-
Yehuwa Memberi Saudara Peranan Penting dalam Sidang-Nya!Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Agustus
-
-
Yehuwa Memberi Saudara Peranan Penting dalam Sidang-Nya!
”Satu tubuh memiliki banyak anggota, dan semua anggota tubuh itu, walaupun banyak, adalah satu tubuh. Tubuh Kristus juga seperti itu.”—1 KOR. 12:12.
NYANYIAN 101 Bekerja Sama dan Bersatu
YANG DIBAHASa
1. Kehormatan apa yang kita dapatkan?
KITA semua mendapat kehormatan untuk menjadi bagian dari sidang milik Yehuwa. Kita berada dalam firdaus rohani bersama orang-orang yang bahagia dan suka damai. Peranan apa yang Saudara miliki di dalam sidang?
2. Perumpamaan apa yang digunakan oleh Rasul Paulus di dalam beberapa suratnya?
2 Dalam beberapa suratnya, Paulus menyamakan sidang Kristen dengan tubuh manusia. Dia juga menyamakan orang-orang di dalam sidang dengan anggota tubuh yang berbeda-beda. (Rm. 12:4-8; 1 Kor. 12:12-27; Ef. 4:16) Dari perumpamaan Paulus itu, kita bisa belajar banyak tentang peranan kita di dalam sidang.
3. Tiga pelajaran apa yang akan kita bahas di artikel ini?
3 Di artikel ini, kita akan membahas tiga hal penting yang bisa kita pelajari dari perumpamaan Paulus. Pertama, kita akan belajar bahwa kita semua punya perananb penting di dalam sidang milik Yehuwa. Kedua, kita akan membahas apa yang perlu kita lakukan kalau kita merasa tidak punya peranan di dalam sidang. Dan ketiga, kita akan membahas mengapa kita perlu terus sibuk menjalankan peranan yang Yehuwa berikan di dalam sidang-Nya.
KITA SEMUA PUNYA PERANAN PENTING DI DALAM SIDANG
4. Apa yang kita pelajari dari Roma 12:4, 5?
4 Hal pertama yang bisa kita pelajari dari perumpamaan Paulus adalah bahwa kita semua punya peranan penting dalam keluarga Yehuwa. Paulus memulai perumpamaannya dengan mengatakan, ”Sama seperti satu tubuh memiliki banyak anggota, yang fungsinya berbeda-beda, kita semua, meskipun banyak, adalah satu tubuh karena bersatu dengan Kristus, dan kita masing-masing adalah anggota yang saling membutuhkan.” (Rm. 12:4, 5) Apa yang Paulus maksudkan? Meski kita punya peranan yang berbeda-beda di dalam sidang, kita semua berharga.
Meski kita punya peranan yang berbeda-beda di sidang, kita semua berharga bagi Yehuwa (Lihat paragraf 5-12)d
5. Pemberian apa yang Yehuwa berikan kepada sidang?
5 Sewaktu membahas tentang orang-orang yang memiliki peranan di sidang, kita mungkin langsung membayangkan saudara-saudara yang memimpin di organisasi. (1 Tes. 5:12; Ibr. 13:17) Melalui Kristus, Yehuwa telah memberikan ”pemberian berupa manusia” kepada sidang milik-Nya. (Ef. 4:8) ”Pemberian berupa manusia” ini mencakup anggota Badan Pimpinan, asisten dari Badan Pimpinan, anggota Panitia Cabang, pengawas wilayah, instruktur sekolah, penatua, dan hamba pelayanan. Semua saudara itu telah dilantik oleh kuasa kudus untuk mengurus domba-domba Yehuwa yang berharga dan untuk menguatkan sidang.—1 Ptr. 5:2, 3.
6. Menurut 1 Tesalonika 2:6-8, semua saudara yang dilantik oleh kuasa kudus berupaya untuk melakukan apa?
6 Semua saudara yang dilantik oleh kuasa kudus menjalankan berbagai tanggung jawab di sidang. Mereka bekerja keras demi manfaat seluruh sidang. Mereka bagaikan anggota-anggota tubuh, misalnya tangan dan kaki, yang melakukan banyak hal demi manfaat seluruh tubuh. Saudara-saudara itu tidak mencari kemuliaan untuk diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka berupaya keras untuk menguatkan saudara-saudari mereka. (Baca 1 Tesalonika 2:6-8.) Kita bersyukur kepada Yehuwa karena Dia memberikan saudara-saudara ini, yang mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan mereka sendiri!
7. Berkat apa saja yang dinikmati oleh saudara-saudari yang melayani sepenuh waktu?
7 Di seluruh dunia, ada banyak saudara-saudari yang menjadikan pelayanan sebagai pekerjaan sepenuh waktu. Mereka melayani sebagai utusan injil, perintis istimewa, atau perintis biasa. Mereka telah membantu banyak orang untuk menjadi murid Yesus Kristus. Para penginjil sepenuh waktu ini biasanya tidak punya banyak harta materi. Tapi, Yehuwa memberi mereka banyak sekali berkat. (Mrk. 10:29, 30) Kita sangat menyayangi mereka, dan kita bersyukur karena mereka adalah bagian dari sidang kita!
8. Mengapa setiap penyiar kabar baik berharga bagi Yehuwa?
8 Apakah yang memiliki peranan penting di sidang hanya saudara-saudara terlantik dan para pelayan sepenuh waktu? Tidak. Semua penyiar kabar baik dianggap penting oleh Allah dan saudara-saudari di sidang. (Rm. 10:15; 1 Kor. 3:6-9) Mengapa? Ingatlah bahwa salah satu tujuan utama sidang adalah membuat orang-orang menjadi murid dari Tuan kita, Yesus Kristus. (Mat. 28:19, 20; 1 Tim. 2:4) Dan semua penyiar di sidang, baik yang terbaptis dan yang belum terbaptis, berupaya untuk menjadikan pekerjaan ini sebagai hal yang terpenting.—Mat. 24:14.
9. Mengapa kita menghargai saudari-saudari di sidang?
9 Yehuwa menunjukkan bahwa Dia menghargai para saudari dengan memberi mereka tugas yang penting di dalam sidang. Dia sangat menyayangi para istri, para ibu, para janda, dan saudari-saudari lajang yang melayani Dia dengan setia. Alkitab sering menyebutkan tentang wanita-wanita yang diperkenan Allah. Mereka semua adalah teladan yang bagus karena mereka bijaksana, beriman, bersemangat, berani, murah hati, dan sering berbuat baik. (Luk. 8:2, 3; Kis. 16:14, 15; Rm. 16:3, 6; Flp. 4:3; Ibr. 11:11, 31, 35) Kita sangat bersyukur kepada Yehuwa karena di sidang kita ada banyak saudari yang menunjukkan sifat-sifat bagus tersebut!
10. Mengapa kita sangat menghargai saudara-saudari kita yang lansia?
10 Kita juga senang karena di sidang kita ada banyak saudara-saudari yang lansia. Di beberapa sidang, ada saudara-saudari lansia yang telah melayani Yehuwa dengan setia seumur hidup mereka. Ada juga yang baru mengenal kebenaran beberapa tahun belakangan ini. Kebanyakan dari mereka menghadapi masalah kesehatan karena usia tua. Itu mungkin membuat mereka tidak bisa melakukan banyak hal bagi sidang dan dalam pelayanan. Meski begitu, saudara-saudari lansia ini terus berupaya memberikan yang terbaik dalam pelayanan. Mereka juga berupaya sebisa-bisanya untuk menguatkan dan melatih orang lain. Kita semua pasti mendapat manfaat dari pengalaman mereka. Mereka semua sangat berharga bagi kita dan bagi Yehuwa.—Ams. 16:31.
11-12. Bagaimana Saudara merasa dikuatkan oleh anak-anak muda di sidang?
11 Coba pikirkan juga tentang anak-anak muda di sidang. Mereka menghadapi banyak masalah karena hidup di dunia yang dikuasai Setan dan dipenuhi oleh ajarannya yang menyesatkan. (1 Yoh. 5:19) Tapi, anak-anak muda ini tetap memberikan komentar di perhimpunan, ikut dalam pelayanan, dan dengan berani membela kepercayaan mereka. Kita pasti sangat dikuatkan saat melihat semua itu. Ya, anak-anak muda, kalian punya peranan penting di dalam sidang milik Yehuwa!—Mz. 8:2.
12 Tapi, ada saudara-saudari kita yang mungkin merasa tidak berguna bagi sidang. Kalau Saudara merasa begitu, apa yang bisa membantu Saudara menyadari bahwa Saudara punya peranan penting di sidang? Mari kita membahasnya.
PIKIRKAN APA PERANAN SAUDARA DI SIDANG
13-14. Mengapa beberapa orang merasa tidak punya peranan di dalam sidang?
13 Di dalam suratnya yang lain, Paulus menulis, ”Kalaupun kaki bilang, ’Karena aku bukan tangan, aku bukan bagian dari tubuh’, tetap saja kaki itu bagian dari tubuh. Kalaupun telinga bilang, ’Karena aku bukan mata, aku bukan bagian dari tubuh’, tetap saja telinga itu bagian dari tubuh.” (1 Kor. 12:15, 16) Kata-kata Paulus ini menunjukkan apa yang dirasakan oleh banyak orang Kristen sekarang. Mereka merasa tidak yakin apakah mereka punya peranan di dalam sidang. Jadi, apa hal kedua yang bisa kita pelajari dari perumpamaan Paulus?
14 Jangan bandingkan diri Saudara dengan orang-orang lain di sidang. Kalau Saudara melakukan itu, Saudara bisa merasa tidak berguna bagi sidang. Memang, ada saudara-saudari yang terampil dalam mengajar, membuat pengaturan, dan menghibur atau menguatkan orang lain. Mungkin Saudara merasa bahwa Saudara tidak akan bisa seperti mereka. Ini menunjukkan bahwa Saudara rendah hati dan menyadari keterbatasan Saudara. (Flp. 2:3) Tapi Saudara perlu berhati-hati. Kalau Saudara terus-menerus membandingkan diri dengan orang-orang yang sangat terampil, Saudara akan merasa kecil hati. Dan seperti yang Paulus sebutkan, Saudara bahkan bisa merasa tidak punya peranan di dalam sidang. Apa yang bisa membantu Saudara untuk mengatasi perasaan seperti itu?
15. Menurut 1 Korintus 12:4-11, apa yang perlu kita sadari?
15 Coba pikirkan hal ini: Pada abad pertama, Yehuwa menggunakan kuasa kudus-Nya untuk memberikan berbagai karunia kepada orang Kristen. Karunia yang mereka terima berbeda-beda. (Baca 1 Korintus 12:4-11.) Meski begitu, mereka semua berharga di mata Yehuwa. Di zaman sekarang, kita tidak lagi mendapat karunia secara mukjizat. Tapi prinsipnya masih sama: Meski kemampuan kita berbeda-beda, kita semua berharga di mata Yehuwa.
16. Nasihat bagus apa yang Rasul Paulus berikan kepada kita?
16 Daripada membandingkan diri dengan saudara-saudari lain, lebih baik kita mengikuti nasihat Rasul Paulus ini: ”Setiap orang hendaknya memeriksa perbuatannya sendiri, dan dia akan bergembira karena dirinya sendiri, bukan karena membandingkan dirinya dengan orang lain.”—Gal. 6:4.
17. Apa manfaatnya kalau kita mengikuti nasihat Paulus?
17 Kalau kita mengikuti nasihat Paulus dengan ’memeriksa perbuatan kita sendiri’, kita mungkin bisa menyadari bahwa kita punya kemampuan yang tidak dimiliki orang lain. Misalnya, seorang penatua mungkin tidak terlalu terampil menyampaikan khotbah, tapi dia sangat terampil mengajar orang dalam pelayanan. Atau dia mungkin tidak terlalu pintar membuat pengaturan seperti penatua lainnya, tapi dia dikenal sebagai penatua yang baik hati, dan saudara-saudari tidak ragu meminta nasihat Alkitab darinya. Atau dia mungkin dikenal sebagai orang yang murah hati. (Ibr. 13:2, 16) Kalau kita menyadari kemampuan kita, kita akan merasa yakin bahwa kita punya peranan yang berguna di sidang. Selain itu, kita tidak akan mudah merasa iri kepada saudara-saudari yang memiliki keterampilan yang berbeda.
18. Bagaimana kita bisa mengajar dengan lebih baik?
18 Tidak soal apa peranan kita di dalam sidang, kita semua perlu terus meningkatkan keterampilan kita dalam pelayanan. Untuk membantu kita, Yehuwa menyediakan pelatihan yang luar biasa melalui organisasi-Nya. Misalnya, di perhimpunan tengah pekan, kita mendapat petunjuk yang membantu kita untuk lebih terampil dalam pelayanan. Apakah Saudara berupaya menjalankan apa yang Saudara pelajari dari pelatihan itu?
19. Bagaimana Saudara bisa meraih cita-cita untuk mengikuti Sekolah bagi Penginjil Kerajaan?
19 Sekolah bagi Penginjil Kerajaan juga adalah pelatihan yang luar biasa. Yang bisa menghadiri sekolah ini adalah saudara-saudari yang melayani sepenuh waktu dan berusia di antara 23 sampai 65 tahun. Saudara mungkin ingin mengikuti sekolah itu tapi merasa bahwa itu tidak mungkin. Kalau itu yang Saudara rasakan, apa yang perlu Saudara lakukan? Daripada memikirkan alasan Saudara tidak bisa mengikuti sekolah ini, lebih baik Saudara memikirkan alasan Saudara ingin mengikuti sekolah ini. Lalu, buatlah rencana supaya Saudara bisa memenuhi persyaratannya. Dengan upaya Saudara yang sungguh-sungguh dan bantuan Yehuwa, Saudara bisa meraih apa yang sebelumnya kelihatan mustahil.
GUNAKAN KEMAMPUAN SAUDARA UNTUK MENGUATKAN SIDANG
20. Apa yang bisa kita pelajari dari Roma 12:6-8?
20 Hal ketiga yang bisa kita pelajari dari perumpamaan Paulus ada di Roma 12:6-8. (Baca.) Di ayat-ayat itu, Paulus sekali lagi menunjukkan bahwa setiap orang di sidang punya kemampuan yang berbeda-beda. Tapi sekarang Paulus menekankan bahwa tidak soal apa kemampuan kita, kita perlu terus menggunakannya untuk menguatkan sidang.
21-22. Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Robert dan Felice?
21 Coba perhatikan pengalaman seorang saudara bernama Robert.c Dia pernah melayani di negeri lain. Tapi belakangan, dia ditugaskan untuk melayani di Betel di negeri asalnya. Saudara-saudara meyakinkan dia bahwa dia mendapat perubahan tugas bukan karena melakukan kesalahan. Meski begitu, dia tetap merasa kecil hati. Dia mengatakan, ”Selama berbulan-bulan, saya sedih karena saya merasa gagal dalam tugas sebelumnya. Kadang saya bahkan ingin berhenti melayani di Betel.” Apa yang membuat Robert bisa bersukacita lagi? Seorang rekan penatua mengingatkan dia bahwa Yehuwa selalu melatih kita dalam tugas kita sebelumnya supaya kita bisa melakukan tugas kita sekarang dengan baik. Robert pun menyadari bahwa dia harus berhenti memikirkan masa lalu dan mulai berfokus pada apa yang bisa dia lakukan sekarang.
22 Saudara Felice Episcopo juga menghadapi masalah yang mirip. Pada tahun 1956, dia dan istrinya lulus dari Sekolah Gilead lalu melayani dalam pekerjaan wilayah di Bolivia. Belakangan, pada tahun 1964, mereka punya anak. Felice berkata, ”Sulit sekali rasanya meninggalkan tugas yang sangat kami sukai itu. Jujur saja, selama setahun saya merasa sangat sedih. Tapi dengan bantuan Yehuwa, saya bisa mengubah sikap saya dan berfokus pada tanggung jawab saya yang baru sebagai orang tua.” Apakah Saudara merasakan apa yang dirasakan oleh Robert atau Felice? Apakah Saudara merasa kecil hati karena tidak bisa lagi melakukan tugas Saudara sebelumnya? Jika itu yang Saudara rasakan, berupayalah untuk tidak terus memikirkan tugas Saudara yang dulu. Sebaliknya, berfokuslah pada apa yang bisa Saudara lakukan sekarang untuk melayani Yehuwa dan saudara-saudari. Teruslah gunakan kemampuan Saudara untuk membantu dan menguatkan saudara-saudari. Dengan begitu, Saudara akan merasa lebih bahagia.
23. Apa yang perlu kita pikirkan, dan apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?
23 Kita semua berharga bagi Yehuwa. Dia ingin kita merasa bahwa kita adalah bagian dari keluarga-Nya. Jadi, kita perlu memikirkan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menguatkan saudara-saudari kita. Lalu, kita perlu berupaya keras untuk melakukan hal-hal itu. Dengan begitu, kita akan yakin bahwa kita punya peranan yang penting di sidang.
-
-
Yehuwa Memberi Saudara Peranan Penting dalam Sidang-Nya!Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Agustus
-
-
b PENJELASAN: Di dalam sidang milik Yehuwa, kita semua punya peranan untuk menguatkan sidang. Kita bisa menjalankan peranan kita tidak soal latar belakang ras, ekonomi, sosial, kebudayaan, atau pendidikan kita.
-
-
Hargai Peranan Orang Lain dalam Sidang Milik YehuwaMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Agustus
-
-
ARTIKEL PELAJARAN 35
Hargai Peranan Orang Lain dalam Sidang Milik Yehuwa
”Mata tidak bisa bilang kepada tangan, ’Aku tidak perlu kamu.’ Dan, kepala juga tidak bisa bilang kepada kaki, ’Aku tidak perlu kamu.’”—1 KOR. 12:21.
NYANYIAN 124 Selalu Setia
YANG DIBAHASa
1. Apa yang telah Yehuwa berikan kepada setiap hamba-Nya?
YEHUWA telah dengan pengasih memberi setiap hamba-Nya peranan di sidang. Walaupun peranan kita berbeda-beda, kita semua penting dan membutuhkan satu sama lain. Rasul Paulus membantu kita untuk memahami hal ini. Apa yang dia katakan?
2. Menurut Efesus 4:16, mengapa kita harus saling menghargai dan bekerja sama?
2 Di ayat tema artikel ini, Paulus menekankan bahwa kita tidak bisa mengatakan kepada sesama penyembah Yehuwa, ”Aku tidak perlu kamu.” (1 Kor. 12:21) Agar sidang kita tetap damai, kita harus saling menghargai dan bekerja sama. (Baca Efesus 4:16.) Kalau kita bekerja sama dengan kompak, semua orang di sidang akan merasa disayangi dan sidang kita akan semakin kuat.
3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?
3 Dengan cara apa saja kita bisa menunjukkan bahwa kita merespek rekan-rekan seiman di sidang? Di artikel ini, kita akan membahas: (1) bagaimana para penatua bisa menunjukkan respek kepada rekan penatua mereka, (2) bagaimana kita bisa menghargai saudara-saudari kita yang lajang, dan (3) bagaimana kita bisa menghargai mereka yang belum lancar berbicara bahasa kita.
TUNJUKKAN RESPEK KEPADA REKAN PENATUA
4. Nasihat apa yang Paulus berikan di Roma 12:10, yang perlu diikuti para penatua?
4 Semua penatua di sidang dilantik oleh kuasa kudus Yehuwa. Tapi, mereka semua punya keterampilan dan kemampuan yang berbeda-beda. (1 Kor. 12:17, 18) Ada yang mungkin baru dilantik sebagai penatua, jadi mereka tidak punya pengalaman sebanyak penatua lainnya. Ada juga yang mungkin tidak bisa melakukan banyak hal karena mereka sudah lansia atau punya masalah kesehatan. Meski begitu, mereka semua punya peranan yang penting. Jadi, para penatua tidak boleh berpikir bahwa ada rekan penatua mereka yang kurang berguna. Sebaliknya, mereka harus mengikuti nasihat Paulus yang dicatat di Roma 12:10.—Baca.
Para penatua menunjukkan respek kepada rekan penatua lainnya dengan mendengarkan mereka baik-baik (Lihat paragraf 5-6)
5. Bagaimana para penatua bisa menunjukkan bahwa mereka merespek satu sama lain, dan mengapa mereka perlu melakukan hal itu?
5 Salah satu cara para penatua menunjukkan bahwa mereka merespek satu sama lain adalah dengan saling mendengarkan. Ini khususnya penting saat para penatua mengadakan rapat untuk membicarakan hal yang serius. Mengapa? The Watchtower 1 Oktober 1988 mengatakan, ”Sewaktu para penatua perlu menangani situasi tertentu atau membuat keputusan penting, Kristus, melalui kuasa kudus, bisa mengarahkan penatua mana pun untuk menemukan prinsip Alkitab yang dibutuhkan. (Kis. 15:6-15) Kuasa kudus membantu semua penatua di sidang, bukan hanya salah satu dari mereka. Semua penatua harus mengingat hal ini.”
6. Apa yang perlu dilakukan para penatua agar bisa bekerja sama dengan kompak, dan apa manfaatnya bagi sidang?
6 Kalau seorang penatua merespek rekan penatuanya, dia tidak akan menguasai percakapan selama rapat. Dia juga tidak akan merasa bahwa pendapatnya selalu benar. Sebaliknya, dia akan bersikap rendah hati sewaktu mengutarakan pendapatnya. Saat ada seorang rekan penatua yang berbicara, dia akan mendengarkan baik-baik. Dan yang terpenting, dia selalu siap membagikan petunjuk Alkitab dan mengikuti pengarahan dari ”budak yang setia dan bijaksana”. (Mat. 24:45-47) Kalau para penatua saling menunjukkan kasih dan respek, kuasa kudus Allah akan menyertai mereka. Dan kuasa kudus akan membantu mereka untuk membuat keputusan yang memperkuat sidang.—Yak. 3:17, 18.
TUNJUKKAN RESPEK KEPADA MEREKA YANG LAJANG
7. Bagaimana pandangan Yesus terhadap orang-orang yang tidak menikah?
7 Di sidang-sidang, ada banyak pasangan suami istri dan juga keluarga-keluarga yang punya anak. Tapi, ada banyak juga saudara-saudari yang tidak menikah. Bagaimana seharusnya pandangan kita terhadap mereka yang melajang? Coba pikirkan pandangan Yesus. Sewaktu berada di bumi, Yesus tetap melajang, dan dia menggunakan seluruh waktunya untuk pelayanan. Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa orang Kristen harus menikah atau harus melajang. Tapi, dia mengatakan bahwa ada orang Kristen yang memang memilih untuk tidak menikah. (Mat. 19:11, 12; lihat keterangan tambahan tentang ”memilih untuk tidak menikah” di Matius 19:12.) Yesus merespek orang-orang yang tidak menikah. Dia tidak pernah menganggap mereka lebih rendah daripada orang yang menikah. Yesus juga tidak beranggapan bahwa kehidupan seseorang baru akan lengkap kalau dia menikah.
8. Di 1 Korintus 7:7-9, Paulus menyarankan orang Kristen untuk memikirkan apa?
8 Seperti Yesus, Rasul Paulus juga melajang selama pelayanannya. Paulus tidak pernah mengatakan bahwa orang Kristen tidak boleh menikah. Dia tahu bahwa itu adalah keputusan pribadi. Tapi, Paulus memang menyarankan orang Kristen untuk mempertimbangkan apakah mereka bisa terus melajang. (Baca 1 Korintus 7:7-9.) Itu menunjukkan bahwa Paulus tidak meremehkan orang Kristen yang lajang. Malah, dia memilih Timotius, seorang saudara lajang yang masih muda, untuk menjalankan beberapa tanggung jawab yang penting.b (Flp. 2:19-22) Jadi, saat badan penatua menilai apakah seseorang memenuhi syarat untuk mendapat tanggung jawab tambahan, mereka tidak boleh menilai saudara itu berdasarkan statusnya.—1 Kor. 7:32-35, 38.
9. Bagaimana seharusnya pandangan kita terhadap orang yang menikah dan yang melajang?
9 Yesus maupun Paulus tidak pernah mengatakan bahwa orang Kristen harus menikah atau harus melajang. Jadi, bagaimana seharusnya pandangan kita terhadap orang yang menikah dan yang melajang? Menara Pengawal 1 Oktober 2012 mengatakan, ”Sebenarnya, kedua status itu [menikah ataupun melajang] bisa disebut sebagai karunia, atau pemberian, dari Allah. . . . Allah tidak memandang kelajangan sebagai sumber aib atau kesedihan.” Karena itu, kita semua harus merespek saudara-saudari yang melajang.
Karena kita menghargai perasaan saudara-saudari yang lajang, apa yang tidak boleh kita lakukan? (Lihat paragraf 10)
10. Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita menghargai perasaan saudara-saudari yang lajang?
10 Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita menghargai perasaan saudara-saudari yang lajang?c Kita harus ingat bahwa alasan mereka melajang berbeda-beda. Misalnya, ada orang Kristen yang memang sudah bertekad untuk tidak menikah. Ada juga orang Kristen yang ingin menikah tapi belum menemukan orang yang tepat. Namun, tidak soal apa alasan seseorang melajang, kita tidak akan bertanya mengapa mereka tidak menikah. Kita juga tidak akan menawarkan bantuan untuk menemukan orang yang cocok. Memang, beberapa orang lajang mungkin meminta bantuan kita untuk menemukan pasangan. Tapi kalau mereka tidak memintanya, bagaimana perasaan mereka saat kita menawarkan bantuan seperti itu? (1 Tes. 4:11; 1 Tim. 5:13) Mari kita bahas beberapa komentar dari saudara-saudari lajang yang setia melayani Yehuwa.
11-12. Kalau kita tidak berhati-hati, bagaimana kita bisa membuat orang yang lajang kecil hati?
11 Seorang pengawas wilayah lajang, yang sangat terampil menjalankan tugasnya, merasakan banyak manfaat karena dia tetap melajang. Tapi, dia kadang merasa kecil hati saat saudara-saudari yang berniat baik menanyakan mengapa dia belum menikah. Seorang saudara lajang lainnya yang melayani di Betel mengatakan, ”Kadang, saudara-saudari membuat saya merasa orang yang lajang itu patut dikasihani. Mereka membuat kelajangan jadi seperti beban, bukan karunia.”
12 Seorang saudari lajang yang melayani di Betel bercerita, ”Beberapa saudara-saudari berpikir bahwa semua orang yang lajang sedang mencari pasangan. Ada juga yang berpikir bahwa semua orang lajang menganggap acara sosial sebagai kesempatan untuk mencari calon teman hidup. Suatu kali, saya pergi ke luar kota untuk tugas Betel, dan saya menginap di rumah seorang saudari. Saya datang pada hari perhimpunan. Saudari itu mengatakan bahwa di sidangnya, ada dua saudara yang seumur dengan saya. Dia bilang dia bukan berusaha menjodohkan saya. Tapi, waktu kami masuk ke Balai Kerajaan, dia langsung menarik saya untuk menemui dua saudara itu. Saya dan kedua saudara itu merasa sangat malu.”
13. Apa yang membuat seorang saudari lajang merasa dikuatkan?
13 Seorang saudari lajang lainnya, yang juga melayani di Betel, mengatakan, ”Saya kenal beberapa perintis yang sudah lama melajang. Mereka bijaksana, selalu fokus, rela berkorban, dan selalu bersukacita dalam pelayanan. Dukungan mereka sangat berharga bagi sidang. Mereka punya pandangan yang seimbang tentang kelajangan. Mereka tidak merasa lebih baik daripada orang lain karena bisa melajang. Tapi di sisi lain, mereka juga tidak merasa rendah diri meskipun mereka tidak menikah dan punya anak.” Ya, kita semua senang menjadi bagian dari sidang, karena semua orang menghargai dan merespek satu sama lain. Tidak ada yang merasa iri kepada orang lain. Tidak ada yang menganggap orang lain sebagai orang yang patut dikasihani. Tidak ada yang dikagumi secara berlebihan, tapi juga tidak ada yang diremehkan. Kita yakin bahwa semua saudara-saudari mengasihi kita dengan tulus.
14. Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita menghargai saudara-saudari yang lajang?
14 Saudara-saudari kita yang lajang akan merasa senang kalau kita menilai mereka berdasarkan sifat-sifat baik mereka, bukan berdasarkan status mereka. Karena itu, kita perlu menghargai kesetiaan mereka dan tidak menganggap mereka sebagai orang yang patut dikasihani. Dengan begitu, saudara-saudari kita yang lajang akan merasa berharga dan dibutuhkan. (1 Kor. 12:21) Mereka akan tahu bahwa kita merespek mereka dan menghargai peranan mereka di sidang.
TUNJUKKAN RESPEK KEPADA MEREKA YANG BELUM LANCAR BERBICARA BAHASA KITA
15. Pengorbanan apa yang dibuat beberapa orang untuk meluaskan pelayanan?
15 Beberapa tahun ini, banyak penyiar berusaha untuk belajar bahasa lain supaya mereka bisa meluaskan pelayanan. Untuk melakukan hal itu, mereka harus membuat banyak pengorbanan. Saudara-saudari ini meninggalkan sidang asal mereka agar bisa melayani di sidang berbahasa lain yang lebih membutuhkan penyiar. (Kis. 16:9) Ini adalah keputusan pribadi yang mereka buat agar mereka bisa lebih banyak melayani Yehuwa. Mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun sampai mereka bisa lancar berbicara bahasa yang baru. Tapi, mereka memberikan banyak bantuan yang berharga bagi sidang. Mereka punya banyak sifat baik dan pengalaman yang bisa memperkuat saudara-saudari di sidang. Kita pasti sangat menghargai saudara-saudari yang rela berkorban ini!
16. Bagaimana badan penatua menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk menjadi penatua atau hamba pelayanan?
16 Meski seorang saudara belum lancar berbicara dalam bahasa yang dipakai di sidangnya, dia masih bisa dianggap memenuhi syarat untuk menjadi penatua atau hamba pelayanan. Mengapa? Karena badan penatua akan menilai saudara itu berdasarkan persyaratan di Alkitab, bukan berdasarkan seberapa lancar dia berbicara dalam bahasa yang dipakai di sidang itu.—1 Tim. 3:1-10, 12, 13; Tit. 1:5-9.
17. Keputusan apa yang harus dibuat orang tua jika keluarga mereka pindah ke negeri lain?
17 Ada beberapa keluarga Kristen yang harus pindah ke negeri lain untuk mencari pekerjaan atau menghindari keadaan yang sulit di negeri mereka. Di sekolah yang baru, anak-anak mereka mungkin diajar dengan menggunakan bahasa nasional negeri itu. Orang tua juga mungkin harus belajar bahasa itu supaya bisa mendapat pekerjaan. Tapi, bagaimana kalau di negeri itu ada sidang atau kelompok dalam bahasa asli mereka? Mereka harus bergabung di sidang yang mana, yang menggunakan bahasa asli mereka atau bahasa di negeri itu?
18. Sesuai dengan Galatia 6:5, bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita merespek keputusan seorang kepala keluarga?
18 Kepala keluargad harus menentukan sidang bahasa apa yang paling cocok untuk keluarganya. Dia harus memikirkan apa yang terbaik untuk keluarganya. (Baca Galatia 6:5.) Karena ini adalah keputusan pribadi, kita harus merespek dan mendukung keputusan kepala keluarga itu. Di sidang mana pun keluarga itu bergabung, kita perlu menyambut mereka dan menunjukkan bahwa kita mengasihi mereka.—Rm. 15:7.
19. Apa yang harus dipikirkan baik-baik oleh kepala keluarga?
19 Sewaktu pindah ke negeri lain, ada orang tua yang memutuskan untuk bergabung di sidang yang menggunakan bahasa asli mereka. Tapi, anak-anak mereka mungkin tidak lancar berbicara dalam bahasa itu karena di sekolah, mereka menggunakan bahasa nasional setempat. Jadi, anak-anak mungkin sulit memahami acara perhimpunan dan tidak bertumbuh secara rohani. Kalau itu yang terjadi, kepala keluarga perlu berdoa dan memikirkan baik-baik caranya membantu anak-anak untuk lebih akrab dengan Yehuwa dan umat-Nya. Orang tua mungkin perlu membantu anak-anak agar lebih lancar berbicara bahasa mereka. Atau, mereka sekeluarga bisa pindah ke sidang yang menggunakan bahasa yang dimengerti anak-anak mereka. Apa pun yang diputuskan oleh kepala keluarga, saudara-saudari di sidang perlu menunjukkan bahwa keluarga itu dikasihi dan direspek.
Bagaimana kita menunjukkan bahwa kita menghargai orang-orang yang belajar bahasa baru? (Lihat paragraf 20)
20. Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita merespek saudara-saudari yang sedang belajar bahasa baru?
20 Seperti yang sudah kita bahas, di banyak sidang ada saudara-saudari yang sedang berupaya keras untuk belajar bahasa baru. Mereka mungkin belum lancar berbicara bahasa itu. Tapi, kalau kita tidak berfokus pada kemampuan berbahasa mereka, kita akan menyadari bahwa mereka sangat mengasihi Yehuwa dan ingin melayani Dia. Itu akan membuat kita sangat menghargai dan merespek mereka. Kita tidak akan menganggap mereka kurang berguna bagi sidang hanya karena mereka belum lancar berbicara bahasa yang digunakan di sidang.
KITA SEMUA BERHARGA DI MATA YEHUWA
21-22. Apa yang telah Yehuwa berikan kepada kita?
21 Kita bersyukur kepada Yehuwa karena Dia telah memberi kita peranan yang berharga di dalam sidang. Tidak soal kita pria atau wanita, tua atau muda, lajang atau sudah menikah, lancar berbicara bahasa tertentu atau tidak, kita semua berharga bagi Yehuwa dan bagi satu sama lain.—Rm. 12:4, 5; Kol. 3:10, 11.
22 Kita sudah mendapat banyak pelajaran bagus dari perumpamaan Paulus tentang anggota-anggota tubuh. Semoga kita terus menerapkan semua itu. Dengan begitu, kita akan mengetahui caranya menguatkan saudara-saudari di sidang. Kita juga akan semakin mengasihi mereka dan menghargai peranan mereka.
-