PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb94 hlm. 42-64
  • Laporan Sedunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Laporan Sedunia
  • Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1994
  • Subjudul
  • Afrika dan Kepulauan di Sekitarnya
  • Asia
  • Eropa
  • Amerika Tengah dan Selatan
  • Amerika Utara dan Kepulauan Karibia
  • Kepulauan di Pasifik
  • Negeri-Negeri yang Kondisinya Telah Menjadi Lebih Menguntungkan
Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1994
yb94 hlm. 42-64

Laporan Sedunia

Afrika dan Kepulauan di Sekitarnya

Afrika adalah sebuah benua yang terpecah-belah sebagai akibat dari pergolakan suku dan bangsa. Namun, Wahyu 7:9-14 menubuatkan bahwa ”suatu kumpulan besar . . . dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” akan dipersatukan dalam ibadat kepada Yehuwa, dengan prospek selamat memasuki dunia baru-Nya yang penuh damai. Ribuan orang di seluruh Afrika sedang memberi bukti yang meyakinkan bahwa mereka merupakan bagian dari kumpulan yang berbahagia itu.

Di Cape Town, Afrika Selatan, salah seorang saudari kita terkejut ketika seorang penghuni rumah memotong percakapannya, bertanya, ”Apa maksud Anda?” Saudari tersebut menjawab langsung, ”Untuk memulai pengajaran Alkitab bersama orang-orang.” Di luar dugaannya, pria tersebut menjawab, ”Baik! Silakan masuk, mari kita mulai sekarang.” Suatu diskusi yang baik diadakan dengan pria Yahudi ini, dan saudari kita mengatur untuk berkunjung kembali bersama suaminya. Pria ini telah membuat kemajuan yang bagus. Selain menerima pengajaran, ia telah membaca Alkitab dari depan sampai belakang sebanyak empat kali, dan tiga kali ia telah membaca seluruh buku Tokoh Terbesar Sepanjang Masa. Ia juga sibuk membagikan kebenaran kepada sanak keluarganya. Ia sangat bersyukur karena Yehuwa membuka matanya kepada kebenaran. Pada hari saudari kita pertama kali berkunjung, ia mengatakan kepada keluarganya, ”Datanglah dan jumpailah orang-orang ini, karena Allah telah mengutus mereka untuk datang kepada kita.” Tadinya ia sedang memikirkan untuk bunuh diri.

Ikatan keluarga dapat memainkan peranan penting dalam menyebarkan kebenaran. Seorang perintis ekstra memulai suatu pengajaran di sebuah desa di Mauritius. Darmen, seorang anak lelaki muda yang tinggal berdekatan yang selalu ingin tahu, mendengarkan dengan penuh minat. Apa yang didengarnya diceritakan kembali kepada orang-tuanya, terutama kepada ibunya, seorang Hindu. Sang ibu menjadi yakin bahwa apa yang ia ketahui sekarang adalah kebenaran, jadi ia menghancurkan altar Hindu di tamannya. Darmen berbicara kepada seluruh sanak saudaranya di desa itu—saudara laki-laki, saudara perempuan, ipar laki-laki, paman, bibi, dan sepupu. Sewaktu ia mengetahui tentang ayat harian, ia membahas itu bersama mereka. Malam-malam tertentu, lebih dari 30 orang berkumpul dalam pembahasan ini hingga larut malam. Setelah beberapa minggu, sepasang suami-istri perintis istimewa mengatur agar dapat belajar bersama mereka. Tiga belas dari keluarga tersebut sekarang telah dibaptis; empat lainnya adalah penyiar-penyiar belum terbaptis. Dan Darmen? Ia sekarang telah menikah, dan ia serta istrinya melayani sebagai perintis istimewa.

Perang saudara telah sangat menghancurkan kehidupan orang-orang di Liberia. Sewaktu para penyiar dari Sungai Mano menghadiri sebuah kebaktian di Monrovia, daerah tempat tinggal mereka diserang dan mustahil bagi mereka untuk pulang sepanjang tahun itu. Namun seorang penyiar belum terbaptis yang tertinggal di daerah itu terus mengabar. Meskipun ia merasa tidak memenuhi syarat untuk menggunakan Balai Kerajaan, karena ia belum dibaptis, ia melindunginya agar tidak dijarah. Ia menjelaskan bahwa ia juga berupaya mengadakan ”kunjungan penggembalaan” kepada orang-orang yang sebelumnya pernah belajar, untuk mempertahankan minat mereka akan kebenaran tetap hidup, dan ia telah memimpin perhimpunan-perhimpunan di rumahnya sendiri. Ia berada di antara orang-orang yang dibaptis pada Kebaktian ”Pengajaran Ilahi” tahun itu.

Hal yang menonjol pada tahun yang lalu di Republik Afrika Tengah adalah dekret pemerintah tertanggal 20 Januari 1993, yang mencabut sama sekali larangan atas kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa. Meskipun saudara-saudara telah menikmati banyak kebebasan selama beberapa tahun, mereka sekarang mendapat pengakuan resmi. Ini memungkinkan mereka membuka kembali Balai-Balai Kerajaan mereka. Sekolah, rumah sakit, dan banyak kantor pemerintah di negeri itu tidak berfungsi karena kekurangan uang untuk membayar gaji. Namun, Saksi-Saksi Yehuwa, meskipun menghadapi problem-problem keuangan mereka sendiri, telah memperbaiki dan mengecat kelima Balai Kerajaan di Bangui dan menggunakannya lagi sebagai pusat ibadat yang murni.

Kontras antara Saksi-Saksi Yehuwa dan kelompok-kelompok agama lainnya nyata jelas bagi beberapa pengamat Afrika. Sebagai akibat dari pertikaian etnis di selatan Zaire, sekelompok orang Kasaia yang telah dikejar-kejar oleh orang-orang Katanga mengungsi ke rumah kepala desa di sebuah desa dekat Kamina. Setelah mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, sang kepala desa bertanya, ’Adakah Saksi-Saksi Yehuwa di antara kalian?’ Mereka melihat satu sama lain, kemudian menjawab, ’Tidak.’ Kepala desa bertanya, ’Mengapa tidak? Masakan sama sekali tidak ada satu pun di desa kalian?’ ’Ada beberapa,’ jawab mereka. ’Kalau begitu mengapa tidak ada satu pun dari mereka yang ke mari?’ desak kepala desa. Akhirnya, ia mengatakan, ’Sekarang kalian mengerti mengapa Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa agama kalian adalah palsu. Orang-orang yang menghalau kalian adalah anggota-anggota dari gereja kalian sendiri, namun Saksi-Saksi Yehuwa tidak menghalau saudara-saudara mereka. Malahan, mereka menyambut dan melindungi mereka.’

Jika buta huruf merupakan suatu problem, di situ para penyiar mungkin mendapati bahwa mereka perlu mengajar bukan hanya kebenaran Alkitab namun juga membaca dan menulis. Seorang saudari perintis yang melakukan hal ini bagi siswa-siswanya di Zimbabwe merasa terkejut sewaktu mereka menawarkan untuk membayar jasanya sebagai seorang guru. Ia belakangan menulis, ”Saya ingat Gehazi, hamba dari Elisa, dan bagaimana ia terkena lepra. Oleh karena itu, saya mengatakan kepada mereka, ’Imbalan saya adalah melihat kalian membuat kemajuan dalam mempelajari kebenaran dan mempraktekkan apa yang kalian pelajari. Saya tidak menginginkan uang kalian.’”—2 Raj. 5:20-27.

Asia

Di negeri Timur-lah Yehuwa membentuk firdaus yang mula-mula dan menempatkan manusia yang pertama. Mereka gagal untuk menghargai apa yang telah Yehuwa lakukan bagi mereka. Namun di zaman kita, terdapat ratusan ribu orang Timur yang memberi bukti bahwa mereka memang menghargai jalan-jalan Yehuwa yang adil-benar, dan mereka dengan bergairah membagikan kepada orang-orang lain kabar tentang maksud-tujuan Allah untuk menjadikan seluruh bumi suatu firdaus.

Seorang saudari di Jepang yang harus bekerja sepenuh waktu guna menunjang keluarganya, juga menikmati dinas perintis. Bagaimana ia mengaturnya? Dengan memanfaatkan sebaik-baiknya waktu yang ia gunakan di kereta api setiap hari. Perjalanannya memakan waktu satu setengah jam sekali jalan. Ia harus bijaksana, namun karena para penumpang pulang pergi mengendarai kereta yang sama setiap hari, ia bahkan mengadakan kunjungan kembali kepada orang-orang yang mendengarkannya. Ia menempatkan, rata-rata, 167 majalah setiap bulan dan telah memulai tujuh pengajaran Alkitab di sana di kereta api.

Meskipun seorang saudari perintis di Malaysia berkunjung beberapa kali ke rumah seorang wanita yang belajar dengannya, tidak seorang pun ada di rumah. Akan tetapi, seorang tetangga berwajah garang selalu menatap saudari ini dengan penuh curiga. ”Mengapa tidak berbicara kepada pria ini?” pikir saudari tersebut. ”Ia selalu ada di sana setiap kali saya datang, dan barangkali ia dapat memberi tahu saya di mana wanita itu.” Pria itu menyapanya dengan kasar, ”Kamu mau apa? Kamu sedang melakukan apa?” Tetapi, mengherankan, setelah memberi tahu saudari ini bahwa wanita tersebut telah pindah, ia mendengarkan berita Alkitab dan benar-benar setuju untuk belajar, dan ia menyatakannya bahkan dengan cukup bersemangat. Pertama kali pengajaran diadakan, istrinya juga hadir, bersama seorang teman yang adalah anggota penting dari sebuah sekte Susunan Kristen dan yang berupaya menghentikan pengajaran Alkitab tersebut. Namun, setelah mengamati ketenangan saudari ini dan jawabannya yang masuk akal atas serangan-serangan lisan, ia menyuruh agar rekan sekerjanya tidak usah ikut campur dan membiarkannya belajar sesukanya. Kemajuannya pesat. Pria ini menjadi seorang medium roh karena profesi, namun sewaktu ia belajar bahwa Alkitab mengutuk spiritisme, ia langsung membuang semua peralatan spiritismenya. Ia dan istrinya sekarang tetap tentu menghadiri perhimpunan-perhimpunan sidang setiap minggu.

Sewaktu ikut serta dalam pekerjaan dari rumah ke rumah, seorang saudari perintis di India berjumpa dengan tiga gadis yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Meskipun beragama Hindu, mereka menerima tawaran pengajaran Alkitab karena mereka mencari jawaban atas banyak pertanyaan. Pada waktunya, mereka menerima dan membaca buku Pencarian Manusia akan Allah. Buku inilah yang sepenuhnya meyakinkan mereka akan kepalsuan penyembahan berhala. Mereka menerangkan kepada ibu mereka apa yang telah mereka pelajari, dan sang ibu kemudian membuang semua allah berhalanya. Gadis-gadis itu menyingkirkan papan Ouiya [semacam Jailangkung] mereka. Belakangan mereka mengatakan, ”Tahun 1992 merupakan tahun yang tak terlupakan bagi kami. Pada bulan Januari kami keluar dari ’Babel Besar’ dengan menyingkirkan berhala-berhala. Pada bulan April, kami mulai menghadiri perhimpunan-perhimpunan secara tetap tentu. Pada bulan Agustus, kami menjadi penyiar-penyiar belum terbaptis. Pada bulan Oktober, kami berempat dibaptis. Pada bulan November, dua dari antara kami menjadi perintis ekstra tetap, dan pada bulan Desember, kami memimpin sepuluh pengajaran Alkitab, termasuk satu pengajaran bersama nenek kami yang berusia 71 tahun.”

Para penyiar di Thailand mendapati bahwa suatu jumlah yang bertambah dari orang-orang di wilayah mereka sedang diganggu oleh hantu-hantu. Sepasang suami-istri di Nakhon Sawan tinggal di sebuah rumah yang penuh berhala. Seraya pasangan tersebut maju dalam pelajaran Alkitab mereka, sang suami menceritakan bahwa segala macam hal yang aneh terjadi di rumah mereka dan mengganggu tidur mereka. Ia juga mengatakan bahwa ketika istrinya berupaya untuk pergi ke Balai Kerajaan, ia merasa seolah-olah seseorang menahannya, mencegahnya untuk meninggalkan rumah. Sang penyiar mengarahkan perhatian mereka kepada bahan dalam brosur Roh Orang Mati. Pria tersebut mengakui bahwa apa yang dilukiskan di dalam buku itu persis seperti yang mereka alami. Kepadanya diperlihatkan dari Alkitab apa yang perlu ia lakukan untuk memiliki berkat Yehuwa. (Ul. 7:25,26; 1 Yoh. 5:21) Hari berikutnya ia meminta saudara-saudara membantunya menyingkirkan dari rumahnya semua berhala serta benda-benda keagamaan lainnya—yang cukup untuk memenuhi sebuah truk pick-up—dan membakar benda-benda tersebut dengan disaksikannya di luar kota. Imannya sangat dikuatkan ketika ia melihat berhala-berhala itu, bekas benda-benda pengabdiannya, tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Sejak saat itu, rumah tangga itu terlepas dari kuasa hantu-hantu dan membuat kemajuan rohani yang bagus.

Karena ketidakpastian akan apa yang masa depan sediakan bagi mereka, banyak anak muda sedang mencari-cari jawaban. Beberapa sedang dibantu melalui brosur Nikmatilah Hidup Kekal di Bumi! dan buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis. Seorang ibu beragama Buddha di Sri Lanka menulis, ”Saya menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada saudara dari lubuk hati saya karena membantu anak perempuan saya menemukan jalan yang benar. Saya sangat senang ketika melihat buku yang telah saudara berikan kepada putri saya. Saya pikir itu merupakan hadiah yang paling berharga yang pernah ia dapatkan dalam kehidupannya. Ia membacanya berulang kali, dan bahkan saya sendiri telah membacanya. Jadi, sekali lagi, saya ingin berterima kasih kepada saudara dari lubuk hati saya atas hadiah yang indah ini.”

Eropa

Di banyak negeri, kondisi ekonomi terasa sulit. Namun hamba-hamba Yehuwa memiliki ”banyak hal untuk dilakukan dalam pekerjaan Tuan”. (1 Kor. 15:58, NW) Sebaliknya daripada bersedih karena menganggur, Saksi-Saksi di Finlandia menggunakan kesempatan untuk menggunakan lebih banyak waktu membantu orang-orang melihat mengapa zaman ini begitu sulit dan mengapa kita membutuhkan Kerajaan Allah.

Peranan apa dimiliki penyiar-penyiar muda dalam hal ini? Berikut ini ada sebuah contoh: Seorang saudari di Finlandia sedang dalam dinas pengabaran bersama putrinya yang berusia lima tahun. Mereka berjumpa dengan seorang pria yang, karena prasangka tidak bersedia berbicara kepada saudari ini. Namun sewaktu putrinya memberi pria tersebut sebuah risalah, ia tidak dapat menolaknya. Belakangan, sewaktu istrinya menemukan risalah tersebut di meja dapur, ia membacanya. Ia menyukai apa yang dikatakan tentang harapan firdaus. Ia memesan buku Hidup Kekal dari Lembaga dan mulai membacanya. Sewaktu para penyiar mendatangi lagi rumahnya, sebuah pengajaran Alkitab dimulai. Suaminya menentang. Namun, setelah melihat bagaimana sebuah Balai Kerajaan dibangun hanya dalam beberapa hari, ia mengatakan, ”Jika Saksi-Saksi Yehuwa dapat melakukan perkara-perkara seperti ini, pasti ada sesuatu yang jauh lebih besar di balik organisasi ini.” Ia juga mulai belajar, dan mereka berdua dibaptis satu tahun kemudian.

Banyak sidang di Portugal mengerjakan daerah mereka setiap minggu, dan mereka masih menjumpai orang-orang yang seperti domba. Seorang saudari menceritakan, ”Sebelum pergi berdinas setiap pagi, saya berdoa kepada Yehuwa untuk membantu saya menemukan orang yang berminat untuk belajar Alkitab.” Pada suatu hari ia mengatur agar suatu pengajaran dapat diadakan bersama orang-orang yang bekerja di sebuah salon penata rambut. Belakangan, sewaktu pengajaran dipindahkan ke rumah saudari itu, hanya satu orang yang muncul. Wanita ini berkata, ’Yang lainnya tidak berminat, tetapi saya berminat.’ Dalam waktu satu bulan wanita ini memimpin dua pengajaran Alkitabnya sendiri. Tak lama kemudian ia dibaptis dan memasuki dinas perintis.

Meskipun telah dipersatukan menurut kebiasaan Gipsi (Romani), sepasang suami-istri di Swedia menikah selaras dengan undang-undang Swedia, dan mereka mengajukan diri untuk dibaptis sebagai Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1992. Karena mendapat respek dari orang-orang Gipsi lainnya, sang suami dapat memulai banyak pengajaran Alkitab. Pada bulan Januari tahun 1993 ia memimpin 21 pengajaran. Salah satu pengajaran diadakan bersama suatu kelompok yang begitu besar sehingga ia meminta agar Balai Kerajaan boleh digunakan. Sewaktu pengawas wilayah pergi bersamanya untuk pengajaran tersebut, 26 orang dewasa berbangsa Gipsi berada di apartemen, siap menerima pengajaran. Namun saudara baru tersebut mengatakan, ”Saya tidak dapat mengerti ke mana yang lain malam ini. Biasanya ada antara 40 dan 50 orang di sini.” Pengajaran dipimpin dalam 3 bahasa—Swedia, Krotia, dan Romani. Yang menarik minat orang-orang ini bahkan lebih daripada berkat-berkat dari dunia baru adalah kasih Allah serta sikap tidak memihak dan bebas prasangka yang nyata sekarang ini di antara umat Yehuwa.

Untuk menghindari melakukan pekerjaan yang sama dua kali dan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya sumber-sumber daya, perubahan besar telah dibuat dalam pekerjaan di sejumlah cabang. Negeri Belanda dan Swiss termasuk di dalamnya. Cabang Negeri Belanda mengurus terjemahan bahasa Belanda; cabang ini juga mengkoordinasi pembuatan dan penyaluran kaset-kaset video untuk Eropa. Namun, pencetakan majalah-majalah berbahasa Belanda, serta penyimpanan dan pengiriman lektur untuk Negeri Belanda, sekarang diurus oleh kantor cabang di Jerman. Demikian pula, percetakan dan pengiriman yang dahulu dilakukan di Swiss sekarang ditangani di Jerman. Beberapa anggota keluarga Betel yang pernah melayani di Emmen, Negeri Belanda, merelakan diri untuk membantu di cabang-cabang lain, maka dua orang ditugaskan ke Inggris, empat ke Jerman, dan tujuh ke Nigeria, yang saat itu mesin cetak empat warna dari Belanda sedang dipasang di sana. Peralatan dari Swiss akan digunakan untuk meningkatkan pencetakan di Filipina, dan sepasang suami-istri dari Swiss akan pergi ke sana untuk membantu sementara waktu. Saudara lain dari Swiss dipindahkan ke Nigeria. Yang lain-lain akan melayani kembali sebagai perintis.

Lebih dari seratus tahun, saudara-saudara kita telah memberi kesaksian di Irlandia, dan kegigihan mereka yang penuh kesabaran terus mendatangkan hasil. Seorang penyiar di Tipperary memulai suatu pengajaran Alkitab dengan Michael, seorang pria setempat. Namun, pada waktunya, ia mencoba menghindari penyiar tersebut. Ketika penyiar itu menyadari apa yang terjadi, ia dan saudari lain pergi ke bar untuk mencarinya karena mereka merasa bahwa sebenarnya Michael memperlihatkan minat yang tulus. Ketika mereka memasuki bar, tempat itu menjadi hening; setiap orang tahu siapa saudari-saudari itu. Para penyiar tersebut hanya mengingatkan Michael tentang janji untuk menerima pengajaran. Setelah mereka pergi, ia berupaya menutupinya dengan mengatakan kepada pria-pria lain, ”Benar, saya seharusnya membetulkan kompornya, dan saya lupa!” Namun ia menyadari bahwa ia tidak dapat mengelak dari saudari-saudari itu lagi.

Setelah itu, Michael membuat kemajuan yang baik. Ia menikahi May yang, meskipun pada mulanya curiga akan minat yang hangat dari saudari-saudari tersebut, setuju untuk belajar. Kemudian, Michael dan May mulai membagikan kepada Breda, saudara perempuan May, apa yang sedang mereka pelajari. Pada tahun 1993, ketiga-tiganya dibaptis. Sementara itu, saudara laki-laki May dan teman wanitanya, serta adik Michael dan istrinya, mulai belajar dan menghadiri perhimpunan-perhimpunan. Jadi, karena kegigihan saudari kita, tujuh orang dapat menarik manfaat dari kebenaran.

Sara yang berusia lima tahun, di Austria, adalah seorang anak yang sangat terbuka dan sering berbicara kepada orang-orang yang lalu-lalang di depan rumahnya. Pada satu kesempatan, ia secara langsung bertanya kepada seorang wanita muda, ”Apakah anda merokok?” Ketika wanita itu menjawab tidak, Sara siap dengan pertanyaan berikutnya, ”Apakah Anda seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa?” Dengan agak bingung, sang wanita menjawab, ”Ya!” Ini menggerakkan dia untuk berbicara dengan ibu Sara. Ia menjelaskan bahwa meskipun ia dibesarkan sebagai seorang Saksi, ia telah kehilangan semua kontak. Ia meminta ibu Sara untuk mengunjunginya. Betapa benar kata-kata di Matius 21:16, ”Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian”!

Terdapat sukacita yang besar di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa di Slowakia pada tanggal 24 Maret 1993, sewaktu perkumpulan agama Saksi-Saksi Yehuwa terdaftar secara resmi, dengan demikian mengakhiri larangan yang telah diberlakukan lebih dari 43 tahun yang lalu. Ini diikuti, pada tanggal 1 September, oleh tindakan serupa di Republik Ceko. Ada banyak orang di negeri-negeri tersebut yang dikecewakan oleh agama dan politik. Beberapa dari antara mereka mencari kebenaran. Demikian halnya yang terjadi pada sepasang suami-istri lanjut usia di Bobron na Orave, Slowakia. Sang wanita telah bertanya kepada imam tentang Alkitab, namun sang imam menjawab, ”Hanka, pilihlah buku yang lebih baik untuk dibaca.” Namun, ia dan suaminya terus membaca Alkitab. Mereka membuat perubahan dalam kehidupan mereka selaras dengan apa yang mereka pelajari. Untuk memuaskan rasa lapar secara rohani, mereka berlangganan sejumlah majalah agama. Sekarang mereka setuju untuk belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi. Seperti dikatakan belakangan oleh wanita tersebut, sejak awal percakapannya dengan para perintis ia merasa bahwa Allah sendirilah yang telah mengutus mereka.

Amerika Tengah dan Selatan

”Sesungguhnya, hamba-hambaKu akan bersorak-sorai karena gembira hatinya.” (Yes. 65:14) Keadaan rohani yang baik dalam hati ini nyata di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko. Meskipun menghadapi tantangan yang terpadu dari Gereja Katolik, pada tanggal 7 Mei 1993, pemerintah Meksiko mendaftarkan dua asosiasi keagamaan kita: La Torre del Vigía, A.R., dan Los Testigos de Jehová en México, A.R. Sejak tanggal tersebut, Saksi-Saksi Yehuwa menjadi sebuah agama yang diakui secara resmi. Mereka menanti-nantikan saat memasang papan nama untuk pertama kalinya yang mengidentifikasikan Balai Kerajaan mereka kepada umum.

Tahun lalu, 445 sidang baru dibentuk. Penyiar berjumlah 375.351 pada bulan Juni. Jumlah yang menghadiri acara Peringatan 1.349.998 orang. Seraya penyiar-penyiar bertambah, daerah dikerjakan lebih sering. Di salah satu daerah yang sering dikerjakan, dua saudari berkunjung ke sebuah rumah yang penghuninya dengan jengkel berseru, ”Sudah saya katakan kepada kalian bahwa saya tidak mau kalian datang ke rumah saya membawa berita kalian. Mengapa kalian tidak mau mendengar?” Salah seorang saudari menjawab, ”Kami memiliki banyak pemberita. Kami percaya Anda sudah memberi tahu beberapa dari rekan kami. Akan tetapi, kami dapat membuat pengaturan agar tak seorang pun mengunjungi Anda. Silakan tulis nama serta alamat lengkap Anda dan kami akan memberikan informasi ini kepada seluruh Saksi di daerah ini maka tak seorang pun akan mengunjungi Anda lagi.” Mendengar hal ini, penghuni berkata, ”Jangan, kalian tidak perlu begitu ekstrem. Kalian masih boleh mengunjungi saya, tetapi tolong jangan terlalu sering.” Tidak lama kemudian, saudari-saudari tersebut menjumpai wanita yang sama itu di Balai Kerajaan. Apa yang terjadi? Sewaktu penyiar lain datang berkunjung, ia setuju untuk belajar Alkitab!

Meskipun Guiana Prancis memiliki populasi terkecil di antara negeri-negeri di Amerika Selatan, minat rohani begitu besar di sana. Pada bulan April, kantor cabang di sana melaporkan puncak penyiar yang ke-21 secara berturut-turut, dan rata-rata penyiar melaporkan 14,5 jam dalam dinas pengabaran setiap bulan. Di negeri itu, juga, ”yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar”, dan mereka berbahagia menjadi bagian dari ”bangsa yang kuat” yang memuji Yehuwa di seluas dunia.—Yes. 60:22.

Kontras antara Saksi-Saksi dan agama-agama lain menarik minat pencinta keadilbenaran. Seorang saudari yang lanjut usia di Caracas, Venezuela, pergi ke bank untuk mengambil sejumlah uang. Tanpa menghitungnya, ia menaruh uang tersebut di dompetnya. Namun sewaktu tiba di rumah, ia mendapati bahwa petugas bank telah memberinya kelebihan 1.200 bolívares (26.000 rupiah), dari yang seharusnya ia terima. Ia menelepon bank dan mengatakan kepada petugas bank jika pada akhir jam kerja hari itu, petugas itu mendapati bahwa ada sejumlah uang yang kurang, petugas itu hendaknya memberitahunya. Pada pukul 5.00 sore, petugas itu datang ke rumah saudari kita dan mengatakan bahwa ia kekurangan 1.200 bolívares. Ketika saudari tersebut menyerahkan uang kepadanya, ia berseru, ”Baru kali ini ada orang yang melakukan hal ini! Saya bisa kehilangan pekerjaan.” Saudari tersebut menggunakan kesempatan pada waktu itu serta kesempatan pada kunjungan-kunjungan berikutnya ke bank untuk memberikan kesaksian. Segera sebuah pengajaran Alkitab dimulai bersama pemuda itu, dan ia menghadiri perhimpunan-perhimpunan di Balai Kerajaan.

Sewaktu mereka memberi kesaksian, perintis-perintis di Cile menyadari bahwa Yehuwa yang memimpin pekerjaan tersebut. (1 Kor. 3:9) Sepasang suami-istri di Cile bagian selatan telah siap untuk pulang setelah berdinas selama sembilan jam hari itu di daerah terpencil. Di jalan utama, bus terakhir menuju Antuco lewat tanpa berhenti. Mereka lelah dan lapar, dan sebuah jalan mendaki sejauh 40 kilometer terbentang di hadapan mereka. Hari mulai malam dan dingin. Kendaraan-kendaraan lain juga berlalu seolah-olah pasangan ini tidak ada. Seraya mereka berjalan, mereka bertanya-tanya apa yang Yehuwa rencanakan bagi mereka. Kemudian, tanpa mereka memberikan tanda, sebuah bus dari arah yang berlawanan berhenti untuk mereka; jadi mereka naik. Sewaktu mereka tiba di sebuah kota kecil dan turun, mereka teringat akan sepasang suami-istri yang telah mereka jumpai beberapa bulan sebelumnya. Mungkinkah mereka mengetahui seseorang yang memiliki kendaraan dan yang bersedia mengantar mereka ke Antuco? Pria pemilik rumah itu memiliki gagasan yang lebih baik, ”Mengapa tidak bermalam di rumah kami?”

Sewaktu para perintis setuju, nyonya rumah merasa senang dan berseru, ’Sekarang kami dapat meminta kalian semua untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kami!’ Dan memang mereka mengajukan banyak sekali pertanyaan—tentang Yehuwa, kaum terurap, hamba yang setia, kumpulan besar, binatang buas, dan lain sebagainya! Suami-istri ini telah mempunyai buku Hidup Kekal dan mempelajarinya hingga mereka telah banyak hafal tentang hal itu. Oh, sungguh mereka telah berdoa agar seseorang bersedia membantu mereka untuk mengerti lebih banyak! ”Dan kini kami mendapatkannya!” Setelah mengadakan percakapan yang panjang dan memuaskan, keluarga yang suka memberi tumpangan tersebut menyajikan santapan lezat untuk mereka kemudian mengantar mereka ke kamar tidur yang nyaman! Betapa bersyukurnya perasaan perintis-perintis tersebut bahwa Yehuwa telah menggunakan mereka dengan cara demikian!

Kadang-kadang, bukan perbantahan melainkan kebaikan hati yang dapat menembus kekerasan hati para penentang. Sebagaimana dinyatakan Amsal 25:15, ”Lidah lembut mematahkan tulang.” Brumilda Castillo, seorang Saksi yang adalah mantan biarawati, mengunjungi sebuah keluarga Katolik yang taat di Ekuador. Ketika sang istri melihat Saksi ini, ia melontarkan kata-kata makian kepadanya. Saudari kita tidak berupaya membantah tuduhan-tuduhan tersebut; ia hanya tersenyum, berterima kasih kepada wanita itu, dan mengatakan bahwa pasti ia akan dapat berbicara kepada wanita itu pada kesempatan lain. Ketika saudari kita akan pergi, ia bertemu dengan suami wanita tersebut, yang bukan saja bereaksi sebagaimana istrinya melainkan juga mengusir saudari Castillo dari rumahnya. Sekali lagi saudari ini tersenyum, berterima kasih kepada pria tersebut, dan mengatakan bahwa ia berharap untuk dapat berbicara kepadanya pada kesempatan lain. Sewaktu suami dan istri tersebut membahas apa yang telah terjadi, mereka bingung. Bagaimana ia dapat tersenyum dan berterima kasih kepada mereka padahal mereka telah begitu kasar kepadanya? Mereka begitu terkesan sehingga sang suami mengundang Saksi berikutnya yang datang berkunjung. Saksi tersebut mengundang mereka ke perhimpunan dan mereka datang. Siapa yang pertama kali menyapa mereka? Saudari yang telah mereka perlakukan dengan begitu buruk. Mereka meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada saudari kita ini, dan saudari kita memanfaatkan kesempatan itu untuk mulai mengunjungi mereka.

Suatu hari sang pria ingin tahu bagaimana pendapat saudari kita tentang sebuah kapel yang telah ia dirikan di atas tanahnya dan yang telah ia penuhi dengan patung-patung. Saudari kita bertanya apakah ia akan marah jika sang saudari memberitahukan kebenaran kepadanya. ”Tentu saja tidak,” katanya. ”Maukah Anda melakukan apa yang Alkitab katakan harus Anda lakukan?” tanya saudari kita. ”Saya akan melakukannya hari ini juga,” janjinya. Maka, saudari kita mulai memperlihatkan kepadanya apa yang dikatakan Alkitab Katolik milik pria itu tentang penggunaan patung-patung. Melihat hal itu, ia berkata, ”Saya ingin Anda membantu saya melenyapkan semua patung ini.” Dibutuhkan empat hari untuk menyingkirkan semua patung itu dan membakarnya.

Semua yang menjadi hamba-hamba Yehuwa perlu mengenakan kepribadian baru. Akan tetapi, bagi beberapa orang, hal itu mungkin tampak mustahil. Di Brasil timur laut, seorang pemuda yang setuju untuk belajar Alkitab memiliki reputasi yang sangat buruk. Keluarganya mengatakan bahwa hampir setiap hari ada orang yang datang untuk menagih utang akibat kebiasaan minumnya. Orang-tuanya terus-menerus khawatir bahwa ia akan dibunuh. Semua orang memberi tahu para perintis yang mengadakan pengajaran, ”Kalian membuang-buang waktu untuk mengajarnya. Ia tidak akan pernah berubah.” Namun ”firman Allah hidup dan kuat”. (Ibr. 4:12) Sewaktu pemuda tersebut berhenti minum-minum dan berhenti melakukan perbuatan amoral, seluruh kota terkesan. Orang-tuanya berseru, ”Damai telah datang kembali ke rumah kami!” Karena perubahan yang dibuatnya, tiga orang lainnya dalam keluarganya juga belajar dan menghadiri perhimpunan.

Amerika Utara dan Kepulauan Karibia

Di lebih dari satu kesempatan, Yesus menandaskan pentingnya mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ada banyak cara untuk dapat memperlihatkan kasih demikian. Seorang saudari di Martinik menulis, ’Pada suatu pagi sewaktu hendak pergi bekerja, saya menawarkan tumpangan kepada seorang wanita muda yang tampaknya tidak sehat. Dalam perjalanan ke kota, saya berbicara kepadanya tentang maksud-tujuan Allah dan berkat-berkat dari dunia baru. Wanita itu mengatakan bahwa ibunya adalah salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa namun kehidupannya sendiri penuh dengan kesulitan dan ia tidak percaya bahwa Allah sanggup melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaannya. Saya mengusulkan agar ia belajar Alkitab selama satu bulan bersama saya, dan ia setuju. Setelah satu bulan, saya bertanya apakah ia ingin melanjutkan pelajarannya. ”Tentu saja,” katanya.

’Keadaan keluarganya memang buruk. Belakangan, sewaktu suaminya, yang memiliki wanita lain, mengusirnya dari rumah, saya membantu dia dan anak-anaknya. Pada waktunya, ia meninggalkan Martinik ke Prancis, tempat ia ditawarkan pekerjaan.

’Beberapa waktu kemudian, suaminya datang ke rumah saya. Pada mulanya saya merasa takut. Namun ia ternyata sangat terkesan akan perubahan dalam diri istrinya dan akan tingkah laku saya sendiri. Ia datang untuk meminta pengajaran Alkitab.’

Seorang saudari perintis yang juga adalah seorang guru sekolah di Jamaika mengatakan bahwa dengan menaruh minat akan orang-orang dan bersikap ramah kepada mereka, ia juga sering dapat membantu mereka secara rohani. Ia mengamati bahwa beberapa siswa di lembaga tempat ia bekerja memiliki kesulitan dengan mata pelajaran tertentu, maka ia dengan baik hati memberi mereka bantuan tambahan. Untuk membantu mereka menghargai nilai pendidikan, ia juga menggunakan bahan dari buku Pertanyaan Kaum Muda. Apa yang ia lakukan mengubah sikap beberapa orang yang mengamatinya. Sebagai hasilnya, ia dapat memulai empat pengajaran Alkitab dan menempatkan sejumlah besar lektur.

Pesawat udara yang baru-baru ini didapat, jauh lebih cocok untuk pekerjaan kita dibandingkan dengan apa yang kita gunakan sebelumnya, sedang digunakan oleh kantor cabang di Alaska untuk mempercepat pekerjaan kesaksian di desa-desa yang terpencil. Tempo kegiatan ini meningkat kira-kira dua kali dari apa yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya.

Sewaktu berkunjung ke sebuah rumah di Republik Dominika, dua penyiar sekilas melihat sepasang suami-istri di dalam rumah sedang berlutut dan berdoa. Mereka menunggu hingga pasangan tersebut selesai berdoa lalu mengetuk pintu kembali. Sewaktu pasangan tersebut membuka pintu, para penyiar disambut dengan kata-kata, ”Terima kasih, Tuhan, karena mendengarkan doa kami.” Mereka dengan penuh minat menerima tawaran berupa bantuan dalam mempelajari Alkitab. Dua hari kemudian, ketika ayat-ayat yang mengutuk penggunaan berhala dibahas, mereka langsung permisi untuk mengumpulkan semua patung di rumah mereka. (Ul. 7:25) Sambil berpaling kepada istrinya, sang pria bertanya, ”Apakah kita berpihak kepada Yehuwa atau kepada Iblis?” ”Yehuwa,” jawab istrinya. Dengan demikian, mereka membakar habis semua patung—yang banyak jumlahnya. Berbicara secara rohani, ladang telah menguning untuk dituai di Republik Dominika, dan pada tahun-tahun belakangan ini Saksi-Saksi setempat telah dengan senang hati menyambut pertambahan 150 Saksi-Saksi lainnya yang telah datang dari luar negeri untuk membantu pekerjaan pengumpulan.

Kepulauan di Pasifik

Tanggal 1 Maret 1993 merupakan hari yang penting bagi saudara-saudara kita di Filipina. Pada hari itu, Mahkamah Agung dengan suara bulat mengubah keputusan yang dibuat mahkamah itu pada tahun 1959. Keputusan tersebut menjunjung hak Saksi-Saksi Yehuwa ”untuk tidak memberi salut kepada bendera Filipina sehubungan kepercayaan agama mereka”. Dengan demikian siswa-siswa tidak boleh dikeluarkan dari sekolah, negeri maupun swasta, karena mereka, dengan alasan-alasan agama, tidak memberi salut kepada bendera, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, dan mengucapkan semboyan-semboyan patriotis.

Seorang saudari di pulau Guam yang bekerja duniawi sepenuh waktu ingin meluaskan pelayanannya. Ia rindu untuk turut memiliki sukacita yang dimiliki penyiar-penyiar yang menceritakan pengalaman mereka tentang pengajaran-pengajaran Alkitab yang membuahkan hasil. Ia berdoa berulang kali kepada Yehuwa mengenai hal itu. Seraya ia memeriksa keadaannya, ia mulai menyadari bahwa kemungkinan ada kesempatan untuk melakukan pengajaran Alkitab di tempat ia bekerja setiap hari. Setelah meminta keberanian dan dukungan Yehuwa, ia mulai berbicara kepada rekan sekerjanya. Pada mulanya hal itu terasa sulit; orang-orang yang memperlihatkan minat diejek oleh yang lainnya. Ia membuat persiapan baik-baik agar dapat mencapai berbagai orang dengan kabar baik, dan ia mendapati doa merupakan bagian penting dari persiapannya. Sewaktu perayaan duniawi akan dilangsungkan, ia menerangkan berdasarkan Alkitab mengapa ia tidak ikut serta di dalamnya. Ia mencari lektur yang khususnya cocok untuk masing-masing orang. Dalam suatu kesempatan ia membaca Alkitabnya dengan tenang di tempat yang dapat dilihat oleh seorang rekan sekerjanya. Dapat dipastikan, wanita muda itu menjadi ingin tahu, dan suatu pengajaran dimulai. Lambat laun saudari ini mulai memperkembangkan pengajaran Alkitab yang progresif. Sewaktu dipindahkan ke departemen lain, kesempatan baru terbuka. Seorang pelajar Alkitab memperkenalkan saudari ini kepada sahabat karibnya yang juga memperlihatkan minat dan yang selanjutnya, berbicara kepada ibunya, kakak lelakinya, dan ipar perempuannya. Mereka semua belajar dengan tetap tentu. Begitu banyak yang memperlihatkan minat sehingga saudari kita harus meminta penyiar-penyiar lain membantunya memberikan pengajaran. Ya, saudari kita telah mempelajari bahwa hasil-hasil yang positif dan sukacita yang besar dapat dihasilkan dari kesaksian tidak resmi.

Sewaktu berada di sebuah pemakaman, seorang penyiar remaja di Australia mengamati seorang wanita Filipina menangis di sebuah kuburan. Ia mengajak wanita itu bercakap-cakap dan menunjuk kepada ukiran di batu nisan kakeknya, ”Sedang tidur menantikan kebangkitan”. Ini membuka jalan bagi kesaksian lebih lanjut. Pengaturan dibuat untuk menjumpai wanita tersebut di lokasi yang sama minggu berikutnya, namun wanita itu tidak datang. Penyiar muda itu tidak menyerah. Ia dan ibunya mencari melalui berita dukacita di surat kabar setempat hingga mendapati sebuah nama yang kelihatannya merupakan nama Filipina. Dengan bantuan buku telepon, mereka menghubungi wanita itu. Sang wanita menjelaskan bahwa ia tidak menepati janji karena masalah transportasi. Namun ia sangat berminat, dan pengaturan dibuat untuk suatu pengajaran Alkitab. Minat yang besar kepada orang-orang disertai ketekunan mendatangkan hasil-hasil yang baik.

Negeri-Negeri yang Kondisinya Telah Menjadi Lebih Menguntungkan

Selama lima tahun terakhir, perubahan-perubahan yang menakjubkan telah terjadi. Sedikitnya di 35 negeri, rintangan-rintangan telah disingkirkan untuk lebih bebas mengumumkan berita Kerajaan. Di banyak dari negeri ini, pelarangan telah dicabut atau perkumpulan agama Saksi-Saksi Yehuwa telah didaftarkan secara resmi. Betapa luas ladang yang kini telah dibuka! Apa yang sedang dilakukan untuk mengerjakannya?

Dua belas utusan injil telah dikirim ke Estonia, juga 20 perintis istimewa dari Finlandia. Sedikitnya 200 penyiar lain telah pindah ke Estonia untuk melayani di wilayah-wilayah yang lebih membutuhkan tenaga. Saudara-saudara melaporkan, ”Penduduk Estonia sangat ingin membahas Alkitab. Hampir semua orang menyambut berita itu.”

Di Maardu, Estonia, saudara-saudara diberi sebidang tanah secara cuma-cuma untuk membangun Balai Kerajaan mereka, namun syarat-syarat tertentu ditetapkan oleh walikota: (1) Mereka harus merawat taman kecil di samping balai, (2) Balai Kerajaan harus sudah diselesaikan pada tanggal 15 Oktober 1993, (3) perhimpunan harus terbuka untuk seluruh penduduk kota, dan (4) Saksi-Saksi Yehuwa harus memberi tahu penduduk Maardu berita-berita Alkitab dan mengajar mereka cara hidup yang benar. Saudara-saudara sangat berbahagia untuk menyetujui keempat syarat dari walikota tersebut!

Karena pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa di Republik Cape Verde telah didaftarkan secara resmi pada tahun 1991, sepuluh utusan injil telah diutus ke wilayah ini. Hasil-hasil apa yang mereka dapatkan? Sepasang suami-istri utusan injil melaporkan bahwa mereka memimpin pengajaran bersama 70 orang, beberapa dari antaranya mulai memimpin pengajaran bersama orang-orang lain setelah hanya dua atau tiga bulan. Sebuah kelompok terpencil terdiri dari enam penyiar bersukacita ketika 150 orang hadir untuk mendengarkan sebuah khotbah yang disampaikan oleh pengawas wilayah. Dan televisi nasional meliput pembangunan Balai Kerajaan yang pertama di negeri ini.

Pada tanggal 8 Januari 1993, Mahkamah Agung di Zaire mengumumkan bahwa larangan atas Saksi-Saksi Yehuwa dinyatakan tidak sah. Tahun ini, 75.944 penyiar ikut serta dalam dinas pengabaran di sana. Mereka memimpin 163.454 pengajaran Alkitab di rumah. Lebih jauh, 310.088 hadir pada acara Peringatan.

Lebih dari 25 tahun yang lalu, pemerintah Kamboja menolak untuk memperbarui visa bagi George dan Carolyn Crawford, sehingga mereka harus meninggalkan penugasan utusan injil mereka itu. Selama kebanyakan waktu dari sejak saat itu, tidak terdapat Saksi-Saksi di Kamboja. Akan tetapi, tahun lalu, Saudara Crawford dengan baik hati diterima oleh direktur Kementerian Agama Kamboja. Sang direktur ingin mengetahui bagaimana masyarakat Kamboja bisa mendapat manfaat jika utusan-utusan injil kita kembali diizinkan masuk negeri tersebut. Kelompok-kelompok agama lainnya menjanjikan keuntungan materi. Namun Saudara Crawford menerangkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan orang-orang untuk hidup menurut hukum dan prinsip Alkitab dan ini menghasilkan manfaat rohani, moral, dan praktis, juga bagaimana orang-orang yang melakukan ini akan menjadi warga negara yang lebih baik. Sang menteri merasa senang. Persetujuan diberikan bagi dua utusan injil untuk memasuki negeri itu segera, dan banyak lagi yang menyusul. Pada tanggal 20 Januari 1993, diterima sepucuk surat yang menyatakan bahwa Lembaga Menara Pengawal diberi izin untuk membuka kantor di ibu kota, Phnom Penh, untuk memberitakan agama Kristen ”Yehuwa”.

Setelah 40 tahun larangan atas Saksi-Saksi Yehuwa di Romania, mereka diakui secara resmi pada tahun 1990. Mereka memanfaatkan keadaan-keadaan mereka yang berubah. Terdapat kenaikan 15 persen dalam jumlah pemberita Kerajaan pada tahun yang lalu. Kini, 130 Balai Kerajaan telah didirikan atau sedang dibangun. Belasan penyiar mengambil inisiatif untuk menjangkau daerah-daerah yang belum ada Saksi-Saksi. Pada bulan September 1991, dua saudari perintis pindah ke kota kecil bernama Urziceni, 57 kilometer dari Bukares. Pada waktu itu, belum ada Saksi-Saksi di kota tersebut; kini 10 orang telah dibaptis, dan 66 menghadiri Peringatan. Siapa yang memimpin perhimpunan? Pada mulanya, saudari-saudari mengorganisasi dan memimpin mereka. Kini, seorang pelayan sidang, seorang saudara yang berusia hampir 80 tahun, menempuh perjalanan sejauh 30 kilometer, tiga kali seminggu, untuk memimpin perhimpunan. Sekali sebulan, penatua-penatua dari Bukares memberikan sebuah khotbah umum dan memimpin Pelajaran Menara Pengawal untuk kelompok tersebut.

Bahkan di beberapa negeri tempat Saksi-Saksi Yehuwa masih berada di bawah larangan, mereka dapat meneruskan pelayanan mereka dengan hanya sedikit gangguan. Di salah satu negeri ini, penyiar-penyiar sekarang mengerjakan daerah mereka lebih saksama, mengunjungi setiap rumah sebaliknya daripada melompatinya untuk menghindar agar tidak ketahuan. Di salah satu kota, kalangan berwenang menghentikan sekelompok penyiar, memeriksa kartu identitas mereka, dan menginterogasi mereka. Saudara-saudara menjelaskan bahwa mereka adalah siswa-siswa Alkitab dan bahwa mereka ingin membagikan kepada orang-orang lain apa yang mereka pelajari. Kalangan berwenang meminta maaf karena telah mengganggu mereka dan membiarkan mereka pergi. Itu merupakan hari yang penuh sukacita dalam dinas teokratis.

Di negeri lain tempat Saksi-Saksi Yehuwa dengan kejam ditindas, mereka baru-baru ini telah berhimpun dan mengabar secara lebih terbuka. Ini adalah Malawi. Sebelumnya, sewaktu mereka menyelenggarakan kebaktian kecil, mereka memasang pagar ilalang di sekeliling rumah supaya cahaya lampu tidak terlihat dari luar. Namun di satu wilayah, mereka menyadari bahwa pejabat-pejabat setempat yang mengetahui perhimpunan-perhimpunan mereka tidak lagi mengambil tindakan atas mereka; sehingga, pada waktu kebaktian baru-baru ini, mereka tidak memasang pagar, dan mereka bahkan bernyanyi. Di daerah lain, sewaktu seorang saudara mengabar di pasar, seorang pejabat setempat yang melihatnya berkata, ”Jangan lagi merasa takut kepada kami. Kami ingin kalian mengabar, dan bahkan kami seharusnya menjadi salah satu dari antara kalian.” Di daerah lain lagi, seorang pria, seperti Saulus dari Tarsus, pemimpin orang-orang yang menganiaya Saksi-Saksi menerima pengajaran Alkitab. Segera orang-orang lain bergabung, dan jumlah orang-orang yang belajar meningkat menjadi 26 orang. Setelah pria pertama dibaptis, jumlah pengajaran sebagai hasil dari haluan hidupnya yang berubah meningkat menjadi 66 orang. Kemudian akhirnya, pada tanggal 12 Agustus 1993, larangan yang sudah berlangsung 26 tahun atas Saksi-Saksi Yehuwa di Malawi dicabut. Sungguh merupakan alasan untuk bersukacita!

Perkembangan di Albania benar-benar menganjurkan. Pada akhir bulan Oktober, 16 perintis istimewa dari Italia dan 4 dari Yunani diutus ke Albania. Setelah satu minggu di Albania, meskipun mereka baru mulai belajar bahasa tersebut, mereka telah memulai 90 pengajaran Alkitab! Di Gjirokastër, seorang penyiar radio begitu terkesan akan apa yang ia pelajari dari salah seorang perintis istimewa sehingga ia mengumumkan melalui radio, ”Saksi-Saksi Yehuwa akan mengunjungi rumah Anda. Mereka akan membahas caranya memiliki kehidupan keluarga yang bahagia dan mengajarkan apa yang Alkitab katakan kepada Anda. Bukalah pintu rumah Anda. Dengarkanlah mereka.”

Sejak larangan atas Saksi-Saksi Yehuwa di Benin dicabut pada tahun 1990, kumpulan orang banyak telah berduyun-duyun datang ke perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa. Tahun lalu, 15.951 orang menghadiri acara Peringatan—hampir lima kali jumlah penyiar. Sebuah sidang dengan 37 penyiar dihadiri oleh 698 orang!

Pada tahun 1992, langkah-langkah akhir diambil untuk mendapatkan pengakuan resmi Saksi-Saksi Yehuwa di Togo, dengan demikian menandai berakhirnya larangan yang telah diberlakukan sejak tahun 1978. Ribuan orang berminat mempelajari Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Pada tahun 1993, 7.125 penyiar memimpin 19.014 pengajaran Alkitab di rumah. Di Lomé, ibu kota, terdapat 4.200 penyiar, di 33 sidang, berhimpun di enam Balai Kerajaan. Mereka sangat membutuhkan lebih banyak tempat untuk berhimpun. Meskipun adanya pergolakan politik sehingga pada waktu itu sekitar 300.000 pengungsi lari dari Lomé ke negeri-negeri yang berdekatan, Badan Pimpinan mengatur agar sebuah kantor cabang baru beroperasi di sana mulai 1 Juni 1993. Betapa menganjurkan hal ini bagi saudara-saudara di Togo!

Pada bulan Februari 1993, larangan yang diberlakukan selama 23 tahun atas Saksi-Saksi Yehuwa di Kamerun dicabut. Sewaktu mengomentari keputusan pemerintah, sebuah surat kabar Kamerun menulis berkenaan umat Yehuwa, ”Secara sosial, mereka memperlihatkan perilaku yang sama sekali berbeda dari orang-orang munafik di sekitar mereka, . . . mereka mengabar melalui teladan.” Surat kabar tersebut menambahkan bahwa, dengan kebebasan beribadat yang diberikan kepada Saksi-Saksi Yehuwa, ”semua gereja tua dari Susunan Kristen menghadapi tantangan berat”. Meskipun mengalami larangan yang telah berlangsung lama, terdapat 19.268 Saksi di Kamerun, dan 67.671 menghadiri acara Peringatan di sana tahun lalu.

Bagaimana dengan negeri-negeri yang berada di wilayah bekas Uni Soviet? Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, beberapa dari kebaktian-kebaktian yang paling menarik di tahun 1993 diselenggarakan di belahan bumi tersebut. Di 12 dari antara negeri-negeri tersebut, selama tahun lalu, saudara-saudara kita membaktikan 14.180.165 jam dalam pekerjaan pemberitaan Kerajaan, 14.973 murid baru yang dibaptis, dan pada waktu acara Peringatan kematian Yesus, ada 256.242 orang berkumpul, di antaranya hanya 3 orang yang ambil bagian dari lambang-lambang. Ya, bukti menunjukkan bahwa negeri-negeri ini, juga, akan terwakili dengan baik dalam ’kumpulan besar orang banyak dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa’ yang akan selamat melampaui kesengsaraan besar dengan prospek kehidupan kekal dalam dunia baru Yehuwa yang adil-benar.—Why. 7:9, 14.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan