PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 1/2 hlm. 14-19
  • ”Meskipun Kamu Tidak Pernah Melihat Dia, Kamu Mengasihi Dia”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Meskipun Kamu Tidak Pernah Melihat Dia, Kamu Mengasihi Dia”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Hal-Hal yang Mereka Dengar
  • Semangat yang Ia Perlihatkan
  • Ketergantungannya yang Rendah Hati kepada Allah
  • Menyatakan Kasih Kita kepada Dia
  • Apakah Saudara Menyambut Kasih Yesus?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Guru yang Agung Memperkenalkan Sang Pencipta kepada Kita dengan Lebih Jelas
    Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda?
  • ”Tahu tentang Kasih Kristus”
    Mendekatlah kepada Yehuwa
  • Dilatih untuk Memberikan Kesaksian yang Saksama
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 1/2 hlm. 14-19

”Meskipun Kamu Tidak Pernah Melihat Dia, Kamu Mengasihi Dia”

”Meskipun kamu tidak pernah melihat dia, kamu mengasihi dia. Meskipun kamu tidak melihat dia sekarang ini, namun kamu menjalankan iman kepadanya dan sangat girang.”​—1 PETRUS 1:8.

1. Meskipun tidak seorang pun di bumi dewasa ini pernah melihat Yesus, bagaimana beberapa orang yang religius berupaya memperlihatkan pengabdian kepadanya?

TIDAK seorang pun yang hidup di bumi dewasa ini pernah melihat Yesus Kristus. Namun, jutaan orang mengaku mengasihi dia. Setiap tahun pada tanggal 9 Januari, di Manila, Filipina, sebuah patung Yesus Kristus seukuran manusia yang sedang memanggul salib, diarak di jalan-jalan dalam apa yang digambarkan sebagai manifestasi terbesar dan paling spektakuler dari agama yang populer di negeri itu. Kumpulan orang yang bergembira saling mendorong dan berdesak-desakan; orang-orang bahkan injak-menginjak dalam upaya mati-matian untuk menyentuh patung tersebut. Banyak yang datang untuk menyaksikan hal tersebut, khususnya tertarik kepada arak-arakan yang meriah ini. Namun, tidak diragukan, di antara mereka ada beberapa orang yang dengan tulus merasa tertarik kepada Yesus. Sebagai buktinya, mereka mungkin mengenakan sebuah salib atau mungkin secara rutin pergi ke gereja. Akan tetapi, dapatkah penyembahan berhala demikian dianggap sebagai ibadat yang sejati?

2, 3. (a) Siapa di antara para pengikut Yesus yang benar-benar melihat dan mendengar dia? (b) Siapa lagi pada abad pertama yang mengasihi Yesus dan menaruh iman kepadanya, meskipun mereka tidak pernah melihat dia secara pribadi?

2 Pada abad pertama, terdapat ribuan orang di provinsi-provinsi Roma di Yudea, Samaria, Perea, dan Galilea yang benar-benar melihat dan mendengar Yesus secara langsung. Mereka mendengarkan seraya ia menjelaskan kebenaran yang menghangatkan hati tentang Kerajaan Allah. Mereka menjadi saksi mata dari mukjizat-mukjizat yang ia lakukan. Beberapa dari antara mereka menjadi murid-muridnya yang setia, merasa yakin bahwa ia adalah ”Kristus, Putra dari Allah yang hidup”. (Matius 16:16) Akan tetapi, di antara orang-orang ini tidak termasuk mereka yang kepadanya rasul Petrus menulis surat terilhamnya yang pertama.

3 Orang-orang yang disurati Petrus berada di provinsi-provinsi Roma di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia, dan Bitinia​—semua terletak di daerah Turki modern. Kepada mereka Petrus menulis, ”Meskipun kamu tidak pernah melihat dia, kamu mengasihi dia. Meskipun kamu tidak melihat dia sekarang ini, namun kamu menjalankan iman kepadanya dan sangat girang dengan sukacita yang tidak terkatakan dan dimuliakan.” (1 Petrus 1:1, 8) Bagaimana mereka sampai mengenal Yesus Kristus hingga ke taraf mengasihi dia dan menjalankan iman kepadanya?

4, 5. Bagaimana orang-orang yang tidak pernah melihat Yesus belajar cukup banyak tentang dia untuk mengasihi dia dan menaruh iman kepadanya?

4 Jelaslah, beberapa berada di Yerusalem sewaktu rasul Petrus memberikan kesaksian kepada kumpulan orang yang menghadiri festival Pentakosta pada tahun 33 M. Setelah festival, banyak murid tinggal di Yerusalem agar dapat menerima pengajaran lebih lanjut dari para rasul. (Kisah 2:9, 41, 42; bandingkan 1 Petrus 1:1.) Dalam perjalanan utusan injil yang berulang-kali, rasul Paulus terus melakukan pelayanan yang bergairah juga di antara orang-orang yang tinggal di daerah yang Petrus belakangan mengirim surat Alkitab pertama yang menggunakan namanya.—Kisah 18:23; 19:10; Galatia 1:1, 2.

5 Mengapa orang-orang tersebut, yang tidak pernah melihat Yesus, sangat tertarik kepadanya? Pada zaman kita, mengapa ada jutaan orang lagi di seluruh bumi, yang sangat mengasihi dia?

Hal-Hal yang Mereka Dengar

6. (a) Jika saudara mendengar kesaksian Petrus tentang Yesus pada hari Pentakosta 33 M, apa yang mungkin dapat saudara pelajari? (b) Bagaimana hal ini mempengaruhi kira-kira 3.000 orang yang hadir?

6 Jika saudara berada di Yerusalem sewaktu Petrus berbicara kepada orang-orang yang berkumpul untuk festival pada tahun 33 M, apa yang saudara dapat pelajari tentang Yesus? Tidak diragukan mukjizat-mukjizat yang ia lakukan memperlihatkan bahwa ia diutus oleh Allah. Bahwa, meskipun manusia-manusia berdosa telah membunuh Yesus, ia tidak lagi berada di kuburan melainkan telah dibangkitkan dan kemudian ditinggikan ke surga ke sebelah kanan Allah. Bahwa Yesus sebenarnya adalah Kristus, sang Mesias, yang tentangnya para nabi telah menulis. Bahwa melalui Yesus Kristus, roh kudus telah dicurahkan kepada para pengikutnya sehingga mereka segera dapat memberikan kesaksian kepada orang-orang dari banyak bangsa tentang hal-hal luar biasa yang Allah lakukan melalui Putra-Nya. Hati banyak orang yang mendengar Petrus pada peristiwa itu sangat tergugah, dan sekitar 3.000 orang dibaptis sebagai murid-murid Kristen. (Kisah 2:14-42) Seandainya saudara berada di sana, apakah saudara akan mengambil tindakan yang tegas demikian?

7. (a) Jika saudara berada di Antiokhia sewaktu rasul Paulus mengabar di sana, apa yang mungkin saudara pelajari? (b) Mengapa beberapa di antara kumpulan orang menjadi percaya dan membagikan kabar baik kepada orang-orang lain?

7 Seandainya saudara berada di antara hadirin ketika rasul Paulus mengajar di Antiokhia di provinsi Roma di Galatia, apa lagi yang dapat saudara pelajari tentang Yesus? Saudara mungkin mendengar Paulus menjelaskan bahwa hukuman mati atas Yesus oleh para penguasa di Yerusalem telah dinubuatkan oleh para nabi. Saudara juga mungkin mendengar bukti saksi mata tentang kebangkitan Yesus. Saudara pasti akan terkesan oleh penjelasan Paulus bahwa dengan membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Yehuwa meneguhkan bahwa pribadi ini adalah Putra Allah. Dan bukankah hati saudara akan merasa dihangatkan seraya saudara belajar bahwa pengampunan dosa yang dimungkinkan oleh iman kepada Yesus dapat membawa kepada kehidupan abadi? (Kisah 13:16-41, 46, 47; Roma 1:4) Menyadari makna dari apa yang mereka dengar, beberapa orang di Antiokhia menjadi murid, dengan aktif membagikan kabar baik kepada orang-orang lain, meskipun dengan berbuat demikian berarti mereka akan mengalami penganiayaan hebat.​—Kisah 13:42, 43, 48-52; 14:1-7, 21-23.

8. Seandainya saudara berada di perhimpunan di sidang Efesus sewaktu surat Paulus kepada mereka diterima, apa yang saudara dapat pelajari?

8 Bagaimana seandainya saudara bergabung dengan sidang Kristen di Efesus, di provinsi Roma di Asia, sewaktu surat Paulus yang terilham kepada murid-murid diterima di sana? Apa yang dapat saudara pelajari dari surat itu tentang peran Yesus dalam maksud-tujuan Allah? Dalam surat itu, Paulus menjelaskan bahwa melalui Kristus segala perkara di surga dan di bumi akan dibawa kembali kepada keharmonisan dengan Allah, bahwa karunia Allah melalui Kristus diulurkan kepada orang-orang dari segala bangsa, bahwa orang-orang yang telah mati di pandangan Allah karena pelanggaran mereka, dihidupkan kembali melalui iman kepada Kristus, dan bahwa sebagai hasil persediaan ini, manusia kembali dapat menjadi putra-putra Allah yang dikasihi.​—Efesus 1:1, 5-10; 2:4, 5, 11-13.

9. (a) Apa yang dapat membantu saudara untuk mengetahui apakah saudara secara pribadi memahami makna dari apa yang Paulus tulis kepada orang-orang di Efesus? (b) Bagaimana saudara-saudara di provinsi-provinsi Roma yang disebutkan Petrus dipengaruhi oleh apa yang mereka pelajari tentang Yesus?

9 Apakah penghargaan akan semua hal ini memperdalam kasih saudara kepada Putra Allah? Apakah kasih tersebut telah mempengaruhi kehidupan saudara sehari-hari, seperti yang dianjurkan rasul Paulus dalam pasal 4 sampai pasal 6 dari buku Efesus? Apakah penghargaan saudara telah menggerakkan saudara untuk memeriksa dengan cermat prioritas saudara sendiri dalam kehidupan? Karena kasih kepada Allah dan rasa syukur kepada Putra-Nya, apakah saudara telah membuat penyesuaian yang diperlukan sehingga melakukan kehendak Allah benar-benar menjadi hal utama dalam kehidupan saudara? (Efesus 5:15-17) Berkenaan caranya orang-orang Kristen di Asia, Galatia, dan provinsi-provinsi Roma lainnya dipengaruhi oleh apa yang mereka pelajari, rasul Petrus menulis kepada mereka, ”Meskipun kamu tidak pernah melihat [Yesus Kristus], kamu mengasihi dia. . . . Kamu menjalankan iman kepadanya dan sangat girang dengan sukacita yang tidak terkatakan dan dimuliakan.”​—1 Petrus 1:8.

10. (a) Apa yang tanpa diragukan menyumbang kepada kasih orang-orang Kristen masa awal terhadap Yesus? (b) Bagaimana kita juga mendapat manfaat?

10 Tak diragukan, ada hal lain lagi yang turut menimbulkan kasih terhadap Putra Allah yang dirasakan oleh orang-orang Kristen masa awal yang kepadanya Petrus menulis surat. Apakah itu? Sewaktu Petrus menulis suratnya yang pertama, setidaknya dua Injil​—Matius dan Lukas—telah beredar. Orang-orang Kristen pada abad pertama yang tidak pernah melihat Yesus dapat membaca catatan-catatan Injil ini. Demikian pula dengan kita. Kitab-kitab Injil bukanlah kisah khayalan melainkan memiliki semua karakteristik sejarah yang dapat dipercaya. Dalam catatan yang terilham tersebut, kita mendapatkan banyak hal yang memperdalam kasih kita kepada Putra Allah.

Semangat yang Ia Perlihatkan

11, 12. Apa yang diperlihatkan oleh semangat yang Yesus perlihatkan terhadap manusia-manusia lain yang membuat saudara mengasihi dia?

11 Dalam riwayat kehidupan Yesus yang tertulis, kita belajar cara ia berurusan dengan manusia-manusia lain. Semangat yang ia perlihatkan menyentuh hati orang-orang bahkan sekarang ini, lebih dari 1.960 tahun setelah ia wafat. Semua orang yang hidup dibebani oleh pengaruh dosa. Jutaan orang menjadi korban ketidakadilan, berjuang melawan penyakit, atau untuk alasan-alasan lain mengalami kekecewaan yang mengimpit. Kepada orang-orang demikian, Yesus mengatakan, ”Marilah kepadaku, kamu semua yang berjerih lelah dan mempunyai tanggungan berat, dan aku akan menyegarkan kamu. Ambillah kuk aku atas kamu dan belajarlah dariku, karena aku berwatak lemah lembut dan rendah hati, dan kamu akan menemukan kesegaran bagi jiwamu. Karena kuk aku menyenangkan dan tanggunganku ringan.”​—Matius 11:28-30.

12 Yesus memperlihatkan keprihatinan yang peka terhadap orang-orang yang miskin, yang lapar, dan yang berdukacita. Sewaktu keadaan menuntut, ia bahkan memberi makan kumpulan orang banyak secara mukjizat. (Lukas 9:12-17) Ia membebaskan mereka dari tradisi yang memperbudak. Ia juga membangun iman mereka akan persediaan Allah untuk mengakhiri penindasan politik dan ekonomi. Yesus tidak meremukkan semangat dari orang-orang yang sudah tertindas. Dengan kelembutan dan kasih, ia dengan mahir mengangkat yang lembut hati. Ia menyegarkan orang-orang yang seperti buluh memar yang telah bengkok dan orang-orang yang seperti sumbu rami yang redup dan hampir padam. Semenjak itu sampai sekarang ini, nama Yesus menggugah harapan, bahkan di hati orang-orang yang tidak pernah melihat dia.​—Matius 12:15-21; 15:3-10.

13. Mengapa cara Yesus berurusan dengan para pedosa menarik orang-orang?

13 Yesus tidak memperkenan perbuatan salah, namun ia memperlihatkan pengertian kepada orang-orang yang membuat kekeliruan dalam kehidupan tetapi yang memperlihatkan pertobatan dan berpaling kepadanya untuk mendapatkan bantuan. (Lukas 7:36-50) Ia akan duduk dan makan bersama orang-orang yang dipandang hina dalam masyarakat jika ia merasa bahwa hal ini akan memberi kesempatan untuk membantu mereka secara rohani. (Matius 9:9-13) Sebagai hasil dari semangat yang ia pertunjukkan, jutaan orang yang mengalami keadaan serupa, meskipun tidak pernah melihat Yesus, telah tergerak untuk mengenal dia dan menaruh iman kepadanya.

14. Apa yang menarik bagi saudara mengenai cara Yesus membantu orang-orang yang sakit, cacat, atau menderita?

14 Cara Yesus berurusan dengan orang-orang yang sakit atau yang cacat membuktikan kehangatan dan keibaan hatinya maupun kesanggupannya untuk mendatangkan kelegaan kepada mereka. Maka, sewaktu seorang pria berpenyakit yang penuh dengan kusta mendatangi dia dan memohon bantuan, Yesus tidak merasa jijik melihat pemandangan itu. Dan ia tidak memberi tahu pria itu bahwa, meskipun ia merasa kasihan terhadapnya, kasusnya terlalu parah dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk membantu. Pria itu memohon dengan sangat, ”Tuan, jika saja engkau mau, engkau dapat membuat aku bersih.” Tanpa keraguan, Yesus mengulurkan tangannya dan menyentuh pria penderita kusta ini, dengan mengatakan, ”Aku mau. Jadilah bersih.” (Matius 8:2, 3) Pada peristiwa lain, seorang wanita yang berupaya mencari kesembuhan secara diam-diam menyentuh jumbai pakaian Yesus. Yesus bersikap baik hati dan membuat dia merasa tenteram. (Lukas 8:43-48) Dan sewaktu ia berjumpa dengan arak-arakan pemakaman, ia merasa tergerak oleh rasa kasihan kepada janda yang berdukacita karena putra satu-satunya telah meninggal. Meskipun Yesus telah menolak untuk menggunakan kuasa yang diberikan Allah secara mukjizat untuk menyediakan makanan bagi dirinya, ia dengan leluasa menggunakannya untuk membangkitkan orang mati tersebut dan mengembalikan dia kepada ibunya.​—Lukas 4:2-4; 7:11-16.

15. Bagaimana membaca kisah tentang Yesus dan merenungkannya mempengaruhi saudara?

15 Seraya kita membaca kisah-kisah ini dan merenungkan semangat yang Yesus pertunjukkan, kasih kita kepada pribadi ini yang telah menyerahkan kehidupan manusianya sehingga kita dapat hidup selama-lamanya bertambah dalam. Meskipun kita tidak pernah melihat dia, kita merasa tertarik kepadanya, dan kita ingin mengikuti jejak kakinya.​—1 Petrus 2:21.

Ketergantungannya yang Rendah Hati kepada Allah

16. Kepada siapa Yesus mengarahkan perhatian yang utama, dan ia menganjurkan kita untuk melakukan apa?

16 Di atas segalanya, Yesus mengarahkan perhatiannya dan perhatian kita kepada Bapak surgawinya, Allah Yehuwa. Ia mengidentifikasi perintah terbesar dalam Hukum, dengan mengatakan, ”Engkau harus mengasihi Yehuwa Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu.” (Matius 22:36, 37) Ia memperingatkan murid-muridnya, ”Berimanlah kepada Allah.” (Markus 11:22) Sewaktu mereka dihadapkan dengan ujian yang serius atas iman mereka, ia mendesak mereka, ”Berdoalah senantiasa.”​—Matius 26:41.

17, 18. (a) Bagaimana Yesus mempertunjukkan ketergantungan yang rendah hati kepada Bapaknya? (b) Mengapa apa yang Yesus lakukan begitu penting bagi kita?

17 Yesus sendiri menetapkan contoh. Doa merupakan bagian yang penting dari kehidupannya. (Matius 14:23; Lukas 9:28; 18:1) Sewaktu tiba saatnya untuk memilih rasul-rasulnya, Yesus tidak semata-mata mengandalkan kesanggupannya untuk menilai, meskipun sebelumnya semua malaikat di surga berada di bawah pengawasannya. Dengan rendah hati, ia berdoa sepanjang malam kepada Bapaknya. (Lukas 6:12, 13) Sewaktu ia menghadapi penangkapan dan kematian yang menyakitkan, Yesus kembali berpaling kepada Bapaknya, berdoa dengan sungguh-sungguh. Ia tidak berpandangan bahwa ia mengenal baik siapa Setan dan dapat dengan mudah menangani apa pun yang mungkin dirancang si fasik ini. Yesus menyadari betapa pentingnya bagi dia untuk tidak gagal. Sungguh suatu cela bagi Bapaknya jika Yesus gagal! Dan sungguh suatu kerugian bagi umat manusia, yang prospek kehidupannya bergantung pada korban yang akan Yesus persembahkan!

18 Yesus berdoa berulang-kali​—sewaktu bersama dengan rasul-rasulnya di kamar atas di Yerusalem dan bahkan lebih khusyuk lagi di taman Getsemani. (Matius 26:36-44; Yohanes 17:1-26; Ibrani 5:7) Sewaktu menderita di tiang siksaan, ia tidak mencerca orang-orang yang mengejek dia. Sebaliknya, ia berdoa demi kepentingan orang-orang yang bertindak karena kurang pengetahuan, ”Bapak, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan.” (Lukas 23:34) Ia terus memusatkan pikirannya kepada Bapaknya, ”mempercayakan dirinya kepada pribadi yang menghakimi dengan adil-benar”. Kata-kata terakhir yang ia ucapkan sewaktu di tiang siksaan adalah doa kepada Bapaknya. (1 Petrus 2:23; Lukas 23:46) Alangkah bersyukurnya kita bahwa, dengan bersandar sepenuhnya kepada Yehuwa, Yesus dengan setia menyelesaikan penugasan yang telah Bapaknya percayakan kepadanya! Meskipun kita tidak pernah melihat Yesus Kristus, alangkah dalamnya kita mengasihi dia karena apa yang telah ia lakukan!

Menyatakan Kasih Kita kepada Dia

19. Dalam memperlihatkan kasih kepada Yesus, praktek-praktek apa hendaknya kita hindari karena sama sekali tidak patut?

19 Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa kasih yang kita miliki bukan sekadar di bibir saja? Karena Bapaknya, yang Yesus kasihi, melarang pembuatan patung dan kemudian memperlakukannya sebagai objek pengabdian, kita tentu tidak mendatangkan hormat kepada Yesus jika kita mengenakan bentuk tiruannya untuk dikalungkan di leher atau jika kita mengarak patung semacam itu di jalan-jalan. (Keluaran 20:4, 5; Yohanes 4:24) Kita tidak akan membawa kehormatan kepada Yesus jika kita menghadiri kebaktian agama, bahkan melakukannya beberapa kali seminggu, jika kita tidak hidup selaras dengan pengajaran Yesus sepanjang minggu itu. Yesus mengatakan, ”Dia yang mempunyai perintah-perintahku dan menjalankannya, orang itu adalah dia yang mengasihi aku. Selanjutnya dia yang mengasihi aku akan dikasihi oleh Bapakku.”—Yohanes 14:21, 23; 15:10.

20. Hal-hal apa saja akan memperlihatkan apakah kita benar-benar mengasihi Yesus?

20 Perintah apa saja yang ia berikan kepada kita? Yang terutama, untuk menyembah Allah yang benar, Yehuwa, dan hanya Dia saja. (Matius 4:10; Yohanes 17:3) Karena perannya dalam maksud-tujuan Allah, Yesus juga mengajar bahwa kita harus menjalankan iman kepadanya sebagai Putra Allah dan bahwa kita harus memperlihatkannya dengan menjauhi pekerjaan-pekerjaan fasik dan dengan berjalan dalam terang. (Yohanes 3:16-21) Ia menasihati kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan keadilbenaran-Nya, mendahulukan hal ini di atas kekhawatiran akan kebutuhan jasmani. (Matius 6:31-33) Ia memerintahkan agar kita saling mengasihi sebagaimana ia mengasihi kita. (Yohanes 13:34; 1 Petrus 1:22) Dan ia menugaskan kita untuk menjadi saksi-saksi tentang maksud-tujuan Allah, sama seperti dia. (Matius 24:14; 28:19, 20; Penyingkapan 3:14) Meskipun tidak pernah melihat Yesus, sekitar lima juta Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini tergerak oleh kasih yang sejati kepada dia untuk menaati perintah-perintah tersebut. Meski mereka tidak secara langsung melihat Yesus, ini sama sekali tidak melemahkan tekad mereka untuk taat. Mereka mengingat apa yang Tuan mereka katakan kepada rasul Tomas, ”Karena engkau telah melihatku sudahkah engkau percaya? Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.”—Yohanes 20:29.

21. Bagaimana kita memperoleh manfaat bila kita menghadiri Peringatan kematian Kristus, yang akan diadakan tahun ini pada hari Minggu tanggal 23 Maret?

21 Saudara diharapkan berada di antara orang-orang di seluruh dunia yang akan berkumpul di Balai-Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa setelah matahari terbenam pada hari Minggu, tanggal 23 Maret 1997, untuk mengingat kembali pernyataan terbesar dari kasih Allah terhadap umat manusia dan untuk memperingati kematian Putra-Nya yang loyal, Yesus Kristus. Apa yang dikatakan dan dilakukan pada peristiwa itu hendaknya memperdalam kasih kepada Yehuwa dan Putra-Nya dan dengan demikian meningkatkan keinginan untuk menjalankan perintah-perintah Allah.—1 Yohanes 5:3.

Bagaimana Saudara akan Menjawab?

◻ Bagaimana mereka yang kepadanya buku Petrus yang pertama ditujukan, sampai mengenal dan mengasihi Yesus?

◻ Hal-hal apa saja yang didengar oleh orang-orang Kristen masa awal yang mengesankan saudara?

◻ Berkenaan semangat yang diperlihatkan Yesus, apa yang memperdalam kasih saudara kepadanya?

◻ Mengapa ketergantungan Yesus yang -rendah hati kepada Allah begitu penting bagi kita?

◻ Bagaimana kita dapat mempertunjukkan kasih kita kepada Yesus Kristus?

[Gambar di hlm. 16, 17]

Kita merasa tertarik kepada Yesus karena semangat yang ia perlihatkan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan