PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • Menyediakan Lektur Bagi Siswa-Siswa Alkitab Masa Permulaan

      Salah satu di antara artikel-artikel pertama yang ditulis oleh C. T. Russell diterbitkan pada tahun 1876 dalam Bible Examiner, yang diedit oleh George Storrs dari Brooklyn, New York. Sesudah Saudara Russell mulai bekerja sama dengan N. H. Barbour dari Rochester, New York, Russell menyediakan dana untuk menerbitkan buku Three Worlds dan surat kabar yang berjudul Herald of the Morning. Ia bekerja sebagai rekan redaktur dari surat kabar tersebut, dan pada tahun 1877, ia menggunakan fasilitas Herald untuk menerbitkan buku kecil The Object and Manner of Our Lord’s Return. Saudara Russell mempunyai pikiran yang tajam mengenai perkara rohani dan juga urusan-urusan bisnis, namun Barbour-lah yang sangat berpengalaman dalam typesetting dan komposisi.

      Akan tetapi, ketika Barbour menolak nilai pendamaian dari korban tebusan Yesus Kristus untuk dosa, Saudara Russell memutuskan hubungan dengan dia. Maka, pada tahun 1879, ketika Russell mulai menerbitkan Zion’s Watch Tower and Herald of Christ’s Presence, ia harus mengandalkan percetakan-percetakan komersial.

      Pada tahun berikutnya, risalah pertama dari suatu rangkaian risalah ekstensif yang dirancang untuk membangkitkan minat orang kepada kebenaran Alkitab siap diterbitkan. Segera pekerjaan ini berkembang menjadi besar. Untuk dapat menanganinya Zion’s Watch Tower Tract Society dibentuk pada tanggal 16 Februari 1881, dengan W. H. Conley sebagai presiden dan C. T. Russell sebagai sekretaris dan bendahara. Penyelenggaraan dibuat agar pencetakan dilakukan oleh perusahaan komersial di berbagai kota di Pennsylvania, New York, dan Ohio, dan juga di Inggris. Pada tahun 1884, Zion’s Watch Tower Tract Societya menjadi badan hukum yang sah, dengan C. T. Russell sebagai presiden, dan dalam piagamnya tercantum bahwa badan itu lebih daripada sekadar lembaga yang mengatur penerbitan. Tujuan yang sebenarnya bersifat agama; ini didirikan untuk ”menyebarkan Kebenaran Alkitab dalam berbagai bahasa”.

      Betapa bergairahnya tujuan ini dikejar! Pada tahun 1881, dalam waktu empat bulan, 1.200.000 risalah dengan jumlah keseluruhan 200.000.000 halaman diterbitkan. (Banyak dari antara ”risalah-risalah” ini sebenarnya dalam bentuk buku kecil.) Sesudah itu, jumlah produksi risalah Alkitab untuk disebarkan secara cuma-cuma melonjak menjadi puluhan juta, tahun demi tahun. Risalah-risalah ini dicetak dalam sekitar 30 bahasa dan disebarkan tidak hanya di Amerika, tetapi juga di Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan negeri-negeri lain.

      Aspek lain dari pekerjaan ini terbuka pada tahun 1886, ketika Saudara Russell selesai menulis buku The Divine Plan of the Ages, jilid pertama dari suatu seri yang terdiri dari enam jilid yang ia tulis secara pribadi. Sehubungan dengan penerbitan empat jilid pertama dari seri itu (1886-97), serta risalah dan majalah Watch Tower dari tahun 1887 sampai 1898, ia menggunakan Tower Publishing Company.b Pada waktunya, typesetting dan komposisi dilakukan oleh saudara-saudara di Rumah Alkitab di Pittsburgh. Untuk menghemat, mereka juga membeli kertas untuk pencetakan. Dalam hal pencetakan dan penjilidan yang sesungguhnya, Saudara Russell sering memasukkan order ke lebih dari satu perusahaan. Ia merencanakan dengan cermat, memesan barang-barang cukup jauh di muka untuk mendapatkan harga-harga yang pantas. Sejak saat penerbitan buku pertama yang ditulis oleh C. T. Russell sampai tahun 1916, ada sejumlah 9.384.000 buku dari enam jilid tersebut yang telah dihasilkan dan disebarkan.

      Penerbitan bacaan Alkitab tidak berhenti ketika Saudara Russell meninggal. Tahun berikutnya, jilid ketujuh dari Studies in the Scriptures dicetak. Buku ini diperkenalkan kepada keluarga Betel pada tanggal 17 Juli 1917. Permintaan akan buku ini menjadi sedemikian besar sehingga pada akhir tahun yang sama, Lembaga memesan kepada beberapa percetakan dan penjilidan komersial untuk mencetak 850.000 eksemplar dalam bahasa Inggris. Edisi-edisi dalam bahasa-bahasa lain juga diterbitkan di Eropa. Selain itu, sekitar 38 juta risalah dicetak pada tahun tersebut.

      Namun kemudian, selama masa penganiayaan yang hebat pada tahun 1918, sementara para pejabat Lembaga dipenjarakan secara tidak adil, kantor pusat mereka (yang berlokasi di Brooklyn, New York) dibongkar. Pelat-pelat untuk pencetakan dimusnahkan. Staf yang sudah sangat berkurang memindahkan kantor ke Pittsburgh ke lantai tiga dari suatu bangunan di 119 Federal Street. Apakah ini membuat mereka berhenti memproduksi lektur Alkitab?

      Haruskah Mereka Mencetak Sendiri?

      Setelah dibebaskannya presiden Lembaga, J. F. Rutherford, dan rekan-rekannya dari penjara, Siswa-Siswa Alkitab mengadakan kebaktian di Cedar Point, Ohio, pada tahun 1919. Mereka mengingat apa yang telah Allah izinkan terjadi pada tahun sebelumnya dan apa yang ditunjukkan oleh Firman-Nya harus mereka lakukan selama hari-hari selanjutnya. Diumumkan bahwa suatu majalah baru, The Golden Age, akan diterbitkan sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa Kerajaan Allah adalah satu-satunya harapan bagi umat manusia.

      Sebagaimana telah dilakukan di masa lalu, Lembaga mengatur agar pencetakan dikerjakan oleh perusahaan komersial. Akan tetapi, zaman telah berubah. Terdapat masalah ketenagakerjaan dalam industri percetakan dan problem dalam pasar kertas. Diperlukan penyelenggaraan yang lebih dapat diandalkan. Saudara-saudara mendoakan hal ini dan memperhatikan bimbingan Tuhan.

      Pertama-tama, di mana mereka harus mencari tempat untuk kantor-kantor Lembaga? Haruskah mereka memindahkan kantor pusat kembali ke Brooklyn? Dewan direksi Lembaga memikirkan hal ini dan suatu panitia ditunjuk untuk memeriksa situasinya.

      Saudara Rutherford menginstruksikan C. A. Wise, wakil presiden Lembaga, agar pergi ke Brooklyn untuk melihat apakah mungkin membuka kembali Betel dan menyewa tempat-tempat agar Lembaga dapat memulai kegiatan pencetakan. Dengan rasa ingin tahu mengenai langkah-langkah apa yang akan diberkati Allah, Saudara Rutherford mengatakan, ”Pergilah dan periksalah apakah Tuhan menghendaki kita kembali ke Brooklyn.”

      ”Bagaimana saya akan menentukan apakah Tuhan menghendaki kita kembali atau tidak?” tanya Saudara Wise.

      ”Kita terpaksa pindah dari Brooklyn kembali ke Pittsburgh karena kita gagal memperoleh persediaan batu bara pada tahun 1918,”c jawab Saudara Rutherford. ”Mari kita menjadikan batu bara sebagai percobaan. Pergilah dan pesanlah sejumlah batu bara.”

      ”Menurut saudara, berapa ton yang harus saya pesan sebagai percobaan?”

      ”Jangan tanggung-tanggung,” usul Saudara Rutherford. ”Pesanlah 500 ton.”

      Itulah tepatnya yang dilakukan Saudara Wise. Dan apa hasilnya? Ketika ia mengajukan permohonan kepada kalangan berwenang, ia mendapatkan sertifikat untuk memperoleh 500 ton batu bara—cukup untuk keperluan mereka selama beberapa tahun! Tetapi di mana mereka akan menyimpannya? Tempat-tempat yang besar di ruang bawah tanah Rumah Betel diubah menjadi gudang batu bara.

      Hasil percobaan ini dianggap sebagai petunjuk yang tidak diragukan dari kehendak Allah. Menjelang awal bulan Oktober 1919, sekali lagi mereka mulai melaksanakan kegiatan mereka dari Brooklyn.

      Sekarang, apakah mereka harus mencetak sendiri? Mereka berupaya membeli sebuah mesin cetak majalah rotary tetapi mereka diberi tahu bahwa hanya ada beberapa mesin cetak seperti ini di Amerika Serikat dan kecil kemungkinan untuk mendapatkannya dalam beberapa bulan. Meskipun demikian, mereka yakin bahwa jika ini kehendak Tuhan, Ia akan membuka jalan. Dan Ia memang melakukannya!

      Hanya beberapa bulan setelah mereka kembali ke Brooklyn, mereka berhasil membeli sebuah mesin cetak rotary. Delapan blok dari Rumah Betel, di 35 Myrtle Avenue, mereka menyewa tiga lantai di sebuah gedung. Pada awal tahun 1920, Lembaga sudah memiliki tempat percetakan sendiri—kecil, namun lengkap. Saudara-saudara yang cukup berpengalaman dalam menjalankan peralatan itu menawarkan diri mereka untuk membantu pekerjaan ini.

      Terbitan The Watch Tower tanggal 1 Februari tahun tersebut dihasilkan oleh percetakan Lembaga sendiri. Menjelang bulan April, The Golden Age juga diproduksi oleh percetakan mereka sendiri. Pada akhir tahun itu, dengan senang hati The Watch Tower melaporkan, ”Selama bagian terbesar dari tahun itu, semua pekerjaan untuk THE WATCH TOWER, THE GOLDEN AGE, dan banyak buku kecil, telah dikerjakan oleh tangan-tangan yang penuh pengabdian, dan hanya satu motif yang menggerakkan tindakan mereka, dan motif itu adalah kasih akan Tuhan dan maksud-tujuan-Nya yang adil-benar. . . . Ketika jurnal dan publikasi lain terpaksa berhenti karena kekurangan kertas atau masalah perburuhan, penerbitan publikasi kita terus berjalan tanpa hambatan.”

      Ruang percetakan sangat terbatas, namun jumlah pekerjaan yang dihasilkan luar biasa. Jumlah The Watch Tower yang biasa dicetak adalah 60.000 eksemplar untuk setiap terbitan. Selain itu majalah The Golden Age juga dicetak di sana, dan pada tahun pertama, terbitan 29 September merupakan terbitan khusus. Majalah itu memuat penyingkapan yang terperinci tentang pelaku-pelaku penganiayaan terhadap Siswa-Siswa Alkitab mulai tahun 1917 hingga tahun 1920. Empat juta eksemplar dicetak! Salah seorang karyawan percetakan belakangan berkata, ’Setiap anggota keluarga Betel, kecuali juru masak, membantu dalam mencetak majalah ini.’

      Pada tahun pertama mereka menggunakan mesin cetak rotary, Saudara Rutherford bertanya kepada saudara-saudara apakah mereka juga dapat mencetak buku-buku kecil dengan mesin cetak ini. Pada mulanya hal itu kelihatan tidak mungkin. Para perancang mesin ini mengatakan bahwa itu tidak dapat dilaksanakan. Namun saudara-saudara mencobanya dan sukses. Mereka sendiri juga menciptakan mesin pelipat sehingga dengan demikian mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja untuk jenis pekerjaan itu dari 12 orang menjadi 2 orang. Apa yang membuat mereka sukses? ”Pengalaman dan berkat Tuhan,” begitulah manajer percetakan menyimpulkan.

      Akan tetapi, bukan di Brooklyn saja Lembaga menjalankan kegiatan pencetakan. Beberapa dari kegiatan pencetakan untuk lektur bahasa asing diawasi dari kantor di Michigan. Untuk mengurus kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan pekerjaan ini, pada tahun 1921, Lembaga memasang sebuah mesin Linotype, mesin-mesin cetak, dan peralatan lain yang diperlukan di Detroit, Michigan. Di sana lektur-lektur dicetak dalam bahasa-bahasa Polski, Rusia, Ukraina, dan bahasa-bahasa lain.

      Pada tahun yang sama, Lembaga menerbitkan buku The Harp of God, yang ditulis dalam gaya yang cocok bagi para pemula dalam pengajaran Alkitab. Sampai tahun 1921, Lembaga belum mencoba mencetak dan menjilid buku-buku sendiri. Apakah mereka perlu berupaya melakukan pekerjaan ini juga? Sekali lagi, mereka mencari bimbingan Tuhan.

      Saudara-Saudara yang Berbakti Mencetak dan Menjilid Buku-Buku

      Pada tahun 1920, The Watch Tower melaporkan bahwa banyak kolportir terpaksa berhenti dari dinas tersebut karena perusahaan percetakan dan penjilidan tidak mampu memenuhi pesanan Lembaga. Saudara-saudara di kantor pusat berpikir jika mereka dapat bebas dari ketergantungan kepada pabrik-pabrik komersial dengan segala masalah perburuhannya, mereka dapat menghasilkan kesaksian yang lebih besar mengenai maksud-tujuan Allah bagi umat manusia. Jika mereka mencetak dan menjilid sendiri buku-buku mereka, para penentang akan lebih sulit mengganggu pekerjaan mereka. Dan pada waktunya mereka berharap untuk dapat menghemat biaya pencetakan buku-buku dan dengan demikian masyarakat dapat lebih mudah memilikinya.

      Namun hal ini menuntut lebih banyak ruangan dan peralatan, dan mereka harus mempelajari keterampilan-keterampilan yang baru. Dapatkah mereka melakukannya? Robert J. Martin, pengawas percetakan, mengingat bahwa pada zaman Musa, Yehuwa telah ’memenuhi Bezaleel dan Aholiab dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan’ yang diperlukan untuk membangun kemah suci. (Kel. 35:30-35) Dengan mengingat kisah Alkitab itu, Saudara Martin yakin bahwa Yehuwa juga akan melakukan apa saja yang diperlukan sehingga hamba-hamba-Nya dapat menerbitkan bacaan untuk mengumumkan Kerajaan.

      Setelah banyak renungan dan doa, rencana-rencana yang pasti mulai dihasilkan. Dengan melihat kembali apa yang telah terjadi, Saudara Martin belakangan menulis kepada Saudara Rutherford, ”Hari terbesar adalah hari saat saudara ingin mengetahui apakah ada suatu alasan yang kuat mengapa kita tidak mencetak dan menjilid buku-buku kita sendiri. Itu adalah ide yang mendebarkan hati, sebab itu berarti kita harus membuka sebuah pabrik yang lengkap dengan peralatan typesetting, electroplating, pencetakan dan penjilidan yang menjalankan puluhan mesin yang belum kita kenal, sebagian besar di antaranya bahkan tidak kita ketahui bahwa mesin semacam itu ada, dan perlunya untuk belajar banyak sekali keterampilan. Namun itu merupakan cara terbaik untuk menyaingi harga buku yang tinggi setelah perang.

      ”Saudara mengontrak gedung bertingkat enam di 18 Concord Street (dengan dua lantai masih digunakan oleh penyewa lain); dan pada tanggal 1 Maret 1922, kami pindah ke sana. Saudara membeli peralatan lengkap yang terdiri dari mesin-mesin untuk typesetting, electroplating, mencetak dan menjilid, sebagian besar baru, beberapa bekas; dan kami mulai bekerja.

      ”Presiden dari salah satu perusahaan percetakan besar yang pernah melakukan banyak pekerjaan untuk kita, mendengar apa yang sedang kami lakukan dan datang mengunjungi kami. Ia melihat peralatan yang baru itu dan dengan muka muram menyatakan, ’Kalian sekarang memiliki percetakan kelas satu, tetapi tidak seorang pun di sini tahu bagaimana menjalankannya. Dalam waktu enam bulan semuanya akan menjadi barang rongsokan; dan kalian akan menyadari bahwa orang-orang yang patut mengerjakan pencetakan bagi kalian adalah orang-orang yang selama ini telah melakukannya, dan mereka adalah yang terlibat dalam bisnis pencetakan.’

      ”Memang kedengarannya cukup masuk akal, tetapi ia tidak memperhitungkan Tuhan; dan Ia selalu menyertai kita. Ketika penjilidan dimulai Tuhan menyediakan seorang saudara yang telah menggunakan seluruh hidupnya dalam bisnis penjilidan. Saudara ini memang sangat bermanfaat tepat pada waktu ia sangat dibutuhkan. Dengan bantuannya, juga dengan roh Tuhan yang bekerja melalui saudara-saudara yang berupaya untuk belajar, tidak lama kemudian kami mulai membuat buku-buku.”

      Karena percetakan di Concord Street mempunyai cukup tempat, maka pekerjaan-pekerjaan pencetakan di Detroit digabungkan dengan yang ada di Brooklyn. Pada tahun kedua di lokasi ini, saudara-saudara sudah menghasilkan 70 persen dari buku-buku dan buku-buku kecil yang diperlukan selain majalah dan risalah dan surat selebaran. Pada tahun berikutnya, bertambahnya pekerjaan menyebabkan dua lantai yang tersisa dalam bangunan percetakan itu perlu digunakan.

      Dapatkah mereka mempercepat produksi buku-buku mereka? Khusus untuk maksud tersebut, mereka memesan mesin cetak yang dirancang di Jerman, dikirim ke Amerika, dan mulai dijalankan pada tahun 1926. Sepanjang pengetahuan mereka, itu adalah mesin cetak rotary pertama yang digunakan di Amerika untuk mencetak buku-buku.

      Namun, kegiatan pencetakan yang dilakukan oleh Siswa-Siswa Alkitab tidak semuanya berada di Amerika.

      Kegiatan Pencetakan yang Mula-Mula di Negeri-Negeri Lain

      Dengan menggunakan perusahaan-perusahaan komersial, Saudara Russell sudah mulai mengusahakan pencetakan di Inggris bahkan sejak tahun 1881. Ini juga dilakukan di Jerman pada tahun 1903, di Yunani pada tahun 1906, di Finlandia pada tahun 1910, dan bahkan di Jepang pada tahun 1913. Selama tahun-tahun sesudah perang dunia pertama, sejumlah besar pencetakan demikian—buku, buku kecil, majalah, dan risalah—dikerjakan di Inggris, negeri-negeri Skandinavia, Jerman, serta Polandia, dan sebagian dilakukan di Brasil dan India.

      Kemudian, tahun 1920, tahun yang sama ketika Lembaga mulai mencetak sendiri majalah-majalahnya di Brooklyn, penyelenggaraan dibuat bagi saudara kita di Eropa untuk melakukan sebagian dari pekerjaan ini juga. Sekelompok saudara di Swiss mengorganisasi sebuah perusahaan percetakan di Bern. Itu adalah perusahaan mereka sendiri. Namun mereka semua adalah Siswa-Siswa Alkitab, dan mereka memproduksi lektur untuk Lembaga dalam bahasa-bahasa Eropa dengan biaya yang sangat rendah. Pada waktunya, Lembaga membeli pabrik percetakan tersebut dan memperluasnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak di negeri-negeri yang secara ekonomi sangat miskin di Eropa pada waktu itu, sejumlah besar lektur gratis dihasilkan di sana. Selama akhir tahun 1920-an, publikasi-publikasi dalam belasan bahasa lebih dikirimkan dari pabrik ini.

      Pada saat yang sama, minat yang besar diperlihatkan terhadap berita Kerajaan di Romania. Meskipun adanya tentangan yang hebat atas pekerjaan kita di sana, Lembaga mendirikan percetakan di Cluj, demi mengurangi ongkos lektur dan membuat orang-orang yang lapar akan kebenaran di Romania dan di negeri-negeri yang berdekatan lebih mudah memilikinya. Pada tahun 1924, percetakan itu mampu menghasilkan hampir seperempat juta buku berjilid, selain majalah dan buku kecil dalam bahasa Romania dan Hongaria. Akan tetapi, seorang yang mengawasi pekerjaan di sana terbukti tidak setia kepada kepercayaan yang diberikan dan melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan Lembaga mengalami kerugian harta milik dan peralatan. Meskipun demikian, saudara-saudara yang setia di Romania terus melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang-orang lain.

      Di Jerman, sesudah Perang Dunia I, sejumlah besar orang datang berduyun-duyun ke perhimpunan Siswa-Siswa Alkitab. Tetapi penduduk Jerman mengalami kesulitan ekonomi yang parah. Agar dapat menekan harga bacaan Alkitab demi kepentingan mereka, Lembaga juga mendirikan percetakan sendiri di sana. Di Barmen, pada tahun 1922, pencetakan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak flatbed yang terletak di dekat tangga di dalam Rumah Betel dan mesin lainnya terletak di dalam gudang penyimpanan kayu. Pada tahun berikutnya, saudara-saudara pindah ke Magdeburg untuk mendapatkan fasilitas yang lebih memadai. Mereka memiliki bangunan-bangunan yang baik di sana, bangunan tambahan dibuat, dan peralatan untuk mencetak dan menjilid dipasang. Menjelang akhir tahun 1925, dilaporkan bahwa kapasitas produksi dari percetakan ini setidaknya akan menjadi sama besar seperti kapasitas yang pada waktu itu digunakan di kantor pusat di Brooklyn.

      Sebagian besar pencetakan yang benar-benar dikerjakan oleh saudara-saudara dimulai dalam skala kecil. Demikian juga halnya di Korea, pada tahun 1922, Lembaga mendirikan sebuah percetakan kecil yang diperlengkapi untuk memproduksi lektur dalam bahasa Korea dan juga bahasa Jepang dan Cina. Setelah beberapa tahun, peralatan tersebut dipindahkan ke Jepang.

      Menjelang tahun 1924, pencetakan lektur yang lebih kecil juga dilakukan di Kanada dan Afrika Selatan. Pada tahun 1925, sebuah mesin cetak kecil dipasang di Australia dan satu lagi di Brasil. Saudara-saudara di Brasil segera menggunakan peralatan mereka untuk mencetak The Watch Tower dalam edisi Portugis. Kantor cabang Lembaga di Inggris memperoleh peralatannya yang pertama pada tahun 1926. Pada tahun 1929, orang-orang rendah hati yang lapar secara rohani dipuaskan oleh publikasi The Watch Tower yang dihasilkan dari mesin cetak kecil yang ada di sana. Dua tahun kemudian, sebuah mesin cetak mulai beroperasi di ruang bawah tanah kantor cabang di Finlandia.

      Sementara itu, ekspansi juga dilakukan di kantor pusat sedunia.

      Percetakan Mereka Sendiri di Kantor Pusat Sedunia

      Sejak tahun 1920, Lembaga telah menyewa ruangan pabrik di Brooklyn. Bahkan gedung yang digunakan sejak tahun 1922 tidak berada dalam kondisi yang baik; seluruh bangunan akan berguncang dengan hebat jika mesin cetak rotary bekerja di ruang bawah tanah. Selain itu, diperlukan ruangan yang lebih luas untuk pekerjaan yang bertambah. Saudara-saudara berpikir bahwa dana yang tersedia dapat dipakai dengan lebih baik jika mereka memiliki percetakan mereka sendiri.

      Sebidang tanah yang jaraknya hanya beberapa blok dari Rumah Betel tampaknya merupakan lokasi yang sangat baik, maka mereka menawarnya. Ternyata kemudian, Squibb Pharmaceutical Corporation memenangkan penawaran; tetapi ketika mereka mulai membangun di atas tanah itu, mereka harus memancangkan 1.167 tiang agar dapat menjadi fondasi yang kokoh. (Bertahun-tahun kemudian, Lembaga Menara Pengawal membeli gedung-gedung tersebut dari Squibb, dengan fondasi yang baik sudah ada pada tempatnya!) Akan tetapi, kondisi tanah yang dibeli oleh Lembaga pada tahun 1926 cocok untuk dibangun gedung karena mempunyai daya tahan beban yang baik.

      Pada bulan Februari 1927, mereka pindah ke gedung yang sama sekali baru di 117 Adams Street di Brooklyn. Di sana ruangan yang tersedia hampir dua kali lipat besarnya dibanding ruangan yang pernah mereka gunakan sampai saat itu. Gedung itu dirancang dengan baik, sehingga operasi pekerjaan bergerak dari lantai-lantai atas turun melalui berbagai departemen hingga sampai di Departemen Pengiriman di lantai dasar.

      Akan tetapi, pertumbuhan belum selesai. Dalam waktu sepuluh tahun, percetakan ini harus diperluas; dan masih akan diperluas lagi. Selain mencetak jutaan majalah dan buku kecil setiap tahun, percetakan ini menghasilkan sebanyak 10.000 buku setiap hari. Ketika Alkitab-Alkitab lengkap mulai termasuk di antara buku-buku tersebut pada tahun 1942, Lembaga Menara Pengawal sekali lagi memelopori suatu bidang yang baru dalam industri percetakan. Saudara-saudara mengadakan eksperimen sampai mereka berhasil menggunakan kertas Alkitab yang tipis pada mesin cetak rotary—sesuatu yang baru bertahun-tahun kemudian dicoba oleh percetakan-percetakan lain.

      Sementara produksi dalam skala besar berlangsung, kelompok yang memiliki kebutuhan khusus tidak diabaikan. Pada tahun 1910, seorang Siswa Alkitab di Boston, Massachusetts, dan seorang lagi di Kanada sudah bekerja sama untuk mereproduksi lektur Lembaga ke dalam huruf-huruf Braille. Menjelang tahun 1924, dari sebuah kantor di Logansport, Indiana, Lembaga menghasilkan publikasi-publikasi demi kepentingan kaum tunanetra. Namun, karena hanya sedikit sekali tanggapan pada waktu itu, pekerjaan membuat huruf Braille ini dihentikan pada tahun 1936, dan lebih ditandaskan untuk membantu kaum tunanetra melalui rekaman fonograf dan juga perhatian pribadi. Belakangan, pada tahun 1960, lektur dengan huruf Braille kembali diproduksi—kali ini dengan lebih banyak variasi, dan secara bertahap tanggapan membaik.

  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • [Kotak/Gambar di hlm. 585]

      ’Bukti Adanya Roh Yehuwa’

      ”Suksesnya pencetakan buku dan Alkitab pada mesin-mesin cetak rotary oleh orang-orang dengan sedikit atau tanpa pengalaman sebelumnya [dan pada waktu orang-orang lain belum melakukannya] adalah bukti adanya pengawasan dan bimbingan roh-Nya,” kata Charles Fekel. Saudara Fekel mengetahui benar apa yang terlibat karena ia ikut serta dalam mengembangkan kegiatan pencetakan di kantor pusat Lembaga selama lebih dari setengah abad. Pada tahun-tahun akhir kehidupannya, ia melayani sebagai anggota Badan Pimpinan.

      [Gambar]

      Charles Fekel

  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • [Kotak/Gambar di hlm. 581]

      Typesetting

      Pada mulanya, semua dikerjakan dengan tangan, huruf demi huruf

      Afrika Selatan

      Dari tahun 1920 sampai 1980-an, mesin-mesin ”Linotype” digunakan

      Amerika Serikat

  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
    • [Kotak/Gambar di hlm. 582]

      Pembuatan Pelat

      Dari tahun 1920-an sampai 1980-an pelat timah hitam dibuat untuk cetak ”letterpress”

      [Gambar]

      1. Baris-baris huruf untuk halaman-halaman dari bahan cetakan dikunci di dalam bingkai-bingkai logam yang disebut pola

      2. Dengan tekanan, suatu bekas huruf dibuat pada bahan yang dapat digunakan sebagai cetakan

      3. Timah hitam panas dituangkan ke dalam ”matrix” (atau cetakan) untuk membuat pelat-pelat logam yang timbul untuk mencetak

      4. Logam yang tidak diinginkan dibuang dari permukaan pelat

      5. Pelat-pelat dilapisi nikel supaya lebih tahan lama

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan