PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Kebaktian-Kebaktian Bukti dari Persaudaraan Kita
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • Kebaktian-Kebaktian yang Mula-Mula dari Siswa-Siswa Alkitab

      Penyelenggaraan untuk pertemuan Siswa-Siswa Alkitab dari berbagai kota dan negeri berkembang secara bertahap. Tidak seperti kelompok-kelompok gereja tradisional, Siswa-Siswa Alkitab, melalui kebaktian-kebaktian mereka, dengan segera berkenalan dengan rekan-rekan seiman di tempat-tempat lain. Pada mulanya, kebaktian-kebaktian ini diadakan di Allegheny, Pennsylvania, berkaitan dengan peringatan tahunan kematian Tuhan. Pada tahun 1891 secara spesifik diumumkan bahwa akan ada suatu ”kebaktian untuk pengajaran Alkitab dan untuk merayakan Peringatan Perjamuan Malam Tuhan”. Tahun berikutnya, Watch Tower memuat judul yang mencolok yang mengumumkan ”KEBAKTIAN ORANG-ORANG PERCAYA, DI ALLEGHENY, PA., . . . TANGGAL 7 SAMPAI DENGAN 14 APRIL 1892.”

      Masyarakat umum tidak diundang ke kebaktian-kebaktian yang mula-mula tersebut. Akan tetapi, pada tahun 1892, sekitar 400 orang yang telah membuktikan iman kepada tebusan dan mempunyai minat yang tulus dalam pekerjaan Tuhan hadir. Acaranya mencakup lima hari pengajaran Alkitab yang intensif dan dua hari berikutnya nasihat yang berguna bagi para kolportir.

      Seseorang yang hadir untuk pertama kalinya di salah satu pertemuan ini mengatakan, ”Saya telah menghadiri banyak Kebaktian, tetapi belum pernah ke kebaktian yang seperti ini, karena kehendak dan rencana Allah adalah satu-satunya topik yang tidak putus-putusnya sejak bangun pagi hingga akan tidur; di dalam rumah, di jalan, di perhimpunan, pada saat makan siang dan di mana saja.” Berkenaan semangat yang diperlihatkan oleh para delegasi, seseorang dari Wisconsin, AS, menulis, ”Saya sangat terkesan oleh semangat kasih dan kebaikan persaudaraan yang dinyatakan pada setiap kesempatan.”

      Suatu perubahan dalam penyelenggaraan kebaktian tahunan terjadi pada tahun 1893. Untuk dapat memanfaatkan harga karcis kereta api yang murah yang berkaitan dengan Columbian Exposition pada musim panas itu, Siswa-Siswa Alkitab berkumpul di Chicago, Illinois, mulai tanggal 20 hingga 24 Agustus. Ini adalah kebaktian mereka yang pertama di luar daerah Pittsburgh. Akan tetapi, agar dapat menggunakan waktu dan uang sebaik-baiknya demi pekerjaan Tuhan, selama beberapa tahun kebaktian umum tidak diadakan lagi.

      Kemudian, mulai tahun 1898, Siswa-Siswa Alkitab di berbagai tempat mulai mengambil inisiatif secara lokal untuk menyelenggarakan kebaktian-kebaktian, yang dihadiri oleh orang-orang di daerah yang terbatas. Pada tahun 1900, 3 kebaktian umum diorganisasi oleh Lembaga; namun selain itu juga ada 13 kebaktian lokal di Amerika Serikat dan Kanada, yang kebanyakan hanya berlangsung satu hari dan sering kali diadakan berkaitan dengan kunjungan salah seorang musafir. Jumlahnya terus meningkat. Menjelang tahun 1909, sedikitnya ada 45 kebaktian lokal di Amerika Utara, selain dari kebaktian-kebaktian yang dilayani oleh Saudara Russell pada tur-tur khusus yang membawanya ke berbagai bagian benua itu. Bagian utama dari acara kebaktian satu hari khusus dirancang untuk menggugah minat masyarakat umum. Hadirin berkisar antara seratus sampai beberapa ribu orang.

      Selain itu, kebaktian-kebaktian umum, yang dihadiri terutama oleh Siswa-Siswa Alkitab, menekankan pengajaran bagi mereka yang sudah cukup kuat dalam jalan kebenaran. Untuk kebaktian-kebaktian ini, kereta-kereta api khusus dipenuhi dengan para delegasi yang datang dari kota-kota besar. Kadang-kadang, hadirin mencapai 4.000 orang, bahkan termasuk beberapa delegasi dari Eropa. Inilah waktu penyegaran rohani yang sejati yang menghasilkan bertambahnya gairah dan kasih di pihak umat Yehuwa. Seorang saudara berkata pada penutup kebaktian demikian pada tahun 1903, ”Saya tidak mau menerima seribu dolar sebagai ganti hal-hal baik yang telah saya terima dari Kebaktian ini;—walaupun saya seorang yang miskin.”

      Saudara-saudara musafir yang kebetulan berada di daerah tersebut berkhotbah dalam kebaktian-kebaktian ini. Saudara Russell juga berupaya hadir dan melayani pada acara kebaktian-kebaktian lokal seperti pada kebaktian-kebaktian besar di Amerika Serikat dan sering kali di Kanada. Itu berarti banyak perjalanan. Kebanyakan perjalanan dilakukan pada akhir pekan. Namun, pada tahun 1909, seorang saudara di Chicago menyewa beberapa gerbong kereta api untuk mengangkut para delegasi yang mengadakan perjalanan bersama Saudara Russell dari satu kebaktian ke kebaktian lain pada suatu tur. Pada tahun 1911 dan 1913, seluruh kereta api disewa oleh saudara yang sama untuk membawa ratusan delegasi pada tur-tur kebaktian selama satu bulan atau lebih dan yang meliputi bagian barat Amerika Serikat dan Kanada.

      Perjalanan dengan kereta api kebaktian seperti itu adalah pengalaman yang mengesankan. Pada tahun 1913, Malinda Keefer naik salah satu kereta api di Chicago, Illinois. Bertahun-tahun kemudian, ia mengatakan, ”Kami segera menyadari bahwa kami adalah satu keluarga besar . . . dan kereta api ini menjadi rumah kami selama satu bulan.” Seraya kereta api meninggalkan stasiun, orang-orang yang mengantarkan mereka menyanyikan ”God Be With You Till We Meet Again” (Allah Bersamamu Sampai Kita Jumpa Lagi), sambil melambaikan topi dan saputangan hingga kereta api hilang dari pandangan. Saudari Keefer menambahkan, ”Pada setiap perhentian dalam perjalanan ini ada kebaktian yang sedang diselenggarakan—kebanyakan selama tiga hari, dan kami tinggal selama satu hari untuk setiap kebaktian. Selama perhentian-perhentian ini Saudara Russell menyampaikan dua khotbah, satu untuk saudara-saudara pada siang hari, dan satu lagi untuk masyarakat umum pada sore hari dengan tema ’Di Balik Kuburan’.”

      Di negeri-negeri lain juga, jumlah kebaktian meningkat. Sering kali ini berupa kebaktian-kebaktian kecil. Sekitar 15 orang hadir pada kebaktian pertama di Norwegia, pada tahun 1905; namun ini baru permulaan. Enam tahun kemudian, ketika Saudara Russell mengunjungi Norwegia, upaya khusus dikerahkan untuk mengundang masyarakat umum, dan hadirin pada kesempatan itu diperkirakan ada 1.200 orang. Selama tahun 1909, ketika ia menghadiri kebaktian-kebaktian di Skotlandia, ia berbicara kepada kira-kira 2.000 orang di Glasgow dan kepada 2.500 lainnya di Edinburgh mengenai pokok yang membangkitkan minat, ”Pencuri di Firdaus, Orang Kaya di Neraka, dan Lazarus di Pangkuan Abraham”.

      Pada penutup kebaktian masa permulaan, saudara-saudara mengadakan apa yang mereka sebut suatu perjamuan kasih, yang mencerminkan rasa persaudaraan Kristen mereka. Apa yang dilakukan pada ”perjamuan kasih” ini? Sebagai contoh, para pembicara akan berjejer dengan membawa piring yang berisi potongan-potongan roti, kemudian hadirin akan berjalan rapi melaluinya, memakan roti itu, berjabatan tangan, dan menyanyikan, ”Blest Be the Tie That Binds Our Hearts in Christian Love” (Diberkatilah Ikatan yang Memadukan Hati Kita Dalam Kasih Kristen). Air mata sukacita sering kali mengalir di pipi seraya mereka menyanyi. Belakangan, seraya jumlah mereka bertambah, mereka tidak lagi berjabatan tangan dan memakan roti tetapi menutup dengan nyanyian dan doa dan, sering kali dengan tepuk tangan panjang untuk mengungkapkan penghargaan mereka.

      Melancarkan Kampanye Sedunia untuk Pemberitaan Kerajaan

      Kebaktian besar pertama setelah Perang Dunia I diadakan di Cedar Point, Ohio (di Danau Erie, 96 kilometer sebelah barat Cleveland), dari tanggal 1 hingga 8 September 1919. Setelah kematian Saudara Russell, beberapa orang yang telah bergabung dengan organisasi, dan menonjol, meninggalkan kebenaran. Saudara-saudara mengalami ujian berat. Pada awal tahun 1919 presiden Lembaga dan rekan-rekannya dibebaskan dari pemenjaraan mereka yang tidak adil. Maka ada antisipasi yang bersemangat. Walaupun hadirin pada hari pertama agak sedikit, namun beberapa waktu kemudian semakin banyak delegasi yang datang dengan kereta-kereta api khusus. Maka hotel-hotel yang telah menawarkan untuk menampung para delegasi dibanjiri tamu. R. J. Martin dan A. H. Macmillan (kedua orang ini termasuk dalam kelompok yang baru saja dibebaskan dari penjara) menawarkan diri untuk membantu. Mereka bekerja membagikan kamar-kamar hingga lewat tengah malam, dan Saudara Rutherford dan banyak saudara lain merasa senang melayani sebagai pegawai hotel, membawa kopor-kopor dan mengantar saudara-saudara ke kamar mereka. Ada semangat kegairahan yang menular di antara mereka semua.

      Sekitar 2.500 orang diharapkan hadir. Akan tetapi, dalam segala hal, kebaktian itu terbukti menjadi lebih daripada yang telah diantisipasikan. Sampai hari kedua, auditorium telah penuh sesak dan ruangan-ruangan lain digunakan. Ketika itu ternyata tidak mencukupi, acara dipindahkan ke luar gedung ke suatu daerah dengan rumpun pohon-pohon yang menyenangkan. Sekitar 6.000 Siswa-Siswa Alkitab dari Amerika Serikat dan Kanada hadir.

      Pada khotbah utama hari Minggu, sedikitnya 1.000 orang dari kalangan masyarakat juga datang, sehingga jumlah hadirin bertambah menjadi genap 7.000, dan kepada mereka pembicara berkhotbah di udara terbuka tanpa bantuan mikrofon atau sistem pengeras suara apa pun. Dalam khotbah itu, ”Harapan Bagi Umat Manusia yang Menderita”, J. F. Rutherford menjelaskan bahwa Kerajaan Mesianik Allah adalah jalan keluar bagi problem-problem umat manusia, dan ia juga memperlihatkan bahwa Liga Bangsa-Bangsa (pada waktu itu baru didirikan dan sudah didukung oleh para pemimpin agama) sama sekali bukan pernyataan politik dari Kerajaan Allah. Surat kabar Sandusky Register (surat kabar setempat) memuat laporan yang panjang tentang khotbah umum itu, maupun suatu ringkasan dari kegiatan Siswa-Siswa Alkitab. Salinan-salinan dari surat kabar itu dikirim untuk dimuat dalam surat-surat kabar di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Namun ada sesuatu yang lebih penting daripada publisitas yang ditimbulkan oleh kebaktian ini.

      Klimaks sesungguhnya dari seluruh kebaktian ini adalah ”Pesan Kepada Rekan-Rekan Pekerja”, yang disampaikan oleh Saudara Rutherford, yang belakangan diterbitkan di bawah judul ”Mengumumkan Kerajaan”. Khotbah ini ditujukan kepada Siswa-Siswa Alkitab sendiri. Selama khotbah itu, arti dari huruf-huruf GA yang telah dipajang pada acara kebaktian dan di berbagai lokasi kebaktian ini menjadi jelas. Pengumuman dibuat tentang diterbitkannya sebuah majalah baru yaitu, The Golden Age (Abad Keemasan), untuk digunakan dalam mengarahkan perhatian orang-orang kepada Kerajaan Mesianik. Setelah menguraikan pekerjaan yang perlu dilakukan, Saudara Rutherford berkata kepada para hadirin, ”Pintu kesempatan terbuka di hadapan saudara. Cepatlah masuk. Ingat bahwa seraya saudara maju dalam pekerjaan ini, saudara tidak semata-mata mengajukan permohonan untuk menjadi agen sebuah majalah, tetapi saudara adalah duta dari Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan, mengumumkan kepada orang-orang dengan cara yang berwibawa ini tentang datangnya Abad Keemasan, kerajaan yang mulia dari Tuhan dan Majikan kita, yang telah diharapkan dan didoakan selama berabad-abad oleh umat Kristen sejati.” (Lihat Wahyu 3:8.) Ketika pembicara bertanya berapa banyak yang berhasrat untuk ikut dalam pekerjaan itu, tanggapan yang antusias sungguh menggugah untuk diamati. Secara serentak, hadirin sebanyak 6.000 orang, bangkit berdiri. Hingga tahun berikutnya, lebih dari 10.000 orang ikut serta dalam dinas pengabaran. Kebaktian itu secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang mempersatukan dan menguatkan bagi mereka yang hadir.

      Tiga tahun kemudian, pada tahun 1922, kebaktian lain yang patut dikenang diadakan di Cedar Point. Ini adalah acara selama sembilan hari, dari tanggal 5 hingga 13 September. Selain delegasi dari Amerika Serikat dan Kanada, beberapa datang dari Eropa. Pertemuan-pertemuan diadakan dalam sepuluh bahasa. Rata-rata hadirin tiap hari sekitar 10.000 orang; dan sewaktu khotbah ”Jutaan orang yang Sekarang Hidup Tidak Akan Pernah Mati”, disampaikan, begitu banyak dari kalangan masyarakat ada di antara hadirin sehingga jumlahnya menjadi hampir dua kali lipat.

      Siswa-Siswa Alkitab tidak berkumpul pada kebaktian ini dengan pikiran bahwa mereka sedang merencanakan pekerjaan di bumi ini yang akan diperpanjang sampai beberapa dekade di masa depan. Sesungguhnya, mereka mengatakan bahwa boleh jadi ini adalah kebaktian umum terakhir mereka sebelum ”penyelamatan gereja . . . ke dalam tahap surgawi dari kerajaan Allah, dan sesungguhnya ke dalam kehadiran yang sebenarnya dari Tuhan kita dan Allah kita”. Namun, seberapa singkat pun waktunya, melakukan kehendak Allah adalah perhatian utama mereka. Dengan mengingat hal itu, pada hari Jumat, 8 September, Saudara Rutherford menyampaikan khotbah ”Kerajaan” yang selalu dikenang.

      Sebelum peristiwa ini, spanduk-spanduk besar bertuliskan huruf-huruf ADV digantung di berbagai bagian dari lapangan. Selama khotbah tersebut, arti dari huruf-huruf itu menjadi jelas ketika pembicara mendesak, ”Jadilah saksi-saksi yang setia dan benar bagi Tuhan. Majulah dalam pertempuran sampai semua sisa Babel hancur lebur. Umumkan berita ini ke mana-mana. Dunia harus tahu bahwa Yehuwa adalah Allah dan bahwa Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Inilah hari yang paling penting. Lihat sang Raja memerintah! Kalian adalah pemberita-pemberitanya. Karena itu umumkan, umumkan, umumkan, Raja dan kerajaannya.” Pada saat itu, sebuah spanduk yang besar, panjangnya 11 meter, dibentangkan di hadapan hadirin. Padanya tertulis slogan yang membangkitkan semangat ”Umumkan [Inggris: ”Advertise”, disingkat ADV”] Raja dan Kerajaan”. Itu adalah saat yang dramatis. Hadirin bertepuk tangan dengan penuh semangat. Saudara Pfannebecker yang sudah lanjut usia, dalam orkes kebaktian, melambaikan biolanya tinggi-tinggi dan berkata dengan suara keras dengan logat Jermannya yang kental, ”Ah, ya! Dan sekarang kita akan melakukannya, bukan?” Dan mereka memang melakukannya.

      Empat hari kemudian, seraya kebaktian masih berjalan, Saudara Rutherford secara pribadi ikut dengan beberapa peserta kebaktian lain dalam pekerjaan pemberitaan Kerajaan dari rumah ke rumah di kawasan 72 kilometer dari lokasi kebaktian. Ini tidak berhenti sampai di situ. Pekerjaan pengabaran Kerajaan telah mendapat dorongan yang kuat yang akan mencapai seluruh bumi. Pada tahun itu, lebih dari 17.000 pekerja yang bergairah di 58 negeri ikut memberikan kesaksian. Beberapa dekade setelah itu, George Gangas, yang hadir di kebaktian dan yang belakangan menjadi anggota Badan Pimpinan, berkata mengenai acara di Cedar Point itu, ”Ini adalah sesuatu yang tertulis dalam pikiran dan hati saya tanpa dapat dihapus lagi, yang tidak akan pernah dilupakan selama hidup saya.”

      Tonggak-Tonggak Bersejarah Dalam Pertumbuhan Rohani

      Semua kebaktian merupakan saat-saat penyegaran dan pengajaran dalam Firman Allah. Akan tetapi beberapa di antaranya telah diingat selama berpuluh-puluh tahun sebagai tonggak bersejarah rohani.

      Tujuh dari kebaktian-kebaktian ini berlangsung, berturut-turut setiap tahun, dari tahun 1922 sampai 1928, di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Satu alasan kebaktian-kebaktian ini begitu penting adalah disampaikannya resolusi-resolusi yang sangat ampuh yang disetujui, ketujuhnya tertera dalam kotak pada halaman berikut. Walaupun jumlah Saksi-Saksi relatif sedikit, mereka menyebarkan sebanyak 45 juta eksemplar untuk setiap resolusi, dan 50 juta eksemplar untuk resolusi lain, dalam banyak bahasa di seluruh dunia. Beberapa disiarkan melalui pemancar-pemancar radio internasional. Maka, suatu kesaksian yang luar biasa telah diberikan.

      Kebaktian lain yang juga bersejarah diselenggarakan di Columbus, Ohio, pada tahun 1931. Pada hari Minggu, 26 Juli, setelah mendengarkan argumen dari Alkitab, Siswa-Siswa Alkitab menerima sebuah nama baru—Saksi-Saksi Yehuwa. Betapa cocok! Inilah nama yang mengarahkan perhatian utama kepada sang Pencipta sendiri dan yang dengan jelas menunjukkan tanggung jawab dari mereka yang menyembah-Nya. (Yes. 43:10-12) Dengan menerima nama itu, saudara-saudara dikuatkan untuk menjadi pemberita-pemberita nama dan kerajaan Allah yang lebih bergairah daripada sebelumnya. Sebagaimana dinyatakan sebuah surat yang ditulis pada tahun itu oleh seorang Saksi dari Denmark, ”Oh, benar-benar nama yang hebat, Saksi-Saksi Yehuwa, ya, semoga kita semua benar-benar demikian.”

  • Kebaktian-Kebaktian Bukti dari Persaudaraan Kita
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • Kemudian, mulai tahun 1898, Siswa-Siswa Alkitab di berbagai tempat mulai mengambil inisiatif secara lokal untuk menyelenggarakan kebaktian-kebaktian, yang dihadiri oleh orang-orang di daerah yang terbatas. Pada tahun 1900, 3 kebaktian umum diorganisasi oleh Lembaga; namun selain itu juga ada 13 kebaktian lokal di Amerika Serikat dan Kanada, yang kebanyakan hanya berlangsung satu hari dan sering kali diadakan berkaitan dengan kunjungan salah seorang musafir. Jumlahnya terus meningkat. Menjelang tahun 1909, sedikitnya ada 45 kebaktian lokal di Amerika Utara, selain dari kebaktian-kebaktian yang dilayani oleh Saudara Russell pada tur-tur khusus yang membawanya ke berbagai bagian benua itu. Bagian utama dari acara kebaktian satu hari khusus dirancang untuk menggugah minat masyarakat umum. Hadirin berkisar antara seratus sampai beberapa ribu orang.

      Selain itu, kebaktian-kebaktian umum, yang dihadiri terutama oleh Siswa-Siswa Alkitab, menekankan pengajaran bagi mereka yang sudah cukup kuat dalam jalan kebenaran. Untuk kebaktian-kebaktian ini, kereta-kereta api khusus dipenuhi dengan para delegasi yang datang dari kota-kota besar. Kadang-kadang, hadirin mencapai 4.000 orang, bahkan termasuk beberapa delegasi dari Eropa. Inilah waktu penyegaran rohani yang sejati yang menghasilkan bertambahnya gairah dan kasih di pihak umat Yehuwa. Seorang saudara berkata pada penutup kebaktian demikian pada tahun 1903, ”Saya tidak mau menerima seribu dolar sebagai ganti hal-hal baik yang telah saya terima dari Kebaktian ini;—walaupun saya seorang yang miskin.”

      Saudara-saudara musafir yang kebetulan berada di daerah tersebut berkhotbah dalam kebaktian-kebaktian ini. Saudara Russell juga berupaya hadir dan melayani pada acara kebaktian-kebaktian lokal seperti pada kebaktian-kebaktian besar di Amerika Serikat dan sering kali di Kanada. Itu berarti banyak perjalanan. Kebanyakan perjalanan dilakukan pada akhir pekan. Namun, pada tahun 1909, seorang saudara di Chicago menyewa beberapa gerbong kereta api untuk mengangkut para delegasi yang mengadakan perjalanan bersama Saudara Russell dari satu kebaktian ke kebaktian lain pada suatu tur. Pada tahun 1911 dan 1913, seluruh kereta api disewa oleh saudara yang sama untuk membawa ratusan delegasi pada tur-tur kebaktian selama satu bulan atau lebih dan yang meliputi bagian barat Amerika Serikat dan Kanada.

      Perjalanan dengan kereta api kebaktian seperti itu adalah pengalaman yang mengesankan. Pada tahun 1913, Malinda Keefer naik salah satu kereta api di Chicago, Illinois. Bertahun-tahun kemudian, ia mengatakan, ”Kami segera menyadari bahwa kami adalah satu keluarga besar . . . dan kereta api ini menjadi rumah kami selama satu bulan.” Seraya kereta api meninggalkan stasiun, orang-orang yang mengantarkan mereka menyanyikan ”God Be With You Till We Meet Again” (Allah Bersamamu Sampai Kita Jumpa Lagi), sambil melambaikan topi dan saputangan hingga kereta api hilang dari pandangan. Saudari Keefer menambahkan, ”Pada setiap perhentian dalam perjalanan ini ada kebaktian yang sedang diselenggarakan—kebanyakan selama tiga hari, dan kami tinggal selama satu hari untuk setiap kebaktian. Selama perhentian-perhentian ini Saudara Russell menyampaikan dua khotbah, satu untuk saudara-saudara pada siang hari, dan satu lagi untuk masyarakat umum pada sore hari dengan tema ’Di Balik Kuburan’.”

      Di negeri-negeri lain juga, jumlah kebaktian meningkat. Sering kali ini berupa kebaktian-kebaktian kecil. Sekitar 15 orang hadir pada kebaktian pertama di Norwegia, pada tahun 1905; namun ini baru permulaan. Enam tahun kemudian, ketika Saudara Russell mengunjungi Norwegia, upaya khusus dikerahkan untuk mengundang masyarakat umum, dan hadirin pada kesempatan itu diperkirakan ada 1.200 orang. Selama tahun 1909, ketika ia menghadiri kebaktian-kebaktian di Skotlandia, ia berbicara kepada kira-kira 2.000 orang di Glasgow dan kepada 2.500 lainnya di Edinburgh mengenai pokok yang membangkitkan minat, ”Pencuri di Firdaus, Orang Kaya di Neraka, dan Lazarus di Pangkuan Abraham”.

      Pada penutup kebaktian masa permulaan, saudara-saudara mengadakan apa yang mereka sebut suatu perjamuan kasih, yang mencerminkan rasa persaudaraan Kristen mereka. Apa yang dilakukan pada ”perjamuan kasih” ini? Sebagai contoh, para pembicara akan berjejer dengan membawa piring yang berisi potongan-potongan roti, kemudian hadirin akan berjalan rapi melaluinya, memakan roti itu, berjabatan tangan, dan menyanyikan, ”Blest Be the Tie That Binds Our Hearts in Christian Love” (Diberkatilah Ikatan yang Memadukan Hati Kita Dalam Kasih Kristen). Air mata sukacita sering kali mengalir di pipi seraya mereka menyanyi. Belakangan, seraya jumlah mereka bertambah, mereka tidak lagi berjabatan tangan dan memakan roti tetapi menutup dengan nyanyian dan doa dan, sering kali dengan tepuk tangan panjang untuk mengungkapkan penghargaan mereka.

  • Kebaktian-Kebaktian Bukti dari Persaudaraan Kita
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • [Kotak/Gambar di hlm. 261]

      Tujuh Resolusi Kebaktian yang Penting

      Pada tahun 1922, resolusi yang berjudul ”Suatu Tantangan Kepada Para Pemimpin Dunia” meminta mereka membuktikan bahwa umat manusia memiliki hikmat untuk memerintah bumi ini atau mengakui bahwa perdamaian, kehidupan, kemerdekaan, dan kebahagiaan kekal hanya dapat datang dari Yehuwa melalui Yesus Kristus.

      Pada tahun 1923, ada ”Suatu Peringatan Kepada Semua Orang Kristen” tentang kebutuhan yang mendesak untuk melarikan diri dari organisasi yang dengan curang mengaku mewakili Allah dan Kristus.

      Pada tahun 1924, ”Kependetaan Didakwa” menyingkapkan doktrin-doktrin dan praktek-praktek para pemimpin agama Susunan Kristen yang tidak berdasarkan Alkitab.

      Pada tahun 1925, ”Berita Harapan” memperlihatkan mengapa mereka yang mengaku sebagai terang yang membimbing dunia telah gagal memuaskan kebutuhan manusia yang terbesar dan bagaimana hanya Kerajaan Allah dapat melakukannya.

      Pada tahun 1926, ”Suatu Kesaksian Kepada Para Penguasa Dunia” memberi tahu mereka bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar dan bahwa Yesus Kristus sekarang memerintah sebagai Raja yang paling berhak atas bumi. Resolusi ini mendesak para penguasa agar menggunakan pengaruh mereka untuk memalingkan pikiran orang-orang kepada Allah yang benar sehingga bencana tidak menimpa mereka.

      Pada tahun 1927, ”Resolusi Bagi Bangsa-Bangsa Susunan Kristen” menyingkapkan gabungan ekonomi-politik-agama yang menekan umat manusia. Resolusi ini mendesak orang-orang untuk meninggalkan Susunan Kristen dan menaruh kepercayaan mereka kepada Yehuwa dan Kerajaan-Nya di tangan Kristus.

      Pada tahun 1928, ”Pernyataan Melawan Setan dan Mendukung Yehuwa” menjelaskan bahwa Raja yang diurapi Yehuwa, Yesus Kristus, akan segera mengikat Setan dan menghancurkan organisasinya yang fasik, dan resolusi ini mendesak semua yang mengasihi keadilbenaran untuk berpihak pada Yehuwa.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan