-
Buddhisme—Pencarian akan Pencerahan tanpa AllahPencarian Manusia akan Allah
-
-
[Kotak di hlm. 139]
Empat Kesunyataan Mulia Buddha
Buddha menjabarkan ajaran dasarnya dalam Empat Kesunyataan (Kebenaran) Mulia. Berikut adalah kutipan dari Dhammacakkappavattana Sutta (Dasar Kerajaan Kebajikan) yang diterjemahkan oleh T. W. Rhys Davids,
▪ ”Wahai para Biksu, inilah kesunyataan mulia tentang penderitaan, atau duka. Kelahiran disertai oleh rasa sakit, keuzuran itu menyakitkan, penyakit itu menyakitkan, kematian itu menyakitkan. Bersatu dengan yang tak disenangi itu menyakitkan, berpisah dari yang disenangi itu menyakitkan; dan keinginan apa pun yang tak terpuaskan itu pun menyakitkan. . . .
▪ ”Wahai para Biksu, inilah kesunyataan mulia tentang sumber penderitaan. Sesungguhnya, sumbernya adalah nafsu, yang memperbarui suatu keberadaan, yang disertai kesenangan sensual, yang mencari pemuasan di sana sini—yaitu, keinginan untuk memuaskan nafsu, atau keinginan untuk hidup, atau keinginan untuk sukses. . . .
▪ ”Wahai para Biksu, inilah kesunyataan mulia tentang lenyapnya penderitaan. Sesungguhnya, akhir itu adalah akhir hasrat ini, tanpa nafsu sedikit pun; nafsu ini disingkirkan, dibuang, dilenyapkan, tidak dipendam lagi. . . .
▪ ”Wahai para Biksu, inilah kesunyataan mulia mengenai jalan menuju lenyapnya duka. Sesungguhnya, jalan itu adalah jalan beruas delapan; yaitu: pandangan yang benar; pikiran yang benar; tutur kata yang benar; tingkah laku yang benar; mata pencaharian yang benar; upaya yang benar; perhatian yang benar; dan perenungan yang benar.”
-
-
Buddhisme—Pencarian akan Pencerahan tanpa AllahPencarian Manusia akan Allah
-
-
[Gambar di hlm. 133]
Relief dari Gandhara, Pakistan, tentang Mimpi Maya; calon Buddha sebagai gajah putih berhalo memasuki sisi kanan tubuh Ratu Maya sehingga sang ratu hamil
-