PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Pekan yang Telah Mengubah Dunia
    Menara Pengawal—1992 | 1 Maret
    • 8 Nisan

      5. Apa yang Yesus sadari ketika ia mengadakan perjalanan ke Betania pada tanggal 8 Nisan 33 M.?

      5 Pada hari ini Yesus bersama murid-muridnya tiba di Betania. Di sini, Yesus akan tinggal selama enam malam di rumah sahabatnya yang ia kasihi, Lazarus, yang belum lama sebelumnya telah ia bangkitkan dari antara orang-orang mati. Betania terletak dekat Yerusalem. Secara tersendiri, Yesus telah menasihati para muridnya, ”Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” (Matius 20:18, 19) Yesus sadar sepenuhnya bahwa ia kini harus menghadapi pencobaan-pencobaan yang menyakitkan. Namun, seraya waktu pengujian yang paling penting tersebut mendekat, ia terus berupaya untuk dengan pengasih melayani saudara-saudaranya. Semoga kita selalu memiliki ”pikiran [”sikap mental”, NW] . . . yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”—Filipi 2:1-5; 1 Yohanes 3:16.

      9 Nisan

      6. Pada malam hari tanggal 9 Nisan, apa yang Maria lakukan, dan apa yang Yesus katakan kepada Yudas?

      6 Setelah matahari terbenam, seraya 9 Nisan mulai, Yesus menikmati hidangan makanan di rumah Simon, yang dulunya menderita kusta. Di sinilah Maria, saudara perempuan Lazarus, menuangkan minyak wangi yang mahal ke atas kepala dan kaki Yesus dan dengan rendah hati mengeringkan kakinya dengan rambutnya. Ketika Yudas keberatan, Yesus berkata, ”Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu.” Ketika mendengar bahwa banyak di antara orang Yahudi akan pergi ke Betania dan menaruh iman kepada Yesus, para imam kepala berkomplot untuk membunuh dia dan Lazarus.—Yohanes 12:1-7.

      7. Pada pagi hari 9 Nisan, bagaimana nama Yehuwa dihormati, dan apa yang Yesus beri tahu sebelumnya?

      7 Pagi-pagi sekali, Yesus berangkat ke Yerusalem. Orang berbondong-bondong pergi menjumpai dia, melambaikan daun palem dan berseru, ”Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan [”Yehuwa”, NW], Raja Israel!” Yesus kemudian menggenapi nubuat Zakharia 9:9 dengan menunggang seekor keledai mendaki ke kota. Ketika ia mendekati Yerusalem, ia meratapi kota itu, menubuatkan bahwa orang-orang Roma akan mengepungnya dengan batang-batang kayu runcing dan membinasakannya sama sekali—sebuah nubuat yang akan mengalami penggenapan yang sangat mengejutkan 37 tahun kemudian. (Hal ini menandakan kesulitan bagi Susunan Kristen, yang telah menjadi murtad mengikuti pola Yerusalem purba.) Para pemimpin Yahudi tidak ingin Yesus menjadi Raja mereka. Dalam kemarahan mereka berseru, ”Lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia.”—Yohanes 12:13, 19.

      10 Nisan

      8. Pada tanggal 10 Nisan, bagaimana Yesus memperlihatkan respek yang dalam terhadap rumah doa Yehuwa, dan apa yang terjadi selanjutnya?

      8 Yesus kembali mengunjungi bait. Untuk kedua kalinya, ia mengusir pedagang-pedagang yang tamak dan para penukar uang. Perdagangan—”cinta uang”—tidak patut berkuasa di rumah doa Yehuwa! (1 Timotius 6:9, 10) Tidak lama lagi Yesus harus mati. Ia berbicara tentang penanaman sebuah benih untuk menggambarkan hal ini. Benih yang mula-mula akan mati, namun dia bertunas untuk menghasilkan sebuah tangkai yang berisi banyak bulir gandum. Demikian pula, kematian Yesus akan menghasilkan kehidupan kekal bagi banyak sekali orang yang menaruh iman kepadanya. Karena merasa susah memikirkan kematiannya yang sudah mendekat, Yesus berdoa agar nama Bapanya dengan cara ini akan dimuliakan. Sebagai tanggapan, suara Allah mengguntur dari surga sehingga dapat didengar semua orang yang hadir, ”Aku telah memuliakanNya, dan Aku akan memuliakanNya lagi!”—Yohanes 12:27, 28.

      11 Nisan—Suatu Hari Penuh Kegiatan

      9. (a) Pagi-pagi sekali pada tanggal 11 Nisan, bagaimana Yesus menggunakan ilustrasi-ilustrasi ketika mengecam orang-orang Yahudi yang murtad? (b) Selaras dengan perumpamaan Yesus, siapa yang melewatkan suatu kesempatan yang luar biasa?

      9 Yesus bersama murid-muridnya kembali meninggalkan Betania untuk menyongsong satu hari penuh kegiatan. Yesus menggunakan tiga ilustrasi untuk memperlihatkan alasan orang-orang Yahudi yang murtad dikutuk. Ia telah mengutuk sebuah pohon ara yang tidak berbuah dan keadaannya yang layu menggambarkan bangsa Yahudi yang tidak setia dan tidak menghasilkan buah. Ketika memasuki bait, ia menguraikan bagaimana para penggarap yang tidak layak yang bekerja di kebun seorang pemilik kebun anggur, membunuh bahkan putra sang pemilik yang juga menjadi ahli warisnya—menggambarkan pengkhianatan orang-orang Yahudi atas kepercayaan yang Yehuwa berikan kepada mereka, yang akan memuncak pada tindakan mereka membunuh Yesus. Ia menggambarkan pesta pernikahan yang diselenggarakan oleh seorang raja—Yehuwa—yang para undangannya (orang-orang Yahudi) secara mementingkan diri memaafkan diri untuk tidak datang. Maka, undangan diulurkan kepada orang-orang luar—orang-orang Kafir—beberapa di antaranya menyambut. Namun seorang pria yang kedapatan tidak mengenakan pakaian pesta kawin diusir ke luar. Ia menggambarkan umat kristiani palsu dari Susunan Kristen. Banyak orang Yahudi di zaman Yesus telah diundang, ”tetapi sedikit yang dipilih,” untuk berada di antara ke-144.000 orang yang dimeteraikan yang mewarisi Kerajaan surgawi.—Matius 22:14; Wahyu 7:4.

      10-12. (a) Mengapa Yesus menghukum para pemimpin agama Yahudi, dan kecaman tajam apa ia lontarkan ke atas orang-orang munafik tersebut? (b) Bagaimana penghukuman akhirnya dilaksanakan atas orang-orang Yahudi yang murtad?

      10 Para pemimpin agama Yahudi yang munafik berupaya mencari kesempatan untuk menangkap Yesus, namun ia menjawab banyak pertanyaan mereka yang menjerat dan mempermalukan mereka di hadapan orang banyak. Oh, orang-orang Yahudi yang religius dan murtad! Betapa terus terang Yesus menghukum mereka! Mereka mengidamkan kedudukan terkemuka, pakaian yang berbeda, dan gelar-gelar yang kedengaran muluk, seperti ”Rabi” dan ”Bapa”, mirip dengan banyak pendeta di zaman kita. Yesus menetapkan peraturan, ”Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”—Matius 23:12.

      11 Yesus dengan tajam mengecam para pemimpin agama itu. Tujuh kali ia berseru, ”Celakalah kamu,” dengan menyebut mereka pemimpin buta dan orang munafik. Dan setiap kali ia memberikan alasan yang jelas untuk kecaman itu. Mereka menghalangi jalan masuk ke dalam Kerajaan surga. Apabila mereka berhasil menjerat seorang proselit, ia dijadikan dua kali lebih jahat untuk masuk ke Gehenna, kemungkinan besar memang sudah layak dibinasakan karena dosa besar yang telah dilakukan sebelumnya atau karena fanatisme. ”Orang-orang bodoh dan orang-orang buta,” kata Yesus, karena orang-orang Farisi memusatkan perhatian pada emas bait itu dan bukannya untuk memelihara ibadat yang murni di tempat itu. Mereka mengabaikan keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan karena mereka membayar persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan yang begitu diinginkan orang, namun mengabaikan hal-hal besar dari Taurat. Upacara pentahiran tidak akan pernah membuang kecemaran batin mereka—hanya hati yang dibersihkan melalui iman kepada korban Yesus yang sudah mendekat dapat memenuhi hal tersebut. Kemunafikan dan kefasikan batin mereka memungkiri apa pun di bagian luar yang telah ”dilabur putih”.—Matius 23:13-29.

      12 Ya, memang celaka bagi orang-orang Farisi, yang benar-benar ”keturunan pembunuh nabi-nabi” di zaman dulu! Ular, keturunan ular berbisa mereka itu, pantas untuk dihukum di Gehenna, karena mereka akan membunuh bukan saja Yesus tetapi juga orang-orang yang ia utus. Ini adalah penghukuman yang harus dijatuhkan atas ”angkatan [”keturunan”, NW] ini”. Dalam penggenapannya, Yerusalem dibinasakan sama sekali 37 tahun kemudian.—Matius 23:30-36.

      13. Pernyataan Yesus mengenai sumbangan-sumbangan di bait dicerminkan dalam situasi apa dewasa ini?

      13 Sebelum Yesus meninggalkan bait, ia memuji seorang janda miskin yang memasukkan dua keping uang ke dalam kotak perbendaharaan—”seluruh nafkahnya”. Berbeda memang dibandingkan orang-orang kaya yang tamak, yang memasukkan sumbangan ala kadarnya! Seperti janda miskin itu, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini dengan rela mengorbankan waktu, energi, dan keuangan mereka untuk menunjang dan meluaskan pekerjaan Kerajaan di seluas dunia. Betapa berbeda dengan para penginjil TV yang amoral yang memeras jemaat mereka untuk membangun kerajaan-kerajaan berupa kekayaan pribadi!—Lukas 20:45–21:4.

      Seraya 11 Nisan Mulai Berakhir

      14. Kesedihan apa yang Yesus nyatakan, dan bagaimana ia menjawab pertanyaan lebih lanjut dari murid-muridnya?

      14 Yesus meratapi Yerusalem dan penduduknya dan menyatakan, ”Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan [”Yehuwa”, NW]!” (Matius 23:37-39) Belakangan, ketika mereka sedang duduk di Bukit Zaitun, murid-murid Yesus yang dekat dengan dia menanyakan tentang hal ini, dan sebagai jawaban Yesus menguraikan tanda yang akan menandai kehadirannya dalam kuasa Kerajaan dan kesudahan sistem perkara-perkara yang jahat dari Setan.​—Matius 24:1–25:46; Markus 13:1-37; Lukas 21:5-36.

      15. Tanda apa yang Yesus berikan mengenai kehadirannya untuk penghukuman, dan sejak kapan hal ini digenapi?

      15 Menunjuk kepada penghukuman yang tidak lama lagi akan dilaksanakan Yehuwa ke atas bait, Yesus menyatakan bahwa hal ini melambangkan kejadian-kejadian yang membawa bencana di masa depan pada kesudahan seluruh sistem perkara-perkara. Masa kehadirannya akan ditandai dengan pecahnya peperangan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan juga dengan terjadinya kelaparan, gempa bumi, dan bela sampar, serta kefasikan dan tidak adanya kasih. Betapa benarnya hal ini berkenaan dunia kita abad ke-20 sejak 1914!

      16, 17. Perkembangan dunia apa yang Yesus uraikan, dan bagaimana hendaknya umat kristiani menanggapi nubuat itu?

      16 Klimaks akan dicapai dalam ”siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.” Karena hal ini akan mendatangkan kehancuran seperti Air Bah di zaman Nuh, Yesus memperingatkan terhadap keadaan orang yang terlalu sibuk mengejar kepentingan duniawi. ”Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” Betapa bahagianya kita seharusnya mengingat sang Majikan telah melantik ”hamba yang setia dan bijaksana” yang terurap untuk mengumumkan peringatan dan untuk menyediakan makanan rohani yang limpah selama masa kehadirannya ini!—Matius 24:21, 42, 45-47.

      17 Di abad ke-20 ini, telah kita saksikan ”di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung [tidak mengetahui jalan keluar, NW] . . . Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini”. Namun Yesus memberi tahu kita, ”Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” Dan ia mengingatkan kita, ”Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” Hanya dengan tetap berjaga-jaga kita akan berdiri layak mendapat perkenan di hadapan Yesus, ”Anak Manusia”, pada masa kehadirannya.—Lukas 21:25-28, 34-36.

      18. Nasihat apa yang dapat kita peroleh dari ilustrasi-ilustrasi Yesus tentang sepuluh anak gadis dan tentang talenta-talenta?

      18 Pada waktu mengakhiri tinjauan yang bagus sekali mengenai peristiwa-peristiwa zaman modern, Yesus memberikan tiga ilustrasi. Pertama, dalam ilustrasi mengenai sepuluh anak gadis, ia kembali menegaskan perlunya ’tetap berjaga-jaga’. Kemudian, dalam ilustrasi mengenai budak-budak dan talenta, ia memperlihatkan bagaimana kerajinan mendapat imbalan dengan suatu undangan untuk ’masuk dalam kebahagiaan sang Majikan’. Umat kristiani terurap, yang digambarkan sebelumnya dalam ketiga ilustrasi, dan juga domba-domba lain dapat mengambil banyak anjuran dari kata-kata yang sangat jelas ini.—Matius 25:1-30.

      19, 20. Hubungan apa yang menyenangkan di zaman modern disorot dalam ilustrasi Yesus mengenai domba dan kambing?

      19 Ilustrasi yang ketiga menunjuk kepada kehadiran Yesus dalam kuasa Kerajaan setelah ia datang untuk duduk di atas takhtanya yang mulia di surga. Ini merupakan masa untuk menghakimi bangsa-bangsa dan untuk memisahkan orang-orang di bumi ke dalam dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari orang-orang lembut yang seperti domba dan kelompok lainnya, orang-orang keras kepala yang seperti kambing. Domba-domba mengadakan upaya ekstra untuk memperlihatkan diri mendukung saudara-saudara dari sang Raja—orang-orang terurap yang masih tinggal di atas bumi pada masa kesudahan dunia ini. Domba-domba ini mendapat upah kehidupan, sedangkan kambing-kambing yang tidak menghargai dicampakkan ke dalam kebinasaan kekal.—Matius 25:31-46.

      20 Betapa menakjubkan hubungan yang kita lihat di antara domba-domba lain dan saudara-saudara sang Raja pada kesudahan sistem perkara-perkara! Meskipun kaum sisa yang terurap menanggung beban tanggung jawab utama atas pekerjaan yang dimulai pada kehadiran sang Raja, jutaan domba-domba lain yang bergairah sekarang membentuk 99,8 persen dari hamba-hamba Allah di atas bumi. (Yohanes 10:16) Dan mereka juga telah memperlihatkan diri mereka rela untuk menahan ’kelaparan, kehausan, keadaan telanjang, kesakitan, dan pemenjaraan’ sebagai rekan-rekan dari orang-orang terurap yang memelihara integritas.a

      12 Nisan

      21. Apa yang mendapat gerak maju pada tanggal 12 Nisan, dan bagaimana caranya?

      21 Komplotan untuk membunuh Yesus mendapat gerak maju. Yudas mengunjungi imam-imam kepala di bait, setuju mengkhianati Yesus untuk 30 keping perak. Bahkan hal ini telah dinubuatkan.—Zakharia 11:12.

      13 Nisan

      22. Persiapan apa diadakan pada tanggal 13 Nisan?

      22 Yesus, yang tetap tinggal di Betania, kemungkinan besar untuk berdoa dan mengadakan renungan, menyuruh murid-muridnya ke Yerusalem untuk mencari ”si Anu.” Di rumah orang ini, di ruang atas yang luas, mereka mempersiapkan Paskah. (Matius 26:17-19) Ketika matahari terbenam pada tanggal 13 Nisan, Yesus bergabung dengan mereka di sana untuk perayaan paling penting dalam seluruh sejarah. Apa yang kini akan terjadi pada tanggal 14 Nisan? Artikel berikut akan memberi tahu kita.

      [Catatan kaki]

      a Artikel berikut seharusnya membantu kita untuk lebih menghargai hubungan yang intim antara kawanan kecil yang terurap dan domba-domba lain.

  • Hari untuk Diingat
    Menara Pengawal—1992 | 1 Maret
    • Hari untuk Diingat

      ”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”—YOHANES 16:33.

      1, 2. Satu hari apa dalam sejarah menonjol dibanding semua hari lain, dan mengapa?

      DUNIA dewasa ini banyak membicarakan tentang damai. Pada akhir Perang Dunia II, damai dikaitkan dengan V-E Day dan V-J Day.a Setiap tahun, hari Natal membuat orang mengingat tentang ’damai di bumi’. (Lukas 2:14) Namun ada satu hari dalam seluruh sejarah manusia yang menonjol dibanding semua hari lain. Itulah hari ketika Kristus Yesus mengucapkan kata-kata yang dikutip di atas. Dari dua juta hari lebih keberadaan umat manusia di atas bumi, itu satu-satunya hari yang sama sekali mengubah jalan hidup umat manusia demi kebaikan kekalnya.

      2 Hari bersejarah itu adalah tanggal 14 Nisan pada kalender Yahudi. Pada tahun 33 Masehi, 14 Nisan dimulai pada waktu matahari terbenam tanggal 1 April. Marilah kita meninjau peristiwa-peristiwa pada hari yang sangat penting itu.

      14 Nisan!

      3. Bagaimana Yesus menggunakan jam-jam terakhir ini?

      3 Menjelang petang, kemungkinan besar bulan purnama yang indah bersinar sebagai pengingat bahwa Yehuwa menentukan masa dan musim. (Kisah 1:7) Dan apa yang sedang terjadi di ruang atas tempat Yesus dan ke-12 rasulnya berkumpul untuk merayakan Paskah tahunan orang Yahudi? Seraya Yesus bersiap ’untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa, ia memperlihatkan kasih kepada miliknya sendiri sampai kepada kesudahannya.’ (Yohanes 13:1) Bagaimana ia melakukan hal ini? Melalui kata-kata yang diucapkan dan melalui teladan, Yesus terus menanamkan dalam diri murid-muridnya, sifat-sifat yang akan membantu mereka menaklukkan dunia.

      Mengenakan Kerendahan Hati dan Kasih

      4. (a) Bagaimana Yesus memperlihatkan kepada murid-muridnya suatu sifat dasar? (b) Bagaimana kita tahu bahwa Petrus telah belajar pentingnya kerendahan hati?

      4 Para rasul masih harus membuang dari diri mereka iri hati dan keangkuhan yang penuh ambisi. Maka Yesus mengikatkan sebuah handuk pada pinggangnya dan mulai membasuh kaki mereka. Ini bukan pertunjukan kerendahan hati yang pura-pura, seperti yang dilakukan setiap tahun di Roma oleh paus Susunan Kristen. Sama sekali tidak! Kerendahan hati yang sejati adalah tindakan memberi diri yang timbul dari ’kerendahan pikiran yang menganggap orang lain lebih tinggi.’ (Filipi 2:2-5) Pada mulanya, Petrus tidak melihat maknanya, sehingga menolak untuk membiarkan Yesus membasuh kakinya. Setelah dikoreksi, ia meminta agar Yesus membasuh seluruh tubuhnya. (Yohanes 13:1-10) Namun, Petrus pasti telah memahami pelajaran tersebut. Bertahun-tahun kemudian, ia menasihati orang-orang lain dengan benar. (1 Petrus 3:8, 9; 5:5) Betapa penting dewasa ini agar kita semua bekerja sebagai budak bagi Kristus dengan kerendahan hati!—Lihat juga Amsal 22:4; Matius 23:8-12.

      5.Perintah apa Yesus berikan yang memperlihatkan pentingnya sifat utama yang lain?

      5 Salah seorang di antara ke-12 rasul tidak mengambil manfaat dari nasihat Yesus. Ia adalah Yudas Iskariot. Seraya perjamuan Paskah berlangsung, Yesus mulai susah hatinya, memperkenalkan Yudas sebagai orang yang mengkhianati dia, dan menyuruh dia ke luar. Baru setelah ini Yesus memberi tahu ke-11 rasulnya yang setia, ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34, 35) Ini benar-benar suatu perintah baru, yang ditunjukkan oleh teladan terbesar dari Yesus sendiri! Seraya jam untuk kematiannya sebagai korban mendekat, Yesus memperlihatkan kasih yang menonjol. Ia menggunakan setiap menit yang berharga untuk mengajar dan menganjurkan murid-murid tersebut. Belakangan, ia menegaskan pentingnya kasih, sambil berkata, ”Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”—Yohanes 15:12, 13.

      ”Jalan dan Kebenaran dan Hidup”

      6. Tujuan apa yang Yesus tetapkan di hadapan murid-muridnya yang sangat dekat dengan dia?

      6 Yesus mengatakan kepada ke-11 rasul yang setia, ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yohanes 14:1, 2) Tempat ini akan terdapat dalam ”Kerajaan Sorga.” (Matius 7:21) Yesus menyatakan bagaimana kelompok murid-murid yang loyal ini yang sangat dekat dengan dia dapat mencapai tujuan mereka. Ia berkata, ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6) Hal ini juga berlaku bagi kelompok orang dari antara umat manusia yang memperoleh kehidupan kekal di atas bumi.—Wahyu 7:9, 10; 21:1-4.

      7-9. Mengapa Yesus menggambarkan dirinya sebagai ”jalan dan kebenaran dan hidup”?

      7 Yesus adalah ”jalan”. Satu-satunya pendekatan kepada Allah dalam doa adalah melalui Kristus Yesus. Yesus sendiri meyakinkan murid-muridnya bahwa sang Bapa akan memberikan kepada mereka segala sesuatu yang mereka minta dalam nama Yesus. (Yohanes 15:16) Doa-doa yang ditujukan kepada patung dan gambar orang suci atau ”santo-santo” agama atau yang penuh dengan Salam Maria dan pujian yang diulang-ulangi—tidak satu pun di antaranya didengar dan diterima oleh Bapa. (Matius 6:5-8) Selanjutnya, mengenai Yesus, kita membaca di Kisah 4:12, ”Di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

      8 Yesus adalah ”kebenaran”. Rasul Yohanes mengatakan tentang dia, ”Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14) Yesus menjadi kebenaran dengan menggenapi ratusan nubuat dalam Kitab-Kitab Ibrani. (2 Korintus 1:20; Wahyu 19:10) Ia memberi tahu kebenaran pada waktu berbicara kepada murid-muridnya dan orang banyak yang mendengarkan, pada waktu membuktikan kepalsuan pemimpin-pemimpin agama yang munafik, dan dengan teladan kehidupannya.

      9 Yesus adalah ”hidup”. Sebagai Putra Allah, Yesus berkata, ”Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36) Iman yang diperlihatkan terhadap korban Yesus membawa kepada kehidupan kekal—kehidupan tidak berkematian di surga bagi ”kawanan kecil” kristiani terurap dan kehidupan selama-lamanya di atas firdaus bumi bagi sekelompok besar ”domba-domba lain”.—Lukas 12:32; 23:43; Yohanes 10:16.

      Bertekun Menghadapi Penindasan

      10. Mengapa kita perlu ’menaklukkan dunia,’ dan anjuran apa yang Yesus berikan sehubungan dengan ini?

      10 Orang-orang yang berharap untuk hidup dalam sistem baru Yehuwa harus berjuang menghadapi suatu dunia yang ”berada di bawah kuasa si jahat”, Setan si Iblis. (1 Yohanes 5:19) Maka, betapa menganjurkan kata-kata Yesus di Yohanes 15:17-19! Ia menyatakan, ”Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” Umat kristiani sejati telah dibenci terus sampai tahun 1992 ini, dan betapa bersukacita kita karena teladan-teladan baik dari orang-orang yang tetap teguh, yang dengan rendah hati mencari kekuatan di bawah tangan yang kuasa dari Allah! (1 Petrus 5:6-10) Kita semua dapat bertekun menghadapi pencobaan dengan menaruh iman kepada Yesus, yang mengakhiri diskusinya dengan kata-kata yang menghangatkan hati ini, ”Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”—Yohanes 16:33.

      Memperkenalkan Suatu Perjanjian Baru

      11. Apa yang Yeremia nubuatkan mengenai suatu perjanjian baru?

      11 Selama petang itu, setelah perayaan Paskah selesai, Yesus berbicara tentang suatu perjanjian baru. Nabi Yeremia memberi tahu hal ini berabad-abad sebelumnya, dengan berkata, ”Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman [Yehuwa], Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, . . . Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu. . . . Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” (Yeremia 31:31-34) Pada tanggal 14 Nisan 33 M., korban yang mengesahkan perjanjian baru ini akan diadakan!

      12. Bagaimana Yesus mengadakan perjanjian baru, dan apa yang dicapai oleh perjanjian tersebut?

      12 Yesus memberi tahu ke-11 rasul yang setia bahwa ia ingin sekali menyantap Paskah ini bersama mereka. Kemudian ia mengambil roti, mengucapkan syukur, memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada mereka, sambil berkata, ”Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Dengan cara yang sama, ia memberikan secawan anggur merah kepada mereka, sambil berkata, ”Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu.” (Lukas 22:15, 19, 20) Perjanjian baru dibuat berlaku oleh ”darah yang mahal” dari Yesus, yang jauh lebih bernilai dari darah binatang yang dipercikkan untuk mengesahkan perjanjian Taurat Israel! (1 Petrus 1:19; Ibrani 9:13, 14) Mereka yang diambil ke dalam perjanjian baru tersebut menikmati pengampunan dosa yang lengkap. Karena itu, mereka dapat memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari ke-144.000, yang menerima warisan kekal sebagai Israel rohani.—Galatia 6:16; Ibrani 9:15-18; 13:20; Wahyu 14:1.

      ”Menjadi Peringatan akan Aku”

      13. (a) Hal apa yang harus kita renungkan selama masa Peringatan kematian Yesus? (b) Hanya siapa yang patut ambil bagian dari lambang-lambang, dan mengapa?

      13 Peringatan tahunan kematian Yesus yang ke-1.960 jatuh pada tanggal 17 April 1992. Seraya tanggal tersebut mendekat, sebaiknya kita merenungkan semua hal yang dicapai oleh korban Yesus yang sempurna. Penyelenggaraan ini meninggikan hikmat Yehuwa dan kasih-Nya yang dalam bagi umat manusia. Integritas Yesus yang tidak bercela, bahkan sampai kematian yang menyakitkan, membenarkan Yehuwa terhadap ejekan Setan bahwa manusia ciptaan-Nya bercacat dan akan gagal di bawah ujian. (Ayub 1:8-11; Amsal 27:11) Dengan darah yang ia korbankan, Yesus menjadi perantara perjanjian baru, sarana Yehuwa untuk memilih ”bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri”. Sementara masih berada di bumi, mereka ”memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar” dari Allah mereka, Yehuwa, yang telah ’memanggil mereka ke luar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib’. (1 Petrus 2:9; bandingkan Keluaran 19:5, 6.) Selayaknya, mereka saja yang ambil bagian dari lambang-lambang Peringatan kematian Yesus setiap tahun.

      14. Bagaimana jutaan pengamat diperkaya?

      14 Pada Peringatan kematian Yesus tahun lalu, 10.650.158 hadir di seputar bumi, namun di antara mereka ini hanya 8.850—tidak sampai sepersepuluh dari 1 persen—ambil bagian dari lambang-lambang. Maka, apa manfaat perayaan ini bagi jutaan pengamat? Besar manfaatnya! Meskipun tidak ambil bagian, mereka bertambah kaya secara rohani melalui pergaulan mereka dengan persaudaraan sedunia yang besar, seraya mereka mendengarkan semua hal menakjubkan yang Yehuwa laksanakan melalui korban Putra-Nya.

      15. Bagaimana orang-orang selain mereka yang terurap mendapat manfaat dari korban Yesus?

      15 Selain itu, sang rasul memberi tahu kita di 1 Yohanes 2:1, 2, ”Kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.” Ya, korban Yesus, memang memberi manfaat mula-mula kepada golongan Yohanes yang dibawa ke dalam perjanjian baru, tetapi juga menyediakan pengampunan dosa-dosa ”seluruh dunia”. Ini merupakan ’korban pendamaian’ bagi dosa-dosa dari semua orang lain dari dunia umat manusia yang menaruh iman kepada darah Yesus yang dicurahkan, yang membuka bagi mereka prospek kehidupan kekal yang membahagiakan di atas bumi firdaus.—Matius 20:28.

      ”Dalam Kerajaan BapaKu”

      16. (a) Dalam hal apa Yesus dan sesama ahli warisnya kini tampaknya ambil bagian? (b) Apa yang dituntut dewasa ini baik dari kaum sisa terurap maupun dari kumpulan besar?

      16 Seraya terus menganjurkan rasul-rasulnya, Yesus menunjuk kepada hari ketika ia dengan cara simbolik akan meminum hasil pokok anggur yang baru bersama murid-muridnya dalam Kerajaan Bapanya. (Matius 26:29) Ia memberi tahu mereka, ”Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti BapaKu menentukannya bagiKu, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Lukas 22:28-30) Karena Yesus memperoleh kuasa Kerajaan di surga pada tahun 1914, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar dari rekan-rekan ahli waris bersama Yesus, yang dikumpulkan selama berabad-abad, telah dibangkitkan, untuk ”duduk di atas takhta” bersama dia. (1 Tesalonika 4:15, 16) Hari manakala malaikat-malaikat melepaskan ”keempat angin bumi” dari ”sengsara yang besar” mendekat dengan cepat! Pada waktu itu nanti, pemeteraian ke-144.000 Israel rohani dan pengumpulan jutaan orang kumpulan besar sudah akan selesai. Semuanya mereka harus memelihara integritas, sama seperti Yesus, agar dapat menerima hadiah berupa kehidupan kekal.—Wahyu 2:10; 7:1-4, 9.

      17 dan kotak. (a) Jika seorang yang terurap harus ditolak karena tidak loyal, siapa secara masuk akal dapat menggantikan dia? (b) Artikel-artikel dalam Watchtower tahun 1938 memancarkan cahaya menarik apa atas pembentukan dan belakangan perluasan organisasi teokratis di atas bumi?

      17 Bagaimana jika beberapa orang terurap gagal untuk memelihara integritas? Pada saat yang telah begitu larut, jumlah orang yang tidak loyal demikian tidak diragukan hanya sedikit. Masuk akal, bila memang perlu, penggantiannya, tidak akan berasal dari antara orang-orang yang baru dibaptis, tetapi dari antara mereka yang berpaut dengan Yesus dalam pencobaannya selama bertahun-tahun dari dinas yang setia. Kilasan cemerlang cahaya rohani yang datang melalui The Watchtower dalam dekade 1920-an dan 1930-an menunjukkan bahwa pengumpulan sisa orang-orang yang terurap secara praktis diselesaikan selama jangka waktu itu. Mereka yang ”telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” sejak waktu itu memiliki harapan penuh sukacita yang berbeda. Melalui Kristus, roh Yehuwa membimbing mereka kepada ”mata air kehidupan” dalam bumi Firdaus.—Wahyu 7:10, 14, 17.

      Doa yang Amat Sungguh-Sungguh

      18. Pelajaran penuh kuasa apa yang kita pahami dari doa Yesus di Yohanes pasal 17?

      18 Yesus mengakhiri pertemuan Peringatan kematiannya bersama murid-muridnya dengan memanjatkan doa yang sungguh-sungguh yang dicatat di Yohanes 17:1-26. Ia berdoa mula-mula agar Bapanya mempermuliakan dia seraya ia memelihara integritas sampai ke akhir. Dengan cara ini Yehuwa juga akan dipermuliakan, karena nama-Nya dipermuliakan—dibersihkan dari semua celaan. Karena, sesungguhnya, manusia sempurna Yesus memang membuktikan bahwa manusia yang Allah ciptakan dapat tak bercacat, bahkan di bawah ujian yang paling hebat. (Ulangan 32:4, 5; Ibrani 4:15) Lebih jauh, kematian Yesus sebagai korban membuka kesempatan besar bagi keturunan Adam. Kata Yesus, ”Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Betapa pentingnya untuk memperoleh pengetahuan yang saksama tentang Allah Yehuwa dan tentang Putra-Nya, Anak Domba Allah, yang telah memberikan kehidupannya demi pembenaran Yehuwa dan demi keselamatan umat manusia! (Yohanes 1:29; 1 Petrus 2:22-25) Apakah saudara menghargai korban yang paling pengasih tersebut sampai sejauh membaktikan seluruh diri saudara kepada Yehuwa dan dinas-Nya yang berharga?

      19. Bagaimana kaum sisa dan kumpulan besar dapat menikmati kesatuan yang berharga?

      19 Selanjutnya, Yesus berdoa kepada Bapa Kudusnya agar Ia memperhatikan murid-murid seraya mereka membuktikan diri bukan bagian dari dunia, berpaut kepada firman-Nya sebagai kebenaran, dan memelihara kesatuan yang berharga dengan Bapa dan Putra. Bukankah doa ini telah dijawab secara menakjubkan terus sampai zaman sekarang ini seraya kaum sisa terurap dan kumpulan besar melayani bersama secara terpadu dalam ikatan kasih, sambil memelihara kenetralan terhadap dunia, kekerasannya, dan kefasikannya? Betapa berharga kata-kata penutup yang Yesus ucapkan kepada Bapanya, Yehuwa! ”Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya,” kata Yesus, ”supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam [persatuan dengan, NW] mereka.”—Yohanes 17:14, 16, 26.

      20. Mengapa 14 Nisan 33 M., memang satu-satunya hari untuk diingat?

      20 Sambil pergi menuju taman Getsemani, Yesus melanjutkan pergaulan yang singkat dan membina bersama murid-muridnya. Kemudian musuh-musuhnya datang! Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan penderitaan fisik Yesus, kesedihannya yang memilukan atas cela yang ditimpakan kepada Yehuwa, dan integritasnya yang patut dicontoh melalui semua hal ini. Yesus bertekun sampai ke akhir, sepanjang malam dan selama bagian terbesar dari siang hari tersebut. Ia dengan jelas memperlihatkan bahwa Kerajaan-Nya bukan bagian dari dunia. Dan dengan nafas yang terakhir, ia berseru, ”Sudah selesai.” (Yohanes 18:36, 37; 19:30) Penaklukannya atas dunia terlaksana. Tanggal 14 Nisan 33 M., memang satu-satunya hari untuk diingat!

      [Catatan Kaki]

      a Victory in Europe Day and Victory over Japan Day (Hari Kemenangan Eropa dan Hari Kemenangan Atas Jepang).

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan