PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Selamat Melewati ”Hari Yehuwa”
    Menara Pengawal—1997 | 15 Desember
    • Selamat Melewati ”Hari Yehuwa”

      ”Hari Yehuwa hebat dan sangat membangkitkan rasa takut, dan siapa yang dapat bertahan?”​—YOEL 2:11, NW.

      1. Mengapa ’hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut’ merupakan kesempatan untuk bersukacita?

      ”MEMBANGKITKAN RASA TAKUT”! Demikianlah nabi Allah, Yoel, menggambarkan ”hari Yehuwa” yang hebat. Akan tetapi, kita yang mengasihi Yehuwa dan yang telah membaktikan diri kepada-Nya berdasarkan korban tebusan Yesus tidak perlu merasa ciut karena takut seraya hari Yehuwa mendekat. Memang, ini akan menjadi hari yang dahsyat, namun juga akan menjadi hari penyelamatan besar, hari kelepasan dari sistem perkara yang fasik yang telah merundung umat manusia selama ribuan tahun. Untuk menyongsong hari tersebut, Yoel mengimbau umat Allah untuk ’bergembira dan bersukacita; sebab Yehuwa akan melakukan suatu perkara yang besar’, dan ia juga memberikan keyakinan, ”Pastilah terjadi bahwa setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan lolos dengan selamat.” Kemudian, dalam penyelenggaraan Kerajaan Allah, ”akan ada orang-orang yang luput, tepat seperti yang Yehuwa firmankan, dan di antara orang-orang yang selamat, yang Yehuwa panggil”.​—Yoel 2:​11, 21, 22, 32, NW.

      2. Dalam pelaksanaan maksud-tujuan Allah, apa yang terjadi (a) pada ”hari Tuan” (b) pada ”hari Yehuwa”?

      2 Hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut hendaknya jangan disamakan dengan ”hari Tuan” di Penyingkapan 1:​10. Hari Tuan meliputi penggenapan dari 16 penglihatan yang digambarkan dalam Penyingkapan pasal 1 sampai pasal 22. Ini meliputi masa penggenapan dari segala peristiwa yang Yesus nubuatkan sebagai jawaban atas pertanyaan murid-muridnya, ”Kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda dari kehadiranmu dan dari penutup sistem perkara?” Kehadiran surgawi Yesus dapat dikenali dari bumi melalui ’peperangan, kelaparan, kebencian, sampar, dan pelanggaran hukum’ yang mengerikan. Sementara dukacita ini berlipat ganda, Yesus menyediakan penghiburan bagi manusia-manusia yang takut akan Allah dengan mengutus murid-murid zaman modernnya untuk memberitakan ”kabar baik kerajaan ini . . . di seluruh bumi yang berpenduduk untuk suatu kesaksian kepada semua bangsa”. Kemudian sebagai klimaks dari hari Tuan, ”akhir” dari sistem perkara sekarang ini, hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut akan berkecamuk. (Matius 24:​3-​14; Lukas 21:11) Pada hari itu, Yehuwa akan melaksanakan penghakiman secepat kilat atas dunia Setan yang bejat. ”Langit dan bumi pasti akan bergoyang dengan keras; tetapi Yehuwa akan menjadi perlindungan bagi umatnya.”​—Yoel 3:​16, NW.

      Yehuwa Bertindak pada Zaman Nuh

      3. Bagaimana keadaan dewasa ini serupa dengan keadaan pada zaman Nuh?

      3 Keadaan dunia dewasa ini serupa dengan keadaan ”pada hari-hari Nuh” lebih dari 4.000 tahun yang lalu. (Lukas 17:​26, 27) Di Kejadian 6:​5, kita membaca, ”Dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.” Sungguh serupa dengan dunia dewasa ini! Kefasikan, ketamakan, dan ketiadaan kasih banyak didapati di mana-mana. Kadang-kadang, kita mungkin berpikir bahwa kebejatan manusia telah mencapai titik terendah. Namun nubuat rasul Paulus sehubungan dengan ”hari-hari terakhir” akan terus digenapi, ”Orang-orang yang fasik dan penipu-penipu akan meningkat dari buruk menjadi lebih buruk, menyesatkan dan disesatkan.”​—2 Timotius 3:​1, 13.

      4. Apa pengaruh ibadat palsu pada masa awal?

      4 Dapatkah agama mendatangkan kelegaan bagi umat manusia di zaman Nuh? Justru sebaliknya, agama yang murtad pada saat itu turut menyebabkan banyak kondisi yang sangat bejat. Orang-tua kita yang pertama menyerah pada ajaran palsu dari ”ular yang semula, yang disebut Iblis dan Setan”. Pada generasi kedua dari Adam, ”orang mulai memanggil nama [Yehuwa]”, tampaknya dengan cara menghujah. (Penyingkapan 12:9; Kejadian 3:3-6; 4:26) Belakangan, malaikat-malaikat yang memberontak, yang mengabaikan pengabdian eksklusif kepada Allah, menjelma dalam tubuh manusia untuk mengadakan hubungan seksual yang tidak sah dengan putri-putri manusia yang elok rupa. Wanita-wanita ini memperanakkan raksasa-raksasa hibrida, yang disebut Nefilim, yang menindas dan menganiaya umat manusia. Di bawah pengaruh hantu-hantu ini, ”semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi”.​—Kejadian 6:1-12.

      5. Dengan merujuk kepada peristiwa-peristiwa pada zaman Nuh, anjuran peringatan apa disampaikan oleh Yesus kepada kita?

      5 Namun, ada satu keluarga yang memelihara integritas kepada Yehuwa. Oleh karena itu, Allah ”memelihara Nuh, seorang pemberita keadilbenaran, selamat bersama tujuh orang lainnya pada waktu ia mendatangkan air bah ke atas dunia orang-orang yang tidak saleh”. (2 Petrus 2:5) Air Bah tersebut menggambarkan hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut, yang menandai akhir dari sistem perkara ini dan yang tentangnya Yesus menubuatkan, ”Sehubungan dengan hari dan jam itu tidak ada yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, Putra pun tidak, tetapi hanya Bapak. Sebab sama seperti hari-hari Nuh, demikian pula kehadiran Putra manusia kelak. Karena sebagaimana mereka pada hari-hari itu sebelum banjir, makan dan minum, pria-pria menikah dan wanita-wanita diberikan untuk dinikahkan, hingga hari Nuh masuk ke dalam bahtera; dan mereka tidak memperhatikan hingga banjir itu datang dan menyapu bersih mereka semua, demikian pula kehadiran Putra manusia kelak.” (Matius 24:​36-​39) Kita berada dalam keadaan yang serupa dewasa ini, maka Yesus menganjurkan kita untuk ’memperhatikan diri kita sendiri, dan untuk tetap sadar, setiap waktu membuat permohonan agar kita berhasil luput dari semua hal ini yang ditentukan untuk terjadi’.​—Lukas 21:34-36.

      Hukuman Pengadilan Yehuwa atas Sodom dan Gomora

      6, 7. (a) Apa yang digambarkan oleh peristiwa-peristiwa pada zaman Lot? (b) Peringatan yang jelas apa dapat kita tarik dari peristiwa ini?

      6 Beratus-ratus tahun setelah Air Bah, sewaktu keturunan Nuh berlipat ganda di bumi, Abraham yang setia dan kemenakannya, Lot, menjadi saksi mata dari salah satu hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut. Lot dan keluarganya tinggal di kota Sodom. Bersama kota tetangganya yakni Gomora, kota ini sarat dengan perbuatan seksual yang amoral dan menjijikkan. Materialisme juga menjadi pusat perhatian utama, yang akhirnya bahkan mempengaruhi istri Lot. Yehuwa memberi tahu Abraham, ”Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.” (Kejadian 18:20) Abraham memohon kepada Yehuwa untuk tidak usah membinasakan kota-kota tersebut demi orang-orang yang adil-benar di dalamnya, namun Yehuwa menyatakan bahwa Ia bahkan tidak dapat menemukan sepuluh manusia yang adil-benar di sana. Malaikat-malaikat Allah membantu Lot dan kedua putrinya untuk melarikan diri ke kota terdekat yaitu Zoar.

      7 Apa yang terjadi selanjutnya? Ketika membandingkan ”hari-hari terakhir” kita dengan zaman Lot, Lukas 17:28-30 melaporkan, ”Demikian pula, sama seperti yang terjadi pada hari-hari Lot: mereka makan, mereka minum, mereka membeli, mereka menjual, mereka menanam, mereka membangun. Namun pada hari Lot keluar dari Sodom hujan api dan belerang turun dari langit dan membinasakan mereka semua. Dengan cara yang sama akan terjadi pada hari itu ketika Putra manusia akan disingkapkan.” Nasib Sodom dan Gomora pada hari Yehuwa yang dahsyat tersebut menjadi peringatan yang jelas bagi kita pada masa kehadiran Yesus ini. Generasi modern dari umat manusia juga ”melakukan percabulan secara berlebihan dan mengejar daging untuk penggunaan yang tidak alami”. (Yudas 7) Selain itu, seks yang amoral pada zaman kita telah bertanggung jawab atas banyak ”sampar” yang dinubuatkan oleh Yesus untuk zaman ini.​—Lukas 21:11.

      Israel Menuai ”Puting Beliung”

      8. Sampai sejauh mana Israel berpegang pada perjanjiannya dengan Yehuwa?

      8 Pada suatu ketika, Yehuwa memilih Israel sebagai ’harta kesayangan-Nya sendiri dari antara segala bangsa, kerajaan imam dan bangsa yang kudus’. Namun, hal ini bergantung pada ’kesungguhan mereka untuk mendengarkan firman-Nya dan berpegang pada perjanjian-Nya’. (Keluaran 19:5, 6) Apakah mereka menghormati hak istimewa besar ini? Sama sekali tidak! Memang, orang-orang yang setia dari bangsa itu melayani Dia dengan loyal​—Musa, Samuel, Daud, Yosafat, Hizkia, Yosia, serta para nabi dan nabiah yang berbakti. Namun, bangsa itu secara keseluruhan tidak setia. Akhirnya, kerajaan itu terbagi menjadi dua​—Israel dan Yehuda. Pada umumnya, kedua bangsa ini terjerat dalam ibadat kafir dan kebiasaan-kebiasaan negeri tetangga lainnya yang tidak menghormati Allah.​—Yehezkiel 23:49.

      9. Bagaimana Yehuwa menghakimi kerajaan sepuluh suku yang memberontak?

      9 Bagaimana Yehuwa menghakimi perkara-perkara ini? Seperti biasa, Ia memberikan peringatan, selaras dengan prinsip yang dinyatakan oleh Amos, ”Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” Amos sendiri mengumumkan celaka atas kerajaan Israel di sebelah utara, ”Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!” (Amos 3:7; 5:18) Selanjutnya, rekan nabi Amos yaitu Hosea menyatakan, ”Mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung.” (Hosea 8:7) Pada tahun 740 SM, Yehuwa menggunakan bala tentara Asiria untuk menghancurkan kerajaan Israel di sebelah utara sekali untuk selama-lamanya.

      Perhitungan Yehuwa atas Yehuda yang Murtad

      10, 11. (a) Mengapa Yehuwa tidak sudi mengampuni Yehuda? (b) Apa hal-hal memuakkan yang telah merusak bangsa tersebut?

      10 Yehuwa juga mengutus nabi-nabi-Nya ke kerajaan Yehuda di sebelah Selatan. Namun, raja-raja Yehuda seperti Manasye dan penerusnya, Amon, terus melakukan apa yang buruk di mata-Nya, menumpahkan ’darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak dan beribadah kepada berhala-berhala dan sujud menyembah kepada mereka’. Meskipun putra Amon, Yosia, melakukan apa yang benar di mata Yehuwa, namun raja-raja penerusnya berikut rakyat mereka, berkubang kembali dalam kefasikan, sehingga ”TUHAN tidak mau mengampuninya”.​—2 Raja 21:16-21; 24:3, 4.

      11 Yehuwa mengumumkan melalui nabi-Nya, Yeremia, ”Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini: Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?” Utang darah bangsa Yehuda telah mencapai titik ekstrem, dan orang-orangnya menjadi bejat karena mencuri, membunuh, berzina, bersumpah palsu, menyembah dewa-dewi, dan hal-hal yang memuakkan lainnya. Bait Allah telah menjadi semacam ”sarang penyamun”.​—Yeremia 2:34; 5:30, 31; 7:8-12.

      12. Bagaimana Yehuwa bertindak untuk menghukum Yerusalem yang membelot?

      12 Yehuwa menyatakan, ”Aku mendatangkan malapetaka dari utara [Kasdim] dan kehancuran yang besar.” (Yeremia 4:6) Oleh karena itu, Ia menggerakkan Kuasa Dunia Babilon, yang saat itu adalah ”martil seluruh bumi”, untuk menghantam Yerusalem serta baitnya yang membelot. (Yeremia 50:23) Pada tahun 607 SM, setelah dikepung secara ketat, kota tersebut jatuh di bawah bala tentara Nebukadnezar yang perkasa. ”Raja Babel menyuruh menyembelih anak-anak [Raja] Zedekia di depan matanya di Ribla; juga semua pembesar Yehuda disembelih oleh raja Babel. Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga untuk dibawa ke Babel. Orang-orang Kasdim membakar istana raja dan perumahan rakyat dengan api, lalu mereka merobohkan tembok-tembok Yerusalem. Kemudian Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, mengangkut ke dalam pembuangan ke Babel sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihaknya dan sisa-sisa para pekerja tangan.”​—Yeremia 39:6-9.

      13. Siapa yang diselamatkan pada hari Yehuwa pada tahun 607 SM, dan mengapa?

      13 Hari itu benar-benar membangkitkan rasa takut! Namun, ada beberapa jiwa yang menaati Yehuwa berada di antara orang-orang yang diselamatkan dari penghakiman yang dahsyat tersebut. Antara lain, terdapat bani Rekhab yang mempertunjukkan semangat yang rendah hati dan taat, tidak seperti bani Yudea. Yang juga diselamatkan adalah sida-sida yang setia, Ebed-Melekh, yang telah menyelamatkan nyawa Yeremia dari kolam berlumpur, serta juru tulis Yeremia yang loyal, Barukh. (Yeremia 35:18, 19; 38:7-13; 39:​15-​18; 45:​1-5) Kepada orang-orang seperti itulah Yehuwa mengumumkan, ”Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, . . . yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Janji tersebut digenapi secara kecil-kecilan pada tahun 539 SM, sewaktu orang-orang Yahudi yang takut akan Allah dilepaskan oleh si penakluk dari Babilon, Raja Koresy, dan pulang untuk membangun kembali kota dan bait Yerusalem. Dewasa ini, orang-orang yang keluar dari agama Babilon dan dipulihkan kepada ibadat Yehuwa yang murni dapat juga menantikan masa depan yang mulia berupa perdamaian yang kekal dalam Firdaus yang dipulihkan Yehuwa.​—Yeremia 29:11; Mazmur 37:34; Penyingkapan 18:2, 4.

      ”Kesengsaraan Besar” pada Abad Pertama

      14. Mengapa Yehuwa secara permanen menolak Israel?

      14 Marilah kita mengarahkan perhatian ke abad pertama M. Pada saat itu, orang-orang Yahudi yang dipulihkan jatuh kembali ke dalam kemurtadan. Yehuwa mengutus Putra satu-satunya yang diperanakkan ke bumi untuk menjadi Pribadi Terurap-Nya, atau Mesias. Selama tahun 29 M sampai tahun 33 M, Yesus mengabar di seluruh negeri Israel, mengatakan, ”Bertobatlah, kamu sekalian, sebab kerajaan surga sudah mendekat.” (Matius 4:17) Selanjutnya, ia mengumpulkan dan melatih murid-murid untuk ambil bagian bersamanya dalam mengumumkan kabar baik Kerajaan. Bagaimana tanggapan para penguasa Yahudi? Mereka menjatuhkan reputasi Yesus dan pada akhirnya melakukan kejahatan yang memuakkan dengan menyiasati kematiannya yang mengenaskan di sebuah tiang siksaan. Yehuwa mencampakkan orang-orang Yahudi dan tidak lagi menyatakan mereka sebagai umat-Nya. Kali ini, penolakan atas bangsa tersebut bersifat permanen.

      15. Orang-orang Yahudi yang bertobat mendapat hak istimewa untuk melaksanakan apa?

      15 Pada hari Pentakosta tahun 33 M, Yesus yang telah dibangkitkan mencurahkan roh kudus, dan hal ini memberikan kuasa kepada murid-muridnya untuk berbicara dalam bahasa-bahasa lain kepada orang-orang Yahudi dan proselit yang telah terhimpun dengan cepat. Sewaktu berbicara kepada sekumpulan orang, rasul Petrus menyatakan, ”Yesus ini Allah bangkitkan, mengenai fakta ini kita semua menjadi saksi. . . . Karena itu hendaklah segenap rumah Israel mengetahui dengan pasti bahwa Allah telah menjadikan dia Tuan dan juga Kristus, Yesus ini yang kamu pantek.” Bagaimana orang-orang Yahudi yang jujur bereaksi? ”Tertikamlah hati mereka”, bertobat dari dosa-dosa mereka, dan dibaptis. (Kisah 2:32-41) Pemberitaan Kerajaan maju pesat, dan dalam kurun waktu 30 tahun, berita Kerajaan telah menjangkau ”semua ciptaan yang ada di bawah langit”.​—Kolose 1:23.

      16. Bagaimana Yehuwa menggerakkan peristiwa-peristiwa yang menuntun kepada pelaksanaan penghakiman oleh-Nya atas Israel jasmani?

      16 Kini, tiba waktunya bagi Yehuwa untuk melaksanakan penghakiman atas umat yang ditolak-Nya, Israel jasmani. Ribuan orang, dari bangsa-bangsa di dunia pada masa itu, berduyun-duyun datang ke sidang Kristen dan telah diurapi sebagai ”Israel milik Allah” secara rohani. (Galatia 6:16) Namun, orang-orang Yahudi pada zaman itu telah tenggelam dalam suatu haluan kekerasan yang penuh kebencian dan perpecahan. Berbeda dengan apa yang Paulus telah tulis tentang ’bersikap tunduk kepada kalangan berwenang yang lebih tinggi’, mereka melancarkan aksi pemberontakan terbuka melawan penguasa Romawi yang memerintah atas mereka. (Roma 13:1) Yehuwa tampaknya memanuver peristiwa-peristiwa susulan dari aksi tersebut. Pada tahun 66 M, legiun Romawi di bawah Jenderal Gallus bergerak maju untuk mengepung Yerusalem. Bala tentara Romawi yang gigih menggempur kota itu hingga berhasil meruntuhkan tembok bait. Sebagaimana yang ditulis dalam catatan sejarah Yosefus, di sana benar-benar terdapat kesengsaraan atas kota dan atas masyarakatnya.a Namun, tiba-tiba para prajurit yang gigih ini menarik diri. Ini memungkinkan murid-murid Yesus untuk ”melarikan diri ke pegunungan”, seperti yang diperingatkan dalam nubuatnya yang dicatat di Matius 24:15, 16.

      17, 18. (a) Melalui kesengsaraan apa Yehuwa menjalankan keadilan atas orang-orang Yahudi? (b) Siapa yang ”lolos dengan selamat”, dan ini merupakan bayangan akan peristiwa apa?

      17 Akan tetapi, pelaksanaan penuh dari penghakiman Yehuwa yakni klimaks dari kesengsaraan besar masih akan datang. Pada tahun 70 M, legiun Romawi, kini di bawah Jenderal Titus, kembali menyerang. Kali ini, mereka bertempur hingga tuntas! Orang-orang Yahudi, yang telah berperang bahkan di antara mereka sendiri, bukanlah tandingan bala tentara Romawi. Kota itu dan baitnya diratakan sampai ke tanah. Lebih dari satu juta orang Yahudi yang tidak berdaya menderita dan mati, sekitar 600.000 mayat dilempar keluar dari gerbang-gerbang kota. Setelah kota itu jatuh, 97.000 orang Yahudi dijadikan tawanan, banyak yang belakangan tewas di arena gladiator. Sesungguhnya, yang diselamatkan selama tahun-tahun dari kesengsaraan itu hanyalah orang-orang Kristen yang taat yang melarikan diri ke gunung-gunung di seberang Yordan.​—Matius 24:21, 22; Lukas 21:20-22.

      18 Dengan demikian, penggenapan pertama dari nubuat besar Yesus sehubungan dengan ”penutup sistem perkara” telah berlangsung, mencapai puncaknya pada hari Yehuwa ketika Ia menjalankan keadilan atas bangsa Yahudi yang memberontak pada tahun 66-​70 M. (Matius 24:3-22) Namun, itu barulah bayangan dari ”kedatangan hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut”, kesengsaraan final yang akan melanda seluruh dunia. (Yoel 2:31, NW) Bagaimana saudara dapat ”lolos dengan selamat”? Artikel berikut ini memuat jawabannya.

  • Menyatakan di Hadapan Umum tentang Keselamatan
    Menara Pengawal—1997 | 15 Desember
    • Menyatakan di Hadapan Umum tentang Keselamatan

      ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.”—ROMA 10:13.

      1. Sepanjang sejarah, peringatan-peringatan apa telah diperdengarkan?

      SEJARAH melukiskan sejumlah ”hari Yehuwa”. Air Bah pada zaman Nuh, pemusnahan Sodom dan Gomora, dan pembinasaan Yerusalem pada tahun 607 SM dan 70 M, adalah beberapa hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut. Pada hari-hari itu, keadilan dijalankan atas orang-orang yang memberontak melawan Yehuwa. (Maleakhi 4:5; Lukas 21:22) Selama hari-hari tersebut, banyak yang binasa karena kefasikan mereka. Namun ada pula yang selamat. Yehuwa mengatur agar peringatan dikumandangkan, memberi tahu orang fasik tentang bencana yang segera menimpa dan memberikan kesempatan kepada orang-orang berhati jujur untuk mendapatkan keselamatan.

      2, 3. (a) Peringatan yang bersifat nubuat apa dikutip pada hari Pentakosta? (b) Sejak Pentakosta tahun 33 M, apa yang dituntut dalam menyerukan nama Yehuwa?

      2 Pembinasaan atas Yerusalem pada tahun 70 M, merupakan contoh yang menonjol dari hal ini. Ketika menubuatkan peristiwa tersebut hampir 900 tahun yang lalu, nabi Yoel menulis, ”Aku akan memberikan pertanda-pertanda di langit dan di bumi, darah dan api dan tiang-tiang asap. Matahari akan diubah menjadi kegelapan, dan bulan menjadi darah, sebelum kedatangan hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut.” Bagaimana orang dapat selamat melewati masa yang sangat menakutkan tersebut? Yoel menulis di bawah ilham, ”Pastilah terjadi bahwa setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan lolos dengan selamat; sebab di Gunung Zion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang luput, tepat seperti yang Yehuwa firmankan, dan di antara orang-orang yang selamat, yang Yehuwa panggil.”​—Yoel 2:​30-​32, NW.

      3 Pada hari Pentakosta tahun 33 M, rasul Petrus berkhotbah di hadapan sekumpulan orang Yahudi dan proselit di Yerusalem dan mengutip nubuat Yoel, memperlihatkan bahwa para pendengarnya dapat mengharapkan suatu penggenapan pada zaman mereka, ”Aku akan memberi isyarat-isyarat ajaib di langit di atas dan tanda-tanda di bumi di bawah, darah dan api dan kabut asap; matahari akan diubah menjadi kegelapan dan bulan menjadi darah sebelum hari yang besar dan termasyhur dari Yehuwa tiba. Dan setiap orang yang menyerukan nama Yehuwa akan diselamatkan.” (Kisah 2:16-21) Seluruh hadirin yang mendengarkan khotbah Petrus berada di bawah Hukum Musa, dan oleh karena itu mereka mengetahui nama Yehuwa. Petrus menjelaskan bahwa, semenjak itu, menyerukan nama Yehuwa memiliki pengertian yang lebih luas. Antara lain, ini mencakup dibaptis dalam nama Yesus, pribadi yang telah dibunuh dan kemudian dibangkitkan kepada kehidupan surgawi yang tidak berkematian.​—Kisah 2:37, 38.

      4. Berita apa dinyatakan orang-orang Kristen ke mana-mana?

      4 Semenjak hari Pentakosta, orang-orang Kristen menyebarkan firman tentang Yesus yang telah dibangkitkan. (1 Korintus 1:23) Mereka memberitahukan bahwa manusia dapat diangkat sebagai putra-putra rohani Allah Yehuwa dan menjadi bagian dari suatu ”Israel milik Allah” yang baru, suatu bangsa rohani yang akan ’menyatakan ke mana-mana keluhuran Yehuwa’. (Galatia 6:16; 1 Petrus 2:9) Orang-orang yang tetap setia sampai mati akan mewarisi kehidupan yang tidak berkematian di surga sebagai sesama waris Yesus dalam Kerajaan surgawinya. (Matius 24:13; Roma 8:15, 16; 1 Korintus 15:50-54) Lagi pula, orang-orang Kristen akan mengumumkan kedatangan hari Yehuwa yang hebat dan membangkitkan rasa takut. Mereka harus memperingatkan dunia orang Yahudi bahwa mereka akan mengalami suatu kesengsaraan yang melebihi apa pun yang pernah menimpa Yerusalem dan umat yang diakui Allah sampai saat itu. Akan tetapi, akan ada orang-orang yang selamat. Siapa? Orang-orang yang menyerukan nama Yehuwa.

      ”Pada Hari-Hari Terakhir”

      5. Apa penggenapan-penggenapan nubuat yang telah terjadi dewasa ini?

      5 Dengan berbagai cara, keadaan pada saat itu menggambarkan di muka apa yang kita lihat dewasa ini. Sejak tahun 1914, umat manusia hidup dalam suatu periode waktu khusus yang dirujuk di dalam Alkitab sebagai ”akhir zaman”, ”penutup sistem perkara”, dan ”hari-hari terakhir”. (Daniel 12:​1, 4; Matius 24:​3-8; 2 Timotius 3:​1-5, 13) Pada abad ini, peperangan yang kejam, kekerasan yang tidak terkendali, dan kehancuran dalam masyarakat dan lingkungan hidup telah menyediakan penggenapan yang luar biasa atas nubuat Alkitab. Ini semua menjadi bagian dari tanda yang dinubuatkan Yesus, yang menunjukkan bahwa umat manusia akan mengalami hari Yehuwa yang membangkitkan rasa takut yang bersifat tegas dan yang terakhir. Ini mencapai puncaknya dalam pertempuran Armagedon, klimaks dari suatu ”kesengsaraan besar seperti yang tidak pernah terjadi sejak awal dunia hingga sekarang, tidak, dan juga tidak akan terjadi lagi”.​—Matius 24:21; Penyingkapan 16:16.

      6. (a) Bagaimana Yehuwa telah bertindak untuk menyelamatkan orang-orang yang lembut hati? (b) Di mana kita memperoleh nasihat Paulus tentang caranya kita dapat selamat?

      6 Seraya hari kehancuran semakin dekat, Yehuwa bertindak demi keselamatan dari orang-orang yang lembut hati. Selama ”akhir zaman” ini, Ia telah mengumpulkan orang-orang terakhir dari Israel rohani milik Allah dan mengarahkan perhatian dari hamba-hamba-Nya di bumi, sejak tahun 1930-an, untuk mengumpulkan ”suatu kumpulan besar orang yang tidak seorang pun dapat menghitung jumlahnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”. Sebagai suatu kelompok, mereka ”keluar dari kesengsaraan besar” hidup-hidup. (Penyingkapan 7:​9, 14) Namun, bagaimana tiap-tiap orang dapat memastikan keselamatannya? Rasul Paulus menjawab pertanyaan itu. Dalam Roma pasal 10, ia memberikan nasihat yang bagus untuk mengupayakan keselamatan​—nasihat yang berlaku pada zamannya dan itu berlaku pula pada zaman kita.

      Sebuah Doa untuk Keselamatan

      7. (a) Harapan apa diidentifikasi di Roma 10:​1, 2? (b) Mengapa Yehuwa kini membuat agar ”kabar baik” diumumkan secara lebih ekstensif?

      7 Sewaktu Paulus menulis buku Roma, Yehuwa telah menolak Israel sebagai suatu bangsa. Namun, sang rasul menegaskan, ”Kemauan baik dari hatiku dan permohonanku kepada Allah bagi mereka adalah, sesungguhnya, demi keselamatan mereka.” Harapannya adalah agar tiap-tiap orang Yahudi dapat memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kehendak Allah, yang akan memungkinkan mereka diselamatkan. (Roma 10:1, 2) Selain itu, Yehuwa menginginkan keselamatan bagi orang-orang di seluruh dunia umat manusia yang menjalankan iman, seperti yang ditunjukkan di Yohanes 3:16, ”Karena Allah begitu mengasihi dunia sehingga ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang menjalankan iman kepada dia tidak akan dibinasakan melainkan memiliki kehidupan abadi.” Korban tebusan Yesus membuka jalan bagi keselamatan besar tersebut. Sebagaimana pada zaman Nuh dan hari-hari penghakiman lain sesudah itu, Yehuwa mengatur agar ”kabar baik” diberitakan, menunjuk kepada jalan keselamatan.​—Markus 13:10, 19, 20.

      8. Dalam meniru pola Paulus, kepada siapa orang-orang Kristen yang sejati mengulurkan kemauan baik dewasa ini, dan bagaimana?

      8 Memperlihatkan kemauan baiknya sendiri terhadap orang Yahudi dan Kafir, Paulus mengabar pada setiap kesempatan. Ia ”meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani”. Ia memberi tahu para penatua di Efesus, ”Aku tidak menahan diri untuk memberitahukan kepadamu perkara-perkara apa pun yang menguntungkan maupun untuk mengajar kamu di hadapan umum dan dari rumah ke rumah. Namun aku memberikan kesaksian dengan saksama kepada orang Yahudi maupun kepada orang Yunani tentang pertobatan terhadap Allah dan iman kepada Tuan kita Yesus.” (Kisah 18:4; 20:20, 21) Demikian pula, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini mengerahkan diri ke dalam pengabaran, tidak hanya kepada orang-orang yang mengaku Kristen namun kepada semua orang, bahkan ”ke bagian yang paling jauh di bumi”.​—Kisah 1:8; 18:5.

      Mengaku ”’Perkataan’ Iman”

      9. (a) Iman macam apa dianjurkan Roma 10:​8, 9? (b) Kapan dan bagaimana hendaknya kita menyampaikan pengakuan iman kita?

      9 Iman yang tekun dituntut untuk keselamatan. Mengutip Ulangan 30:14, Paulus menyatakan, ”’Perkataan itu dekat dengan engkau, dalam mulutmu sendiri dan dalam hatimu sendiri’; yaitu ’perkataan’ iman, yang kami beritakan.” (Roma 10:8) Seraya kita memberitakan ”’perkataan’ iman” tersebut, ini akan terukir semakin dalam di hati kita. Itu terjadi atas Paulus, dan kata-kata selanjutnya dapat menguatkan tekad kita untuk menjadi seperti dia dalam membagikan iman kita kepada orang-orang lain, ”Jika engkau menyatakan di depan umum ’perkataan dalam mulutmu sendiri’ itu, bahwa Yesus adalah Tuan, dan menjalankan iman dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan dia dari antara yang mati, engkau akan diselamatkan.” (Roma 10:9) Pengakuan ini bukan hanya untuk diucapkan di hadapan orang-orang lain pada saat dibaptis, melainkan juga harus menjadi suatu pengakuan yang terus-menerus, suatu kesaksian umum yang bergairah tentang segala segi yang agung dari kebenaran. Kebenaran demikian berfokuskan kepada nama yang berharga dari Tuan Yang Berdaulat Yehuwa; kepada Raja Mesianis dan Penebus kita, Tuan Yesus Kristus; dan kepada janji Kerajaan yang luar biasa.

      10. Selaras dengan Roma 10:​10, 11, bagaimana kita harus menangani ”’perkataan’ iman” ini?

      10 Tidak ada keselamatan bagi siapa pun yang tidak menerima dan menerapkan ”’perkataan’ iman”, karena rasul Paulus selanjutnya mengatakan, ”Dengan hati seseorang menjalankan iman demi keadilbenaran, tetapi dengan mulut seseorang membuat pernyataan di hadapan umum demi keselamatan. Karena Ayat itu mengatakan, ’Tidak seorang pun yang menaruh imannya kepada dia akan dikecewakan.’” (Roma 10:10, 11) Kita harus memperoleh pengetahuan yang saksama tentang ”’perkataan’ iman” ini dan terus memperkembangkan dalam hati kita sehingga kita dimotivasi untuk memberitahukannya kepada orang-orang lain. Yesus sendiri mengingatkan kita, ”Barangsiapa menjadi malu akan aku dan perkataanku dalam generasi yang penuh perzinaan dan berdosa ini, Putra manusia juga akan menjadi malu akan dia pada waktu ia datang dalam kemuliaan Bapaknya bersama malaikat-malaikat kudus.”​—Markus 8:38.

      11. Seberapa ekstensifkah kabar baik harus diberitakan, dan mengapa?

      11 Sebagaimana yang dinubuatkan oleh nabi Daniel, pada zaman akhir, ”orang-orang bijaksana” akan bercahaya ”seperti cahaya cakrawala”, seraya kesaksian Kerajaan meluas ke ujung-ujung bumi. Mereka ”menuntun banyak orang kepada kebenaran”, dan pengetahuan yang sejati telah melimpah, karena Yehuwa memancarkan terang yang semakin benderang atas nubuat-nubuat sehubungan dengan akhir zaman. (Daniel 12:3, 4) Ini sebuah berita tentang keselamatan yang penting untuk keselamatan dari semua yang mengasihi kebenaran dan keadilbenaran.

      12. Bagaimana Roma 10:12 berkaitan dengan amanat malaikat yang digambarkan di Penyingkapan 14:6?

      12 Rasul Paulus melanjutkan, ”Tidak ada perbedaan di antara orang Yahudi dan orang Yunani, karena ada Tuan yang sama bagi semua, yang adalah kaya terhadap semua orang yang berseru kepadanya.” (Roma 10:12) ”Kabar baik” harus diberitakan dewasa ini dalam skala global yang lebih luas​—kepada segala bangsa, ke segenap penjuru bumi. Malaikat dalam Penyingkapan 14:6 terus terbang di tengah langit, mempercayakan kita dengan ”kabar baik yang abadi untuk dinyatakan sebagai berita gembira kepada mereka yang tinggal di atas bumi, dan kepada setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat”. Bagaimana ini akan mendatangkan manfaat bagi orang-orang yang menanggapinya?

      Menyerukan Nama Yehuwa

      13. (a) Apa ayat tahunan kita tahun 1998? (b) Mengapa ayat tahunan ini sangat cocok dewasa ini?

      13 Mengutip Yoel 2:32, Paulus menyatakan, ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.” (Roma 10:13) Alangkah tepatnya apabila kata-kata itu dipilih sebagai ayat tahunan Saksi-Saksi Yehuwa untuk tahun 1998! Sungguh amat penting sekarang untuk maju terus dengan percaya akan Yehuwa, memberitahukan nama dan maksud-tujuan-Nya yang agung yang terkandung dalam nama itu! Sebagaimana pada abad pertama, demikian pula pada hari-hari terakhir dari sistem perkara yang korup ini, seruan yang bergema berbunyi, ”Selamatkanlah diri dari generasi yang bengkok ini.” (Kisah 2:40) Ini adalah suatu undangan yang bagaikan suara sangkakala bagi segenap umat yang takut akan Allah di seluruh dunia untuk berseru kepada Yehuwa agar mengaruniakan keselamatan kepada mereka dan juga orang-orang yang mendengarkan pernyataan mereka kepada umum akan kabar baik.​—1 Timotius 4:16.

      14. Kepada Gunung Batu yang mana hendaknya kita memohonkan keselamatan?

      14 Apa yang akan terjadi sewaktu hari Yehuwa yang besar berkecamuk di bumi ini? Kebanyakan orang tidak akan bersandar pada Yehuwa untuk mendapatkan keselamatan. Umat manusia pada umumnya akan ”terus mengatakan kepada gunung-gunung dan batu-batu karang itu, ’Jatuhlah ke atas kami dan sembunyikanlah kami dari muka Pribadi yang duduk di atas takhta dan dari murka Anak Domba’”. (Penyingkapan 6:15, 16) Harapan mereka akan terletak pada organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga sistem perkara ini yang bagaikan gunung. Namun, alangkah jauh lebih baik jika mereka percaya kepada Gunung Batu terbesar dari segalanya, Allah Yehuwa! (Ulangan 32:3, 4) Tentang dia, Raja Daud mengatakan, ”Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.” Yehuwa adalah ”gunung batu keselamatan”. (Mazmur 18:3; 95:1) Nama-Nya adalah ”menara yang kuat”, satu-satunya ”menara” yang cukup kuat untuk melindungi kita selama krisis yang akan datang. (Amsal 18:10) Oleh karena itu, adalah penting agar sebanyak mungkin orang dari hampir enam miliar manusia yang hidup dewasa ini untuk diajar agar berseru kepada nama Yehuwa dalam kesetiaan dan ketulusan.

      15. Apa yang ditunjukkan oleh Roma 10:14 sehubungan dengan iman?

      15 Cocok sekali, rasul Paulus selanjutnya bertanya, ”Akan tetapi, bagaimana mereka akan berseru kepada dia yang kepadanya mereka tidak menaruh iman?” (Roma 10:14) Ada sejumlah besar orang yang mungkin belum dibantu untuk membuat ”’perkataan’ iman” mereka sendiri, dengan tujuan untuk berseru kepada Yehuwa untuk keselamatan. Iman sangat penting. Paulus mengatakan dalam suratnya yang lain, ”Tanpa iman adalah mustahil untuk benar-benar menyenangkan [Allah], karena ia yang menghampiri Allah harus percaya bahwa dia ada dan bahwa dia menjadi pemberi upah bagi mereka yang dengan sungguh-sungguh mencari dia.” (Ibrani 11:6) Namun bagaimana jutaan orang lagi akan datang untuk menaruh iman kepada Allah? Dalam surat kepada orang-orang Roma, Paulus bertanya, ”Selanjutnya, bagaimana mereka akan menaruh iman kepada dia yang tentangnya tidak pernah mereka dengar?” (Roma 10:14) Apakah Yehuwa menyediakan sarana bagi mereka untuk mendengar? Sudah pasti demikian! Dengarkan kata-kata Paulus berikutnya, ”Selanjutnya, bagaimana mereka akan mendengar tanpa ada yang memberitakan?”

      16. Dalam penyelenggaraan ilahi, mengapa para pengabar penting?

      16 Dari argumen Paulus, jelas sekali bahwa para pemberita dibutuhkan. Yesus menunjukkan bahwa hal ini akan demikian, terus ”sampai penutup sistem perkara”. (Matius 24:14; 28:18-20) Pengabaran merupakan bagian yang penting dari pengaturan ilahi untuk membantu orang-orang berseru kepada nama Yehuwa agar lolos dengan selamat. Bahkan dalam Susunan Kristen, mayoritas tidak berbuat apa-apa untuk menghormati nama Allah yang berharga. Banyak orang sama sekali tidak dapat memahami identitas Yehuwa yang telah dikacaukan oleh dua unsur lainnya dalam dogma Tritunggal yang mustahil dijelaskan. Juga, banyak yang jatuh ke dalam golongan yang dibicarakan di Mazmur 14:1 dan 53:2, ”Orang bebal berkata dalam hatinya: ’Tidak ada [Yehuwa]!’” Mereka perlu mengetahui bahwa Yehuwa adalah Allah yang hidup, dan mereka harus mengerti segala makna dari nama tersebut jika mereka ingin lolos dengan selamat dalam kesengsaraan besar yang di ambang pintu.

      ’Kaki yang Indah’ dari para Pemberita

      17. (a) Mengapa tepat bagi Paulus untuk mengutip suatu nubuat pemulihan? (b) Apa yang terlibat dalam memiliki ’kaki yang indah’?

      17 Rasul Paulus mengajukan satu lagi pertanyaan penting, ”Selanjutnya, bagaimana mereka akan memberitakan kecuali mereka diutus? Sebagaimana ada tertulis, ’Betapa indah kaki mereka yang menyatakan kabar baik tentang hal-hal yang baik!’” (Roma 10:15) Paulus di sini mengutip Yesaya 52:7, yang merupakan bagian dari nubuat pemulihan yang telah berlaku sejak tahun 1919. Dewasa ini, sekali lagi, Yehuwa mengutus ”orang yang membawa kabar baik, orang yang memberitakan perdamaian, orang yang membawa kabar baik tentang sesuatu yang lebih baik, orang yang memberitakan keselamatan”. Dengan taat, ”penjaga” yang terurap milik Allah serta rekan-rekan mereka terus berseru dengan sukacita. (Yesaya 52:​7, 8, NW) Kaki orang-orang yang memberitakan keselamatan dewasa ini mungkin menjadi lelah, bahkan berdebu, seraya mereka berjalan dari rumah ke rumah, namun wajah mereka benar-benar memancarkan sukacita! Mereka tahu bahwa mereka ditugasi Yehuwa untuk mengumumkan kabar baik perdamaian dan untuk menghibur orang-orang yang berkabung, membantu orang-orang ini untuk berseru kepada nama Yehuwa, dengan keselamatan sebagai tujuan.

      18. Apa yang Roma 10:​16-​18 katakan tentang hasil akhir dari mengumandangkan kabar baik?

      18 Apakah orang-orang ”menaruh iman kepada perkara yang didengar” atau mereka memilih untuk tidak menaatinya, kata-kata Paulus benar, ”Mereka bukannya tidak mendengar, bukan? Nah, sebenarnya, ’suara mereka keluar ke seluruh bumi, dan ucapan mereka sampai ke ujung-ujung bumi yang berpenduduk’.” (Roma 10:​16-​18) Sebagaimana ”langit menceritakan kemuliaan Allah”, seperti yang dipertunjukkan dalam pekerjaan penciptaan-Nya, maka Saksi-Saksi-Nya di bumi harus mengumumkan ”tahun rahmat [Yehuwa] dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung”.​—Mazmur 19:2-5; Yesaya 61:2.

      19. Apa yang akan dihasilkan bagi orang-orang yang ”berseru kepada nama Yehuwa” dewasa ini?

      19 Hari Yehuwa yang besar dan membangkitkan rasa takut semakin dekat. ”Aduh, hari itu; karena hari Yehuwa sudah dekat, dan seperti penjarahan oleh Pribadi Yang Mahakuasa, itu akan datang!” (Yoel 1:​15; 2:​31, NW) Kita berdoa agar sejumlah besar orang akan menanggapi kabar baik dengan perasaan mendesak, berduyun-duyun ke organisasi Yehuwa. (Yesaya 60:8; Habakuk 2:3) Ingatlah bahwa hari-hari Yehuwa yang lain telah mendatangkan kebinasaan kepada orang fasik​—pada zaman Nuh, pada zaman Lot, dan pada zaman Israel dan Yehuda yang murtad. Kita kini berada di ambang kesengsaraan yang terbesar dari yang pernah ada, sewaktu angin badai Yehuwa akan menyapu kefasikan dari muka bumi, membuka jalan bagi suatu firdaus dengan perdamaian yang kekal. Apakah saudara akan ”berseru kepada nama Yehuwa” dalam kesetiaan? Jika demikian, bersukacitalah! Saudara dapat mengandalkan janji Allah sendiri bahwa saudara akan diselamatkan.​—Roma 10:13.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan