-
Pokok-Pokok Penting Buku DanielMenara Pengawal—2007 | 1 September
-
-
APA YANG DAPAT KITA PELAJARI DARI KISAH KRONOLOGISNYA?
Kala itu tahun 617 SM. Daniel beserta ketiga sahabat mudanya, Syadrakh, Mesyakh, dan Abednego, berada di istana Babilon. Selama tiga tahun pelatihan tentang kehidupan istana, keempat pemuda itu terus berintegritas kepada Allah. Sekitar delapan tahun kemudian, Raja Nebukhadnezar mendapat mimpi yang misterius. Daniel memberitahukan mimpi itu kemudian menafsirkannya. Sang raja mengakui bahwa Yehuwa adalah ”Allah atas segala allah dan Tuan atas segala raja dan Penyingkap rahasia”. (Daniel 2:47) Namun, tidak lama kemudian, Nebukhadnezar tampaknya telah lupa akan fakta ini. Sewaktu ketiga sahabat Daniel menolak menyembah patung besar, raja memerintahkan agar mereka dilemparkan ke dalam tanur api. Allah yang benar menyelamatkan mereka bertiga, dan Nebukhadnezar terpaksa mengakui bahwa ”tidak ada allah lain yang sanggup memberikan kelepasan seperti ini”.—Daniel 3:29.
Nebukhadnezar mendapat mimpi lain yang penting. Ia melihat sebatang pohon yang luar biasa besar, yang ditebang lalu diikat supaya tidak bisa tumbuh. Daniel memberitahukan maknanya. Mimpi itu digenapi sebagian sewaktu Nebukhadnezar hilang ingatan lalu sembuh. Berpuluh-puluh tahun kemudian, Raja Belsyazar mengadakan pesta besar bagi para pembesarnya dan secara tidak patut menggunakan bejana-bejana yang dijarah dari bait Yehuwa. Malam itu juga, Belsyazar dibunuh dan Darius, orang Media, menerima kerajaan tersebut. (Daniel 5:30, 31) Pada masa Darius, nabi Daniel, yang kala itu berusia lebih dari 90 tahun, menjadi sasaran dari rencana pembunuhan yang dirancang para pejabat yang iri hati. Tetapi, Yehuwa menyelamatkan dia ”dari cakar singa”.—Daniel 6:27.
-
-
Pokok-Pokok Penting Buku DanielMenara Pengawal—2007 | 1 September
-
-
APA YANG DISINGKAPKAN OLEH PENGLIHATAN DANIEL?
Sewaktu menerima penglihatan pertamanya melalui mimpi pada tahun 553 SM, Daniel berusia 70-an. Daniel melihat empat binatang yang sangat besar yang menggambarkan pergantian kuasa dunia dari zamannya hingga zaman kita. Dalam penglihatan mengenai surga, ia melihat ”seseorang seperti putra manusia” diberi ”kekuasaan yang bertahan untuk waktu yang tidak tertentu”. (Daniel 7:13, 14) Dua tahun kemudian, Daniel mendapat penglihatan sehubungan dengan Media-Persia, Yunani, dan suatu kuasa yang menjadi ”seorang raja yang berwajah garang”.—Daniel 8:23.
Pada tahun 539 SM, Babilon telah jatuh, dan Darius, orang Media, telah menjadi penguasa kerajaan orang Khaldea. Daniel berdoa kepada Yehuwa tentang pemulihan negeri asalnya. Sementara ia masih berdoa, Yehuwa mengutus malaikat Gabriel untuk membuat Daniel ”memiliki pemahaman disertai pengertian” tentang kedatangan Mesias. (Daniel 9:20-25) Waktu terus bergulir menuju tahun 536/535 SM. Suatu sisa orang Yahudi kembali ke Yerusalem. Tetapi, pekerjaan pembangunan bait mendapat tentangan. Daniel sangat mengkhawatirkannya. Ia mendoakan hal itu, dan Yehuwa mengutus seorang malaikat yang tinggi jabatannya kepada Daniel. Setelah menguatkan serta membesarkan hati Daniel, malaikat itu menyampaikan nubuat tentang perebutan kekuasaan antara raja utara dan raja selatan. Konflik kedua raja itu terus berlangsung sejak kerajaan Aleksander Agung terbagi di antara keempat jenderalnya hingga saat manakala sang Pangeran Besar, Mikhael, ”akan bangkit berdiri”.—Daniel 12:1.
-