PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ”Kepada [Yehuwa], Allah Kita, Kami Akan Beribadah”
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • 9. (a) Keadaan genting apa yang timbul selanjutnya? (b) Bagaimana tanggapan Yosua, dan dengan jaminan apa?

      9 Ketika Adoni-zedek, raja Yerusalem mendengar bahwa orang Gibeon telah menjalin perdamaian dengan Israel, ”maka ketakutanlah ia, karena Gibeon itulah negeri yang besar, seperti salah sebuah negeri kerajaan, . . . dan segala orangnya laki-lakipun berani.” (Bode) Ia menggabungkan kekuatannya dengan empat raja lain, dan mengepung Gibeon. Orang Gibeon langsung meminta bantuan kepada Yosua, ”Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami.” Yosua segera bertindak, dan Yehuwa meyakinkan dia, dengan mengatakan, ”Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau.” Yosua dan pejuang-pejuangnya yang gagah perkasa bergerak maju ”semalam-malaman” untuk menyerang musuh dengan sangat tiba-tiba.—Yosua 10:1-9.

  • ”Kepada [Yehuwa], Allah Kita, Kami Akan Beribadah”
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • Yehuwa Berperang untuk Israel

      12. Mujizat-mujizat apa yang Yehuwa laksanakan ketika berperang untuk Israel dalam membela orang Gibeon? (Bandingkan Habakuk 3:1, 2, 11, 12.)

      12 Namun kini, perhatikan apa yang terjadi di Gibeon. Yehuwa mengacaukan bala tentara musuh. Israel mengejar mereka dan terjadilah pembantaian besar-besaran. Dan apa yang kita lihat berjatuhan dari langit? Potongan-potongan es yang besar! Lebih banyak yang dibunuh oleh hujan es yang besar ini dari pada oleh pejuang-pejuang Israel. Kini, dengarkan. Yosua berbicara kepada Yehuwa, dan apa yang ia katakan ”di hadapan orang Israel”? Ini, ”Matahari, berhentilah di atas Gibeon, dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!” Suatu mujizat lain yang sangat menakjubkan! ”Kira-kira sehari penuh,” matahari menerangi medan pertempuran, sampai pembalasan Allah terlaksana sepenuhnya. Kita tidak patut mempersoalkan cara bagaimana Yehuwa melaksanakan mujizat itu, sama seperti kita tidak akan meragukan bagaimana Ia ”menjadikan” dua benda penerang yang besar untuk bersinar pada ”hari” penciptaanNya yang keempat. (Kejadian 1:16-19; Mazmur 135:5, 6) Catatan itu meyakinkan, ”Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa [Yehuwa] mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah [Yehuwa].”—Yosua 10:10-14.

      13. Bagaimana Yosua selanjutnya menganjurkan para panglima tentaranya, dan dengan hasil akhir apa?

      13 Operasi pembersihan itu mencapai puncaknya dengan dibunuhnya kelima raja tersebut, ketika Yosua mengatakan kepada para panglima tentaranya, ”Janganlah takut dan janganlah tawar hati, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab secara itulah akan dilakukan [Yehuwa] kepada semua musuhmu, yang kamu perangi.” Hal ini sudah terbukti benar sehubungan dengan tujuh raja dari Kanaan, dan hal ini tetap benar karena sejumlah 24 kerajaan lain telah digulingkan. Baru sesudah itu, setelah enam tahun peperangan, negeri ini benar-benar aman.—Yosua 10:16-25; 12:7-24.

      14. Dengan sikap dan keyakinan apa kita harus menghadapi Armagedon?

      14 Dewasa ini, seraya kita menghadapi perang terakhir Armagedon, semoga kita tetap kuat dan teguh hati seperti Yosua, para pejuangnya, dan segenap bangsa Israel.

  • ”Kepada [Yehuwa], Allah Kita, Kami Akan Beribadah”
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • 19. (a) Pilihan apa yang kemudian ditaruh Yosua di hadapan umat itu, dan bagaimana jawaban mereka? (b) Kita seharusnya ingin menjadi seperti siapa? (c) Pilihan apa yang harus kita buat, dan dengan tekad apa?

      19 Kemudian Yosua menyatakan dengan jelas kepada umat itu, ”Jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada [Yehuwa], pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; . . . TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA [YEHUWA]!” Apakah kita masing-masing secara pribadi, anggota-anggota keluarga kita yang beriman, sidang kita, ”keluarga Allah” seluas dunia dapat mengucapkan kata-kata ini juga? Pasti mereka dapat! (Efesus 2:19) Orang-orang pada jaman Yosua menjawabnya, dengan mengatakan, ”Kepada [Yehuwa], Allah kita, kami akan beribadah, dan firmanNya akan kami dengarkan.” (Yosua 24:15, 24) Tetapi, menyedihkan sekali, di tahun-tahun belakangan mereka gagal berbuat demikian. Kita tidak ingin menjadi seperti mereka yang gagal. Kita ingin menjadi seperti Yosua dan keluarganya, seperti Kaleb, seperti orang-orang Gibeon, dan seperti Rahab. Ya, ”KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA [YEHUWA].” Semoga kita melakukan hal ini dengan teguh hati dan dengan keyakinan penuh bahwa tidak ada apapun yang ”akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”—Roma 8:39.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan