PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • jv psl. 26 hlm. 575-602
  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Menyediakan Lektur Bagi Siswa-Siswa Alkitab Masa Permulaan
  • Haruskah Mereka Mencetak Sendiri?
  • Saudara-Saudara yang Berbakti Mencetak dan Menjilid Buku-Buku
  • Kegiatan Pencetakan yang Mula-Mula di Negeri-Negeri Lain
  • Percetakan Mereka Sendiri di Kantor Pusat Sedunia
  • Menghadapi Tantangan dari Perlawanan yang Hebat
  • Ekspansi Setelah Perang Dunia II
  • Suatu Jaringan Global untuk Menerbitkan Kebenaran Alkitab
  • Metode Baru, Peralatan Baru
  • Cetak Empat Warna
  • Mengembangkan Sistem Komputer yang Cocok
  • Bertambahnya Komputer Mendukung Para Penerjemah
  • Mengurus Harta Milik Sang Majikan
    Pelayanan Kerajaan Kita—1998
  • Mencetak Lektur Alkitab sewaktu di Bawah Pelarangan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Memberitakan Kabar Baik dalam Banyak Bahasa
    Sedarlah!—1991
  • Bukti Nyata Kasih, Iman, dan Ketaatan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
Lihat Lebih Banyak
Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
jv psl. 26 hlm. 575-602

Pasal 26

Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan

KATA-KATA yang tertulis telah memainkan peranan penting dalam ibadat sejati. Yehuwa memberikan Sepuluh Perintah kepada Israel, mula-mula secara lisan dan kemudian secara tertulis. (Kel. 20:1-17; 31:18; Gal. 3:19) Untuk memastikan bahwa Firman-Nya diteruskan dengan saksama, Allah memerintahkan Musa dan sederetan panjang nabi-nabi dan rasul-rasul sesudahnya untuk menulis.​—Kel. 34:27; Yer. 30:2; Hab. 2:2; Why. 1:11.

Sebagian besar dari tulisan-tulisan masa awal itu dikerjakan di atas gulungan-gulungan. Namun pada abad kedua M, kodeks, atau buku yang berhalaman, dikembangkan. Ini lebih ekonomis dan lebih mudah digunakan. Dan yang memelopori penggunaannya adalah umat Kristen, karena mereka melihat kegunaannya dalam menyebarluaskan kabar baik tentang Kerajaan Mesias Allah. Berkenaan umat Kristen masa awal sebagai penerbit buku, Profesor E. J. Goodspeed, dalam bukunya Christianity Goes to Press, menyatakan, ”Mereka tidak hanya mengikuti zaman dalam hal-hal demikian, mereka bahkan mendahului zaman, dan para penerbit pada abad-abad berikutnya telah meniru mereka.”​—1940, hlm. 78.

Jadi, tidak mengherankan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, sebagai pemberita Kerajaan Allah, dalam beberapa hal telah menjadi pelopor dalam industri percetakan.

Menyediakan Lektur Bagi Siswa-Siswa Alkitab Masa Permulaan

Salah satu di antara artikel-artikel pertama yang ditulis oleh C. T. Russell diterbitkan pada tahun 1876 dalam Bible Examiner, yang diedit oleh George Storrs dari Brooklyn, New York. Sesudah Saudara Russell mulai bekerja sama dengan N. H. Barbour dari Rochester, New York, Russell menyediakan dana untuk menerbitkan buku Three Worlds dan surat kabar yang berjudul Herald of the Morning. Ia bekerja sebagai rekan redaktur dari surat kabar tersebut, dan pada tahun 1877, ia menggunakan fasilitas Herald untuk menerbitkan buku kecil The Object and Manner of Our Lord’s Return. Saudara Russell mempunyai pikiran yang tajam mengenai perkara rohani dan juga urusan-urusan bisnis, namun Barbour-lah yang sangat berpengalaman dalam typesetting dan komposisi.

Akan tetapi, ketika Barbour menolak nilai pendamaian dari korban tebusan Yesus Kristus untuk dosa, Saudara Russell memutuskan hubungan dengan dia. Maka, pada tahun 1879, ketika Russell mulai menerbitkan Zion’s Watch Tower and Herald of Christ’s Presence, ia harus mengandalkan percetakan-percetakan komersial.

Pada tahun berikutnya, risalah pertama dari suatu rangkaian risalah ekstensif yang dirancang untuk membangkitkan minat orang kepada kebenaran Alkitab siap diterbitkan. Segera pekerjaan ini berkembang menjadi besar. Untuk dapat menanganinya Zion’s Watch Tower Tract Society dibentuk pada tanggal 16 Februari 1881, dengan W. H. Conley sebagai presiden dan C. T. Russell sebagai sekretaris dan bendahara. Penyelenggaraan dibuat agar pencetakan dilakukan oleh perusahaan komersial di berbagai kota di Pennsylvania, New York, dan Ohio, dan juga di Inggris. Pada tahun 1884, Zion’s Watch Tower Tract Societya menjadi badan hukum yang sah, dengan C. T. Russell sebagai presiden, dan dalam piagamnya tercantum bahwa badan itu lebih daripada sekadar lembaga yang mengatur penerbitan. Tujuan yang sebenarnya bersifat agama; ini didirikan untuk ”menyebarkan Kebenaran Alkitab dalam berbagai bahasa”.

Betapa bergairahnya tujuan ini dikejar! Pada tahun 1881, dalam waktu empat bulan, 1.200.000 risalah dengan jumlah keseluruhan 200.000.000 halaman diterbitkan. (Banyak dari antara ”risalah-risalah” ini sebenarnya dalam bentuk buku kecil.) Sesudah itu, jumlah produksi risalah Alkitab untuk disebarkan secara cuma-cuma melonjak menjadi puluhan juta, tahun demi tahun. Risalah-risalah ini dicetak dalam sekitar 30 bahasa dan disebarkan tidak hanya di Amerika, tetapi juga di Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan negeri-negeri lain.

Aspek lain dari pekerjaan ini terbuka pada tahun 1886, ketika Saudara Russell selesai menulis buku The Divine Plan of the Ages, jilid pertama dari suatu seri yang terdiri dari enam jilid yang ia tulis secara pribadi. Sehubungan dengan penerbitan empat jilid pertama dari seri itu (1886-97), serta risalah dan majalah Watch Tower dari tahun 1887 sampai 1898, ia menggunakan Tower Publishing Company.b Pada waktunya, typesetting dan komposisi dilakukan oleh saudara-saudara di Rumah Alkitab di Pittsburgh. Untuk menghemat, mereka juga membeli kertas untuk pencetakan. Dalam hal pencetakan dan penjilidan yang sesungguhnya, Saudara Russell sering memasukkan order ke lebih dari satu perusahaan. Ia merencanakan dengan cermat, memesan barang-barang cukup jauh di muka untuk mendapatkan harga-harga yang pantas. Sejak saat penerbitan buku pertama yang ditulis oleh C. T. Russell sampai tahun 1916, ada sejumlah 9.384.000 buku dari enam jilid tersebut yang telah dihasilkan dan disebarkan.

Penerbitan bacaan Alkitab tidak berhenti ketika Saudara Russell meninggal. Tahun berikutnya, jilid ketujuh dari Studies in the Scriptures dicetak. Buku ini diperkenalkan kepada keluarga Betel pada tanggal 17 Juli 1917. Permintaan akan buku ini menjadi sedemikian besar sehingga pada akhir tahun yang sama, Lembaga memesan kepada beberapa percetakan dan penjilidan komersial untuk mencetak 850.000 eksemplar dalam bahasa Inggris. Edisi-edisi dalam bahasa-bahasa lain juga diterbitkan di Eropa. Selain itu, sekitar 38 juta risalah dicetak pada tahun tersebut.

Namun kemudian, selama masa penganiayaan yang hebat pada tahun 1918, sementara para pejabat Lembaga dipenjarakan secara tidak adil, kantor pusat mereka (yang berlokasi di Brooklyn, New York) dibongkar. Pelat-pelat untuk pencetakan dimusnahkan. Staf yang sudah sangat berkurang memindahkan kantor ke Pittsburgh ke lantai tiga dari suatu bangunan di 119 Federal Street. Apakah ini membuat mereka berhenti memproduksi lektur Alkitab?

Haruskah Mereka Mencetak Sendiri?

Setelah dibebaskannya presiden Lembaga, J. F. Rutherford, dan rekan-rekannya dari penjara, Siswa-Siswa Alkitab mengadakan kebaktian di Cedar Point, Ohio, pada tahun 1919. Mereka mengingat apa yang telah Allah izinkan terjadi pada tahun sebelumnya dan apa yang ditunjukkan oleh Firman-Nya harus mereka lakukan selama hari-hari selanjutnya. Diumumkan bahwa suatu majalah baru, The Golden Age, akan diterbitkan sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa Kerajaan Allah adalah satu-satunya harapan bagi umat manusia.

Sebagaimana telah dilakukan di masa lalu, Lembaga mengatur agar pencetakan dikerjakan oleh perusahaan komersial. Akan tetapi, zaman telah berubah. Terdapat masalah ketenagakerjaan dalam industri percetakan dan problem dalam pasar kertas. Diperlukan penyelenggaraan yang lebih dapat diandalkan. Saudara-saudara mendoakan hal ini dan memperhatikan bimbingan Tuhan.

Pertama-tama, di mana mereka harus mencari tempat untuk kantor-kantor Lembaga? Haruskah mereka memindahkan kantor pusat kembali ke Brooklyn? Dewan direksi Lembaga memikirkan hal ini dan suatu panitia ditunjuk untuk memeriksa situasinya.

Saudara Rutherford menginstruksikan C. A. Wise, wakil presiden Lembaga, agar pergi ke Brooklyn untuk melihat apakah mungkin membuka kembali Betel dan menyewa tempat-tempat agar Lembaga dapat memulai kegiatan pencetakan. Dengan rasa ingin tahu mengenai langkah-langkah apa yang akan diberkati Allah, Saudara Rutherford mengatakan, ”Pergilah dan periksalah apakah Tuhan menghendaki kita kembali ke Brooklyn.”

”Bagaimana saya akan menentukan apakah Tuhan menghendaki kita kembali atau tidak?” tanya Saudara Wise.

”Kita terpaksa pindah dari Brooklyn kembali ke Pittsburgh karena kita gagal memperoleh persediaan batu bara pada tahun 1918,”c jawab Saudara Rutherford. ”Mari kita menjadikan batu bara sebagai percobaan. Pergilah dan pesanlah sejumlah batu bara.”

”Menurut saudara, berapa ton yang harus saya pesan sebagai percobaan?”

”Jangan tanggung-tanggung,” usul Saudara Rutherford. ”Pesanlah 500 ton.”

Itulah tepatnya yang dilakukan Saudara Wise. Dan apa hasilnya? Ketika ia mengajukan permohonan kepada kalangan berwenang, ia mendapatkan sertifikat untuk memperoleh 500 ton batu bara—cukup untuk keperluan mereka selama beberapa tahun! Tetapi di mana mereka akan menyimpannya? Tempat-tempat yang besar di ruang bawah tanah Rumah Betel diubah menjadi gudang batu bara.

Hasil percobaan ini dianggap sebagai petunjuk yang tidak diragukan dari kehendak Allah. Menjelang awal bulan Oktober 1919, sekali lagi mereka mulai melaksanakan kegiatan mereka dari Brooklyn.

Sekarang, apakah mereka harus mencetak sendiri? Mereka berupaya membeli sebuah mesin cetak majalah rotary tetapi mereka diberi tahu bahwa hanya ada beberapa mesin cetak seperti ini di Amerika Serikat dan kecil kemungkinan untuk mendapatkannya dalam beberapa bulan. Meskipun demikian, mereka yakin bahwa jika ini kehendak Tuhan, Ia akan membuka jalan. Dan Ia memang melakukannya!

Hanya beberapa bulan setelah mereka kembali ke Brooklyn, mereka berhasil membeli sebuah mesin cetak rotary. Delapan blok dari Rumah Betel, di 35 Myrtle Avenue, mereka menyewa tiga lantai di sebuah gedung. Pada awal tahun 1920, Lembaga sudah memiliki tempat percetakan sendiri—kecil, namun lengkap. Saudara-saudara yang cukup berpengalaman dalam menjalankan peralatan itu menawarkan diri mereka untuk membantu pekerjaan ini.

Terbitan The Watch Tower tanggal 1 Februari tahun tersebut dihasilkan oleh percetakan Lembaga sendiri. Menjelang bulan April, The Golden Age juga diproduksi oleh percetakan mereka sendiri. Pada akhir tahun itu, dengan senang hati The Watch Tower melaporkan, ”Selama bagian terbesar dari tahun itu, semua pekerjaan untuk THE WATCH TOWER, THE GOLDEN AGE, dan banyak buku kecil, telah dikerjakan oleh tangan-tangan yang penuh pengabdian, dan hanya satu motif yang menggerakkan tindakan mereka, dan motif itu adalah kasih akan Tuhan dan maksud-tujuan-Nya yang adil-benar. . . . Ketika jurnal dan publikasi lain terpaksa berhenti karena kekurangan kertas atau masalah perburuhan, penerbitan publikasi kita terus berjalan tanpa hambatan.”

Ruang percetakan sangat terbatas, namun jumlah pekerjaan yang dihasilkan luar biasa. Jumlah The Watch Tower yang biasa dicetak adalah 60.000 eksemplar untuk setiap terbitan. Selain itu majalah The Golden Age juga dicetak di sana, dan pada tahun pertama, terbitan 29 September merupakan terbitan khusus. Majalah itu memuat penyingkapan yang terperinci tentang pelaku-pelaku penganiayaan terhadap Siswa-Siswa Alkitab mulai tahun 1917 hingga tahun 1920. Empat juta eksemplar dicetak! Salah seorang karyawan percetakan belakangan berkata, ’Setiap anggota keluarga Betel, kecuali juru masak, membantu dalam mencetak majalah ini.’

Pada tahun pertama mereka menggunakan mesin cetak rotary, Saudara Rutherford bertanya kepada saudara-saudara apakah mereka juga dapat mencetak buku-buku kecil dengan mesin cetak ini. Pada mulanya hal itu kelihatan tidak mungkin. Para perancang mesin ini mengatakan bahwa itu tidak dapat dilaksanakan. Namun saudara-saudara mencobanya dan sukses. Mereka sendiri juga menciptakan mesin pelipat sehingga dengan demikian mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja untuk jenis pekerjaan itu dari 12 orang menjadi 2 orang. Apa yang membuat mereka sukses? ”Pengalaman dan berkat Tuhan,” begitulah manajer percetakan menyimpulkan.

Akan tetapi, bukan di Brooklyn saja Lembaga menjalankan kegiatan pencetakan. Beberapa dari kegiatan pencetakan untuk lektur bahasa asing diawasi dari kantor di Michigan. Untuk mengurus kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan pekerjaan ini, pada tahun 1921, Lembaga memasang sebuah mesin Linotype, mesin-mesin cetak, dan peralatan lain yang diperlukan di Detroit, Michigan. Di sana lektur-lektur dicetak dalam bahasa-bahasa Polski, Rusia, Ukraina, dan bahasa-bahasa lain.

Pada tahun yang sama, Lembaga menerbitkan buku The Harp of God, yang ditulis dalam gaya yang cocok bagi para pemula dalam pengajaran Alkitab. Sampai tahun 1921, Lembaga belum mencoba mencetak dan menjilid buku-buku sendiri. Apakah mereka perlu berupaya melakukan pekerjaan ini juga? Sekali lagi, mereka mencari bimbingan Tuhan.

Saudara-Saudara yang Berbakti Mencetak dan Menjilid Buku-Buku

Pada tahun 1920, The Watch Tower melaporkan bahwa banyak kolportir terpaksa berhenti dari dinas tersebut karena perusahaan percetakan dan penjilidan tidak mampu memenuhi pesanan Lembaga. Saudara-saudara di kantor pusat berpikir jika mereka dapat bebas dari ketergantungan kepada pabrik-pabrik komersial dengan segala masalah perburuhannya, mereka dapat menghasilkan kesaksian yang lebih besar mengenai maksud-tujuan Allah bagi umat manusia. Jika mereka mencetak dan menjilid sendiri buku-buku mereka, para penentang akan lebih sulit mengganggu pekerjaan mereka. Dan pada waktunya mereka berharap untuk dapat menghemat biaya pencetakan buku-buku dan dengan demikian masyarakat dapat lebih mudah memilikinya.

Namun hal ini menuntut lebih banyak ruangan dan peralatan, dan mereka harus mempelajari keterampilan-keterampilan yang baru. Dapatkah mereka melakukannya? Robert J. Martin, pengawas percetakan, mengingat bahwa pada zaman Musa, Yehuwa telah ’memenuhi Bezaleel dan Aholiab dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan’ yang diperlukan untuk membangun kemah suci. (Kel. 35:30-35) Dengan mengingat kisah Alkitab itu, Saudara Martin yakin bahwa Yehuwa juga akan melakukan apa saja yang diperlukan sehingga hamba-hamba-Nya dapat menerbitkan bacaan untuk mengumumkan Kerajaan.

Setelah banyak renungan dan doa, rencana-rencana yang pasti mulai dihasilkan. Dengan melihat kembali apa yang telah terjadi, Saudara Martin belakangan menulis kepada Saudara Rutherford, ”Hari terbesar adalah hari saat saudara ingin mengetahui apakah ada suatu alasan yang kuat mengapa kita tidak mencetak dan menjilid buku-buku kita sendiri. Itu adalah ide yang mendebarkan hati, sebab itu berarti kita harus membuka sebuah pabrik yang lengkap dengan peralatan typesetting, electroplating, pencetakan dan penjilidan yang menjalankan puluhan mesin yang belum kita kenal, sebagian besar di antaranya bahkan tidak kita ketahui bahwa mesin semacam itu ada, dan perlunya untuk belajar banyak sekali keterampilan. Namun itu merupakan cara terbaik untuk menyaingi harga buku yang tinggi setelah perang.

”Saudara mengontrak gedung bertingkat enam di 18 Concord Street (dengan dua lantai masih digunakan oleh penyewa lain); dan pada tanggal 1 Maret 1922, kami pindah ke sana. Saudara membeli peralatan lengkap yang terdiri dari mesin-mesin untuk typesetting, electroplating, mencetak dan menjilid, sebagian besar baru, beberapa bekas; dan kami mulai bekerja.

”Presiden dari salah satu perusahaan percetakan besar yang pernah melakukan banyak pekerjaan untuk kita, mendengar apa yang sedang kami lakukan dan datang mengunjungi kami. Ia melihat peralatan yang baru itu dan dengan muka muram menyatakan, ’Kalian sekarang memiliki percetakan kelas satu, tetapi tidak seorang pun di sini tahu bagaimana menjalankannya. Dalam waktu enam bulan semuanya akan menjadi barang rongsokan; dan kalian akan menyadari bahwa orang-orang yang patut mengerjakan pencetakan bagi kalian adalah orang-orang yang selama ini telah melakukannya, dan mereka adalah yang terlibat dalam bisnis pencetakan.’

”Memang kedengarannya cukup masuk akal, tetapi ia tidak memperhitungkan Tuhan; dan Ia selalu menyertai kita. Ketika penjilidan dimulai Tuhan menyediakan seorang saudara yang telah menggunakan seluruh hidupnya dalam bisnis penjilidan. Saudara ini memang sangat bermanfaat tepat pada waktu ia sangat dibutuhkan. Dengan bantuannya, juga dengan roh Tuhan yang bekerja melalui saudara-saudara yang berupaya untuk belajar, tidak lama kemudian kami mulai membuat buku-buku.”

Karena percetakan di Concord Street mempunyai cukup tempat, maka pekerjaan-pekerjaan pencetakan di Detroit digabungkan dengan yang ada di Brooklyn. Pada tahun kedua di lokasi ini, saudara-saudara sudah menghasilkan 70 persen dari buku-buku dan buku-buku kecil yang diperlukan selain majalah dan risalah dan surat selebaran. Pada tahun berikutnya, bertambahnya pekerjaan menyebabkan dua lantai yang tersisa dalam bangunan percetakan itu perlu digunakan.

Dapatkah mereka mempercepat produksi buku-buku mereka? Khusus untuk maksud tersebut, mereka memesan mesin cetak yang dirancang di Jerman, dikirim ke Amerika, dan mulai dijalankan pada tahun 1926. Sepanjang pengetahuan mereka, itu adalah mesin cetak rotary pertama yang digunakan di Amerika untuk mencetak buku-buku.

Namun, kegiatan pencetakan yang dilakukan oleh Siswa-Siswa Alkitab tidak semuanya berada di Amerika.

Kegiatan Pencetakan yang Mula-Mula di Negeri-Negeri Lain

Dengan menggunakan perusahaan-perusahaan komersial, Saudara Russell sudah mulai mengusahakan pencetakan di Inggris bahkan sejak tahun 1881. Ini juga dilakukan di Jerman pada tahun 1903, di Yunani pada tahun 1906, di Finlandia pada tahun 1910, dan bahkan di Jepang pada tahun 1913. Selama tahun-tahun sesudah perang dunia pertama, sejumlah besar pencetakan demikian—buku, buku kecil, majalah, dan risalah—dikerjakan di Inggris, negeri-negeri Skandinavia, Jerman, serta Polandia, dan sebagian dilakukan di Brasil dan India.

Kemudian, tahun 1920, tahun yang sama ketika Lembaga mulai mencetak sendiri majalah-majalahnya di Brooklyn, penyelenggaraan dibuat bagi saudara kita di Eropa untuk melakukan sebagian dari pekerjaan ini juga. Sekelompok saudara di Swiss mengorganisasi sebuah perusahaan percetakan di Bern. Itu adalah perusahaan mereka sendiri. Namun mereka semua adalah Siswa-Siswa Alkitab, dan mereka memproduksi lektur untuk Lembaga dalam bahasa-bahasa Eropa dengan biaya yang sangat rendah. Pada waktunya, Lembaga membeli pabrik percetakan tersebut dan memperluasnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak di negeri-negeri yang secara ekonomi sangat miskin di Eropa pada waktu itu, sejumlah besar lektur gratis dihasilkan di sana. Selama akhir tahun 1920-an, publikasi-publikasi dalam belasan bahasa lebih dikirimkan dari pabrik ini.

Pada saat yang sama, minat yang besar diperlihatkan terhadap berita Kerajaan di Romania. Meskipun adanya tentangan yang hebat atas pekerjaan kita di sana, Lembaga mendirikan percetakan di Cluj, demi mengurangi ongkos lektur dan membuat orang-orang yang lapar akan kebenaran di Romania dan di negeri-negeri yang berdekatan lebih mudah memilikinya. Pada tahun 1924, percetakan itu mampu menghasilkan hampir seperempat juta buku berjilid, selain majalah dan buku kecil dalam bahasa Romania dan Hongaria. Akan tetapi, seorang yang mengawasi pekerjaan di sana terbukti tidak setia kepada kepercayaan yang diberikan dan melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan Lembaga mengalami kerugian harta milik dan peralatan. Meskipun demikian, saudara-saudara yang setia di Romania terus melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang-orang lain.

Di Jerman, sesudah Perang Dunia I, sejumlah besar orang datang berduyun-duyun ke perhimpunan Siswa-Siswa Alkitab. Tetapi penduduk Jerman mengalami kesulitan ekonomi yang parah. Agar dapat menekan harga bacaan Alkitab demi kepentingan mereka, Lembaga juga mendirikan percetakan sendiri di sana. Di Barmen, pada tahun 1922, pencetakan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak flatbed yang terletak di dekat tangga di dalam Rumah Betel dan mesin lainnya terletak di dalam gudang penyimpanan kayu. Pada tahun berikutnya, saudara-saudara pindah ke Magdeburg untuk mendapatkan fasilitas yang lebih memadai. Mereka memiliki bangunan-bangunan yang baik di sana, bangunan tambahan dibuat, dan peralatan untuk mencetak dan menjilid dipasang. Menjelang akhir tahun 1925, dilaporkan bahwa kapasitas produksi dari percetakan ini setidaknya akan menjadi sama besar seperti kapasitas yang pada waktu itu digunakan di kantor pusat di Brooklyn.

Sebagian besar pencetakan yang benar-benar dikerjakan oleh saudara-saudara dimulai dalam skala kecil. Demikian juga halnya di Korea, pada tahun 1922, Lembaga mendirikan sebuah percetakan kecil yang diperlengkapi untuk memproduksi lektur dalam bahasa Korea dan juga bahasa Jepang dan Cina. Setelah beberapa tahun, peralatan tersebut dipindahkan ke Jepang.

Menjelang tahun 1924, pencetakan lektur yang lebih kecil juga dilakukan di Kanada dan Afrika Selatan. Pada tahun 1925, sebuah mesin cetak kecil dipasang di Australia dan satu lagi di Brasil. Saudara-saudara di Brasil segera menggunakan peralatan mereka untuk mencetak The Watch Tower dalam edisi Portugis. Kantor cabang Lembaga di Inggris memperoleh peralatannya yang pertama pada tahun 1926. Pada tahun 1929, orang-orang rendah hati yang lapar secara rohani dipuaskan oleh publikasi The Watch Tower yang dihasilkan dari mesin cetak kecil yang ada di sana. Dua tahun kemudian, sebuah mesin cetak mulai beroperasi di ruang bawah tanah kantor cabang di Finlandia.

Sementara itu, ekspansi juga dilakukan di kantor pusat sedunia.

Percetakan Mereka Sendiri di Kantor Pusat Sedunia

Sejak tahun 1920, Lembaga telah menyewa ruangan pabrik di Brooklyn. Bahkan gedung yang digunakan sejak tahun 1922 tidak berada dalam kondisi yang baik; seluruh bangunan akan berguncang dengan hebat jika mesin cetak rotary bekerja di ruang bawah tanah. Selain itu, diperlukan ruangan yang lebih luas untuk pekerjaan yang bertambah. Saudara-saudara berpikir bahwa dana yang tersedia dapat dipakai dengan lebih baik jika mereka memiliki percetakan mereka sendiri.

Sebidang tanah yang jaraknya hanya beberapa blok dari Rumah Betel tampaknya merupakan lokasi yang sangat baik, maka mereka menawarnya. Ternyata kemudian, Squibb Pharmaceutical Corporation memenangkan penawaran; tetapi ketika mereka mulai membangun di atas tanah itu, mereka harus memancangkan 1.167 tiang agar dapat menjadi fondasi yang kokoh. (Bertahun-tahun kemudian, Lembaga Menara Pengawal membeli gedung-gedung tersebut dari Squibb, dengan fondasi yang baik sudah ada pada tempatnya!) Akan tetapi, kondisi tanah yang dibeli oleh Lembaga pada tahun 1926 cocok untuk dibangun gedung karena mempunyai daya tahan beban yang baik.

Pada bulan Februari 1927, mereka pindah ke gedung yang sama sekali baru di 117 Adams Street di Brooklyn. Di sana ruangan yang tersedia hampir dua kali lipat besarnya dibanding ruangan yang pernah mereka gunakan sampai saat itu. Gedung itu dirancang dengan baik, sehingga operasi pekerjaan bergerak dari lantai-lantai atas turun melalui berbagai departemen hingga sampai di Departemen Pengiriman di lantai dasar.

Akan tetapi, pertumbuhan belum selesai. Dalam waktu sepuluh tahun, percetakan ini harus diperluas; dan masih akan diperluas lagi. Selain mencetak jutaan majalah dan buku kecil setiap tahun, percetakan ini menghasilkan sebanyak 10.000 buku setiap hari. Ketika Alkitab-Alkitab lengkap mulai termasuk di antara buku-buku tersebut pada tahun 1942, Lembaga Menara Pengawal sekali lagi memelopori suatu bidang yang baru dalam industri percetakan. Saudara-saudara mengadakan eksperimen sampai mereka berhasil menggunakan kertas Alkitab yang tipis pada mesin cetak rotary—sesuatu yang baru bertahun-tahun kemudian dicoba oleh percetakan-percetakan lain.

Sementara produksi dalam skala besar berlangsung, kelompok yang memiliki kebutuhan khusus tidak diabaikan. Pada tahun 1910, seorang Siswa Alkitab di Boston, Massachusetts, dan seorang lagi di Kanada sudah bekerja sama untuk mereproduksi lektur Lembaga ke dalam huruf-huruf Braille. Menjelang tahun 1924, dari sebuah kantor di Logansport, Indiana, Lembaga menghasilkan publikasi-publikasi demi kepentingan kaum tunanetra. Namun, karena hanya sedikit sekali tanggapan pada waktu itu, pekerjaan membuat huruf Braille ini dihentikan pada tahun 1936, dan lebih ditandaskan untuk membantu kaum tunanetra melalui rekaman fonograf dan juga perhatian pribadi. Belakangan, pada tahun 1960, lektur dengan huruf Braille kembali diproduksi—kali ini dengan lebih banyak variasi, dan secara bertahap tanggapan membaik.

Menghadapi Tantangan dari Perlawanan yang Hebat

Di sejumlah negeri, pencetakan dilakukan di bawah keadaan-keadaan yang sangat sulit. Tetapi saudara-saudara kita bertekun, karena menyadari bahwa pekerjaan pemberitaan kabar baik tentang Kerajaan adalah pekerjaan yang Allah Yehuwa, melalui Putra-Nya, sudah perintahkan untuk dilaksanakan. (Yes. 61:1, 2; Mrk. 13:10) Di Yunani, misalnya, saudara-saudara mendirikan percetakan mereka pada tahun 1936 dan ketika mereka baru menjalankannya selama beberapa bulan peralihan pemerintahan terjadi dan kalangan yang berwenang menutup percetakan mereka. Demikian pula, di India pada tahun 1940, Claude Goodman sudah bekerja selama berbulan-bulan untuk memasang sebuah mesin cetak dan belajar menjalankannya, tetapi tidak lama kemudian polisi yang dikirim oleh maharaja masuk, dan mengangkut mesin cetak itu dengan truk dan membuang semua huruf yang sudah disortir dengan teliti ke dalam kaleng-kaleng besar.

Di banyak lokasi lain, hukum yang mengatur lektur impor menyebabkan saudara-saudara merasa perlu untuk menyerahkan pekerjaan kepada percetakan-percetakan komersial setempat, walaupun Lembaga mempunyai percetakan di negeri tetangga yang diperlengkapi untuk melakukan pekerjaan tersebut. Demikian yang terjadi pada pertengahan tahun 1930-an di tempat-tempat seperti Denmark, Latvia, dan Hongaria.

Pada tahun 1933, pemerintah Jerman, karena didesak oleh para pemimpin agama, mulai menutup kegiatan pencetakan dari Saksi-Saksi Yehuwa di Jerman. Polisi menduduki percetakan Lembaga Menara Pengawal di Magdeburg dan menutupnya pada bulan April tahun tersebut, tetapi mereka tidak dapat menemukan bukti-bukti yang memberatkan sehingga mereka menarik diri. Meskipun demikian, mereka menghalangi lagi pada bulan Juni. Agar dapat terus menyebarkan berita Kerajaan, Lembaga mendirikan percetakan di Praha, Cekoslowakia, dan cukup banyak peralatan dari Magdeburg dipindahkan ke sana. Dengan penyelenggaraan ini, majalah dalam dua bahasa dan buku kecil dalam enam bahasa dihasilkan selama beberapa tahun berikutnya.

Kemudian, pada tahun 1939, pasukan Hitler masuk ke Praha, maka saudara-saudara segera membongkar peralatan mereka dan mengirimkannya ke luar negeri. Sebagian dikirim ke Belanda. Perpindahan ini sangat tepat waktu. Komunikasi dengan Swiss menjadi semakin sukar bagi saudara-saudara di Belanda. Lalu mereka menyewa ruangan dan, dengan mesin-mesin cetak yang baru mereka peroleh, mengerjakan pencetakan mereka sendiri. Namun, ini hanya berlangsung untuk waktu yang singkat sebelum percetakan ini disita oleh tentara-tentara Nazi yang datang menyerbu. Namun saudara-saudara terus menggunakan peralatan itu selama mungkin.

Ketika tindakan pemerintah yang sewenang-wenang di Finlandia memaksa dihentikannya penerbitan The Watch Tower selama perang, saudara-saudara di sana membuat stensilan berisi artikel-artikel utama dan mengirimkannya melalui kurir. Sesudah Austria diduduki oleh Nazi pada tahun 1938, The Watch Tower dicetak dengan mesin stensil yang terus-menerus harus dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain supaya tidak jatuh ke tangan Gestapo. Demikian pula di Kanada pada waktu Saksi-Saksi berada di bawah larangan masa perang, mereka harus memindahkan peralatan mereka berulang-ulang agar dapat terus menyediakan makanan rohani bagi saudara-saudara mereka.

Di Australia, pada waktu pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa dilarang, saudara-saudara mencetak majalah-majalah mereka sendiri dan bahkan mencetak buku-buku dijilid—sesuatu yang belum pernah mereka lakukan bahkan dalam kondisi-kondisi yang lebih baik. Mereka harus memindahkan mesin penjilidan mereka sebanyak 16 kali agar peralatan tersebut tidak disita, tetapi mereka berhasil memproduksi 20.000 buku bersampul keras tepat pada waktunya sehingga dapat diperkenalkan di kebaktian yang diselenggarakan pada tahun 1941 meskipun menghadapi hambatan yang sangat besar.

Ekspansi Setelah Perang Dunia II

Setelah perang berakhir, Saksi-Saksi Yehuwa berhimpun pada suatu kebaktian internasional di Cleveland, Ohio, pada tahun 1946. Di sana Nathan H. Knorr, presiden Lembaga Menara Pengawal pada waktu itu, berbicara mengenai rekonstruksi dan ekspansi. Sejak pecahnya Perang Dunia II, jumlah Saksi telah bertambah sebanyak 157 persen dan para utusan injil dengan cepat membuka pekerjaan di ladang-ladang yang baru. Untuk memenuhi permintaan seluas bumi akan bacaan-bacaan Alkitab, Saudara Knorr menguraikan rencana-rencana untuk memperluas fasilitas-fasilitas di kantor pusat sedunia. Sebagai hasil dari rencana ekspansi itu, percetakan akan mempunyai ruangan yang besarnya lebih dari dua kali lipat dibanding ruangan yang semula dibangun pada tahun 1927 dan Rumah Betel yang sangat diperbesar harus disediakan untuk para pekerja sukarela. Pertambahan-pertambahan ini diselesaikan dan mulai digunakan pada awal tahun 1950.

Fasilitas percetakan dan kantor di kantor pusat sedunia di Brooklyn harus diperbesar berulang kali sejak tahun 1950. Sampai tahun 1992, mereka sudah menempati sebidang tanah sebesar kira-kira delapan blok dan mencakup ruangan seluas 230.071 meter persegi. Ini bukan sekadar gedung-gedung untuk membuat buku. Gedung-gedung ini dibaktikan kepada Yehuwa, digunakan untuk memproduksi bacaan yang dirancang guna mendidik orang-orang tentang tuntutan-tuntutan-Nya bila ingin mendapatkan kehidupan.

Di beberapa tempat, Lembaga sulit menjalankan kembali percetakan-percetakannya sesudah perang dunia kedua. Kompleks percetakan dan kantor yang dimiliki Lembaga di Magdeburg, Jerman, berada dalam zona kekuasaan Komunis. Saksi-Saksi Jerman pindah kembali ke sana, tetapi mereka hanya dapat bekerja untuk waktu yang singkat sebelum kompleks tersebut kembali disita. Untuk memenuhi kebutuhan di Jerman Barat, sebuah percetakan harus didirikan di sana. Kota-kota sudah menjadi puing-puing akibat pemboman. Namun, Saksi-Saksi segera memperoleh izin untuk menggunakan suatu percetakan kecil yang pernah digunakan oleh kaum Nazi di Karlsruhe. Menjelang tahun 1948, mereka mempunyai dua mesin cetak flatbed yang dijalankan siang malam dalam suatu bangunan yang dapat mereka gunakan di Wiesbaden. Pada tahun berikutnya, mereka memperluas fasilitas di Wiesbaden dan menambah jumlah mesin cetak menjadi empat kali lipat untuk memenuhi kebutuhan para pemberita Kerajaan yang meningkat pesat di bagian-bagian ladang tersebut.

Ketika Lembaga mulai mencetak kembali secara terbuka di Yunani pada tahun 1946, catu daya listrik tidak dapat diandalkan. Kadang-kadang listrik mati selama berjam-jam pada suatu waktu. Di Nigeria pada tahun 1977, saudara-saudara menghadapi problem yang serupa. Sebelum cabang Nigeria mempunyai generatornya sendiri, para pekerja percetakan harus kembali bekerja kapan saja, siang atau malam, bila listrik telah kembali menyala. Karena semangat demikian, tak satu pun terbitan The Watchtower yang tidak mereka hasilkan.

Sesudah kunjungan Saudara Knorr ke Afrika Selatan pada tahun 1948, sebidang tanah dibeli di Elandsfontein; dan pada awal tahun 1952, kantor cabang dipindahkan ke percetakan yang baru di sana—percetakan pertama yang benar-benar dibangun oleh Lembaga di Afrika Selatan. Dengan menggunakan mesin cetak flatbed yang baru, mereka mulai mencetak majalah-majalah dalam delapan bahasa yang digunakan di Afrika. Pada tahun 1954, cabang di Swedia diperlengkapi untuk mencetak majalah-majalahnya pada mesin cetak flatbed, demikian pula dengan cabang di Denmark pada tahun 1957.

Seraya permintaan akan lektur meningkat, mesin cetak rotary berkecepatan tinggi juga disediakan, mula-mula bagi satu cabang kemudian bagi cabang yang lain. Kanada menerima mesinnya yang pertama pada tahun 1958; Inggris, pada tahun 1959. Pada tahun 1975, Lembaga Menara Pengawal telah memiliki 70 mesin cetak rotary yang besar yang dioperasikan di percetakan-percetakan seluas dunia.

Suatu Jaringan Global untuk Menerbitkan Kebenaran Alkitab

Pada akhir tahun 1960-an dan sesudahnya, suatu upaya terpadu dikerahkan untuk mencapai desentralisasi lebih lanjut dari operasi-operasi pencetakan Lembaga Menara Pengawal. Jumlah Saksi-Saksi Yehuwa bertumbuh dengan sangat cepat. Lebih banyak ruangan percetakan diperlukan guna menyediakan bacaan Alkitab untuk digunakan oleh mereka sendiri dan untuk disebarkan kepada umum. Namun proses perluasan di Brooklyn berjalan lambat karena terbatasnya tanah yang tersedia dan juga karena rumitnya prosedur hukum. Rencana-rencana dibuat untuk melakukan lebih banyak pencetakan di tempat lain.

Maka, pada tahun 1969, sebuah percetakan yang baru mulai dirancang untuk dibangun dekat Wallkill, New York, sekitar 150 kilometer sebelah barat laut Brooklyn. Ini akan memperbanyak dan memperluas fasilitas-fasilitas kantor pusat, dan pada akhirnya hampir semua majalah Watchtower dan Awake! untuk Amerika Serikat datang dari Wallkill. Tiga tahun kemudian, gedung percetakan yang kedua untuk Wallkill sudah mulai dirancang, yang ini jauh lebih besar daripada yang pertama. Menjelang tahun 1977, mesin cetak rotary sudah menghasilkan lebih dari 18 juta majalah per bulan. Pada tahun 1992, mesin-mesin cetak ofset MAN-Roland dan Hantscho yang besar digunakan (hanya 4 mesin cetak ofset sebaliknya dari 15 mesin cetak yang sebelumnya) dan kapasitas produksinya melebihi satu juta majalah per hari.

Ketika kegiatan pencetakan di Wallkill pertama-tama direncanakan, The Watchtower yang pada waktu itu sudah terbit dalam 72 bahasa, 32 di antaranya dicetak di Brooklyn; Awake! dicetak dalam 14 dari 26 bahasa. Sekitar 60 persen dari jumlah total yang dicetak di seluruh dunia diproduksi di kantor pusat sedunia. Akan lebih menguntungkan jika lebih banyak dari pekerjaan ini dilakukan di negeri-negeri di luar Amerika Serikat dan oleh saudara-saudara kita di sana, bukan oleh perusahaan-perusahaan komersial. Jadi, jika krisis dunia di masa depan atau halangan pemerintah terhadap pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa menghambat kegiatan di bagian mana pun di bumi, makanan rohani yang penting masih dapat disediakan.

Demikianlah pada tahun 1971, hampir dua tahun sebelum percetakan Menara Pengawal yang pertama di Wallkill mulai beroperasi, pekerjaan sudah dimulai untuk menyediakan sebuah percetakan baru yang bermutu di Numazu, Jepang. Pertambahan pemberita Kerajaan sebanyak lebih dari lima kali lipat di Jepang selama dekade sebelumnya menunjukkan bahwa banyak bacaan Alkitab akan diperlukan di sana. Pada waktu yang sama, fasilitas cabang di Brasil diperbesar. Hal yang sama terjadi di Afrika Selatan, yang memproduksi bacaan Alkitab dalam lebih dari dua puluh bahasa Afrika. Pada tahun berikutnya, 1972, fasilitas penerbitan Lembaga di Australia diperluas sebesar empat kali lipat, dengan maksud agar setiap terbitan The Watchtower dan Awake! dapat disediakan di bagian dunia tersebut tanpa terhalang oleh keterlambatan pengiriman yang berkepanjangan. Percetakan tambahan juga didirikan di Prancis dan di Filipina.

Pada awal tahun 1972, N. H. Knorr dan pengawas percetakan di Brooklyn, M. H. Larson, mengadakan perjalanan internasional untuk memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan, dengan maksud mengorganisasi segala sesuatunya agar fasilitas ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan meletakkan dasar untuk ekspansi di masa mendatang. Kunjungan mereka meliputi 16 negeri di Amerika Selatan, Afrika, dan Timur Jauh.

Tidak lama kemudian, cabang Jepang memproduksi sendiri majalah-majalah bahasa Jepang yang diperlukan untuk bagian ladang itu, dan tidak bergantung lagi kepada percetakan komersial. Pada tahun yang sama, 1972, cabang di Ghana mulai mencetak Menara Pengawal dalam tiga dari bahasa-bahasa setempat, dan tidak menunggu lagi pengiriman dari Amerika Serikat dan Nigeria. Kemudian, cabang di Filipina mulai mengerjakan komposisi dan pencetakan The Watchtower dan Awake! dalam delapan bahasa setempat (di samping mencetak majalah yang diperlukan dalam bahasa Inggris). Hal ini menghasilkan langkah maju yang besar dalam desentralisasi dari kegiatan pencetakan Menara Pengawal.

Menjelang akhir tahun 1975, Lembaga Menara Pengawal menerbitkan bacaan Alkitab di fasilitasnya sendiri yang terdapat di 23 negeri yang tersebar seluas bumi—buku-buku di tiga negeri; buku kecil atau majalah atau keduanya di seluruh 23 lokasi. Di 25 negeri lain, Lembaga menghasilkan barang cetakan yang lebih kecil dengan peralatannya sendiri.

Kapasitas Lembaga untuk memproduksi buku-buku berjilid juga ditingkatkan. Sebagian penjilidan buku telah dikerjakan di Swiss dan Jerman bahkan sejak pertengahan tahun 1920-an. Sesudah Perang Dunia II, pada tahun 1948, saudara-saudara di Finlandia mulai menjilid buku (pada mulanya, sebagian besar dengan menggunakan tangan) terutama untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Dua tahun kemudian, cabang di Jerman mulai lagi mengerjakan penjilidan, dan pada waktunya cabang ini juga mengambil alih penjilidan buku yang dilakukan di Swiss.

Kemudian, pada tahun 1967, dengan adanya lebih dari satu juta Saksi di seluruh dunia dan dengan diperkenalkannya buku-buku berukuran saku untuk digunakan dalam pelayanan mereka, permintaan akan bacaan Alkitab jenis ini melonjak. Dalam sembilan tahun, terdapat kenaikan jumlah kegiatan penjilidan di Brooklyn sebesar lebih dari enam kali lipat. Sampai tahun 1992, Lembaga Menara Pengawal memiliki seluruhnya 28 kegiatan penjilidan yang dioperasikan di delapan negeri yang berlainan.

Pada tahun yang sama, 1992, Lembaga Menara Pengawal tidak hanya mencetak bacaan-bacaan Alkitab dalam 180 bahasa di Amerika Serikat tetapi empat dari percetakan utamanya yang terletak di Amerika Latin menyediakan banyak bacaan yang dibutuhkan di dalam negeri maupun di negeri-negeri lain di bagian dunia tersebut. Sebelas percetakan lagi sedang memproduksi lektur di Eropa dan semuanya membantu memenuhi kebutuhan lektur di negeri-negeri lain. Di antaranya, Prancis secara teratur menyediakan lektur bagi 14 negeri, dan Jerman, yang mencetak dalam lebih dari 40 bahasa, mengirim lektur dalam jumlah besar ke 20 negeri dan dalam jumlah yang lebih kecil ke banyak negeri lain. Di Afrika, enam percetakan Menara Pengawal menghasilkan bacaan Alkitab seluruhnya dalam 46 bahasa. Sebelas percetakan lain—beberapa besar, beberapa kecil—menyediakan lektur bagi Timur Tengah dan Timur Jauh, pulau-pulau di Pasifik, Kanada, dan daerah-daerah lain untuk digunakan dalam menyebarkan berita-berita yang mendesak tentang Kerajaan Allah. Di 27 negeri lain, Lembaga membuat barang cetakan yang lebih kecil yang dibutuhkan oleh sidang-sidang agar dapat berfungsi dengan lancar.

Metode Baru, Peralatan Baru

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, suatu revolusi melanda industri percetakan. Dengan kecepatan yang menakjubkan, sistem letterpress diganti dengan sistem cetak ofset.d Lembaga Menara Pengawal tidak langsung ikut mengganti sistem cetaknya. Pelat-pelat yang tersedia untuk mesin cetak ofset kurang cocok untuk mencetak dalam kuantitas yang besar yang dibutuhkan Lembaga untuk mencetak lektur. Lagi pula, perubahan semacam ini menuntut cara-cara typesetting dan komposisi yang sama sekali baru. Mesin-mesin cetak yang baru diperlukan. Teknologi baru harus dipelajari. Hampir semua peralatan dalam percetakan-percetakan Lembaga harus diganti. Biayanya akan sangat mengejutkan.

Akan tetapi, pada waktunya menjadi jelas bahwa suplai untuk mendukung cetak letterpress lama-lama tidak akan tersedia lagi. Daya tahan pelat-pelat ofset segera bertambah baik. Perubahan harus dilakukan.

Bahkan sudah sejak tahun 1972, karena mereka sangat berminat akan perkembangan dalam cetak ofset, tiga anggota keluarga Betel di Afrika Selatan membeli sebuah mesin cetak sheetfed offset bekas yang kecil. Mereka memperoleh sedikit pengalaman dalam membuat hasil-hasil cetakan yang sederhana dengan mesin itu. Kemudian, pada tahun 1974, mesin ini digunakan untuk mencetak buku Kebenaran yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal, sebuah buku ukuran saku dalam bahasa Ronga. Karena mereka berhasil memproduksi buku itu, dengan cepat pengajaran Alkitab yang berharga dapat diberikan kepada ribuan orang yang lapar akan kebenaran sebelum pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa sekali lagi dilarang di daerah tempat tinggal orang-orang tersebut. Sebuah mesin cetak sheetfed offset lain, yang diberikan kepada cabang Lembaga di Afrika Selatan tidak lama setelah saudara-saudara kita membeli yang pertama, dikirim ke Zambia dan digunakan di sana.

Percetakan Lembaga di Jerman juga mulai sejak awal menggunakan cetak ofset. Pada bulan April 1975, saudara-saudara di sana mulai menggunakan mesin cetak sheetfed untuk mencetak majalah di atas kertas Alkitab bagi Saksi-Saksi Yehuwa di Jerman Timur, yang pada waktu itu berada di bawah pelarangan. Ini disusul, pada tahun berikutnya, dengan memproduksi buku-buku menggunakan mesin cetak ofset itu bagi saudara-saudara yang teraniaya.

Kira-kira pada waktu yang sama, tahun 1975, Lembaga Menara Pengawal menjalankan mesin cetak web offset-nya yang pertama untuk mencetak majalah-majalah di Argentina. Namun, ini hanya berlangsung selama setahun lebih sedikit, sebelum pemerintah Argentina melarang pekerjaan Saksi-Saksi dan menyegel percetakan mereka. Namun kegiatan mesin cetak ofset di negeri-negeri lain terus meluas. Pada awal tahun 1978, di percetakan kantor pusat Lembaga Menara Pengawal di Brooklyn, New York, mesin cetak web offset mulai menghasilkan cetakan tiga warna untuk buku-buku.e Mesin cetak yang kedua dibeli pada tahun yang sama. Namun, jauh lebih banyak peralatan dibutuhkan untuk melengkapi peralihan ini.

Badan Pimpinan merasa yakin bahwa Yehuwa akan menyediakan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang Ia inginkan untuk dilakukan. Pada bulan April 1979 dan Januari 1980, surat-surat dikirim kepada sidang-sidang di Amerika Serikat untuk menjelaskan situasi ini. Sumbangan-sumbangan masuk—lambat pada mulanya, tetapi pada waktunya cukup untuk memperlengkapi seluruh jaringan global percetakan Menara Pengawal untuk mengerjakan cetak ofset.

Sementara itu, untuk memanfaatkan peralatan yang masih ada dan untuk mempercepat peralihan tersebut, Lembaga Menara Pengawal mengadakan kontrak untuk mengubah mesin-mesin cetak MAN model yang terakhir menjadi mesin-mesin cetak ofset. Dua belas negeri disuplai dengan mesin-mesin ini, termasuk enam negeri yang sebelumnya tidak mencetak majalah-majalah mereka sendiri.

Cetak Empat Warna

Kantor cabang di Finlandia adalah cabang pertama yang melakukan cetak ofset dari setiap terbitan majalahnya dalam empat warna, dimulai dengan cara yang sederhana pada edisi-edisi bulan Januari 1981 dan kemudian secara progresif menggunakan teknik-teknik yang lebih baik. Selanjutnya, Jepang menggunakan cetak empat warna untuk buku berjilid. Percetakan Menara Pengawal yang lain juga menyusul setelah memiliki peralatannya. Beberapa dari antara mesin-mesin cetak ini dibeli dan dikirimkan oleh kantor pusat sedunia. Yang lain dibeli atas biaya Saksi-Saksi Yehuwa di negeri tempat percetakan itu berada. Dalam situasi lain, Saksi-Saksi di satu negeri menghadiahkan peralatan yang diperlukan kepada saudara-saudara mereka di negeri lain.

Selama era setelah Perang Dunia II, dunia menjadi sangat berminat akan gambar-gambar, dan penggunaan warna-warna yang realistis benar-benar membuat publikasi-publikasi lebih menarik secara visual. Penggunaan warna seperti ini telah menyebabkan halaman tercetak lebih menarik dan karena itu mendorong orang untuk membacanya. Di banyak tempat didapati bahwa penyebaran The Watchtower dan Awake! bertambah dengan pesat setelah penampilan majalah-majalah ini diperindah.

Mengembangkan Sistem Komputer yang Cocok

Untuk menunjang cetak empat warna, suatu sistem pracetak yang dikomputerisasi harus dikembangkan; dan keputusan untuk menjalankan hal ini dibuat pada tahun 1977. Saksi-Saksi yang ahli dalam bidang ini merelakan diri untuk bekerja di kantor pusat sedunia guna membantu Lembaga memenuhi kebutuhan ini dengan segera. (Tidak lama setelahnya, pada tahun 1979, suatu tim di Jepang yang akhirnya melibatkan kira-kira 50 Saksi mulai membuat program yang diperlukan untuk bahasa Jepang.) Perangkat keras (hardware) komputer komersial yang tersedia digunakan, dan para Saksi mempersiapkan program-program untuk membantu memenuhi kebutuhan Lembaga dalam bidang administrasi dan penerbitan multibahasa. Untuk mempertahankan standar yang tinggi dan memperoleh kelentukan yang diperlukan, program-program yang dikhususkan untuk typesetting dan komposisi foto perlu dikembangkan. Tidak ada program komersial yang bisa didapat untuk memasukkan dan membuat phototypesetting dari bahan-bahan dalam 167 bahasa yang telah dicetak oleh Lembaga Menara Pengawal pada waktu itu, maka Saksi-Saksi harus mengembangkan program sendiri.

Pada waktu itu dunia komersial tidak melihat kesempatan untuk mendapat laba besar dari bahasa-bahasa yang digunakan oleh sejumlah kecil orang atau oleh orang-orang yang penghasilannya terbatas, tetapi Saksi-Saksi Yehuwa berminat akan kehidupan. Dalam waktu yang relatif singkat, program-program untuk typesetting yang mereka kembangkan telah digunakan untuk memproduksi lektur dalam 90 bahasa lebih. Mengenai pekerjaan mereka Seybold Report on Publishing Systems yang disegani mengatakan, ”Kami hanya dapat memuji keberanian berusaha, inisiatif dan wawasan yang dalam dari masyarakat Menara Pengawal. Dewasa ini hanya sedikit orang cukup berambisi atau cukup berani untuk menjalani ketekunan demikian, teristimewa karena benar-benar memulainya dari nol.”—Jilid 12, No. 1, 13 September 1982.

Kegiatan pencetakan dan pemeliharaan akan menjadi sangat mudah jika peralatan yang digunakan di seluruh dunia sepenuhnya kompatibel (selaras atau harmonis). Maka pada tahun 1979, diputuskan bahwa Lembaga Menara Pengawal mengembangkan sistem phototypesetting sendiri. Tim yang mengerjakannya akan merakit perangkat keras yang utama, sehingga tidak lagi terlalu bersandar kepada peralatan komersial.

Maka, pada tahun 1979, sekelompok Saksi-Saksi Yehuwa yang memiliki pusat kegiatan di Perladangan Menara Pengawal di Wallkill, New York, mulai merancang dan merakit Multilanguage Electronic Phototypesetting System (MEPS). Menjelang bulan Mei 1986, tim yang mengerjakan proyek ini tidak hanya merancang dan merakit komputer-komputer MEPS, phototypesetters, dan terminal-terminal grafik tetapi, yang lebih penting lagi, mereka juga telah mengembangkan perangkat lunak (software) yang diperlukan untuk memproses bahan-bahan publikasi dalam 186 bahasa.

Pengembangan perangkat lunak ini dikoordinasikan dengan suatu pekerjaan besar dalam font-digitizing (digitalisasi pada satu set lengkap huruf cetakan yang sama jenis dan ukurannya). Hal ini menuntut penelitian yang intensif atas karakteristik yang berbeda-beda dari setiap bahasa. Artwork (gambar yang dipersiapkan untuk direproduksi menjadi hasil cetakan) harus dibuat untuk setiap karakter dalam suatu bahasa (misalnya, setiap huruf dalam huruf besar dan huruf kecil, dan juga tanda-tanda diakritik dan tanda-tanda baca—semuanya dalam berbagai macam ukuran), dengan gambar-gambar terpisah untuk setiap macam huruf (misalnya, tipis, miring, tebal, dan ekstra tebal), bisa jadi dalam beberapa jenis atau model huruf yang berbeda. Setiap huruf Latin memerlukan 202 karakter. Oleh karena itu, ke-369 huruf Latin seluruhnya memerlukan 74.538 karakter. Dalam mempersiapkan huruf Cina, 8.364 karakter perlu digambar untuk setiap huruf, dengan karakter-karakter lain yang akan ditambahkan kemudian.

Sesudah artwork ini selesai, perangkat lunak dirancang sehingga memungkinkan karakter-karakter ini dicetak dengan bersih dan tajam. Perangkat lunak ini harus mampu menangani bukan saja abjad Latin tetapi juga Bengali, Cyrillic, Hindi, Kamboja, Korea, serta Yunani dan juga Arab dan Ibrani (keduanya dibaca dari kanan ke kiri) dan Jepang serta Cina (yang tidak menggunakan sistem abjad). Sampai tahun 1992, perangkat lunak ini telah tersedia untuk memproses bahan dalam lebih dari 200 bahasa, dan program-program untuk bahasa-bahasa lain yang digunakan oleh jutaan orang masih dalam pengembangan.

Dilaksanakannya peralihan di cabang-cabang menuntut agar prosedur-prosedur baru diterapkan dan keterampilan-keterampilan baru dipelajari. Beberapa personel dikirim ke kantor pusat sedunia untuk mempelajari cara memasang, menjalankan, dan memelihara mesin-mesin cetak web offset yang besar. Beberapa diajar cara memisahkan warna dengan laser scanner. Beberapa personel tambahan dilatih untuk menggunakan dan memelihara peralatan komputer. Dengan demikian, problem-problem produksi yang muncul di mana pun di dunia ini dapat segera diatasi sehingga pekerjaan dapat terus bergerak maju.

Badan Pimpinan menyadari bahwa jika Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia dapat mempelajari bahan yang sama dalam perhimpunan mereka setiap minggu dan menyebarkan lektur yang sama dalam pelayanan pengabaran, hal ini akan memberikan pengaruh pemersatu yang kuat. Di masa yang lalu, lektur yang diterbitkan dalam bahasa Inggris biasanya tidak akan tersedia dalam bahasa lain sampai paling tidak empat bulan kemudian; untuk banyak bahasa satu tahun, atau sering kali bertahun-tahun kemudian. Namun sekarang perubahan telah dimungkinkan. Memiliki peralatan yang kompatibel sepenuhnya di cabang-cabang yang mencetak merupakan faktor yang penting untuk dapat menerbitkan lektur secara serentak dalam berbagai bahasa. Menjelang tahun 1984, penerbitan The Watchtower secara serentak telah dapat dicapai dalam 20 bahasa. Pada tahun 1989, ketika berita penuh kuasa yang dimuat dalam buku Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat! disebarkan kepada umum hanya beberapa bulan setelah diperkenalkan, buku tersebut tersedia dalam 25 bahasa. Menjelang tahun 1992, penerbitan The Watchtower secara serentak telah semakin meluas sehingga mencakup 66 bahasa, yang digunakan oleh sebagian besar penduduk dunia.

Sejak proyek MEPS dimulai pada tahun 1979, industri komputer telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Komputer-komputer pribadi yang sangat berkembang dengan berbagai kemampuan sekarang tersedia dengan harga yang jauh lebih murah dibanding peralatan sebelumnya. Agar dapat tetap memenuhi kebutuhan bagi pekerjaan penerbitannya, Lembaga Menara Pengawal memutuskan untuk memanfaatkan komputer-komputer pribadi ini, bersamaan dengan perangkat lunak Lembaga sendiri. Hal ini sangat mempercepat proses produksi. Ini juga dapat membuat lebih banyak cabang Lembaga menikmati manfaat dari program-program penerbitan, dan jumlah cabang yang menggunakan program-program ini dengan cepat bertambah menjadi 83 cabang. Menjelang tahun 1992, Lembaga Menara Pengawal di seluas dunia memiliki lebih dari 3.800 terminal yang menggunakan program komputer Lembaga sendiri. Tidak semua dari cabang-cabang yang diperlengkapi demikian melakukan pencetakan, tetapi cabang mana pun yang mempunyai sebuah komputer kecil dan perangkat lunak milik Lembaga, dan juga sebuah laser printer kecil, mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaan pracetak untuk risalah, majalah, buku, dan pencetakan-pencetakan lain yang perlu dilakukan.

Bertambahnya Komputer Mendukung Para Penerjemah

Dapatkah komputerisasi juga digunakan untuk memberi dukungan yang lebih besar bagi saudara-saudara yang mengerjakan penerjemahan? Para penerjemah publikasi Menara Pengawal sekarang melakukan pekerjaan mereka, sebagian besar pada terminal-terminal komputer. Banyak dari antara mereka bekerja di kantor-kantor cabang Lembaga. Yang lain-lainnya, yang mungkin menerjemahkan di rumah dan yang telah melakukan pekerjaan mereka selama bertahun-tahun dengan mesin tik atau bahkan dengan tulisan tangan, telah dibantu mempelajari cara memasukkan terjemahan mereka ke dalam komputer workstation atau komputer laptop (komputer kecil yang mudah dibawa) yang dibeli oleh Lembaga. Perbaikan dalam terjemahan dapat dengan mudah dilakukan langsung pada layar komputer. Jika penerjemahan dilakukan di tempat lain di luar kantor cabang yang mengerjakan pencetakan, yang diperlukan hanyalah memindahkan teks tersebut ke dalam sebuah disket yang tipis dan fleksibel serta mengirimkannya kepada cabang yang mencetak untuk diproses.

Selama tahun 1989-90, seraya perubahan-perubahan yang cepat terjadi dalam pemerintahan di banyak negeri, komunikasi internasional menjadi lebih mudah. Segera, Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan seminar yang dihadiri oleh para penerjemah di Eropa Timur. Ini dirancang untuk membantu mereka memperbaiki mutu pekerjaan mereka, memungkinkan mereka mengambil manfaat dari peralatan komputer yang ada, dan memungkinkan The Watchtower diterbitkan secara serentak dalam bahasa-bahasa mereka. Selain itu, penerjemah-penerjemah di Asia Tenggara juga diberikan bantuan serupa.

Namun dapatkah komputer digunakan untuk mempercepat pekerjaan penerjemahan atau memperbaiki mutunya? Ya. Pada tahun 1989, sistem-sistem komputer yang sangat berguna dimanfaatkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa untuk membantu dalam penerjemahan Alkitab. Setelah pekerjaan pendahuluan yang ekstensif, dokumen-dokumen elektronik tersedia sehingga seorang penerjemah dapat dengan cepat menampilkan ke layar komputer kata apa pun dalam bahasa asli Alkitab disertai catatan dari semua terjemahan kata tersebut, sesuai dengan konteksnya, yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dalam New World Translation. Ia juga dapat memilih sebuah kata kunci dalam bahasa Inggris dan menampilkan semua kata dalam bahasa asli dari mana kata tersebut (dan mungkin kata-kata lain yang serupa artinya) telah diambil. Hal ini sering mengungkapkan bahwa sekelompok kata telah digunakan dalam bahasa Inggris untuk menyampaikan gagasan yang terkandung dalam satu istilah bahasa asli. Ini dapat dengan cepat memberi penerjemah suatu pandangan yang mendalam tentang apa yang sedang ia terjemahkan. Ini akan membantunya menangkap makna khusus dari ungkapan dasar dalam bahasa asli dan arti yang tepat sesuai konteksnya dan dengan demikian ia dapat mengungkapkannya secara akurat dalam bahasanya sendiri.

Dengan menggunakan dokumen-dokumen komputer ini, para penerjemah yang berpengalaman dapat memeriksa di mana saja kata tertentu muncul dalam Alkitab dan menerjemahkannya dengan kata yang sama dalam bahasa setempat setiap kali kata ini muncul menurut konteksnya. Hal ini menjamin adanya tingkat konsistensi yang tinggi. Hasil pekerjaan setiap penerjemah akan ditinjau oleh rekan-rekan lain yang bekerja dalam tim tersebut sehingga terjemahan tersebut merupakan hasil riset dan pengalaman dari mereka semua. Setelah ini dilakukan, komputer dapat digunakan untuk menampilkan suatu bagian tertentu dari Alkitab, memperlihatkan setiap kata dalam teks bahasa Inggris itu, memberikan nomor acuan dari apa yang muncul dalam bahasa aslinya, dan terjemahan yang telah dipilih dalam bahasa setempat. Hal ini tidak berarti pekerjaan sudah selesai. Penerjemah masih perlu memperbaiki struktur kalimatnya dan membuatnya mudah dibaca dalam bahasanya sendiri. Namun seraya melakukan ini, penting sekali untuk mengerti dengan jelas arti ayat tersebut. Untuk membantunya, melalui komputer ia dapat melihat dalam waktu seketika komentar Menara Pengawal yang sudah diterbitkan mengenai ayat tersebut atau ungkapan apa pun yang ada di dalamnya.

Dengan demikian waktu untuk mengadakan riset dapat dikurangi, dan suatu tingkat konsistensi yang tinggi dapat dicapai. Dengan pengembangan lebih jauh dari potensi ini, diharapkan bahwa lebih banyak publikasi yang berharga dapat tersedia dengan cepat bahkan dalam bahasa-bahasa yang jumlah staf penerjemahnya terbatas. Penggunaan alat ini untuk menyediakan lektur guna menunjang pengabaran berita Kerajaan telah membuka bidang penerbitan yang sangat besar.

Dengan demikian, seperti rekan-rekan Kristen mereka pada masa permulaan, Saksi-Saksi Yehuwa pada zaman modern menggunakan sarana-sarana mutakhir untuk menyebarkan Firman Allah. Agar dapat mencapai sebanyak mungkin orang dengan kabar baik, mereka tidak takut menghadapi tantangan-tantangan baru dalam bidang penerbitan.

[Catatan Kaki]

a Pada tahun 1896, nama badan ini secara resmi diubah menjadi Watch Tower Bible and Tract Society.

b Ini adalah perusahaan milik Charles Taze Russell. Pada tahun 1898, ia memindahkan aset dari Tower Publishing Company sebagai sumbangan kepada Watch Tower Bible and Tract Society.

c Kegagalan memperoleh batu bara ini bukan hanya karena ada kekurangan pada waktu perang. Hugo Riemer, yang pada waktu itu seorang anggota staf kantor pusat, belakangan menulis bahwa itu terutama karena kebencian kepada Siswa-Siswa Alkitab begitu merajalela di New York pada waktu itu.

d Cetak letterpress dilakukan dengan menggunakan suatu permukaan timbul yang merupakan bayangan terbalik dari hasil halaman tercetak. Permukaan yang timbul ini diberi tinta dan ditekankan ke kertas. Cetak ofset dilakukan dengan membuat gambar bertinta dari sebuah pelat ke atas suatu silinder yang terbungkus karet dan kemudian memindahkan gambar itu ke kertas.

e Dari tahun 1959 sampai 1971, Lembaga telah menggunakan mesin cetak sheetfed offset di percetakannya di Brooklyn untuk memproduksi kalender empat warna yang menonjolkan tema-tema yang berkaitan dengan pemberitaan kabar baik.

[Blurb di hlm. 578]

”Mari kita menjadikan batu bara sebagai percobaan”

[Blurb di hlm. 595]

Memperlengkapi seluruh jaringan global percetakan Menara Pengawal untuk mengerjakan cetak ofset

[Blurb di hlm. 596]

”Kami hanya dapat memuji . . . masyarakat Menara Pengawal”

[Kotak/Gambar di hlm. 581]

Typesetting

Pada mulanya, semua dikerjakan dengan tangan, huruf demi huruf

Afrika Selatan

Dari tahun 1920 sampai 1980-an, mesin-mesin ”Linotype” digunakan

Amerika Serikat

Di beberapa tempat ”typesetting” dikerjakan dengan peralatan ”Monotype”

Jepang

Sekarang, digunakan proses ”phototypesetting” yang dikomputerisasi

Jerman

[Kotak/Gambar di hlm. 582]

Pembuatan Pelat

Dari tahun 1920-an sampai 1980-an pelat timah hitam dibuat untuk cetak ”letterpress”

[Gambar]

1. Baris-baris huruf untuk halaman-halaman dari bahan cetakan dikunci di dalam bingkai-bingkai logam yang disebut pola

2. Dengan tekanan, suatu bekas huruf dibuat pada bahan yang dapat digunakan sebagai cetakan

3. Timah hitam panas dituangkan ke dalam ”matrix” (atau cetakan) untuk membuat pelat-pelat logam yang timbul untuk mencetak

4. Logam yang tidak diinginkan dibuang dari permukaan pelat

5. Pelat-pelat dilapisi nikel supaya lebih tahan lama

Belakangan, negatif dari halaman-halaman hasil phototypesetting diatur tempatnya, dan gambar-gambar dipasang pada tempatnya. Kelompok-kelompok halaman secara photografis dipindahkan ke pelat-pelat cetak ofset yang fleksibel

[Kotak/Gambar di hlm. 585]

’Bukti Adanya Roh Yehuwa’

”Suksesnya pencetakan buku dan Alkitab pada mesin-mesin cetak rotary oleh orang-orang dengan sedikit atau tanpa pengalaman sebelumnya [dan pada waktu orang-orang lain belum melakukannya] adalah bukti adanya pengawasan dan bimbingan roh-Nya,” kata Charles Fekel. Saudara Fekel mengetahui benar apa yang terlibat karena ia ikut serta dalam mengembangkan kegiatan pencetakan di kantor pusat Lembaga selama lebih dari setengah abad. Pada tahun-tahun akhir kehidupannya, ia melayani sebagai anggota Badan Pimpinan.

[Gambar]

Charles Fekel

[Kotak/Gambar di hlm. 586]

Bersandar Kepada Allah Yang Mahakuasa

Sebuah pengalaman yang diceritakan oleh Hugo Riemer, mantan agen bagian pembelian Lembaga Menara Pengawal, mencerminkan cara Lembaga Menara Pengawal melaksanakan pekerjaannya.

Selama Perang Dunia II, kertas cetak dijatah di Amerika Serikat. Permohonan untuk mendapatkan suplai harus diajukan kepada sebuah panitia yang ditunjuk pemerintah. Pada suatu peristiwa, salah satu dari antara lembaga-lembaga Alkitab yang terkemuka mengirimkan pengacara-pengacara, pengusaha-pengusaha besar, penginjil-penginjil dan yang lain-lain ke sana untuk mewakili mereka di hadapan panitia tersebut. Mereka diberi jauh lebih sedikit dari apa yang mereka minta. Setelah permohonan mereka diperiksa, panitia memanggil ”Watch Tower Bible and Tract Society”. Ketika Hugo Riemer dan Max Larson maju ke depan, ketua bertanya, ”Hanya kalian berdua?” Jawabannya, ”Ya. Kami harap Allah Yang Mahakuasa menyertai kami juga.” Mereka mendapat semua suplai yang mereka butuhkan.

[Gambar]

Hugo Riemer

[Kotak/Gambar di hlm. 587]

Mesin-Mesin Cetak

Berbagai jenis mesin cetak telah digunakan oleh Lembaga Menara Pengawal dalam pengoperasian pencetakannya

[Gambar]

Selama bertahun-tahun berbagai jenis mesin cetak ”flatbed” telah digunakan (Jerman)

Mesin cetak kecil (job presses) telah digunakan untuk mencetak bukan saja formulir dan surat selebaran tetapi juga majalah (AS)

Dalam berbagai percetakan, digunakan 58 mesin cetak huruf ”rotary” MAN dari Jerman seperti ini (Kanada)

Sekarang, mesin-mesin cetak ”web offset” berwarna yang berkecepatan tinggi yang diproduksi di berbagai negeri digunakan di percetakan-percetakan utama Lembaga

Italia

Jerman

[Gambar di hlm. 588, 589]

Penjilidan Buku

Beberapa penjilidan buku pada masa permulaan di percetakan Menara Pengawal dilakukan dengan tangan (Swiss)

Produksi dalam skala besar di Amerika Serikat menuntut banyak pekerjaan yang terpisah

1. Mengumpulkan bundel-bundel kertas

2. Menjahitnya menjadi satu

3. Menempelkan kertas-kertas pelapis

4. Memotong

5. Mencetak huruf timbul pada sampulnya

6. Memasang sampul pada buku

7. Menekan buku-buku sampai lemnya kering

Sekarang, sebaliknya dari menjahit, ”burst binding” sering kali digunakan, dan mesin-mesin yang berkecepatan tinggi dapat menghasilkan 20.000 buku lebih per hari

[Kotak/Gambar di hlm. 594]

Untuk Memajukan Pengetahuan Tentang Kerajaan Allah

Pada berbagai waktu, Lembaga Menara Pengawal telah memproduksi lektur dalam lebih dari 290 bahasa. Sampai tahun 1992, mereka menerbitkan lektur dalam kira-kira 210 bahasa. Semuanya ini dilakukan untuk membantu orang-orang mengenal Kerajaan Allah dan apa artinya bagi mereka. Di antara alat-alat bantu pengajaran Alkitab yang paling banyak disebarkan sampai sekarang ini adalah:

”Kebenaran yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal” (1968): 107.553.888 eksemplar, dalam 117 bahasa

”Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi” (1982): 62.428.231 eksemplar, dalam 115 bahasa

”Nikmatilah Hidup Kekal di Bumi!” (1982): 76.203.646 eksemplar, dalam 200 bahasa

Angka-angka yang disebutkan di atas adalah sampai tahun 1992.

[Kotak/Gambar di hlm. 598]

Rekaman Kaset Audio

Selain menggunakan halaman tercetak dalam pekerjaan penginjilan, sejak tahun 1978, Lembaga Menara Pengawal memproduksi kaset-kaset audio—lebih dari 65 juta kaset diproduksi dengan peralatannya sendiri di Amerika Serikat dan Jerman.

Seluruh ”New World Translation” sudah tersedia dalam kaset audio dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Spanyol. Sampai tahun 1992, jumlah yang berbeda-beda dari terjemahan Alkitab ini juga tersedia dalam kaset audio dalam delapan bahasa lain.

Sebagai bantuan dalam mengajar anak-anak kecil, telah dibuat rekaman kaset dari ”Buku Cerita Alkitab” dan ”Mendengar Kepada Guru yang Agung”, publikasi yang khusus dirancang untuk anak-anak.

Selain itu, kaset audio juga diproduksi di beberapa negeri untuk digunakan dalam siaran radio.

Rekaman-rekaman diproduksi oleh suatu orkes yang seluruhnya terdiri dari Saksi-Saksi. Kaset-kaset ini digunakan sebagai pengiring nyanyian di kebaktian-kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa. Aransemen orkestra yang indah dari musik ini juga tersedia untuk dinikmati di rumah.

Rekaman-rekaman drama (zaman modern maupun kisah Alkitab) digunakan pada kebaktian-kebaktian, yang dengannya para pemeran Saksi membantu hadirin untuk memvisualisasikan peristiwa-peristiwa. Beberapa di antaranya belakangan digunakan untuk pengajaran dan dinikmati sebagai hiburan keluarga.

Majalah ”Menara Pengawal” dan ”Sedarlah!” juga tersedia dalam kaset-kaset audio dalam bahasa Inggris dan Finlandia. Selain itu, ”Menara Pengawal” tersedia dalam bahasa Prancis, Jerman, Dansk, Norsk, dan Swensk. Walaupun semula dimaksudkan bagi orang-orang yang penglihatannya kurang baik, kaset-kaset ini dihargai oleh ribuan orang lain.

[Gambar]

J. E. Barr dalam studio rekaman

[Kotak/Gambar di hlm. 600-601]

Penggunaan Kaset Video Dalam Pemberitaan Kerajaan

Pada tahun 1990, Lembaga Menara Pengawal memasuki bidang baru dengan memperkenalkan kaset video pertamanya yang dirancang untuk disebarkan kepada umum.

Diperkirakan pada tahun itu, lebih dari 200.000.000 rumah tangga di seluruh dunia memiliki berbagai jenis VCR (video tape). Bahkan di negeri-negeri yang tidak memiliki stasiun televisi, VCR digunakan. Maka, penggunaan kaset video sebagai sarana pengajaran menawarkan cara baru untuk mencapai orang-orang di mana-mana.

Sudah sejak tahun 1985, pekerjaan dimulai untuk membuat suatu pertunjukan video yang dirancang guna memperlihatkan beberapa aktivitas di kantor pusat sedunia dari Lembaga kepada orang-orang yang mengunjungi fasilitas-fasilitasnya. Pada waktunya, pertunjukan video juga terbukti dapat mempersingkat masa orientasi dari anggota-anggota keluarga Betel yang baru. Dapatkah sarana pengajaran ini digunakan dengan cara lain untuk membantu pekerjaan menjadikan murid di seluruh dunia? Beberapa saudara yakin bahwa hal itu dapat dilakukan.

Sebagai hasilnya, pada bulan Oktober 1990, kaset video ”Jehovah Witnesses—The Organization Behind the Name” (Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi yang Mendukung Nama Itu) diperkenalkan. Tanggapannya luar biasa. Banyak sekali permintaan diterima untuk menambah program-program demikian. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sebuah departemen baru yang dinamakan Pelayanan Video didirikan.

Saksi-Saksi yang ahli dalam bidang ini dengan senang hati menawarkan bantuan mereka. Peralatan dibeli. Studio-studio dibuat. Sebuah kru kamera mulai mengadakan perjalanan ke berbagai negeri untuk membuat film dari orang-orang dan hal-hal yang dapat digunakan dalam pertunjukan video yang dirancang untuk menguatkan iman. Orkes internasional yang seluruhnya terdiri dari Saksi-Saksi telah berulang kali membantu proyek-proyek khusus dengan menyediakan musik yang dapat memperindah pertunjukan video.

Rencana-rencana sedang direalisasi untuk mencapai lebih banyak kelompok bahasa. Pada pertengahan tahun 1992, video ”Jehovah Witnesses—The Organization Behind the Name” sudah dikirim dalam lebih dari dua belas bahasa. Video ini telah direkam dalam 25 bahasa, termasuk beberapa bahasa di Eropa Timur. Selain itu, penyelenggaraan sedang dilakukan untuk merekamnya dalam bahasa Mandarin dan juga bahasa Kanton untuk orang-orang Cina. Lembaga juga telah membeli hak cipta untuk mereproduksi dan menyebarkan ”Purple Triangles” (Segi Tiga Ungu), suatu video tentang integritas dari sebuah keluarga Saksi di Jerman selama zaman Nazi. Dalam waktu dua tahun, lebih dari satu juta kaset video telah diproduksi untuk digunakan Saksi-Saksi Yehuwa dalam pelayanan mereka.

Perhatian khusus diberikan kepada kebutuhan-kebutuhan kaum tunarungu. Suatu edisi dari ”Jehovah Witnesses—The Organization Behind the Name” diproduksi dalam Bahasa Isyarat Amerika. Dan riset dilakukan dengan maksud menyediakan video yang cocok bagi kaum tunarungu di negeri-negeri lain.

Sementara hal ini dilakukan, pekerjaan juga sedang berjalan untuk menghasilkan suatu seri yang akan membantu membangun iman kepada buku yang justru merupakan dasar dari iman Kristen, yaitu Alkitab. Pada bulan September 1992, bagian pertama dari program itu, ”The Bible—Accurate History, Reliable Prophecy” (Alkitab—Sejarah yang Akurat, Nubuat yang Dapat Dipercaya), sudah selesai dalam bahasa Inggris dan edisi-edisi dalam bahasa lain sedang dipersiapkan.

Kaset video sama sekali tidak menggantikan halaman tercetak atau kesaksian pribadi. Publikasi-publikasi Lembaga tetap memegang peranan penting dalam penyebaran kabar baik. Pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa dari rumah ke rumah tetap merupakan corak pelayanan mereka yang secara kukuh didasarkan atas Alkitab. Akan tetapi, kaset video sekarang melengkapi sebagai alat yang berharga untuk memupuk iman akan janji-janji Yehuwa yang mulia dan menimbulkan penghargaan akan apa yang telah Ia lakukan di bumi pada zaman kita.

[Gambar]

1. Sesudah isi pokok ditentukan, pembuatan film dimulai seraya naskah dikembangkan

2. Gambar-gambar dipilih dan urutannya ditentukan pada waktu disunting secara tersendiri

3. Musik orkestra yang telah dikomposisi secara khusus dimasukkan dalam rekaman untuk memperindah pertunjukan

4. Musik dan efek suara secara digital digabungkan dengan pembacaan naskah dan gambar

5. Corak-corak audio dan visual diberikan selama penyuntingan terakhir

[Gambar di hlm. 576]

Pencetakan sesungguhnya publikasi masa permulaan ini dilakukan oleh perusahaan komersial

[Gambar di hlm. 577]

C. A. Wise membuat percobaan untuk memastikan apakah Siswa-Siswa Alkitab harus mendirikan kembali kantor pusatnya di Brooklyn

[Gambar di hlm. 579]

Mesin cetak ”rotary” Lembaga yang pertama digunakan untuk mencetak 4.000.000 eksemplar ”Golden Age” No. 27 yang sangat menyentuh hati

[Gambar di hlm. 580]

R. J. Martin (kanan), pengawas pertama dari percetakan Lembaga di Brooklyn, bercakap-cakap dengan Saudara Rutherford

[Gambar di hlm. 583]

Salah satu percetakan Lembaga yang pertama di Eropa (Bern, Swiss)

[Gambar di hlm. 584]

Di Magdeburg, Jerman, Lembaga mendirikan percetakan sekitar tahun 1920-an

[Gambar di hlm. 590, 591]

Elandsfontein, Afrika Selatan (1972)

[Gambar di hlm. 590]

Numazu, Jepang (1972)

[Gambar di hlm. 590]

Strathfield, Australia (1972)

[Gambar di hlm. 590]

São Paulo, Brasil (1973)

[Gambar di hlm. 591]

Lagos, Nigeria (1974)

[Gambar di hlm. 591]

Wiesbaden, Jerman (1975)

[Gambar di hlm. 591]

Toronto, Kanada (1975)

[Gambar di hlm. 597]

”Font-digitizing” secara intensif dikerjakan oleh Saksi-Saksi untuk memenuhi kebutuhan akan bacaan Alkitab dalam banyak bahasa (Brooklyn, N.Y.)

[Gambar di hlm. 599]

”Workstation” komputer berwarna membuat para perancang seni dapat meletakkan, memotong, dan memperbaiki gambar secara elektronik

[Gambar di hlm. 602]

Saksi-Saksi Yehuwa menggunakan sistem komputer untuk mempercepat dan memperbaiki pekerjaan penerjemahan Alkitab (Korea)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan