PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yehuwa​—”Pribadi yang Meluputkan” Hamba-Hamba-Nya pada Zaman Alkitab
    Menara Pengawal—2008 | 15 September
    • Yehuwa​—”Pribadi yang Meluputkan” Hamba-Hamba-Nya pada Zaman Alkitab

      ”Oh, Allah, bertindaklah cepat bagiku. Engkaulah pertolonganku dan Pribadi yang meluputkan aku.”​—MZ. 70:5.

      1, 2. (a) Kapan para penyembah Allah berpaling kepada-Nya meminta tolong? (b) Pertanyaan apa yang timbul, dan di mana kita mendapatkan jawabannya?

      KETIKA sedang berlibur, orang tua dari seorang wanita berusia 23 tahun mendengar bahwa putri mereka hilang secara misterius. Timbul kecurigaan adanya tindak kejahatan. Mereka langsung berkemas dan pulang, sambil terus memohon pertolongan Yehuwa. Seorang Saksi berusia 20 tahun didiagnosis mengidap penyakit yang akhirnya akan membuat dia lumpuh total. Ia langsung berdoa kepada Yehuwa. Seorang ibu tunggal yang sedang berjuang mencari pekerjaan tidak punya cukup uang untuk membeli makanan bagi dirinya dan anak perempuannya yang berusia 12 tahun. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Yehuwa. Ya, sewaktu menghadapi cobaan atau kesulitan yang berat, para penyembah Allah biasanya berpaling kepada-Nya untuk meminta tolong. Pernahkah Saudara berseru kepada Yehuwa di saat merasa tak berdaya?

      2 Maka, timbullah sebuah pertanyaan penting: Benarkah kita dapat mengharapkan Yehuwa menjawab doa kita meminta tolong? Jawabannya yang menguatkan iman terdapat di Mazmur 70. Mazmur yang menggugah ini ditulis oleh Daud, penyembah Yehuwa yang loyal yang menghadapi banyak cobaan dan tantangan yang sulit sepanjang hidupnya. Pemazmur terilham ini tergerak untuk mengatakan tentang Yehuwa, ”Oh, Allah, . . . engkaulah pertolonganku dan Pribadi yang meluputkan aku.” (Mz. 70:5) Dengan memeriksa Mazmur 70, kita dapat dibantu untuk mengerti mengapa kita pun bisa berpaling kepada Yehuwa pada saat-saat sulit dan percaya sepenuhnya bahwa Ia akan menjadi ”Pribadi yang meluputkan” kita.

      ”Engkaulah . . . Pribadi yang Meluputkan”

      3. (a) Permohonan mendesak apa yang terdapat dalam Mazmur 70? (b) Keyakinan apa yang dinyatakan Daud dalam Mazmur ke-70?

      3 Mazmur 70 diawali dan diakhiri dengan seruan mendesak untuk meminta pertolongan Allah. (Baca Mazmur 70:1-5.) Daud memohon dengan sangat agar Yehuwa ’bergegas’ dan ’bertindak cepat’ untuk membebaskan dia. Di ayat 2 sampai 4, Daud mengajukan lima permohonan, yang masing-masing dimulai dengan kata ”biarlah” dan menyatakan keinginan, atau harapan. Tiga permohonan pertama menyangkut orang-orang yang berupaya membunuh dia. Daud memohon agar Yehuwa mengalahkan musuh-musuh itu dan mempermalukan mereka karena kefasikan mereka. Dua permohonan berikutnya, di ayat 4, berkaitan dengan umat Allah. Daud berdoa agar orang-orang yang mencari Yehuwa tergerak untuk bersukacita dan mengagungkan Dia. Di penutup mazmurnya, Daud mengatakan kepada Yehuwa, ”Engkaulah pertolonganku dan Pribadi yang meluputkan aku.” Perhatikan bahwa Daud tidak mengatakan, ”Biarlah engkau terbukti sebagai,” seolah-olah mengajukan permohonan lain. Sebaliknya, ia mengatakan, ”Engkaulah,” yang menyatakan keyakinannya. Daud percaya bahwa ia akan menerima pertolongan Allah.

      4, 5. Apa yang kita pelajari tentang Daud dari Mazmur 70, dan kita bisa yakin akan hal apa?

      4 Apa yang ditunjukkan Mazmur 70 tentang Daud? Sewaktu berhadapan dengan musuh yang ingin mencabut nyawanya, Daud memilih untuk tidak membereskan sendiri masalahnya. Sebaliknya, ia percaya bahwa Yehuwa akan menangani para penentang pada waktu dan dengan cara yang Ia tetapkan. (1 Sam. 26:10) Keyakinan Daud tetap kuat bahwa Yehuwa menolong serta melepaskan orang-orang yang mencari Dia. (Ibr. 11:6) Daud percaya bahwa penyembah Allah yang benar memiliki alasan yang kuat untuk bersukacita dan mengagungkan Yehuwa dengan menceritakan kebesaran-Nya kepada orang lain.​—Mz. 5:11; 35:27.

      5 Seperti Daud, kita bisa yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa adalah Penolong dan ”Pribadi yang meluputkan” kita. Karena itu, sewaktu kita menghadapi cobaan yang sulit atau merasa tidak berdaya dan membutuhkan pertolongan, kita sepantasnya berdoa agar Yehuwa segera menolong kita. (Mz. 71:12) Tetapi, apa yang bisa Yehuwa lakukan untuk menjawab doa kita meminta tolong? Sebelum membahas cara Yehuwa menolong kita, mari kita ulas tiga situasi ketika Ia meluputkan Daud, menolongnya pada saat-saat yang sangat sulit.

      Dilepaskan dari para Penentang

      6. Dari mana Daud tahu bahwa Yehuwa meluputkan orang-orang yang adil-benar?

      6 Dari tulisan terilham yang tersedia kala itu, Daud tahu bahwa orang yang adil-benar bisa mengandalkan pertolongan Yehuwa. Sewaktu Yehuwa mendatangkan Air Bah atas dunia yang tidak saleh, Ia menyelamatkan Nuh dan keluarganya yang takut akan Allah. (Kej. 7:23) Sewaktu Yehuwa menurunkan hujan api dan belerang atas penduduk Sodom dan Gomora yang fasik, Ia menolong Lot yang adil-benar beserta kedua putrinya untuk luput dari kematian. (Kej. 19:12-26) Ketika Yehuwa membinasakan Firaun yang sombong beserta pasukan militernya di Laut Merah, Ia melindungi umat-Nya sehingga mereka terluput dari akhir yang mengerikan. (Kel. 14:19-28) Maka, tidak heran, di mazmur lain Daud memuji-muji Yehuwa sebagai ”Allah yang menyelamatkan”.​—Mz. 68:20.

      7-9. (a) Mengapa Daud mengandalkan kuasa Allah untuk menyelamatkan? (b) Siapa yang Daud akui telah memberinya kelepasan?

      7 Daud juga memiliki alasan yang sangat pribadi untuk sepenuhnya mengandalkan kuasa Yehuwa untuk menyelamatkan. Daud pernah mengalami sendiri bahwa ’lengan-lengan kekal’ Yehuwa bisa melepaskan orang-orang yang melayani Dia. (Ul. 33:27, Terjemahan Baru) Lebih dari satu kali, Yehuwa menyelamatkan Daud dari cengkeraman ”musuh-musuh[nya] yang marah”. (Mz. 18:17-19, 48) Perhatikan sebuah contoh.

      8 Sewaktu para wanita Israel mulai memuji-muji kehebatan Daud berperang, Raja Saul begitu terbakar api cemburu sehingga dua kali ia melemparkan tombaknya ke arah Daud. (1 Sam. 18:6-9) Dalam kedua peristiwa itu, Daud luput dari ujung tombak yang runcing. Apakah ini semata-mata karena kehebatan dan kegesitan Daud sebagai prajurit kawakan? Bukan. Catatan Alkitab menjelaskan bahwa ”Yehuwa menyertainya”. (Baca 1 Samuel 18:11-14.) Belakangan, sewaktu rencana jahat Saul agar Daud dibunuh oleh orang Filistin gagal, ”Saul melihat dan mengetahui bahwa Yehuwa menyertai Daud”.​—1 Sam. 18:17-28.

      9 Siapa yang Daud akui telah memberinya kelepasan? Superskripsi Mazmur 18 mengatakan bahwa Daud ”mengucapkan perkataan nyanyian ini kepada Yehuwa pada hari Yehuwa melepaskan dia . . . dari tangan Saul”. Daud mengungkapkan perasaannya dengan bernyanyi, ”Yehuwa adalah tebing batuku dan bentengku dan Pribadi yang meluputkan aku. Allahku adalah gunung batuku. Aku akan berlindung kepadanya.” (Mz. 18:2) Tidakkah iman kita dikuatkan karena tahu bahwa Yehuwa sanggup melepaskan umat-Nya?​—Mz. 35:10.

      Dikuatkan Saat Terbaring Sakit

      10, 11. Apa yang membantu kita menentukan kapan Daud menderita penyakit yang disebutkan di Mazmur 41?

      10 Raja Daud pernah menderita sakit parah, yang disebutkan di Mazmur 41. Selama suatu waktu, ia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Begitu parahnya penyakit Daud sehingga bagi beberapa musuhnya, ia kelihatannya tidak akan pernah ”bangun lagi”. (Ayat 7, 8) Kapan Daud menderita sakit yang begitu parah? Berdasarkan beberapa petunjuk di mazmur ini, hal itu mungkin terjadi kira-kira pada waktu Daud merasa amat tertekan karena putranya Absalom mencoba merebut takhta.​—2 Sam. 15:6, 13, 14.

      11 Misalnya, Daud menyebutkan bahwa seorang sahabat kepercayaan, yang biasa makan roti bersamanya, mengkhianati dia. (Ayat 9) Hal ini mengingatkan kita akan sebuah insiden dalam kehidupan Daud. Selama pemberontakan Absalom, penasihat kepercayaan Daud, Ahitofel, berkhianat dan bergabung dengan Absalom dalam pemberontakan melawan raja. (2 Sam. 15:31; 16:15) Bayangkan saja, raja yang terkapar lemah di pembaringan, tanpa kekuatan untuk bangun. Lagipula, ia tahu betul bahwa ia dikelilingi oleh orang-orang yang menginginkan kematiannya agar mereka dapat melaksanakan rencana jahat mereka.​—Ayat 5.

      12, 13. (a) Keyakinan apa yang Daud nyatakan? (b) Bisa jadi, dengan cara bagaimana Allah menguatkan Daud?

      12 Kepercayaan Daud kepada ”Pribadi yang meluputkan” dia tidak goyah. Mengenai seorang hamba Yehuwa yang sedang sakit, Daud mengatakan, ”Pada hari malapetaka, Yehuwa akan meluputkan dia. Yehuwa sendiri akan menguatkan dia di pembaringan sewaktu sakit; seluruh tempat tidurnya pasti akan engkau ubah pada waktu dia sakit.” (Mz. 41:1, 3) Di ayat-ayat ini juga, perhatikan keyakinan Daud, yang nyata dari kata-kata ”Yehuwa sendiri akan”. Daud merasa pasti bahwa Yehuwa akan meluputkan dirinya. Bagaimana caranya?

      13 Daud tidak mengharapkan Yehuwa mengadakan mukjizat dan menyingkirkan penyakitnya. Sebaliknya, Daud yakin bahwa Yehuwa akan ”menguatkan dia”​—yakni memberinya dukungan dan ketabahan selagi ia terbaring sakit. Pertolongan seperti itulah yang pasti Daud butuhkan. Selain penyakit yang melemahkan dirinya, ia dikelilingi oleh musuh-musuh yang mengatakan hal-hal jahat tentang dirinya. (Ayat 5, 6) Bisa jadi, Yehuwa menguatkan Daud dengan mengingatkan dia akan hal-hal yang menghibur. Menarik, Daud mengatakan, ”Oleh karena integritasku engkau mendukung aku.” (Ayat 12) Daud mungkin juga merasa dikuatkan karena merenungkan fakta bahwa tidak soal kondisi tubuhnya yang lemah dan hal-hal buruk yang dikatakan musuhnya, Yehuwa menilai dia berintegritas. Daud akhirnya sembuh dari penyakitnya. Tidakkah kita merasa tenteram karena tahu bahwa Yehuwa bisa menguatkan orang-orang yang sedang sakit?​—2 Kor. 1:3.

      Kebutuhan Materi Dipenuhi

      14, 15. Kapan Daud dan anak buahnya mengalami kekurangan makanan, dan pertolongan apa yang mereka terima?

      14 Sewaktu menjadi raja Israel, Daud bisa menikmati makanan dan minuman yang terbaik dan bahkan mengundang banyak orang untuk bersantap bersamanya. (2 Sam. 9:10) Tetapi, Daud juga tahu seperti apa rasanya berkekurangan. Ketika putranya Absalom menyusun pemberontakan dan mencoba merebut takhta, Daud bersama beberapa pendukungnya yang loyal pergi dari Yerusalem. Mereka melarikan diri ke tanah Gilead, di sebelah timur Sungai Yordan. (2 Sam. 17:22, 24) Karena terpaksa hidup sebagai pelarian, tidak lama kemudian Daud beserta anak buahnya menderita kelaparan, kehausan, dan kelelahan. Tetapi, di mana mereka bisa menemukan makanan di daerah yang relatif terpencil itu?

      15 Akhirnya, Daud dan anak buahnya tiba di kota Mahanaim. Di sana mereka bertemu dengan tiga orang yang berani​—Syobi, Makhir, dan Barzilai. Mereka bersedia mempertaruhkan nyawa demi membantu raja yang dilantik Allah, sebab jika Absalom berhasil merebut takhta, ia tentu akan menjatuhkan hukuman berat atas siapa pun yang mendukung Daud. Karena mengetahui problem Daud dan anak buahnya, ketiga orang yang loyal ini membawakan berbagai hal yang amat dibutuhkan, antara lain tempat tidur, gandum, barli, biji-bijian yang dipanggang, kacang babi, miju, madu, mentega, dan domba. (Baca 2 Samuel 17:27-29.) Loyalitas dan keramahtamahan luar biasa yang diperlihatkan ketiga orang itu tentu menyentuh hati Daud. Bagaimana mungkin Daud melupakan apa yang telah mereka lakukan baginya?

      16. Siapa yang sebenarnya memenuhi kebutuhan Daud dan anak buahnya?

      16 Namun, siapa yang sebenarnya memenuhi kebutuhan Daud dan anak buahnya? Daud yakin bahwa Yehuwa memperhatikan umat-Nya. Yehuwa pasti bisa menggerakkan hamba-hamba-Nya yang lain untuk membantu sesama penyembah yang berkekurangan. Sewaktu merenungkan apa yang terjadi di tanah Gilead, Daud pasti memandang kebaikan hati ketiga orang itu sebagai pernyataan perhatian Yehuwa yang pengasih. Menjelang akhir hayatnya, Daud menulis, ”Dahulu aku seorang pemuda, kini aku telah menjadi tua, namun aku tidak pernah melihat orang adil-benar [termasuk dirinya] ditinggalkan sama sekali, atau keturunannya meminta-minta roti.” (Mz. 37:25) Tidakkah kita terhibur karena tahu bahwa tangan Yehuwa tidak pernah terlalu pendek?​—Ams. 10:3.

      ”Yehuwa Tahu Bagaimana Melepaskan Orang-Orang”

      17. Apa yang telah berulang kali Yehuwa pertunjukkan?

      17 Bukan Daud saja yang Yehuwa luputkan pada zaman Alkitab. Sejak zaman Daud, Allah telah berulang kali mempertunjukkan kebenaran kata-kata rasul Petrus, ”Yehuwa tahu bagaimana melepaskan orang-orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari cobaan.” (2 Ptr. 2:9) Perhatikan dua contoh lagi.

      18. Bagaimana Yehuwa memberikan kelepasan pada zaman Hizkia?

      18 Sewaktu bala tentara Asiria yang perkasa menyerbu Yehuda dan mengancam Yerusalem pada abad kedelapan SM, Raja Hizkia berdoa, ”Oh, Yehuwa, Allah kami, selamatkanlah kami . . . agar semua kerajaan di bumi mengetahui bahwa engkau, oh, Yehuwa, adalah satu-satunya Allah.” (Yes. 37:20) Yang terutama Hizkia pikirkan adalah nama dan reputasi Allah. Yehuwa menjawab doa yang sungguh-sungguh itu. Hanya dalam satu malam, seorang malaikat membinasakan 185.000 tentara Asiria, dan memberikan kelepasan bagi hamba-hamba Yehuwa yang setia.​—Yes. 37:32, 36.

      19. Dengan mengindahkan peringatan apa orang Kristen abad pertama luput dari malapetaka?

      19 Beberapa hari sebelum kematiannya, Yesus memberikan peringatan yang mengandung nubuat demi manfaat murid-muridnya di Yudea. (Baca Lukas 21:20-22.) Puluhan tahun berlalu, tetapi pada tahun 66 M, orang Yahudi memberontak sehingga pasukan Romawi datang menyerbu Yerusalem. Legiun tentara di bawah Cestius Gallus berhasil membobol sebagian tembok bait; lalu, tiba-tiba mereka mundur. Karena menyadari hal ini sebagai kesempatan untuk luput dari pembinasaan yang Yesus nubuatkan, orang-orang Kristen yang setia melarikan diri ke pegunungan. Legiun Romawi kembali pada tahun 70 M. Kali ini mereka tidak mundur, dan Yerusalem hancur seluruhnya. Orang Kristen yang mengindahkan peringatan Yesus terluput dari malapetaka mengerikan tersebut.​—Luk. 19:41-44.

      20. Mengapa kita bisa percaya kepada Yehuwa sebagai ”Pribadi yang meluputkan” kita?

      20 Iman kita dikuatkan dengan merenungkan bukti bahwa Yehuwa menolong umat-Nya. Apa yang Ia lakukan di masa lampau memberi kita alasan untuk yakin. Tidak soal tantangan apa pun yang mungkin kita hadapi sekarang atau di masa depan, kita juga bisa percaya sepenuhnya kepada Yehuwa sebagai ”Pribadi yang meluputkan” kita. Namun, bagaimana caranya Yehuwa meluputkan kita? Dan, bagaimana dengan orang-orang yang disebutkan di awal artikel tadi? Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Mari kita lihat di artikel berikut.

  • Yehuwa Adalah ”Pribadi yang Meluputkan” Kita
    Menara Pengawal—2008 | 15 September
    • Yehuwa Adalah ”Pribadi yang Meluputkan” Kita

      ”Yehuwa akan menolong mereka dan meluputkan mereka.”​—MZ. 37:40.

      1, 2. Kebenaran dasar apa tentang Yehuwa yang menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi kita?

      BAYANG-BAYANG yang terbentuk oleh matahari tidak pernah diam di tempat. Seraya bumi berputar, bayang-bayang terus bergerak dan berubah. Tetapi, Pencipta bumi dan matahari tidak berubah. (Mal. 3:6) ”Pada dia,” kata Alkitab, ”tidak ada perubahan karena perputaran bayang-bayang.” (Yak. 1:17) Kebenaran dasar tentang Yehuwa ini benar-benar menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi kita, khususnya saat kita menghadapi cobaan dan tantangan yang sulit. Mengapa?

      2 Sebagaimana kita perhatikan di artikel sebelumnya, Yehuwa terbukti sebagai ”Pribadi yang meluputkan” hamba-hamba-Nya pada zaman Alkitab. (Mz. 70:5) Ia tidak berubah dan selalu menepati perkataan-Nya; karena itu, para penyembah-Nya dewasa ini memiliki alasan yang kuat untuk percaya bahwa Ia akan ”menolong mereka dan meluputkan mereka”. (Mz. 37:40) Bagaimana cara Yehuwa meluputkan hamba-hamba-Nya di zaman modern? Bagaimana Ia dapat melakukannya untuk kita secara pribadi?

      Dilepaskan dari para Penentang

      3. Mengapa kita bisa yakin bahwa para penentang tidak akan membuat umat Yehuwa berhenti memberitakan kabar baik?

      3 Sebanyak apa pun tentangan dari Setan tidak akan membuat Saksi-Saksi Yehuwa berhenti memberikan ibadat eksklusif yang layak Yehuwa terima. Firman Allah memberi kita jaminan, ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil, dan setiap lidah yang bangkit melawanmu di pengadilan akan kauhukum.” (Yes. 54:17) Para penentang sudah mencoba tetapi gagal membuat umat Allah berhenti melakukan tugas mereka untuk mengabar. Perhatikan dua contoh.

      4, 5. Umat Yehuwa menghadapi tentangan apa pada tahun 1918, dan apa hasilnya?

      4 Pada tahun 1918, umat Yehuwa menghadapi gelombang penganiayaan yang didalangi para pendeta dengan tujuan membungkam pengabaran. Pada tanggal 7 Mei, surat perintah federal dikeluarkan untuk menangkap J. F. Rutherford, yang mengawasi pekerjaan pengabaran seluas dunia kala itu, dan juga beberapa orang lain di kantor pusat. Dalam dua bulan, Saudara Rutherford dan rekan-rekannya secara tidak adil divonis melakukan konspirasi dan dijatuhi hukuman penjara yang lama. Apakah para penentang berhasil menggunakan pengadilan untuk melumpuhkan pekerjaan pengabaran secara permanen? Tentu saja tidak!

      5 Ingatlah janji Yehuwa: ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil.” Situasi berubah drastis, pada tanggal 26 Maret 1919​—sembilan bulan setelah Saudara Rutherford dan rekan-rekannya dijatuhi hukuman—​mereka dibebaskan dari penjara dengan uang jaminan. Pada tahun berikutnya, pada tanggal 5 Mei 1920, tuduhan terhadap mereka dicabut. Saudara-saudara menggunakan kebebasan itu untuk terus memajukan pekerjaan Kerajaan. Apa hasilnya? Pertambahan yang luar biasa telah terjadi sejak waktu itu! Segala pujian atas apa yang dihasilkan ditujukan kepada ”Pribadi yang meluputkan”.​—1 Kor. 3:7.

      6, 7. (a) Serangan apa yang dilancarkan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa di Jerman Nazi, dan apa hasilnya? (b) Fakta apa yang dibuktikan oleh sejarah umat Yehuwa zaman modern?

      6 Sekarang, perhatikan contoh kedua. Pada tahun 1934, Hitler bersumpah untuk membasmi Saksi-Saksi Yehuwa dari bumi Jerman. Itu bukan ancaman kosong, karena segera dilanjutkan dengan penangkapan dan pemenjaraan di mana-mana. Ribuan Saksi menjadi korban; ratusan meninggal di kamp-kamp konsentrasi. Apakah Hitler berhasil dalam kampanyenya untuk melenyapkan para Saksi? Apakah ia menghentikan semua kegiatan pemberitaan kabar baik di Jerman? Sama sekali tidak! Selama masa penganiayaan itu, saudara-saudari terus melakukan pengabaran secara diam-diam. Setelah rezim Nazi runtuh, mereka memanfaatkan kebebasan mereka untuk terus mengabar. Sekarang ini, ada lebih dari 165.000 penyiar Kerajaan di Jerman. ”Pribadi yang meluputkan” lagi-lagi membuktikan kebenaran janji-Nya: ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil.”

      7 Sejarah Saksi-Saksi Yehuwa zaman modern membuktikan bahwa Yehuwa tidak akan pernah membiarkan umat-Nya sebagai suatu kelompok dimusnahkan. (Mz. 116:15) Tetapi, bagaimana dengan kita secara perorangan? Bagaimana Yehuwa meluputkan kita secara pribadi?

      Apakah Kita Akan Dilindungi secara Jasmani?

      8, 9. (a) Apa yang menunjukkan bahwa Yehuwa tidak berjanji untuk selalu memberikan perlindungan jasmani kepada kita? (b) Apa yang harus secara realistis kita akui?

      8 Kita tahu bahwa Yehuwa tidak berjanji untuk selalu memberikan perlindungan jasmani kepada kita secara perorangan dewasa ini. Kita bersikap seperti ketiga pemuda Ibrani yang setia yang menolak untuk membungkuk kepada patung emas Raja Nebukhadnezar. Para pemuda yang takut akan Allah itu tidak menganggap bahwa sudah semestinya Allah melindungi mereka secara mukjizat dari celaka fisik. (Baca Daniel 3:17, 18.) Ternyata, Yehuwa memang melepaskan mereka dari kobaran tanur api itu. (Dan. 3:21-27) Tetapi, bahkan pada zaman Alkitab, kelepasan secara mukjizat tidak sering terjadi. Banyak hamba Yehuwa yang setia mati di tangan para penentang.​—Ibr. 11:35-37.

      9 Bagaimana dengan sekarang? Sebagai ”Pribadi yang meluputkan”, Yehuwa pasti bisa melepaskan orang perorangan dari situasi yang berbahaya. Dapatkah kita memastikan apakah Yehuwa campur tangan atau tidak dalam kasus-kasus tertentu? Tidak. Namun, seseorang yang luput dari bahaya bisa jadi merasa bahwa Yehuwa telah campur tangan. Orang lain tidak bisa menghakimi perasaannya itu. Pada waktu yang sama, kita harus secara realistis mengakui bahwa ada banyak orang Kristen setia yang telah mati akibat penganiayaan, seperti halnya pada zaman Nazi. Yang lain-lain mati karena kejadian yang tragis. (Pkh. 9:11) Kita mungkin bertanya, ’Apakah Yehuwa gagal menjadi ”Pribadi yang meluputkan” orang-orang setia yang mengalami kematian dini?’ Tentu saja tidak.

      10, 11. Mengapa manusia tidak berdaya menghadapi kematian, tetapi apa yang dapat Yehuwa lakukan?

      10 Pertimbangkan hal ini: Manusia tidak berdaya menghadapi kematian, sebab tidak seorang pun bisa ”meluputkan jiwanya dari tangan Syeol”, atau Hades, kuburan umum umat manusia. (Mz. 89:48) Tetapi, bagaimana dengan Yehuwa? Seorang saudari yang selamat dari kengerian zaman Nazi mengingat kata-kata penghiburan ibunya, yang juga seorang Saksi, ketika orang-orang yang mereka kasihi mati di kamp konsentrasi, ”Jika kematian bisa membelenggu umat manusia untuk selamanya, ia lebih kuat daripada Allah, bukan?” Pastilah, kematian tidak bisa menandingi Sumber kehidupan yang mahakuasa! (Mz. 36:9) Semua orang yang ada di Syeol, atau Hades, ada dalam ingatan Yehuwa, dan Ia akan meluputkan semuanya satu per satu.​—Luk. 20:37, 38; Pny. 20:11-14.

      11 Hingga saat itu tiba, Yehuwa secara langsung terlibat dalam kehidupan para penyembah-Nya yang setia dewasa ini. Sekarang, mari kita perhatikan tiga cara Allah membuktikan diri sebagai ”Pribadi yang meluputkan” kita.

      Dilindungi secara Rohani

      12, 13. Mengapa perlindungan rohani adalah yang paling penting, dan bagaimana Yehuwa menyediakannya bagi kita?

      12 Yehuwa memberi kita perlindungan rohani, yang sebenarnya paling penting. Sebagai orang Kristen sejati, kita mengerti bahwa ada sesuatu yang lebih berharga daripada kehidupan kita saat ini. Milik kita yang paling berharga adalah hubungan pribadi kita dengan Yehuwa. (Mz. 25:14; 63:3) Tanpa hubungan itu, kehidupan kita sekarang tidak akan banyak artinya dan prospek kehidupan kita di masa depan akan sirna.

      13 Syukurlah, Yehuwa memberi kita semua bantuan yang kita butuhkan untuk menjaga hubungan yang akrab dengan Dia. Kita memiliki Firman-Nya, roh kudus-Nya, dan sidang-Nya di seluruh dunia untuk membantu kita. Bagaimana kita bisa memanfaatkan sepenuhnya semua pemberian ini? Dengan mempelajari Firman-Nya secara teratur dan rajin, iman kita akan diperkuat dan harapan kita diperteguh. (Rm. 15:4) Dengan tulus berdoa meminta roh-Nya, kita akan menerima bantuan untuk menolak godaan melakukan perbuatan yang meragukan. (Luk. 11:13) Dengan terus mengikuti arahan golongan budak melalui publikasi Alkitab dan perhimpunan serta kebaktian, kita akan menikmati ”makanan [rohani] pada waktu yang tepat”. (Mat. 24:45) Hal-hal tersebut melindungi kita secara rohani dan membantu kita tetap dekat dengan Allah.—Yak. 4:8.

      14. Ceritakan sebuah pengalaman yang menonjolkan perlindungan rohani.

      14 Sebagai contoh perlindungan rohani demikian, ingatlah orang tua yang disebutkan di awal artikel sebelumnya. Beberapa hari setelah putri mereka, Theresa, dilaporkan hilang, mereka mendapat berita yang membuat mereka terguncang: Theresa tewas dibunuh.a Sang ayah mengenang, ”Saya telah berdoa kepada Yehuwa agar Ia melindunginya. Terus terang, sewaktu putri kami didapati tewas, saya pada mulanya bertanya-tanya mengapa doa saya tidak dikabulkan. Tentu saja, saya tahu bahwa Yehuwa tidak menjamin perlindungan yang bersifat mukjizat bagi umat-Nya secara individu. Saya terus berdoa memohonkan pemahaman. Saya terhibur karena tahu bahwa Yehuwa melindungi umat-Nya secara rohani​—yakni Ia menyediakan apa yang kita butuhkan untuk menjaga hubungan kita dengan-Nya. Jenis perlindungan seperti itulah yang terpenting, karena hal itu dapat mempengaruhi masa depan kekal kita. Artinya, Yehuwa memang melindungi Theresa; ia melayani Yehuwa dengan setia sampai akhir hayatnya. Saya merasakan kedamaian dengan mengetahui bahwa prospek kehidupan masa depan putri kami ada di tangan pengasih-Nya.”

      Dikuatkan Sewaktu Sakit

      15. Dengan cara apa saja Yehuwa bisa membantu kita sewaktu dirundung penyakit?

      15 Yehuwa dapat menguatkan kita ”di pembaringan sewaktu sakit” seperti yang Ia lakukan terhadap Daud. (Mz. 41:3) Meskipun dewasa ini Yehuwa tidak meluputkan kita dalam arti memberi kita kesembuhan secara mukjizat, Ia benar-benar membantu kita. Bagaimana? Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Firman-Nya bisa membantu kita mengambil keputusan yang bijaksana tentang pengobatan dan hal-hal lain. (Ams. 2:6) Kita bisa memperoleh keterangan yang berguna dan saran-saran praktis dari artikel-artikel Menara Pengawal dan Sedarlah! yang membahas masalah kesehatan tertentu. Melalui roh-Nya, Yehuwa bisa mengaruniakan ”kuasa yang melampaui apa yang normal” agar kita bisa bertahan menghadapi situasi kita dan mempertahankan integritas, tidak soal apa yang terjadi. (2 Kor. 4:7) Dengan bantuan tersebut, kita tidak akan merasa kewalahan karena penyakit kita sehingga kehilangan fokus rohani.

      16. Bagaimana seorang saudara bisa bertahan menghadapi penyakitnya?

      16 Perhatikan saudara muda yang disebutkan di permulaan artikel yang terdahulu. Pada tahun 1998, ia didiagnosis mengidap sklerosis lateral amiotrofi, atau ALS, yang akhirnya membuat dia lumpuh total.b Bagaimana ia bisa bertahan menghadapi penyakitnya? Ia menjelaskan, ”Ada kalanya saya merasa begitu kesakitan dan frustrasi sampai-sampai saya merasa hanya kematian yang bisa membebaskan saya. Setiap kali saya merasa tidak kuat lagi, saya berdoa agar Yehuwa memberi saya tiga hal: hati yang tenang, kesabaran, dan ketekunan. Saya merasa Yehuwa menjawab doa-doa itu. Dengan hati yang tenang, saya bisa merenungkan buah-buah pikiran yang menghibur, misalnya seperti apa rasanya berada di dunia baru nanti ketika saya bisa berjalan, makan yang enak-enak, dan mengobrol lagi dengan keluarga saya. Kesabaran membantu saya menanggung ketidaknyamanan dan kesulitan akibat kelumpuhan. Ketekunan membuat saya tetap setia dan tidak kehilangan keseimbangan rohani. Saya bisa benar-benar menyelami perasaan sang pemazmur Daud, sebab saya merasa Yehuwa telah menguatkan saya di pembaringan sewaktu sakit.”​—Yes. 35:5, 6.

      Kebutuhan Materi Dipenuhi

      17. Apa yang Yehuwa janjikan bagi kita, dan apa artinya janji itu?

      17 Yehuwa berjanji untuk memenuhi kebutuhan materi kita. (Baca Matius 6:33, 34 dan Ibrani 13:5, 6.) Hal itu tidak berarti kebutuhan materi kita akan terpenuhi dengan sendirinya atau kita tidak perlu bekerja. (2 Tes. 3:10) Janji itu berarti: Jika kita mencari dahulu Kerajaan Allah dalam kehidupan kita dan mau bekerja mencari nafkah, kita bisa mengandalkan Yehuwa untuk membantu kita memenuhi kebutuhan hidup. (1 Tes. 4:11, 12; 1 Tim. 5:8) Ia bisa menyediakan apa yang kita butuhkan dengan cara-cara yang tidak diduga, mungkin melalui rekan seiman yang datang membantu atau menawarkan pekerjaan.

      18. Ceritakan pengalaman yang memperlihatkan bahwa kebutuhan kita bisa dipenuhi pada saat kita memerlukannya.

      18 Ingatlah ibu tunggal yang disebutkan dalam pengantar artikel terdahulu. Sewaktu ia dan putrinya yang masih kecil pindah ke daerah baru, ia sulit mendapatkan pekerjaan. Ia menjelaskan, ”Pada pagi hari saya berdinas, dan setiap siang saya mencari pekerjaan. Suatu hari, saya pergi ke toko untuk membeli susu. Saya berdiri dan memandangi sayur-sayuran, tetapi tidak punya cukup uang untuk membelinya. Belum pernah saya merasa sesedih itu sepanjang hidup saya. Sepulangnya saya dari toko itu, beranda belakang rumah saya penuh dengan kantong-kantong berisi berbagai jenis sayuran. Itu cukup untuk makanan kami selama berbulan-bulan. Saya menangis terharu, dan bersyukur kepada Yehuwa.” Saudari ini segera tahu bahwa kantong-kantong itu ditaruh oleh seorang saudara di sidang yang bertanam sayur-sayuran di kebunnya. Belakangan ia menulis surat kepada saudara itu, ”Saya sangat berterima kasih kepada Broer pada hari itu, tetapi saya juga berterima kasih kepada Yehuwa yang menggunakan kebaikan hati Broer untuk mengingatkan saya akan kasih-Nya.”​—Ams. 19:17.

      19. Selama kesengsaraan besar, hamba-hamba Yehuwa akan memiliki keyakinan apa, dan apa hendaknya tekad kita sekarang?

      19 Jelaslah, apa yang Yehuwa lakukan pada zaman Alkitab dan zaman kita memberi kita alasan untuk mengandalkan Dia sebagai Penolong. Tidak lama lagi, ketika kesengsaraan besar menimpa dunia Setan, kita akan membutuhkan pertolongan Yehuwa lebih dari yang sudah-sudah. Namun, hamba-hamba Yehuwa tentu bisa berpaling kepada-Nya dengan keyakinan penuh. Mereka bisa mengangkat kepala dan bersukacita, karena tahu bahwa pembebasan mereka sudah dekat. (Luk. 21:28) Sementara itu, tidak soal cobaan yang mungkin menimpa kita, marilah kita bertekad untuk menaruh kepercayaan kepada Yehuwa, yakin sepenuhnya bahwa Allah kita yang tidak berubah memang adalah ”Pribadi yang meluputkan” kita.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat artikel ”Menghadapi Tragedi yang Tak Terkatakan”, di Sedarlah! 22 Juli 2001, halaman 19-23.

      b Lihat artikel ”Ditopang oleh Iman Saya​—Hidup dengan ALS”, di Sedarlah! Januari 2006, halaman 25-29.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan