PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Pekah”
  • Pekah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pekah
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Rezin
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Maher-syalal-has-baz
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Tiglat-pileser (III)
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Remalia
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Pekah”

PEKAH

[dari kata dasar yang artinya ”buka”].

Raja Israel yang memerintah selama 20 tahun, kira-kira sejak tahun 778 SM; sezaman dengan beberapa raja Yehuda, yaitu Azaria (Uzzia), Yotam, dan Ahaz. Sebelumnya, Pekah adalah ajudan Pekahia, raja Israel. Akan tetapi, pada tahun ke-52 pemerintahan Uzzia, Pekah, putra Remalia, bekerja sama dengan 50 orang Gilead, membunuh Pekahia dan merebut kekuasaan sebagai raja atas Israel di Samaria. (2Raj 15:25, 27) Selama pemerintahan Pekah, penyembahan berhala anak lembu terus berlangsung. (2Raj 15:28) Penguasa ini juga membentuk aliansi dengan Rezin, raja Siria. Menjelang akhir pemerintahan Yotam, raja Yehuda (yang dimulai pada tahun kedua pemerintahan Pekah), Pekah dan Rezin menimbulkan kesulitan bagi Yehuda.—2Raj 15:32, 37, 38.

Setelah Ahaz, putra Yotam, mulai memerintah pada tahun ke-17 pemerintahan Pekah, Rezin dan Pekah menyerbu Yehuda, dengan maksud menggulingkan raja itu dan mengangkat seorang putra Tabeel sebagai raja. Mereka tidak berhasil merebut Yerusalem (2Raj 16:1, 5; Yes 7:1-7), tetapi Yehuda menanggung kerugian besar. Dalam satu hari, Pekah membunuh 120.000 pria Yehuda yang gagah berani. Pasukan Israel juga menawan 200.000 orang Yehuda. Akan tetapi, atas nasihat nabi Oded, yang didukung oleh sejumlah pria terkemuka Efraim, para tawanan ini dikembalikan ke Yehuda.—2Taw 28:6, 8-15.

Walaupun mendapat jaminan melalui nabi Yesaya bahwa gabungan Siria-Israel akan gagal menggulingkannya sebagai raja (Yes 7:6, 7), Ahaz yang tidak beriman itu menyuap raja Asiria, Tiglat-pileser III, untuk membantunya. Sebagai tanggapan, raja Asiria merebut Damaskus dan membunuh Rezin. (2Raj 16:7-9) Rupanya, pada waktu yang sama Tiglat-pileser merebut wilayah Gilead, Galilea, dan Naftali, serta sejumlah kota di Israel utara. (2Raj 15:29) Setelah itu, Hosyea, putra Elah, membunuh Pekah dan menjadi raja Israel berikutnya.—2Raj 15:30.

Sebuah fragmen teks sejarah Tiglat-pileser III melaporkan tentang kampanyenya melawan Israel, ”Semua penduduknya (dan) harta mereka kubawa ke Asiria. Mereka menggulingkan raja mereka, Pekah (Pa-qa-ha), dan aku menjadikan Hosyea (A-ú-si-ʼ) sebagai raja atas mereka.”—Ancient Near Eastern Texts, diedit oleh J. B. Pritchard, 1974, hlm. 284.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan