-
Kebaktian-Kebaktian Bukti dari Persaudaraan KitaSaksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
-
-
Mengorganisasi Pertemuan-Pertemuan Internasional
Selama kira-kira lebih dari setengah abad, Saksi-Saksi Yehuwa telah mengadakan kebaktian-kebaktian besar di berbagai kota secara serentak di banyak negeri. Perasaan persaudaraan internasional mereka telah ditingkatkan pada kesempatan-kesempatan ini seraya mereka dapat mendengarkan khotbah-khotbah utama yang disampaikan dari satu kota utama.
Akan tetapi, baru pada tahun 1946, sebuah kebaktian internasional yang besar mengumpulkan delegasi-delegasi dari banyak bagian bumi di satu kota. Ini adalah di Cleveland, Ohio (AS). Walaupun mengadakan perjalanan pada masa pascaperang masih sulit, hadirin mencapai 80.000, termasuk 302 delegasi dari 32 negeri di luar Amerika Serikat. Acara diadakan dalam 20 bahasa. Banyak instruksi praktis disampaikan dengan tujuan memperluas pekerjaan penginjilan. Salah satu acara penting kebaktian adalah khotbah Saudara Knorr tentang masalah-masalah rekonstruksi dan ekspansi. Hadirin bertepuk tangan penuh semangat ketika mereka mendengar rencana untuk memperluas fasilitas-fasilitas percetakan dan kantor di kantor pusat Lembaga, dan juga fasilitas-fasilitas pemancar radio, untuk mendirikan kantor-kantor cabang di negeri-negeri utama di dunia, dan untuk memperluas pekerjaan utusan injil. Segera setelah kebaktian tersebut, perincian disusun supaya Saudara Knorr dan Henschel dapat mengadakan perjalanan keliling dunia guna melaksanakan apa yang telah dibahas.
Selama tahun-tahun berikutnya, kebaktian-kebaktian yang sungguh bersejarah diadakan di Yankee Stadium di New York City. Pada kebaktian yang pertama, dari 30 Juli hingga 6 Agustus 1950, delegasi-delegasi dari 67 negeri hadir. Laporan singkat yang disampaikan oleh para hamba cabang, utusan injil, dan delegasi lain dimasukkan ke dalam acara. Semua ini memperlihatkan pandangan sekilas yang menggetarkan kepada hadirin kebaktian tentang pekerjaan penginjilan yang hebat yang sedang dilakukan di semua negeri asal mereka. Pada hari terakhir, jumlah hadirin meningkat sampai 123.707 orang untuk acara khotbah ”Dapatkah Saudara Hidup Selama-lamanya Dalam Kebahagiaan di Bumi?” Tema kebaktian ini adalah ”Pertambahan Teokrasi”. Perhatian ditujukan kepada pertambahan jumlah yang besar. Meskipun demikian, sebagai ketua, Grant Suiter, dengan tegas menunjukkan bahwa ini dilakukan bukan untuk menyanjung pemikiran cerdas mana pun dalam organisasi yang kelihatan. Sebaliknya, ia menyatakan, ”Kekuatan jumlah yang baru ini dibaktikan demi kehormatan Yehuwa. Ini memang sepatutnya demikian, dan tidak mungkin lain.”
Pada tahun 1953, kebaktian lain diadakan di Yankee Stadium, New York. Kali ini hadirin mencapai puncak 165.829 orang. Sebagaimana halnya pada kebaktian pertama di sana, acaranya padat dengan pembahasan tentang nubuat-nubuat Alkitab yang menggetarkan, nasihat praktis tentang cara melaksanakan pemberitaan kabar baik, dan laporan dari banyak negeri. Walaupun acara dimulai sekitar pukul 9.30 pagi, biasanya acara belum berakhir hingga pukul 9.00 atau 9.30 malam. Kebaktian ini menyuguhkan delapan hari penuh pesta rohani yang membawa sukacita.
Untuk kebaktian mereka yang terbesar, di New York pada tahun 1958, perlu untuk menggunakan bukan hanya Yankee Stadium tetapi juga Polo Grounds yang berdekatan maupun daerah-daerah luberan di luar stadion-stadion itu untuk menampung banyak orang di kebaktian ini. Pada hari terakhir, ketika semua kursi telah ditempati, izin khusus diberikan bahkan untuk menggunakan lapangan pertandingan Yankee Stadium, dan betapa pemandangan yang menggetarkan sewaktu ribuan orang mengalir masuk, melepaskan sepatu mereka, dan duduk di atas rumput! Perhitungan memperlihatkan ada 253.922 yang hadir untuk mendengarkan khotbah umum. Bukti lebih lanjut dari berkat Yehuwa pada pelayanan hamba-hamba-Nya terlihat ketika 7.136 orang pada kebaktian ini melambangkan pembaktian diri mereka dengan baptisan air—lebih dari dua kali lipat jumlah yang dibaptis pada peristiwa bersejarah Pentakosta tahun 33 M, sebagaimana dilaporkan dalam Alkitab!—Kis. 2:41.
Seluruh pelaksanaan kebaktian-kebaktian ini memberikan bukti mengenai sesuatu yang jauh lebih daripada sekadar organisasi yang efisien. Itu merupakan manifestasi dari roh Allah yang bekerja di antara umat-Nya. Kasih persaudaraan yang didasarkan atas kasih akan Allah nyata di mana-mana. Tidak ada organisator-organisator dengan bayaran tinggi. Setiap departemen diawasi oleh para sukarelawan yang tidak dibayar. Saudara-saudara dan saudari-saudari Kristen, sering kali kelompok-kelompok keluarga, mengurus stan-stan makanan ringan dan minuman. Mereka juga menyiapkan makanan hangat, dan di dalam tenda-tenda besar di luar stadion, mereka melayani para delegasi dengan kecepatan rata-rata seribu orang per menit. Puluhan ribu orang—mereka semua gembira dapat ikut bekerja—melayani sebagai para pengurus dan menangani semua pembangunan yang diperlukan, memasak dan menyajikan makanan, membersihkan, dan banyak lagi.
Lebih banyak sukarelawan membaktikan ratusan ribu jam guna memenuhi kebutuhan pemondokan para delegasi. Pada tahun-tahun tertentu, untuk menampung setidaknya sebagian dari para peserta kebaktian, trailer dan lokasi-lokasi perkemahan diorganisasi. Pada tahun 1953 Saksi-Saksi memanen 16 hektare ladang gandum, secara cuma-cuma, untuk seorang petani di New Jersey yang menyewakan tanahnya kepada mereka sebagai lokasi trailer-trailer mereka. Fasilitas-fasilitas sanitasi, penerangan, kamar-kamar mandi, ruang-ruang untuk mencuci pakaian, kafetaria, dan kios-kios bahan makanan dibangun untuk memenuhi keperluan suatu populasi sejumlah lebih dari 45.000 orang. Seraya mereka datang untuk menempatinya, sebuah kota muncul dalam semalam. Ribuan lagi ditampung di hotel-hotel dan rumah-rumah pribadi di dalam dan sekitar New York. Ini benar-benar pekerjaan raksasa. Dengan berkat Yehuwa, semuanya dilaksanakan dengan sukses.
Kebaktian-kebaktian yang Bergerak
Anggota-anggota dari persaudaraan internasional ini sangat berminat akan rekan-rekan Saksi di negeri-negeri lain. Karena itu, mereka menggunakan kesempatan untuk menghadiri kebaktian-kebaktian di luar negeri.
Pada kebaktian pertama dari rangkaian Kebaktian Ibadat yang Bersih yang berlangsung di Wembley Stadium, London, Inggris, pada tahun 1951, Saksi-Saksi dari 40 negeri hadir. Acaranya menekankan segi praktis dari ibadat sejati dan cara menjadikan pelayanan sebagai karier dalam hidup seseorang. Dari Inggris, banyak Saksi mengadakan perjalanan ke Benua Eropa, tempat sembilan kebaktian lainnya diadakan selama dua bulan berikutnya. Yang paling besar dari semua ini ada di Frankfurt am Main, Jerman, dan di sana 47.432 orang hadir dari 24 negeri. Kehangatan saudara-saudara ditunjukkan pada penutup acara ketika orkes dimulai dan saudara-saudara dari Jerman dengan spontan segera menyanyikan lagu perpisahan yang memuji Allah karena rekan Saksi-Saksi telah datang dari luar negeri untuk bergabung bersama mereka. Saputangan dilambai-lambaikan dan ratusan orang berkelompok melintasi lapangan, untuk mengungkapkan penghargaan pribadi atas pesta teokratis yang besar ini.
Pada tahun 1955, lebih banyak Saksi mengatur untuk mengunjungi saudara-saudara Kristen mereka di luar negeri pada waktu kebaktian. Dengan dua kapal yang dicarter (masing-masing dengan 700 penumpang) dan 42 pesawat terbang yang dicarter, delegasi-delegasi dari Amerika Serikat dan Kanada pergi ke Eropa. Edisi Eropa dari surat kabar The Stars and Stripes, yang diterbitkan di Jerman, menggambarkan arus datangnya Saksi-Saksi sebagai ”pergerakan massa yang mungkin paling besar dari orang-orang Amerika melalui Eropa sejak serangan Sekutu selama Perang Dunia II.” Delegasi-delegasi lain datang dari Amerika Tengah dan Selatan, Asia, Afrika, dan Australia. Sekalipun ada upaya dari para pemimpin agama Susunan Kristen untuk mencegah Saksi-Saksi mengadakan kebaktian mereka di Roma dan Nuremberg, dua kebaktian ini dan enam lainnya diselenggarakan di Eropa selama musim panas. Hadirin mencapai antara 4.351 di Roma sampai 107.423 di Nuremberg. Kelompok lain sebanyak 17.729 orang berkumpul di Waldbühne tempat yang pada waktu itu disebut Berlin Barat, yang dapat dicapai dengan risiko yang lebih kecil oleh saudara-saudara dari zona Timur pada zaman itu. Banyak dari mereka pernah dipenjara karena iman atau memiliki anggota-anggota keluarga yang pada waktu itu ada di penjara, tetapi mereka tetap teguh dalam iman. Betapa cocok tema kebaktian itu—”Kerajaan yang Berkemenangan”!
Walaupun sudah ada banyak kebaktian internasional, apa yang terjadi pada tahun 1963 adalah yang pertama kalinya. Ini adalah kebaktian keliling dunia. Dimulai di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, kebaktian ini bergerak ke New York; selanjutnya, ke empat kota utama di Eropa; melalui Timur Tengah; ke India, Birma (sekarang Myanmar), Thailand, Hong Kong, Singapura, Filipina, Indonesia, Australia, Taiwan, Jepang, Selandia Baru, Fiji, Republik Korea, dan Hawaii; dan kembali ke benua Amerika Utara. Seluruhnya, delegasi dari 161 negeri hadir. Total hadirin melebihi 580.000. Ada 583 orang, dari kira-kira 20 negeri, yang mengikuti rute kebaktian ini, pergi dari satu negeri ke negeri lain, mengelilingi bumi. Tur-tur khusus memungkinkan mereka melihat tempat-tempat yang menarik secara keagamaan, dan mereka juga ikut dengan saudara-saudara dan saudari-saudari setempat dalam pelayanan dari rumah ke rumah. Orang-orang yang mengadakan perjalanan ini membayar sendiri ongkos-ongkos mereka.
Delegasi dari Amerika Latin selalu hadir dalam kebanyakan kebaktian internasional. Namun pada tahun 1966-67, giliran merekalah untuk menjadi tuan rumah kebaktian. Mereka yang hadir tidak akan pernah melupakan drama yang menampilkan kisah Alkitab tentang Yeremia dan yang membantu setiap orang menghargai maknanya bagi zaman kita.a Ikatan kasih Kristen diperkuat seraya para pengunjung menyaksikan sendiri apa yang melatarbelakangi kampanye besar pendidikan Alkitab yang sedang dilaksanakan di Amerika Latin. Mereka sangat terharu oleh iman yang kuat dari rekan-rekan seiman, banyak di antaranya telah mengatasi hambatan-hambatan yang tampaknya tak teratasi—perlawanan keluarga, banjir, kehilangan harta milik—untuk dapat hadir. Mereka sangat dianjurkan oleh pengalaman-pengalaman demikian seperti dari seorang saudari perintis istimewa yang lemah secara fisik dari Uruguay yang diwawancarai dan bersamanya di podium ada sebanyak 80 orang yang telah ia bantu untuk maju sampai pada taraf pembaptisan Kristen! (Hingga tahun 1992, ia telah membantu 105 orang sampai pada taraf pembaptisan. Ia masih lemah secara fisik dan masih melayani sebagai perintis istimewa!) Betapa menghangatkan hati pula untuk bertemu dengan para utusan injil dari kelas-kelas Gilead paling awal yang masih bekerja dalam penugasan-penugasan mereka! Kebaktian-kebaktian tersebut adalah pendorong yang bagus bagi pekerjaan yang sedang dilakukan di belahan dunia sana. Di banyak negeri itu sekarang, para pemuji Yehuwa berjumlah 10, 15, atau bahkan 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan pada waktu itu.
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1970-71, Saksi-Saksi dari negeri-negeri lain dapat bergaul dengan saudara-saudara mereka pada kebaktian-kebaktian internasional yang diadakan di Afrika. Yang paling besar dari kebaktian-kebaktian ini diadakan di Lagos, Nigeria, dan semua fasilitas harus dibangun mulai dari tanah kosong. Untuk melindungi para delegasi dari panas matahari, sebuah kota dari bambu dibangun—tempat-tempat duduk, tempat-tempat bermalam, kafetaria, dan departemen-departemen lain. Ini membutuhkan 100.000 batang bambu dan 36.000 tikar besar dari anyaman lalang—semuanya dipersiapkan oleh saudara-saudara dan saudari-saudari. Acara disampaikan dalam 17 bahasa secara serentak. Hadirin mencapai 121.128 orang, dan 3.775 Saksi-Saksi baru, dibaptis. Berbagai golongan suku diwakili, dan banyak dari mereka yang hadir adalah orang-orang yang dulu sering berperang satu sama lain. Namun sekarang, betapa bersukacitanya untuk melihat mereka bersatu dalam ikatan persaudaraan Kristen yang sejati!
Setelah kebaktian itu, beberapa delegasi asing mengadakan perjalanan dengan bus ke Igboland untuk melihat daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat perang saudara yang baru terjadi. Ini menimbulkan sensasi besar di kota demi kota seraya para pengunjung itu disambut dan dirangkul oleh Saksi-Saksi setempat. Masyarakat bergegas lari ke jalan untuk melihat. Pertunjukan kasih dan persatuan demikian antara kulit hitam dan kulit putih adalah hal yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
Di negeri-negeri tertentu, jumlah Saksi-Saksi Yehuwa tidak memungkinkan mereka semua datang berkumpul di satu tempat. Akan tetapi, kadang-kadang, beberapa kebaktian besar diadakan pada waktu yang sama, diikuti dengan kebaktian-kebaktian lain, minggu demi minggu. Pada tahun 1969, persatuan yang dirasakan pada kebaktian-kebaktian yang diadakan dengan cara ini diperkuat oleh kenyataan bahwa beberapa pembicara utama pergi mondar-mandir dengan pesawat terbang dari satu kebaktian ke kebaktian lain, sehingga dapat melayani mereka semua. Pada tahun 1983 dan 1988, persatuan serupa dirasakan ketika sejumlah kebaktian besar yang menggunakan bahasa yang sama dihubungkan satu sama lain, bahkan secara internasional, dengan sambungan telepon untuk khotbah-khotbah utama yang disampaikan oleh anggota-anggota Badan Pimpinan. Akan tetapi, dasar sesungguhnya dari persatuan di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa adalah fakta bahwa mereka semua menyembah Yehuwa sebagai satu-satunya Allah yang benar, mereka semua berpegang pada Alkitab sebagai pedoman mereka, mereka semua mengambil manfaat dari program pemberian makanan rohani yang sama, mereka semua memandang kepada Yesus Kristus sebagai Pemimpin mereka, mereka semua berupaya menyatakan buah-buah roh Allah dalam kehidupan mereka, mereka semua menaruh kepercayaan mereka kepada Kerajaan Allah, dan mereka semua ikut membawa kabar baik tentang Kerajaan itu kepada orang-orang lain.
Diorganisasi untuk Pujian Internasional Kepada Yehuwa
Saksi-Saksi Yehuwa telah meningkat jumlahnya sampai pada tingkat melebihi jumlah penduduk dari banyak bangsa tertentu. Agar kebaktian-kebaktian mereka dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya, diperlukan banyak perencanaan yang teliti. Akan tetapi, permintaan sederhana yang diterbitkan mengenai tempat-tempat ke mana Saksi-Saksi dari berbagai daerah diharapkan hadir biasanya sudah cukup merupakan jaminan bahwa ada tempat bagi semua. Jika kebaktian-kebaktian internasional direncanakan, sering kali Badan Pimpinan perlu mempertimbangkan bukan hanya jumlah Saksi-Saksi dari negeri-negeri lain yang ingin datang dan dapat menghadirinya tetapi juga besarnya fasilitas kebaktian yang tersedia, jumlah Saksi-Saksi setempat yang akan hadir, dan jumlah pemondokan yang tersedia bagi para delegasi; kemudian angka maksimum dapat diberikan untuk setiap negeri. Hal itulah yang dilakukan pada waktu tiga Kebaktian ”Pengabdian Ilahi” diadakan di Polandia pada tahun 1989.
Untuk kebaktian-kebaktian itu, kira-kira 90.000 Saksi-Saksi Yehuwa diharapkan datang dari Polandia, selain dari ribuan peminat baru. Banyak juga yang diundang untuk hadir dari Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. Delegasi-delegasi besar disambut dari Italia, Prancis, dan Jepang. Yang lain-lain datang dari Skandinavia dan Yunani. Sedikitnya ada 37 negeri yang diwakili. Untuk bagian-bagian acara tertentu, khotbah-khotbah dalam bahasa Polandia atau Inggris perlu diterjemahkan ke dalam 16 bahasa lain. Total hadirin ada 166.518 orang.
Kelompok-kelompok besar Saksi-Saksi pada kebaktian ini datang dari negeri yang pada waktu itu disebut Uni Soviet dan dari Cekoslowakia; kelompok-kelompok yang cukup besar juga hadir dari negeri-negeri Eropa Timur lain. Hotel-hotel dan asrama-asrama sekolah tidak dapat menampung semuanya. Dengan murah hati, Saksi-Saksi Polandia membuka hati mereka dan rumah-rumah mereka, dengan senang membagi apa yang ada pada mereka. Sebuah sidang yang terdiri dari 146 orang menyediakan pemondokan untuk lebih dari 1.200 delegasi. Bagi beberapa orang yang menghadiri kebaktian-kebaktian ini, inilah pertama kalinya mereka berada dalam pertemuan besar umat Yehuwa yang terdiri atas lebih dari 15 atau 20 orang. Hati mereka dipenuhi dengan rasa syukur seraya mereka melihat puluhan ribu orang di stadion-stadion itu, bergabung dengan mereka dalam doa, dan memadukan suara dalam nyanyian untuk memuji Yehuwa. Mereka bergaul bersama sewaktu istirahat antara satu acara ke acara lain, mereka berangkulan dengan hangat, walaupun perbedaan bahasa sering kali menahan mereka untuk mengucapkan dengan kata-kata hal-hal yang ada dalam hati mereka.
Menjelang akhir kebaktian ini, hati mereka dipenuhi dengan syukur kepada Yehuwa, yang memungkinkan semua ini terjadi. Di Warsawa, setelah kata-kata perpisahan oleh ketua, hadirin meledak dalam tepuk tangan yang tidak putus-putusnya setidaknya selama sepuluh menit. Setelah nyanyian dan doa terakhir, tepuk tangan dilanjutkan, dan hadirin tinggal berlama-lama di tribun. Mereka telah menantikan peristiwa ini selama bertahun-tahun, dan mereka tidak ingin ini berakhir.
Pada tahun berikutnya, 1990, kurang dari lima bulan setelah dicabutnya larangan yang telah berlangsung selama 40 tahun atas Saksi-Saksi Yehuwa di tempat yang pada waktu itu dikenal sebagai Jerman Timur, kebaktian internasional lain yang menggetarkan diadakan, kali ini di Berlin. Di antara 44.532 orang yang hadir ada delegasi dari 65 negeri lain. Dari beberapa negeri, hanya beberapa yang datang; dari Polandia, sekitar 4.500 orang. Kata-kata tidak dapat mengungkapkan dalamnya perasaan mereka yang sebelumnya tidak pernah mempunyai kebebasan untuk menghadiri kebaktian semacam itu, dan ketika seluruh hadirin bersatu dalam nyanyian-nyanyian pujian kepada Yehuwa, mereka tidak sanggup membendung air mata sukacita mereka.
Belakangan pada tahun itu, sewaktu kebaktian serupa diadakan di São Paulo, Brasil, dua stadion besar diperlukan untuk menampung hadirin internasional sejumlah 134.406 orang. Ini diikuti dengan sebuah kebaktian di Argentina, di sana sekali lagi dua stadion digunakan secara serentak untuk menampung hadirin internasional itu. Seraya tahun 1991 mulai, kebaktian-kebaktian internasional lainnya mulai berlangsung di Filipina, Taiwan, dan Thailand. Sejumlah besar hadirin dari banyak bangsa juga hadir pada tahun itu untuk kebaktian-kebaktian di Eropa Timur—di Hongaria, Cekoslowakia, dan daerah yang sekarang adalah Kroatia. Dan pada tahun 1992, delegasi dari 28 negeri menganggap suatu hak istimewa khusus untuk berada di antara 46.214 orang di St. Petersburg untuk kebaktian pertama dari Saksi-Saksi Yehuwa di Rusia yang benar-benar bersifat internasional.
-
-
Kebaktian-Kebaktian Bukti dari Persaudaraan KitaSaksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
-
-
[Gambar di hlm. 270, 271]
Pada tahun 1958 hadirin sejumlah 253.922 orang membanjiri dua stadion besar di New York mendengar berita ”Kerajaan Allah Memerintah—Apakah Kesudahan Dunia Sudah Dekat?”
Polo Grounds
Yankee Stadium
[Gambar di hlm. 274]
Grant Suiter, ketua kebaktian di Yankee Stadium pada tahun 1950
[Gambar di hlm. 274]
John Groh (duduk), membahas organisasi kebaktian dengan George Couch pada tahun 1958
[Gambar di hlm. 277]
Pada tahun 1963, suatu kebaktian keliling dunia diadakan, dengan delegasi dari kira-kira 20 negeri mengadakan perjalanan mengikuti kebaktian itu mengelilingi bumi
Kyoto, Jepang (kiri bawah), adalah salah satu dari 27 kota kebaktian. Para delegasi di Republik Korea saling berkenalan (tengah). Seorang Maori memberi salam di Selandia Baru (kanan bawah)
[Gambar di hlm. 279]
Sebuah kebaktian yang melayani 17 kelompok bahasa secara serentak, di sebuah kota bambu yang dibangun untuk peristiwa itu (Lagos, Nigeria, 1970)
[Gambar di hlm. 280]
Tiga kebaktian besar diadakan di Polandia pada tahun 1989, dengan dihadiri oleh delegasi dari 37 negeri
T. Jaracz (sebelah kanan) berbicara kepada para delegasi di Poznan
Ribuan orang dibaptis di Chorzów
Hadirin bertepuk tangan lama sekali di Warsawa
Delegasi-delegasi dari negeri yang pada waktu itu disebut Uni Soviet (bawah)
Bagian-bagian dari acara di Chorzów diterjemahkan ke dalam 15 bahasa
-
-
Kebaktian-Kebaktian Bukti dari Persaudaraan KitaSaksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
-
-
[Kotak/Gambar di hlm. 272, 273]
Corak-Corak dari Beberapa Kebaktian Besar
Ratusan delegasi yang antusias tiba dengan kapal, ribuan dengan pesawat terbang, puluhan ribu dengan mobil dan bus
Pengorganisasian yang baik dan banyak sukarelawan diperlukan untuk mencari dan menentukan kamar-kamar pemondokan yang memadai
Selama kebaktian-kebaktian delapan hari ini, makanan utama—yang jumlahnya puluhan ribu—disajikan dengan teratur kepada para delegasi
Pada tahun 1953, sebuah lokasi untuk ”trailer” dan perkemahan menampung lebih dari 45.000 delegasi
Di New York, pada tahun 1958, 7.136 orang dibaptis—lebih banyak daripada tahun mana pun sejak Pentakosta 33 M.
Spanduk-spanduk salam dari banyak negeri terpampang, dan acara disampaikan dalam 21 bahasa, di New York pada tahun 1953
-