PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb96 hlm. 42-64
  • Laporan Sedunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Laporan Sedunia
  • Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1996
  • Subjudul
  • Afrika
  • Asia dan Kepulauan Pasifik
  • Eropa
  • Amerika
  • Dibenci oleh Dunia, namun Dikenal karena Kasih Mereka
Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1996
yb96 hlm. 42-64

Laporan Sedunia

Afrika

Tidak soal latar belakang kebudayaan dan agama, orang-orang perlu mendapat kesempatan untuk mendengar kabar baik Kerajaan Allah. Kehendak Allah adalah agar ”segala macam orang diselamatkan dan sampai kepada pengetahuan yang saksama akan kebenaran”. (1 Tim. 2:3, 4) Saksi-Saksi Yehuwa di Afrika sedang bekerja selaras dengan pernyataan kehendak ilahi.

Badan Pimpinan menyetujui pembentukan sebuah kantor cabang di Malawi, mulai tanggal 1 September 1995, dengan menggunakan gedung yang disewa. Rencana-rencana untuk gedung yang cocok sedang digambar sehingga pembangunan dapat dilaksanakan. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di negeri ini. Khususnya di kota-kota, tempat banyak orang terpelajar, terdapat minat yang besar terhadap publikasi kita. Orang-orang Malawi mengasihi Alkitab dan pada dasarnya rendah hati dan cinta damai. Karena adanya minat sedemikian terhadap lektur kita, tidak dibutuhkan persembahan muluk-muluk sekarang ini. Saksi-Saksi sekadar memperkenalkan diri mereka kepada penghuni rumah, dan setelah salam yang formal, mereka memperlihatkan kepada orang tersebut buku atau majalah yang mereka bawa. Sering kali seorang penghuni rumah akan melihat-lihat seluruh majalah yang penyiar tersebut miliki dan bahkan ingin dapat melihat apa lagi yang ada di dalam tasnya. Beberapa penyiar menawarkan majalah-majalah lama milik pribadi yang telah digarisi, dan penghuni rumah dengan senang menerimanya. Meskipun orang-orang pada umumnya menyatakan kasih akan Alkitab, ini tidak berarti bahwa setiap orang ingin belajar kebenaran. Ada begitu banyak yang disebut denominasi Kristen di sini. Beberapa di antaranya benar-benar memusuhi Saksi-Saksi Yehuwa dan mengatakan bahwa Saksi-Saksi pantas mendapat penganiayaan dan bahwa mereka berharap agar Saksi-Saksi terus di bawah pelarangan. Akan tetapi, mayoritas orang mengatakan, ”Kami senang bahwa kalian sekarang bebas untuk beribadat, dan kami menyambut kalian di rumah kami.”

Poligami diterima secara umum di Benin juga di banyak negeri Afrika lainnya. Bagaimana ini mempengaruhi para pencari kebenaran yang tulus? Seorang wanita yang adalah istri kedua dari seorang pria mulai belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Ia segera mengetahui bahwa Yehuwa memberikan hanya satu istri kepada Adam dan bahwa ini menjadi standar untuk semua perkawinan di masa yang akan datang. (Mat. 19:4-6) Perkawinannya tidak dapat diakui oleh Allah, maka apa yang ia lakukan? Apakah ia akan meninggalkan suaminya yang berpoligami? Ke mana ia harus pergi? Tidak ada sistem tunjangan kesejahteraan di Benin, dan ia telah memiliki lima orang anak dari pria ini. Ia menaruh kepercayaannya kepada Yehuwa dan dengan tabah ia bertindak. (Ibr. 13:4-6) Ini adalah suatu perjuangan karena suaminya menyerahkan kepadanya tanggung jawab untuk mengurus lima anak secara finansial maupun secara rohani.

Pendiriannya yang teguh mendatangkan pengaruh yang bermanfaat atas anggota keluarga lainnya. Syukurlah, sang suami mulai belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Istri pertamanya ikut belajar dan kemudian dibaptis. Suami tersebut sekarang menghadiri semua perhimpunan dan telah memutuskan untuk membantu mengurus anak-anak yang ia miliki dari istri keduanya. Istri kedua tersebut baru-baru ini dibaptis dan mengatakan segera setelah itu, ”Saya bertekad untuk melayani Yehuwa selamanya.”

Elke, seorang saudari utusan injil di Burkina Faso, berteman dengan Djara, seorang gadis berusia sepuluh tahun di Balai Kerajaan. Djara menghadiri semua perhimpunan dengan ibunya. Akan tetapi, akhirnya, ibunya meninggalkan kebenaran, dan selama beberapa bulan Elke tidak berhubungan dengan Djara. Kemudian, di kebaktian distrik, Djara hadir dan bertemu dengan Elke. Sungguh suatu kejutan bertemu dengannya! Ia dan saudara laki-lakinya telah memohon kepada orang-tua mereka sampai mereka mendapat izin untuk menghadiri kebaktian. Kedua anak itu menaruh perhatian dengan saksama, membuat catatan. Akan tetapi, mereka tergoda untuk pergi ke stasiun radio setempat untuk melihat ”Papa Noel” (Sinterklas) pada tanggal 25 Desember meskipun kebaktian masih berlangsung. Mereka menanyakan pendapat Elke. Ia memberi tahu mereka bahwa mereka harus mengambil keputusan sendiri tetapi jika mereka datang ke kebaktian, mereka akan membuat Allah Yehuwa sangat senang, dan Ia dapat memberi mereka kehidupan abadi di Firdaus. Mereka hadir di kebaktian pada tanggal 25 Desember.

Suatu pengajaran dimulai bersama Djara, dan pengaturan dibuat agar ia menghadiri perhimpunan. Setelah perhimpunan yang kedua, ia menyatakan keinginan untuk memberikan komentar. Di salah satu perhimpunan, ia kebetulan saja membawa uang receh sebanyak 50 francs (10 sen AS). Ia menggunakan 20 francs (4 sen) untuk membeli makanan kecil dan, atas kehendaknya sendiri, ia menaruh 30 francs (6 sen) sisanya ke dalam kotak sumbangan di Balai Kerajaan. Djara telah belajar untuk berdoa kepada Yehuwa bahkan untuk hal-hal kecil yang diinginkan hatinya. Pada suatu periode waktu ketika keluarga tersebut mendapat kesulitan, ia juga mengalami benarnya Mazmur 27:10 dan mendapati bahwa ia memiliki banyak ibu, saudara laki-laki dan perempuan di sidang.

Penyebaran AIDS telah mencapai akibat yang merusak atas penduduk Afrika tengah. Ini sebagian besar menjangkiti orang-orang terpelajar yang berada pada puncak produktivitasnya. Bertahun-tahun yang lalu, gagasan ”satu pria/satu istri” dan kesetiaan terhadap teman hidup sendiri adalah hal yang dilecehkan oleh banyak orang. Sekarang dalam upaya untuk menghentikan wabah tersebut, imbauan-imbauan disiarkan melalui radio, televisi, dan poster-poster di jalan juga di pertemuan-pertemuan sosial yang sebelumnya adalah standar yang dilecehkan. Banyak yang mengetahui bahwa Saksi-Saksi Yehuwa dengan setia mengajarkan Alkitab tidak membuat kemajuan; mereka merasa bahwa ada terlalu banyak pembatasan. Tetapi betapa bersyukur saudara-saudara kita dewasa ini bahwa Yehuwa dan organisasi-Nya menekankan standar-standar moral yang tinggi! Salah seorang penatua di Republik Afrika Tengah mengatakan begini, ”Karena kebenaran, saya telah berhasil membentuk suatu keluarga yang menikmati berkat-berkat ilahi. Kebenaran telah membebaskan saya dari jerat hantu-hantu, yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan mental atas diri saya. Kebenaran juga membantu saya menghindari kematian dini akibat AIDS, tragedi yang dialami sebagian besar bekas teman-teman saya. Sebagai penghargaan atas semua yang Yehuwa telah lakukan untuk saya, saya telah membuat jadwal, bahkan dengan adanya tanggung jawab keluarga, untuk terjun dalam dinas perintis.”—Mzm. 116:12-14.

Sebuah keluarga di ibu kota Etiopia dengan limpah diberkati karena berlaku ramah. (Ibr. 13:1, 2) Sering kali, sanak saudara dari pedesaan memiliki usaha di kota dan membutuhkan tempat untuk menginap. Banyak dari antara mereka memilih untuk tinggal dengan keluarga Saksi yang sangat hangat ini, yang memiliki suasana langka berupa pengabdian yang saleh yang telah membuat mereka tertarik. Keluarga tersebut menggunakan kesempatan-kesempatan yang cocok untuk membagikan kabar baik dari Firman Allah kepada sanak saudara yang datang berkunjung. Sebagai hasilnya, menjelang saat Kebaktian ”Takut yang Saleh”, 22 orang dari sanak saudara ini telah menjadi Saksi-Saksi terbaptis, 28 orang lainnya adalah penyiar belum terbaptis, dan 6 orang lainnya telah mulai belajar. Lebih dari 50 orang dari keluarga yang semakin besar ini hadir di kebaktian, dan sebagian dari mereka memimpin dengan baik lebih dari 50 pengajaran Alkitab di rumah!

Asia dan Kepulauan Pasifik

Dengan menggunakan halaman-halaman tercetak, kabar baik telah mencapai Asia Timur sebelum abad ke-20 mulai. Bahan-bahan cetakan masih digunakan untuk mencari orang-orang yang layak. Sebagai hasil, ribuan orang secara pribadi mengalami apa yang Yesus katakan, yaitu, bahwa kebenaran dapat memerdekakan orang.—Yoh. 8:32.

Seorang saudari yang bergairah di Hong Kong menulis, ”Rumah sakit, jalan, taman, stasiun kereta api, halte bis, pasar, tempat parkir, dan elevator adalah daerah saya untuk memberikan kesaksian tidak resmi. Sewaktu meninggalkan rumah, saya selalu berdoa kepada Yehuwa, dan saya memastikan bahwa saya membawa bermacam-macam buku, majalah, dan risalah.”

Dianjurkan oleh pengawas wilayah, seorang Saksi di Jepang menetapkan targetnya untuk menempatkan 130 majalah seminggu, dan ini dilakukan di daerah yang sering dikerjakan. Ia memeriksa terbitan-terbitan majalah yang baru segera setelah menerimanya untuk menentukan artikel atau pernyataan yang mungkin menarik bagi berbagai tipe orang. Ia juga belajar untuk menjaga kesaksamaan catatan tentang orang-orang dalam trayek majalahnya. Hasilnya? Ia memiliki 220 kunjungan dari trayek majalahnya. Akan tetapi, sewaktu seorang wanita dari trayek majalahnya tampaknya tidak membaca majalah tersebut, ia berdoa kepada Yehuwa mengingat bahwa majalah tersebut berharga, membutuhkan uang untuk menghasilkannya, dan dicetak oleh saudara-saudara di Betel yang bekerja siang dan malam, ia memohon agar Allah menunjukkan apakah penghuni rumah membaca majalah-majalah tersebut. ’Jika tidak, biarkan ia menolak majalah-majalah ini,’ pintanya. Kemudian ia mengunjungi rumah tersebut. Kali ini, suami dari wanita itu keluar dan mengambil majalah tersebut, dengan mengatakan, ”Terima kasih karena mengantarkan majalah ini secara tetap tentu. Saya sedang membacanya dan benar-benar menyukainya.” Lebih dari 206.000 orang di Jepang yang telah mendapat manfaat dari majalah-majalah demikian sekarang dengan semangat membagikan kebenaran Alkitab yang berharga kepada orang-orang lain.

Seorang saudari di Quezon City, Filipina, mengatakan bahwa ia dapat memulai tujuh pengajaran Alkitab yang baru dengan menggunakan risalah. Dalam menjelaskan bagaimana itu dilakukan, ia menulis, ”Suatu pagi pada pukul 11 saya bertemu seorang ibu yang sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk keluarganya. Saya mengatakan bahwa saya mengerti situasinya maka saya akan singkat saja. Saya memberi tahu dia bahwa tujuan utama kami adalah memberikan penghiburan yang sejati kepada seluruh keluarga yang merasa tertekan, bahwa penghiburan ini datang dari Firman Allah, dan bahwa ini dijelaskan dalam risalah Alkitab yang diberikan secara cuma-cuma, Penghiburan bagi Para Penderita Depresi.” Setelah penjelasan yang singkat ini, saudari kita diundang ke rumahnya dan dapat memulai pengajaran.

Jumlah penyiar di Australia telah berlipat ganda dalam waktu 16 tahun. Alat-alat yang disediakan oleh organisasi Yehuwa turut membuka hati banyak orang. Sewaktu putra salah seorang saudara kita meninggal karena suatu kecelakaan, keluarganya memutuskan untuk memberikan sebuah kenang-kenangan berupa brosur Bila Seseorang yang Anda Kasihi Meninggal kepada setiap orang yang menghadiri pemakaman. Mereka membagikan 189 brosur dengan cara demikian, dan kemudian 46 eksemplar lainnya dikirim kepada sanak saudara yang tidak seiman. Sebagai hasilnya, banyak dari antara mereka memperlunak sikap mereka terhadap Saksi-Saksi. Salah seorang dari mereka yang menerima brosur di pemakaman adalah presiden dari Ikatan Sekolah Katolik. Konon ia adalah salah seorang pengumpul dana terbaik yang mereka pernah miliki. Ia dan istrinya mempelajari seluruh isi brosur tersebut bersama-sama, mencari ayat dalam Alkitab Katolik mereka. Mereka segera menyadari bahwa apa yang mereka baca adalah kebenaran, maka pria tersebut dengan segera mengundurkan diri dari Ikatan Sekolah Katolik tersebut dan menolak melakukan pengumpulan dana lagi. Meskipun ada upaya untuk membuatnya mengubah pendirian, ia tetap berkukuh. Ia juga mengambil puluhan brosur untuk dibagikan kepada anggota-anggota Gereja Katolik.

Seorang pemuda di Thailand mendengar seorang utusan injil memberi kesaksian kepada kakak perempuannya, tetapi ia sendiri tidak memperlihatkan minat. Ia terlibat dengan spiritisme. Kemudian suatu hari ia mengambil Alkitab, membukanya secara acak, dan membaca 1 Petrus 2:9, di sana dikatakan bahwa Allah memanggil umat-Nya ”ke luar dari kegelapan ke dalam terangnya yang menakjubkan”. Ayat ini membingungkannya, dan ia mulai berpikir tentang utusan injil tersebut. Keesokan harinya juga, saudari tersebut datang. Sewaktu ia memberi tahu saudari ini bahwa ia menginginkannya untuk berkunjung, saudari ini menjawab bahwa mungkin malaikat yang menuntunnya. Kemudian, yang sama sekali mengherankannya, sebelum ia mengatakan apa-apa tentang ayat yang ia telah baca, saudari ini membuka Alkitab dan membaca ayat yang persis sama. Ia begitu terkejut sampai-sampai ia menangis. Ia setuju untuk menerima pengajaran Alkitab, yang diserahkan saudari ini kepada seorang penatua.

Akan tetapi, keterlibatan pemuda tersebut dengan hantu-hantu mempersulit dirinya. Karena ditimpa problem finansial dan problem lainnya, ia telah membuat ”kontrak” dengan hantu dengan perjanjian bahwa jika ia membiarkan hantu tersebut tinggal bersamanya, hantu itu akan membantunya dan memeliharanya. Sebagai hasilnya, ia dapat mengembangkan usahanya tanpa banyak kesulitan sehingga dapat memiliki pabrik yang mempekerjakan banyak karyawan. Ia langsung mengakui bahwa roh-roh jahat memang ada dan menyadari bahwa roh-roh ini sangat kuat, tetapi ia merasa berutang budi kepada roh yang ia anggap ”penuh kebajikan”. Ia menghadiri beberapa perhimpunan, tetapi hantu-hantu menghalanginya untuk memahami dan mengingat apa yang ia dengar di sana. Kemudian pada malam sebelum kebaktian, ia mengalami apa yang ia gambarkan sebagai suatu perjuangan hidup dan mati melawan hantu yang untuknya ia telah menjadi pengantara. Pemuda tersebut memperoleh keuntungan, tetapi setelah itu secara perlahan namun pasti ia kehilangan semua keuntungan materi yang ia terima dari hantu. Akan tetapi, karena ia menaruh kepercayaan kepada Yehuwa, Allah membantunya—bukan kekayaan yang berlebihan yang ia miliki sebelumnya, tetapi segala sesuatu yang benar-benar ia perlukan. (1 Tim. 6:8, 9) Ia kini melayani dengan bahagia sebagai seorang perintis ekstra.

Di Kepulauan Salomon, beberapa komunitas telah menolak upaya kita untuk mengabarkan kabar baik, maka kantor cabang memutuskan untuk mengirim empat perintis ke sebuah daerah yang padat penduduknya di Pulau Santa Isabel selama beberapa minggu untuk menyebarkan Berita Kerajaan No. 34. Hal itu kelihatannya tidak menguntungkan, karena baru satu hari saja, motor pada kano mereka tidak bekerja dan para perintis harus kembali ke Honiara. Akan tetapi, pulau lain, N’Gela, baru-baru ini mulai dapat disinggahi feri dari Honiara, maka para perintis dikirim ke sana untuk memberi kesaksian. Apakah pengaturan ini semata-mata terbaik nomor dua, atau apakah roh kudus yang disalurkan melalui Kepala sidang surgawi menunjukkan perkara-perkara? (Bandingkan Kisah 16:6-8.) Beberapa hari kemudian, berita datang melalui radiotelefoni, ”Tolong kirim lebih banyak lektur. Ada 17 orang di perhimpunan pertama kami pada hari Jumat.” Dalam waktu beberapa hari, lektur tambahan diminta, dan para perintis melaporkan bahwa terdapat 30 hadirin pada perhimpunan hari Minggu. Sewaktu para perintis dapat kembali ke Pulau Santa Isabel, mereka mendapati bahwa seandainya mereka berupaya untuk memberi kesaksian di daerah tersebut selama minggu-minggu sebelumnya, bisa jadi sangat sulit karena gubernur jenderal mengadakan kunjungan untuk menandai peringatan ke seratus, dan hampir seluruh daerah larut dalam perayaan tersebut. Akan tetapi, di antara orang-orang yang berminat yang mereka temukan adalah kepala desa yang, sangat kecewa dengan kemunafikan di dalam Gereja Anglikan, meminta suatu pengajaran Alkitab. Sejak itu ia menghadiri kebaktian wilayah dan mengundang Saksi-Saksi Yehuwa agar datang ke daerahnya untuk mengajar orang-orang.

Eropa

Sejumlah besar lektur yang digunakan dalam penyebaran kabar baik dicetak di Eropa. Dan benar-benar tahun yang luar biasa bagi keluarga Betel yang ambil bagian dalam pekerjaan ini!

Belum pernah ada begitu banyak buku, brosur, dan majalah dihasilkan di Jerman dalam satu tahun sebagaimana halnya pada tahun dinas 1995. Misalnya, dalam bulan Juni saja, percetakan di sana menghasilkan 10.835.200 majalah dan 7.984.359 brosur, dan setiap hari, penjilidan menghasilkan kira-kira 100.000 buku. Sekarang kantor cabang Jerman mengepak majalah, lektur lainnya, dan formulir-formulir untuk 7.600 sidang di 30 negeri, dengan jumlah seluruhnya kira-kira 625.000 penyiar. Suatu bagian besar lektur sekarang sedang dihasilkan untuk negeri-negeri Eropa Timur, yang selama bertahun-tahun sangat kecil kemungkinan masuknya lektur Alkitab. Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, Finlandia dan Swedia juga ambil bagian dalam memenuhi permintaan internasional akan lektur Alkitab.

Lebih dari sekadar lektur dikirim ke negeri-negeri tempat ada kebutuhan yang besar. Saksi-Saksi yang memenuhi syarat dari negeri-negeri lain juga telah diundang untuk pindah ke daerah-daerah ini untuk membantu dalam pekerjaan menjadikan murid. Misalnya, 14 perintis istimewa pindah dari Polandia ke Vilnius, ibu kota Lituania, untuk membantu melakukan pekerjaan tersebut. Dalam waktu dua bulan mereka sudah memimpin lebih dari 100 pengajaran Alkitab.

Sepuluh bulan berlalu sejak tahun dinas yang lalu, terdapat puncak penyiar yang baru di Rusia (termasuk 9 dari 14 republik bekas Soviet lainnya). Pertambahannya sebesar 50 persen! Puncak 77.985 penyiar dilaporkan. Dengan mempertunjukkan semangat yang menonjol pada bulan Mei, para penyiar membaktikan rata-rata 17,6 jam dalam dinas pengabaran. Selama bulan Mei dan Juni, mereka menempatkan lebih dari sejuta majalah dan mengadakan lebih dari sejuta kunjungan kembali. (Perluasan serupa dialami juga di Estonia, Latvia, Lituania, Moldavia, dan Ukraina.)

Hanya ada satu sidang di Moskwa enam tahun yang lalu. Sekarang terdapat kira-kira 40 dan hampir seluruhnya dapat dibagi menjadi 2 atau 3 sidang jika ada lebih banyak penatua. Di Murmansk, di sebelah utara Rusia, hanya ada satu sidang sekarang. Ada banyak pelayan sidang yang masih muda yang bagus, tetapi sidang belum dapat dibagi karena hanya ada satu penatua. Sidang ini memiliki kira-kira 800 penyiar. Ryazan dan Ulyanovsk adalah kota yang masing-masing memiliki lebih dari 500.000 penduduk tetapi belum ada sidang. Akan tetapi, delapan perintis istimewa mulai bekerja di sana pada bulan Mei, dan pada bulan itu mereka memulai 51 pengajaran Alkitab di wilayah mereka yang baru. Merupakan suatu sukacita untuk membantu orang-orang yang lapar akan kebenaran ini!

Sebuah pengalaman yang diceritakan di majalah Sedarlah! membuat istri dari seorang pengawas keliling di Austria mempertimbangkan kemungkinan untuk mendekati pribadi-pribadi di kantor-kantor pemerintah. Ia mengatakan, ”Saya mencari buku telepon dan sumber-sumber tercetak lainnya untuk mendapat alamat dari pelayanan sosial. Kemudian saya mencari artikel Sedarlah! yang cocok untuk orang-orang yang bekerja di bidang-bidang demikian. Saya mulai berdebar-debar, gemetar, dan berdoa. Setelah mendapat izin dari sekretaris, kami mendapati bahwa pria-pria yang berada dalam kedudukan yang bertanggung jawab pada umumnya sangat ramah. Sewaktu kami menyatakan penghargaan kami atas pelayanan yang diberikan—karena Saksi-Saksi Yehuwa juga memperoleh manfaat darinya—biasanya ada reaksi yang mengejutkan. Kemudian saya menyatakan alasan dari kunjungan saya, ’Saya memeriksa artikel-artikel di majalah kami yang berkaitan dengan pekerjaan yang khususnya Anda lakukan. Tolong sediakan waktu untuk memeriksa artikel-artikel ini.’ Dengan cara ini saya telah berhasil menempatkan kira-kira 1.800 majalah selama enam bulan pertama.” Sekarang saudari kita mengatakan bahwa ia memperoleh banyak sukacita dalam kegiatan yang istimewa ini. Ia mengunjungi kepala sekolah, komisaris distrik, polisi, lembaga-lembaga pelayanan sosial, dan kalangan pengadilan.

Seorang pemuda di Kroatia lahir dengan cacat jantung yang sangat membatasi aktivitasnya. Pada usia 17 tahun ia mulai mengenal kabar baik melalui seorang tetangga dan mulai menghadiri semua perhimpunan. Meskipun orang-tuanya tidak menganjurkannya, ia merasa yakin bahwa ia telah menemukan kebenaran. Ia baru belajar satu bagian dari buku Hidup Kekal sewaktu kondisi fisiknya memburuk, dan itu membuktikan bahwa ajalnya sudah dekat. Sewaktu ibunya duduk di sisi tempat tidurnya, menangis karena menyadari bahwa putranya akan segera meninggal, ia berbicara kepada ibunya dengan sungguh-sungguh tentang harapan kebangkitan. (Kis. 24:15) Ia menyatakan keyakinan bahwa ia akan dibangkitkan untuk hidup kembali tetapi menambahkan bahwa apakah mereka akan saling bertemu di sistem yang baru akan bergantung pada ibu dan ayahnya. Ibunya sangat terharu. Dua minggu setelah kematiannya, orang-tuanya meminta pengajaran Alkitab di rumah, dan mereka terus membuat kemajuan.

Di Islandia dua saudari Kristen kita menemukan cara untuk membantu rekan kerja mereka untuk mengenal Saksi-Saksi Yehuwa dan kabar baik Kerajaan dengan lebih baik. Meskipun rekan kerja mereka merayakan hari ulang tahun dan hari Natal, dua saudari kita tidak ambil bagian. Akan tetapi, suatu hari saudari-saudari tersebut membawa kue yang lezat dan beberapa potong roti buatan sendiri untuk dibagikan kepada rekan kerja mereka pada jam istirahat. Para pekerja ingin tahu ada peristiwa apa. Saudari-saudari menjelaskan bahwa karena rekan sekerja mereka penuh perhatian terhadap mereka dan kepercayaan mereka, mereka sekarang ingin menawarkan makanan yang lezat sebagai teman minum kopi. Ini membuka kesempatan untuk pembahasan yang baik, banyak pertanyaan terjawab, dan setiap orang mendengarkan dengan penuh minat. Belakangan, mereka menghadiahkan terbitan khusus Sedarlah! kepada setiap rekan kerja mereka, setiap eksemplar ditandai dengan nama mereka masing-masing. Sekali lagi, pertanyaan-pertanyaan terjawab, dan kesaksian yang baik diberikan. Sewaktu saudari-saudari berdiri untuk pergi, seorang wanita memandang mereka dan mengatakan, ”Dalam segala hal, kalian benar-benar normal.” Ya, rekan-rekan kerja ini mulai lebih berpandangan positif terhadap Saksi-Saksi Yehuwa dan berita yang mereka kabarkan.

Di sebuah sidang di Denmark, seorang perintis membuat upaya khusus untuk membantu teman hidup yang tidak seiman. Ia memulai pengajaran Alkitab bersama Klaus, yang menghadiri beberapa perhimpunan bersama dengan istrinya, yang adalah seorang Saksi. Klaus menghargai pembahasan dan membuat kemajuan yang baik. Sang perintis juga ingin membantu seorang teman hidup yang tidak seiman lainnya, maka ia mengundang Klaus dan istrinya bersama dengan pasangan ini untuk makan bersama. Niat saudara ini adalah memulai pengajaran Alkitab bersama pria ini. Pada waktu berjalan-jalan setelah makan malam, ia mencoba berbicara kepada pria itu sendirian, tetapi itu tidak mungkin karena Klaus mengabar kepada pria itu sepanjang waktu. Pada waktu saudara itu mendapat kesempatan untuk berbicara kepadanya, Klaus sudah memulai pengajaran. Pada kunjungan pengawas wilayah baru-baru ini, Klaus, sekarang seorang penyiar belum terbaptis, menghadiri pertemuan untuk dinas pengabaran—seluruhnya sepuluh orang. Pengajarannya dengan suami yang bukan Saksi juga menghasilkan kemajuan yang baik.

Orang-orang yang hidup dengan pengabdian yang saleh dalam persekutuan dengan Kristus Yesus akan dianiaya. (2 Tim. 3:12) Penganiayaan itu mungkin datang dari anggota keluarga, dan itu mungkin bahkan menimpa anak-anak muda. Sewaktu ia berusia 12 tahun, Monika, yang sekarang bergabung dengan Sidang Miechów di Polandia, belajar merajut dengan salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Saksi itu juga menanamkan ke dalam diri anak ini keinginan untuk belajar Alkitab. Akan tetapi, nenek Monika menentang. Untuk mengecilkan hati Monika, ia berhenti memasak untuknya dan tidak membelikannya pakaian apa pun. Ia memukuli Monika sewaktu gadis itu berbicara tentang Alkitab dan mengikutinya terus-menerus untuk mencegahnya belajar bersama Saksi-Saksi. Tetapi Monika belajar sendiri di gudang dan dalam perjalanannya ke sekolah.

Sewaktu ia lulus dari sekolah menengah, ia merencanakan untuk merintis dan menyatakan keinginannya untuk melayani di tempat terdapat kebutuhan yang lebih besar. Ia ingin menjauh dari kota kelahirannya dan sejauh mungkin dari neneknya yang menentang. Betapa kecewanya ia sewaktu pengawas wilayah mengatakan bahwa daerahnya kemungkinan besar adalah kota kelahirannya! Ia mengenang, ”Saya berupaya menyembunyikan perasaan saya terhadap pengawas wilayah ini, tetapi dengan kepala tertunduk, saya pergi untuk memikirkan segala sesuatunya sekali lagi. Saya memberi tahu calon rekan dinas saya, ’Kamu tahu, saya pikir saya bertindak seperti Yunus. Tetapi akhirnya Yunus pergi juga ke Niniwe. Maka, saya juga akan pergi ke tempat saya ditugaskan, jika ini adalah kehendak Yehuwa.’” Empat tahun berlalu dan sekarang ia mengatakan, ”Saya dapat melihat bahwa keputusan yang bijaksana adalah mengikuti petunjuk Yehuwa. Sikap saya yang negatif adalah problem utama. Sekarang saya mengalami banyak sukacita karena dalam satu bulan saya dapat memimpin 24 pengajaran Alkitab. Syukur kepada Yehuwa, saya bahkan mengatur suatu pengajaran Alkitab dengan nenek saya yang dulunya menentang.”

Amerika

Di Meksiko orang-orang yang keluar dari Babilon Besar dalam skala besar sedang terjadi. Ribuan orang dari segala lapisan masyarakat menanggapi desakan Alkitab, ”Keluarlah dari dalamnya, umatku, jika kamu tidak ingin ambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya.” (Pny. 18:4) Kebanyakan dari antara orang-orang ini meninggalkan Gereja Katolik. Pada tahun 1995 suatu puncak 443.640 penyiar secara aktif melayani Yehuwa di Meksiko. Lebih banyak lagi yang ingin bergabung bersama mereka, seperti dinyatakan dari 569.842 pengajaran Alkitab di rumah yang sedang dipimpin dan 33.077 yang mempersembahkan diri mereka untuk pembaptisan air selama tahun dinas tersebut.

Beberapa dari antara orang-orang yang tidak ingin diidentifikasikan dengan Babilon Besar adalah kaum muda. Saksi-Saksi di Cile pergi ke Requinoa, sebuah daerah terpencil di wilayah mereka yang hanya dapat dicapai setelah berjalan jauh melewati jalan yang berdebu. Sewaktu mereka mendekati sebuah rumah, seorang wanita lanjut usia sudah berjalan ke luar untuk menemui mereka. ”Sungguh senang Anda keluar untuk menyambut kami!” kata Saksi-Saksi tersebut. Ia menjawab, ”Ini semua demi memenuhi janji saya kepada cucu saya yang meninggal beberapa waktu yang lalu.” Setiap kali cucunya, yang baru berusia 12 tahun, melihat Saksi-Saksi datang, ia lari kepadanya dan mengatakan, ”Nenek, los de la Biblia [orang-orang Alkitab] datang ke sini.” Dan ia meminta uang untuk membeli majalah. ”Ia selalu membacanya,” kenangnya, ”tetapi apa yang ia paling sukai adalah buku merah yang memperlihatkan sebuah firdaus [Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi]. Ia membacakan untuk saya dan mengajar saya, karena saya tidak tahu caranya membaca. Tiga minggu yang lalu ia tiba-tiba jatuh sakit. Segala cara telah dilakukan untuk menolongnya, tetapi dokter mengirimnya pulang untuk menggunakan saat-saat terakhirnya bersama kami. Ia sudah sekarat.”

Bersama keluarga yang mengelilingi tempat tidurnya, ia menutup matanya. Wanita ini melanjutkan, ”Kami sangka ia meninggal dan kami menangis karena berdukacita, tiba-tiba ia membuka matanya dan mengatakan kepada kami, ’Mama, Nenek, katakan bahwa saya bukan orang Katolik. Benar bukan?’ ’Ya, kamu bukan Katolik,’ kata kami. ’Saya bukan Katolik,’ katanya selanjutnya, ’karena saya adalah salah seorang dari mereka yang datang dari jalan, los de la Biblia, dan saya akan hidup di Firdaus.’ Kemudian ia mengeluarkan buku merahnya dan memperlihatkan kepada kami gambar-gambar. Ia berpaling kepada saya dan mengatakan, ’Nenek, berjanjilah bahwa setiap kali Nenek melihat los de la Biblia datang dari jalan, Nenek akan keluar untuk menyambut mereka demi saya.’ Saya bersedia. Kemudian ia mengatakan, ’Saya bukan orang Katolik, saya salah seorang los de la Biblia, dan saya akan hidup di Firdaus,’ dan setelah mengucapkan kata-kata tersebut ia meninggal. Itulah sebabnya mengapa saya keluar untuk menyambut kalian sewaktu saya melihat kalian datang dari jalan.” Saudara tersebut menghiburnya dengan ayat-ayat tentang kebangkitan. Syukurlah, keluarga tersebut dapat dibantu untuk mengembangkan iman yang kuat, sehingga, jika Yehuwa mengizinkan, mereka akan dapat hidup bersama cucu mereka di Firdaus.

Sama seperti orang-orang lanjut usia harus membuktikan keloyalan mereka kepada Yehuwa, orang-orang yang lebih muda juga sering kali dituntut untuk membuktikan iman mereka sewaktu menghadapi tentangan. Michael yang berusia 14 tahun, di Kosta Rika, telah belajar Alkitab selama hanya beberapa bulan sewaktu sekolah menengahnya mengharuskan dia untuk berpartisipasi dalam perayaan yang ia rasa bertentangan dengan apa yang telah ia pelajari dari Alkitab. Meskipun belum dibaptis, ia mengambil pendirian yang teguh, dan ia serta enam teman sekelasnya yang Saksi dikeluarkan dari sekolah. Lebih banyak cobaan menanti Michael. Ayahnya memberikan ultimatum, ”Tinggalkan agama itu, atau saya tidak akan mengakui kamu sebagai anak saya.” Pada peristiwa lain, ayahnya membawanya ke kota dengan mobil, memarkir mobil tersebut, dan memperlihatkan kepadanya sebuah tas kantor, dengan mengatakan, ”Dengar, nak, dalam tas kantor ini ada uang sebesar 8.500 dolar. Semuanya milik kamu jika kamu kembali ke agama kita dan tinggalkan iman mereka.” Sewaktu Michael menolak, ayahnya menempeleng kedua belah pipinya. Kemudian ayahnya membawanya ke gereja Katolik dan berteriak bahwa ia harus berlutut dan membuat tanda salib di hadapan Perawan Maria atau hukuman yang keras akan diberikan karena menolak melakukannya. Anak itu menjawab bahwa meskipun ia wajib untuk merespek orang-tuanya, pengabdiannya yang eksklusif hanya ditujukan kepada Yehuwa. Ayahnya menjawab bahwa ia tidak mengenal Yehuwa, dan lagi pula, karena Yehuwa bukanlah sesuatu yang penting baginya. Setelah itu, ayah Michael tidak mau melihatnya selama dua tahun! Akan tetapi bertahun-tahun kemudian, beberapa waktu sebelum ayahnya meninggal, ia mencari Michael dan memintanya membacakan Alkitab untuknya. Ia meminta Michael memaafkan dia, menganjurkannya untuk terus melayani Yehuwa dan meminta pengajaran Alkitab.

Seorang wanita di Panama City, Panama, mendengarkan sewaktu Saksi-Saksi mengunjungi rumahnya. Ia memperoleh majalah dan mengundang mereka untuk kembali. Mengapa? Ia tidak pernah melupakan bahwa sewaktu ia menjadi seorang guru di bagian yang bergunung-gunung dari negeri itu, ia mendapati beberapa anak Saksi di kelasnya. Mereka tidak pernah ambil bagian dalam upacara patriotik meskipun ada tekanan yang ia kenakan atas mereka. Suatu hari sewaktu makaroni yang dicampur dengan saus yang berisi ayam yang mati dicekik dihidangkan untuk anak-anak, anak-anak ini menolak untuk memakannya, meskipun ia memaksa mereka hanya untuk mengambil makaroni dan tidak memakan sausnya. Mereka menjelaskan bahwa Alkitab melarang memakan darah. (Kis. 15:28,29) Ia tidak dapat menerima pandangan mereka, tetapi ia sangat terkesan. Ia belum pernah mengenal siapa pun yang memanifestasikan integritasnya dengan cara demikian karena kepercayaan agama. Maka, sewaktu Saksi-Saksi mengunjunginya bertahun-tahun kemudian, ia mengundang mereka untuk kembali sehingga ia dapat mempelajari lebih banyak tentang dasar kepercayaan mereka. Suatu pengajaran Alkitab dimulai, dan ia mulai menghadiri semua perhimpunan. Sekarang ia, suaminya, dan tiga anaknya melayani Yehuwa karena teladan yang bagus dari Saksi-Saksi muda di sekolahnya.

Seorang wanita di El Salvador yang mengagumi Saksi-Saksi Yehuwa meminta Omar untuk belajar bersama putranya yang berusia enam tahun. Omar setuju. Sewaktu ia pergi untuk memberi pengajaran, ia terkejut. Bocah cilik tersebut, Mario, sudah bangun pagi-pagi dan mandi. Ia berpakaian rapi dan sedang menunggu saudara tersebut datang. Pembahasan dimulai dengan buku Cerita Alkitab. Ibu dari anak laki-laki itu mendengarkan meskipun sibuk menjahit. Ia mengatakan bahwa ia hanya berminat kalau putranya berpendidikan seperti anak-anak dari Saksi-Saksi Yehuwa. Saudara tersebut meminta izinnya untuk membawa Mario yang masih kecil ke perhimpunan dan akhirnya ke kebaktian. Bocah tersebut membuat kemajuan, dan Omar membantunya untuk menjadikan dinas sepenuh waktu sebagai tujuan jangka panjangnya. Pada waktunya, sang ibu juga menerima pengajaran dan dibaptis, adik laki-laki Mario menjadi seorang penyiar, dan ayahnya sekarang menghadiri beberapa perhimpunan. Dan Mario? Ia sekarang adalah seorang perintis biasa. Sungguh bahagia Omar jadinya karena ia setuju belajar bersama bocah berusia enam tahun!

Keterampilan menggunakan Alkitab dapat menghasilkan tanggapan yang baik dari orang-orang yang berhati jujur, seperti diperlihatkan oleh pengalaman berikut dari Jamaika, ”Seorang wanita muda yang diperkenalkan kepada saya mengatakan bahwa ia memiliki banyak pertanyaan yang ingin dijawab. Pengaturan dibuat untuk suatu pembahasan. Kali pertama kami bertemu, ia mengatakan bahwa ia tidak ingin belajar dari publikasi kami mana pun, juga ia berharap agar tidak diundang ke perhimpunan mana pun. Ia ingin pertanyaannya dijawab dari Alkitab. Kebanyakan dari pertanyaannya mengenai Sabat dan kepercayaan dari Saksi-Saksi Yehuwa. Hanya Alkitab yang digunakan—King James Version. Setiap kali ia membaca Alkitab untuk menjawab pertanyaannya, ia kagum dengan betapa jelas dan masuk akalnya jawaban berdasarkan Alkitab. Ini berlangsung selama tiga minggu. Pada kunjungan berikutnya, ia tidak mempunyai banyak pertanyaan lagi, maka saya bertanya kepadanya, ’Bagaimana sekarang?’ Ia mengatakan bahwa ia ingin ’mulai belajar dengan buku merah’, itu adalah buku Hidup Kekal. Pasal 22 dipilih ’Mengenali Agama yang Benar’. Setelah pasal itu, kami mulai dari pasal 1. Kemudian ia menanyakan tentang waktu-waktu perhimpunan kami. Ia mulai menghadiri semua perhimpunan; sewaktu pekerjaannya menghalangi, ia mengundurkan diri. Baru setelah beberapa bulan belajar, ia mendaftar dalam Sekolah Pelayanan Teokratis dan menjadi seorang penyiar belum terbaptis.”

Seorang pengawas wilayah di Bolivia memiliki hari bebas antara kunjungan ke kelompok-kelompok kecil yang terpencil, jadi ia menggunakannya untuk dinas pengabaran bersama sidang yang menyediakan akomodasi untuknya di wilayah tersebut. Ia bertanya-tanya siapa yang akan mengurus kelompok tersebut. Sang pemimpin tiba bersama saudara lainnya. Saudara yang memimpin menanyakan waktu, dan sewaktu diumumkan bahwa waktu menunjukkan pukul 8.15, ia meminta seseorang untuk membaca ayat harian, meminta komentar sukarela, dan kemudian menutupnya dengan komentarnya sendiri secara singkat. Setelah berdoa ia menugaskan semua yang hadir untuk bekerja berpasangan, bahkan menugaskan seorang saudari yang tidak hadir. ”Sungguh aneh!” pikir pengawas wilayah tersebut. Tak lama kemudian mereka sudah berada di daerah, dan pemimpin bertanya, ”Tepatnya di mana kita, dan ke arah mana saya menghadap?” Pada waktu itu, sang pengawas wilayah menyadari bahwa saudara tersebut buta. Setelah mulai menyesuaikan diri, sang pemimpin melanjutkan untuk membuat penugasan daerah. Dan menjelang siang ia bahkan mengatur untuk bertukar pasangan dinas. Sungguh teladan yang bagus dari kesediaan untuk digunakan oleh Yehuwa dan kepercayaan kepada-Nya untuk mengimbangi kekurangan apa pun! Sewaktu pengawas wilayah tersebut berkomentar kepada para penatua setempat betapa sangat menganjurkan melihat saudara tersebut melayani dengan cara ini, mereka menjawab, ”Ya dan saudara itu tidak pernah mengecewakan kami atau kelompok ini.”

Masih ada wilayah yang belum ditugaskan di Nikaragua, dan Yehuwa menyiapkan para pekerja yang rela untuk mengurus panen rohani. Selama kampanye empat bulan, 100 perintis istimewa sementara, saudara dan saudari muda yang rela berkorban, dikirim ke seluruhnya 22 lokasi. Apakah mereka mendapat hasil? Selama Peringatan, mereka melaporkan, secara kolektif, hadirin 2.674 orang. Lima kelompok terpencil yang baru dibentuk sebagai hasil upaya mereka. Lagi pula, saudara dan saudari, yang lajang maupun yang sudah menikah, datang dari Amerika Serikat, Guatemala, Inggris, Jerman, Kanada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan Spanyol untuk melayani di Nikaragua sebagai perintis. Mereka, bersama para utusan injil yang ditugaskan di sini selama tahun tersebut, melakukan pekerjaan yang bagus.

Pengajaran-pengajaran tidak sulit dimulai di Nikaragua. Dalam perjalanan menuju perhimpunan, seorang utusan injil didekati oleh seorang pria yang mula-mula bertanya apakah kelompok tersebut adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Kemudian ia mengatakan bahwa ia ingin belajar Alkitab. Sewaktu mereka mengunjunginya, ia menceritakan kembali pengalamannya selama perang di Nikaragua. Pada suatu peristiwa sewaktu ia diperintahkan untuk menahan beberapa Saksi, mereka menerimanya dengan begitu ramah sehingga ia tidak sanggup melaksanakan perintah atasannya. Tetapi sekarang ia sangat bingung. Ia telah ambil bagian dalam begitu banyak pembunuhan selama perang. Apakah Allah akan mengampuninya? Yesaya 1:15-18 digunakan untuk menjawab pertanyaannya, setelah itu pria tersebut mencucurkan air mata syukur dan kelegaan. Suatu pembahasan dimulai pada waktunya. Sewaktu ia menyadari bahwa untuk menyenangkan Allah, ia perlu meninggalkan pacarnya dan kembali kepada istrinya, pada saat itu juga ia menanggapi, ”Saya ingin melayani Yehuwa 100 persen, bukan 80 persen.”

Dibenci oleh Dunia, namun Dikenal karena Kasih Mereka

Pada malam sebelum kematiannya, Yesus Kristus memberi tahu para rasulnya, ”Dengan inilah semua akan mengetahui bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu sendiri.” Ia menambahkan, ”Jika kamu bagian dari dunia, dunia akan sangat mencintai apa yang adalah miliknya. Karena kamu bukan bagian dari dunia, tetapi aku telah memilih kamu dari dunia, atas dasar ini dunia membenci kamu.” (Yoh. 13:35; 15:19) Seperti Yesus, Saksi-Saksi Yehuwa zaman modern dibenci oleh dunia namun dikenal karena kasih mereka.

Meskipun demikian, perlakuan demikian sering kali menghasilkan perluasan kabar baik, setidaknya bukan sebaliknya. Pria-pria yang tak berprasangka sering kali tergerak untuk berbicara atas nama Saksi-Saksi. Beberapa bahkan bergabung bersama mereka dalam menyembah Yehuwa.

Sewaktu seorang penatua mengunjungi sekelompok penyiar di Pegunungan Kaukasus, rumah yang mereka temui dikepung selama dua jam oleh gerombolan yang bermusuhan yang meminta agar penatua dan saudara-saudara lainnya di kelompok tersebut diserahkan kepada mereka. Akan tetapi, polisi turun tangan. Di kantor polisi, saudara-saudara menggunakan kesempatan untuk memberikan kesaksian. Kepala polisi menjadi berminat. Ia dan keluarganya kini belajar Alkitab secara tetap tentu bersama Saksi-Saksi Yehuwa.

Dua minggu sebelum suatu kebaktian mulai diadakan di Irkutsk, Rusia, dua imam menemui direktur stadion, meminta agar kebaktian tersebut dibatalkan. Sang direktur menanyakan alasannya. Jawaban mereka, ”Saksi-Saksi Yehuwa adalah agama palsu. Mereka bukan orang-orang Kristen.” Sang direktur menjawab, ”Bukan urusan saya untuk memeriksa mana agama yang benar dan mana yang bukan. Saya menghakimi orang-orang menurut tindakan mereka, bukan karena iman mereka. Empat tahun saya telah bekerja sama dengan Saksi-Saksi Yehuwa, dan saya yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat baik. Berkat mereka dan kerja keras mereka, stadion ini dalam keadaan yang sangat bagus. Jika bukan karena mereka, stadion ini kemungkinan tidak akan berfungsi dan saya tidak akan menjadi direkturnya. Mengenai ajaran mereka, itu adalah hak mereka, tetapi siapa yang menghalangi kalian sehingga tidak melakukan hal yang sama? Mengapa kalian tidak menyewa stadion dan menarik orang-orang dengan cara yang sama?” Jawaban ini membuat imam-imam tersebut sangat marah, dan mereka mengancamnya. Tetapi direktur tersebut hanya mengatakan bahwa setidaknya untuk sekarang, bukan imam yang mengatur stadion, tetapi dia.

Meskipun Saksi-Saksi Yehuwa menjadi, sebagaimana Yesus nubuatkan, ”sasaran kebencian semua bangsa”, mereka juga terkenal karena kasih mereka yang mencolok. (Mat. 24:9) Kasih demikian langsung terlihat sewaktu Saksi-Saksi Yehuwa ambil bagian dalam proyek-proyek pembangunan teokratis. Salah satunya di Solnechnoye, Rusia, tempat fasilitas kantor dan Betel sedang dipersiapkan untuk digunakan sehubungan dengan pengabaran kabar baik di Rusia. Terdapat 530 saudara dan saudari di lokasi pembangunan dari 30 negeri yang berbeda. Alangkah bagusnya semangat yang mereka perlihatkan! Banyak dari antara mereka mengambil waktu liburan mereka untuk membantu. Yang lain-lainnya meninggalkan pekerjaan duniawinya atau menjual rumah mereka untuk melayani di sini selama periode waktu yang lama. Minat mereka yang sungguh-sungguh terhadap penduduk Rusia juga tercermin dalam besarnya semangat sewaktu mereka mengerahkan diri mereka setelah jam kerja untuk mempelajari bahasa Rusia.

Bantuan yang pengasih demikian telah disalurkan ke negeri-negeri lain juga. Pada tanggal 8 Juni dengan biaya mereka sendiri, 100 Saksi dari Norwegia bepergian ke Islandia untuk membantu saudara-saudara mereka dalam pembangunan secara serentak dua Balai Kerajaan, satu di Keflavik dan yang satunya di Selfoss.

Beberapa orang yang menentang telah mengubah hatinya. Misalnya, satu hari seorang saudari muda sedang berkunjung dari rumah ke rumah di Ukraina dan bertemu seorang pria lanjut usia yang mengancamnya dengan pukulan jika saudari ini datang lagi. Saudari kita memintanya untuk menerima sebuah brosur dan berjanji tidak akan mengganggunya lagi. Tetapi ia kehilangan catatannya tentang rumah mana yang harus dihindari dan, belakangan karena tidak hati-hati ia menekan belnya. Sewaktu ia melihat siapa yang membuka pintu, ia dicekam rasa takut. Ia berdoa kepada Yehuwa. Itu adalah pria yang berbicara, ”Nona, saya telah membaca brosur Anda dan mengubah pendapat saya. Saya ingin mulai belajar Alkitab.”

Para pengunjung kebaktian-kebaktian kita langsung melihat bukti dari semangat yang ada di antara Saksi-Saksi Yehuwa. Seorang pejabat yang mengepalai sebuah tempat kebaktian di Swaziland mengamati dengan rasa kagum setelah acara berakhir seraya ratusan saudara dan saudari membantu pembongkaran dan pembersihan secara umum. Seluruh sudut pandangannya berubah. Seperti ia katakan, ”wanita, pria, berkulit putih, berkulit hitam, dan anak-anak muda semuanya bekerja secara harmonis dan gembira untuk membuat fasilitas bersih dalam waktu berjam-jam. . . . Kami bersedia menerima kalian untuk menggunakan tempat kebaktian ini setiap minggu, jika kalian menginginkannya”.

Kasih juga menggerakkan umat Yehuwa untuk bertindak dalam masa yang sukar secara ekonomi. (1 Yoh. 3:17, 18) Dande Valley, di bagian sebelah utara Zimbabwe, terpukul hebat oleh kekeringan tahun ini. Sewaktu sidang-sidang lainnya di negeri ini diberi tahu tentang situasinya, mereka menanggapi dengan cara yang mengagumkan. Saudara-saudara menyumbang berkantung-kantung jagung, juga pakaian dan uang. Yang lainnya menyediakan truk-truk mereka untuk mengantarkan persediaan bantuan kemanusiaan. Sewaktu tim bantuan kemanusiaan mencapai sidang yang terpencil, mereka mendapati sepasang suami-istri yang memiliki makanan terakhir dua hari yang lalu. Istrinya adalah seorang Saksi; suaminya, yang sedang sakit, tidak seiman. Ia telah kehilangan harapan, tetapi saudari yang kita kasihi ini menyatakan keyakinan bahwa Allahnya, Yehuwa, akan menyediakan makanan bagi mereka. Sewaktu saudara-saudara tiba, ia menitikkan air mata sukacita.

Bahaya karena bobolnya bendungan membuat perlu mengevakuasi sepuluh sidang kita di Belanda. Segera, sidang-sidang yang terdekat menanggapi. Telepon berdering dari seluruh negeri menawarkan akomodasi. Terdapat lebih dari cukup. Belakangan, sewaktu saudara-saudara kembali ke rumah-rumah mereka, mereka dibantu oleh saudara-saudara yang terampil dari Panitia Pembangunan Regional dan para sukarelawan lainnya untuk memperbaiki mebel, peralatan dapur, dan lain-lain. Sekali lagi tahun ini, dengan kerja sama dari saudara-saudara di sejumlah negeri, penyediaan bantuan kemanusiaan juga dikirim kepada saudara-saudara kita karena berkecamuknya perang di Bosnia.

Semua ini memberikan bukti yang nyata bahwa kita ”secara harmonis dapat dipersatukan bersama dalam kasih”. (Kol. 2:2) Sungguh mengagumkan menjadi bagian dari keluarga internasional yang terdiri dari orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi satu sama lain!

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan