PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Hari Yehuwa Sudah Dekat
    Menara Pengawal—1998 | 1 Mei
    • Hari Yehuwa Sudah Dekat

      ”Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri!”​—YOEL 1:2.

      1, 2. Situasi apa terjadi di Yehuda yang menyebabkan Yehuwa mengilhami Yoel untuk mengucapkan nubuat-Nya yang penuh kuasa?

      ”WAHAI, hari itu! Sungguh, hari [Yehuwa] sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.” Benar-benar pengumuman yang dramatis! Ini adalah berita Allah kepada umat-Nya yang disampaikan melalui Yoel, nabi-Nya.

      2 Kata-kata di Yoel 1:15 ini ditulis di Yehuda, kemungkinan sekitar tahun 820 SM. Bukit-bukit yang hijau di kala itu memperindah negeri tersebut. Buah dan biji-bijian sangat limpah. Padang rumput yang hijau luas terhampar. Namun, ada sesuatu yang sangat tidak beres. Penyembahan Baal berkembang subur di Yerusalem dan di tanah Yehuda. Bangsa itu mengadakan pesta seksual sambil bermabuk-mabukan di hadapan allah palsu ini. (Bandingkan 2 Tawarikh 21:4-6, 11.) Apakah Yehuwa membiarkan semua ini berlangsung terus?

      3. Berkenaan hal apa Yehuwa memberi peringatan, dan untuk hal apa bangsa-bangsa harus bersiap-siap?

      3 Buku Alkitab, Yoel, menjawab hal ini dengan jelas. Allah Yehuwa akan membenarkan kedaulatan-Nya dan menyucikan nama-Nya yang kudus. Hari besar Yehuwa sudah dekat. Pada saat itu, Allah akan melaksanakan penghakiman atas semua bangsa di ”lembah Yosafat”. (Yoel 3:12) Biarlah mereka bersiap-siap untuk berperang melawan Pribadi yang Mahakuasa, Yehuwa. Kita pun menghadapi hari besar Yehuwa. Maka, marilah kita mencermati kata-kata nubuat Yoel bagi zaman kita dan zaman dahulu.

      Serbuan Serangga

      4. Seberapa besarkah peristiwa yang diperingatkan oleh Yoel?

      4 Melalui nabi-Nya, Yehuwa mengatakan, ”Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu, atau dalam zaman nenek moyangmu? Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian.” (Yoel 1:2, 3) Para tua-tua dan segenap umat itu dapat mengharapkan terjadinya suatu peristiwa yang belum pernah ada sepanjang hidup mereka atau pada zaman nenek moyang mereka. Peristiwa itu begitu luar biasa sampai-sampai itu akan diceritakan hingga ke generasi yang ketiga! Peristiwa luar biasa apakah itu? Untuk memperoleh jawabannya, mari bayangkan diri kita berada pada zaman Yoel.

      5, 6. (a) Lukiskan tulah yang dinubuatkan Yoel. (b) Siapa Sumber tulah tersebut?

      5 Dengar! Yoel mendengar suara gemuruh dari kejauhan. Langit menjadi gelap, dan suara yang mencekam bertambah seraya kegelapan menyelimuti langit. Kemudian, awan yang bagaikan asap pun turun. Inilah pasukan serangga yang berjumlah jutaan. Dan alangkah dahsyat kehancuran yang diakibatkannya! Sekarang, perhatikan Yoel 1:4. Serangga-serangga penyerbu ini bukan hanya belalang bersayap yang suka berpindah-pindah. Rupanya, masih ada lagi! Datang juga segerombolan larva belalang yang kelaparan. Dibawa oleh angin, belalang-belalang ini datang dengan mendadak, dan suaranya bagaikan kereta perang. (Yoel 2:5) Karena kerakusannya, jutaan dari mereka dapat dengan sekejap mata mengubah sesuatu yang seperti firdaus menjadi padang belantara.

      6 Yang juga bertindak adalah ulat bulu​—fase larva dari ngengat dan kupu-kupu. Sepasukan besar ulat bulu yang kelaparan dapat memakan dedaunan dari tanaman sepotong demi sepotong, helai demi helai, sampai tanaman itu nyaris gundul. Dan sebagian besar yang tersisa, dimakan oleh belalang. Juga, apa yang belalang tinggalkan pasti akan disikat habis oleh lipas yang bergerak cepat. Namun, perhatikan ini: Di Yoel pasal 2, ayat 11, Allah mengidentifikasi pasukan belalang ini sebagai ”tentara-Nya”. Ya, Ia adalah Sumber dari tulah belalang yang akan menghancurkan negeri itu dan menyebabkan kelaparan yang hebat. Kapan? Tepat sebelum ”hari Yehuwa”.

      ”Bangunlah, Hai Pemabuk”!

      7. (a) Bagaimana kondisi dari para pemimpin agama Yehuda? (b) Bagaimana keadaan para pemimpin agama Susunan Kristen dewasa ini serupa dengan para pemimpin agama Yehuda?

      7 Sekelompok orang yang amat nista, para pemimpin agama dari Yehuda disorot sewaktu diberi perintah, ”Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru [”anggur manis”, NW], sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!” (Yoel 1:5) Ya, pemabuk-pemabuk rohani dari Yehuda diperintahkan untuk ’bangun’, untuk menjadi sadar. Namun, jangan mengira bahwa ini hanyalah sejarah zaman purba belaka. Sekarang ini, sebelum hari besar Yehuwa, para pemimpin agama Susunan Kristen secara kiasan begitu kembung dengan anggur manis sehingga mereka sama sekali tidak menyadari perintah dari Yang Mahatinggi ini. Alangkah terkejutnya mereka kelak sewaktu tersadar dari kemabukannya secara rohani oleh hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut!

      8, 9. (a) Bagaimana Yoel melukiskan belalang-belalang dan dampak yang diakibatkan oleh tulah mereka? (b) Dewasa ini, siapa yang digambarkan sebagai belalang?

      8 Lihat pasukan besar belalang itu! ”Maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina. Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih. Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya.”​—Yoel 1:​6-8.

      9 Apakah ini sekadar nubuat tentang ”suatu bangsa” belalang, sekawanan belalang, yang menyerbu Yehuda? Tidak, nubuat ini mencakup lebih daripada itu. Di Yoel 1:6 dan Penyingkapan 9:​7, umat Allah digambarkan sebagai belalang. Pasukan belalang pada zaman modern tidak lain adalah tentara belalang Yehuwa yang terurap, yang kini disertai oleh sekitar 5.600.000 ”domba-domba lain” Yesus. (Yohanes 10:16) Tidakkah saudara senang menjadi bagian dari kelompok besar penyembah Yehuwa ini?

      10. Apa dampak dari tulah belalang di Yehuda?

      10 Di Yoel 1:​9-​12, kita membaca tentang dampak tulah belalang. Sekawanan demi sekawanan mendatangkan kehancuran total atas negeri itu. Karena tidak ada biji-bijian, anggur, dan minyak, para imam yang tidak setia tidak dapat melanjutkan pekerjaan mereka. Bahkan tanah berkabung, karena belalang telah menjarah biji-bijiannya dan pohon-pohon buah telah ditinggalkan tanpa buah. Dengan hancurnya pokok anggur, tidak ada lagi anggur bagi para pelahap anggur Baal yang juga para pemabuk rohani.

      ”Pukuli Dadamu, Hai Para Imam”

      11, 12. (a) Siapa yang menyatakan diri sebagai para imam Allah dewasa ini? (b) Bagaimana para pemimpin agama Susunan Kristen dipengaruhi oleh tulah belalang pada zaman modern?

      11 Dengarkan berita Allah bagi para imam yang suka melawan ini, ”Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah [”pukuli dadamu”, NW], hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah.” (Yoel 1:​13) Sewaktu penggenapan pertama nubuat Yoel terjadi, para imam Lewi melayani di mezbah. Namun, bagaimana sewaktu penggenapan akhir terjadi? Dewasa ini, para pemimpin agama Susunan Kristen telah mengaku berwenang untuk melayani di mezbah Allah dengan menyatakan diri sebagai pelayan-pelayan-Nya, ”para imam”-Nya. Akan tetapi, apa yang sekarang sedang terjadi sewaktu belalang-belalang zaman modern milik Allah bergerak maju?

      12 Sewaktu ”para imam” Susunan Kristen melihat umat Yehuwa beraksi dan mendengar peringatan mereka tentang penghukuman ilahi, mereka menjadi kalut. Mereka memukuli dada dengan kesal hati dan merasa berang atas pengaruh yang menghancurkan dari berita Kerajaan. Dan, mereka meratap karena ditinggalkan kawanan mereka. Dengan dibabatnya padang rumput mereka, biarlah mereka melewatkan malam dalam kain goni, berkabung atas hilangnya nafkah mereka. Tidak lama lagi, mereka pun akan kehilangan pekerjaan! Bahkan, Allah memberi tahu mereka untuk berkabung semalam suntuk karena ajal mereka sudah dekat.

      13. Apakah Susunan Kristen secara kelompok akan menanggapi dengan baik peringatan Yehuwa?

      13 Menurut Yoel 1:​14 (NW), harapan mereka satu-satunya hanyalah bertobat dan berseru ”kepada Yehuwa meminta tolong”. Dapatkah kita berharap agar seluruh golongan pemimpin agama Susunan Kristen berpaling kepada Yehuwa? Tentu saja tidak! Mereka masing-masing harus menanggapi peringatan Yehuwa. Namun, keadaan kelaparan rohani yang hebat yang melanda para pemimpin agama ini berikut jemaat mereka secara keseluruhan akan terus berlanjut. Nabi Amos menubuatkan, ”’Sesungguhnya, waktu akan datang,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH, ’Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.’” (Amos 8:​11) Di pihak lain, alangkah bersyukurnya kita karena perjamuan rohani yang limpah yang dengan penuh kasih disediakan Allah melalui ”budak yang setia dan bijaksana”!​—Matius 24:​45-​47.

      14. Tulah belalang menjadi pertanda akan hal apa?

      14 Tulah belalang dahulu dan sekarang menjadi pertanda akan sesuatu. Pertanda akan hal apa? Yoel dengan jelas memberi tahu kita, katanya, ”Wahai, hari itu! Sungguh, hari [Yehuwa] sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.” (Yoel 1:​15) Serbuan pasukan belalang Allah di seluas dunia dengan jelas menunjukkan bahwa hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut sudah dekat. Pasti, semua orang yang berhati jujur merindukan hari perhitungan istimewa itu sewaktu penghakiman ilahi dilaksanakan atas orang-orang fasik dan Yehuwa tampil berkemenangan sebagai Penguasa Universal.

      15. Mengingat kondisi yang telantar dari negeri itu, bagaimana reaksi orang-orang yang mengindahkan peringatan ilahi?

      15 Sebagaimana diperlihatkan Yoel 1:​16-​20, persediaan makanan habis sama sekali di Yehuda purba. Demikian pula dengan kegembiraan. Gudang-gudang telantar, dan lumbung-lumbung harus diruntuhkan. Belalang-belalang telah melalap daerah tumbuh-tumbuhan sehingga padang rumput tidak ada lagi, akibatnya ternak mengembara dalam kekacauan dan kawanan domba musnah. Ini benar-benar malapetaka! Di tengah-tengah kondisi seperti itu, bagaimana dengan Yoel? Menurut ayat 19, ia mengatakan, ”Kepada-Mu, ya [Yehuwa], aku berseru.” Dewasa ini, banyak orang juga mengindahkan peringatan ilahi dan berseru kepada Allah Yehuwa dengan iman.

      ”Hari Yehuwa Akan Datang”

      16. Mengapa hendaknya ”penduduk negeri” menjadi resah?

      16 Dengarkan perintah dari Allah ini, ”Tiuplah tanduk di Zion, hai, kamu sekalian, dan teriakkan pekik perang di gunungku yang kudus. Biarlah seluruh penduduk negeri menjadi resah.” (Yoel 2:1, NW) Mengapa bereaksi seperti itu? Nubuat tersebut menjawab, ”Sebab hari Yehuwa akan datang, sebab hari itu sudah dekat! Itu adalah hari kegelapan dan kesuraman, hari awan-awan dan kesuraman, seperti cahaya fajar yang tersebar di atas gunung-gunung.” (Yoel 2:1, 2, NW) Sesungguhnya ada perasaan mendesak sehubungan dengan hari besar Yehuwa.

      17. Bagaimana negeri dan bangsa-bangsa di Yehuda dipengaruhi oleh tulah belalang?

      17 Bayangkan pengaruh penglihatan sang nabi seraya belalang yang tidak kenal ampun mengubah sesuatu yang seperti taman Eden menjadi tempat tandus yang telantar. Dengarkan gambaran tentang pasukan belalang itu, ”Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari. Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang. Terhadapnya bangsa-bangsa gemetar, segala muka bertambah menjadi pucat pasi.” (Yoel 2:​4-6) Selama tulah belalang pada zaman Yoel, penderitaan para penyembah Baal bertambah, dan raut kekhawatiran tercermin di wajah mereka.

      18, 19. Bagaimana kegiatan umat Allah dewasa ini menjadi seperti tulah belalang?

      18 Tidak ada yang menghentikan belalang yang tertib dan tidak kenal lelah ini. Mereka berlari ”seperti pria-pria yang kuat” dan bahkan memanjat tembok-tembok. Jika ’ada yang jatuh di antara senjata-senjata lempar, yang lain-lain tidak memutuskan gerak maju’. (Yoel 2:​7-8, NW) Sungguh suatu gambaran nubuat yang jelas berkenaan pasukan belalang kiasan Allah pada zaman modern! Juga, dewasa ini, pasukan belalang Yehuwa terus maju lurus ke depan. Tidak ada ”tembok” pertentangan yang menghentikan mereka. Mereka tidak mengkompromikan integritas mereka kepada Allah, namun bersedia menghadapi kematian, seperti ribuan Saksi yang ’jatuh di antara senjata-senjata lempar’ karena menolak untuk memberi salut kepada Hitler pada masa rezim Nazi Jerman.

      19 Pasukan belalang Allah pada zaman modern telah memberikan kesaksian yang saksama di ”kota” Susunan Kristen. (Yoel 2:9) Mereka telah melakukan hal itu di seluruh dunia. Mereka masih memanjat segala rintangan, memasuki jutaan rumah, mendatangi orang-orang di jalan, berbicara kepada mereka melalui telepon, dan menghubungi mereka sebisa-bisanya dengan cara apa pun seraya mereka mengumumkan berita Yehuwa. Ya, mereka telah menyiarkan miliaran publikasi Alkitab dan masih akan menyiarkan lebih banyak dalam pelayanan mereka yang tanpa henti​—di hadapan umum maupun dari rumah ke rumah.​—Kisah 20:​20, 21.

      20. Siapa yang mendukung belalang pada zaman modern, dan apa hasilnya?

      20 Yoel 2:​10 memperlihatkan bahwa sekawanan besar belalang bagaikan awan yang dapat menggelapkan matahari, bulan, dan bintang-bintang. (Bandingkan Yesaya 60:8.) Apakah ada keraguan tentang siapa di balik tentara ini? Di atas gemuruhnya serangga-serangga itu, kita mendengar kata-kata dari Yoel 2:​11 ini, ”[Yehuwa] memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari [Yehuwa]! Siapakah yang dapat menahannya?” Ya, Allah Yehuwa mengutus tentara belalang-Nya sekarang​—sebelum hari besar-Nya.

      ”Yehuwa Tidak Lambat”

      21. Apa akibatnya bila ’hari Yehuwa datang seperti pencuri’?

      21 Seperti Yoel, rasul Petrus berbicara tentang hari besar Yehuwa. Ia menulis, ”Hari Yehuwa akan datang seperti seorang pencuri, manakala langit akan lenyap dengan bunyi gaduh yang mendesis, tetapi unsur-unsurnya yang karena luar biasa panas akan musnah, dan bumi dan pekerjaan-pekerjaan di dalamnya akan disingkapkan.” (2 Petrus 3:​10) Di bawah pengaruh Setan si Iblis, ”langit” pemerintah yang fasik memerintah atas ”bumi”, yaitu umat manusia yang terasing dari Allah. (Efesus 6:​12; 1 Yohanes 5:19) Langit dan bumi simbolis ini tidak akan luput dari panasnya kemarahan ilahi selama hari besar Yehuwa. Sebaliknya, mereka akan digantikan oleh ”langit baru dan bumi baru yang kita nantikan sesuai dengan janjinya, dan di dalamnya keadilbenaran akan tinggal”.​—2 Petrus 3:​13.

      22, 23. (a) Bagaimana seharusnya reaksi kita terhadap sifat belas kasihan Yehuwa berupa kesabaran? (b) Bagaimana hendaknya reaksi kita terhadap dekatnya hari Yehuwa?

      22 Dengan semua hal yang menyimpangkan perhatian dan ujian iman pada zaman modern, kita dapat kehilangan pandangan akan mendesaknya keadaan zaman kita. Namun, seraya belalang simbolis ini maju terus, banyak orang menyambut berita Kerajaan. Meskipun Allah telah memberikan waktu untuk hal ini, kita jangan mengaburkan arti kesabaran-Nya dengan kelambatan. ”Yehuwa tidak lambat sehubungan dengan janjinya, sebagaimana beberapa orang anggap kelambatan, tetapi ia sabar terhadap kamu karena ia tidak menginginkan seorang pun dibinasakan tetapi menginginkan semuanya mencapai pertobatan.”​—2 Petrus 3:9.

      23 Seraya kita menantikan hari besar Yehuwa, marilah kita camkan kata-kata Petrus yang dicatat di 2 Petrus 3:​11, 12, ”Mengingat semua perkara ini akan dimusnahkan secara demikian, orang-orang macam apa seharusnya kamu dalam tindakan-tindakan tingkah laku yang kudus dan perbuatan-perbuatan pengabdian yang saleh, menantikan dan tetap mengingat kehadiran hari Yehuwa, yang melaluinya langit yang karena terbakar akan dimusnahkan dan unsur-unsurnya yang karena luar biasa panas akan meleleh!” Tindakan dan perbuatan ini tentu saja mencakup agar kita tetap berjalan seiring dengan pasukan belalang Yehuwa dengan ambil bagian secara konsisten dan penuh arti dalam memberitakan kabar baik Kerajaan sebelum akhir itu tiba.​—Markus 13:10.

      24, 25. (a) Bagaimana saudara menanggapi hak istimewa untuk ikut serta dalam pekerjaan pasukan belalang Yehuwa? (b) Pertanyaan penting apa diajukan oleh Yoel?

      24 Pasukan belalang Allah tidak akan berhenti bekerja sampai hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut terjadi. Keberadaan kekuatan belalang yang tidak dapat dihentikan ini menjadi bukti yang luar biasa bahwa hari Yehuwa sudah dekat. Tidakkah saudara senang untuk melayani di antara belalang-belalang Allah yang terurap dan rekan-rekan mereka pada serangan gencar terakhir sebelum hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut?

      25 Betapa dahsyat hari Yehuwa kelak! Tidak heran pertanyaan yang diajukan adalah: ”Siapakah yang dapat menahannya?” (Yoel 2:​11) Pertanyaan ini dan banyak pertanyaan lainnya akan dibahas dalam dua artikel berikutnya.

  • Siapa yang Akan ”Selamat”?
    Menara Pengawal—1998 | 1 Mei
    • Siapa yang Akan ”Selamat”?

      ”Setiap orang yang menyerukan nama Yehuwa akan diselamatkan.”​—KISAH 2:21.

      1. Mengapa hari Pentakosta tahun 33 M merupakan titik balik dalam sejarah dunia?

      HARI Pentakosta tahun 33 M merupakan titik balik dalam sejarah dunia. Mengapa? Karena, pada hari itu lahirlah suatu bangsa baru. Pada mulanya, ia bukanlah suatu bangsa yang besar​—hanya 120 murid Yesus yang berkumpul di sebuah ruangan atas di Yerusalem. Namun dewasa ini, ketika sebagian bangsa yang ada pada saat itu telah terlupakan, bangsa yang lahir di ruangan atas tersebut masih bersama kita. Fakta ini sangat penting bagi kita semua, karena inilah bangsa yang ditetapkan Allah untuk menjadi saksi-Nya di hadapan umat manusia.

      2. Peristiwa-peristiwa menakjubkan apa menandai lahirnya bangsa baru?

      2 Sewaktu bangsa baru tersebut mulai ada, terjadilah peristiwa-peristiwa penting yang menggenapi kata-kata nubuat Yoel. Kita membaca tentang peristiwa-peristiwa ini di Kisah 2:2-4, ”Tiba-tiba dari langit muncul bunyi yang gaduh sama seperti tiupan angin kencang, dan itu memenuhi seluruh rumah tempat mereka sedang duduk. Dan lidah-lidah seolah-olah dari api terlihat oleh mereka dan dibagi-bagikan, dan hinggap di atas mereka masing-masing. Dan mereka semua dipenuhi dengan roh kudus dan mulai berbicara dengan bahasa-bahasa yang berbeda, tepat seperti yang dikaruniakan roh itu kepada mereka untuk diucapkan.” Dengan cara ini, ke-120 pria dan wanita yang setia tersebut menjadi suatu bangsa rohani, anggota-anggota pertama dari apa yang belakangan disebut rasul Paulus sebagai ”Israel milik Allah”.​—Galatia 6:16.

      3. Nubuat Yoel yang mana digenapi pada hari Pentakosta tahun 33 M?

      3 Banyak orang berkumpul untuk menyelidiki ”tiupan angin kencang” itu, dan rasul Petrus menjelaskan kepada mereka bahwa salah satu nubuat Yoel sedang digenapi. Nubuat yang mana? Dengarkan apa yang dikatakannya, ”’Pada hari-hari terakhir’, Allah berfirman, ’aku akan mencurahkan sebagian dari rohku ke atas setiap jenis daging, dan putra-putramu dan putri-putrimu akan bernubuat dan pria-pria mudamu akan melihat penglihatan dan pria-pria tuamu akan mendapat mimpi; dan bahkan ke atas budak-budakku lelaki dan ke atas budak-budakku perempuan aku akan mencurahkan sebagian dari rohku pada hari-hari itu, dan mereka akan bernubuat. Dan aku akan memberi isyarat-isyarat ajaib di langit di atas dan tanda-tanda di bumi di bawah, darah dan api dan kabut asap; matahari akan diubah menjadi kegelapan dan bulan menjadi darah sebelum hari yang besar dan termasyhur dari Yehuwa tiba. Dan setiap orang yang menyerukan nama Yehuwa akan diselamatkan.’” (Kisah 2:​17-​21) Kata-kata yang dikutip Petrus terdapat di Yoel 2:​28-32 (NW) dan penggenapannya mengartikan bahwa waktunya hampir habis bagi bangsa Yahudi. ”Hari yang besar dan termasyhur dari Yehuwa”, suatu waktu perhitungan bagi orang Israel yang tidak setia, telah dekat. Namun, siapa yang akan diselamatkan, atau selamat? Dan, apa yang digambarkan oleh hal ini?

      Dua Penggenapan Nubuat

      4, 5. Mengingat peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, nasihat apa yang Petrus berikan, dan mengapa nasihat tersebut masih berlaku jauh di kemudian hari?

      4 Pada tahun-tahun setelah tahun 33 M, Israel rohani milik Allah berkembang, namun bangsa Israel jasmani tidak. Pada tahun 66 M, Israel jasmani berperang melawan Roma. Pada tahun 70 M, Israel nyaris tidak ada lagi, dan Yerusalem beserta baitnya musnah dibakar. Pada hari Pentakosta tahun 33 M, Petrus memberikan nasihat yang bagus berkenaan tragedi yang akan datang itu. Kembali mengutip Yoel, ia mengatakan, ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.” Setiap orang Yahudi harus membuat keputusan pribadi untuk berseru kepada nama Yehuwa. Ini termasuk mengindahkan instruksi Petrus selanjutnya, ”Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosamu.” (Kisah 2:​38) Para pendengar Petrus harus menerima Yesus sebagai Mesias, yang telah ditolak oleh seluruh bangsa Israel.

      5 Kata-kata nubuat Yoel ini memiliki pengaruh besar atas orang-orang yang lembut hati pada abad pertama. Akan tetapi, hal itu memiliki pengaruh yang bahkan lebih besar dewasa ini karena, sebagaimana diperlihatkan oleh peristiwa-peristiwa pada abad ke-20 ini, ada penggenapan kedua dari nubuat Yoel. Marilah kita lihat hal itu.

      6. Bagaimana identitas Israel milik Allah mulai menjadi jelas seraya menjelang tahun 1914?

      6 Setelah kematian para rasul, Israel milik Allah tersembunyi di antara lalang kekristenan palsu. Akan tetapi, pada zaman akhir, yang dimulai pada tahun 1914, identitas bangsa rohani ini kembali menjadi jelas. Semua ini menjadi penggenapan dari perumpamaan Yesus tentang gandum dan lalang. (Matius 13:24-30, 36-43) Seraya tahun 1914 semakin dekat, orang-orang Kristen terurap mulai memisahkan diri mereka dari Susunan Kristen yang tidak setia, dengan berani menolak doktrin-doktrin palsunya dan memberitakan mendekatnya akhir dari ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa”. (Lukas 21:24) Namun, perang dunia pertama, yang pecah pada tahun 1914, menimbulkan permasalahan yang tidak siap mereka hadapi. Di bawah tekanan yang hebat, banyak yang menjadi lamban, dan beberapa berkompromi. Pada tahun 1918, kegiatan pengabaran mereka nyaris terhenti.

      7. (a) Peristiwa apa terjadi pada tahun 1919, serupa dengan yang terjadi pada hari Pentakosta tahun 33 M? (b) Sejak tahun 1919, pengaruh apa yang dihasilkan dari pencurahan roh Allah atas hamba-hamba Yehuwa?

      7 Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Sejak tahun 1919, Yehuwa mulai mencurahkan roh-Nya ke atas umat-Nya dengan cara yang mengingatkan kita akan hari Pentakosta tahun 33 M. Tentu saja, pada tahun 1919 tidak ada bahasa roh dan tiupan angin kencang. Dari kata-kata Paulus yang dicatat di 1 Korintus 13:​8, kita mengerti bahwa waktu bagi mukjizat telah lama berlalu. Namun, keberadaan roh Allah sangat jelas pada tahun 1919 sewaktu, pada kebaktian di Cedar Point, Ohio, AS, orang-orang Kristen yang setia dikuatkan kembali, dan memulai lagi pekerjaan pemberitaan kabar baik Kerajaan. Pada tahun 1922, mereka kembali ke Cedar Point dan digugah oleh imbauan ”Umumkan, umumkan, umumkan Raja dan kerajaannya”. Seperti yang terjadi pada abad pertama, dunia ini dipaksa untuk memperhatikan dampak dari pencurahan roh Allah. Setiap orang Kristen yang berbakti​—pria dan wanita, tua dan muda​—mulai ”bernubuat”, yaitu, menyatakan ”perkara-perkara yang besar dari Allah”. (Kisah 2:​11) Seperti Petrus, mereka mendesak orang-orang yang lembut hati, ”Selamatkanlah diri dari generasi yang bengkok ini.” (Kisah 2:​40) Bagaimana orang-orang yang menyambut melakukan hal itu? Dengan mengindahkan kata-kata Yoel yang terdapat di Yoel 2:32 (NW), ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan selamat.”

      8. Bagaimana segala sesuatunya mengalami kemajuan sehubungan dengan Israel milik Allah sejak tahun 1919?

      8 Sejak tahun-tahun awal tersebut, urusan-urusan Israel milik Allah telah bergerak maju. Pemeteraian kaum terurap tampaknya telah lama berlangsung, dan sejak tahun 1930-an, suatu kumpulan besar orang yang lembut hati dengan harapan di bumi telah muncul. (Penyingkapan 7:3, 9) Semua merasakan mendesaknya keadaan, karena penggenapan kedua dari Yoel 2:28, 29 memperlihatkan bahwa kita sudah dekat dengan hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut yang lebih besar, sewaktu sistem perkara agama, politik, dan perdagangan seluas dunia ini akan dibinasakan. Kita memiliki alasan yang kuat untuk ”berseru kepada nama Yehuwa” dengan iman yang penuh bahwa Ia akan menyelamatkan kita!

      Bagaimana Kita Berseru kepada Nama Yehuwa?

      9. Hal-hal apa saja yang tercakup dalam berseru kepada nama Yehuwa?

      9 Apa yang tercakup dalam berseru kepada nama Yehuwa? Ikatan kalimat di Yoel 2:​28, 29 membantu kita untuk menjawab pertanyaan tersebut. Misalnya, Yehuwa tidak mendengarkan sembarang orang yang berseru kepada-Nya. Melalui nabi lain, Yesaya, Yehuwa berkata kepada Israel, ”Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya.” Mengapa Yehuwa tidak mau mendengarkan umat-Nya sendiri? Ia sendiri menjelaskan, ”Sebab tanganmu penuh dengan darah.” (Yesaya 1:​15) Yehuwa tidak akan mendengarkan siapa pun yang berutang darah atau mempraktekkan dosa. Itulah sebabnya mengapa Petrus memberi tahu orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta untuk bertobat. Dalam ikatan kalimat di Yoel 2:​28, 29, kita mendapati bahwa Yoel juga menekankan pertobatan. Misalnya, di Yoel 2:​12, 13, kita membaca, ”’Tetapi sekarang juga,’ demikianlah firman [Yehuwa], ’berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.’ Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada [Yehuwa], Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.” Sejak tahun 1919, orang-orang Kristen terurap bertindak selaras dengan kata-kata ini. Mereka bertobat dari kesalahan mereka dan bertekad untuk tidak pernah lagi berkompromi atau menjadi lamban. Ini membuka jalan bagi roh Allah untuk dicurahkan. Setiap orang yang ingin berseru kepada nama Yehuwa dan didengarkan harus menempuh haluan yang sama.

      10. (a) Apa pertobatan sejati itu? (b) Bagaimana Yehuwa menanggapi pertobatan sejati?

      10 Ingat, pertobatan sejati lebih daripada sekadar mengatakan, ”maafkan saya”. Bangsa Israel terbiasa untuk mengoyakkan pakaian luar mereka untuk memperlihatkan intensitas perasaan mereka. Namun, Yehuwa mengatakan, ”Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.” Pertobatan sejati berasal dari hati, dari batin kita. Ini mencakup meninggalkan perbuatan salah, sebagaimana kita membaca di Yesaya 55:7, ”Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada [Yehuwa].” Ini mencakup membenci dosa, seperti yang Yesus lakukan. (Ibrani 1:9) Kemudian, kita percaya bahwa Yehuwa mengampuni kita berdasarkan korban tebusan karena Yehuwa ”pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”. Ia akan menerima ibadat kita, korban sajian dan korban curahan rohani kita. Ia akan mendengarkan bila kita berseru kepada nama-Nya.​—Yoel 2:​14.

      11. Bagaimana hendaknya kita menaruh ibadat sejati dalam kehidupan?

      11 Dalam Khotbah di Gunung, Yesus memberikan kepada kita hal lain lagi untuk diingat, sewaktu ia mengatakan, ”Maka, teruslah cari dahulu kerajaan dan keadilbenarannya.” (Matius 6:​33) Ibadat kita tidak boleh dipandang begitu saja, sebagai sesuatu yang kita lakukan ala kadarnya untuk menenteramkan hati nurani kita. Melayani Allah layak berada di tempat pertama dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, melalui Yoel, Yehuwa selanjutnya mengatakan, ”Tiuplah sangkakala di Sion . . . kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya.” (Yoel 2:​15, 16) Adalah wajar bagi pengantin baru untuk tersimpangkan, karena perhatian mereka tercurah kepada satu sama lain. Namun, bahkan bagi mereka, melayani Yehuwa harus didahulukan. Tidak ada yang boleh lebih diutamakan selain dikumpulkannya kita ke dalam ibadat kepada Allah kita, berseru kepada nama-Nya.

      12. Bagaimana potensi pertumbuhan tampak pada laporan hadirin Peringatan tahun lalu?

      12 Dengan mengingat hal ini, mari kita perhatikan statistik yang diperlihatkan oleh Laporan Tahun Dinas 1997 dari Saksi-Saksi Yehuwa. Tahun lalu, terdapat puncak 5.599.931 penyiar Kerajaan​—ini benar-benar suatu kumpulan besar pemuji! Hadirin Peringatan adalah 14.322.226​—kira-kira delapan setengah juta melebihi jumlah penyiar. Angka-angka tersebut memperlihatkan potensi pertumbuhan yang menakjubkan. Dari antara delapan setengah juta orang tersebut, banyak yang telah mempelajari Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa, yakni para peminat dan anak-anak dari orang-tua yang terbaptis. Ada pula sejumlah besar orang yang baru pertama kali menghadiri perhimpunan. Kehadiran mereka memberikan kesempatan bagus kepada Saksi-Saksi Yehuwa untuk lebih mengenal mereka dan untuk memberikan bantuan kepada mereka agar membuat kemajuan lebih lanjut. Selanjutnya, ada pula orang-orang yang menghadiri Peringatan setiap tahun dan mungkin menghadiri beberapa perhimpunan lain, namun mereka tidak membuat kemajuan lebih lanjut. Tentu saja, orang-orang demikian diterima dengan senang hati sewaktu menghadiri perhimpunan. Namun, kita mendesak mereka untuk merenungkan dengan sungguh-sungguh kata-kata nubuat Yoel dan mempertimbangkan apa langkah-langkah selanjutnya yang harus mereka tempuh agar merasa pasti bahwa Yehuwa akan mendengar sewaktu mereka berseru kepada nama-Nya.

      13. Jika kita sudah berseru kepada nama Yehuwa, tanggung jawab apa yang kita miliki terhadap orang-orang lain?

      13 Rasul Paulus menekankan aspek lain dari berseru kepada nama Allah. Dalam suratnya kepada orang-orang di Roma, ia mengutip kata-kata nubuat Yoel, ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.” Kemudian ia bernalar, ”Bagaimana mereka akan berseru kepada dia yang kepadanya mereka tidak menaruh iman? Selanjutnya, bagaimana mereka akan menaruh iman kepada dia yang tentangnya tidak pernah mereka dengar? Selanjutnya, bagaimana mereka akan mendengar tanpa ada yang memberitakan?” (Roma 10:​13, 14) Ya, banyak orang lain yang hingga kini belum mengenal Yehuwa perlu berseru kepada nama-Nya. Orang-orang yang sudah mengenal Yehuwa bukan hanya bertanggung jawab untuk mengabar namun juga berupaya mencapai dan memberi mereka bantuan tersebut.

      Suatu Firdaus Rohani

      14, 15. Berkat-berkat apa di firdaus yang akan dinikmati oleh umat Yehuwa karena mereka berseru kepada nama-Nya selaras dengan kehendak-Nya?

      14 Demikianlah kaum terurap maupun domba-domba lain memandang segala sesuatu, dan sebagai hasilnya, Yehuwa memberkati mereka. ”Yehuwa akan bergairah bagi negerinya dan akan memperlihatkan keibaan hati kepada umatnya.” (Yoel 2:​18, NW) Pada tahun 1919, Yehuwa memperlihatkan gairah dan keibaan hati bagi umat-Nya sewaktu Ia memulihkan mereka dan membawa mereka ke dalam wilayah kegiatan rohani-Nya. Ini benar-benar suatu firdaus rohani, yang dengan tepat dilukiskan oleh Yoel dalam kata-kata ini, ”Jangan takut, hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga [Yehuwa] telah melakukan perkara yang besar! Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaannya. Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena [Yehuwa], Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak.”​—Yoel 2:​21-​24.

      15 Sungguh gambaran yang menyenangkan! Persediaan yang limpah berupa tiga makanan pokok dalam kehidupan Israel​—gandum, minyak zaitun, dan anggur​—berikut kumpulan ternak yang banyak. Pada zaman kita, kata-kata nubuat ini benar-benar tergenap secara rohani. Yehuwa menyediakan segala makanan rohani yang kita butuhkan. Tidakkah kita semua senang dengan kelimpahan demikian yang diberikan Allah? Benar, seperti yang dinubuatkan Maleakhi, Allah kita telah ’membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepada kita sampai berkelimpahan’.​—Maleakhi 3:​10.

      Akhir dari Sistem Perkara

      16. (a) Apa makna pencurahan roh Yehuwa pada zaman kita? (b) Apa yang akan terjadi di masa depan?

      16 Setelah menubuatkan keadaan firdaus umat Allah, barulah Yoel menubuatkan pencurahan roh Yehuwa. Sewaktu Petrus mengutip nubuat ini pada hari Pentakosta, ia mengatakan bahwa itu akan digenapi ”pada hari-hari terakhir”. (Kisah 2:17) Pencurahan roh Allah pada saat itu mengartikan bahwa hari-hari terakhir telah dimulai bagi sistem perkara Yahudi. Pencurahan roh Allah atas Israel milik Allah pada abad ke-20 ini mengartikan bahwa kita hidup pada hari-hari terakhir dari sistem perkara seluas dunia. Mengingat hal ini, apa yang akan terjadi di masa depan? Nubuat Yoel selanjutnya memberi tahu kita, ”Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari [Yehuwa] yang hebat dan dahsyat itu.”​—Yoel 2:​30, 31.

      17, 18. (a) Bagaimana hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut menimpa Yerusalem? (b) Mengingat kedatangan hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut pasti akan terjadi di masa depan, hal ini memotivasi kita untuk melakukan hal apa?

      17 Pada tahun 66 M, kata-kata bersifat nubuat ini mulai menjadi kenyataan di Yudea seraya peristiwa-peristiwa bergerak dengan pasti menuju klimaks hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut pada tahun 70 M. Alangkah menakutkannya pada waktu itu untuk berada di antara orang-orang yang tidak memuliakan nama Yehuwa! Dewasa ini, peristiwa-peristiwa yang sama menakutkannya sudah di ambang pintu, sewaktu segenap sistem perkara dunia ini akan dibinasakan di tangan Yehuwa. Namun, keluputan adalah mungkin. Nubuat tersebut selanjutnya berbunyi, ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan selamat; sebab di Gunung Zion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang luput, tepat seperti yang Yehuwa ucapkan, dan di antara orang-orang yang selamat, yang Yehuwa panggil.” (Yoel 2:​32, NW) Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar bersyukur karena mengetahui nama Yehuwa, dan mereka memiliki kepercayaan penuh bahwa Ia akan menyelamatkan mereka bila mereka berseru kepada-Nya.

      18 Namun, apa yang akan terjadi sewaktu hari yang besar dan termasyhur dari Yehuwa melanda dunia ini dengan segala kemurkaannya? Hal itu akan dibahas dalam artikel pelajaran yang terakhir.

  • Penghakiman Dilaksanakan di Lembah Keputusan
    Menara Pengawal—1998 | 1 Mei
    • Penghakiman Dilaksanakan di Lembah Keputusan

      ”Baiklah bangsa-bangsa . . . maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.”​—YOEL 3:​12.

      1. Mengapa Yoel melihat orang-orang datang berkumpul di ”lembah keputusan”?

      ”KUMPULAN orang, kumpulan orang ada di lembah keputusan!” Kita membaca kata-kata yang menggugah ini di Yoel 3:14 (NW). Mengapa orang-orang ini datang berkumpul? Yoel menjawab, ”Hari Yehuwa sudah dekat.” Ini adalah hari besar pembenaran Yehuwa​—hari pelaksanaan penghakiman atas sejumlah besar orang yang telah menolak Kerajaan Allah yang telah didirikan di bawah Kristus Yesus. Akhirnya, ”empat malaikat” di Penyingkapan pasal 7 akan melepaskan pegangan mereka yang erat atas ”keempat angin bumi”, mengakibatkan ”kesengsaraan besar seperti yang tidak pernah terjadi sejak awal dunia hingga sekarang, tidak, dan juga tidak akan terjadi lagi”.​—Penyingkapan 7:1; Matius 24:21.

      2. (a) Mengapa tempat pelaksanaan penghakiman Yehuwa tepat sekali disebut ”lembah Yosafat”? (b) Bagaimana Yosafat bereaksi dengan sepatutnya ketika berada di bawah serangan?

      2 Di Yoel 3:12, lokasi untuk melaksanakan penghakiman ini disebut ”lembah Yosafat”. Tepat sekali, selama periode yang penuh gejolak dalam sejarah Yehuda, Yehuwa melaksanakan penghakiman di sana demi kepentingan Raja Yosafat yang baik, yang namanya berarti ”Yehuwa Adalah Hakim”. Suatu pembahasan tentang apa yang terjadi pada waktu itu akan membantu kita untuk lebih menghargai lagi apa yang akan terjadi pada zaman kita. Catatannya terdapat di 2 Tawarikh pasal 20. Di ayat 1 dari pasal tersebut, kita membaca bahwa ”bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim”. Bagaimana reaksi Yosafat? Ia melakukan apa yang selalu diperbuat hamba-hamba Yehuwa yang setia pada masa krisis. Ia berpaling kepada Yehuwa memohon bimbingan, dengan khusyuk berdoa, ”Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.”​—2 Tawarikh 20:12.

      Yehuwa Menjawab Doa

      3. Instruksi apa yang diberikan Yehuwa kepada Yehuda ketika mereka menghadapi serangan gencar dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka?

      3 Sementara ”seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka”, Yehuwa memberikan tanggapan-Nya. (2 Tawarikh 20:13) Sebagaimana Ia menggunakan ”budak yang setia dan bijaksana”-Nya dewasa ini, demikian pula Sang Pendengar doa yang Agung memberikan kuasa kepada seorang nabi, Yahaziel, dari suku Lewi untuk menyediakan jawaban-Nya kepada orang-orang yang berkumpul. (Matius 24:45) Kita membaca, ”Beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. . . . Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. . . . Tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”​—2 Tawarikh 20:​15-​17.

      4. Dengan cara bagaimana Yehuwa menuntut agar umat-Nya harus aktif, tidak pasif, ketika mereka menghadapi tantangan musuh?

      4 Yehuwa menuntut Raja Yosafat dan bangsa-Nya lebih daripada sekadar mereka duduk berdiam diri, menanti pembebasan yang bersifat mukjizat. Mereka harus mengambil inisiatif untuk menghadapi tantangan musuh. Raja dan ’seluruh Yehuda, bahkan anak-anak kecil, isteri dan anak-anak mereka’, menyatakan iman yang kuat seraya mereka dengan taat bangun pagi-pagi sekali dan berbaris keluar untuk menghadapi gerombolan yang menyerbu. Dalam perjalanan, raja terus memberikan pengajaran dan anjuran teokratis, mendesak mereka, ”Berimanlah kepada Yehuwa, Allahmu, sehingga kamu dapat bertahan lama. Berimanlah kepada para nabinya dan kamu akan berhasil.” (2 Tawarikh 20:​20, NW) Iman kepada Yehuwa! Iman kepada nabi-nabi-Nya! Itulah kunci keberhasilannya. Demikian pula dewasa ini, seraya kita terus aktif dalam dinas Yehuwa, semoga kita tidak pernah meragukan bahwa Ia akan membuat iman kita berkemenangan!

      5. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini aktif seraya mereka memuji Yehuwa?

      5 Seperti orang-orang Yudea pada zaman Yosafat, kita harus ’menyanyikan nyanyian syukur bagi Yehuwa, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya’. Bagaimana kita memberikan pujian ini? Dengan pengabaran Kerajaan kita yang bergairah! Sebagaimana orang-orang Yudea tersebut ”mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian”, demikian pula kita menambahkan perbuatan pada iman kita. (2 Tawarikh 20:​21, 22) Ya, marilah kita mempertunjukkan iman sejati seperti itu seraya Yehuwa bersiap untuk bertindak melawan musuh-musuh-Nya! Meskipun jalan tersebut mungkin tampak panjang, marilah kita bertekad untuk bertekun, aktif dalam iman, sama seperti yang sedang dilakukan oleh umat-Nya yang berkemenangan di daerah-daerah yang dilanda masalah di bumi dewasa ini. Di beberapa negeri yang dilanda penganiayaan, kekerasan, kelaparan, dan keadaan ekonomi yang sangat parah, hamba-hamba Allah yang setia mengalami hasil yang luar biasa, seperti yang dilaporkan dalam Buku Kegiatan 1998.

      Yehuwa Menyelamatkan Umat-Nya

      6. Bagaimana iman yang kuat membantu kita agar tetap loyal dewasa ini?

      6 Bangsa-bangsa yang tidak saleh di sekeliling Yehuda berupaya melahap umat Allah, namun dengan iman yang patut diteladani, hamba-hamba Yehuwa menanggapi dengan menyanyikan pujian kepada-Nya. Kita dapat menyatakan iman yang sama dewasa ini. Dengan mengisi kehidupan kita melalui pekerjaan memuji Yehuwa, kita memperkuat persenjataan rohani kita, tidak memberikan peluang untuk diterobos oleh siasat licik Setan. (Efesus 6:​11) Iman yang kuat akan memadamkan godaan untuk disimpangkan oleh hiburan yang bobrok, materialisme, dan sikap apatis yang mencirikan dunia yang sekarat di sekeliling kita. Iman yang tidak terkalahkan ini akan membuat kita tetap melayani dengan loyal bersama ”budak yang setia dan bijaksana” seraya kita senantiasa dipelihara dengan menu makanan rohani yang disediakan ”pada waktu yang tepat”.​—Matius 24:45.

      7. Bagaimana tanggapan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap berbagai serangan yang menentang mereka?

      7 Iman kita yang berdasarkan Alkitab akan menguatkan kita untuk berdiri teguh terhadap kampanye kebencian yang dipicu oleh orang-orang yang melampiaskan semangat ”budak yang jahat” dari Matius 24:​48-​51. Menggenapi nubuat ini dengan cara yang luar biasa, orang-orang murtad dengan aktif menaburkan dusta dan propaganda di banyak negeri dewasa ini, bahkan bersekongkol dengan beberapa orang yang berada dalam kedudukan berwenang di antara bangsa-bangsa. Jika keadaannya cocok, Saksi-Saksi Yehuwa memberikan tanggapan, seperti yang digambarkan di Filipi 1:​7, dengan ”membela dan secara hukum meneguhkan kabar baik itu”. Misalnya, pada tanggal 26 September 1996, dalam sebuah kasus dari Yunani, sembilan hakim dari Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia, di Strasbourg, sepakat untuk menegaskan kembali bahwa ”Saksi-Saksi Yehuwa termasuk dalam definisi ’agama yang diakui’ ”, yang berhak untuk menikmati kebebasan berpikir, hati nurani, dan kepercayaan, serta hak untuk memberitahukan iman mereka. Sehubungan dengan orang-orang murtad, penghakiman Allah menyatakan, ”Kata-kata peribahasa yang benar telah terjadi atas mereka, ’Anjing kembali kepada muntahannya sendiri, dan babi yang sudah dimandikan kembali berguling-guling dalam kubangan.’”​—2 Petrus 2:22.

      8. Pada zaman Yosafat, bagaimana Yehuwa melaksanakan penghakiman terhadap musuh-musuh umat-Nya?

      8 Pada zaman Yosafat, Yehuwa melaksanakan penghakiman terhadap orang-orang yang ingin mencelakakan umat-Nya. Kita membaca, ”Dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.” (2 Tawarikh 20:​22, 23) Orang-orang Yudea menamakan tempat itu Lembah Beraka, Beraka berarti ”Berkat”. Pada zaman modern juga, pelaksanaan penghakiman Yehuwa atas musuh-musuh-Nya akan menghasilkan berkat yang limpah bagi umat-Nya sendiri.

      9, 10. Siapa yang memperlihatkan diri layak dijatuhi vonis bersalah dari Yehuwa?

      9 Kita mungkin bertanya: Siapa pada zaman modern yang dijatuhi vonis bersalah dari Yehuwa? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, kita harus kembali ke nubuat Yoel. Yoel 3:3 berbicara tentang musuh-musuh umat-Nya yang ”menyerahkan seorang anak laki-laki karena seorang sundal, dan menjual seorang anak perempuan karena anggur untuk diminum”. Ya, mereka memandang hamba-hamba Allah sebegitu rendahnya, anak-anak mereka tidak lebih nilainya dari upah seorang tunasusila ataupun harga sebuyung anggur. Mereka harus mempertanggungjawabkan hal itu.

      10 Yang sama layaknya dihakimi adalah orang-orang yang melakukan persundalan rohani. (Penyingkapan 17:​3-6) Dan yang khususnya tercela yaitu orang-orang yang mempengaruhi para politisi untuk menganiaya Saksi-Saksi Yehuwa dan menghalangi kegiatan mereka, seperti yang dilakukan para pemimpin agama yang membangkitkan kekacaubalauan di Eropa Timur baru-baru ini. Yehuwa menyatakan tekad-Nya untuk bertindak menentang para pelaku kelaliman demikian.​—Yoel 3:​4-8.

      ”Sucikan Perang!”

      11. Bagaimana Yehuwa menantang musuh-musuh-Nya dalam peperangan?

      11 Selanjutnya, Yehuwa mengimbau umat-Nya untuk mengumumkan tantangan di antara bangsa-bangsa, ”Bersiaplah untuk peperangan [”Sucikan perang”, NW], gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!” (Yoel 3:9) Ini merupakan pernyataan dari jenis peperangan yang luar biasa​—peperangan yang adil-benar. Saksi-Saksi Yehuwa yang loyal mengandalkan senjata rohani seraya mereka menanggapi propaganda dusta, melawan kepalsuan dengan kebenaran. (2 Korintus 10:4; Efesus 6:​17) Segera, Allah akan menyucikan ”perang hari besar Allah Yang Mahakuasa”. (Penyingkapan 16:14) Ini akan mengenyahkan dari bumi semua penentang kedaulatan Allah. Umat-Nya di bumi tidak akan ambil bagian secara fisik di dalamnya. Secara harfiah dan secara kiasan, mereka telah ’menempa pedang-pedang menjadi mata bajak dan tombak-tombak menjadi pisau pemangkas’. (Yesaya 2:4) Sebagai kontras, Yehuwa menantang bangsa-bangsa yang menentang untuk berbuat sebaliknya, ”Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak.” (Yoel 3:​10) Ia mengundang mereka untuk menggunakan seluruh perlengkapan senjata perang dan persenjataan modern dalam pertempuran. Namun, mereka tidak dapat berhasil, karena perjuangan dan kemenangan adalah milik Yehuwa!

      12, 13. (a) Meskipun Perang Dingin telah berakhir, bagaimana bangsa-bangsa memperlihatkan bahwa mereka masih cenderung berperang? (b) Berkenaan hal apa bangsa-bangsa tidak bersiap-siap?

      12 Pada awal tahun 1990-an, bangsa-bangsa menyatakan bahwa Perang Dingin telah usai. Sehubungan dengan hal itu, apakah tujuan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perdamaian dan keamanan telah tercapai? Sama sekali tidak! Apa yang diperlihatkan oleh peristiwa-peristiwa di Burundi, Republik Demokratik Kongo, Irak, Liberia, Rwanda, Somalia, dan bekas Yugoslavia kepada kita? Dengan kata-kata di Yeremia 6:​14, mereka berkata, ”Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.”

      13 Meskipun perang sengit mereda di beberapa tempat, negara-negara anggota PBB masih bersaing satu sama lain dalam membuat persenjataan perang yang canggih. Beberapa terus mempertahankan senjata nuklir dalam jumlah besar. Yang lain mengembangkan senjata kimia atau senjata bakteri yang sanggup melakukan pembinasaan massal. Seraya bangsa-bangsa tersebut dikumpulkan ke dalam lokasi simbolis yang disebut Armagedon, Ia menantang mereka, ”Baiklah orang yang tidak berdaya berkata: ’Aku ini pahlawan!’ Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana!” Yoel kemudian menyela dengan imbauannya sendiri, ”Bawalah turun, ya [Yehuwa], pahlawan-pahlawan-Mu!”​—Yoel 3:​10, 11.

      Yehuwa Melindungi Milik-Nya

      14. Siapakah pahlawan-pahlawan Yehuwa?

      14 Siapakah pahlawan-pahlawan Yehuwa? Kira-kira 280 kali di dalam Alkitab, Allah yang benar disebut ”Yehuwa yang berbala tentara”. (2 Raja 3:​14, NW) Bala tentara ini adalah sekelompok malaikat di surga yang siap siaga untuk melaksanakan apa yang Yehuwa perintahkan. Sewaktu orang-orang Siria berupaya untuk menangkap Elisa, Yehuwa akhirnya membuka mata pelayan Elisa agar ia dapat melihat mengapa mereka tidak berhasil, ”Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.” (2 Raja 6:​17) Yesus mengatakan bahwa ia bisa saja meminta kepada Bapaknya ”lebih dari dua belas legiun malaikat”. (Matius 26:53) Ketika menggambarkan Yesus yang maju berpacu untuk melaksanakan penghakiman di Armagedon, Penyingkapan menyatakan, ”Bala tentara yang ada di surga mengikutinya dengan kuda-kuda putih, dan mereka mengenakan linen halus yang putih, bersih. Dan dari mulutnya keluar pedang panjang yang tajam, agar dengannya dia memukul bangsa-bangsa, dan dia akan menggembalakan mereka dengan sebuah tongkat besi. Dia juga menginjak-injak pemeras anggur kemarahan murka Allah Yang Mahakuasa.” (Penyingkapan 19:​14, 15) Pemeras anggur simbolis itu digambarkan dengan istilah yang jelas sebagai ”pemeras anggur besar kemarahan Allah”.​—Penyingkapan 14:​17-​20.

      15. Bagaimana Yoel melukiskan peperangan Yehuwa terhadap bangsa-bangsa?

      15 Maka, bagaimana Yehuwa menjawab permintaan Yoel untuk membawa turun pahlawan-pahlawan Allah? Jawabannya ada dalam kata-kata yang jelas ini, ”Biarlah bangsa-bangsa dibangunkan dan datang ke lembah Yehosyafat; sebab di sanalah aku akan duduk untuk menghakimi semua bangsa di sekeliling. Ayunkan sabit, sebab panenan sudah siap untuk dituai. Mari, turunlah, sebab tempat pemerasan anggur sudah penuh. Wadah-wadah perasan melimpah; sebab kejahatan mereka telah berlimpah. Kumpulan orang, kumpulan orang ada di lembah keputusan, sebab hari Yehuwa sudah dekat di lembah keputusan. Matahari dan bulan akan menjadi gelap, dan bintang-bintang akan menarik kembali kecemerlangan mereka. Dari Zion Yehuwa akan mengaum, dan dari Yerusalem ia akan mengeluarkan suaranya. Langit dan bumi akan bergoyang dengan keras.”​—Yoel 3:​12-​16, NW.

      16. Siapa yang termasuk di antara orang-orang yang mendapat penghakiman Yehuwa?

      16 Sama pastinya seperti nama Yosafat yang berarti ”Yehuwa Adalah Hakim”, demikianlah pastinya Allah, Yehuwa, akan sepenuhnya membenarkan kedaulatan-Nya sewaktu Ia melaksanakan penghakiman. Nubuat ini menggambarkan orang-orang yang dijatuhi vonis bersalah sebagai ’kumpulan orang, kumpulan orang di lembah keputusan’. Siapa pun yang membela agama palsu yang masih tersisa akan berada di antara kumpulan orang tersebut. Yang juga termasuk di antara mereka adalah orang-orang yang digambarkan dalam Mazmur pasal dua​—bangsa-bangsa, kelompok-kelompok bangsa, raja-raja bumi, dan para pejabat tinggi​—yang lebih menyukai sistem yang korup dari dunia ini daripada ’melayani Yehuwa dengan rasa takut’. Orang-orang ini menolak untuk ’mencium sang putra’. (Mazmur 2:​1, 2, 11, 12, NW) Mereka tidak mengakui Yesus sebagai rekan Raja dari Yehuwa. Selain itu, kumpulan orang yang ditandai untuk dibinasakan akan mencakup semua orang yang akan dihakimi sebagai ”kambing” oleh Raja yang mulia itu. (Matius 25:​33, 41) Pada waktu yang telah ditentukan Yehuwa untuk mengaum dari Yerusalem surgawi, Raja segala raja yang ditetapkan-Nya akan berpacu untuk melaksanakan penghakiman tersebut. Langit dan bumi pasti akan bergoyang dengan keras! Akan tetapi, kita diyakinkan, ”[Yehuwa] adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.”​—Yoel 3:​16.

      17, 18. Siapa yang diidentifikasi sebagai orang-orang yang selamat dari kesengsaraan besar, dan kondisi macam apa yang mereka akan nikmati?

      17 Penyingkapan 7:​9-​17 mengidentifikasi orang-orang yang selamat dari kesengsaraan besar sebagai ”kumpulan besar orang” yang terdiri dari orang-orang yang menjalankan iman akan kuasa tebusan dari darah Yesus. Mereka mendapatkan perlindungan pada hari Yehuwa sewaktu sejumlah besar orang dalam nubuat Yoel dijatuhi vonis bersalah. Yoel mengatakan tentang orang-orang yang selamat, ”Kamu akan mengetahui bahwa Aku, [Yehuwa], adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus,” tempat kediaman surgawi dari Yehuwa.​—Yoel 3:​17a.

      18 Kemudian, nubuat ini memberi tahu kita bahwa wilayah Kerajaan surgawi Allah ”akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi”. (Yoel 3:​17b) Di surga dan wilayah Kerajaan surgawi tersebut di bumi, tidak akan ada lagi orang-orang luar, karena semua akan dipersatukan dalam ibadat yang murni.

      19. Bagaimana Yoel melukiskan kebahagiaan umat Allah di firdaus dewasa ini?

      19 Bahkan dewasa ini, perdamaian yang limpah terdapat di antara umat Yehuwa di bumi. Secara terpadu, mereka mengumumkan penghakiman-Nya di lebih dari 230 negeri dan dalam lebih dari 300 bahasa yang berbeda. Kemakmuran mereka dengan indah dinubuatkan oleh Yoel, ”Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air.” (Yoel 3:​18) Ya, Yehuwa akan terus mencurahkan kepada para pemuji-Nya di bumi suatu kelimpahan berkat yang penuh sukacita dan kemakmuran dan aliran yang terus bertambah dari kebenaran yang berharga. Kedaulatan Yehuwa akan sepenuhnya dibenarkan di lembah keputusan, dan sukacita akan berlimpah seraya Ia berdiam selama-lamanya di antara umat-Nya yang telah ditebus.​—Penyingkapan 21:​3, 4.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan