PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • fy psl. 14 hlm. 163-172
  • Bersama-sama Menuju Hari Tua

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bersama-sama Menuju Hari Tua
  • Rahasia Kebahagiaan Keluarga
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK-ANAK SAUDARA
  • MEMPERKUAT IKATAN PERKAWINAN SAUDARA
  • BERGEMBIRA ATAS CUCU SAUDARA
  • MENYESUAIKAN DIRI SERAYA USIA BERTAMBAH
  • MENGHADAPI KEMATIAN PASANGAN HIDUP SAUDARA
  • DIHARGAI OLEH ALLAH PADA USIA TUA
  • Hidup Bersama dalam Kasih
    Sedarlah!—1995
  • Apa Beberapa Problemnya?
    Sedarlah!—1995
  • Kakek-Nenek​—Sukacita dan Tantangan Mereka
    Sedarlah!—1999
  • Bila Kakek-Nenek Harus Menjadi Orang-Tua
    Sedarlah!—1999
Lihat Lebih Banyak
Rahasia Kebahagiaan Keluarga
fy psl. 14 hlm. 163-172

PASAL EMPAT BELAS

Bersama-sama Menuju Hari Tua

1, 2. (a) Perubahan-perubahan apa terjadi seraya usia tua mendekat? (b) Bagaimana pria-pria yang saleh pada zaman Alkitab menemukan kepuasan pada usia tua?

BANYAK perubahan terjadi seraya kita bertambah tua. Kelemahan fisik menggerogoti kekuatan kita. Dengan bercermin tersingkaplah kerut-kerut yang baru dan warna rambut yang mulai memudar—bahkan rambut yang mulai menipis. Kita mungkin mulai sering lupa. Hubungan-hubungan baru berkembang ketika anak-anak menikah, dan sekali lagi ketika cucu-cucu dilahirkan. Bagi beberapa orang, pensiun dari pekerjaan duniawi menyebabkan rutin kehidupan yang berbeda.

2 Sesungguhnya, usia lanjut dapat menjadi masa yang sulit. (Pengkhotbah 12:1-8) Namun, perhatikanlah hamba-hamba Allah pada zaman Alkitab. Walaupun mereka akhirnya menyerah kepada kematian, mereka memperoleh hikmat dan pengertian, yang mendatangkan kepuasan besar bagi mereka di usia senja. (Kejadian 25:8; 35:29; Ayub 12:12; 42:17) Bagaimana mereka dapat berhasil menuju hari tua dengan bahagia? Pasti dengan hidup selaras dengan prinsip-prinsip yang kini kita dapati tercatat dalam Alkitab.—Mazmur 119:105; 2 Timotius 3:16, 17.

3. Nasihat apa yang Paulus berikan bagi pria dan wanita tua?

3 Dalam suratnya kepada Titus, rasul Paulus memberikan petunjuk yang baik kepada orang-orang yang bertambah tua. Ia menulis, ”Hendaklah pria-pria yang sudah berumur bersahaja dalam kebiasaan, serius, berpikiran sehat, sehat dalam iman, dalam kasih, dalam ketekunan. Demikian pula hendaklah wanita-wanita yang sudah berumur, saleh dalam perilaku, tidak suka memfitnah, juga tidak diperbudak oleh banyak anggur, guru-guru dari apa yang baik.” (Titus 2:2, 3) Mengindahkan kata-kata ini dapat membantu saudara menghadapi tantangan dari bertambahnya usia.

MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK-ANAK SAUDARA

4, 5. Bagaimana reaksi banyak orang-tua pada waktu anak-anak mereka meninggalkan rumah, dan bagaimana beberapa orang menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru?

4 Perubahan peranan menuntut penyesuaian diri. Betapa benar hal ini pada waktu anak-anak yang telah dewasa meninggalkan rumah dan menikah! Bagi banyak orang-tua ini adalah pengingat pertama bahwa mereka bertambah tua. Meskipun bahagia karena keturunan mereka telah dewasa, orang-tua sering khawatir apakah mereka telah berbuat sebisa-bisanya untuk mempersiapkan anak-anak agar mandiri. Dan mereka mungkin kehilangan keberadaan anak-anak mereka di rumah.

5 Dapat dimengerti, orang-tua terus memikirkan kesejahteraan anak-anak mereka, bahkan setelah anak-anak meninggalkan rumah. ”Kalau saja saya dapat sering mendapat kabar dari mereka, untuk meyakinkan saya bahwa mereka baik-baik saja—hal itu akan membuat saya bahagia,” kata seorang ibu. Seorang ayah menceritakan, ”Ketika putri kami meninggalkan rumah, itu adalah masa yang sangat sulit. Hal itu meninggalkan jurang yang besar dalam keluarga kami karena kami selalu melakukan segalanya bersama-sama.” Bagaimana orang-tua ini mengatasi kepergian anak-anak mereka? Dalam banyak keadaan, dengan membantu dan menaruh perhatian kepada orang-orang lain.

6. Apa yang membantu menjaga hubungan keluarga pada tempat yang sepatutnya?

6 Pada waktu anak-anak menikah, peranan orang-tua berubah. Kejadian 2:24 menyatakan, ”Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Dengan mengakui prinsip-prinsip ilahi tentang kekepalaan dan ketertiban, orang-tua akan dibantu untuk menjaga segala sesuatu pada tempat yang sepatutnya.—1 Korintus 11:3; 14:33, 40.

7. Sikap baik apa yang diperkembangkan oleh seorang ayah pada waktu putri-putrinya meninggalkan rumah untuk menikah?

7 Setelah kedua putri dari sepasang suami-istri menikah dan pindah rumah, pasangan ini merasakan kekosongan dalam kehidupan mereka. Pada mulanya, sang suami menunjukkan kekesalan kepada menantu-menantunya. Tetapi pada waktu ia memikirkan prinsip kekepalaan, ia menyadari bahwa suami dari putri-putrinya kini bertanggung jawab atas rumah tangga mereka masing-masing. Karena itu, pada waktu putri-putrinya meminta saran, ia bertanya kepada mereka apa pendapat suami mereka, dan kemudian ia memastikan agar sebisa mungkin memberikan dukungan. Kini menantu-menantunya menganggap dia sebagai sahabat dan menyambut nasihatnya.

8, 9. Bagaimana beberapa orang-tua menyesuaikan diri dengan kemandirian anak-anak mereka yang telah dewasa?

8 Bagaimana jika pasangan yang baru menikah, meskipun tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab, tidak melakukan apa yang orang-tuanya pikir adalah yang terbaik? ”Kami selalu membantu mereka untuk melihat sudut pandangan Yehuwa,” demikian sepasang suami-istri yang memiliki anak-anak yang telah menikah menjelaskan, ”tetapi jika kami tidak setuju dengan keputusan mereka, kami menerimanya dan memberi mereka dukungan dan anjuran.”

9 Di beberapa negeri di Asia, ada ibu-ibu yang khususnya merasa sulit untuk menerima kemandirian putra mereka. Akan tetapi, jika mereka merespek pengaturan dan kekepalaan Kristen, mereka akan mendapati bahwa perselisihan dengan menantu perempuan mereka dapat dibuat sesedikit mungkin. Seorang wanita Kristen mendapati bahwa kepergian putra-putranya dari rumah telah menjadi ”sumber rasa syukur yang terus bertambah”. Ia senang sekali melihat kesanggupan mereka mengurus rumah tangga mereka yang baru. Ini juga berarti meringankan beban fisik dan mental yang harus ditanggung oleh dia dan suaminya seraya mereka bertambah tua.

MEMPERKUAT IKATAN PERKAWINAN SAUDARA

Pictures on page 166

Seraya saudara bertambah tua, kuatkanlah kembali kasih saudara kepada satu sama lain

10, 11. Nasihat Alkitab apa yang akan membantu orang-orang menghindari beberapa jerat usia setengah baya?

10 Orang menunjukkan reaksi yang berbeda-beda seraya mereka menginjak usia setengah baya. Beberapa pria berpakaian dengan cara yang berbeda agar kelihatan lebih muda. Banyak wanita khawatir mengenai perubahan yang ditimbulkan menopause. Menyedihkan sekali, beberapa orang setengah baya memancing kekesalan dan kecemburuan teman hidup mereka dengan bermain mata dengan lawan jenis yang lebih muda. Akan tetapi, pria-pria tua yang saleh ”berpikiran sehat”, mengekang keingingan-keinginan yang tidak patut. (1 Petrus 4:7) Demikian juga wanita-wanita yang matang berupaya mempertahankan stabilitas perkawinan mereka, karena mengasihi suami mereka dan ingin menyenangkan Yehuwa.

11 Di bawah ilham, Raja Lemuel mencatat pujian kepada ”isteri yang cakap” yang ”berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya”. Seorang suami Kristen pasti akan menghargai bagaimana istrinya telah berjuang untuk mengatasi gangguan emosi apa pun yang ia alami selama usia setengah baya. Kasih sang suami akan menggerakkannya untuk ”memuji dia”.—Amsal 31:10, 12, 28.

12. Bagaimana pasangan suami-istri dapat semakin akrab seraya tahun-tahun berlalu?

12 Selama tahun-tahun yang sibuk untuk membesarkan anak, saudara berdua mungkin dengan senang hati menggeser keinginan-keinginan pribadi demi memenuhi kebutuhan anak-anak. Setelah mereka pergi, kinilah saatnya untuk memusatkan kembali perhatian kepada kehidupan perkawinan saudara. ”Pada waktu putri-putri saya meninggalkan rumah, kata seorang suami, ”Saya mulai berpacaran dengan istri saya sekali lagi.” Suami lain mengatakan, ”Kami menaruh perhatian akan kesehatan masing-masing dan saling mengingatkan perlunya berolahraga.” Agar tidak merasa kesepian, ia dan istrinya memperlihatkan sifat suka menerima tamu dengan murah hati kepada anggota-anggota lain dari sidang. Ya, memperlihatkan minat terhadap diri orang-orang lain mendatangkan berkat. Lagi pula, hal itu menyenangkan Yehuwa.—Filipi 2:4; Ibrani 13:2, 16.

13. Peranan apa yang dimainkan oleh keterbukaan dan kejujuran seraya sepasang suami-istri bersama-sama menuju hari tua?

13 Jangan biarkan jurang pemisah komunikasi berkembang antara saudara dengan pasangan hidup saudara. Berbicaralah dengan terus terang bersama-sama. (Amsal 17:27) ”Kami memperdalam pemahaman kami akan satu sama lain dengan bersikap penuh perhatian dan bertimbang rasa,” seorang suami berkomentar. Istrinya setuju, dengan mengatakan, ”Seraya kami bertambah tua, kami akhirnya menikmati minum teh bersama, bercakap-cakap, dan saling mendukung.” Keterbukaan dan kejujuran saudara dapat membantu memperkuat ikatan perkawinan saudara, memberinya kekuatan yang akan menggagalkan serangan Setan, si penghancur perkawinan.

BERGEMBIRA ATAS CUCU SAUDARA

14. Peranan apa yang tampaknya dimainkan oleh nenek Timotius seraya Timotius bertumbuh menjadi seorang Kristen?

14 Cucu adalah ”mahkota” dari orang yang lanjut usia. (Amsal 17:6) Pergaulan dengan cucu dapat benar-benar menggembirakan—hidup dan menyegarkan. Alkitab mengatakan sesuatu yang baik tentang Lois, seorang nenek yang, bersama putrinya Eunike, membagikan kepercayaannya kepada cucu laki-lakinya yang masih bayi, Timotius. Anak ini bertumbuh dengan mengetahui bahwa ibu maupun neneknya menghargai kebenaran Alkitab.—2 Timotius 1:5; 3:14, 15.

15. Sehubungan dengan cucu-cucu, sumbangan berharga apa yang dapat diberikan oleh kakek-nenek, tetapi apa yang hendaknya mereka hindari?

15 Maka, dalam bidang khusus inilah kakek-nenek dapat memberikan sumbangan yang paling berharga. Kakek dan nenek, saudara telah membagikan pengetahuan tentang maksud-tujuan Yehuwa kepada anak-anak saudara. Kini saudara dapat melakukan hal serupa kepada generasi yang lain lagi! Banyak anak kecil senang sekali mendengar kakek-nenek mereka menceritakan kisah-kisah Alkitab. Tentu saja, saudara tidak mengambil alih tanggung jawab sang ayah untuk menanamkan kebenaran Alkitab dalam diri anak-anaknya. (Ulangan 6:7) Sebaliknya, saudara melengkapinya. Semoga doa saudara adalah seperti doa sang pemazmur, ”Sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.”—Mazmur 71:18; 78:5, 6.

16. Bagaimana kakek-nenek dapat menghindari agar tidak menjadi penyebab ketegangan yang berkembang dalam keluarga mereka?

16 Menyedihkan sekali, ada kakek-nenek yang begitu memanjakan anak-anak itu sehingga ketegangan dapat berkembang di antara kakek-nenek dan anak-anak mereka yang telah dewasa. Akan tetapi, kebaikan hati saudara yang tulus mungkin memudahkan cucu-cucu saudara untuk mengutarakan isi hati kepada saudara pada waktu mereka merasa kurang suka untuk menyingkapkan beberapa hal kepada orang-tua mereka. Kadang-kadang anak-anak berharap bahwa kakek-nenek mereka yang baik akan berpihak kepada mereka menentang orang-tua mereka. Lalu bagaimana? Praktekkanlah hikmat dan anjurkanlah cucu saudara untuk terbuka kepada orang-tua mereka. Saudara dapat menjelaskan bahwa hal ini menyenangkan Yehuwa. (Efesus 6:1-3) Kalau perlu, saudara dapat merelakan diri untuk merintis jalan bagi pendekatan anak-anak tersebut dengan berbicara kepada orang-tua mereka. Berterusteranglah kepada cucu-cucu saudara tentang apa yang telah saudara pelajari selama bertahun-tahun. Kejujuran dan keterusterangan saudara dapat bermanfaat bagi mereka.

MENYESUAIKAN DIRI SERAYA USIA BERTAMBAH

17. Apa tekad sang pemazmur yang hendaknya ditiru oleh orang Kristen yang bertambah tua?

17 Seraya tahun-tahun terus bergulir, saudara akan mendapati bahwa saudara tidak dapat melakukan semua hal yang dahulu saudara lakukan atau semua hal yang saudara inginkan. Bagaimana seseorang dapat menerima dan menghadapi proses penuaan? Dalam pikiran saudara mungkin merasa berusia 30 tahun, tetapi pandangan sekilas di cermin memperlihatkan kenyataan yang berbeda. Jangan berkecil hati. Sang pemazmur memohon dengan sungguh-sungguh kepada Yehuwa, ”Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.” Bulatkanlah hati saudara untuk meniru tekad sang pemazmur. Ia berkata, ”Aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu.”—Mazmur 71:9, 14.

18. Bagaimana seorang Kristen yang matang dapat menggunakan masa pensiunnya untuk hal-hal yang berharga?

18 Banyak yang telah bersiap-siap jauh di muka untuk menambah puji-pujian kepada Yehuwa setelah pensiun dari pekerjaan duniawi. ”Saya merencanakan sebelumnya apa yang akan saya lakukan pada waktu putri kami tamat sekolah,” demikian penjelasan seorang ayah yang kini telah pensiun. ”Saya bertekad bahwa saya akan terjun dalam pelayanan pengabaran sepenuh waktu, dan saya menjual bisnis saya agar dapat bebas melayani Yehuwa lebih sepenuhnya. Saya berdoa meminta bimbingan Allah.” Jika saudara mendekati usia pensiun, dapatkanlah penghiburan dari pernyataan Pencipta Agung kita, ”Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.”—Yesaya 46:4.

19. Nasihat apa yang diberikan bagi mereka yang bertambah tua?

19 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dari pekerjaan duniawi tidaklah mudah. Rasul Paulus menasihati pria-pria yang berumur untuk ”bersahaja dalam kebiasaan”. Hal ini menuntut pengendalian diri secara umum, tidak menyerah kepada kecenderungan untuk mencari hidup enak. Mungkin lebih dibutuhkan suatu rutin dan disiplin diri setelah pensiun dibandingkan sebelumnya. Jadi, hendaklah sibuk, ”selalu mempunyai banyak hal untuk dilakukan dalam pekerjaan Tuan, karena mengetahui bahwa kerja kerasmu tidak sia-sia sehubungan dengan Tuan”. (1 Korintus 15:58) Luaskan kegiatan saudara untuk membantu orang-orang lain. (2 Korintus 6:13) Banyak orang Kristen melakukan ini dengan memberitakan kabar baik secara bergairah sesuai dengan usia mereka. Seraya saudara bertambah tua, hendaklah ”sehat dalam iman, dalam kasih, dalam ketekunan”.—Titus 2:2.

MENGHADAPI KEMATIAN PASANGAN HIDUP SAUDARA

20, 21. (a) Dalam sistem perkara sekarang ini, apa yang akhirnya harus memisahkan sepasang suami-istri? (b) Bagaimana Anna menyediakan teladan bagi pasangan hidup yang berduka?

20 Merupakan fakta yang menyedihkan namun nyata bahwa dalam sistem perkara sekarang ini, pasangan suami-istri akhirnya dipisahkan oleh kematian. Pasangan-pasangan hidup Kristen yang berduka mengetahui bahwa orang-orang yang mereka kasihi sekarang sedang tidur, dan mereka yakin bahwa mereka akan bertemu lagi. (Yohanes 11:11, 25) Tetapi kematian tetap mendatangkan dukacita. Bagaimana mereka yang masih hidup dapat menghadapinya?a

21 Akan membantu untuk mengingat apa yang dilakukan seorang tokoh Alkitab. Anna menjadi janda hanya setelah tujuh tahun menikah, dan ketika kita membaca tentang dirinya, ia berusia 84 tahun. Kita dapat yakin bahwa ia berdukacita pada waktu ia kehilangan suaminya. Bagaimana ia menghadapinya? Ia memberikan dinas suci kepada Allah Yehuwa di bait malam dan siang. (Lukas 2:36-38) Kehidupan Anna yang dipenuhi dinas yang sungguh-sungguh tidak diragukan adalah obat penawar bagi kesedihan dan rasa kesepian yang ia rasakan sebagai seorang janda.

22. Bagaimana beberapa janda dan duda mengatasi rasa kesepian?

22 ”Tantangan terbesar bagi saya adalah tidak memiliki teman berbicara,” demikian penjelasan seorang wanita berusia 72 tahun yang telah menjadi janda sepuluh tahun yang lalu. ”Suami saya adalah pendengar yang baik. Kami berbicara tentang sidang dan keikutsertaan kami dalam pelayanan Kristen.” Seorang janda lain mengatakan, ”Walaupun kita terobati dengan berlalunya waktu, saya mendapati bahwa adalah lebih tepat untuk mengatakan bahwa apa yang dilakukan seseorang dengan waktunya adalah yang membantu seseorang terobati. Saudara berada dalam posisi yang lebih baik untuk membantu orang-orang lain.” Seorang duda berusia 67 tahun setuju, dengan mengatakan, ”Cara yang menakjubkan untuk menghadapi kehilangan adalah memberi diri untuk menghibur orang-orang lain.”

DIHARGAI OLEH ALLAH PADA USIA TUA

23, 24. Penghiburan besar apa yang Alkitab berikan bagi orang-orang berumur, khususnya mereka yang telah menjadi janda atau duda?

23 Walaupun kematian merenggut teman hidup yang kita kasihi, Yehuwa senantiasa setia, senantiasa pasti. ”Satu hal telah kuminta kepada [Yehuwa],” Raja Daud pada zaman dahulu bernyanyi, ”itulah yang kuingini: diam di rumah [Yehuwa] seumur hidupku, menyaksikan kemurahan [Yehuwa] dan menikmati bait-Nya.”—Mazmur 27:4.

24 ”Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda,” desak rasul Paulus. (1 Timotius 5:3) Nasihat setelah instruksi ini menunjukkan bahwa janda-janda yang layak yang tidak memiliki sanak saudara dekat mungkin membutuhkan dukungan materi dari sidang. Meskipun demikian, makna dari instruksi untuk ’menghormati’ mencakup gagasan menghargai mereka. Betapa besar penghiburan yang dapat diperoleh oleh para janda dan duda dengan mengetahui bahwa Yehuwa menghargai mereka dan akan menopang mereka!—Yakobus 1:27.

25. Tujuan apa yang tetap ada bagi orang-orang yang lanjut usia?

25 ”Keindahan orang tua ialah uban,” kata Firman Allah yang terilham. Itu adalah ”mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.” (Amsal 16:31; 20:29) Maka, tidak soal menikah atau sendiri lagi, teruslah dahulukan dinas Yehuwa dalam kehidupan saudara. Dengan demikian saudara akan memiliki nama yang baik di hadapan Allah sekarang dan prospek untuk hidup kekal dalam dunia yang tidak akan ada lagi kesakitan karena usia tua.—Mazmur 37:3-5; Yesaya 65:20.

a Untuk pembahasan yang lebih terperinci mengenai pokok ini, lihat brosur Bila Seseorang yang Anda Kasihi Meninggal, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

BAGAIMANA PRINSIP-PRINSIP ALKITAB INI MEMBANTU . . . PASANGAN SUAMI-ISTRI SERAYA MEREKA BERTAMBAH TUA?

Cucu adalah ”mahkota” bagi kakek-nenek.—Amsal 17:6.

Usia tua dapat mendatangkan kesempatan tambahan untuk melayani Yehuwa.—Mazmur 71:9, 14.

Orang-orang tua dianjurkan untuk ”bersahaja dalam kebiasaan”.—Titus 2:2.

Pasangan hidup yang menderita kehilangan, walaupun sangat berduka, dapat memperoleh penghiburan dalam Alkitab.—Yohanes 11:11, 25.

Yehuwa menghargai orang-orang tua yang setia.—Amsal 16:31.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan