PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • hb hlm. 13-17
  • Alternatif yang Bermutu untuk Transfusi

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Alternatif yang Bermutu untuk Transfusi
  • Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • BAGAIMANA DOKTER-DOKTER DAPAT MEMBANTU?
  • OPERASI, YA—TETAPI TANPA TRANSFUSI
  • Para Dokter Meninjau Kembali Pembedahan Nondarah
    Sedarlah!—1998
  • Nilai Sesungguhnya dari Darah
    Sedarlah!—2006
  • Menyelamatkan Kehidupan Saudara dengan Darah​—Cara Bagaimana?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Pertanyaan-Pertanyaan untuk Pelajaran dari Brosur Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?
    Pelayanan Kerajaan Kita—1991
Lihat Lebih Banyak
Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?
hb hlm. 13-17

Alternatif yang Bermutu untuk Transfusi

Anda mungkin merasa, ’Transfusi berbahaya, tetapi apakah ada alternatif yang bermutu tinggi?’ Suatu pertanyaan yang baik, dan perhatikan kata ”bermutu”.

Setiap orang, termasuk Saksi-Saksi Yehuwa, menginginkan pengobatan medis yang efektif dengan mutu tinggi. Dr. Grant E. Steffen menyatakan dua unsur kunci, ”Pengobatan medis yang bermutu adalah kemampuan unsur-unsur pengobatan itu untuk mencapai tujuan medis dan non-medis yang sah.” (The Journal of the American Medical Association, 1 Juli 1988) ’Tujuan non-medis’ termasuk tidak melanggar etika atau hati nurani pasien yang berdasarkan Alkitab.—Kisah 15:28, 29.

Apakah ada cara-cara yang sah dan efektif untuk menangani problem medis yang serius tanpa menggunakan darah? Untunglah, jawabannya ya.

Walaupun kebanyakan ahli bedah mengaku bahwa mereka memberikan darah hanya bila mutlak perlu, setelah timbulnya epidemi AIDS penggunaan darah telah menurun dengan pesat. Sebuah editorial dalam Mayo Clinic Proceedings (September 1988) mengatakan bahwa ”salah satu dari sedikit manfaat epidemi itu” ialah bahwa ini ”menghasilkan berbagai strategi di pihak pasien dan dokter untuk menghindari transfusi darah”. Seorang pejabat bank darah menjelaskan, ”Apa yang memang berubah ialah intensitas pesan itu, tanggapan para karyawan klinik kepada pesan itu (karena pengertian yang bertambah akan risikonya), dan tuntutan untuk mempertimbangkan alternatifnya.”—Transfusion Medicine Reviews, Oktober 1989.

Perhatikan, ada alternatifnya! Ini kemudian dapat dimengerti bila kita meninjau mengapa darah ditransfusikan.

Hemoglobin dalam sel-sel darah merah mengangkut oksigen yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik dan kehidupan. Jadi jika seseorang kehilangan banyak darah, kelihatannya memang logis untuk menggantikannya. Secara normal Anda memiliki kira-kira 14 atau 15 gram hemoglobin dalam setiap 100 sentimeter kubik darah. (Cara lain untuk mengukur konsentrasi ialah hematokrit, yang umumnya kira-kira 45 persen.) ”Aturan yang disetujui” ialah mentransfusi seorang pasien sebelum operasi jika hemoglobinnya di bawah 10 (atau kadar hematokritnya 30 persen). Jurnal Swiss Vox Sanguinis (Maret 1987) melaporkan bahwa ”65% dari [para ahli anestesia] menuntut agar pasien-pasien pra-operasi mempunyai kadar hemoglobin 10 gm/dl untuk operasi elektif”.

Tetapi pada suatu konferensi pada tahun 1988 mengenai transfusi darah, Professor Howard L. Zauder bertanya, ”Bagaimana Kita Memperoleh Suatu ’Angka Gaib’? Ia menyatakan dengan jelas, ”Asal usul dari tuntutan agar seorang pasien mempunyai 10 gram hemoglobin (Hb) sebelum mendapat pembiusan, terselubung dalam tradisi, kabur, dan tidak dapat dibuktikan secara klinis atau melalui eksperimen.” Bayangkan ribuan pasien yang mendapat transfusi berdasarkan suatu tuntutan yang ’kabur, tidak dapat dibuktikan’!

Ada yang mungkin bertanya-tanya, ’Mengapa kadar hemoglobin 14 adalah normal jika keadaan Anda dapat tetap baik dengan kadar yang jauh lebih kurang dari itu?’ Nah, halnya demikian karena Anda mempunyai kapasitas cadangan pengangkut oksigen yang besar yang membuat Anda siap melakukan pekerjaan yang berat atau berolahraga. Hasil penelitian atas pasien-pasien anemia bahkan menyingkapkan bahwa ”sulit untuk mengetahui adanya defisit dalam kapasitas kerja dengan konsentrasi hemoglobin serendah 7 g/dl. Yang lain telah menemukan hanya terdapat sedikit gangguan fungsional”.—Contemporary Transfusion Practice, 1987.

Bila orang dewasa bisa menyesuaikan diri dengan kadar hemoglobin yang rendah, bagaimana dengan anak-anak? Dr. James A. Stockman III berkata, ”Dengan sedikit perkecualian, bayi yang lahir prematur akan mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam satu sampai tiga bulan pertama . . . Petunjuk untuk mentransfusi dalam lingkungan ruang anak-anak tidak benar-benar ditetapkan dengan pasti. Sesungguhnya, banyak bayi tampaknya bisa toleran dengan kadar konsentrasi hemoglobin yang luar biasa rendah tanpa problem klinis yang nyata.”—Pediatric Clinics of North America, Februari 1986.

Keterangan demikian tidak berarti bahwa tidak ada yang perlu dilakukan bila seseorang kehilangan banyak darah dalam suatu kecelakaan atau selama operasi. Jika kehilangan itu bersifat cepat dan banyak, tekanan darah seseorang akan turun, dan ia dapat mengalami shock. Apa yang terutama perlu dilakukan ialah menghentikan pendarahan dan memulihkan volume darah. Hal itu akan mencegah shock dan membuat sel-sel darah merah serta komponen-komponen lain yang masih ada tetap bersirkulasi.

Penggantian volume dapat dilakukan tanpa menggunakan darah utuh atau plasma darah.a Berbagai cairan non-darah merupakan penambah volume yang efektif. Yang paling sederhana adalah larutan garam, yang selain tidak mahal juga cocok dengan darah kita. Ada pula cairan-cairan lain dengan kandungan khusus, seperti dekstran, Haemaccel, dan larutan Ringer laktat. Hetastarch (HES) adalah penambah volume yang lebih baru, dan ”ini dapat digunakan dengan aman bagi pasien-pasien [luka bakar] yang menolak produk-produk darah”. (Journal of Burn Care & Rehabilitation, Januari/Februari 1989) Cairan-cairan semacam itu mempunyai keuntungan yang pasti. ”Larutan-larutan kristaloid [seperti larutan garam normal dan larutan Ringer laktat], Dekstran dan HES relatif tidak beracun dan tidak mahal, siap tersedia, dapat disimpan pada suhu ruangan, tidak membutuhkan tes kecocokan dan bebas dari risiko penyakit yang ditularkan melalui transfusi.”—Blood Transfusion Therapy—A Physician’s Handbook, 1989.

Tetapi, Anda mungkin bertanya, ’Mengapa cairan pengganti non-darah jitu, padahal saya membutuhkan sel-sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh saya?’ Seperti telah disebutkan, Anda mempunyai cadangan pengangkut oksigen. Jika Anda kehilangan darah, mekanisme-mekanisme pengkompensasi yang menakjubkan akan mulai bekerja. Jantung Anda akan memompa lebih banyak darah pada setiap denyutan. Karena darah yang hilang digantikan dengan cairan yang cocok, darah yang sekarang telah diencerkan mengalir dengan lebih lancar, bahkan dalam pembuluh-pembuluh yang kecil. Karena adanya perubahan kimiawi, lebih banyak oksigen dilepaskan ke dalam jaringan-jaringan. Penyesuaian ini begitu jitu sehingga sekalipun hanya separuh dari sel-sel darah merah Anda yang masih tersisa, pengiriman oksigen bisa kira-kira 75 persen dari yang normal. Seorang pasien yang beristirahat hanya menggunakan 25 persen dari oksigen yang terdapat dalam darahnya. Dan kebanyakan pembiusan umum akan mengurangi kebutuhan tubuh akan oksigen.

BAGAIMANA DOKTER-DOKTER DAPAT MEMBANTU?

Dokter-dokter yang terampil dapat membantu seseorang yang telah kehilangan darah dan yang karena itu memiliki lebih sedikit sel darah merah. Setelah volume dipulihkan, dokter-dokter dapat menggunakan oksigen dengan konsentrasi tinggi. Ini akan membuat lebih banyak oksigen tersedia bagi tubuh dan sering memberikan hasil yang sangat baik. Dokter-dokter di Inggris menggunakan ini bagi seorang wanita yang telah kehilangan begitu banyak darah sehingga ”hemoglobinnya menurun sampai 1,8 g/dl. Ia diobati dengan sukses . . . [dengan] oksigen berkonsentrasi tinggi dan transfusi larutan gelatin [Haemaccel] dengan volume besar”. (Anaesthesia, Januari 1987) Laporan itu juga mengatakan bahwa orang lain yang mengalami kehilangan darah secara akut telah diobati dengan sukses dalam ruang-ruang oksigen bertekanan tinggi.

Dokter-dokter juga dapat membantu pasien mereka membentuk lebih banyak sel darah merah. Bagaimana? Dengan memberi mereka preparat yang mengandung zat besi (ke dalam otot-otot atau pembuluh-pembuluh darah), yang dapat membantu tubuh membuat sel-sel darah merah tiga sampai empat kali lebih cepat daripada biasa. Baru-baru ini bantuan lain telah tersedia. Ginjal Anda menghasilkan hormon yang disebut eritropoetin (EPO), yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah. Sekarang EPO (recombinant) sintetis dapat diperoleh. Dokter-dokter dapat memberikan ini kepada beberapa pasien anemia, dengan demikian membantu mereka membentuk sel-sel darah merah pengganti dengan sangat cepat.

Bahkan selama operasi, para dokter spesialis dan ahli anestesia yang terampil dan cermat dapat membantu dengan menggunakan cara-cara pengawetan darah yang mutakhir. Teknik operasi yang sangat cermat, seperti kauterisasi elektris untuk mengurangi pendarahan, patut ditekankan. Kadang-kadang darah yang mengalir ke dalam sebuah luka dapat dihisap, disaring, dan dimasukkan kembali ke dalam peredaran.b

Pasien-pasien yang memakai mesin jantung-paru yang dilengkapi cairan non-darah bisa mendapat faedah dari hasil hemodilusi, karena lebih sedikit sel darah merah yang hilang.

Dan ada cara-cara lain untuk membantu. Menurunkan suhu badan pasien untuk mengurangi kebutuhannya akan oksigen selama operasi. Menggunakan anestesia yang menurunkan tekanan darah. Terapi untuk memperbaiki koagulasi. Desmopressin (DDAVP) untuk mempersingkat masa pendarahan. ”Pisau bedah” laser. Daftarnya bertambah panjang seraya dokter-dokter dan pasien-pasien yang prihatin berupaya menghindari transfusi darah. Kami harap Anda tidak pernah akan kehilangan darah dalam jumlah besar. Namun andai kata demikian, kemungkinan besar dokter-dokter yang terampil dapat menangani kasus Anda tanpa menggunakan transfusi darah, yang mengandung begitu banyak risiko.

OPERASI, YA—TETAPI TANPA TRANSFUSI

Banyak orang dewasa ini tidak mau menerima darah. Karena alasan kesehatan, mereka meminta apa yang diminta oleh Saksi-Saksi karena alasan agama: pengobatan medis bermutu tinggi yang menggunakan metode alternatif tanpa darah. Seperti telah kita lihat, operasi besar tetap mungkin. Jika Anda masih tetap ragu-ragu, beberapa bukti lain dari literatur kedokteran dapat menyingkirkannya.

Artikel ”Operasi Besar Perbaikan Sendi Kedua Tungkai dan Lengan Pada Anggota Saksi-Saksi Yehuwa” (Orthopaedic Review, Agustus 1986) menceritakan tentang seorang pasien anemia yang ”mengalami kerusakan stadium lanjut pada kedua lutut dan pinggulnya”. Dekstran zat besi digunakan sebelum dan setelah operasi bertahap, yang terbukti sukses. British Journal of Anaesthesia (1982) melaporkan tentang seorang Saksi berumur 52 tahun dengan kadar hemoglobin di bawah 10. Dengan penggunaan anestesia yang menurunkan tekanan darahnya untuk mengurangi terlalu banyak pendarahan, ia menjalani operasi perbaikan total tulang pinggul dan bahu. Suatu tim ahli bedah di Universitas Arkansas (A.S.) juga menggunakan metode ini pada seratus pasien Saksi yang menjalani operasi perbaikan tulang pinggul, dan semua pasien tersebut sembuh. Profesor yang mengepalai departemen itu memberi komentar, ”Apa yang kita pelajari dari pasien-pasien (Saksi) itu, sekarang kami terapkan kepada semua pasien kami yang harus menjalani operasi perbaikan tulang pinggul secara total.”

Hati nurani beberapa Saksi mengizinkan mereka untuk menerima pencangkokan organ tubuh jika dilakukan tanpa darah. Suatu laporan mengenai 13 pencangkokan ginjal menyimpulkan, ”Hasil keseluruhannya menyatakan bahwa pencangkokan ginjal dapat diterapkan dengan aman dan efektif atas kebanyakan Saksi-Saksi Yehuwa.” (Transplantation, Juni 1988) Demikian pula, menolak darah tidak menjadi penghalang bahkan untuk pencangkokan jantung yang sukses.

’Bagaimana dengan operasi jenis-jenis lain tanpa darah?’ Anda mungkin bertanya. Medical Hotline (April/Mei 1983) menceritakan tentang pembedahan atas ”Saksi-Saksi Yehuwa yang menjalani operasi besar ginekologi-obstetri [di Wayne State University, A.S.] tanpa transfusi darah”. Laporan bulanan itu menyatakan, ”Tidak terdapat angka kematian dan komplikasi yang lebih tinggi dari kasus wanita-wanita yang menjalani operasi yang sama dengan transfusi darah.” Laporan bulanan itu kemudian mengomentari, ”Hasil penelitian ini merupakan alasan yang tepat untuk meninjau kembali penggunaan darah bagi semua wanita yang menjalani operasi obstetri-ginekologi.”

Di rumah sakit Universitas Göttingen (Jerman), 30 pasien yang menolak darah menjalani operasi umum. ”Tidak timbul komplikasi yang juga tidak akan dialami oleh pasien-pasien yang menerima transfusi darah. . . . Bahwa tidak ada penolong lain selain transfusi hendaknya tidak dinilai terlalu tinggi, dan dengan demikian hendaknya tidak menyebabkan seseorang menolak operasi yang perlu dan yang secara ilmu bedah dapat dibenarkan.”—Risiko in der Chirurgie, 1987.

Bahkan operasi otak tanpa menggunakan darah telah dilakukan atas sejumlah orang dewasa dan anak-anak, sebagai contoh, di New York University Medical Center. Pada tahun 1989 Dr. Joseph Ransohoff, kepala bagian bedah syaraf, menulis, ”Sangat jelas bahwa dalam kebanyakan kasus produk-produk darah dapat dihindari dengan risiko minimal pada pasien-pasien yang mempunyai prinsip agama yang menentang penggunaan produk-produk tersebut, khususnya jika operasi dapat dilaksanakan dengan cepat tanpa menunda dan dengan jangka waktu operasi yang relatif pendek. Yang sangat menarik ialah kenyataan bahwa saya sering lupa pasien itu seorang Saksi sampai pada saat pulang mereka berterima kasih kepada saya karena telah menghormati prinsip agama mereka.”

Akhirnya, dapatkah operasi jantung dan pembuluh darah yang rumit dilakukan tanpa darah pada orang dewasa dan anak-anak? Dr. Denton A. Cooley adalah seorang pelopor yang justru melakukan hal itu. Seperti dapat Anda lihat pada artikel kedokteran yang dicetak ulang dalam Tambahan, pada halaman 27-9, berdasarkan suatu analisis sebelumnya, kesimpulan Dr. Cooley ialah ”bahwa risiko operasi pada pasien-pasien dari kelompok Saksi-Saksi Yehuwa pada dasarnya tidak lebih tinggi daripada orang-orang lain”. Sekarang, setelah melaksanakan 1.106 operasi semacam itu, ia menulis, ”Dalam setiap kasus surat perjanjian atau kontrak saya dengan sang pasien dapat ditegakkan,” yaitu, tidak menggunakan darah.

Ahli-ahli bedah telah mengamati bahwa sikap yang baik adalah suatu faktor lain sehubungan dengan Saksi-Saksi Yehuwa. ”Sikap pasien-pasien tersebut selalu terpuji,” tulis Dr. Cooley pada bulan Oktober 1989. ”Mereka tidak memiliki rasa takut akan komplikasi atau bahkan kematian seperti halnya kebanyakan pasien. Mereka mempunyai iman yang teguh dan tak tergoyahkan dalam keyakinan mereka dan dalam Allah mereka.”

Ini tidak berarti bahwa mereka menuntut hak untuk mati. Mereka dengan aktif mencari pengobatan yang bermutu karena mereka ingin sembuh. Mereka yakin bahwa menaati hukum Allah mengenai darah adalah bijaksana, suatu pandangan yang memberikan pengaruh positif pada operasi tanpa darah.

Profesor Dr. V. Schlosser, dari rumah sakit bedah di Universitas Freiburg (Jerman), menyatakan, ”Di antara kelompok pasien-pasien ini, terjadinya pendarahan selama masa sekitar operasi tidak lebih banyak; komplikasinya, kalaupun ada, lebih sedikit. Pandangan khusus mengenai penyakit, yang merupakan ciri khas dari Saksi-Saksi Yehuwa, memberikan pengaruh positif dalam proses selama masa operasi.”—Herz Kreislauf, Agustus 1987.

[Catatan Kaki]

a Brosur Menara Pengawal, 1 Maret 1989, halaman 30-1, membahas prinsip-prinsip Alkitab sehubungan dengan cara-cara penyimpanan darah dan mengenai peralatan sirkulasi darah (di luar tubuh).

b Saksi-Saksi tidak menerima transfusi darah utuh, sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, trombosit, atau plasma darah. Mengenai bagian-bagian darah, seperti imun globulin, lihat Menara Pengawal 1 Juni 1990, halaman 30-1.

[Kotak di hlm. 13]

”Kita harus menyimpulkan bahwa pada saat ini banyak pasien yang menerima komponen-komponen darah sebenarnya tidak mendapat manfaat dari transfusi (darah itu tidak dibutuhkan) namun tetap menderita risiko besar mengalami efek yang tidak diinginkan. Tidak ada dokter yang dengan sengaja akan memberikan kepada pasien, terapi yang tidak dapat membantu tetapi malahan dapat mencelakakan, namun justru itulah yang terjadi bila darah ditransfusikan secara tidak perlu.”—”Transfusion-Transmitted Viral Diseases”, 1987.

[Kotak di hlm. 14]

”Beberapa pelopor menyatakan bahwa kadar hemoglobin serendah 2 sampai 2,5 gm./100ml. masih dapat diterima. . . . Seseorang yang sehat bisa toleran terhadap kehilangan massa sel darah merah sebanyak 50 persen dan hampir sama sekali tidak menderita gejala apapun jika pendarahan itu terjadi selama suatu periode waktu.”—”Techniques of Blood Transfusion”, 1982.

[Kotak di hlm. 15]

”Konsep-konsep yang lebih kuno mengenai pengangkutan oksigen ke jaringan-jaringan, penyembuhan luka, dan ’nilai gizi’ dari darah sekarang ditinggalkan. Pengalaman dengan pasien-pasien Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan bahwa anemia berat dapat ditoleransi dengan baik.”—”The Annals of Thoracic Surgery”, Maret 1989.

[Kotak di hlm. 16]

Anak-anak kecil juga? ”Empat puluh delapan prosedur bedah jantung terbuka pada anak-anak dilaksanakan dengan teknik tanpa darah tidak soal betapa rumit pembedahan itu.” Berat badan anak-anak itu hanya 4,7 kilogram. ”Karena sukses yang konsisten pada Saksi-Saksi Yehuwa dan kenyataan bahwa transfusi darah mengandung risiko komplikasi yang serius, kami sekarang melakukan kebanyakan operasi jantung pada anak-anak tanpa transfusi.”—”Circulation”, September 1984.

[Gambar di hlm. 15]

Mesin jantung-paru merupakan bantuan besar dalam operasi jantung pada pasien-pasien yang tidak menginginkan darah

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan