PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2024 | Agustus
    • Paulus memperhatikan bahwa beberapa orang di sidang itu ”bertingkah laku tidak tertib”. Mereka mengabaikan nasihatnya yang berasal dari Allah. Dalam kunjungan sebelumnya, dia memberi tahu mereka, ”Orang yang tidak mau bekerja tidak usah makan.” Tapi, beberapa dari mereka tetap tidak mau bekerja untuk menafkahi diri, padahal mereka bisa melakukannya. Mereka juga ikut campur urusan orang lain. Bagaimana seharusnya orang Kristen memperlakukan orang yang tidak tertib seperti itu?—2 Tes. 3:​6, 10-12.

      ”Tandai orang itu,” kata Paulus. Kata Yunaninya berarti mengenali orang seperti itu dan menyadari bahwa dia bisa membawa pengaruh yang buruk. Paulus memberikan petunjuk itu kepada seluruh sidang, bukan para penatua saja. (2 Tes. 1:1; 3:6) Jadi, kalau ada rekan seiman yang bertingkah laku tidak tertib dengan mengabaikan nasihat dari Firman Allah, masing-masing orang Kristen yang menyadari hal itu akan memilih untuk tidak bergaul lagi dengan dia.

      Apakah orang itu diperlakukan seperti orang yang dikeluarkan dari sidang? Tidak, karena Paulus mengatakan, ”Teruslah nasihati dia sebagai seorang saudara.” Jadi, orang Kristen masih akan bergaul dengan dia sewaktu menghadiri pertemuan Kristen dan melakukan pelayanan, tapi mereka masing-masing akan memilih untuk tidak bergaul dengan dia pada kesempatan-kesempatan lainnya yang bersifat sosial. Mengapa? ”Supaya dia malu,” kata Paulus. Karena dijauhi, orang Kristen yang bertingkah laku tidak tertib itu bisa menjadi malu dengan tingkah lakunya dan akhirnya membuat perubahan.—2 Tes. 3:​14, 15.

      Sekarang, bagaimana kita bisa mengikuti nasihat Paulus tentang menandai seseorang? Pertama, kita perlu memastikan bahwa tingkah laku orang itu memang ”tidak tertib”, seperti yang Paulus jelaskan. Yang Paulus maksud bukan orang yang berbeda dengan kita dalam hal-hal yang berkaitan dengan hati nurani atau selera pribadi. Yang dia maksud juga bukan orang yang menyinggung perasaan kita. Sebaliknya, maksud Paulus adalah orang yang dengan sengaja memilih untuk mengabaikan nasihat dari Firman Allah.

  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2024 | Agustus
    • a Misalnya, seorang rekan seiman mungkin tidak mau bekerja untuk menafkahi diri meskipun dia bisa melakukannya, atau tetap berpacaran dengan orang yang tidak seiman meskipun sudah dinasihati, atau membicarakan hal-hal negatif yang bisa memecah-belah sidang, atau menyebarkan gosip yang menyakiti orang lain. (1 Kor. 7:39; 2 Kor. 6:14; 2 Tes. 3:​11, 12; 1 Tim. 5:13) Orang-orang yang terus bertingkah laku seperti itu adalah orang-orang yang ”tidak tertib”.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan