PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Mengidentifikasi Penyembah Sejati di Zaman Akhir
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • Pasal Tujuh Belas

      Mengidentifikasi Penyembah Sejati di Zaman Akhir

      1. Menurut Daniel pasal 7, hal luar biasa apa yang akan dialami sekelompok kecil orang yang tidak berdaya pada zaman kita?

      SEKELOMPOK kecil orang yang tidak berdaya mendapat serangan keji dari suatu kuasa dunia yang perkasa. Mereka luput, bahkan mengalami pembaruan—bukan karena kekuatan mereka sendiri, melainkan karena Allah Yehuwa menganggap mereka berharga. Daniel pasal 7 menubuatkan peristiwa-peristiwa tersebut, yang terjadi pada awal abad ke-20. Namun, siapakah orang-orang ini? Di pasal yang sama dalam buku Daniel itu, mereka disebut sebagai ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi”, Allah Yehuwa. Disingkapkan juga bahwa orang-orang ini pada akhirnya akan menjadi rekan penguasa dalam Kerajaan Mesianis!—Daniel 7:13, 14, 18, 21, 22, 25-27.

      2. (a) Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap hamba-hamba-Nya yang terurap? (b) Haluan bijaksana apa yang hendaknya kita ikuti selama masa-masa ini?

      2 Seperti yang kita pelajari di Daniel pasal 11, raja utara akan menemui ajalnya setelah mengancam negeri rohani yang aman milik orang-orang yang setia ini. (Daniel 11:45; bandingkan Yehezkiel 38:18-23.) Ya, Yehuwa sangat melindungi orang-orang terurap-Nya yang setia. Mazmur 105:14, 15 memberi tahu kita, ”Demi kepentingan mereka, [Yehuwa] menegur raja-raja, dengan berfirman, ’Jangan menjamah orang-orang yang kuurapi, dan kepada nabi-nabiku jangan melakukan yang jahat.’” Maka, pada masa yang bergolak ini, tidakkah saudara setuju bahwa sebaiknya ”kumpulan besar” yang semakin besar itu bekerja sama seerat mungkin dengan orang-orang kudus ini? (Penyingkapan 7:9; Zakharia 8:23) Yesus Kristus menganjurkan agar orang-orang yang seperti domba melakukan tepat seperti itu—bekerja sama dengan saudara-saudara rohani Yesus yang terurap dengan mendukung pekerjaan mereka.—Matius 25:31-46; Galatia 3:29.

      3. (a) Mengapa tidak mudah untuk menemukan para pengikut Yesus yang terurap dan tetap dekat dengan mereka? (b) Bagaimana Daniel pasal 12 akan membantu kita sehubungan dengan hal ini?

      3 Akan tetapi, Musuh Allah, Setan, telah melancarkan perang habis-habisan terhadap kaum terurap. Ia telah memperkembangkan agama palsu dan berhasil memenuhi dunia ini dengan orang Kristen gadungan. Akibatnya, banyak orang telah disesatkan. Yang lain-lain merasa tidak akan pernah menemukan orang-orang yang mewakili agama yang benar. (Matius 7:15, 21-23; Penyingkapan 12:9, 17) Bahkan orang-orang yang sudah menemukan ”kawanan kecil” dan bergabung dengan mereka harus berjuang untuk memelihara iman, karena dunia ini terus berupaya mengikis iman. (Lukas 12:32) Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara telah menemukan ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi”, dan apakah saudara bergabung dengan mereka? Apakah saudara memiliki bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa orang-orang yang telah saudara temukan ini benar-benar pilihan Allah? Bukti-bukti demikian dapat memperkuat iman saudara. Hal itu juga dapat memperlengkapi saudara untuk membantu orang-orang lain mengetahui kekacauan agama dalam dunia dewasa ini. Khazanah pengetahuan yang menyelamatkan kehidupan ini terdapat di Daniel pasal 12.

      PANGERAN BESAR BERTINDAK

      4. (a) Dua hal berbeda apa yang dinubuatkan Daniel 12:1 sehubungan dengan Mikhael? (b) Dalam buku Daniel, istilah seorang raja ”berdiri” sering kali memaksudkan apa?

      4 Daniel 12:1 berbunyi, ”Pada waktu itu, Mikhael akan bangkit berdiri, pangeran besar yang sedang berdiri demi kepentingan putra-putra bangsamu.” Ayat tersebut menubuatkan dua hal yang berbeda sehubungan dengan Mikhael: pertama, bahwa ia ”sedang berdiri”, yang menunjukkan keadaan yang telah berlangsung selama suatu periode waktu; kedua, bahwa ia ”akan bangkit berdiri”, yang menunjukkan adanya suatu peristiwa selama periode waktu tersebut. Pertama-tama, kita ingin mengetahui periode sewaktu Mikhael sedang ”berdiri demi kepentingan putra-putra bangsa [Daniel]”. Ingatlah bahwa Mikhael adalah nama yang diberikan kepada Yesus dalam peranannya sebagai Penguasa surgawi. Rujukan yang menyatakan bahwa ia ”berdiri” mengingatkan kita akan caranya istilah ini digunakan di ayat-ayat lain dalam buku Daniel. Istilah ini sering kali memaksudkan tindakan seorang raja, misalnya sewaktu ia mulai berkuasa sebagai raja.—Daniel 11:2-4, 7, 20, 21.

      5, 6. (a) Selama periode waktu mana Mikhael berdiri? (b) Bagaimana dan kapan Mikhael ”bangkit berdiri”, dan dengan hasil-hasil apa?

      5 Jelaslah di sini sang malaikat sedang menunjuk pada suatu periode waktu yang dinyatakan secara spesifik di ayat lain dalam nubuat Alkitab. Yesus menyebut periode itu sebagai ’kehadirannya’ (Yunani, parousia), sewaktu ia akan memerintah sebagai Raja di surga. (Matius 24:37-39) Periode waktu ini juga disebut ”hari-hari terakhir” dan ”zaman akhir”. (2 Timotius 3:1; Daniel 12:4, 9) Sejak periode tersebut dimulai pada tahun 1914, Mikhael telah berdiri sebagai Raja di surga.—Bandingkan Yesaya 11:10; Penyingkapan 12:7-9.

      6 Namun, kapan Mikhael ”bangkit berdiri”? Sewaktu ia tampil untuk melaksanakan tindakan khusus. Hal ini akan Yesus lakukan di masa depan. Penyingkapan 19:11-16 secara nubuat melukiskan Yesus, sebagai Raja Mesianis yang perkasa, menunggang kuda di depan bala tentara malaikat dan membinasakan musuh-musuh Allah. Daniel 12:1 melanjutkan, ”Dan pasti terjadi suatu masa kesesakan sebagaimana yang belum pernah terjadi sejak suatu bangsa terbentuk hingga waktu itu.” Sebagai Eksekutor Utama Yehuwa, Kristus akan mengakhiri seluruh sistem yang fasik ini selama ”kesengsaraan besar” yang telah dinubuatkan.—Matius 24:21; Yeremia 25:33; 2 Tesalonika 1:6-8; Penyingkapan 7:14; 16:14, 16.

      7. (a) Harapan apa tersedia bagi semua orang yang setia selama ”masa kesesakan” yang akan datang? (b) Apa yang dimaksud dengan buku Yehuwa, dan mengapa penting sekali agar nama kita tercantum di dalamnya?

      7 Bagaimana keadaan orang-orang yang memperlihatkan iman selama masa yang suram ini? Daniel selanjutnya diberi tahu, ”Pada waktu itu, bangsamu akan luput, setiap orang yang didapati tertulis dalam buku itu.” (Bandingkan Lukas 21:34-36.) Buku apakah itu? Pada dasarnya, ini menggambarkan ingatan Allah Yehuwa akan orang-orang yang melakukan kehendak-Nya. (Maleakhi 3:16; Ibrani 6:10) Orang-orang yang namanya tertulis dalam buku kehidupan ini adalah orang-orang yang paling tenteram di dunia ini, karena mereka menikmati perlindungan ilahi. Celaka apa pun yang mungkin menimpa mereka dapat dan akan diperbaiki. Bahkan sekalipun kematian merenggut mereka sebelum ”masa kesesakan” itu tiba, mereka tetap aman dalam ingatan Yehuwa yang tak terbatas. Ia akan mengingat mereka dan membangkitkan mereka selama Pemerintahan Seribu Tahun Yesus Kristus.—Kisah 24:15; Penyingkapan 20:4-6.

      ORANG-ORANG KUDUS ”BANGUN”

      8. Daniel 12:2 menawarkan prospek yang menyenangkan apa?

      8 Harapan kebangkitan benar-benar menghibur. Daniel 12:2 menyinggung soal harapan itu, demikian, ”Banyak dari antara orang-orang yang tidur dalam debu tanah akan bangun, yang ini untuk mendapat kehidupan sampai waktu yang tidak tertentu dan yang itu untuk mendapat celaan dan rasa muak sampai waktu yang tidak tertentu.” (Bandingkan Yesaya 26:19.) Kata-kata ini kemungkinan besar mengingatkan kita akan janji Yesus Kristus yang menggugah tentang kebangkitan umat manusia. (Yohanes 5:28, 29) Sungguh suatu harapan yang menggetarkan! Coba pikirkan teman-teman dan sanak keluarga yang dikasihi—yang kini telah tiada—diberi kesempatan untuk hidup kembali di masa depan! Namun, janji dalam buku Daniel khususnya memaksudkan jenis kebangkitan lain—kebangkitan yang sudah terjadi. Bagaimana ini mungkin?

      9. (a) Mengapa masuk akal untuk berharap bahwa Daniel 12:2 akan digenapi selama hari-hari terakhir? (b) Kebangkitan macam apa yang dimaksudkan dalam nubuat ini, dan bagaimana kita mengetahuinya?

      9 Pertimbangkanlah ikatan kalimatnya. Ayat pertama dari pasal 12, seperti yang telah kita lihat, tidak hanya tergenap pada kesudahan sistem ini, tetapi juga pada seluruh periode hari-hari terakhir. Sebenarnya, sebagian besar pasal ini akan tergenap bukan selama firdaus di bumi kelak, melainkan selama zaman akhir. Pernahkah ada kebangkitan selama periode ini? Rasul Paulus menulis bahwa kebangkitan ”mereka yang menjadi milik Kristus” terjadi ”selama kehadirannya”. Akan tetapi, orang-orang yang dibangkitkan untuk hidup di surga dibangkitkan ”dalam keadaan tidak fana”. (1 Korintus 15:23, 52) Tidak seorang pun dari antara mereka dibangkitkan ”untuk mendapat celaan dan rasa muak sampai waktu yang tidak tertentu” seperti yang dinubuatkan di Daniel 12:2. Adakah jenis kebangkitan lain? Dalam Alkitab, kebangkitan kadang-kadang memiliki makna rohani. Sebagai contoh, buku Yehezkiel maupun Penyingkapan memuat bagian-bagian bersifat nubuat yang berkaitan dengan pemulihan, atau kebangkitan, secara rohani.—Yehezkiel 37:1-14; Penyingkapan 11:3, 7, 11.

      10. (a) Dalam arti apa kaum sisa terurap dibangkitkan selama zaman akhir? (b) Bagaimana beberapa dari antara kaum terurap, meskipun dipulihkan, ternyata dibangunkan ”untuk mendapat celaan dan rasa muak sampai waktu yang tidak tertentu”?

      10 Pernahkah ada pemulihan rohani semacam itu atas hamba-hamba Allah yang terurap pada zaman akhir? Ya! Kenyataan sejarah memperlihatkan bahwa pada tahun 1918, sekelompok kecil orang Kristen setia yang tersisa mendapat serangan luar biasa yang mengacaubalaukan pelayanan mereka yang terorganisasi kepada umum. Kemudian, meskipun tampaknya mustahil, mereka hidup kembali secara rohani pada tahun 1919. Fakta-fakta ini sesuai dengan uraian kebangkitan yang dinubuatkan di Daniel 12:2. Beberapa memang ”bangun” secara rohani sejak waktu itu. Namun, sayangnya, tidak semua terus berada dalam keadaan hidup secara rohani. Setelah dibangunkan, mereka yang memilih untuk menolak Raja Mesianis dan yang meninggalkan dinas kepada Allah pantas mendapatkan ”celaan dan rasa muak sampai waktu yang tidak tertentu” seperti yang dilukiskan di Daniel 12:2. (Ibrani 6:4-6) Akan tetapi, orang-orang terurap yang setia memanfaatkan sepenuhnya keadaan mereka yang dipulihkan secara rohani untuk mendukung Raja Mesianis dengan loyal. Akhirnya, kesetiaan mereka menuntun mereka, sebagaimana dinyatakan nubuat ini, untuk mendapat ”kehidupan sampai waktu yang tidak tertentu”. Dewasa ini, vitalitas rohani mereka dalam menghadapi tentangan membantu kita mengidentifikasi mereka.

      MEREKA ’BERSINAR SEPERTI BINTANG-BINTANG’

      11. Siapakah ”orang-orang yang memiliki pemahaman” dewasa ini, dan dalam arti apa mereka bersinar seperti bintang-bintang?

      11 Dua ayat berikutnya di Daniel pasal 12 lebih membantu kita mengidentifikasi ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi”. Di ayat 3, sang malaikat memberi tahu Daniel, ”Orang-orang yang memiliki pemahaman akan bersinar seperti kecemerlangan angkasa; dan mereka yang membawa banyak orang kepada keadilbenaran, seperti bintang-bintang sampai waktu yang tidak tertentu, bahkan selama-lamanya.” Siapakah ”orang-orang yang memiliki pemahaman” dewasa ini? Sekali lagi, bukti menunjuk kepada ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi”. Nah, siapa lagi selain kaum sisa terurap yang setia, yang memiliki pemahaman untuk mengerti bahwa Mikhael, sang Pangeran Besar, mulai berdiri sebagai Raja pada tahun 1914? Dengan memberitakan kebenaran-kebenaran seperti ini—juga dengan memelihara tingkah laku Kristen—mereka ”bersinar sebagai penerang” dalam dunia yang gelap secara rohani ini. (Filipi 2:15; Yohanes 8:12) Mengenai mereka, Yesus menubuatkan, ”Pada waktu itu orang-orang yang adil-benar akan bersinar secemerlang matahari dalam kerajaan Bapak mereka.”—Matius 13:43.

      12. (a) Pada zaman akhir, bagaimana kaum terurap ambil bagian dalam ”membawa banyak orang kepada keadilbenaran”? (b) Bagaimana kaum terurap akan membawa banyak orang kepada keadilbenaran dan ’bersinar seperti bintang-bintang’ selama Pemerintahan Seribu Tahun Kristus?

      12 Daniel 12:3 juga memberi tahu kita tentang pekerjaan yang akan menyibukkan orang-orang Kristen yang terurap ini pada zaman akhir. Mereka akan ”membawa banyak orang kepada keadilbenaran”. Kaum sisa terurap mulai mengumpulkan jumlah selebihnya dari 144.000 sesama ahli waris Kristus. (Roma 8:16, 17; Penyingkapan 7:3, 4) Sewaktu pekerjaan itu rampung—tampaknya pada pertengahan tahun 1930-an—mereka mulai mengumpulkan ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain”. (Penyingkapan 7:9; Yohanes 10:16) Kelompok ini juga memperlihatkan iman akan korban tebusan Yesus Kristus. Oleh karena itu, mereka memiliki kedudukan yang bersih di hadapan Yehuwa. Jumlah mereka kini mencapai jutaan, dan mereka menghargai harapan untuk luput dari pembinasaan yang akan datang atas dunia yang fasik ini. Selama Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, Yesus beserta ke-144.000 rekan raja dan imamnya akan menerapkan sepenuhnya manfaat tebusan kepada umat manusia yang taat di bumi, dengan demikian membantu semua yang memperlihatkan iman untuk menyingkirkan segala akibat dosa warisan Adam. (2 Petrus 3:13; Penyingkapan 7:13, 14; 20:5, 6) Pada waktu itulah, dalam arti sepenuhnya, kaum terurap akan turut ”membawa banyak orang kepada keadilbenaran” dan akan ’bersinar seperti bintang-bintang’ di surga. Apakah saudara menghargai harapan untuk hidup di bumi di bawah pemerintahan surgawi yang mulia dari Kristus dan rekan-rekan penguasanya? Sungguh suatu hak istimewa untuk ikut bersama ”orang-orang kudus” itu memberitakan kabar baik Kerajaan Allah!—Matius 24:14.

      MEREKA ”MENJELAJAH”

      13. Dalam arti apa kata-kata di buku Daniel dimeteraikan dan dirahasiakan?

      13 Pernyataan sang malaikat kepada Daniel, yang dimulai di Daniel 10:20, kini diakhiri dengan kata-kata yang menghangatkan hati ini, ”Dan engkau, hai, Daniel, rahasiakanlah perkataan ini dan meteraikanlah buku ini, sampai zaman akhir. Banyak orang akan menjelajah dan pengetahuan yang benar akan berlimpah.” (Daniel 12:4) Banyak dari apa yang Daniel tulis di bawah ilham memang dirahasiakan dan dimeteraikan sehingga tidak dapat dipahami oleh manusia. Malah, Daniel sendiri belakangan menulis, ”Mengenai aku, aku mendengar, tetapi aku tidak dapat mengerti.” (Daniel 12:8) Oleh karena itu, buku Daniel tetap termeterai selama berabad-abad. Bagaimana dewasa ini?

      14. (a) Pada ”zaman akhir”, siapa yang telah ”menjelajah”, dan di mana? (b) Apa buktinya Yehuwa telah memberkati ’penjelajahan’ ini?

      14 Kita mendapat hak istimewa untuk hidup pada ”zaman akhir” yang dinubuatkan dalam buku Daniel. Sebagaimana dinubuatkan, banyak orang yang setia telah ’menjelajahi’ halaman-halaman Firman Allah. Hasilnya? Dengan berkat Yehuwa, pengetahuan yang benar menjadi limpah. Saksi-Saksi terurap yang setia dari Yehuwa telah diberkati dengan pemahaman yang membuat mereka mengerti bahwa Putra manusia telah menjadi Raja pada tahun 1914, mereka dapat mengidentifikasi binatang-binatang dalam nubuat Daniel, dan memperingatkan orang-orang terhadap ”perkara menjijikkan, yang menyebabkan kehancuran”—dan semua ini baru beberapa contoh saja. (Daniel 11:31) Jadi, pengetahuan yang berlimpah ini merupakan satu lagi tanda pengenal dari ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi”. Namun, masih ada lagi bukti yang Daniel terima.

      MEREKA ”DIHANCURKAN”

      15. Pertanyaan apa yang kini diajukan oleh seorang malaikat, dan pertanyaan ini mengingatkan kita kepada siapa?

      15 Kita ingat bahwa Daniel menerima berita dari malaikat ini di tepi ”sungai besar” Hidekel, yang juga dikenal sebagai Tigris. (Daniel 10:4) Di tempat ini, ia sekarang melihat tiga pribadi malaikat dan ia pun berkata, ”Aku, Daniel, aku melihat, dan, lihat! ada dua orang lain yang sedang berdiri, yang seorang di tepi aliran sebelah sini dan yang lain di tepi aliran sebelah sana. Kemudian yang seorang mengatakan kepada pria berpakaian linen, yang berada di sebelah atas aliran air itu, ’Berapa lama lagi perkara-perkara yang menakjubkan ini sampai pada akhirnya?’” (Daniel 12:5, 6) Pertanyaan yang diajukan oleh malaikat ini sekali lagi mengingatkan kita tentang ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi”. Pada permulaan ”zaman akhir”, pada tahun 1914, mereka sangat berminat dengan pertanyaan tentang berapa lama lagi janji-janji Allah tergenap. Kenyataan bahwa merekalah yang menjadi fokus nubuat tersebut, terlihat jelas dalam jawaban atas pertanyaan ini.

      16. Nubuat apa diucapkan oleh sang malaikat, dan bagaimana ia menekankan bahwa nubuat tersebut pasti tergenap?

      16 Kisah Daniel selanjutnya menyatakan, ”Dan aku mendengar pria yang berpakaian linen itu, yang berada di sebelah atas aliran air itu, seraya ia mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit dan bersumpah demi Pribadi yang hidup untuk waktu yang tidak tertentu, ’Akan ada satu masa yang ditetapkan, dua masa yang ditetapkan dan setengah masa. Dan segera setelah kuasa orang-orang kudus itu selesai dihancurkan, semua perkara ini akan sampai pada kesudahannya.’” (Daniel 12:7) Ini adalah masalah serius. Sang malaikat mengangkat kedua tangannya untuk bersumpah, barangkali agar isyarat ini terlihat oleh kedua malaikat yang berada di kedua tepi sungai yang lebar itu. Dengan demikian, ia menekankan bahwa nubuat ini secara mutlak pasti digenapi. Namun, kapankah masa-masa yang ditetapkan ini? Jawabannya tidaklah sesulit yang mungkin saudara duga.

      17. (a) Hal-hal paralel apa yang terdapat dalam nubuat yang dicatat di Daniel 7:25, Daniel 12:7, dan Penyingkapan 11:3, 7, 9? (b) Berapa lamakah tiga setengah masa?

      17 Nubuat ini sangat serupa dengan dua nubuat lainnya. Nubuat pertama, yang kita bahas dalam Pasal 9 di publikasi ini, terdapat di Daniel 7:25; nubuat yang lain, di Penyingkapan 11:3, 7, 9. Perhatikan beberapa hal yang paralel. Setiap nubuat ditetapkan untuk zaman akhir. Kedua nubuat ini menyangkut hamba-hamba Allah yang kudus, memperlihatkan bahwa mereka akan dianiaya dan bahkan untuk sementara tidak dapat melaksanakan kegiatan pengabaran kepada umum. Setiap nubuat memperlihatkan bahwa hamba-hamba Allah dipulihkan, kemudian kembali bekerja, mengalahkan para penganiaya mereka. Dan, setiap nubuat menyebutkan berapa lama orang-orang kudus ini mengalami masa kesukaran. Kedua nubuat dalam buku Daniel (7:25 dan 12:7) merujuk pada ’satu masa, dua masa, dan setengah masa’. Para sarjana umumnya mengakui bahwa ini mengartikan tiga setengah masa. Buku Penyingkapan merujuk periode yang sama itu sebagai 42 bulan, atau 1.260 hari. (Penyingkapan 11:2, 3) Ini meneguhkan bahwa tiga setengah masa dalam buku Daniel memaksudkan tiga setengah tahun yang masing-masing terdiri dari 360 hari. Namun, kapankah 1.260 hari ini dimulai?

      18. (a) Menurut Daniel 12:7, apa yang akan menandai akhir dari 1.260 hari? (b) Kapankah ”kuasa orang-orang kudus itu” pada akhirnya dihancurkan, dan bagaimana ini terjadi? (c) Kapankah 1.260 hari dimulai, dan bagaimana kaum terurap ’bernubuat sambil mengenakan kain goni’ selama periode tersebut?

      18 Nubuat ini dengan cukup gamblang menyatakan kapan 1.260 hari akan berakhir—yaitu pada waktu ”kuasa orang-orang kudus itu selesai dihancurkan”. Pada pertengahan tahun 1918, anggota-anggota yang terkemuka dari Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal, termasuk presidennya, J. F. Rutherford, dinyatakan bersalah atas tuduhan palsu, dijatuhi hukuman penjara untuk jangka panjang, dan dijebloskan ke dalam tahanan. Orang-orang kudus milik Allah benar-benar melihat pekerjaan mereka ”dihancurkan”, kuasa mereka dipatahkan. Dengan menghitung mundur tiga setengah tahun dari pertengahan tahun 1918, kita sampai pada akhir tahun 1914. Pada waktu itu, kelompok kecil kaum terurap sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan gencar penganiayaan. Perang Dunia I telah berkecamuk, dan tentangan terhadap pekerjaan mereka terus memuncak. Untuk tahun 1915, mereka bahkan menggunakan pertanyaan yang Kristus ajukan kepada para pengikutnya, ”Dapatkah kamu minum dari cawanku?” sebagai ayat tahunan mereka. (Matius 20:22, King James Version) Sebagaimana diramalkan di Penyingkapan 11:3, periode 1.260 hari yang berlangsung setelah itu merupakan masa berkabung bagi kaum terurap—seolah-olah mereka sedang bernubuat dengan mengenakan kain goni. Penganiayaan memburuk. Ada yang dipenjarakan, yang lain-lain diserang gerombolan massa, dan ada pula yang disiksa. Banyak yang menjadi tawar hati karena kematian presiden pertama Lembaga, C. T. Russell, pada tahun 1916. Namun, apa yang akan terjadi setelah masa yang suram itu berakhir dengan dibunuhnya orang-orang kudus tersebut sebagai suatu organisasi pengabaran?

      19. Bagaimana nubuat dalam Penyingkapan pasal 11 meyakinkan kita bahwa kaum terurap tidak akan dibungkamkan untuk waktu yang lama?

      19 Nubuat yang paralel di Penyingkapan 11:3, 9, 11 memperlihatkan bahwa setelah ’kedua saksi’ dibunuh, mereka mati terkapar sebentar saja—tiga setengah hari—sampai mereka dihidupkan kembali. Demikian pula, nubuat di Daniel pasal 12 memperlihatkan bahwa orang-orang kudus tidak akan tetap bungkam, tetapi memiliki lebih banyak pekerjaan di hadapan mereka.

      MEREKA ’DIBERSIHKAN, DIPUTIHKAN, DAN DIMURNIKAN’

      20. Menurut Daniel 12:10, berkat-berkat apa yang akan dinikmati oleh kaum terurap setelah mereka mengalami hal-hal buruk itu?

      20 Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, Daniel menulis semua ini, tetapi ia tidak dapat memahaminya. Meskipun demikian, ia pasti bertanya-tanya apakah orang-orang kudus memang akan binasa di tangan para penganiaya mereka, karena ia bertanya, ”Apakah akhir perkara-perkara ini?” Sang malaikat menjawab, ”Pergilah, Daniel, karena perkataan ini dirahasiakan dan dimeteraikan sampai zaman akhir. Banyak yang akan membersihkan diri dan memutihkan diri dan dimurnikan. Orang-orang fasik pasti akan bertindak fasik, dan sama sekali tidak ada orang fasik yang akan mengerti; tetapi orang-orang yang memiliki pemahaman akan mengerti.” (Daniel 12:8-10) Rupanya ada harapan yang pasti bagi orang-orang kudus! Sebaliknya daripada dibinasakan, mereka akan diputihkan, diberkati dengan kedudukan yang bersih di hadapan Allah Yehuwa. (Maleakhi 3:1-3) Karena memahami perkara-perkara rohani, mereka dapat menjaga diri bersih di mata Allah. Sebaliknya, orang-orang fasik akan menolak untuk memahami perkara-perkara rohani. Namun, kapankah semua ini akan terjadi?

      21. (a) Periode waktu yang dinubuatkan di Daniel 12:11 akan dimulai setelah terlaksananya hal-hal apa? (b) Apa ”korban persembahan yang tetap”, dan kapan itu disingkirkan? (Lihat kotak di halaman 298.)

      21 Daniel diberi tahu, ”Sejak saat korban persembahan yang tetap itu disingkirkan dan perkara menjijikkan yang menyebabkan kehancuran itu ditempatkan, akan ada seribu dua ratus sembilan puluh hari.” Jadi, periode waktu ini akan dimulai apabila hal-hal tertentu sudah terlaksana. ”Korban persembahan yang tetap”—atau ”korban yang terus-menerus”a—harus disingkirkan. (Daniel 12:11, catatan kaki NW bahasa Inggris) Korban apa yang dimaksud malaikat ini? Bukan korban binatang yang dipersembahkan di bait mana pun di bumi. Bahkan bait yang pernah berdiri di Yerusalem hanyalah suatu ”tiruan dari yang sebenarnya”—bait rohani Yehuwa yang agung, yang mulai berfungsi sewaktu Kristus menjadi Imam Besarnya pada tahun 29 M! Dalam bait rohani ini, yang menggambarkan penyelenggaraan Allah untuk ibadat murni, tidak dibutuhkan persembahan dosa yang terus-menerus, karena ”Kristus dipersembahkan sekali untuk selamanya guna menanggung dosa banyak orang”. (Ibrani 9:24-28) Namun, semua orang Kristen yang sejati mempersembahkan korban di bait ini. Rasul Paulus menulis, ”Melalui [Kristus], biarlah kita selalu mempersembahkan korban pujian kepada Allah, yaitu buah-buah bibir yang membuat pernyataan tentang namanya di hadapan umum.” (Ibrani 13:15) Jadi, hal pertama dalam nubuat ini—yaitu disingkirkannya ”korban persembahan yang tetap”—terlaksana pada pertengahan tahun 1918 ketika pekerjaan pengabaran praktis terhenti untuk sementara waktu.

      22. (a) Apa ”perkara menjijikkan” yang menghancurkan itu, dan kapan itu didirikan? (b) Kapankah periode waktu yang dinubuatkan di Daniel 12:11 dimulai, dan kapankah itu berakhir?

      22 Namun, bagaimana dengan hal kedua—yaitu ’ditempatkannya’, atau didirikannya ”perkara menjijikkan, yang menyebabkan kehancuran”? Seperti yang kita lihat dalam pembahasan kita tentang Daniel 11:31, perkara menjijikkan ini pertama-tama adalah Liga Bangsa-Bangsa dan belakangan muncul kembali sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa. Keduanya menjijikkan sebab mereka telah dielu-elukan sebagai satu-satunya harapan perdamaian di bumi. Oleh karena itu, dalam hati banyak orang, lembaga-lembaga ini benar-benar menggantikan Kerajaan Allah! Pendirian Liga Bangsa-Bangsa secara resmi diusulkan pada bulan Januari 1919. Jadi, pada waktu itu, kedua hal yang disebutkan di Daniel 12:11 sudah terpenuhi. Maka, periode 1.290 hari dimulai pada awal tahun 1919 dan berlangsung sampai musim gugur (Belahan Bumi Utara) 1922.

      23. Bagaimana orang-orang kudus Allah membuat kemajuan ke arah kedudukan yang dibersihkan selama 1.290 hari yang dinubuatkan di Daniel pasal 12?

      23 Pada waktu itu, apakah orang-orang kudus membuat kemajuan untuk diputihkan dan dibersihkan di mata Allah? Tentu saja! Pada bulan Maret 1919, presiden Lembaga Menara Pengawal dan rekan-rekan dekatnya dibebaskan dari penjara. Belakangan mereka dinyatakan bebas murni dari tuduhan palsu atas diri mereka. Sadar bahwa pekerjaan mereka belum selesai, mereka segera menyibukkan diri, mengorganisasi kebaktian untuk bulan September 1919. Pada tahun yang sama, sebuah majalah yang menyertai Menara Pengawal diterbitkan untuk pertama kalinya. Majalah ini, yang pada mulanya disebut The Golden Age (kini Awake! atau Sedarlah!), senantiasa mendukung Menara Pengawal untuk menyingkapkan kebejatan dunia ini tanpa gentar dan untuk membantu umat Allah tetap bersih. Pada akhir dari 1.290 hari yang dinubuatkan, orang-orang kudus siap menerima kedudukan yang dibersihkan dan dipulihkan. Pada bulan September 1922, tepat menjelang berakhirnya periode ini, mereka mengadakan kebaktian bersejarah di Cedar Point, Ohio, AS. Kebaktian ini memberikan dorongan hebat pada pekerjaan pengabaran. Akan tetapi, kemajuan lebih lanjut masih perlu dibuat. Kebutuhan ini bahkan tetap ada pada periode istimewa berikutnya.

      KEBAHAGIAAN BAGI ORANG-ORANG KUDUS

      24, 25. (a) Periode waktu mana dinubuatkan di Daniel 12:12, dan berdasarkan bukti yang ada, kapan itu dimulai dan berakhir? (b) Bagaimana keadaan rohani kaum sisa terurap pada awal 1.335 hari?

      24 Malaikat Yehuwa mengakhiri nubuatnya mengenai orang-orang kudus dengan kata-kata ini, ”Berbahagialah orang yang terus menanti dan yang sampai pada seribu tiga ratus tiga puluh lima hari!” (Daniel 12:12) Sang malaikat tidak memberikan petunjuk kapan periode ini dimulai atau berakhir. Bila dilihat dari sejarah, tampaknya periode ini berlangsung segera setelah periode sebelumnya. Jika demikian, ini akan berlangsung dari musim gugur 1922 sampai pengujung musim semi 1926 (Belahan Bumi Utara). Apakah orang-orang kudus menikmati kebahagiaan pada akhir periode tersebut? Ya, dengan cara-cara rohani yang penting.

      25 Bahkan setelah kebaktian pada tahun 1922 (yang diperlihatkan di halaman 302), beberapa orang kudus Allah masih mendambakan keadaan-keadaan di masa lalu. Alkitab dan jilid-jilid Studies in the Scriptures yang ditulis oleh C. T. Russell masih digunakan sebagai bahan pelajaran dasar di perhimpunan mereka. Pada waktu itu, banyak yang menganut pandangan bahwa pada tahun 1925, kebangkitan akan dimulai dan Firdaus akan dipulihkan di bumi. Oleh karena itu, banyak yang melayani dengan pikiran terfokus pada tanggal tertentu. Beberapa dengan pongah menolak ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran kepada umum. Ini bukanlah situasi yang menyenangkan.

      26. Seraya 1.335 hari berjalan, bagaimana keadaan rohani kaum terurap berubah?

      26 Akan tetapi, seraya 1.335 hari itu berjalan, semua hal ini berubah. Pengabaran semakin menonjol karena diadakannya penyelenggaraan yang teratur agar setiap orang berpartisipasi dalam dinas pengabaran. Perhimpunan-perhimpunan dijadwalkan untuk mempelajari The Watch Tower setiap minggu. Terbitan 1 Maret 1925, memuat artikel bersejarah berjudul ”Birth of the Nation” (”Kelahiran Suatu Bangsa”), yang membuat umat Allah sepenuhnya mengerti tentang apa yang terjadi pada periode 1914-19. Setelah tahun 1925 berlalu, orang-orang kudus tidak lagi melayani Allah berdasarkan batas waktu tertentu yang akan segera berakhir. Sebaliknya, penyucian nama Yehuwa menjadi prioritas utama. Untuk pertama kalinya, kebenaran penting ini ditonjolkan dalam artikel Watch Tower terbitan 1 Januari 1926 yang berjudul ”Who Will Honor Jehovah?” (”Siapa yang Akan Menghormati Yehuwa?”) Di kebaktian pada bulan Mei 1926, buku Deliverance diterbitkan. (Lihat halaman 302.) Buku ini merupakan salah satu dari serangkaian buku baru yang dirancang untuk menggantikan Studies in the Scriptures. Orang-orang kudus tidak lagi mendambakan masa lalu. Mereka dengan penuh keyakinan menatap masa depan dan pekerjaan di hadapan mereka. Dengan demikian, sebagaimana dinubuatkan, orang-orang kudus menikmati kebahagiaan sewaktu 1.335 hari berakhir.

      27. Bagaimana tinjauan tentang Daniel pasal 12 membantu kita secara pasti mengidentifikasi orang-orang yang diurapi Yehuwa?

      27 Tentu saja, tidak semua bertekun melewati era yang bergejolak ini. Pasti itulah alasannya mengapa sang malaikat menekankan pentingnya untuk ”terus menanti”. Orang-orang yang bertekun dan terus menanti diberkati dengan limpah. Tinjauan tentang Daniel pasal 12 memperjelas hal ini. Sebagaimana dinubuatkan, kaum terurap dipulihkan, atau dibangkitkan secara rohani. Mereka diberi pemahaman yang luar biasa tentang Firman Allah, diberi kuasa untuk ”menjelajah” di dalamnya dan, di bawah bimbingan roh kudus, mereka dapat membuka misteri yang terkunci selama berabad-abad. Yehuwa membersihkan mereka dan membuat mereka bersinar secara rohani, secemerlang bintang-bintang. Oleh karena itu, mereka membantu banyak orang mendapatkan kedudukan yang adil-benar di hadapan Allah Yehuwa.

      28, 29. Apa yang hendaknya menjadi tekad kita seraya ”zaman akhir” mendekati akhirnya?

      28 Dengan semua tanda nubuat yang mengidentifikasi ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi” ini, apakah orang masih dapat berdalih bahwa mereka tidak dapat mengenali mereka dan bergabung dengan mereka? Berkat-berkat yang menakjubkan menanti kumpulan besar, yang bergabung dengan golongan terurap yang semakin sedikit ini untuk melayani Yehuwa. Kita semua harus tetap menantikan penggenapan janji-janji Allah. (Habakuk 2:3) Pada zaman kita, Mikhael, sang Pangeran Besar, telah berdiri demi kepentingan umat Allah selama puluhan tahun. Tidak lama lagi, ia akan bertindak sebagai eksekutor yang dilantik Allah untuk menghukum sistem ini. Apabila ia melakukan hal itu, di manakah posisi kita?

      29 Jawaban atas pertanyaan itu bergantung pada apakah kita sekarang memilih untuk menempuh kehidupan yang berintegritas. Demi memperkuat tekad kita untuk melakukan hal itu seraya ”zaman akhir” mendekati akhirnya, marilah kita memperhatikan ayat terakhir di buku Daniel. Pembahasan kita tentang ayat ini di pasal berikut akan membantu kita melihat bagaimana Daniel berdiri di hadapan Allahnya dan bagaimana ia akan berdiri di hadapan-Nya di masa depan.

      [Catatan Kaki]

      a Hanya diterjemahkan sebagai ”korban” dalam Septuaginta Yunani.

  • Mengidentifikasi Penyembah Sejati di Zaman Akhir
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • [Kotak di hlm. 298]

      DISINGKIRKANNYA KORBAN PERSEMBAHAN YANG TETAP

      Dalam buku Daniel, istilah ”korban persembahan yang tetap” muncul lima kali. Istilah itu memaksudkan korban pujian—”buah-buah bibir”—yang secara teratur dipersembahkan kepada Allah Yehuwa oleh hamba-hamba-Nya. (Ibrani 13:15) Nubuat tentang disingkirkannya korban itu disebutkan di Daniel 8:11, 11:31, dan 12:11.

      Selama dua perang dunia, umat Yehuwa dianiaya dengan hebat di wilayah ”raja utara” dan ”raja selatan”. (Daniel 11:14, 15) Disingkirkannya ”korban persembahan yang tetap” terjadi menjelang akhir Perang Dunia I sewaktu pekerjaan pengabaran nyaris terhenti pada pertengahan tahun 1918. (Daniel 12:7) Selama Perang Dunia II, ”korban persembahan yang tetap” juga ’diambil’ selama 2.300 hari oleh Kuasa Dunia Anglo-Amerika. (Daniel 8:11-14; lihat Pasal 10 di buku ini.) Korban ini juga disingkirkan oleh ”lengan-lengan” Nazi selama suatu periode waktu yang tidak disebutkan dalam Alkitab.—Daniel 11:31; lihat Pasal 15 di buku ini.

      [Tabel/Gambar di hlm. 301]

      PERIODE-PERIODE WAKTU NUBUAT DI BUKU DANIEL

      Tujuh masa (2.520 tahun): Oktober 607 SM sampai

      Daniel 4:16, 25 Oktober 1914 M

      (Kerajaan Mesias berdiri.

      Lihat Pasal 6 di buku ini.)

      Tiga setengah masa Desember 1914 sampai Juni 1918

      (1.260 hari): (Orang Kristen terurap diganggu.

      Daniel 7:25; 12:7 Lihat Pasal 9 di buku ini.)

      2.300 petang dan pagi: 1 atau 15 Juni 1938, sampai

      8 atau 22 Oktober 1944

      Daniel 8:14 (”Kumpulan besar” muncul,

      berlipat ganda. Lihat Pasal 10

      di buku ini.)

      70 minggu (490 tahun): 455 B.C.E. to 36 C.E.

      Daniel 9:24-27 (Kedatangan Mesias dan

      pelayanannya di bumi. Lihat

      Pasal 11 di buku ini.)

      1.290 hari: Januari 1919 sampai

      Daniel 12:11 September 1922

      (Orang Kristen terurap

      dibangunkan dan maju secara

      rohani.)

      1.335 hari: September 1922 sampai Mei 1926

      Daniel 12:12 (Orang Kristen terurap

      mencapai kebahagiaan.)

      [Gambar di hlm. 287]

      Hamba-hamba Yehuwa yang terkemuka dijebloskan secara tidak adil ke penjara federal di Atlanta, Georgia, AS. Dari kiri ke kanan: (duduk) A. H. Macmillan, J. F. Rutherford, W. E. Van Amburgh; (berdiri) G. H. Fisher, R. J. Martin, G. DeCecca, F. H. Robison, dan C. J. Woodworth

      [Gambar di hlm. 299]

      Kebaktian-kebaktian bersejarah diadakan di Cedar Point, Ohio, AS, pada tahun 1919 (atas) dan 1922 (bawah)

      [Gambar penuh di hlm. 302]

  • Yehuwa Menjanjikan Daniel Imbalan Menakjubkan
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • Pasal Delapan Belas

      Yehuwa Menjanjikan Daniel Imbalan Menakjubkan

      1, 2. (a) Agar berhasil, sifat penting apa perlu dimiliki seorang pelari? (b) Bagaimana rasul Paulus membandingkan haluan hidup orang yang setia dalam dinas Yehuwa dengan suatu pertandingan?

      SEORANG pelari melaju menuju garis finis. Tenaganya sudah hampir habis, namun karena garis finis sudah di depan mata, ia mengayunkan kakinya sekuat tenaga untuk menyelesaikan sisa pertandingan. Dengan mengerahkan segenap kekuatan ototnya, akhirnya ia melewati garis finis! Wajahnya memancarkan kelegaan dan kemenangan. Ketekunannya hingga garis finis telah membuahkan hasil.

      2 Pada penutup Daniel pasal 12, kita melihat bahwa nabi yang dikasihi ini sedang mendekati garis finis ”perlombaan”-nya sendiri— haluan hidupnya dalam dinas kepada Yehuwa. Setelah mengutip berbagai teladan dari hamba-hamba Yehuwa yang beriman pada zaman pra-Kristen, rasul Paulus menulis, ”Maka, karena kita mempunyai begitu banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita, biarlah kita juga menanggalkan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat kita, dan biarlah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita, seraya kita menatap Wakil Utama dan Penyempurna iman kita, Yesus. Demi sukacita yang ditaruh di hadapannya ia bertekun menanggung tiang siksaan, mengabaikan keaiban, dan duduk di sebelah kanan takhta Allah.”— Ibrani 12:1, 2.

      3. (a) Apa yang memotivasi Daniel untuk ”berlari dengan tekun”? (b) Apa tiga hal berbeda yang diberitahukan malaikat Yehuwa kepada Daniel?

      3 Daniel termasuk di antara ”banyak saksi bagaikan awan” tersebut. Ia tentunya adalah salah seorang yang harus ”berlari dengan tekun”, dan ia melakukannya karena dimotivasi oleh kasih yang dalam kepada Allah. Banyak yang telah Yehuwa singkapkan kepada Daniel tentang masa depan pemerintahan-pemerintahan dunia, namun kini Ia memberi Daniel anjuran pribadi berikut ini, ”Engkau sendiri, pergilah menuju akhir; dan engkau akan beristirahat, tetapi engkau akan bangkit berdiri untuk mendapat bagianmu pada akhir masa itu.” (Daniel 12:13) Malaikat Yehuwa memberi tahu Daniel tiga hal yang berbeda: (1) bahwa Daniel harus ’pergi menuju akhir’, (2) bahwa ia akan ”beristirahat”, dan (3) bahwa ia akan ”bangkit berdiri” kembali di masa depan. Bagaimana kata-kata ini dapat menganjurkan orang Kristen dewasa ini untuk bertekun sampai ke garis finis dalam perlombaan untuk kehidupan?

      ’PERGI MENUJU AKHIR’

      4. Apa yang dimaksud malaikat Yehuwa sewaktu ia mengatakan ”pergilah menuju akhir”, dan mengapa hal itu dapat menjadi tantangan bagi Daniel?

      4 Apa yang dimaksud malaikat itu sewaktu ia memberi tahu Daniel, ”Engkau sendiri, pergilah menuju akhir”? Akhir apa? Nah, karena usia Daniel hampir mencapai 100 tahun, tampaknya ini memaksudkan akhir kehidupan Daniel sendiri, yang kemungkinan besar sudah dekat.a Sang malaikat mendesak Daniel untuk bertekun dengan setia sampai akhir hayatnya. Namun, itu bukanlah hal yang mudah. Daniel telah melihat Babilon digulingkan dan sisa orang-orang Yahudi buangan kembali ke Yehuda dan Yerusalem. Hal itu pasti mendatangkan banyak sukacita bagi nabi yang sudah berumur ini. Namun, tidak ada catatan bahwa ia ikut dalam perjalanan ini. Ia mungkin sudah terlalu tua dan lemah pada saat itu. Atau, bisa jadi Yehuwa menghendaki ia tetap berada di Babilon. Apa pun sebabnya, mau tidak mau kita bertanya-tanya apakah Daniel sedih karena tidak dapat ikut pulang ke Yehuda bersama orang-orang senegerinya.

      5. Apa yang menunjukkan bahwa Daniel bertekun sampai ke akhir?

      5 Tidak diragukan, Daniel mendapatkan banyak kekuatan dari pernyataan malaikat yang ramah ini, ”Pergilah menuju akhir.” Kita mungkin teringat akan kata-kata yang diucapkan Yesus Kristus sekitar enam abad kemudian, ”Dia yang telah bertekun sampai ke akhir adalah orang yang akan diselamatkan.” (Matius 24:13) Pastilah itu yang dilakukan Daniel. Ia bertekun sampai ke akhir, dengan setia berlari dalam perlombaan untuk kehidupan sampai ke garis finis. Barangkali, itu alasannya mengapa ia belakangan dipuji dalam Firman Allah. (Ibrani 11:32, 33) Apa yang membuat Daniel dapat bertekun sampai ke akhir? Catatan tentang kehidupannya membantu kita mendapatkan jawabannya.

      BERTEKUN MEMPELAJARI FIRMAN ALLAH

      6. Bagaimana kita tahu bahwa Daniel rajin mempelajari Firman Allah?

      6 Bagi Daniel, bertekun sampai ke akhir mencakup terus belajar dan dengan sungguh-sungguh merenungkan janji-janji Allah yang menggetarkan. Kita tahu bahwa Daniel tekun mempelajari Firman Allah. Jika tidak, bagaimana ia dapat mengetahui janji Yehuwa kepada Yeremia bahwa masa pembuangan akan berlangsung selama 70 tahun? Daniel sendiri menulis, ”Aku . . . memahami dari buku-buku, jumlah tahun.” (Daniel 9:2; Yeremia 25:11, 12) Daniel tentu menyelidiki kitab-kitab Firman Allah yang sudah ada pada waktu itu. Tulisan-tulisan Musa, Daud, Salomo, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel—apa saja yang ada padanya—tentu membuat Daniel menikmati waktu yang digunakannya untuk membaca dan merenung.

      7. Bila kita membandingkan zaman kita dengan zaman Daniel, apa keuntungan yang kita miliki dalam mempelajari Firman Allah?

      7 Agar kini kita dapat memupuk ketekunan, penting untuk mempelajari Firman Allah dan memusatkan perhatian padanya. (Roma 15:4-6; 1 Timotius 4:15) Dan, kita memiliki Alkitab yang lengkap, yang mencakup catatan tertulis tentang bagaimana beberapa nubuat Daniel tergenap berabad-abad kemudian. Selain itu, kita diberkati untuk hidup selama ”zaman akhir”, yang dinubuatkan di Daniel 12:4. Pada zaman kita ini, kaum terurap telah diberkati dengan pemahaman rohani, bersinar bagaikan mercu suar kebenaran dalam dunia yang semakin gelap ini. Sebagai hasilnya, banyak nubuat yang sulit dipahami dalam buku Daniel, yang beberapa di antaranya membingungkan dia, dapat kita pahami dengan jelas dewasa ini. Oleh karena itu, marilah kita terus mempelajari Firman Allah setiap hari, jangan pernah meremehkannya. Dengan melakukannya, kita akan dibantu untuk bertekun.

      DANIEL BERTEKUN DALAM DOA

      8. Bagaimana Daniel memberi teladan dalam hal doa?

      8 Doa juga membantu Daniel bertekun sampai ke akhir. Setiap hari, ia berpaling kepada Allah Yehuwa dan berbicara dengan terus terang kepada-Nya dengan hati yang penuh iman dan kepercayaan. Ia tahu bahwa Yehuwa adalah ”Pendengar doa”. (Mazmur 65:2; bandingkan Ibrani 11:6.) Sewaktu hatinya pedih karena haluan Israel yang memberontak, Daniel mencurahkan perasaannya kepada Yehuwa. (Daniel 9:4-19) Bahkan sewaktu Darius menetapkan bahwa selama 30 hari, permohonan hanya boleh diberikan kepada raja, Daniel tidak membiarkan hal itu menghalanginya berdoa kepada Allah Yehuwa. (Daniel 6:10) Tidakkah hati kita tersentuh membayangkan pria tua yang setia ini tanpa gentar memilih dimasukkan ke lubang singa daripada melepaskan hak istimewa yang berharga untuk berdoa? Tidak diragukan, Daniel pergi menuju akhirnya dengan setia, tetap berdoa dengan khusyuk kepada Yehuwa setiap hari.

      9. Mengapa kita hendaknya tidak pernah menganggap ringan hak istimewa doa?

      9 Doa bukanlah hal yang rumit. Kita dapat berdoa hampir di mana saja, kapan saja, dengan suara keras ataupun dengan senyap. Namun, jangan pernah memandang ringan hak istimewa yang berharga ini. Alkitab menghubungkan doa dengan ketahanan, ketekunan, dan kesadaran secara rohani. (Lukas 18:1; Roma 12:12; Efesus 6:18; Kolose 4:2) Tidakkah menakjubkan untuk memiliki jalur komunikasi yang bebas dan terbuka dengan pribadi tertinggi di alam semesta? Dan, Ia mendengarkan kita! Ingatlah peristiwa sewaktu Daniel berdoa dan Yehuwa menanggapinya dengan mengutus seorang malaikat. Sang malaikat datang sewaktu Daniel masih berdoa! (Daniel 9:20, 21) Kini, bukan zamannya lagi malaikat datang berkunjung seperti itu, namun Yehuwa tidak berubah. (Maleakhi 3:6) Sebagaimana Ia mendengarkan doa Daniel, Ia akan mendengarkan doa kita. Dan, seraya kita berdoa, kita akan lebih dekat kepada Yehuwa, membentuk ikatan yang akan membantu kita bertekun sampai ke akhir, seperti Daniel.

      BERTEKUN MENGAJARKAN FIRMAN ALLAH

      10. Mengapa mengajarkan kebenaran Firman Allah penting bagi Daniel?

      10 Daniel harus ’pergi menuju akhir’ dalam arti lain. Ia harus bertekun mengajarkan kebenaran. Ia tidak pernah lupa bahwa ia adalah bagian dari umat terpilih yang dikatakan oleh Alkitab, ”’Kamulah saksi-saksiku,’ demikian ucapan Yehuwa, ’hambaku yang telah kupilih.’” (Yesaya 43:10) Daniel berbuat sebisa-bisanya untuk hidup selaras dengan tugas tersebut. Kemungkinan, pekerjaannya termasuk mengajar bangsanya sendiri yang terbuang di Babilon. Tidak banyak yang kita ketahui tentang hubungan pribadinya dengan sesama orang Yahudi, kecuali hubungannya dengan tiga orang yang disebut sebagai ”teman-temannya”—Hanania, Misyael, dan Azaria. (Daniel 1:7; 2:13, 17, 18) Persahabatan mereka yang akrab tentu banyak membantu masing-masing untuk bertekun. (Amsal 17:17) Daniel, yang diberkati Yehuwa dengan pemahaman istimewa, harus mengajarkan banyak hal kepada teman-temannya. (Daniel 1:17) Namun, ada pengajaran lain yang harus ia lakukan.

      11. (a) Apa uniknya pekerjaan Daniel? (b) Seberapa efektifkah Daniel melaksanakan penugasannya yang tidak lazim itu?

      11 Daniel mempunyai tugas memberikan kesaksian kepada para pejabat Kafir, dengan porsi yang jauh lebih besar daripada nabi-nabi lain. Meskipun ia sering harus menyampaikan berita yang tidak populer, ia tidak memperlakukan para penguasa ini seolah-olah mereka menjijikkan atau lebih rendah daripadanya. Ia berbicara kepada mereka dengan terampil dan penuh respek. Ada beberapa di antara mereka—seperti misalnya para penguasa distrik yang iri dan licik—yang ingin menyingkirkan Daniel. Namun, para pejabat lain merespek dia. Karena Yehuwa memberi Daniel kemampuan untuk menjelaskan rahasia-rahasia yang telah membingungkan para raja dan orang-orang bijak, nabi ini mendapatkan kedudukan yang sangat terkemuka. (Daniel 2:47, 48; 5:29) Memang, seraya usianya bertambah, ia tidak dapat segiat seperti ketika masih muda. Namun, tentu ia pergi menuju akhirnya, dengan tetap setia berupaya mencari cara agar ia dapat melayani sebagai saksi bagi Allah yang dikasihinya.

      12. (a) Sebagai orang Kristen, apa saja kegiatan mengajar yang kita lakukan dewasa ini? (b) Bagaimana kita dapat mengikuti nasihat Paulus untuk ’terus berjalan dalam hikmat sehubungan dengan mereka yang berada di luar’?

      12 Dalam sidang Kristen dewasa ini, kita mungkin menemukan teman-teman setia yang akan membantu kita bertekun, sebagaimana Daniel dan ketiga rekannya saling membantu. Kita juga mengajar satu sama lain, menyediakan ”pertukaran anjuran”. (Roma 1:11, 12) Seperti Daniel, kita memiliki tugas untuk memberikan kesaksian kepada orang-orang yang tidak seiman. (Matius 24:14; 28:19, 20) Oleh karena itu, kita perlu mengasah keterampilan kita agar dapat ”menangani firman kebenaran dengan tepat” ketika berbicara kepada orang-orang tentang Yehuwa. (2 Timotius 2:15) Dan, kita akan dibantu jika kita menaati nasihat rasul Paulus, ”Teruslah berjalan dengan hikmat sehubungan dengan mereka yang berada di luar.” (Kolose 4:5) Hikmat itu mencakup pandangan yang seimbang terhadap orang-orang yang tidak seiman dengan kita. Kita tidak memandang rendah orang-orang demikian, dan menganggap diri lebih unggul. (1 Petrus 3:15) Sebaliknya, kita berupaya membuat mereka tertarik pada kebenaran, menggunakan Firman Allah dengan bijaksana dan terampil sehingga mencapai hati mereka. Apabila kita berhasil mencapai seseorang, alangkah besar sukacita yang kita dapatkan! Sukacita demikian tentu akan membantu kita bertekun sampai ke akhir, seperti Daniel.

      ”ENGKAU AKAN BERISTIRAHAT”

      13, 14. Mengapa kematian menakutkan bagi banyak orang Babilonia, dan bagaimana pandangan Daniel berbeda?

      13 Sang malaikat selanjutnya meyakinkan Daniel, ”Engkau akan beristirahat.” (Daniel 12:13) Apa artinya kata-kata ini? Nah, Daniel tahu bahwa kematiannya sudah dekat. Kematian adalah akhir yang tidak dapat dielakkan semua manusia, dari zaman Adam sampai ke zaman kita. Alkitab dengan tepat menyebut kematian sebagai ”musuh”. (1 Korintus 15:26) Akan tetapi, pandangan Daniel mengenai kematian berbeda dari pandangan orang Babilonia di sekeliling dia. Bagi mereka, yang terjerumus ke dalam ibadat yang rumit kepada sekitar 4.000 dewa palsu, kematian menimbulkan segala macam kengerian. Mereka percaya bahwa setelah kematian, orang-orang yang semasa hidupnya tidak bahagia atau yang dibunuh dengan kejam akan menjadi roh penasaran yang menghantui orang yang masih hidup. Orang Babilonia juga mempercayai adanya alam baka yang menakutkan, yang dihuni monster-monster mengerikan dalam rupa manusia dan binatang.

      14 Bagi Daniel, kematian sama sekali tidak memaksudkan hal-hal tersebut. Ratusan tahun sebelum zaman Daniel, Raja Salomo diilhami Allah untuk mengatakan, ”Orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.” (Pengkhotbah 9:5) Dan, sehubungan dengan orang mati, pemazmur melantunkan kata-kata, ”Apabila rohnya keluar, ia kembali ke tanah; pada hari itu lenyaplah segala pikirannya.” (Mazmur 146:4) Maka, Daniel tahu bahwa kata-kata sang malaikat kepadanya akan terbukti benar. Kematian berarti istirahat. Tidak ada nalar, penyesalan yang pahit, penyiksaan—apalagi monster. Yesus Kristus mengungkapkan hal yang serupa sewaktu Lazarus mati. Ia mengatakan, ”Lazarus, sahabat kita, telah pergi beristirahat.”—Yohanes 11:11.

      15. Bagaimana hari kematian dapat lebih baik daripada hari kelahiran?

      15 Pertimbangkan alasan lain mengapa kematian tidak membuat Daniel takut. Firman Allah mengatakan, ”Sebuah nama lebih baik daripada minyak yang baik, dan hari kematian lebih baik daripada hari kelahiran.” (Pengkhotbah 7:1) Bagaimana mungkin hari kematian, yang sudah pasti merupakan saat berduka, lebih baik daripada hari kelahiran yang menggembirakan? Kuncinya adalah kata ”nama”. ”Minyak yang baik” bisa jadi sangat mahal. Saudara perempuan Lazarus, Maria, pernah meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi yang harganya hampir senilai upah satu tahun! (Yohanes 12:1-7) Bagaimana mungkin sebuah nama dapat menjadi begitu berharga? Di Pengkhotbah 7:1, Septuaginta Yunani mengatakan, ”sebuah nama yang baik”. Yang sangat berharga bukanlah nama itu sendiri, melainkan apa yang diwakili nama itu. Sewaktu lahir, belum ada reputasi, belum ada catatan tingkah laku yang baik, dan belum ada kenangan berharga tentang kepribadian serta sifat-sifat si empunya nama. Namun, pada akhir kehidupan, nama menunjukkan semua hal ini. Dan, jika nama tersebut baik menurut sudut pandangan Allah, nilainya jauh lebih berharga daripada segala harta materi.

      16. (a) Bagaimana Daniel berupaya membuat nama yang baik di hadapan Allah? (b) Mengapa Daniel dapat pergi beristirahat dengan keyakinan penuh bahwa ia telah berhasil membuat nama yang baik di hadapan Yehuwa?

      16 Sepanjang hidupnya, Daniel berupaya sekuat tenaga untuk membuat nama yang baik di hadapan Allah, dan semua ini tidak luput dari perhatian Yehuwa. Ia memperhatikan Daniel dan menyelidiki hatinya. Allah telah berbuat yang sama terhadap Raja Daud, yang bernyanyi, ”Oh, Yehuwa, engkau menyelidiki aku dengan cermat, dan engkau mengenal aku. Engkau mengetahui jika aku duduk dan jika aku bangkit. Engkau memperhatikan pikiranku dari jauh.” (Mazmur 139:1, 2) Memang, Daniel tidak sempurna. Ia adalah keturunan Adam, sang pedosa, dan bagian dari bangsa yang berdosa. (Roma 3:23) Namun, Daniel bertobat dari dosa-dosanya dan terus berupaya berjalan dengan Allahnya dengan cara yang benar. Oleh karena itu, nabi yang setia ini dapat merasa yakin bahwa Yehuwa akan mengampuni dosa-dosanya dan tidak akan pernah merasa kesal terhadapnya. (Mazmur 103:10-14; Yesaya 1:18) Yehuwa memilih untuk mengingat perbuatan baik hamba-hamba-Nya yang setia. (Ibrani 6:10) Oleh karena itu, malaikat Yehuwa dua kali menyebut Daniel ”orang yang sangat dikasihi”. (Daniel 10:11, 19) Artinya, Daniel dikasihi Allah. Daniel dapat pergi beristirahat dengan perasaan puas, karena mengetahui bahwa ia telah membuat nama yang baik di hadapan Yehuwa.

      17. Mengapa mendesak agar kita membuat nama yang baik di hadapan Yehuwa dewasa ini?

      17 Kita masing-masing dapat bertanya, ’Apakah saya telah membuat nama yang baik di hadapan Yehuwa?’ Kita hidup pada masa yang susah. Menyadari bahwa kematian dapat menimpa kita kapan saja bukanlah sesuatu yang aneh. Kita hanya bersikap realistis. (Pengkhotbah 9:11) Maka, sangat penting agar kita masing-masing bertekad untuk membuat nama yang baik di hadapan Allah sekarang, tanpa menunda. Jika kita melakukan hal itu, kita tidak perlu takut mati. Mati hanyalah beristirahat—seperti tidur. Dan seperti tidur, pasti akan terjaga nantinya!

      ”ENGKAU AKAN BANGKIT BERDIRI”

      18, 19. (a) Apa yang dimaksud sang malaikat sewaktu ia bernubuat bahwa Daniel akan ”bangkit berdiri” di masa depan? (b) Mengapa Daniel tidak merasa asing dengan harapan kebangkitan?

      18 Buku Daniel ditutup dengan salah satu janji terindah yang pernah Allah ucapkan kepada seorang manusia. Malaikat Yehuwa memberi tahu Daniel, ”Engkau akan bangkit berdiri untuk mendapat bagianmu pada akhir masa itu.” Apa yang dimaksud malaikat ini? Nah, karena kata ”beristirahat” yang baru saja ia sebutkan memaksudkan kematian, janji bahwa Daniel akan ”bangkit berdiri” di kemudian hari hanya dapat mengartikan satu hal—kebangkitan!b Beberapa sarjana bahkan menyatakan bahwa di Daniel pasal 12 itulah pertama kalinya dalam Kitab-Kitab Ibrani ditemukan rujukan yang eksplisit tentang kebangkitan. (Daniel 12:2) Namun, mereka keliru. Harapan kebangkitan sama sekali bukan hal yang asing bagi Daniel.

      19 Sebagai contoh, Daniel pasti mengetahui kata-kata yang dicatat Yesaya dua abad sebelumnya, ”Orang-orangmu yang mati akan hidup. Mayat-mayat kami—itu akan bangun. Bangunlah dan bersoraklah dengan sukacita, kamu penghuni debu! Karena . . . bumi akan membiarkan lahir bahkan orang-orang yang tidak berdaya dalam kematian.” (Yesaya 26:19) Dan jauh sebelumnya, Elia dan Elisa diberi kuasa oleh Yehuwa untuk betul-betul mengadakan kebangkitan. (1 Raja 17:17-24; 2 Raja 4:32-37) Bahkan sebelum itu, Hana, ibu nabi Samuel, mengakui bahwa Yehuwa sanggup membangkitkan orang-orang dari Syeol, yaitu kuburan. (1 Samuel 2:6) Dan yang lebih awal lagi, Ayub yang setia menyatakan harapannya sendiri dengan kata-kata ini, ”Jika laki-laki mati dapatkah ia hidup lagi? Selama seluruh hari-hari kerja wajibku aku akan menunggu, sampai kelepasanku datang. Engkau akan memanggil, dan aku akan menjawab. Kepada karya tanganmu engkau akan rindu.”—Ayub 14:14, 15.

      20, 21. (a) Daniel pasti akan disertakan dalam kebangkitan apa? (b) Bagaimana kebangkitan di Firdaus kemungkinan akan berlangsung?

      20 Seperti Ayub, Daniel memiliki alasan untuk yakin bahwa suatu hari kelak, Yehuwa akan benar-benar rindu untuk menghidupkannya kembali. Namun, pastilah sungguh menghibur untuk mendengar seorang makhluk roh yang perkasa meneguhkan harapan tersebut. Ya, Daniel akan bangkit berdiri pada waktu ”kebangkitan orang-orang yang adil-benar”, yang akan berlangsung selama Pemerintahan Milenium Kristus. (Lukas 14:14) Apa artinya hal ini bagi Daniel? Firman Allah memberi kita banyak keterangan tentang hal itu.

      21 Yehuwa ”bukanlah Allah kekacauan, tetapi Allah kedamaian”. (1 Korintus 14:33) Maka, kebangkitan dalam Firdaus pasti akan berlangsung secara teratur. Kemungkinan beberapa waktu telah berlalu sejak Armagedon. (Penyingkapan 16:14, 16) Semua sisa sistem tua ini sudah akan disingkirkan, dan persiapan untuk menyambut kembali orang-orang yang mati pasti sudah dibuat. Sehubungan dengan urutan kebangkitan orang-orang mati, Alkitab memberikan preseden ini, ”Masing-masing menurut urutannya.” (1 Korintus 15:23) Dan, berkenaan dengan ”kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar”, kemungkinan besar orang-orang yang adil-benar akan dibangkitkan terlebih dahulu. (Kisah 24:15) Dengan demikian, pria-pria yang setia pada zaman dahulu, seperti Daniel, akan dapat membantu pengaturan urusan-urusan di bumi, termasuk mengajar miliaran orang yang ”tidak adil-benar” yang dihidupkan kembali.—Mazmur 45:16.

      22. Daniel pasti akan antusias untuk mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa?

      22 Sebelum Daniel siap menerima tanggung jawab demikian, pasti ada beberapa hal yang ingin ia tanyakan. Karena ia pernah mengatakan mengenai beberapa nubuat yang sulit dipahami, yang dipercayakan kepadanya, ”Aku mendengar, tetapi aku tidak dapat mengerti.” (Daniel 12:8) Alangkah tergetarnya ia sewaktu akhirnya dapat memahami misteri-misteri ilahi ini! Tidak diragukan, ia ingin mendengar semua hal tentang Mesias. Dengan perasaan takjub, Daniel akan belajar tentang pergantian kuasa-kuasa dunia dari zamannya sampai ke zaman kita, tentang identitas ”orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi” yang setia—yang bertekun meskipun menghadapi penganiayaan selama ”zaman akhir”—dan tentang pembinasaan akhir semua kerajaan manusia oleh Kerajaan Mesianis Allah.—Daniel 2:44; 7:22; 12:4.

      BAGIAN DANIEL DALAM FIRDAUS—DAN BAGIAN SAUDARA!

      23, 24. (a) Bagaimana dunia yang akan Daniel tempati sewaktu ia dibangkitkan berbeda dari dunia yang ia kenal? (b) Apakah Daniel akan mendapatkan tempat di Firdaus, dan bagaimana kita mengetahuinya?

      23 Daniel tentu ingin tahu tentang dunia yang akan ia tempati—dunia yang sangat berbeda dengan dunia pada zamannya. Peperangan dan penindasan yang merusak dunia yang ia kenal akan lenyap tanpa bekas. Tidak akan ada lagi dukacita, penyakit, dan kematian. (Yesaya 25:8; 33:24) Sebaliknya, akan ada makanan yang berlimpah, perumahan yang cukup, dan pekerjaan yang memuaskan bagi semua. (Mazmur 72:16; Yesaya 65:21, 22) Umat manusia akan menjadi satu keluarga yang bersatu dan berbahagia.

      24 Daniel pasti akan mendapat tempat dalam dunia tersebut. ”Engkau akan bangkit berdiri untuk mendapat bagianmu,” kata sang malaikat kepadanya. Kata Ibrani yang di sini diterjemahkan sebagai ”bagian” adalah kata yang sama dengan yang digunakan untuk sebidang tanah harfiah.c Bisa jadi, nubuat Yehezkiel tentang pembagian negeri Israel yang dipulihkan tidak asing lagi bagi Daniel. (Yehezkiel 47:13–48:35) Dalam penggenapannya di Firdaus, apa yang dimaksudkan oleh nubuat Yehezkiel ini? Segenap umat Allah akan memiliki tempat di Firdaus, bahkan tanah akan dibagikan secara tertib dan adil. Tentu saja, bagian Daniel di Firdaus tidak hanya terdiri atas sebidang tanah. Itu juga mencakup peranannya dalam maksud-tujuan Allah di sana. Imbalan yang dijanjikan kepada Daniel telah terjamin.

      25. (a) Apa saja beberapa aspek kehidupan di Firdaus yang menarik bagi saudara? (b) Mengapa dapat dikatakan bahwa manusia memang seharusnya berada di Firdaus?

      25 Namun, bagaimana dengan bagian saudara? Janji-janji yang sama juga dapat berlaku bagi saudara. Yehuwa ingin manusia-manusia yang taat ”bangkit berdiri” untuk mendapat bagian mereka, untuk memperoleh tempat di Firdaus. Coba bayangkan! Benar-benar akan menggetarkan untuk bertemu langsung dengan Daniel, beserta pria dan wanita lain yang setia pada zaman Alkitab. Kemudian, akan ada tak terhitung banyaknya orang lain yang kembali dari kematian, yang perlu diajar agar dapat mengenal dan mengasihi Allah Yehuwa. Bayangkan diri saudara mengurus bumi tempat tinggal kita dan turut mengubahnya menjadi firdaus yang kaya akan variasi dan keindahan yang abadi. Pikirkan bahwa saudara diajar oleh Yehuwa, belajar bagaimana hidup sesuai dengan cara yang Ia maksudkan bagi umat manusia. (Yesaya 11:9; Yohanes 6:45) Ya, ada tempat bagi saudara di Firdaus. Meskipun Firdaus mungkin terdengar ganjil bagi beberapa orang dewasa ini, ingatlah bahwa Yehuwa pada mulanya merancang manusia untuk hidup di tempat seperti itu. (Kejadian 2:7-9) Dengan demikian, Firdaus adalah tempat tinggal yang alamiah bagi miliaran orang di bumi. Di situlah tempat mereka seharusnya berada. Berada di sana berarti seperti pulang ke rumah sendiri.

      26. Bagaimana Yehuwa mengakui bahwa menunggu sampai sistem ini berakhir tidak mudah bagi kita?

      26 Hati kita berkobar-kobar dengan penghargaan bila kita memikirkan semua hal ini, bukan? Apakah saudara mendambakan untuk tinggal di sana? Maka, tidak mengherankan jika Saksi-Saksi Yehuwa ingin sekali mengetahui kapan akhir sistem ini tiba! Menunggu bukanlah hal yang mudah. Yehuwa pun mengakui hal ini, karena Ia mendesak kita untuk ’tetap menantikan’ akhir itu ”bahkan jika ia tertunda”. Yang Ia maksudkan adalah bahwa dari sudut pandangan kita hal itu mungkin akan tampak seperti tertunda, karena di ayat yang sama, kita diyakinkan, ”Ia tidak akan terlambat.” (Habakuk 2:3; bandingkan Amsal 13:12.) Ya, akhir tersebut akan tiba tepat pada waktunya.

      27. Apa yang harus saudara lakukan agar dapat berdiri di hadapan Allah untuk selama-lamanya?

      27 Apa yang hendaknya saudara lakukan seraya akhir itu mendekat? Seperti Daniel, nabi yang dikasihi Yehuwa, bertekunlah dengan setia. Pelajarilah Firman Allah dengan rajin. Berdoalah dengan sungguh-sungguh. Dengan penuh kasih, bergaullah dengan rekan-rekan seiman. Dengan bergairah, ajarkanlah kebenaran kepada orang-orang lain. Seraya sistem yang fasik ini semakin hari semakin mendekati akhirnya, tetaplah bertekad untuk menjadi hamba yang loyal dari Yang Mahatinggi dan menjadi orang yang gigih memajukan Firman-Nya. Maka, perhatikanlah nubuat Daniel! Dan, semoga Tuan Yang Berdaulat Yehuwa menganugerahi saudara hak istimewa untuk berdiri di hadapan-Nya dengan penuh sukacita, selama-lamanya!

      [Catatan Kaki]

      a Daniel dibawa ke pembuangan di Babilon pada tahun 617 SM, kemungkinan sewaktu ia masih remaja. Ia menerima penglihatan ini pada tahun ketiga pemerintahan Kores, atau pada tahun 536 SM.—Daniel 10:1.

      b Menurut The Brown-Driver-Briggs Hebrew and English Lexicon, kata Ibrani untuk ”berdiri” yang digunakan di sini memaksudkan ”hidup kembali setelah kematian”.

      c Kata Ibrani ini berhubungan dengan kata untuk ”batu kecil”, karena batu-batu kecil digunakan untuk melempar undi. Tanah memang kadang-kadang dibagikan dengan cara ini. (Bilangan 26:55, 56) A Handbook on the Book of Daniel menyatakan bahwa di sini kata tersebut berarti ”yang disisihkan (oleh Allah) untuk seseorang”.

  • Yehuwa Menjanjikan Daniel Imbalan Menakjubkan
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • [Gambar penuh di hlm. 307]

      [Gambar di hlm. 318]

      Seperti Daniel, apakah saudara memperhatikan perkataan nubuat Allah?

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan