu spesies induk saja. Sebagian oleh karena pengamatan ini, ia mengembangkan teori bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu bentuk awal yang sederhana. Tenaga pendorong di belakang evolusi makhluk-makhluk yang tinggi dari yang lebih rendah, menurut Darwin, adalah pemilihan oleh alam, bahwa yang kuatlah yang akan tetap hidup. Berkat adanya evolusi, katanya, binatang darat berevolusi dari ikan, burung dari reptilia, dan sebagainya.

      17 Sebenarnya, apa yang diamati oleh Darwin di kepulauan terpencil itu bukan tidak sesuai dengan Alkitab, yang mengakui adanya variasi di dalam suatu jenis makhluk hidup. Segenap umat manusia, umpamanya, berasal dari satu pasangan manusia saja. (Kejadian 2:7, 22-24) Jadi tidak heran bahwa beragam spesies burung finch berasal dari satu spesies induk yang sama. Tetapi burung finch tetap burung finch. Burung itu tidak berevolusi menjadi elang atau rajawali.

      18 Beragam spesies burung finch atau apapun juga yang dilihat Darwin tidak membuktikan bahwa semua makhluk hidup, entah ikan hiu atau burung camar, gajah atau cacing tanah, mempunyai satu nenek moyang yang sama. Namun banyak ilmuwan menegaskan bahwa evolusi sekarang bukan lagi suatu teori belaka, melainkan suatu fakta. Orang-orang lain, walaupun menyadari problem-problem yang dihadapi teori itu, berkata bahwa mereka tetap percaya kepada evolusi. Itu lebih populer. Akan tetapi kita perlu mengetahui apakah evolusi telah dibuktikan sedemikian rupa sehingga Alkitab harus dianggap salah.

      Apakah Sudah Terbukti?

      19. Apakah catatan fosil mendukung evolusi atau penciptaan?

      19 Bagaimana teori evolusi dapat diuji? Cara yang paling jelas adalah dengan menyelidiki catatan fosil untuk melihat apakah benar telah terjadi perubahan bertahap dari satu jenis ke jenis yang lain. Benarkah demikian? Tidak, sebagaimana diakui dengan jujur oleh sejumlah ilmuwan. Francis Hitching, menulis, ”Apabila Anda mencari mata rantai antara kelompok-kelompok utama hewan, Anda tidak akan menemukannya.”​7 Begitu nyata kelangkaan bukti itu dalam catatan fosil sehingga para evolusionis mengemukakan alternatif bagi teori perubahan bertahap dari Darwin. Tetapi sebenarnya, munculnya jenis-jenis hewan secara tiba-tiba di dalam catatan fosil lebih mendukung penciptaan secara tersendiri daripada teori evolusi.

      20. Mengapa caranya sel-sel hidup bereproduksi tidak memungkinkan terjadinya evolusi?

      20 Lagi pula, Hitching memperlihatkan bahwa makhluk-makhluk hidup diprogram untuk mereproduksi jenis yang persis sama sebaliknya dari berevolusi menjadi makhluk-makhluk lain. Ia berkata, ”Sel-sel hidup melipatgandakan diri mereka dengan kesamaan yang hampir menyeluruh. Tingkat kesalahannya begitu kecil sehingga tidak ada mesin buatan manusia yang dapat menirunya. Di dalam diri mereka juga terdapat daya pembatas. Tanaman tumbuh sampai ukuran tertentu dan tidak mau tumbuh lebih besar dari ukuran itu. Lalat buah tidak mau menjadi serangga lain kecuali lalat buah di bawah keadaan apapun yang dapat dibuat manusia.”​8 Mutasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan dalam lalat buah selama beberapa puluh tahun gagal untuk memaksa lalat buah itu berevolusi menjadi makhluk hidup yang lain.

      Asal Mula Kehidupan

      21. Kesimpulan apa yang dibuktikan oleh Louis Pasteur merupakan masalah besar bagi para evolusionis?

      21 Satu pertanyaan ruwet lain yang tidak dapat dijawab oleh para evolusionis adalah: Bagaimana asal mula kehidupan? Bagaimana bentuk kehidupan pertama yang sederhana—konon titik awal dari kita semua—muncul? Beberapa abad yang lalu soal ini tampaknya tidak menjadi masalah. Kebanyakan orang ketika itu berpikir bahwa lalat bisa timbul dari daging yang sedang membusuk dan bahwa setumpukan pakaian rombengan dapat secara spontan menghasilkan beberapa ekor tikus. Tetapi lebih dari seratus tahun yang lalu, ahli kimia Perancis Louis Pasteur dengan tegas membuktikan bahwa kehidupan hanya bisa datang dari kehidupan yang sudah ada lebih dulu.

      22, 23. Menurut para evolusionis, bagaimana caranya kehidupan muncul, tetapi apa yang ditunjukkan oleh fakta-fakta?

      22 Nah, bagaimana para evolusionis menjelaskan sumber dari kehidupan? Menurut teori yang paling populer, jutaan tahun yang lalu suatu kombinasi kebetulan dari bahan-bahan kimia dan energi mencetuskan generasi kehidupan dengan sendirinya. Bagaimana dengan prinsip yang telah dibuktikan oleh Pasteur? The World Book Encyclopedia menjelaskan, ”Pasteur memperlihatkan bahwa kehidupan tidak mungkin timbul dengan sendirinya di bawah kondisi kimiawi dan fisik yang terdapat di bumi dewasa ini. Akan tetapi, bermilyar-milyar tahun yang lalu, kondisi kimiawi dan fisik di bumi jauh berbeda.”​9

      23 Namun, bahkan di bawah kondisi yang jauh berbeda, ada jurang yang sangat besar antara zat mati dan makhluk hidup yang paling sederhana. Michael Denton, dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis (Evolusi: Teori yang sedang Goyah), berkata, ”Antara sebuah sel hidup dan sistem non-biologis yang paling tinggi tatanannya, seperti sebuah kristal dan bunga salju, terdapat jurang yang sangat luas dan mutlak.”​10 Gagasan bahwa kemungkinan suatu zat mati dapat menjadi hidup oleh karena suatu kebetulan belaka adalah begitu kecil sehingga dapat dianggap mustahil. Penjelasan Alkitab bahwa ’kehidupan datangnya dari kehidupan’, karena kehidupan diciptakan oleh Allah, secara meyakinkan selaras dengan fakta.

      Mengapa Tidak Penciptaan

      24. Walaupun teori itu menghadapi banyak masalah, mengapa kebanyakan ilmuwan masih berpegang kepada teori evolusi?

      24 Kendatipun ada masalah bawaan dalam teori evolusi, kepercayaan kepada penciptaan dewasa ini dianggap tidak ilmiah, bahkan eksentrik. Mengapa demikian? Mengapa bahkan seorang yang berwenang seperti Francis Hitching, yang dengan jujur menunjukkan kelemahan evolusi, menolak ide penciptaan?​11 Michael Denton menjelaskan bahwa evolusi, dengan segala kegagalannya, akan terus diajarkan karena teori-teori yang berkaitan dengan penciptaan terus-terang akan ”membangkitkan pikiran akan penyebab-penyebab yang bersifat adimanusiawi”.​12 Dengan kata lain, fakta bahwa penciptaan berkaitan dengan seorang Pencipta membuatnya tidak dapat diterima. Jelas, ini adalah cara berpikir yang tak berujung pangkal yang sama yang kita jumpai dalam hal mukjizat: Mukjizat mustahil karena itu bersifat ajaib!

      25. Kelemahan apa dari teori evolusi, secara ilmiah, memperlihatkan bahwa teori itu bukan alternatif yang kuat bagi penciptaan dalam menjelaskan asal mula kehidupan?

      25 Selain itu, teori evolusi sendiri sangat diragukan dari sudut pandangan ilmiah. Michael Denton selanjutnya berkata, ”Karena pada dasarnya evolusi adalah sebuah teori rekonstruksi secara historis, [teori evolusi Darwin] tidak mungkin dibuktikan dengan eksperimen atau pengamatan langsung seperti lazimnya dalam sains. . . . Lagi pula, teori evolusi berkaitan dengan serangkaian kejadian unik, asal mula kehidupan, asal mula akal cerdas dan sebagainya. Kejadian-kejadian unik tidak dapat diulang dan terhadapnya tidak mungkin dilakukan segala macam penyelidikan eskperimental.”​13 Sesungguhnya, teori evolusi, walaupun populer, penuh dengan jurang dan masalah. Teori ini tidak memberikan alasan yang kuat untuk menolak kisah Alkitab tentang asal mula kehidupan. Pasal pertama kitab Kejadian mengutarakan kisah yang benar-benar logis tentang bagaimana ”kejadian-kejadian unik” yang ”tidak dapat diulang” ini terjadi selama ’hari-hari’ penciptaan yang lamanya ribuan tahun.a

      Bagaimana tentang Air Bah?

      26, 27. (a) Apa kata Alkitab tentang Air Bah? (b) Dari mana, sebagian, air bah itu pasti datang?

      26 Banyak orang menunjuk kepada suatu hal lain yang dianggap sebagai kontradiksi antara Alkitab dan sains modern. Dalam kitab Kejadian kita membaca bahwa ribuan tahun yang lampau kejahatan manusia begitu hebat sehingga Allah memutuskan untuk membinasakan mereka. Akan tetapi, Ia menyuruh Nuh yang benar itu untuk membangun sebuah bahtera kayu yang besar. Kemudian Allah mendatangkan air bah atas umat manusia. Hanya Nuh dan keluarganya yang selamat, bersama sejumlah binatang dari segala macam jenis. Air bah itu begitu besar sehingga ”ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit”.—Kejadian 7:19.

      27 Dari mana datangnya air untuk menutupi seluruh bumi? Alkitab sendiri menjawab. Pada waktu proses penciptaan, ketika bentangan atmosfir mulai berbentuk, terdapat ”air yang ada di bawah cakrawala” dan ”air yang ada di atasnya”. (Kejadian 1:7; 2 Petrus 3:5) Ketika Air Bah datang, Alkitab berkata, ”Terbukalah tingkap-tingkap di langit.” (Kejadian 7:1) Jelas bahwa ’air yang ada di atas cakrawala itu’ jatuh dan menyediakan sebagian besar dari air untuk menggenangi bumi.

      28. Bagaimana hamba-hamba Allah di zaman dulu, termasuk Yesus, memandang Air Bah?

      28 Buku pelajaran modern cenderung meremehkan kisah tentang adanya air bah sedunia. Maka kita harus bertanya: Apakah Air Bah itu hanya sebuah dongeng, atau sungguh-sungguh terjadi? Sebelum menjawab kita harus perhatikan bahwa para penyembah Yehuwa di abad-abad belakangan menerima Air Bah sebagai sejarah sejati; mereka tidak memandang itu sebagai dongeng. Yesaya, Yesus, Paulus, dan Petrus termasuk di antara mereka yang menyebut Air Bah sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. (Yesaya 54:9; Matius 24:37-39; Ibrani 11:7; 1 Petrus 3:20, 21; 2 Petrus 2:5; 3:5-7) Tetapi ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab mengenai Air Bah sedunia ini.

      Air Akibat Banjir Besar Itu

      29, 30. Fakta-Fakta apa mengenai persediaan air di bumi menunjukkan bahwa Air Bah itu bisa terjadi?

      29 Pertama, tidakkah gagasan bahwa seluruh bumi tergenang air bah terlalu dibesar-besarkan? Tidak. Sesungguhnya, sampai batas-batas tertentu bumi masih tergenang air bah. Tujuh puluh persen dari bumi tertutup air dan hanya 30 persen adalah tanah kering. Lagi pula, 75 persen dari air tawar di bumi tertahan dalam gletser-gletser dan puncak-puncak es di kutub. Seandainya semua es ini mencair, permukaan laut akan naik jauh lebih tinggi. Kota-kota besar seperti New York dan Tokyo akan lenyap.

      30 Selanjutnya, The New Encyclopædia Britannica berkata, ”Kedalaman rata-rata dari semua laut diperkirakan 3.790 meter, suatu angka yang jauh lebih besar ketimbang ketinggian rata-rata dari tanah di atas permukaan laut, yang adalah 840 meter. Jika kedalaman rata-rata dikalikan dengan areal permukaan masing-masing, maka volume dari Lautan Dunia adalah 11 kali volume tanah di atas permukaan laut.”​14 Jadi, jika segalanya diratakan—jika gunung-gunung diratakan dan cekungan-cekungan laut yang dalam diisi—laut akan menutupi seluruh bumi sampai kedalaman ribuan meter.

      31. (a) Agar Air Bah itu bisa terjadi, bagaimana seharusnya situasi bumi sebelum Air Bah? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa bisa jadi gunung-gunung lebih rendah dan bahwa cekungan laut lebih dangkal sebelum Air Bah?

      31 Supaya Air Bah bisa terjadi, cekungan-cekungan laut pra-Air Bah mestinya lebih dangkal, dan gunung-gunung lebih rendah daripada yang ada sekarang. Apakah ini mungkin? Nah, sebuah buku pelajaran berkata, ”Bila sekarang gunung-gunung di dunia ini menjulang sampai ketinggian yang hebat, maka berjuta-juta tahun yang lalu, samudera-samudera dan dataran rendah, pernah membentang datar ke mana pun mata memandang . . . Pergeseran landasan-landasan benua menyebabkan tanah naik ke suatu ketinggian yang di tempat itu hanya hewan dan tanaman yang paling kuat bisa hidup dan, pada ekstrem lainnya, juga menyebabkan tanah menurun dan bersembunyi di dalam kemegahan jauh di bawah permukaan laut.”​15 Karena gunung dan cekungan laut naik dan turun, jelas bahwa pada suatu waktu gunung-gunung tidak setinggi sekarang dan cekungan-cekungan laut yang besar tidak sedemikian dalam.

      32. Apa yang pasti terjadi dengan air akibat Air Bah? Jelaskan.

      32 Apa yang terjadi dengan air setelah banjir besar itu? Air itu pasti mengalir ke dalam cekungan-cekungan laut. Bagaimana caranya? Para ilmuwan percaya bahwa benua-benua terletak di atas landasan-landasan besar. Pergeseran landasan-landasan ini dapat menimbulkan perubahan dalam tingginya permukaan bumi. Di beberapa tempat dewasa ini terdapat jurang-jurang besar di bawah air, yang dalamnya hampir 10 kilometer di perbatasan landasan itu.​16 Sangat mungkin—barangkali karena didorong oleh Air Bah itu sendiri—bahwa landasan-landasan itu bergeser, dasar laut melesak, sehingga terbentuklah parit-parit raksasa, yang memungkinkan air turun dan daratan terbentuk.b

      Bekas-Bekas Air Bah?

      33, 34. (a) Bukti apa yang sudah dimiliki para ilmuwan yang mungkin merupakan bukti adanya Air Bah? (b) Masuk di akalkah untuk mengatakan bahwa para ilmuwan mungkin salah menafsirkan bukti yang ada?

      33 Jika kita anggap saja bahwa suatu banjir besar mungkin pernah melanda bumi, mengapa para ilmuwan tidak menemukan bekas-bekasnya? Mungkin mereka telah menemukannya tetapi mereka menafsirkan bukti itu dengan cara lain. Misalnya, sains yang ortodoks mengajarkan bahwa permukaan bumi di banyak tempat telah dibentuk oleh gletser yang dahsyat selama serangkaian zaman es. Tetapi bukti yang nyata dari kegiatan gletser kadang-kadang dapat juga terjadi sebagai akibat dari gerakan air. Maka, sangat mungkin bahwa beberapa bukti bagi Air Bah itu salah dibaca sebagai bukti dari zaman es.

      34 Kesalahan-kesalahan serupa pernah terjadi. Mengenai waktu ketika para ilmuwan sedang memperkembangkan teori mereka tentang zaman-zaman es, kita membaca, ”Mereka menemukan zaman-zaman es dalam setiap tahap dari sejarah geologi, sesuai dengan filsafat keseragaman. Tetapi, hasil penelitian kembali yang cermat atas buktinya pada tahun-tahun belakangan menyangkal banyak dari zaman-zaman es ini; formasi yang dulu dinyatakan sebagai reruntuhan gletser telah ditafsirkan kembali sebagai lapisan yang diakibatkan oleh timbunan aliran lumpur, tanah longsor di bawah laut dan arus keruh: longsoran air keruh yang membawa lumpur, pasir dan batu kerikil ke atas dasar samudera yang dalam.”​18

      35, 36. Bukti apa dalam catatan fosil dan dalam geologi dapat dikaitkan dengan Air Bah? Jelaskan.

      35 Bukti lain mengenai Air Bah tampaknya terdapat dalam catatan fosil. Pada suatu waktu, menurut catatan ini, harimau-harimau besar bertaring pisau memburu mangsanya di Eropa, kuda yang lebih besar daripada yang ada sekarang mengembara di Amerika Utara, dan gajah-gajah raksasa mencari makan di Siberia. Kemudian, di seputar dunia, spesies hewan-hewan mamalia punah. Pada waktu yang sama terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba. Puluhan ribu gajah raksasa tewas dan membeku di Siberia.c Alfred Wallace, orang terkenal yang hidup sezaman dengan Charles Darwin, menganggap kebinasaan yang begitu luas pasti disebabkan oleh suatu kejadian yang luar biasa seluas dunia.​19 Banyak orang berpendapat bahwa kejadian itu adalah Air Bah.

      36 Sebuah tajuk rencana dalam majalah Biblical Archaeologist mengemukakan, ”Penting untuk diingat bahwa kisah tentang air bah adalah cerita turun temurun yang paling luas dalam kebudayaan umat manusia . . . Namun di belakang tradisi tertua yang terdapat di sumber-sumber Timur Dekat, kemungkinan besar memang ada banjir ukuran raksasa pada salah satu zaman hujan (pluvial) . . . beberapa ribu tahun yang lalu.”​20 Zaman hujan adalah masa manakala permukaan bumi jauh lebih basah daripada sekarang. Danau-danau air tawar di seputar bumi jauh lebih besar. Ada yang berteori bahwa kelembaban itu disebabkan oleh hujan-hujan lebat yang berkaitan dengan berakhirnya zaman es. Tetapi ada yang mengemukakan pendapat bahwa pada suatu waktu kelembaban yang ekstrem di permukaan bumi itu adalah akibat Air Bah.

      Umat Manusia Tidak Lupa

      37, 38. Bagaimana seorang ilmuwan menunjukkan bahwa, menurut bukti yang ada, Air Bah itu mungkin terjadi, dan bagaimana kita tahu bahwa itu memang telah terjadi?

      37 Profesor geologi John McCampbell pernah menulis, ”Perbedaan penting antara paham bahwa perubahan geologis terjadi secara tiba-tiba, menurut Alkitab [Air Bah], dan paham bahwa proses yang sama yang ada sekarang sudah cukup mengakibatkan perubahan geologis, berdasarkan evolusi, bukanlah mengenai data faktual dari geologi, melainkan mengenai penafsiran data itu. Penafsiran yang diingini akan sangat bergantung kepada latar belakang dan prasangka dari pribadi peneliti itu.”​21

      38 Bahwa Air Bah benar-benar terjadi tampak dari fakta bahwa umat manusia tidak pernah melupakannya. Di seputar dunia, di tempat-tempat yang jauh terpisah seperti Alaska dan kepulauan Laut Selatan, ada banyak cerita kuno tentang Air Bah. Penduduk pribumi Amerika sebelum zaman Columbus, maupun penduduk Aborigin Australia, semua mempunyai cerita tentang Air Bah. Walaupun beberapa kisah tidak sama rinciannya, fakta dasar bahwa bumi pernah dilanda air bah dan hanya beberapa orang yang selamat dalam sebuah kapal buatan manusia, terdapat dalam hampir segala macam versi. Satu-satunya penjelasan untuk penerimaan yang begitu luas adalah bahwa Air Bah adalah suatu kejadian bersejarah.d

      39. Bukti tambahan apa telah kita lihat bahwa Alkitab adalah Firman dari Allah, bukan dari manusia?

      39 Jadi, dalam segi-segi yang penting Alkitab selaras dengan sains modern. Bila terdapat pertentangan antara keduanya, bukti yang dimiliki para ilmuwan meragukan. Bila selaras, Alkitab sering begitu saksama sehingga kita harus percaya bahwa Kitab itu memperoleh informasinya dari suatu akal cerdas adimanusiawi. Sungguh, keselarasan Alkitab dengan sains yang terbukti merupakan bukti lebih lanjut bahwa Kitab itu Firman dari Allah, bukan dari manusia.

      [Catatan Kaki]

      a Pembahasan yang jauh lebih terinci mengenai evolusi dan penciptaan terdapat dalam buku Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi atau melalui Penciptaan? yang diterbitkan pada tahun 1985 oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

      b Buku Planet Earth—Glacier (Planet Bumi—Gletser) menarik perhatian kepada caranya air dalam bentuk lempengan es menekan permukaan tanah. Misalnya, menurut buku ini, ”Jika es di Tanah Hijau mencair, pulau itu akan naik ke atas sampai sekitar 600 meter.” Mengingat hal ini, akibat dari air bah sedunia yang tiba-tiba terjadi terhadap bagian-bagian dari kerak bumi bisa luar biasa.​17

      c Taksiran lain menyebut lima juta.

      d Untuk keterangan lebih jauh mengenai Air Bah, lihat buku Insight on the Scriptures, yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc., Jilid I, halaman 327, 328, 609-612.

      [Kotak di hlm. 105]

      ”Dari Debu Tanah”

      ”The World Book Encyclopedia” melaporkan, ”Semua unsur kimia yang membentuk makhluk-makhluk hidup, juga terdapat di dalam zat mati.” Dengan kata lain, bahan-bahan kimia dasar yang dipakai untuk membentuk organisme hidup, termasuk manusia, terdapat pula di dalam tanah. Ini selaras dengan keterangan Alkitab, ”[Yehuwa] Allah membentuk manusia itu dari debu tanah.”—Kejadian 2:7.

      [Kotak di hlm. 107]

      ”Menurut Gambar Allah”

      Ada orang yang menunjuk kepada persamaan fisik antara manusia dan beberapa binatang untuk membuktikan hubungan antara keduanya. Namun harus diakui bahwa kesanggupan mental manusia jauh lebih unggul daripada binatang. Mengapa manusia mempunyai kesanggupan untuk membuat rencana dan mengatur dunia di sekelilingnya, kesanggupan untuk mengasihi, kecerdasan yang tinggi, hati nurani, dan konsep tentang masa lalu, sekarang, dan yang akan datang? Evolusi tidak dapat menjawab ini. Tetapi Alkitab dapat, dengan menyatakan, ”Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia.” (Kejadian 1:27) Sejauh menyangkut kesanggupan dan potensi mental dan moral manusia, ia adalah cerminan dari Bapa surgawinya.

      [Gambar di hlm. 99]

      Keterangan Alkitab bahwa bumi tergantung di ruang angkasa selaras sekali dengan apa yang dilaporkan oleh para astronot

      [Gambar di hlm. 102]

      Alkitab tidak membahas apakah bumi berputar mengelilingi matahari atau matahari berputar mengelilingi bumi

      [Gambar di hlm. 113]

      Andai kata bumi diratakan, tanpa gunung dan lembah yang sangat dalam, bumi akan tertutup seluruhnya dengan lapisan air yang dalam

      [Gambar di hlm. 114]

      Telah ditemukan gajah-gajah raksasa yang membeku seketika setelah mereka mati

      [Gambar di hlm. 115]

      Louis Pasteur membuktikan bahwa kehidupan hanya dapat datang dari kehidupan yang sudah ada lebih dulu

      [Diagram/Gambar di hlm. 109]

      (Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

      Alkitab memberikan keterangan saksama mengenai siklus air di bumi

  • Nubuat-Nubuat yang Digenapi
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 9

      Nubuat-Nubuat yang Digenapi

      Manusia tidak dapat meramalkan masa depan dengan tepat. Upaya mereka untuk meramal sering gagal total. Maka sebuah buku yang berisi nubuat-nubuat yang tergenap, pasti menarik minat kita. Alkitablah buku semacam itu.

      1. (Termasuk kata pengantar.) Apa yang dibuktikan oleh fakta bahwa Alkitab mencatat nubuat-nubuat yang menjadi kenyataan?

      BANYAK nubuat Alkitab telah tergenap dengan begitu saksama sehingga para kritikus menuduh bahwa hal itu ditulis setelah penggenapannya. Tetapi tuduhan demikian tidak benar. Allah, karena Ia mahakuasa, benar-benar sanggup bernubuat. (Yesaya 41:21-26; 42:8, 9; 46:8-10) Nubuat-nubuat Alkitab yang digenapi merupakan bukti adanya ilham ilahi, bukan penulisan yang dilakukan setelah peristiwa itu terjadi. Mari kita sekarang melihat beberapa nubuat luar biasa yang digenapi—yang memberikan bukti tambahan bahwa Alkitab adalah firman dari Allah, bukan sekedar kata-kata manusia.

      Pembuangan di Babel

      2, 3. Apa yang menyebabkan Raja Hizkia memamerkan semua kekayaan dari istana dan wilayah kerajaannya kepada utusan dari Babel?

      2 Hizkia menjadi raja di Yerusalem selama kira-kira 30 tahun. Pada tahun 740 S.M. ia menyaksikan kehancuran Israel yang berada di sebelah utara, di tangan Asyur. Pada tahun 732 S.M. ia mengalami kuasa penyelamatan dari Allah, ketika upaya orang Asyur untuk menaklukkan Yerusalem gagal, dengan akibat kehancuran atas sang penantang.—Yesaya 37:33-38.

      3 Kemudian, Hizkia menerima delegasi dari Merodakh-Baladan, raja Babel. Kelihatannya, para utusan ini datang untuk mengucapkan selamat kepada Hizkia karena ia sembuh dari penyakit yang serius. Tetapi, kemungkinan besar Merodakh-Baladan melihat Hizkia sebagai calon sekutu melawan kuasa dunia Asyur. Hizkia tidak melakukan apapun untuk menolak maksud tersebut, malahan ia memamerkan kepada orang-orang Babel yang berkunjung itu semua kekayaan dari istana dan wilayah kerajaannya. Bisa jadi, ia juga ingin mempunyai sekutu untuk menghadapi kemungkinan kembalinya orang Asyur.—Yesaya 39:1, 2.

      4. Apa yang dinubuatkan oleh Yesaya mengenai akibat yang tragis dari kesalahan Hizkia?

      4 Yesaya seorang nabi yang terkemuka pada zaman itu, dan ia langsung melihat tindakan Hizkia yang tidak bijaksana. Ia tahu bahwa pertahanan Hizkia yang paling ampuh adalah Yehuwa, bukan Babel, dan mengatakan kepadanya bahwa tindakan memamerkan kekayaannya kepada orang Babel akan mendatangkan bencana. ”Suatu masa akan datang,” kata Yesaya, ”bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel.” Yehuwa berfirman, ”Tidak ada barang yang akan ditinggalkan.”—Yesaya 39:5, 6.

      5, 6. (a) Apa yang dikatakan Yeremia untuk menandaskan nubuat Yesaya? (b) Bagaimanakah nubuat Yesaya dan Yeremia digenapi?

      5 Pada abad kedelapan S.M., nubuat itu mungkin kelihatan mustahil digenapi. Tetapi, seratus tahun kemudian, keadaan berubah. Babel menggantikan Asyur sebagai kuasa dunia utama, sementara Yehuda telah sedemikian bobrok secara agama, sehingga Allah menarik berkat-Nya. Sekarang, nabi yang lain, Yeremia, diilhami untuk mengulangi peringatan Yesaya. Yeremia menyatakan, ”Aku akan mendatangkan [Babel] melawan negeri ini, melawan penduduknya . . . Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.”—Yeremia 25:9, 11.

      6 Kira-kira empat tahun setelah Yeremia menyatakan nubuat itu, orang Babel menjadikan Yehuda bagian dari imperium mereka. Tiga tahun setelah itu, mereka membawa tawanan Yahudi, bersama sebagian dari perbendaharaan bait di Yerusalem, ke Babel. Delapan tahun kemudian, Yehuda memberontak dan sekali lagi diserbu oleh raja Babel, Nebukadnezar. Kali ini, kota itu dan baitnya dihancurkan. Semua kekayaannya, dan orang-orang Yahudi sendiri, dibawa jauh ke Babel, tepat seperti dinubuatkan oleh Yesaya dan Yeremia.—2 Tawarikh 36:6, 7, 12, 13, 17-21.

      7. Bagaimanakah arkeologi meneguhkan penggenapan nubuat Yesaya dan Yeremia mengenai Yerusalem?

      7 The Archaeological Encyclopedia of the Holy Land (Ensiklopedi Arkeologi dari Tanah Suci) mencatat bahwa ketika pembantaian yang dilakukan Babel berakhir, ”kehancuran dari kota itu [Yerusalem] benar-benar menyeluruh”.​1 Arkeolog W. F. Albright mengatakan, ”Penggalian dan penelitian atas permukaan tanah di Yehuda menunjukkan bahwa kota-kota Yehuda tidak saja telah dihancurkan sama sekali oleh orang-orang Kasdim dalam dua kali penyerbuan mereka, tetapi bahwa tanah itu tidak dihuni lagi selama banyak generasi—kebanyakan tidak pernah dihuni lagi sepanjang sejarah.”​2 Maka, arkeologi membenarkan penggenapan yang mengejutkan dari nubuat ini.

      Akhir dari Tirus

      8, 9. Nubuat apa yang diutarakan Yehezkiel atas Tirus?

      8 Yehezkiel seorang penulis kuno lain yang mencatat nubuat-nubuat yang diilhami ilahi. Ia bernubuat sejak akhir abad ketujuh S.M. terus hingga abad keenam S.M.—yaitu, pada tahun-tahun hingga kehancuran Yerusalem dan kemudian selama dekade-dekade awal dari masa pembuangan orang Yahudi di Babel. Bahkan beberapa kritikus modern setuju bahwa buku ini ditulis kira-kira pada jangka waktu tersebut.

      9 Yehezkiel mencatat suatu nubuat yang luar biasa mengenai kehancuran negara tetangga Israel di sebelah utara, Tirus, yang telah berubah dari kedudukan sebagai sahabat menjadi musuh umat Allah. (1 Raja 5:1-9; Mazmur 83:3-9) Ia menulis, ”Beginilah firman Tuhan [Yehuwa]: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti lautan menimbulkan gelombang-gelombang. Mereka akan memusnahkan tembok-tembok Tirus dan meruntuhkan menara-menaranya, debu tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang gundul. . . . batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air.”—Yehezkiel 26:3, 4, 12.

      10-12. Bilamanakah nubuat Yehezkiel akhirnya digenapi, dan bagaimana?

      10 Apakah hal ini benar-benar terjadi? Nah, beberapa tahun setelah Yehezkiel menyatakan nubuat itu, raja Babel, Nebukadnezar, mengepung Tirus. (Yehezkiel 29:17, 18) Tetapi itu bukan pengepungan yang mudah. Sebagian dari Tirus terdapat di daratan benua Asia (bagian yang disebut Tirus Lama). Tetapi sebagian dari kota itu terdapat di sebuah pulau kira-kira 800 meter dari pinggir pantai. Nebukadnezar mengepung kota itu selama 13 tahun sebelum kota itu akhirnya menyerah kepadanya.

      11 Tetapi, baru pada tahun 332 S.M. nubuat Yehezkiel akhirnya digenapi sampai kepada semua rinciannya. Pada waktu itu, Iskandar Agung, sang penakluk dari Makedonia, sedang menyerbu Asia. Tirus, yang merasa aman di pulau strategisnya, bertahan melawannya. Iskandar tidak ingin membiarkan musuh yang berbahaya berada di belakangnya, tetapi ia tidak mau menggunakan waktu bertahun-tahun untuk mengepung Tirus, seperti yang pernah dilakukan Nebukadnezar.

      12 Bagaimana ia menyelesaikan problem militer ini? Ia membangun sebuah jembatan dari batu menuju pulau itu, agar tentaranya dapat berbaris ke sana dan menyerang kota pulau itu. Tetapi, perhatikan apa yang ia gunakan untuk membangun jembatan penghubung itu. The Encyclopedia Americana berkata, ”Dengan reruntuhan dari bagian kota yang berada di daratan benua, yang telah ia musnahkan, pada tahun 332 ia membangun sebuah jembatan raksasa untuk menghubungkan kota pulau itu dengan daratan.” Setelah pengepungan yang relatif singkat, kota pulau itu dihancurkan. Yang menarik, nubuat Yehezkiel digenapi sesuai dengan segala rinciannya. Bahkan ’batu dan kayu dan tanah’ dari Tirus Lama ’dimasukkan ke dalam air’.

      13. Bagaimana seorang pengunjung abad ke-19 menggambarkan keadaan di lokasi Tirus kuno?

      13 Seorang pengunjung abad ke-19 berkomentar mengenai apa yang tersisa dari Tirus kuno pada zamannya, dengan berkata, ”Dari Tirus semula yang dikenal oleh Salomo dan nabi-nabi Israel, bekasnya pun tidak ada kecuali makam-makam yang dipahat pada batu-batu karang di lereng gunung, dan tembok-tembok fondasi . . . Bahkan di pulau itu, yang oleh Iskandar Agung, pada waktu pengepungan atas kota, diubah menjadi tanjung dengan menguruk air yang ada di antara pulau itu dengan daratan, tidak ada peninggalan yang kelihatan dari periode yang lebih awal daripada zaman Perang Salib. Kota modern, yang semuanya relatif baru, menempati bagian utara dari apa yang pernah menjadi pulau itu, sedangkan hampir semua daratan yang masih kosong tertutup dengan puing-puing yang tidak dapat dikenali.”​3

      Giliran Babel

      14, 15. Nubuat apa yang dicatat oleh Yesaya dan Yeremia atas Babel?

      14 Pada abad kedelapan S.M., Yesaya, sang nabi yang memperingatkan orang Yahudi bahwa mereka kelak akan ditaklukkan oleh Babel, juga menubuatkan sesuatu yang luar biasa: pembinasaan total atas Babel sendiri. Ia menubuatkan ini dengan sangat terinci, ”Lihat, Aku menggerakkan orang Madai melawan mereka . . . Dan Babel, yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah menunggangbalikkannya: tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun-temurun.”—Yesaya 13:17-20.

      15 Nabi Yeremia juga menubuatkan kehancuran Babel, yang akan terjadi bertahun-tahun kemudian. Dan ia menyebutkan rincian yang menarik, ”Pedang menimpa segala airnya, sehingga menjadi kering! . . . Pahlawan-pahlawan Babel telah berhenti berperang, mereka tinggal duduk di kubu-kubu pertahanan, kegagahberanian mereka sudah lenyap.”—Yeremia 50:38; 51:30.

      16. Bilamanakah Babel dikalahkan, dan oleh siapa?

      16 Pada tahun 539 S.M., kekuasaan Babel sebagai kuasa dunia utama berakhir ketika penguasa Persia yang bersemangat, Kores, disertai bala tentara Media, menyerbu kota itu. Tetapi, ternyata tantangan yang dihadapi oleh Kores sangat besar. Babel dikelilingi tembok-tembok raksasa dan tampaknya tidak dapat dikalahkan. Sungai Efrat yang besar juga mengalir melintasi kota dan memberikan sumbangan besar untuk pertahanannya.

      17, 18. (a) Bagaimana ”pedang menimpa segala air [Babel]”? (b) Mengapa ’pahlawan-pahlawan Babel berhenti berperang’?

      17 Sejarawan Yunani Herodotus menjelaskan bagaimana Kores menghadapi problem itu, ”Ia menempatkan sebagian dari tentaranya di lokasi tempat sungai itu memasuki kota, dan sebagian lagi di bagian belakang tempat sungai itu keluar lagi dari kota. Ia memerintahkan mereka semua untuk memasuki kota melalui dasar sungai, apabila sungai itu telah cukup dangkal . . . Ia membelokkan Sungai Efrat melalui suatu terusan ke sebuah kolam [danau buatan yang digali oleh penguasa Babel sebelumnya], yang pada waktu itu masih merupakan rawa-rawa. Dengan demikian air sungai surut sehingga dasar sungai dapat dilalui. Maka orang-orang Persia yang telah ditempatkan di Babel di pinggir sungai untuk tujuan itu, memasuki sungai yang sekarang telah surut hingga mencapai kira-kira separuh tinggi paha, dan memasuki kota.”​4

      18 Dengan cara ini kota itu dikalahkan, seperti yang telah diperingatkan oleh Yesaya dan Yeremia. Tetapi perhatikan penggenapan yang terinci dari nubuat itu secara harfiah, benar-benar ”pedang menimpa segala airnya, sehingga menjadi kering”. Surutnya air Sungai Efrat memungkinkan Kores memasuki kota itu. Apakah ”pahlawan-pahlawan Babel telah berhenti berperang”, seperti telah diperingatkan oleh Yeremia? Alkitab—maupun para sejarawan Yunani Herodotus dan Xenophon—mencatat bahwa orang Babel sebenarnya sedang berpesta ketika serangan dari Persia datang.​5 Tawarikh Nabonidus, sebuah prasasti resmi bertulisan paku, mengatakan bahwa pasukan Kores memasuki Babel ”tanpa bertempur”, yang kemungkinan memaksudkan tanpa bentrokan yang hebat.​6 Jelas bahwa orang-orang perkasa dari Babel tidak berbuat banyak untuk melindungi kota.

      19. Apakah nubuat bahwa ”tidak ada penduduk untuk seterusnya” di Babel, tergenap? Jelaskan.

      19 Bagaimana dengan ramalan bahwa ”tidak ada penduduk untuk seterusnya” di Babel? Hal ini tidak langsung digenapi pada tahun 539 S.M. Tetapi dengan pasti nubuat itu menjadi kenyataan. Setelah kejatuhannya, Babel menjadi kancah berbagai pemberontakan, hingga tahun 478 S.M. ketika ia dihancurkan oleh Xerxes. Pada akhir abad keempat, Iskandar Agung membuat rencana untuk memulihkannya, tetapi ia mati sebelum pekerjaan itu menunjukkan hasil. Sejak itu, kota itu sangat mundur. Masih ada orang yang tinggal di sana pada abad pertama Tarikh Masehi, tetapi dewasa ini, yang tersisa dari Babel kuno hanyalah timbunan puing di Irak. Bahkan sekalipun reruntuhannya sebagian dipulihkan, Babel hanya akan menjadi obyek wisata, bukan kota yang hidup dan aktif. Keadaannya yang tandus dan gersang merupakan bukti dari penggenapan yang tuntas dari nubuat-nubuat yang terilham atasnya.

      Barisan Kuasa-Kuasa Dunia

      20, 21. Nubuat apa yang dilihat oleh Daniel mengenai barisan kuasa-kuasa dunia, dan bagaimana hal ini digenapi?

      20 Pada abad keenam S.M., selama masa pembuangan orang Yahudi di Babel, seorang nabi lain, Daniel, diilhami untuk mencatat beberapa penglihatan yang luar biasa, yang memberi tahu di muka peristiwa-peristiwa dunia yang akan terjadi. Dalam salah satu penglihatan, Daniel menceritakan tentang beberapa binatang simbolik yang muncul silih berganti di pentas dunia. Seorang malaikat menjelaskan bahwa binatang-binatang ini menggambarkan barisan kuasa-kuasa dunia sejak waktu itu dan seterusnya. Ketika berbicara mengenai dua binatang buas terakhir, ia berkata, ”Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia. Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.”—Daniel 8:20-22.

      21 Penglihatan nubuat ini ternyata digenapi dengan tepat. Imperium Babel digulingkan oleh Media-Persia, yang 200 tahun kemudian dikalahkan oleh kuasa dunia Yunani. Imperium Yunani dipimpin oleh Iskandar Agung, si ”tanduk besar”. Tetapi, setelah kematian Iskandar, jenderal-jenderalnya saling berebut kekuasaan, dan akhirnya imperium yang sangat luas itu pecah menjadi empat imperium yang lebih kecil, ”empat kerajaan”.

      22. Dalam nubuat yang ada hubungannya dengan barisan kuasa-kuasa dunia, kuasa dunia tambahan apa yang dinubuatkan?

      22 Dalam Daniel pasal 7, suatu penglihatan yang agak serupa juga menunjuk jauh ke masa depan. Kuasa dunia Babel digambarkan sebagai singa, kuasa Persia digambarkan oleh beruang, dan Yunani oleh macan tutul yang memiliki empat sayap di punggungnya dan empat kepala. Kemudian, Daniel melihat binatang buas lain, ”yang menakutkan dan mendahsyatkan dan ia sangat kuat . . . , ia bertanduk sepuluh”. (Daniel 7:2-7) Binatang buas keempat ini menggambarkan Imperium Roma yang kuat, yang mulai berkembang kira-kira tiga abad setelah Daniel menulis nubuat ini.

      23. Dalam hal apa binatang buas keempat dari nubuat Daniel ”berbeda dengan segala kerajaan”?

      23 Malaikat itu bernubuat mengenai Roma, ”Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.” (Daniel 7:23) H. G. Wells, dalam bukunya A Pocket History of the World (Ringkasan Sejarah Dunia), berkata, ”Kuasa Roma yang baru ini yang bangkit untuk mendominasi dunia barat pada abad kedua dan pertama S.M. dalam beberapa segi berbeda dari semua imperium besar yang pernah berkuasa dalam dunia yang beradab sampai saat itu.”​7 Ia mulai sebagai republik dan kemudian menjadi monarki. Tidak seperti imperium-imperium sebelumnya, ia bukan hasil ciptaan seorang penakluk tertentu tetapi terus berkembang luas dari abad ke abad. Ia bertahan jauh lebih lama dan menguasai wilayah yang jauh lebih besar daripada imperium manapun sebelumnya.

      24, 25. (a) Bagaimana kesepuluh tanduk binatang buas itu muncul? (b) Pergulatan apa di antara tanduk-tanduk binatang buas itu telah dilihat di muka oleh Daniel?

      24 Tetapi, bagaimana dengan sepuluh tanduk dari binatang buas yang besar ini? Malaikat itu berkata, ”Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.” (Daniel 7:24) Bagaimana hal ini terjadi?

      25 Nah, ketika Imperium Roma mulai merosot pada abad kelima Masehi, ia tidak langsung digantikan oleh kuasa dunia lain. Sebaliknya, ia pecah menjadi sejumlah kerajaan, ’sepuluh raja’. Akhirnya, Imperium Inggris mengalahkan ketiga imperium saingannya yakni Spanyol, Perancis, dan Belanda, hingga ia menjadi kuasa dunia utama. Demikianlah ’tanduk’ yang baru ini merendahkan ”tiga raja”.

      Nubuat-Nubuat Daniel—Setelah Peristiwanya Terjadi?

      26. Menurut para kritikus, bilamanakah kitab Daniel ditulis, dan mengapa?

      26 Alkitab menunjukkan bahwa kitab Daniel ditulis pada abad keenam S.M. Tetapi penggenapan nubuat-nubuatnya demikian saksama sehingga para kritikus menuduh bahwa hal itu pasti telah ditulis kira-kira tahun 165 S.M., ketika cukup banyak dari nubuat-nubuat itu telah digenapi.​8 Meskipun satu-satunya alasan yang sesungguhnya untuk membuat tuduhan ini adalah karena nubuat-nubuat Daniel digenapi, tanggal penulisan buku Daniel yang dimundurkan ini dikemukakan sebagai fakta yang resmi dalam banyak karya referensi.

      27, 28. Apa beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kitab Daniel tidak ditulis pada tahun 165 S.M.?

      27 Tetapi, terhadap teori seperti itu, kita harus mempertimbangkan fakta-fakta berikut. Pertama, buku itu disinggung dalam karya-karya Yahudi yang diterbitkan pada abad kedua S.M., seperti buku Makabe yang pertama. Juga, buku ini dimasukkan dalam Alkitab terjemahan Septuagint Yunani, yang mulai diterjemahkan pada abad ketiga S.M.​9 Ketiga, bagian-bagian dari salinan kitab Daniel termasuk di antara karya-karya yang paling banyak ditemukan dalam Gulungan Laut Mati—dan bagian-bagian ini dinyatakan berasal dari kira-kira tahun 100 S.M.​10 Maka jelas, tidak lama setelah kitab Daniel ditulis, kitab itu telah dikenal secara luas dan dihormati: bukti yang kuat bahwa ini ditulis jauh sebelum tanggal yang dinyatakan oleh para kritikus.

      28 Tambahan lagi, Daniel memuat rincian historis yang tidak mungkin diketahui oleh seorang penulis pada abad kedua. Yang menonjol adalah kasus Belsyazar, penguasa Babel yang dibunuh ketika Babel jatuh pada tahun 539 S.M. Sumber-sumber non-Alkitab utama dari apa yang kita ketahui mengenai kejatuhan Babel adalah tulisan Herodotus (abad kelima), Xenophon (abad keempat dan kelima), dan Berossus (abad ketiga). Tidak seorang pun dari mereka yang mengetahui mengenai keberadaan Belsyazar.​11 Betapa tidak mungkin seorang penulis abad kedua memiliki keterangan yang tidak tersedia bagi penulis-penulis dini ini! Catatan mengenai Belsyazar dalam Daniel pasal 5 merupakan argumen kuat bahwa Daniel menulis bukunya sebelum penulis-penulis lain ini.a

      29. Mengapa kitab Daniel tidak mungkin ditulis setelah penggenapan dari nubuat-nubuat yang terdapat di dalamnya?

      29 Akhirnya, ada sejumlah nubuat dalam kitab Daniel yang digenapi jauh setelah tahun 165 S.M. Salah satu adalah nubuat mengenai Imperium Roma, yang disebutkan tadi. Yang lain ialah nubuat menakjubkan yang memberi tahu di muka tentang kedatangan Yesus, sang Mesias.

      Kedatangan Dia yang Diurapi

      30, 31. (a) Nubuat Daniel yang manakah meramalkan saat kedatangan Mesias? (b) Bagaimana kita dapat menghitung, berdasarkan nubuat Daniel, tahun manakala Mesias harus muncul?

      30 Nubuat ini dicatat dalam Daniel pasal 9, dan berbunyi sebagai berikut, ”Tujuh puluh minggu [minggu tahun, atau empat ratus sembilan puluh tahun] telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus.”b (Daniel 9:24, The Amplified Bible) Apa yang akan terjadi dalam 490 tahun itu? Kita membaca, ”Dari saat perintah itu keluar untuk memulihkan dan membangun Yerusalem, sampai [kedatangan] seorang yang diurapi, seorang pangeran, akan ada tujuh minggu [minggu tahun]; dan enam puluh dua minggu [minggu tahun] lamanya.” (Daniel 9:25, AB) Jadi ini adalah nubuat mengenai saat datangnya dia ”yang diurapi”, sang Mesias. Bagaimana ini digenapi?

      31 Perintah untuk memulihkan dan membangun Yerusalem ”keluar” pada ”tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta” dari Persia, yaitu pada tahun 455 S.M. (Nehemia 2:1-9) Menjelang berakhirnya 49 tahun (7 minggu tahun), banyak dari kebesaran Yerusalem telah dipulihkan. Dan kemudian, dengan menghitung 483 tahun penuh (7 ditambah 62 minggu tahun) sejak 455 S.M., kita sampai pada tahun 29 M. Inilah ”tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius”, tahun ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. (Lukas 3:1) Pada waktu itu, Yesus dinyatakan di hadapan umum sebagai Anak Allah dan memulai pelayanannya memberitakan kabar baik kepada bangsa Yahudi. (Matius 3:13-17; 4:23) Ia menjadi ”yang diurapi”, atau Mesias.

      32. Menurut nubuat Daniel, berapa lamakah pelayanan Yesus di bumi kelak, dan apa yang akan terjadi pada akhir masa itu?

      32 Nubuat itu menambahkan, ”Dan sesudah keenam puluh dua minggu [minggu tahun] orang yang telah diurapi itu akan disingkirkan.” Selain itu, ”Ia akan membuat perjanjian yang kuat dan kokoh dengan banyak orang selama satu minggu [tujuh tahun]. Pada pertengahan minggu itu ia akan menghentikan korban dan persembahan.” (Daniel 9:26, 27, AB) Sesuai dengan ini, Yesus khusus pergi kepada ”banyak orang”, yakni orang Yahudi jasmani. Kadang-kadang, ia juga memberitakan kepada orang Samaria, yang meskipun mempercayai sebagian dari Alkitab telah membentuk suatu aliran yang terpisah dari Yudaisme yang utama. Kemudian, ”pada pertengahan minggu itu”, setelah memberitakan selama tiga setengah tahun, ia menyerahkan kehidupannya sebagai korban dan dengan demikian ”disingkirkan”. Ini menandai berakhirnya Taurat Musa bersama dengan korban-korban dan persembahan-persembahannya. (Galatia 3:13, 24, 25) Maka, dengan kematiannya, Yesus ”menghentikan korban dan persembahan”.

      33. Untuk berapa lama Yehuwa akan khusus berurusan dengan orang Yahudi saja, dan peristiwa apa menandai akhir periode ini?

      33 Meskipun demikian, selama tiga setengah tahun setelah itu, sidang Kristen yang baru lahir hanya memberitakan kepada orang-orang Yahudi, dan belakangan, kepada orang-orang Samaria yang masih memiliki hubungan darah. Tetapi, pada tahun 36 M., pada akhir dari ke-70 minggu tahun, rasul Petrus dibimbing untuk memberitakan kepada Kornelius seorang Kafir. (Kisah 10:1-48) Sekarang perjanjian dengan banyak orang tidak lagi terbatas kepada orang Yahudi. Keselamatan juga diberitakan di antara orang Kafir yang tidak disunat.

      34. Sesuai dengan nubuat Daniel, apa yang terjadi atas Israel jasmani karena mereka menolak Mesias?

      34 Karena bangsa Yahudi menolak Yesus dan berkomplot untuk mengeksekusinya, Yehuwa tidak melindungi mereka ketika orang Roma datang dan menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. Dengan demikian kata-kata Daniel berikutnya digenapi, ”Maka bangsa seorang raja, yang datang itu, akan membinasakan negeri dan tempat suci itu, dan kesudahannya akan dengan air bah yang meliputi; maka dahulu dari pada [”sampai”, AB] kesudahan itu akan ada perang.” (Daniel 9:26b, Klinkert) ”Raja” ini adalah Titus, jenderal Roma yang menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M.

      Nubuat yang Diilhami

      35. Nubuat-nubuat lain apa mengenai Yesus menjadi kenyataan?

      35 Dengan cara ini, nubuat Daniel mengenai 70 minggu digenapi dengan sangat saksama. Sesungguhnya, banyak nubuat yang dicatat dalam Kitab-Kitab Ibrani digenapi pada abad pertama, dan cukup banyak dari antaranya ada hubungannya dengan Yesus. Tempat kelahiran Yesus, kegairahannya untuk rumah Allah, kegiatan pemberitaannya, pengkhianatan atas dirinya untuk 30 keping uang perak, cara ia mati, bahwa undian dilemparkan untuk pakaiannya—semua rincian ini telah dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani. Penggenapannya merupakan bukti yang tak dapat diragukan bahwa Yesus adalah Sang Mesias, dan hal itu sekali lagi menunjukkan bahwa nubuat-nubuat itu diilhami.—Mikha 5:1; Lukas 2:1-7; Zakharia 11:12; 12:10; Matius 26:15; 27:35; Mazmur 22:19; 34:21; Yohanes 19:33-37.

      36, 37. Apa yang kita pelajari dari fakta bahwa nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan, dan keyakinan apa yang diberikan oleh kesadaran ini?

      36 Sebenarnya, semua nubuat Alkitab yang tiba waktunya untuk dipenuhi telah menjadi kenyataan. Hal-hal terjadi tepat seperti dikatakan sebelumnya oleh Alkitab. Ini merupakan bukti kuat bahwa Alkitab itu Firman Allah. Pasti lebih dari sekedar hikmat manusia ada di belakang pernyataan-pernyataan nubuat itu, sehingga dapat demikian tepat.

      37 Tetapi ada nubuat-nubuat lain dalam Alkitab yang tidak digenapi pada zaman itu. Mengapa? Karena nubuat-nubuat itu akan digenapi pada zaman kita, dan bahkan di masa depan. Dapat dipercayanya nubuat-nubuat zaman dulu membuat kita yakin bahwa nubuat-nubuat lain ini pasti akan menjadi kenyataan. Seperti yang akan kita lihat dalam pasal berikut, memang demikian halnya.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat Pasal 4, ”Seberapa Jauh ’Perjanjian Lama’ Dapat Dipercaya?” paragraf 16 dan 17.

      b Dalam terjemahan ini, kata-kata dalam kurung telah ditambahkan oleh penerjemah untuk memperjelas makna.

      [Blurb di hlm. 133]

      Semua nubuat yang tiba waktunya untuk digenapi, menjadi kenyataan. Segala sesuatu terjadi tepat seperti telah diberitahukan di muka oleh Alkitab

      [Gambar di hlm. 118]

      Para arkeolog menemukan bahwa penghancuran Yerusalem oleh Nebukadnezar bersifat total

      [Gambar di hlm. 121]

      Foto dari Tirus modern. Hampir tidak ada bekas sedikit pun dari Tirus yang dikenal oleh nabi-nabi Israel

      [Gambar di hlm. 123]

      Turis yang mengunjungi lokasi Babel purba menjadi saksi dari penggenapan nubuat-nubuat atas kota itu

      [Gambar di hlm. 126]

      Nubuat-nubuat Daniel mengenai barisan kuasa dunia digenapi begitu saksama sehingga para kritikus modern mengira hal itu ditulis setelah penggenapannya

      BABEL

      PERSIA

      YUNANI

      ROMA

      INGGRIS

      [Gambar di hlm. 130]

      Daniel menubuatkan waktu yang tepat saat Mesias akan muncul di Israel

  • Nubuat Alkitab yang Telah Anda Saksikan Penggenapannya
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 10

      Nubuat Alkitab yang Telah Anda Saksikan Penggenapannya

      Pernahkah Anda berpikir mengapa segala sesuatu begitu berbeda dewasa ini dibanding dengan seratus tahun yang lalu? Ada beberapa segi yang lebih baik. Di banyak negeri, penyakit-penyakit yang dulu mematikan sekarang disembuhkan secara rutin, dan rata-rata orang menikmati standar hidup yang tidak terimpikan oleh leluhur kita. Sebaliknya, abad kita telah menyaksikan peperangan dan kekejaman yang paling buruk sepanjang sejarah. Kesejahteraan manusia—kelangsungan hidupnya—sedang diancam oleh peledakan penduduk, problem polusi, dan penimbunan yang luar biasa besar dari persenjataan nuklir, biologi dan kimia dalam tingkat internasional. Mengapa abad ke-20 begitu berbeda dengan abad-abad sebelumnya?

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Bagaimana abad ke-20 berbeda dengan abad-abad sebelumnya? (b) Apa yang akan membantu kita memahami mengapa zaman kita begitu berbeda?

      JAWABAN atas pertanyaan ini ada hubungannya dengan sebuah nubuat Alkitab yang luar biasa yang telah Anda saksikan penggenapannya. Nubuat ini diutarakan oleh Yesus sendiri, dan selain memberikan bukti bahwa Alkitab diilhami, menunjukkan bahwa kita sekarang hidup di ambang perubahan-perubahan yang sangat dramatis dalam panggung dunia. Apa gerangan nubuat ini? Dan bagaimana kita tahu bahwa nubuat tersebut sedang digenapi?

      Nubuat yang Besar dari Yesus

      2, 3. Pertanyaan apa yang diajukan oleh murid-murid Yesus kepadanya, dan di manakah kita menemukan jawaban yang ia berikan?

      2 Alkitab memberi tahu kita bahwa tidak lama sebelum kematian Yesus, murid-muridnya membicarakan bangunan-bangunan bait yang besar di Yerusalem; mereka sangat terkesan oleh ukurannya dan kekokohannya. Tetapi Yesus berkata, ”Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”—Matius 24:1, 2.

      3 Murid-murid Yesus pasti terkejut mendengar kata-katanya. Belakangan, mereka menghampiri dia untuk mendapatkan lebih banyak keterangan, dan berkata, ”Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu [”kehadiranmu”, NW] dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3) Jawaban Yesus dapat ditemukan dalam bagian selanjutnya dari Matius pasal 24 dan 25. Kata-katanya juga dicatat dalam Markus pasal 13 serta Lukas pasal 21. Ini jelas nubuat paling penting yang diutarakan oleh Yesus ketika ia berada di bumi.

      4. Hal-hal apa saja yang ditanyakan oleh murid-murid Yesus?

      4 Sebenarnya, murid-murid Yesus mengajukan lebih dari satu pertanyaan. Pertama, mereka menanyakan, ”Bilamanakah itu akan terjadi?” yaitu, Bilamana Yerusalem dan baitnya akan dihancurkan? Selanjutnya, mereka ingin tahu tanda yang akan menunjukkan bahwa kehadiran Yesus sebagai Raja dari Kerajaan surgawi Allah telah mulai dan bahwa akhir dari sistem ini sudah dekat.

      5. (a) Apa penggenapan pertama atas nubuat Yesus, tetapi kapankah kata-katanya akan digenapi secara lengkap? (b) Bagaimana Yesus memulai jawabannya atas pertanyaan murid-muridnya?

      5 Dalam jawabannya, Yesus menggabungkan kedua pokok itu. Banyak di antara kata-katanya benar-benar tergenap pada abad pertama, selama tahun-tahun menjelang kehancuran yang mengerikan dari Yerusalem pada tahun 70 M. (Matius 24:4-22) Tetapi, sebenarnya nubuatnya akan memiliki arti yang lebih besar lagi di masa mendatang, bahkan pada zaman kita. Jadi, apa yang Yesus katakan? Ia mulai dengan mengucapkan kata-kata yang dicatat dalam ayat 7 dan 8, ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan.”

      6. Kata-kata Yesus di Matius 24:7, 8 mengingatkan kita akan nubuat paralel apa?

      6 Jelaslah, kehadiran Yesus sebagai Raja surgawi akan ditandai dengan kekacauan besar di bumi. Ini diteguhkan oleh nubuat paralel yang terdapat dalam buku Wahyu: penglihatan mengenai empat penunggang kuda dari Apokalips. (Wahyu 6:1-8) Penunggang kuda yang pertama menggambarkan Yesus sendiri sebagai Raja yang berkemenangan. Para penunggang kuda lainnya dengan kuda mereka menggambarkan kejadian-kejadian di bumi yang menandai awal dari pemerintahan Yesus: peperangan, kelaparan, dan kematian sebelum waktunya melalui berbagai cara. Apakah kita melihat kedua nubuat tersebut digenapi dewasa ini?

      Peperangan!

      7. Apa yang digambarkan secara nubuat oleh pacuan penunggang kuda kedua dari Apokalips?

      7 Mari kita melihat nubuat-nubuat itu lebih cermat. Pertama, Yesus berkata, ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan.” Ini merupakan nubuat mengenai peperangan. Penunggang kedua dari keempat penunggang kuda dari Apokalips juga menggambarkan peperangan. Kita membaca, ”Majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Wahyu 6:4) Nah, manusia telah berperang selama ribuan tahun. Jadi mengapa kata-kata ini harus memiliki arti khusus bagi zaman kita?

      8. Mengapakah kita sudah berharap bahwa peperangan akan menjadi segi yang menonjol dari tanda itu?

      8 Ingat bahwa bukan peperangan saja yang menjadi tanda dari kehadiran Yesus. Tanda itu terdiri dari semua rincian nubuat Yesus yang terjadi dalam kurun waktu yang sama. Tetapi peperangan adalah segi pertama yang disebutkan, jadi kita dapat berharap bahwa segi ini akan digenapi secara menonjol sehingga menarik perhatian kita. Dan semua orang harus mengakui bahwa peperangan di abad ke-20 ini tidak ada bandingnya dalam seluruh sejarah yang telah berlalu.

      9, 10. Bagaimanakah nubuat-nubuat mengenai peperangan mulai digenapi?

      9 Sebagai contoh, tidak ada peperangan sebelumnya—meskipun kejam dan menghancurkan—yang bahkan mendekati kehancuran yang diakibatkan oleh kedua perang dunia pada abad ke-20. Bahkan perang dunia pertama akhirnya mengakibatkan kematian kira-kira 14 juta jiwa, lebih banyak dari jumlah penduduk di banyak negeri. Benar, kuasa dikaruniakan untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh.

      10 Menurut nubuat itu, sebilah pedang yang besar dikaruniakan kepada penunggang kuda kedua dari Apokalips yang siap berperang. Bagaimana penerapannya? Begini: Senjata-senjata perang menjadi jauh lebih mematikan. Diperlengkapi dengan tank, pesawat terbang, gas racun yang mematikan, kapal-kapal selam, dan meriam serta mortir, manusia menjadi lebih efisien dalam membunuh sesamanya. Dan sejak perang dunia pertama ”pedang yang besar” itu lebih menghancurkan lagi—karena penggunaan hal-hal seperti komunikasi radio, radar, senapan yang canggih, senjata bakteriologi dan kimia, pelempar api, napalm, bom-bom jenis baru, peluru kendali antar benua, kapal selam nuklir, pesawat udara mutakhir, dan kapal-kapal perang raksasa.

      ”Permulaan Penderitaan”

      11, 12. Bagaimana perang dunia pertama hanyalah ”permulaan penderitaan”?

      11 Ayat-ayat permulaan dari nubuat Yesus diakhiri dengan kata-kata, ”Itu barulah permulaan penderitaan.” Ini terbukti benar sehubungan dengan perang dunia pertama. Berakhirnya itu pada tahun 1918 tidak membawa perdamaian untuk waktu yang lama. Hal itu segera disusul oleh aksi-aksi militer yang terbatas tetapi kejam di Etiopia, Libia, Spanyol, Rusia, India, dan negeri-negeri lain. Kemudian menyusul perang dunia kedua yang mengerikan, yang menelan kira-kira 50 juta korban militer maupun sipil.

      12 Lagi pula, meskipun sewaktu-waktu ada perjanjian perdamaian dan keredaan dalam pertempuran, umat manusia masih terlibat dalam peperangan. Pada tahun 1987 dilaporkan bahwa 81 perang besar telah dipertarungkan sejak 1960, menewaskan 12.555.000 pria, wanita, dan anak-anak. Tahun 1987 menyaksikan lebih banyak lagi peperangan daripada tahun manapun sebelumnya sepanjang sejarah.​1 Juga, persiapan dan anggaran belanja militer, yang sekarang telah mencapai kurang lebih $1.000.000.000.000 setiap tahun, sangat mengganggu perekonomian dunia.​2 Nubuat Yesus mengenai ’bangsa bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan’ jelas sedang digenapi. Kuda merah peperangan terus melanjutkan pacuannya dengan sengit melintasi bumi. Tetapi bagaimana dengan segi kedua dari tanda itu?

      Kelaparan!

      13. Peristiwa-peristiwa tragis apakah yang dinubuatkan Yesus, dan bagaimana penglihatan mengenai penunggang kuda ketiga dari Apokalips mendukung nubuatnya?

      13 Yesus memberi tahu di muka, ”Akan ada kelaparan . . . di berbagai tempat.” Perhatikan bagaimana hal ini cocok dengan berpacunya penunggang kuda ketiga dari keempat penunggang kuda dari Apokalips. Mengenai dia kita membaca, ”Aku melihat: Sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata, ’Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.’” (Wahyu 6:5, 6) Ya, kekurangan makanan yang hebat!

      14. Bencana-bencana kelaparan utama apakah sejak 1914 telah menggenapi nubuat Yesus?

      14 Mungkinkah nubuat ini sedang digenapi dewasa ini, manakala banyak negeri telah mencapai tingkat hidup yang demikian tinggi? Pandangan sekilas atas dunia secara keseluruhan menjawab hal itu tanpa keraguan. Ditinjau dari sejarah, kelaparan biasanya ditimbulkan oleh peperangan maupun bencana alam. Maka, tidak mengherankan bahwa abad kita, yang telah menyaksikan sangat banyak bencana dan peperangan, telah berulang kali ditimpa kelaparan. Banyak bagian dari bumi telah menderita bencana-bencana seperti itu sejak 1914. Satu laporan menyebutkan lebih dari 60 bencana kelaparan besar sejak 1914, di negeri-negeri yang begitu jauh terpisah satu sama lain seperti Yunani, Belanda, Uni Soviet, Nigeria, Chad, Chili, Peru, Bangladesh, Bengali, Kampuchea, Etiopia, dan Jepang.​3 Beberapa dari bencana kelaparan ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan mengakibatkan jutaan orang meninggal.

      15, 16. Bentuk kekurangan makanan apa lagi benar-benar mencelakakan dewasa ini?

      15 Meskipun bencana kelaparan yang hebat biasanya mendapat sorotan media yang luas, setelah beberapa waktu hal itu akan berlalu dan mereka yang selamat lambat laun kembali kepada kehidupan yang relatif normal. Tetapi, jenis bencana kelaparan lain lagi yang lebih tidak menyenangkan telah berkembang dalam abad ke-20. Kelaparan ini tidak sama dramatisnya dan karena itu sering diabaikan. Tetapi ia terus ada dari tahun ke tahun. Ini adalah bencana salah gizi yang hebat, yang mempengaruhi hingga seperlima dari penduduk planet kita dan membunuh antara 13 sampai 18 juta orang setiap tahun.​4

      16 Dengan kata lain, kekurangan makanan bentuk ini, setiap dua hari membunuh jumlah sama yang tewas di Hiroshima oleh bom atom. Sebenarnya, setiap dua tahun, lebih banyak orang mati akibat kelaparan dibanding dengan jumlah tentara-tentara yang tewas dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II digabungkan. Apakah memang benar ada ”kelaparan . . . di berbagai tempat” sejak 1914? Ya, jelas ada!

      Gempa Bumi

      17. Gempa bumi yang menghancurkan apa terjadi tidak lama setelah 1914?

      17 Pada tanggal 13 Januari, 1915, ketika perang dunia pertama baru mulai beberapa bulan, gempa bumi mengguncang Abruzzi, di Italia, dan merenggut kehidupan dari 32.610 orang. Bencana besar ini mengingatkan kita bahwa peperangan dan kelaparan pada masa kehadiran Yesus akan disertai oleh hal lain lagi, ”Akan ada . . . gempa bumi di berbagai tempat.” Seperti halnya dengan peperangan dan kelaparan, gempa bumi di Abruzzi barulah ”permulaan penderitaan”.a

      18. Bagaimanakah nubuat Yesus mengenai gempa bumi telah digenapi?

      18 Abad ke-20 telah menjadi abad gempa bumi, dan berkat perkembangan media berita, seluruh umat manusia mengetahui benar kehancuran yang diakibatkan olehnya. Beberapa dari antaranya ialah, pada tahun 1920 ada 200.000 orang yang meninggal dalam gempa bumi di Cina; tahun 1923, kira-kira 140.000 tewas atau hilang dalam sebuah gempa di Jepang; tahun 1935, gempa lain membunuh 25.000 orang di daerah yang sekarang disebut Pakistan, sementara 32.700 meninggal di Turki pada tahun 1939. Ada 66.800 korban gempa bumi di Peru pada tahun 1970. Dan pada tahun 1976, kira-kira 240.000 (atau, menurut beberapa sumber, 800.000) orang meninggal di Tangshan, Cina. Baru-baru ini, pada tahun 1988, ada 25.000 orang yang meninggal dalam suatu gempa bumi yang hebat di Armenia.b Jelaslah, ”gempa bumi di berbagai tempat”!​6

      ”Wabah Penyakit yang Mematikan”

      19. Rincian selanjutnya apa dari tanda itu dinubuatkan oleh Yesus dan digambarkan oleh penunggang kuda keempat dari Apokalips?

      19 Rincian lain mengenai nubuat Yesus ada hubungannya dengan penyakit. Penginjil Lukas, dalam kisahnya, mencatat bahwa Yesus menubuatkan ”di berbagai tempat akan ada penyakit sampar”. (Lukas 21:11) Hal ini juga sesuai dengan penglihatan yang bersifat nubuat mengenai keempat penunggang kuda dari Apokalips. Penunggang kuda keempat bernama Maut. Ia menggambarkan kematian sebelum waktunya karena berbagai sebab, termasuk ”wabah penyakit [yang mematikan, NW] dan . . . binatang-binatang buas”.—Wahyu 6:8, BIS.

      20. Epidemi luar biasa apa menjadi bagian dari penggenapan nubuat Yesus mengenai penyakit sampar?

      20 Pada tahun 1918 dan 1919, lebih dari 1.000.000.000 orang jatuh sakit karena flu Spanyol, dan lebih dari 20.000.000 meninggal. Wabah penyakit ini merenggut lebih banyak kehidupan dibanding dengan perang besar itu sendiri.​7 Dan ”wabah penyakit yang mematikan”, atau ”penyakit sampar”, terus menimpa generasi ini, tidak soal banyaknya kemajuan menakjubkan dalam bidang pengobatan. Mengapa demikian? Salah satu alasan, negara-negara miskin tidak selalu menikmati manfaat dari kemajuan sains. Orang-orang miskin menderita dan mati disebabkan oleh penyakit yang dapat disembuhkan andai kata ada lebih banyak uang.

      21, 22. Bagaimanakah orang-orang dari negeri-negeri kaya maupun miskin menderita akibat ”wabah penyakit yang mematikan”?

      21 Jadi, kira-kira 150 juta orang di seluruh dunia menderita malaria. Kira-kira 200 juta orang mengidap penyakit demam siput [schistosomiasis]. Penyakit Chagas menimpa kira-kira 10 juta orang. Kira-kira 40 juta orang menderita penyakit buta sungai. Penyakit diare yang akut membunuh jutaan anak-anak setiap tahun.​8 Tuberkulose dan lepra masih menjadi problem kesehatan yang besar. Yang mencolok, mereka yang miskin di dunia ini menderita ’penyakit sampar di berbagai tempat’.

      22 Tetapi yang kaya juga terkena. Sebagai contoh, flu, menimpa orang kaya maupun orang miskin. Pada tahun 1957 suatu turunan influenza menyebabkan 70.000 orang meninggal di Amerika Serikat saja. Di Jerman diperkirakan bahwa satu dari enam orang akhirnya akan menderita kanker.​9 Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks juga menimpa golongan kaya maupun miskin. Gonore, penyakit menular yang paling sering dilaporkan di Amerika Serikat, menimpa kira-kira 18,9 persen dari penduduk bagian-bagian tertentu di Afrika.​10 Sifilis, klamidia, dan herpes pada kelamin adalah beberapa dari pandemi ”penyakit sampar” yang ditularkan melalui hubungan seks.

      23. ”Wabah penyakit yang mematikan” apakah yang baru-baru ini menjadi sorotan berita utama?

      23 Dalam tahun-tahun belakangan ini, ”wabah penyakit yang mematikan” AIDS juga masuk dalam daftar ”penyakit sampar”. AIDS adalah penyakit yang mengerikan karena, pada saat penulisan ini, belum terlihat adanya obat untuk itu, dan jumlah korbannya terus bertambah. The World Almanac Book of Facts 1997 (Buku Fakta Almanak Dunia Tahun 1997) menyatakan bahwa ”21,8 juta orang di seputar dunia telah menderita AIDS atau terjangkit virus (HIV) penyebab AIDS. . . . Sekitar 5,8 juta orang telah mati karena AIDS”.​11 Menurut salah satu perkiraan yang diterbitkan, virus AIDS mengambil korban baru setiap menit. Benar-benar ”wabah penyakit yang mematikan”! Tetapi bagaimana dengan nubuat mengenai kematian oleh binatang buas?

      ”Binatang-Binatang Buas”

      24, 25. (a) Jenis ’binatang buas’ apakah yang dimaksud oleh nabi Yehezkiel? (b) Apa yang Yesus katakan mengenai ”binatang-binatang buas” yang aktif di bumi pada masa kehadirannya?

      24 Faktanya adalah, bila binatang-binatang buas disebutkan dalam surat kabar dewasa ini, hal itu karena spesies-spesies tertentu sedang terancam atau hampir punah. ”Binatang-binatang buas” jauh lebih terancam oleh manusia daripada manusia terancam oleh mereka. Meskipun demikian, di beberapa negeri, binatang-binatang buas seperti harimau di India, masih menelan korban manusia secara tetap.

      25 Tetapi, Alkitab menarik perhatian kita kepada jenis binatang buas lain yang benar-benar menimbulkan ketakutan pada tahun-tahun terakhir ini. Nabi Yehezkiel membandingkan manusia yang jahat dengan binatang buas ketika ia berkata, ”Pemuka-pemukanya di tengah-tengahnya adalah seperti serigala-serigala yang menerkam mangsanya dalam kehausan akan darah, yang membinasakan orang-orang untuk menguntungkan diri sendiri secara haram.” (Yehezkiel 22:27) Ketika Yesus menubuatkan ”bertambahnya kedurhakaan”, ia sebenarnya mengatakan bahwa ”binatang-binatang buas” seperti itu akan aktif di bumi pada waktu kehadirannya. (Matius 24:12) Penulis Alkitab Paulus menambahkan bahwa selama ”hari-hari terakhir” orang akan menjadi ”hamba uang . . . tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik”. (2 Timotius 3:1-3) Demikiankah halnya sejak 1914?

      26-28. Laporan-laporan apa dari seluruh dunia menunjukkan bahwa ”binatang-binatang buas” kriminal sedang menjelajahi bumi?

      26 Memang. Jika Anda tinggal di kota besar manapun di atas bumi, Anda pasti sudah mengetahui hal ini. Tetapi jika Anda meragukannya, renungkan beberapa kutipan dari surat-surat kabar baru-baru ini. Dari Kolombia, ”Tahun yang lalu, polisi mencatat . . . kira-kira 10.000 pembunuhan dan 25.000 perampokan bersenjata.” Dari kota Victoria, Australia, ”Loncatan Besar dalam Kejahatan-Kejahatan Utama”. Dari Amerika Serikat, ”Pembantaian di New York Akan Mencapai Rekor”. ”Detroit mengalahkan Gary, Ind. [Indiana], tahun lalu sebagai kota utama dengan angka pembunuhan tertinggi di seluruh negeri—58 orang untuk setiap 100.000 penduduk.”

      27 Dari Zimbabwe, ”Pembunuhan bayi telah mencapai proporsi yang mengerikan”. Dari Brasil, ”Ada begitu banyak kejahatan di sini, dan begitu banyak orang yang membawa senjata sehingga berita mengenai kekerasan tidak lagi mengejutkan”. Dari Selandia Baru, ”Serangan seksual dan kekerasan bersenjata menjadi perhatian utama polisi”. ”Tingkat kekerasan orang-orang Selandia Baru terhadap satu sama lain hanya dapat dijelaskan dengan kata biadab.” Dari Spanyol, ”Spanyol bergulat dengan problem kejahatan yang meningkat”. Dari Italia, ”Mafia Sisilia, setelah kemunduran, bangkit kembali dalam gelombang pembunuhan-pembunuhan”.

      28 Ini semua hanya contoh kecil dari laporan-laporan surat kabar yang muncul tidak lama sebelum buku ini diterbitkan. Pastilah, ”binatang-binatang buas” sedang menjelajahi bumi ini, membuat orang gemetar memikirkan keselamatan mereka.

      Memberitakan Kabar Baik

      29, 30. Bagaimanakah keadaan rohani dalam Susunan Kristen, yang menggenapi nubuat Yesus?

      29 Bagaimana keadaan agama selama masa kehadiran Yesus yang penuh dengan kesulitan ini? Di satu pihak, Yesus menubuatkan bahwa akan ada peningkatan dalam kegiatan beragama, ”Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang”. (Matius 24:11) Di pihak lain, ia menubuatkan bahwa dalam Susunan Kristen secara keseluruhan, minat kepada Allah akan mencapai titik yang sangat rendah. ”Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”—Matius 24:12.

      30 Ini benar-benar menggambarkan apa yang sedang terjadi dewasa ini dalam Susunan Kristen. Di satu pihak, gereja-gereja utama di mana-mana gagal karena kurangnya dukungan. Di negeri-negeri yang kedudukan Protestan pernah kuat, yakni Eropa bagian utara dan Inggris, agama boleh dikata sudah mati. Pada waktu yang sama, Gereja Katolik mengalami kekurangan imam dan dukungan yang semakin menipis. Di pihak lain, ada gelombang pasang dalam golongan agama pinggiran. Kepercayaan berdasarkan agama-agama Timur berkembang biak, sementara penginjil-penginjil televisi yang serakah memeras jutaan dollar.

      31. Apa yang Yesus nubuatkan yang akan membantu kita mengenali umat Kristiani sejati dewasa ini?

      31 Tetapi, bagaimana dengan Kekristenan yang sejati, agama yang diperkenalkan oleh Yesus dan diberitakan oleh rasul-rasulnya? Agama itu akan tetap ada pada masa kehadiran Yesus, tetapi bagaimana kita dapat mengenalinya? Ada beberapa hal yang mencirikan Kekristenan yang sejati, dan satu darinya disebutkan dalam nubuat besar Yesus. Umat Kristiani sejati akan sibuk dengan pekerjaan pemberitaan seluas dunia. Yesus menubuatkan, ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14.

      32. Hanya kelompok manakah yang telah menggenapi nubuat Yesus yang dicatat dalam Matius 24:14?

      32 Pemberitaan ini sekarang sedang dilakukan dalam skala kolosal! Dewasa ini, kelompok agama yang bernama Saksi-Saksi Yehuwa sibuk dalam pekerjaan pengabaran yang paling intensif sepanjang sejarah Kristen. (Yesaya 43:10, 12) Dulu, pada tahun 1919, sementara agama-agama utama Susunan Kristen yang cenderung berpolitik mendukung Liga Bangsa Bangsa yang bernasib buruk, Saksi-Saksi Yehuwa sedang dipersiapkan untuk kampanye pengabaran sedunia ini.

      33, 34. Sampai sejauh manakah kabar baik mengenai Kerajaan telah diberitakan di seluruh dunia?

      33 Pada waktu itu hanya ada kira-kira 10.000 Saksi, tetapi mereka menyadari pekerjaan yang harus terlaksana. Dengan gagah berani, mereka mulai melakukan tugas pemberitaan. Mereka menyadari bahwa pemisahan antara golongan pendeta dan awam bertentangan dengan perintah Alkitab maupun pola para rasul. Jadi mereka semua, tanpa kecuali, belajar cara berbicara kepada sesama mereka mengenai Kerajaan Allah. Mereka menjadi organisasi penginjil.

      34 Seraya waktu berjalan, para penginjil ini bertekun menghadapi tentangan-tentangan yang besar. Di Eropa, mereka ditentang oleh rezim-rezim totaliter yang berbeda-beda. Di Amerika Serikat dan Kanada, mereka dengan berani menghadapi tantangan-tantangan hukum dan aksi gerombolan. Di negeri-negeri lain, mereka harus mengatasi prasangka agama yang fanatik dan penindasan yang kejam dari para diktator. Pada tahun-tahun belakangan ini, mereka juga harus menghadapi semangat ragu-ragu dan semangat mengejar kepuasan pribadi yang telah berkembang. Tetapi mereka telah bertekun, sampai dewasa ini ada lebih dari tiga setengah juta dari mereka di 212 negeri. Tidak pernah sebelumnya kabar baik dari Kerajaan diberitakan sedemikian luas—penggenapan yang menakjubkan atas salah satu segi dari tanda itu.

      Apa Arti Semuanya Ini?

      35. (a) Bagaimanakah penggenapan dari nubuat dewasa ini membantu menunjukkan bahwa Alkitab diilhami ilahi? (b) Apa arti penggenapan dari tanda yang Yesus berikan bagi zaman kita?

      35 Tanpa dapat diragukan, kita sedang menyaksikan penggenapan dari tanda besar yang Yesus berikan. Fakta ini menambah bukti bahwa Alkitab memang diilhami Allah. Tidak ada manusia yang dapat meramalkan sedemikian jauh di muka, peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada abad ke-20 ini. Lebih-lebih lagi, digenapinya tanda itu berarti bahwa kita sekarang hidup pada masa kehadiran Yesus dan kesudahan sistem ini. (Matius 24:3, NW) Apa makna dari hal ini? Apa artinya kehadiran Yesus? Dan apa gerangan sistem yang akan berakhir itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita harus meneliti bukti kuat lain bahwa Alkitab diilhami: keharmonisan internalnya yang luar biasa. Kita akan membahas hal ini selanjutnya dan melihat bagaimana tema utama Alkitab, sekarang juga sedang mendekati klimaks yang menakjubkan.

      [Catatan Kaki]

      a Sekurang-kurangnya telah terjadi lima gempa bumi antara tahun 1914 dan 1918 yang berukuran 8 atau lebih pada skala Richter—lebih hebat daripada gempa bumi di Abruzzi. Tetapi, gempa-gempa ini terjadi di daerah-daerah terpencil dari bola bumi, sehingga tidak terlalu menarik perhatian seperti gempa bumi di Italia.​5

      b Angka yang berbeda-beda telah dilaporkan mengenai jumlah korban dari bencana-bencana ini. Tetapi, semuanya sangat menghancurkan.

  • Keselarasan dari Seluruh Isi Alkitab
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 11

      Keselarasan dari Seluruh Isi Alkitab

      Bayangkan sebuah perpustakaan dengan 66 buku yang ditulis oleh kira-kira 40 orang yang berlainan selama jangka waktu 1.600 tahun. Tiga bahasa digunakan oleh para penulis yang hidup di berbagai negeri. Setiap penulis memiliki kepribadian, kesanggupan, dan latar belakang yang berbeda. Tetapi ketika buku-buku yang mereka tulis akhirnya dikumpulkan menjadi satu, ternyata hasilnya adalah sebuah buku agung yang membahas satu tema utama dari awal hingga akhir. Sulit untuk dibayangkan bukan? Namun, Alkitab justru adalah perpustakaan demikian.

      1. (Termasuk kata pengantar.) Keselarasan yang luar biasa apa memberi kesaksian bahwa Alkitab diilhami oleh Allah?

      TIDAK ada pelajar yang jujur yang tidak akan terkesan akan fakta bahwa Alkitab, meskipun suatu koleksi dari buku-buku yang terpisah, merupakan satu produksi terpadu. Ia terpadu dalam hal, dari awal hingga akhir, ia menganjurkan ibadat kepada hanya satu Allah yang sifat-sifat-Nya tidak pernah berubah, dan semua buku-buku di dalamnya mengembangkan satu tema utama. Keselarasan yang bersifat menyeluruh ini merupakan bukti kuat bahwa Alkitab memang sesungguhnya Firman dari Allah.

      2, 3. Nubuat apa yang diutarakan di Eden, memberi dasar untuk berharap, dan keadaan apa yang mengarah kepada pernyataan nubuat itu?

      2 Tema utama dari Alkitab diperkenalkan dalam pasal-pasal permulaan dari bukunya yang pertama sekali, Kejadian. Di sana, kita membaca bahwa orang-tua kita yang pertama, Adam dan Hawa, diciptakan sempurna dan ditempatkan dalam suatu taman firdaus, Eden. Tetapi, Hawa didekati oleh seekor ular yang menantang kebenaran dari hukum-hukum Allah dan dengan dusta-dusta yang halus membujuknya kepada haluan dosa. Adam mengikuti Hawa dan juga tidak taat kepada Allah. Hasilnya? Keduanya diusir dari Eden dan mendapat kutukan kematian. Kita dewasa ini menderita akibat dari pemberontakan pertama itu. Kita semua mewarisi dosa dan kematian dari orang-tua kita yang pertama.—Kejadian 3:1-7, 19, 24; Roma 5:12.

      3 Tetapi, pada saat yang tragis itu, Allah menyampaikan suatu nubuat yang memberi dasar untuk berharap. Nubuat itu ditujukan kepada si ular, tetapi Adam dan Hawa mendengarnya sehingga mereka dapat menceritakan itu kepada anak-anak mereka. Inilah yang Allah katakan, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu [”benihmu”, Klinkert] dan keturunannya [”benihnya”, Klinkert]; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”—Kejadian 3:15; Roma 8:20, 21.

      4. Tokoh-tokoh apa disebutkan dalam nubuat Yehuwa di Eden, dan bagaimana mereka akan saling mempengaruhi seraya abad-abad berlalu?

      4 Perhatikan keempat tokoh yang disebutkan dalam ayat tema ini: ular dengan keturunan atau benihnya dan juga perempuan dengan keturunan atau benihnya. Tokoh-tokoh ini akan menjadi peran utama dalam peristiwa-peristiwa yang akan berlangsung selama ribuan tahun mendatang. Permusuhan akan terus ada di antara perempuan dengan benihnya di satu pihak, melawan sang ular dengan benihnya di pihak lain. Permusuhan ini merupakan konflik yang terus berlangsung antara ibadat yang sejati dan yang palsu, perbuatan yang benar dan kejahatan. Pada suatu tahap, sang ular seolah-olah akan berada di pihak yang lebih unggul ketika ia meremukkan tumit dari benih perempuan. Tetapi, pada akhirnya benih perempuan akan menghancurkan kepala ular, dan Allah sendiri akan dibenarkan pada waktu semua bekas pemberontakan yang semula dilenyapkan.

      5. Bagaimana kita tahu bahwa Hawa bukan perempuan yang dimaksud dalam nubuat itu?

      5 Siapakah perempuan dan ular itu? Dan siapakah benih-benih mereka? Ketika Hawa melahirkan putranya yang pertama, Kain, ia berkata, ”Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan [Yehuwa].” (Kejadian 4:1) Mungkin ia mengira bahwa dialah perempuan dalam nubuat itu dan bahwa putranya akan menjadi benih tersebut. Tetapi, Kain memiliki watak yang buruk seperti yang dimiliki oleh si ular. Ia ternyata menjadi pembunuh adik kandungnya sendiri Habel. (Kejadian 4:8) Jelaslah, nubuat itu memiliki arti yang lebih dalam dan simbolik yang hanya dapat dijelaskan oleh Allah sendiri. Dan memang Allah menjelaskannya, secara bertahap seraya waktu berjalan. Keseluruh 66 buku dari Alkitab dengan satu atau lain cara menyumbang kepada penyingkapan dari arti nubuat ini, nubuat pertama di dalam Alkitab.

      Siapakah si Ular itu?

      6-8. Kata-kata Yesus yang mana membantu kita mengenali kuasa di belakang ular? Jelaskan.

      6 Pertama, siapakah ular yang disebutkan dalam Kejadian 3:15? Kisah itu menceritakan bahwa seekor ular harfiah mendekati Hawa di Eden, tetapi ular biasa tidak dapat berbicara. Pasti ada kuasa tertentu di belakang ular itu, sehingga ia dapat melakukan apa yang ia kerjakan. Kuasa apakah itu? Baru pada abad pertama Tarikh Masehi, identitas dari kuasa itu disingkapkan dengan jelas, yakni ketika Yesus melaksanakan pelayanannya di atas bumi ini.

      7 Pada suatu ketika, Yesus berbicara dengan beberapa pemimpin agama Yahudi yang menganggap diri benar dan menyombongkan diri bahwa merekalah anak-anak Abraham. Tetapi, mereka menentang keras kebenaran yang Yesus beritakan. Maka Yesus berkata kepada mereka, ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”—Yohanes 8:44.

      8 Kata-kata Yesus keras dan langsung kepada sasaran. Ia menggambarkan Iblis sebagai ”pembunuh manusia” dan ”bapa segala dusta”. Nah, dusta yang pertama sekali dicatat adalah dusta yang diucapkan oleh ular di Eden. Siapapun yang mengucapkan dusta itu benar-benar ”bapa segala dusta”. Lebih-lebih lagi, dusta itu mengakibatkan kematian bagi Adam dan Hawa, sehingga pembohong zaman purba itu juga menjadi pembunuh. Maka jelaslah, kuasa di balik ular di Eden adalah Setan si Iblis, dan dalam nubuat dahulu itu Yehuwa benar-benar berbicara kepada Setan.

      9. Bagaimana awal mula keberadaan Setan?

      9 Beberapa orang bertanya: Jika Allah itu baik, mengapa Ia menciptakan makhluk seperti Setan? Kata-kata Yesus juga membantu kita menjawab pertanyaan tersebut. Yesus berkata mengenai Setan, ”Ia adalah pembunuh manusia sejak semula [ketika ia mulai, ”NW”].” Jadi ketika Setan berdusta kepada Hawa, itulah saatnya ia mulai menjadi Setan—yang berasal dari kata Ibrani yang berarti ”pemberontak”. Allah tidak menciptakan Setan. Seorang malaikat yang tadinya setia membiarkan keinginan yang salah berkembang dalam hatinya sehingga ia menjadi Setan.—Ulangan 32:4; bandingkan Ayub 1:6-12; 2:1-10; Yakobus 1:13-15.

      Benih dari Ular

      10, 11. Bagaimana Yesus dan rasul Yohanes membantu kita mengenali siapa benih dari Ular?

      10 Tetapi, bagaimana dengan ’keturunan [atau benih] dari ular’? Kata-kata Yesus juga membantu kita memecahkan bagian dari teka-teki tersebut. Ia berkata kepada para pemimpin agama Yahudi, ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.” Orang-orang Yahudi ini adalah keturunan dari Abraham, seperti yang mereka banggakan. Tetapi perbuatan-perbuatan mereka yang jahat menjadikan mereka anak-anak rohani dari Setan, pemula dari dosa.

      11 Rasul Yohanes, yang menulis menjelang akhir abad pertama, memberi keterangan yang sangat jelas siapa saja yang menjadi benih dari ular, Setan. Ia menulis, ”Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. . . . Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 3:8, 10) Jelas, benih dari ular itu sudah sangat aktif sepanjang sejarah umat manusia!

      Siapakah Benih dari Perempuan?

      12, 13. (a) Bagaimana Yehuwa menyingkapkan kepada Abraham bahwa benih perempuan akan datang melalui keturunannya? (b) Siapakah yang mewarisi janji berkenaan Benih?

      12 Kemudian, siapakah ’keturunan [atau benih] dari ’perempuan’? Ini merupakan salah satu pertanyaan terpenting yang pernah diajukan, karena benih perempuan inilah yang akhirnya akan meremukkan kepala Setan dan melenyapkan pengaruh buruk dari pemberontakan yang semula. Pada abad ke-20 S.M., Allah menyingkapkan suatu petunjuk utama mengenai identitas tokoh ini kepada pria yang setia Abraham. Karena iman Abraham yang besar, Allah membuat serangkaian janji kepadanya mengenai keturunan yang akan dilahirkan dalam silsilahnya. Salah satu dari janji ini membuat jelas bahwa ’benih perempuan’ yang akan ’meremukkan kepala ular’ akan datang dari keturunan Abraham. Allah berkata kepadanya, ”Keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat [”memberkati diri mereka sendiri”, NW] karena engkau mendengarkan firmanKu.”—Kejadian 22:17, 18.

      13 Seraya tahun-tahun berlalu, janji Yehuwa kepada Abraham diulangi kepada putra Abraham Ishak dan kepada cucunya Yakub. (Kejadian 26:3-5; 28:10-15) Akhirnya, keturunan Yakub menjadi 12 suku, dan salah satu dari suku-suku itu, Yehuda, menerima suatu janji istimewa, ”Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya [”silo”, Klinkert], maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kejadian 49:10) Jelas, Benih itu akan muncul dari suku Yehuda.

      14. Bangsa apakah diorganisasi untuk bersiap menyambut kedatangan Benih itu?

      14 Pada akhir abad ke-16 S.M., ke-12 suku Israel diorganisasi menjadi suatu bangsa sebagai umat khusus untuk Allah. Untuk maksud ini, Allah membuat suatu perjanjian yang serius dengan mereka dan memberikan hukum Taurat kepada mereka. Tujuan utama dari hal ini adalah untuk mempersiapkan suatu umat demi menyambut kedatangan Benih. (Keluaran 19:5, 6; Galatia 3:24) Sejak waktu itu, permusuhan Setan dengan Benih perempuan terlihat dalam sikap bermusuhan dari bangsa-bangsa terhadap umat pilihan Allah.

      15. Petunjuk akhir apakah diberikan yang menunjukkan keluarga mana di antara keturunan Abraham yang akan menghasilkan Benih itu?

      15 Petunjuk terakhir mengenai keluarga siapa yang akan menghasilkan Benih itu diberikan pada abad ke-11 S.M. Pada waktu itu, Allah berbicara kepada Daud, raja kedua dari Israel, dan berjanji bahwa Benih itu akan datang dari garis keturunannya dan bahwa takhta dari Pribadi ini akan ”kokoh untuk selama-lamanya”. (2 Samuel 7:11-16) Sejak waktu itu, Benih tersebut dengan tepat dapat disebut sebagai anak Daud.—Matius 22:42-45.

      16, 17. Bagaimanakah Yesaya menggambarkan berkat-berkat yang akan dibawa oleh Benih itu?

      16 Dalam tahun-tahun setelah itu, Allah mengutus nabi-nabi untuk memberikan lebih banyak keterangan terilham mengenai Benih yang akan datang. Sebagai contoh, pada abad kedelapan S.M., Yesaya menulis, ”Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya.”—Yesaya 9:5, 6.

      17 Yesaya selanjutnya menubuatkan mengenai Benih ini, ”Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; . . . Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama . . . Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunungKu yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan [Yehuwa], seperti air laut yang menutupi dasarnya.” (Yesaya 11:4-9) Betapa besar berkat yang akan didatangkan oleh benih ini!

      18. Keterangan lebih lanjut apa mengenai Benih itu dicatat oleh Daniel?

      18 Pada abad keenam sebelum Tarikh Masehi, Daniel mencatat nubuat selanjutnya mengenai Benih itu. Ia menubuatkan saat manakala seseorang seperti anak manusia akan muncul di surga, dan berkata bahwa ’kepadanya diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja [”kerajaan itu”, Klinkert], maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya’. (Daniel 7:13, 14) Jadi Benih yang akan datang akan mewarisi kerajaan surgawi, dan kuasa kerajaannya akan meliputi seluruh bumi.

      Teka-Teki Terpecahkan

      19. Peran apakah, seperti yang disebutkan oleh sang malaikat, yang akan dimainkan oleh Maria dalam kedatangan Benih itu?

      19 Identitas dari Benih itu akhirnya tersingkap pada awal Tarikh Masehi. Pada tahun 2 S.M., malaikat muncul kepada seorang gadis belia Yahudi bernama Maria, yang adalah keturunan Daud. Malaikat itu menyatakan kepadanya bahwa dia akan melahirkan seorang bayi yang sangat istimewa dan berkata, ”Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan [”Yehuwa”, NW] Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.” (Lukas 1:32, 33) Dengan demikian penantian yang lama untuk kedatangan ”benih” itu kini berakhir.

      20. Siapakah Benih yang dijanjikan, dan berita apakah yang ia kabarkan di Israel?

      20 Pada tahun 29 M. (tanggal yang lama sebelumnya sudah dinyatakan oleh Daniel), Yesus dibaptis. Roh suci kemudian turun ke atasnya, dan Allah mengakui dia sebagai Putra-Nya. (Daniel 9:24-27; Matius 3:16, 17) Selama tiga setengah tahun setelah itu, Yesus memberi kesaksian kepada orang Yahudi, mengumumkan, ”Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 4:17) Selama waktu ini, ia menggenapi begitu banyak nubuat dari Kitab-Kitab Ibrani sehingga tidak ada keraguan bahwa dia itulah Benih yang dijanjikan.

      21. Apa yang dimengerti oleh umat Kristiani yang mula-mula mengenai identitas Benih itu?

      21 Umat Kristiani yang mula-mula, memahami benar hal ini. Paulus menjelaskan kepada umat Kristiani di Galatia, ”Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan ’kepada keturunan-keturunannya’ seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang, ’dan kepada keturunanmu’, yaitu Kristus.” (Galatia 3:16) Yesus akan menjadi ”Raja Damai” yang dinubuatkan oleh Yesaya. Setelah ia akhirnya datang dalam Kerajaannya, keadilan dan kebenaran akan dijunjung tinggi seluas dunia.

      Maka, Siapakah Perempuan Itu?

      22. Siapakah yang dimaksud dengan perempuan yang ada dalam nubuat Yehuwa di Eden?

      22 Jika Yesus adalah Benih itu, siapakah perempuan yang disebutkan di taman Eden dulu? Karena kuasa di belakang ular adalah makhluk roh, kita tidak perlu heran bahwa perempuan ini juga roh dan bukan manusia. Rasul Paulus berbicara mengenai ”perempuan” surgawi ketika ia berkata, ”Akan tetapi Yeruzalem yang di atas itulah merdeka, yaitu ibu kita.” (Galatia 4:26, Bode) Ayat-ayat lain menunjukkan bahwa ”Yeruzalem yang di atas” sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Ia adalah organisasi surgawi Yehuwa yang terdiri dari makhluk-makhluk roh, yang darinya Yesus turun untuk memenuhi peran sebagai ’benih perempuan’. Hanya ”perempuan” rohani seperti inilah yang dapat bertahan menghadapi permusuhan ”si ular tua” selama ribuan tahun.—Wahyu 12:9; Yesaya 54:1, 13; 62:2-6.

      23. Mengapa penyingkapan yang progresif atas makna dari nubuat Yehuwa di Eden begitu menakjubkan?

      23 Ulasan singkat atas perkembangan nubuat zaman dahulu dalam Kejadian 3:15, merupakan kesaksian yang kuat akan keselarasan yang menakjubkan dari Alkitab. Benar-benar luar biasa bahwa nubuat ini hanya dapat dimengerti dengan mengaitkan bersama kejadian-kejadian dan ucapan-ucapan dari abad ke-20, ke-11, ke-8, dan ke-6 S.M. dengan ucapan-ucapan dan kejadian-kejadian pada abad pertama Tarikh Masehi. Hal ini mustahil terjadi secara kebetulan. Pasti ada kuasa yang membimbing semua perkembangan ini.—Yesaya 46:9, 10.

      Artinya bagi Kita

      24. Dinyatakannya identitas Benih itu berarti apa bagi kita?

      24 Apa arti semua ini bagi kita? Nah, Yesus adalah ’benih perempuan’ yang utama. Nubuat zaman dulu dalam Kejadian 3:15 memberi tahu di muka bahwa tumitnya akan ’diremukkan [”dilukai”, NW]’ oleh Ular, dan ini terjadi ketika Yesus mati di atas tiang siksaan. Suatu luka bersifat sementara. Maka, keberhasilan yang seolah-olah dicapai oleh Ular dengan cepat berubah menjadi kekalahan ketika Yesus dibangkitkan. (Seperti kita lihat dalam Pasal 6, ada begitu banyak bukti yang menunjukkan bahwa hal ini benar-benar terjadi.) Kematian Yesus menjadi dasar bagi penyelamatan umat manusia yang berhati benar, maka Benih itu mulai mendatangkan berkat, tepat seperti yang Allah janjikan kepada Abraham. Tetapi bagaimana dengan nubuat bahwa Yesus akan memerintah dari kerajaan surgawi atas seluruh wilayah kekuasaannya di bumi?

      25, 26. Sengketa apakah yang terlibat dalam permusuhan antara ’benih dari perempuan’ dan Ular, seperti yang dinyatakan dalam kitab Wahyu?

      25 Dalam suatu penglihatan nubuat yang sangat jelas yang dicatat dalam buku Wahyu pasal 12, permulaan dari Kerajaan ini digambarkan sebagai kelahiran seorang anak laki-laki di sorga. Dalam Kerajaan ini, Benih yang dijanjikan memegang kekuasaan dengan gelar Mikhael, yang berarti ”Siapa Yang Seperti Allah?” Ia menunjukkan bahwa siapapun tidak dapat dengan sah menggugat kedaulatan Yehuwa, ketika ia mencampakkan ”si ular tua” dari surga untuk selamanya. Kita membaca, ”Naga besar itu, si ular tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi.”—Wahyu 12:7-9.

      26 Hasilnya adalah kelegaan bagi surga tetapi kesusahan di atas bumi. ”Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya [Kristus],” demikianlah sorak kemenangan. Selanjutnya kita membaca, ”Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”—Wahyu 12:10, 12.

      27. Bilamanakah nubuat mengenai pencampakan Setan dari surga tergenap? Bagaimana kita tahu?

      27 Dapatkah kita mengetahui kapan nubuat ini akan digenapi? Sesungguhnya, itulah pertanyaan yang diajukan murid-murid Yesus ketika mereka bertanya kepadanya mengenai ’tanda kehadirannya dan kesudahan sistem ini’—seperti telah kita bahas dalam Pasal 10. (Matius 24:3, NW) Seperti telah kita lihat, buktinya sangat melimpah bahwa kehadiran Yesus dalam kuasa Kerajaan mulai pada tahun 1914. Sejak waktu itu, kita benar-benar mengalami ’celaka bagi bumi’!

      28, 29. Perubahan besar apakah di atas bumi yang masih akan terjadi, dan bagaimana kita tahu bahwa itu akan segera terjadi?

      28 Tetapi perhatikanlah: Seruan sorgawi itu mengumumkan bahwa ”waktunya sudah singkat” bagi Setan. Maka, nubuat yang mula-mula itu dalam Kejadian 3:15 sedang bergerak menuju klimaksnya yang tak mungkin gagal. Ular, benihnya, perempuan, beserta benihnya semuanya telah dinyatakan identitasnya. Benih itu ’diremukkan tumitnya’, tetapi ia pulih kembali. Tidak lama lagi, peremukan atas Setan (dan keturunannya) akan dimulai di bawah Raja dari Allah yang sekarang memerintah, Kristus Yesus.

      29 Hal ini akan berarti perubahan yang luar biasa atas keadaan di bumi. Bersama dengan Setan, mereka yang membuktikan diri sebagai benihnya akan disingkirkan. Seperti dinubuatkan oleh pemazmur, ”Sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.” (Mazmur 37:10) Betapa radikal perubahan itu kelak! Kemudian, kata-kata pemazmur berikut akan digenapi, ”Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri [”bumi”, NW] dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”—Mazmur 37:11.

      30. Mengapa mereka yang meragukan bahwa Alkitab benar-benar terilham dan bahkan adanya Allah justru adalah orang-orang yang tidak realistis?

      30 Dengan cara ini, ”Raja Damai” akhirnya akan mendatangkan damai atas umat manusia. Inilah janji Alkitab, seperti telah kita lihat dalam Yesaya 9:5, 6. Pada zaman yang serba meragukan segala hal ini, banyak orang mendapati janji demikian tidak realistis. Tetapi alternatif apakah yang ditawarkan manusia? Tidak ada! Sebaliknya, janji ini dinyatakan dengan jelas di dalam Alkitab, dan Alkitab adalah Firman dari Allah yang tidak mungkin gagal. Sebenarnya orang-orang yang meragukannyalah yang tidak mau berpikir realistis. (Yesaya 55:8, 11) Mereka mengabaikan Allah, yang mengilhami Alkitab dan yang merupakan realitas terbesar dari segalanya.

      [Gambar di hlm. 151]

      Nubuat Alkitab yang pertama memberi umat manusia yang telah berdosa suatu dasar untuk berharap

      [Gambar di hlm. 154]

      Pada abad ke-20 S.M., Yehuwa memberi tahu Abraham bahwa Benih yang dijanjikan akan datang dari antara keturunannya

      [Gambar di hlm. 155]

      Pada abad ke-11 S.M., Raja Daud diberi tahu bahwa Benih itu akan datang dari garis keturunan dirajanya

      [Gambar di hlm. 156]

      Pada abad kedelapan S.M., Yesaya menubuatkan berkat-berkat yang akan didatangkan oleh Benih itu

      [Gambar di hlm. 157]

      Pada abad keenam S.M., Daniel menubuatkan bahwa Benih itu akan memerintah dalam suatu kerajaan surgawi

      [Gambar di hlm. 159]

      Mendekati awal dari abad pertama M., Maria diberi tahu bahwa Yesus, bayi yang akan ia kandung, akan tumbuh dewasa menjadi Benih itu

  • Sumber Hikmat yang Lebih Tinggi
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 12

      Sumber Hikmat yang Lebih Tinggi

      ”Betapa banyak perbuatanMu, ya [Yehuwa], sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan [”hikmat”, ”Klinkert”], bumi penuh dengan ciptaanMu.” (Mazmur 104:24) Ya, dari kebesaran alam semesta yang sangat luas sampai pada keindahan bunga yang halus, karya ciptaan memberi kesaksian tentang hikmat yang tak ada bandingnya dari Penciptanya. Teknologi abad ke-20 ini menjadi kurang berarti bila dibandingkan dengan hasil karya Allah. Jika Alkitab adalah Firman dari Allah, kita juga mengharapkan bahwa buku itu akan memberi bukti adanya hikmat yang melebihi kesanggupan manusia. Apakah memang demikian?

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Di mana kita melihat bukti dari hikmat Allah yang tak ada bandingnya? (b) Nasihat apa yang Alkitab berikan mengenai hikmat?

      ALKITAB menandaskan pentingnya hikmat. Dikatakan, ”Adapun hikmat itu terutamalah adanya; maka sebab itu tuntutlah akan hikmat dan tuntutlah akan pengetahuan [”pengertian”, TB] akan ganti segala sesuatu yang ada padamu.” (Amsal 4:7, Klinkert) Alkitab juga menyatakan bahwa kita sebagai manusia sering kali kekurangan hikmat dan menganjurkan, ”Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah,—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati.”—Yakobus 1:5.

      2. Bagaimana seseorang dapat menambah hikmatnya?

      2 Bagaimana Allah ’memberikan hikmat dengan murah hati’? Satu cara adalah dengan menganjurkan kita untuk membaca Alkitab dan belajar darinya. Buku Amsal dalam Alkitab berkata, ”Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga memperhatikan hikmat . . . maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan [Yehuwa] dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena [Yehuwa]lah yang memberikan hikmat.” (Amsal 2:1, 2, 5, 6) Apabila kita menerapkan nasihat dalam Alkitab dan melihat betapa efektifnya hal itu, kita akan menyadari bahwa Alkitab benar-benar mencerminkan hikmat ilahi.

      Kata-Kata yang Bijaksana

      3, 4. (a) Apa yang Alkitab katakan mengenai kesia-siaan dari cinta akan uang? (b) Keseimbangan yang baik apa yang ditunjukkan Alkitab dalam menasihati kita tentang nilai uang?

      3 Agar lebih menghargai hal ini, mari kita perhatikan beberapa ayat Alkitab. Pertimbangkan pepatah yang bijaksana ini, ”Mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan . . . Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.” (1 Timotius 6:9, 10) Bandingkan hal ini dengan pandangan modern—setidak-tidaknya di masyarakat Barat—yang menganjurkan orang untuk mengejar uang sebagai tujuan utama. Menyedihkan sekali, banyak orang akhirnya mendapatkan kekayaan yang mereka kejar tetapi tetap merasa hampa dan tidak puas. Seorang psikolog klinik mengatakan, ”Menjadi No. 1 dan kaya tidak membuat Anda merasa berhasil, puas, sungguh-sungguh dihormati atau dikasihi.”​1

      4 Ini tidak berarti bahwa orang yang bijaksana dapat sama sekali mengabaikan uang. Alkitab memperlihatkan hikmat yang benar-benar seimbang ketika mengatakan, ”Karena hikmat itu seolah-olah pernaungan, dan uangpun seolah-olah pernaungan, tetapi kelebihan ilmu inilah perinya: Bahwa hikmat memberi kehidupan kepada segala orang yang menaruh dia.” (Pengkhotbah 7:12, Klinkert) Jadi, Alkitab membantu kita melihat bahwa uang, walaupun penting, bukan yang paling penting. Itu hanyalah sarana untuk mencapai tujuan tertentu, dan nilainya terbatas jika kita tidak mempunyai hikmat untuk menggunakannya dengan baik.

      5, 6. (a) Mengapa nasihat Alkitab untuk menghindari pergaulan yang buruk itu bijaksana? (b) Bagaimana kita mendapat manfaat dari ”bergaul dengan orang bijak”?

      5 Pernyataan Alkitab ini juga benar, ”Siapa yang bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” (Amsal 13:20) Pernahkah Anda memperhatikan betapa kuatnya pengaruh teman-teman atas diri kita? Tekanan dari teman sebaya menjerumuskan anak muda kepada pemabukan, penyalahgunaan obat bius, dan perbuatan amoral. Jika kita bergaul dengan orang yang menggunakan bahasa kotor, kita sendiri akhirnya menggunakan bahasa yang kotor. Pergaulan dengan orang-orang yang tidak jujur cenderung membuat kita menjadi tidak jujur. Memang, seperti Alkitab juga katakan, ”Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”—1 Korintus 15:33.

      6 Sebaliknya, pergaulan yang baik dapat memperbaiki diri kita. ”Bergaul dengan orang bijak”, akan membuat kita menjadi lebih bijak. Kebiasaan yang baik bersifat menular, sama seperti kebiasaan yang buruk. Sekali lagi, Alkitab menunjukkan hikmat dengan menganjurkan kita agar berhati-hati dalam memilih pergaulan.

      7. Apa yang membuat Alkitab unik sebagai sumber nasihat?

      7 Alkitab memuat banyak petunjuk seperti ini untuk membantu membimbing kehidupan kita. Sebagai sumber nasihat, Alkitab memang unik. Nasihatnya selalu bermanfaat. Tidak pernah sekedar bersifat teori, dan tidak pernah mendatangkan kerugian atas kita. Jangkauan yang luas dari nasihat Alkitab tak ada tandingannya. Orang-orang yang menerapkannya dalam kehidupan mereka, dan melihat betapa nasihatnya selalu menghasilkan kebaikan untuk mereka, sangat menghargai Alkitab sebagai sumber hikmat yang unik.

      Prinsip-Prinsip yang Bijaksana

      8. Bagaimana Alkitab dapat membantu kita bahkan dalam menghadapi keadaan yang tidak secara spesifik disebutkan di dalamnya?

      8 Namun, bagaimana seandainya kita menghadapi suatu masalah yang tidak disebutkan secara spesifik dalam Alkitab? Sering kali, kita mendapati bahwa prinsip-prinsip yang bersifat luas membimbing kita. Misalnya, banyak orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka harus mengambil tindakan tegas sehubungan dengan kebiasaan merokok. Karena tembakau tidak dikenal di Timur Tengah pada zaman Yesus, Alkitab tidak menyebut hal itu. Walaupun demikian, ada prinsip-prinsip Alkitab yang tepat yang membantu kita mengambil keputusan yang bijaksana dalam hal ini.

      9-11. Bagaimana prinsip-prinsip Alkitab membantu kita mengambil keputusan yang bijaksana mengenai penggunaan tembakau, dan bagaimana kita mendapat manfaat dengan menaati prinsip-prinsip tersebut?

      9 Merokok, meskipun dianggap menyenangkan, sebenarnya berarti menghirup zat pencemar yang pekat ke dalam paru-paru. Seorang perokok mencemari tubuhnya, maupun pakaiannya dan udara di sekitarnya. Selain itu, merokok membuat orang ketagihan. Orang yang ingin berhenti merokok sering merasa hal itu sangat sulit. Mengingat itu, kita dapat bersandar pada Alkitab sebagai bantuan untuk sampai kepada kesimpulan yang bijaksana mengenai merokok.

      10 Pertama-tama, pertimbangkan masalah ketagihan. Ketika berbicara tentang makanan, Paulus berkata, ”Aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” (1 Korintus 6:12) Paulus bebas memakan makanan apapun, tetapi ia mengetahui bahwa pada waktu itu ada beberapa orang yang memiliki hati nurani yang peka. Maka ia berkata bahwa ia tidak begitu ”ketagihan” kepada makanan tertentu sehingga tidak dapat melepaskannya bila perlu agar orang lain tidak tersandung. Jika seseorang tidak dapat berhenti merokok atau mengunyah tembakau, maka pasti ia ’diperhamba oleh hal itu’. Jadi pernyataan Paulus sehubungan dengan makanan merupakan pedoman yang baik untuk penggunaan tembakau. Kita tidak sepatutnya membiarkan diri diperbudak oleh suatu kebiasaan.

      11 Kedua, pertimbangkan masalah polusi. Alkitab berkata, ”Marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani.” (2 Korintus 7:1) Merokok tanpa diragukan merupakan pencemaran, atau pengotoran, atas tubuh kita. Seriusnya polusi ini terbukti dari fakta bahwa, menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), hal itu menyebabkan lebih dari satu juta orang meninggal sebelum waktunya setiap tahun. Jika kita mengikuti prinsip Alkitab untuk menghindari segala bentuk pencemaran jasmani, kita akan dilindungi dari bahaya serius yang mengancam kesehatan akibat merokok, maupun obat bius dan pencemaran-pencemaran yang lain.

      Nasihat-Nasihat yang Bermanfaat

      12. Mengapa nasihat Alkitab selalu berhubungan dengan kesehatan fisik dan emosi kita?

      12 Kita tak perlu heran bahwa menaati nasihat Alkitab akan bermanfaat secara jasmani. Nasihat Alkitab berasal dari Allah. Sebagai Pencipta kita, Ia mempunyai pengetahuan yang dalam tentang bagaimana kita diciptakan dan apa yang kita butuhkan. (Mazmur 139:14-16) Nasihat-Nya selalu dikaitkan dengan kesehatan fisik dan emosi kita.

      13, 14. Mengapa kita berhikmat jika menaati nasihat Alkitab agar jangan berdusta?

      13 Hal ini terlihat dalam nasihat agar jangan berdusta. Berdusta termasuk di antara tujuh perkara yang dibenci Yehuwa, dan buku Wahyu menyebutkan para pendusta di antara orang-orang yang tidak akan mendapat tempat dalam dunia baru Allah. (Amsal 6:19; Wahyu 21:8) Meskipun demikian, berdusta sudah meluas. Sebuah majalah bisnis menyatakan, ”A.S. mengalami wabah yang terburuk dalam penipuan, kecurangan dan praktik-praktik keji sepanjang sejarahnya.”​2

      14 Meskipun sudah umum, berdusta tetap buruk bagi masyarakat maupun perorangan. Kolumnis Clifford Longley dengan tepat menulis, ”Berdusta menyakiti si pendusta sendiri dan orang yang didustai, pada tingkat yang sangat dalam dari pribadi mereka, dengan merusak hubungan yang penting itu antara pikiran dan kenyataan.”​3 The American Journal of Psychiatry (Majalah Psikiatri Amerika) mengatakan, ”Pengaruh psikologis atas orang yang didustai dapat merusak. Keputusan yang besar dalam hidup mungkin akan didasarkan atas informasi yang salah yang disangka benar. Berdusta dapat juga berakibat buruk atas diri si pendusta.”​4 Betapa jauh lebih baik untuk mengatakan apa yang benar, seperti nasihat yang bijaksana dari Alkitab!

      15, 16. Bagaimana kita mendapat manfaat dengan menaati nasihat Alkitab agar mengasihi orang lain?

      15 Dalam nada yang lebih positif, Alkitab memberi tahu kita agar memiliki minat pribadi terhadap orang lain, menunjukkan kasih kepada mereka, dan membantu mereka. Nasihat Yesus sangat terkenal, ”Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”—Matius 7:12.

      16 Betapa jauh lebih baik dunia ini seandainya setiap orang menaati aturan tersebut! Lagi pula, berdasarkan suatu penelitian psikologis yang diadakan di Amerika Serikat, individu-individu akan merasa lebih baik. Ke-1.700 orang yang diteliti melaporkan bahwa membantu orang lain memberi mereka perasaan tenang dan membebaskan mereka dari penyakit yang ada hubungannya dengan stres seperti sakit kepala dan sakit tenggorokan. Laporan tersebut menyimpulkan, ”Dengan demikian, jelaslah bahwa memperhatikan orang lain merupakan bagian dari sifat dasar manusia sama halnya seperti memperhatikan diri sendiri.”​5 Hal ini mengingatkan kita akan perintah Alkitab, ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39; bandingkan Yohanes 13:34, 35.) Mengasihi diri sendiri adalah hal yang wajar. Namun agar kita sehat secara emosi, Alkitab menasihati kita agar mengimbangi kasih untuk diri sendiri dengan kasih untuk orang lain.

      Perkawinan dan Moralitas

      17. Mengapa nasihat Alkitab kadang-kadang tampaknya ketinggalan zaman?

      17 Meskipun nasihat Alkitab memberikan bukti tentang hikmat yang dalam, ia tidak selalu mengatakan hal-hal yang ingin didengar orang. Sering kali, nasihat Alkitab dianggap kuno. Mengapa demikian? Karena meskipun nasihat Alkitab adalah demi kebaikan kita untuk jangka panjang, penerapannya sering menuntut disiplin dan penyangkalan diri; dan dewasa ini sifat-sifat seperti itu tidak populer.

      18, 19. Apa standar-standar Alkitab untuk perkawinan dan moralitas?

      18 Ambillah sebagai contoh masalah perkawinan dan moralitas. Standar Alkitab untuk itu sangat tegas. Standar tersebut menetapkan monogami, satu suami untuk satu istri. Dan meskipun Alkitab menyebut keadaan-keadaan ekstrem yang membolehkan perceraian atau perpisahan, pada umumnya dikatakan bahwa ikatan perkawinan berlaku seumur hidup. ”Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firmanNya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”—Matius 19:4-6; 1 Korintus 7:12-15.

      19 Selanjutnya, Alkitab mengatakan bahwa satu-satunya tempat bagi hubungan seks adalah dalam ikatan perkawinan. Ia sama sekali melarang hubungan seperti ini di luar pernikahan. Kita membaca, ”Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit [”yang melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama jenisnya”, BIS] . . . tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”—1 Korintus 6:9, 10.

      20. Dengan cara apa standar-standar Alkitab tentang moralitas diabaikan secara luas dewasa ini?

      20 Dewasa ini, standar-standar tersebut diabaikan. Professor sosiologi David Mace menulis, ”Pada abad ini peradaban kita telah mengalami perubahan yang sangat besar, dan banyak adat kebiasaan dan lembaga-lembaga lama telah diguncang sampai ke dasarnya. Perkawinan tidak terkecuali.”​6 Praktik moral bebas sudah umum. Hubungan seks antara pasangan-pasangan remaja yang berpacaran sering kali dipandang wajar. Hidup bersama sebelum menikah—’hanya untuk memastikan’—sering dilakukan. Dan setelah pasangan itu menikah, hubungan seks gelap adalah hal yang biasa.

      21. Apa akibat dari diabaikannya standar-standar Alkitab mengenai perkawinan dan moralitas secara luas?

      21 Apakah suasana kebebasan moral ini mendatangkan kebahagiaan? Tidak, ini hanya mendatangkan kekacauan—dan kekacauan yang sangat mahal—mengakibatkan ketidakbahagiaan dan keluarga berantakan. Juga pandemi dari penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks sebagai akibat langsung dari kebebasan moral. Antara lain, meluasnya penyakit-penyakit seperti gonore, sifilis, dan klamidia tak terkendali. Dalam tahun-tahun belakangan ini, praktik-praktik pelacuran dan homoseks telah mempercepat tersebarnya penyakit AIDS. Terdapat epidemi dari gadis-gadis remaja yang melahirkan anak padahal mereka sendiri belum melewati masa kanak-kanak. Majalah Ladies’ Home Journal menulis, ”Penekanan atas seks yang menjadi ciri khas tahun enam puluhan dan tujuh puluhan tidak mendatangkan kebahagiaan besar bagi manusia tapi banyak kesengsaraan yang parah.”​7

      22. Mengenai moralitas, apa yang mendatangkan kebahagiaan terbesar?

      22 Maka, kita sekarang mendengar komentar-komentar seperti berikut ini dari profesor sosiologi Carlfred B. Broderick, ”Mungkin kita sekarang telah cukup dewasa untuk mempertimbangkan apakah tidak lebih baik bagi kita untuk mempromosikan berpantang sebelum menikah sebagai kebijaksanaan yang paling praktis bagi kebutuhan warga-warga kita dan hak kebebasan mereka: bebas dari penyakit, bebas dari kehamilan yang tidak diinginkan.”​8 Jelaslah, standar Alkitab tentang moralitas telah terbukti, dalam jangka panjang, mendatangkan kebahagiaan yang paling besar.

      Prinsip-Prinsip yang Benar-Benar Jitu

      23. (a) Jika suatu perkawinan tidak bahagia, apakah bercerai satu-satunya jalan penyelesaian? (b) Apa dua kunci utama agar perkawinan mantap dan bahagia?

      23 Karena perkawinan dimaksudkan untuk berlangsung seumur hidup, maka kita perlu mengetahui bagaimana caranya agar sukses. Beberapa orang mengatakan bahwa lebih baik mengakhiri perkawinan yang tidak bahagia ketimbang terus mempertahankannya tetapi terus sengsara. Namun ada pilihan lain: berusaha mengatasi problem-problem yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Ini merupakan segi lain yang Alkitab dapat membantu. Kita telah melihat bagaimana Alkitab menasihati kita agar setia kepada teman hidup kita, dan ini salah satu kunci menuju perkawinan yang bahagia dan mantap. Nasihat lain adalah mengakui bahwa hanya boleh ada satu kepala dalam perkawinan, dan Alkitab mengatakan suamilah yang menjadi kepala keluarga. Istri dinasihati untuk mendukung suami dan tidak menantang kedudukannya. Sebaliknya, laki-laki dinasihati agar menggunakan wewenangnya demi kebaikan istri dan tidak mementingkan diri.—1 Korintus 11:3; 1 Timotius 2:11-14.

      24, 25. Bagaimana Alkitab menganjurkan para suami dan istri untuk menjalankan peranan mereka yang benar dalam perkawinan?

      24 Kepada kaum suami, Alkitab berkata, ”Suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri.” (Efesus 5:28, 29) Suami yang pengasih menggunakan wewenangnya dengan cara yang penuh timbang rasa. Ia ingat bahwa walaupun ia kepala keluarga, istri harus dipertimbangkan dan diajak berunding. Perkawinan adalah suatu persekutuan, dan bukan kediktatoran.

      25 Nasihat Alkitab bagi kaum istri mencakup kata-kata sebagai berikut, ”Isteri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5:33) Istri menghormati suami karena kedudukannya, dan ia memperlihatkan respek dengan mendukung suaminya. Demikian pula kasih suami dibuktikan melalui perhatian kepada istrinya. Nasihat seperti ini tidak dapat diterima oleh banyak orang yang berpikiran modern. Namun persekutuan yang didasarkan atas kasih dan respek—seperti nasihat Alkitab—selalu bahagia.

      26. Apakah standar-standar dalam Alkitab untuk perkawinan benar-benar ampuh? Jelaskan.

      26 Fakta bahwa nasihat Alkitab di bidang ini benar-benar jitu jelas dalam sebuah pengalaman dari Laut Selatan. Sepasang suami istri di sana, setelah sepuluh tahun menikah, merasa yakin bahwa perkawinan mereka telah gagal. Maka mereka mulai merencanakan untuk berpisah. Kemudian sang istri berbicara dengan salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Ia dan Saksi tersebut bersama-sama mempelajari nasihat Alkitab bagi pasangan yang sudah menikah. Suaminya melaporkan, ”Sejak istri saya mempelajari prinsip-prinsip Alkitab, ia berupaya menerapkan hal itu dalam hidupnya sehari-hari. Dalam beberapa minggu, saya mulai melihat ada perubahan.” Karena tertarik, ia setuju bergabung bersama istrinya dalam pengajaran Alkitab dan mendengar nasihat Alkitab untuk pria yang sudah menikah. Hasilnya? Ia berkata, ”Sekarang kami telah menemukan dasar untuk kehidupan keluarga yang benar-benar bahagia.”

      27. Penerapan prinsip-prinsip Alkitab yang mana dapat membantu umat Kristiani yang mengalami kesulitan ekonomi?

      27 Kemiskinan merupakan segi lain lagi yang telah terbukti dapat diatasi dengan bantuan Alkitab. Misalnya, merokok dan pemabukan, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab, memboroskan uang yang sudah terbatas. (Amsal 23:19-21) Selanjutnya, Alkitab menganjurkan kerajinan, karena orang yang bekerja keras lebih mudah memperoleh jalan untuk mendapatkan nafkah bagi keluarganya daripada orang yang malas atau yang menyerah dan putus asa. (Amsal 6:6-11; 10:26) Dan juga, dengan mengindahkan nasihat agar jangan ”iri hati kepada orang yang berbuat curang”, seseorang tidak akan melakukan perbuatan seperti kejahatan atau berjudi sebagai cara untuk menghilangkan kemiskinan. (Mazmur 37:1) Praktik-praktik demikian mungkin kelihatannya memberikan penyelesaian yang cepat untuk kesulitan ekonomi, namun hasil akhirnya sangat menyedihkan.

      28-30. (a) Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Alkitab membantu seorang wanita Kristen mengatasi kemiskinan? (b) Pengalaman dari ribuan umat Kristiani yang miskin secara ekonomi membuktikan apa?

      28 Apakah nasihat ini benar-benar membantu orang yang sangat miskin, atau hanya sekedar teori yang sangat ideal? Jawabannya adalah, Nasihat ini jitu, seperti dibuktikan oleh banyak pengalaman di seluruh dunia. Sebagai contoh, seorang janda Kristen di Asia, tidak mempunyai penghasilan apapun dan harus memelihara putranya yang masih kecil. Bagaimana nasihat Alkitab membantu dia dan putranya?

      29 Ia rajin bekerja, seperti yang dinasihatkan Alkitab, dan mulai menjahit pakaian dan menjualnya. Karena ia jujur dan dapat dipercaya, seperti yang juga dinasihatkan Alkitab, ia segera mempunyai pelanggan-pelanggan tetap. (Kolose 3:23) Kemudian, ia mengubah sebuah ruangan kecil di rumahnya menjadi ruang makan yang kecil dan bangun kira-kira pukul empat setiap pagi untuk mempersiapkan makanan yang akan dijual, dan ini menambah penghasilannya. ”Walaupun begitu,” ia berkata, ”kami harus hidup sederhana.” Tetapi ia mengingat nasihat Alkitab, ”Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”—1 Timotius 6:8.

      30 Ia menambahkan, ”Walaupun saya hidup dalam kemiskinan, saya tidak merasa kesal atau marah. Kebenaran Alkitab memberi saya pandangan yang positif.” Lagi pula, ia mendapati bahwa janji penting yang Yesus berikan benar-benar tergenap atas dirinya. Yesus berkata, ”Tetapi teruslah cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu [kebutuhan jasmani] akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33, NW) Pengalamannya membuktikan bahwa dengan menaruh pelayanannya kepada Allah di tempat pertama dalam kehidupannya, ia selalu mendapatkan kebutuhan jasmaninya dengan berbagai macam cara. Pengalaman wanita Kristen ini, beserta tak terhitung banyaknya umat Kristiani yang miskin secara ekonomi, menambah kesaksian bahwa nasihat Alkitab benar-benar ampuh.

      31. Apa yang terjadi jika kita menaati nasihat Alkitab, dan fakta mengenai hal ini membuktikan apa?

      31 Dalam pasal ini, kita hanya membahas sedikit dari perbendaharaan nasihat yang limpah yang terdapat dalam Alkitab, dan kita baru meninjau beberapa keadaan yang membuktikan bahwa nasihat ini telah berhasil. Pengalaman-pengalaman demikian, bila disebutkan semua, jumlahnya ribuan. Berulang kali, jika orang-orang mengikuti nasihat Alkitab, mereka akan mendapat manfaat. Tetapi bila mereka menolaknya, mereka akan menderita. Tidak ada kumpulan nasihat manapun, di zaman dulu maupun sekarang, yang begitu konsisten menghasilkan manfaat dan berlaku bagi semua suku bangsa. Nasihat yang bijaksana seperti ini tidak mungkin sekedar nasihat rakyat. Fakta bahwa Alkitab merupakan sumber yang kaya dari hikmat sedemikian merupakan bukti kuat bahwa buku ini adalah Firman Allah.

      [Blurb di hlm. 168]

      Sikap suka membantu bermanfaat bagi setiap orang

      [Gambar di hlm. 163]

      Bergaul dengan orang bijak membuat kita bijak, tetapi bergaul dengan orang bebal membuat kita malang

      [Gambar di hlm. 165]

      Merokok harus dihindari karena itu bertentangan dengan prinsip Alkitab

      [Gambar di hlm. 171]

      Mereka yang menaati nasihat Alkitab dalam perkawinan memiliki dasar yang kokoh untuk kebahagiaan

      [Gambar di hlm. 173]

      Menerapkan nasihat Alkitab membantu orang mengatasi problem kemiskinan yang parah

  • ”Firman Allah Itu Hidup”
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 13

      ”Firman Allah Itu Hidup”

      Dalam pasal sebelumnya, kita melihat bahwa nasihat Alkitab dapat membantu kita memecahkan problem dan menghindari kesalahan. Hikmat yang abadi dari nasihat Alkitab merupakan bukti kuat bahwa Alkitab itu terilham. Alkitab sendiri berkata, ”Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur, dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah.” (2 Timotius 3:16, ”BIS”) Tapi Alkitab tidak hanya memberi kita nasihat yang bijaksana. Sebagai Firman dari Allah, sesungguhnya Alkitab dapat mengubah orang.

      1-3. (a) Bagaimana Alkitab menandaskan perlunya mengubah kepribadian? (b) Pengalaman apa menunjukkan kuasa dari Alkitab untuk mengubah kepribadian?

      DAPATKAH Alkitab benar-benar mengubah seseorang? Ya, bahkan dapat mengubah kepribadian mereka. Pertimbangkan nasihat ini yang dicatat dalam Alkitab, ”Tanggalkanlah manusia [”kepribadian”, NW] lama dengan pola kehidupan lama yang sedang dirusakkan oleh keinginan-keinginannya yang menyesatkan. Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya. Hendaklah kalian hidup sebagai manusia [”kepribadian”, NW] baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci.”—Efesus 4:22-24, BIS.

      2 Apakah benar-benar mungkin untuk mengenakan kepribadian baru? Ya, tentu! Sesungguhnya, menjadi seorang Kristiani kadang-kadang memerlukan penyesuaian yang sangat dramatis dalam kepribadian. (1 Korintus 6:9-11) Sebagai contoh, seorang anak laki-laki di Amerika Selatan menjadi yatim piatu pada usia sembilan tahun. Karena tumbuh dewasa tanpa bimbingan orang-tua, ia mengembangkan problem-problem kepribadian yang sulit. Ia menceritakan, ”Pada waktu saya berusia 18 tahun, saya sudah ketagihan obat bius dan pernah meringkuk dalam penjara karena mencuri untuk mempertahankan kebiasaan itu.” Tetapi, bibinya yang adalah salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, akhirnya dapat membantu dia.

      3 Ia menjelaskan, ”Bibi saya mulai memberi pengajaran Alkitab kepada saya, dan setelah tujuh bulan saya berhasil menghentikan kebiasaan menggunakan obat bius.” Ia juga memutuskan hubungan dengan teman-temannya yang lama dan menjalin persahabatan baru di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa. Ia selanjutnya berkata, ”Sahabat-sahabat yang baru inilah dan pengajaran Alkitab yang tetap tentu, memungkinkan saya membuat kemajuan dan membaktikan kehidupan saya untuk melayani Allah.” Ya, bekas pecandu obat bius dan pencuri ini menjadi seorang Kristiani yang aktif, dan perubahan yang besar ini tercapai karena kuasa dari Alkitab. Sebenarnya, seperti dikatakan rasul Paulus, ”Firman Allah hidup dan berkuasa.”—Ibrani 4:12, Bode.

      Perubahan melalui Pengetahuan

      4, 5. Menurut Kolose 3:8-10, apa yang diperlukan untuk memupuk kepribadian baru?

      4 Bagaimana caranya Alkitab mengubah seseorang? Jawabannya terdapat dalam ayat Alkitab, ”Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah, dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, tanggalkan kepribadian lama serta kelakuannya, dan kenakanlah kepribadian baru yang terus-menerus diperbaharui melalui pengetahuan yang saksama menurut gambar Khaliknya.”—Kolose 3:8-10, NW.

      5 Perhatikan peranan penting dari pengetahuan yang saksama akan Alkitab. Alkitab menjelaskan sifat-sifat mana yang harus kita buang dan sifat-sifat mana yang harus kita pupuk. Pengetahuan seperti inilah yang dapat memberikan pengaruh yang kuat, sebagaimana dialami seorang anak muda di Eropa Selatan. Ia mempunyai problem yang sulit: berwatak garang. Pada masa remajanya, ia suka berkelahi, dan untuk menyalurkan kegarangannya, ia belajar menjadi petinju; tapi ia tetap tidak dapat mengendalikan wataknya yang keras. Ketika menjadi tentara, ia mendapat kesulitan karena memukul sesama prajurit. Setelah meninggalkan ketentaraan, ia menikah tapi mulai memukul istrinya. Pada suatu pertengkaran dalam keluarga, ia bahkan memukul ayahnya sendiri, sampai pingsan. Benar-benar pria muda yang pemarah dan garang!

      6, 7. Bagaimana pengetahuan yang saksama dari Alkitab dapat membantu seorang pemuda di Eropa Selatan mengubah kepribadiannya?

      6 Namun, pada akhirnya, ia belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa dan mendengar nasihat sebagai berikut, ”Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; . . . Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah.” (Roma 12:17-19) Nasihat ini membantunya untuk menyadari bahwa wataknya yang bengis benar-benar suatu kelemahan yang buruk. Ia berhenti main tinju, karena ia menyadari bahwa hal itu tidak sesuai dengan kepribadian Kristen yang suka damai. Walaupun demikian ia tetap harus sungguh-sungguh berjuang melawan wataknya yang keras.

      7 Namun, ia dibantu oleh pengetahuan mengenai prinsip-prinsip Alkitab yang kian bertambah. Hal ini mempertajam hati nuraninya, yang kemudian bertindak menetralkan sifatnya yang cepat marah. Suatu ketika, setelah ia membuat kemajuan dalam pengajaran Alkitabnya, seseorang yang tidak dikenal marah dan berteriak menghinanya. Pria muda ini merasakan amukan kemarahan seperti dulu di dalam hatinya. Kemudian, ia merasa ada kekuatan lain: perasaan malu; dan hal ini mencegah dia meledak dalam kemarahan. Daripada ”membalas kejahatan dengan kejahatan”, ia mengendalikan perasaannya. Kini, ia telah berubah, dengan kepribadian baru, berkat pengetahuan Alkitab yang saksama.

      Belajar Mengenal Allah

      8. (a) Menurut gambar siapakah kepribadian baru itu dibentuk? (b) Pengetahuan saksama yang membentuk kepribadian baru harus termasuk pengetahuan tentang siapa?

      8 Memang, banyak orang tahu perbuatan benar yang seharusnya dilakukan, namun mereka menyerah kepada kelemahan daging. Jelas, sekedar memiliki pengetahuan saksama mengenai apa yang benar dan yang salah tidak cukup. Ada hal lain yang membantu kedua orang yang disebut di atas berubah. Apa gerangan? Ayat yang dikutip sebelumnya mengatakan, ”Kenakanlah kepribadian baru yang terus-menerus diperbaharui melalui pengetahuan yang saksama menurut gambar Khaliknya.” (Kolose 3:10, NW) Perhatikan bahwa, sama seperti Adam semula diciptakan menurut gambar Allah, demikian pula kepribadian baru dibuat menurut gambar Allah. (Kejadian 1:26) Karena itu, pengetahuan saksama yang membantu kedua anak muda ini harus termasuk pengetahuan tentang Allah. Hal ini mengingatkan kita kepada kata-kata Yesus, ”Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”—Yohanes 17:3.

      9. Bagaimana pengetahuan tentang Allah membantu kita untuk mengubah kepribadian kita?

      9 Bagaimana pengetahuan tentang Allah dapat membantu kita untuk mengubah kepribadian kita? Hal ini memberi kita motivasi untuk melakukannya. Bila kita mengenal Allah melalui pengajaran Alkitab, kita belajar tentang sifat-sifat ilahi-Nya dan melihat kasih yang Ia nyatakan kepada kita. Hal ini membimbing kita untuk membalas kasih-Nya. (1 Yohanes 4:19) Kemudian, kita dapat menaati apa yang Yesus katakan sebagai hukum yang pertama dan yang terutama, ”Kasihilah Tuhan [”Yehuwa”, NW] Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Matius 22:37) Mengasihi Allah membuat kita ingin mengenakan kepribadian baru yang menyenangkan Dia. Hal itu mendorong kita untuk ingin lebih meniru Dia, tidak soal betapa sulit kita mungkin harus berjuang untuk melakukannya.

      Kelemahan-Kelemahan yang Berurat Berakar

      10, 11. Bagaimana pengetahuan yang saksama membantu seorang wanita muda di Amerika Utara untuk mulai mengubah kepribadiannya?

      10 Dalam beberapa keadaan, hal itu benar-benar suatu perjuangan. Seorang wanita muda di Amerika Utara harus berjuang keras untuk membuat perubahan. Ketika masih kanak-kanak ia menjadi korban penganiayaan seksual dan ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang keras dan akhirnya beralih ke obat bius. Karena obat bius sangat mahal, ia menjual diri sebagai pelacur untuk membiayai kebiasaannya. Ia juga mengganggu dan merampok turis-turis dan akhirnya menghabiskan lebih banyak waktu dalam penjara dan tempat perjudian daripada di rumah.

      11 Ketika Saksi-Saksi Yehuwa bertemu dengannya, ia—setelah melakukan aborsi beberapa kali—telah menjadi ibu dari seorang anak yang dilahirkan di luar nikah. Walaupun demikian, ia menyukai apa yang ia dengar dari Alkitab dan mulai mempelajarinya. Tak lama kemudian ia membina hubungan baik dengan Allah dan membuat penyesuaian dalam hidupnya.

      12, 13. Jelaskanlah bagaimana pengetahuan yang saksama, sekali tertanam, dapat bertindak seperti suatu kekuatan untuk berubah.

      12 Namun, ia harus berjuang dengan keras, karena kepribadian yang lama telah berurat berakar. Pada suatu hari, ia tersinggung mendengar nasihat yang diberikan dengan maksud baik, kemudian berhenti belajar Alkitab, dan kembali ke jalan hidupnya yang kotor. Tetapi ia tidak dapat melupakan kebenaran Alkitab yang telah tertanam dalam hatinya, dan ia mengakui, ”Sering kali, saya merasa bersalah, dan kata-kata di 2 Petrus 2:22 muncul dalam pikiran saya, ’Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.’”

      13 Akhirnya, pengetahuan ini mendorong dia untuk sekali lagi mengerahkan upaya yang sungguh-sungguh. Ia berkata, ”Saya mulai membuka diri kepada Yehuwa dan sering berdoa memohon bantuan.” Kali ini, kepribadian baru tertanam dengan lebih teguh dalam dirinya, walaupun ia masih harus berjuang dengan keras. Suatu kali, dalam keadaan lemah sesaat, ia kembali jatuh kepada pemabukan dan perbuatan amoral. Namun, saat ini, reaksinya menunjukkan bahwa ia benar-benar telah berubah. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri dan berkata, ”Saya banyak berdoa dan belajar.” Akhirnya, Firman Allah berkuasa dalam kehidupannya demikian rupa sampai ia menjadi seorang Kristiani yang aktif, menempuh kehidupan yang bersih dan terhormat. Sekarang, sudah selama beberapa tahun, ia seorang yang sama sekali berbeda dari pribadi yang pernah dianiaya, ketagihan obat bius, dan hidup liar.

      Umat yang Berubah karena Firman Allah

      14, 15. (a) Kekuatan apa dari Allah bekerja melalui Alkitab? (b) Apa beberapa ciri khas umat Kristiani sejati dewasa ini?

      14 Kuasa yang telah diperankan oleh Alkitab dalam kehidupan orang-orang yang rendah hati menunjukkan bahwa Alkitab bukan sekedar hasil karya manusia. Sebagai Firman Allah yang terilham, Alkitab merupakan sarana bagi bekerjanya roh Allah. Roh yang sama yang memungkinkan Yesus melakukan mukjizat, membantu kita dewasa ini untuk mengalahkan sifat-sifat yang buruk dan memupuk kepribadian Kristen. Sebenarnya, sifat-sifat dasar yang perlu dipupuk umat Kristiani—kasih, sukacita, perdamaian, panjang sabar, kemurahan, kebaikan, iman, kelemahlembutan, dan penguasaan diri—disebut dalam Alkitab sebagai ”buah Roh”.—Galatia 5:22, 23.

      15 Dewasa ini, roh Allah bekerja bukan hanya atas beberapa orang tetapi atas jutaan orang yang telah ”menjadi murid [Yehuwa]” dan menikmati ’kesejahteraan yang besar’ dari Dia. (Yesaya 54:13) Siapakah mereka? Yesus memberi tahu satu cara untuk mengenal mereka, katanya, ”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35) Kasih Kristen adalah buah dari roh dan bagian penting dari kepribadian baru Kristen. Apakah ada kelompok orang yang menunjukkan kasih dengan cara yang dikatakan Yesus?

      16, 17. Kutip komentar dari beberapa surat kabar yang membantu mengenali orang-orang yang ”menjadi murid [Yehuwa]” dan yang menikmati ’kesejahteraan yang besar’.

      16 Nah, perhatikan intisari sepucuk surat yang ditulis kepada New Haven Register, sebuah surat kabar dari Amerika Utara, ”Tidak soal apakah Anda telah dibuat jengkel atau marah oleh usaha penginjilan mereka, seperti yang telah saya rasakan, Anda patut mengagumi pengabdian mereka, moral mereka yang baik, teladan mereka yang menonjol dalam tingkah laku dan cara hidup yang sehat.” Surat kabar Jerman Münchner Merkur membicarakan kelompok yang sama dengan mengatakan, ”Mereka adalah orang-orang yang paling jujur dan pembayar pajak yang paling tepat waktu di Republik Federasi [Jerman]. Ketaatan mereka kepada undang-undang dapat dilihat dari cara mereka mengendarai mobil maupun dalam statistik kejahatan.”

      17 Siapakah yang dibicarakan oleh kedua surat kabar ini? Kelompok yang sama yang disebutkan dalam surat kabar Herald dari Buenos Aires, Argentina. Surat kabar tersebut berkata, ”Saksi-Saksi Yehuwa sepanjang masa telah membuktikan diri sebagai warga yang rajin bekerja, serius, hemat dan takut kepada Allah, orang-orang yang benar-benar dibutuhkan negeri ini.” Sebuah penelitian sosiologi dari Zambia yang diterbitkan dalam American Ethnologist (Majalah Etnologi Amerika) menyebutkan kelompok yang sama. Dikatakan, ”Saksi-Saksi Yehuwa mengalami sukses yang lebih besar dibanding anggota-anggota golongan agama yang lain dalam memelihara ikatan perkawinan yang mantap.”

      18, 19. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa di Italia dan di Afrika Selatan telah digambarkan?

      18 Surat kabar La Stampa di Italia juga membicarakan Saksi-Saksi Yehuwa ketika mengatakan, ”Mereka adalah warga yang paling loyal yang dapat diharapkan: mereka tidak mengelak pajak atau berupaya menghindari undang-undang yang tidak menyenangkan demi keuntungan mereka sendiri. Standar moral yang luhur berupa kasih akan sesama, tidak ingin berkuasa, tidak melakukan kekerasan dan kejujuran pribadi (yang bagi kebanyakan umat Kristiani merupakan ’peraturan Hari Minggu’ yang hanya cocok untuk dikhotbahkan dari mimbar) mempengaruhi jalan hidup mereka ’sehari-hari’.”

      19 Seorang profesor dari universitas di Afrika Selatan yang mengalami diskriminasi di bawah undang-undang sebelumnya yang bersifat rasial, menyebut Saksi-Saksi Yehuwa sebagai ”orang-orang yang telah dididik oleh standar-standar yang luhur dari Alkitab sehingga benar-benar menjadi ’buta-warna’”. Dalam menjelaskan ini, ia menambahkan, ”Inilah orang-orang yang melihat apa yang ada di dalam batin orang lain, tidak hanya warna kulit mereka. Dewasa ini Saksi-Saksi Yehuwa merupakan satu-satunya persaudaraan sejati.”

      20. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa terkenal sangat berbeda?

      20 Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa ada sekelompok orang yang telah menerima Alkitab dalam hati mereka dan membiarkan roh suci Allah bekerja atas diri mereka. Patut diperhatikan bahwa mereka adalah orang-orang yang sama yang kita sebutkan sebelumnya sebagai orang-orang yang menaati perintah Yesus untuk memberitakan injil Kerajaan di seluruh dunia. (Matius 24:14) Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa terkenal dalam cara seperti ini? Dalam banyak hal mereka tidak berbeda dari orang lain. Mereka mempunyai kelemahan fisik yang sama, problem ekonomi yang sama, dan kebutuhan pokok yang sama. Namun, sebagai kelompok, mereka mengasihi Allah, menerima Alkitab dengan sungguh-sungguh, dan membiarkannya berkuasa dalam kehidupan mereka.

      21. Apa yang dibuktikan oleh fakta bahwa umat seperti Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar ada dalam dunia sekarang yang penuh kebencian?

      21 Jutaan Saksi-Saksi Yehuwa dapat ditemui di lebih dari 200 negeri. Mereka adalah orang-orang dari berbagai suku, bahasa, dan kedudukan sosial. Namun, mereka merupakan persaudaraan internasional yang bersatu padu dan penuh damai. Mereka adalah warga negara yang baik di negara manapun mereka tinggal, tetapi yang pertama dan terutama, mereka adalah rakyat dari Kerajaan Allah, dan mereka semua sangat aktif memberitahukan kepada orang lain kabar baik tentang Kerajaan itu. Sungguh luar biasa bahwa dalam dunia yang terpecah belah dan penuh kebencian ini, sekelompok orang seperti Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar ada. Fakta bahwa mereka ada merupakan bukti yang kuat bahwa roh Allah masih bekerja di antara umat manusia. Dan hal ini membuktikan bahwa Alkitab benar-benar ”hidup dan berkuasa”.

      [Blurb di hlm. 177]

      Alkitab benar-benar mengubah orang

      [Blurb di hlm. 181]

      Pengetahuan tentang Allah membuat seseorang ingin menjadi seperti Dia

  • Alkitab dan Anda
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 14

      Alkitab dan Anda

      Para kritikus modern mengatakan bahwa Alkitab tidak ilmiah, isinya saling bertentangan, dan hanya berisi kumpulan dongeng-dongeng. Sebaliknya, Yesus berkata, ”FirmanMu [Allah] adalah kebenaran.” (Yohanes 17:17) Bukti mendukung Yesus dan bukan para kritikus. Fakta-fakta menunjukkan bahwa Alkitab benar dalam segi sejarah. Selain itu, keselarasannya yang luar biasa, nubuatnya yang benar, hikmatnya yang dalam, dan kuasanya demi kebaikan dalam kehidupan orang-orang semuanya menunjukkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis. Seperti yang ditulis oleh rasul Paulus, ”Semua yang tertulis dalam Alkitab diilhami oleh Allah dan berguna.”—2 Timotius 3:16, ”BIS”.

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Fakta-fakta membuktikan hal apa berkenaan Alkitab? (b) Apa makna dari kenyataan bahwa Alkitab itu Firman Allah yang terilham?

      FAKTA bahwa Alkitab adalah firman dari Allah, bukan dari manusia, mengandung makna yang dalam. Hal itu berarti bahwa Allah benar-benar telah berkomunikasi dengan manusia. Ia telah menjawab banyak pertanyaan kita dan telah menunjukkan jalan keluar untuk banyak problem kita. Hal itu juga berarti bahwa harapan untuk masa depan yang dijelaskan dalam Alkitab itu sungguh-sungguh. Kerajaan Allah benar-benar sedang memerintah dan pada waktunya akan bertindak untuk menyingkirkan dari bumi ini semua ketidakadilan, penindasan, dan penderitaan.

      2. Pengetahuan bahwa Alkitab adalah Firman Allah hendaknya menggerakkan Anda untuk melakukan apa?

      2 Sekarang, pertanyaannya adalah: Apa yang akan Anda lakukan dengan keterangan ini? Sekurang-kurangnya, pengetahuan bahwa Alkitab itu Firman Allah seharusnya mendorong Anda untuk menyelidikinya. Pemazmur menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang melakukan hal itu ketika ia berkata, ”Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik . . . tetapi yang kesukaannya ialah Taurat [Yehuwa], dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”—Mazmur 1:1, 2.

      Terimalah Bantuan

      3, 4. (a) Seperti yang ditunjukkan Alkitab sendiri, apa yang hendaknya kita lakukan jika ada hal-hal di dalam Alkitab yang tidak kita mengerti? (b) Siapa yang selalu bersedia membantu orang-orang untuk lebih mengerti Alkitab?

      3 Mungkin, pada waktu membaca Alkitab, Anda mendapati ada hal-hal yang Anda tidak mengerti. (2 Petrus 3:16) Suatu kejadian yang dicatat di dalam Alkitab di buku Kisah memperlihatkan bahwa hal ini dapat diharapkan. Tidak lama setelah kematian Yesus, ada seorang Etiopia yang sedang membaca nubuat-nubuat dalam kitab Yesaya dalam Alkitab. Penginjil Kristen Filipus menemui orang itu dan berkata, ”Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” Orang Etiopia tersebut menjawab tidak, lalu ia mengundang Filipus untuk membantu dia mengerti.—Kisah 8:30, 31.

      4 Seorang wanita di Amerika Serikat juga menghadapi keadaan yang sama. Ia membaca Alkitab secara tetap, namun ada banyak ajaran penting dari Alkitab yang tidak dimengerti olehnya melalui pembacaan pribadi. Baru setelah bertukar pikiran dengan Saksi-Saksi Yehuwa ia mengetahui kebenaran Alkitab yang utama, termasuk pentingnya Kerajaan Allah dan berkat-berkat yang akan diberikan oleh Kerajaan tersebut bagi umat manusia. Seandainya Anda mengundang mereka, Saksi-Saksi Yehuwa akan merasa senang membantu Anda juga untuk dapat lebih memahami apa yang Anda baca di dalam Alkitab.

      Terapkan Nasihat Alkitab

      5. Menurut Alkitab, haluan apa mendatangkan kebahagiaan?

      5 Kita dianjurkan bukan hanya untuk membaca Alkitab tetapi juga agar bertindak selaras dengan apa yang kita baca. (Mazmur 119:2) Selain itu, Alkitab menganjurkan, ”Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya [Yehuwa] itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya!” (Mazmur 34:9) Sebenarnya, kita diundang untuk menguji Allah. Berusahalah untuk hidup menurut prinsip-prinsip Allah, yang memperlihatkan bahwa Anda yakin Allah mengetahui apa yang terbaik bagi Anda. Dengan demikian, Anda akan melihat bahwa inilah sebenarnya jalan yang benar. Dan orang yang percaya kepada Yehuwa benar-benar bahagia.

      6. Apakah praktis untuk mencoba hidup selaras dengan prinsip-prinsip Alkitab dewasa ini? Jelaskan.

      6 Beberapa orang menyatakan bahwa tidak ada orang yang bisa hidup menurut prinsip-prinsip Alkitab di dunia yang penuh dengan ketidakjujuran, perbuatan amoral, dan kekerasan ini. Namun, ternyata banyak yang melakukannya. Siapa? Seorang pemuda di Afrika mendapati ada sekelompok orang yang melakukan itu. Ia menulis, ”Saya telah mengamati selama beberapa tahun ini bahwa di Zimbabwe kalianlah, Saksi-Saksi Yehuwa, yang benar-benar berusaha mengikuti teladan Kristus . . . Sejauh ini, hanya kelompok Andalah yang berhasil meyakinkan saya akan kasih Allah dan kuasa dari injil-Nya melalui kehidupan Anda dan bukan hanya melalui khotbah-khotbah dan karya-karya tulis. Anda hidup sesuai dengan injil dan memberitakannya padahal banyak orang memberitakan injil tetapi tidak hidup selaras dengan itu.”

      Terimalah Kuasanya

      7. Praktik-praktik umum apa dewasa ini yang sangat bertentangan dengan apa yang Alkitab katakan?

      7 Rasul Paulus berkata bahwa Alkitab ”bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan”. (2 Timotius 3:16) Namun, kadang-kadang, apa yang dikatakan Alkitab tidak populer. Misalnya, Alkitab mengutuk perbuatan homoseks, sedangkan homoseksualitas secara luas dipandang sebagai gaya hidup yang dapat diterima. (Roma 1:24-27; 1 Korintus 6:9-11; 1 Timotius 1:9-11) Alkitab juga mengatakan bahwa kehidupan dari bayi yang belum dilahirkan itu penting dan tidak boleh digugurkan dengan sengaja, namun tiap tahun ada kira-kira 50 juta pengguguran kandungan di seluruh dunia. (Keluaran 21:22, 23; Mazmur 36:10; 139:14-16; Yeremia 1:5) Bagaimana jika kita secara pribadi merasa sulit untuk menerima apa yang dikatakan Alkitab sehubungan dengan hal-hal ini?

      8, 9. Jika kita mula-mula merasa sulit menerima hal-hal tertentu dalam Alkitab, apa yang hendaknya kita ingat, dan standar-standar siapakah yang akan selalu kita terima?

      8 Nah, umat Kristiani telah merasakan bahwa menaati Firman Allah selalu bijaksana. Mengapa? Karena dalam jangka panjang, mengikuti apa yang dikatakan Alkitab, selalu mendatangkan hasil yang terbaik bagi setiap orang. (Amsal 2:1-11) Kenyataannya, bahwa manusia sangat terbatas dalam hal hikmat. Mereka jarang dapat memastikan apa hasil akhir dari tindakan mereka. Nabi Yeremia mengakui, ”Aku tahu, ya [Yehuwa], bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”—Yeremia 10:23.

      9 Dengan memperhatikan sekeliling kita saja, kita bisa melihat bahwa penilaian ini benar. Kebanyakan problem yang timbul di dunia ini merupakan akibat langsung dari tidak menaati nasihat Firman Allah. Sejarah umat manusia yang panjang dan penuh kesulitan memperlihatkan bahwa manusia tidak dapat dengan sukses memutuskan bagi diri sendiri hal-hal mengenai moral. Allah jauh lebih bijaksana daripada kita. Mengapa Anda tidak sebaiknya menerima apa yang Dia katakan, sebaliknya dari bersandar kepada hikmat kita sendiri?—Amsal 28:26; Yeremia 17:9.

      Tidak Ada Orang yang Sempurna

      10, 11. (a) Kenyataan apa mengenai cara kita diciptakan dan dunia tempat kita tinggal menimbulkan problem jika kita berusaha hidup sesuai dengan standar-standar Alkitab? (b) Pergaulan macam apakah yang dianjurkan Alkitab agar kita cari, dan di mana kita dapat menemukan pergaulan demikian?

      10 Alkitab mengingatkan kita dalam segi lain mana kita membutuhkan bantuan. Kita semua mewarisi kecenderungan untuk berbuat dosa. ”Yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya.” (Kejadian 8:21; Roma 7:21) Problem ini diperbesar oleh kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang tidak mengikuti prinsip-prinsip Alkitab. Maka, kita membutuhkan bantuan bukan hanya untuk mengerti Alkitab tetapi juga untuk menerapkan hal-hal yang telah kita pelajari. Itulah sebabnya Alkitab menganjurkan kita agar bergaul dengan orang-orang yang ingin hidup menurut standar-standar ilahi. Pemazmur menulis, ”Aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk. . . . Aku mau memuji [Yehuwa] dalam jemaah.” Dan mazmur lain berbunyi, ”Alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”—Mazmur 26:5, 12; 133:1.

      11 Berkumpul bersama merupakan bagian penting dalam ibadat bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mengadakan beberapa perhimpunan setiap minggu, maupun kebaktian-kebaktian secara berkala, untuk belajar Alkitab bersama dan membahas bagaimana prinsip-prinsip tersebut berlaku dalam hidup mereka. Mereka membentuk ”persaudaraan” seluas dunia yang anggotanya saling menganjurkan dan membantu masing-masing untuk mempertahankan standar-standar Alkitab yang luhur ini. (1 Petrus 2:17, NW) Silahkan Anda menghadiri salah satu perhimpunan mereka dan melihat bagaimana perhimpunan demikian dapat membantu Anda juga.—Ibrani 10:24, 25.

      Hiduplah menurut Firman Allah

      12. Berkat-berkat apa diperoleh dengan mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Allah?

      12 Jadi, mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Allah mendatangkan berkat dan tanggung jawab. Kita diberkati karena kita mendapat bimbingan untuk tingkah laku sehari-hari yang tidak tersedia di tempat lain. Selain itu, kita telah belajar tentang kasih Allah dalam mengaruniakan Putra-Nya sendiri untuk menebus kita agar kita memiliki harapan untuk hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) Kita menyadari bahwa Yesus sekarang telah memerintah sebagai Raja dan segera akan bertindak untuk menyingkirkan kejahatan dari bumi. Dan kita dengan yakin menantikan ’langit baru dan bumi baru’ yang berisi kebenaran yang telah dijanjikan oleh Allah sendiri.—2 Petrus 3:13.

      13. Tanggung jawab apakah yang menjadi bagian kita jika kita menerima Alkitab sebagai Firman Allah?

      13 Namun, perlu diingat bahwa kita mempunyai tanggung jawab untuk mempelajari Alkitab dan memperhatikan apa yang dikatakannya. Allah sendiri mendesak, ”Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku.” (Amsal 3:1) Walaupun banyak orang memandang Alkitab hanya sebagai perkataan manusia, kita harus dengan berani ”membiarkan Allah didapati benar, meskipun semua manusia pembohong”. (Roma 3:4, NW) Biarkan hikmat Allah membimbing kehidupan Anda. ”Percayalah kepada [Yehuwa] dengan segenap hatimu . . . Akuilah Dia dalam segala lakumu.” (Amsal 3:5, 6) Mengindahkan Firman Allah secara bijaksana dengan cara ini akan memberikan pengaruh baik bagi kehidupan Anda, sekarang maupun untuk selama-lamanya.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan