PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?

      Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?

  • Halaman Judul/Halaman Penerbit
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Halaman Judul/​Halaman Penerbit

      Hidup Damai dan Bahagia Selamanya​—Bagaimana Caranya?

      Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela.

      Untuk memberi sumbangan, silakan buka www.pr418.com/id.

      Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru

      Cetakan November 2013

      Indonesian (pc-IN)

      © 2013

      Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania

      Photo Credit:

      Page 6: U.S. Army Photo

  • Daftar Isi
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Daftar Isi

      3 Kedamaian dan Kebahagiaan​—Dambaan Setiap Orang

      5 Dapatkah Agama Memuaskan Kebutuhan Rohani Umat Manusia?

      9 Apakah Pencipta Yang Mahatinggi Memang Ada?

      13 Buku yang Bermanfaat bagi Semua Orang

      18 Caranya Beriman kepada Sang Pencipta

      24 Tempuhlah Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan Bersama Umat Allah

      29 Kedamaian dan Kebahagiaan Sejati Sudah Dekat!

  • Pengantar
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Matahari menyinari daun teratai di danau

      Pengantar

      Allah Yehuwa kini sedang memberikan kesempatan kepada Anda untuk hidup di firdaus! Tidak lama lagi, Anda bisa hidup damai dan bahagia selamanya. Bapak surgawi kita yang pengasih dan mahakuasa, Yehuwa, pasti akan mewujudkannya. Dia telah berjanji, ”Firmanku yang keluar dari mulutku. Itu tidak akan kembali kepadaku tanpa hasil, tetapi pasti akan melaksanakan apa yang kusukai, dan akan berhasil dalam apa yang kusuruhkan kepadanya.”​—Yesaya 55:10, 11.

  • Kedamaian dan Kebahagiaan—Dambaan Setiap Orang
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Sepasang suami istri dengan putrinya yang masih kecil

      Kedamaian dan Kebahagiaan​—Dambaan Setiap Orang

      Sepasang suami istri dengan bayi mereka

      Semua orang mendambakan keluarga yang bahagia

      1-4. Apa saja yang orang lakukan untuk memperoleh kedamaian dan kebahagiaan? Apa hasilnya?

      SEMUA orang ingin bahagia. Semua orang ingin sehat dan panjang umur. Semua orang juga pasti ingin hidup damai dan tenteram. Itu semua keinginan yang wajar. Sayangnya, kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan. Penderitaan ada di mana-mana. Bencana, perang, penyakit, kejahatan, dan ketidakadilan makin meningkat. Jadi, bagaimana kedamaian dan kebahagiaan bisa diperoleh?

      2 Banyak orang percaya bahwa mereka harus punya banyak harta untuk bisa bahagia. Menurut mereka, uang adalah perlindungan terbaik; dengan uang seseorang bisa hidup nyaman karena kebutuhan pokok terjamin. Memang, uang bisa memberikan perlindungan dan manfaat. Tapi, apakah kekayaan memang hal yang terpenting dalam kehidupan? Dapatkah uang menyediakan perlindungan yang tak terbatas? Apakah uang itu segalanya? Bisnis yang gagal, krisis ekonomi, kejahatan, kekerasan, perang, dan bencana alam telah membuat banyak orang kehilangan harta mereka dalam sekejap. Siapa pun bisa mengalaminya.

      3 Yang lain mengejar ketenaran dan status sosial. Mereka pikir, jika mereka lebih hebat dari orang lain, mereka akan dihormati. Tapi, sehebat-hebatnya seseorang, ia harus menyadari bahwa keadaan bisa berubah drastis, dan ia bisa tiba-tiba kehilangan kedudukannya. Kepuasan dari ketenaran sifatnya sementara. Dan, sewaktu seseorang mati, kejayaan dan ketenaran yang pernah dia nikmati juga berlalu.

      4 Ada juga orang yang hidupnya hanya bersenang-senang karena merasa bahwa hidup ini terlalu singkat dan tak menentu. Memang, kita butuh rekreasi dan hiburan. Tapi, dapatkah hal itu memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang bertahan lama? Sering kali, sehabis berpesta dan berhura-hura, banyak orang merasa hampa dan kelelahan. Itu semua tidak membuat mereka lebih bahagia.

      Uang

      Dapatkah uang memberikan keamanan dan kebahagiaan yang tak terbatas?

      5-7. (a) Mengapa mereka yang mengejar ketenaran, kekayaan, kesenangan, dan lain-lain, akhirnya kecewa? (b) Pertanyaan apa saja yang harus kita pikirkan jika kita ingin bahagia?

      5 Kekayaan, ketenaran, kedudukan terkemuka, kesenangan, dan pesta pora; hal-hal ini tidak bisa memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang bertahan lama. Mengapa? Karena itu semua bukan cara yang benar untuk memperoleh kebahagiaan. Mereka yang mengejar hal-hal itu hanya berupaya memuaskan keinginan jasmani atau materi. Pada akhirnya, mereka akan kembali merasa hampa dan frustrasi. Mereka tidak memperoleh kepuasan sejati.

      6 Binatang sudah cukup puas kalau kebutuhan jasmani mereka terpenuhi, seperti makan dan tidur. Tapi, manusia berbeda. Kita memerlukan lebih dari sekadar kebutuhan dasar. Tidak seperti kita, binatang tidak diberi hati nurani. Binatang tidak punya kebutuhan rohani, sedangkan manusia punya. Binatang tidak pernah mempertanyakan tujuan hidup ini, tapi manusia sangat ingin mengetahuinya. Agar bisa benar-benar bahagia, kita harus memenuhi kebutuhan rohani kita. Pertanyaannya sekarang, Bagaimana caranya?

      7 Agar hidup kita bahagia, pertama-tama kita harus tahu dulu apa tujuan hidup ini. Sepanjang sejarah, banyak orang bertanya-tanya, ’Dari mana asalnya manusia? Apa tujuan hidup ini? Adakah Penguasa Tertinggi di alam semesta? Jika ada, apakah Dia peduli pada umat manusia? Apa yang Dia inginkan bagi kita?’ Semua pertanyaan ini sangat penting, tapi siapa yang bisa menyediakan jawaban yang memuaskan dan tepat? Apakah agama bisa memberikan jawabannya? Mari kita bahas.

  • Dapatkah Agama Memuaskan Kebutuhan Manusia?
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Dapatkah Agama Memuaskan Kebutuhan Rohani Umat Manusia?

      1-6. Menurut sejarah, hal buruk apa yang telah dilakukan agama-agama besar di negeri Barat?

      AGAMA-AGAMA besar dunia punya banyak pengikut dan tempat ibadat yang megah, seperti gereja, katedral, sinagoga, dan kuil. Namun, apakah mereka mengajarkan kebenaran tentang Allah? Apakah mereka bisa membantu umatnya memiliki kehidupan yang lebih bahagia dan memuaskan? Apakah para pemimpinnya menjalankan apa yang mereka ajarkan?

      Manusia berperang atas nama agama

      Perang atas nama agama telah menewaskan ribuan orang tak bersalah

      2 Sejarah menunjukkan bahwa agama di negeri Barat telah gagal. Misalnya, beberapa pertikaian dan pembantaian yang paling mengerikan dalam sejarah terjadi di negeri-negeri yang mengaku Kristen. Contohnya, ribuan orang yang tak bersalah tewas sewaktu gereja-gereja mengobarkan Perang Salib dari abad ke-11 hingga abad ke-13.

      3 Pada awal abad ke-19, gereja terang-terangan mendukung upaya negeri Barat untuk menaklukkan negeri yang kurang berkembang lalu menguras sumber daya negeri jajahan itu. Gereja dan Negara bersekongkol. Kerja sama itu telah membuat banyak orang di berbagai negeri menderita.

      Seorang imam memberkati prajurit

      Para pemimpin agama terang-terangan mendukung perang antarbangsa

      4 Dalam dua perang dunia di abad ke-20, kebanyakan pihak yang bermusuhan adalah bangsa yang beragama Katolik atau Protestan. Jadi, atas persetujuan pemimpin agama mereka, orang Katolik membunuh orang Katolik dan orang Protestan membunuh orang Protestan. Belakangan, pertikaian antara orang Katolik Roma dan Protestan di Irlandia Utara juga menelan banyak korban. Para pemimpin kedua agama ini suka berkhotbah tentang perdamaian dan persaudaraan, dan mereka semua mengaku melayani Allah yang sama. Tapi, melihat semua faktanya, kita patut bertanya: Apakah mereka memang suka damai? Apakah mereka benar-benar mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri?

      5 Selain itu, apakah pemimpin agama dan pengikutnya dikenal bertingkah laku bersih? Bukankah media sering membeberkan kasus pelecehan seksual pada anak-anak dan perbuatan bejat lainnya dari para pemimpin agama Kristen? Ada yang terang-terangan mendukung homoseksualitas, seks pranikah, dan perzinaan. Selain itu, para pendeta yang fanatik mendukung pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah yang mereka anggap tidak adil. Beberapa bahkan terlibat dalam perang gerilya dan kerusuhan.

      6 Agama-agama besar di negeri Barat ini sama sekali tidak bisa membantu orang memperoleh pengetahuan yang benar tentang Allah. Ajaran mereka didasarkan pada kepercayaan turun-temurun, bukan pada ajaran Alkitab. Misalnya, mereka percaya bahwa manusia memiliki jiwa tak berkematian dan bahwa orang yang tidak melayani Allah akan disiksa selamanya dalam api neraka. Coba pikirkan! Apakah Allah memang kejam dan tidak berperasaan? Jika Dia seperti itu, apakah Anda mau menyembah-Nya?​—Lihat kotak di halaman 25.

      7-10. Kepercayaan agama apa saja yang biasanya dianut orang Tionghoa? Dan, apa pengaruh kepercayaan itu atas mereka?

      7 Jelaslah, agama-agama di negeri Barat tidak memberikan kedamaian dan kebahagiaan sejati bagi umat manusia. Mereka juga tidak memberikan bimbingan rohani yang benar. Kalau begitu, bagaimana dengan agama-agama di negeri Timur? Misalnya, di Cina ada tiga agama besar, yaitu Konfusianisme, Buddhisme, dan Taoisme. Apakah agama-agama ini telah memberikan kedamaian dan kebahagiaan sejati bagi para pengikutnya?

      Lambang keagamaan Cina

      Dapatkah agama yang didasarkan atas mitos dan takhayul memuaskan kebutuhan rohani manusia?

      8 Pada awalnya, Taoisme adalah ajaran filsafat, bukan agama. Pendirinya, Lao-tze, tidak tahan menyaksikan kekacauan di negerinya lalu ia mencari kelegaan dengan mengasingkan diri ke alam bebas. Tapi, seiring berlalunya waktu, Taoisme berubah menjadi agama yang menyembah banyak dewa-dewi. Para penganut Taoisme mempraktekkan ilmu ramal. Mereka menganggap penting pertanda, feng shui, dan berbagai ritual lainnya. Jelaslah, Taoisme tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan tentang arti hidup ini ataupun memenuhi kebutuhan rohani manusia.

      9 Mulanya, Konfusianisme adalah filsafat tentang etika dan moral berdasarkan ajaran pendirinya, Konghucu. Selama berabad-abad, ajaran Konghucu sangat memengaruhi kebudayaan dan cara berpikir orang Tionghoa. Namun, karena Konfusianisme hanyalah filsafat tentang kehidupan, kepercayaan ini tidak membantu orang Tionghoa belajar tentang Sang Pencipta atau membina hubungan akrab dengan-Nya. Meskipun ajarannya bisa bermanfaat kalau diterapkan, Konfusianisme tidak bisa memuaskan kebutuhan rohani atau menghasilkan kedamaian dan kebahagiaan sejati.

      Patung Konfusius; buku; Patung Buddhist; orang membakar dupa untuk dewa-dewa

      Apakah Taoisme, Konfusianisme, dan Buddhisme bisa membantu orang mengenal Sang Pencipta?

      10 Buddhisme masuk ke Cina dari India. Agama ini mengajarkan kebaikan hati serta toleransi, dan filsafatnya yang rumit telah memikat banyak orang. Tapi, apakah Buddhisme telah membantu orang-orang belajar tentang Penguasa alam semesta? Apakah ajaran Sang Buddha telah memuaskan kebutuhan rohani umat manusia? Buku Basics to Buddhism mengatakan, ”Kaum Buddhis tidak percaya akan adanya suatu pribadi ilahi yang mahakuasa di alam semesta”; ”Semua orang bisa menjadi Buddha”; ”Semua orang harus berupaya sendiri agar dapat menjadi Buddha dan terbebas dari penderitaan.” Buddhisme telah mengajarkan pentingnya percaya pada diri sendiri, bukannya pada Allah.

      11. Agar kebutuhan rohani kita terpuaskan, pertanyaan apa saja yang harus kita pikirkan?

      11 Jika iman seseorang salah tempat, bagaimana ia bisa menemukan kebenaran yang memberikan kepuasan sejati? Selama berabad-abad, orang Tionghoa telah mengikuti tradisi menyembah leluhur, berhala, dan roh-roh. Mereka disibukkan dengan berbagai upacara dan ritualnya. Akibatnya, mereka tidak bisa memahami adanya suatu Pribadi Pencipta, yaitu Allah. Tapi, seperti dibahas sebelumnya, untuk memuaskan kebutuhan rohani, kita harus mengenal Allah Yang Mahatinggi dan mengetahui kehendak-Nya bagi umat manusia. Maka, kita pun bisa menaati kehendak Allah, dan memperoleh kebahagiaan sejati. Karena itu, kami mengundang Anda untuk memeriksa dan mencari tahu jawaban yang masuk akal, tidak berat sebelah, dan memuaskan atas pertanyaan berikut ini: Apakah ada Pencipta? Apakah Dia peduli pada umat manusia? Dapatkah Dia mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan sejati bagi umat manusia, yang saat ini dilanda banyak problem dan kesulitan?

  • Apakah Pencipta yang Mahatinggi Memang Ada?
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Apakah Pencipta Yang Mahatinggi Memang Ada?

      Bumi yang indah

      Bumi yang indah membuktikan adanya Pencipta yang pengasih

      1-5. (a) Seberapa besar kemungkinannya satu molekul protein yang sederhana terbentuk secara kebetulan? (b) Fakta mendasar apa yang tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi?

      APAKAH Allah, Pencipta segala sesuatu, memang ada? Tidak semua orang punya pendapat yang sama. Beberapa orang sulit percaya bahwa Allah ada karena mereka tidak bisa melihat Dia. Yang lainnya, karena menyaksikan banyaknya penderitaan di bumi, berpikir: ’Tidak mungkin ada Allah yang benar-benar peduli pada umat manusia. Kalau Dia memang ada, pasti dari dulu Dia sudah mengakhiri penderitaan.’ Apakah itu juga yang Anda rasakan?

      2 Penderitaan dan bencana yang menimpa umat manusia sungguh memedihkan hati. Tapi, bumi dipenuhi dengan beragam bentuk kehidupan yang kompleks, atau rumit. Bagaimana semua ini bisa muncul jika tidak ada Pencipta? Para penganut evolusi percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan; mulai dari bentuk yang sederhana, kemudian secara bertahap berevolusi menjadi berbagai bentuk yang lebih kompleks. Tapi, seberapa besar kemungkinannya kehidupan muncul secara kebetulan?

      Apakah Kehidupan Muncul secara Kebetulan?

      3 Makhluk hidup terbentuk dari sel, dan bahan dasar sel adalah protein. Para penganut evolusi mengakui bahwa kemungkinannya atom dan molekul yang tepat bisa secara kebetulan membentuk sebuah protein sederhana hanyalah 1 banding 10113, atau angka 1 diikuti dengan 113 angka nol. Dengan kata lain, dalam 10113 kali percobaan, itu hanya bisa terjadi satu kali. Namun, para ahli matematika mengatakan bahwa apa pun yang hanya bisa terjadi 1 kali dalam 1050 kali percobaan sebenarnya tidak akan pernah bisa terjadi.

      4 Tapi, agar suatu kehidupan bisa terbentuk, dibutuhkan lebih dari satu molekul protein yang sederhana. Agar sebuah sel dapat tetap berfungsi, dibutuhkan kira-kira 2.000 jenis protein. Jadi, seberapa besar kemungkinannya kehidupan muncul secara kebetulan? Kemungkinannya adalah 1 banding 1040.000, atau angka 1 diikuti dengan 40.000 angka nol! Apakah Anda mau meyakini sesuatu yang mustahil?

      5 Jika sebuah sel saja tidak mungkin terbentuk secara kebetulan, lebih tidak mungkin lagi sel itu bisa berevolusi menjadi beragam jenis makhluk hidup yang kompleks. Faktanya, manusia dan binatang punya banyak perbedaan, dan bukan hanya secara fisik. Manusia punya hati nurani dan perasaan, bisa berpikir, bisa menghargai keindahan, dan bisa membedakan yang benar dan salah. Binatang tidak punya kesanggupan itu. Kalau manusia berasal dari binatang, mengapa ada perbedaan yang begitu besar antara manusia dan binatang? Para penganut evolusi belum bisa menjelaskannya.

      Alam Semesta yang Luar Biasa

      Langit berbintang

      Alam semesta yang teratur pasti ada Perancangnya . . .

      6, 7. Apa saja yang memperlihatkan bahwa alam semesta, khususnya Bumi, adalah rancangan yang luar biasa?

      6 Alam semesta kita menyediakan berlimpah bukti bahwa Pencipta yang Agung memang ada. Beberapa astronom memperkirakan bahwa ada 100 miliar galaksi di alam semesta dan dalam tiap galaksi ada 100 miliar bintang! Beberapa bintang ukurannya jauh lebih besar daripada Matahari. Galaksi-galaksi itu tidak terserak begitu saja, tapi tersusun dengan sangat teratur.

      7 Bumi adalah planet yang mengagumkan. Malah, di antara benda-benda lainnya di alam semesta, Bumi adalah planet yang unik. Lingkungan di Bumi sangat cocok untuk makhluk hidup. Di dalamnya, mereka bisa tinggal dengan nyaman, seperti tinggal di rumah yang megah dan berfasilitas lengkap. Bumi punya segala yang diperlukan untuk menopang kehidupan, seperti makanan, udara, air, penerangan, dan masih banyak lagi. Jika ada yang mengatakan bahwa sebuah rumah yang berfasilitas lengkap muncul secara kebetulan tanpa ada yang merancangnya, pasti tidak ada yang akan percaya. Tentu, lebih tidak masuk akal lagi kalau sampai ada yang berpikir bahwa Bumi, yang fasilitasnya juga sangat lengkap, muncul secara kebetulan.

      Sebuah rumah

      . . . seperti rumah yang berfasilitas lengkap pasti ada pembuatnya

      Tubuh Manusia yang Menakjubkan

      Sebuah sel

      Sebuah sel bagaikan kota dengan sarana pendukung yang lengkap

      8, 9. Apa yang diperlihatkan oleh rancangan tubuh manusia yang menakjubkan?

      8 Tubuh kita yang menakjubkan juga meneguhkan bahwa Pencipta memang ada. Kita bisa yakin akan hal ini kalau kita memperhatikan sel hidup yang sangat kecil. Tubuh kita terdiri dari kira-kira 100 triliun (100.000.000.000.000) sel yang sangat kecil. Tiap sel ini punya sistem yang sangat hebat. Sel mirip dengan sebuah kota yang punya banyak sarana pendukung, misalnya pembangkit listrik, sistem administrasi, sistem transportasi, dan sistem pertahanan. Selain itu, inti sel punya puluhan ribu gen dalam DNA yang tersusun dengan sangat rapi. Menurut penelitian, DNA bisa memuat informasi sebanyak 1.000 buku tebal. Semua informasi ini membentuk sebuah cetak biru genetik dan menentukan warna kulit, jenis rambut, bentuk tubuh, dan berbagai bagian tubuh lainnya. Jika cetak biru sebuah bangunan saja harus dirancang dengan teliti, bagaimana dengan cetak biru genetik dalam tubuh kita? Siapa yang merancangnya?

      9 Organ-organ tubuh kita punya struktur dan fungsi yang sangat kompleks dan canggih; tidak ada mesin buatan manusia yang bisa menirunya. Organ tubuh kita yang paling menakjubkan adalah otak. The New Encyclopædia Britannica mengatakan, ”Pengiriman informasi dalam sistem saraf lebih hebat daripada jaringan telepon yang paling luas sekalipun; kesanggupan otak manusia untuk mengatasi problem jauh lebih unggul daripada komputer yang paling canggih.” Fungsi otak kita yang menakjubkan membuat para ilmuwan berdecak kagum. Apakah mungkin organ yang menakjubkan ini terbentuk hanya karena atom dan molekul yang tepat menyatu secara kebetulan?

      10-12. (a) Mengapa percaya pada Allah itu masuk akal? (b) Sesuai dengan bukti yang telah dibahas, apakah Anda percaya bahwa Allah ada?

      10 Apa yang bisa kita simpulkan dari semua fakta ini? Satu hal yang pasti, hukum bisa ada karena ada seorang pembuat hukum dan rancangan bisa ada karena ada seorang perancang. Semua hal, dari sel yang paling kecil hingga alam semesta yang sangat luas, punya susunan yang tepat dan rancangan yang kompleks yang menunjukkan kecerdasan yang hebat. Mengingat hal ini, bukankah masuk akal untuk percaya bahwa di balik semua hal itu, ada Perancang Yang Mahacerdas dan Mahakuasa?

      Pembangkit listrik tenaga angin

      Pembangkit listrik tenaga angin membuktikan adanya angin dan listrik, meskipun hal-hal ini tidak kelihatan

      11 Benarlah apa kata Alkitab tentang Allah, ”Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” (Roma 1:20) Meskipun Allah tidak kelihatan, kepercayaan kita pada Allah tidak sama seperti kepercayaan pada takhayul. Ada banyak yang tidak bisa kita lihat, seperti angin, listrik, gaya magnet, dan gaya gravitasi. Tapi, karena kita bisa merasakan pengaruhnya, kita yakin semua itu ada. Demikian pula, fakta bahwa Pencipta yang Agung itu memang ada bisa terlihat jelas dari rancangan alam semesta dan keteraturannya.

      12 Allah tidak kelihatan, jadi bagaimana kita bisa mengenal Dia dan bersahabat dengan-Nya? Ada dua hal penting yang Allah sediakan untuk membantu kita. Pertama, melalui karya ciptaan-Nya, Allah memperlihatkan hikmat, kuasa, dan kasih-Nya. Kedua, Dia telah mengilhami beberapa orang untuk menulis sebuah buku, yang menyediakan banyak informasi tentang Dia. Buku itu adalah Alkitab.

      SIAPAKAH ALLAH?

      ORANG Tionghoa tidak punya gambaran tentang Allah, atau Shang-di (artinya ”Kaisar di atas”). Itu asing dan sulit mereka mengerti. Umumnya, mereka menyembah langit dan bumi, roh-roh, leluhur, dan manusia lainnya. Tapi yang menarik, menurut catatan sejarah, sekitar tiga atau empat ribu tahun yang lalu, di zaman dinasti Xia dan Shang, orang Tionghoa sudah menyembah satu dewa yang mahatinggi. Menurut buku The Religious History of China, orang Tionghoa ”percaya bahwa di antara langit dan bumi ada Dewa yang mahatinggi dan bisa mengendalikan segala sesuatu. . . . Dewa mahatinggi ini disebut Di, atau Shang-di, selama dinasti Shang, dan sebagai Tien [langit], atau Tien-di [Kaisar di Langit] selama dinasti Zhou [abad ke-11 SM sampai tahun 256 SM]”. Jadi, orang Tionghoa zaman dulu percaya adanya Penguasa Tertinggi di alam semesta.

      Selama Zaman Musim Semi dan Musim Gugur (± 722-481 SM) dan selama Zaman Negara-Negara Berperang (± 480-221 SM), pengaruh Konfusianisme dan Taoisme makin kuat. Karena itu, penyembahan Shang-di lama-kelamaan tergantikan oleh gagasan yang tidak jelas tentang penghormatan pada Tien. Selama dinasti Han (202 SM–221 M), di bawah pengaruh Konfusianisme, orang Tionghoa jadi lebih mengutamakan nilai tradisi dan aturan bermasyarakat, dan pengertian tentang Shang-di makin dilupakan. Dengan menyebarnya Buddhisme di Cina, orang Tionghoa tidak lagi memercayai Pencipta yang mengendalikan alam semesta, tapi mereka malah memercayai Langit, atau suatu kekuatan pemelihara, sebagai pemula segala sesuatu. Sejak itu, kebanyakan orang Tionghoa tidak lagi mengenal Allah, atau Shang-di, sebagai suatu pribadi.

      Kalau begitu, siapa sebenarnya Allah? Alkitab memperlihatkan bahwa Allah bukan suatu kekuatan atau hukum alam yang mengatur segala sesuatu di alam semesta. Dia juga bukan Tien, atau Langit, yang disembah oleh banyak orang Tionghoa. Sebaliknya, Allah adalah pribadi roh yang hidup yang punya perasaan dan sifat. Dia Penguasa Alam Semesta yang mahatahu, mahakuasa, dan maha pengasih. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia punya tujuan yang pasti bagi umat manusia. Dia ingin agar kita menyembah-Nya dengan kasih, dan bisa hidup damai serta bahagia selamanya di bumi yang indah.

  • Buku yang Bermanfaat bagi Semua Orang
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Buku yang Bermanfaat bagi Semua Orang

      1-3. Buku seperti apa Alkitab itu? Apa yang membuat buku ini istimewa?

      APA PUN pendapat orang, Alkitab adalah buku yang sangat luar biasa. The New Encyclopædia Britannica menyebutnya sebagai ”kumpulan buku yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia”. Pernyataan itu tidak berlebihan. Mari kita lihat mengapa Alkitab sangat luar biasa.

      Buku Tua​—Namun Paling Luas Tersebar

      Alkitab Cina

      2 Di antara buku keagamaan, Alkitab adalah salah satu buku tertua yang tetap terpelihara hingga zaman kita. Bagian awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani kuno kira-kira 3.500 tahun yang lalu (sezaman dengan dinasti Shang di Cina) oleh orang Israel bernama Musa. Buku pertama dalam Alkitab adalah buku Kejadian, yang menjelaskan proses penciptaan dan asal mula manusia. Setelah itu, ada sekitar 40 pria yang menulis ke-66 buku Alkitab selama kira-kira 1.600 tahun. Kumpulan buku itu berisi hukum, nubuat, sejarah, puisi, surat, nasihat, dan lain-lain.

      3 Meskipun sudah tua dan ada upaya untuk memusnahkan dan melarangnya, Alkitab adalah buku yang paling luas tersebar sepanjang sejarah. Alkitab kini telah diterjemahkan dalam kira-kira 2.500 bahasa, dan telah disebarluaskan sebanyak kira-kira 4,8 miliar, baik seluruhnya atau sebagian! Menurut laporan, 98 persen penduduk bumi bisa membaca Alkitab dalam bahasa mereka. Coba pikirkan: Jika Allah ingin berkomunikasi dengan umat manusia melalui sebuah buku, tentu buku itu harus dikenal banyak orang dan mudah didapat. Mengapa? Agar orang dari berbagai bangsa dan suku bisa membaca dan mendapat manfaat darinya. (1 Timotius 2:4) Alkitab adalah buku yang seperti itu.

      Isinya Akurat

      4-8. Mengapa bisa dikatakan bahwa Alkitab selaras dengan sains dan sejarah?

      4 Kalau Alkitab memang buku dari Allah, isinya pasti sangat akurat dan bisa dipercaya. Apakah Alkitab seperti itu? Apakah isinya sesuai dengan sejarah dan sains, atau ilmu pengetahuan?

      Seekor kura-kura menopang empat gajah seraya mereka menopang bumi

      5 Alkitab bukan buku sains, tapi ketika menjelaskan hal ilmiah, Alkitab selaras dengan sains. Alkitab juga tidak memuat pandangan keliru dan teori aneh yang umum pada masa penulisan Alkitab. Misalnya, dulu ada yang percaya bahwa bumi ditopang oleh empat gajah yang berdiri di atas seekor kura-kura raksasa. Tapi, Alkitab mengatakan, ”[Allah] merentangkan utara di tempat yang kosong, menggantung bumi pada ketiadaan.” (Ayub 26:7, ditulis sekitar 1473 SM) Bahkan 2.700 tahun yang lalu, Alkitab telah dengan tepat menggambarkan bentuk bumi, ”Ada Pribadi yang tinggal di atas lingkaran (”bulatan”, Terjemahan Baru) bumi.” (Yesaya 40:22) Jika Alkitab tidak diilhamkan Allah, tidak mungkin para penulisnya bisa mengetahui fakta-fakta itu.

      6 Ada fakta-fakta dalam Alkitab yang baru belakangan diketahui dan diteguhkan oleh sains. Sebagai contoh, Alkitab dari dulu sudah memberitahukan asal mula alam semesta (Kejadian 1:1), urutan penciptaan makhluk hidup (Kejadian, pasal 1), dan pengaruh hukum genetik (Mazmur 139:16). Dulu, sebelum orang tahu soal kuman dan kebersihan, Alkitab sudah memberi tahu bangsa Israel bahwa setiap orang yang menyentuh mayat (atau tinja) akan menjadi najis, jadi dia harus mandi dan mencuci pakaiannya.​—Bilangan 19:11-22; Ulangan 23:12-14.

      7 Bagaimana para penulis Alkitab bisa mengetahui kebiasaan hidup sehat ini? Pasti bukan dari pikiran mereka sendiri, karena orang pada zaman Alkitab tidak punya pengetahuan itu. Hanya Sang Pencipta yang berhikmat yang sanggup menyediakan informasi tersebut. Itulah sebabnya kita bisa percaya bahwa Alkitab berasal dari Allah.

      8 Bagaimana dengan sejarah? Kebanyakan tulisan sejarah kuno dipenuhi dengan legenda serta mitos dan cenderung membesar-besarkan keberhasilan serta kemenangan seseorang, tapi menutup-nutupi kegagalan dan kekalahan yang dia alami. Alkitab sama sekali tidak seperti itu; isinya akurat dan jujur. Nama, tempat, tanggal, dan waktu disebutkan secara spesifik dan bisa diuji kebenarannya. Misalnya, sewaktu menceritakan awal pelayanan Yesus, Alkitab menyebutkan nama tujuh penguasa yang memerintah pada masa itu, sehingga pembaca bisa memastikan waktu yang tepat dengan membandingkan catatan Alkitab dengan catatan sejarah yang bisa dipercaya. (Lukas 3:1, 2) Kalau sebuah buku ditulis di bawah pengarahan Allah, buku itu pasti akurat dan bisa dipercaya. Alkitab adalah bukti nyatanya.

      Nubuatnya Pasti Tergenap

      9-12. (a) Sebutkan beberapa nubuat Alkitab. (b) Apa yang dibuktikan dengan tergenapnya nubuat Alkitab?

      9 Manusia tidak sanggup meramal masa depan dengan pasti. Jika ada buku yang nubuatnya, atau ramalannya, selalu terjadi dengan tepat, buku itu pasti bukan hasil dari kesanggupan dan hikmat manusia. Alkitab memuat ratusan nubuat, dan kebanyakan sudah tergenap. Misalnya, ratusan tahun sebelumnya, Alkitab menubuatkan keruntuhan Babilon, urutan kuasa dunia, kehancuran Yerusalem, dan penawanan orang Yahudi ke Babilon.​—Yesaya 13:17-19; 44:26; Yeremia 25:8-12; Daniel 8:5-8, 20-22.

      Bayi Yesus di kandang ternak bersama Maria dan Yusuf

      10 Yang khususnya luar biasa adalah nubuat Alkitab tentang Yesus Kristus. Yesus hidup pada abad pertama. Namun, ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus, Kitab-Kitab Ibrani (biasa disebut Perjanjian Lama) telah mencatat banyak nubuat tentangnya. Semua nubuat ini tergenap pada diri Yesus, dan itu sering kali di luar kuasanya. Misalnya, dia tidak mungkin bisa mengatur kapan dan di mana dia lahir, dari suku mana dia akan dilahirkan, atau bagaimana dia dikhianati, dihina, disiksa, dihukum mati, dan dikubur. (Mikha 5:2; Daniel 9:25; Kejadian 49:10; Zakharia 11:12; Yesaya 50:6; Mazmur 22:7, 8; 34:20) Penggenapan nubuat ini dan nubuat-nubuat lainnya membuktikan bahwa Yesus memang Juru Selamat yang diutus oleh Allah.

      Pengkhianatan atas Yesus cara kematiannya menggenapi nubuat Alkitab

      Dari kelahiran sampai kematiannya, Yesus menggenapi banyak nubuat dalam Kitab-Kitab Ibrani

      11 Alkitab tidak hanya menubuatkan peristiwa-peristiwa di masa lalu. Nubuatnya juga dengan akurat meramalkan peristiwa-peristiwa pada zaman kita. Misalnya, bacalah Matius pasal 24, Lukas pasal 21, 2 Timotius 3:1-5, dan Penyingkapan (Wahyu) 6:3-8, dan Anda akan melihat bahwa Alkitab dengan tepat menggambarkan hal-hal yang terjadi dewasa ini. Patut diperhatikan bahwa setelah perang dunia pertama, ketika Liga Bangsa-Bangsa dibentuk, para pemimpin dunia menyatakan bahwa manusia sudah jera dan tidak akan ada lagi perang dunia. Tapi, Alkitab memberitahukan bahwa penderitaan yang luar biasa akibat perang dunia pertama barulah awal dari ”sengatan-sengatan penderitaan”. (Matius 24:8) Apa yang terjadi setelah itu membuktikan bahwa nubuat Alkitab memang akurat dan bahwa perkiraan manusia ternyata keliru.

      Orang sakit; gedung hancur oleh gempa bumi; kapal perang

      Sekitar 2.000 tahun yang lalu, Alkitab menubuatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman kita

      12 Karena banyak nubuat Alkitab telah digenapi dengan begitu akurat, kita tentu bisa yakin bahwa Alkitab memang Firman Allah. Hanya Allah Yang Mahakuasa yang bisa menyediakan informasi yang akurat tentang suatu peristiwa jauh sebelumnya.​—2 Petrus 1:21.

      Nasihatnya Berguna

      13-15. Mengapa dapat dikatakan bahwa nasihat Alkitab untuk kehidupan lebih unggul dan berguna?

      13 Di dunia yang egois dewasa ini, kehidupan kita sarat masalah. Banyak orang terlilit masalah ekonomi. Banyak keluarga berantakan akibat problem perkawinan yang berat. Kaum muda menghadapi masalah seputar pertemanan, seks, minuman beralkohol, narkoba, dan lainnya. Jika Allah memang memberikan Alkitab sebagai panduan bagi manusia, seharusnya Alkitab bisa membantu semua orang mengatasi semua masalah ini. Apakah Alkitab memang seperti itu?

      14 Nasihat Alkitab terbukti sangat berguna, meskipun itu sering berbeda dengan pendapat umum. Misalnya, para penasihat perkawinan umumnya menyarankan perpisahan atau perceraian sebagai jalan keluar dari problem perkawinan. Tapi, Alkitab menunjukkan bahwa ikatan perkawinan tidak boleh dianggap sepele. Alkitab juga menasihati suami istri untuk saling menyayangi dan saling menghormati agar problem serius bisa dicegah. (Efesus 5:22-28) Soal uang, Alkitab mengingatkan kita agar tidak serakah namun berpuas pada apa yang kita punya. Alkitab juga menasihati kita untuk menghentikan kebiasaan yang bisa menguras dompet, seperti bermabuk-mabukan, merokok, menyalahgunakan narkoba, dan berjudi. (1 Timotius 6:7-10) Mengenai hubungan dengan orang lain, Alkitab menasihati, ”Karena itu, segala sesuatu yang kamu ingin orang lakukan kepadamu, demikian juga harus kamu lakukan kepada mereka.” (Matius 7:12) Jika Anda bersifat pengasih, orang-orang akan menyukai dan menghormati Anda. Jadi, lebih kecil kemungkinannya Anda bertengkar atau punya masalah dengan orang lain.

      15 Dari beberapa contoh ini, tidakkah Anda setuju bahwa nasihat Alkitab itu berguna dan lebih unggul daripada pikiran manusia? Sebenarnya, dewasa ini, ada jutaan orang di seluruh dunia yang berhasil mengatasi masalah karena selalu mengikuti nasihat Alkitab. Ya, dengan menerapkan nasihat Alkitab, kita bisa mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

      Buku yang Bermanfaat bagi Semua Orang

      16-18. (a) Apakah ajaran Alkitab bermanfaat bagi orang Tionghoa? (b) Apakah sekarang Anda percaya bahwa Alkitab adalah buku yang bermanfaat bagi semua orang? Jelaskan.

      16 Banyak orang Timur mengatakan bahwa Alkitab itu buku orang Barat, dan ajaran serta nasihatnya kurang cocok untuk orang Timur. Apakah memang demikian? Sebenarnya, karena Sang Pencipta sangat memahami kebutuhan manusia, Dia menyediakan Alkitab agar semua orang bisa memperoleh manfaat. Misalnya, para guru dan cendekiawan Tionghoa sejak lama telah memberikan banyak peribahasa soal moral. Beberapa di antaranya memang berguna kalau diterapkan. Tapi, banyak dari peribahasa ini sebenarnya hanya mengulangi apa yang Alkitab ajarkan. Ini beberapa contohnya:

      • Hormatilah orang yang lebih tua: Di hadapan orang beruban haruslah engkau bangkit berdiri (Imamat 19:32)

      • Hormatilah orang tuamu: Hormatilah bapakmu dan ibumu (Keluaran 20:12)

      • Sewaktu kamu minum, pikirkan dari mana sumbernya: Ingatlah Penciptamu yang Agung pada hari-hari masa mudamu (Pengkhotbah 12:1)

      • Dia yang berada di dekat tinta merah akan kena noda merah, tapi dia yang berada di dekat tinta hitam akan kena noda hitam: Ia yang berjalan dengan orang-orang berhikmat akan menjadi berhikmat, tapi ia yang berurusan dengan orang-orang bebal akan mengalami kemalangan (Amsal 13:20)

      17 Nah, ajaran Alkitab telah ditulis lama sebelum ajaran-ajaran filsafat di Cina muncul. Jadi, Alkitab bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi semua orang. Dengan bantuan Alkitab, kita bisa menemukan tujuan hidup yang sebenarnya. Alkitab bisa menguatkan kita secara rohani, sama seperti makanan bisa menguatkan kita secara fisik. (Matius 5:3; Yohanes 4:34) Alkitab juga bisa membantu kita mendekat pada Allah. Semakin akrab kita dengan Sang Pencipta, semakin bahagia dan puas kita.

      Seorang ibu membantu putranya mengerjakan PR; sebuah keluarga makan bersama; seorang ayah membacakan bagi putrinya

      Dengan menerapkan nasihat Alkitab, hidup kita bisa menjadi lebih baik

      18 Namun, Alkitab tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan kita sekarang. Alkitab memberitahukan bahwa Allah akan segera mengakhiri semua kejahatan dan ketidakadilan. Itu akan Ia lakukan melalui pemerintahan-Nya yang adil. Seluruh bumi akan menjadi firdaus. Tapi, apa saja yang perlu Anda lakukan agar bisa menikmati berkat-berkat yang menakjubkan itu? Bacalah bagian berikutnya.

      TAHUN DISELESAIKANNYA KITAB-KITAB SUCI

      Kitab Suci

      Perkiraan Selesai Ditulis

      Pentateukh (Alkitab)

      1473 SM

      Weda (Hinduisme)

      900 SM

      Tao Te Ching (Taoisme)

      510 SM

      Sabda Suci (Konfusianisme)

      480 SM

      Kitab-Kitab Ibrani selesai (Alkitab)

      443 SM

      Tripitaka (Buddhisme)

      abad ke-1 SM

      Seluruh Alkitab selesai

      98 M

      Quran (Islam)

      650 M

      Kojiki dan Nihon shoki (Shinto)

      720 M

      Dibandingkan dengan kitab suci lainnya, Alkitab jauh lebih tua

  • Caranya Beriman kepada Sang Pencipta
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Caranya Beriman kepada Sang Pencipta

      Seorang pria melintasi sungai dengan rakit

      1-3. Mengapa kita perlu mengenal Sang Pencipta?

      DENGAN mengamati keindahan alam dan memikirkan bukti-bukti yang ada, banyak yang telah menyimpulkan bahwa Pencipta memang ada. Tapi, sekadar percaya bahwa Pencipta itu ada tidak cukup. Dewasa ini, banyak orang yakin bahwa Allah ada. Misalnya, karena dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme, orang Tionghoa memiliki keyakinan yang samar-samar akan adanya Tien, atau Langit, yang bisa membalas perbuatan manusia. Tapi, mereka merasa bahwa ajaran itu tidak mungkin dipahami. Di Barat, ada orang yang agnostik. Meskipun tidak menyangkal kemungkinan adanya Allah, mereka merasa bahwa tidak ada manusia yang bisa mengenal Dia. Jelaslah, cara berpikir seperti itu tidak akan membantu seseorang benar-benar beriman pada Sang Pencipta.

      2 Jadi, selain percaya bahwa adanya Allah, kita juga harus percaya dan beriman pada-Nya. Alkitab menegaskan, ”Tanpa iman, orang mustahil menyenangkan dia, karena ia yang menghampiri Allah harus percaya bahwa dia ada dan bahwa dia memberikan upah kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mencari dia.” (Ibrani 11:6) Perhatikan bahwa Allah ”memberikan upah kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mencari dia”. Ini berarti Allah tidak jauh dari kita dan peduli pada kita. Sebagai Allah yang pengasih, Dia membantu dan memberkati setiap orang yang dengan sungguh-sungguh berupaya mengenal-Nya.

      3 Seperti yang dikatakan pepatah kuno Tionghoa: Ada ratusan kebaikan, tapi menghormati orang tua adalah yang terpenting. Memang, anak-anak sepatutnya mengenal baik dan menghormati orang tua. (Efesus 6:1-3; Kolose 3:20) Kita tentu memiliki alasan yang lebih kuat lagi untuk mengenal Pencipta kita dan mengetahui kehendak-Nya. (Pengkhotbah 12:13) Karena itu, untuk mengenal Allah yang benar dan beriman pada-Nya, kita perlu menemukan jawaban yang memuaskan atas beberapa pertanyaan penting ini: Siapa nama Allah? Mengapa Dia menciptakan kita? Apa tujuan hidup ini? Seperti apa kehidupan kita di masa depan? Mengapa ada begitu banyak penderitaan di dunia ini? Kita tidak bisa menjawab pertanyaan ini hanya dengan pengalaman atau pikiran kita sendiri. Kita butuh pencerahan dan bimbingan Sang Pencipta, dan Dia menyediakan jawabannya dalam Firman-Nya, Alkitab.​—2 Timotius 3:16, 17.

      4. (a) Siapakah Allah? (b) Apa kehendak Allah bagi manusia dan bumi?

      4 Alkitab memberi tahu kita bahwa nama Allah adalah Yehuwa. Alkitab juga memberi tahu kita tentang kehendak Allah, pandangan-Nya, perasaan-Nya, dan cara Dia memperlakukan manusia sehingga kita bisa benar-benar mengenal Dia. Sejak awal, Alkitab menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia. Di buku pertamanya, yaitu Kejadian, Alkitab menceritakan, ”Allah menciptakan manusia menurut gambarnya, menurut gambar Allah diciptakannya dia; laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka. Selanjutnya, Allah memberkati mereka dan Allah berfirman kepada mereka, ’Beranakcuculah dan bertambah banyak dan penuhilah bumi dan taklukkanlah itu.’” (Kejadian 1:27, 28) Pasangan manusia pertama yang Allah ciptakan adalah Adam dan Hawa. Allah menciptakan mereka untuk hidup damai dan bahagia di Taman Eden. Mereka menikmati lingkungan yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan. Nantinya, mereka akan melahirkan anak-anak yang sempurna. Mereka tidak akan tua dan mati. Mereka juga bisa terus bergaul dengan keturunan mereka, dan bersama-sama menaklukkan bumi serta mengubahnya menjadi firdaus. Manusia pun bisa menikmati berkat Allah selamanya. Sebenarnya, itulah kehendak Allah sejak semula bagi manusia dan bumi. (Yesaya 45:18) Bukankah semua ini memperlihatkan bahwa Yehuwa itu Allah yang pengasih, berbelaskasihan, baik hati, dan pemurah? Kalau kita menyembah Allah seperti itu dan beriman pada-Nya, pastilah kita akan puas dan bahagia.​—Mazmur 36:9; 103:13; Penyingkapan 4:11.

      Hawa memberikan buah terlarang kepada Adam

      Karena tidak bersyukur, Adam dan Hawa kehilangan hak untuk hidup selama-lamanya

      5-7. (a) Mengapa manusia sampai gagal mendukung kehendak Allah yang semula? (b) Persediaan pengasih apa yang Allah berikan untuk menyelesaikan problem umat manusia?

      5 Alkitab selanjutnya memberi tahu kita bahwa Adam dan Hawa tidak bersyukur lalu melanggar perintah Allah yang jelas. Akibatnya, mereka kehilangan hak untuk hidup selama-lamanya di Taman Firdaus. (Kejadian 3:1-19) Tidak hanya itu, pelanggaran tersebut berakibat fatal bagi keturunan mereka yang belum dilahirkan. Alkitab mengatakan bahwa dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dan ”kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah berbuat dosa”. (Roma 5:12) Berbagai kesukaran yang kita lihat dewasa ini muncul akibat dosa dan ketidaksempurnaan manusia. Sekalipun demikian, Allah yang penuh belas kasihan menyediakan sarana untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan kematian melalui korban tebusan Putra-Nya, Yesus Kristus. (Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:9, 10) Apa itu?

      6 Allah mendirikan sebuah Kerajaan, atau pemerintahan, di surga dan melantik putra-Nya, Yesus Kristus, sebagai Rajanya. Kerajaan ini akan membawa berkat bagi semua orang. (Matius 6:10) Melalui Kerajaan-Nya, Allah akan menyingkirkan semua masalah di bumi. Dia akan mewujudkan kehendak-Nya yang semula, yaitu mengubah bumi menjadi firdaus, tempat tinggal yang indah bagi semua orang. (Daniel 2:44; Penyingkapan 21:3, 4) Hidup abadi, sehat, dan bahagia di bumi firdaus di bawah pemerintahan Kerajaan Allah tidaklah mustahil. Allah Yehuwa telah menjamin, ”Firmanku yang keluar dari mulutku. Itu tidak akan kembali kepadaku tanpa hasil, tetapi pasti akan melaksanakan apa yang kusukai, dan akan berhasil dalam apa yang kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55:11) Kasih Allah sungguh besar! Sudah sepantasnya kita bersyukur pada-Nya. Dan, ada jutaan orang di seluruh bumi, dari berbagai suku dan kebudayaan, yang menghargai hal itu dan tergerak untuk membina hubungan dengan-Nya dan melayani-Nya.

      7 Jadi, bagaimana kita bisa beriman pada Allah? Bagi orang yang tidak beragama, beriman pada Allah itu hanya cara untuk menenangkan hati dan pikiran. Apakah Anda setuju? Jadi, apa iman itu?

      Caranya Memiliki Iman

      8-13. (a) Apa itu iman? (b) Langkah apa saja yang harus kita ambil agar beriman pada Allah? Mengapa?

      8 ”Iman adalah penantian yang pasti akan perkara-perkara yang diharapkan, bukti yang jelas dari kenyataan-kenyataan walaupun tidak kelihatan.” (Ibrani 11:1) Menurut penjelasan Alkitab ini, iman harus didasarkan pada pengetahuan yang benar dan fakta; kalau tidak, iman tidak akan ada bedanya dengan kepercayaan pada takhayul. Karena itu, agar beriman pada Allah, tiga langkah ini sangat penting: (1) Pelajari Alkitab dengan rajin, (2) renungkan ajaran dan nasihatnya, dan (3) terapkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.

      Salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa belajar Alkitab bersama pasangan suami istri

      Pelajarilah Alkitab dengan pikiran terbuka

      9 Karena iman didasarkan pada pengetahuan yang benar, kita pertama-tama harus mempelajari Firman Allah, Alkitab. Orang Kristen abad pertama di Berea memberikan teladan. Meskipun sangat dipengaruhi oleh tradisi agama Yahudi dan Yunani, beberapa dari mereka berpikiran terbuka dan mau mendengarkan kabar baik dari rasul Paulus. Mereka ”menerima firman dengan kegairahan pikiran yang sangat besar, dan setiap hari, mereka memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti”, dan banyak dari mereka ”menjadi orang percaya”. (Kisah 17:11, 12) Untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang Allah dan Firman-Nya, kita juga perlu berpikiran terbuka, memeriksa ajaran Alkitab dengan teliti, serta menerapkannya.​—Yohanes 17:3; 2 Timotius 3:15-17.

      10 Memang, kita perlu bekerja mencari nafkah, tapi jika kita hanya sibuk memuaskan kebutuhan materi saja, kita tidak akan benar-benar bahagia. Yesus mengatakan, ”Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.” (Matius 5:3) Jika kebutuhan rohani terabaikan karena kesibukan sehari-hari, itu berarti kita sudah melupakan hal yang terpenting dan tidak memikirkan masa depan. Jadi, meskipun sibuk, kita perlu berupaya meluangkan waktu untuk belajar Alkitab dengan teratur. Firman Allah memperingatkan, ”Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan, yaitu bukan sebagai orang yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat, membeli semua waktu yang ada, sebab hari-hari ini fasik.” (Efesus 5:15, 16) Ikutilah nasihat ini, dan buatlah jadwal kegiatan yang akan membantu Anda seimbang antara hal-hal jasmani dan rohani. Allah Yehuwa akan mendukung setiap orang yang tulus mencari-Nya.​—Matius 7:7.

      Seorang pria membaca Alkitab

      Renungkanlah hal-hal yang telah dipelajari

      11 Langkah berikutnya untuk beriman pada Allah adalah merenungkan apa yang telah Anda pelajari. Sebenarnya, untuk mendapat manfaat dari sesuatu yang Anda pelajari, perenungan sangat penting, bahkan lebih penting daripada sekadar membaca berulang-ulang. Dengan merenung, Anda bisa benar-benar memahami apa yang Anda pelajari dari Alkitab, dan benih kebenaran akan tertanam dan berakar dalam hati Anda. Karena itu, bandingkan hal-hal yang sedang Anda pelajari dengan apa yang Anda percayai selama ini. Pikirkanlah fakta-faktanya. Jangan biarkan prasangka atau kepercayaan yang telah berurat-berakar menghalangi Anda menemukan kebenaran. Dengan melakukan ini, Anda akan menyadari bahwa Allah adalah pribadi yang nyata, dan tergerak untuk membina hubungan yang akrab dengan-Nya.

      Seorang wanita berdoa

      Mencurahkan perasaan pada Allah dalam doa akan membuat Anda dekat dengan-Nya

      12 Langkah ketiga untuk memiliki iman adalah menerapkan perintah Allah. Ingatlah, iman harus diperlihatkan melalui perbuatan. (Yakobus 2:17, 26) Agar seseorang bisa yakin bahwa ia bisa mengemudikan mobil, tidak cukup kalau dia hanya membaca buku petunjuk atau menghafalkan cara menyetir. Dia perlu bantuan pelatih agar bisa mengikuti langkah-langkah yang dia pelajari. Setelah beberapa kali latihan, barulah dia yakin bahwa ia bisa mengemudi. Sama halnya dengan upaya untuk beriman pada Allah. Selain belajar dan merenung, Anda harus menerapkan hal-hal yang Anda pelajari dari Alkitab sesegera mungkin. Misalnya, setelah Anda belajar bahwa Allah adalah pribadi roh yang tidak kelihatan, apakah Anda mengerti bahwa Anda tidak bisa menyembah-Nya dengan patung atau gambar? Anda telah belajar bahwa Yehuwa adalah Bapak surgawi yang pengasih. Maka, maukah Anda mencurahkan perasaan Anda dalam doa pada-Nya?

      Seorang pria mengemudi mobil sementara guru membimbingnya

      Kita bisa mengemudi karena mengikuti apa yang diajarkan seorang guru; kita bisa beriman pada Allah dengan cara yang sama

      13 Dengan menerapkan apa yang telah Anda pelajari, Anda menunjukkan bahwa Anda percaya pada Allah dan Firman-Nya, Alkitab. Hasilnya, iman Anda akan semakin kuat. Anda pun bisa yakin bahwa apa yang Alkitab nyatakan bukanlah teori belaka, melainkan sesuatu yang sangat berguna. Alkitab menasihati, ”Kecaplah dan lihatlah bahwa Yehuwa itu baik, hai, kamu sekalian; berbahagialah laki-laki yang berlindung kepadanya.” (Mazmur 34:8) Ya, menerapkan prinsip Alkitab dalam kehidupan sangat penting agar kita bisa beriman pada Allah serta merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

      Faktor Penting

      14-17. (a) Apa saja yang bisa membuat orang sulit menerima kebenaran tentang Allah? (b) Sikap hati seperti apa yang hendaknya kita kembangkan?

      14 Sekarang, Anda telah melihat cukup banyak bukti bahwa Pencipta memang ada, bahwa Alkitab itu Firman-Nya, dan bahwa Dia ingin agar Anda membina hubungan yang akrab dengan-Nya. Namun, ada faktor lain yang juga sangat penting agar Anda bisa benar-benar mendapat manfaat. Apa itu? Itu adalah keadaan hati Anda.

      15 Keadaan hati yang baik sangat penting agar kita bisa beriman. Jika seseorang bersikeras tidak mau percaya, dia tidak akan bisa diyakinkan sebanyak apa pun buktinya. Agar beriman pada Allah, kita perlu jujur, rendah hati, dan mau diajar. Para pemimpin agama yang munafik dan egois pada zaman Yesus begitu mengeraskan hati sampai-sampai mereka tidak bisa beriman pada Yesus. Tapi, banyak rakyat jelata mau mendengarkan ajaran Yesus. Dewasa ini, situasinya tidak jauh berbeda.​—Lukas 21:37, 38; Yohanes 8:43-47.

      16 Mengapa penting untuk bersikap jujur, rendah hati, dan mudah diajar? Karena jika seseorang terlalu mengagung-agungkan suku, kebudayaan, atau agamanya sendiri, ia akan sulit memperoleh pengetahuan yang benar dari Alkitab. Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita rendah hati, berpikiran terbuka, dan mau belajar hal baru, mutu pekerjaan dan perekonomian kita akan menjadi lebih baik. Karena itu, cobalah kembangkan sikap yang sama ini sewaktu belajar Firman Allah dan menerapkannya.

      17 Dewasa ini, di seluruh dunia, ada banyak orang dari berbagai ras, bahasa, dan kebudayaan yang melakukan hal itu. Sama seperti Anda, mereka juga harus berjuang melawan berbagai tekanan hidup. Tapi, mereka sadar bahwa cara terbaik untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan adalah dengan belajar tentang Sang Pencipta dan beriman pada-Nya. Mereka menjadi bagian dari organisasi Allah di bumi. Siapakah mereka?

  • Tempuhlah Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan Bersama Umat Allah
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Tempuhlah Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan Bersama Umat Allah

      Musa dan orang Israel di Gunung Sinai

      Bangsa Israel pernah menjadi umat pilihan Allah

      1, 2. (a) Bagaimana bangsa Israel kuno menjadi wakil Allah di bumi? (b) Mengapa Allah menolak bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya, dan siapa yang menggantikannya?

      SEPANJANG sejarah, Sang Pencipta telah menyediakan sarana agar orang-orang yang tulus mencari-Nya bisa beribadat pada-Nya. Dengan kata lain, Yehuwa selalu punya umat yang menjadi saluran komunikasi dan wakil-Nya di bumi.

      2 Sejak abad ke-16 SM, orang Israel adalah umat pilihan Allah. Mereka menjadi wakil-Nya di bumi selama kira-kira 1.500 tahun. (Keluaran 19:5, 6) Yehuwa menjadikan mereka suatu bangsa, memberi mereka hukum, dan menyediakan petunjuk yang lengkap agar mereka bisa beribadat dengan benar. Belakangan, Allah bahkan melantik seorang raja yang memerintah atas mereka. Tapi, bangsa Israel berulang kali tidak setia. Akibatnya, pada abad pertama M, mereka tidak lagi digunakan oleh Allah. (Matius 23:37, 38) Sewaktu di bumi, Yesus dengan jelas memberitahukan caranya menghampiri Allah. Ia mengatakan, ”Akulah jalan dan kebenaran dan kehidupan. Tidak seorang pun datang kepada Bapak kecuali melalui aku.” (Yohanes 14:6) Allah memilih para pengikut Yesus Kristus untuk menggantikan bangsa Israel sebagai wakil-Nya di bumi.​—1 Petrus 2:9, 10.

      3. Apa ciri-ciri orang Kristen abad pertama?

      3 Orang Kristen abad pertama adalah umat yang bersatu. Mereka membaktikan diri sepenuhnya untuk menginjil. (Matius 28:19, 20) Mereka taat pada ajaran Alkitab. Mereka mematuhi hukum, merespek pejabat pemerintah, dan mengasihi sesama. Anehnya, mereka ditentang dengan sengit dan dianiaya. Mengapa? Karena mereka sangat yakin bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa menghasilkan kedamaian dan kebahagiaan sejati bagi manusia. Karena menaati perintah Yesus, mereka sepenuhnya mendukung Kerajaan Allah, tetap netral dalam urusan dunia, dan tidak ikut campur dalam urusan politik atau kegiatan militer. (Matius 6:33; Yohanes 18:36) Banyak orang salah mengerti, sehingga mereka ditentang dan dianiaya. Tapi, mereka terus memberitakan Kerajaan Allah dengan bersemangat. Paulus menyatakan dalam suratnya kepada orang Kristen di Kolose bahwa kabar baik telah menghasilkan buah dan makin berkembang di seluruh dunia. Orang Kristen abad pertama menginjil di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi.​—Kolose 1:6.

      Masa Kegelapan​—Munculnya Kekristenan Palsu

      4, 5. Bagaimana asal usul Gereja Katolik Roma? Apa perbedaannya dengan sidang Kristen abad pertama?

      4 Belakangan, sidang jemaat Kristen menghadapi suatu perubahan besar. Seperti dinubuatkan Alkitab, orang-orang Kristen palsu menyusup ke dalam organisasi Allah dan membawa masuk ajaran serta kebiasaan yang tidak berdasarkan Alkitab.​—Matius 13:24-30, 36-43; Kisah 20:29, 30; 2 Tesalonika 2:6-8; 1 Timotius 4:1-3; 2 Timotius 2:16-18; 2 Petrus 2:1-3.

      5 Dalam sidang Kristen abad pertama, tidak ada perbedaan golongan. Tapi, pada abad kedua, golongan uskup dan imam mulai muncul, sehingga akhirnya ada pemisahan antara golongan pendeta dan jemaat. Selanjutnya, ajaran kafir seperti Tritunggal, jiwa yang tak berkematian, dan api neraka mulai diterima oleh orang-orang yang mengaku Kristen. Kemudian, pada tahun 313 M, Kaisar Romawi Konstantin memerintahkan agar Kekristenan yang murtad ini diakui sebagai agama yang sah. Pada akhir abad keempat, Gereja ”Kristen”, yang aktif dalam urusan politik, dijadikan agama negara dari Kekaisaran Romawi, dan belakangan dikenal sebagai Gereja Katolik Roma.

      6, 7. Bagaimana gereja Protestan terbentuk, dan mengapa bisa dikatakan bahwa Kekristenan sejati belum dipulihkan?

      6 Pada abad ke-16, terjadilah Reformasi keagamaan di Eropa. Tokoh Reformasi, seperti Martin Luther, Ulrich Zwingli, dan John Calvin, mengkritik berbagai hal dalam Gereja Katolik. Kelompok-kelompok agama pun bermunculan. Mereka menolak wewenang Paus di Roma. Belakangan, kelompok-kelompok ini dikenal sebagai Protestan (orang-orang yang memprotes Gereja Katolik Roma).

      7 Meskipun gereja Protestan diorganisasi dengan cara berbeda, tetap saja ada pemisahan antara golongan pendeta dan jemaat. Mereka juga terus mengajarkan doktrin yang tidak berdasarkan Alkitab seperti Tritunggal, jiwa tak berkematian, siksaan kekal dalam api neraka, dan lain-lain. Dalam soal kenetralan, gereja Protestan tidak berbeda dengan gereja Katolik. Mereka tetap ikut campur dalam urusan dunia. Sekalipun Reformasi Protestan mendatangkan beberapa perubahan, Kekristenan sejati belum dipulihkan. Namun, melalui perumpamaan, Yesus Kristus menubuatkan bahwa Kekristenan sejati akan dipulihkan dan orang Kristen sejati yang bagaikan gandum akan ”bersinar secemerlang matahari”.​—Matius 13:24-30, 36-43.

      Umat Allah pada Zaman Modern

      8. Bagaimana Kekristenan sejati dipulihkan pada zaman modern?

      8 Pada akhir abad ke-19, sekelompok pelajar Alkitab yang tulus di Pennsylvania, AS, mulai menyadari bahwa banyak doktrin gereja tidak berdasarkan Alkitab. Mereka pun menyelidiki Alkitab untuk mengetahui apa yang sebenarnya Alkitab ajarkan. Lalu, mereka mulai memberitahukan kebenaran Alkitab yang mereka pelajari dengan mencetak dan menyebarkan buku, majalah, dan risalah. Selama lebih dari 100 tahun, kelompok ini telah berkembang dari hanya beberapa orang menjadi lebih dari tujuh juta orang di lebih dari 235 negeri di seluruh dunia. Mereka dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa.

      Saksi-Saksi Yehuwa di Balai Kerajaan

      Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan kasih Kristen yang sejati

      9, 10. Apa yang membuktikan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah umat Allah yang sejati pada zaman modern?

      9 Yesus memberi tahu murid-muridnya, ”Aku memberikan kepadamu perintah baru, agar kamu mengasihi satu sama lain . . . Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu.” (Yohanes 13:34, 35) Karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa tidak terlibat perang atau perkelahian antarmasyarakat. Di bawah keadaan yang paling berat sekalipun, mereka tetap teguh dan mengasihi satu sama lain. Misalnya, selama perang dunia kedua, mereka berkorban demi menaati perintah Yesus. Mengenai situasi pada era Nazi di Jerman, sejarawan Claudia Koonz mengomentari dalam bukunya Mothers in the Fatherland, ”Sejak awal, Saksi-Saksi Yehuwa sama sekali tidak mau bekerja sama dengan negara Nazi. . . . Kira-kira separuh (kebanyakan pria) dari semua Saksi Yehuwa digiring ke kamp-kamp konsentrasi, seribu dari mereka dihukum mati, dan seribu lainnya mati antara tahun 1933 dan 1945.” Mereka rela mengorbankan nyawa karena mengasihi Allah dan sesama. Sikap mereka mencirikan orang Kristen sejati.

      10 Seperti orang Kristen abad pertama, Saksi-Saksi Yehuwa adalah warga negara yang taat hukum. Mereka mematuhi kata-kata Yesus, ”Bayarlah kembali perkara-perkara Kaisar kepada Kaisar, tetapi perkara-perkara Allah kepada Allah.” (Matius 22:21) Mereka menaati ”Kaisar”, atau pemerintah, dengan memenuhi kewajiban sebagai warga negara, misalnya membayar pajak serta mematuhi hukum kependudukan dan pendaftaran perkawinan. Namun, jika hukum manusia tidak sesuai dengan hukum Allah, mereka meniru teladan orang Kristen abad pertama yang mengatakan, ”Kita harus menaati Allah sebagai penguasa sebaliknya daripada manusia.” (Kisah 5:29) Ya, dalam kehidupan dan ibadat mereka, Saksi-Saksi Yehuwa terbukti sebagai umat Allah yang sejati pada zaman modern.

      Pilihlah Ibadat yang Benar

      Publikasi Saksi-Saksi Yehuwa

      Bacaan ini membantu banyak orang belajar kebenaran tentang Allah

      11. Apa yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa untuk membantu orang-orang dari semua bangsa beribadat pada Allah?

      11 Alkitab mengatakan bahwa Allah itu adil dan orang dari bangsa mana pun yang takut pada-Nya dan mau melakukan apa yang benar akan diperkenan oleh-Nya. (Kisah 10:34, 35) Ya, Allah menghendaki agar orang-orang dari semua bangsa mengenal Dia dan mendapat berkat. Karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa menerbitkan bacaan Alkitab dalam lebih dari 500 bahasa. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan kabar baik Alkitab ke semua orang di seluruh bumi. (Matius 24:14) Dan, mereka menawarkan kursus Alkitab gratis pada siapa pun yang berminat. Saksi-Saksi Yehuwa dengan tulus mengundang Anda untuk ikut menempuh jalan menuju kedamaian dan kebahagiaan sejati. Apakah Anda mau?

      Saksi-Saksi Yehuwa mengabar di Bolivia, Senegal, dan Taiwan
      Saksi-Saksi Yehuwa mengabar di berbagai negeri

      12. Mengapa Anda harus segera memilih ibadat yang benar?

      12 Selama dua ribu tahun terakhir, banyak lembaga dan organisasi keagamaan telah menyalahgambarkan Kekristenan sejati dan telah memfitnah Allah dan Kristus. Tidak lama lagi, Allah akan menghukum agama palsu! Karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa mendesak semua orang yang sungguh-sungguh mengasihi Allah untuk menaati perintah di Penyingkapan 18:4 dan keluar dari agama palsu. Ibadat sejati telah dipulihkan, dan jutaan orang di seluruh dunia sedang menuju ke sana. (Yesaya 2:2-4) Apakah Anda salah satunya? Jika ya, Anda akan segera menerima berkat-berkat menakjubkan.

      BISAKAH YANG MATI MEMENGARUHI YANG HIDUP?

      BANYAK yang takut pada orang mati. Ada yang percaya bahwa roh orang mati bisa melindungi atau mencelakai mereka. Banyak orang Tionghoa memuja leluhur sebagai bentuk pengabdian dan demi keberuntungan anak cucu. Meskipun kepercayaan seperti itu sangat umum, Alkitab menjelaskan bahwa orang mati tidak bisa berbuat apa-apa bagi orang yang masih hidup.

      Menurut Alkitab, tidak ada bagian apa pun yang terus hidup setelah seseorang mati. Beberapa terjemahan Alkitab memang menyebutkan tentang jiwa tak berkematian. Tapi, itu tidak sesuai dengan naskah aslinya.a Sebenarnya, Alkitab mengatakan, ”Apabila rohnya keluar, ia kembali ke tanah.” (Mazmur 146:4) Ketika seseorang mati, otaknya berhenti bekerja, semua indra tidak berfungsi lagi, dan daya ingatnya lenyap. Jadi, bagaimana mungkin orang mati bisa melindungi atau mencelakai orang hidup? Jelaslah, orang mati tidak bisa berbuat apa-apa!

      Alkitab juga mengatakan, ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun ... Juga, kasih mereka dan kebencian mereka serta kecemburuan mereka sudah lenyap.” (Pengkhotbah 9:5, 6) Jadi, sewaktu seseorang mati, dia tidak ada lagi. Dia tidak bisa menderita lagi. Ritual apa pun, seperti pembakaran lilin, dupa, dan uang-uangan, atau persembahan daging dan buah, tidak akan ada gunanya. Ajaran Alkitab tentang keadaan orang mati sangat menghibur dan melegakan kita.

      Harapan bagi orang mati adalah kebangkitan. Melalui Putra-Nya, Yesus, Allah berjanji bahwa orang mati akan dihidupkan kembali.​—Yohanes 11:25; Kisah 24:15.

      Sebaliknya, Alkitab memperlihatkan bahwa ada roh-roh jahat yang ingin mencelakai kita. (Matius 4:24; Kisah 16:16) Mereka bukan roh leluhur, melainkan malaikat pemberontak yang melawan Allah dan yang menyebabkan banyak kesusahan bagi manusia. Mereka disebut hantu-hantu.​—2 Petrus 2:4; Yudas 6.

      a Untuk keterangan lebih lanjut tentang keadaan orang mati, lihat buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? halaman 208-211, diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

  • Kedamaian dan Kebahagiaan Sejati Sudah Dekat!
    Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
    • Kedamaian dan Kebahagiaan Sejati Sudah Dekat!

      Yesus

      1, 2. Apa Kerajaan Allah itu?

      YESUS mengajar murid-muridnya berdoa, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.” (Matius 6:9, 10) Kita harus mendoakan datangnya Kerajaan Allah. Apa itu Kerajaan Allah? Itu adalah suatu pemerintahan di surga. Yehuwa telah melantik Putra-Nya, Yesus Kristus, menjadi Rajanya. Apa yang akan dilakukan Kerajaan ini bagi kita?

      2 Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Allah mengilhami nabi Daniel untuk mengatakan, ”Pada zaman raja-raja itu [bangsa-bangsa di bumi], Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa. Dan kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu.” (Daniel 2:44) Nubuat ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah pertama-tama harus menyingkirkan pemerintahan manusia, penyebab semua perpecahan dan penderitaan di dunia ini. Lalu, Kerajaan ini akan mendatangkan kedamaian kekal bagi umat manusia. Kapan ini akan terjadi? Apakah kita akan menikmatinya?

      3-5. Mengapa kita sangat yakin bahwa Kerajaan Allah akan segera membereskan semua masalah di dunia ini?

      3 Sewaktu Yesus berada di bumi, murid-muridnya bertanya, ”Beri tahu kami: Kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan tanda penutup sistem ini?” Yesus menjawab bahwa akan ada perang sedunia, kekurangan makanan, gempa bumi yang hebat, dan meningkatnya kejahatan. Selain itu, guru agama palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang, murid-murid Yesus akan dibenci dan dianiaya, kasih banyak orang akan mendingin, dan kabar baik Kerajaan Allah akan diberitakan di seluruh bumi. (Matius 24:3-14) Apakah hal-hal itu sudah terjadi? Banyak pengamat mengakui bahwa sejak perang dunia pertama pada 1914, umat manusia telah memasuki masa yang paling sulit. Filsuf Bertrand Russell menulis, ”Sejak 1914, setiap orang yang menyadari apa yang terjadi di dunia ini merasa sangat cemas karena manusia tampaknya bergerak menuju bencana yang lebih dahsyat tanpa sanggup menghindarinya.” Sejarawan asal Denmark Peter Munch menulis, ”Pecahnya perang pada 1914 merupakan titik balik yang penting dalam sejarah manusia. . . . Kita memasuki suatu zaman yang penuh bencana, kengerian, dan kebencian, dengan ketidakamanan di mana-mana.”

      4 Selain perang, sejak 1914, kelaparan, wabah penyakit, gempa bumi, dan kekerasan telah meningkat tajam di seluruh dunia. Meskipun sains dan teknologi bertambah maju, manusia tidak berdaya membereskan masalah sulit ini. Tak diragukan, semua ini membuktikan bahwa sejak 1914 kita hidup pada zaman akhir sesuai dengan tanda yang Yesus berikan. Yesus Kristus telah memerintah di surga. Dunia jahat ini akan segera berakhir!

      Kita semua menghadapi pilihan yang menentukan hidup atau mati

      5 Sementara semua peristiwa ini terjadi, kita menghadapi pilihan yang menentukan hidup atau mati. Pilihan apa? Sewaktu membahas akhir dari dunia jahat ini, Yesus menunjukkan bahwa dia akan mengadakan pemisahan, seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Hanya orang-orang yang sifatnya seperti domba, yang mencintai kebenaran dan giat mendukung Kerajaan Allah, yang akan selamat ketika dunia jahat ini dibinasakan. Dan, mereka akan selamanya menerima berkat dari Kerajaan Allah.​—Matius 25:31, 33.

      Hanya orang yang sifatnya seperti domba yang akan selamat ketika dunia jahat ini dibinasakan

      6, 7. (a) Berkat apa saja yang akan diwujudkan Kerajaan Allah? (b) Sekarang, Anda diundang untuk melakukan apa?

      6 Berkat apa saja yang akan diwujudkan Kerajaan Allah bagi umat manusia? Antara lain:

      1. Perang, kejahatan, dan kekerasan akan ditiadakan untuk selamanya.​—Mazmur 46:8, 9; Yesaya 2:4.

      2. Tidak akan ada lagi diskriminasi ras, sosial, dan lain-lain.​—Kisah 10:35; Penyingkapan 7:9, 10.

      3. Semua orang akan menikmati makanan yang limpah, tempat tinggal yang layak, dan pekerjaan yang menyenangkan.​—Mazmur 72:16; Yesaya 25:6; 65:21, 22.

      4. Penyakit, cacat fisik, usia tua, dan kematian tidak akan ada lagi.​—Yesaya 25:8; 35:5, 6; Penyingkapan 21:4.

      5. Orang mati akan dibangkitkan.​—Yohanes 5:28, 29; Penyingkapan 20:12.

      6. Seluruh bumi akan menjadi firdaus.​—Lukas 23:43; Mazmur 98:7-9.

      7 Yesus mengatakan, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.” (Yohanes 17:3) Karena itu, kami dengan tulus mengundang Anda untuk menyisihkan waktu agar bisa belajar Alkitab. Cari tahu apa yang perlu Anda lakukan untuk bisa hidup kekal di bumi Firdaus di bawah Kerajaan Allah. Kami menganjurkan Anda untuk rajin datang ke pertemuan ibadat Saksi-Saksi Yehuwa. Di seluruh bumi, ada jutaan orang yang bersatu padu menyembah Sang Penguasa Tertinggi, Yehuwa. Sekaranglah waktunya untuk bergabung dengan mereka. Jangan ditunda lagi, dan jangan ragu-ragu. Terimalah undangan: ”Marilah!” . . . Dan siapa pun yang ingin, biarlah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.”​—Penyingkapan 22:17.

      Orang di Firdaus

      Maukah Anda mengerahkan upaya untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati?

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan