-
Bapa-Bapa Rasuli—Apakah Benar-Benar Mengikuti Ajaran para Rasul?Menara Pengawal—2009 | 1 Juli
-
-
Pada waktu yang bersamaan muncul para penulis yang tidak diketahui namanya yang menghasilkan karya tulis yang dikenal sebagai Didakhe,
-
-
Bapa-Bapa Rasuli—Apakah Benar-Benar Mengikuti Ajaran para Rasul?Menara Pengawal—2009 | 1 Juli
-
-
Perubahan yang Tidak Berarti?
Beberapa arus pemikiran ”orang Kristen” masa awal sebenarnya justru menyimpang dari ajaran Kristus dan para rasulnya. Misalnya, bertentangan dengan tata cara yang ditetapkan Yesus pada Perjamuan Malam Tuan, yang juga dikenal sebagai Perjamuan Terakhir, pengarang Didakhe menyarankan agar anggur diedarkan sebelum roti. (Matius 26:26, 27) Penulis ini juga mengatakan bahwa jika tidak ada tempat yang banyak airnya untuk pembaptisan dengan pembenaman, sekadar mencurahkan air ke kepala calon baptis sudah memadai. (Markus 1:9,10; Kisah 8:36, 38) Teks yang sama juga menganjurkan orang Kristen untuk mengadakan berbagai ritual wajib seperti puasa dua kali seminggu dan mengulangi doa Bapak Kami tepat tiga kali sehari.—Matius 6:5-13; Lukas 18:12.
-