PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Menelanjangi si Ular Tua
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • Rahasia Suci Dibuka

      16, 17. Apa yang tersangkut dalam ”rahasia [suci, NW] Kristus”?

      16 Rasul Paulus menulis panjang lebar mengenai ”rahasia [suci, NW] Kristus.” (Efesus 3:2-4; Roma 11:25; 16:25) Rahasia suci ini berhubungan dengan ”keturunan” yang sebenarnya dan pada waktunya akan meremukkan ular tua, Setan si Iblis. (Wahyu 20:1-3, 10) Rahasia itu menyangkut fakta bahwa Yesus adalah anggota yang pertama dan utama dari ”keturunan” tersebut dan bahwa ia akan disertai oleh yang lain, ’ahli waris bersama,’ pertama-tama dari kalangan Yahudi kemudian dari kaum Samaria dan bangsa-bangsa Kafir, untuk melengkapi jumlah ”keturunan” itu.—Roma 8:17; Galatia 3:16, 19, 26-29; Wahyu 7:4; 14:1.

      17 Paulus menjelaskan: ”Yang pada jaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabiNya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.”—Efesus 3:5, 6; Kolose 1:25-27.

      18. (a) Bagaimana Paulus menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu untuk mengungkapkan arti dari ’rahasia suci’? (b) Bagaimanakah pengungkapan ini mempengaruhi pengertian mengenai ”ular tua”?

      18 Paulus sangat terkesan bahwa di antara semua orang dialah yang digunakan untuk memberitakan ”kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia [suci, NW] yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu.” Atau seperti yang ia katakan kepada orang-orang di Kolose: ”Rahasia [suci, NW] yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusnya.” Secara masuk akal, jika rahasia mengenai ”keturunan” itu akhirnya dijelaskan, hal itu juga termasuk penelanjangan secara keseluruhan dari Penantang utama, ”si ular tua.” Jelaslah, Yehuwa memilih untuk tidak membuat sengketa dengan Setan menonjol sampai kedatangan Mesias. Dan siapa lagi yang lebih pantas menelanjangi Setan daripada Keturunan itu, Kristus Yesus sendiri?—Efesus 3:8, 9; Kolose 1:26.

      Yesus Menelanjangi si Penantang

      19. Bagaimanakah Yesus menelanjangi si Penantang?

      19 Pada awal pelayanannya, Yesus secara tegas menolak si Penggoda dengan kata-kata: ”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:3, 10) Pada kesempatan lain, Yesus menelanjangi para pemfitnah yang adalah musuh-musuh agamanya yang ingin membunuh dia, dengan mengungkapkan promotor mereka dan menelanjangi dia sebagai kuasa di belakang ular di Eden, dengan berkata: ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”—Yohanes 8:44.

      20. Dasar apakah dimiliki Yesus untuk menelanjangi Setan?

      20 Bagaimana Yesus dapat merasa begitu yakin dalam pengungkapannya mengenai Setan? Bagaimana ia dapat mengenalnya begitu baik? Karena ia telah tinggal bersama Setan di surga! Bahkan sebelum Setan yang sombong memberontak melawan penguasa tertinggi Yehuwa, Yesus, sebagai Firman, telah mengenal dia. (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:15, 16) Ia telah mengamati tindakan-tindakannya yang licik melalui ular di Eden. Ia telah melihat bagaimana ia secara halus mempengaruhi Kain yang membunuh saudaranya. (Kejadian 4:3-8; 1 Yohanes 3:12) Belakangan, Yesus hadir di dalam persidangan surgawi Yehuwa ketika ”anak-anak Allah menghadap . . . dan di antara mereka datang juga Iblis.” (Ayub 1:6; 2:1) Oh, ya, Yesus mengenali dia ”dari ujung kaki sampai ujung rambut” dan siap menelanjangi dia sebagaimana ia sebenarnya—pendusta, pembunuh, pemfitnah, dan penantang Allah!—Amsal 8:22-31; Yohanes 8:58.

  • Berdiri Teguh Melawan Tipu Muslihat Setan
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • Kisah Injil dari Matius dan Lukas menunjukkan bahwa Setan sendiri yang menggoda Yesus Kristus tiga kali, dan setiap kali Yesus menolak dia, menggunakan ayat Alkitab. Mengapa Yesus menjawab dia dari Kitab-Kitab Ibrani? Karena Setan datang kepadanya dan dengan salah menerapkan ayat-ayat tersebut supaya Yesus berdosa dan gagal sebagai Anak Allah, Keturunan atau Benih yang dijanjikan.—Matius 4:1-11; Lukas 4:1-13.

      2. Bagaimana kita tahu bahwa Yesus tidak mengkhayalkan pertemuannya dengan Setan?

      2 Jelas, Yesus, manusia sempurna, tidak mengkhayalkan pertemuan-pertemuan ini. (Ibrani 4:15; 7:26) Ia berhadapan muka dengan pribadi yang sama yang adalah kuasa di belakang ular di Eden, bekas saudara malaikatnya sendiri yang lama sebelumnya telah memberontak dan sekarang berupaya menggagalkan penggenapan Kejadian 3:15. Setan ingin mematahkan integritas dari Benih yang dijanjikan. Karena sadar akan niatnya yang licik, Yesus dengan tegas menolak si Penggoda. Bagaimana reaksi Setan? ”Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik.” Jelas, Yesus tidak mundur dari dirinya sendiri! Setan, dengan marah meninggalkan dia, ”dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.”—Lukas 4:13; Matius 4:11.

      3. Apa yang dikatakan oleh seorang sejarawan mengenai pentingnya pengakuan adanya Setan terhadap Kekristenan?

      3 Secara masuk akal, seorang sejarawan mengomentari: ”Untuk menyangkal adanya Setan dan perannya yang penting dalam Kekristenan, sama saja dengan melawan pengajaran para rasul dan perkembangan sejarah dari doktrin Kristen. Karena mendefinisikan Kekristenan lain daripada hal-hal ini sama dengan membuatnya tidak berarti, adalah sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal untuk menjelaskan Kekristenan tanpa peran Iblis. Jika si Iblis tidak ada, maka Kekristenan telah salah besar mengenai suatu pokok dasar sejak permulaannya.”a Kesimpulan tersebut memberikan tantangan bagi setiap orang di bumi dewasa ini. Apakah saudara menyadari kehadiran musuh yang tidak kelihatan yang bertekad untuk menumbangkan kedaulatan Allah dan dukungan manusia atasnya?

      Identitas Setan yang Sebenarnya

      4. Bagaimana suatu makhluk roh yang sempurna menjadi Setan?

      4 Setan adalah makhluk rohani yang kuat, dan pada mulanya diciptakan oleh Allah sebagai malaikat, putra rohani yang bebas menghadap hadirat Allah. (Ayub 1:6) Tetapi, Setan menggunakan kebebasannya untuk bertindak melawan Allah; dengan kelicikan ia menuntun Hawa dan, melalui dia, Adam ke dalam ketidaktaatan dan kematian. (2 Korintus 11:3) Dengan demikian ia menjadi Setan, yang berarti ”Penantang”—pemberontak, roh jahat, pembunuh manusia, dan pendusta. (Yohanes 8:44) Betapa tepat pernyataan Paulus bahwa ”Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang,” padahal ia sebenarnya adalah ’penguasa dunia yang gelap ini’! (2 Korintus 6:14; 11:14; Efesus 6:12) Dengan membujuk malaikat-malaikat lain untuk memberontak, ia menuntun mereka ke luar dari terang Allah ke dalam kegelapannya sendiri. Ia menjadi ”penghulu setan.” Yesus juga mengenali dia sebagai ”penguasa dunia ini.” Pastilah, agar dapat menjadi penguasa, ia harus ada sebagai pribadi roh yang diciptakan.—Matius 9:34; 12:24-28; Yohanes 16:11.

      5. Betapa jelaskah Setan diperkenalkan dalam Kitab-Kitab Kristen Yunani?

      5 Meskipun Setan jarang disebut dalam Kitab-Kitab Ibrani, ia disingkapkan dengan jelas sekali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen—begitu banyak sehingga kita menemukan sebutan Setan di sana 36 kali dan kata Iblis, 33 kali. (Lihat Comprehensive Concordance of the New World Translation of the Holy Scriptures.) Ia juga dikenal dengan sebutan dan gelar-gelar lain. Dua di antaranya digunakan oleh Yohanes di Wahyu 12:9: ”Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah.”—Lihat juga Matius 12:24-27; 2 Korintus 6:14, 15.

      6. Apakah arti kata ”Iblis”?

      6 Di sini di Wahyu muncul kata Yunani di·aʹbo·los, yang diterjemahkan ”Iblis.” Menurut sarjana Yunani J. H. Thayer, secara aksara itu berarti ”pemfitnah, penuduh palsu, pengumpat.” (Bandingkan 1 Timotius 3:11; 2 Timotius 3:3, Kingdom Interlinear.) W. E. Vine menggambarkan si Iblis sebagai ”musuh yang jahat dari Allah dan manusia.”b

      7. Mengapa Setan dapat memusatkan upayanya atas umat Yehuwa?

      7 Musuh utama tidak menganggur. (1 Petrus 5:8) Mungkin itulah sebabnya sebuah pepatah berbunyi: ”Si Iblis mencarikan kerja bagi tangan-tangan yang malas.” Ia berupaya keras untuk menjatuhkan semua orang Kristen sejati. (2 Timotius 3:12) Dan ia dapat berkonsentrasi kepada umat Yehuwa untuk satu alasan sederhana—seluruh bagian lain dari dunia sudah ada dalam kekuasaannya! (1 Yohanes 5:19) Dunia dewasa ini adalah dunia Setan. Ia menjadi penguasa dan allahnya, tidak soal manusia menyadari hal itu atau tidak. (Yohanes 12:31; 2 Korintus 4:4) Karena itu, ia akan menggunakan berbagai tindakan atau saran yang licik maupun halus dengan tujuan menjatuhkan umat Yehuwa, secara pribadi maupun kelompok. Mari kita pelajari beberapa dari cara ia bekerja.—Markus 4:14, 15; Lukas 8:12.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan