PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g99 8/7 hlm. 28-29
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—1999
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Lubang Terbesar Ditemukan di Lapisan Ozon Antartika
  • Tahun yang Panas di Seluruh Dunia
  • Gabus, Perekonomian, dan Satwa Liar
  • ’Perang Dingin’ Baru
  • Upacara Pemakaman yang Meningkatkan Kemiskinan
  • Bagaimana Teh Hijau Dapat Melawan Sel-Sel Kanker
  • Gigitan Anjing dan Anak-Anak
  • Eau de Metro?
  • Olahraga Keseimbangan agar Tidak Mudah Jatuh
  • Pendidikan dan Kematian Bayi
  • Minum Teh ala Orang Cina
    Sedarlah!—2005
  • Bila Atmosfer Kita Rusak
    Sedarlah!—1994
  • Apakah Anak-Anak Aman Bersama Anjing Anda?
    Sedarlah!—1997
  • Ozon yang Menipis—Apakah Kita Merusak Pelindung Kita Sendiri?
    Sedarlah!—1989 (No. 30)
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1999
g99 8/7 hlm. 28-29

Mengamati Dunia

Lubang Terbesar Ditemukan di Lapisan Ozon Antartika

Pada bulan September 1998, lubang yang terbentuk setiap tahun pada lapisan ozon di atas Antartika mencapai ukuran terbesar hingga sekarang, lapor The UNESCO Courier. Foto-foto satelit memperlihatkan bahwa lubang itu telah membesar hingga dua setengah kali lipat wilayah Eropa. Lapisan ozon di stratosfer melindungi makhluk hidup dan ekosistem dunia dari radiasi ultraviolet matahari. Meningkatnya radiasi membuat orang-orang semakin berisiko menderita luka bakar akibat sinar matahari, kanker kulit, dan katarak, kata laporan tersebut. Klorofluorokarbon (CFC), yang digunakan sebagai bahan pendingin dan gas dalam kaleng aerosol, dituding sebagai penyebab utama rusaknya lapisan ozon. Pada tahun 1987, dalam sebuah konferensi di Montreal, 165 negara sepakat untuk berhenti menggunakan bahan tersebut. Meskipun demikian, The UNESCO Courier mengomentari bahwa ”CFC baru akan lenyap sama sekali dari stratosfer sekurang-kurangnya setelah 60 tahun”.

Tahun yang Panas di Seluruh Dunia

Tahun 1998 yang lalu adalah tahun terpanas sejak tahun 1860, lapor Science News. Diperkirakan bahwa suhu rata-rata permukaan bumi meningkat 0,58°C dari suhu rata-rata antara tahun 1961 dan 1990. ”Bagi para klimatolog, yang khawatir melihat perubahan global sepersekian ratus derajat, panas tahun lalu luar biasa tingginya, setinggi puncak Himalaya,” kata majalah itu. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa tujuh dari tahun-tahun terpanas dalam sejarah terjadi setelah tahun 1990, dan tahun-tahun terpanas yang masuk sepuluh besar terjadi sejak tahun 1983. Menurut Jonathan Overpeck, dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA), dua dekade lalu boleh jadi merupakan dekade terpanas dalam 1.200 tahun terakhir. Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization) melaporkan bahwa hanya daerah-daerah di sebelah utara Eropa dan Asia yang tidak terkena dampak peningkatan suhu. Amerika Serikat bagian selatan mengalami musim panas paling terik, dan di Rusia tengah, udara terik pada bulan Juni menewaskan lebih dari 100 orang dan menyebabkan kebakaran-kebakaran besar.

Gabus, Perekonomian, dan Satwa Liar

Delapan puluh persen gabus di dunia berasal dari kulit kayu pohon ek gabus di sebelah selatan Spanyol dan Portugal. Para petani di sini menguliti pohon-pohon besar tersebut setiap sembilan tahun. Gabus ek adalah satu-satunya pohon yang kulitnya tumbuh kembali setelah dikupas. Akhir-akhir ini, pekerjaan yang telah berlangsung berabad-abad itu terancam oleh meningkatnya penggunaan penyumbat botol dari plastik, lapor mingguan Guardian Weekly dari Manchester, Inggris. Jika industri gabus alamiah berhenti, pohon-pohon gabus ek itu mungkin akan ditebang untuk diganti dengan tanaman yang lebih menguntungkan. Konservasionis khawatir kalau hal itu sampai terjadi, maka banyak burung akan kehilangan hutan yang mereka andalkan untuk dapat bertahan hidup. ”Empat puluh dua spesies bergantung pada pohon ek itu,” kata surat kabar tersebut, ”termasuk rajawali kaisar dari Spanyol yang terancam punah yang bersarang di pohon ek gabus dan memiliki total populasi sebanyak 130 pasang.”

’Perang Dingin’ Baru

”Para pemilik toko berupaya membuat freezer es krim mereka tetap penuh karena orang-orang Slovenia menyerbu segala jenis dan rasa es krim yang tersedia,” lapor surat kabar Delo, dari Ljubljana. Menurut surat kabar tersebut, orang Slovenia semakin menyukai es krim​—para pembuat es krim di sana baru-baru ini mencatat peningkatan 22 persen dalam penjualan tahunan. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar ini, konsumsi es krim tahunan nasional sebanyak 4,3 liter setiap orang akhirnya akan melebihi rata-rata konsumsi Eropa Barat sebanyak 5,5 liter. Akan tetapi, di kalangan masyarakat pencinta es krim di Eropa, Swedia masih jauh lebih unggul. Menurut kelompok penyidik pasar, Euromonitor, rata-rata konsumsi es krim orang Swedia hampir 16 liter per orang setiap tahun. Di seluruh dunia, orang Amerika menduduki peringkat teratas, setiap orang menyantap lebih dari 20 liter es krim setiap tahun.

Upacara Pemakaman yang Meningkatkan Kemiskinan

”Biaya hidup semakin tinggi,” lapor Times of Zambia, ”tetapi . . . biaya mati bahkan lebih tinggi lagi.” Di berbagai daerah di Afrika, termasuk Zambia, upacara pemakaman sering ditunda agar tersedia waktu bagi teman dan kerabat dari tempat-tempat yang jauh untuk datang dan ikut dalam upacara berkabung yang berlangsung seminggu atau lebih. Sering kali, semua hadirin berharap disuguhi makanan dan disediakan penginapan. Keluarga yang berduka juga diharapkan menyediakan uang transpor bagi hadirin yang berkekurangan untuk kembali ke rumah mereka. Upacara pemakaman semacam itu membuat banyak keluarga yang berduka semakin terpuruk ke dalam kemiskinan. ”Upacara pemakaman modern,” kata laporan itu, ”menjadi semakin mahal karena banyak sekali orang yang ikut berkabung tidak memberi bantuan dalam bentuk apa pun.” Surat kabar itu menyarankan agar upacara pemakaman diadakan segera setelah seseorang meninggal guna mengurangi beban keluarga yang berduka.

Bagaimana Teh Hijau Dapat Melawan Sel-Sel Kanker

Penelitian memperlihatkan bahwa di antara orang-orang yang minum teh hijau cenderung lebih sedikit penderita kankernya, dan bahkan hewan yang diberi teh ini pun memperoleh manfaat yang sama. Baru-baru ini, para peneliti di Purdue University, Indiana, AS, kemungkinan menemukan sebagian alasannya, lapor Science News. Epigallocatechin gallate (EGCg), sebuah senyawa yang terdapat dalam teh hijau, memblokir enzim tertentu yang dibutuhkan sel kanker untuk membelah diri. EGCg tampaknya tidak menimbulkan efek yang sama pada pembelahan sel normal. Teh hitam, yang digemari kira-kira 80 persen peminum teh dunia, mengandung lebih sedikit konsentrasi EGCg. Fakta ini, kata para peneliti, mungkin menjelaskan mengapa keefektifan teh hitam hanya sepersepuluh hingga seperseratus dibandingkan dengan teh hijau dalam memblokir reaksi enzim pada sel-sel kanker biakan dalam tabung percobaan.

Gigitan Anjing dan Anak-Anak

Di Amerika Serikat, anak-anak paling sering menjadi korban gigitan anjing, lapor UC Berkeley Wellness Letter. Namun, laporan tersebut mengomentari, sebagian besar gigitan anjing dapat dicegah. Untuk mengurangi risiko, Wellness Letter menganjurkan agar sejak awal, para orang-tua memilih anak anjing yang berwatak baik. Kemudian, mereka perlu mengebirinya, setelah itu dengan kasih sayang namun tegas, latihlah anjing tersebut agar taat dan ramah terhadap orang-orang, terutama anak-anak. Wellness Letter menyatakan, ”Jangan sekali-kali mengira bahwa anjing yang paling lembut akan menyambut bayi yang baru lahir atau memberikan perhatian pada balita. Tetap buka mata lebar-lebar.” Anak-anak hendaknya diajari agar tidak sembarang mendekati seekor anjing. Biarkan pemilik anjing tersebut yang memperkenalkannya. Bicaralah pada anjing itu, dan mula-mula ulurkan tangan yang dikepal untuk diendus. Jika anjing tersebut menggeram atau bulunya meremang, tetaplah tenang dan jangan balik dan berlari. Wellness Letter menyatakan, ”Seperti serigala, anjing secara naluri akan mengejar dan menyerang sasaran yang berlari.”

Eau de Metro?

Para pengurus transportasi di Prancis telah memperkenalkan sebuah pengharum baru guna mengatasi aroma kurang sedap yang tercium di jaringan kereta api bawah tanah Paris. Madeleine, nama aroma yang diambil dari nama salah satu stasiun Metro itu, dicampurkan dengan produk pembersih yang digunakan di jaringan KA tersebut, lapor kantor berita Reuters. Jacques Rapoport, direktur Metro, menjelaskan bahwa langkah itu telah memakan waktu lima tahun untuk penelitian dan pengembangan. ”Kami harus menemukan aroma yang menyenangkan, tidak terlalu tajam, bertahan hingga dua minggu dan memberi kesan bersih serta ceria,” katanya. Para pengurus Metro berkomentar bahwa Madeleine dimaksudkan untuk menghadirkan aroma ”pedesaan, hutan, bunga, dan buah.”

Olahraga Keseimbangan agar Tidak Mudah Jatuh

”Sepertiga orang-orang berusia di atas 65 tahun terjatuh paling sedikit sekali setahun, kebanyakan dari mereka mengalami cedera seperti retak pada pinggul yang tidak akan pernah sembuh seperti semula,” lapor The New York Times. Seraya usia semakin lanjut, kesanggupan tubuh kita untuk mengindra posisinya berkurang, akibatnya semakin sulit untuk menjaga keseimbangan. Sebuah penelitian baru-baru ini di Fakultas Kedokteran dari University of Connecticut menunjukkan bahwa olahraga keseimbangan yang teratur, seperti bertumpu pada satu kaki atau berjalan menyusuri palang kayu yang rendah, dapat meningkatkan keseimbangan pada orang lanjut usia. Akan tetapi, Gina Allchin, dari pusat kebugaran perusahaan Sullivan & Cromwell, menasihati agar memulainya secara perlahan, membatasi waktu olahraga keseimbangan hanya selama sepuluh menit, dua atau tiga kali seminggu. Ia menyatakan, ”Tanpa disadari, latihan seperti ini merupakan tantangan dan dapat membuat Anda lelah serta pegal jika dilakukan secara berlebihan.”

Pendidikan dan Kematian Bayi

”Hanya dibutuhkan sekitar 7 miliar dolar lagi setiap tahun untuk dekade mendatang agar menjelang tahun 2010, di seluas dunia, semua orang dapat mengecap pendidikan [sekolah] dasar,” kata The State of the World’s Children 1999​—Education, sebuah laporan oleh Dana Anak-Anak Internasional PBB (UNICEF). ”Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan dana yang dihabiskan orang Eropa untuk mengkonsumsi es krim atau yang dihabiskan orang Amerika untuk membeli kosmetik setiap tahun.” Menurut The Times of India, hanya 66 persen pria dewasa dan 38 persen wanita di India yang melek huruf. Di tempat yang lebih banyak wanitanya mengecap pendidikan sekolah dasar, angka kematian bayi berkurang. Pengaruh pendidikan dasar semacam itu dapat terlihat di negara bagian Kerala, India sebelah selatan, yang angka melek hurufnya mencapai hampir 90 persen dan ”tingkat kematian bayinya paling rendah di antara seluruh negara berkembang.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan