-
Sang Mesias TibaAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 16
Sang Mesias Tiba
Yehuwa memperkenalkan Yesus dari Nazaret sebagai Mesias (juga disebut Almasih) yang telah lama dijanjikan
APAKAH Yehuwa akan membantu orang-orang mengenali Mesias yang dijanjikan? Ya. Perhatikanlah apa yang Allah lakukan. Peristiwanya sekitar empat abad setelah Kitab-Kitab Ibrani selesai ditulis. Di sebuah kota bernama Nazaret, di bagian utara Galilea, seorang wanita muda bernama Maria (Mariam) mendapat kunjungan yang sangat mengejutkan. Seorang malaikat bernama Gabriel (Jibril) muncul dan memberi tahu dia bahwa Allah akan menggunakan tenaga aktif-Nya, roh kudus, untuk membuat dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, meskipun dia masih perawan. Putranya ini akan menjadi Raja yang telah lama dijanjikan, yang akan memerintah selama-lamanya! Anak ini adalah Putra Allah sendiri, yang kehidupannya Allah pindahkan dari surga ke rahim Maria.
Dengan rendah hati, Maria menerima tugas yang menakjubkan itu. Tunangannya, seorang tukang kayu bernama Yusuf, menikahinya setelah Allah mengutus seorang malaikat untuk memberi tahu dia penyebab kehamilan Maria. Namun, bagaimana dengan nubuat bahwa Mesias akan lahir di Betlehem? (Mikha 5:2) Kota kecil itu terletak kira-kira 140 kilometer jauhnya!
Seorang penguasa Romawi menitahkan agar sensus diadakan. Rakyat harus mendaftarkan diri di kota asalnya. Tampaknya Yusuf dan Maria berasal dari Betlehem, maka Yusuf membawa istrinya yang sedang hamil ke sana. (Lukas 2:3) Maria bersalin di sebuah kandang yang sederhana, lalu membaringkan bayinya di palungan. Lalu, Allah mengutus sejumlah besar malaikat untuk memberi tahu sekelompok gembala di lereng bukit bahwa anak yang baru lahir adalah Mesias, atau Kristus, yang dijanjikan.
Belakangan, orang-orang lain juga memberi kesaksian bahwa Yesus (Isa) adalah Mesias yang dijanjikan. Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa seorang pria akan tampil untuk mempersiapkan jalan bagi pekerjaan Mesias yang sangat penting. (Yesaya 40:3) Pembuka jalan itu adalah Yohanes Pembaptis. Sewaktu melihat Yesus, ia berseru, ”Lihat, Anak Domba Allah yang menyingkirkan dosa dunia!” Beberapa murid Yohanes langsung mengikuti Yesus. Salah seorang dari antara mereka mengatakan, ”Kami telah menemukan Mesias.”—Yohanes 1:29, 36, 41.
Ada kesaksian lebih lanjut. Sewaktu Yohanes membaptis Yesus, Yehuwa sendiri berbicara dari surga. Dengan roh kudus, Ia mengurapi Yesus sebagai Mesias dan berkata, ”Inilah Putraku, yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan.” (Matius 3:16, 17) Mesias yang telah lama dijanjikan sudah tiba!
Kapan hal ini terjadi? Pada tahun 29 M, persis pada tahun ke-483 yang Daniel nubuatkan. Ya, itulah bagian dari bukti yang tak dapat disangkal bahwa Yesus adalah sang Mesias, atau Kristus. Namun, berita apa yang akan ia sampaikan selama ia hidup di bumi?
—Berdasarkan Matius pasal 1 sampai 3; Markus pasal 1; Lukas pasal 2; Yohanes pasal 1.
-
-
Yesus Mengajar tentang Kerajaan AllahAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 17
Yesus Mengajar tentang Kerajaan Allah
Yesus mengajar banyak hal kepada murid-muridnya, tetapi memusatkan perhatian pada satu tema—Kerajaan Allah
APA misi Yesus di bumi? Ia sendiri mengatakan, ”Aku harus menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah, karena untuk itulah aku diutus.” (Lukas 4:43) Perhatikan empat hal yang Yesus ajarkan tentang Kerajaan itu, yang merupakan tema utama pengabarannya.
1. Yesus adalah calon Raja. Yesus mengatakan secara terus terang bahwa dialah Mesias yang dinubuatkan. (Yohanes 4:25, 26) Ia juga memperlihatkan bahwa dialah Raja yang nabi Daniel saksikan dalam penglihatan. Yesus memberi tahu rasul-rasulnya bahwa suatu hari kelak ia akan duduk di atas ’takhta yang mulia’ dan bahwa mereka pun akan duduk di atas takhta. (Matius 19:28) Ia menyebut kelompok penguasa ini ”kawanan kecil”-nya, dan ia juga mengatakan bahwa ia memiliki ”domba-domba lain”, yang bukan bagian dari kelompok itu.—Lukas 12:32; Yohanes 10:16.
2. Kerajaan Allah akan menjunjung keadilan sejati. Yesus menunjukkan bahwa Kerajaan itu akan membereskan ketidakadilan terparah dengan menyucikan nama Allah Yehuwa dan membersihkannya dari semua celaan yang telah Setan timpakan ke atasnya sejak pemberontakan di Eden. (Matius 6:9, 10) Yesus juga setiap hari mempertunjukkan sikap tidak berat sebelah dengan mengajar pria dan wanita, yang kaya dan yang miskin, tanpa membeda-bedakan. Meskipun misi utamanya adalah mengajar orang Israel, ia berupaya membantu orang Samaria dan orang non-Yahudi. Tidak seperti para pemimpin agama pada zamannya, ia tidak berprasangka atau bersikap pilih kasih sedikit pun.
3. Kerajaan Allah bukan bagian dari dunia ini. Yesus hidup pada masa yang penuh pergolakan. Negerinya sedang dijajah. Sekalipun demikian, sewaktu orang-orang mencoba melibatkan dia dalam urusan politik, ia mengundurkan diri. (Yohanes 6:14, 15) Ia memberi tahu seorang politikus, ”Kerajaanku bukan bagian dari dunia ini.” (Yohanes 18:36) Kepada para pengikutnya, ia berkata, ”Kamu bukan bagian dari dunia.” (Yohanes 15:19) Ia tidak akan membiarkan mereka menggunakan senjata perang, sekalipun untuk membela dia.—Matius 26:51, 52.
”Ia mengadakan perjalanan . . . dari desa ke desa, memberitakan dan menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah.”—Lukas 8:1
4. Pemerintahan Kristus akan berlandaskan kasih. Yesus berjanji akan menyegarkan orang-orang, meringankan beban mereka. (Matius 11:28-30) Ia berpegang pada perkataannya. Ia memberikan nasihat yang pengasih dan jitu tentang cara mengatasi kekhawatiran, memperbaiki hubungan dengan sesama, memerangi materialisme, dan menemukan kebahagiaan. (Matius, pasal 5-7) Karena ia memperlihatkan kasih, orang-orang dari segala latar belakang merasa bahwa ia mudah didekati. Bahkan mereka yang paling sering ditindas berbondong-bondong datang kepadanya karena yakin bahwa ia akan memperlakukan mereka dengan baik hati dan bermartabat. Yesus benar-benar Penguasa yang menakjubkan di masa depan!
Ada cara lain lagi yang sangat ampuh yang Yesus gunakan untuk mengajar tentang Kerajaan Allah. Ia melakukan banyak mukjizat. Untuk apa ia melakukannya? Mari kita lihat.
-
-
Yesus Mengadakan MukjizatAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 18
Yesus Mengadakan Mukjizat
Melalui mukjizatnya, Yesus mempertunjukkan cara ia akan menggunakan kuasanya sebagai Raja
ALLAH memberi Yesus kuasa untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia lain. Yesus mengadakan banyak mukjizat hebat—sering kali di hadapan banyak saksi mata. Mukjizat itu mempertunjukkan bahwa Yesus memiliki kuasa atas musuh dan rintangan yang tidak pernah dapat diatasi secara tuntas oleh manusia yang tidak sempurna. Perhatikan beberapa contoh.
Menyediakan makanan dan minuman. Mukjizat Yesus yang pertama adalah mengubah air menjadi anggur yang bermutu. Pada dua peristiwa lain, ia memberi makan ribuan orang yang lapar hanya dengan beberapa potong roti dan ikan. Dalam kedua peristiwa itu, makanan yang dihasilkannya melebihi kebutuhan semua orang.
Menyembuhkan penyakit. Yesus menyembuhkan orang-orang yang menderita ”setiap jenis penyakit dan setiap jenis kelemahan jasmani”. (Matius 4:23) Ia menyembuhkan orang yang buta, tuli, sakit kusta, sakit ayan, timpang, cacat, dan buntung. Tak ada jenis penyakit yang terlalu sulit untuk ia sembuhkan.
Mengendalikan cuaca yang berbahaya. Sewaktu Yesus dan murid-muridnya berlayar menyeberangi Laut Galilea, terjadilah badai angin yang hebat. Murid-murid sangat ketakutan. Yesus hanya menatap badai itu dan berkata, ”Diam! Tenanglah!” Seketika itu, keadaan menjadi tenang sekali. (Markus 4:37-39) Pada peristiwa lain, ia berjalan di atas air di tengah-tengah badai yang menakutkan.—Matius 14:24-33.
Mengusir roh-roh fasik. Roh-roh fasik jauh lebih kuat daripada manusia. Banyak orang tidak kuasa melepaskan diri dari cengkeraman musuh Allah yang ganas ini. Namun, dalam banyak peristiwa, sewaktu Yesus memerintahkan mereka keluar, ia melepaskan cengkeraman roh-roh itu atas para korbannya. Ia tidak takut kepada mereka. Sebaliknya, merekalah yang takut kepadanya karena mengetahui wewenangnya.
Menaklukkan kematian. Kematian dengan tepat disebut ”musuh terakhir”, karena kematian adalah musuh yang tidak terkalahkan oleh manusia mana pun. (1 Korintus 15:26) Namun, Yesus membangkitkan orang mati, antara lain menghidupkan kembali seorang pemuda bagi ibunya yang menjanda dan seorang gadis bagi orang tuanya yang berduka. Dalam salah satu peristiwa yang paling memukau, Yesus membangkitkan Lazarus, sahabatnya, di hadapan sekumpulan orang yang berkabung, padahal pria itu sudah mati hampir empat hari! Bahkan para musuh Yesus yang paling keras pun mengakui bahwa ia telah melakukan mukjizat ini.—Yohanes 11:38-48; 12:9-11.
Untuk apa Yesus mengadakan semua mukjizat itu? Bukankah semua yang telah ia bantu itu akhirnya mati juga? Benar, tetapi mukjizat-mukjizat Yesus bermanfaat hingga waktu yang lama. Itu membuktikan bahwa semua nubuat menakjubkan tentang pemerintahan Raja Mesianik memang berdasarkan fakta. Tidak ada keraguan bahwa Raja yang Allah lantik ini dapat meniadakan kelaparan, penyakit, cuaca yang berbahaya, roh-roh fasik, atau bahkan kematian. Ia telah mempertunjukkan bahwa Allah sudah memberinya semua kuasa tersebut.
-
-
Yesus Memberikan Nubuat yang Luas JangkauannyaAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 19
Yesus Memberikan Nubuat yang Luas Jangkauannya
Yesus menguraikan corak-corak yang akan menandai kehadirannya sebagai raja yang berkuasa serta penutup sistem ini
DI GUNUNG Zaitun, berlatarkan panorama Yerusalem dan baitnya yang sangat indah, empat rasul Yesus mendekatinya secara pribadi untuk menanyakan beberapa hal yang ia katakan sebelumnya. Yesus baru saja mengatakan bahwa bait di Yerusalem akan dibinasakan. Dan, pada kesempatan sebelumnya, ia memberi tahu mereka tentang ”penutup sistem ini”. (Matius 13:40, 49) Sekarang, rasul-rasul itu bertanya, ”Apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan tanda penutup sistem ini?”—Matius 24:3.
Sebagai jawaban, Yesus menyebutkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum pembinasaan Yerusalem. Tetapi, jangkauan perkataannya lebih luas daripada itu. Nubuatnya akan tergenap di seluruh dunia dalam skala yang lebih besar. Yesus menubuatkan berbagai peristiwa dan kondisi dunia yang secara keseluruhan akan membentuk sebuah tanda. Tanda itu akan memperlihatkan kepada penduduk bumi bahwa kehadiran Yesus sebagai Raja di surga telah dimulai. Dengan kata lain, tanda itu akan menunjukkan bahwa Allah Yehuwa telah mengangkat Yesus sebagai Raja atas Kerajaan Mesianik yang sudah lama dijanjikan. Tanda itu mengartikan bahwa Kerajaan tersebut akan segera menyingkirkan kefasikan dan mendatangkan kedamaian sejati bagi umat manusia. Jadi, hal-hal yang Yesus nubuatkan akan menandai hari-hari terakhir sistem tua ini—sistem agama, politik, dan sosial yang ada sekarang ini—dan mulainya sistem yang baru.
Seraya menjelaskan apa yang akan terjadi di bumi selama kehadirannya sebagai Raja di surga, Yesus mengatakan bahwa akan ada perang internasional, kekurangan makanan, gempa bumi yang hebat, dan penyakit yang merajalela. Pelanggaran hukum akan meningkat. Murid-murid Yesus yang sejati akan memberitakan kabar baik Kerajaan Allah di seluruh bumi. Semua hal ini akan mencapai puncaknya pada ”kesengsaraan besar”, kesengsaraan yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.—Matius 24:21.
Bagaimana para pengikut Yesus akan tahu kapan kesengsaraan itu sudah dekat? ”Tariklah pelajaran dari pohon ara,” kata Yesus. (Matius 24:32) Munculnya daun ara pada cabang-cabangnya merupakan tanda yang jelas bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, apabila semua peristiwa yang Yesus nubuatkan terjadi serentak dalam satu periode waktu, itu merupakan tanda yang jelas bahwa akhir itu sudah dekat. Selain Bapak, tidak seorang pun tahu hari dan jamnya secara persis manakala kesengsaraan besar akan dimulai. Oleh karena itu, Yesus mendesak murid-muridnya, ”Tetaplah sadar, karena kamu tidak tahu kapan waktu yang ditetapkan itu.”—Markus 13:33.
—Berdasarkan Matius pasal 24 dan 25; Markus pasal 13; Lukas pasal 21.
-
-
Yesus Kristus DibunuhAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 20
Yesus Kristus Dibunuh
Yesus menetapkan sebuah perayaan baru; ia dikhianati dan dipantek
SETELAH tiga setengah tahun mengabar dan mengajar, Yesus tahu bahwa kehidupannya di bumi sudah hampir berakhir. Para pemimpin agama Yahudi berkomplot untuk membunuh dia, tetapi mereka takut akan timbul huru-hara di antara rakyat, yang menganggap dia sebagai nabi. Sementara itu, Setan memengaruhi salah seorang dari ke-12 rasul Yesus—Yudas Iskariot—untuk menjadi pengkhianat. Para pemimpin agama itu menawari Yudas 30 keping perak untuk mengkhianati Yesus.
Pada malam terakhirnya, Yesus mengumpulkan para rasulnya untuk merayakan Paskah. Setelah menyuruh Yudas pergi, ia menetapkan sebuah perayaan baru, Perjamuan Malam Tuan. Ia mengambil sepotong roti, memanjatkan doa, dan membagikan roti itu kepada ke-11 rasul yang tetap tinggal. ”Ini mengartikan tubuhku yang diberikan demi kepentingan kamu,” katanya. ”Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan aku.” Ia melakukan hal yang sama dengan secawan anggur, dan mengatakan, ”Cawan ini mengartikan perjanjian baru atas dasar darahku.”—Lukas 22:19, 20.
Ada banyak hal yang Yesus bicarakan dengan rasul-rasulnya pada malam itu. Ia memberi mereka sebuah perintah baru—mereka harus saling memperlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri. Ia berkata, ”Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu.” (Yohanes 13:34, 35) Ia mendesak mereka untuk tidak membiarkan hati mereka menjadi susah karena peristiwa tragis yang akan segera terjadi. Yesus berdoa dengan khusyuk demi kepentingan mereka. Mereka menyanyikan pujian bersama-sama lalu pergi ke Taman Getsemani pada malam itu.
Di taman itu, Yesus berlutut dan mencurahkan isi hatinya dalam doa. Tak lama kemudian, segerombolan prajurit bersenjata, imam, dan orang lain datang untuk menangkapnya. Yudas mendekat dan mencium Yesus agar mereka dapat mengenalinya. Sementara para prajurit mengikat Yesus, rasul-rasul melarikan diri.
Di hadapan mahkamah agung Yahudi, Yesus menyatakan dirinya sebagai Putra Allah. Mahkamah itu menganggap dia bersalah karena telah menghujah Allah dan patut dihukum mati. Lalu, Yesus dibawa ke Gubernur Romawi, Pontius Pilatus. Meskipun ia mendapati Yesus tidak bersalah atas kejahatan apa pun, ia menyerahkan Yesus ke gerombolan massa yang berteriak-teriak menuntut kematiannya.
Yesus digiring ke Golgota, lalu para prajurit Romawi memakukan dia pada sebuah tiang. Hari yang terang berubah secara mukjizat menjadi gelap. Pada sore itu juga, Yesus mati, dan terjadi gempa bumi yang hebat. Jenazahnya dibaringkan di sebuah makam yang telah dipahat di dalam bukit batu. Keesokan harinya, para imam menyegel makam itu dan menempatkan seorang penjaga di pintunya. Apakah Yesus akan tetap berada di dalam makam itu? Tidak. Mukjizat yang terbesar akan segera terjadi.
—Berdasarkan Matius pasal 26 dan 27; Markus pasal 14 dan 15; Lukas pasal 22 dan 23; Yohanes pasal 12 sampai 19.
-
-
Yesus Hidup Lagi!Alkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 21
Yesus Hidup Lagi!
Yesus menampakkan diri kepada para pengikutnya untuk memberi mereka instruksi dan anjuran
PADA hari ketiga setelah Yesus mati, beberapa wanita yang adalah muridnya mendapati bahwa batu yang menutupi pintu masuk ke makamnya telah digulingkan. Dan, makam itu pun kosong!
Dua malaikat menampakkan diri. Salah satunya mengatakan, ’Kamu mencari Yesus, orang Nazaret. Dia telah dibangkitkan.’ (Markus 16:6) Tanpa menunda, wanita-wanita itu lari untuk memberi tahu para rasul. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Yesus. ”Jangan takut!” katanya. ”Pergilah, laporkanlah kepada saudara-saudaraku, agar mereka pergi ke Galilea; dan di sana mereka akan melihat aku.”—Matius 28:10.
Kemudian, pada hari yang sama, dua murid sedang berjalan dari Yerusalem ke desa Emaus. Seseorang yang tak dikenal bergabung dengan mereka dan menanyakan apa yang sedang mereka bicarakan. Sebenarnya, dia adalah Yesus yang telah dibangkitkan dan menampakkan diri dalam wujud yang awalnya tidak mereka kenali. Dengan muka muram, mereka menjawab bahwa mereka sedang berbicara tentang Yesus. Orang tak dikenal itu mulai menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Mesias yang terdapat dalam segenap Tulisan Kudus. Sesungguhnya, Yesus telah menggenapi nubuat tentang Mesias hingga perincian yang terkecil.a Sewaktu murid-murid tersebut sadar bahwa orang tak dikenal itu adalah Yesus, yang telah dibangkitkan sebagai roh, ia menghilang.
Kedua murid itu langsung kembali ke Yerusalem. Di sana, mereka mendapati rasul-rasul berkumpul dalam ruangan yang terkunci. Sewaktu keduanya mengisahkan pengalaman mereka, Yesus menampakkan diri. Para pengikutnya terkejut dan sulit untuk memercayainya! ”Mengapa keraguan timbul dalam hatimu?” tanya Yesus. ”Ada tertulis bahwa Kristus akan menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga.”—Lukas 24:38, 46.
Selama 40 hari setelah kebangkitannya, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya dalam berbagai kesempatan. Sekali waktu, ia menampakkan diri kepada lebih dari 500 orang! Agaknya pada kesempatan ini, ia memberi mereka tugas yang penting ini, ”Pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, . . . ajarlah mereka menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu. Dan, lihat! aku menyertai kamu sepanjang masa sampai penutup sistem ini.”—Matius 28:19, 20.
Pada pertemuan terakhirnya dengan ke-11 rasul yang setia, Yesus berjanji, ”Kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang ke atasmu, dan kamu akan menjadi saksiku . . . sampai ke bagian yang paling jauh di bumi.” (Kisah 1:8) Lalu, Yesus terangkat, dan awan menutupi pandangan mereka seraya ia naik ke surga.
—Berdasarkan Matius pasal 28; Markus pasal 16; Lukas pasal 24; Yohanes pasal 20 dan 21; 1 Korintus 15:5, 6.
a Contoh nubuat-nubuat tentang Mesias yang digenapi dalam diri Yesus terdapat di Bagian 14, Bagian 15, dan Bagian 16 brosur ini, juga di topik apendiks ”Yesus Kristus—Mesias yang Dijanjikan” dalam buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
-
-
Rasul-Rasul Mengabar tanpa GentarAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 22
Rasul-Rasul Mengabar tanpa Gentar
Sidang Kristen bertumbuh pesat sekalipun dianiaya
SEPULUH hari setelah Yesus naik ke surga, sekitar 120 muridnya berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem pada saat Perayaan Pentakosta orang Yahudi, tahun 33 M. Tiba-tiba, suara gaduh seperti tiupan angin kencang memenuhi rumah itu. Murid-murid itu secara mukjizat dapat berbicara dalam bahasa yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Ada apa di balik peristiwa yang aneh ini? Allah telah mengaruniakan roh kudus kepada para murid itu.
Di luar, ada sekumpulan orang yang telah datang dari berbagai negeri untuk perayaan tersebut. Mereka terpukau mendengar bahasa mereka diucapkan dengan fasih oleh murid-murid Yesus. Sewaktu menjelaskan apa yang telah terjadi, Petrus menyebutkan nubuat nabi Yoel bahwa Allah akan ”mencurahkan” roh-Nya sehingga para penerimanya bisa mengadakan mukjizat. (Yoel 2:28, 29) Pencurahan roh kudus ini merupakan bukti ampuh yang memperlihatkan dengan jelas bahwa suatu perubahan penting telah terjadi: Perkenan Allah telah beralih dari bangsa Israel ke sidang Kristen yang baru dibentuk. Orang-orang yang ingin menyembah Allah dengan cara yang diperkenan kini harus menjadi pengikut Kristus.
Sementara itu, tentangan meningkat, dan para musuh menjebloskan murid-murid ke dalam penjara. Tetapi, pada malam hari, malaikat Yehuwa membuka pintu-pintu penjara dan menyuruh murid-murid itu terus mengabar. Itulah yang mereka lakukan pada waktu fajar. Mereka masuk ke bait dan mulai mengajarkan kabar baik tentang Yesus. Para pemimpin agama yang menentang mereka sangat marah dan menyuruh mereka berhenti mengabar. Tanpa gentar, rasul-rasul menjawab, ”Kita harus menaati Allah sebagai penguasa sebaliknya daripada manusia.”—Kisah 5:28, 29.
Penganiayaan menghebat. Beberapa orang Yahudi menuduh Stefanus, sang murid, telah menghujah lalu merajamnya sampai mati. Seorang pemuda—Saul dari Tarsus—menyaksikan dan menyetujui pembunuhan itu. Ia kemudian pergi ke Damaskus untuk menangkap siapa pun yang mengikuti Kristus. Dalam perjalanan, seberkas cahaya dari langit memancar di sekeliling Saul dan ada suara mengatakan, ”Saul, Saul, mengapa engkau menganiaya aku?” Saul yang dibutakan oleh cahaya itu bertanya, ”Siapakah engkau?” Suara itu menjawab, ”Akulah Yesus.”—Kisah 9:3-5.
Tiga hari kemudian, Yesus mengutus seorang murid bernama Ananias untuk memulihkan penglihatan Saul. Saul dibaptis dan mulai mengabar tentang Yesus dengan berani. Saul kemudian dikenal sebagai rasul Paulus dan menjadi anggota sidang Kristen yang bersemangat.
Murid-murid Yesus menyatakan kabar baik tentang Kerajaan Allah hanya kepada orang Yahudi dan orang Samaria. Kini, seorang malaikat menampakkan diri kepada Kornelius, seorang perwira Romawi yang takut akan Allah, dan menyuruh dia mengutus orang untuk memanggil rasul Petrus. Sambil ditemani beberapa orang lain, Petrus mengabar kepada Kornelius dan rumah tangganya. Sementara Petrus berbicara, roh kudus turun ke atas orang-orang non-Yahudi yang percaya itu, dan rasul-rasul menyuruh agar mereka dibaptis dengan nama Yesus. Jalan menuju kehidupan abadi kini terbuka untuk orang-orang dari segala bangsa. Sidang Kristen siap menyebarkan kabar baik ke mana-mana.
—Berdasarkan Kisah 1:1–11:21.
-
-
Kabar Baik TersebarAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 23
Kabar Baik Tersebar
Paulus mengadakan perjalanan pengabaran lewat darat dan laut
SETELAH berganti agama, Paulus dengan penuh semangat menyatakan kabar baik tentang Kerajaan Allah—tetapi sekarang, bekas penentang ini sendiri sering menghadapi tentangan yang sengit. Rasul yang tak kenal lelah ini beberapa kali mengadakan perjalanan ke tempat-tempat yang jauh untuk menyebarkan kabar baik tentang Kerajaan yang akan menggenapi maksud-tujuan Allah yang semula bagi umat manusia.
Di Listra, pada perjalanan pengabarannya yang pertama, Paulus menyembuhkan seorang pria yang timpang sejak lahir. Maka, kumpulan orang mulai berseru bahwa Paulus dan teman seperjalanannya, Barnabas, adalah dewa. Kedua pria itu hampir-hampir tidak sanggup mencegah orang-orang mempersembahkan korban kepada mereka. Namun, karena pengaruh musuh-musuh Paulus, kumpulan orang ini juga belakangan merajam Paulus lalu meninggalkannya karena menganggapnya sudah mati. Paulus selamat dari serangan itu dan belakangan kembali ke kota tersebut untuk menguatkan murid-murid dengan kata-kata yang membesarkan hati.
Beberapa orang Yahudi yang menjadi Kristen berbantah bahwa orang non-Yahudi yang menjadi percaya harus berpaut pada bagian-bagian Hukum Musa. Paulus menyampaikan masalah itu kepada rasul-rasul dan tua-tua di Yerusalem. Setelah dengan cermat memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dan dengan bimbingan roh kudus Allah, pria-pria ini menyurati sidang-sidang jemaat dan menasihati mereka untuk menjauhkan diri dari penyembahan berhala, dari makan darah dan daging yang darahnya tidak dicurahkan, dan dari percabulan. Perintah itu adalah ”hal-hal yang perlu” dilakukan, tetapi mematuhinya tidak berarti seseorang harus mengikuti Hukum Musa.—Kisah 15:28, 29.
Dalam perjalanan pengabarannya yang kedua, Paulus mengunjungi Berea, sekarang bagian dari Yunani. Orang Yahudi di sana menerima firman dengan antusias, memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus setiap hari untuk memastikan ajaran Paulus. Tentangan timbul lagi sehingga ia harus pindah, kali ini ke Athena. Di hadapan sekelompok orang Athena yang terpelajar, Paulus menyampaikan kata-kata yang jitu dan menjadi contoh dalam memperlihatkan kebijaksanaan, daya pengamatan, dan kefasihan.
Seusai perjalanan pengabarannya yang ketiga, Paulus pergi ke Yerusalem. Sewaktu mengunjungi bait di sana, beberapa orang Yahudi memicu huru-hara dengan niat membunuhnya. Para prajurit Romawi turun tangan dan menginterogasi Paulus. Sebagai warga negara Romawi, ia belakangan menyampaikan pembelaan di hadapan Gubernur Romawi, Feliks. Orang Yahudi tidak dapat menghadirkan bukti apa pun untuk tuduhan mereka terhadap Paulus. Agar Festus, gubernur Romawi lainnya, tidak menyerahkan dirinya kepada orang Yahudi, Paulus berkata, ”Aku meminta banding kepada Kaisar!” Festus menjawab, ”Kepada Kaisar engkau akan pergi.”—Kisah 25:11, 12.
Paulus kemudian dibawa dengan kapal menuju Italia untuk diadili. Karena kapalnya karam dalam perjalanan, ia harus melewatkan musim dingin di Pulau Malta. Setelah akhirnya tiba di Roma, ia tinggal selama dua tahun di rumah sewaan. Meskipun di bawah pengawasan prajurit, rasul yang senantiasa bersemangat ini terus memberitakan Kerajaan Allah kepada semua orang yang menjenguknya.
—Berdasarkan Kisah 11:22–28:31.
-
-
Paulus Menyurati Sidang-Sidang JemaatAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 24
Paulus Menyurati Sidang-Sidang Jemaat
Surat-surat Paulus menguatkan organisasi Kristen
SIDANG Kristen yang baru berdiri bakal berperan penting dalam menggenapi maksud-tujuan Yehuwa. Tetapi, orang Kristen abad pertama segera mendapat serangan. Apakah mereka akan mempertahankan integritas kepada Allah sewaktu menghadapi penganiayaan dari luar dan bahaya yang lebih tersamar dari dalam? Kitab-Kitab Yunani Kristen memuat 21 surat yang berisi nasihat dan anjuran yang dibutuhkan.
Empat belas surat di antaranya—dari buku Roma sampai buku Ibrani—ditulis oleh rasul Paulus. Surat-surat ini diberi nama menurut penerimanya—entah orang perorangan atau sidang jemaat tertentu. Perhatikan beberapa hal yang diulas dalam surat-surat Paulus.
Pengingat tentang moral dan tingkah laku. Orang-orang yang mempraktekkan percabulan, perzinaan, dan dosa-dosa serius lainnya ”tidak akan mewarisi kerajaan Allah”. (Galatia 5:19-21; 1 Korintus 6:9-11) Para penyembah Allah harus bersatu, tidak soal apa kebangsaan mereka. (Roma 2:11; Efesus 4:1-6) Mereka hendaknya dengan bersukacita mengerahkan diri untuk menolong rekan seiman yang membutuhkan. (2 Korintus 9:7) ”Berdoalah dengan tiada henti,” kata Paulus. Sesungguhnya, para penyembah Yehuwa dianjurkan untuk mencurahkan isi hati mereka kepada-Nya dalam doa. (1 Tesalonika 5:17; 2 Tesalonika 3:1; Filipi 4:6, 7) Supaya didengar oleh Allah, doa harus dipanjatkan dengan iman.—Ibrani 11:6.
Apa yang akan membantu keluarga bertumbuh sejahtera? Suami harus mengasihi istri seperti tubuhnya sendiri. Istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya. Anak-anak harus menaati orang tua, karena hal ini menyenangkan Allah. Orang tua perlu membimbing dan melatih anak dengan pengasih, menggunakan prinsip ilahi.—Efesus 5:22–6:4; Kolose 3:18-21.
Pemahaman tentang maksud-tujuan Allah. Banyak aspek Hukum Musa berguna untuk melindungi dan membimbing orang Israel hingga Kristus tiba. (Galatia 3:24) Namun, untuk menyembah Allah, orang Kristen tidak perlu menjalankan Hukum itu. Dalam suratnya kepada jemaat orang Ibrani, yakni orang Yahudi yang telah menjadi Kristen, Paulus membantu mereka memahami makna Hukum dan bagaimana maksud-tujuan Allah digenapi dalam diri Kristus. Paulus menjelaskan bahwa berbagai pengaturan di bawah Hukum itu sebenarnya adalah nubuat. Misalnya, binatang yang dikorbankan menggambarkan kematian Yesus sebagai korban, yang memungkinkan pengampunan dosa yang sesungguhnya. (Ibrani 10:1-4) Melalui kematian Yesus, Allah membatalkan perjanjian Hukum itu karena tidak dibutuhkan lagi.—Kolose 2:13-17; Ibrani 8:13.
Petunjuk untuk mengorganisasi sidang dengan sepatutnya. Pria-pria yang rela mengemban tanggung jawab di sidang harus memiliki standar moral yang tinggi dan memenuhi persyaratan rohani. (1 Timotius 3:1-10, 12, 13; Titus 1:5-9) Para penyembah Allah Yehuwa hendaknya berkumpul secara teratur dengan rekan seiman untuk saling menganjurkan. (Ibrani 10:24, 25) Pertemuan ibadat harus membina dan bersifat mengajar.—1 Korintus 14:26, 31.
Sewaktu Paulus menulis surat yang kedua kepada Timotius, sang rasul sudah kembali ke Roma; ia dipenjarakan sambil menanti keputusan pengadilan. Hanya segelintir orang yang berani mengambil risiko untuk menjenguknya. Paulus tahu bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. ”Aku telah berjuang dalam perjuangan yang baik,” katanya. ”Aku telah berlari di lintasan sampai garis akhir, aku telah menjalankan iman.” (2 Timotius 4:7) Bisa jadi, Paulus mati sebagai martir tidak lama kemudian. Tetapi, surat-surat sang rasul membimbing para penyembah Allah yang sejati hingga hari ini.
—Berdasarkan Roma; 1 dan 2 Korintus; Galatia; Efesus; Filipi; Kolose; 1 dan 2 Tesalonika; 1 dan 2 Timotius; Titus; Filemon; Ibrani.
-
-
Nasihat tentang Iman, Tingkah Laku, dan KasihAlkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 25
Nasihat tentang Iman, Tingkah Laku, dan Kasih
Yakobus, Petrus, Yohanes, dan Yudas menulis surat untuk membesarkan hati rekan-rekan seiman
YAKOBUS dan Yudas adalah saudara tiri Yesus. Petrus dan Yohanes termasuk di antara ke-12 rasul Yesus. Secara keseluruhan, keempat pria ini menulis tujuh surat yang terdapat dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Setiap surat diberi nama menurut penulisnya. Nasihat terilham di dalam surat-surat ini bertujuan membantu orang Kristen tetap loyal kepada Yehuwa dan Kerajaan-Nya.
Perlihatkan iman. Sekadar mengaku memiliki iman tidaklah cukup. Iman sejati nyata melalui tindakan. ”Sesungguhnya,” tulis Yakobus, ”iman tanpa perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26) Jika seseorang bertindak dengan iman sewaktu menghadapi ujian, hal ini menghasilkan ketekunan. Agar berhasil, seorang Kristen perlu meminta hikmat dari Allah dengan keyakinan bahwa Ia akan memberikannya. Ketekunan menghasilkan perkenan Allah. (Yakobus 1:2-6, 12) Jika seorang penyembah dengan beriman mempertahankan integritas, Allah Yehuwa akan menanggapinya. ”Mendekatlah kepada Allah,” kata Yakobus, ”dan ia akan mendekat kepadamu.”—Yakobus 4:8.
Iman seorang Kristen harus cukup kuat untuk membantunya menolak godaan dan pengaruh amoral. Karena lingkungan yang buruk secara moral, Yudas merasa harus mendesak rekan-rekan seimannya agar ”berjuang keras demi kepentingan iman”.—Yudas 3.
Pertahankan tingkah laku yang bersih. Yehuwa mengharapkan para penyembahnya kudus, yakni bersih dalam segala hal. Petrus menulis, ”Hendaklah kamu juga menjadi kudus dalam seluruh tingkah lakumu, karena ada tertulis, ’Kamu harus kudus, karena aku [Yehuwa] kudus.’” (1 Petrus 1:15, 16) Orang Kristen memiliki teladan yang patut ditiru. ”Kristus menderita bagimu,” kata Petrus, ”meninggalkan bagimu suatu model agar kamu mengikuti langkah-langkahnya dengan saksama.” (1 Petrus 2:21) Meskipun orang Kristen boleh jadi menderita karena berpaut pada standar Allah, mereka mempertahankan ”hati nurani yang baik”. (1 Petrus 3:16, 17) Petrus mendesak orang Kristen agar dengan sungguh-sungguh bertingkah laku kudus dan melakukan banyak hal yang mencerminkan pengabdian yang saleh sambil menantikan hari penghakiman oleh Allah dan dunia baru yang dijanjikan yang di dalamnya ”keadilbenaran akan tinggal”.—2 Petrus 3:11-13.
”Mendekatlah kepada Allah dan ia akan mendekat kepadamu.”—Yakobus 4:8
Tunjukkan kasih. ”Allah adalah kasih,” tulis Yohanes. Sang rasul menandaskan bahwa Allah mempertunjukkan kasih-Nya yang besar dengan mengutus Yesus sebagai ’korban bagi dosa-dosa kita’. Bagaimana seharusnya tanggapan orang Kristen? Yohanes menjelaskan, ”Saudara-saudara yang kukasihi, jika beginilah cara Allah mengasihi kita, maka kita wajib mengasihi satu sama lain.” (1 Yohanes 4:8-11) Salah satu cara memperlihatkan kasih tersebut adalah dengan bermurah hati kepada rekan-rekan seiman.—3 Yohanes 5-8.
Namun, bagaimana para penyembah Yehuwa mempertunjukkan kasih mereka kepada-Nya? Yohanes menjawab, ”Inilah arti kasih akan Allah, yaitu bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya; meskipun demikian perintah-perintahnya tidak membebani.” (1 Yohanes 5:3; 2 Yohanes 6) Jadi, orang-orang yang menaati Allah diyakinkan bahwa mereka akan terus dikasihi Allah ”sambil menatap kehidupan abadi”.—Yudas 21.
—Berdasarkan Yakobus; 1 dan 2 Petrus; 1, 2, dan 3 Yohanes; Yudas.
-
-
Firdaus Dipulihkan!Alkitab—Apa Isinya?
-
-
BAGIAN 26
Firdaus Dipulihkan!
Melalui Kerajaan yang dipimpin Kristus, Yehuwa menyucikan nama-Nya, membenarkan kedaulatan-Nya, dan menyingkirkan semua kejahatan
BUKU terakhir Alkitab, yang disebut Penyingkapan, atau Wahyu, memberikan harapan kepada seluruh umat manusia. Buku yang dicatat oleh rasul Yohanes ini memuat berbagai penglihatan yang mencapai klimaksnya dengan digenapinya maksud-tujuan Yehuwa.
Dalam penglihatan pertama, Yesus yang dibangkitkan memuji dan mengoreksi sejumlah sidang jemaat. Penglihatan berikutnya membawa kita ke hadapan takhta surgawi Allah, dan di sana makhluk-makhluk roh mempersembahkan pujian kepada-Nya.
Seraya maksud-tujuan Allah menuju penggenapannya, Anak Domba, Yesus Kristus, menerima sebuah gulungan dengan tujuh meterai. Dengan dibukanya empat meterai pertama, para penunggang kuda simbolis tampil di panggung dunia. Yang pertama adalah Yesus yang menunggang kuda putih dan memakai mahkota sebagai Raja. Berikutnya tampil para penunggang kuda yang warna kudanya berbeda-beda, yang secara nubuat melambangkan perang, bala kelaparan, dan sampar—semuanya berlangsung pada hari-hari terakhir sistem ini. Dibukanya meterai ketujuh diikuti oleh peniupan tujuh terompet simbolis yang melambangkan pengumuman penghakiman oleh Allah. Hal ini diikuti oleh tujuh tulah simbolis, atau pernyataan kemarahan Allah.
Kerajaan Allah, yang digambarkan sebagai anak laki-laki yang baru lahir, didirikan di surga. Perang pecah, dan Setan serta para malaikatnya yang fasik dilemparkan ke bumi. ”Celaka bagi bumi,” kata suatu suara yang keras. Si Iblis marah besar karena mengetahui bahwa waktunya tinggal sedikit.—Penyingkapan 12:12.
Yohanes melihat Yesus di surga digambarkan sebagai anak domba, dan bersamanya 144.000 orang yang dipilih dari antara umat manusia. Mereka ini ”akan memerintah sebagai raja bersama” Yesus. Jadi, buku Penyingkapan menyingkapkan bahwa para anggota sekunder benih itu seluruhnya akan berjumlah 144.000.—Penyingkapan 14:1; 20:6.
Para penguasa di bumi berkumpul menuju Armagedon, ”perang pada hari besar Allah Yang Mahakuasa”. Mereka memerangi pribadi yang menunggang kuda putih, yakni Yesus, yang memimpin pasukan surgawi. Semua penguasa di dunia ini dibinasakan. Setan diikat, dan Yesus bersama ke-144.000 memerintah atas bumi selama ”seribu tahun”. Pada akhir seribu tahun, Setan dibinasakan.—Penyingkapan 16:14; 20:4.
Apa pengaruh Pemerintahan Seribu Tahun Kristus dan rekan-rekan penguasanya atas manusia yang taat? Yohanes menulis, ”[Yehuwa] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.” (Penyingkapan 21:4) Bumi menjadi firdaus!
Dengan demikian, buku Penyingkapan menutup isi Alkitab. Melalui Kerajaan Mesianik, nama Yehuwa disucikan dan kedaulatan-Nya dibenarkan sepenuhnya hingga selama-lamanya!
—Berdasarkan buku Penyingkapan.
-
-
Garis WaktuAlkitab—Apa Isinya?
-
-
kira-kira 2 SM Yesus lahir
29 M Yesus dibaptis dan mulai memberitakan Kerajaan Allah
31 M Yesus memilih 12 rasulnya; menyampaikan Khotbah di Gunung
32 M Yesus membangkitkan Lazarus
14 Nisan 33 M Yesus dipantek (Nisan jatuh pada sebagian bulan Maret dan sebagian bulan April)
16 Nisan 33 M Yesus dibangkitkan
6 Sivan 33 Pentakosta; roh kudus dicurahkan (Siwan jatuh pada sebagian bulan Mei dan sebagian bulan Juni)
36 M Kornelius menjadi orang Kristen
kira-kira 47-48 M Perjalanan pengabaran Paulus yang pertama
kira-kira 49-52 M Perjalanan pengabaran Paulus yang kedua
kira-kira 52-56 M Perjalanan pengabaran Paulus yang ketiga
kira-kira 60-61 M Paulus menulis surat-surat sewaktu dipenjarakan di Roma
sebelum 62 M Yakobus, saudara tiri Yesus, menulis suratnya
66 M Orang Yahudi memberontak terhadap Roma
70 M Yerusalem dan baitnya dihancurkan orang Romawi
kira-kira 96 M Yohanes menulis Penyingkapan
kira-kira 100 M Yohanes, rasul terakhir, meninggal
-