PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ba hlm. 3
  • Buku yang Hendaknya Saudara Baca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku yang Hendaknya Saudara Baca
  • Buku bagi Semua Orang
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Saya Harus Membaca Alkitab?
    Sedarlah!—1984 (No. 10)
  • Bantu Orang-Orang Lain Belajar tentang Tokoh Terbesar
    Pelayanan Kerajaan Kita—1993
  • Mengapa Perlu Membaca Alkitab
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
  • Di Manakah Bimbingan Dapat Diperoleh?
    Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
Lihat Lebih Banyak
Buku bagi Semua Orang
ba hlm. 3

Buku yang Hendaknya Saudara Baca

”Alkitab tidak usah diberi perhatian serius.” Demikian kata seorang profesor universitas kepada seorang wanita muda yang berbicara terus terang.

”Apakah Anda pernah membaca Alkitab?” tanya wanita ini.

Terperanjat mendengar hal itu, sang profesor harus mengakui bahwa ia belum membacanya.

”Bagaimana Anda bisa dengan yakin mengutarakan pendapat tentang buku yang belum pernah Anda baca?”

Argumen wanita ini sungguh tepat. Sang profesor memutuskan untuk membaca Alkitab dan kemudian mengutarakan pendapat tentangnya.

ALKITAB, yang terdiri dari 66 buku, telah digambarkan sebagai ”kumpulan buku yang kemungkinan paling berpengaruh dalam sejarah manusia”.1 Sebenarnya, buku ini telah mempengaruhi beberapa karya terbesar dunia dalam bidang seni, kesusastraan, dan musik. Buku ini memiliki pengaruh yang sangat besar atas terbentuknya sistem hukum. Alkitab dipuji karena gaya sastranya dan disegani oleh banyak orang terpelajar. Pengaruhnya sungguh amat dalam terhadap kehidupan orang-orang dari segala lapisan masyarakat. Buku ini telah menggugah loyalitas yang luar biasa dalam diri banyak pembacanya. Ada yang bahkan telah mempertaruhkan nyawa hanya untuk membacanya.

Di lain pihak, terdapat keragu-raguan akan Alkitab. Ada orang-orang yang memiliki pendapat-pendapat yang kokoh tentang Alkitab meskipun mereka secara pribadi belum pernah membacanya. Mereka mungkin mengakui nilai sastra atau nilai sejarahnya, namun mereka bertanya-tanya: Bagaimana mungkin sebuah buku yang ditulis ribuan tahun lalu dapat relevan dalam dunia yang modern ini? Kita hidup dalam ”era informasi”. Informasi terkini dari peristiwa-peristiwa hangat dan teknologi mutakhir dapat diperoleh dengan sangat mudah. Saran-saran para ”pakar” terhadap hampir semua problem kehidupan modern telah tersedia. Sebenarnya, apakah Alkitab memuat keterangan yang praktis bagi zaman sekarang?

Brosur ini berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan demikian. Brosur ini tidak bermaksud memaksakan pandangan atau kepercayaan agama kepada saudara, melainkan hendak memperlihatkan bahwa Alkitab, buku yang berpengaruh dalam sejarah, layak saudara pertimbangkan. Sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 1994 menyatakan bahwa beberapa pendidik benar-benar yakin bahwa Alkitab terpatri begitu kuat dalam kebudayaan Barat sehingga ”siapa pun orangnya, beriman ataupun tidak, yang tidak mengenal ajaran dan kisah-kisah Alkitab akan buta budaya”.2

Barangkali setelah membaca apa yang diterbitkan di brosur ini, saudara akan setuju bahwa—apakah seseorang bersifat religius atau tidak—Alkitab, paling tidak adalah sebuah buku yang hendaknya saudara baca

[Kotak/Gambar di hlm. 3]

”Kearifan saya semata-mata saya peroleh dengan membaca sebuah buku.—Sebuah buku? Ya, dan ini adalah sebuah buku tua yang sederhana, bebas dari kepura-puraan, dan terus terang . . . Dan nama buku ini cukup sederhana, Alkitab.”—Heinrich Heine, pujangga Jerman abad ke-19.3

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan