PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Bagian 7: 1960-1969 Tahun 1960-an—Masa Protes yang Penuh Pergolakan
    Sedarlah!—1988 (No. 27) | Sedarlah!—1988 (No. 27)
    • Dunia sejak 1914

      Bagian 7: 1960-1969 Tahun 1960-an—Masa Protes yang Penuh Pergolakan

      PESAWAT terbang itu jatuh berkeping ke tanah, dan bersama itu pula lenyap semua harapan bahwa ketegangan Perang Dingin akan segera mereda. Ini adalah pesawat mata-mata Amerika Serikat U-2, yang tertembak jatuh di atas wilayah Uni Soviet pada tanggal 1 Mei 1960.

      Pemimpin Soviet Nikita Khrushchev menuntut permintaan maaf dan janji dari Amerika Serikat agar penerbangan seperti itu dihentikan. Tidak puas dengan jawaban Presiden Eisenhower, ia memprotes dengan menolak untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara-negara Timur-Barat yang dijadwalkan akan mulai di Paris pada tanggal 16 Mei.

      Itu bukan permulaan yang baik bagi tahun 1960-an. Tetapi hal itu merupakan ciri khas dari suatu masa yang akan ditandai dengan semangat protes dan ketidaksanggupan orang untuk setuju—untuk setuju dengan hampir segala hal.

      Walaupun Damai, Ada Tiga Jenis Peperangan

      Perang Dingin masih berkecamuk dengan hebat. Kejadian-kejadian yang menyusul akan tetap membuatnya demikian. Pada bulan Agustus 1961 Soviet memisahkan zona kependudukan mereka di Berlin dari sektor-sektor Barat dengan membangun Tembok Berlin. Setahun kemudian mereka berupaya memasang peluru-peluru kendali buatan Soviet di Kuba. Ini gagal karena adanya ”karantina”, atau pemblokiran laut oleh A.S. Kerusuhan mahasiswa di Cekoslowakia menunjang terbentuknya pemerintahan baru. Tetapi pada tahun 1968 Soviet campur tangan, agar reformasi pemerintahan itu tidak mengubah apa yang disebut Musim Semi Praha menjadi musim panas yang terik.

  • Bagian 7: 1960-1969 Tahun 1960-an—Masa Protes yang Penuh Pergolakan
    Sedarlah!—1988 (No. 27) | Sedarlah!—1988 (No. 27)
    • Pada tahun 1946 perang kemerdekaan melawan kekuasaan kolonial Perancis pecah di Indocina, dan Vietnam termasuk di dalamnya. Delapan tahun kemudian suatu persetujuan gencatan senjata membagi dua negara itu, suatu penyelenggaraan sementara sampai pemilihan umum dapat diadakan untuk menyatukannya kembali. Satu bagian berada di bawah kekuasaan komunis, yang lain di bawah kekuasaan nonkomunis. Seperti di Jerman dan Korea, negara-negara adidaya mendapati diri terlibat dalam Perang Dingin untuk memperjuangkan tapal batas politik yang paling baik.b

      Ketegangan Perang Dingin akhirnya meledak menjadi perang terbuka di Vietnam.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan