PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 125
  • Pacaran—Bagian 3: Apa Lebih Baik Kita Putus?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pacaran—Bagian 3: Apa Lebih Baik Kita Putus?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Waktu perasaan ragu muncul
  • Membuat keputusan
  • Kalau ternyata harus putus
  • Pacaran—Bagian 2: Kenyataan Apa yang Harus Aku Hadapi Waktu Pacaran?
    Pertanyaan Anak Muda
  • Kapan Aku Boleh Mulai Berpacaran?
    Sedarlah!—2007
  • Pacaran—Bagian 1: Apa Aku Sudah Siap untuk Pacaran?
    Pertanyaan Anak Muda
  • Berpacaran Diam-Diam​—Apa Bahayanya?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 125
Seorang wanita muda sedang melihat foto dia dan pacarnya di HP-nya.

PERTANYAAN ANAK MUDA

Pacaran—Bagian 3: Apa Lebih Baik Kita Putus?

Kamu sudah pacaran selama beberapa waktu, tapi kamu mulai ragu. Kamu bingung apakah kamu harus melanjutkan hubunganmu atau mengakhirinya. Apa yang harus kamu lakukan? Artikel ini bisa membantumu.

Artikel ini akan membahas:

  • Waktu perasaan ragu muncul

  • Membuat keputusan

  • Kalau ternyata harus putus

Waktu perasaan ragu muncul

Setelah lebih mengenal satu sama lain, sepasang kekasih mungkin merasa bahwa mereka ternyata tidak secocok itu. Misalnya:

  • Yang satu anak pantai, yang satunya anak gunung.

  • Yang satu suka bergaul, yang satunya pendiam.

  • Yang satu merasa bahwa bohong itu tidak masalah, yang satunya merasa jujur itu penting.

Perhatikan baik-baik tiga contoh tadi: Di contoh pertama, pasangan itu punya hobi yang berbeda. Di contoh kedua, pasangan itu punya kepribadian yang berbeda. Dan di contoh ketiga, pasangan itu punya prinsip hidup yang berbeda.

Pikirkan: Dari tiga perbedaan itu, mana yang paling sulit kamu terima kalau nantinya kamu dan pacarmu menikah? Dan, perbedaan mana yang bisa kalian berdua terima?

Ingatlah, pasangan yang cocok bukan berarti mereka sama persis. Suami dan istri bisa punya hobi atau kepribadian yang berbeda, tapi perkawinan mereka tetap bahagia. Ada suami atau istri yang belajar untuk menyukai hobi pasangannya. Bahkan, kepribadian mereka yang berbeda bisa saling melengkapi.a

Tapi, kamu dan calon teman hidupmu harus punya prinsip hidup yang sama, yaitu dalam hal pendirian, moral, dan kepercayaan. Kalau ternyata prinsip hidup kalian berbeda, itu tandanya kamu mungkin perlu mengakhiri hubunganmu.

Misalnya, perhatikan kutipan dari buku Fighting for Your Marriage (Memperjuangkan Perkawinan Anda) tentang pasangan yang beda agama. Buku itu menulis, ”Menurut berbagai penelitian, pasangan yang berbeda agama lebih besar kemungkinannya untuk bercerai.”

Kata Alkitab: ”Jangan menjadi satu dengan orang yang tidak seiman.”​—2 Korintus 6:14.

Membuat keputusan

Alkitab bilang, ”Orang yang menikah akan mengalami banyak kesusahan.” (1 Korintus 7:28) Jadi, jangan kaget kalau waktu pacaran, kamu mulai mengalaminya.

Kalau kalian berbeda pendapat soal hal-hal kecil, itu tidak berarti hubungan kalian pasti akan gagal. Tapi pertanyaannya: Apa kalian berdua bisa menyelesaikannya baik-baik? Ini penting supaya kalian lebih siap menghadapi masalah kalau nantinya kalian menikah.

Kata Alkitab: ”Kalian harus saling berbaik hati dan beriba hati, juga saling mengampuni dengan tulus.”​—Efesus 4:32.

Tapi, bagaimana kalau kalian sering bertengkar atau berbeda pendapat soal hal-hal besar? Mungkin, itu tandanya kalian berdua tidak cocok. Kalau itu yang kamu alami, jangan sedih karena lebih baik kamu tahu soal itu dari sekarang daripada nanti setelah menikah.

Gambar menunjukkan wanita muda tadi sedang mengingat-ingat waktu dia tidak setuju dengan pacarnya: 1. Pacarnya sibuk main HP waktu mereka sedang bersama. 2. Mereka bertengkar di toko pakaian. 3. Wanita itu menunjuk-nunjuk ke jam tangannya waktu pacarnya sampai ke rumahnya.

Kalau kamu dan pacarmu sering bertengkar dan berbeda pendapat soal hal-hal besar, mungkin itu tandanya kalian tidak cocok

Intinya: Kalau kamu sangat ragu sama pacarmu atau bahkan ragu apakah kamu siap menikah atau tidak, jangan abaikan perasaanmu itu!

Kata Alkitab: ”Orang cerdik bersembunyi kalau melihat bahaya, tapi orang tak berpengalaman maju terus dan menanggung akibatnya.”​—Amsal 22:3.

Sebuah bola lampu.

Tips: Kalau kamu tidak yakin sama hubunganmu, ceritakanlah perasaanmu kepada seorang teman yang sudah menikah dan yang bisa membantumu. Memang, dia tidak bisa membuatkan keputusan untuk kamu. Tapi, dia bisa memberimu nasihat yang bijaksana berdasarkan pengalamannya.​—Amsal 11:14.

Kalau ternyata harus putus

Putus itu bisa sangat menyakitkan. Tapi, kalau salah satu dari kalian atau kalian berdua merasa sangat tidak yakin dengan hubungan kalian, mungkin lebih baik kalian putus.

Nah, kalau kamu memilih untuk putus, sebaiknya jangan lakukan itu lewat chat atau telepon. Tapi, pilihlah waktu dan tempat yang cocok untuk membahas hal yang penting ini bersama-sama.

Di sebuah kafe, wanita tadi sedang berbicara dengan pacarnya.
Sebuah bola lampu.

Tips: Waktu membahas hal itu, kamu harus tetap yakin dengan keputusanmu, tapi bicaralah baik-baik. Kamu tidak perlu menyebutkan kesalahan pacarmu satu per satu. Tapi, jelaskan kenapa kamu merasa hubungan kalian perlu diakhiri.

Kata Alkitab: ”Jujurlah saat berbicara kepada orang lain.”​—Zakharia 8:16.

Kalau kamu putus, apa artinya kamu sudah gagal dalam hidupmu? Sama sekali tidak. Ingatlah, masa pacaran harusnya membantumu untuk memutuskan apakah kamu akan menikah dengan pacarmu atau tidak. Bahkan setelah putus, kamu masih bisa belajar sesuatu yang berharga dari pengalamanmu itu.

Pikirkan: ’Dari hubunganku ini, aku belajar apa tentang diriku sendiri? Apa yang perlu aku tingkatkan? Kalau nanti pacaran lagi, apa yang perlu aku lakukan untuk jadi pacar yang lebih baik?’

a Untuk tahu caranya menghadapi berbagai perbedaan ini dalam perkawinan, lihat artikel ”Bantuan untuk Keluarga—Cara Mengatasi Perbedaan” dan ”Bantuan untuk Keluarga—Cara Menghadapi Kebiasaan yang Menyebalkan”.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan